VICA HERLIAN PUTRIANI NIM. P.09052 PROGRAM STUDI D III...

29
STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA NYAMAN PADA NY. H DENGAN POST PARTUM SPONTAN DI RUANG CATLEYA RS. PANTI WALUYO SURAKARTA DI SUSUN OLEH : VICA HERLIAN PUTRIANI NIM. P.09052 PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012

Transcript of VICA HERLIAN PUTRIANI NIM. P.09052 PROGRAM STUDI D III...

Page 1: VICA HERLIAN PUTRIANI NIM. P.09052 PROGRAM STUDI D III …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl... · 2018-12-28 · primipara 8,3%. Berdasarkan hasil presentase ruptur

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

RASA NYAMAN PADA NY. H DENGAN POST PARTUM

SPONTAN DI RUANG CATLEYA

RS. PANTI WALUYO

SURAKARTA

DI SUSUN OLEH :

VICA HERLIAN PUTRIANINIM. P.09052

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2012

Page 2: VICA HERLIAN PUTRIANI NIM. P.09052 PROGRAM STUDI D III …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl... · 2018-12-28 · primipara 8,3%. Berdasarkan hasil presentase ruptur

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

i

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

RASA NYAMAN PADA NY. H DENGAN POST PARTUM

SPONTAN DI RUANG CATLEYA

RS. PANTI WALUYO

SURAKARTA

Karya Tulis Ilmiah Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Diploma D III Keperawatan

DI SUSUN OLEH :

VICA HERLIAN PUTRIANINIM. P.09052

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2012

Page 3: VICA HERLIAN PUTRIANI NIM. P.09052 PROGRAM STUDI D III …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl... · 2018-12-28 · primipara 8,3%. Berdasarkan hasil presentase ruptur

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Vica Herlian Putriani

NIM : P.09052

Program Studi : D III Keperawatan

Judul Karya Tulis : ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN

KEBUTUHAN RASA NYAMAN PADA NY. H

DENGAN POST PARTUM SPONTAN DI RUANG

CATLEYA RS. PANTI WALUYO SURAKARTA

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini

benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alih tulisan atau

pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah

hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai

dengan ketentuan akademik yang berlaku.

Surakarta, April 2012

Yang Membuat Pernyataan

VICA HERLIAN PUTRIANI

NIM. P.09052

Page 4: VICA HERLIAN PUTRIANI NIM. P.09052 PROGRAM STUDI D III …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl... · 2018-12-28 · primipara 8,3%. Berdasarkan hasil presentase ruptur

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh :

Nama : Vica Herlian Putriani

NIM : P.09052

Program Studi : D III Keperawatan

Judul : ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

RASA NYAMAN PADA NY. H DENGAN POST PARTUM

SPONTAN DI RUANG CATLEYA RS. PANTI WALUYO

SURAKARTA

Telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah

Prodi D III Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Di tetapkan di : ……………………

Hari/Tanggal : ……………………

DEWAN PENGUJI

Penguji I : Noor Fitriyani, S.Kep.,Ns ( ………………… ) NIK. 201187085

Penguji II : Diyah Ekarini, S.Kep.,Ns ( ………………… ) NIK. 200179001

Penguji III : Anissa Cindy N. A, S.Kep.,Ns ( ………………… ) NIK . 201187086

Mengetahui,

Ketua Program Studi D III Keperawatan

STIKes Kusuma Husada Surakarta

Setiyawan, S.Kep.,NsNIK. 201084050

Page 5: VICA HERLIAN PUTRIANI NIM. P.09052 PROGRAM STUDI D III …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl... · 2018-12-28 · primipara 8,3%. Berdasarkan hasil presentase ruptur

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena

berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN

KEBUTUHAN RASA NYAMAN PADA NY. H DENGAN POST PARTUM

SPONTAN DI RUANG CATLEYA RS. PANTI WALUYO SURAKARTA”

Laporan Karya Tulis Ilmiah disusun dengan maksud untuk memenuhi

Tugas Akhir sebagai salah satu syarat kelulusan program Studi Diploma III

Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husasda Surakarta.

Di dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis merasa sedikit

mengalami hambatan dan kesulitan. Namun bimbingan dan dukungan dari

berbagai pihak maka laporan Karya Tulis Ilmiah ini dapat penulis selesaikan, oleh

karena itu perkenankanlah ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Setiyawan, S.Kep.,Ns, selaku Ketua Program studi DIII Keperawatan

yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di STIKes

Kusuma Husada Surakarta.

2. Ibu Erlina Windyastuti, S.Kep.,Ns, selaku Sekertaris Ketua Program studi D

III Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba

ilmu di Stikes Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Noor Fitriyani, S.Kep.,Ns, selaku Dosen pembimbing sekaligus sebagai

penguji I yang telah membimbing dengan cermat, memberi masukan –

masukan, inspirasi serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.

Page 6: VICA HERLIAN PUTRIANI NIM. P.09052 PROGRAM STUDI D III …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl... · 2018-12-28 · primipara 8,3%. Berdasarkan hasil presentase ruptur

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

v

4. Ibu Diyah Ekarini, S.Kep.,Ns, selaku penguji II yang telah memberikan

masukan - masukan, inspirasi serta memfasilitasi demi sempurnanya kasus ini.

