golden21.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2010-11-13TINJAUAN PUSTAKA. Fotometri. ......

29
PERCOBAAN V ANALISIS KUANTITATIF BERDASARKAN WARNA LARUTAN : KOLORIMETRI I. TUJUAN PERCOBAAN I.1 Mampu membandingkan konsentrasi larutan berdasarkan kepekatan warnanya. I.2 Mampu menentukan konsentrasi larutan FeSCN 2+ I.3 Mampu menentukan tetapan kesetimbangan reaksi pembentukan FeSCN 2+ II. TINJAUAN PUSTAKA II.1 Fotometri Ada dua macam fotometri yang digunakan, yaitu fotometer sel tunggal dan fotometer sel ganda. Berkas sinar yang konstan dari sumber akan melalui lensa pembungkus serta filter sehingga menjadi monokromatis, selanjutnya berkas sinar tersebut diubah menjadi arus pada sirkuit dan akhirnya galunometer menunjukkan deflaksi. Bila sampel diltakkan pada jalannya sinar, sinar melewati sampel dan kemudian menumbuk fotosel, maka akan teramati suatu penyimpangan arus yang besarnya sebanding dengan konsentrasi larutan. Jika respon fotosel linier, maka respon arus cahaya menghasilkan transmitan (T). yang perlu diperhatikan

Transcript of golden21.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2010-11-13TINJAUAN PUSTAKA. Fotometri. ......

Page 1: golden21.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2010-11-13TINJAUAN PUSTAKA. Fotometri. ... Kolorimetri adalah suatu metode analisa kimia yang berdasarkan pada perbandingan intensitas

PERCOBAAN V

ANALISIS KUANTITATIF BERDASARKAN

WARNA LARUTAN : KOLORIMETRI

I. TUJUAN PERCOBAAN

I.1 Mampu membandingkan konsentrasi larutan berdasarkan kepekatan warnanya.

I.2 Mampu menentukan konsentrasi larutan FeSCN2+

I.3 Mampu menentukan tetapan kesetimbangan reaksi pembentukan FeSCN2+

II. TINJAUAN PUSTAKA

II.1Fotometri

Ada dua macam fotometri yang digunakan, yaitu fotometer sel tunggal

dan fotometer sel ganda. Berkas sinar yang konstan dari sumber akan melalui

lensa pembungkus serta filter sehingga menjadi monokromatis, selanjutnya berkas

sinar tersebut diubah menjadi arus pada sirkuit dan akhirnya galunometer

menunjukkan deflaksi. Bila sampel diltakkan pada jalannya sinar, sinar melewati

sampel dan kemudian menumbuk fotosel, maka akan teramati suatu

penyimpangan arus yang besarnya sebanding dengan konsentrasi larutan. Jika

respon fotosel linier, maka respon arus cahaya menghasilkan transmitan (T). yang

perlu diperhatikan pada teknik ini adalah intensitas sumber sinar yang tetap pada

interval waktu dua pengukuran.

Pada fotometer berkas ganda, terdapat dua tipe model. Kedua fotoselnya

tetap, sdangkan variasi intensitas didapat dari tahanan geser atau diafragma iris.

Salah satu dari fotosel dapat digerakkan sesuai dengan berkas sinar yang jatuh.

Pada berkas ganda ini yang kita ukur adalah perbedaan intensitas antara dua

berkas sinar yaitu antara berkas sinar yang melalui larutan dan sinar yang melalui

larutan sampel.

(Khopkar, 1992)

Macam-macam metode analisa fotometri :

1. Analisa kolometri

Apabila intensitas sinar yang diukur adalah sinar tampak.

Page 2: golden21.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2010-11-13TINJAUAN PUSTAKA. Fotometri. ... Kolorimetri adalah suatu metode analisa kimia yang berdasarkan pada perbandingan intensitas

2. Analisa turbidimetri

Apabila intensitas sinar yang diukur adalah sinar terusan.

3. Analisa nefelometri

Apabila intensitas sinar yang diukur adalah hambar koloid.

4. Analisa pluometri

Sinar yang digunakan adalah sinar UV (ultraviolet) maka mengalami

fluoresensi.

(Khopkar, 1992)

II.2Kolorimetri

Kolorimetri adalah suatu metode analisa kimia yang berdasarkan pada

perbandingan intensitas warna larutan dengan warna larutan standarnya. Metode

ini merupakan bagian dari analisis fotometri.

