VARIABEL PENELITIAN

17
VARIABEL PENELITIAN A. Pengertian dan Jenis Variabel Variabel adalah suatu sifat yang memiliki bermacam nilai, atau secara ekstrim dapat dikatakan bahwa variabel adalah sesuatu yang mempunyai nilai yang bervariasi. Contoh variabel adalah penghasilan, kecemasan, daya ingat, prestasi dan sebagainya. Jadi, variabel ini dapat juga dikatakan sebagai suatu konsep yang mempunyai variasi nilai. Disamping itu, menurut Sutrisni Hadi mendefenisikan variabel sebagai gejala yang bervariasi misalnya jenis kelamin, karena jenis kelamin mempunyai variasi: laki-laki – perempuan, berat badan, karena ada berat 40 kg, dan sebagainya. Gejala adalah objek penelitian, sehingga variabel adalah objek penelitian yang bervariasi. Menurut Y.W, Best yang disunting oleh Sampiah Faisal yang disebut variabel penelitian adalah kondisi-kondisi atai serenteristik-serenteristik yang oleh peneliti dimanipulasikan, dikontrol atau diobservasidalam suatu penelitian. Sedang Direktorat Penelitian Tinggi menjelaskan bahwa yang dimaksud variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel

Transcript of VARIABEL PENELITIAN

Page 1: VARIABEL PENELITIAN

VARIABEL PENELITIAN

A. Pengertian dan Jenis Variabel

Variabel adalah suatu sifat yang memiliki bermacam nilai, atau secara

ekstrim dapat dikatakan bahwa variabel adalah sesuatu yang mempunyai nilai

yang bervariasi. Contoh variabel adalah penghasilan, kecemasan, daya ingat,

prestasi dan sebagainya. Jadi, variabel ini dapat juga dikatakan sebagai suatu

konsep yang mempunyai variasi nilai. Disamping itu, menurut Sutrisni Hadi

mendefenisikan variabel sebagai gejala yang bervariasi misalnya jenis kelamin,

karena jenis kelamin mempunyai variasi: laki-laki – perempuan, berat badan,

karena ada berat 40 kg, dan sebagainya. Gejala adalah objek penelitian,

sehingga variabel adalah objek penelitian yang bervariasi.

Menurut Y.W, Best yang disunting oleh Sampiah Faisal yang disebut

variabel penelitian adalah kondisi-kondisi atai serenteristik-serenteristik yang

oleh peneliti dimanipulasikan, dikontrol atau diobservasidalam suatu

penelitian. Sedang Direktorat Penelitian Tinggi menjelaskan bahwa yang

dimaksud variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek

pengamatan penelitian. Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan

bahwa variabel penelitian itu meliputi faktor-faktor yang berperan dalam

peristiwa atau gejala yang akan diteliti.

Menurut Sugyono (38: 2011) variabel penelitian pada dasarnya adalah

segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya.

Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau

ovjek yang lain (Hatch dan Farhady, 1981). Variabel juga dapat juga

merupakan atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu

Kerlinger (1973) menyatakan variabel adalah konstruk atau sifat yang

akan dipelajari. Disamping itu Kerlinger juga menyatakan variabel merupakan

suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda. Dengan demikian

Page 2: VARIABEL PENELITIAN

variabel itu merupakan suatu yang bervariasi. Selanjutnya Kidder menyatakan

bahwa variabel merupakan suatu kualitas dimana peneliti mempelajari dan

menarik kesimpulan.

Berdasarkan pengertian diatas dapat dirumuskan disini bahwa variabel

penelitian adalah suatu atribut atau sifat, atau nilai dari orang, obyek atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

Variabel dapat dibedakan atas:

1. Variabel kuantatif, yaitu variabel yang nilainya dapat dinyatakan dengan

angka-angka, Contoh variabel kuantitatif misalnya luas kota, umur,

banyaknya jam dalam sehari, dan sebagainya

2. Variabel kualitatif, yaitu variabel yang nilainya dapat dinyatakan dalam

bentuk kata-kata . Contoh variabel kuanlitatif misalnya kemakmuran,

kepandaian.