5. Ibu Anissa Cindy, S.Kep.,Ns, selaku penguji III yang telah memberikan

masukan – masukan, inspirasi serta memfasilitasi demi sempurnanya kasus

ini.

6. Seluruh Dosen dan Karyawan beserta Staff Prodi D III Keperawatan Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta, atas bantuan dan

bimbingan selama penulis menempuh pendidikan keperawatan.

7. Ayah dan Ibu (Orang Tua) tercinta yang telah memberikan kepercayaan, kasih

sayang, kesabaran, nasihat dan dukungan dalam segala bentuknya serta atas

doanya selama ini yang tidak terbalas oleh apapun.

8. Kepada Mas. Titis yang telah memberikan motivasi, doa dan nasehat sehingga

dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah.

9. Sahabat dan teman-teman angkatan 2009 Program Studi D III Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.

10. Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam laporan Karya Tulis

Ilmiah ini, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun demi kesempurnaan laporan Karya Tulis Ilmiah ini.

Surakarta, April 2012

Penulis

Page 7: VICA HERLIAN PUTRIANI NIM. P.09052 PROGRAM STUDI D III …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl... · 2018-12-28 · primipara 8,3%. Berdasarkan hasil presentase ruptur

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................... iii

KATA PENGANTAR ............................................................................. iv

DAFTAR ISI ............................................................................................ vi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................... 1

B. Tujuan Pengesahan ............................................................ 3

C. Manfaat Penulisan ............................................................. 4

BAB II LAPORAN KASUS

A. Identitas Klien ................................................................... 5

B. Pengkajian ......................................................................... 5

C. Rumusan Masalah ............................................................. 8

D. Intervensi ........................................................................... 8

E. Implementasi ..................................................................... 9

F. Evaluasi ............................................................................. 11

Page 8: VICA HERLIAN PUTRIANI NIM. P.09052 PROGRAM STUDI D III …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl... · 2018-12-28 · primipara 8,3%. Berdasarkan hasil presentase ruptur

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

vii

BAB III PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

A. Pembahasan ....................................................................... 13

B. Kesimpulan ........................................................................ 17

Daftar Pustaka

Lampiran

Daftar Riwayat Hidup

Page 9: VICA HERLIAN PUTRIANI NIM. P.09052 PROGRAM STUDI D III …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl... · 2018-12-28 · primipara 8,3%. Berdasarkan hasil presentase ruptur

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Log Book

Lampiran 2 Format Pendelegasian Pasien

Lampiran 3 Asuhan Keperawatan

Lampiran 4 Surat Keterangan Selesai Pengambilan Data

Lampiran 5 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Page 10: VICA HERLIAN PUTRIANI NIM. P.09052 PROGRAM STUDI D III …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl... · 2018-12-28 · primipara 8,3%. Berdasarkan hasil presentase ruptur

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

ix

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Vica Herlian Putriani

Tempat, Tanggal Lahir : Boyolali, 10 Februari 1992

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat Rumah : Titang Simo, Rt. 08, Rw. 03, Boyolali

Riwayat Pendidikan : Lulus TK pada tahun 1997, di TK Aisyah Titang

Lulus SD pada tahun 2003, di SD Negeri Putri Simo

Lulus SMP pada tahun 2006, di SMP N 3 Simo

Lulus SMA pada tahun 2009, di SMA Negeri 1

Banyudono

Riwayat Pekerjaan : -

Riwayat Organisasi : -

Demikian daftar riwayat hidup, saya buat dengan sebenar – benarnya.

Page 11: VICA HERLIAN PUTRIANI NIM. P.09052 PROGRAM STUDI D III …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl... · 2018-12-28 · primipara 8,3%. Berdasarkan hasil presentase ruptur

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 12: VICA HERLIAN PUTRIANI NIM. P.09052 PROGRAM STUDI D III …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl... · 2018-12-28 · primipara 8,3%. Berdasarkan hasil presentase ruptur

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masa nifas (puerperium) merupakan masa setelah plasenta lahir dan

berakhir ketika alat – alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil

(Sitti Saleha, 2009).

Sebelum masa nifas, terjadi proses persalinan yang dimulai dengan

adanya kontraksi uterus sampai dilatasi servik lengkap, terjadi secara spontan

maupun dengan tindakan episiotomi. Prosedur tindakan episiotomi dianjurkan

pada primigravida dengan perineum yang kaku atau pada perineum yang

telah menipis dan menunjukkan akan timbul ruptur perineum (Prawirohardjo,

2005).

Hasil presentase dari Rumah Bersalin wilayah kota Malang tahun

2006, didapatkan bahwa ruptur perineum derajat 0 pada ibu bersalin

primipara 20,8%, sedangkan multipara 35,6%. Ruptur perineum derajat 2

pada ibu bersalin primipara 66,7% dan ruptur perineum derajat 3 pada

primipara 8,3%. Berdasarkan hasil presentase ruptur perineum diatas, maka

dapat disimpulkan bahwa kejadian ruptur perineum pada ibu bersalin

primipara lebih besar dibanding dengan ibu bersalin multipara. Tindakan

episiotomi menjadi pemicu terjadinya nyeri, sehingga mengakibatkan

perasaan yang tidak menyenangkan dan menimbulkan ketidaknyamanan

(Heny Astuti, 2008).

