Variabel Penelitian

4
A. Variabel Penelitian 1. Variabel bebas : Pemberian ekstrak biji srikaya (Annona squamosa L.) 2. Variabel terikat : efek sitotoksik terhadap kultur sel limfosit T B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Variabel terikat Efek sitotoksik dinilai dengan perhitungan penghambatan ekstrak biji srikaya (Annona squamosa L.) terhadap sel limfosit T atau IC 50 atau Inhibitory Concentration 50. Langkah-langkah perhitungan IC 50 berdasarkan Junedi (2010): a. Melihat apakah absorbansi kontrol pelarut lebih rendah dari kontrol sel atau sama dengan kontrol sel. Jika absorbansi kontrol pelarut sama dengan kontrol sel maka hitung prosentase sel hidup dengan rumus: Prosentase sel hidup = x 100% Jika absorbansi kontrol pelarut lebih rendah dari absorbansi kontrol sel maka hitung prosentase sel hidup dengan rumus: Prosentase sel hidup = x 100%

Transcript of Variabel Penelitian

Page 1: Variabel Penelitian

A. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas : Pemberian ekstrak biji srikaya (Annona squamosa

L.)

2. Variabel terikat : efek sitotoksik terhadap kultur sel limfosit T

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel terikat

Efek sitotoksik dinilai dengan perhitungan penghambatan ekstrak biji srikaya

(Annona squamosa L.) terhadap sel limfosit T atau IC50 atau Inhibitory

Concentration 50. Langkah-langkah perhitungan IC50 berdasarkan Junedi (2010):

a. Melihat apakah absorbansi kontrol pelarut lebih rendah dari kontrol sel atau

sama dengan kontrol sel. Jika absorbansi kontrol pelarut sama dengan kontrol

sel maka hitung prosentase sel hidup dengan rumus:

Prosentase sel hidup = x 100%

Jika absorbansi kontrol pelarut lebih rendah dari absorbansi kontrol sel maka

hitung prosentase sel hidup dengan rumus:

Prosentase sel hidup = x 100%

b. Membuat grafik log konsentrasi vs prosentase sel hidup dengan chart type

scatter dan chart subtype compare pairs of values.

c. Mencari persamaan regresi linier dari grafik tersebut dengan menambahkan add

trendline-regresi linier.

d. Melihat parameter r pada persamaan regresi linier. Jika r lebih besar dari r tabel

maka persamaan regresi linier memenuhi standar untuk mencari IC50.

e. Memasukan y=50% pada persamaan regresi linier dan cari x nya kemudian

dihitung antilog dari konsentrasi tersebut sehingga diperoleh IC50.

f. Interpretasi hasil penghitungan IC50 menurut Syarifah et. al. (2010) :

Score 1 : Weak IC50> 50 µg/mL

Score 2 : Moderately Active 10 µg/mL<IC50< 50 µg/mL

Score 3 : Active IC50<10 µg/mL

Page 2: Variabel Penelitian

2. Variabel bebas

Ekstrak biji srikaya diperoleh dari biji srikaya (Annona squamosa L.) yang

dikeringkan. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi memakai pelarut

metanol dengan pertimbangan tanpa pemanasan bahan aktif zat yang diekstraksi

tidak akan banyak hilang. Penelitian ini menggunakan dosis serial dengan faktor

pembagi dua mulai dari 100 µg/mL; 50 µg/mL; 25 µg/mL; 12,5 µg/mL; 6,25

µg/mL, 3,125 µg/mL; 1,5625 µg/mL; 0,78125 µg/mL; 0,390625 µg/mL;

0,1953125 µg/mL. Dosis tersebut serial hingga 10 serial dosis (Syarifah et. al.,

2010).

C. Rancangan Penelitian

Isolasi sel limfosit T

Darah intravena pasien SLEDarah intravena orang normal

Isolasi sel limfosit T

Pembuatan kultur limfosit TPembuatan kultur limfosit T

Kontrol negatif pasien normal

Kontrol negatif pasien SLE

Kontrol positif (siklofosfamid)

Perlakuan (ekstrak biji

srikaya)

Analisis data

Pengamatan spektrofotometer

Page 3: Variabel Penelitian

Keterangan:

1. Kelompok kontrol positif (kultur sel limfosit T pasien SLE) dengan

siklophospamid dosis serial mulai 100 g/mL; 50 g/mL; 25 g/mL;

12,5 g/mL; 6,25 g/mL; 3,125 g/mL; 1,5625 g/mL; 0,78125

g/mL; 0,390625 g/mL; 0,1953125 g/mL.

2. Kelompok perlakuan (kultur sel limfosit T pasien SLE) dengan

ekstrak biji srikaya (Annona squamosa L.) dosis serial mulai 100

g/mL; 50 g/mL; 25 g/mL; 12,5 g/mL; 6,25 g/mL; 3,125

g/mL; 1,5625 g/mL; 0,78125 g/mL; 0,390625 g/mL; 0,1953125

g/mL.