Vaksin : Vaksin adalah bahan biologs untuk merangsanng produksi ...
Vaksin
-
Upload
evianamsaputri -
Category
Education
-
view
64 -
download
9
Transcript of Vaksin
Farmakologi dalam Praktik Kebidanan
Kelompok 6
Nata Sinta Derek
Eviana Maya Saputri
Umi Yulianti
Dwi Juliani
Pratititis Indri
Kiki Rizki
Penggolongan Vaksin1. Berdasarkan asal
antigen
2. Berdasarkan protein:
3. Berdasarkan
Polisakarida
4. Berdasarkan
Sensifitas terhadap
suhu
Pengertian
Vaksin adalah suatu bahan yang di yakini dapat melindungi orang terhadap penyakit.
Tujuan utama vaksin adalah merangsang pembentukan antibody dengan konsentarasi yang cukup tinggi untuk menghilangkan perjalanan pathogen, sehingga tidak terjangkit penyakit.
JENIS PEMBERIAN UMUR
BCG I 0 – 2 bulan
HEPATITIS B I 0 bulan
II 1 bulan
III 3 – 6 bulan
POLIO I 0 bulan (minggu 1)
II 2 bulan
III 4 bulan
IV 6 bulan
V 18 bulan
VI 5 tahun
Jenis Imunisasi untuk Balita (PPI-Wajib)(Rekomendasi IDAI Periode 2007)
Jenis Imunisasi untuk Balita (PPI-Wajib)(Rekomendasi IDAI Periode 2007)
JENIS PEMBERIAN UMURDPT I 2 bulan
II 4 bulan
III 6 bulan
IV 18 bulan
V 5 tahun
VI 12 tahun
CAMPAK I 9 bulan
II 6 tahun
Jenis Imunisasi untuk Balita(NON-PPI – Dianjurkan)
(Rekomendasi IDAI Periode 2007)
JENIS PEMBERIAN UMURHIB I 2 bulan
II 4 bulan
III 6 bulan
IV 15 – 18 bulan
MMR I 12 – 18 bulan (6 bulan setelah campak)
II 6 tahun
TIFOID 2 tahun (diulang setiap3 tahun)
HEPATITIS A I 2 tahun
II 6 – 12 bulan kemudian
INFLUENZA setelah 6 bulan (diberikan setahun
sekali)
BCGUntuk kekebalan
terhadap TBC. Mengandung kuman BCG (Bacillus Calmette guerin) yang masih hidup.
sebaiknya dilakukan ketika bayi baru lahir sampai berumur 2 bulan
Tidak ada efek samping
Bisa terjadi pembengkakan kelenjar getah bening di karenakan area penyuntikan kurang tapat atau terlalu dalam.
Jenis Vaksin
Dosis: 0,1 ml (bayi di bawah usia 3 bulan 0,05 ml) dengan cara injeksi intradermal
Tetanus Toxoid (TT)
Vaksin TT adalah vaksin yang mengandung Toksoid Tetanus yang telah dimurnikan yang teradsorbsi ke dalam 3 mg/ml aluminium fosfat.
TT dipergunakan untuk pencegahan tetanus pada bayi yang baru lahir dengan mengimunisasi wanita usia subur, dan juga untuk pencegahan tetanus.
Manfaat pemberian imunisasi Vaksin ini ialah untuk menimbulkan kekebalan aktif dalam waktu yang bersamaan terhadap penyakit difteria, pertusis (batuk rejan) dan tetanus.
Reaksi yang mungkin terjadi biasanya demam ringan, pembengkakan dan rasa nyeri di tempat suntikan selama 1 – 2 hari
Vaksin DPT (Difteriaa,
Pertusis, Tetanus)
Vaksin diberikan untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit poliomielitis. • Vaksin yang mengandung virus
polio yang sudah dimatikan (vaksin Salk). Cara pemberian vaksin ini ialah dengan penyuntikan.
• Vaksin yang mengandung virus polio yang masih hidup, tetapi dilemahkan (vaksin Sabin). Cara pemberiannya ialah melalui mulut dalam bentuk pil atau cairan.
Poliomielitis
Dosis: imunisasi primer pada anak, 0,5 ml secara
intramuskuler pada umur 2 bulan disusul dengan
dosis kedua setelah 4 minggu dan dosis ketiga
setelah 4 minggu berikutnya
Vaksin ini diberikan untuk mendapat kekebalan terhadap penyakit campak secara aktif.
