Vegetarian
Transcript of Vegetarian
9
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Vegetarian
Vegetarian berasal dari kata vegetus, yang artinya lincah, segar dan penuh
dengan daya semangat hidup.21 Vegetarian mempunyai dua pengertian, yakni
pengertian sebagai kata benda dan kata sifat. Sebagai kata benda, berarti orang yang
berpantang makan daging, tetapi hanya makan sayur-sayuran dan bahan makanan
nabati lainnya. Sebagai kata sifat, vegetarian berarti tidak mengandung daging atau
kebiasaaan berpantang daging. Dengan demikian, kaum vegetarian sudah tentu akan
menjauhkan diri dari makanan yang mengandung daging.22
2.2 Jenis-jenis Vegetarian
Kata vegetarian mengacu pada pola makan tanpa daging hewani. Produk-
produk hewani lainnya seperti susu sapi, telur ayam dan madu dihindari oleh
sebagian orang vegetarian yang percaya bahwa pola makan seharusnya berdasarkan
atas makanan-makanan nabati. Jenis-jenis vegetarian dijelaskan menurut ukuran
sejauh mana menghindari produk-produk hewani, dari pola makan pseudo-vegetarian
yang meliputi sebagian dari daging hewan hingga vegan murni, yang menghindari
segala macam produk yang berasal dari hewan.23 Jenis-jenis vegetarian tersebut
antara lain:
Universitas Sumatera Utara
10
1. Vegan
Vegan kadang diartikan sebagai vegetarian murni, atau vegetarian total.
Vegan (istilah yang mengambil suku kata pertama dan terakhir dari kata
“vegetarian”) tidak memakan produk hewani apapun.
Kelompok vegetarian ini meninggalkan sama sekali produk hewani dan
turunannya, termasuk gelatin, keju, yoghurt. Selain itu, mereka juga menghindari
madu, royal-jelly, dan produk turunan serangga. Sebagian besar orang vegan
menghindari madu karena dibuat oleh lebah, yang sering terbunuh pada saat
pengambilan madu dari sarangnya. Mereka juga menghindari penggunaan produk
hewani seperti kulit hewan ataupun kosmetik yang mengandung produk hewani.3,23
2. Vegetarian Lacto
Vegetarian Lacto adalah tipe vegetarian yang mengonsumsi bahan pangan
nabati dan berpantang makan daging ternak, daging unggas, ikan, dan telur beserta
produk olahannya namun masih mengonsumsi susu.3
3. Vegetarian Ovo
Vegetarian Ovo adalah tipe vegetarian yang berpantang makan daging ternak,
daging unggas, ikan dan susu beserta produk olahannya namun masih mengonsumsi
telur.24,25,26
4. Vegetarian Lacto-Ovo
Vegetarian Lacto-Ovo adalah tipe vegetarian yang paling umum ditemui. Tipe
ini tidak mengonsumsi segala jenis daging, baik daging ternak ataupun daging unggas
dan juga ikan. Namun, mereka masih mengonsumsi susu dan telur.3,24,25,26
Universitas Sumatera Utara
11
5. Pseudo-vegetarian
Karena kepercayaan yang salah bahwa vegetarian adalah orang yang hanya
menghindari “daging merah” maka banyak orang yang menyebut dirinya sebagai
vegetarian walaupun memakan daging ayam dan ikan secara rutin. Karena unggas
dan ikan adalah termasuk hewan, pola makan demikian paling baik diistilahkan
sebagai pseudo-vegetarian. Tipe vegetarian ini kadang juga dinamakan dengan istilah
pollo-vegetarian atau pesco-vegetarian.23
Pollo-vegetarian adalah tipe vegetarian yang masih mengonsumsi daging
unggas, seperti daging ayam, kalkun dan bebek tapi tidak mengonsumsi jenis daging
lainnya.24 Sedangkan pesco-vegetarian atau juga dikenal dengan pescatarian adalah
tipe vegetarian yang menghindari segala jenis daging, namun masih mengonsumsi
ikan.24,26
6. Semi Vegetarian atau Flexitarian
Flexitarian adalah tipe vegetarian yang hanya mengonsumsi daging sekali
atau dua kali dalam seminggu atau pada saat-saat tertentu saja.24,25
7. Fruitarian
Fruitarian adalah tipe vegetarian yang hanya mengonsumsi buah-buahan
sebagai makanan sehari-hari.24,25
2.3 Pola Makan Vegetarian
Pola makan Kuartet Nabati yang dijalankan oleh vegetarian merupakan sajian
sehari-hari yang dirancang oleh Physicians Committee for Responcible Medicine
untuk mencapai kesehatan yang optimal. Kuartet Nabati ini antara lain terdiri atas
Universitas Sumatera Utara
12
palawija (padi-padian), sayur-sayuran, buah-buahan dan legum (kacang-kacangan)
yang kaya akan karbohidrat kompleks dan serat makanan serta mencakup protein,
asam lemak esensial dan vitamin serta mineral.2 Pola diet vegetarian ini akan dibahas
menurut kebutuhan nutrisi di dalam tubuh.
