R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi...

89
HUBUNGAN PEMBERIAN BONUS DENGAN LOYALITAS KARYAWAN (Studi Kasus: Leaf Growing Department dan Operations Department, PT Export Leaf Indonesia, Lombok) Oleh R. R. NURUL LINA HASYYATI H24070032 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011

Transcript of R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi...

Page 1: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

HUBUNGAN PEMBERIAN BONUS DENGAN

LOYALITAS KARYAWAN

(Studi Kasus: Leaf Growing Department dan Operations

Department, PT Export Leaf Indonesia, Lombok)

Oleh

R. R. NURUL LINA HASYYATI

H24070032

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2011

Page 2: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

HUBUNGAN PEMBERIAN BONUS DENGAN

LOYALITAS KARYAWAN

(Studi Kasus: Leaf Growing Department dan Operations

Department, PT Export Leaf Indonesia, Lombok)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

Pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

R. R. NURUL LINA HASYYATI

H24070032

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2011

Page 3: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

RINGKASAN

R.R.Nurul Lina Hasyyati. H24070032. Hubungan Pemberian Bonus Dengan

Loyalitas Karyawan (Studi kasus: Leaf Growing Department dan Operations

Department, PT Export Leaf Indonesia, Lombok. Di bawah bimbingan Erlin

Trisyulianti

Bagi Indonesia yang merupakan negara agraris, sektor pertanian memiliki

makna penting bagi perekonomian nasional. Subsektor perkebunan merupakan salah

satu sektor pertanian yang cukup memberikan kontribusi bagi negara Indonesia

melalui banyaknya jumlah perusahaan subsektor perkebunan di Indonesia yang

mencapai 25.077 perusahaan pada tahun 2009. Salah satunya jumlah perusahaan

subsektor perkebunan tembakau di Indonesia pada tahun 2009, mencapai 1657

perusahaan (www.bps.go.id). Pada tahun 2008 perkebunan tembakau memberikan

pendapatan bagi Negara Indonesia melalui: produk domestik bruto (PDB) sebesar

1.043.243 juta rupiah, cukai sebesar 47 triliun rupiah, dan memberikan lapangan

pekerjaan kepada 4.154.453 rakyat Indonesia (Santoso et al., 2009; Laporan Tahunan

Bank Indonesia, 2008; Barber et al., 2008).

PT Export Leaf Indonesia, Lombok merupakan salah satu produsen penyuplai

pasokan tembakau yang ditujukan untuk British American Tobacco Group plc di

seluruh dunia. Dalam menghadapi persaingan kualitas produksi antar industri

tembakau penyuplai pasokan British American Tobacco plc lainnya, PT Export Leaf

Indonesia, Lombok dituntut untuk mampu menghadapi persaingan tersebut dengan

semua sumber daya yang dimilikinya. PT Export Leaf Indonesia, Lombok, telah

menyadari pentingnya kontribusi Sumber Daya Manusia dalam upaya perusahaan

mencapai visi, misi,dan tujuan perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan karyawan

yang memiliki loyalitas tinggi agar karyawan dapat terus meningkatkan prestasi kerja

yang baik, sehingga dapat mempertahankan kinerja perusahaan. Selain penetapan gaji

pokok karyawan, pemberian kompensasi lainnya yang lebih diandalkan oleh PT

Export Leaf Indonesia sebagai imbalan atas jasa karyawannya adalah dengan

pemberian bonus.

Page 4: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

Tujuan dari dilakukan penelitian ini adalah: (1) Menganalisis kondisi pemberian

bonus pada karyawan di PTExport Leaf Indonesia, Lombok, (2) Menganalisis kondisi

loyalitas karyawan PT Export Leaf Indonesia, Lombok, (3) Menganalisis hubungan

pemberian bonus dengan loyalitas karyawan di Leaf Growing Department dan

Operations Department, PTExport Leaf Indonesia, Lombok, dan (4)

Merekomendasikan alternatif solusi yang bisa menjadi bahan pertimbangan

perusahaan guna meningkatkan loyalitas karyawan di PT Export Leaf Indonesia,

Lombok.

Informasi dan data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer

dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak terkait dari

PT Export Leaf Indonesia, Lombok. Pengambilan contoh dilakukan dengan metode

quota sampling dari Leaf Growing Department dan Operations Department dengan

total sampel sebanyak 61 responden. Data sekunder berupa studi literatur dan data

lain yang diperoleh dari perpustakaan dan data internal PT Export Leaf Indonesia,

Lombok. Alat analisis menggunakan metode Analisis Persepsi dan Analisis Korelasi

dengan bantuan software SPSS versi 17.0 dan Microsoft Office Excel 2003.

Berdasarkan hasil Analisis Korelasi dapat diketahui bahwa nilai korelasi (r)

antara pemberian bonus dengan loyalitas karyawan adalah positif sebesar 0,616 yang

berada pada kisaran 0,51 < x ≤ 0,75 yang berarti keeratan hubungan antara kedua

variabel agak kuat. Kemudian nilai peluang variabel pemberian bonus (P) < alpha (α)

sehingga terdapat hubungan yang sangat nyata antara kedua variabel. Artinya

semakin baik dan positif variabel sistem pemberian bonus yang diterapkan di PT

Export Leaf Indonesia, Lombok maka akan semakin baik pula loyalitas karyawan

pada perusahaan.

Page 5: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

Judul : Hubungan Pemberian Bonus dengan Loyalitas Karyawan

(Studi Kasus: Leaf Growing Department dan Operations Department,

PT Export Leaf Indonesia, Lombok)

Nama : R. R. Nurul Lina Hasyyati

NIM : H24070032

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Erlin Trisyulianti, S.TP, M.Si

NIP. 19730712 199702 2 2001

Mengetahui,

Ketua Departemen

Dr. Ir. Jono M.Munandar, M.Sc

NIP. 1 9610123 198601 1 002 �

Tanggal Lulus:

Page 6: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

����

RIWAYAT HIDUP

R.R. Nurul Lina Hasyyati, yang akrab dipangggil Nurul, dilahirkan di Jakarta

pada tanggal 4 Oktober 1989. Penulis merupakan anak bungsu dari lima bersaudara,

putri pasangan Bapak Ir. H. Dakso Srijono, M.Sc dan Ibu Hj. R. R. Idawati Manan.

Penulis menamatkan pendidikan dasarnya pada tahun 2001 di SD Negeri

PUSPIPTEK Serpong-Tangerang, kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 4

PUSPIPTEK Serpong-Tangerang hingga tamat pada tahun 2004. Lalu melanjutkan

ke jenjang SMA Negeri 1 Parung, Kabupaten Bogor, hingga tamat pada tahun 2007.

Setamatnya dari pendidikan lanjutan atas pada tahun 2007, melalui jalur

Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor (USMI) penulis diterima menjadi

mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama (TPB). Setahun kemudian, penulis resmi

menjadi mahasiswa Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen,

Institut Pertanian Bogor.

Page 7: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

���

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Segenap puja dan puji penulis persembahkan ke hadirat Allah SWT, penabur

nikmat dan karunia. Atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul: Hubungan Pemberian Bonus dengan

Loyalitas Karyawan (Studi Kasus: Leaf Growing Department dan Operations

Department, PT Export Leaf Indonesia, Lombok). Skripsi ini dibuat agar penulis

dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkannya selama masa perkuliahan.

Skripsi ini juga dapat berguna sebagai bahan masukan perusahaan dalam

meningkatkan loyalitas karyawannya.

Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian

Bogor. Penulis menyadari walaupun Tugas Akhir ini telah dibuat dengan sebaik-

baiknya, kesalahan dan kekurangan tidak akan luput dari manusia. Karenanya, kritik

dan saran yang bersifat membangun sangatlah penulis harapkan guna penyempurnaan

skripsi ini.

Akhirnya, penulis berharap skripsi ini dapat dijadikan bahan acuan dan

tuntunan dalam pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan mendatang. Semoga apa

yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah

SWT, Amin.

Bogor, Juni 2011

Penulis

Page 8: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

��

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih terbesar penulis ucapkan dengan mempersembahkan puji

serta syukur ke hadirat Allah SWT. Karena atas berkah dan rahmat dan izin-Nya,

penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul: Hubungan Pemberian

Bonus dengan Loyalitas Karyawan (Studi Kasus: Leaf Growing Department

dan Operations Department, PT Export Leaf Indonesia, Lombok).

Ucapan terima kasih yang sangat besar juga penulis sampaikan atas bantuan

semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah membantu

penulis dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

Adapun rasa terima kasih ini penulis sampaikan kepada:

1. Ayahanda tercinta: Papa Dakso Srijono dan Papa Utama H. Padmadinata; Ibunda

tercinta: Mama Idawati Manan dan Mama Fatimah Zulfah; Suami tercinta dan

tersayang, Muhammad Adiyasa; Saudara-saudaraku tersayang: Kak Reza dan

Mba Mita, Kak Faizal, Kak Neby dan Kak Herry, kembaranku Sabrina (yang

selalu setia merawat kucing-kucing Himalaya dan Persiaku selama penyusunan

skripsi), dan Yuti, yang senantiasa mengirimkan Al-Fathihah, memberikan

semangat, kasih dan sayang yang tiada henti-hentinya.

2. Ibu Erlin Trisyulianti, S.TP, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Skripsi, yang telah

bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk memberikan

bimbingan dan pengarahan selama penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Dr. Ir. Ma'mun Sarma, MS, M. Ec., selaku Dosen Pembimbing Akademik,

yang telah bersedia membimbing sejak penulis resmi menjadi mahasiswa

Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

4. Ibu Lindawati Kartika, SE, M.Si., yang telah bersedia menjadi Dosen Moderator

pada seminar.

5. Bapak Dr. Ir. Jono M. Munandar M,sc., selaku Ketua Jurusan Manajemen,

Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Page 9: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

���

6. Seluruh Dosen dan staf tata usaha Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi

dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor yang sangat membantu terlaksananya

perolehan ilmu dan penelitian penulis.

7. Bapak B. J. Purnama, SP, M.Si., selaku Direktur Utama PT Export Leaf

Indonesia; dan Bapak Yahya Reza Adi, SP., selaku Manajer Divisi Regional

Lombok, yang telah memberikan jalan bagi saya untuk melakukan penelitian.

8. Seluruh karyawan Leaf Growing Department dan Operations Department, PT

Export Leaf Indonesia, Lombok, yang telah bersedia menjadi responden dalam

penelitian ini.

9. Sahabat-sahabatku: Dewi Isti’anah, Lina Yanti, Faaizah Suhaimi, Ratna

Wulandari, Jeanne Mita, Rabiatul Adwiyah yang selalu mengajarkan

kebersamaan dan saling membantu dalam suka dan duka.

10. Teman-teman sebimbingan (Bayu Purwana, Disa Ilhamsyah, Ita Dwi Kustikasari,

Windi Widayanti Siregar, dan Abdurrahman) atas segala dukungan yang

diberikan kepada penulis.

11. Seluruh teman-teman Manajemen 44 yang selalu mendoakan dan memberikan

semangat.

12. Teman-teman kost Wisma Agung 3, Balio-Dramaga, Bogor atas kebersamaannya

dan bantuannya selama ini, khususnya untuk Dewi Isti’anah dan Mba Noni

Mardian Trizana yang telah bersedia meminjamkan printer, kertas dan tintanya,

serta memberikan penginapan kepada penulis selama Juni 2011.

13. Bapak dan Ibu guru dari SD s.d SMA, yang telah mengantarkan penulis sampai

ke jenjang perguruan tinggi.

14. Kepada seluruh anggota keluarga penulis baik yang ada di Jakarta, Jawa Timur,

Batam, Bandung, atau dimanapun berada, penulis ucapkan terima kasih yang

sedalam-dalamnya.

15. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian Tugas Akhir yang

tidak dapat disebutkan secara terperinci.

Page 10: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

����

DAFTAR ISI

Halaman

RIWAYAT HIDUP...........................................................................................

KATA PENGANTAR.......................................................................................

UCAPAN TERIMA KASIH.............................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................

DAFTAR TABEL..............................................................................................

DAFTAR GAMBAR.........................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang……………………………………………………….

1.2. Hipotesis Penelitian…………………………………………..............

1.3. Tujuan Penelitian……………………………………………..............

1.4. Manfaat Penelitian……………………………………………………

1.5. Ruang Lingkup Penelitian……………………………………………

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia…………………………..............

2.2. Kompensasi…………………………………………………..............

2.3. Bonus....................................................................................................

2.4. Loyalitas Karyawan..............................................................................

2.5. Kajian Penelitian Terdahulu………………………………………….

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran………………………………………………….

3.1.1 Kerangka Penelitian Konseptual……………………………….

3.1.2 Kerangka Penelitian Operasional……………………................

3.2. Operasional Variabel Penelitian……………………………...............

3.3. Waktu dan Lokasi Penelitian…………………………………………

3.4. Metode Pengumpulan Data…………………………………………..

3.5. Metode Penarikan Sampel……………………………………………

3.6. Metode Pengolahan dan Analisis Data……………………………….

3.6.1 Metode Analisis Deskriptif…………………………………….

3.6.2 Metode Analisis Korelasi Rank Spearman……………………..

3.7. Uji Validitas dan Reabilitas Kuesioner................................................

iii

iv

v

vii

ix

x

xi

1

4

4

4

5

7

10

11

12

14

18

18

19

22

22

22

23

24

24

25

27

Page 11: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

�����

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan..............................................................

4.1.1 Sejarah Perkembangan PT. Export Leaf Indonesia.....................

4.1.2 Visi, Misi, Tujuan, Tolak Ukur Kesuksesan, dan Rencana

Strategi Sumber Daya Manusia PT. Export Leaf Indonesia........

4.1.3 Struktur Organisasi......................................................................

4.1.4 Konsep 3P (Pay for Position, Pay for Performance, Pay for

Person) pada PT Export Leaf Indonesia dalam memberikan

bonus karyawan...........................................................................

4.2. Karakteristik Responden.....................................................................

4.2.1 Jenis Kelamin..............................................................................

4.2.2 Usia..............................................................................................

4.2.3 Tingkat Pendidikan......................................................................

4.2.4 Masa Kerja...................................................................................

4.3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas......................................................

4.4. Analisis Interpretasi Jawaban Kuesioner Karyawan Tentang

Variabel Penelitian...............................................................................

4.4.1 Analisis Pemberian Bonus Berdasarkan Prestasi Kerja..............

4.4.2 Analisis Produktivitas Kerja........................................................

4.4.3 Analisis Tingkat Absensi.............................................................

4.4.4 Analisis Tingkat Turn Over.........................................................

4.4.5 Analisis Kegelisahan Karyawan Dalam Bekerja.........................

4.4.6 Analisis Dampak Isu Pesimisme Bisnis Tembakau (Rokok)......

4.4.7 Gambaran Umum Loyalitas Karyawan.......................................

4.5. Hubungan Pemberian Bonus dengan Loyalitas Karyawan..................

4.6. Implikasi Manajerial.............................................................................

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan..................................................................................................

2. Saran.............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………............

LAMPIRAN…………………………………………………………...............

29

29

30

31

32

34

34

35

36

37

37

38

38

40

42

44

46

50

52

53

55

57

57

59

62

Page 12: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

���

DAFTAR TABEL

No. Halaman

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

Data turn over dan pemberian bonus PT. Export Leaf Indonesia………..

Manajemen Kompensasi Finansial (Umar, 2008).....................................

Skala pengukuran yang digunakan.............................................................

Pemberian bonus berdasarkan prestasi kerja karyawan………………….

Pemberian bonus berdasarkan konsep 3P yang diberikan untuk

karyawan PT. Export Leaf Indonesia, Lombok……………………..........

Jumlah dan persentase responden berdasarkan jenis kelamin,

Tahun 2011.................................................................................................

Jumlah dan persentase responden berdasarkan usia, Tahun 2011.............

Jumlah dan persentase responden berdasarkan tingkat pendidikan,

Tahun 2011.................................................................................................

Jumlah dan persentase responden berdasarkan masa kerja, Tahun 2011...

Penilaian rataan skor pemberian bonus berdasarkan prestasi kerja…….

Penilaian rataan skor dimensi produktivitas kerja………………………..

Penilaian rataan skor dimensi tingkat absensi……………………………

Penilaian rataan skor dimensi turn over………………………………….

Penilaian rataan skor dimensi kegelisahan karyawan dalam bekerja…….

Penilaian rataan skor dimensi dampak isu pesimisme rokok…………….

Penilaian rataan skor loyalitas karyawan………………………………...

Hubungan pemberian bonus dengan loyalitas karyawan...........................

3

11

25

33

33

35

35

36

37

39

41

43

46

49

51

53

55

Page 13: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

��

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

1.

2.

3.

Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia (Dessler, 2000)........................

Kerangka Pemikiran Konseptual..................................................................

Kerangka Pemikiran Operasional.................................................................

10

20

21

Page 14: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

���

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Struktur Organisasi PT. Export Leaf Indonesia...…………………………

Kuesioner Penelitian………………………………………………………

Jawaban Kuesioner Karyawan PT. Export Leaf Indonesia, Lombok (Leaf

Growing Department dan Operations Department)……………………….

Uji Validitas Kuesioner…………………………………………………...

Uji Reabilitas Kuesioner…………………………………………………..

Hasil Korelasi Pemberian Bonus dengan Loyalitas Karyawan…………...

63

64

71

74

75

75

Page 15: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan tumpuan bagi

perusahaan untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya

manusia mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan perusahaan. Walaupun

didukung dengan sarana dan prasarana serta sumber dana yang berlebihan,

tetapi tanpa dukungan sumber daya manusia yang andal kegiatan

perusahaan tidak akan terselesaikan dengan baik. Hal ini menunjukkan

bahwa sumber daya manusia merupakan hal utama yang harus diperhatikan

dengan segala kebutuhannya. Tuntutan perusahaan untuk memperoleh,

mengembangkan dan mempertahankan sumber daya manusia yang

berkualitas semakin mendesak sesuai dengan dinamika lingkungan yang selalu

berubah.

Perusahaan sebaiknya menyadari bahwa manusia pada dasarnya memiliki

berbagai macam kebutuhan yang semakin lama semakin bertambah. Untuk itu

perusahaan harus memperhatikan kesejahteraan karyawannya baik berupa

materil maupun non-materil, hal tersebut akan meningkatkan loyalitas

karyawan. Peningkatan produktivitas merupakan dambaan setiap perusahaan.

