bankartos.co.idbankartos.co.id/ANNUALRPT2012.pdfV I S I Menjadi Bank terpercaya dalam menjalain...
Transcript of bankartos.co.idbankartos.co.id/ANNUALRPT2012.pdfV I S I Menjadi Bank terpercaya dalam menjalain...
V I S I Menjadi Bank terpercaya dalam menjalain kemitraan dengan dunia usaha untuk mendukung perekonomian Indonesia yang mandiri
i
Visi dan Misi
Laporan Tahunan 2012bank artos
Laporan T
ahunan 2012bank
arto
s
M I S I
- Menyediakan layanan transaksi perbankan yang prima dan dan dipercaya oleh masyarakat Indonesia serta dunia usaha Nasional.
- Meyakinkan masyarakat Indonesia untuk melakukan transaksi perbankan dengan Bank Nasional.
- Menjangkau segenap lapisan masyarakat dengan memanfaatkan jaringan mitra usaha melalui sebuah kerjasama yang saling menguntungkan.
- Melakukan setiap kegiatan perbankan dengan integritas yang luhur.
KEBIJAKAN MUTU PERUSAHAAN
Pencapaian kepuasan pelanggan yang optimal melalui penyediaan kualitas kerja dan pelayanan prima secara berkesinambungan yang
menjadi budaya kerja Bank Artos Indonesia
PERUBAHAN LOGO BANK ARTOS INDONESIA Logo Bank Artos Indonesia mengalami perubahan sejak tanggal 24 juli 2012, perubahan tersebut telah disampaikan ke Bank Indonesia. Logo Baru Semangat Baru.
ii’
Peristiwa Penting
Laporan Tahunan 2012bank artos
Laporan T
ahunan 2012bank
arto
s
BAZAR UMKM - BANK ARTOS INDONESIA
Untuk memperkenalkan produk mitra usaha / nasabah Bank Artos Indonesia, telah diadakan Bazar UMKM pada tanggal 12 Desember 2012.
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITIES - CSR
Sebagai bentuk kepedulian Bank Artos Indonesia terhadap kualitas di bidang pendidikan khususnya gedung, sarana dan perlengkapan sekolah, pada tanggal 7 Desember 2012 manajemen Bank Artos Indonesia menyumbangkan perlengkapan sekolah dan merenovasi gedung sekolah.
Visi & Misi
Peristiwa Penting
Daftar Isi
Laporan Manajemen
Strategi & Kebijakan
Pengelolaan Risiko
Pelaksanaan G C G
Perkembangan Usaha
Susunan Pengurus
Manajemen Eksekutif
Struktur Organisasi
Ikhtisar Keuangan
Rasio Keuangan
Produk & Layanan
Jaringan Kantor
Laporan Auditor Independen
i
ii
iii’
1
5
8
28
43
46
47
49
50
51
52
53
iii’
Daftar Isi
Laporan Tahunan 2012bank artos
Laporan T
ahunan 2012bank
arto
s
Laporan T
ahunan 2012bank
arto
s
Tahun 2012 telah berlalu dengan berbagai peristiwa, peluang dan
tantangan yang terjadi sepanjang tahun tersebut. Namun sudah
semestinya kita mengucapkan puji syukur dan terima kasih kepada
Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmatNya Bank Artos
Indonesia tetap diberi kekuatan untuk terus berkarya dan mampu
memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia.
Kita menyadari berbagai gejolak ekonomi dunia terus membayangi
perjalanan kita sepanjang tahun 2012 baik yang terjadi di belahan
Eropa maupun Amerika, dengan berbagai jenis permasalahannya
maupun spesifikasinya. Diperlukan daya tahan yang tinggi untuk
mengatasinya. Pemerintah Indonesia mampu meredam goncangan
tersebut melalui stabilitas makro yang tetap terjaga sekaligus
mampu memberikan pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi yaitu
mencapai 6,2%, inflasi 4,3% serta suku bunga acuan 5,75%. Apresasi
yang tinggi patut diberikan kepada Pemerintah Indonesia.
Industri perbankan sangat berperan dalam menjaga stabilitas
nasional. Fungsi bank yang didukung oleh kemampuannya untuk
mengakselerasi setiap kegiatan bisnis sekecil apapun merupakan
akses ekonomi yang bernilai produktif. Perbankan menciptakan
interaksi bisnis yang mendorong perubahan perilaku dunia usaha,
mampu memperluas pasar dan mengembangkan berbagai produk
turunan yang pada akhirnya akan memberikan berbagai peluang
untuk kesejahteraan rakyat. Bank Artos Indonesia telah terlibat
didalamnya dan ikut memberikan kontribusi yang cukup
membanggakan selama ini.
Kinerja Bank selama tahun 2012 menunjukkan pertumbuhan yang
positif dan perannya untuk akselerasi pertumbuhan bukan hanya
dipahami dari perbandingan antar posisi. Proses yang menyertainya
memerlukan langkah panjang ditengah berbagai kendala persaingan
antar bank, seleksi ketat terhadap calon debitur untuk antisipasi risiko
dan sulitnya mencari calon debitur yang layak dan bankable. Perilaku
debitur yang seringkali berubah dari rencana awal, penggeseran
waktu penggunaan fasilitas dan kemudian juga pelunasan dini
karena pengambil alihan kredit oleh bank lain sedikit banyak
berpengaruh pada perkembangan posisi akhir tahun.
1
Laporan Manajemen
Laporan Tahunan 2012bank artos
dalam jutaan rp.
Pos Keuangan Growth2012 2011
55.342511.105 455.763
60.065313.713 253.648
54.331401.717 347.386
- 1.960910 2.870
1.443103.785 102.342
Laba
Kredit
Total Asset
Dana
Modal Inti
%
12.14
23.68
15.64
- 68.29
1.41
Lap
oran
Tah
unan
201
2bank
art
os
Kredit yang diberikan per akhir Desember 2012 tercatat sebesar Rp
313,71 milyar atau tumbuh 23,68 % dari tahun sebelumnya dan
masih diatas pertumbuhan nasional sebesar 23,10 % namun
pertumbuhan tersebut dirasakan belum maksimal yang disebabkan oleh
berbagai kendala tersebut diatas. Hal ini tampak pada besarnya nilai
kredit yang disetujui hanya sebesar 50,62 % dari nilai permohonan yang
diterima yaitu sebesar Rp 324 milyar penyebab yang utama antara lain
usaha kurang layak dan tidak bankable.
Disamping itu penurunan Portofolio kredit dari kredit berupa angsuran
berjangka telah menyumbang sebesar Rp 62,87 milyar, sementara
pelunasan yang dipercepat karena diambilalih bank lain mencapai sebesar
Rp.38,65 milyar. Jika memperhatikan hal tersebut sebenarnya manajemen
bank memiliki kemampuan untuk “mengenerade” pertumbuhan kredit
lebih tinggi lagi. Faktor lainnya adalah kehati-hatian debitur untuk
menggunakan fasilitas yang telah disetujui oleh bank sehingga plafon yang
belum dimanfaatkan mencapai Rp 75,93 milyar.
Disisi lain prinsip selektif dan hati-hati yang menjadi dasar kebijakan
keputusan kredit telah berdampak positif pada tingkat Rasio Kredit
Bermasalah Bank yang rendah yaitu 1,33% di tahun 2012 jauh dibawah
ketentuan maksimal 5 %.
Dibidang dana nilaiyang dihimpun mencapai total (termasuk mitra BPR )
Rp 401,72 milyar atau tumbuh 15,64 % dibandingkan dengan akhir
tahun 2011. Pertumbuhan dana terutama bersumber dari dana
konservatif (deposito dan giro ) sebesar Rp 54,33 milyar. Pertumbuhan ini
disesuaikan dengan kemampuan penyalurannya, selektif dan hat-hati
dengan memperhatikan sumber-sumber yang mengandung risiko dan
beban biaya yang menyertainya.
2
Laporan Manajemen
dalam jutaan rp.
DANA GROWTH2012 2011
54.331401.717 347.386
49.703314.710 265.007
11.60147.496 35.895
4.62887.007 82.379
- 17719.491 19.668
Dana Bank
Dana Pihak III
Total
Giro
Tabungan
%
15,64
38.279247.723 209.444Deposito
Laporan Tahunan 2012bank artos
49.70
32,32
- 0,90
18,28
49.70
5,62
Kebijakan pendanaan difokuskan pada upaya untuk menciptakan
kemudahan dalam mendapatkan akses dana yang bersifat fleksibel dan
realistis serta jangka panjang. Bank Artos Indonesia memiliki sumber
pasar yang mudah diakses berdasarkan kepercayaan. Pembinaan terus
dilakukan untuk memperkuat fondasi kerjasama dan kemitraan yang
saling menguntungkan terutama dengan mitra BPR yang selama ini
telah berkembang baik.
Kondisi likuiditas bank menunjukkan kondisi yang sangat likuid per
Akhir Desember 2012 dengan CAR mencapai 27,27 % dan sebagian
besar dana ditempatkan pada SBI di Bank Indonesia dengan nilai
Rp 125 milyar, aman namun bersifat sementara.
Pertumbuhan Dana yang diselarakan dengan pertumbuhan kredit telah
berdampak pada pertumbuhan Total Aset yang hanya mampu tumbuh
sebesar 12,14% menjadi Rp 511,11 milyar di akhir 2012. Total Aset adalah
muara dari keseluruhan kegiatan operasional bank dan merupakan
kuantifikasi usaha sebuah bank dalam satu periode satu tahun.
Perkembangan operasional bank diatas berpengaruh pada kurang
maksimalnya pencapaian Laba Bank yaitu hanya sebesar Rp 910 juta.
Cukup baik ditengah tingkat persaingan yang semakin ketat.
Modal Inti Bank mencapai total sebesar Rp 105,52 milyar, perningkatan
modal inti bank melalui pertumbuhan organik yaitu dari laba usaha yang
tidak dibagikan kepada pemegang saham seperti yang selama ini
dilakukan.
Pelaksanaan Tata Kelola Perushaan didasarkan pada ketentuan tentang
Good Corporate Governance yang berlaku. Aspek yang perlu diperhatikan
adalah penyampaian informasi yang transparan, layak dan berasal dari
sumber yang akuntabel, kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam setiap aspek pengambilan keputusan manajemen berpegang pada
prinsip profesional dan independen serta menjujung tinggi azas kesamaan,
kesetaraan dan keadilan. Publikasi dalam bentuk Laporan Tahunan Bank
adalah salah satu bentuk transparansi yang menyangkut profil bank
yang menyeluruh dan lengkap.
Kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku telah menjadi komitmen
semua pihak yang ada dalam jajaran manajemen baik mulai dari tingkat
paling bawah sampai tingkat atas. Untuk mewujudkan hal tersebut telah
dibentuk berbagai perangkat sistem kontrol yang berfungsi sebagai alat
pengawasan dan monitoring. Satuan kerja khusus yang dibentuk antara
lain SKAI, SKMR dan berbagai Komite (ALCO, Kredit) untuk membantu
proses pengambilan keputusan yang bersifat strategis untuk menghindari
risiko yang merugikan bank.
3
Laporan Manajemen
NAMA PEMEGANG SAHAM NOMINAL%
38.600.000.000,-40,00
15,00
14.475.000.000,-15,00
William Arto Hardy
Arto Hardy
Sinatra Arto Hardy
15,00Lina Arto Hardy
14.475.000.000,-15,00Lanny Miguna
14.475.000.000,-
14.475.000.000,-
Laporan Tahunan 2012bank artos
Laporan T
ahunan 2012bank
arto
s
Dibidang pengelolaan manajemen risiko, bank juga telah memiliki
pedoman tertulis yang menjadi acuan dalam operasional pengendalian
risiko. Berbagai aspek risiko yang terindikasi akan menimbulkan kerugian
bank antara lain risiko kredit, likuiditas,pasar dan operasional dikendalikan
melalui metode dan parameter yang sesuai dengan kompleksitas usaha
bank.Prosesnya ditempuh melalui identfikasi masalah, menetapkan
ukuran dan monitoringnya sekaligus merumuskan mitigasi risiko yang
diperlukan.
Dibidang pengembangan Sumber Daya Manusia, Manajemen sangat
memahami perannya sebagai aset korporasi. Berbagai upaya untuk
menciptakan SDM yang berkualitas telah dilakukan melalui berbagai
bentuk training dan pelatihan baik intern maupun ektern sesuai bidang dan
kompetensi peserta.Program pengembangan SDM dirumuskan dalam
Competency Based HR Management.
Pada akhirnya semua berpulang kepada kita sendiri untuk selalu
menyadari kekurangan, berusaha memperbaikinya dan meningkatkan
kinerjanya secara keseluruhan melalui peningkatan etos kerja,disiplin dan
kerja keras menghadapi tantangan kedepan yang semakin komplek.
Apa yang kami capai sedikit banyak adalah berkat kerja keras para pekerja
dengan dukungan dan kerjasama dari para stakeholders, untuk itu pada
kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pekerja
atas loyalitas dan dedikasi yang telah diberikan.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan bimbingan dan
petunjukNya bagi kita semua khususnya untuk kemajuan Bank Artos
Indonesia dimasa mendatang.
Bandung, 30 Mei 2013
William Arto Hardy Reinantha Yaputra
Komisaris Utama Direktur Utama
4
Laporan Manajemen
Lap
oran
Tah
unan
201
2bank
art
os
Laporan Tahunan 2012bank artos
Dalam menetapkan Strategi dan kebijakan Bank Artos Indonesia,
manajemen sangat memperhatikan dan mempertimbangkan
perkembangan industri perbankan yang terjadi baik di wilayah nasional,
regional Asean maupun global dunia. Kebijakan Pemerintah dan Bank
Indonesia dalam sektor keuangan dan industri perbankan juga tidak luput
dari dampak perkembangan kondisi dan situasi pasar keuangan yang
terjadi diwilayah tersebut. Dengan kata lain faktor eksternal lebih banyak
menjadi pertimbangan manajemen bank disamping kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki bank saat ini. Kebijakan Bank Indonesia yang
mengatur tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal
Inti Bank telah mengelompokan bank berdasarkan kegiatan usaha
(BUKU). Bank yang memiliki modal inti lebih kecil dengan sendirinya akan
mengalami pembatasan dalam kegiatan usahanya. Bank Artos Indonesia
masuk dalam kelompok BUKU 1 dimana modal inti bank dibawah Rp. 1
triliun. Untuk itu Bank akan fokus pada jenis kegiatan usaha yang telah
ditetapkan.
Stretegi dan Kebijakan bank tetap berpegang teguh pada Prinsip-Prinsip
Kehati-hatian yang terukur ( Prudential Banking ) didukung oleh
pengelolaan Manajemen Risiko (risk management), pelaksanaan Tata
Kelola Perusahaan yang baik ( Good Corporate Governance - GCG ) serta
kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku ( Compliance ).
TARGET PASAR
Target pasar Bank Artos Indonesia adalah pasar dengan skala usaha mikro,
kecil dan menengah (UMKM). Pasar UMKM masih memiliki ruang yang
sangat besar dan propektif. Pemasaran untuk sekmen UMKM sangat
membutuhkan Jaringan kantor yang luas guna menjangkau para
pengusaha UMKM khususnya pengusaha mikro dan kecil,
mempertimbangkan terbatasnya jaringan kantor yang dimiliki Bank maka
strategi bisnis bank difokuskan pada bisnis kemitraan dengan lembaga
keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank. Lembaga Keuangan
Bank (BPR) dan Lembaga Keuangan Bukan Bank tersebut akan menjadi
perpanjangan tangan Bank Artos Indonesia melalui jaringan kantor yang
mereka miliki.
SUMBER DAYA MANUSIA
Dalam situasi tingkat persaingan di industri perbankan yang semakin
tinggi, Bank dituntut mampu menyediakan Sumber Daya Manusia yang
berkualitas yang memiliki kemampuan berkompetensi yang sehat. Sumber
Daya Manusia merupakan asset yang sangat bernilai bagi perkembangan
dan kemajuan suatu perusahaan. Kualitas Sumber Daya Manusia harus
terus dikembangkan melalui Program Pengembangan SDM berbasis pada
kompetensi - Competency Based HR Management.
5
Strategi dan Kebijakan
Laporan Tahunan 2012bank artos
Laporan T
ahunan 2012bank
arto
s
Program pengembangan Sumber Daya Manusia antara lain meliputi :
1. Melaksanakan program pendidikan dan pelatihan secara
berkesinambungan.
2. Meningkatkan motivasi dan moral kerja karyawan.
3. Meningkatkan kepatuhan, kedisiplinan, produktivtas dan effesiensi
kerja karyawan.
4. Melaksanakan program peningkatan kesejahteraan karyawan.
5. Menyempurnakan kebijakan dan sistem prosedur yang terkait dengan
SDM.
6. Meningkatkan pemahaman karyawan terhadap risiko dalam setiap
aktivitas perbankan dan menanamkan budaya sadar risiko.
7. Mengikutsertakan pengurus bank, seluruh pimpinan unit kerja dan
staff karyawan yang terkait dengan take risk mengikuti program
sertifikasi manajemen risiko sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia
serta memberikan pelatihan penyegaran (refreshment training) bagi
yang telah lulus sertifikasi manajemen risiko setelah melewati masa
waktu tertentu.
6
Strategi dan Kebijakan
Lap
oran
Tah
unan
201
2bank
art
os
Laporan Tahunan 2012bank artos
TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI
Teknologi Sistem Informasi merupakan aset yang juga tidak kalah penting
selain Sumber Daya Manusia bagi suatu perusahaan. Bank Artos Indonesia
telah memiliki Banking System yang bekerja secara realtime online
sehingga mampu menyediakan informasi dan data secara tepat waktu,
yang didukung dengan fasilitas back up yang bersifat realtime backup
(mirroring) serta tersedianya Disaster Recovery Center yang secara
berkala telah dilakukan proses pengujian untuk memastikan system dapat
berfungsi secara tepat dan cepat. Keikutsertaan Bank Artos Indonesia
sebagai anggota jaringan ATM Bersama telah memberikan kemudahan dan
kenyamanan bagi nasabah dalam bertransaksi melalui 13,000 jaringan
ATM Bersama yang tersebar di seluruh Indonesia. Jenis transaksi yang
dapat dilakukan melalui jaringan ATM Bersama antara lain ; penarikan
tunai, kiriman uang / transfer antar bank anggota, pembayaran tagihan
PLN, Telepon, Pajak dan pembayaran kartu kredit. Penyediaan Teknologi
Sistem Informasi yang baik dapat memberikan rasa aman dan nyaman
kepada setiap nasabah atau masyarakat yang akan mempergunakan jasa
dan bertransaksi dengan Bank Artos Indonesia.
KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF (KAP) & RASIO NON PERFORMING
LOAN (NPL)
Rasio Non Performing Loan (NPL) dan Kualitas Aktiva Produktif (KAP) per
akhir tahun 2012 mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan
tahun 2011, namun masih tergolong SEHAT atau dibawah ketentuan Bank
Indonesia. Aktiva produktif Bank terdiri dari Kredit yang diberikan,
Sertifikat Bank Indonesia dan Simpanan pada Bank Lain. Membaiknya
kualitas aktiva produktif diantaranya disebabkan oleh peningkatan
penyaluran kredit dan penyelesaian kredit bermasalah. Penanganan
permasalahan kualitas aktiva produktif lebih mengutamakan
penyelesaian secara musyawarah untuk mencapai win-win solution.
Penyelesaian aktiva bermasalah sebagian besar menunggu hasil penjualan
agunan. Bank Artos Indonesia telah melakukan pelelangan melalui
Lembaga Lelang Negara dan menunjuk Agent Property untuk
memasarkan penjualan agunan dari aktiva yang bermasalah serta
bekerjasama dengan Kantor Kuasa Hukum khusus untuk menangani
debitur yang tidak kooperatif untuk diteruskan proses litigasi sesuai
dengan hukum yang berlaku.
7
Strategi dan Kebijakan
Laporan Tahunan 2012bank artos
Laporan T
ahunan 2012bank
arto
s
RASIO TINGKAT KECUKUPAN MODAL BANK (Capital Adequacy
Ratio = CAR)
Rasio Tingkat Kecukupan Modal (CAR) merupakan salah satu komponen
kunci penting untuk menumbuhkan tingkat kepercayaan masyarakat
terhadap Bank. Rasio CAR Bank Artos Indonesia per Desember 2012
sebesar 27,72% atau diatas ketentuan minimal CAR yang ditetapkan
Bank Indonesia sebesar 8 %. Rasio CAR mengalami penurunan bila
dibandingkan dengan tahun 2011, hal ini sejalan dengan peningkatan
pertumbuhan penyaluran dana berupa kredit yang diberikan yang
mengakibatkan peningkatan portofolio Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
(ATMR). Rasio CAR yang masih tinggi memberikan ruang terhadap
kemampuan bank dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga
intermediasi serta memberikan ruang yang sangat besar untuk
peningkatan pertumbuhan usaha.
RASIO RENTABILITAS
Rasio Rentabilitas bank perakhir tahun 2012 menunjukan penurunan
apabila dibandingkan dengan tahun 2011. Peningkatan kualitas rasio
rentabilitas akan terus diupayakan melalui peningkatan pertumbuhan
penyaluran kredit yang tinggi dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-
hatian, menjaga keseimbangan pertumbuhan antara penghimpunan dana
dan penyaluran kredit serta mengevaluasi kembali struktur pendanaan
Bank dengan memfokuskan pada penghimpunan dana murah.
8
Pengelolaan Risiko
Lap
oran
Tah
unan
201
2bank
art
os
Laporan Tahunan 2012bank artos
Di dalam setiap keputusan bisnis selalu melekat unsur risiko, sehingga
bank sebagai lembaga intermediasi keuangan dan kepercayaan, dituntut
untuk dapat mengantisipasi dan meminimalkan risiko-risiko tersebut
melalui pengendalian dan pengelolaan risiko yang efektif, terintegrasi dan
berkesinambungan.
