Variabel Penelitian
-
Upload
anindhito-kurnia-pratama -
Category
Documents
-
view
18 -
download
1
Transcript of Variabel Penelitian
A. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas : Pemberian ekstrak biji srikaya (Annona squamosa
L.)
2. Variabel terikat : efek sitotoksik terhadap kultur sel limfosit T
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Variabel terikat
Efek sitotoksik dinilai dengan perhitungan penghambatan ekstrak biji srikaya
(Annona squamosa L.) terhadap sel limfosit T atau IC50 atau Inhibitory
Concentration 50. Langkah-langkah perhitungan IC50 berdasarkan Junedi (2010):
a. Melihat apakah absorbansi kontrol pelarut lebih rendah dari kontrol sel atau
sama dengan kontrol sel. Jika absorbansi kontrol pelarut sama dengan kontrol
sel maka hitung prosentase sel hidup dengan rumus:
Prosentase sel hidup = x 100%
Jika absorbansi kontrol pelarut lebih rendah dari absorbansi kontrol sel maka
hitung prosentase sel hidup dengan rumus:
Prosentase sel hidup = x 100%
b. Membuat grafik log konsentrasi vs prosentase sel hidup dengan chart type
scatter dan chart subtype compare pairs of values.
c. Mencari persamaan regresi linier dari grafik tersebut dengan menambahkan add
trendline-regresi linier.
d. Melihat parameter r pada persamaan regresi linier. Jika r lebih besar dari r tabel
maka persamaan regresi linier memenuhi standar untuk mencari IC50.
e. Memasukan y=50% pada persamaan regresi linier dan cari x nya kemudian
dihitung antilog dari konsentrasi tersebut sehingga diperoleh IC50.
f. Interpretasi hasil penghitungan IC50 menurut Syarifah et. al. (2010) :
Score 1 : Weak IC50> 50 µg/mL
Score 2 : Moderately Active 10 µg/mL<IC50< 50 µg/mL
Score 3 : Active IC50<10 µg/mL
2. Variabel bebas
Ekstrak biji srikaya diperoleh dari biji srikaya (Annona squamosa L.) yang
dikeringkan. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi memakai pelarut
metanol dengan pertimbangan tanpa pemanasan bahan aktif zat yang diekstraksi
tidak akan banyak hilang. Penelitian ini menggunakan dosis serial dengan faktor
pembagi dua mulai dari 100 µg/mL; 50 µg/mL; 25 µg/mL; 12,5 µg/mL; 6,25
µg/mL, 3,125 µg/mL; 1,5625 µg/mL; 0,78125 µg/mL; 0,390625 µg/mL;
0,1953125 µg/mL. Dosis tersebut serial hingga 10 serial dosis (Syarifah et. al.,
2010).
C. Rancangan Penelitian
Isolasi sel limfosit T
Darah intravena pasien SLEDarah intravena orang normal
Isolasi sel limfosit T
Pembuatan kultur limfosit TPembuatan kultur limfosit T
Kontrol negatif pasien normal
Kontrol negatif pasien SLE
Kontrol positif (siklofosfamid)
Perlakuan (ekstrak biji
srikaya)
Analisis data
Pengamatan spektrofotometer
Keterangan:
1. Kelompok kontrol positif (kultur sel limfosit T pasien SLE) dengan
siklophospamid dosis serial mulai 100 g/mL; 50 g/mL; 25 g/mL;
12,5 g/mL; 6,25 g/mL; 3,125 g/mL; 1,5625 g/mL; 0,78125
g/mL; 0,390625 g/mL; 0,1953125 g/mL.
2. Kelompok perlakuan (kultur sel limfosit T pasien SLE) dengan
ekstrak biji srikaya (Annona squamosa L.) dosis serial mulai 100
g/mL; 50 g/mL; 25 g/mL; 12,5 g/mL; 6,25 g/mL; 3,125
g/mL; 1,5625 g/mL; 0,78125 g/mL; 0,390625 g/mL; 0,1953125
g/mL.