Cara mengukur jumlah zat dalam larutan sekaligus mengetahui warnanya

yaitu dengan cara melewatkan sebuah sinar melalui pelarutnya. Pengamatan dapat

kita lakukan dengan cara melihat perubahannya atau dengan alat yang disebut

fotosel. Untuk lebih jelas lihat skema dibawah ini :

cahayamasuk→

Larutan C cahaya yang diteruskan→

sensor mata (fotosel)

Sensor

Cahaya masuk dari bawah mata atau fotosel

Cahaya yang diteruskan

Larutan C

Cahaya yang masuk

Gambar 1. Skema foto sel

Dalam hal ini terjadi bila sinar baik yang polikromatis atau monokromatis

mengenai suatu zat atau media perantara, maka intensitas sinar tersebut akan

Page 3: golden21.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2010-11-13TINJAUAN PUSTAKA. Fotometri. ... Kolorimetri adalah suatu metode analisa kimia yang berdasarkan pada perbandingan intensitas

berkurang. Hal ini terjadi karena sebagian cahaya tersebut diserap oleh media

perantaranya dan sebagian kecil dipantulkan kembali atau dihamburkan.

Maka dapat kita tulis :

Io = Ia + IF + Ir

Dengan : Io = intensitas mula-mula

Ia = sinar yang diserap

If = sinar yang diteruskan

Ir = sinar yang dipantulkan

(Underwood, 1988)

1. Hukum Beer

Menyelidiki hubungan antara intensitas serapan dan konsentrasi media

yang berupa larutan pada table media tetap.

Syarat-syarat penggunaan hukum beer :

a. Syarat konsentrasi = konsetrasi harus rendah, karena Beer baik pada

larutan encer

b. Syarat kimia = zat yang diukur harus stabil

c. Syarat cahaya = cahaya yang dipakai harus monokromatik

d. Syarat kejernihan = larutan yang diukur harus jernih

Hukum Beer yaitu A = abc untuk dua larutan diatas maka Ax = abxcx dan A =

abycy = Ay. Jika larutan mempunyai kesetimbangan optic, sehingga persamaan

diatas dapat menjadi :

Ax = Ay

abxcx = abycy

Asalkan nilai A tetap

bx

by=

c y

c x

Kita yang dapat menguji persamaan tersebut secara eksperimen dengan

keadaan berikut :

a. cxby tetap, sedangkan cyby bervariasi

Page 4: golden21.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2010-11-13TINJAUAN PUSTAKA. Fotometri. ... Kolorimetri adalah suatu metode analisa kimia yang berdasarkan pada perbandingan intensitas

b. cxbx tetap, sedangkan cy bervariasi

c. cxby tetap, sedangkan by bervariasi

Hal diatas dapat dilakukan dengan :

a. Metode deret standar (missal tabung Nessler)

Tabung-tabung seragam yang tidak berwarna dengan dasar datar (disebut

tabung Nessler) digunakan untuk menampung larutan berwarna dengan

jumlah volume tertentu. Pada dasarnya, pengukur nessler bekerja

berdasarkan prinsip perbandingan warna

b. Metode pengenceran

Larutan sampel dan larutan standar dengan konsentrasi cx dan cy

ditempatkan pada tabung kaca dengan ukuran yang sama. Larutan yang

lebih pekat diencerkan sampai warnanya mempunyai intensitas yang sama

dengan yang lebih encer.

c. Metode kesetimbangan

Metode kesetimbangan adalah metode yang paling umum digunakan pada

kolorimetri visual.

(Khopkar, 1990)

2. Hukum Lambert-Beer

Adalah hubungan jumlah zat atau warna yang diserap oleh larutan yang

disebut absorbansi A dengan zat-zat c. dimana salah satu larutan telah

diketahui konsentrasinya, untuk kedua larutan tersebut maka :

A1 = a . b1c1 dan A2 = a . b2c2

Dengan : a = tetapan jenis zat

b = tebal ukuran yang disinari

c = konsentrasi zat

Jika kedua larutan tersebut kepekatannya sama maka :

A1 = A2

ab1c1 = ab2c2

b1c1 = b2c2

Page 5: golden21.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2010-11-13TINJAUAN PUSTAKA. Fotometri. ... Kolorimetri adalah suatu metode analisa kimia yang berdasarkan pada perbandingan intensitas

(Khopkar, 1990)

3. Hukum Boogner Lambert

Lambert menyelidiki hubungan antara intensitas mula-mula dan setelah

melalui media. Hubungan antara tebal dari suatu media dan serapan sinar

dikenal sebagai :

“Hukum Boogner Lambert”

Apabila sinar monokromatis mengenai suatu media yang transparan, maka

berkurangnya intensitas sebanding dengan bertambahnya tebal media yang

dilewatinya. Maka semakin tebal suatu media, semakin banyak pula cahaya

yang hilang (intensitasnya berkurang) karena semakin banyaknya cahaya yag

diserap oleh media.