Menurut penelitian, kekebalan yang diperoleh ini berlangsung seumur hidup, Biasanya tidak terdapat reaksi akibat imunisasi. Mungkin pula terdapat pembengkakan pada tempat suntikan.
Campak
Vaksin Hepatitis B Rekombinan adalah vaksin virus rekombinan yang telah diinaktivasi dan bersifat non-infectious, berasal dari HBsAg yang dihasilkan dalam sel ragi (Hansenula polymorpha) menggunakan teknologi .
Hepatitis B
Diberikan secara
intramuskuler
Pada bayi dan anak-anak
tempat injeksi pada paha
anterolateral, pantat
tidak boleh digunakan
karena efikasi vaksin
bisa berkurang
Untuk memperoleh kekebalan aktif terhadap penyakit tifus dan paratifus.
Reaksi yang sering terjadi ialah demam yang timbul 1 hari setelah penyuntikan. Demam ini dapat berlangsung selama 1-3 hari.
Vaksin Tipa (tifus, paratifus A-B-C)
Pemberian vaksin bertujuan untuk menimbulkan kekebalan terhadap penyakit gondong/bengok.
Imunisasi cukup diberikan dengan 1 kali suntikan tanpa revaksinasi, bila imunisasi dilakukan pada anak yang berumur lebih dari 12 bulan
Biasanya jarang terjadi reaksi imunisasi. Bila ada dapat berupa kenaikan suhu ringan atau rasa sakit dan panas pada tempat suntikan yang berlangsung selama 1-2 hari.
Gondok
Hepatitis B
BCG
Polio
Campak
DPT
IndikasiDigunakan sebagai pencegahan terhadap penyakit TBC Bagi mereka yang bereaksi
Negatif terhadap tes Tuberkulin.
Kontra Indikasi Bila reaksi mantoux positif pelindungan yang diberikan oleh Vaksinasi ini adalah
untuk 10-15 tahun.
Vaksin BCG Kering
Indikasi
Digunakan untuk imunisasi aktif terhadap infeksi yang disebabkann oleh HBV tidak untuk hepatitis A atau C.
Efek Samping
Terdapat kejang yang ringan dan tidak berbahaya pada hari ke 10-12 setelah penyuntikan.
Wanita hamil : Vaksinasi tidak di anjurkan karena efek antigen terhadap janin belum diketahui
Vaksin Campak kering
Hib adalah singkatan untuk Haemophilus influenzae type b, sejenis bakteria yang menyebabkan penyakit yang dapat berakibat fatal, seperti: radang selaput otak (Meningitis), radang paru-paru (Pneumonia), radang epiglotis (kerongkongan), dan keracunan darah (septicaemia).
Vaksin HiB
Imunisasi Hib diberikan secara suntikan di bagian otot paha.
Imunisasi ini bisa diberikan dalam satu suntikan bersama imunisasi Difteria, Pertussis dan Tetanus (DPT). Juga boleh diberikan bersama imunisasi lain seperti imunisasi Hepatitis B.
Hepatitis A
Vaksin hepatitis A dibuat dari virus
hepatitis A yang dikembangbiakkan
dalam sel diploid manusia dan
diaktivasi dalam formaldehid
Dosis: injeksi intramuskuler 0,5 ml
sebagai dosis tunggal; dosis penguat
0,5 ml 6 bulan kemudian
Jenis Kekebalan Tubuh berdasarkan respons
kekebalan tubuh terhadap antigen dapat
dibedakan menjadi dua jenis,
Humoral
Seluler
Berdasarkan cara memperolehnya, :
Aktif
Pasif
Kasus
Sebuah produsen obat di Karanganyar yang berinisial "D" ditutup karena
menyalurkan obat vaksin palsu yang tidak sesuai aturan. "Produsen obat itu telah
ditutup dua minggu lalu karena menyalurkan obat vaksin palsu, dan kami tidak
bisa menyebutkan nama pabriknya tetapi yang jelas inisialnya D," kata Kepala BP
POM Jawa Tengah Maringan Silitonga, di sela acara pertemuan Gabungan
Perusahaan Farmasi Surakarta, di Solo, Senin.
"Vaksin yang dibeli itu menurut pengakuannya dibeli dari perusahaan yang tidak
resmi pula. Untuk sekarang ini ada kecenderungan obat palsu yang masuk ke
pasar meningkat," jelasnya.