2.3.1 Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber utama energi tubuh. Kaum vegetarian tidak akan
mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat karena memang
karbohidrat merupakan penyusun utama sejumlah bahan pangan nabati. Bahan-bahan
makanan sumber karbohidrat pada vegetarian adalah padi-padian dan hasil olahannya
seperti nasi, bubur, ketan; gandum dan hasil olahannya seperti roti, biskuit, dan aneka
jenis mi; jagung dan hasil olahannya seperti nasi jagung, kue jagung, maizena; umbi-
umbian seperti kentang, ubi, singkong, talas; sereal lain seperti barley dan oat.3
2.3.2 Protein
Protein merupakan zat pembangun jaringan tubuh. Bahan-bahan makanan
sumber protein pada vegetarian adalah kedelai serta berbagai jenis olahannya seperti
tahu, tempe, miso, TVP (Textured Vegetable Protein), dan lain sebagainya;
kacangan-kacangan seperti kacang hijau, kacang merah, kacang tanah, dan lain
sebagainya; beberapa jenis sayuran seperti kol dan wortel.
Protein dalam pangan nabati umumnya tidak lengkap karena tidak
mengandung semua jenis asam amino esensial atau meskipun lengkap namun ada
beberapa jenis yang hanya terdapat dalam jumlah yang kecil. Asam amino esensial
yang berada dalam jumlah sedikit biasanya adalah metionin, lisin atau triptofan. Oleh
Universitas Sumatera Utara
13
karena itu, kaum vegetarian harus mau mengonsumsi sumber protein yang sangat
bervariasi agar kebutuhan semua jenis asam amino dapat terpenuhi. Protein untuk
lacto vegetarian dan lacto-ovo vegetarian bisa didapatkan dari susu sedangkan untuk
vegan dapat dengan mengkombinasikan berbagai jenis bahan nabati yang kaya akan
protein.3
2.3.3 Lemak
Lemak berfungsi sebagai sumber energi dan pengangkut vitamin A, D, E dan
K. Lemak nabati terdiri atas lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated fatty
acid/MUFA), tidak jenuh jamak (polyunsaturated fatty acid/PUFA), dan lemak jenuh
(saturated fatty acid/SFA). Bahan-bahan makanan sumber lemak pada vegetarian
berdasarkan jenis lemak, antara lain adalah sebagai berikut :
a. Lemak tak jenuh tunggal, misalnya asam lemak omega-3 dari biji rami,
dan minyak perilla.
b. Lemak tak jenuh jamak, misalnya omega-6 dari bunga kunyit, bunga
matahari, wijen, minyak kedelai, dan kenari, mentega; omega-9 dari minyak zaitun,
munyak kanola, minyak kedelai, minyak kacang macadamia, minyak kenari.
c. Lemak jenuh, yaitu pada minyak kelapa.