Lebih jauh variabel kuantitatif diklasifikasikan menjadi 2 kelompok

yaitu variabel diskrit dan variabel kontinum.

1. Variabel diskrit disebut juga variabel nominal atau variabel kategorik karena

hanya dapat dikategorikan atas 2 kutub berlawanan yakni “ya” dan “tidak”.

Misalnya ya wanita atau dengan kata lain: “wanita-pria”, “hadir-tidak

hadir”, “atas-bawah”. Angka-angka digunakan dalam variabel diskrit ini

untuk menghitung, yaitu banyaknya pria , banyaknya yang hadir dan lain

sebagainya. Maka angka dinyatakan sebagai frekuensi.

2. Variabel kontinum, dipisahkan menjadi 3 variabel kecil yaitu:

a. Variabel ordinal, yaitu variabel yang menunjukkan tingkatan-tingkatan

misalnya panjang, kurang panjang, pendek. Untuk sebutan lain adalah

variabel “lebih kurang” karena yang satu mempunyai kelebihan

dibandingkan yang lain. Jenjang ini biasanya diberi bobot, misalnya

sangat tinggi diberi angka 1, tinggi angka 2, kurang tinggi angka 3 dan

pendek angka 4 dan seterusnya. Pembobotan ini juga dapat dibalik,

Page 3: VARIABEL PENELITIAN

dimulai dari angka yang tinggi sampai angka yang rendah. Misalnya

sangat rajin diberi bobot 5, rajin = 4, sedang = 3, kurang rajin = 2, dan

malas = 1. Pembobotan seperti ini sering ditemukan dalam kuesioner.

b. Variabel interval, yaitu variabel yang dihasilkan dari pengukuran, yang

didalam itu diasumsikan terdapat satuan (unit) pengukuran yang sama.

Contoh variabel interval ini misalnya prestasi belajar dengan interval:

(90-100), (80-89), (70-79), (65-69) dan seterusnya. Contoh lainnya

misalnya penghasilan, sikap yang diberi rentangan skor dan sebagainya.

c. Variabel ratio, yaitu variabel perbandingan atau variabel yang dalam

kuantifikasinya mempunyai nol mutlak. Jadi variabel ini memberi

informasi yang lebih lengkap. Nilai yang terkandung di dalamnya di

samping dapat diurutkan, jimlah absolutnya atributnya dapat diketahui,

misalnya jumlah mahasiswa dalam satu kelas.

Disamping pembagian di atas, berdasarkan fungsinya, variabel dapat

pula dibagi atas kelompok, yaitu:

1. Variabel Bebas dan Variabel Terikat

Variabel bebas adalah variabel penyebab (X) atau yang mempengaruhi

variabel terikat atau variabel terikat atau varibel tergantung (Y) atau

variabel tak bebas (dependent variable). Misalnya, kita ingin meneliti

tentang pengaruh metode mengajar terhadap hasil belajar, yang menjadi

variabel bebas penelitian ini adalah metode mengajar, sedangkan sebagai

variabel terikat adalah hasil belajar. Variabel terikat tidak hanya

dipengaruhi oleh variabel bebas, tetapi juga dipengaruhi oleh variabel

moderator, variabel kendali dan variabel rambang.

2. Variabel Penganggu

Variabel pengganggu merupakan variabel yang mempunyai hubungan

dengan variabel bebas, sehingga ikut mempengaruhi variabel terikat.

Misalnya, kita ingin meneliti pengaruh motovasi terhadap hasil belajar.

Sebenarnya secara tidak disadari bahwa ada variabel lain yang

berhubungan dengan motovasi yang ikut mempengaruhi hasil belajar,

misalnya fasilitas yang tersedia. Fasilitas yang tersedia dikatakan sebagai

Page 4: VARIABEL PENELITIAN

variabel pengganggu. Dalam penelitian eksperimen, variabel pengangggu

harus dikontrol karena variabel penggangggu ikut mempengaruhi

variabel terikat.

3. Variabel Antara

Variabel antara merupakan variabel yang mengantarai variabel bebas

dengan variabel terikat. Kalau tidak ada variabel antara, hubungan dua

variabel tidak ada. Misalnya, hubungan tingkat taqwa dengan korupsi.

