vaksinologi

3
1.1. PENDAHULUAN Vaksin dan Imunoterapi mempunyai peran yang penting bagi kesehatan dalam usaha pencegahan dan pengendalian penyakit. Keberhasilan pengendalian penyakit dengan menggunakan vaksin yang sesuai serta ketepatan dan kecermatan dalam penentuan agen untuk produksi vaksin maupun imunoserum memerlukan pemahaman ilmu Vaksinologi dan Imunoterapetika yang mendalam. Kemajuan teknologi vaksin memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas, untuk itu diperlukan usaha edukasi yang lebih handal. Terobosan b aru dibidang bioteknologi memberi harapan bagi pengembangan vaksin yang lebih stabil dan aman. Sesuai dengan arahan dari Direktur Jenderal Bina Produksi Peternakan Departemen Pertanian RI (November 2005), terutama dengan merebaknya penularan kasus penyakit zoonosis flu burung (avian influensa) dan antraks, maka perlu ditingkatkan penanggulangan penyakit hewan. Pada saat ini di Indonesia terdapat 3000 dokter hewan yang berpendidikan akademik Strata 1. Untuk penyidikan dan penanganan penyakit diperlukan dokter hewan plus, yaitu dokter hewan dengan kualifikasi master dengan latar belakang pendidikan tambahan yang mampu melaksanakan penanganan terhadap penyakit beserta problematikannya di lapangan. Dinas Peternakan ditiap kabupaten membutuhkan sekurang -kurangnya satu orang magister dibidang Vaksinologi dan Imunoterapetika yang sangat diperlukan keahliannya dalam pengendalian penyakit, sehingga dapat digambarkan untuk pulau Jawa saja dibutuhkan lebih kurang 100 orang magister di bidang tersebut (Jawa Timur te rdiri dari 38 kabupaten, Jawa tengah terdiri dari 35 kabupaten, dan Jawa Barat terdiri dari 36 kabupaten), belum termasuk beberapa balai penelitian, yaitu Balai Penyidikan Penyakit Hewan (BPPH), Balai Penelitian Veteriner (Balitvet), Balai Penelitian Per ikanan, dan lain-lain, serta industri vaksin baik pemerintah maupun swasta, biofarma serta industri bioteknologi. Mengacu pada jumlah kebutuhan diatas maka diharapkan melalui penyelenggaraan Program Magister Vaksinologi dan Imunoterapetika Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga kebutuhan riil tenaga ahli yang bergelar Magister Vaksinologi dan Imunoterapetika di Indonesia dapat segera terpenuhi.

description

aaaaa

Transcript of vaksinologi

Page 1: vaksinologi

1.1. PENDAHULUAN

Vaksin dan Imunoterapi mempunyai peran yang penting bagi kesehatan dalam

usaha pencegahan dan pengendalian penyakit. Keberhasilan pengendalian penyakit

dengan menggunakan vaksin yang sesuai serta ketepatan dan kecermatan dalam

penentuan agen untuk produksi vaksin maupun imunoserum memerlukan pemahaman

ilmu Vaksinologi dan Imunoterapetika yang mendalam. Kemajuan teknologi vaksin

memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas, untuk itu diperlukan usaha edukasi

yang lebih handal. Terobosan b aru dibidang bioteknologi memberi harapan bagi

pengembangan vaksin yang lebih stabil dan aman.

Sesuai dengan arahan dari Direktur Jenderal Bina Produksi Peternakan

Departemen Pertanian RI (November 2005), terutama dengan merebaknya penularan

kasus penyakit zoonosis flu burung (avian influensa) dan antraks, maka perlu

ditingkatkan penanggulangan penyakit hewan. Pada saat ini di Indonesia terdapat 3000

dokter hewan yang berpendidikan akademik Strata 1. Untuk penyidikan dan penanganan

penyakit diperlukan dokter hewan plus, yaitu dokter hewan dengan kualifikasi master

dengan latar belakang pendidikan tambahan yang mampu melaksanakan penanganan

terhadap penyakit beserta problematikannya di lapangan. Dinas Peternakan ditiap

kabupaten membutuhkan sekurang-kurangnya satu orang magister dibidang Vaksinologi