Vegetarian tipe vegan sulit memenuhi kebutuhan akan lemak. Kandungan
asam lemak omega-3 dalam berbagai jenis makanan nabati memang sedikit. Untuk
itu, diperlukan suplemen asam lemak omega-3 yang terdapat dalam biji rami. Lacto
vegetarian dan lacto-ovo vegetarian tidak terlalu sulit untuk memenuhi kebutuhan
lemak karena masih bisa diperoleh dari produk susu dan telur.3
Universitas Sumatera Utara
14
2.3.4 Vitamin
Vitamin dibutuhkan untuk metabolisme tubuh dan membantu pertumbuhan.
Vitamin dapat ditemukan pada sebagian besar sayur-sayuran dan buah-buahan.
Defisiensi vitamin yang sering dialami vegetarian terutama tipe vegan adalah
defisiensi vitamin B12. Hal ini disebabkan oleh karena vitamin B12 hanya terdapat
pada makanan yang berasal dari hewan seperti hati, telur, susu, dan daging terutama
daging sapi dan babi. Untuk itu, kaum vegan vegetarian memerlukan suplemen
vitamin B12. Kaum lacto vegetarian dan lacto-ovo vegetarian dapat mencukupi
kebutuhan vitamin B12 dari susu dan produk susu.3
2.3.5 Mineral
Mineral adalah substansi yang sangat diperlukan manusia untuk mengatur
pertumbuhan, reproduksi, maupun kesehatannya. Kebutuhan mineral dapat dipenuhi
dari sayur-sayuran berdaun hijau dan kacang-kacangan. Salah satu jenis makro
mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh adalah kalsium. Pada vegetarian vegan,
kebutuhan kalsium dipenuhi dari sawi, bayam, brokoli serta kacang-kacangan. Pada
lacto vegetarian dan lacto-ovo vegetarian, kebutuhan kalsium dapat juga dipenuhi
dari produk susu. Defisiensi mineral yang paling sering dialami vegetarian yaitu
defisiensi zat besi dan zink. Zat besi banyak terdapat dalam daging merah, sedangkan
zink banyak terdapat pada daging dan tulang dan hanya terdapat dalam jumlah sedikit
pada tanaman.3
Universitas Sumatera Utara
2.3
Ser
sangat be
bermanfaa
seluruh ko
kacang-kac
2.3
Sumb
Gam
a.
biji-bijian
(sebanyak
.6 Serat
rat adalah nu
rmanfaat b
at dalam m
mponen Ku
cangan.2,3
.7 Piramid
ber: www.he
mbaran pira
Pada tingk
dan padi-p
6-11 bagian
utrisi non-g
bagi tubuh
membersihka
uartet Nabat
da Makana
Gambar ealthyliving
amida maka
kat paling b
padian hen
n).
15
gizi yang tid
dalam me
an gigi sec
ti, yaitu bua
n Vegetaria
1. Vegetariagonline.org/n
anan vegetar
bawah adala
ndaknya dik
dak dapat di
encegah be
cara alamia
ah-buahan, s
an
an food pyranewsletter/2
rian adalah s
ah kelompo
konsumsi d
icerna oleh
erbagai jen
ah.3,22,27 Se
sayur-mayur
amid. 200210/vegp
sebagai beri
ok sumber k
dalam juml
enzim penc
nis penyaki
erat terdapa
r, padi-padi
pyramid.htm
ikut:
karbohidrat
ah paling
cernaan,
it serta
at pada
ian, dan
ml
seperti
banyak
Universitas Sumatera Utara
16
b. Pada tingkat di atasnya adalah kelompok sayur-sayuran dan buah-buahan
yang kaya akan serat, vitamin dan mineral. Sayur-sayuran dikonsumsi sebanyak 3-5
bagian, sedangkan buah-buahan dikonsumsi sebanyak 2-4 bagian.
c. Tingkat berikutnya menunjukkan bahan makanan yang perlu dikonsumsi
dalam jumlah lebih sedikit dibandingkan dengan sayur-sayuran dan buah-buahan.