Page 13: VICA HERLIAN PUTRIANI NIM. P.09052 PROGRAM STUDI D III …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl... · 2018-12-28 · primipara 8,3%. Berdasarkan hasil presentase ruptur

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2

Kebutuhan fisiologis menurut Abraham Maslow merupakan

kebutuhan dasar atau pokok yang harus dipenuhi untuk memelihara

homeostatis biologis dan kelangsungan hidup. Salah satu yang merupakan

kebutuhan fisiologis adalah terbebas dari nyeri. Nyeri merupakan suatu

sensasi yang tidak menyenangkan baik secara sensori maupun emosional

yang berhubungan dengan adanya suatu kerusakan jaringan atau faktor lain

(Asmadi, 2008).

Munculnyan nyeri sangat berkaitan dengan reseptor dan adanya

rangsangan. Reseptor nyeri dapat memberikan respon karena adanya

stimulasi berupa trauma pada jaringan tubuh yang disebabkan oleh insisi atau

pembedahan, berakibat terjadi kerusakan jaringan dan iritasi secara langsung.

Reseptor nyeri yang berupa nociceptor akan mentransmisikan informasi ke

impuls saraf yang dihasilkan oleh stimulus nyeri dan tersebar di serabut saraf

perifer yang bermyelin pada kulit dan mukosa. Faktor – faktor yang

mempengaruhi nyeri, yaitu seseorang yang mengartikan bahwa nyeri

merupakan arti yang negatif karena bersifat membahayakan dan merusak.

Penilaian nyeri bersifat subjektif, yang berarti intensitas nyeri seseorang

berbeda – beda pada setiap individu. Reaksi nyeri dapat berupa respon verbal

dan non verbal seperti ketakutan, gelisah, cemas, menangis dan menjerit

(Musrifatul Uliyah, 2006).

Hasil studi kasus pada Ny. H dengan post partum spontan yang

dilakukan tindakan episiotomi, ditemukan masalah keperawatan nyeri.

Menurut Asmadi (2008), penyebab nyeri akibat trauma mekanik yaitu insisi

Page 14: VICA HERLIAN PUTRIANI NIM. P.09052 PROGRAM STUDI D III …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl... · 2018-12-28 · primipara 8,3%. Berdasarkan hasil presentase ruptur

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3

mengakibatkan nyeri, karena terjadi gangguan pada serabut saraf reseptor

nyeri, yang terletak dan tersebar pada lapisan kulit tertentu, dan lebih dalam.

Berdasarkan fenomena di atas, maka penulis tertarik mengangkat studi

kasus “Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Rasa Nyaman pada Ny.

H dengan Post Partum Spontan di Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta”.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan umum

Melaporkan studi kasus “Asuhan Keperawatan Pemenuhan

Kebutuhan Rasa Nyaman pada Ny. H dengan Post Partum Spontan di

Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta”.

2. Tujuan khusus

a. Penulis mampu melakukan pengkajian pasien dengan pemenuhan

kebutuhan rasa nyaman pada ibu post partum.

b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pemenuhan

kebutuhan rasa nyaman pada ibu post partum.

c. Penulis mampu menyusun asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan

rasa nyaman pada ibu post partum.

d. Penulis mampu melakukan implementasi pemenuhan kebutuhan rasa

nyaman pada ibu post partum.

e. Penulis mampu melakukan evaluasi pemenuhan kebutuhan rasa

nyaman pada ibu post partum.

f. Penulis mampu menganalisa kondisi nyeri yang terjadi pada

pemenuhan kebutuhan rasa nyaman ibu post partum.

Page 15: VICA HERLIAN PUTRIANI NIM. P.09052 PROGRAM STUDI D III …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl... · 2018-12-28 · primipara 8,3%. Berdasarkan hasil presentase ruptur

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4

C. Manfaat Penulisan

1. Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat memberikan manfaat yang positif untuk

perkembangan ilmu maupun praktik keperawatan maternitas khususnya,

pemberian “Asuhan Keperawatan pada Ibu Post Partum dengan

Pemenuhan Kebutuhan Rasa Nyaman”.

2. Bagi penulis

Memberikan pengalaman nyata dan menambah ilmu untuk

memberikan asuhan keperawatan secara ilmiah dalam rangka

mengembangkan diri dan melaksanakan fungsi perawat sebagai pemberi

asuhan keperawatan.

Page 16: VICA HERLIAN PUTRIANI NIM. P.09052 PROGRAM STUDI D III …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl... · 2018-12-28 · primipara 8,3%. Berdasarkan hasil presentase ruptur

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5

BAB II

LAPORAN KASUS

Bab ini merupakan resume “Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan

Rasa Nyaman di ruang catleya Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta”. Resume

kasus ini meliputi : identitas, rumusan masalah, pengkajian, intervensi,

implementasi, dan evaluasi.