Penerapan manajemen risiko di Bank Artos Indonesia dilaksanakan sesuai
dengan Kebijakan Pedoman Penerapan Manajemen Resiko yang disusun
berdasarkan PBI PBI No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 dan Surat
Edaran Bank Indonesia No. 5/21/DPNP/tanggal 29 September 2003
tentang penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum yang diubah
dengan PBI No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang Penerapan
Manajemen Risiko bagi Bank, serta Surat Edaran No.5/21/DPNP perihal
penerapan manajemen risiko bagi bank Umum, serta mengikuti
perkembangan dan tantangan bisnis yang terjadi. Setiap perubahan
kebijakan, peraturan dan lingkungan bisnis, merupakan salah satu alat
monitoring yang dipergunakan untuk mengidentifikasi, mengukur dan
memonitor risiko sekaligus untuk melakukan mitigasi risiko. Metode
pengukuran risiko yang dipergunakan oleh Bank Artos Indonesia
mempergunakan metode yang sesuai dengan ukuran dan kompleksitas
usaha Bank Artos Indonesia. Parameter yang dipergunakan meliputi
parameter inhern risk dan sistem pengendalian risiko (SPR) untuk seluruh
jenis risiko. .
Bank Artos berupaya mengimplementasikan manajemen risiko kepada
seluruh jenjang organisasi dalam upaya mendorong pertumbuhan bisnis
yang mengedepankan prinsip kehati-hatian dan praktek-praktek
perbankan yang sehat. Penerapan manajemen risiko merupakan bagian
untuk memperkuat stabilitas dan ketahanan kegiatan bisnis perbankan
yang dilakukan melalui :
1. Pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi.
2. Kecukupan kebijakan dan prosedur manajemen risiko serta penetapan
limit.
3. Proses pengelolaan risiko meliputi : proses identifikasi, pengukuran,
dan pemantauan pengendalian risiko.
4. Sistem pengendalian intern yang menyeluruh.
9
Pengelolaan Risiko
Laporan Tahunan 2012bank artos
Laporan T
ahunan 2012bank
arto
s
Pengungkapan Permodalan
Bank Artos sebagai lembaga intermediasi keuangan tidak akan terlepas
dari risiko risiko yang mungkin timbul, sehingga dalam menjalankan
aktivitas bisnisnya harus dikelola dengan sangat hati hati agar tidak
menimbulkan potensi kerugian yang melebihi dari modal yang dimiliki.
Bank Artos terus menjaga kecukupan modalnya dengan meningkatkan
pertumbuhan organik.
10
Pengelolaan Risiko
Lap
oran
Tah
unan
201
2bank
art
os
Laporan Tahunan 2012bank artos
STRATEGI MANAJEMEN RESIKO
Untuk memastikan pengendalian risiko dapat diterapkan secara memadai,
maka langkah-langkah yang dilakukan oleh Bank Artos, sebagai berikut :
1. Memiliki pedoman kebijakan dan prosedur manajemen risiko yang
disusun sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tentang penerapan
Manajemen Resiko bagi Bank Umum.
2. Membentuk komite - komite yang secara aktif melakukan
pemantauan atas mitigasi risiko, yaitu : Komite Manajemen Risiko,
Komite Pemantau Risiko, Komite Audit, Komite Pengarah Teknologi
Informasi, Komite Kredit, ALCO.
3. Penetapan parameter dan limit transaksi bertujuan untuk meningkatkan
mitigasi risiko Bank Artos dalam proses identifikasi, pengukuran,
pemantauan dan pengendalian risiko.
4. Mengikutsertakan pengurus bank, seluruh pimpinan unit kerja dan staff
karyawan yang terkait dengan take risk untuk mengikuti program
sertifikasi manajemen risiko sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia
serta memberikan pelatihan penyegaran (refreshment training) bagi
yang telah lulus sertifikasi manajemen risiko setelah melewati masa
waktu tertentu.
5. Mengembangkan budaya sadar risiko pada seluruh karyawan melalui
program pelatihan dan sosialisasi manajemen risiko secara
berkesinambungan.
PROFIL RISIKO
Jenis RisikoPeringkat
Risiko InhernKualitas PenerapanManajemen Risiko
Peringkat Risiko
Low to Moderate
Risiko Kredit
Risiko Pasar
RisikoLikuiditas
RisikoOperasional
Risiko Hukum
RisikoStratejik
RisikoKepatuhan
RisikoReputasi
PeringkatProfil Risiko
Moderate
Low
Low to Moderate
Low
Moderate
Low to Moderate
Low
Moderate
Satisfactory
Satisfactory
Satisfactory
Satisfactory
Satisfactory
Satisfactory
Satisfactory
Satisfactory
Satisfactory
Low to Moderate
Low to Moderate
Low
Low to Moderate
Low
Low to Moderate
Low to Moderate
Low
Low to Moderate
11
Pengelolaan Risiko
Laporan Tahunan 2012bank artos
Laporan T
ahunan 2012bank
arto
s
RISIKO KREDIT
Dalam pengelolaan risiko kredit Bank Artos fokus kepada prinsip kehati
hatian dalam pemberian kredit, penggunaan dana oleh debitur dan rasio
Non Performing Loan (NPL).
Strategi Bank Artos dalam mengelola risiko kredit dilakukan dengan upaya
upaya sebagai berikut :
1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi.
2. Membentuk Komite Kredit.
3. Kebijakan dan prosedur perkreditan yang mengutamakan prinsip
kehati hatian.
3. Proses persetujuan kredit yang transparan dan berjenjang oleh Komite
Kredit.
4. Pengawasan berkesinambungan untuk mengidentifikasi secara dini
potensi risiko kredit yang mungkin timbul, sehingga dapat melakukan
langkah - langkah pencegahan, penyelamatan maupun penyelesaian
yang efektif dan efisien.
RISIKO PASAR
Dalam menjalankan aktivitas usahanya, Bank Artos menghadapi risiko
pasar yang terkait dengan suku bunga. Pengelolaan risiko suku bunga
secara keseluruhan dijalankan dengan metodologi yang dapat
mengidentifikasikan risiko suku bunga dari portofolio aset dan kewajiban
yang sensitif terhadap perubahan suku bunga. Selain itu penghimpunan
dana selalu dikaitkan dengan kemampuan penyalurannya serta dipayakan
tidak terjadi negaitive interest gap, sehingga pendapatan bunga bersih
yang diperoleh selalu dalam kondisi positif dan pada akhirnya tingkat risiko
suku bunga dapat ditekan seminimal mungkin.
RISIKO LIKUIDITAS
Untuk memastikan kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya
kepada nasabah/ counterparty, Bank Artos menerapkan pengelolaan
likuiditas melalui penempatan pada SBI, meningkatkan kualitas pelayanan
kepada nasabah penyimpan untuk menjaga stabilitas dan kontinuitas
jumlah simpanan, melakukan pemantauan likuiditas secara harian,
disamping itu pula bank memiliki kebijakan Rencana Pendanaan Darurat
yang berisi langkah langkah yang dilakukan bank dalam rangka
menghadapi perubahan likuiditas bank.
12
Pengelolaan Risiko
Lap
oran
Tah
unan
201
2bank
art
os
Laporan Tahunan 2012bank artos
RISIKO OPERASIONAL
Hal hal yang berpotensi menyebabkan risiko operasional yang material
adalah diantaranya : kecukupan ketentuan dan prosedur, kualitas SDM,
turn-over pegawai, IT, kecukupan supervisi dan faktor eksternal lainnya.
Untuk meminimalkan risiko operasional, Bank Artos melakukan upaya-
upaya seperti : setiap aktivitas operasional dibuatkan SOP yang selalu
dievaluasi sesuai dengan perkembangan bisnis, meningkatkan fungsi
kontrol dalam proses transaksi, mengamankan aset dan data, melakukan
Disaster Recovary Plan secara rutin, memastikan bahwa setiap personil
memiliki kualifikasi dan terlatih sesuai dengan fungsinya, dan
memasatikan seluruh aktivitas operasional yang dilakukan telah sesuai
dengan ketentuan, sistem dan prosedur yang ditetapkan.
RISIKO HUKUM
Kelemahan aspek yuridis adalah faktor yang berpotensi menyebabkan
risiko hukum. Identifikasi dan pengelolaan risiko hukum dilakukan pada
seluruh aktivitas fungsional yang melekat pada penghimpunan dana,
perkreditan, sistem teknologi informasi, operasional dan jasa layanan
serta pengelolaan sumber daya manusia.
RISIKO REPUTASI
Pelayanan nasabah yang kurang memuaskan dan kelambatan dalam
penyelesaian pengaduan nasabah, serta pemberitaan negatif lainnya
adalah merupakan permasalahan dari risiko reputasi yang berdampak
pada penurunan kepercayaan terhadap bank yang dapat menimbulkan
potensi kerugian, akibat dari penurunan jumlah nasabah dan pendapatan
bank.
Identifikasi risiko reputasi dilakukan Bank Artos secara berkala dengan
cara memantau kualitas pelayanan, kecepatan penyelesaian pengaduan
nasabah dan pemantauan berita yang terkait dengan bank maupun grup
usaha bank di berbagai media masa.
Upaya upaya yang dilakukan bank dalam meminimalkan potensi risiko
reputasi adalah dengan terus meningkatkan kualitas pelayanan terhadap
nasabah dengan cara peningkatan keahlian pegawai melalui program
pelatihan dan merekrut tenaga tenaga profesional.
13
Pengelolaan Risiko
Laporan Tahunan 2012bank artos
Laporan T
ahunan 2012bank
arto
s
RISIKO STRATEGIK
Pencapain realisasi rencana bisnis dan perkembangan usaha yang tidak
optimal adalah yang melandasi perlunya dilakukan identifikasi risiko
strategik secara intens.
Dalam pengelolaan risiko strategik Bank Artos telah mengembangkan
rencana strategis bank yang dituangkan dalam Rencana Bisnis Bank yang
berfungsi sebagai cetak biru pengembangan usaha bank, manajemen
membentuk Tim Pemantau RBB yang bertugas mengkordinir
pengembangan bisnis dan memantau serta melakukan identifikasi
masalah perkembangan realisasi rencana bisnis.
RISIKO KEPATUHAN
Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan bank tidak mematuhi
atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan atau
ketentuan lainnya baik internal maupun eksternal. Risiko ini dapat
berdampak pada pemberian teguran secara administratif maupun
pengenaan denda oleh pihak regulator (Bank Indonesia) ataupun instansi
lainnya.
Pengelolaan manajemen risiko ini dilakukan dengan cara melakukan
evaluasi terhadap aspek kepatuhan terhadap ketentuan perundang-
undangan, ketentuan kehati hatian dan ketentuan lainnya seperti KPMM,
BMPK, GWM, Kualitas Aset, Penerapan APU-PPT, PPA , upaya lain yang
dilakukan untuk memitigasi risiko kepatuhan adalah dengan
meningkatkan pemahaman karyawan terhadap peraturan dan ketentuan
melalui program pelatihan, sosialisasi dan coaching clinic, disamping itu
pula peran yang dilakukan oleh Satuan Kerja Kepatuhan cukup sentral
dalam memasikan kepatuhan terhadap pelaksanaan perundang-undangan
dan ketentuan yang berlaku.
Pe
ng
un
gk
ap
an
Ku
an
tit
atif
Stru
ktu
r P
erm
od
ala
n B
an
k U
mu
m
( 2 )
Mo
da
l In
ti
KO
MP
ON
EN
MO
DA
L
KO
MP
ON
EN
MO
DA
L
- --- - - - -- -
10
3,7
85
7,2
85
96
,50
0 - - -
3,0
08
3,0
08 -
( 3 )
Ko
nso
lid
asi
( 6 )
( 5 )
( 4 )
--
No
.
( 1 )
31 D
esem
ber
20
12
--
Ba
nk
31 D
esem
ber
20
11
Ko
nso
lid
asi
Ba
nk
- -- - - - -- -
-
10
6,7
93-
10
6,7
93
34
6,8
12
38
,37
8 -- -
I
A
1.
Mo
da
l D
iseto
r
2.
Ca
da
ng
an T
am
ba
ha
n M
od
al
3.
Mo
da
l In
ova
tif
4.
Fa
kto
r Pen
gu
ra
ng M
od
al
In
ti
5.
Kep
en
tin
ga
n N
on P
en
gen
da
li
Mo
da
l Pele
ng
ka
pB
1.
Level
Ata
s (
Up
per
Tie
r 2
)
2.
Level
Baw
ah (
Lo
wer
Tie
r 2
) m
aksim
um
50
% M
od
al
In
ti
3.
Fa
kto
r Pen
gu
ra
ng M
od
al
Pele
ng
ka
p
Fa
kto
r Pen
gu
ra
ng M
od
al
In
ti
da
n M
od
al
Pele
ng
ka
pM
od
al
Pele
ng
ka
pC
Eksp
osu
r S
eku
rit
isa
si
Mo
da
l Pele
ng
ka
p T
am
ba
ha
n Y
an
g M
em
en
uh
i Persya
ra
ta
n (
Tie
r 3
)D
MO
DA
L P
ELE
NG
KA
P T
AM
BA
HA
N Y
AN
G D
IA
LO
KA
SIK
AN
UN
TU
K M
EN
GA
NT
IS
IPA
SI
RIS
IK
O P
AS
AR
E
TO
TA
L M
OD
AL I
NT
I D
AN
MO
DA
L P
ELE
NG
KA
P (
A +
B -
C)
II
KO
MP
ON
EN
MO
DA
LTO
TA
L M
OD
AL I
NT
I,
MO
DA
L P
ELE
NG
KA
P,
DA
N M
OD
ALP
ELE
NG
KA
P T
AM
BA
HA
N
YA
NG
DIA
LO
KA
SIK
AN
UN
TU
K M
EN
GA
NT
IS
IPA
SI
RIS
IK
O P
AS
AR (
A+
B-C
+E
)III
AS
ET T
ER
TIM
BA
NG
ME
NU
RU
T R
IS
IK
O (
AT
MR
) U
NT
UK R
IS
IK
O K
RE
DIT
IV
AS
ET T
ER
TIM
BA
NG
ME
NU
RU
T R
IS
IK
O (
AT
MR
) U
NT
UK R
IS
IK
O O
PE
RA
SIO
NA
LV
AS
ET T
ER
TIM
BA
NG
ME
NU
RU
T R
IS
IK
O (
AT
MR
) U
NT
UK R
IS
IK
O P
AS
AR
VI
Meto
de S
ta
nd
ar
Mo
del
In
tern
al
BA
-2
7.7
2%
RA
SIO
KE
WA
JIB
AN
PE
NY
ED
IA
AN
MO
DA
L M
IN
IM
UM
UN
TU
K R
IS
IK
OK
RE
DIT,
RIS
IK
O O
PE
RA
SIO
NA
L
DA
N R
IS
IK
O P
AS
AR (
III
: (
IV +
V +
VI))
VII
--
10
2,3
42
5,8
42
96
,50
0- - - -
3,8
16
3,8
16 - - - -
10
6,1
58
--
- --- - - - -- - - - - ---
10
6,1
58
32
0,7
33
38
,37
8 -- -
29
.56
%
- - - -- - -
Dala
m juta
an r
upia
h
14
Pengelolaan Risiko
Lap
oran
Tah
unan
201
2bank
art
os
Laporan Tahunan 2012bank artos
Pengelolaan Risiko
15Laporan Tahunan 2012bank artos
Laporan T
ahunan 2012bank
arto
sP
en
gu
ng
ka
pa
n T
ag
iha
n B
ers
ih B
erd
as
ark
an
Wila
ya
h - B
an
k S
ec
ara I
nd
ivid
ua
l
Ka
teg
ori P
orto
folio
---- --
15
0,2
40
4,9
19
3,5
19
14
,09
8
---- --
Tag
iha
n K
ep
ad
a E
ntit
as S
ekto
r Pu
blik
Tag
iha
n K
ep
ad
a P
em
erin
ta
h
Tag
iha
n K
ep
ad
a B
an
k
Tag
iha
n K
ep
ad
a B
an
k P
em
ba
ng
un
an M
ult
ilatera
l da
n L
em
ba
ga I
ntern
asio
na
l
Kred
it Bera
gu
n P
ro
perti K
om
ersil
Kred
it Bera
gu
n R
um
ah T
ing
ga
l
Tag
iha
n K
ep
ad
a U
sa
ha M
ikro, U
sa
ha K
eci l d
an P
orto
folio
RItel
Kred
it Peg
aw
ai / P
en
siu
na
n--
70
,49
3
-
21
1
Tag
iha
n K
ep
ad
a K
orp
ora
si
---
77
3
2,8
20
14
,09
8
15
0,2
40--
4,1
46
69
9-
-
46
,26
4
-
22
,28
0
-2
18
,22
9-
43
,80
11
61
,26
1
Tag
iha
n Y
an
g T
ela
h J
atu
h T
em
po
-- --
5,9
74
43
,63
3
51
1,1
05
-- -
Eksp
osu
r Di U
nit S
ya
ria
h (
ap
ab
i la a
da
)
Asset L
ain
nya
TO
TA
L
5,9
68-
22
,66
5
6-
20
,96
8
( 5 )
( 9 )
( 8 )
( 7 )
( 6 )
( 10 )
( 12 )
( 11 )
( 3 )
( 4 )
( 2 )
No
.
1235 4678910
12
11
( 1 )
Ta
gih
an
Be
rs
ih B
erd
as
ark
an
Wila
ya
h
Po
sis
i Ta
ng
ga
l La
po
ra
n
Wila
ya
h 1
Po
sis
i Ta
ng
ga
l La
po
ra
n T
ah
un
Se
be
lum
ny
a
Ta
gih
an
Be
rs
ih B
erd
as
ark
an
Wila
ya
h
Wila
ya
h 2
Wila
ya
h 3
ds
tT
ota
lW
ilay
ah
1W
ilay
ah
2W
ilay
ah
3d
st
To
ta
l
---- ---
1,7
38
13
,16
7-- -
----
---- ------- --
---- ------- --
---- ------- --
---- ------- --
Dala
m ju
taan ru
pia
h
16
Pengelolaan Risiko
Lap
oran
Tah
unan
201
2bank
art
os
Laporan Tahunan 2012bank artos
Pe
ng
un
gk
ap
an
Ta
gih
an
Be
rs
ih B
erd
as
ark
an
Sis
a J
an
gk
a W
ak
tu
Ko
ntra
k -
Ba
nk S
ec
ara I
nd
ivid
ua
l
Ka
teg
ori
Po
rto
foli
o
87
5 -
3,8
57 -
Tag
iha
n K
ep
ad
a E
ntit
as S
ekto
r P
ub
lik
Tag
iha
n K
ep
ad
a P
em
erin
ta
h
Tag
iha
n K
ep
ad
a B
an
k
Tag
iha
n K
ep
ad
a B
an
k P
em
ba
ng
un
an M
ult
ila
tera
l d
an L
em
ba
ga I
ntern
asio
na
l
Kred
it B
era
gu
n P
ro
perti
Ko
mersil
Kred
it B
era
gu
n R
um
ah T
ing
ga
l
Tag
iha
n K
ep
ad
a U
sa
ha M
ikro,
Usa
ha K
eci l d
an P
orto
fol i
o R
Itel
Kred
it P
eg
aw
ai
/ Pen
siu
na
n-
1,4
42
-
9,9
99
Tag
iha
n K
ep
ad
a K
orp
ora
si
10
2
15
2
15
0,2
40 - -
85
3,5
19
13
,94
6
-
24
,51
3
-
35
,65
1
10
,61
04
4,0
47
53
,84
41
10
,90
1
Tag
iha
n Y
an
g T
ela
h J
atu
h T
em
po
3,6
89
12
,92
75
7,9
03
Eksp
osu
r D
i U
nit
Sya
ria
h (
ap
ab
ila a
da
)
Asset
La
inn
ya
TO
TA
L
- --
78
,61
1
- -
43
,63
3
35
7,9
75
( 5 )
( 6
)(
3 )
( 4 )
( 2 )
No
1 2 3 54 6 7 8 9 10
12
11
( 1 )
Ta
gih
an
Be
rs
ih B
erd
as
ark
an
Sis
a J
an
gk
a W
ak
tu
Ko
ntra
k
Po
sis
i T
an
gg
al
La
po
ra
n
<=
1 t
ah
un
> 1
th
n s
d 3
th
n>
3 t
hn
sd
5 t
hn
( 1
0 )
( 9 )
( 1
1 )
( 1
2 )
Po
sis
i T
an
gg
al
La
po
ra
n T
ah
un
Se
be
lum
ny
a
- - - - -
15
0,2
40 - -
4,9
19
3,5
19
14
,09
8
- -
-
71
,60
5
-2
19
,40
2
- -- -
3,6
89 -
43
,63
3
51
1,1
05
( 8 )
( 7
)
To
ta
l
Ta
gih
an
Be
rs
ih B
erd
as
ark
an
Sis
a J
an
gk
a W
ak
tu
Ko
ntra
k
> 5
th
nN
on
-K
on
tra
ktu
al
<=
1 t
ah
un
> 1
th
n s
d 3
th
n>
3 t
hn
sd
5 t
hn
To
ta
l>
5 t
hn
No
n-K
on
tra
ktu
al
-
- - - - - - - - - - --
- - - - - - - - - - --
- - - - - - - - - - --
- - - - - - - - - - --
- - - - - - - - - - --
- --
- - - -
- - - -
- - - -
- - - - -- - - -
- --
3,6
89 --
Dala
m juta
an r
upia
h
Pengelolaan Risiko
17Laporan Tahunan 2012bank artos
Laporan T
ahunan 2012bank
arto
sD
ala
m ju
taan ru
pia
h
Pe
ng
un
gk
ap
an
Ta
gih
an
Be
rs
ih B
erd
as
ark
an
Se
kto
r Ek
on
om
i - Ba
nk S
ec
ara I
nd
ivid
ua
l
No
.