Yang termasuk dalam tingkat ini adalah kelompok leguminosa, kacang-kacangan dan
makanan pengganti daging, serta kelompok susu dan produknya. Masing-masing
dikonsumsi sebanyak 2-3 bagian.
d. Pada tingkat paling atas adalah makanan yang kaya akan lemak, gula dan
garam. Bagian ini dikonsumsi dalam jumlah paling sedikit.28
2.4 Pola Makan Non Vegetarian
Berbeda dengan pola makan vegetarian, pola makan non vegetarian tidak
membatasi konsumsi makanan pada produk nabati, tetapi juga mengikutsertakan
produk hewani. Non vegetarian menggunakan pola makan Empat Sehat Lima
Sempurna yang terdiri atas palawija, lauk pauk, sayur-sayuran, buah-buahan dan
susu.1
Hal utama yang paling membedakan pola makan non vegetarian dengan pola
makan vegetarian adalah pada konsumsi makanan sumber protein (lauk pauk). Non
vegetarian lebih banyak mengonsumsi protein hewani (daging, ikan, telur) untuk
mencukupi kebutuhan protein dibandingkan dengan protein nabati (legum/kacang-
kacangan, sayur-sayuran berprotein). Selain itu, non vegetarian juga lebih
Universitas Sumatera Utara
17
mengutamakan konsumsi lemak hewani untuk mencukupi kebutuhan lemak dalam
tubuh dibandingkan dengan lemak nabati.3
Bahan-bahan makanan sumber karbohidrat (palawija/padi-padian) serta
makanan sumber vitamin dan mineral (sayur-sayuran dan buah-buahan) yang
dikonsumsi oleh non vegetarian pada umumnya hampir sama dengan vegetarian,
perbedaannya hanya terletak pada proporsi makanan yang dikonsumsi. Non
vegetarian pada umumnya mengonsumsi makanan kaya karbohidrat, sayur-sayuran
dan buah-buahan dengan proporsi yang lebih kecil daripada vegetarian.1,3
Kadar asupan nutrisi pada pola makan non vegetarian juga berbeda dengan
pola makan vegetarian. Menurut Barreto, pada umumnya makanan-makanan dalam
pola makan non vegetarian kaya akan protein dan lemak, namun rendah dalam
kandungan serat dan karbohidrat. Sedangkan makanan-makanan dalam pola makan
vegetarian kaya akan serat, karbohidrat, vitamin dan mineral serta mampu mencukupi
kebutuhan protein dan lemak.29
2.5 Oral Higiene
Tingkat oral higiene seseorang dilihat dari keberadaan plak dan kalkulus pada
gigi. Plak dental adalah suatu lapisan lunak yang terdiri atas kumpulan
mikroorganisme yang berkembang biak di atas suatu matriks yang terbentuk dan
melekat erat pada permukaan gigi yang tidak dibersihkan.12 Plak terbagi atas plak
supragingival dan plak subgingival. Plak supragingival berada pada atau koronal dari
tepi gingiva, sedangkan plak subgingival berada apikal dari tepi gingiva.
Universitas Sumatera Utara
18
Penumpukan plak dental sudah dapat terlihat dalam 1-2 hari setelah seseorang
tidak melakukan prosedur oral higiene. Penumpukan plak lebih sering terjadi pada
retakan, pit dan fisur permukaan gigi. Daerah penumpukan plak berkaitan sekali
dengan berbagai proses yang berkaitan dengan penyakit gigi dan periodonsium. Plak
supragingival dan plak subgingival yang berkaitan dengan gigi berperan dalam
pembentukan kalkulus dan karies, sedangkan plak subgingival yang berkaitan dengan
jaringan berperan dalam penghancuran jaringan lunak pada berbagai periodontitis.