A. Identitas Klien

Pasien bernama Ny. H, alamat perum sukomakmur block A No. 5 palur,

umur 29 Tahun, jenis kelamin perempuan, pekerjaan PNS, pendidikan

sarjana. Tanggal masuk Rumah Sakit 02 April 2012, dengan diagnosa medis

post partum spontan.

B. Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada tanggal 02 April 2012 jam 20.00 WIB.

Pengkajian dilakukan dengan metode Autoanamnesa dan Alloanamnesa.

Riwayat kesehatan sekarang : pasien mengatakan perut terasa kencang-

kencang sejak jam 08.00 WIB dan langsung dibawa ke IGD Rumah Sakit

Panti Waluyo Surakarta, kemudian dari IGD langsung dipindahkan ke VK

Ruang Catleya. Dilakukan pengkajian dan didapatkan data : hari pertama haid

terakhir 19-06-2011, hari perkiraan lahir 26-03-2012, usia kehamilan 37

minggu lebih 5 hari. Hasil pemeriksaan leopold I didapatkan hasil tinggi

Page 17: VICA HERLIAN PUTRIANI NIM. P.09052 PROGRAM STUDI D III …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl... · 2018-12-28 · primipara 8,3%. Berdasarkan hasil presentase ruptur

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm

fundus uterus 32 cm, pada bagian fundus teraba bokong, leopold II pada

bagian kanan teraba ekstremitas, pada perut bagian kiri teraba punggung,

leopold III teraba bagian kepala, leopold IV kepala sudah masuk pintu atas

panggul 0/5.

Kala I fase laten ± 8 jam sampai dengan pembukaan lengkap dan

dilakukan tindakan episiotomi, kala II berlangsung 1 jam, bayi lahir normal,

berjenis kelamin perempuan, dengan berat 3000 gr, panjang 47 cm, bayi lahir

sehat dengan apgar score 7 – 9. Kala III terjadi pelepasan plasenta dengan

cotiledon lengkap. Kala IV dilakukan pengawasan selama 2 jam di ruang

bersalin terjadi perdarahan ± 150 cc. Jam 22.00 WIB, pasien dipindahkan ke

Rawat Gabung Catleya, saat dilakukan pengkajian didapatkan keluhan utama

: pasien mengatakan nyeri pada bekas jahitan episiotomi, dengan kualitas

nyeri seperti tertusuk – tusuk, nyeri dirasakan pada daerah jalan lahir, skala

nyeri 5, dan dirasakan ketika anggota tubuh digerakkan.

Pengkajian pola fungsional menurut Gordon meliputi : Pola kognitif

dan perseptual : sebelum melahirkan, pasien mengatakan dapat

berkomunikasi dengan baik dan tidak ada gangguan dalam penglihatan,

pendengaran, penciuman , pengecap, dan peraba. Setelah melahirkan pasien

mengatakan dapat berkomunikasi dengan baik dan tidak ada gangguan dalam

penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, dan peraba, tetapi pasien

merasa nyeri pada bekas jahitan episiotomi, dengan kualitas nyeri seperti

Page 18: VICA HERLIAN PUTRIANI NIM. P.09052 PROGRAM STUDI D III …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl... · 2018-12-28 · primipara 8,3%. Berdasarkan hasil presentase ruptur

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

7

tertusuk-tusuk, nyeri dirasakan pada daerah jalan lahir, skala nyeri 5,

dirasakan ketika anggota tubuh digerakkan.

Pola seksual dan seksualitas ditemukan data : pasien mengatakan

menarkhe pada usia 14 tahun, lama haid 7 hari, dan tidak mengalami

disminore saat haid. Pasien mengatakan sebelumnya tidak menggunakan alat

kontrasepsi dalam melakukan hubungan seksual.

Pemeriksaan fisik, meliputi keadaan umum : pasien telihat lemah,

kesadaran komposmentis, gelisah, pasien tampak meringis kesakitan,

Glasgow Coma Skala (GCS) : E4, M6, V5. Hasil pemeriksaan pengukuran

tekanan darah (TD) : 110/70 mmHg, nadi (N) : 88×/ menit, respirasi (Rr) : 24

x/menit, suhu (S) : 36,8oC.

Pemeriksaan fisik head to toe, meliputi : Pemeriksaan payudara,

inspeksi ; payudara membesar, tidak ada bengkak, papilla mamae menonjol,

areola mamae hiperpigmentasi, palpasi ; tidak teraba benjolan, kolostum

keluar. Pemeriksaan abdomen didapatkan hasil inspeksi ; tidak terdapat luka

post operasi, tampak garis linea nigra dan striae, auskultasi peristaltik usus

12×/menit, perkusi ; timpani, palpasi tinggi fundus uterus 2 jari di bawah

pusat.

Pemeriksaan genetalia : tidak terdapat kemerahan, tidak odema dan

tidak memar pada jahitan, tidak ada perdarahan, jahitan menyatu dengan baik,

terdapat lochea rubra berwarna merah segar, perdarahan setelah observasi 50

cc. Ekstremitas : tidak terdapat odema pada tangan dan kaki,

Page 19: VICA HERLIAN PUTRIANI NIM. P.09052 PROGRAM STUDI D III …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl... · 2018-12-28 · primipara 8,3%. Berdasarkan hasil presentase ruptur

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

8

tangan tidak terpasang infus, turgor kulit baik dan kekuatan tangan kanan dan

kiri 5, sedang pada kaki kanan dan kiri 5.