Dapat kita katakan, bahwa :

DI = K.I.dt

Dengan : I = intensitas sinar mula-mula

K = koefisien serapan

t = tebal media yang ditembus

(Khopkar, 1990)

II.3Metode Kolorimetri

Merupakan metode spektroskopi sinar tampak yang berdasarkan pada

panjang sinar tampak oleh suatu larutan berwarna, hanya senyawa yang dapat

ditentukan dengan metode spektroskopi, senyawa yang tidak berwarna dapat

dibuat menjadi berwarna, seperti ion Fe3+ dan SCN- menghasilkan larutan

berwarna merah.

Kolorimetri dilakukan dengan membandingkan larutan standar dengan

aplikasi yang dibuat pada keadaan yang sama dengan menggunakan tabung

meester atau kolorimeter Dubosque. Dengan kolorimetri elektronik, jumlah

cahaya yang diserap berbanding lurus dengan konsentrasi larutan. Metode ini

sering digunakan dalam menentukan konsentrasi besi dalam air minum.

(Khopkar, 1990)

Page 6: golden21.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2010-11-13TINJAUAN PUSTAKA. Fotometri. ... Kolorimetri adalah suatu metode analisa kimia yang berdasarkan pada perbandingan intensitas

II.4Kolorimetri Visual

Pada kolorimetri, suatu duplikasi warna dilakukan dengan dua larutan

yang mengandung zat yang sama pada kolom dengan arometer penampang yang

sama serta tegak lurus dengan arah sinar. Biasanya zat-zat yang dapat

menimbulkan warna adalah ion-ion kompleks. Warna tersebut muncul karena

adanya electron-elektron yang tidak berpasangan.

Konsentrasi berwarna dapat diperkirakan secara visual. Hal ini dapat

dilakukan dengan cara membandingkan cuplikan dengan sederet larutan yang

konsentrasinya sudah diketahui terlebih dahulu yaitu larutan standar.

(Khopkar, 1990)

II.5Faktor yang mempengaruhi kolorimetri

Pemakaian indicator tidak mempengaruhi pH kolorimetri. Hal ini

disebabkan karena indicator pada umumnya adalah asam atau basa yang sangat

lemah. Factor yang mempengaruhi kolorimetri adalah pemakaian indicator yang

tidak cocok dengan pH larutan. Selain itu, dengan adanya protein dan asam

amino. Karena bersifat amfoter sehingga dapat bereaksi dengan asam ataupun

basa.

(Khopkar, 1990)

II.6Spektofotometri

Adalah perpanjangan dari visual suatu studi mengenai penyerapan energy

cahaya oleh spesies kimia yang memungkinkan kecermatan yang lebih besar

dalam perincian dan pengukuran kuantitatif. Pengukuran kuantitatif tersebut

menggunakan mata manusia dan dengan factor lain yang memungkinkan studi

obeservasi diluar daerah spectrum tampak dan sering kali eksperimen spektometri

dilakukan secara automatic.

(Underwood, 1988)

Page 7: golden21.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2010-11-13TINJAUAN PUSTAKA. Fotometri. ... Kolorimetri adalah suatu metode analisa kimia yang berdasarkan pada perbandingan intensitas

II.7Tetapan kesetimbangan

Reaksi kimia seperti pembentukan hydrogen iodide dari hydrogen dan

iodine dalam fase gas.

H2(g) + F2 (g) = 2HI(g)

Pada umumnya bersifat reversible, dan ketika kecepatan dari reaksi ke depan dan

ke belakang sama, konsentrasi dari reaktan dan produk tetap konstan seiring

berjalannya waktu. Kita akan mengatakan reaksi tersebut telah mencapai

kesetimbangan. Dalam eksperimen ditemukan bahwa reaksi selesai ketika

kesetimbangan telah tercaapai dengan berbagai variasi. Dalam beberapa kasus,

konsentrasi produk jauh lebih besar dibandingkan dengan konsentrasi reaktan

dalam kasus lain yang terjadi adalah kebalikannya. Konsentrasi kesetimbangan

mencerminkan kecenderungan intrinsic atom untuk hadir sebagai molekul reaktan

dan produk. Meskipun sejauh atau sejumlah reaksi yang memenuhi kondisi

kesetimbangan tersebut bisa menjadi begitu besar, hanya ada satu cara atau

dengan rumus umum dengan yang pada suhu tertentu suatu reaksi pada saat

kesetimbangan. Untuk reaksi umum dala larutan berair :