Lokasi dan laju pembentukan plak adalah bervariasi antar individu. Faktor
yang mempengaruhi laju pembentukan plak adalah oral higiene, serta faktor-faktor
pejamu seperti diet, dan komposisi serta laju aliran saliva.30 Jenis bakteri yang
terdapat dalam plak adalah bakteri jenis Streptokokus dan Laktobasilus. Bakteri
dalam plak yang diakui sebagai penyebab utama karies adalah Streptokokus mutans,
oleh karena mempunyai sifat asidogenik dan asidurik.12
Penghilangan plak dapat dilakukan dengan menyikat gigi dan konsumsi
makanan berserat.13 Ada 3 cara yang digunakan dalam kontrol plak, yaitu cara
mekanik, kemis dan modifikasi metode mekanik dan kemis. Kontrol plak secara
mekanik adalah dengan cara menggunakan sikat gigi manual.10 Frekuensi menyikat
gigi adalah 3 kali sehari, setiap sehabis makan dan sebelum tidur. Kenyataannya,
menggosok gigi 3 kali sehari tidak selalu dapat dilakukan, terutama ketika seseorang
berada di sekolah, kantor atau tempat lainnya. Manson (1971) berpendapat bahwa
menggosok gigi cukup 2 kali sehari, yaitu setelah makan pagi dan sebelum tidur
malam. Lama penyikatan gigi yang baik adalah 3 menit.31,32 Cara lain untuk
mengontrol plak dapat dilakukan secara kemis dengan berkumur-kumur
Universitas Sumatera Utara
19
menggunakan larutan khusus atau mouthwash. Kontrol plak menggunakan modifikasi
metode mekanik dan kemis dilakukan dengan cara mengunyah buah yang segar dan
berserat. Beberapa buah segar yang berserat dan berair dapat menurunkan indeks
plak, salah satunya adalah buah apel. Pengunyahan buah apel dapat memberikan efek
positif pada oral higiene.10
Kalkulus adalah massa terkalsifikasi atau berkalsifikasi yang melekat ke
permukaan gigi asli maupun gigi tiruan. Biasanya kalkulus terdiri atas plak bakteri
yang telah mengalami mineralisasi. Berdasarkan lokasi perlekatannya, kalkulus dapat
dibedakan atas kalkulus supragingival dan kalkulus subgingival. Kalkulus berperan
dalam mempertahankan dan memperparah penyakit periodontal dengan jalan
memegang plak sehingga berkontak rapat ke gingiva dan menciptakan daerah dimana
penyingkiran plak adalah sukar bahkan tidak mungkin.30
Indeks adalah ukuran yang dinyatakan dengan angka dari keadaan suatu
golongan/kelompok terhadap suatu penyakit gigi tertentu.12 Untuk mendapatkan data
tentang tingkat kebersihan gigi dan mulut dapat digunakan indeks pengukuran
kebersihan mulut.33 Indeks-indeks pengukuran kebersihan mulut yang ada adalah
Oral Hygiene Index (OHI) dan Oral Hygiene Index Simplified (OHIS) dari Greene &
Vermillion, indeks plak O’Leary, indeks plak Loe & Silness dan indeks plaque
formation rate (PFRI).12,33 Indeks kebersihan mulut yang sering digunakan yaitu Oral
Hygiene Index Simplified (OHIS) dari Greene & Vermillion. Indeks ini merupakan
indeks yang populer digunakan untuk menentukan status kebersihan mulut pada
penelitian-penelitian epidemiologis. Pemeriksaannya terdiri atas pemeriksaan skor
debris dan kalkulus.12
Universitas Sumatera Utara
20
2.6 Karies
Karies dinyatakan sebagai penyakit multifaktorial. Ada 4 faktor yang
memegang peranan yaitu faktor host, faktor agen atau mikroorganisme, faktor
substrat atau diet, dan faktor waktu. Faktor host adalah morfologi gigi, struktur
enamel, faktor kimia dan kristalografis. Faktor agen atau mikroorganisme yang paling
berperan yaitu bakteri Streptokokus mutans yang diakui sebagai penyebab utama
karies. Faktor substrat yang berperan adalah sukrosa. Sedangkan waktu yang
diperlukan karies untuk berkembang menjadi suatu kavitas cukup bervariasi,
diperkirakan 6-48 bulan.12
Faktor risiko karies dan akibatnya terhadap perkembangan lesi karies12, yaitu:
Faktor Risiko Risiko Tinggi Risiko Rendah Plak Plak banyak, berarti banyak
bakteri yang dapat memproduksi asam
Plak sedikit, jumlah bakteri yang memproduksi asam juga berkurang, oral higiene baik
Bakteri Bakteri kariogenik banyak, sehingga menyebabkan pH rendah, plak mudah melekat
Bakteri kariogenik sedikit
Pola makan Konsumsi karbohidrat tinggi terutama sukrosa, makanan yang mudah melekat
Konsumsi karbohidrat rendah, dan diet makanan yang tidak mudah melekat
Sekresi saliva Aliran saliva berkurang mengakibatkan gula bertahan dalam waktu lama (daya proteksi saliva menurun)
Sekresi saliva yang optimal, sehingga dapat membantu membersihkan sisa-sisa makanan
Buffer saliva Buffer saliva rendah akan mengakibatkan pH rendah dalam waktu lama
Kapasitas buffer yang optimal, pH rendah hanya sementara
Fluor Tidak ada pemberian fluor, remineralisasi berkurang
Mendapat aplikasi fluor, remineralisasi meningkat
Universitas Sumatera Utara
21
Karies juga dipengaruhi oleh faktor-faktor modifikasi seperti:
1. Umur
Penelitian epidemiologis menunjukkan terjadinya peningkatan prevalensi
karies sejalan dengan bertambahnya umur. Anak-anak mempunyai risiko karies yang
paling tinggi ketika gigi mereka baru erupsi sedangkan orang tua lebih berisiko
terhadap terjadinya karies akar.