dan Imunoterapetika yang sangat diperlukan keahliannya dalam pengendalian penyakit,

sehingga dapat digambarkan untuk pulau Jawa saja dibutuhkan lebih kurang 100 orang

magister di bidang tersebut (Jawa Timur te rdiri dari 38 kabupaten, Jawa tengah terdiri

dari 35 kabupaten, dan Jawa Barat terdiri dari 36 kabupaten), belum termasuk beberapa

balai penelitian, yaitu Balai Penyidikan Penyakit Hewan (BPPH), Balai Penelitian

Veteriner (Balitvet), Balai Penelitian Per ikanan, dan lain-lain, serta industri vaksin baik

pemerintah maupun swasta, biofarma serta industri bioteknologi.

Mengacu pada jumlah kebutuhan diatas maka diharapkan melalui

penyelenggaraan Program Magister Vaksinologi dan Imunoterapetika Fakultas

Kedokteran Hewan Universitas Airlangga kebutuhan riil tenaga ahli yang bergelar

Magister Vaksinologi dan Imunoterapetika di Indonesia dapat segera terpenuhi.

Page 2: vaksinologi

Pendirian program studi Vaksinologi dan Imunoterapi ini bertujuan untuk mengatasi

pengendalian penyakit yang bersifat dinamik dengan menyediakan ahli -ahli dalam bidang

vaksinologi dan imunoterapi.

Penyelenggaraan Prodi Vaksinologi dan Imunoterapi mengikuti struktur

oraganisasi Fakultas Kedokteran Hewan Unair, berada langsung dibawah Fakultas

Kedokteran Hewan. Internal management dan fasillitas akademik di Fakultas kedokteran

hewan sangat mendukung terselenggaranya prodi ini.

1.2. VISI

Visi : Menjadi program magister yang mampu mencetak sumber daya manusia yang

profesional dan kompetitif ditingkat na sional dan internasional dalam

mengembangkan dan menerapkan iptek di bidang Vaksinologi dan Imunoterapetika

sehingga mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi dengan berlandaskan

etika profesi dan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa

1.3. MISI

Misi :

1. Mengembangkan konsep keilmuan di bidang Vaksinologi dan Imunoterapetika

2. Menyelenggarakan pendidikan dibidang Vaksinologi dan Imunoterapetika

3. Menggali dan menyelenggarakan penelitian di bidang Vaksinologi dan

Imunoterapetika yang bersifat inovatif dan kreati f yang menunjang

pengembangan industri vaksin dan imunoterapetika.

1.4. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Program studi S2 vaksinologi dan imunotrerapetika akan menghasilkan ahli dibidang

vaksin dan imunoterapi yang mempunyai kemampuan menganalisis dan menerapkan

ilmunya dalam pengendalian penyakit yang bersifat dinamik.

2. Tujuan Khusus:

Page 3: vaksinologi

Program studi ini akan menghasilkan lulusan yang ahli dalam bidang Vaksinologi

dan Imunoterapetika yang:

2.1.Menguasai bidang Vaksinologi dan Imunoterapetika dalam arti luas dan memiliki

integritas tinggi sehingga dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan

IPTEK khususnya yang berkaitan dengan Vaksinologi dan Imunoterapetika

2.2.Mampu mengembangkan konsep keilmuan melalui penelitian yang mendalam.

2.3.Mampu melakukan pendekatan multi disi plin bagi penerapan keahliannya secara

profesional.

1.5. KOMPETENSI UMUM LULUSAN

a. Lulusan program studi Vaksinologi dan Imunotrerapetika mempunyai

kemampuan berfikir inovatif dan kreatif dalam mendesain vaksin dan

imunoterapetika

b. Lulusan mampu menganalisis agen infeksi atau penyakit terutama yang

memerlukan pengendalian dengan vaksin atau imunoterapi

c. Lulusan mampu memecahkan masalah yang berkaitan dengan bidang vaksinologi

dan imunoterapetika

d. Lulusan yang diharapkan adalah keluaran yang trampil dan profes ional bidang

vaksinologi dan imunoterapetika .