A(aq) + B(aq) = C(aq) + D(aq)

Rumus adalah : K= [ C ] [ D ][ A ] [ B ]

Dan disebut ketetapan kesetimbangan. Tanda kurung menandakan

konsentrasi dalam mol per liter (molaritas) pada saat kesetimbangan. Konsentrasi

yang bisa digunakan adalah molaritas atau tekanan parsial.

Untuk reaksi umum :

aA(aq) + bB(aq) ❑⇔ cC(aq) + dD(aq)

Rumus adalah : K=[C ]c [ D ]d

[ A]a[B]b

(Underwood, 2002)

Page 8: golden21.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2010-11-13TINJAUAN PUSTAKA. Fotometri. ... Kolorimetri adalah suatu metode analisa kimia yang berdasarkan pada perbandingan intensitas

II.8Pengenceran

Pengenceran adalah peristiwa bercampurnya larutan pekat dengan pelarut

tambahan sehingga menghasilkan larutan yang lebih encer atau kurang pekat.

Dari prosespelarutan jumlah zat yang tersebut tetap konsentrasinya berubah

karena banyaknya jumlah mol zat terlarut selama pengenceran, maka berlaku :

V1N1 = V2N2

Keterangan : V1 = volume larutan standar

N1 = normalitas asli

V2 = volume larutan sesudah

N2 = normalitas yang akan diubah

(Brady, 1999)

II.9Senyawa Kompleks

Dalam artian luas, senyawa kompleks adalah senyawa yang terbentuk

karena penggabungan dua atau lebih sederhana yang masing-masingnya dapat

dapat berdiri sendiri. Istilah senyawa koordinasi membrikan pengertian bahwa

dua zat yang lebih sederhana misalnya COCl3 dan NH3 bergabung atau

berkoordinasi menjadi senyawa satu yang lebih kompleks.

Penulisan dari senyawa ini adalah :

[Co (NH3)6]Cl3 [Co(NH3)5 Cl]Cl2 [Co(NH3)4 Cl2]Cl

a b c

Dimana gugus yang terikat pada ion logam pusat disebut ligan dan

gabungan ion pusat dengan ligan yang terikat adalah suatu ion kompleks. Ion

logam dalam kompleks disebut atom pusat, dan gugus yang tergantung pada atom

pusat disebut ligan. Jumlah ikatan yang terbentuk oleh atom pusat disebut angka

koordinasi.

Beberapa kompleks hanya mengalami reaksi substitusi dengan begitu

lambat dan disebut non labil atau inert. Hampir semua kompleks yang terbentuk

adalah kobalt dan kromun pada tingkat oksidasi +3 adalah inert, sedangkan

kebanyakan dari kompleks lain pada logam transisi lainnya adalah labil.

Page 9: golden21.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2010-11-13TINJAUAN PUSTAKA. Fotometri. ... Kolorimetri adalah suatu metode analisa kimia yang berdasarkan pada perbandingan intensitas

(Brady, 1999)

II.10 Analisa Bahan

1. KSCN

- Berbentuk kristal

- Mempunyai titik lebur sampai 173oC

- Dalam keadaan suhu 30oC dengan nomor polimernya 50

- Digunakan sebagai racun tikus, lembaran garamnya bercorak bergilir dari

warna coklat, hijau, biru kembali putih sewaktu kondisi pendinginan

- Menyebabkan iritasi pada kulit

(Budaveri, 1989)

2. Fe(NO3)3

- Berbentuk Kristal berwarna ungu tua sampai putih keabu-abuan

- Dapat dipakai sebagai reagen dalam analisa kimia

- Memiliki titik didih 47oC

(Budaveri, 1989)

3. Aquades

Dari istilah aquadestilata yang berarti air suling, air yang diperoleh pada

pengembunan uap air akibat penguapan air atau pendidihan air.