Tingkat produktivitas akan tinggi jika loyalitas karyawan sebagai pelaksana

pekerja tinggi dan sebaliknya tingkat produktivitas perusahaan akan rendah jika

loyalitas karyawan sebagai pelaksana pekerja rendah. Loyalitas karyawan

tergantung dari dalam diri karyawan itu sendiri, namun demikian pihak

perusahaan juga perlu melakukan usaha-usaha untuk memotivasi karyawannya,

sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Upaya yang dapat

dilakukan perusahaan sebagai pendorong peningkatan loyalitas karyawan

dengan memberikan kompensasi yang memadai.

Page 16: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

2

Menurut Umar (2008), salah satu cara manajemen untuk meningkatkan

prestasi kerja, motivasi, dan loyalitas para karyawan adalah melaui kompensasi.

Kompensasi dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang diterima karyawan

sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Imbalan atau balas jasa yang diterima

karyawan dibagi atas dua macam, yaitu: imbalan yang bersifat finansial,

seperti: gaji atau upah, bonus, tunjangan, pengobatan, asuransi, uang liburan;

dan imbalan non-finansial yang tidak secara langsung berkaitan dengan prestasi

kerja, seperti: program rekreasi, cafetaria, dan tempat beribadat.

Menghadapi persaingan kualitas produksi dalam industri tembakau, setiap

perusahaan produsen tembakau dituntut untuk mampu menghadapi persaingan

tersebut dengan semua sumberdaya yang dimilikinya. PT Export Leaf

Indonesia merupakan anak perusahaan British American Tobacco plc yang

dikenal dengan BAT plc, untuk pengadaan tembakau di Indonesia. PT Export

Leaf Indonesia di Lombok juga merupakan industri tembakau terbesar di

Indonesia bila dibandingkan dengan Gudang Garam, Sampoerna dan

Djarum. BAT plc (Public Listed Company) sendiri adalah produsen rokok

terbesar nomor dua di dunia dilihat dari pangsa pasar global dengan merek-

merek rokok yang dijual di lebih dari 180 negara (bisnis.vivanews.com).

Walaupun demikian, perusahaan multinasional yang berpusat di London-

Inggris tersebut selalu berupaya untuk menjadi produsen tembakau terbaik di

dunia. Untuk memenangkan persaingan di pasar lokal dan internasional, pihak

manajemen puncak PT Export Leaf Indonesia telah menyadari pentingnya

kontribusi SDM terhadap upaya perusahaan mencapai tujuan. Oleh karena itu

untuk menjaga kontinuitas PT Export Leaf Indonesia, diperlukan karyawan

yang memiliki loyalitas tinggi agar karyawan dapat terus meningkatkan prestasi

kerja yang baik, sehingga dapat mempertahankan kinerja perusahaan.

Selain penetapan gaji pokok karyawan, pemberian kompensasi lainnya

yang lebih diandalkan oleh PT Export Leaf Indonesia sebagai imbalan atas jasa

karyawannya adalah dengan pemberian insentif berupa bonus. Menurut Ruky

(2006), bonus diartikan sebagai pemberian pendapatan tambahan bagi

Page 17: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

3

karyawan yang berfungsi sebagai perangsang agar karyawan semakin bergairah

dalam meningkatkan prestasi kerja dan kesetiannya pada perusahaan tempat

karyawan tersebut bekerja. Pada tahun 2006, PT Export Leaf Indonesia (saat itu

nama perusahaan masih PT British American Tobacco Indonesia Tbk)

mengalami titik terendah dalam hal kemampuan perusahaan memberikan bonus

untuk setiap karyawannya dengan nominal Rp. 5.000.000,00. Semenjak itu, PT

Export Leaf Indonesia berusaha meningkatkan kesejahteraan karyawannya

melalui pemberian bonus yang lebih baik, karena adanya keyakinan dari

perusahaan tentang adanya hubungan keterkaitan yang kuat antara pemberian

bonus terhadap tingkat loyalitas karyawan. Namun, ternyata terdapat

kecenderungan bahwa tingkat intensitas turn over dari tahun ke tahun semakin

meningkat, terutama tren ini lebih terlihat di Leaf Growing Department dan

Operations Department, PT Export Leaf Indonesia (dapat dilihat pada Tabel 1 ).

Berdasarkan uraian di atas, maka dirumuskanlah penelitian ini dengan

judul: “Hubungan Pemberian Bonus dengan Loyalitas Karyawan di Leaf

Growing Department dan Operations Department, PT Export Leaf

Indonesia, Lombok”.

Tabel 1. Data turn over dan pemberian bonus PT Export Leaf Indonesia

No. Departemen Jumlah Karyawan Bonus (x Gaji)

2008 2009 2010 2008 2009 2010

1 Growing &

CORA 31 29 27

2 1,5 3

2 Supply Chain 14 14 14

3 Operations 46 45 45

4 HRD 4 4 4

5 Finance, IT &

Legal 9 10 10

6 President Director 1 1 1

7 Company

Secretary 1 1 1

Total 106 104 102

Sumber: Data internal perusahaan, Diolah (2008-2010)

Page 18: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

4

1.2. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang terjadi pada Leaf Growing

Department dan Operations Department, PT Export Leaf Indonesia, Lombok

maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H0 : b = 0, artinya tidak terdapat hubungan nyata pemberian bonus karyawan (b)

dengan loyalitas karyawan.

H1 : b ≠ 0, artinya terdapat hubungan nyata pemberian bonus karyawan (b)

dengan loyalitas karyawan.

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan

untuk:

1. Menganalisis kondisi pemberian bonus pada karyawan di PT Export Leaf

Indonesia, Lombok.

2. Menganalisis kondisi loyalitas karyawan PT Export Leaf Indonesia,

Lombok.

3. Menganalisis hubungan pemberian bonus dengan loyalitas karyawan di

Leaf Growing Department dan Operations Department, PT Export Leaf

Indonesia, Lombok.

4. Merekomendasikan alternatif solusi yang bisa menjadi bahan pertimbangan

perusahaan guna meningkatkan loyalitas karyawan di PT Export Leaf

Indonesia, Lombok.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Bagi institusi, sebagai sumbangan pengembangan ilmu pengetahuan

khususnya ilmu pengembangan sumber daya manusia dan dapat

menjadi dasar penelitian selanjutnya tentang hubungan antara pemberian

bonus dengan loyalitas karyawan.

Page 19: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

5

2. Bagi perusahaan, dapat menjadi masukan informasi bagi perusahaan

dalam meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dan kinerja serta

dapat dimanfaatkan untuk pengembangan perusahaan.

3. Bagi peneliti, dapat memberikan wawasan bagi penulis, yaitu untuk

memahami apakah ada keterkaitan antara bonus dengan loyalitas karyawan

di Leaf Growing Department dan Operations Department, PT Export Leaf

Indonesia, Lombok.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

British American Tobacco plc mendirikan perusahaannya di Indonesia

dengan nama British American Tobacco Indonesia Tbk (BATI). Namun, karena

tidak baiknya kinerja perusahaan, sehingga menyebabkan tingginya keluar-

masuk pegawai, maka British American Tobacco plc memutuskan melikuidasi

British American Tobacco Indonesia Tbk pada tahun 2010, setelah sebelumnya

British American Tobacco plc berhasil mengakuisisi PT Bentoel Investama Tbk

sebagai perusahaan produksi rokoknya dengan memisahkan penanganan

tembakaunya (dibangunlah PT Export Leaf Indonesia) di daerah Lombok dan

Lampung sebagai Leaf Growing Department dan Operations Department, yang

berfungsi mengolah tembakau untuk pasokan bahan baku produksi PT Bentoel

Investama Tbk sekitar 60%, sisanya diekspor ke perusahaan British American

Tobacco plc lainnya di seluruh dunia.

Penelitian ini dibatasi hanya mengenai analisis pengaruh pemberian

bonus terhadap loyalitas karyawan di Leaf Growing Department dan Operations

Department-Lombok, PT Export Leaf Indonesia. Pemilihan Leaf Growing

Department dan Operations Department daerah Lombok dibandingkan

Lampung, karena Lombok sudah establish dari tahun 1970 sejak PT British

American Tobacco Indonesia Tbk masih berdiri, sedangkan Lampung baru

tahun 2009 komersial prosesnya (masih dalam area pengembangan). Selain itu,

karena daerah Lombok lebih banyak menghasilkan volume tembakau (15.000

ton) daripada daerah Lampung (850 ton).

Page 20: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

6

Indikasi–indikasi turunnya loyalitas dan sikap kerja karyawan antara lain:

1.) rendahnya produktivitas kerja, 2.)tingkat absensi yang naik, 3.) tingkat

perpindahan buruh yang tinggi, 4.) kegelisahan dimana–mana, 5.) tuntutan yang

sering terjadi, 6.) pemogokan (Nitisemito, 1991). Namun, aspek indikasi

rendahnya loyalitas karyawan yang akan diteliti pada karyawan Leaf Growing

Department dan Operations Department, PT Export Leaf Indonesia adalah: 1.)

produktivitas kerja, 2.) tingkat absensi, 3.) tingkat turn over, 4.)

kegelisahan/ketidaknyamanan dalam bekerja. Kegelisahan/ketidaknyamanan

dalam bekerja yang akan diteliti pada Leaf Growing Department dan

Operations Department, PT Export Leaf Indonesia adalah tentang apakah ada

keluhan dari karyawan mengenai: a.) pentingnya waktu untuk pribadi dan

keluarga; b.) sejauh mana perusahaan memberikan kesempatan bagi karyawan

untuk berkembang; dan c.) seberapa besar dampak pesimisme bisnis tembakau

terhadap kinerja karyawan. Pembatasan ini dilakukan karena berdasarkan

pengakuan pihak manajemen perusahaan, belum pernah terlihat/terjadi

peristiwa sebagai cermin indikasi puncak klimaks dari rendahnya loyalitas

karyawan seperti: tuntutan yang berlebihan dari karyawan dan pemogokan

karyawan dalam bekerja.

Page 21: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur, secara

sederhana manajemen diartikan sebagai upaya, ilmu, atau seni untuk mengatur

dan memanfaatkan unsur-unsur penting dalam sebuah organisasi secara efektif

dan efisien untuk mencapai tujuan utamanya. Unsur manusia berkembang

menjadi suatu bidang ilmu manajemen yang disebut Manajemen Sumber Daya

Manusia (MSDM), yang merupakan terjemahan dari Man Power Management.

Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni yang mengatur

hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu

terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat (Dessler, 2000).

Menurut Hariandja (2007), manajemen sumber daya manusia adalah

aktivitas yang dilakukan untuk merangsang, mengembangkan, memotivasi, dan

memelihara kinerja yang tinggi di dalam organisasi, dengan keseluruhan

penentuan dan pelaksanaan berbagai aktivitas, kebijakan, dan program yang

bertujuan untuk mendapatkan tenaga kerja, pengembangan, dan pemeliharaan

dalam usaha meningkatkan dukungannya terhadap peningkatan efektivitas

organisasi dengan cara yang secara etis dan sosial dapat

dipertanggungjawabkan. Aktivitas berarti melakukan berbagai kegiatan,

misalnya: melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, pengarahan,

analisis jabatan, rekrutmen, seleksi, orientasi, memotivasi, dan lain-lain.

Menentukan berbagai kebijakan sebagai arah tindakan seperti: lebih

mengutamakan sumber dari dalam untuk mengisi jabatan yang kosong,

memberikan kesempatan pada setiap orang untuk mengisi jabatan dan lain-lain,

dan program seperti: melakukan program-program latihan dalam aspek metode

yang dilakukan, orang yang terlibat, dan lain-lain. Secara etis dan sosial dapat

dipertanggungjawabkan artinya semua aktivitas dilakukan dengan tidak

bertentangan dengan norma-norma dalam masyarakat yang berlaku.

Page 22: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

8

Menurut Dessler (2000), fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

adalah sebagai berikut:

1. Fungsi Manajerial

Fungsi manajemen yang berkaitan langsung dengan aspek-aspek

manajerial, yaitu:

a. Fungsi Perencanaan

Melaksanakan tugas dalam hal merencanakan kebutuhan, pengadaan,

pengembangan, dan pemeliharaan sumber daya manusia.

b. Fungsi Pengorganisasian

Menyusun suatu organisasi dengan membentuk suatu struktur dan

hubungan antara tugas yang harus dikerjakan oleh tenaga kerja yang

dipersiapkan.

c. Fungsi Pengarahan

Memberikan dorongan untuk menciptakan kemauan kerja yang

dilaksanakan secara efektif dan efisien.

d. Fungsi Pengendalian

Melakukan pengukuran antara kegiatan yang dilakukan dengan

standar yang telah ditetapkan, khususnya di bidang tenaga kerja.

2. Fungsi Operasional

Fungsi-fungsi yang berkaitan langsung dengan aspek-aspek

operasional SDM dalam organisasi perusahaan, yaitu sebagai berikut:

a. Rekrutmen

Kegiatan atau aktivitas perusahaan yang ditujukan untuk menarik

tenaga kerja potensial bagi perusahaan.

b. Seleksi

Kegiatan memilih diantara pelamar yang berhasil direkrut oleh

perusahaan.

c. Pengangkatan, Penempatan, dan Orientasi

Penerimaan pelamar menjadi pegawai dalam perusahaan dan

menempatkannya pada jabatan yang sesuai dengan kompetensi yang

Page 23: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

9

dimilikinya, serta memberikan kesempatan bagi karyawan baru untuk

menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan iklim bisnis perusahaan.

d. Pelatihan dan Pengembangan

Upaya yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kualitas

karyawan terutama dalam hal knowledge (pengetahuana), ability

(kemampuan), skill (keahlian), dan attitude (sikap).

e. Kompensasi

Segala sesuatu yang diterima karyawan baik berbentuk finansial

maupun non-finansial sebagai balas jasa atas suatu usaha yang telah

dilakukan untuk perusahaan.

f. Pemeliharaan

Upaya yang dilakukan perusahaan untuk mempertahankan SDM atau

karyawan yang sudah ada dan kontribusinya pada perusahaaan.

g. Rotasi, Demosi, Promosi, dan Pemutusan Hubungan Kerja

Rotasi adalah perubahan tempat atau jabatan karyawan tetapi masih

pada tingkatan yang sama dalam organisasi perusahaan. Demosi

adalah perubahan posisi, jabatan, dan pekerjaan karyawan yang

mengakibatkan berkurangnya otoritas dan tanggung jawab karyawan

yang bersangkutan. Promosi adalah perubahan posisi, jabatan, dan

pekerjaan karyawan yang mengakibatkan bertambahnya otoritas dan

tanggung jawab yang dimilikinya. Sedangkan PHK adalah kondisi

yang sedemikian rupa sehingga karyawan harus berhenti bekerja di

perusahaan tempatnya bekerja selama ini.

Page 24: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

10

Gambar 1. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia (Dessler, 2000)

2.2. Kompensasi

Salah satu cara manajemen untuk meningkatkan prestasi kerja, motivasi,

dan kepuasan kerja para karyawan adalah melaui kompensasi. Kompensasi

dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa

untuk kerja mereka. Sebelum kompensasi diberikan, terlebih dahulu dilakukan

proses kompensasi. Yaitu suatu jaringan berbagai sub-proses untuk memberikan

balas jasa kepada karyawan untuk pelaksanaan pekerjaan dan memotivasi

mereka agar mencapai tingkat prestasi yang diinginkan. Imbalan atau balas jasa

yang diterima karyawan dibagi atas dua macam, yaitu: imbalan yang bersifat

finansial dan imbalan non-finansial yang tidak secara langsung berkaitan

dengan prestasi kerja.

Fungsi SDM

Fungsi Operasional

Perencanaan

Pengorganisasian

Pengarahan

Pengendalian

Rekrutmen

Seleksi

Pengangkatan

Orientasi

Pelatihan

Pengembangan

Kompensasi

Pemeliharaan

PHK

Fungsi Manajerial

Page 25: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

11

a. Imbalan finansial, sesuatu yang diterima oleh karyawan dalam bentuk,

seperti: gaji atau upah, insentif, bonus (kompensasi langsung); tunjangan,

pengobatan, asuransi, uang liburan dan lain-lain (kompensasi tidak

langsung) yang sejenis yang dibayar oleh organisasi.

b. Imbalan non-finansial, dimaksudkan untuk mempertahankan karyawan

dalam jangka panjang, seperti: penyelenggaraan program-program

pelayanan bagi karyawan yang berupaya untuk menciptakan kondisi dan

lingkungan kerja yang menyenangkan, seperti: program rekreasi, cafetaria,

dan tempat beribadat. (Umar, 2008; Saydam, 2002:234)

Tabel 2. Manajemen Kompensasi Finansial (Umar, 2008)

Manajemen Kompensasi Finansial

Tidak Langsung Langsung

Tunjangan,

Jaminan asuransi, dan

Uang liburan

Gaji/upah, dan

Insentif

Bonus

2.3. Bonus

Menurut Ruky (2006), bonus adalah pemberian pendapatan tambahan

bagi karyawan yang berfungsi sebagai perangsang agar karyawan semakin

bergairah dalam meningkatkan prestasi kerja dan kesetiannya pada perusahaan

tempat karyawan tersebut bekerja, dan hanya diberikan setahun sekali bila

syarat-syarat tertentu dipenuhi. Pertama, bonus hanya dapat diberikan bila

perusahaan memperoleh laba selama tahun fiskal yang telah berlalu, karena

bonus biasanya diambil dari keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan.

Kedua, bonus tidak diberikan secara merata kepada semua karyawan. Artinya,

besarnya bonus harus dikaitkan dengan prestasi kerja individu.

Pembedaan besarnya bonus tersebut tidak dilakukan pada level bawah,

karena pada level bawah sistem penilaian prestasi kerjanya belum tentu

menjamin objektivitas dan dapat menimbulkan keruwetan serta perselisihan.

Sehubungan dengan itu, dalam banyak perusahaan walaupun ada bonus,

Page 26: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

12

biasanya besarnya sama untuk semua pekerja: mungkin satu bulan gaji atau

lebih tergantung kebijakan perusahaan.

Menurut pendapat Hariandja (2007), tujuan dari pemberian bonus, yaitu :

1. Bagi perusahaan

Tujuan pelaksanaan pemberian bonus kepada karyawan dimaksudkan

untuk meningkatkan produksi dengan cara mendorong mereka agar bekerja

disiplin dan semangat yang lebih tinggi dengan tujuan menghasilkan

kualitas produksi yang lebih baik serta dapat bekerja dengan menggunakan

faktor produksi seefektif dan seefisien mungkin.

2. Bagi karyawan

Dengan pemberian bonus dari perusahaan maka diharapkan karyawan

memperoleh banyak keuntungan, seperti mendapatkan upah atau gaji yang

lebih besar di akhir tahun, mendapat dorongan untuk mengembangkan

dirinya dan berusaha bekerja dengan sebaik–baiknya.

