Veruka Vulgaris
-
Upload
evimeilisa -
Category
Documents
-
view
37 -
download
0
description
Transcript of Veruka Vulgaris
Veruka Vulgaris
Etiologi
Virus penyebab veruka yaitu human papiloma virus termasuk dalam golongan papiloma
(grup papova), virus DNA dengan karakteristik replikasi terjadi intranuklear.
Semua genom HPV tersusun dari 8000 pasang basa nukleotida, yang ditampilkan sebagai
suatau sekuens linear tetapi sebenarnya merupakan lingkungan tertutup dari DNA untai ganda.
Kotak-kotak tersebut menggambarkan gen-gen virus, masing-masingnya mengkode suatu
protein. Regio regulasinya ialah segmen DNA yang tidak mengkode protein, tetapi berpartisipasi
dalam meregulasi ekspresi gen virus dan replikasi dari DNA virus.
Lecet pada kulit dan infeksi diakibatkan oleh maserasi epitel yang paling sering digunakan
sebagai saluran untuk HPV ke basal keratinosit yang merupakan target utama untuk HPV
infection.
Gejala Klinis
Kutil ini terutama terdapat pada anak, tetapi juga terdapat pada dewasa dan orang tua.
Tempat predileksinya terutama di ekstremitas bagian ekstensor. Walaupun demekian
penyebarannya dapat kebagian lain tubuh termasuk mukosa mulut dan hidung. Kulit ini
bentuknya bulat berwarna abu-abu, besarnya lentikular atau kalau berkonfluensi berbentuk
plakat, permukaan kasar (verukosa). Dengan goresan dapat timbul autoinokulasi sepanjang
goresan.
1
Veruka Plana Juvenilis
Kutil ini besarnya miliar atau lentikular, permukaan licin dan rata, berwarna sama dengan
warna kulit atau agak kecoklatan. Penyebarannya terutama didaerah muka dan leher, dorsum
manus dan pedis, pergelangan tangan, serta lutut. Dan termasuk penyakit kulit yang dapat
sembuh sendiri tanpa diobati, jumlah kutil yang tumbuh sangat banyak terutama terdapat pada
anak dan usia muda walaupun dapat juga ditemukan pada usia tua.
Veruka Plantaris
Kutil ini terdapat ditelapak kaki terutama didaerah yang mengalami tekanan. Bentuknya
berupa cincin yang keras dengan ditengah agak lunak dan berwarna kekuning-kuningan.
Permukaannya licin karena gesekan dan menimbulkan rasa nyeri pada waktu berjalan, yang
disebabkan oleh karena penekanan oleh massa yang terdapat di daerah tengah cincin. Kalau
beberapa veruka berkumpul tampak gambarang seperti mosaik.
2
Veruka Akuminatum (Kondiloma Akuminatum)
Penyakit ini termasuk penyakit akibat hubungann seksual. Transmisinya melalui kontak kulit
langsung. Penyakit ini juga disebut sebagai genital wart. Gejala klinis pada penyakit ini terutama
pada daerah lipatan yang lembab, misalnya didaerah genetalia eksterna. Predileksi pada laki-laki
yaitu di sulkus koronarius, sekitar anus, muara uretra eksterna, korpus, dan pangkal penis1.
Kelainan kulit ini berupa vegetasi yang bertangkai dan berwarna kemerahan jika masih baru, dan
akan berubah menjadi kehitaman jika sudah lama.
Penatalaksanaan
Tidak ada penatalaksanaan khusus di sebagian besar kasus, khususnya pada kasus yang tidak
mengganggu fungsi tubuh. Sebagian kasus ada yang dapat hialng dengan sendirinya selama 2
tahun, walaupun ada juga yang bisa mencapai 10 tahun. Penatalaksanaan bisa dipertimbangkan
ketika kutil tersebut sudah membuat rasa tidak nyaman pada penderitanya dan sudah
mengganggu sistem fungsional tubuh.
Penatalaksanaan yang dapat dilakukan dapat berupa:
A. Topikal asam salisilat, oleskan pada kutil setiap hari selama 12 minggu, dianjurkan bagi
pasien dewasa atau anak-anak yang lebih tua. Terapi ini akan memberikan hasil dengan
menghilangnya sel epidermal yang terinfeksi oleh HPV. Dan terapi ini juga bermanfaat
3
untuk menghilangkan kalus. Asam salisilat ini tidak boleh di pakai pada daerah wajah,
axila, kutil pada genital dan lain lain. Dianjurkan untuk pasien agar menjaga dan
melindungi daerah tersebut untuk menghindari iritasi.
B. Formaldehid dan glutaradehid, penggunaannya hampir sama dengan asam salisilat.
C. Cryotherapy, dengan nitrogen likuid cocok bagi pasien dewasa dan anak dengan usia
yang lebih tua jika keduanya dapat mentoleransi. Pengobatan dilakukan setiap 2 minggu
selama 3 sampai 4 bulan, dan dilakukan selama 5-15 menit, dan mungkin terasa sedikit
menyakitkan. Cryotherapy dapat menyebabkan efek samping iritasi pada daerah kulit
yang tidak terinfeksi, efek lain dapat berupa hiperpigmentasi yang kemungkinan bisa
menjadi permanen. Parastesia yang disebabkan oleh pembekuan sel superfisial yang akan
kembali normal dalam waktu 2 sampai 3 jam.
Dan pengobatan lainnya dapat berupa:
Larutan Ag NO3 25%, asam triklorosetat 50%, fenol likuifaktum
Bedah beku
Bedah skalpel
Bedah listrik
Bedah laser
4
Dermatitis Atopik
Gejala Klinis
Terdapat tiga bentuk klinis dermatitis atopik, yaitu bentuk infantil, bentuk anak, dan bentuk
dewasa.
1. Bentuk infantil (2 bulan - 2 tahun)
Secara klinis berbentuk dermatitis akut eksudatif dengan predileksi daerah muka terutama
pipi dan daerah ekstensor ekstremitas. Bentuk ini berlangsung sampai usia 2 tahun. Predileksi
pada muka lebih sering pada bayi yang masih muda, sedangkan kelainan pada ekstensor timbul
pada bayi sel sudah merangkak. Lesi yang paling menonjol pada tipe ini adalah vesikel dan
papula, serta garukan yang menyebabkan krusta dan terkadang infeksi sekunder. Gatal
merupakan gejala yang mencolok sel bayi gelisah dan rewel dengan tidur yang terganggu. Pada
sebagian penderita dapat disertai infeksi bakteri maupun jamur.
2. Bentuk anak (3 - 11 tahun)
Seringkali bentuk anak merupakan lanjutan dari bentuk infantil, walaupun diantaranya terdapat
suatu periode remisi. Gejala klinis ditandai oleh kulit kering (xerosis) yang lebih bersifat kronik
dengan predileksi daerah fleksura antekubiti, poplitea, tangan, kaki dan periorbita.
3. Bentuk remaja dan dewasa (12 - 30 tahun)
DA bentuk dewasa terjadi pada usia sekitar 20 tahun. Umumnya berlokasi di daerah lipatan,
muka, leher, badan bagian atas dan ekstremitas. Lesi berbentuk dermatitis kronik dengan gejala
utama likenifikasi dan skuamasi.
5