(Mulyono, 2005)

Sifat fisik :

- titik beku 0oC, titik leleh 100oC

- terdapat dalam wujud gas, padat, dan cair

- tidak berwarna, berasa, dan berbau

Sifat kimia :

- merupakan persenyawaan hydrogen dan oksigen

- merupakan zat pelarut yang baik

- terdapat dalam keadaan tidak urni di alam

(Basri, 1996)

Page 10: golden21.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2010-11-13TINJAUAN PUSTAKA. Fotometri. ... Kolorimetri adalah suatu metode analisa kimia yang berdasarkan pada perbandingan intensitas

4. Na2HPO4

- Berupa bubuk higroskopis dalam udara terbuka

- Kelarutan lebih besar dari air panas

- Mampu menyerap 2-7 mol H2O dengan kelembaman dan suhu tertentu

- Di udara berbentuk kristaldan stabil

- Larutan bersidat alkali dengan pH kurang lebih 9,8

(Budaveri, 1989)

III. METODE PERCOBAAN

III.1 Alat dan Bahan

III.1.1 Alat

a. Gelas beker

b. Tabung reaksi

c. Pipet gondok

d. Gelas ukur

e. Kolorometri duboscq

f. Pipet tetes

III.1.2 Bahan

a. KSCN

b. Fe (NO3)3

c. Aquades

d. Na2HPO4

III.2 Gambar alat

Page 11: golden21.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2010-11-13TINJAUAN PUSTAKA. Fotometri. ... Kolorimetri adalah suatu metode analisa kimia yang berdasarkan pada perbandingan intensitas

III.3 Skema kerja

III.3.1 Reaksi-reaksi Pendahuluan

10 ml KSCN 0,002 MGelas beker

- Penambahan 2 ml Fe (NO3)3 0,2 M

- Pembagian dalam 4 tabung reaksi

Tabung I Tabung II Tabung III Tabung IV

- Pembandingan - Penambahan - Penambahan - Penambahan

KSCN Pekat Fe (NO3)3 0,2 M Na2HPO4

Hasil Hasil Hasil Hasil

III.3.2 Penentuan ketetapan kesetimbangan reaksi pembentukan FeSCN2+

40 ml KSCN 0,002 MGelas beker

- Penambahan 5 ml Fe (NO3)3

- Pembandingan dengan tabung II

- Penghitungan konsentrasi Fe SCN2+ dengan kolorimetri

du boscq

- Penyesuaian tinggi tabung sampai warnanya sama

dengan tabung II

- Penentuan tinggi larutan

Hasil

4,0 ml KSCN 0,002 M 4,0 ml KSCN 0,002 M

Tabung Reaksi II Tabung Reaksi III

- Pengenceran 10 ml Fe (NO3)3 0,2 M - Penambahan 5 ml Fe (NO3)3

sampai 25 ml - Pembandingan dengan Tabung II

- Penambahan 5 ml Fe (NO3)3 - Penghitungan konsntrasi Fe SCN2+

Page 12: golden21.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2010-11-13TINJAUAN PUSTAKA. Fotometri. ... Kolorimetri adalah suatu metode analisa kimia yang berdasarkan pada perbandingan intensitas

- Pembandingan dengan Tabung I dengan kolalimetr dubesca

- Penghitungan konsentrasi Fe SCN 2+ - Penentuan tinggi larutan

dengan kolarimeter dubesca

- Penentuan tinggi larutan

Hasil Hasil

4,0 ml KSCN 0,002 M 4,0 ml KSCN 0,002 M

Tabung Reaksi IV Tabung Reaksi V

- Penambahan 5 ml Fe (NO3)3 - Penambahan 5 ml Fe (NO3)3

- Pembandingan warna dengan tabung III - Pembandingan dengan Tabung IV

- Penghitungan konsentrasi Fe SCN2+ -Penghitungan konsentrasi Fe SCN2+

dengan kolerimeter duboscq dengan kolerimeter duboscq

- Perhitungan tinggi larutan - Penentuan tinggi larutan

Hasil Hasil

IV. DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

4.1 Data Pengamatan

No Perlakuan Hasil1 Reaksi-reaksi pndahuluan

a. Tabung reaksi I- Penambahan 10 ml KSCN 0,002 M- Penambahan Fe (NO3)3 0,2 M KSCN