2.4. Loyalitas Karyawan

Menurut Dessler (2000), loyalitas karyawan merupakan sikap emosional

yang menyenagkan dan mencintai pekerjaanya. Sikap ini dicerminkan oleh

moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja. Sedangkan loyal adalah patuh,

setia (Siagian, 2003:57). Artinya, suatu kecenderungan karyawan untuk tidak

pindah ke perusahaan lain. Apabila karyawan bekerja pada suatu perusahaan,

dan perusahaan tersebut telah memberikan fasilitas–fasilitas yang memadai dan

diterima oleh karyawannya serta perusahaan memberikan imbalan yang sesuai

kepada karyawannya, maka kesetiaan karyawan terhadap perusahaan akan

semakin besar, maka timbul dorongan yang menyebabkan karyawan melakukan

pekerjaan menjadi lebih giat lagi.

Sebab–sebab turunnya loyalitas dan sikap kerja itu dikarenakan banyak

sebab misalnya, upah yang mereka terima tidak sesuai dengan pekerjaannya,

tidak cocoknya dengan gaya perilaku pemimpin, lingkungan kerja yang tidak

baik dan sebagainya. Untuk memecahkan persoalan tersebut, maka perusahaan

Page 27: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

13

harus dapat menemukan penyebab dari turunnya loyalitas dan sikap kerja

karyawan itu disebabkan pada prinsipnya turunnya loyalitas dan sikap kerja

karyawan itu disebabkan oleh ketidakpuasan para karyawan. Adapun sumber

ketidakpuasan bisa bersifat material dan non-material yang bersifat material

antara lain: rendahnya upah yang diterima, fasilitas minimum. Sedangkan yang

non-material antara lain: penghargaan sebagai manusia, kebutuhan–kebutuhan

yang berpartisipasi dan sebagainya (Siagian, 2003).

Indikasi–indikasi turunnya loyalitas dan sikap kerja karyawan antara lain:

1. Rendahnya produktivitas kerja.

Turunnya produktivitas kerja ini dapat diukur atau diperbandingkan dengan

waktu sebelumnya. Produktivitas kerja yang turun ini dapat terjadi karena

kemalasan atau penundaan kerja.

2. Tingkat absensi yang naik.

Pada umumnya bila loyalitas dan sikap kerja karyawan turun, maka

karyawan akan malas untuk datang bekerja setiap hari. Bila ada gejala–

gejala absensi naik maka perlu segera dilakukan penelitian.

3. Tingkat perpindahan buruh yang tinggi.

Keluar masuknya karyawan yang meningkat tersebut terutama adalah

karena tidak senangnya para karyawan bekerja pada perusahaan. Untuk itu

mereka berusaha mencari pekerjaan lain yang dianggap sesuai. Tingkat

perpindahan buruh yang tinggi selain dapat menurunkan produktivitas

kerja, juga dapat mempengaruhi kelangsungan jalannya perusahaan.

4. Kegelisahan dimana–mana.

Loyalitas dan sikap kerja karyawan yang menurun dapat menimbulkan

kegelisahan, sebagai seorang pemimpin harus mengetahui bahwa adanya

kegelisahan itu dapat terwujud dalam bentuk ketidakterangan dalam

bekerja, keluh kesah serta hal–hal yang lain.

5. Tuntutan yang sering terjadi.

Page 28: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

14

Tuntutan yang sebetulnya merupakan perwujudan dan ketidakpuasan,

dimana pada tahap tertentu akan menimbulkan keberanian untuk

mengajukan tuntutan.

6. Pemogokan.

Tingkat indikasi yang paling kuat tentang turunnya loyalitas dan sikap

kerja karyawan adalah pemogokan. Biasanya suatu perusahaan yang

karyawannya sudah tidak merasa tahan lagi hingga memuncak, maka hal

itu akan menimbulkan suatu tuntutan, dan bilamana tuntutan tersebut tidak

berhasil, maka pada umumnya para karyawan melakukan pemogokan kerja

(Nitisemito, 1991).

2.5. Kajian Penelitian Terdahulu

Sujatmoko (2007), dalam penelitiannya dengan judul “Pengaruh Insentif

Terhadap Peningkatan Prestasi Kerja Karyawan Pada Departemen Operasional

Pemasaran Dunkin’ Donut Cabang Arteri Jakarta” : Pada penelitian ini dapat

diketahui bahwa antara pemberian insentif dengan peningkatan prestasi kerja

karyawan mempunyai hubungan yang signifikan. Selain itu, terdapat kontribusi

pemberian insetif terhadap peningkatan prestasi kerja karyawan adalah sebesar

67,89%. Sementara selisihnya yaitu sebesar 32,11% adalah dipengaruhi oleh

faktor-faktor di luar insentif seperti sedikitnya lapangan pekerjaan khususnya

dalam kondisi krisis moneter dan politik sekarang ini. Sehingga, walau mereka

kurang puas dengan kebijakan mereka harus tetap berprestasi agar mereka tidak

kehilangan penghasilan dari pekerjaanya. Dari hasil penelitian, maka karyawan

Departemen Operasional Pemasaran Dunkin’ Donuts Cabang Arteri Jakarta

mempunyai prestasi kerja yang baik dan memang rata-rata dipengaruhi oleh

insentif yang diterimanya.

Trisantana (2008), dalam penelitiannya dengan judul “Analisis Pengaruh

Kompensasi Finansial Terhadap Motivasi Kerja Agen PT. Danareksa Sekuritas

Jakarta”: Kompensasi finansial (komisi dan tunjangan) memiliki hubungan

positif dan signifikan dengan motivasi kerja agen PT. Danareksa Sekuritas, 96%

Page 29: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

15

kondisi motivasi kerja agen dipengaruhi oleh kondisi kompensasi finansialnya.

Selanjutnya, motivasi kerja dipengaruhi oleh kenyamanan dalam bekerja di

perusahaan.

Harahap (2004), dalam penelitiannya dengan judul “Analisis Hubungan

Kompensasi dengan Prestasi Kerja Karyawan pada Perusahaan Daerah Air

Minum Tirta Pakuan Kota Bogor” : Dari hasil penelitian diperoleh bahwa

sistem kompensasi berpengaruh nyata terhadap prestasi karyawan. Namun, hasil

analisis memperlihatkan bahwa sistem kompensasi finansial tidak langsung dan

sistem pelaksanaan prestasi kerja karyawan khususnya pada karyawan

pelaksana. Disarankan juga sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan serta

meningkatkan sistem kompensasi finansial tidak langsung agar prestasi kerja

karyawan lebih meningkat, sehingga memudahkan perusahaan dalam mencapai

tujuannya tanpa mengabaikan sistem kompensasi finansial langsung.

Leklikwati (2005:2), dalam penelitiannya dengan judul “Analisis

Pengaruh Kompensasi Finansial dan Non Finansial terhadap Kepuasan Kerja

Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Yapen Waropen, Papua”:

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa Kompensasi finansial dan non finansial

teruji berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan di

PDAM Yapen Waropen, Papua, artinya semakin baik persepsi responden

terhadap kompensasi finansial dan non finansial akan menyebabkan tingginya

kepuasan kerjanya. Persepsi responden tentang kompensasi finansial terutama

didukung oleh indikator gaji dan tanjangan yang diterima karyawan, sedangkan

kompensasi non financial lebih banyak didukung oleh pekerjaan yang bervariasi

dan memberikan tantangan kepada karyawan untuk dapat menyelesaikan

dengan baik. Di antara kompensasi finansial clan non finansial, ternyata

kompensasi finansial berpengaruh dominan terhadap kepuasan ke rja karyawan

di PDAM Yapen Waropen, Papna, artinya walaupun kompensasi finansial dan

non finansial sama-sama berpengaruh terhadap kepuasan, tetapi kompensasi

finansiai memberikan pengaruh lebih besar terhadap pencapaian kepuasan kerja

karyawan.

Page 30: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

16

Ruvendi (2005:1), dalam penelitiannya dengan judul “Imbalan Dan

Gaya Kepemimpinan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di

Balai Besar Industri Hasil Pertanian Bogor”: Dari hasil penelitian diperoleh

terdapat hubungan dan pengaruh signifikan antara variabel imbalan dengan

kepuasan kerja pegawai BBIHP yang diperlihatkan oleh koefisien korelasi

partial sebesar 0,619. Koefisien regresi (ß1) X1 sebesar 0,412. Terdapat

hubungan dan pengaruh signifikan antara variabel gaya kepemimpinan dengan

kepuasan kerja pegawai BBIHP yang diperlihatkan oleh koefisien korelasi

partial sebesar 0,549. Koefisien regresi (ß2) X2 sebesar 0,355. Terdapat

hubungan dan pengaruh signifikan antara variabel imbalan dan gaya

kepemimpinan terhadap kepuasan kerja pegawai BBIHP Bogor yang

diperlihatkan oleh koefisien korelasi berganda sebesar 0,751. Sedangkan R

Square sebesar 0,564 yang berarti 56,4% dari total variasi kepuasan kerja (Y)

disebabkan oleh hubungan regresi berganda antara Y dengan variabel imbalan

(X1) dan gaya kepemimpinan (X2.). Sisanya sebesar 43,6% disebabkan oleh

faktor-faktor lain di luar model seperti faktor lingkungan pekerjaan, hubungan

dengan teman sekerja, jenis pekerjaan, kondisi kerja, pengawasan, promosi

jabatan, dan lain-lain.

Yani et al. (2008:16), dalam penelitiannya dengan judul “Hubungan

Kompensasi dengan Kinerja Bidan dalam Upaya Pencapaian Program KIA di

Kota Tanjung Pinang”: Kompensasi tidak mempengaruhi kinerja bidan dalam

upaya pencapaian program KIA di Kota Tanjungpinang. Sistem pemberian

kompensasi berdasakan tingkatan kepangkatan tidak meningkatkan kinerja

bidan. Umur sangat berpengaruh terhadap kinerja. Semakin tua usia bidan,

semakin bertambah pengalaman sehingga dapat meningkatkan kinerja bidan

dalam upaya pencapaian program KIA di Kota Tanjungpinang. Tingkat

pendidikan yang tinggi tidak secara linier dapat meningkatkan kinerja karena

harus di dukung dengan pengalaman serta kemampuan berinteraksi.

Kistolani (2005:18-22), dalam penelitiannya dengan judul “Faktor-

Faktor yang Mempengaruhi Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Sinar Niaga

Page 31: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

17

Sejahtera di Bandar Lampung”: Berdasarkan analisa perhitungan koefisien

korelasi, faktor-faktor penempatan karyawan, gaji karyawan, bonus, dan

insentif berkorelasi positif yang erat hubungannya dengan semangat kerja

karyawan.

Ritfan (2008), dalam penelitiannya dengan judul “Hubungan Gaya

Kepemimpinan dengan Loyalitas Karyawan kepada Atasan (Studi Kasus Grup

Sumber Daya Manusia PT. Bank DKI)”: Berdasarkan penelitian diketahui

bahwa gaya kepemimpinan yang ada di Grup Sumber Daya Manusia PT. Bank

DKI pada matriks berada di kuadran I yang tergolong gaya kepemimpinan

dengan struktur tinggi sebesar 3,86 dan pertimbangan tinggi 3,72. Namun yang

lebih dominan adalah gaya kepemimpinan menurut struktur dimana pemimpin

cenderung mendefinisikan dan menyusun peranannya serta peran anggota

kelompok dalam rangka pencapaian sasaran. Maka secara garis besar gaya

kepemimpinan tersebut terkonsentrasi pada usaha mengorganisasi pekerjaan,

hubungan kerja, dan sasaran. Kemudian tingkat loyalitas karyawan di Grup

Sumber Daya Manusia PT. Bank DKI sudah baik yaitu karyawan ikut

merasakan setiap pencapaian yang diperoleh atasannya baik itu pujian,

kesuksesan, maupun kritikan. Penelitian selanjutnya menunjukkan gaya

kepemimpinan memiliki hubungan yang sangat nyata, positif, dan kuat dengan

loyalitas karyawan kepada atasannya dimana gaya kepemimpinan atas dasar

pertimbangan lebih memiliki hubungan yang sangat nyata, positif, dan kuat

dibanding gaya kepemimpinan menurut struktur. Sehingga apabila ingin

meningkatkan loyalitas karyawan kepada atasan maka gaya kepemimpinan atas

dasar pertimbanganlah yang harus ditingkatkan.

Page 32: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran

3.1.1 Kerangka Penelitian Konseptual

PT Export Leaf Indonesia, Lombok memiliki visi, misi, dan

tujuan perusahaan yang dapat terwujud bila didukung oleh berbagai pihak

diantaranya karyawan sebagai penggerak dalam melakukan kegiatan

perusahaan, dan karyawan merupakan aset yang sangat berharga yang

dimiliki perusahaan, karena karyawan sangat berperan dalam

menjalankan perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Perusahaan memiliki program pemberian bonus sebagai salah satu dari

kebijakan manajemen kompensasi yang paling diutamakan selain

program penggajian karyawan, yang berfungsi sebagai perangsang dalam

meningkatkan prestasi kerja, motivasi, serta loyalitas para karyawan.

Menurut Umar (2008), salah satu cara manajemen untuk

meningkatkan prestasi kerja, motivasi, dan loyalitas para karyawan

adalah melalui kompensasi. Kompensasi dapat didefinisikan sebagai

sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka.

Imbalan atau balas jasa yang diterima karyawan dibagi atas dua macam,

yaitu: imbalan yang bersifat finansial, seperti: gaji atau upah, bonus,

tunjangan, pengobatan, asuransi, uang liburan; dan imbalan non-finansial

yang tidak secara langsung berkaitan dengan prestasi kerja, seperti:

program rekreasi, cafetaria, dan tempat beribadat. PT Export Leaf

Indonesia, Lombok memiliki dua program manajemen kompensasi yang

lebih diutamakan fungsinya sebagai pemberi ransangan agar

karyawannya dapat meningkatkan prestasi kerja dan kesetiaannya pada

perusahaan, yaitu: program gaji, program insentif, dan program bonus

kayawan. Namun, penelitian ini lebih difokuskan pada implikasi

manajerial dalam memberikan bonus yang efektif untuk meningkatkan

Page 33: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

19

loyalitas karyawan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan kerangka

pemikiran konseptual penelitian, bisa dilihat pada Gambar 2.

3.1.2 Kerangka Penelitian Operasional

PT Export Leaf Indonesia, Lombok memiliki kebijakan

manajemen kompensasi yang dibagi menjadi dua macam, yaitu:

kompensasi finansial (gaji, upah insentif, dan bonus) dan kompensasi

non-finansial (tunjangan dan jaminan asuransi). Pelaksanakan program

pemberian bonus yang dilakukan oleh PT Export Leaf Indonesia

berfungsi sebagai pemberi ransangan dengan tujuan agar karyawan

termotivasi dalam meningkatkan prestasi kerja dan loyalitas. Sehingga,

diharapkan mampu meningkatkan daya saing perusahaan melalui

peningkatan produktivitas perusahaan.

PT Export Leaf Indonesia meyakini adanya hubungan keterkaitan

yang kuat antara pemberian bonus terhadap tingkat loyalitas karyawan,

sehingga PT Export Leaf Indonesia selalu berusaha meningkatkan

kesejahteraan karyawannya melalui pemberian bonus yang lebih baik.

Berikut aspek indikasi loyalitas yang akan diteliti pada Leaf Growing

Department dan Operations Department, PT Export Leaf Indonesia,

Lombok,, yaitu: 1.) produktivitas kerja, 2.) tingkat absensi, 3.) tingkat

turn over, 4.) kegelisahan/ketidaknyamanan dalam bekerja (tentang

apakah ada keluhan dari karyawan mengenai: pentingnya waktu untuk

pribadi dan keluarga; sejauh mana perusahaan memberikan kesempatan

bagi karyawan untuk berkembang; dan seberapa besar dampak

pesimisme bisnis tembakau terhadap kinerja karyawan). Dari uraian di

atas dapat disimpulkan kerangka pemikiran operasional dari penelitian,

dapat dilihat pada Gambar 3.

Page 34: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

20

Bri

tish

Am

eric

an T

ob

acco

, p

lc

PT

. E

xp

ort

Lea

f In

do

nes

iaP

T.

Ben

toel

Inves

tam

a T

bk

Vis

i, M

isi,

dan

Tuju

an P

T.

Exp

ort

Lea

f In

do

nes

ia

Str

ateg

i

Pro

duksi

/Op

eras

i

Str

ateg

i F

ina

nci

al

Str

ateg

i S

DM

Str

ateg

i S

up

ply

Ch

ain

Pen

gem

bangan

kep

em

imp

inan

yan

g

tran

spar

an

Iden

tifi

kas

i d

an

pen

gel

ola

an

tale

nta

kar

yaw

an

Tra

nsf

orm

asi

org

anis

asi

dan

bud

aya

per

usa

haa

n

Sis

tem

Ko

mp

ensa

si F

inan

sial

Tid

ak L

ang

sun

g:

Tunja

ngan

,

Lang

sun

g:

Gaj

i/up

ah,

Up

ah i

nse

nti

f,

Bo

nus

Imp

likasi

Pem

ber

ian B

onu

s

dal

am

Men

ingkatk

an

Lo

yal

itas

Kar

yaw

an

Per

enca

naa

n

dan

pen

yel

en

ggar

aan

pro

gra

m-p

rogra

m p

elat

ihan

Pen

gem

bangan s

iste

m

ker

ja y

ang b

aik

Man

ajem

en k

om

pensa

si

Gam

bar

2. K

eran

gka P

emik

iran

Kon

septu

al

Sis

tem

pen

ilaia

n k

iner

ja

Cla

ssif

icat

ion P

roce

dure

s

Page 35: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

21

Gambar 3. Kerangka Pemikiran Operasional

Hubungan Pemberian Bonus Dengan Loyalitas Karyawan pada Leaf Growing

Department dan Operations Department, PT Export Leaf Indonesia, Lombok

Korelasi Rank-SpearmanDeskriptif

Gambaran Bonus dan Loyalitas

Karyawan Pada Leaf Growing

Department dan Operations Department,

PT Export Leaf Indonesia, Lombok

Hubungan Pemberian Bonus

Dengan Loyalitas Karyawan

Bonus, Loyalitas

Karyawan

Wawancara, Kuesioner, Studi Pustaka

Kuesioner, Studi Pustaka

SPSS versi 17.0 for Windows,

Microsoft Excell 2003

Implikasi pemberian bonus dalam meningkatkan loyalitas

karyawan pada Leaf Growing Department dan Operations

Department, PT Export Leaf Indonesia, Lombok

Page 36: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

22

3.2. Operasional Variabel Penelitian

Batasan operasional dalam peneltian ini adalah:

a. Variabel program pemberian bonus karyawan.

b. Variabel loyalitas karyawan yang terdiri dari: 1.) produktivitas kerja, 2.)

tingkat absensi, 3.) tingkat turn over, 4.) kegelisahan/ketidaknyamanan

dalam bekerja.