( 1 )
( 2 )
Perik
an
an
Perta
nia
n, P
erb
uru
an d
an K
eh
uta
na
n
Ka
teg
ori P
orto
folio
( 5 )
Tag
iha
n
Kep
ad
a B
an
k
Pem
ba
ng
un
an
Mu
ltila
tera
l
Tag
iha
n
Kep
ad
a
Kred
it Peg
aw
ai/
Kred
it B
era
gu
n
Pro
perti
Tag
iha
n
Kep
ad
a U
sa
ha
Mik
ro, U
sa
ha
Kecil d
an
Tag
iha
n
Kep
ad
a
Tag
iha
n
Ya
ng T
ela
h
Ja
tu
h
Eksp
osu
r Di
Un
it Usa
ha
Sya
ria
h
Aset
( 9 )
( 8 )
( 7 )
( 6 )
( 10 )
( 14 )
( 13 )
( 12 )
( 11 )
( 3 )
Tag
iha
nK
ep
ad
a
Tag
iha
nK
ep
ad
aE
ntit
as
( 4 )
15
0,2
40
15
0,2
40
Ja
sa K
eseh
ata
n d
an K
eg
iata
n S
osia
l
1
In
du
stri P
en
go
lah
an
Perta
mb
an
ga
n d
an P
en
gg
alia
n
Ko
nstru
ksi
Lis
trik
, Ga
s d
an A
ir
Pen
yed
iaa
n A
ko
mo
da
si d
an P
en
yed
iaa
n M
aka
n M
inu
m
Perd
ag
an
ga
n B
esa
r da
n E
cera
n
Pera
nta
ra K
eu
an
ga
n
Perta
nia
n, P
erb
Tra
nsp
orta
si, P
erg
ud
an
ga
n d
an K
om
un
ika
si
Ad
min
istra
si P
em
erin
ta
ha
n, P
erta
ha
na
n d
an J
am
ina
n S
osia
l Wa
jib
Rea
lesta
te, U
sa
ha P
ersew
aa
n d
an J
asa P
eru
sa
ha
an
Ja
sa P
en
did
ika
n
Ja
sa P
ero
ra
ng
an Y
an
g M
ela
ya
ni R
um
ah T
an
gg
a
Ja
sa K
em
asya
ra
ka
ta
n, S
osia
l Bu
daya
, Hib
ura
n d
an P
ero
ra
ng
an L
ain
nya
Keg
iata
n Y
an
g B
elu
m J
ela
s B
ata
sa
nn
ya
Ba
da
n I
ntern
asio
na
l da
n B
ad
an E
kstra I
ntern
asio
na
l La
inn
ya
La
inn
ya
Bu
ka
n L
ap
an
ga
n U
sa
ha
23456789
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
To
ta
l
Po
sis
i Ta
ng
ga
l La
po
ra
n
Kred
it B
era
gu
n
Ru
ma
h
3,5
19
42
4,8
78
13
,94
6
15
2
1,3
15
16
,63
3
48
9
97
9,9
99
14
,68
6
26
,31
9
3,1
74
13
,25
6
3,5
19
4,9
20
14
,09
87
0,4
92
21
8,2
29
5,9
74
43
,63
3
43
,63
3
2,4
62
58
1
18
Pengelolaan Risiko
Lap
oran
Tah
unan
201
2bank
art
os
Laporan Tahunan 2012bank artos
Dala
m juta
an r
upia
h
- - - - - --
-
- -- --- - - -- --- -
Po
sis
i T
an
gg
al
La
po
ra
n T
ah
un
Se
be
lum
ny
a
Perik
an
an
Perta
nia
n,
Perb
uru
an d
an K
eh
uta
na
n
Ja
sa K
eseh
ata
n d
an K
eg
iata
n S
osia
l
1
In
du
stri
Pen
go
lah
an
Perta
mb
an
ga
n d
an P
en
gg
al i
an
Ko
nstru
ksi
Lis
trik
, G
as d
an A
ir
Perd
ag
an
ga
n B
esa
r d
an E
cera
n
Pera
nta
ra K
eu
an
ga
n
Perta
nia
n,
Perb
Tra
nsp
orta
si,
Perg
ud
an
ga
n d
an K
om
un
ika
si
Ad
min
istra
si
Pem
erin
ta
ha
n,
Perta
ha
na
n d
an J
am
ina
n S
osia
l W
aji
b
Rea
lesta
te,
Usa
ha P
ersew
aa
n d
an J
asa P
eru
sa
ha
an
Ja
sa P
en
did
ika
n
Ja
sa K
em
asya
ra
ka
ta
n,
So
sia
l B
ud
aya
, H
ibu
ra
n d
an P
ero
ra
ng
an L
ain
nya
2 3 4 5 6 7 8 9
10 11
12
13
14
15
Ja
sa P
ero
ra
ng
an Y
an
g M
ela
ya
ni
Ru
ma
h T
an
gg
a
Keg
iata
n Y
an
g B
elu
m J
ela
s B
ata
sa
nn
ya
Ba
da
n I
ntern
asio
na
l d
an B
ad
an E
kstra I
ntern
asio
na
l La
inn
ya
La
inn
ya
Bu
ka
n L
ap
an
ga
n U
sa
ha
16
17
18
19
20
To
ta
l
- - - - --
-
- -- --- - - --- --
- - - - -- - - -- --- - - --- --
- - - - -- - - -- --- - - --- --
- - - - -- - - -- --- - - --- --
- - - - -- - - -- --- - - --- --
- - - - -- - - -- --- - - --- --
- - - - -- - - -- --- - - --- --
- - - - -- - - -- --- - - --- --
- - - - -- - - -- --- - - --- --
- - - - -- - - -- --- - - --- --
- - - - -- - - -- --- - - --- --
--
--
--
--
--
-
--
--
--
--
--
-
Pen
yed
iaa
n A
ko
mo
da
si
da
n P
en
yed
iaa
n M
aka
n M
inu
m
Pe
ng
un
gk
ap
an
Ta
gih
an
Be
rs
ih B
erd
as
ark
an
Se
kto
r E
ko
no
mi
- B
an
k S
ec
ara I
nd
ivid
ua
l
Pengelolaan Risiko
19Laporan Tahunan 2012bank artos
Laporan T
ahunan 2012bank
arto
s
Dalam jutaan rupiah
Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank Secara Individual
( 2 )
Perikanan
Pertanian, Perburuan dan Kehutanan
SEKTOR EKONOMI
-
42,952
3,174
489
97
18,463
92,669
32,639
-
3,519
( 3 )
Tagihan
Belum
( 7 )( 6 )( 5 )( 4 ) ( 8 )
Industri Pengolahan
Pertambangan dan Penggal ian
Konstruksi
Listr ikl, Gas dan Air
Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum
Perdagangan Besar dan Eceran
Perantara Keuangan
Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan -
-
No
( 1 )
TagihanYang Mengalami
Telah
CadanganKerugian
Penurunan Nilai
(CKPN)Indiv
CadanganKerugian
Penurunan Ni lai
(CKPN)Khusus
Tagihanyang
DihapusBuku
-
Posisi Tanggal Laporan
2
1
Jasa Pendidikan
-
1,460
-
-
92,904
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Jasa Perorangan Yang Melayani Rumah Tangga
Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya
Kegiatan Yang Belum Jelas Batasannya
Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya
Lainnya
Bukan Lapangan Usaha 28,866
193,873
511,10Total
4
3
6
5
8
7
10
9
12
11
14
13
16
15
18
17
20
19
-
42,952
3,174
489
97
16,001
90,141
32,638
-
3,519
-
-
-
-
1,460
-
-
92,502
28,285
193,873
505,13
-
-
-
-
-
2,462
2,528
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
403
581
-
5,974
-
-
-
17
-
778
869
360
-
-
-
-
-
-
-
-
-
129
200
-
2,353
-
184
15
1
-
70
502
123-
-
-
-
-
-
-
7
-
-
546
140
-
1,588
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Perikanan
Pertanian, Perburuan dan Kehutanan
Industri Pengolahan
Pertambangan dan Penggal ian
Konstruksi
Listr ikl, Gas dan Air
Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum
Perdagangan Besar dan Eceran
Perantara Keuangan
Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
2
1
Jasa Pendidikan
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Jasa Perorangan Yang Melayani Rumah Tangga
Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya
Kegiatan Yang Belum Jelas Batasannya
Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya
Lainnya
Bukan Lapangan Usaha
Total
4
3
6
5
8
7
10
9
12
11
14
13
16
15
18
17
20
19
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Pengelolaan Risiko
Lap
oran
Tah
unan
201
2bank
art
os
20 Laporan Tahunan 2012bank artos
Dala
m juta
an r
upia
h
Pe
ng
un
gk
ap
an
Rin
cia
n M
uta
si
Ca
da
ng
an
Ke
ru
gia
n P
en
uru
na
n N
i la
i -
Ba
nk S
ec
ara
In
div
idu
al
( 2 )
Pem
ben
tu
ka
n (
Pem
uli
ha
n)
CK
PN
pa
da P
erio
de B
erja
lan (
Net)
Sa
ldo A
wa
l C
KP
N
KE
TE
RA
NG
AN
--
--
( 3 )
CK
PN
Ko
lektif
( 6 )
( 5 )
( 4 )
2b
. Pem
uli
ha
n C
KP
N P
ad
a P
erio
de B
erja
lan
2a
. Pem
ben
tu
ka
n C
KP
N p
ad
a P
erio
de B
erja
l an
Pem
ben
tu
ka
n (
Pem
uli
ha
n)
La
i nn
ya p
ad
a P
erio
de B
erja
lan
CK
PN
Ya
ng D
igu
na
ka
n U
ntu
k M
ela
ku
ka
n H
ap
us B
uku a
ta
s T
ag
iha
n p
ad
a P
erio
de B
erj a
lan
Sa
ldo A
kh
ir C
KP
N
No
.
( 1 )
Po
sis
iTan
gg
al
La
po
ra
n
CK
PN
In
div
idu
al
CK
PN
Ko
lektif
CK
PN
In
div
idu
al
Po
sis
iTan
gg
al
La
po
ra
nS
eb
elu
mn
ya
21 43
33
03
,86
8
2,0
23
2,2
80
1,5
88
2,3
53
Pe
ng
un
gk
ap
an
Ta
gih
an
Be
rs
ih B
erd
as
ark
an
Ka
ta
go
ri P
orto
fo
lio d
an
Sk
ala
Pe
rin
gk
at- B
an
k S
ec
ara I
nd
ivid
ua
l
Ka
teg
ori P
orto
folio
-
3,5
19
Perin
gka
t Ja
ng
ka P
an
jan
g
To
ta
lT
an
pa
Pe
rin
gk
at
Tag
iha
n K
ep
ad
a E
ntit
as S
ekto
r Pu
blik
Tag
iha
n K
ep
ad
a P
em
erin
ta
h
Tag
iha
n K
ep
ad
a B
an
k
Tag
iha
n K
ep
ad
a B
an
k P
em
ba
ng
un
an M
ult
ilatera
l da
n L
em
ba
ga I
ntern
asio
na
l
Kred
it Bera
gu
n P
ro
perti K
om
ersil
Kred
it Bera
gu
n R
um
ah T
ing
ga
l
Tag
iha
n K
ep
ad
a U
sa
ha M
ikro, U
sa
ha K
ecil d
an P
orto
folio
RItel
Kred
it Peg
aw
ai / P
en
siu
na
n
Tag
iha
n K
ep
ad
a K
orp
ora
si
21
8,2
29
21
8,2
29
-
Tag
iha
n Y
an
g T
ela
h J
atu
h T
em
po
Eksp
osu
r Di U
nit S
ya
ria
h (
ap
ab
ila a
da
)
Asset L
ain
nya
TO
TA
L
Po
sis
i Ta
ng
ga
l La
po
ra
n
BB
B+
sd
BB
B-
AA
+ s
d A
A-
A+
sd A
-A
AA
Sta
nd
ard a
nd P
oo
r's
Lem
ba
ga P
erin
gka
t
Tag
iha
n B
ersih
( 7 )
( 11 )
( 10 )
(9 )
( 8 )
( 12 )
( 14 )
( 13 )
( 5 )
( 6 )
( 3 )
( 4 )
( 2 )
No1235 4678910
12
11
( 1 )
Fit
ch R
atin
g
Mo
od
y's
PT F
itch R
atin
gs I
nd
o
PT I
CR
A I
nd
on
esia
PT P
EFIN
DO
BB
+ s
d B
B-
B+
sd
B-
Ku
ra
ng
B-
Ku
ra
ng
B-
A-1
A-2
A-3
Ku
ra
ng
A-3
BB
B+
sd
BB
B-
AA
+ s
d A
A-
A+
sd A
-A
AA
BB
+ s
d B
B-
B+
sd
B-
Ku
ra
ng
B-
Ku
ra
ng
B-
Ba
a1
+ s
d B
aa
3A
a1
+ s
d A
a3
A1
+ s
d A
3A
aa
Ba
1+
sd
Ba
3B
1+
sd
B3
Ku
ra
ng
B3
[id
r]B
BB
+ s
d
[id
r]B
BB
-
[id
r]A
A+
sd
[id
r]A
A-
[id
r]A
+ s
d
[id
r]A
-[id
r]A
A[id
r]B
B+
sd
[id
r]B
B-
[id
r]B
+ s
d
[id
r]B
-K
ura
ng
[id
r]B
-
BB
B+
[id
n] s
d
BB
B-[id
n]
AA
+[id
n] s
d A
A-[id
n]
A+
[id
n] s
d A
-A
AA
[id
nB
B+
[id
n] s
d
BB
-[id
n]
B+
[id
n] s
d
B-[id
n]
Ku
ra
ng
B-[id
n]
id B
BB
+ s
d
id B
BB
-
id A
A+
sd
id A
A-
id A
+ s
d id
A-
id A
AA
id B
B+
sd
id
BB
-id
B+
sd
id
B-
Ku
ra
ng
id B
-
P-1
P-2
P-3
Ku
ra
ng
P-3
F1
+ s
d F
1F
2F
3K
ura
ng
F3
F1
+[id
n] s
d
F1
[id
n]
F2
[id
n]
F3
[id
n]
Ku
ra
ng
F3
[id
n]
[id
r]A
1+
sd
[id
r]A
1[id
r]A
2+
sd
[id
r]A
2[id
r]A
3+
sd
[id
r]A
3
Ku
ra
ng
[id
r]A
3
id A
1id
A2
id A
3 s
d id
A4
Ku
ra
ng
id A
4
( 15 )
( 16 )
-
3,5
19
--
15
0,2
40
15
0,2
40
--
37
1,9
88
37
1,9
88
Dala
m ju
taan ru
pia
h
Pengelolaan Risiko
21Laporan Tahunan 2012bank artos
Laporan T
ahunan 2012bank
arto
s
Ka
teg
ori
Po
rto
fol i
oPerin
gka
t Ja
ng
ka P
an
jan
g
To
ta
lT
an
pa
Pe
rin
gk
at
Tag
iha
n K
ep
ad
a E
ntit
as S
ekto
r P
ub
lik
Tag
iha
n K
ep
ad
a P
em
erin
ta
h
Tag
iha
n K
ep
ad
a B
an
k
Tag
iha
n K
ep
ad
a B
an
k P
em
ba
ng
un
an M
ult
i la
tera
l d
an L
em
ba
ga I
ntern
asio
na
l
Kred
it B
era
gu
n P
ro
perti
Ko
mersil
Tag
iha
n K
ep
ad
a U
sa
ha M
ikro,
Usa
ha K
ecil d
an P
orto
fol i
o R
Itel
Kred
it P
eg
aw
ai
/ Pen
siu
na
n
Tag
iha
n K
ep
ad
a K
orp
ora
si
Tag
iha
n Y
an
g T
ela
h J
atu
h T
em
po
Eksp
osu
r D
i U
nit
Sya
ria
h (
ap
ab
ila a
da
)
Asset
La
inn
ya
TO
TA
L
Po
sis
i Ta
ng
ga
l La
po
ra
n T
ah
un S
eb
elu
mn
ya
BB
B+
sd
BB
B-
AA
+ s
d A
A-
A+
sd A
-A
AA
Sta
nd
ard a
nd P
oo
r's
Lem
ba
ga P
erin
gka
t
Tag
iha
n B
ersih
( 7 )
( 1
1 )
( 1
0 )
(9 )
( 8 )
( 1
2 )
( 1
4 )
( 1
3 )
( 5 )
( 6 )
( 3 )
( 4 )
( 2 )
No
1 2 3 54 6 7 8 9 10
12
11
( 1 )
Fit
ch R
atin
g
Mo
od
y's
PT F
itch R
atin
gs I
nd
o
PT I
CR
A I
nd
on
esia
PT P
EFIN
DO
BB
+ s
d B
B-
B+
sd
B-
Ku
ra
ng
B-
Ku
ra
ng
B-
A-1
A-2
A-3
Ku
ra
ng
A-3
BB
B+
sd
BB
B-
AA
+ s
d A
A-
A+
sd A
-A
AA
BB
+ s
d B
B-
B+
sd
B-
Ku
ra
ng
B-
Ku
ra
ng
B-
Ba
a1
+ s
d B
aa
3A
a1
+ s
d A
a3
A1
+ s
d A
3A
aa
Ba
1+
sd
Ba
3B
1+
sd
B3
Ku
ra
ng
B3
[id
r]B
BB
+ s
d
[id
r]B
BB
-
[id
r]A
A+
sd
[id
r]A
A-
[id
r]A
+ s
d
[id
r]A
A[id
r]B
B+
sd
[id
r]B
B-
[id
r]B
+ s
d
[id
r]B
-
Ku
ra
ng
[id
r]B
-
BB
B+
[id
n] s
d
BB
B-[id
n]
AA
+[id
n] s
d A
A-[id
n]
A+
[id
n]
sd A
-A
AA
[id
nB
B+
[id
n] s
d
BB
-[id
n]
B+
[id
n] s
d
B-[id
n]
Ku
ra
ng
B-[id
n]
id B
BB
+ s
d
id B
BB
-
id A
A+
sd
id
AA
-id
A+
sd
id
A-
id A
AA
id B
B+
sd
id
BB
-id
B+
sd
id
B-
Ku
ra
ng
id
B-
P-1
P-2
P-3
Ku
ra
ng
P-3
F1
+ s
d F
1F
2F
3K
ura
ng
F3
F1
+[id
n] s
d
F1
[id
n]
F2
[id
n]
F3
[id
n]
Ku
ra
ng
F3
[id
n]
[id
r]A
1+
sd
[id
r]A
1
[id
r]A
2+
sd
[id
r]A
2[id
r]A
3+
sd
[id
r]A
3
Ku
ra
ng
[id
r]A
3
id A
1id
A2
id A
3 s
d i
d A
4K
ura
ng
id
A4
( 1
5 )
( 1
6 )
-
Pe
ng
un
gk
ap
an
Ta
gih
an
Be
rs
ih B
erd
as
ark
an
Ka
ta
go
ri
Po
rto
fo
lio
da
n S
ka
la
Pe
rin
gk
at-
Ba
nk S
ec
ara I
nd
ivid
ua
lD
ala
m juta
an r
upia
h
Pengelolaan Risiko
Lap
oran
Tah
unan
201
2bank
art
os
22 Laporan Tahunan 2012bank artos
Pengelolaan Risiko
23Laporan Tahunan 2012bank artos
Laporan T
ahunan 2012bank
arto
sD
ala
m ju
taan ru
pia
h
Pe
ng
un
gk
ap
an
Ta
gih
an
Be
rs
ih B
erd
as
ark
an
Bo
bo
t Ris
iko
Se
te
lah
Me
mp
erh
itu
ng
ka
n D
am
pa
k M
itig
as
i
Ris
iko
Kre
dit - B
an
k S
ec
ara I
nd
ivid
u
Ka
teg
ori P
orto
folio
TO
TA
L E
KS
PO
SU
R N
ER
AC
A0
15
0,2
40
47
,86
5
AT
MR
Be
ba
nM
od
al
( 2
6)
AT
MR
Be
ba
nM
od
al
Po
sis
i Ta
ng
ga
l La
po
ra
n T
ah
un
Se
be
lum
ny
aP
os
isi T
an
gg
al L
ap
ora
n
Ta
gih
an
Be
rs
ih S
ete
lah
Me
mp
erh
itu
ng
ka
n D
am
pa
k M
itig
as
i T
ag
iha
n B
ers
ih S
ete
lah
Me
mp
erh
itu
ng
ka
n D
am
pa
k M
itig
as
i
( 2
5)
( 2
4)
( 2
3)
( 2
2)
( 2
1)
( 2
0)
( 1
9)
( 1
8)
( 1
5)
( 1
6)
( 1
7)
( 1
4)
( 1
3)
( 1
2)
( 1
1)
( 1
0)
( 9
)( 8
)( 7
)( 6
)( 3
)( 4
)( 5
)
Ta
gih
an
Ke
pa
da P
em
erin
ta
h
La
inn
ya
15
0 %
10
0 %
75
%5
0 %
45
%4
0 %
0 %
20
%3
5 %
La
inn
y1
50
%1
00
%7
5 %
50
%4
5 %
40
%0
%2
0 %
35
%
( 2
)
Ta
gih
an
Ke
pa
da B
an
k P
em
ba
ng
un
an
Mu
ltit
era
l da
n L
em
ba
ga
Ek
sp
os
ur N
era
ca
Ta
gih
an
Ke
pa
da E
ntit
as S
ek
to
r Pu
blik
Ta
gih
an
Ke
pa
da B
an
k
Kre
dit B
era
gu
n P
ro
pe
rti K
om
ers
il
Ta
gih
an
Ke
pa
da U
sa
ha M
ikro
, Us
ah
a K
ec
il da
n P
orto
fo
lio R
ite
l
Kre
dit B
era
gu
n R
um
ah
Tin
gg
al
Kre
dit P
eg
aw
ai /
Pe
ns
iun
an
Kre
dit K
ep
ad
a K
orp
ora
si
As
se
t La
inn
ya
Ta
gih
an
Ya
ng
Te
lah
Ja
tu
h T
em
po
Ek
sp
os
ur D
i Un
it Us
ah
a S
ya
ria
h (
ap
ab
ila a
da
)
76
,23
1
Ta
gih
an
Ke
pa
da P
em
erin
ta
h
Ta
gih
an
Ke
pa
da B
an
k P
em
ba
ng
un
an
Mu
ltit
era
l da
n L
em
ba
ga
Ek
sp
os
ur K
ew
ajib
an
Ko
mit
me
n/
Ko
ntin
je
ns
i pa
da T
ra
ns
ak
si R
ek
en
ing
Ta
gih
an
Ke
pa
da E
ntit
as S
ek
to
r Pu
blik
Ta
gih
an
Ke
pa
da B
an
k
Kre
dit B
era
gu
n P
ro
pe
rti K
om
ers
il
Ta
gih
an
Ke
pa
da U
sa
ha M
ikro
, Us
ah
a K
ec
il da
n P
orto
fo
lio R
ite
l
Kre
dit B
era
gu
n R
um
ah
Tin
gg
al
Kre
dit P
eg
aw
ai /
Pe
ns
iun
an
Kre
dit K
ep
ad
a K
orp
ora
si
As
se
t La
inn
ya
Ta
gih
an
Ya
ng
Te
lah
Ja
tu
h T
em
po
Ek
sp
os
ur D
i Un
it Us
ah
a S
ya
ria
h (
ap
ab
ila a
da
)
TO
TA
L E
KS
PO
SU
R T
RA
00
00
00
00
0
00
00
00
00
00
00
00
00
00
00
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
70
4-
--
--
-1
4,0
20
--
14
,02
0-
--
--
62
,88
3-
--
62
,88
3-
--
--
-1
89
12
,40
2-
12
,59
1-
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
39
54
,47
1-
-6
2,8
83
22
9,3
26
12
,40
2-
34
6,9
83
-
--
--
--
--
39
,23
3-
--
--
-2
15
,11
7-
-2
15
,11
7-
--
--
--
--
-
39
54
,47
1-
--
--
-2
,43
5-
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
No
.