0,002M + Fe (NO3)3 0,2 Mb. Tabung reaksi II

- KSCN 0,002 M + Fe (NO3)3 0,2 M + 1 tetes KSCN pekat

c. Tabung reaksi III- KSCN 0,002 M + Fe (NO3)3 0,2 M + 1

tetes Fe (NO3)3 0,2 Md. Tabung reaksi IV

- KSCN 0,002 M + Fe (NO3)3 0,2 M + 1 tetes Na2HPO4

2 Penentuan tetapan kesetimbangan reaksi pembentukan Fe SCN2+

a. Tabung reaksi I- 4 ml KSCN 0,002 M + 5 ml Fe (NO3)3

0,2 Mb. Tabung reaksi II

Page 13: golden21.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2010-11-13TINJAUAN PUSTAKA. Fotometri. ... Kolorimetri adalah suatu metode analisa kimia yang berdasarkan pada perbandingan intensitas

- 4 ml KSCN 0,002 M + 5 ml Fe (NO3)3 0,2 M hasil pengenceran I

c. Tabung reaksi III- 4 ml KSCN 0,002 M + 5 ml Fe (NO3)3 0,2

M hasil pengenceran 2d. Tabung raksi IV

- 4 ml KSCN 0,002 M + 5 ml Fe (NO3)3 0,2 M hasil pngenceran 3

e. Tabung reaksi V- 4 ml KSCN 0,002 M + 5 ml Fe (NO3)3

0,2 M hasil pengenceran 4

4.2 Perhitungan

4.2.1 Penentuan tetapan kesetimbangan reaksi pembentukan Fe SCN 2+

1) Menghitung konsentrasi Fe 3+ dan SCN –

Diket : KSCN V = 4 ml M= 0,002

Fe (NO3)3 V = 5 ml M= 0,2

M mol Fe (NO3)3 = M . V

= 0,2 M . 5 ml

= 1 m mol

Fe (NO3)3 Fe3+ + 3NO3-

[ Fe3+ ] = molV =

1m mol5ml

= 0,2 M

M mol KSCN = M . V

= 0,002 M . 4 ml

= 8.10-3 m mol

KSCN K+ + SCN –

[SCN] = molV = 8.10−3

4 ml

= 2.10-3 M

2) Menentukan Konsentrasi Fe SCN 2+ pada tab 25

Page 14: golden21.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2010-11-13TINJAUAN PUSTAKA. Fotometri. ... Kolorimetri adalah suatu metode analisa kimia yang berdasarkan pada perbandingan intensitas

Diket : b1 = 5 ml

b2 = 4 ml

b3 = 7 ml

b4 = 1 mm

b5 = 11,5 mm

Ditanya = C2, C3, C4, C5

V tot = V KSCN + V Fe (NO3)3

= 4 ml + 5 ml = 9 ml

3 KSCN + Fe NO3)3 3KNO3 + FeSCN 2+ + 2SCN –

M 8.10-3 mol 1 mmolB 8.10-3 2,67.10-3mmol 8 10-3 mmol 3,67.10-3 mmol 5,34.10-3 mmolS - 0,99 mmol 8.10-3 mmol 2,67.10-3 mmol 5,34.10-3 mmol

¿

Jadi , C1=0,29.10−3 M ( pada tabung I)

Tabung II , C2=b1c1

b2=5 × 0,29.10−3

4=3,625.10−4 M

Tabung III ,C 3=b1 c1

b3=5 ×0,29.10−3

7=2,07. 10−4 M

Tabung IV , C4=b1 c1

b4=5× 0,29.10−3

1=1,45.10−3 M

TabungV , C5=b1c1

b5=5× 0,29.10−3

11,5=1,26. 10−4 M

3) Menentukan konsentrasi Fe3+ dan SCN- pada keadaan setimbang

tabung I ,Fe ¿

1mmol1 mmol 3 mmol ¿

¿

¿0,2−0,29.10−3

¿0,1997 M

KSCN → K+¿+SCN−¿¿ ¿

Page 15: golden21.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2010-11-13TINJAUAN PUSTAKA. Fotometri. ... Kolorimetri adalah suatu metode analisa kimia yang berdasarkan pada perbandingan intensitas

8.10−3 8.10−3 8.10−3

¿

¿

¿1,71.10−3 M

tabung II ,¿

pengenceran Fe ¿

V 1 M 1=V 2 M 2

10 ml .0,2=25 ml .¿ ¿

¿

¿0,08−3,625.10−4

¿0,08 M

tabung III ,¿

pengenceran Fe ¿

V 1 M 1=V 2 M 2

10ml .0,08=25 ml .¿

¿

¿

¿0,032−2,07.10−4

¿0,032 M

tabung IV ,¿

pengenceran Fe ¿

V 1 M 1=V 2 M 2

10 ml .0,032=25ml .¿ ¿

¿

¿0,0128−1,45.10−3

Page 16: golden21.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2010-11-13TINJAUAN PUSTAKA. Fotometri. ... Kolorimetri adalah suatu metode analisa kimia yang berdasarkan pada perbandingan intensitas