3.3. Waktu dan Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di PT Export Leaf Indonesia, Lombok,

khususnya di Leaf Growing Department dan Operations Department. Pemilihan

lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) berdasarkan pertimbangan adanya

permasalahan internal SDM yang harus segera dicarikan akar permasalahannya

tersebut, terutama pada Leaf Growing Department dan Operations Department,

PT Export Leaf Indonesia, Lombok. Selain itu, terdapatnya ketersediaan data

yang diperlukan dalam melakukan penelitian, yakni adanya komitmen dari

pihak manajemen PT Export Leaf Indonesia, Lombok untuk membantu

menyediakan data primer maupun sekunder, guna membantu keberhasilan

penelitian.

Waktu Penelitian dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama digunakan

untuk mencari data awal penelitian dan mengembangkan metode pendekatan.

Sedangkan tahap terakhir digunakan untuk menyusun laporan.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai

berikut:

1. Wawancara

Peneliti melakukan wawancara langsung dengan pihak-pihak yang

bersangkutan, yaitu karyawan Leaf Growing Department dan Operations

Department, PT Export Leaf Indonesia, Lombok.

Page 37: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

23

2. Kuesioner

Peneliti menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, yaitu karyawan

Leaf Growing Department dan Operations Department, PT Export Leaf

Indonesia, Lombok.

3. Studi dokumentasi

Peneliti memperoleh data dari dokumen-dokumen tertulis dengan

mempelajari berbagai tulisan dari buku-buku, jurnal-jurnal, dan internet

yang berkaitan dan mendukung penelitian ini.

3.5. Metode Penarikan Sampel

a. Populasi

Gambaran populasi pada penelitian ini adalah karyawan tetap yang bekerja

di Leaf Growing Department (27 karyawan) dan Operations Department

(45 karyawan), PT Export Leaf Indonesia, Lombok sebanyak 72 karyawan.

b. Sampel

Gambaran sampel pada penelitian ini menggunakan teknik pengambilan

sampel Slovin dan Quota Sampling (Widodo, 2004).

• Rumus Slovin yang digunakan adalah:

n = 2)(1 αNx

N

+

; .................................................................................(1)

n = 2%)5(721

72

x+

= 61 responden

Keterangan:

N= populasi,

α = selang kepercayaan

Berdasarkan rumus di atas dengan jumlah populasi sebesar 72 orang

dan selang kepercayaan 5%, maka jumlah responden yang dibutuhkan

dalam penelitian ini sebanyak 61 responden.

• Rumus Quota Sampling yang digunakan adalah:

1. Persentase responden Leaf Growing Department

DepartmentOperationsKaryawan + DepartmentGrowingLeafKaryawan

DepartmentGrowingLeafKaryawan =

Page 38: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

24

= %10072

27X = 37,5%

sehingga, 37, 5% X 61 responden = 23 karyawan

2. Persentase responden Operations Department

DepartmentOperationsKaryawan + DepartmentGrowingLeafKaryawan

DepartmentOperationsKaryawan =

= %10072

45X = 62,5%

sehingga, 62,5% X 61 responden = 38 karyawan

3.6. Metode Pengolahan dan Analisis Data

3.6.1 Metode analisis deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan

menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas

mengenai program pemberian bonus dan loyalitas karyawan di PT Export

Leaf Indonesia, Lombok berdasarkan hasil jawaban responden

berdasarkan kuesioner. Data yang dikumpulkan dari hasil kuesioner

dengan menggunakan Skala Likert selanjutnya akan diolah dengan uji

validitas dan reabilitas. Penggunaan Skala Likert memberi kebebasan

bagi responden dan data yang didapat cukup objektif.

Menurut Narbuko (2001), pengolahan data dari kuesioner adalah

memberi skor pada masing-masing jawaban responden, skor nilai yang

diperoleh dipindahkan ke lembar tabulasi, data hasil tabulasi tersebut

diperiksa, kemudian dihitung nilai total dari masing-masing peubah

terakhir memindahkan data ke lembar kerja untuk diolah dan dianalisis.

Penentuan skor nilai atas jawaban responden berdasarkan skala Likert 4

(empat) tingkat, yaitu: sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak

setuju. Penggunaan skala Likert 4 (empat) tingkat untuk melihat

kecenderungan responden ke salah satu persepsi. Keempat penilaian

tersebut diberi skor seperti pada Tabel 3.

Page 39: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

25

Tabel 3. Skala pengukuran yang digunakan

Skala Keterangan

1 Sangat Kurang Setuju (SKS)

2 Kurang Setuju (KS)

3 Setuju (S)

4 Sangat Setuju (SS)

Selanjutnya setiap jawaban responden diberikan bobot (skor

rataan), cara menghitung skor rataan menurut, adalah sebagai berikut:

∑∑

=

fi

wifix

.

……………………………………………………………(2)

Keterangan:

x = rata-rata berbobot

fi = frekuensi ke-i

wi = bobot

Langkah selanjutnya adalah menggunakan rentang skala

penelitian untuk menentukan posisi tanggapan responden dengan rumus:

M

bobotRRs

)(= ;………………………………………………………...(3)

= 75,04

)14(=

Keterangan:

R (bobot) = bobot terbesar – bobot terkecil

M = banyaknya kategori bobot

dimana : 1,00 ≤ x < 1,76 = STS atau Sangat tidak baik

1,76 ≤ x < 2,51 = TS atau Tidak baik

2,51 ≤ x < 3,26 = S atau Baik

3,26 ≤ x < 4,00 = SS atau Sangat baik

3.6.2 Metode analisis korelasi Rank Spearman

Analisis korelasi Rank Spearman digunakan untuk mengetahui

apakah terdapat hubungan antara satu variabel dengan variabel yang

Page 40: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

26

lainnya. Menurut Umar (2003), langkah-langkah untuk melakukan proses

korelasi Rank Spearman adalah sebagai berikut:

a. Menentukan Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

H0 : b = 0, artinya tidak terdapat hubungan nyata pemberian bonus

karyawan (b) dengan loyalitas karyawan.

H1 : b ≠ 0, artinya terdapat hubungan nyata pemberian bonus

karyawan (b) dengan loyalitas karyawan.

ttabel � α = 5% = 0,05

Kriteria pengambilan keputusan:

H0 diterima jika nilai peluang < tingkat signifikansi

H0 ditolak jika nilai peluang > tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi yang dipilih yaitu 0,05 (5%), karena angka ini

dinilai cukup ketat untuk mewakili hubungan antara dua variabel.

b. Perhitungan

)1(

6

12

1

2

−=

∑=

nn

di

r

n

is

…………………………………………………...(4)

Keterangan:

rs = Koefisien korelasi Rank Spearman

n = Jumlah pasangan pengamatan antara satu peubah terhadap peubah

lainnya

d = Perbedaan peringkat dari tiap pasangan variabel pengamatan

Besarnya nilai terletak antara -1 < rs < 1, yang artinya:

rs = 1, hubungan X dan Y sempurna positif,

mendekati 1 : hubungan sangat kuat dan positif

rs = -1, hubungan X dan Y sempurna negatif

rs = 0, hubungan X dan Y sangat lemah dan tidak ada hubungan

Nilai Rank Spearman akan berada pada selang -1 hingga +1,

maka semakin mendekati -1 atau +1, artinya korelasi antara kedua

Page 41: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

27

peubah semakin erat. Tanda positif (+) dan negatif (-) menunjukkan

arah pengaruh. Skala hubungan kedua peubah berdasarkan pada

batasan Champion dapat dijelaskan sebagai berikut

(www.jonathansarwono.info/korelasi/korelasi.htm):

1.) 0,00 – 0,25 : No association or lower association, yang artinya

kondisi ini menunjukkan tidak ada atau sangat

lemahnya hubungan antara kedua peubah.

2.) 0,26 – 0,50 : Moderately low association, yang artinya kondisi ini

menunjukkan bahwa hubungan antara kedua

peubah agak lemah.

3.) 0,51 – 0,75 : Moderately high association, yang artinya kondisi

ini menunjukkan bahwa hubungan antara kedua

peubah agak kuat.

4.) 0,76 –1,00: High association, yang artinya kondisi ini

menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat

antara kedua peubah.

3.7. Uji Validitas dan Reabilitas Kuesioner

Kuesioner penelitian sebelum digunakan sebagai alat pengumpul data

penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba untuk menguji validitas dan

reabilitasnya. Karena dalam penelitian ini melakukan sampel terhadap

karyawan Leaf Growing Department dan Operations Department-Lombok, PT

Export Leaf Indonesia sebagai responden, maka uji validitas dan reabilitas juga

dilakukan pada karyawan Leaf Growing Department dan Operations

Department, PT Export Leaf Indonesia, Lombok. Uji validitas dilakukan untuk

melihat ketepatan dan kecermatan instrumen dalam melakukan fungsinya

sebagai alat ukur. Dalam analisis ini apabila item dikatakan valid harus

dibuktikan dengan perhitungan. Untuk mengetahui tingkat validitas perhatikan

angka pada Corrected Item-Total Correlation yang merupakan korelasi antara

skor item dengan skor total item (nilai rhitung) dibandingkan dengan nilai rtabel.

Page 42: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

28

Jika nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel (rhitung > rtabel, maka item tersebut

adalah valid dengan menggunakan distribusi(Tabel r) untuk 05,0=α dengan

derajat kebebasan ( 1−= ndf )(Riduwan, 2011)……………………………...(5)

Selanjutnya untuk mendapatkan instrumen yang reliabel, dilakukan uji

reliabilitas. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat sejauh mana hasil suatu

pengukuran instrumen dapat dipercaya (Widodo, 2004). Formula statistik yang

dapat digunakan untuk menguji reliabilitas adalah Alpha Cronbach, dengan

rumus sebagai berikut:

α =2

22

)1(

)(

sn

ssn

−∑

...........................................................................................(6)

dimana:

α = koefisien alpha

n = jumlah item dalam skala

s2 = varian total dari skor test

Untuk melakukan pengujian validitas dan reabilitas instrumen, peneliti

menggunakan bantuan program software SPSS versi 17.0 for windows.

Page 43: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Perkembangan PT Export Leaf Indonesia

British American Tobacco plc adalah sebuah

perusahaan multinasional yang menghasilkan berbagai produk rokok.

Perusahaan ini berdiri pada tahun 1902. Pada tahun 1917, British

American Tobacco plc memperluas pangsa pasarnya di Indonesia dengan

mendirikan Naamlooze Vennootschap Indo-Egyptian Cigarette Company

yang bergerak dalam bidang manufaktur, pemasaran, dan penjualan,

ekspor, impor dan distribusi cerutu, rokok dan produk-produk lain yang

dibuat dengan atau dari tembakau. Nama Perusahaan mengalami

beberapa kali perubahan menjadi British-American Tobacco

Manufacturers (Indonesia) Limited pada tahun 1949, British-American

Tobacco Manufacturers (Indonesia) Limited pada tahun 1955, PT British

American Tobacco Indonesia pada tahun 1979 dan berdasarkan UU

Nomor 1/1995 tentang Perseroan Terbatas nama Perseroan menjadi PT

British American Tobacco Indonesia Tbk. PT British American Tobacco

Indonesia Tbk didirikan dalam kerangka Undang-undang No. 1 tahun

1967 tentang Penanaman Modal Asing yang dibuat berdasarkan Akta

Notaris Kartini Muljadi, S.H., No. 199 tanggal 23 September 1979.

PT Export Leaf Indonesia adalah perseroan terbatas yang

didirikan pada 1 November 2007, berdasarkan hukum Negara Republik

Indonesia dan yang bergerak di bidang Distributor Utama Ekspor dan

Industri Pengolahan dan Pengeringan Daun Tembakau, beserta seluruh

cabang dan atau kantor perwakilannya dimanapun di dalam wilayah

hukum negara kesatuan Republik Indonesia. PT Export Leaf Indonesia

merupakan salah satu anak perusahaan British American Tobacco plc di

Page 44: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

30

Indonesia selain PT Bentoel Investama Tbk (PT British American

Tobacco Indonesia resmi merger dengan PT Bentoel Investama Tbk pada

1 Januari 2010).

4.1.2 Visi, Misi, Tujuan, Tolok Ukur Kesuksesan, dan Rencana Strategi

Sumber Daya Manusia PT Export Leaf Indonesia

Visi: Menjadi pilihan utama dalam pengadaan tembakau bagi

grup British American Tobacco. Misi: Menjadi sumber tembakau utama

yang efektif dan handal untuk grup British American Tobacco plc.

Arahan Strategis: 1.) Membangun pertumbuhan budidaya tembakau

yang berkesinambungan; 2.) Produktivitas tanaman, kualitas dan biaya

yang kompetitif: sistem kemitraan (petani, perusahaan), area baru untuk

penanaman tembakau; 3.) Unggul dalam proses inti; 4.) Memenuhi

permintaan sesuai dengan ekspektasi konsumen; 5.) Memenuhi

permintaan tembakau tipe Flavour dan juga memenuhi permintaan akan

kebutuhan Filler ASEAN; 6.) Mendorong inovasi dan mengurangi

kompleksitas; 7.) Penerapan PI&T dan EHS di semua lini bisnis; 8.)

Pemanfaatan sumber daya antar fungsi yang terpadu untuk optimalisasi

bisnis; 9.) Memperkuat reputasi Perusahaan yang baik dan menerapkan

program tanggung jawab sosial; dan 10.) Menekankan pada

pengembangan sumber daya manusia dan kinerja.

Tujuan: 1.) Mendukung pertumbuhan BAT dengan menyediakan

tembakau sesuai dengan kebutuhan; 2.) Keuntungan petani yang

berkesinambungan; 3.) Keterlibatan aktif dengan pemangku kepentingan

terkait; 4.) Peningkatan produktivitas; dan 5.) Pengembangan potensi

sumber daya manusia. Tolok ukur kesuksesan: 1.) Sumber tembakau

utama yang efektif dan dapat diandalkan; 2.) Partner pilihan; 3.) Bisnis

yang berkesinambungan; 4.) Kesempatan pengembangan sumber daya;

dan 5.) Organisasi yang cerdas, cepat, dan fokus.

Page 45: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

31

Rencana Strategi Sumber Daya Manusia: Menentukan strategi

jangka panjang yang jelas untuk dilaksanakan oleh segenap Karyawan

Perusahaan sebagai upaya mengantisipasi tuntutan-tuntutan bisnis yang

timbul dari bisnis itu sendiri, antara lain: 1). Menekankan pada

pengembangan sumber daya manusia dengan membangun budaya kerja,

dimana perusahaan berupaya menggali bakat dari karyawan guna

mencapai potensi penuh melalui program pembangunan yang

menyeluruh, pembinaan karyawan & pengembangan perusahaan; 2.)

Menciptakan lingkungan serta sistem kerja yang baik agar karyawan

dapat merasa nyaman berkontribusi dalam perusahaan; 3).

Meningkatkan proses komunikasi dan membangun tingkat kepercayaan

dalam masyarakat; dan 4.) Mengembangkan tim kinerja tinggi dengan

meningkatkan kemampuan kepemimpinan yang transparan

(www.bat.com).

4.1.3 Struktur Organisasi

PT Export Leaf Indonesia dipimpin oleh seorang President

Director, dan mempunyai bawahan Head of Production & CORA, Head

of Supply Chain, Head of Operations, Head of Finance & IT, dan Head

of Human Resource. Struktur organisasi PT Export Leaf Indonesia secara

lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran 1.

1. Head of Production & CORA, yang membawahi:

a. Regional Manager Lombok,

b. Area Manager East Lombok,

c. Area Manager Lampung,

d. R&D Manager, dan

e. CORA Executive.

2. Head of Supply Chain, yang membawahi:

a. Leaf Blending Manager,

b. Leaf Buying & Reclasa Manager,

Page 46: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

32

c. Leaf Logistics Executive, dan

d. Procurement Executive.

3. Head of Operations, yang membawahi:

a. Leaf Processing Manager,

b. GLT Quality & Laboratory Manager, dan

c. GLT Maintenance-Engineer Manager.

4. Head of Finance & IT, yang membawahi:

a. Finance Controller, dan

b. Operation Finance & IT Manager.

5. Head of Human Resource, yang membawahi:

a. HR Process Executive, dan

b. Management Trainee

4.1.4 Konsep 3P (Pay for Position, Pay for Performance, Pay for Person)

pada PT Export Leaf Indonesia, Lombok, dalam Memberikan Bonus

Karyawan

Konsep 3P (Pay for Position, Pay for Performance, Pay for

Person) diterapkan pertama kali oleh perusahaan pada tahun 2007.

Penerapan konsep ini ditujukan untuk memberikan balas jasa yang sesuai

dengan tingkat kontribusi karyawan dalam memajukan perusahaan.

1. Pay for Position

Pay for Position yang dilaksanakan di PT Export Leaf

Indonesia, Lombok terhadap karyawannya adalah dengan melihat

posisi atau jabatan yang diduduki oleh karyawan tersebut. Pihak

perusahaan dalam memberikan kompensasi untuk karyawan pada

posisi ini mempertimbangkan nilai dari pekerjaan yang menjadi

tanggung jawab karyawan tersebut.

2. Pay for Performance

Pay for Performance yang dilaksanakan di PT Export Leaf

Indonesia, Lombok terhadap karyawannya adalah berdasarkan

pertimbangan pencapaian kinerja karyawan tersebut. Jika karyawan

Page 47: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

33

dapat memperlihatkan kinerja yang baik dan sesuai dengan yang

diharapkan perusahaan, maka karyawan tersebut akan mendapatkan

jumlah bonus yang sesuai dengan kinerja yang telah diberikannya

kepada perusahaan, sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Pemberian bonus berdasarkan prestasi kerja karyawan

Penilaian Prestasi Kerja Jumlah Bonus

Sangat memuaskan 4,5 x Gaji

Memuaskan 3 x Gaji

Cukup 1,5 x Gaji

Kurang 0 x Gaji

3. Pay for Person

Pay for Person merupakan bayaran yang diberikan

perusahaan terhadap karyawan yang didasarkan pada kompetensi

yang dimiliki oleh masing-masing individu. Kompetensi yang

menjadi pertimbangan pihak manajemen PT Export Leaf Indonesia,

Lombok dalam memberikan bonus karyawan adalah pengalaman,

pendidikan, dan tingkat kemampuan yang dimiliki oleh karyawan

tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara terhadap pihak manajemen

perusahaan dan dari data internal perusahaan, dapat diketahui

pengelompokkan penerapan konsep 3P dalam memberikan bonus

karyawan adalah dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Pemberian bonus berdasarkan konsep 3P yang

diberikan untuk karyawan PT Export Leaf Indonesia,

Lombok

Konsep 3P Departemen

1. Pay for Position Tidak ada

2. Pay for Performance Semua Departemen

3. Pay for Person Tidak ada

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah bonus yang

akan diterima karyawan PT. Export Leaf Indonesia, Lombok, antara

lain:

Page 48: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

34

1. Faktor internal: prestasi kerja karyawan selama satu tahun masa

kerja, jumlah kehadiran karyawan (apabila karyawan

meninggalkan jam wajib kerja perusahaan tanpa persetujuan

perusahaan atau dengan alasan sakit lebih dari dua kali dalam

tiap tiga bulan, maka karyawan tersebut mendapat sanksi terkait

jumlah nominal bonus yang akan diterimanya pada akhir tahun),

penghargaan berupa bonus tambahan bagi karyawan yang tidak

pernah absen dalam satu tahun masa kerjanya, penghargaan

tambahan bagi karyawan yang tetap setia bekerja di perusahaan

tiap lima tahun kerja.