Walaupun orang itu tidak bertaqwa, tetapi dia tidak memiliki pekerjaan

yang memberi peluang untuk korupsi, misalnya dia petani dan nelayan.

Jadi jabatan atau pekerjaan dapat memberi peluang untuk korupsi.

Pekerjaan atau jabatan dikatakan variabel antara.

4. Variabel Anteseden

Variabel anteseden adalah variabel yang mendahului variabel bebas.

Variabel ini dimunculkan dengan tujuan untuk mengetahui lebih jauh

keterkaitan antara suatu variabel dengan variabel lain atau variabel

sebelumnya. Misalnya, hubungan antara kerajinan dengan hasil belajar.

Kenapa anak itu rajin, karena ada variabel lain yang menyebabkannya

(mendahului), misalnya karena disiplin orang tua,. Disiplin orang tua

dikatakan variabel anteseden.

Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel lain maka

macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi:

1. Variabel Independen(Variabel bebas)

Maksudnya merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahan atau timbulnya varibel dependen (terikat)

2. Variabel Dipenden (Variabel terikat)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas

KOMITMEN KERJA

(variabel independen)

PRODUKTIVITAS KERJA

(variabel dependen)

Page 5: VARIABEL PENELITIAN

3. Variabel moderator: variabel yang mempengaruhi hubungan antara

variabel independen dengan dependen. Variabel ini disebut juga dengan

variabel independen dua.

4. Variabel Intervening : Dalam hal ini Tuckman (1998) menyatakan

bahwa variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara

variabel independen dengan dependen menjadi hubungan yang langsung

dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini merupakan variabel

penyela yang terletek di antara variabel independen dan dependen,

sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya

atau timbulnya variabel dependen.

5. Variabel Kontrol : adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat

konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen

tidak dipengaruhi oleh faktor luar untuk diteliti.

Dipihak lain, berdasarkan fungsinya mengelompokkan variabel atas 6

bagian yaitu:

1. Variabel bebas, contohnya metode mengajar, kecerdasan.

2. Variabel terikat, contohnya prestasi belajar.

3. Variabel moderator, contohnya jenis kelamin.

4. Variabel kendali ( variabel yang dapat dikontrol), contohnya umur.

Prilaku Suami

Variabel independen

Prilaku Istri

Variabel Dependen

Jumlah Anak

Variabel moderator

Page 6: VARIABEL PENELITIAN

5. Variabel rambang (variabel yang diabaikan pengaruhnya).

6. Variabel intervening, variabel ini tidak pernah dapat diamati dan hanya

dapat disimpulkan adanya berdasarkan pada variabel tergantung dan

variabel-variabel sebab, contohnya proses belajar yang terjadi dalam diri

anak yang diteliti.

B. Identifikasi Variabel

Istilah variabel dapat diartikan bermacam-macam.Dalan tulisan ini

variabel diartikan sebagai segala yang akan menjadi objek pengamatan

penelitian.Sering pula dinyatakan variabel penelitian itu sebagai faktor-faktor

yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti.

Apa yang merupakan variabel dalam sesuatu penelitian ditentukan oleh

landasan teoritisnya, dan ditegaskan oleh hipotesis penelitiannya.Karena itu

apabila landasan teoritisnya berbeda, variabel-variabel penelitiannya juga

akan berbeda.Jumlah variabel yang dijadikan objek pengamatan akan

ditentukan oleh sofistikasi rancangan penelitian.Makin sederhana sesuatu

rancangan penelitian, maka akan melibatkan variabel-variabel yang semakin

sedikit jumlahnya dan sebaliknya, Misalnya, hipotesis tentang perbedaan

pengeruh metode diskusi dengan metode ceramah terhadap prestasi belajar

hanya melibatkan dua variabel utama yaitu metode mengajar dan prestasi

belajar.Jumlah variabel utama itu akan bertambah kalau peneliti juga

mempertimbangkan peranan IQ dan jenis kelamin.Padahal yang terakhir itu

ada empat variabel yang dilibatkan dalam penelitian dalam penelitian , jadi

sofistikasinya lebih tinggi.