¿0,011 M

tabung IV ,¿

pengenceran Fe ¿

V 1 M 1=V 2 M 2

10ml .0,0128=25ml .¿

¿

¿

¿5,12.10−3−1,26. 10−4

¿4,1. 10−3 M

4) Menghitung konsentrasi dari hasil kali (tabung II – tabung V)

Tabung I :

a. ¿

¿9,9. 10−8

b. ¿¿

c. ¿¿

Tabung II :

a. ¿

¿4,96.10−8

b. ¿¿

c. ¿¿

Tabung III :

a. ¿

¿1,13.10−8

b. ¿¿

c. ¿¿

Tabung IV :

Page 17: golden21.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2010-11-13TINJAUAN PUSTAKA. Fotometri. ... Kolorimetri adalah suatu metode analisa kimia yang berdasarkan pada perbandingan intensitas

a. ¿

¿2,72.10−8

b. ¿¿

c. ¿¿

Tabung V :

a. ¿

¿8,83.10−10

b. ¿¿

c. ¿¿

V. PEMBAHASAN

V.1Reaksi-reaksi Pendahuluan

Pada percobaan ini, reaksi pendahuluan dilakukan dengan mereaksikan

KSCN 0,002 M dan Fe(NO3)3 0,2 M yang hasilnya akan dibagi kedalam empat

tabung reaksi. Reaksi yang terjadi adalah :

Fe(NO3)3 + 3 KSCN = FeSCN2+ + 3 KNO3 + 2 SCN-

Pada tabung reaksi I digunakan sebagai pembanding, yaitu larutan yang

digunakan sebagai acuan pembanding dengan larutan pada tabung II, III, dan IV.

Larutan pembanding hanya berisi campuran antara Fe (NO3)3 dan KSCN saja.

Hasil campuran tersebut menghasilkan larutan yang berwarna kuning bening.

Pada tabung reaksi II berisi Fe(NO3)3 + KSCN (larutan pembanding) yang

ditambah dengan KSCN pekat. Hasil dari pencampuran tersebut menghasilkan

larutan yang berwarna hitam gelap, hal ini disebabkan karena pembentukan

kompleks kation FeSCN2+. perubahan warna terebut sesuai dengan asas le

cathelier………….

Setelah dibandingkan dengan larutan pembanding, hasilnya dapat

diketahui bahwa konsentrasi larutan pada tabung II lebih pekat daripada larutan

pembanding.

Page 18: golden21.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2010-11-13TINJAUAN PUSTAKA. Fotometri. ... Kolorimetri adalah suatu metode analisa kimia yang berdasarkan pada perbandingan intensitas

Pada tabung reaksi III berisi larutan pembanding yang ditambah dengan Fe(NO3)3

berlebih. Hasilnya larutan tersebut menjadi lebih pekat daripada larutan

pembanding, warnanya lebih kuning dar larutan pembanding. Hal ini juga sesuai

dengan asas le cathelier.

Pada tabung reaksi IV berisi larutan pembanding yang ditambah dengan

Na2HPO4. Dari pencampuran tersebut dihasilkan larutan yang berwarna putih

keruh dan timbul endapan. Na2HPO4 dalam percobaan ini berfungsi sebagai

reaktan untuk mengurangi pembentukan kompleks kation FeSCN2+, sehingga

warna larutan berubah dari kuning jernih menjadi putih keruh dan timbul

endapan. Hal tersebut merupakan salah satu gejala bahwa kompleks kation tidak

terbentuk.

V.2Penentuan Tetapan Kesetimbangan Reaksi Pembentukan FeSCN2+

Dalam percobaan ini, kita melibatkan alat, yaitu KOLORIMETER

DUBOSCQ yang bertujuan untuk menentukan konsentrasi suatu larutan dengan

cara membandingkan konsentrasi suatu larutan berdasarkan kepekatan warnanya

dengan larutan standarnya untuk mendapatkan ketebalan larutan dan sebagai

pengamatnya adalah mata. Untuk mengukur ketebalan larutannya, yaitu dengan

cara menaik-turunkan skala hingga diperoleh warna yang sama pada kedua larutan

yang diperbandingkan. Dari ketebalan yang diperoleh, kita dapatkan skala yang

berfungsi dalam mencari konsentrasi FeSCN2+.