2. Faktor eksternal: iklim dan cuaca daerah perkebunan tembakau

yang mempengaruhi jumlah produksi daun tembakau, peraturan

pemerintah terkait kebijakan cukai tembakau, tingkat konsumsi

tembakau (rokok) masyarakat internasional.

4.2. Karakteristik Responden

Karyawan PT Export Leaf Indonesia, Lombok yang menjadi responden

pada penelitian ini berjumlah 61 orang (23 orang karyawan Leaf Growing

Department dan 38 orang karyawan Operations Department). Dari 61 orang

tersebut, peneliti mendeskripsikan empat karakteristik responden tersebut, yaitu:

jenis kelamin, usia responden, tingkat pendidikan, dan masa kerja.

4.2.1 Jenis Kelamin

Dilihat dari jenis kelamin, sebagian besar responden pada

penelitian ini didominasi oleh jenis kelamin pria sebesar 97 persen, dan

wanita sebesar 3 persen. Hal ini disebabkan karena proporsi kerja lebih

banyak membutuhkan tenaga kerja pria, seperti: teknisi produksi,

pemeliharaan mesin produksi, dan lainnya. Data responden berdasarkan

jenis kelamin tersaji pada Tabel 6.

Page 49: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

35

Tabel 6. Jumlah dan persentase responden berdasarkan jenis

kelamin, Tahun 2011

Jenis Kelamin Jumlah

Pria Wanita

Leaf Growing Department 23 0 23

Operations Department 36 2 38

Total 59 2 61

Persentase (%) 97 3 100

4.2.2 Usia

Usia karyawan sangat mempengaruhi kondisi fisik, mental,

kemampuan kerja, dan tanggung jawab terhadap pekerjaan. Karyawan

dengan usia yang relatif lebih muda pada umumnya mempunyai kekuatan

fisik yang kuat, dinamis, dan kreatif. Namun, di sisi lain karyawan yang

berusia muda cenderung lebih cepat merasa bosan karena

terspesialisasinya pekerjaan, kurang memiliki tanggung jawab terhadap

pekerjaan, serta sering merasa tidak puas terhadap sistem penggajian

yang berlaku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karyawan pada PT

Export Leaf Indonesia, Lombok terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu:

kategori usia 20-30 tahun, 31-40 tahun, dan 41-50 tahun. Dalam

penelitian ini tidak ditemukan kelompok karyawan > 50 tahun. Jumlah

dan persentase responden berdasarkan usia tersaji pada Tabel 7.

Tabel 7. Jumlah dan persentase responden berdasarkan usia,

Tahun 2011

Usia Karyawan (Tahun) Jumlah

20-30 31-40 41-50 >50

Leaf Growing Department 5 14 4 0 23

Operations Department 22 9 7 0 38

Total (orang) 27 23 11 0 61

Persentase (%) 44 38 18 0 100

Komposisi karyawan tersebut merupakan hal yang positif bagi

kemajuan PT Export Leaf Indonesia, Lombok dimana 100%

karyawannya berada pada usia produktif. Dengan pengelolaan sumber

Page 50: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

36

daya manusia yang tepat diharapkan memberikan produktivitas yang

tinggi bagi perusahaan dan merupakan investasi jangka panjang.

4.2.3 Tingkat Pendidikan

Pendidikan merupakan indikator yang mencerminkan

kemampuan seseorang untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan.

Dengan latar belakang pendidikan pula, seseorang dianggap mampu

menduduki suatu jabatan tertentu. Berdasarkan kategori tingkat

pendidikan, diketahui bahwa karyawan PT Export Leaf Indonesia,

Lombok terbagi menjadi empat kelompok, yaitu: SMK/Sederajat,

Diploma, S-1, dan S-2. Dalam penelitian ini tidak ditemukan karyawan

dengan tingkat pendidikan S-3. Data responden berdasarkan tingkat

pendidikan tersaji pada Tabel 8.

Tabel 8. Jumlah dan persentase responden berdasarkan tingkat

pendidikan, Tahun 2011

Tingkat Pendidikan

Jumlah

SMK/

sederajat Diploma S-1 S-2 S-3

Leaf Growing

Department 0 18 3 2 0 23

Operations

Department 29 6 2 1 0 38

Total (orang) 29 24 5 3 0 61

Persentase (%) 48 39 8 5 0 100

Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa sebagian

responden memiliki pendidikan SMK (48 persen) dan Diploma (39

persen). Tenaga SMK dan Diploma banyak dibutuhkan pada posisi yang

bersifat teknis, seperti: bagian pengeringan daun tembakau, pemisahan

daun tembakau dari batangnya, pencacahan daun tembakau, dan lainnya.

Sedangkan untuk tenaga kerja lulusan S-1 sebagian besar berada pada

posisi manajer, dan tenaga kerja lulusan S-2 berada pada posisi kepala

departemen.

Page 51: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

37

4.2.4 Masa Kerja

Berdasarkan masa kerja, terlihat bahwa semua karyawan yang

bekerja di PT Export Leaf Indonesia, Lombok telah bekerja < 5 tahun.

Hal ini dikarenakan usia pendirian usaha PT Export Leaf Indonesia baru

tiga tahun. Data responden berdasarkan masa kerja tersaji pada Tabel 9.

Tabel 9. Jumlah dan persentase responden berdasarkan masa kerja,

Tahun 2011

Lama Bekerja (Tahun) Jumlah

< 5

Leaf Growing Department 23 23

Operations Department 38 38

Total (orang) 61 61

Persentase (%) 100 100

4.3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan uji reliabilitas digunakan agar kuesioner yang digunakan

memang akurat dan layak untuk disebarkan kepada responden. Pengujian

validitas dan reliabilitas kuesioner dilakukan terhadap 61 jawaban responden

yang telah mengisi kuesioner selaku karyawan Leaf Growing Department dan

Operations Department, PT Export Leaf Indonesia, Lombok.

Berdasarkan perhitungan uji validitas dengan metode Corrected Item-

Total Correlation yang merupakan korelasi antara skor item dengan skor total

item (nilai rhitung) dibandingkan dengan nilai rtabel. Jika nilai rhitung lebih besar

dari nilai rtabel (rhitung > rtabel, maka item tersebut adalah valid dengan

menggunakan distribusi(Tabel r) untuk 05,0=α dengan derajat kebebasan (

)351361 =−=−= ndf dan jumlah sampel=61 responden, sehingga didapat

rtabel yaitu 0,5189. Dari hasil rhitung seluruh variabel pernyataan dengan

menggunakan SPSS 17.0 for windows, didapat r yang lebih besar dari rtabel, hal

ini menjadi indikasi bahwa pernyataan yang digunakan telah valid.

Terkait dengan uji reliabilitas yang telah dilakukan terhadap kuesioner

penelitian dengan menggunakan SPSS 17.0 for windows, didapatkan hasil

Page 52: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

38

dimana seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian ini baik variabel

pemberian bonus maupun variabel loyalitas karyawan memiliki nilai

Cronbach’s Alpha > 0,60. Untuk variabel pemberian bonus memiliki nilai

Cronbach’s Alpha sebesar 0,924 dan variabel loyalitas karyawan memiliki nilai

Cronbach’s Alpha sebesar 0,966.

Untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas, sebaiknya dilakukan

secara terpisah antara konstruk variabel yang satu dengan konstruk variabel

yang lain, sehingga dapat diketahui dengan jelas butir-butir pernyataan mana

yang valid dan konstruk variabel mana yang reliabel atau sebaliknya. Dari hasil

uji validitas dan reliabilitas yang telah dilakukan terhadap kuesioner yang

digunakan dalam penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa kuesioner

tersebut telah valid dan reliabel, karena hasil dari uji tersebut menyatakan

variabel-variabel yang ada layak untuk digunakan dalam penelitian. Untuk lebih

jelasnya tersaji pada Lampiran 5 dan 6.

4.4. Analisis Interpretasi Karyawan Tentang Variabel Penelitian

4.4.1 Analisis Pemberian Bonus Berdasarkan Prestasi Kerja

Pemberian bonus hanya bisa diberikan kepada karyawan, bila

perusahaan memperoleh laba selama tahun fiskal yang telah berlalu dan

disesuaikan dengan prestasi kerja individu karyawan. Berdasarkan hasil

penelitian dari jawaban responden, didapatkan total dari rata-rata nilai

jawaban sebesar 3,24. Nilai tersebut apabila mengacu pada Tabel 10

maka dikategorikan baik.Hal ini menunjukkan bahwa pemberian bonus

yang dilakukan perusahaan sudah sangat baik dalam mempengaruhi

motivasi karyawan dalam bekerja. Sistem reward dan punishment yang

diterapkan oleh perusahaan terkait dengan pemberian bonus sudah

mampu meningkatkan pemahaman bagi karyawan untuk terus

meningkatkan prestasi kerjanya agar bonus yang diterima nantinya pada

akhir tahun sesuai dengan kinerjanya tersebut. Selain itu, sebagian besar

Page 53: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

39

karyawan setuju bahwa pemberian bonus yang dilakukan perusahaan

sudah sesuai dengan tingkat tantangan kerja dan prestasi kerja karyawan.

Hal ini sejalan dengan pendapat Ruky (2006), yang mengatakan

bahwa pemberian bonus berfungsi sebagai perangsang agar karyawan

semakin bergairah dalam meningkatkan prestasi kerja dan kesetiannya

pada perusahaan tempat karyawan tersebut bekerja. Dan besarnya bonus

harus dikaitkan dengan prestasi kerja individu karyawan.

Tabel 10. Penilaian rataan skor pemberian bonus berdasarkan

prestasi kerja

INDIKATOR STS

(1)

TS

(2)

S

(3)

SS

(4)

Rataan

Skor Kategori

Adanya motivasi

kerja karyawan. 0 6 30 25 3,31

Sangat

baik

Kemampuan

karyawan dalam

menghadapi

tantangan kerja.

0 16 26 19 3,05 Baik

Kesadaran

karyawan untuk

meningkatkan

prestasi kerja.

0 10 27 24 3,23 Baik

Perusahaan

memberikan

bonus

berdasarkan hasil

kerja karyawan.

0 7 34 20 3,21 Baik

Penghargaan

terkait dengan

prestasi kerja

karyawan.

0 8 29 24 3,26 Sangat

baik

Hukuman terkait

dengan hasil kerja

karyawan.

0 7 25 29 3,36 Sangat

baik

Dimensi

pemberian bonus

berdasarkan

prestasi kerja

0 54 171 141 3,24 Baik

Keterangan Rataan Skor: 1,00 – 1,75 = sangat tidak baik; 1,76 – 2,5 =

tidak baik; 2,51 – 3,25 = baik; 3,26 – 4,00 = sangat baik

Page 54: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

40

4.4.2 Analisis Produktivitas Kerja

Indikator produktivitas kerja menyatakan kinerja karyawan yang

ditunjukkan pada rasio pengeluaran terhadap pemasukan. Pemasukan

bisa mencakup biaya produksi, biaya kompensasi yang disediakan oleh

perusahaan dalam bentuk gaji, insentif, dan bonus. Sedangkan

pengeluaran bisa terdiri dari pendapatan, pangsa pasar, dan kerusakan.

Berdasarkan hasil penelitian dari jawaban responden, didapatkan

total dari rata-rata nilai jawaban sebesar 3,14. Nilai tersebut apabila

mengacu pada Tabel 11 maka dikategorikan baik. Hal ini menunjukkan

bahwa sebagian besar karyawan merasa bonus yang diberikan oleh

perusahaan mampu meningkatkan semangat kerjanya dalam

meningkatkan produktivitas kerja. Dengan adanya kebijakan pemberian

bonus, karyawan lebih termotivasi untuk berpartisipasi meningkatkan

kontribusi kinerjanya demi memajukan perusahaan, baik secara individu

maupun team work. Hal ini dikarenakan tingkat kontribusi karyawan

pada akhirnya berperan penting dalam menentukan penilaian prestasi

kerja yang menjadi dasar pemberian bonus.

Selain itu, bonus yang diberikan perusahaan mampu

mengkompensasi kondisi fisik kerja karyawan yang sebagian besar

berada di lapangan/kebun tembakau (Leaf Growing Department) dan

bekerja di pabrik yang tidak memiliki pendingin ruangan (Operations

Department), karena pedingin ruangan dapat merusak mutu daun

tembakau yang diolah. Namun, sebagian besar karyawan menyatakan

tidak setuju bila jumlah nominal bonus yang besar diberikan berfungsi

sebagai kompensasi dari keamanan dan keselamatan kerja mereka. Hal

ini perlu menjadi perhatian pihak perusahaan untuk lebih menjamin

keamanan dan keselamatan kerja karyawan mengingat sebagian besar

waktu kerja karyawan dihabiskan di perkebunan tembakau (Leaf

Growing Department) dan pabrik (Operations Department).

Page 55: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

41

Hal ini sejalan dengan pendapat Gomes (2003) yang menyatakan

bahwa performansi pegawai dipengaruhi oleh usaha, motivasi,

kemampuan pegawai, dan juga kesempatan serta kejelasan tujuan-tujuan

kinerja yang diberikan oleh organisasi kepada seorang karyawan. Para

pimpinan eksekutif mempunyai pengaruh besar terhadap kemampuan

pekerja melalui proses penetapan gaji, insentif, maupun bonus. Semakin

banyak uang yang dialokasikan ke manajemen kompensasi, maka

semakin kompetitif seorang karyawan dalam pasar tenaga kerja dan

semakin banyak kemampuan yang akan dipersembahkan oleh karyawan

tersebut kepada perusahaan.

Tabel 11. Penilaian rataan skor dimensi produktivitas kerja

INDIKATOR STS

(1)

TS

(2)

S

(3)

SS

(4)

Rataan

Skor Kategori

Bonus mampu

meningkatkan

semangat kerja

karyawan.

0 5 29 27 3,36 Sangat

baik

Kondisi fisik

tempat kerja

karyawan.

0 8 35 18 3,16 Baik

Kemampuan

bonus dalam

mengkompensasi

kondisi fisik

tempat kerja

karyawan.

1 7 30 23 3,23 Baik

Bonus

memotivasi

karyawan untuk

lebih terlibat/ikut

berpartisipasi

dalam

mendukung

kemajuan

perusahaan.

0 5 36 20 3,25 Baik

Page 56: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

42

Tabel 11. Lanjutan

INDIKATOR STS

(1)

TS

(2)

S

(3)

SS

(4)

Rataan

Skor Kategori

Kemampuan

bonus dalam

mengkompensasi

keamanan dan

perlindungan

dalam pekerjaan.

3 43 6 9 2,34 Tidak

baik

Lingkungan atau

suasana kerja

yang baik (rekan

kerja, pekerjaan

yang

menyenangkan).

0 6 20 35 3,48 Sangat

baik

Dimensi

produktivitas

kerja

4 74 156 132 3,14 Baik

Keterangan Rataan Skor: 1,00 – 1,75 = sangat tidak baik; 1,76 – 2,5 =

tidak baik; 2,51 – 3,25 = baik; 3,26 – 4,00 = sangat baik

4.4.3 Analisis Tingkat Absensi

Indikator absensi menyatakan tingkat kesadaran karyawan untuk

berada di tempat kerja untuk bekerja sesuai dengan waktu/jam kerja yang

telah ditentukan oleh perusahaan.

Berdasarkan hasil penelitian dari jawaban responden, didapatkan

total dari rata-rata nilai jawaban sebesar 2,79. Nilai tersebut apabila

mengacu pada Tabel 12, maka dikategorikan baik. Hal ini menunjukan

bahwa sistem absensi yang diterapkan oleh perusahaan sudah baik.

Kebijakan penambahan atau pengurangan jumlah bonus yang akan

diterima oleh karyawan pada akhir tahun, sudah sangat baik memotivasi

karyawan untuk tetap hadir pada waktu kerja perusahaan. Namun,

sebagian besar karyawan tidak setuju dengan kebijakan perusahaan yang

memotong jumlah bonus karyawan yang jarang masuk kerja dengan

alasan sakit. Dilihat dari pandangan perusahaan, kebijakan ini diperlukan

Page 57: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

43

untuk mengontrol tingkat kehadiran karyawan, sehingga kestabilan

produktivitas perusahaan dapat terjaga. Namun jika dilihat dari

pandangan karyawan, karyawan merasa terpaksa melakukan izin sakit

yang lebih sering karena karyawan merasa kesulitan mendapatkan hak

cuti tahunan mereka. Efek buruk lainnya akibat prosedur cuti yang rumit,

karyawan juga cenderung mencari kesempatan untuk dapat

meninggalkan pekerjaan demi terpenuhinya kepentingan pribadi.

Pendapat tersebut selaras dengan pendapat Gomes (2003), yang

menjelaskan bahwa bila seorang pekerja dibayar pada waktu tidak

bekerja maka hal yang negatif ini sungguh berpengaruh terhadap

produktivitas. Waktu absen yang terlampau banyak tidak saja memakan

banyak biaya, tetapi juga berpengaruh negatif bagi perusahaan jika

orang-orang yang tidak terlatih harus menggantikan mereka yang

berpengalaman; waktu menunggu yang terlampau lama bisa mencetuskan

keluhan; para supervisor bahkan bisa memikul beberapa kewajiban dari

para karyawan yang absen dan ketinggalan di hal-hal lainnya.