( 1
)
1357911 A246810
12
810
12
1357911 B246
Ta
gih
an
Ke
pa
da P
em
erin
ta
h
Ta
gih
an
Ke
pa
da B
an
k P
em
ba
ng
un
an
Mu
ltit
era
l da
n L
em
ba
ga
Ek
sp
os
ur A
kib
at K
eg
ag
ala
n P
iha
k L
aw
an
( c
ou
nte
rp
arty c
re
dit r
isk )
Ta
gih
an
Ke
pa
da E
ntit
as S
ek
to
r Pu
blik
Ta
gih
an
Ke
pa
da B
an
k
TO
TA
L E
KS
PO
SU
R C
OU
NT
ER
PA
RT
Y C
RE
DIT R
IS
K
1357 C246
Ta
gih
an
Ke
pa
da U
sa
ha M
ikro
, Us
ah
a K
ec
il da
n P
orto
fo
lio R
ite
l
Kre
dit K
ep
ad
a K
orp
ora
si
Ek
sp
os
ur D
i Un
it Us
ah
a S
ya
ria
h (
ap
ab
ila a
da
)-
--
--
--
--
-
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
-
---
--
--
--
--
--
--
19
8,1
05
3,5
19
- 3,5
19
--
-
-
0
--
--
1,2
00
-
26
,75
3-
--
--
--
48
,72
8-
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
--
24
Pengelolaan Risiko
Lap
oran
Tah
unan
201
2bank
art
os
Laporan Tahunan 2012bank artos
Dalam jutaan rupiah
Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank Secara Individu
Kategori Portofol io
TOTAL EKSPOSUR NERACA
150,240
4,870
14,020
62,883
215,117
47,865
12,591
511,105
BagianYangTidak
Dijamin
Posisi Tanggal Laporan
Bagian Yang Dijamin Dengan
( 8 )( 7 )( 6 )( 5 )( 4 )( 3 )
Tagihan Kepada Pemerintah
LainnyaAsuransi
KreditGaransiAgunan
TagihanBersih
( 2)
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multiteral dan Lembaga Internasional
Eksposur Neraca
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank
Kredit Beragun Properti Komersil
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit Pegawai / Pensiunan
Kredit Kepada Korporasi
Asset Lainnya
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
Eksposur Di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
103,785
Tagihan Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multiteral dan Lembaga Internasional
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank
Kredit Beragun Properti Komersil
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit Pegawai / Pensiunan
Kredit Kepada Korporasi
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
Eksposur Di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
TOTAL EKSPOSUR REKENING ADMINISTRATIF
- - - - -
- - - - 3,519
18,313 - - - (4,293)
120,377 - - - (57,494)
8,390 - - - 4,201
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - 1,200
- - - - 26,753
- - - - -
- - - - 76,231
- - - - -
- - - - 48,278
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
413,655 - - - 97,450
- - - - 47,865
260,128 - - - (45,011)
- - - - -
6,447 - - - (1,577)
- - - - -
- - - - 150,240
No
( 1)
1
3
5
7
9
11
A
2
4
6
8
10
12
8
10
1
3
5
7
9
11
B
2
4
6
BagianYangTidak
Dijamin
Bagian Yang Dijamin Dengan
( 14 )( 13 )( 12 )( 11 )( 10 )( 9 )
LainnyaAsuransi
KreditGaransiAgunan
TagihanBersih
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
Tagihan Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multiteral dan Lembaga Internasional
Eksposur Counterparty Credit Risk
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank
TOTAL EKSPOSUR COUNTERPARTY CREDIT RISK
1
3
5
7
C
2
4
6
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Kredit Kepada Korporasi
Eksposur Di Unit Usaha Syariah (apabila ada)
TOTAL [ A + B + C ]
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
413,655 - - - 173,681
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
- - - - -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3,519
-
-
-
-
1,200
26,753
-
76,231
-
48,278
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
587,336
Pengelolaan Risiko
25Laporan Tahunan 2012bank artos
Laporan T
ahunan 2012bank
arto
s
Dalam jutaan rupiah
Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi
Jenis TransaksiPosisi Tanggal Laporan
Fasilitas Kredit Pendukung yang Memenuhi persyaratan
( 2)
Fasilitas Likuiditas yang memenuhi persyaratan
Fasilitas Kredit Pendukung yang tidak memenuhi persyaratan
No.
( 1)
1
3
5
2
4
6
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
TOTAL
7 Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank
( 6 )( 5 )
ATMR
-
FaktorPengurang Modal
( 4 )( 3 )
ATMR
-
FaktorPengurang Modal
Fasilitas Likuiditas yang tidak memenuhi persyaratan
Pembelian Efek Beragun Aset yang memenuhi persyaratan
Pembelian Efek Beragun Aset yang tidak memenuhi persyaratan
- -
Jenis TransaksiPosisi Tanggal Laporan
( 5 )( 4 )( 3 )
Delivery versus Payment
FaktorPengurang
Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Setelmen (Settlement Risk)
( 2)
b. Beban Modal 50% ( 16-30 hari )
a. Beban Modal 8% ( 5-15 hari )
c. Beban Modal 75% ( 31-45 hari )
d. Beban Modal 100% ( lebih dari 45 hari )
Non Delivery versus Payment
TOTAL
No.
( 1)
1
2
Nilai EksposurATMR
Setelah MRK
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
( 8)( 7 )( 6 )
Nilai EksposurATMR
Setelah MRK
FaktorPengurang
Kategori Portofol ioPosisi Tanggal Laporan
( 5 )( 4 )( 3 )
Tagihan Kepada Pemerintah
ATMRSebelum MRK
Pengungkapan Eksposur yg Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Pihak Lawan(Counterparty Credit Risk)
( 2)
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multiteral dan Lembaga
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Kredit Kepada Korporasi
TOTAL
No.
( 1)
1
3
5
2
4
6
Tagihan BersihATMR
Setelah MRK
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
( 8)( 7 )( 6 )
ATMRSebelum MRK
Tagihan BersihATMR
Setelah MRK
Pengungkapan Eksposur Komitmen / Kontijensi pada Transaksi Rekening Administratif
Kategori Portofol ioPosisi Tanggal Laporan
( 5 )( 4 )( 3 )
Tagihan Kepada Pemerintah
ATMRSebelum MRK
( 2)
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multiteral dan Lembaga
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank
Kredit Beragun Properti Komersil
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit Pegawai / Pensiunan
Kredit Kepada Korporasi
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
TOTAL
No.
( 1)
1
3
5
7
9
2
4
6
8
10
Tagihan BersihATMR
Setelah MRK
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
( 8)( 7 )( 6 )
ATMRSebelum MRK
Tagihan BersihATMR
Setelah MRK
Kategori Portofol io
150,240
4,870
14,020
62,883
215,117
47,865
12,591
511,105
Posisi Tanggal Laporan
( 5 )( 4 )( 3 )
Tagihan Kepada Pemerintah
ATMRSebelum MRK
( 2)
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multiteral dan Lembaga
Eksposur Neraca
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank
Kredit Beragun Properti Komersil
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit Pegawai / Pensiunan
Kredit Kepada Korporasi
Asset Lainnya
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
TOTAL
704
No.
( 1)
1
3
5
7
9
11
A
2
4
6
8
10
Tagihan BersihATMR
Setelah MRK
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
( 8)( 7 )( 6 )
ATMRSebelum MRK
Tagihan BersihATMR
Setelah MRK
3,519 704
1,928 2,435
14,020 14,020
47,162 62,883
215,117 215,117
18,792 12,591
39,233
297,723 346,983 0 0 0
Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit
Posisi Tanggal Laporan
TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL
346,983
PosisiTanggal Laporan
PosisiTanggal Laporan
Tahun Sebelumnya
TOTAL ATMR RISIKO KREDIT
Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca
PERHITUNGAN ATMR RISIKO KREDIT PENDEKATAN STANDAR - BANK SECARA INDIVIDUAL
26
Pengelolaan Risiko
Lap
oran
Tah
unan
201
2bank
art
os
Laporan Tahunan 2012bank artos
Dala
m juta
an r
upia
hP
en
gu
ng
ka
pa
n P
ro
fil
Ma
tu
rit
as R
up
iah
- B
an
k S
ec
ara I
nd
ivid
ua
l
No
( 2 )
A.
Aset
NE
RA
CA
Po
s -
Po
s
( 3 )
> 1
sd 3
b
ula
n
Ja
tu
h T
em
po
Po
sis
i Tan
gg
al
La
po
ra
n
Ja
tu
h T
em
po
Po
sis
i Tan
gg
al
La
po
ra
n T
ah
un S
eb
elu
mn
ya
> 3
sd 6
b
ula
n>
6 s
d 1
2
bu
lan
> 1
2 b
ula
n
( 7 )
( 6 )
( 5 )
( 4 )
( 8 )
( 1
2 )
( 1
1 )
( 1
0 )
( 9 )
2.
Pen
em
pa
ta
n P
ad
a B
an
k I
nd
on
esia
1.
Ka
s
4.
Su
ra
t B
erh
arg
a
3.
Pen
em
pa
ta
n B
an
k L
ain
6.
Tag
iha
n L
ain
nya
5.
Kred
it Y
an
g D
iberik
an
TO
TA
L A
SE
T
7.
La
in-la
in
10
3,7
85
15
0,2
40
9,7
20
3,5
19 -
31
3,7
13
33
,91
3-
51
1,1
05
( 3 )
Sa
ldo
<=
1 b
ula
n
( 4 )
( 1
Sa
ldo
2.
Kew
aji
ba
n P
ad
a B
an
k I
nd
on
esia
1.
Da
na P
iha
k K
etig
a
4.
Su
ra
t B
erh
arg
a y
an
g D
iberik
an
3.
Kew
aji
ba
n P
ad
a B
an
k L
ain
6.
Kew
aji
ba
n L
ain
nya
5.
Pin
jam
an Y
an
g D
iterim
a
TO
TA
L K
EW
AJIB
AN
7.
La
in-la
in
-
31
4,7
10
86
,65
2 - -
10
9,7
43-
51
1,1
05
SE
LIS
IH
AS
ET D
EN
GA
N K
EW
AJIB
AN
DA
LA
M N
ER
AC
A
2.
Ko
ntij
en
1.
Ko
mit
men
To
ta
l Tag
iha
n R
eken
ing A
dm
inis
tra
tif
B.
Kew
aji
ba
n R
eken
ing A
dm
inis
tra
tif
RE
KE
NIN
G A
DM
IN
IS
TR
AT
IF
A.
Tag
iha
n R
eken
ing A
dm
inis
tra
tif
Seli
sih
Tag
iha
n d
an K
ew
aj i
ba
n d
ala
m R
eken
ing A
dm
inis
tra
tif
1.
Ko
mit
men
2.
Ko
ntij
en
To
ta
l K
ew
aji
ba
n R
eken
ing A
dm
inis
tra
tif
Seli
sih
{[IA
-IB
]+
[IIA
-IIB
]}
Seli
sih
Ku
mu
latif
> 1
sd 3
b
ula
n>
3 s
d 6
b
ula
n>
12 b
ula
n<
= 1
bu
lan
> 6
sd 1
2
bu
lan
B.
Kew
aji
ba
n
Pengelolaan Risiko
27Laporan Tahunan 2012bank artos
Laporan T
ahunan 2012bank
arto
sDala
m ju
taan ru
pia
hP
en
gu
ng
ka
pa
n P
ro
fil M
atu
rit
as V
ala
s - B
an
k S
ec
ara I
nd
ivid
ua
l
No
( 2 )
A. A
set
NE
RA
CA
Po
s - P
os
( 5 )
Ja
tu
h T
em
po
Po
sis
i Tan
gg
al L
ap
ora
n
Ja
tu
h T
em
po
Po
sis
i Tan
gg
al L
ap
ora
n T
ah
un S
eb
elu
mn
ya
( 9 )
( 8 )
( 7 )
( 6 )
( 10 )
( 14 )
( 13 )
( 12 )
( 11 )
2. P
en
em
pa
ta
n P
ad
a B
an
k I
nd
on
esia
1. K
as
4. S
ura
t Berh
arg
a
3. P
en
em
pa
ta
n B
an
k L
ain
6. T
ag
iha
n L
ain
nya
5. K
red
it Ya
ng D
iberik
an
TO
TA
L A
SE
T
7. L
ain
-la
in
( 3 )
Sa
ldo
( 4 )
( 1 )
Sa
ldo
2. K
ew
ajib
an P
ad
a B
an
k I
nd
on
esia
1. D
an
a P
iha
k K
etig
a
4. S
ura
t Berh
arg
a y
an
g D
iberik
an
3. K
ew
ajib
an P
ad
a B
an
k L
ain
6. K
ew
ajib
an L
ain
nya
5. P
inja
ma
n Y
an
g D
iterim
a
TO
TA
L K
EW
AJIB
AN
7. L
ain
-la
in
SE
LIS
IH
AS
ET D
EN
GA
N K
EW
AJIB
AN
DA
LA
M N
ER
AC
A
2. K
on
tije
n
1. K
om
itm
en
To
ta
l Tag
iha
n R
eken
ing A
dm
inis
tra
tif
B. K
ew
ajib
an R
eken
ing A
dm
inis
tra
tif
RE
KE
NIN
G A
DM
IN
IS
TR
AT
IF
A. T
ag
iha
n R
eken
ing A
dm
inis
tra
tif
Selis
ih T
ag
iha
n d
an K
ew
aj ib
an d
ala
m R
eken
ing A
dm
inis
tra
tif
Selis
ih {
[IA
-IB
]+
[IIA
-IIB
]}
1. K
om
itm
en
2. K
on
tije
n
To
ta
l Kew
ajib
an R
eken
ing A
dm
inis
tra
tif
Selis
ih K
um
ula
tif
> 1
sd 3
b
ula
n>
3 s
d 6
b
ula
n>
12 b
ula
n<
= 1
bu
l an
> 6
sd 1
2
bu
l an
> 1
sd 3
b
ula
n>
3 s
d 6
b
ul a
n>
12 b
ula
n<
= 1
bu
lan
> 6
sd 1
2
bu
lan
B. K
ew
ajib
an
28
Pelaksanaan GCG
Laporan Tahunan 2012bank artos
Sebagai perusahaan yang yang bergerak dibidang jasa intermediasi
keuangan Bank Artos meyakini bahwa perkembangan usaha bank sangat
ditentukan oleh kepercayaan yang diberikan pihak-pihak berkepentingan
yang meliputi : pemegang saham, pegawai, nasabah, regulator, rekanan,
pemerintah dan pihak pihak lainnya yang mana hal tersebut tidak akan
dapat terwujud apabila tatakelola perusahaan atau Good Corporate
Governance (GCG) tidak diterapkan secara baik dan sempurna, disamping
itu pula hasil penilaian GCG akan berpengaruh terhadap penilaian Tingkat
Kesehatan Bank Berbasis Risiko (RBBR), sehingga Bank Artos senantiasa
berkomitmen yang sangat kuat untuk menerapkan praktek praktek GCG
secara maksimal.
Dalam Peraturan Bank Indonesia nomor 8/4/PBI/2006 tentang
Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum sebagaimana
telah diubah dengan PBI 8/14/PBI/2006 tentang Perubahan atas PBI
nomor 8/4/PBI/2006 ditegaskan bahwa pelaksanaan GCG minimal harus
diwujudkan dalam :
1. Efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Komisaris dan
Direksi.
2. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite-komite dan satuan kerja
yang terkait dengan pengendalian internal dan manajemen risiko.
3. Pelaksanaan fungsi kepatuhan, auditor internal, auditor eksternal dan
manajemen risiko.
4. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar.
5. Rencana strategis bank.
6 Transparansi kondisi keuangan dan non-keuangan bank.
PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Dalam penarapan GCG, Bank Artos membangun nilai nilai dan budaya
perusahaan yang diterapkan dalam setiap aktivitas bisnis dan operasional
bank yang berprinsip pada keterbukaan (tranparancy), akuntabilitas
(accountability), pertanggungjawaban (responsibility), kemandirian
(independency), kewajaran (fairness).
PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Bank Artos telah memiliki pedoman dan kebijakan pelaksanaan GCG yang
digunakan sebagai dasar dalam penerapan GCG yang mengatur Rapat
Umum Pemegang Saham, pelaksanaan tugas dan tanggungjawab
Komisaris, Direksi dan komite - komite, etika bisnis dan perilaku yang
berbudi luhur, disamping itu pula pelaksanaan GCG juga mengacu pada
ketentuan - ketentuan yang berlaku umum.
Good Corporate Governance
Pelaksanaan GCG
29Laporan Tahunan 2012bank artos
Laporan T
ahunan 2012bank
arto
sGood Corporate Governance
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah merupakan pemegang
kekuasaan tertinggi perseroan. RUPS memiliki kewenangan antara lain :
meyetujui Laporan Tahunan, memutuskan pembagian deviden,
memutuskan pemupukan cadangan tujuan, menyetujui perubahan
anggaran dasar, mengangkat memberhentikan anggota Dewan Komisaris
dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi,
menetapkan bentuk dan jumlah imbalan, tunjangan dan fasilitas bagi
anggota Dewan Komisaris dan Direksi, dan keputusan keputusan lainnya
yang sejalan dengan strategi dan kebijakan bank.
Selama tahun 2012 pemegang saham telah melakukan beberapa kali
RUPS yang menghasilkan keputusan antara lain :
1. Mengesahkan Laporan Tahunan tahun 2011.
2. Memperpanjang (mengangkat kembali ) masa jabatan anggota Dewan
Komisaris dan Direksi
DEWAN KOMISARIS
Sistem pengelolaan Bank Artos dilakukan secara dual kontrol dengan
memisahkan fungsi yang jelas antara fungsi kepengurusan bank yang
dijabat oleh Direksi dan fungsi pengawasan bank yang diemban oleh
Komisaris.
Komposisi Dewan Komisaris Bank Artos telah sesuai dengan Peraturan
Bank Indonesia tentang GCG yaitu terdiri dari 3 (tiga) orang dimana 2
(dua) diantaranya adalah komisaris independen.
Hingga akhir Desember 2012, susunan anggota Dewan Komisaris sebagai
berikut :
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris secara rinci telah tertuang
dalam Buku pedoman Tugas dan Tanggung Jawab Komisaris, antara lain :
+ Memberikan usulan kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai
pencalonan anggota Direksi
+ Memberikan persetujuan atau penolakan perangkapan jabatan
anggota Direksi pada perusahaan lain.
+ Melakukan pengawasan atas pelaksanaan kebijakan Direksi.
+ Melakukan pengawasan perkembangan usaha bank.
Nama
William Arto Hardy
Nono Sukarno
Lucia Djatmiko
Jabatan
Komisaris
Komisaris
Komisaris Utama
Hubungan Keuangan / Keluarga
Pihak Independen
Pemegang Saham ( 15% )
Pihak Independen
30
Pelaksanaan GCGGood Corporate Governance
Lap
oran
Tah
unan
201
2bank
art
os
Laporan Tahunan 2012bank artos
+Memberi bantuan secara terbatas atas kegiatan usaha bank.
+Menyelesaikan benturan kepentingan antara sesama anggota
Direksi.
+Memberikan nasehat kepada Direksi.