2. Jenis kelamin
Selama masa kanak-kanak dan remaja, wanita menunjukkan nilai DMF yang
lebih tinggi daripada pria. Walaupun demikian, umumnya oral higiene wanita lebih
baik sehingga komponen gigi yang hilang lebih sedikit daripada pria. Sebaliknya, pria
mempunyai komponen F (filling) yang lebih banyak dalam indeks DMFT.
3. Sosial ekonomi
Karies dijumpai lebih rendah pada kelompok sosial ekonomi rendah dan
sebaliknya. Ada dua faktor sosial ekonomi yang berperan, yaitu pekerjaan dan
pendidikan.12
Untuk mendapatkan data tentang status karies seseorang digunakan indeks
karies. Terdapat beberapa indeks karies, seperti indeks DMFT Klein, indeks DMFT
Mohler, indeks DMFT WHO dan indeks Significant Caries (SiC). Indeks karies yang
sering digunakan untuk mengukur pengalaman karies gigi permanen adalah indeks
DMFT Klein.12,33
Universitas Sumatera Utara
22
2.7 Efek Pola Makan Vegetarian Pada Kesehatan Gigi dan Mulut
Nutrisi yang baik sangat diperlukan untuk kesehatan fisik yang baik. Nutrisi
juga memainkan peranan penting dalam mengembangkan dan mempertahankan
kesehatan gigi dan mulut. Makanan yang dimakan sehari-hari mempunyai pengaruh
yang besar terhadap gigi geligi.14
Pola makan vegetarian kaya akan makanan berserat.2 Brodribb, dkk.
melaporkan bahwa asupan serat pada vegetarian lebih tinggi daripada non
vegetarian.8 Hal ini disebabkan karena serat terdapat pada seluruh komponen Kuartet
Nabati, terutama pada sayur-sayuran dan buah-buahan.2,3 Serat selain memberikan
banyak sekali keuntungan untuk kesehatan umum, juga bermanfaat untuk
meningkatkan kebersihan gigi dan mulut.1,15
Makanan yang banyak mengandung air berarti sedikit mengandung
karbohidrat dan sebaliknya. Makanan berserat seperti sayur-sayuran dan buah-buahan
mengandung 75-95% air.1 Menurut Krasse dan Newburn, sayur-sayuran dan buah-
buahan berserat dan berair akan bersifat membersihkan karena harus dikunyah dan
dapat merangsang sekresi saliva. Makanan yang bersifat membersihkan gigi
merupakan gosok gigi alami tentu saja mengurangi kerusakan gigi, sebaliknya
makanan yang bersifat lunak dan melekat sangat merusak gigi.13 Serat dalam sayur-
sayuran dan buah-buahan merupakan pembersih alamiah pada permukaan gigi geligi,
membantu menyingkirkan partikel-partikel makanan dan gula selama proses
mengunyah.14,27 Kebiasaan makan makanan berserat tidak bersifat merangsang
pembentukan plak, melainkan berperan sebagai pengendali plak secara alamiah.1
Universitas Sumatera Utara
23
Serat juga meningkatkan intensitas pengunyahan dalam mulut.22 Proses
mengunyah makanan berserat ini akan merangsang dan meningkatkan produksi air
liur (saliva).1,13-15 Proses ini secara perlahan akan mengurangi pembentukan plak
dental dan karies.15 Saliva membantu membilas gigi dari partikel-partikel makanan
yang melekat pada gigi, dan juga melarutkan komponen gula dari sisa makanan yang
terperangkap dalam sela-sela pit dan fisur permukaan gigi.15,16 Mekanisme
pertahanan lain dari saliva dalam melindungi gigi dari proses kerusakan berupa:
1. Saliva mempunyai efek buffer yang berfungsi menetralkan asam kuat dan
basa kuat.