Gomes (2003) pun juga menjelaskan, ketika karyawa merasa

tidak merasa puas dengan pekerjaan maupun perangkat peraturan

perusahaan tempatnya bekerja sekarang, dan ternyata ia juga gagal

mendapatkan alternatif-alternatif pekerjaan baru, maka akan berakibat

terjadinya keabsenan dan perasaan kecewa secara mendalam yang pada

akhirnya menyebabkan loyalitas karyawan menjadi rendah.

Tabel 12. Penilaian rataan skor dimensi tingkat absensi

INDIKATOR STS

(1)

TS

(2)

S

(3)

SS

(4)

Rataan

Skor Kategori

Keberadaan karyawan

di tempat kerja untuk

bekerja sesuai dengan

waktu/jam kerja yang

telah ditentukan.

0 15 22 24 3,15 Baik

Page 58: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

44

Tabel 12. Lanjutan

INDIKATOR STS

(1)

TS

(2)

S

(3)

SS

(4)

Rataan

Skor Kategori

Pandangan karyawan

tentang perilaku tidak

etis meninggalkan

jam kerja demi

kepentingan pribadi.

8 38 6 9 2,26 Tidak

baik

Pandangan karyawan

tentang anggapan

karyawan yang sering

sakit harus dipotong

bonusnya oleh

perusahaan.

0 41 8 12 2,52 Baik

Prosedur cuti

perusahaan yang

mudah.

10 39 8 4 2.10 Tidak

baik

Penghargaan

perusahaan terkait

dengan absensi

karyawan.

0 6 33 22 3,26 Sangat

baik

Hukuman terkait

dengan absensi

karyawan.

0 7 20 34 3,44 Sangat

baik

Dimensi tingkat

absensi 18 146 97 105 2.79 Baik

Keterangan Rataan Skor: 1,00 – 1,75 = sangat tidak baik; 1,76 – 2,5 =

tidak baik; 2,51 – 3,25 = baik; 3,26 – 4,00 = sangat baik

4.4.4 Analisis Tingkat Turn Over

Indikator turn over menyatakan perbandingan antara masuk dan

berhentinya karyawan dari suatu perusahaan. Turn over juga

menggambarkan keinginan karyawan sendiri untuk berhenti dari

perusahaan tempatnya bekerja.

Berdasarkan hasil penelitian dari jawaban responden, didapatkan

total dari rata-rata nilai jawaban sebesar 2,85. Nilai tersebut apabila

mengacu pada Tabel 13, maka dikategorikan baik. Hal ini menunjukan

bahwa pemberian bonus yang diterapkan oleh perusahaan sudah sangat

Page 59: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

45

baik dalam mempertahankan karyawan agar tidak pindah ke perusahaan-

perusahaan lain. Adanya kebijakan penghargaan berupa penambahan

bonus dari perusahaan untuk karyawan yang yang setia bekerja tiap

kelipatan lima tahun kerja, telah mampu membuat sebagian besar

karyawan merasa ingin tetap bekerja di perusahaan minimal lima tahun

kerja mengingat usia perusahaan menjelang empat tahun sejak berdiri

pada tahun 2007.

Walaupun begitu, ada hal penting yang harus diperhatikan oleh

perusahaan yaitu sebagian besar karyawan pula memiliki pandangan dan

penghayatan terhadap nilai-nilai kesetiaan seorang pekerja yang tidak

baik. Karyawan akan mudah berpindah kerja bila ia

mengetahui/mendapatkan tawaran bonus yang lebih baik dari perusahaan

pesaing. Selain itu, hendaknya perusahaan mulai mencari penyebab yang

sebenarnya dan mengintropeksi agar turn over karyawan dapat dicegah,

karena melihat hasil jawaban responden yang menyatakan keinginan

untuk tetap bekerja di perusahaan menunjukan nilai yang tidak baik. Ada

kekhawatiran karyawan akan mencari alternatif-alternatif perusahaan lain

yang dirasakan mampu memenuhi harapan karyawan yang tidak

terpenuhi oleh PT Export Leaf Indonesia, Lombok.

Hal ini sejalan dengan pendapat Hasibuan (2008), yang

menyatakan bahwa seringkali alasan-alasan yang digunakan karyawan

untuk berhenti dari perusahaan, seperti: kesehatan yang kurang baik,

melanjutkan pendidikan, berwiraswasta; hanya dibuat-buat saja oleh

karyawan. Sedangkan alasan sesungguhnya adalah balas jasa terlalu

rendah, mendapat pekerjaan yang lebih baik, suasana dan lingkungan

pekerjaan yang tidak baik, kesempatan promosi yang tidak ada,

perlakuan yang kurang adil, dan sebagainya. Pemberhentian atas

keinginan karyawan sendiri menimbulkan kerugian bagi perusahaan,

karena karyawan itu membawa biaya-biaya penarikan, seleksi, dan

Page 60: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

46

latihan. Sedangkan pengadaan karyawan baru akan membutuhkan biaya-

biaya penarikan, seleksi, dan pengembangan.

Tabel 13. Penilaian rataan skor dimensi turn over

INDIKATOR STS

(1)

TS

(2)

S

(3)

SS

(4)

Rataan

Skor Kategori

Kemampuan bonus

untuk membuat

karyawan tetap

setia bekerja di

perusahaan.

0 10 23 28 3,30 Sangat

baik

Kenyamanan

karyawan terhadap

bonus perusahaan.

0 11 23 27 3,26 Sangat

baik

Penghargaan

perusahaan

terhadap karyawan

yang setia.

0 9 26 26 3,28 Sangat

baik

Adanya keinginan

karyawan untuk

tetap bekerja di

perusahaan.

2 41 7 11 2,44 Tidak baik

Sikap karyawan

bila mendapat

tawaran bonus yang

lebih baik dari

perusahaan pesaing.

1 43 7 10 2,43 Tidak baik

Pandangan dan

penghayatan

karyawan terhadap

nilai-nilai kesetiaan

seorang pekerja.

1 45 5 10 2,39 Tidak baik

Dimensi turn over 4 159 91 112 2,85 Baik

Keterangan Rataan Skor: 1,00 – 1,75 = sangat tidak baik; 1,76 – 2,5 =

tidak baik; 2,51 – 3,25 = baik; 3,26 – 4,00 = sangat baik

4.4.5 Analisis Kegelisahan Karyawan Dalam Bekerja

Indikator kegelisahan karyawan dalam bekerja menggambarkan

berbagai bentuk keluhan dan masalah emosional karyawan yang

Page 61: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

47

berkaitan dengan pekerjaan, lingkungan kerja, dan perangkat kerja

perusahaan yang dapat menganggu pelaksanaan kerja.

Berdasarkan hasil penelitian dari jawaban responden, didapatkan

total dari rata-rata nilai jawaban sebesar 2,42. Nilai tersebut apabila

mengacu pada Tabel 14, maka dikategorikan tidak baik. Hal ini

menunjukan bahwa pemberian bonus beserta sistem penghargaan berupa

penambahan bonus tidak mampu mengkompensasi kebutuhan karyawan

kepada perusahaan, antara lain: adanya kebutuhan dari karyawan agar

perusahaan lebih bersimpati atas persoalan-persoalan pribadi, seperti

memberikan izin untuk tidak masuk kerja atau meninggalkan pekerjaan

pada karyawan yang benar-benar memiliki urusan pribadi yang

mendesak; adanya kebutuhan untuk memiliki keseimbangan antara

pekerjaan dengan interaksi sosialnya terutama keluarga, misalnya dengan

menerapkan jam lembur yang wajar sesuai kesepakatan yang menerapkan

jam lembur yang wajar sesuai aturan yang telah disepakati bersama,

memberikan hak libur pada hari sabtu-minggu yang pada umumnya

merupakan hari karyawan bisa berkumpul bersama keluarganya.

Hal ini sejalan dengan pendapat Rampersad (2006), yang

menyatakan bahwa seorang pemimpin perusahaan yang bijaksana akan

memperhatikan bawahannya sampai pada urusan pribadinya. Dengan

demikian para pekerja tadi merasakan bahwa dirinya diberi perhatian

besar oleh pimpinannya. Hal ini mendorong motivasinya untuk tetap setia

bekerja di perusahaan dengan lebih giat lagi, karena pendekatannya

secara kekeluargaan. Seorang pimpinan perusahaan yang baik juga akan

memahami bahwa setiap orang memiliki kehidupan sosial di luar

pekerjaan. Meskipun perusahaan telah mempekerjakan karyawan, namun

mereka berhak memiliki kehidupan lain di luar pekerjaannya.

Selain itu, adanya kebutuhan karyawan untuk lebih dilibatkan

dalam pengambilan keputusan-keputusan tentang cara bagaimana ia

Page 62: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

48

menyelesaikan pekerjaannya dengan baik sebagai sarana aktualisasi diri;

dan adanya kebutuhan karyawan untuk bisa dipromosikan oleh

perusahaan ke jenjang yang lebih baik. Hal tersebut juga selaras dengan

teori Y hasil karya Mc Gregor dalam Gomes (2003), mengungkapkan

bahwa para manusia cenderung berperilaku positif. Para pekerja akan

berusaha melakukan tugas tanpa terlalu diarahkan dan akan berusaha

mengendalikan diri sendiri; serta para pekerja akan berusaha

menunjukkan kreativitasnya dan oleh karenanya akan berpendapat bahwa

pengambilan keputusan merupakan tanggung jawab mereka juga dan

bukan semata-mata tanggung jawab orang-orang yang menduduki

jabatan manajerial.

Menurut Hasibuan (2008), promosi memberikan peran penting

bagi setiap karyawan, bahkan menjadi idaman yang selalu dinanti-

nantikan. Dengan promosi berarti ada kepercayaan dan pengakuan

mengenai kemampuan serta kecakapan karyawan bersangkutan untuk

menduduki suatu jabatan yang lebih tinggi. Jika ada kesempatan bagi

setiap karyawan dipromosikan berdasarkan asas keadilan dan

objektivitas, karyawan akan terdorong bekerja lebih giat, bersemangat,

berdisiplin, dan berprestasi kerja sehingga sasaran perusahaan secara

optimal dapat dicapai.

Sebagian besar butir pernyataan yang tertuang pada kuesioner

kegelisahan karyawan dalam bekerja, dijawab sangat tidak setuju dan

tidak setuju oleh responden. Kegelisahan-kegelisahan karyawan tersebut

perlu menjadi bahan intropeksi bagi perusahaan untuk lebih

memperhatikan kebutuhan-kebutuhan karyawan tersebut, demi menjaga

produktivitas perusahaan, prestasi kerja, dan loyalitas para karyawan. Hal

ini sejalan dengan Handoko (2001), yang berpendapat bahwa kegelisahan

dalam bekerja dapat mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi

seseorang. Bila kegelisahan terlalu besar prestasi kerja akan menurun,

Page 63: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

49

karena kegelisahan menganggu pelaksanaan pekerjaan. Karyawan

kehilangan kemampuan untuk mengendalikannya, menjadi tidak mampu

untuk mengambil keputusan-keputusan dan perilakunya menjadi tidak

teratur. Akibat paling ekstrim adalah karyawan tidak kuat bekerja lagi

pada perusahaan, yang pada akhirnya akan keluar mencari alternatif

pekerjaan di perusahaan lainnya.

Tabel 14. Penilaian rataan skor dimensi kegelisahan karyawan

dalam bekerja

INDIKATOR STS

(1)

TS

(2)

S

(3)

SS

(4)

Rataan

Skor Kategori

Adanya pengertian

dan simpati dari

pihak perusahaan

atas persoalan-

persoalan pribadi

karyawan.

3 39 9 10 2,43 Tidak

baik

Adanya waktu

untuk pribadi dan

keluarga.

4 38 11 8 2,38 Tidak

baik

Adanya

pengambilan

keputusan bersama.

1 40 13 7 2,43 Tidak

baik

Adanya rasa

kekeluargaan di

dalam perusahaan.

0 41 11 9 2,48 Tidak

baik

Perusahaan

memberikan

kesempatan bagi

karyawan untuk

dipromosikan ke

jenjang karir yang

lebih baik.

4 40 7 10 2,38 Tidak

baik

Page 64: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

50

Tabel 14. Lanjutan

INDIKATOR STS

(1)

TS

(2)

S

(3)

SS

(4)

Rataan

Skor Kategori

Perusahaan

memberikan

kesempatan bagi

karyawan untuk

berekspresi.

1 42 7 11 2,46 Tidak

baik

Dimensi

kegelisahan dalam

bekerja

13 240 58 55 2,42 Tidak

baik

Keterangan Rataan Skor: 1,00 – 1,75 = sangat tidak baik; 1,76 – 2,5 =

tidak baik; 2,51 – 3,25 = baik; 3,26 – 4,00 = sangat baik

4.4.6 Analisis Dampak Isu Pesimisme Bisnis Tembakau (Rokok)

Indikator dampak isu pesimisme bisnis tembakau (rokok)

menggambarkan seberapa besar pengaruh isu-isu negatif dari perusahaan

yang memproduksi tembakau maupun rokok terhadap loyalitas karyawan

pada perusahaan.

Berdasarkan hasil penelitian dari jawaban responden, didapatkan

total dari rata-rata nilai jawaban sebesar 3,05. Nilai tersebut apabila

mengacu pada Tabel 15, maka dikategorikan baik. Hal ini menunjukan

bahwa pemberian bonus yang dilakukan oleh perusahaan mampu

mempertahankan karyawan untuk tetap setia bekerja pada perusahaan,

walaupun industri tembakau sedang mendapatkan gencaran isu sunset

industry (industri yang diramalkan lambat laun akan gulung tikar) akibat

efek negatif dari merokok bagi kesehatan, baik perokok aktif maupun

pasif (Santoso et al, 2009). Sebagian besar karyawan menyadari tentang

bahaya rokok bagi kesehatan, bahkan karyawan juga telah mengakui

bahwa selama ia bekerja di perusahaan tembakau (rokok) kesehatannya

tidak terjamin dengan baik. Namun bagi karyawan, selama perusahaan

mampu memberikan imbalan balas jasa termasuk bonus yang

memuaskan, maka selama itu pula karyawan percaya akan kelangsungan

hidup bisnis perusahaan.

Page 65: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

51

Walaupun begitu, hendaknya perusahaan memberikan

perlindungan kesehatan tambahan bagi karyawan berupa asuransi akibat

efek negatif dari rokok. Karena menurut Smet (1994), perilaku merokok

sangat merugikan kesehatan individu perokok tersebut. Pada rokok

terdapat bahan-bahan kimia seperti: nikotin, CO (karbonmonoksida), dan

tar yang akan memacu kerja dari susunan syaraf pusat dan susunan

syaraf simpatis sehingga mengakibatkan tekanan darah meningkat dan

detak jantung bertambah cepat, menstimulasi kanker dan berbagai

penyakit lain, seperti: penyempitan pembuluh darah, tekanan darah

tinggi, jantung, paru-paru, dan bronchitis kronis.

Tabel 15. Penilaian rataan skor dimensi dampak isu pesimisme

rokok

INDIKATOR STS

(1)

TS

(2)

S

(3)

SS

(4)

Rataan

Skor Kategori

Kesadaran karyawan

tentang bahaya rokok. 0 6 25 30 3,39

Sangat

baik

Terjaminnya kesehatan

karyawan. 3 38 9 11 2,46

Tidak

baik

Karyawan merasa tidak

bersalah ketika berada di

tengah masyarakat

karena bekerja di

perusahaan tembakau.

0 11 37 13 3,03 Baik

Sikap karyawan

terhadap sistem

penghargaan yang

diberikan perusahaan

kepada karyawan yang

loyal.

0 6 29 26 3,33 Sangat

baik

Keinginan karyawan

untuk tidak pindah ke

perusahaan non-

tembakau (rokok).

3 6 33 19 3,11 Baik

Kepercayaan karyawan

pada kelangsungan

hidup bisnis perusahaan.

0 16 30 15 2,98 Baik

Keterangan Rataan Skor: 1,00 – 1,75 = sangat tidak baik; 1,76 – 2,5 =

tidak baik; 2,51 – 3,25 = baik; 3,26 – 4,00 = sangat baik

Page 66: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

52

4.4.7 Gambaran Umum Loyalitas Karyawan

Gambaran umum loyalitas karyawan ini mendeskripsikan secara

umum mengenai loyalitas karyawan PT Export Leaf Indonesia, Lombok,

khususnya karyawan yang bekerja di Leaf Growing Department dan

Operations Department. Berdasarkan Tabel 16. skor total loyalitas

karyawan adalah 5268 dengan rataan 2,88. Ini menunjukkan bahwa

pemberian bonus yang diterapkan oleh perusahaan sudah baik dalam

menjaga loyalitas karyawan dalam dimensi produktivitas kerja, tingkat

absensi, tingkat turn over karyawan, dan dampak isu pesimisme bisnis

tembakau (rokok) tidak terlalu mempengaruhi kesetiaan karyawan pada

perusahaan.

Hal ini sejalan dengan pendapat Mangkunegara (2002), yang

menyatakan bahwa kompensasi termasuk insentif dan bonus yang

diberikan kepada karyawan sangat berpengaruh pada tingkat kepuasan

kerja, motivasi kerja, serta hasil kerja. Hal ini juga diungkapkan oleh

Hariandja (2007), yang menyatakan bahwa tujuan pelaksanaan

pemberian bonus kepada karyawan dimaksudkan untuk meningkatkan

produksi dengan cara mendorong mereka agar bekerja disiplin dan

semangat yang lebih tinggi dengan tujuan menghasilkan kualitas

produksi yang lebih baik serta dapat bekerja dengan menggunakan faktor

produksi seefektif dan seefisien mungkin.

Namun, pemberian bonus tidak mampu menjaga loyalitas

karyawan dalam dimensi kegelisahan karyawan dalam bekerja. Hal ini

sejalan dengan pendapat Hasibuan (2008), yang menyatakan bahwa

seringkali alasan-alasan yang digunakan karyawan untuk berhenti dari

perusahaan, seperti: kesehatan yang kurang baik, melanjutkan

pendidikan, berwiraswasta; hanya dibuat-buat saja oleh karyawan.

Sedangkan alasan sesungguhnya adalah balas jasa terlalu rendah,

mendapat pekerjaan yang lebih baik, suasana dan lingkungan pekerjaan

Page 67: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

53

yang tidak baik, kesempatan promosi yang tidak ada, perlakuan yang

kurang adil, dan sebagainya.

Robbins (1993), juga berpendapat bahwa penyebab utama ketidak

loyalan karyawan terhadap perusahaannya adalah karena adanya

ketidakpuasan atau dapat disimpulkan bahwa loyalitas sangat

dipengaruhi oleh kepuasan karyawan. Seorang karyawan akan puas pada

saat dia diberikan tantangan dalam pekerjaannya sekaligus diberikan

perhatian-perhatian yang manusiawi. Loyalitas karyawan tertinggi

tercapai pada saat perusahaan dapat memberikan manfaat

emosional dan spritual bagi karyawannya.