Jenis pemeriksaan penunjang yang dilakukan, yaitu pemeriksaan

laboratorium dengan hasil : hemoglobin 13,4 g/dl, nilai rujukan : (11,7 –

16,2) hematokrit 38,9 %, nilai rujukan (35 – 45) dan leukosit 11,800 *, nilai

rujukan ( 4,400 – 11,300).

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan pada tanggal 02 April

2012 maka didapatkan rumusan masalah dengan data fokus, yang meliputi

data subyektif : pasien mengatakan, nyeri karena bekas jahitan episiotomi,

dengan kualitas nyeri seperti tertusuk-tusuk, pada daerah jalan lahir dengan

skala nyeri 5 dan dirasakan saat anggota tubuh digerakkan. Data obyektif

didapatkan pengukuran TD : 110/70 mmHg, N : 88 x/menit, Rr : 24x/menit,

pasien tampak meringis kesakitan, gelisah, adanya perilaku melindungi area

yang sakit dengan cara pasien membatasi anggota gerak pada kedua kakinya.

Dari rumusan masalah di atas, dapat di angkat diagnosa keperawatan nyeri

akut berhubungan dengan agen injuri fisik.

D. Intervensi

Berdasarkan permasalahan di atas, dapat disimpulkan adanya

gangguan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman terkait dengan masalah

keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik dan dapat

disusun rencana keperawatan dengan tujuan setelah dilakukan tindakan

Page 20: VICA HERLIAN PUTRIANI NIM. P.09052 PROGRAM STUDI D III …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl... · 2018-12-28 · primipara 8,3%. Berdasarkan hasil presentase ruptur

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

9

keperawatan selama 3 x 24 jam, diharapkan nyeri dapat teratasi dengan

kriteria hasil : tanda tanda vital (TTV) dalam batas normal, tekanan darah :

120/80 mmHg, nadi : 60 – 100x/menit, respirasi : 16 – 24x/menit,

melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan manajemen nyeri : skala nyeri <

3, mampu mengenal nyeri, menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang,

mampu mengontrol nyeri.

Sesuai masalah keperawatan di atas, maka dapat disusun intervensi

keperawatan sebagai berikut : 1). Monitor tanda-tanda vital, dengan

rasionalisai yaitu memberikan gambaran lebih lengkap tentang sistem

kardiovaskular. 2). Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan,

dengan rasionalisasi untuk mengetahui respon pasien terhadap nyeri, 3).

Lakukan pengkajian nyeri (P, Q, R, S, T) secara komperhensif, dengan

rasionalisasi untuk mengidentifikasi skala nyeri dan ketidaknyamanan. 4).

Ajarkan teknik non farmakologi untuk mengatasi nyeri dengan relaksasi nafas

dalam, rasionalisasinya yaitu melepaskan tegangan emosional dan otot. 5).

Kolaborasi dengan dokter pemberian analgetik dengan rasionalisasi yaitu

mengurangi nyeri melalui absorpsi (Doenges, 2000).

E. Implementasi

Implementasi hari pertama pada tanggal 02 April 2012 untuk diagnosa

nyeri berhubungan dengan agen injuri fisik pada jam 22.00 WIB. Memonitor

tanda-tanda vital dengan respon, pasien mengatakan bersedia dilakukan

pemeriksaan. Data yang didapat dari pengukuran TD : 110/70 mmHg, N : 88

x/ menit, Rr : 24x/menit, S : 36,8oC. Jam 22.10 WIB. Mengobservasi reaksi

Page 21: VICA HERLIAN PUTRIANI NIM. P.09052 PROGRAM STUDI D III …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl... · 2018-12-28 · primipara 8,3%. Berdasarkan hasil presentase ruptur

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

10

non verbal dari ketidaknyamanan, dengan respon pasien mengatakan nyeri

disebabkan karena bekas jahitan episiotomi, data obyektif pasien tampak

meringis kesakitan, tampak membatasi anggota gerak pada kedua kakinya.

Jam 22.15 WIB. Melakukan pengkajian nyeri (P, Q, R, S, T), data subyektif

yang didapat adalah pasien mengatakan : nyeri disebabkan karena adanya

bekas jahitan episiotomi, dengan kualitas nyeri seperti tertusuk –tusuk pada

daerah jalan lahir, skala 5 dan dirasakan saat anggota tubuh digerakkan, data

obyektif : pasien melindungi area yang sakit dengan cara pasien membatasi

pergerakan kakinya, gelisah. Jam 22.20 WIB. Mengajarkan teknik non

farmakologi untuk mengurangi nyeri dengan relaksasi nafas dalam, respon

pasien mengatakan bersedia diajarkan nafas dalam, data obyektif pasien

tampak kooperatif dan rileks.