Dewan komisaris senantiasa melakukan pengawasan tindak lanjut Direksi
dalam menyelesaikan temuan Auditor Internal, Auditor Eksternal dan dan
hasil pemeriksaan Bank Indonesia. Penyelenggaraan rapat Dewan
Komisaris telah dilakukan dengan baik, dimana sepanjang tahun 2012
telah dilaksanakan sebanyak empat kali, dan secara keseluruhan dihadiri
lengkap oleh seluruh anggota Komisaris, dengan agenda utama
mengevaluasi perkembangan kinerja bank serta memberikan nasehat dan
rekomendasi kepada Direksi dalam meningkatkan kinerja bank agar tetap
berpedoman pada prinsip kehati-hatian (Prudential Banking Practices) dan
selalu mematuhi (comply) terhadap ketentuan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Pelaksanaan GCG
31
Good Corporate Governance
Laporan Tahunan 2012bank artos
Laporan T
ahunan 2012bank
arto
s
KOMITE-KOMITE
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya Dewan Komisaris
dibantu oleh 3 (tiga) komite, yaitu :Komite Audit, Komite Pemantau Risiko,
Komite Remunerasi dan Nominasi.
Sampai dengan akhir Desember 2012, susunan komite-komite tersebut
adalah sebagai berikut :
Tugas dan tanggung jawab dari Komite-Komite tersebut secara terperinci
telah dituangkan dalam Buku Pedoman Tugas dan Tanggung Jawab Komite
Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi,
antara lain memberikan pendapat profesional dan tidak memihak
(independen) atas laporan-laporan yang disampaikan oleh Direksi, serta
mengidentifikasikan hal-hal yang memerlukan perhatian dari Komisaris.
Selama tahun 2012, Komite-Komite tersebut telah mengadakan rapat
sebanyak dua kali, yang membahas pembuatan program kerja, pembagian
tugas anggota komite, serta pemantauan kegiatan usaha bank sesuai
fungsi dan bidang masing-masing komite.
Manuel Lahengke Nusa
KOMITE AUDIT
KOMITE PEMANTAU RISIKO
KOMITE REMUNERASI & NOMINASI
Verawati
Lucia Djatmiko
Nama
Manuel Lahengke Nusa
Verawati
Nono Sukarno
Nama
Jabatan
Ketua
Anggota
Anggota
Jabatan
Ketua
Anggota
Anggota
Hubungan Keuangan / Keluarga
Merangkap Komisaris Independen
Pihak Independen
Pihak Independen
Hubungan Keuangan / Keluarga
Merangkap Komisaris Independen
Pihak Independen
Pihak Independen
William Arto Hardy
Fifiningsih A
Lucia Djatmiko
Nama Jabatan
Ketua
Anggota
Anggota
Hubungan Keuangan / Keluarga
Merangkap Komisaris Independen
Merangkap Komisaris Utama
Merangkap Kepala Urusan
32
Pelaksanaan GCGGood Corporate Governance
Lap
oran
Tah
unan
201
2bank
art
os
Laporan Tahunan 2012bank artos
DIREKSI
Susunan dan jumlah keanggotaan Direksi telah sesuai dengan Peraturan
Bank Indonesia dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
Susunan Direksi hingga akhir tahun 2012 adalah sebagai berikut :
Tugas dan tanggung jawab Direksi adalah melaksanakan kepengurusan
dan mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya
sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, yang secara terperinci dituangkan dalam Buku
Pedoman Tata Tertib Kerja Direksi, antara lain :
+ Memastikan bahwa semua kegiatan usaha bank telah berjalan dengan
ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Merumuskan dan menetapkan kebijakan umum bank, serta
memastikan bahwa pelaksanaannya sudah berjalan secara konsekuen
dan konsisten
+ Melakukan pengkajian ulang terhadap kualitas portofolio dalam rangka
pengamanan atas risiko terkait.
+ Menetapkan kebijakan penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (Know
Your Customer Principles) dan memastikan bahwa pelaksanaannya
sudah dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan.
+ Menetapkan prosedur untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau
dan mengendalikan risiko yang dihadapi, serta menetapkan kebijakan
dan strategi prosedur sistem pengendalian intern.
+ Memantau kecukupan dan efektivitas dari sistem pengendalian
intern.
+ Menindaklanjuti hasil pemeriksaan SKAI, Bank Indonesia, PPATK, dan
Otoritas lainnya, serta memastikan bahwa hal tersebut telah
dilaksanakan dengan baik dan sesuai.
+ Memberikan laporan secara berkala kepada Dewan Komisaris
mengenai langkah-langkah yang telah, sedang dan akan dilakukan atas
Perkembangan portofolio bank, Temuan-temuan penting dari SKAI/
Bank Indonesia, Pelaksanaan realisasi rencana kerja bank,
Penyimpangan yang terjadi.
Nama
Reinantha Yaputra
Lina Arto Hardy
Bambang Setiawan
Jabatan
Direktur SDM, Umum, SKMR & MIS
Direktur Utama
Hubungan Keuangan / Keluarga
Pihak IndependenDirektur
Pemegang Saham ( 15% )
Pihak Independen
33
Pelaksanaan GCGGood Corporate Governance
Laporan Tahunan 2012bank artos
Laporan T
ahunan 2012bank
arto
s
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya Direksi dibantu oleh 2
(dua) Komite, yaitu : :Komite Aktiva Pasiva dan Komite Manajemen Risiko
Sampai dengan akhir Desember 2012, susunan komite-komite tersebut
adalah sebagai berikut :
*
Tugas dan tanggung jawab dari Komite-Komite tersebut secara terperinci
telah dituangkan dalam Buku Pedoman Tugas dan Tanggung Jawab Komite
Aktiva Pasiva dan Komite Manajemen Risiko.
Selama tahun 2012, masing-masing Komite tersebut telah mengadakan
rapat sebanyak : untuk Komite Aktiva Pasiva dilaksanakan satu kali dalam
satu bulan, dan Komite Manajemen Risiko setiap triwulan, yang membahas
pembuatan program kerja, pemantauan kegiatan usaha bank sesuai fungsi
dan bidang masing-masing komite.
Lina Arto Hardy
KOMITE AKTIVA PASIVA (ALCO)
KOMITE MANAJEMEN RISIKO
Bambang Setiawan
Reinantha Yaputra
Nama
Achmad Humam
Reinantha Yaputra
Nama
Jabatan
Ketua
Anggota
Anggota
Jabatan
Ketua
Sekretaris
Hubungan Keuangan / Keluarga
Merangkap Direktur Utama
Merangkap Direktur
Merangkap Direktur
Hubungan Keuangan / Keluarga
Merangkap Direktur Utama
Merangkap Kepala SKMR
Fifiningsih Ario Anggota Merangkap Kepala Urusan
Lina Arto Hardy
Bambang Setiawan
Anggota
Anggota
Merangkap Direktur
Merangkap Direktur
Fifiningsih Ario Anggota Merangkap Kepala Urusan
34
Pelaksanaan GCGGood Corporate Governance
Lap
oran
Tah
unan
201
2bank
art
os
Laporan Tahunan 2012bank artos
PEMEGANG SAHAM BANK ARTOS INDONESIA & HUBUNGAN KEUANGAN / KELUARGA
Komposisi kepemilikan saham perusahaan serta keterkaitan hubungan
keuangan/ keluarga antara Direksi, Komisaris dan/atau Pemegang Saham
Bank Artos Indonesia adalah sebagai berikut :
Hubungan Keuangan / Keluarga
Direksi
Arto Hardy
Lanny Miguna
Sinatra Arto Hardy
William Arto Hardy
Lina Arto Hardy
Pemegang Saham
PemegangSaham
DewanKomisaris
Dewan Komisaris
Direksi
Keluarga
Keluarga
Keluarga
Keluarga
Keluarga
Keluarga
Keluarga
Keluarga
Keluarga
Keluarga
Hubungan Keuangan / Keluarga
DireksiPemegangSaham
DewanKomisaris
KeluargaKeluarga
Keluarga Keluarga
William Arto Hardy
Nono Sukarno
Lucia Djatmiko
Reinantha Yaputra
Bambang Setiawan
Lina Arto Hardy
35
Pelaksanaan GCGGood Corporate Governance
Laporan Tahunan 2012bank artos
Laporan T
ahunan 2012bank
arto
s
Komisaris dan Direksi tidak mempunyai saham dan atau hak option atas
saham pada Bank Artos Indonesia maupun pada kelompok usaha terkait
lainnya.
Kepemilikan saham para pemegang saham Bank Artos Indonesia pada
perusahaan lainnya adalah sebagai berikut :
Nama Perusahaan
PT. Polyfin Canggih
PT. Artostex
PT. Hotel Talagasari
PT. Polyfilatex
PT. Bandung Marmer
Bank PasarArtos Parahyangan
Pemegang Saham
PT. Artostex 99.00%
Sinatra Arto Hardy 01.00%
Arto Hardy 83.71%
Kaikay Hardy 09.32%
Tan King Lie 06.97%
33.33%
Arto Hardy 33.33%
William Arto Hardy 15.00%
Lina Arto Hardy 15.00%
Arto Hardy 40.00%
Lanny Miguna 15.00%
Sinatra Arto Hardy 15.00%
Arto Hardy 65.00%
Kariady F 25.00%
Kaikay Hardy 10.00%
Arto Hardy 99.00%
Lain-lain 01.00%
Alamat
Jl. Raya Rancaekek Km.19/28Kab. Sumedang
Jl. Dr. Setiabudhi No. 269-275Bandung
Jl. Raya Dayeuh Kolot No.66Dayeuh KolotKabupaten Bandung
Jll. Panyawungan Rt.02 Rw.03 Ds Cileunyi WetanKab. Bandung
20.00%
Jll. Pamucatan No. 462 Ds CiburuyKec. Padalarang
Jll. Panjunan No. 22 Bandung
Sinatra Arto Hardy
William Arto Hardy
13.33%Lina Arto Hardy
36
Pelaksanaan GCGGood Corporate Governance
Lap
oran
Tah
unan
201
2bank
art
os
Laporan Tahunan 2012bank artos
PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERN & AUDIT EKSTERN
FUNGSI KEPATUHAN
Dalam menjalankan setiap aktivitas kegiatannya, Bank Artos selalu
berkomitmen untuk mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku, baik
yang dikeluarkan oleh pemerintah, Bank Indonesia maupun pihak lainnya.
Dalam menjalankan fungsinya tersebut, Direktur Kepatuhan dibantu oleh
unit (satuan) kerja Kepatuhan (compliance), Sistem & Prosedur, APU dan
PPT.
Fungsi kepatuhan meliputi upaya-upaya untuk mewujudkan budaya patuh
terhadap seluruh ketentuan pada seluruh tingkatan organisasi, mengelola
risiko kepatuhan memastikan kepatuhan komitmen terhadap hasil Auditor
Internal, Auditor Independen dan Bank Indonesia, memastikan sistem dan
prosedur telah sesuai dengan perundang undangan yang berlaku dan
ketentuan Bank Indonesia.
Selama tahun 2012, Bank telah memenuhi komitmen kepada Bank
Indonesia dan pihak ketiga lainnya, serta tidak terdapat pelanggaran
terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
FUNGSI AUDIT INTERN
Bank Artos membentuk Satuan Kerja Auditor Interna (SKAI) yang
bertanggungjawab langsung kepada Direktur Utama. SKAI
bertanggungjawab melakukan pemeriksaan secara independen terhadap
seluruh unit kerja
SKAI bekerja sesuai dengan rencana kerja yang telah disusun dan
disampaikan kepada Direktur Utama. Seluruh hasil pemeriksaan SKAI
dilaporkan kepada Direktur Utama.
FUNGSI AUDIT EKSTERN
Laporan keuangan harus dipastikan bebas dari salah saji material serta
telah memenuhi prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Akuntan
Publik bertanggung jawab untuk menyatakan pendapat atas Laporan
Keuangan yang diaudit dan bersifat independen. Pernyataan pendapat
didasarkan atas kewajaran dalam penyajian. Penunjukan Akuntan Publik
telah sesuai ketentuan Bank Indonesia.
37
Pelaksanaan GCGGood Corporate Governance
Laporan Tahunan 2012bank artos
Laporan T
ahunan 2012bank
arto
s
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
Komisaris dan Direksi telah melakukan pengawasan secara aktif terhadap
seluruh kegiatan usaha bank, termasuk sistem pengendalian intern.
Pelaksanaan kebijakan manajemen risiko bank, antara lain meliputi :
+ Melakukan revisi terhadap kebijakan, sistem dan prosedur bank agar
berbasis manajemen risiko.
+ Menetapkan limit / batasan wewenang memutuskan secara berjenjang
sesuai bobot risiko pada tingkat masing-masing.
+ Melakukan proses indentifikasi, pengukuran, pemantauan dan
pengendalian risiko atas seluruh kegiatan usaha bank.
+ Menerapkan sistem pengendalian intern berbasis manajemen risiko
pada setiap kegiatan usaha bank.
Sesuai ketentuan Bank Indonesia, sampai tahun 2012 Bank telah
mengikut sertakan Pengurus dan pejabat bank untuk menjalani sertifikasi
manajemen risiko yang diselenggarakan oleh Badan Sertifikasi
Manajemen Risiko (BSMR), sebagai berikut :
Hanya satu pejabat yang belum mengikuti sertifikasi yaitu Wawan
Kurniawan, pejabat tersebut baru bergabung di Bank Artos pada akhir
tahun 2012.
LevelNama Jabatan
William Arto Hardy
Nono Sukarno
Lucia Djatmiko
Reinantha Yaputra
Lina Arto Hardy
Bambang Setiawan
Theresia Harjati
Fifiningsih Ario
Lanjar
Marthen Sulle Konda
Ferry Budiman
Achmad Humam
Deddy Triyana
Jenny Nadiasari
Rostiawaty
Yurin Ahmad Rizki
Supiarti O. Wijaya
Dicky Setiady
Tan Bok Lan
Lucyana Suryapranata
Denny Lunardi
Kariadi Tjahjadi
2
2
2
3
3
3
2
3
2
2
2
2
2
1
1
1
2
1
1
1
1
1
Kepala Urusan SDM, Umum, SKMR & MIS
Treasury, Operation & Credit Support Mng.
Operation & Credit Support Manager
Operation Support Manager
Kepala Kepatuhan & Sisdur
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Direktur SDM, Umum, SKMR & MIS
Direktur Kepatuhan
Kepala SKMR & MIS
Business Manager
Business Manager
Business Manager
Business Manager
Business Manager
Business Manager
Business Manager
Business Manager
Komisaris Utama
Direktur Utama
Staff Ahli Direksi
Kepala SKAI
Wawan Kurniawan -Business Manager
38
Pelaksanaan GCGGood Corporate Governance
Lap
oran
Tah
unan
201
2bank
art
os
Laporan Tahunan 2012bank artos
PENILAIAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Penilaian (self assessment) atas pelaksanaan Good Corporate Governance
tahun 2012 menunjukan nilai predikat komposit “ Sangat Baik “ dengan
Nilai Komposit sebesar 1.00.
Kelemahan :
Masih terdapat laporan bank kepada pihak eksternal yang belum
terintegrasi langsung dengan banking system (menggunakan program
bantu diluar banking system).
Penyebabnya :
8 Perlu waktu yang lama untuk menguasai program dan melakukan
pengembangan.
Action Plan :
8 Bank sudah membuat rencana strategis IT jangka panjang dengan cara
membuat dan terus menyempurnakan program bantu diluar banking
system.
Aspek yang dinilai Peringkat
1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris 1
2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 1
3. Kelengkapan Tugas dan Pelaksanaan Tugas Komite 1
4. Penanganan Benturan Kepentingan
5. Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank 1
6. Penerapan Fungsi Audit Intern 1
7. Penerapan Fungsi Audit Ekstern 1
8. Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian intern 1
9.Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait (Related Party) danDebitur Besar (Large Exposures) 1
10.Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank,Laporan pelaksanaan GCG dan Laporan Internal 1
11. Rencana Strategis Bank 1
1
No.
39
Pelaksanaan GCGGood Corporate Governance
Laporan Tahunan 2012bank artos
Laporan T
ahunan 2012bank
arto
s
Target Waktu :
8Pada Tahun 2013
Kekuatan :
Kekuatan pelaksanaan Good Corporate Governance pada Bank Artos
Indonesia terletak pada Komitmen dari seluruh pihak, Pemegang Saham,
Pengurus Bank (Komisaris, Direksi dan seluruh Pejabat Eksekutif) untuk
melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate
Governance).
PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT & DEBITUR BESAR
Bank Artos Indonesia selalu berpedoman pada Prinsip Kehati-hatian dalam
mengelola penyediaan dana kepada nasabah, khususnya pada Pihak
terkait dan Debitur Besar, pelaksanaannya disesuaikan dengan ketentuan
yang berlaku.
Pada tahun 2012, penyediaan dana kepada Pihak Terkait dan Debitur Inti
(Besar) adalah sebagai berikut :
RENCANA STRATEGIS BANK
Rencana Strategis Bank telah dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang
(Corporate Plan) dan Rencana Jangka Menengah dan Pendek (Business
Plan), serta telah dilaporkan dan mendapatkan persetujuan dari Bank
Indonesia.
No.
1.
2.
Penyediaan Dana
Kepada Pihak Terkait
Kepada Debitur Inti :a. Individub. Group
Jumlah
Debitur Nominal
3
10 -
8.219
144.147 -
dalam jutaan rp.
40
Pelaksanaan GCGGood Corporate Governance
Lap
oran
Tah
unan
201
2bank
art
os
Laporan Tahunan 2012bank artos
PAKET KEBIJAKAN REMUNERASI DAN FASILITAS BAGI KOMISARIS DAN DIREKSI
Paket Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas yang diberikan oleh perusahaan
kepada Komisaris berupa : Honorarium, Tunjangan Hari raya, Tunjangan
Kendaraan. Dan kepada Direksi berupa : Gaji, Tunjangan Jabatan,
Tunjangan Kendaraan, Tunjangan Telepon, Tunjangan Hari Raya,
Tunjangan Asuransi Kesehatan serta Kendaraan Dinas (Natura); sebagai
berikut :
Jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menerima Paket
Kebijakan Remunerasi dalam satu tahun, yang dikelompokkan dalam
kisaran tingkat penghasilan sebagai berikut :
RASIO GAJI TERTINGGI DAN TERENDAH
Pemberian gaji kepada karyawan sampai dengan batas Pelaksana (Bukan
Direksi dan Komisaris), mulai dari tingkat Attandent sampai dengan tingkat
Vice President sudah dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku,
khususnya ketentuan Upah Minimum Regional (UMR) yang berlaku
setempat bagi karyawan tingkat Dasar. Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah
pada Bank Artos Indonesia sebagai berikut :
Fasilitas lain dalam bentuk Natura, berupa AsuransiKesehatan, Sewa Kendaraan Dinas yang sifatnyatidak dapat dimiliki.
Jenis Remunerasi dan
Fasilitas Lain
Komisaris Direksi
Jumlah Diterima dalam 1 Tahun *
Total
*) Dinilai dalam Ekuivalen Rupiah
Jenis Remunerasi Perorang dalam 1 tahunyang diterima secara Tunai
Di atas Rp. 2 Miliar
Di atas Rp. 1 Miliar s.d Rp. 2 Miliar
Di atas Rp. 500 Juta s.d Rp. 1 Miliar
Rp. 500 Juta ke Bawah
Orang OrangJutaan Rupiah
Jutaan Rupiah
3
3
1.302
57
3
3
1.928
144
6 1.359 6 2.072T o t a l
Remunerasi : Honorarium, Gaji, Bonus, TunjanganHari Raya, Tunjangan Jabatan/ Kendaraan/ Telepon
Komisaris Direksi
Jumlah
- 3
3 -
-
-
-
-
41
Pelaksanaan GCGGood Corporate Governance
Laporan Tahunan 2012bank artos
Laporan T
ahunan 2012bank
arto
s
PENYIMPANGAN INTERNAL (INTERNAL FRAUD)
Selama tahun 2012 tidak terdapat adanya penyimpangan internal (internal
fraud).
JUMLAH PERMASALAHAN HUKUM DAN UPAYA PENYELESAIAN OLEH BANK
Terdapat satu permasalahan hukum yang tidak membahayakan usaha
bank maupun pihak ketiga lainnya. Bank sedang mengajukan permohonan
sita eksekusi dan gugatan melalui Pengadilan Negeri Bandung atas AYDA
yang sudah diserahkan kepada Bank tetapi penghuni rumah tersebut tidak
mau menyerahkannya secara sukarela. Langkah tersebut terpaksa
dilakukan karena upaya musyawarah tidak menghasilkan.
TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN
Benturan kepentingan adalah perbedaan antara kepentingan ekonomis
bank dengan kepentingan ekonomis pribadi pemilik, anggota Dewan
Komisaris, anggota Direksi, Pejabat Eksekutif dan/atau pihak terkait
dengan bank yang dapat merugikan bank.
Dalam menjalankan kegiatan operasional bank, Dewan Komisaris,
Anggota Direksi, Pejabat Eksekutif dan pegawai Bank Artos selalu
berupaya semaksimal mungkin untuk menghindari atau mengurangi
adanya potensi benturan kepentingan, namun sepanjang tahun 2012
terdapat indikasi transaksi yang mengandung benturan kepentingan,
yaitu :
1. Sewa Gedung Kantor Pusat Operasional dan Kantor Pusat Non-
Operasional dari Bapak Arto Hardy yang juga merupakan pemegang
saham Bank Artos.
Jabatan
Pegawai Tetap s.d Batas Pelaksana
Rasio Gaji Direksi Tertinggi dan Pegawai Tertinggi
Gaji Perbulan (Jutaan Rp)
Tertinggi Terendah
% Rasio
29
53
38 23
39
1,75
60,53
73,58
6,03
54,72
Direksi
Komisaris
42
Pelaksanaan GCGGood Corporate Governance
Lap
oran
Tah
unan
201
2bank
art
os
Laporan Tahunan 2012bank artos
2. Sewa Gedung Kantor Cabang Pembantu Bandung - Kosambi dari Ibu
Lina Arto Hardy yang juga merupakan pemegang saham Bank Artos.