Kecakapan mengidentifikasikan variabel penelitian adalah keterampilan

yang berkembang karena latihan dan pengalaman.Kecuali dengan melakukan

penelitian, keterampilan ini juga dapat dikembangkan melalui kegiatan

kegiatan seminar mengenai usulan penelitian. Partisipasi secara aktif dalam

kegiatan-kegiatan seminar yang demikian itu akan mempercepat

berkembangnya keterampilan itu.

Page 7: VARIABEL PENELITIAN

C. Klasifikasi dan Pemberian Definisi Variabel-variabel

1. Klasifikasi Variabel

Berdasarkan dengan proses kuantifikasi data bisa di golongkan menjadi

empat jenis

a. Variabel nominal

Yaitu variabel yang diterapkan berdasarkan atas proses

penggolongan,variabel ini bersifat deskrit dan saling pilah(mutually

exclusive) antara katergori yang satu dan katagori yang lain

Contoh : jenil kelamin, status perkawinan, jenis pekerjaan.

b. Variabel ordinal

Yaitu variabel yang disusun berdasarkan atas jenjang dalam atribut

tertentu. Jenjang tertinggi biasa diberi angka 1, jenjang di bawahnya di

beri angka 2, lalu dibawahnya diberi angka 3, dan dibawahnya lagi diberi

angka 4, dan seterusnya.

Contoh : hasil perlombaan inovatif produktif di antara para mahasiswa,

raking mahasiswa dalam sesuatu mata-kuliah, ranking dalam suatu

perlombaan mengarang, dan sebagainya

c. Variabel interval

Yaitu variabel yang dihasilkan dari pengukuran, yang di dalam

pengukuran itu diasumsikan terdapat satuan(unit) pengukuran yang sama.

Contoh : prestasi belajar, sikap terhadap suatu program dinyatakan dalam

skor, penghasilan dan sebagainya.

d. Variabel ratio

Variabel yang dalam kuantifikasinya mempunyai nol mutlak. Di dalam

penelitian, terlebih-lebih dalam penelitian di bidang ilmu-ilmu sosial,orang

jarang menggunakan variabel ratio

Berdasarkan fungsi variabel dibedakan menjadi enam jenis:

a. Variabel Tergantung(dependent variabel)

Yaitu kondisi atau karakteristik yang berubah atau muncul ketika

penelitian mengintroduksi, pengubah atau mengganti variabel bebas.

Page 8: VARIABEL PENELITIAN

Menurut fungsinya variabel ini di pengaruhi oleh variabel lain, karenanya

juga sering di sebut variabel yang dipengaruhi atau variabel terpengaruh.

b. Variabel bebas (independent variabel)

Adalah kondisi-kondisi atau karakteristik-karakteristik yang oleh

penelitian dimanipulasi dalam rangka untuk menerangkan hubungannya

dengan fenomena yang di observasi.

c. Variabel intervening

Yaitu variabel yang berfungsi menghubungkan variabel satu dengan

variabel yang lain. Hubungan itu dapat menyangkut sebab akibat atau

hubungan dan terpengaruh.

d. Variabel moderator

Yaitu variabel yang karena fungsinya ikut mempengaruhi variabel

tergantung serta memperjelas hubungan bebeas dengan variabel

tergantung.

e. Variabel kendali

Yaitu yang membatasi atau mewarnai variabel moderator. Variabel ini

berfungsi sebagai kontrol terhadap variabel lain terutama berkaitan dengan

variabel moderator jadi juga seperti variabel moderator dan bebas ia juga

ikut berpengaruh terhadap variabel tergantung.

f. Variabel rambang

Yaitu variabel yang fungsinya dapat diabaikan atau pengaruhinya hampir

tidak diperhatikan variabel bebas maupun tergantung.