Implementasi hari kedua jam 09.10 WIB. Melakukan pengkajian nyeri

(P,Q,R,S,T) data subyektif : pasien mengatakan nyeri karena jahitan

episiotomi, kualitas nyeri mulai berkurang pada daerah jalan lahir, skala 4 dan

dirasakan saat anggota tubuh digerakkan. Data obyektif : pasien tampak

gelisah. Jam 09.15 WIB. Mengobservasi reaksi non verbal dari

ketidaknyamanan, dengan respon pasien mengatakan nyeri disebabkan karena

bekas jahitan, data obyektif : pasien tampak gelisah, meringis. Jam 11.30

WIB. Memonitor tanda-tanda vital dengan respon, pasien mengatakan

bersedia dilakukan pemeriksaan, data subyektif yang didapat pasien

mengatakan bersedia dilakukan pemeriksaan, data obyektif TD : 120/80

mmHg, N : 82x/menit, Rr : 20x/menit, S : 36oC. jam 12.00 WIB.

Page 22: VICA HERLIAN PUTRIANI NIM. P.09052 PROGRAM STUDI D III …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl... · 2018-12-28 · primipara 8,3%. Berdasarkan hasil presentase ruptur

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

11

Memberikan obat oral Acetram dengan dosis 362,5 mg, data subyektif pasien

mengatakan bersedia minum obat, data obyektif pasien terlihat minum obat.

Implementasi hari ketiga jam 09.30 WIB. Mengobservasi reaksi non

verbal dari ketidaknyamanan, dengan respon pasien mengatakan nyeri

disebabkan karena bekas jahitan episiotomi, data obyektif pasien rileks, tidak

meringis. Jam 09.40 WIB. Melakukan pengkajian nyeri (P ,Q ,R ,S ,T)

dengan respon pasien mengatakan nyeri karena bekas jahitan episiotomi,

dengan kualitas nyeri makin berkurang pada daerah jalan lahir, skala 2 dan

dirasakan saat beraktivitas. Data objektif : pasien tampak rileks Jam 12.30

WIB. Mengobservasi tanda-tanda vital dengan respon : pasien mengatakan

bersedia dilakukan pemeriksaan, data obyektif didapatkan pengukuran TD :

120/80 mmHg, N : 80 x/menit, Rr : 20 x/menit, suhu : 36,5oC. Jam 12.00

WIB memberikan analgetik Acetram 362,5 mg, dengan respon pasien

mengatakan minum obat sesuai anjuran, data obyektif pasien tampak minum

obat.

F. Evaluasi

Tindakan keperawatan selanjutnya, dilakukan evaluasi hari pertama

tanggal 02 April 2012 jam 23.15 WIB. Didapatkan data Subyektif : pasien

mengatakan nyeri karena bekas jahitan episiotomi, dengan kualitas nyeri

seperti tertusuk –tusuk pada daerah jalan lahir , dengan skala 5, dirasakan saat

anggota tubuh digerakkan. Data obyektif : TD : 110/70 mmHg, N :

88x/menit, Rr : 24x/menit, S : 36,8oc, pasien tampak meringis kesakitan,

Page 23: VICA HERLIAN PUTRIANI NIM. P.09052 PROGRAM STUDI D III …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl... · 2018-12-28 · primipara 8,3%. Berdasarkan hasil presentase ruptur

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

12

gelisah, tampak melindungi daerah yang sakit dengan membatasi anggota

gerak pada kedua kakinya. Analisa masalah nyeri teratasi sebagian. Planing :

intervensi dilanjutkan yaitu monitor tanda – tanda vital, observasi reaksi non

verbal dari ketidaknyamanan, lakukan pengkajian nyeri (P ,Q ,R ,S ,T),

kolaborasi dengan dokter pemberian analgetik.

Evaluasi hari kedua jam 13.00 WIB. Dengan data subyektif : pasien

mengatakan nyeri karena jahitan episiotomi, kualitas nyeri mulai berkurang

pada daerah jalan lahir, skala 4 dan dirasakan saat beraktivitas. Data obyektif:

Pasien gelisah, meringis, tampak melindungi area yang sakit dengan

membatasi anggota gerak pada kakinya. Analisa masalah nyeri belum teratasi.

Planing: intervensi yang dilanjutkan yaitu monitor TTV, observasi reaksi non

verbal dari ketidaknyamanan, lakukan pengkajian nyeri (P, Q, R, S, T),

kolaborasi dengan dokter pemberian analgetik.

Evaluasi hari ke tiga pada jam 13.00 WIB. Dengan data subyektif:

pasien mengatakan nyeri karena bekas jahitan episiotomi, kualitas nyeri

makin berkurang pada daerah jalan lahir, skala 2 dan dirasakan saat

beraktivitas. Data obyektif : pasien tampak rileks, tidak meringis kesakitan,

tidak gelisah. Analisa masalah nyeri teratasi, planing : intervensi dihentikan.

Page 24: VICA HERLIAN PUTRIANI NIM. P.09052 PROGRAM STUDI D III …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl... · 2018-12-28 · primipara 8,3%. Berdasarkan hasil presentase ruptur

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

13

BAB III

PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

Bab ini penulis akan membahas tentang asuhan keperawatan pemenuhan

kebutuhan rasa nyaman pada Ny. H dengan post partum spontan, yang dilakukan

pada tanggal 02 April sampai dengan 04 April 2012 di Rumah Sakit Panti Waluyo

Surakarta. Disamping itu, juga akan ditemukan faktor pendukung terkait dengan

pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dalam memberikan asuhan keperawatan

pemenuhan kebutuhan rasa nyaman pada Ny. H dengan post partum spontan yang

akan diuraikan sesuai dengan proses keperawatan.