2. Saliva menyediakan ion-ion yang diperlukan untuk proses remineralisasi
gigi.
3. Saliva mempunyai kapasitas anti bakteri, anti jamur, dan anti virus.
Saliva mengandung ion bikarbonat dan ion fosfat yang berfungsi untuk
menetralkan pH asam plak sehingga melindungi enamel gigi dari proses
demineralisasi. Jumlah saliva yang meningkat banyak mengandung ion-ion anorganik
seperti kalsium dan fosfat yang akan melakukan proses remineralisasi segera setelah
serangan asam pada gigi. Saliva juga mengandung enzim lysozyme yang berperan
dalam menghambat metabolisme dan perlekatan mikroorganisme kariogenik, serta
penting dalam mengontrol pertumbuhan bakteri di dalam mulut.34
Hasil penelitian Johansson G dan Birkhed D di Sweden melaporkan bahwa
perubahan pola makan dari non vegetarian menjadi vegetarian selama 12 bulan pada
subjek yang sehat menghasilkan peningkatan yang signifikan pada laju sekresi saliva,
kapasitas buffer saliva, dan konsentrasi sodium dalam saliva. Peningkatan kapasitas
Universitas Sumatera Utara
24
buffer dan konsentrasi sodium dalam saliva bertahan selama 3 tahun setelahnya
walaupun sebagian besar subjek telah menjalankan kembali pola makan non
vegetarian.35 Berdasarkan hasil penelitian tersebut, Anders Johansson menyimpulkan
bahwa komposisi saliva dipengaruhi oleh pola makan vegetarian, dan keadaan saliva
yang menguntungkan inilah yang menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya
prevalensi karies di India Tenggara, yang sebagian besar penduduknya merupakan
vegetarian.9
Di lain pihak, pola makan vegetarian juga mengonsumsi makanan kaya
karbohidrat dengan proporsi yang lebih besar dari non vegetarian.1 Karbohidrat
adalah satu-satunya nutrisi yang bersifat kariogenik.36 Bahan makanan gluten atau
daging tiruan yang dikonsumsi vegetarian mengandung zat tepung, yang berarti
memiliki kadar karbohidrat yang tinggi. Bahan makanan yang tergolong karbohidrat
dapat difermentasikan oleh bakteri, sehingga dapat menurunkan pH plak dalam
rongga mulut sampai dibawah 5,5 dalam waktu 1-3 menit.1 Ketika pH di permukaan
gigi jatuh di bawah 5,5, demineralisasi berlangsung lebih cepat daripada
remineralisasi dan hal ini dapat menyebabkan karies gigi.16
Kaum vegetarian menjauhkan diri dari makanan yang mengandung daging.22
Protein yang banyak terdapat pada daging tidak difermentasikan oleh bakteri dalam
mulut dan membantu menghambat perkembangan karies dengan berperan sebagai
buffer dan menghambat demineralisasi.37 Menurut Abdul Arif Khan, dkk., salah satu
alasan mengapa karies lebih jarang terjadi pada masyarakat non vegetarian di
Gwalior, India mungkin disebabkan oleh karena pola makan non vegetarian yang
mengandung lebih banyak protein daripada pola makan vegetarian.19
Universitas Sumatera Utara