Bank Artos sudah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur terkait dengan
benturan kepentingan yang akan terus dikaji dan disempurnakan kembali
sesuai dengan perkembangan bisnis dan peraturan yang berlaku.
BUY BACK SHARES DAN/ATAU BUY BACK OBLIGASI BANK
Selama tahun 2012 Bank tidak melakukan buy back shares dan/atau buy
back obligasi Bank, karena Bank belum menerbitkan obligasi.
PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL DAN KEGIATAN POLITIK SELAMA PERIODE LAPORAN
Pada tahun 2012, sumbangan / donasi tidak diberikan kepada Kegiatan
Politik, namun diberikan untuk kegiatan sosial kemasyarakatan yang
jumlahnya tidak signifikan, seperti : HUT RI, Acara RT/RW setempat,
sumbangan kepada anak yatim dengan jumlah sumbangan rata-rata
sebesar Rp. 720.000,- (tujuh ratus dua puluh ribu rupiah). Secara rutin
Bank juga melakukan kegiatan donor darah
Sebagai bentuk keperdulian Bank terhadap kesejahteraan Karyawan dan
Keluarganya khususnya kepada Karyawan Tingkat Dasar, saat ini Bank
Artos Indonesia telah menjadi Orang Tua Asuh dari tiga putra-putri
Karyawan Bank yang telah menunjukkan prestasinya serta memenuhi
kriteria yang ditetapkan oleh perusahaan, yaitu : Sudah bekerja lebih dari 5
(lima) Tahun, Kategori Pegawai dasar s.d Staf, Penilaian kinerja tahunan
Baik. Program Orang Tua Asuh ini berkelanjutan sampai kepada karyawan
lainnya yang dapat memenuhi kriteria tersebut di atas. Perincian program
Orang Tua Asuh periode tahun 2012 sebagai berikut :
Sejakth
Nama Anak Asuh
2008Akbar Muktanas
Endang Pujiastuti 2003
No.
2.
1.
Anak Karyawan
Imam Subkhi
Dadang Hermawan
Bantuan/Bln(Rupiah)
30.000,-
30.000,-
43
Perkembangan Usaha
Laporan Tahunan 2012bank artos
Laporan T
ahunan 2012bank
arto
s
Secara umum kinerja Bank Artos selama tahun 2012 menunjukan hasil
yang cukup positif hal tersebut ditandai dengan perkembangan total aset
berikut instrumen instrumennya.
KREDIT YANG DIBERIKAN
Penyaluran kredit pada posisi tahun 2012 sebesar Rp. 313.713 juta
sedangkan pada tahun 2011 sebesar Rp. 253.648 juta, penyaluran kredit
terdiri dari kredit investasi, modal kerja, konsumsi dan penerusan
(channelling), dengan komposisi sebagai berikut :
Untuk menjaga potensi risiko konsentrasi kredit, Bank Artos senantiasa
menjaga diversifikasi portofolio kredit untuk relatif menyebar ke berbagai
sektor ekonomi. Pada tahun 2012 sebaran konsentrasi kredit sebagai
berikut :
29,61% Jasa (multifinence dll) 10,40% Pengangkutan
29,54 % Perdagangan Besar 5,89% Konstruksi
13,69 % Perindustrian 10,87 Lainnya
PENGHIMPUNAN DANA
Penghimpunan dana pada posisi tahun 2011 sebesar Rp. 347.386 juta,
pada tahun 2012 terjadi peningkatan sehingga menjadi Rp. 401.717 juta,
dengan komposisi dana pihak ketiga Rp. 314.710 juta dan dana bank lain
Rp. 87.007
Jenis Kredit
Modal Kerja
Investasi
31 Desember 2011
34.508
31 Desember 2012
42.021
Modal Kerja
Konsumsi
Modal KerjaPenerusan(channelling)
Modal KerjaTotal
24.035
17.204
13.453
313.713
194.253
24.887
253.648
-
44
Perkembangan Uaha
Lap
oran
Tah
unan
201
2bank
art
os
Laporan Tahunan 2012bank artos
Perkembangan usaha Bank jika dilihat dari perbandingan kondisi
keuangan Bank Artos Indonesia posisi akhir tahun 2012 dengan tahun
2011 menunjukan :
PENDAPATAN BUNGA BERSIH
Pendapatan bunga bersih Bank mengalami peningkatan sebesar 0,52 %
atau sebesar Rp. 117 juta dari Rp. 22.527 juta menjadi Rp. 22.644 juta.
Peningkatan ini terkait dengan peningkatan penyaluran kredit yang
mengalami pertumbuhan sebesar 23,68 % pada tahun 2012.
LABA BERSIH
Laba bersih setelah pajak mengalami penurunan sebesar 79,64 % dari
Rp. 2.087 juta) menjadi Rp. 425 Juta.
AKTIVA PRODUKTIF
Total Aktiva Poduktif mengalami peningkatan sebesar 12,15 % atau
sebesar Rp. 47.890 juta dari Rp. 394.214 juta menjadi Rp.442.104 juta.
DANA PIHAK KETIGA
Total Dana Pihak Ketiga mengalami peningkatan sebesar 18,76 % atau
sebesar Rp. 49,703 juta dari Rp. 265.007 juta menjadi Rp. 314.710 juta.
KREDIT YANG DIBERIKAN
Pinjaman yang Diberikan mengalami peningkatan sebesar 23,68 % atau
sebesar Rp. 60.065 juta dari Rp.253.648 juta menjadi Rp. 313.713 juta.
PERMODALAN
Capital Adequacy Ratio (CAR) mengalami penurunan sebesar 6,22%
sehingga menjadi 27,72%, penurunan tersebut disebabkan oleh
meningkatnya ATMR yang diakibatkan dari peningkatan penyaluran kredit,
namun masih diatas ketentuan Bank Indonesia.
45
Perkembangan Usaha
Laporan Tahunan 2012bank artos
Laporan T
ahunan 2012bank
arto
s
STRUKTUR ORGANISASI BANK
Organisasi diciptakan berdasarkan keseimbangan antara struktur dan
faktor eksternal dalam hal ini adanya ketentuan regulasi perbankan.
Struktur Organisasi disesuaikan dengan memperhatikan faktor
lingkungan, skala usaha, kompleksitas usaha serta strategi dan sumber
daya manusia yang dimiliki. Struktur Organisasi Bank Artos Indonesia
telah menggambarkan penerapan prinsip Good Corporate Governance (
GCG ). Kecepatan proses pengambilan keputusan juga menjadi perhatian
yang sangat penting dalam mengantisipasi tingkat persaingan usaha.
JARINGAN USAHA
Sampai dengan tahun 2012, Bank
telah memiliki 17 jaringan usaha
dalam mendukung pencapaian
target pengembangan usaha yang
telah ditetapkan ( lihat tabel jaringan
u s a h a ) . J u m l a h t e r s e b u t
direncanakan akan terus bertambah
s e j a l a n d e n g a n r e n c a n a
pengembangan usaha kedepan.
S U M B E R DAYA M A N U S I A
Penerapan konsep dan tehnik
manajemen sumber daya manusia
yang tepat dan efektif, akan
menghasilkan sumber daya
manusia yang produktif, inovatif,
kreatif dan loyal. Sumber Daya
Manusia yang memiliki kriteria
tersebut dapat didayagunakan
untuk merealisasikan Visi dan Misi Bank. Penyediaan Sumber Daya
Manusia yang memiliki keunggulan kompetitif sangat dibutuhkan ditengah
tingkat persaingan usaha yang tinggi dan skala usaha yang mengglobal.
Pengembangan Sumber Daya Manusia difokuskan kepada nilai tambah
yang dimiliki oleh setiap individu sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
yang ditetapkan. Berbagai program peningkatan kompetensi Sumber Daya
Manusia, terus dilaksanakan melalui penyelenggaraan program
pendidikan dan pelatihan serta
pengiriman Sumber Daya Manusia
untuk memperoleh sertifikasi profesi
pada lembaga sertifikasi yang
berwenang. Namun kua l i tas
integritas SDM juga menjadi sesuatu
hal yang penting untuk menjadi
p e r h a t i a n m a n a j e m e n .
Kantor Pusat 1
Jaringan Usaha 2012
Kantor Cabang 1
Kantor Cabang Pembantu
Kegiatan Kas diluar Kantor
A T M
TOTAL 17
5
5
5
Dewan Komisaris 3
TOTAL SDM 2012
Direksi 3
Karyawan Tetap
Karyawan Tidak Tetap
TOTAL 178
172
-
Magister ( S2 ) 8
Jenjang Pendidikan SDM
Sarjana ( S1 ) 75
Sarjana Muda ( D3 )
SLTA
Dibawah SLTA
24
58
13
46
Sususan Pengurus
Lap
oran
Tah
unan
201
2bank
art
os
Laporan Tahunan 2012bank artos
Berpengalaman 21 tahun dalam industri perbankan. Meraih Master of Business Administration (MBA) dari Edinburgh Bussiness School, Heriot Watt University Cambridge United Kingdom. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 1992 sampai sekarang.
Berpengalaman 27 tahun dalam industri perbankan. Meraih Sarjana Ekonomi dari Universitas Katolik Parahyangan Bandung. Memulai karir di dunia perbankan pada Bank Panin sejak tahun 1986. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 1997 sampai sekarang.
Berpengalaman 19 tahun dalam industri perbankan. Meraih Bachelor of Science dari University of New South Wales, Sydney. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 1994 sampai sekarang.
Berpengalaman 36 tahun dalam industri perbankan. Meraih Magister Manajemen dari Universitas Padjadjaran, Bandung. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 2004 sampai sekarang.
William Arto Hardy, Bcom, Komisaris Utama
Berpengalaman 21 tahun dalam industri perbankan dan industri sepatu. Meraih Bachelor of Commerce dari University of Western, Sydney. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 1992 sampai sekarang.
Bambang Setiawan SE, Direktur Kepatuhan
Lina Arto Hardy MBA, Direktur
Reinantha Yaputra MBA , Direktur Utama
Lucia Djatmiko, Bsc, Komisaris
Berpengalaman 31 tahun dalam industri perbankan. Meraih Master of Business Administration (MBA) dari Washington International University, USA. Memulai karir di dunia perbankan pada Bank Panin sejak tahun 1982 sampai dengan 1995, Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 1996
Nono Sukarno, SE, MM, Komisaris
47
Manajemen Eksekutif
Laporan Tahunan 2012bank artos
Laporan T
ahunan 2012bank
arto
s
Theresia Harjati MStaff Ahli Direksi
Fifiningsih Ario
Berpengalaman 37 th dalam industri perbankan, menyelesaikan pendidikan di Santa Maria Bandung. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 1996 sampai sekarang.
Kepala UrusanSDM, Umum, SKMR & MIS
Berpengalaman 19 th dalam industri perbankan, meraih Sarjana Ekonomi dari Universitas Atmajaya Jakarta. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 2000 sampai sekarang.
Treasury, Operation & CreditSupport Manager
Berpengalaman 27 th dalam industri perbankan, meraih Sarjana Sospol dari Universitas Katolik Parahyangan Bandung. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 2001 sampai sekarang.
Business ManagerKPO Bandung
Berpengalaman 11 th dalam industri perbankan, meraih Master of Business Administration dari Hawai Pacific University, Honolulu, Hawai, USA. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 2011 sampai sekarang.
Business ManagerKC jakarta
Lucyana Suryapranata
Berpengalaman 24 th dalam industr i perbankan, meraih magister management Universitas Padjadjaran Bandung. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 2000 sampai sekarang.
Business ManagerKCP Jakarta
Berpengalaman 15 th dalam industri perbankan, meraih Sarjana Muda Akuntansi dari STIE Indonesia Jakarta. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 2006 sampai sekarang.
Tan Bok Lan Dicky Setiady
Berpengalaman 20 th dalam industri perbankan, meraih Sarjana Manajemen dari Universitas Kristen D u t a Wa c a n a Yo g j a k a r t a . Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 2009 sampai sekarang.
Berpengalaman 16 th dalam industri perbankan, meraih Sarjana Manajemen dari Universitas Tarumanegara Jakarta. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 2009 sampai sekarang.
Rostiawati Yurin Ahmad Rizki
Berpengalaman 22 th dalam industr i perbankan, meraih Magister Kenotariatan Universitas Padjadjaran Bandung. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 1996 sampai sekarang.
Berpengalaman 18 th dalam industri perbankan, meraih Sarjana Hukum Un ivers i tas Kato l i k Parahyangan Bandung. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 2001 sampai sekarang.
Supiarti Ong Widjaja Deddy Triyana
Denny Lunardi
Business ManagerKC Jakarta
Business ManagerKC Jakarta
Business ManagerKCP Bandung
Business ManagerWkl. Pemimpin Kantor Pusat
48
Manajemen Eksekutif
Lap
oran
Tah
unan
201
2bank
art
os
Laporan Tahunan 2012bank artos
Ferry BudimanKepala
Satuan Kerja Audit Intern - SKAI
Marthen Sulle Konda
Berpengalaman 16 th dalam industri perbankan, meraih Sarjana Akuntansi Universitas Padjadjaran Bandung. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 2003 sampai sekarang.
Operation & CreditSupport Manager - KPO
Berpengalaman 11 th dalam industri perbankan, meraih Sarjana Akuntans i STIEB Bandung. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 2002 sampai sekarang.
Business ManagerKCP Bandung
Berpengalaman 12 th dalam industr i perbankan, meraih Magister Business & Adminstration ITB Bandung. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 2008 sampai sekarang.
KepalaKepatuhan, Sisdur dan Pejabat APU-PPT
Berpengalaman 23 th dalam industri perbankan, meraih Sarjana Muda Akuntansi Universitas Sumatera Utara Medan. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 2001 sampai sekarang.
Operation & CreditSupport Manager - KC Jakarta
Achmad Humam
Berpengalaman 31 th dalam industri perbankan, meraih Sarjana Muda Akuntansi Universitas Trisakti Jakarta. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 2011 sampai sekarang.
Kepala SKMR & MIS
Berpengalaman 5 th dalam industri perbankan, meraih Sarjana Akuntansi Universitas Padjadjaran Bandung. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 2008 sampai sekarang.
Jenny Nadiasari
LanjarKariadi Tjahjana
Business ManagerKCP Bandung
Berpengalaman 7 th dalam industri perbankan, meraih Sarjana Akutansi Universitas Maranatha Bandung. Bergabung dengan Bank Artos Indonesia mulai tahun 2012 sampai sekarang.
Wawan Kurniawan
Struktur Organisasi
49Laporan Tahunan 2012bank artos
Laporan T
ahunan 2012bank
arto
s
DEWAN KOMISARIS
CAB. PEMBANTU
OPERATION & CREDIT SUPPORT
MANAGER
UMUM
KEPALA SKMR & SIM
DIREKTUR UTAMA
URUSAN SDM, UMUM, SKMR & SIM
KomiteA u d i t
KomiteAktiva Pasiva
KomiteRemunerasi & Nominasi
KomitePemantau Risiko
KomiteManajemen Risiko
STAFF AHLI DIREKSI
DIREKTUR SDM, UMUM, SKMR & SIM
Pemimpin KC Jakarta
Pemimpin KPBandung
SKMR & SIM
DIREKTUR KEPATUHAN
SDM
Treasury, Operation,& Credit SupportManager-Jakarta
Koordinator KKJakarta
CAB. PEMBANTU
IT & CC
PejabatAPU-PPT
Kepatuhan &Sisdur
TREASURY
Satuan KerjaAudit Intern (SKAI)
50
Ikhtisar Keuangan
Lap
oran
Tah
unan
201
2bank
art
os
Laporan Tahunan 2012bank artos
Neraca
Giro Pada Bank Indonesia
Kredit Yang Diberikan
Laba Rugi (Juta Rp.)
Pendapatan Bunga
Biaya Bunga
Pendapatan Bunga Bersih
Pendapatan Operasional Lainnya
Biaya Operasional Lainnya
19,765
Kualitas Aktiva (Juta Rp.)
Aktiva Produktif 347.795
Aktiva Non Produktif 5.637
Simpanan pada Bank Lain 2,112
250,965
43,023
21.261
21.762
1.539
24.507
20102011Iikhtisar Keuangan (Juta Rp.)