Pada percobaan ini, direaksikan 4 ml KSCN 0,002M dengan 5 ml

Fe(NO3)3 yang berbeda-beda konsentrasinya pada tiap tabung.

Tabung I : 4 ml larutan KSCN 0,002 M + 5 ml larutan Fe(NO3)3 0,2 M

(menghasilkan larutan berwarna oranye)

Tabung II : 4 ml larutan KSCN 0,002 M + 5 ml larutan hasil pengenceran 10

ml larutan Fe(NO3)3 hingga volumenya menjadi 25 ml

(menghasilkan larutan yang berwarna oranye yang lebih muda)

Page 19: golden21.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2010-11-13TINJAUAN PUSTAKA. Fotometri. ... Kolorimetri adalah suatu metode analisa kimia yang berdasarkan pada perbandingan intensitas

Tabung III : 4 ml larutan KSCN 0,002M + 5 ml larutan hasil pengenceran dari

10 ml hasil pengenceran larutan Fe(NO3)3 pada tabung II hingga

volumenya menjadi 25 ml

(menghasilkan larutan yang berwarna kuning)

Tabung IV : 4 ml larutan KSCN 0,002M + 5 ml larutan hasil pengenceran dari

10 ml hasil pengenceran larutan Fe(NO3)3 pada tabung III

hingga volumenya menjadi 25 ml

(menghasilkan larutan yang berwarna kuning muda)

Tabung V : 4 ml larutan KSCN 0,002M + 5 ml larutan hasil pengenceran dari

10 ml hasil pengenceran larutan Fe(NO3)3 pada tabung IV

hingga volumenya menjadi 25 ml

(menghasilkan larutan berwarna kunig lebih muda dari tabung IV

Warna yang terbentuk pada hasil reaksi tersebut disebabkan oleh karena

terbentuknya senyawa koordinasi , yaitu pada senyawa FeSCN2+. Senyawa

koordinasi adalah senyawa kovalen antara atom pusat yang berupa ion logam

pusat dengan ion negatif atau ligan.

Berikut reaksinya :

3 KSCN + Fe(NO3)3 à FeSCN2+ +2 SCN- + 3 KNO3

reaksi ion : Fe3+ + SCN- à FeSCN2+

Dari reaksi pada keempat tabung tersebut, tampak warna larutan produk

semakin pudar. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya pengaruh pengenceran

pada kesetimbangan kimia. Pengenceran yang dilakukan dalam percobaan ini

telah memperkecil konsentrasi larutan Fe(NO3)3 sehingga warna yang

dihasilkan semakin memudar seiring berkurangnya konsentrasi.

Kolorimetri dilakukan dengan menggunakan alat KOLORIMETER

DUBOSCQ. Tabung pertama dijadikan sebagai larutan pembanding dan

ditetapkan pada skala 5 mm. Setelah itu, tabung kedua diletakan di tempat

larutan yang akan dibandingkan pada kolorimeter tersebut. Pengamatan

dilakukan dengan menaik-turunkan skala kolorimeter tabung kedua hingga

Page 20: golden21.files.wordpress.com€¦  · Web view · 2010-11-13TINJAUAN PUSTAKA. Fotometri. ... Kolorimetri adalah suatu metode analisa kimia yang berdasarkan pada perbandingan intensitas

dilihat warna yang sama pada kedua larutan yang diperbandingkan. Hal yang

sama juga dilakukan pada tabung III, IV dan, V. Setelah semua tabung

dibandingkan dengan tabung I, diperoleh data sebagai berikut :

Tabung II :

Tabung III :

Tabung IV :

Tabung V :

Dari data yang diperoleh, tampak adanya kesalahan dalam percobaan ini.

Ketebalan skala yang didapat tidak konstan. Dengan kata lain, tidak ada

kesinambungan antara semakin rendahnya konsentrasi dengan skala

kolorimeternya. Seharusnya, semakin rendah konsentrasi, maka semakin tebal

larutan yang terukur pada kolorimeter. Adapun beberapa faktor yang

mempengaruhi kesalahan dalam percobaan ini, antara lain :

1) Proses pengenceran yang tidak tepat

2) Pengamatan yang tidak cermat dalam melakukan pengukuran skala

kolorimetri

3) Kotornya dinding wadah sebelah luar yang digunakan dalam pengamatan

kolorimetri

VI. KESIMPULAN

VII. DAFTAR PUSTAKA