Tabel 16. Penilaian rataan skor loyalitas karyawan

Dimensi Loyalitas

Karyawan

Item

(I)

Total Skor

(T)

Rataan Skor

T / (N x I) Kategori

Produktivitas kerja 6 1148 3,14 Baik

Tingkat absensi 6 1021 2,79 Baik

Tingkat turn over 6 1043 2,85 Baik

Kegelisahan dalam

bekerja 6 887 2,42 Tidak baik

Dampak isu

pesimisme bisnis

tembakau (rokok)

6 1117 3,05 Baik

Loyalitas

karyawan 30 5268 2,88 Baik

Keterangan Rataan Skor: 1,00 – 1,75 = sangat tidak baik; 1,76 – 2,5 =

tidak baik; 2,51 – 3,25 = baik; 3,26 – 4,00 = sangat baik

4.5. Hubungan Pemberian Bonus dengan Loyalitas Karyawan

Pemberian bonus dalam penelitian ini berdasarkan pada prestasi kerja

karyawan, dimana persepsi responden terhadap prestasi kerja dalam hal

kaitannya dengan bonus, antara lain: karyawan memiliki motivasi dalam

bekerja, karyawan memiliki kemampuan dalam menghadapi tantangan kerja,

adanya kesadaran dan kemauan dari diri karyawan untuk terus meningkatkan

prestasi kerja, adanya sistem reward dan punishment dari perusahaan agar

Page 68: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

54

karyawan selalu termotivasi untuk memenuhi target kerja perusahaan. (Ruky,

2006; Saydam, 2002). Loyalitas karyawan diukur melalui beberapa dimensi,

antara lain: produktivitas kerja, tingkat absensi, tingkat perpindahan buruh yang

tinggi (turn over), kegelisahan karyawan dalam bekerja, damapak dari isu

pesimisme bisnis tembakau (rokok), (Nitisemito, 1991).

Penelitian ini mencoba mengetahui hubungan yang terjadi akibat sistem

pemberian bonus yang diterapkan dengan loyalitas karyawan di Leaf Growing

Department dan Operations Department, PT Export Leaf Indonesia, Lombok.

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan alat analisis uji korelasi yaitu

Rank-Spearrman. Hasil pengolahan data dari rataan tiap responden dalam

masing-masing variabel dengan menggunakan SPSS 17.0 for windows,

didapatkan hasil koefisien korelasi seperti tersaji dalam Tabel 17.

Variabel-variabel yang digunakan antara lain: variabel pemberian bonus

dan variabel loyalitas karyawan pada perusahaan. Tingkat signifikansi (α) yang

dipilih 0,05 (5%), karena angka ini cukup ketat untuk mewakili hubungan

antara dua variabel atau lebih. Apabila nilai peluang lebih kecil dari alpha (α),

maka dapat diartikan terdapat hubungan yang nyata antar variabel pemberian

bonus dengan loyalitas karyawan pada perusahaan. Sebaliknya, jika terdapat

nilai peluang lebih besar dari alpha (α), maka dapat diartikan bahwa tidak

terdapat hubungan yang nyata antar variabel pemberian bonus dengan loyalitas

karyawan pada perusahaan. Koefisien korelasi memiliki nilai -1 hingga +1.

Sifat nilai koefisien korelasi adalah (+) dan (-). Hal ini menunjukkan arah

korelasi. Apabila arah korelasi positif (+) berarti jika variabel pemberian bonus

karyawan mengalami kenaikkan, maka variabel loyalitas karyawan juga akan

mengalami kenaikkan. Sebaliknya, apabila arah korelasi negatif (-) berarti jika

variabel pemberian bonus karyawan mengalami kenaikkan, maka variabel

loyalitas karyawan akan mengalami penurunan.

Page 69: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

55

Tabel 17. Hubungan pemberian bonus dengan loyalitas karyawan

Variabel

Nilai

Korelasi

(r)

Nilai

Peluang

(P)

Αlpha

(α)

Hubungan dengan

loyalitas karyawan

Pemberian bonus 0,616 0,0000 0,05 Sangat nyata, positif,

agak kuat.

Berdasarkan Tabel dapat kita ketahui bahwa nilai korelasi (r) antara

pemberian bonus dengan loyalitas karyawan adalah positif sebesar 0,616 yang

berada pada kisaran 0,51 < x ≤ 0,75 yang berarti keeratan hubungan antara

kedua variabel agak kuat. Kemudian nilai peluang variabel pemberian bonus (P)

< alpha (α) sehingga terdapat hubungan yang sangat nyata antara kedua

variabel. Artinya semakin baik dan positif variabel sistem pemberian bonus

yang diterapkan di PT Export Leaf Indonesia, Lombok maka akan semakin baik

pula loyalitas karyawan pada perusahaan.

4.6. Implikasi Manajerial

Implikasi manajerial yang dapat diusulkan kepada PT Export Leaf

Indonesia, Lombok berdasarkan uji persepsi yang telah dilakukan. Hal ini

berguna dalam menyelaraskan harapan karyawan terhadap pihak manajemen

perusahaan dalam mengelola aset sumber daya manusianya, agar loyalitas

karyawan yang diharapkan oleh perusahaan dapat terwujud. Pencapaian tersebut

dapat ditempuh dengan mengkombinasikan antara sistem pemberian bonus

dengan peningkatan indikasi-indikasi dari penilaian loyalitas karyawan, antara

lain sebagai berikut:

1. Metode penilaian prestasi kerja karyawan yang menjadi dasar pemberian

kompensasi termasuk bonus di perusahaan sebaiknya dibuat lebih objektif

dan terbuka. Hal ini agar karyawan juga dapat mengetahui alasan mengapa

selama ini ia belum mendapatkan kesempatan promosi.

Page 70: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

56

2. Perusahaan dapat membuat suatu diagram jalur karier beserta berbagai

informasi tentang deskripsi dan spesifikai jabatan, agar karyawan dapat

merencanakan karier mereka.

3. Pihak perusahaan sebaiknya membuat prosedur cuti tahunan yang lebih

mudah agar karyawan tidak lagi mencari celah untuk meninggalkan

pekerjaan demi kepentingan pribadi maupun dengan sengaja tidak hadir

dengan alasan sakit.

4. Perusahaan dapat memberikan susu harian kepada setiap karyawannya,

karena pada susu terdapat nutrisi-nutrisi yang bermanfaat tubuh, antara

lain: menetralisir racun seperti logam atau timah yang mungkin masuk ke

dalam tubuh saat bekerja, serta mengurangi kadar nikotin dalam tubuh

akibat merokok. Sehingga, diharapkan jumlah karyawan yang tidak masuk

karena sakit akan semakin menurun.

5. Perusahaan bersama karyawan dapat membuat kesepakatan bersama

mengenai waktu lembur, sehingga karyawan dapat hidup secara seimbang

antara pekerjaan dengan kehidupan interaksi sosialnya.

6. Memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mengungkapkan pendapat

dan pandangannya dalam menentukan bagaimana cara ia menyelesaikan

pekerjaannya, serta menghargai ide-ide atau gagasan yang berasal dari

karyawan tersebut sehingga tercipta hubungan kerja yang harmonis antara

pimpinan perusahaan dengan karyawan yang ada di bawah jabatannya.

Diharapkan implikasi manajerial ini dapat bermanfaat bagi PT Export

Leaf Indonesia, Lombok, terutama dalam meningkatkan loyalitas karyawan.

Implikasi manajerial ini bersifat fleksibel dan situasional, jadi pihak manajemen

perusahaan dapat mengaplikasikannya dengan memperhatikan keadaan

lingkungan sekitar, sehingga hasil yang diperoleh dapat sesuai dengan yang

diharapkan.

Page 71: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, hal yang dapat disimpulkan

adalah sebagai berikut:

1. Secara umum, program pemberian bonus berdasarkan prestasi karyawan

pada PT Export Leaf Indonesia, Lombok sudah baik. Hal ini didasarkan

pada skor rataan pada penilaian terhadap dimensi prestasi kerja sebesar

3,24.

2. Secara keseluruhan, karyawan PT Export Leaf Indonesia, Lombok

memiliki loyalitas yang baik. Hal ini didasarkan pada skor rataan pada

penilaian terhadap gambaran umum loyalitas karyawan sebesar 2,88.

3. Pemberian bonus memiliki hubungan yang sangat nyata, positif, dan agak

kuat dengan loyalitas karyawan. Hal ini didasarkan pada nilai korelasi yang

dihasilkan sebesar 0,616; tingkat peluang sebesar 0,0000; pada alpha

sebesar 0,05.

4. Perusahaan sebaiknya mengatasi permasalahan-permasalahan yang selama

ini menjadi kegelisahan karyawan. Karena berdasarkan skor rataan

hubungan pemberian bonus dengan loyalitas karyawan, pada dimensi

penilaian kegelisahan karyawanlah yang memiliki nilai paling rendah atau

tidak baik sebesar 2,42.

2. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan yang diperoleh, maka masukan yang dapat

direkomendasikan terkait hubungan pemberian bonus dengan loyalitas

karyawan Leaf Growing Department dan Operations Department, PT Export

Leaf Indonesia, Tbk, Lombok adalah sebagai berikut:

Page 72: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

58

1. Pihak perusahaan

Berdasarkan penelitian yang menujukkan adanya hubungan antara

pemberian bonus dengan loyalitas karyawan, maka strategi yang dapat

dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan loyalitas karyawan, yaitu:

a. Berusaha meningkatkan efektivitas sistem penilaian atas prestasi kerja

karyawan menjadi lebih objektif dan terbuka pada karyawan.

b. Berusaha meningkatkan loyalitas karyawan dengan berusaha

mengatasi permasalahan-permasalahan yang menjadi kegelisahan

karyawan. Hal ini bertujuan agar karyawan merasa nyaman dalam

bekerja pada perusahaan.

2. Penelitian selanjutnya

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai program

pemberian bonus, misalnya: terhadap motivasi kerja, keselamatan dan

kesehatan kerja, dan disiplin kerja. Terutama untuk perusahaan yang

bergerak di bidang pabrikan agroindustri.

Page 73: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S. 2003. Reliabilitas dan Validitas. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Bank Indonesia. 2008. Laporan Tahunan Bank Indonesia, Jakarta.

Barber, S., S. M. Adioetomo., A. Ahsan., dan D. Setyonaluri. 2008. Tobacco

Economic in Indonesia. Laporan penelitian pada Lembaga Demografi

Universitas Indonesia. Fakultas Ekonomi. Universitas Indonesia, Jakarta.

Dessler, G. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Jilid 1. Indeks, Jakarta.

Gomes, F. C. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Andi, Yogyakarta.

Handoko, T. H. 2001. Manajemen Personalia. BPFE, Yogyakarta.

Harahap, L. S. 2004. Analisis Hubungan Kompensasi Finansial dengan Prestasi

Kerja Karyawan. Skripsi pada Departemen Manajemen. Fakultas Ekonomi

dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Hariandja, M. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia: Pengadaan, Pengembangan,

Pengkompensasian, dan Peningkatan Produktivitas Pegawai. Grasindo,

Jakarta.

Hasibuan, M. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Bumi Aksara,

Jakarta.

Kistolani, J. 2005. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Semangat Kerja Karyawan

pada PT Sinar Niaga Sejahtera di Bandar Lampung. Jurnal pada Fakultas

Ekonomi. Universitas Saburai, Bandar Lampung.

Leklikwati, K. 2005. Analisis Pengaruh Kompensasi Finansial dan Non Finansial

terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum

Kabupaten Yapen Waropen Papua. Jurnal pada Sekolah Tinggi ilmu

Ekonomi Ottow-Geissler, Papua.

Page 74: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

60

Mangkunegara, A. P. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Refika Aditama,

Bandung.

Narbuko, C dan A. Achmadi. 2001. Metodologi Penelitian. Bumi Aksara, Jakarta.

Nitisemito, A. 1991. Manajemen Personalia Edisi Kedelapan. Ghalia Indonesia,

Jakarta.

Rampersad, H. K. 2006. Performance Scorecard. PT Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta.

Riduwan. 2001. Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 dan Aplikasi Statistik Penelitian.

Alfabeta, Bandung.

Ritfan, W. 2008. Hubungan Gaya Kepemimpinan dengan Loyalitas Karyawan kepada

Atasan Grup Sumber Daya Manusia PT Bank DKI. Skripsi pada

Departemen Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut

Pertanian Bogor, Bogor.

Rizki, T. 2008. Analisis Pengaruh Kompensasi Finansial Terhadap Motivasi Kerja

Agen PT Danareksa Sekuritas Jakarta. Skripsi pada Departemen

Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor,

Bogor.

Robbins, S. P. 2003. Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi, Aplikasi.

Prenhallindo, Jakarta.

Ruky, A. S. 2001. Manajemen Penggajian dan Pengupahan untuk Karyawan

Perusahaan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Ruvendi, R. 2005. Imbalan dan Gaya Kepemimpinan Pengaruhnya terhadap

Kepuasan Kerja Karyawan di Balai Besar Industri hasil Pertanian Bogor.

Jurnal pada Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Binaniaga, Bogor.

Santoso, K., J. Januar., R. Hartadi., Wardhono . A., M. Rondhi. 2009. Tembakau dan

Industri Rokok: Kontribusi Terhadap Perekonomian Nasional, Serapan

Tenaga kerja, Perilaku Konsumsi, dan Perspektif Petani. Jurnal pada

Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Jember, Jember.

Page 75: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

61

Saydam, G. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Djambatan, Jakarta.

Siagian, S. P. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara, Jakarta.

Smet, B. 1994. Psikologi Kesehatan. PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.

Sujatmoko, K. 2007. Pengaruh Insentif Terhadap Peningkatan Prestasi Kerja

Karyawan Pada Departemen Operasional Pemasaran Dunkin’ Donut

Cabang Arteri Jakarta. Karya Ilmiah pada Fakultas Ekonomi. Universitas

Sumatera Utara, Medan.

Umar, H. 2005. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta.

Widodo, 2004. Cerdik Menyusun Proposal Penelitian Skripsi, Tesis, dan Disertasi.

Yayasan Kelopak, Jakarta.

Yani, A., T. Laksono., M. Andreasta. 2008. Hubungan Kompensasi dengan Kinerja

Bidan dalam Upaya Pencapaian Program KIA di Kota Tanjung Pinang. Jurnal

pada Kebijakan dan Manajemen Pelayanan Kesehatan. Universitas Gajah Mada,

Yogyakarta.

http://bisnis.vivanews.com. [3 September 2010].

http://www.bat.com. [3 September 2010].

http://www.jonathansarwono.info/korelasi/korelasi.htm. [2 April 2011].

http:// www.bps.go.id. [10 April 2011].

Page 76: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

LAMPIRAN

Page 77: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

63 L

am

pir

an

1. S

tru

ktu

r O

rgan

isasi

PT

Exp

ort

Lea

f In

don

esia

Pre

siden

t D

irec

tor

Hea

d O

f L

eaf

Pro

d

& C

OR

A

Hea

d O

f S

upply

Chai

n

Hea

d O

f O

per

atio

ns

Hea

d O

f F

inan

ce &

IT

Hea

d O

f H

R

CO

RA

Exec

uti

ve

R&

D M

anag

er

Are

a M

anag

er

Lam

pung

Reg

. M

anag

er

Lom

bo

k

Are

a M

anag

er

Eas

t L

om

bok

Pro

cure

men

t

Exec

uti

ve

Lea

f L

ogis

tics

Exec

uti

ve

Lea

f B

uyin

g &

Rec

lasa

`Man

ager

Lea

f B

lendin

g

Man

ager

GL

T M

ainte

nan

ce-

Engin

eer

Man

ager

GL

T Q

ual

ity &

Lab

Man

ager

Lea

f P

roce

ssin

g

Man

ager

Ops

Fin

& I

T

Man

ager

Fin

ance

Contr

oll

er

HR

Pro

cess

Exec

uti

ve

Man

agem

ent

Tra

inee

( P

rogra

m )

Page 78: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

64

Lampiran 2. Kuesioner Penelitian

Nomor:

KUESIONER PENELITIAN

Yth. Bapak/Ibu/Sdr/i Karyawan PT Export Leaf Indonesia

Saya ucapkan terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i mengisi kuesioner

ini. Saya memahami bahwa waktu yang Bapak/Ibu/Sdr/i miliki terbatas dan sangat

berharga. Oleh karena itu, Saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk meluangkan

waktu dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan kuesioner ini.

Judul dalam penelitian ini adalah: “Analisis Pengaruh Pemberian Bonus

terhadap Loyalitas Karyawan Studi Kasus: Leaf Growing Department dan Operations

Department”. Kuesioner ini akan mengukur seberapa besar hubungan pemberian

bonus yang ada di PT Export Leaf Indonesia dengan loyalitas karyawan.

Jawaban yang Bapak/Ibu/Sdr/i berikan akan dijamin kerahasiaannya dan sama

sekali tidak mempengaruhi karir dan pekerjaan. Oleh karena itu, saya mengharapkan

kesungguhan dan kejujuran Bapak/Ibu/Sdr/i dalam mengisi kuesioner ini.

R. R. Nurul Lina Hasyyati

H24070032

Mahasiswa Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Page 79: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

65

Lanjutan Lampiran 2

Bagian 1 : Identitas Responden

Petunjuk Pengisian : Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang Bapak/Ibu/Sdr/i

anggap paling sesuai.

1. Posisi Departemen: a. Leaf Growing Department b. Operations Department

2. Jenis kelamin : a. Laki-laki. b. Perempuan

3. Usia Bapak/Ibu/Sdr/i saat ini:

a. Antara 20-30 tahun.

b. Antara 31-40 tahun.

c. Antara 41-50 tahun.

d. > 50 tahun.

4. Pendidikan terakhir :

a. SMK/sederajat

b. Diploma

c. S-1

d. S-2

e. S-3

5. Lamanya bekerja pada perusahaan ini:

a. < 5 tahun.

b. Antara 5-10 tahun.

c. > 10 tahun.

Page 80: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

66

Lanjutan Lampiran 2

Bagian 2 : Pemberian Bonus

Petunjuk Pengisian : Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang Bapak/Ibu/Sdr/i

rasakan paling sesuai dengan pernyataan-pernyataan di bawah

ini.

Keterangan Jawaban :

1 = Sangat Tidak Setuju. 3 = Setuju.

2 = Tidak Setuju. 4 = Sangat Setuju.

a. Pemberian bonus menurut prestasi kerja

NO PERNYATAAN JAWABAN

1 2 3 4

1. Bonus yang diberikan perusahaan merupakan salah

satu pendorong bagi Saya untuk tetap bekerja.

