Vacuum

2
Lampu DC adalah lampu pijar yang menghasilkan cahaya dengan cara memanaskan kawat logam filamen sampai ke suhu tinggi sehingga menghasilkan sinar. Filamen panas dilindung dari udara oleh bola kaca yang diisi dengan gas lembam atau divakumkan. Gas pengisi Pada awalnya bagian dalam bola lampu pijar dibuat hampa udara namun belakangan diisi dengan gas mulia bertekanan rendah seperti argon, neon, kripton, dan xenon atau gas yang bersifat tidak reaktif seperti nitrogen sehingga filamen tidak teroksidasi. Konstruksi lampu halogen juga menggunakan prinsip yang sama dengan lampu pijar biasa perbedaannya terletak pada gas halogen yang digunakan untuk mengisi bola lampu. 4. Proses Sealex (Sealing dan Exhausting) Hasil dari mounting dimasukkan kedalam mesin sealex, yaitu gabungan antara mesin sealing dan mesin exhausting. Proses sealing merupakan proses penggabungan hasil mounting dengan glass bulb. Proses ini di awali dengan pemasukkan hasil mounting pada head mesin sealing, kemudian dipasang glass bulb. Proses ini diawali dengan pemasukkan hasil mounting pada head mesin sealing, kemudian dipasang glass bulb diluarnya. Sebelumnya bagian atas glass bulb diberi cap merk dan kemudian dipanaskan (100° celcius) supaya cap dapat tahan lama (tidak cepat hilang). Dilakukan pemanasan untuk menggabungkan hasil mounting dengan glass bulb. Bagian bawah glass bulb dipotong dengan cara dipanaskan dengan api, kemudian sisa potongannya ditiup keluar dari head. Kemudian hasil sealing masuk ke mesin exhausting. Pada bagian exhausting ini, dilakukan proses pemvakumkan dengan cara menghisap udara yang berada dalam bulb melalui bagian tengah exhaust tube yang berlubang. Untuk mencegah masuknya kembali udara ke bulb pada saat mesin berotasi maka pada saat tidak terjadi proses pemvakuman terdapat bagian yang berisi minyak dengan kekentalan sampai dengan 1000 Kg/m.s.tekanan yang terjadi sekitar 600-675 mmllg. Setelah itu sisa exhaust tube dipotong dengan menggunakan tiga api potong (sekitar 300° sampai 400° celcius) sambil melakukan penutupan exhaust tubu. Akhir dari proses exhausting ini

description

vacum dalam ac atau kelistrikan

Transcript of Vacuum

Lampu DC adalah lampu pijar yang menghasilkan cahaya dengan cara memanaskan kawat logam filamen sampai ke suhu tinggi sehingga menghasilkan sinar. Filamen panas dilindung dari udara oleh bola kaca yang diisi dengan gas lembam atau divakumkan.

Gas pengisiPada awalnya bagian dalam bola lampu pijar dibuat hampa udara namun belakangan diisi dengan gas mulia bertekanan rendah seperti argon, neon, kripton, dan xenon atau gas yang bersifat tidak reaktif seperti nitrogen sehingga filamen tidak teroksidasi. Konstruksi lampu halogen juga menggunakan prinsip yang sama dengan lampu pijar biasa perbedaannya terletak pada gas halogen yang digunakan untuk mengisi bola lampu.4.Proses Sealex (Sealing dan Exhausting)Hasil dari mounting dimasukkan kedalam mesin sealex, yaitu gabungan antara mesin sealing dan mesin exhausting. Proses sealing merupakan proses penggabungan hasil mounting dengan glass bulb. Proses ini di awali dengan pemasukkan hasil mounting pada head mesin sealing, kemudian dipasang glass bulb. Proses ini diawali dengan pemasukkan hasil mounting pada head mesin sealing, kemudian dipasang glass bulb diluarnya. Sebelumnya bagian atas glass bulb diberi cap merk dan kemudian dipanaskan (100 celcius) supaya cap dapat tahan lama (tidak cepat hilang). Dilakukan pemanasan untuk menggabungkan hasil mounting dengan glass bulb. Bagian bawah glass bulb dipotong dengan cara dipanaskan dengan api, kemudian sisa potongannya ditiup keluar dari head. Kemudian hasil sealing masuk ke mesin exhausting. Pada bagian exhausting ini, dilakukan proses pemvakumkan dengan cara menghisap udara yang berada dalam bulb melalui bagian tengah exhaust tube yang berlubang. Untuk mencegah masuknya kembali udara ke bulb pada saat mesinberotasi maka pada saat tidak terjadi proses pemvakuman terdapat bagian yang berisi minyak dengan kekentalansampai dengan 1000 Kg/m.s.tekanan yang terjadi sekitar 600-675 mmllg. Setelah itu sisa exhaust tube dipotong dengan menggunakan tiga api potong (sekitar 300 sampai 400 celcius) sambil melakukan penutupan exhaust tubu. Akhir dari proses exhausting ini adalah proses tipping yaitu menutup lubang-lubang yang ada supaya tidak terkontaminasi dengan udara luar.3.Proses MountingProses ini diawali dengan memasukkan steam ke dalam head berupa konveyor yang menuju ke head mounting. Proses selanjutnya adalah pelurusanlead-in wire ke samping dan penekukan ujung lead-in wire sebagai tempat penjepit filament. Setelah filament dipasangkan pada kaitan tersebut dan kemudian kaitan tersebut ditutup. Proses pengapian dilakukan untuk membentuk ujung exhaust rube menjadi pipih. Ketika ujung exhaust tube masih dalam keadaan lunak ditancaapkan 4 buah molybdenum wire sebagai penyangga filament kemudian filament dikaitkan pada keempat penyangga tersebut. Akhir dari proses mounting ini adalah proses perapatan lead-in wire seperti posisi semula. Kemudian produk yang ada, diberi getter yang berfungsi mengikat gas-gas lain dalam lampu dan membuat bola lampu menjadi vacuum sehingga tidak ada gas-gas lain di dalam lampu seperti O2dan lain-lain. Proses getter dilakukan dengan mencelupkan hasil mounting pada larutan getter selama beberapa detik dan setelah itu hasil mounting diletakkan dalam konveyor hasil akhir sambil menunggu keringnya getter sehingga melekat pada lampu. Getter yang digunakan adalah Phospor Red dan Barium Acid. Phospor Red digunakan pada lampu dengan cara percelupan oleh filament pada saat di proses di mesin automounting yang berfungsi membuat lampu menjadi vacuum (bekerja pada saat penyalaan awal atau flashing), sedangkan Barium Acid bekerja memvacuumkan lampu yang dioleskandi exhaust tube setelah produk melewati mesinautomounting. Barium Acid ini bekerja seiring dengan umur lampu. Pada lampu yang baik atau siap pakai maka getter ini berwarna hitam dan jika ada kebocoran ada berwarna putih.