Contoh :

Dari judul penelitian :

Studi komparatif Prestasi Belajar IPA yang pengajarnya menggunakan metode

demonstrasi dan yang menggunakan metode ceramah antara siswa putra-putri

kelas II SMP X Solo tahun 1984

Maka dapat diidentifikasi :

1. Variabel tergantungnya adalah Prestasi Belajar

2. Variabel bebasnya adalah meode demonstrasi dan ceramah

3. Variabel moderatornya adalah siswa putra-putri

4. Variabel kendalinya adalah kelas II SMP X

Page 9: VARIABEL PENELITIAN

Hubungan variabel tergantung dengan variabel-variabel yang lain dapat

digambarkan secara bagan sebagai berikut :

Sebab Hubungan

Akibat

2. Pemberian Definisi Variabel

Setelah variabel-variabel diidentifikasikan dan diklasifikasikan maka

variabel-variabel tersebut perlu didefenisikan secara operasional. Penyusunan

defenisi operasional perlu, karena definisi operasional itu akan menunjuk alat

pengambil data mana yang cocok untuk digunakan.

Defenisi operasional adalah defenisi yang didasarkan atas sifat-sifat

hal yang didefenisikan yang dapat diamati (diobservasi). Konsep dapat diamati

atau diobservasi ini penting, karena hal dapat diamati itu membuka

kemungkinan bagi orang lain selain peneliti untuk melakukan hal yang serupa,

sehingga apa yang dilakukan oleh peneliti terbuka untuk diuji kembali oleh

orang lain.

Tentang caranya menyusun definisi operasional itu bermacam-macam

sekali. Namu, untuk memudahkan pembicaraan, cara yang bermacam-macam

itu dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu:

1. Yang menekankan kegiatan apa yang perlu dilakukan

2. Yang menekankan bagaimana kegiatan itu dilakukan

Variabel bebas

Variabel moderator

Variabel Kendali

Variabel Rambang

Variabel Intervening

Variabel Tergantung

Page 10: VARIABEL PENELITIAN

3. Yang menekankan sifat-sifat statis hal yang didefenisikan. Defenisi tersebut

disebut juga defenisi-defenisi pola I, pola II dan pola III:

1. Defenisi pola I, yaitu yang disusun berdasarkan atas kegiatan-kegiatan

yang harus dilakukan agar hal yang didefenisikan itu terjadi. Contoh:

a. Frustasi adala kegiatan yang timbul sebagai akibat tercegahnya

pencapaian hal yang sangat diinginkan yang sudah hampir tercapai.

b. Lapar adalah keadaan dalam individu yang timbul setelah dia tidak

makan selama 24 jam.

c. Garam meja adaalh hasil kombinasi kimiawi antara sodium dan

chlorine.

Defenisi Pola I ini, menekankan operasi atau manipulasi apa yang harus

dilakukan untuk menghasilkan keadaan atau hal yang didefenisikan,

terutama berguna untuk mendefenisikan variabel bebas.

2. Defenisi pola II, yaitu defenisi yang disusun atas dasar bagaimana hal

yang didefenisikan itu beroperasi. Contoh:

a. Orang cerdas adalah orang yang tinggi kemampuannya dalam

memecahkan masalah, tinggi kemampuannya dalam menggunakan

bahasa dan bilangan.

b. Orang lapar adalah orang yang mulai menyantap makananya

kurang dari setu menit setelah makanan itu dihidangkan.

3. Defenisi pola III, yaitu defenisi yang dibuat berdasarkan atas bagaimana

hal yanh didefenisikan itu nampaknya. Contoh:

a. Mahasiswa yang cerdas adalah mahasiswa yang mempunyai

ingatan baik, mempunyai pembendaharaan kata luas, mempunyai

kemampuan berpikir baik, mempunyai kemampuan berhitung baik.

b. Ekstraversi adalah kecenderungan lebih suka ada dalam kelompok

dari pada seorang diri.

c. Prestasi aritmatika adalah kompetensi dalam bidang artimatika

yang meliputi menambah, mengurangi, memperbanyak, membagi,

menggunakan pecahan, mengunakan desimal.

Page 11: VARIABEL PENELITIAN

Setelah defenisi operasional variabel-variabel penelitian selesai

dirumuskan, maka prediksi yang terkandung dalam hipotesis telah

dioperasionalkan. Jadi peneliti yang telah menyusun prediksi tentang kaitan

berbagai variabel penelitianyya itu secara operasional dan siap diuji melalui

data empiris.