2.

Saya mendapatkan bonus tahunan sesuai dengan

tingkat kesulitan kerja yang ada pada posisi jabatan

saya.

3.

Saya sadar bahwa hasil kinerja dapat mempengaruhi

pendapatan perusahaan, yang pada akhirnya

mempengaruhi besarnya jumlah bonus yang akan

Saya terima pada akhir tahun.

4. Saya mengetahui bahwa perusahaan memberikan

bonus berdasarkan hasil kerja yang dicapai.

5. Saya bisa mendapatkan bonus 3x gaji bila Saya

mampu memenuhi/melebihi target kerja perusahaan.

6.

Saya mengetahui prosedur diberikannya

sanksi/hukuman terkait jumlah bonus yang akan

saya terima bila gagal memenuhi target kerja.

Page 81: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

67

Lanjutan Lampiran 2

Bagian 3 : Loyalitas Karyawan

Petunjuk Pengisian : Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang Bapak/Ibu/Sdr/i

rasakan paling sesuai dengan pernyataan-pernyataan di bawah

ini.

Keterangan Jawaban :

1 = Sangat Tidak Setuju. 3 = Setuju.

2 = Tidak Setuju. 4 = Sangat Setuju.

a. Dimensi produktivitas kerja

NO PERNYATAAN JAWABAN

1 2 3 4

1. Bonus yang Saya terima akan meningkatkan

semangat kerja Saya.

2.

Kondisi fisik tempat kerja (penerangan, ventilasi, dll)

menumbuhkan semangat kerja dan produktivitas

kerja Saya.

3.

Pemberian bonus dalam jumlah besar mampu

membuat Saya bertahan untuk bekerja di perusahaan

walau kondisi fisik tempat kerja Saya kurang

memadai fasilitasnya.

4.

Bonus yang diberikan perusahaan memotivasi Saya

untuk aktif berpartisipasi dalam mendukung

kemajuan perusahaan.

5.

Saya lebih memilih bonus dalam jumlah besar

daripada mengutamakan jaminan keselamatan dan

kesehatan Saya dalam melakukan aktivitas kerja.

6.

Bonus yang diberikan perusahaan kepada Saya

sepadan dengan suasana kerja yang baik (rekan kerja,

pekerjaan yang menyenangkan).

Page 82: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

68

Lanjutan Lampiran 2

b. Dimensi tingkat absensi karyawan

NO PERNYATAAN JAWABAN

1 2 3 4

1.

Saya sadar bahwa karyawan yang baik adalah

karyawan yang berada di tempat kerja untuk bekerja

sesuai dengan waktu/jam kerja yang telah ditentukan.

2.

Saya merasa bersalah meninggalkan pekerjaan

(kepentingan pribadi) pada jam wajib kerja

perusahaan.

3.

Menurut Saya, karyawan yang sering absen dengan

alasan sakit merupakan sesuatu yang tidak dapat

dimaklumi oleh perusahaan. Sehingga, wajar bila

perusahaan memotong bonus karyawan karena hal tsb.

4.

Saya tidak merasa kesulitan untuk menggunakan hak

cuti tahunan, karena perusahaan tempat Saya bekerja

memiliki karena memiliki prosedur cuti yang mudah.

5.

Saya mengetahui dan mendukung adanya sistem

penghargaan di perusahaan dalam bentuk bonus

tambahan 2X gaji (di luar bonus berdasarkan prestasi

kerja), bila dalam 1 (satu) tahun kerja Saya tidak

pernah absen.

6.

Saya mengetahui dan mendukung prosedur

diberikannya sanksi/hukuman terkait jumlah bonus

yang akan saya terima bila dalam 1 (satu) tahun kerja,

Saya melakukan pelanggaran jumlah absen yang telah

ditetapkan perusahaan.

c. Dimensi tingkat turn over karyawan

NO PERNYATAAN JAWABAN

1 2 3 4

1.

Alasan utama Saya tetap bekerja di perusahaan ini,

karena kalau bekerja di perusahaan lain Saya belum

tentu mendapatkan bonus yang lebih tinggi dari

perusahaan ini.

2. Kenikmatan bonus 3x gaji Saya akan hilang jika Saya

keluar dari perusahaan ini.

3.

Saya mengetahui dan mendukung adanya sistem

penghargaan di perusahaan dalam bentuk bonus

tambahan 3X gaji (di luar bonus berdasarkan prestasi

kerja), bila Saya telah bekerja di perusahaan ini tiap

kelipatan 5 (lima) tahun kerja.

Page 83: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

69

Lanjutan Lampiran 2

NO PERNYATAAN JAWABAN

1 2 3 4

4.

Menurut Saya, loncat dari satu perusahaan ke

perusahaan lain demi bonus adalah tindakan yang

tidak etis.

5.

Jika Saya mendapat tawaran bonus yang lebih baik

dari perusahaan lain, Saya merasa bersalah jika

pindah.

6. Kualitas hidup Saya akan membaik, jika Saya hanya

bekerja di satu perusahaan selama karir Saya.

d. Dimensi kegelisahan/ketidaknyamanan dalam bekerja

NO PERNYATAAN JAWABAN

1 2 3 4

1. Perusahaan tempat Saya bekerja selalu bersimpati atas

persoalan pribadi Saya.

2. Dengan bekerja di perusahaan ini, Saya tetap bisa

menikmati hidup Saya bersama keluarga.

3. Perusahaan selalu meminta pendapat Saya dalam

mengambil keputusan perusahaan.

4. Saya merasa sebagai bagian dari keluarga perusahaan.

5.

Perusahaan selalu memberikan peluang kesempatan

bagi Saya untuk dipromosikan ke jenjang karir yang

lebih baik.

6. Saya selalu mendapatkan kesempatan dari perusahaan

untuk mengekspresikan ide pemikiran dalam bekerja

e. Dimensi dampak pesimisme bisnis tembakau (rokok)

NO PERNYATAAN JAWABAN

1 2 3 4

1.

Sekarang ini Saya bekerja di perusahaan tembakau

(rokok). Meskipun begitu, Saya sadar sepenuhnya

bahwa rokok tidak baik untuk kesehatan.

2. Walau bekerja di perusahaan tembakau (rokok), Saya

mendapat jaminan kesehatan yang memuaskan.

3. Saya merasa tidak bersalah terhadap masyarakat

karena bekerja di perusahaan tembakau (rokok).

Page 84: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

70

Lanjutan Lampiran 2

NO PERNYATAAN JAWABAN

1 2 3 4

4.

Walaupun Saya mengetahui bahaya rokok, namun

Saya memilih setia bekerja di perusahaan ini demi

mendapatkan penghargaan dalam bentuk bonus

tambahan 3X gaji (di luar bonus berdasarkan prestasi

kerja), bila Saya mampu bekerja di perusahaan ini tiap

kelipatan 5 (lima) tahun kerja.

5.

Secara pribadi, Saya memiliki keinginan untuk pindah

ke perusahaan non-tembakau (rokok), meskipun tidak

ada jaminan bonus yang akan Saya terima lebih baik

daripada perusahaan ini.

6. Saya percaya pada kelangsungan hidup bisnis

tembakau perusahaan ini, sehingga saya wajib setia.

TERIMA KASIH ATAS BANTUAN DAN KERJASAMA ANDA ☺

Page 85: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

71

La

mp

iran

3. Jaw

ab

an

Ku

esi

on

er K

aryaw

an

PT

. E

xp

ort

Lea

f In

don

esi

a, L

om

bo

k (

Lea

f G

row

ing

Dep

artm

ent

dan

Op

erati

on

s D

epartm

ent)

Bu

tir

Pert

an

yaan

12

34

56

78

910

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

22

22

22

22

22

2

2

2

1

2

1

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

3

2

2

2

2

1

2

2

1

2

33

33

23

33

33

2

3

3

1

2

1

3

3

3

2

3

2

2

2

2

2

2

3

1

2

3

2

2

3

2

3

33

33

33

33

33

2

3

3

2

2

1

3

3

3

3

3

2

2

2

2

2

2

2

1

2

3

2

2

3

2

3

22

22

22

22

22

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

3

2

2

2

2

1

2

2

2

2

33

33

33

33

33

2

3

3

2

2

2

3

3

3

2

3

2

2

2

2

2

2

2

2

2

3

2

3

3

3

2

33

33

34

33

33

2

4

3

2

2

1

3

4

3

3

3

2

2

2

1

2

2

2

2

2

3

2

3

3

3

2

32

33

33

33

33

1

3

2

2

2

1

3

3

3

3

3

2

2

2

1

2

2

2

2

2

3

2

3

3

2

2

33

33

33

33

33

2

3

3

2

2

2

3

3

3

3

3

2

2

2

2

2

2

2

2

2

3

2

3

3

3

3

43

44

44

43

43

2

4

3

2

2

2

3

4

4

4

4

2

2

2

2

2

2

2

2

2

4

2

3

4

3

3

32

33

33

33

33

2

3

2

2

2

2

3

3

3

3

3

2

2

2

2

2

2

3

2

2

3

2

3

3

3

3

44

43

44

44

44

4

4

4

4

4

3

4

4

4

4

4

4

4

4

4

3

2

2

1

4

4

4

3

4

4

4

33

33

33

33

33

2

3

3

2

2

2

3

3

3

3

3

2

2

2

2

2

2

2

2

2

3

2

3

3

3

3

22

22

22

22

22

2

2

2

1

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

1

2

2

1

2

32

32

34

33

33

4

4

2

4

4

3

3

4

3

3

3

4

4

4

4

3

3

4

4

4

3

4

3

3

3

3

44

44

44

44

44

2

4

4

2

2

2

2

4

4

4

4

2

2

2

2

2

2

2

2

2

4

2

2

2

4

4

44

43

44

44

44

2

4

4

2

2

2

4

4

4

4

4

2

2

2

2

2

2

2

2

2

4

2

2

4

4

4

42

33

33

33

13

2

3

2

2

2

2

3

3

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

3

2

2

3

3

2

33

33

33

33

33

3

3

3

3

3

2

3

3

3

3

3

1

1

3

3

2

3

3

3

3

3

3

3

3

3

2

44

44

44

44

43

1

4

4

3

3

1

4

4

3

4

4

3

3

1

3

3

3

3

3

3

4

3

3

4

3

2

44

44

34

44

44

4

4

4

4

4

3

4

4

4

4

4

4

4

4

3

3

4

2

4

4

4

4

3

4

4

3

44

44

44

44

44

4

4

4

1

4

3

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

2

2

4

4

4

4

3

4

4

4

34

44

44

44

44

2

4

4

2

2

2

3

4

4

4

4

2

2

2

2

1

2

2

2

2

4

2

4

4

4

4

Page 86: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

72

La

nju

tan

La

mp

ira

n 3

Bu

tir

Pert

an

yaan

12

34

56

78

910

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

44

44

44

44

44

2

4

4

2

2

2

4

4

4

3

2

2

2

2

2

1

2

2

2

2

4

2

4

3

4

4

44

43

44

44

44

4

4

4

4

4

3

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

43

44

44

44

44

3

4

3

3

3

2

4

4

4

4

4

3

3

3

3

3

3

3

3

3

4

3

4

4

4

4

33

23

33

33

33

2

4

3

2

3

1

3

4

2

3

3

3

3

2

3

3

3

3

2

3

3

3

3

3

3

2

44

44

44

42

44

2

4

4

2

2

2

4

4

4

4

4

2

2

2

2

2

2

2

2

2

4

2

4

4

4

4

44

44

44

44

34

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

3

44

34

42

43

24

2

2

4

2

2

2

4

2

4

4

4

2

2

2

2

2

2

2

2

2

4

2

4

4

4

4

32

33

33

33

33

2

3

2

2

2

2

3

3

2

3

3

2

2

2

2

2

2

3

2

2

2

2

2

3

3

3

32

23

34

42

43

2

4

4

2

2

2

3

3

3

4

4

2

2

2

2

2

2

2

2

2

4

2

3

3

3

3

43

44

44

42

44

2

4

4

3

3

2

4

4

3

4

4

2

2

2

2

3

3

3

3

3

4

3

4

3

4

3

33

23

33

44

34

2

4

4

4

4

2

4

4

4

3

2

2

2

2

4

4

4

4

4

4

4

4

4

3

4

4

44

44

44

43

24

4

4

3

1

4

4

4

4

4

4

4

2

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

3

34

44

44

33

33

3

4

3

2

2

3

3

4

4

4

4

3

3

3

2

2

2

2

2

2

4

2

3

4

3

3

33

33

33

33

33

1

4

3

2

2

1

3

3

3

2

3

3

2

2

2

2

2

2

2

2

3

2

3

3

3

3

22

22

22

33

33

2

3

2

2

2

1

3

4

3

3

3

3

2

2

2

2

2

2

2

2

3

2

3

3

3

2

33

33

33

33

33

2

3

3

2

2

2

3

3

3

3

3

2

2

2

2

2

2

2

2

2

3

2

3

3

3

2

33

33

34

33

33

2

4

3

2

2

2

3

3

3

3

3

2

2

2

2

2

2

2

2

2

3

2

3

3

3

3

32

33

33

43

43

2

3

2

2

2

2

3

4

4

4

4

2

2

2

2

2

2

2

2

2

4

2

3

4

3

3

43

44

44

33

33

2

4

4

4

4

2

4

4

4

4

4

2

2

2

4

4

2

4

4

3

4

4

3

3

3

3

33

23

33

33

33

2

3

3

2

2

2

4

2

4

3

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

4

2

3

4

3

3

43

33

34

33

33

3

4

4

2

2

3

3

3

2

4

3

4

3

3

2

1

2

2

2

1

4

2

3

4

3

3

32

33

33

43

43

3

4

2

2

2

2

3

4

4

4

4

2

3

3

2

2

2

2

2

2

4

2

3

4

3

2

43

33

33

33

33

2

4

4

2

2

2

4

4

4

3

3

2

3

2

2

2

2

2

2

2

3

2

3

3

3

2

Page 87: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

73

La

nju

tan

La

mp

ira

n 3

Bu

tir

Pert

an

yaan

12

34

56

78

910

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

33

44

44

44

44

2

3

3

3

3

2

4

4

4

3

3

4

2

2

3

3

3

3

3

2

3

3

3

4

4

3

42

33

33

33

33

2

4

4

3

3

2

4

4

4

3

3

2

2

2

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

44

43

44

44

43

2

4

4

2

3

2

3

4

2

3

3

1

2

2

3

3

3

3

3

2

3

3

3

4

3

3

43

33

33

33

33

2

4

4

2

2

1

3

4

3

4

4

3

2

2

2

2

2

2

2

2

4

2

3

4

3

3

34

44

44

44

44

3

4

4

4

4

3

4

4

4

4

4

4

4

4

3

3

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

24

44

44

44

44

4

2

2

1

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

32

22

22

44

44

2

3

3

2

2

2

3

4

4

4

4

2

2

2

2

2

2

2

2

2

4

2

4

4

4

4

33

33

23

22

22

2

3

3

1

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

1

2

23

33

33

33

33

2

2

2

1

2

2

3

3

3

2

3

2

2

2

2

2

2

2

2

2

3

2

3

3

3

3

32

22

22

33

33

2

3

3

2

2

2

3

3

3

3

3

2

2

2

2

2

2

2

2

2

3

2

3

3

3

3

43

33

33

22

22

2

4

3

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

3

2

2

2

2

2

2

2

2

2

33

44

44

33

33

2

3

2

2

2

2

3

3

3

2

3

2

2

2

2

2

2

2

2

2

3

2

3

3

3

3

42

33

33

43

43

2

4

4

2

2

2

3

4

4

4

4

2

2

2

2

2

2

2

2

2

4

2

3

4

3

3

34

43

44

33

33

2

3

3

2

2

2

3

3

3

3

3

2

2

2

2

2

2

2

2

2

3

2

3

3

3

3

43

33

33

44

44

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

3

4

1

4

4

3

3

4

3

4

34

44

44

33

33

2

4

2

2

2

2

3

3

3

3

3

2

2

2

1

1

1

2

2

2

3

2

3

3

2

3

Page 88: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

74

Lampiran 4. Uji Validitas Kuesioner

ITEM

n=36 rhitung

rtabel=0,5189;

α=0,05; df=n-1 Keputusan

No.1 0.519 > 0.5189 Valid

No.2 0.579 > 0.5189 Valid

No.3 0.621 > 0.5189 Valid

No.4 0.577 > 0.5189 Valid

No.5 0.675 > 0.5189 Valid

No.6 0.631 > 0.5189 Valid

No.7 0.776 > 0.5189 Valid

No.8 0.683 > 0.5189 Valid

No.9 0.574 > 0.5189 Valid

No.10 0.815 > 0.5189 Valid

No.11 0.669 > 0.5189 Valid

No.12 0.530 > 0.5189 Valid

No.13 0.548 > 0.5189 Valid

No.14 0.586 > 0.5189 Valid

No.15 0.807 > 0.5189 Valid

No.16 0.648 > 0.5189 Valid

No.17 0.772 > 0.5189 Valid

No.18 0.718 > 0.5189 Valid

No.19 0.678 > 0.5189 Valid

No.20 0.724 > 0.5189 Valid

No.21 0.663 > 0.5189 Valid

No.22 0.593 > 0.5189 Valid

No.23 0.714 > 0.5189 Valid

No.24 0.686 > 0.5189 Valid

No.25 0.741 > 0.5189 Valid

No.26 0.686 > 0.5189 Valid

No.27 0.551 > 0.5189 Valid

No.28 0.593 > 0.5189 Valid

No.29 0.622 > 0.5189 Valid

No.30 0.766 > 0.5189 Valid

No.31 0.744 > 0.5189 Valid

No.32 0.856 > 0.5189 Valid

No.33 0.630 > 0.5189 Valid

No.34 0.681 > 0.5189 Valid

No.35 0.773 > 0.5189 Valid

No.36 0.623 > 0.5189 Valid

Page 89: R.R.Nurul Lina Hasyyati - pdfs.semanticscholar.org€¦ · yang telah penulis sajikan pada skripsi ini bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT, Amin. Bogor, Juni 2011 Penulis .

75

Lampiran 5. Uji Reliabilitas Kuesioner

a. Hasil uji reliabilitas dimensi prestasi kerja

b. Hasil uji semua dimensi loyalitas karyawan

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.966 30

Lampiran 6. Hasil Korelasi Pemberian Bonus dengan Loyalitas Karyawan

Correlations

PemberianBonus LoyalitasKaryawan

Spearman's rho PemberianBonus Correlation Coefficient 1.000 .616**

Sig. (2-tailed) . .000

N 61 61

LoyalitasKaryawan Correlation Coefficient .616**

1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 61 61

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.924 6