22,453
394.214
1.708
3,421
253,648
46,919
24,392
22.527
1.518
23.115
25,368
442.104
2.175
3,519
313,713
46,851
24,207
22.644
1.555
24.005
2012
Total Aset
Dana Pihak Ke-3
404,423
232,616
455,763
265,007
511,105
314,710
Total Aktiva Produktif & Non Produktif 353.432395.922444.279
Simpanan dari Bank Lain
Ekuitas
65,970
103,006
82,379
105,093
87,007
105,518
Surat Berharga (SBI) 94,718137,145124,872
Laba Operasional - 1.206930194
Pendapatan (Beban) Non Operasional 2261.940716
Laba Sebelum Pajak - 9802.870910
Laba Setelah Pajak - 1.0551.087425
Rasio Keuangan
51Laporan Tahunan 2012bank artos
Laporan T
ahunan 2012bank
arto
s
Rasio Keuangan
Permodalan
C A R
Kualitas Aktiva
Aset Produktif Bermasalah dan Non ProduktifBermasalah terhadap Total Aset Produktif dan NonProduktif
CKPN Aset Keuangan terhadap Aset Produktif
Rentabilitas
R O A
R O E
N I M
B O P O
Likuiditas
L D R
Kepatuhan
Pelanggaran BMPK
Rasio Pelampauan BMPK
Giro Wajib Minimum Utama - GWM
28,92 %
Lainnya
Cost of Fund 7,69 %
Cost of Money 16,10 %
Aktiva Tetap terhadap Modal 17,49 %
3,26 %
78,00 %
- 0,24 %
- 1,02 %
6,25 %
102,71 %
107,89 %
0,00 %
0,00 %
8,18 %
29,56 %
7,22 %
15,39 %
31,75 %
1,07 %
106,00 %
0,63 %
1,99 %
5,71 %
98,08 %
95,71 %
0,00 %
0,00 %
8,27 %
27,72 %
6,18 %
13,75 %
34,44 %
1,80 %
89,00 %
0,19 %
0,40 %
6,78 %
99,63 %
99,68 %
0,00 %
0,00 %
8,13 %
NPL - Gross
NPL - Net
1,58 %
1,46 %
1,00 %
0,89 %
1,90 %
1,33 %
Kewajiban terhadap Ekuitas 2,75 %
Kewajiban terhadap Aktiva 0,70 %
3,12 %
0,72 %
3,67 %
0,76 %
201020112012
52
Produk dan Jasa Layanan
Lap
oran
Tah
unan
201
2bank
art
os
Laporan Tahunan 2012bank artos
Tabungan Artos
Tabungan Artoscash - ATM Bersama
Tabungan Pendidikan Mutiara
Tabunganku
Deposito Berjangka
Deposito On Call
Sertifikat Deposito
Giro Artos
Giro Artos Kemitraan
Produk Pinjaman / Kredit
Kredit Modal Kerja
Kredit Investasi
Kredit Konsumsi
Kredit Pemilikan Rumah / Ruko
Kredit Pemilikan Mobil / Sepeda Motor
Kredit Multi Guna
Kredit Artos Sejahtera
Kredit Artos Manfaat
Kredit Artos Berdikari
Produk Simpanan
Jasa Layanan
Penukaran Mata Uang Asing-Money Changer
Pelayanan Antar Jemput Transaksi-Pickup Service
Sentra Pembayaran Tagihan Telepon, Flexi & PLN
Kiriman Uang/Transfer - RTGS / SKN
Tagihan Warkat Luar Kota Inkaso-Intercity Kliring
Tagihan Warkat dalam kota - Kliring
Bank Garansi
Payroll System - Fasilitas Penggajian Karyawan
Pembayaran Uang Sekolah
Safe Deposit Box - SDB
Jaringan ATM Bersama
53Laporan Tahunan 2012bank artos
Laporan T
ahunan 2012bank
arto
sJaringan Kantor
Kantor Pusat Jl. Otto Iskandardinata No.18,
Bandung 40171 IndonesiaPh. (022) 4200202, 4200303 (hunting)
Fax. (022) 4200401Telex. (022) 24145
Kantor Cabang Utama JakartaJl. Suryopranoto No. 59,
Jakarta Pusat 10160 IndonesiaPh. (021) 3453323 (hunting)
Fax.(021) 3802756
Kantor Cabang Pembantu Kompleks Rukan Artha Gading Niaga Blok C No. 12,
Kawasan Sentra Bisnis Artha Gading
Kelapa Gading Jakarta Utara 14240 Indonesia
Ph. (021) 45856788 (hunting) Fax. (021) 45850308
Kompleks Kopo Mas Regensi 9 G Jl. Kopo No. 618,
Bandung 40225 Indonesia
Ph. (022) 5423371, 5436673, 5436669 Fax. (022) 5436672
Jl. Gardujati No. 75,
Bandung 40181 Indonesia
Ph. (022) 6004087, 6004088 Fax. (022) 6014970
Segitiga Emas Kosambi Blok A/15 Jl. Jend. Ahmad Yani No. 221-223,
Bandung 40113 Indonesia
Ph. (022) 7218272, 7237024 Fax. (022) 7237024
Komplek Rukan Golden Boulevard Blok D-1 Bumi Serpong Damai (BSD) City
Tangerang Banten 15322 Indonesia
Ph. (021) 5388880 Fax. (021) 53160728
Kantor KasPusat Perdagangan Tanah Abang Bukit (Eks AURI)
Jl. KH. Fahrudin No.36 Blok E Lantai Dasar A.5 No.3-3A
Tanah Abang- Jakarta PusatPh. (021) 3805377
Fax. (021) 3161021
Alamat WEBSITE www.bankartos.co.id
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Ref. R-171/ARTS-ry/II/2013
Pemegang Saham, Komisaris dan Direksi PT. Bank Artos Indonesia
Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan PT Bank Artos Indonesia tanggal 31 Desember 2012 serta laporan laba-rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Bank. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Laporan keuangan tahun 2011 telah diaudit olek Kantor Akuntan Publik Darmawan, Hendang & Yogi tanggal 5 April 2012 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Bank Artos Indonesia tanggal 31 Desember 2012 hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai denga Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
PT BANK ARTOS INDONESIA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
(dalam Rupiah)
Catatan 2 0 1 2 2 0 1 1
A S E T
Kas 2a,3 9,720,388,300 7,775,095,050 Giro pada Bank Indonesia 2a,4 25,368,080,624 22,452,856,858 Giro pada bank lain 2a,c,g,5
setelah dikurangi penyisihan kerugian
Rp - tahun 2012
Rp 51,000,000 tahun 2011
3,518,688,570 3,370,154,727
Efek-efek 2d,g,6
setelah dikurangi pendapatan bunga diterima di muka
Rp 127,985,438 tahun 2012
Rp 454,452,318 tahun 2011 124,872,014,562 137,145,547,682 Kredit yang diberikan 2e,f,g,7,24
Pihak ketiga 305,136,703,623 251,337,273,264 Pihak berelasi 8,918,370,318 2,310,644,120 Dikurangi provisi kredit
(341,608,984) -
Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (3,941,374,792) (4,146,662,845) ---------------------------- -------------------------
Jumlah kredit yang diberikan bersih 309,772,090,165 249,501,254,539 ---------------------------- ------------------------- Aset tetap
setelah dikurangi akumulasi penyusutan 2i,8
Rp
10,647,965,475 tahun 2012 Rp 9,279,532,100 tahun 2011 28,082,761,770 26,456,676,288 ---------------------------- ------------------------- Aset lain-lain Agunan yang diambil alih 2j,g,9 2,175,045,692 1,707,910,106
setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai
Rp - tahun 2012 Rp - tahun 2011 Aset pajak tangguhan
2n,15 - 33,558,086
Pendapatan yang masih akan diterima 2,571,381,336 2,043,018,274 Biaya dibayar dimuka 2k 4,250,619,079 4,850,218,892 Aset lainnya 10 773,898,681 426,238,706 ---------------------------- ------------------------- Jumlah Aset lain-lain 9,770,944,788 9,060,944,064 ---------------------------- ------------------------- Rekening antar kantor JUMLAH ASET 511,104,968,779 455,762,529,207
============== ============
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
1
PT BANK ARTOS INDONESIA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Desember 2012 dan 2011
(dalam Rupiah)
Catatan 2 0 1 2 2 0 1 1
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS Liabilitas segera 2p.11 732,447,055 491,137,237 Simpanan Giro 2f,12,24 Pihak ketiga
30,522,711,183 24,439,647,593
Pihak berelasi
16,973,459,214 11,455,088,301 -------------------- -------------------- Jumlah giro
47,496,170,397 35,894,735,894
-------------------- -------------------- Tabungan 2f,13,24 Pihak ketiga
17,570,623,258 18,606,510,063
Pihak berelasi
1,920,075,250 1,061,111,602 -------------------- -------------------- Jumlah tabungan
19,490,698,508 19,667,621,665
-------------------- -------------------- Deposito Berjangka 2f,14,24 Pihak ketiga
237,612,036,068 202,290,106,534
Pihak berelasi
10,110,611,666 7,154,297,850
-------------------- --------------------
Jumlah deposito berjangka 247,722,647,734 209,444,404,384 -------------------- -------------------- Simpanan dari bank lain 86,651,960,800 82,055,334,217 -------------------- -------------------- Jumlah simpanan 401,361,477,439 347,062,096,160 -------------------- --------------------
Utang pajak 2n,15 563,427,505 568,908,349 Biaya harus dibayar 1,434,845,001 1,371,186,160 Pendapatan diterima dimuka 582,177,819 542,986,818 Liabilitas lainnya 2q,16 570,815,293 633,231,401 Kewajiban pajak tangguhan 2m,15
342,030,352
-
-------------------- -------------------- Jumlah liabilitas 405,587,220,464 350,669,546,125 -------------------- -------------------- EKUITAS Modal disetor 18 Modal saham nilai nominal @ Rp 1.000,- Modal dasar 200.000.000 lembar saham, modal saham ditempatkan dan disetor penuh 96.500.000
lembar saham untuk 2012 dan 2011. 96,500,000,000 96,500,000,000 Cadangan umum
6,000,000,000 6,000,000,000
Saldo laba 3,017,748,315 2,592,983,083 -------------------- -------------------- Jumlah ekuitas 105,517,748,315 105,092,983,083 -------------------- -------------------- JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 511,104,968,779 455,762,529,207 ========== ==========
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
2
PT BANK ARTOS INDONESIA
LAPORAN LABA-RUGI KOMPREHENSIF
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(dalam Rupiah)
Catatan 2 0 1 2 2 0 1 1
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL PENDAPATAN BUNGA: Bunga yang diperoleh 2l,20 45,084,867,928 44,677,404,607 Provisi dan komisi kredit 2m 1,764,124,018 2,241,326,378
----------------------- ------------------------- Jumlah 46,848,991,946 46,918,730,985 ----------------------- ------------------------- BEBAN BUNGA :
Bunga yang dibayar 2l,21 (24,206,804,304) (24,391,901,388) ----------------------- ------------------------- PENDAPATAN BUNGA BERSIH 22,642,187,642 22,526,829,597 ----------------------- ------------------------- PENDAPATAN DAN (BEBAN) OPERASIONAL LAINNYA Pendapatan operasional lainnya
Provisi dan komisi diterima selain dari pemberian kredit 2m 96,761,589 112,475,920 Pendapatan operasional lainnya 1,459,497,448 1,405,938,187 ----------------------- ------------------------- Jumlah pendapatan operasional lainnya 1,556,259,037 1,518,414,107 ----------------------- ------------------------- Beban operasional lainnya
Provisi dan komisi dibayar selain untuk
penerimaan dana (50,306,300) (42,970,009) Beban penyisihan kerugian aset produktif 2g,5,7 - (1,150,080,152) Beban estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi - - Beban umum dan administrasi 22 (8,293,700,887) (7,860,621,654) Beban personalia 23 (15,533,438,448) (13,908,219,704)
Beban lain-lain (62,131,600) (153,356,380) ----------------------- ------------------------- Jumlah beban operasional lainnya (23,939,577,235) (23,115,247,899) ----------------------- ------------------------- Beban operasional lainnya - Bersih (22,383,318,198) (21,596,833,792) ----------------------- ------------------------- LABA OPERASIONAL 258,869,444 929,995,806 =========== ============
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
3
PT BANK ARTOS INDONESIA
LAPORAN LABA-RUGI KOMPREHENSIF
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(dalam Rupiah)
Catatan 2 0 1 2 2 0 1 1
PENDAPATAN DAN (BEBAN) NON OPERASIONAL Pendapatan non operasional 4,742,423,761 6,322,050,248 Beban non operasional (4,091,629,040) (4,382,555,145) ----------------------- ------------------------ Pendapatan non operasional - Bersih 650,794,721 1,939,495,103 ----------------------- ------------------------ LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 909,664,165 2,869,490,909 PAJAK PENGHASILAN 2n,15 Pajak kini (109,310,495) (187,034,074) Penghasilan (beban) pajak tangguhan (375,588,438) (595,480,447) ----------------------- ------------------------ Jumlah pajak penghasilan (484,898,933) (782,514,521) ----------------------- ------------------------ LABA (RUGI) BERSIH 424,765,231 2,086,976,388 ----------------------- ------------------------ LABA KOMPREHENSIF LAIN - - ----------------------- ------------------------ LABA KOMPREHENSIF 424,765,231 2,086,976,388 =========== ============
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
4
PT BANK ARTOS INDONESIA
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(dalam Rupiah)
Saldo Laba -
Catatan Modal Cadangan Yang belum ditentukan
Jumlah
disetor umum penggunaannya
ekuitas
Saldo per 1 Januari 2010 76.500.000.000 2.000.000.000 5.561.154.282
84.061.154.282
Penambahan Modal disetor 20.000.000.000 - -
20.000.000.000
Cadangan Umum - 4.000.000.000 (4.000.000.000)
-
Rugi bersih tahun berjalan - - (1.055.147.587)
(1.055.147.587)
Saldo per 31 Desember 2010 96.500.000.000 6.000.000.000 506.006.695
103.006.006.695
Laba bersih tahun berjalan - - 2.086.976.388 2.086.976.388
Saldo per 31 Desember 2011 96.500.000.000 6.000.000.000 2.592.983.083
105.092.983.083 Penambahan modal disetor - - -
-
Laba bersih tahun berjalan - - 424.765.231
424.765.231
Saldo per 31 Desember 2012 18 96.500.000.000 6.000.000.000 3.017.748.314
105.517.748.314
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
5
PT BANK ARTOS INDONESIA
LAPORAN ARUS KAS
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(dalam Rupiah)
2 0 1 2 2 0 1 1
ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS OPERASI
Laba bersih tahun berjalan
424,765,231
2,086,976,388 Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih tahun berjalan
menjadi kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi :
Pemulihan / penyisihan kerugian giro pada bank lain (51,000,000)
16,500,000
Penyisihan cadangan kerugian penurunan nilai kredit -
1,133,580,152
Pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai kredit (224,419,261)
-
Provisi kredit
341,608,984
-
Laba penjualan aset tetap
(367,999,995)
(236,499,997)
Penyisihan kerugian aset non produktif AYDA -
(1,986,236,516)
Pemulihan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi -
(1,500,000)
Penyusutan aset tetap
1,828,723,370
1,381,268,923
Beban pajak tangguhan
375,588,439
595,480,447
---------------------
----------------------
Laba operasi sebelum perubahan dalam aset dan liabilities operasi 2,327,266,769
2,989,569,397 Penerimaan kredit yang telah dihapus bukukan
19,131,207
352,007,985
(Kenaikan) Penurunan dalam aset operasi Kredit yang diberikan (60,407,156,557) (2,683,140,161)
Pendapatan yang masih akan diterima
(528,363,062)
(1,114,915,871)
Biaya dibayar dimuka
599,599,813
7,846,902,725
Agunan yang diambil alih
(467,135,586)
5,915,264,936
Aset lain-lain
(347,659,975)
(20,306,637)
Kenaikan (penurunan) dalam liabilitas operasi Liabilitas segera 241,309,818 185,602,290
Giro
11,601,434,503
5,797,897,977
Tabungan
(176,923,157)
(2,307,677,639)
Simpanan berjangka
38,278,243,350
28,900,286,776
Simpanan dari bank lain
4,596,626,583
16,233,727,457
Utang pajak
(5,480,844)
176,690,089
Biaya harus dibayar 63,658,842 556,423,029
Pendapatan diterima dimuka
39,191,001
-
Liabilitas lain-lain
(62,416,108)
(288,628,666)
---------------------
----------------------
Arus kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi
(4,228,673,403)
62,539,703,686
---------------------
----------------------
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
6
PT BANK ARTOS INDONESIA
LAPORAN ARUS KAS
Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(dalam Rupiah)
2 0 1 2
2 0 1 1
ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS INVESTASI :
Pembelian aset tetap (3,454,808,857) (15,980,991,878) Penjualan aset tetap/ penggantian asuransi
368,000,000
238,481,786
Efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo
12,273,533,119
(42,427,955,387)
-------------------------
-------------------------
Arus kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi
9,186,724,262
(58,170,465,479)
------------------------- ------------------------- ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN :
Tambahan modal disetor
-
-
-------------------------
-------------------------
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan -
-
-------------------------
-------------------------
KENAIKAN KAS DAN SETARA KAS 4,958,050,859 4,369,238,207
SALDO KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
33,649,106,635
29,279,868,428 ------------------------- -------------------------
SALDO KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
38,607,157,494
33,649,106,635
============
============
Rincian kas dan setara kas akhir tahun :
Kas
9,720,388,300
7,775,095,050 Giro pada Bank Indonesia
25,368,080,624
22,452,856,858
Giro pada Bank lain
3,518,688,570
3,421,154,727
-------------------------
-------------------------
38,607,157,494 33,649,106,635
============ ============
CATATAN TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS
Pembayaran kas selama tahun berjalan untuk:
Bunga
24,143,145,462 23,835,478,359 Pajak penghasilan 119,265,440 167,641,310
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
7
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah)
1. U M U M
PT BANK ARTOS INDONESIA (untuk selanjutnya disebut sebagai "Bank") berkedudukan dan berkantor pusat di
Jln. Otto Iskandardinata No. 18 Bandung, didirikan dengan akta notaris Netty Tjandrania, SH no. 1 tanggal 1 Mei 1992 dan
akta ini telah disahkan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan tertanggal 3 Juni 1992
No. C2-4584 HT 01. 01.tahun 1992. Anggaran Dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan
terakhir adalah mengenai perubahan modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh, dan perubahan seluruh anggaran
dasar perseroan sehubungan dengan diberlakukannya Undang - undang Republik Indonesia no. 40 tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas yang diaktakan dengan akta notaris Hj Tetty Surtiati Hidayat, SH No. 1 tanggal 10 Nopember 2010.
Perusahaan telah mendapat izin sebagai Bank Umum sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
No. 737/KMK.013/1992 tanggal 10 Juli 1992. Mulai tanggal 12 Desember 1992 perusahaan telah menjalankan operasinya
sebagai Bank Umum.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan kegiatan umum perbankan.
Susunan pengurus Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut :
Dewan Komisaris :
Komisaris Utama : William Arto Hardy
Komisaris : Lucia Djatmiko
Komisaris : Nono Sukarno
Dewan Direksi :
Direktur Utama : Reinantha Yaputra
Direktur : Lina Arto Hardy
Direktur kepatuhan : Bambang Setiawan
Susunan komite audit,komite pemantau resiko serta komite remunerasi dan nominasi pada tanggal 31 Desember 2012
dan 2011 adalah sebagai berikut :
Komite Audit : Ketua : Lucia Djatmiko
Anggota : Manuel Lahengke Nusa
: Verawaty Surya Putra
Komite Pemantau Resiko :
Ketua : Nono Sukarno Anggota : Manuel Lahengke Nusa
: Verawaty Surya Putra
Komite Remunerasi dan Nominasi : Ketua : Lucia Djatmiko
Anggota : William Arto Hardy
: Fifiningsih Ario
8
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah)
1. U M U M (Lanjutan)
Kantor Pusat PT Bank ARTOS INDONESIA beralamat di Jalan Otto Iskandardinata No 18 Bandung.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 jumlah seluruh kantor di Indonesia adalah sebagai berikut :
2012 2011
Kantor Pusat 1 1 Kantor Cabang 1 1 Kantor Cabang Pembantu 5 5 Kantor Kas 1 -
------------------------------ -----------------------------
8 7
=============== ==============
Jumlah karyawan per 31 Desember 2012 dan 2011 sebanyak 178 dan 179 karyawan (tidak diaudit).
Jumlah imbalan yang diberikan untuk Direksi dan Komisaris Bank pada tahun 2012 dan 2011 sebesar Rp 1.174.596.150,- dan Rp 1.090.620.000,-
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Suatu ikhtisar kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Bank, yang mempengaruhi penentuan posisi keuangan dan hasil
usahanya, dijelaskan di bawah ini.
a. Dasar penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia
(“PAPI”) serta praktek yang lazim berlaku di Indonesia
Laporan keuangan kecuali laporan arus kas disusun dengan menggunakan dasar akrual. Laporan keuangan tersebut
disusun berdasarkan nilai historis dan asumsi kelangsungan hidup, kecuali beberapa akun tertentu disusun
berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode tidak langsung yang menunjukan secara terpisah perubahan
yang terjadi selama tahun periode dari aktivitas operasi,investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas,
giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain yang penggunaannya tidak dibatasi, dan deposito berjangka pada bank
lain yang penempatannya 1 bulan hingga jatuh tempo.
Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah.
Laporan keuangan merupakan penggabungan laporan keuangan Kantor Pusat dan Cabang - cabang sebagai suatu
kesatuan usaha.
9
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
b. Perubahan kebijakan akuntansi
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah melakukan revisi atas beberapa
standar akuntansi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2012 sebagai berikut:
- PSAK 10 (Revisi 2010) – Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing,
- PSAK 13 (Revisi 2011) – Properti Investasi,
- PSAK 16 (Revisi 2011) – Aset Tetap,
- PSAK 18 (Revisi 2010) – Akuntansi dan Pelaporan berdasarkan Program Manfaat Pensiun,
- PSAK 24 (Revisi 2010) – Imbalan Kerja,
- PSAK 26 (Revisi 2011) – Biaya Pinjaman,
- PSAK 28 (Revisi 2010) – Akuntansi untuk Asuransi Kerugian,
- PSAK 30 (Revisi 2011) – Sewa,
- PSAK 33 (Revisi 2010) – Akuntansi untuk Pertambangan,
- PSAK 34 (Revisi 2010) – Kontrak Konstruksi, - PSAK 36 (Revisi 2010) – Akuntansi Asuransi Jiwa,
- PSAK 45 (Revisi 2010) – Laporan Keuangan untuk Organisasi Nirlaba,
- PSAK 46 (Revisi 2010) – Pajak Penghasilan,
- PSAK 50 (Revisi 2010) – Instrumen Keuangan: Penyajian,
- PSAK 53 (Revisi 2010) – Pembayaran Berbasis Saham,
- PSAK 55 (Revisi 2011) – Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran,
- PSAK 56 (Revisi 2011) – Laba per Saham,
- PSAK 60 (Revisi 2010) – Instrumen Keuangan: Pengungkapan,
- PSAK 61 (Revisi 2010) – Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah,
- PSAK 63 – Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiper Inflasi,
- PSAK 64 (Revisi 2010) – Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Alam,
- PSAK 109 – Akuntasi Zakat dan Infak/Sedekah,
- PPSAK 7 - Pencabutan PSAK 44 tentang Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat,
- PPSAK 8 – Pencabutan PSAK 27 tentang Akuntansi Koperasi,
- PPSAK 9 – Pencabutan PSAK 50 (Revisi 2008) tentang Pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek dalam Kelompok Tersedia Untuk Dijual dan ISAK 5 tentang Interpretasi Paragraf 14,
- PPSAK 11 – Pencabutan PSAK 39 tentang Akuntansi Kerja Sama Operasi,
- ISAK 13 – Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri, - ISAK 15 – Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya,
- ISAK 16 – Pengelolaan Jasa Konsesi,
- ISAK 18 – Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi,
- ISAK 19 – Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali pada PSAK 63,
- ISAK 20 – Pajak Penghasilan – Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya,
- ISAK 22 – Perjanjian Konsensi Jasa: Pengungkapan,
- ISAK 23 – Sewa Operasi Insentif,
- ISAK 24 – Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa,
- ISAK 25 – Hak Atas Tanah,
- ISAK 26 – Penilaian Ulang Derivatif Melekat.
10
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
Berikut ini adalah dampak atas perubahan standar akuntansi di atas yang relevan dan signifikan terhadap laporan
keuangan Bank yang berlaku sejak tanggal 1 Januari 2012: PSAK 24 (Revisi 2010): “Imbalan Kerja” Beberapa revisi
penting pada standar ini yang relevan bagi Bank adalah sebagai berikut:
b. Pengakuan keuntungan/(kerugian) aktuarial. Standar yang direvisi ini memperbolehkan pengakuan segera atas
seluruh keuntungan/(kerugian) actuarial melalui pendapatan komprehensif lainnya, pada periode terjadinya.
b. Item-item pengungkapan
Standar yang direvisi ini mengemukakan beberapa persyaratan pengungkapan, antara lain:
i. Presentase atau jumlah setiap kategori utama yang membentuk nilai wajar dari aset program;
ii. Deskripsi naratif mengenai dasar yang digunakan untuk menentukan ekspektasi tingkat imbal hasil aset
program keseluruhan;
iii. Jumlah atas nilai kini kewajiban imbalan pasti dan nilai wajar aset program untuk periode tahun berjalan
dan empat periode tahunan sebelumnya; dan
iv. Jumlah penyesuaian pengalaman yang muncul atas liabilitas program dan aset program untuk periode
tahun berjalan dan empat periode tahunan sebelumnya.
PSAK 60 (Revisi 2010): “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. PSAK 60 (Revisi 2010) mensyaratkan pengungkapan
yang lebih ekstensif atas risiko keuangan apabila dibandingkan dengan PSAK 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan:
Penyajian dan Pengungkapan”. Pengungkapan tersebut antara lain:
a. Instrumen keuangan yang signifikan atas posisi keuangan dan performa entitas. Pengungkapan ini sejalan
dengan PSAK 50 (Revisi 2010).
b. Informasi kualitatif dan kuantitatif atas eksposur risiko yang timbul dari instrumen keuangan, termasuk
pengungkapan minimum atas risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar. Pengungkapan kualitatif menjelaskan
tujuan manajemen, kebijakan dan proses untuk mengelola risiko tersebut. Pengungkapan kuantitatif menjelaskan
informasi tentang batas risiko yang dihadapi entitas, berdasarkan informasi yang disiapkan secara internal kepada
personel manajemen kunci.
Pada tanggal 19 Oktober 2012, DSAK-IAI mengeluarkan penyesuaian atas PSAK 60 (Revisi 2010) diatas yang akan
efektif pada tanggal 1 Januari 2013. Penerapan dini atas penyesuaian tersebut diperkenankan. Penyesuaian tersebut
terutama terkait dengan pengungkapan atas aset keuangan, termasuk pencabutan atas ketentuan penyajian untuk:
a. Nilai wajar atas agunan yang digunakan sebagai jaminan; dan
b. Nilai tercatat atas aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai yang telah
dinegosiasi ulang.