A. PEMBAHASAN

Sebelum terjadi masa nifas, terjadi proses persalinan yang dimulai

dengan adanya kontraksi uterus sampai dilatasi servik lengkap, terjadi secara

spontan maupun dengan tindakan episiotomi. Episiotomi dianjurkan pada

primigravida dengan perineum yang telah menipis dan menunjukkan akan

timbul ruptur perineum (Prawirohardjo, 2005).

Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah plesenta lahir dan berakhir

ketika alat – alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil (Siti

Saleha, 2009).

Hasil pengkajian studi kasus riwayat persalinan pada Ny. H dengan

persalinan spontan. Dilakukan tindakan episiotomi atas indikasi primigravida

dengan perineum telah menipis, hal tersebut dilakukan untuk kesejahteraan

Page 25: VICA HERLIAN PUTRIANI NIM. P.09052 PROGRAM STUDI D III …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl... · 2018-12-28 · primipara 8,3%. Berdasarkan hasil presentase ruptur

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

14

ibu dan bayi, tindakan episiotomi menjadi pemicu terjadinya nyeri pada Ny.

H, dengan data subyektif : pasien mengatakan nyeri pada bekas jahitan

episiotomi, dengan kualitas nyeri seperti tertusuk – tusuk, nyeri pada daerah

jalan lahir, skala nyeri 5, dirasakan saat anggota tubuh digerakkan. Data

obyektif, didapatkan pengukuran TD : 110/70 mmHg, N : 88x/menit, Rr :

24x/menit, pasien tampak meringis kesakitan, gelisah, adanya perilaku

melindungi area yang sakit dengan cara pasien membatasi anggota gerak pada

kedua kakinya. Penyebab nyeri akibat trauma mekanik yaitu insisi yang

mengakibatkan nyeri, karena terjadi gangguan pada serabut saraf reseptor

nyeri, sesuai dengan teori, penilaian nyeri pada seseorang berbeda – beda

pada setiap individu. Reaksi nyeri dapat berupa respon verbal dan non verbal

seperti ketakutan, gelisah, menangis, dan menjerit (Musrifatul Uliyah, 2006).

Nyeri merupakan kebutuhan dasar atau pokok yang harus dipenuhi

untuk memelihara homeostatis biologis dan kelangsungan hidup. Berdasarkan

pengkajian pada Ny. H, didapatkan masalah keperawatan nyeri akut

berhubungan dengan agen injuri fisik. Nyeri akut adalah pengalaman sensorik

dan emosional yang tidak menyenagkan dan muncul akibat kerusakan

jaringan, awitan tiba – tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat

dengan akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung kurang

dari enam bulan. Penyebab nyeri berhubungan dengan agen injuri fisik

(Heather Herman, 2009).

Batasan karakteristik nyeri akut meliputi : perubahan tekanan darah,

perubahan frekuensi pernafasan, mengekspresikan perilaku (misal ; gelisah,

menangis, mendesah), perilaku melindungi area yang sakit, melaporkan nyeri

Page 26: VICA HERLIAN PUTRIANI NIM. P.09052 PROGRAM STUDI D III …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl... · 2018-12-28 · primipara 8,3%. Berdasarkan hasil presentase ruptur

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

15

secara verbal, kasus yang terjadi pada Ny. H diperoleh data fokus, Ny. H

melaporkan secara verbal : nyeri pada daerah jalan lahir, data obyektif,

diperoleh pengukuran TD : 110/70 mmHg, N : 88x/menit, Rr : 24x/menit,

pasien gelisah, meringis, adanya perilaku melindungi area yang sakit dengan

cara pasien membatasi anggota gerak pada kedua kakinya. Pemeriksaan

penurunan tekanan darah dipengaruhi oleh sistem saraf parasimpatis atau

simpatis yang merupakan sistem saraf otonom, mengatur tekanan darah, nadi

dan pernafasan. Data obyektif : pasien tampak meringis kesakitan, gelisah,

tampak melindungi area yang sakit dengan membatasi anggota gerak.

Penyebab nyeri akibat trauma mekanik yaitu insisi yang mengakibatkan

nyeri, karena terjadi gangguan pada serabut saraf reseptor nyeri (Marry

Billington, 2009).

Intervensi sesuai dengan masalah keperawatan, diharapkan setelah

dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 2 jam diharapkan dalam

memberikan asuhan keperawatan terjadi penurunan skala 2 dalam setiap

harinya, sehingga dalam waktu 3 hari nyeri teratasi dengan kriteria hasil :

tanda – tanda vital dalam batas normal, melaporkan bahwa nyeri berkurang

dengan management nyeri, menyatakan rasa nyaman setetelah nyeri

berkurang : skala nyeri < 3, mampu mengenal nyeri, mampu mengontrol

nyeri (Judith M Wilkinson, 2006).

Intervensi yang dilakukan meliputi 1). Observasi tanda – tanda vital,

untuk mengetahui perubahan tekanan darah, nadi , respirasi , yang

berhubungan dengan nyeri post partum spontan untuk memantau keadaan

Page 27: VICA HERLIAN PUTRIANI NIM. P.09052 PROGRAM STUDI D III …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl... · 2018-12-28 · primipara 8,3%. Berdasarkan hasil presentase ruptur

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

16

secara umum dan memberikan gambaran lebih lengkap mengenai sistem

kardiovaskular, 2). Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan,

untuk mengetahui respon pasien secara obyektif, 3). Lakukan pengkajian

nyeri (P, Q, R, S, T), untuk menggambarkan intensitas nyeri dengan skala

angka dan mengidentifikasi ketidaknyamanan. 4). Ajarkan teknik non

farmakologi untuk mengurangi nyeri dengan relaksasi nafas dalam, karena

teknik relaksasi sangat efektif untuk meningkatkan relaksasi tubuh dan

melepaskan ketegangan emosional dan otot. Kolaborasi dengan dokter

pemberian analgetik untuk mengurangi nyeri melalui absorbsi (Doenges,

2000).

Implementasi merupakan kesinambungan dan interaktif dengan

komponen lain dari proses keperawatan (Potter dan Perry, 2005). Pada

diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik.

Implementasi yang dilakukan pada hari pertama meliputi : 1). Memonitor

tanda – tanda vital, 2). Mengobservasi reaksi non verbal dari

ketidaknyamanan, 3). Melakukan pengkajian nyeri (P , Q, R, S, T), 4).

Mengajarkan teknik relaksasi non farmakologi untuk mengatasi nyeri dengan

relaksasi nafas dalam.

Pada hari kedua implementasi yang dilakukan sesuai dengan

intervensi, tetapi tidak diajarkan teknik relaksasi nafas dalam karena pada hari

pertama sudah diajarkan dan pasien bisa melakukan secara mandiri.

Hari ketiga implementasi yang dilakukan sesuai dengan intervensi,

analgetik diberikan dengan tujuan untuk mengurangi nyeri yang dirasakan,

Page 28: VICA HERLIAN PUTRIANI NIM. P.09052 PROGRAM STUDI D III …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl... · 2018-12-28 · primipara 8,3%. Berdasarkan hasil presentase ruptur

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

17

agar dapat mengembalikan kenyamanan dan mempercepat pemulihan pasien.

Penatalaksanaan nyeri bukan hanya sekedar berupaya untuk menghilangkan

nyeri melainkan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Konsep

kenyamanan memiliki subyektivitas yang sama dengan nyeri, setiap individu

memiliki karakteristik fisiologis sosial, spiritual, psikologis dan kebudayaan

yang mempengaruhi cara berfikir mereka dalam menginterprestasikan dan

merasakan nyeri (Potter & Perry, 2006).

Evaluasi pada hari pertama, masalah nyeri teratasi sebagian, ditandai

dengan tidak terjadinya penurunan skala nyeri, namun evaluasi hari kedua

masalah nyeri belum teratasi dan evaluasi hari ketiga masalah nyeri teratasi,

karena terjadi penurunan skala menjadi 2, sesuai dengan kriteria hasil.

B. Kesimpulan dan saran

Setelah melakukan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam pada Ny. H

dengan post partum spontan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan dan

saran yang dibuat berdasarkan studi kasus adalah sebagai berilkut :

1. Kesimpulan

Pengkajian pada Ny. H ditemukan masalah keperawatan

pemenuhan kebutuhan rasa nyaman, diagnosa keperawatan yang dapat

diangkat yaitu nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik,

perencanaan asuhan keperawatan pada klien dengan pemenuhan

kebutuhan rasa nyaman antara lain : monitor tanda – tanda vital,

mengobservasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan, lakukan

Page 29: VICA HERLIAN PUTRIANI NIM. P.09052 PROGRAM STUDI D III …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/4/01-gdl... · 2018-12-28 · primipara 8,3%. Berdasarkan hasil presentase ruptur

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

18

pengkajian nyeri (P, Q, R , S, T,), ajarkan teknik relaksasi non farmakologi

untuk mengatasi nyeri dengan relaksasi nafas dalam, kolaborasi dengan

dokter pemberian analgetik.

Implementasi yang dilakukan sesuai dengan intervensi, yaitu :

memonitor tanda – tanda vital, mengobservasi reaksi non verbal dari

ketidaknyamanan, melakukan pengkajian nyeri (P, Q, R, S, T),

mengajarkan teknik relaksasi non farmakologi dengan relaksasi nafas

dalam, kolaborasi dengan dokter pemberian analgetik. Hasil evaluasi yang

didapat setelah melakukan implementasi selama 3 x 24 jam pada pasien

dengan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dapat teratasi.

2. Saran

Manajemen keperawatan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman selain

secara farmakologi untuk mengurangi nyeri, dapat dilakukan manajemen

non farmakologi untuk mengatasi nyeri dengan teknik relaksasi nafas

dalam.

Manajemen keperawatan secara non farmakologi mengatasi nyeri

tidak hanya dengan teknik relaksasi, namun dapat dilakukan teknik yang

lain seperti distraksi.