11
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
c. Aset dan liabilitas keuangan
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan yaitu:
(i) Aset keuangan
Bank mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (a) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi komprehensif, (b) aset keuangan tersedia untuk dijual, (c) aset keuangan dimiliki
hingga jatuh tempo, dan (d) pinjaman yang diberikan dan piutang. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan
perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal
pengakuannya.
a. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif
Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok
diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Bank untuk
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi komprehensif.
Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk
tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen
keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka
pendek (short term profit-taking) yang terkini. Derivatif juga dikategorikan dalam kelompok
diperdagangkan, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Instrumen keuangan yang dikelompokan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat
pengakuan awal; biaya transaksi diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi komprehensif.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan diakui
di dalam laporan laba rugi dan dicatat masing-masing sebagai “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai
wajar instrumen keuangan” dan “Keuntungan/(kerugian) dari penjualan instrumen keuangan”. Pendapatan
bunga dari instrumen keuangan dalam kelompok diperdagangkan dicatat sebagai “Pendapatan bunga”.
b. Aset keuangan tersedia untuk dijual
Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan dimiliki
untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga,
valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang
diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi komprehensif.
12
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya
transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba
rugi komprehensif kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi selisih kurs, hingga aset keuangan
dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba
atau rugi yang sebelumnya diakui pada pendapatan/(beban) komprehensif lainnya, diakui pada laba rugi.
Pendapatan bunga dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian yang timbul
akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui
pada laporan laba rugi komprehensif.
c. Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo
Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran
tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Bank mempunyai intensi positif dan
kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali:
- investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi komprehensif;
- investasi yang ditetapkan oleh Bank dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan
- investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur
pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai.
Pendapatan bunga dari investasi dimiliki hingga jatuh tempo dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif dan
diakui sebagai “Pendapatan bunga”. Ketika penurunan nilai terjadi, kerugian penurunan nilai diakui sebagai
pengurang dari nilai tercatat investasi dan diakui di dalam laporan keuangan sebagai “Pembentukan cadangan
kerugian penurunan nilai atas aset keuangan”.
d. Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan dan non derivatif dengan pembayaran tetap atau
telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:
- yang dimaksudkan oleh Bank untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok
diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
- yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau
- dalam hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang
disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.
13
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya
transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga
efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman
yang diberikan dan piutang dicatat di dalam laporan laba rugi komprehensif dan dilaporkan sebagai
“Pendapatan bunga”. Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai
pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan
diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai “Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas
aset keuangan”.
e. Pengakuan
Bank menggunakan akuntansi tanggal perdagangan untuk mencatat seluruh transaksi aset keuangan yang
lazim (regular). Aset keuangan yang dialihkan kepada pihak ketiga tetapi tidak memenuhi syarat penghentian
pengakuan disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai “Aset yang dijaminkan”, jika pihak penerima
memiliki hak untuk menjual atau mentransfer kembali.
(ii) Liabilitas keuangan
Bank mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori (a) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi komprehensif (b) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
liabilitas keuangan dikeluarkan ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa .
a. Liabilitas keuangan yang di ukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif.
Liabilitas keuangan ini merupakan liablitas keuangan yang di klasifikasikan sebagai diperdagangkan.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangankan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau
dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrument keuangan tertentu
yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini.
Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrument
lindung nilai.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan yang diklasifikasikan
sebagai diperdagangkan dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai ("Keuntungan/(Kerugian) dari
perubahan nilai wajar instrument keuangan.) Beban bunga dari liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai
diperdagangkan dicatat di dalam "Beban bunga".
b. Liabilitas keuangan yang di ukur dengan biaya perolehan di amortisasi
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
14
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi diukur pada nilai
wajar ditambah biaya transaksi.
Setelah pengakuan awal, Bank mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
(iii) Penghentian pengakuan
Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset
keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh
risiko dan manfaat atas kepemilikan aset telah ditransfer (jika, secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak
ditransfer, maka Bank melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kontrol yang masih
dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas
telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
(iv) Saling Hapus
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus buku dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi
keuangan jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus buku atas jumlah yang telah
diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitasnya secara simultan.
(v) Nilai Wajar
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang
berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Termasuk di dalam nya adalah nilai pasar dari IDMA (Interdealer
Market Association) atau harga yang diberikan oleh broker (quoted price) dari Bloomberg dan Reuters pada tanggal
laporan posisi keuangan.
Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar ditetapkan dengan
mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang
diharapkan terhadap aset bersih efek-efek tersebut.
Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat
diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan
pengawas (pricing service or regulatory agency), dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual
dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak
tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan
permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa
transaksi terkini.
Nilai wajar untuk semua instrumen keuangan lainnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Dengan
teknik ini, nilai wajar merupakan suatu estimasi yang dihasilkan dari data yang dapat diobservasi dari instrumen
keuangan yang sama, menggunakan model-model untuk mendapatkan estimasi nilai kini dari arus kas masa depan
yang diharapkan atau teknik penilaian lainnya menggunakan input (sebagai contoh LIBOR yield curve, nilai tukar
mata uang asing, volatilitas, dan counterparty spreads) yang tersedia pada tanggal laporan posisi keuangan.
15
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
Bank menggunakan beberapa teknik penilaian yang digunakan secara umum untuk menentukan nilai wajar dari
instrumen keuangan dengan tingkat kompleksitas yang rendah, seperti swap suku bunga dan swap mata uang.
Input yang digunakan dalam teknik penilaian untuk instrumen keuangan di atas adalah data pasar yang dapat
diobservasi.
(iv) Reklasifikasi aset keuangan
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (jika aset keuangan tidak disyaratkan untuk
diklasifikasikan sebagai diperdagangkan pada saat pengakuan awal) dapat direklasifikasikan ke pinjaman yang
diberikan dan piutang jika memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan entitas memiliki intensi
dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh
tempo.
Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika dalam
tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi
dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo
(lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan total nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo),
kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut:
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat
sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap diakui dalam pendapatan
komprehensif lainnya sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada saat itu, keuntungan
atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya harus direklasifikasi
dari ekuitas ke laporan laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dicatat
pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi harus diamortisasi menggunakan suku
bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo instrumen tersebut.
c. Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia merupakan penanaman dana dalam bentuk Fasilitas Simpanan Bank
Indonesia (FASBI), call meney, deposito berjangka dan lain-lain.
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan
suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.
d. Efek-efek
Efek - efek/Surat berharga terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia yang diperdagangkan di pasar uang.
Surat-surat berharga pasar uang yang dibeli dengan cara diskonto disajikan di neraca sebesar nilai nominal di kurangi
dengan bunga yang belum diamortisasi.
Investasi dalam efek yang diklasifikasikan "Dimiliki Hingga Jatuh Tempo" disajikan di neraca sebesar biaya perolehan
setelah amortisasi premi atau diskonto.
16
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
e. Pinjaman yang diberikan
Pinjaman yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi hutang
berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu.
Kredit sindikasi, kredit dalam rangka pembiayaan langsung dan pembiayaan bersama serta penerusan dicatat sesuai
dengan porsi kredit yang risikonya ditanggung oleh Bank dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi.
Restrukturisasi kredit dilakukan terhadap debitur yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya, yang
dilakukan antara lain melalui penurunan suku bunga kredit; perpanjangan jangka waktu kredit; dan perubahan
fasilitas kredit
Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakui bila nilai
sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru,
termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang
diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi.
f. Transaksi dengan pihak berelasi
Dalam menjalankan usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi seperti yang didefinisikan
dalam PSAK No 7 (Revisi 2010) tentang "Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi".
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Bank menerapkan perubahan PSAK No 7 (Revisi 2010), "Pengungkapan Pihak-pihak
Berelasi". PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk
komitmen, dalam laporan posisi keuangan.
Penerapan PSAK yang direvisi tersebut memberikan pengaruh terhadap pengungkapan terkait dalam laporan posisi
keuangan Bank.
i. Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermadiaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh,
atau berada dibawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies,
subsidiaries, dan fellow subsidiaries);
ii. Perusahaan asosiasi (associated companies);
iii. Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara
perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut
(anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan
tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);
iv. Karyawan kunci, yaitu orang - orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk
merencanakan, memimpin,dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelaporan yang meliputi anggota dewan
komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut;
17
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
v. Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun
tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam 3) atau 4), atau setiap orang tersebut mempunyai
pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan - perusahaan yang dimiliki anggota
dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan - perusahaan
yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.
g. Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan Non Produktif dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Bank membentuk penyisihan kerugian atas aset produktif dan aset non-produktif berdasarkan penelaahan manajemen
terhadap kualitas aset produktif dan aset non-produktif tersebut pada tiap akhir tahun, evaluasi manajemen atas
prospek usaha, kinerja keuangan dan kemampuan membayar setiap debitur. Serta mempertimbangkan juga hal-hal lain
seperti klasifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan Bank Indonesia, klasifikasi yang ditetapkan oleh bank umum lainnya
atas aset produktif yang diberikan oleh lebih dari satu bank (BI checking) dan ketersediaan laporan posisi keuangan
debitur yang telah diaudit.
Dalam menentukan penyisihan kerugian dan peringkat kualitas aset, Bank menerapkan PBI No. 8/21/PBI/2006 tanggal
5 Oktober 2006 sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 13/13/PBI/2011 tanggal 24 Maret 2011.
Klasifikasikan aset produktif menjadi lima kategori dengan minimum persentase penyisihan kerugian sebagai berikut :
Kredit yang diberikan
Peringkat I Peringkat II Peringkat III Peringkat IV Peringkat V
0,43 % 0,43 % 50,00% 75,00% 100,00 %
Persentase diatas berlaku untuk aset produktif serta komitmen dan kontinjensi minimum, berdasarkan Surat Bank
Indonesia No.13/658/DPNP/IDPnP tanggal 23 Desember 2011, Bank tidak diwajibkan lagi untuk membentuk penyisihan
kerugian atas aset non produktif dan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi. Namun, Bank tetap harus
menghitung cadangan kerugian penurunan nilai mengacu pada standar akuntansi yang berlaku.
Penyisihan khusus terhadap kredit bermasalah dihitung berdasarkan kemampuan debitur dalam membayar hutang.
Penyisihan khusus dibentuk ketika timbul keraguan akan kemampuan debitur dalam membayar dan menurut
pertimbangan manajemen, estimasi jumlah yang akan diperoleh kembali dari debitur berada di bawah jumlah pokok
dan bunga kredit yang belum terbayar.
18
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
Penyisihan kerugian untuk agunan yang diambil alih dan properti terbengkalai dikelompokkan dalam 4 (empat)
kategori dengan besarnya minimum persentase sebagai berikut:
Klasifikasi Batas waktu Persentase minimum
penyisihan kerugian
Lancar
Sampai dengan 1 tahun 0%
Kurang lancar Lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun 15%
Diragukan Lebih dari 3 tahun sampai dengan 5 tahun 50%
Macet
Lebih dari 5 tahun 100%
Penurunan nilai aset keuangan
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset
keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan
diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif
mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal
aset tersebut (peristiwa yang menyebabkan penurunan nilai), yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan
atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
Bukti penurunan nilai meliputi indikasi kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam,
wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan
pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya
penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, misalnya perubahan tunggakan atau kondisi
ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Jika terdapat bukti objektif bahwa penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian diukur sebagai selisih antara nilai
tercatat aset dan nilai sekarang dari estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa datang
yang diharapkan tapi belum terjadi).
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Bank pertama kali menentukan apakah
terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau
secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
Penilaian secara individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang memiliki bukti objektif penurunan nilai.
Aset keuangan yang tidak signifikan dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko
kredit yang sejenis dan dilakukan penilaian secara kolektif.
Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual,
maka Bank memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit
yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
19
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
Penyisihan kerugian penurunan nilai secara individual dihitung dengan menggunakan metode diskonto arus kas
(discounted cash flows). Sedangkan penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif dihitung dengan menggunakan
metode statistik dari data historis berupa probability of default di masa lalu, waktu pengembalian dan jumlah kerugian
yang terjadi (Loss Given Default) yang selanjutnya disesuaikan lagi dengan pertimbangan manajemen terkait kondisi
ekonomi dan kredit saat ini.
Aset keuangan dan penyisihan yang terkait tersebut dihapuskan jika tidak ada peluang yang realistis untuk
pengembalian di masa datang dan semua jaminan telah direalisasi atau sudah diambil alih oleh Bank. Aset keuangan
tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik penyisihan kerugian penurunan nilai. Aset keuangan tersebut dapat
dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.
Jika, pada suatu periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat
dikaitkan secara objektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat
kredit debitur atau penerbit), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan
menyesuaikan akun penyisihan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
Penerimaan kembali atas aset keuangan yang diberikan yang telah dihapusbukukan, pada periode berjalan dikreditkan
dengan menyesuaikan akun penyisihan. Penerimaan kembali atas kredit yang diberikan yang telah dihapusbukukan
pada periode sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional selain bunga.
Untuk aset keuangan yang tersedia untuk dijual, pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi
apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar investasi dalam instrumen ekuitas di bawah
biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian
penurunan nilai. Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif, yang
merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikeluarkan`dari ekuitas dan diakui pada laporan laba
rugi komprehensif.
Jika pada periode berikutnya, nilai wajar aset keuangan dalam instrumen hutang yang diklasifikasikan dalam kelompok
tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang
terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut
harus dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif.
Suatu aset mengalami penurunan nilai jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai yang dapat dipulihkan. Nilai
tercatat dari aset non-keuangan, kecuali aset pajak tangguhan, ditelaah setiap periode, untuk menentukan apakah
terdapat indikasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi penurunan nilai, maka Bank akan melakukan estimasi jumlah
nilai yang dapat dipulihkan.
20
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
h. Restrukturisasi Kredit Bermasalah
Restrukturisasi kredit bermasalah dengan modifikasi persyaratan kredit dicatat prospektif, dan tidak mengubah nilai
tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi, kecuali jika saldo kredit tercatat melebihi jumlah nilai tunai penerimaan kas
masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru kredit maka selisih tersebut diakui sebagai kerugian hasil
restrukturisasi. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru
dicatat sebagai pengembalian pokok kredit dan penghasilan bunga sesuai dengan proporsinya.
i. Aset Tetap
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Semua biaya
pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif
pada saat terjadinya.
Aset tetap, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) dengan berdasarkan taksiran
masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut :
Penyusutan Taksiran
per tahun masa manfaat
Inventaris 25 % 4 tahun Mesin kantor 25 % 4 tahun Kendaraan kantor 25 % 4 tahun Software 25 % 4 tahun Gedung 2,5 % 40 tahun
Aset tetap untuk pertama kalinya disusutkan pada periode perolehan aset tetap yang bersangkutan.
Biaya-biaya setelah pengakuan awal diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah
sebagaimana mestinya, hanya jika kemungkinan besar Bank akan mendapatkan manfaat ekonomis masa depan
berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan handal. Nilai tercatat komponen yang
diganti tidak lagi diakui. Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba-rugi pada saat terjadinya.
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount)
maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi
antara harga jual neto dan nilai pakai. Penurunan nilai aset tersebut diakui sebagai kerugian penurunan nilai aset dan
dibebankan pada tahun berjalan.
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai perolehan dan akumulasi penyusutannya dihapuskan dari
laporan keuangan. Keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
21
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
j. Agunan Yang Diambil Alih (AYDA)
Agunan yang diambil alih disajikan dalam akun “Aset Lain-lain”.
Agunan yang diambil alih dinyatakan sebesar nilai realisasi bersih atau sebesar nilai outstanding kredit yang diberikan,
mana yang lebih rendah. Nilai realisasi bersih adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi dengan estimasi
biaya untuk menjual agunan tersebut. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil
alih dibebankan ke dalam akun cadangan kerugian penurunan nilai kredit.
Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada
saat penjualan.
Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Penyisihan kerugian agunan yang diambil alih
dibentuk berdasarkan penurunan nilai agunan yang diambil alih.
Beban pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan pada
saat terjadinya.
Beban perbaikan (reconditioning cost) yang timbul setelah pengambilalihan agunan dikapitalisasi.
k. Biaya yang ditangguhkan
Terdiri dari aset yang tidak material yang tidak dapat digolongkan dalam pos-pos sebelumnya. Aset lain-lain dinyatakan
sebesar nilai tercatat, yaitu harga perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi amortisasi, penurunan nilai atau
penyisihan kerugian.
l. Pendapatan dan Beban bunga
Secara prospektif, untuk instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dan aset keuangan yang
diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, pendapatan maupun beban bunganya diakui dengan menggunakan
metode suku bunga efektif, yaitu suku bunga yang akan mendiskonto secara tepat estimasi pembayaran atau
penerimaan kas di masa datang sepanjang perkiraan umur instrumen keuangan tersebut atau, jika lebih tepat untuk
masa yang lebih singkat, sebagai nilai tercatat bersih dari aset atau liabilitas keuangan tersebut. Perhitungan dilakukan
dengan mempertimbangkan seluruh syarat dan ketentuan kontraktual instrumen keuangan termasuk fee/biaya
tambahan yang terkait secara langsung dengan instrumen tersebut yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku
bunga efektif.
Nilai tercatat aset keuangan disesuaikan jika Bank merevisi estimasi pembayaran maupun penerimaan. Nilai tercatat
yang disesuaikan tersebut dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif awal dan perubahan nilai tercatat dicatat
di laporan laba rugi konsolidasian. Tetapi untuk aset keuangan yang telah direklasifikasi, dimana pada tahun berikutnya
Bank meningkatkan estimasi penerimaan kas sebagai hasil dari peningkatan pengembalian penerimaan kas, dampak
peningkatan pemulihan tersebut diakui sebagai penyesuaian suku bunga efektif sejak tanggal perubahan estimasi.
22
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan
nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui atas bagian aset keuangan yang tidak mengalami
penurunan nilai dari aset keuangan yang mengalami penurunan nilai, berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk
mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai.
Kredit yang diberikan dan aset produktif lainnya (tidak termasuk efek-efek) diklasifikasikan sebagai non-performing jika
telah masuk dalam klasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet. Sedangkan, efek-efek diklasifikasikan sebagai non-
performing jika penerbit efek mengalami wanprestasi dalam memenuhi pembayaran bunga dan/atau pokok atau
memiliki peringkat paling kurang 1 (satu) tingkat di bawah peringkat investasi.
m. Pendapatan Provisi dan Komisi
Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang jumlahnya material yang berkaitan langsung dengan kegiatan
pemberian aset keuangan diakui sebagai bagian/(pengurang) dari biaya perolehan aset keuangan yang bersangkutan
dan akan diakui sebagai pendapatan dengan cara diamortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif sepanjang
perkiraan umur aset atau liabilitas keuangan.
Saldo beban dan pendapatan provisi dan komisi yang ditangguhkan atas kredit yang diberikan yang diakhiri atau
diselesaikan sebelum jatuh tempo langsung diakui sebagai pendapatan pada saat penyelesaiannya.
Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kredit yang diberikan dan pinjaman diterima atau jangka waktu kredit
yang diberikan dan pinjaman diterima atau tidak material, diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya
transaksi.
n. Perpajakan
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak
tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui di pendapatan komprehensif lain atau langsung diakui ke
ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam pendapatan komprehensif lain atau ekuitas.
Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai
pajak tangguhan dengan metode liabilitas laporan keuangan (balance sheet liability method). Tarif pajak yang berlaku
saat ini dipakai untuk menentukan pajak tangguhan.
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan
memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut.
Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum
untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak
penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun
berbeda dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara neto.
23
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan,
pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
o. Penggunaan estimasi
Penyusunan laporan posisi keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan
manajemen untuk membuat pertimbangan-pertimbangan, estimasi-estimasi, dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi
penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan. Walaupun estimasi
ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan kegiatan saat ini, hasil aktual mungkin
berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas taksiran akuntansi
diakui pada periode dimana taksiran tersebut direvisi dan periode-periode yang akan datang yang dipengaruhi oleh
revisi estimasi tersebut.
Informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbangan-pertimbangan
penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang diakui
dalam laporan keuangan sebagai berikut:
Usaha yang berkelanjutan
Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan
berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu,
manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan
terhadap kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya.
Nilai wajar atas instrumen keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada neraca tidak tersedia di pasar aktif, nilainya
ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input)
untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa
diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan Manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar.
Penurunan nilai kredit yang diberikan dan piutang
Bank menelaah kredit yang diberikan dan piutang yang signifikan secara individual pada setiap tanggal neraca untuk
menilai apakah penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif. Secara khusus, pertimbangan
manajemen diperlukan dalam estimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan kerugian
penurunan nilai. Dalam estimasi arus kas tersebut, Bank melakukan penilaian atas kondisi keuangan peminjam dan
nilai realisasi bersih agunan. Estimasi tersebut didasarkan pada asumsi dari sejumlah faktor dan hasil akhirnya mungkin
berbeda, yang mengakibatkan perubahan di masa mendatang atas penyisihan penurunan nilai.
Bank juga membentuk cadangan kerugian penurunan nilai kolektif atas eksposur kredit yang dimiliki, dimana evaluasi
dilakukan terhadap kelompok kredit berdasarkan data kerugian historis.
24
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) Penurunan nilai aset keuangan tersedia untuk dijual
Bank mereview efek piutang yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual pada setiap tanggal laporan posisi
keuangan untuk menilai apakah telah terjadi penurunan nilai. Penilaian tersebut memerlukan pertimbangan yang sama
seperti yang diterapkan pada penilaian secara individual atas kredit yang diberikan.
Aset pajak tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah pajak penghasilan terpulihkan (recoverable) pada periode mendatang sebagai
akibat perbedaan temporer yang boleh dikurangkan. Justifikasi manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah aset
pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan waktu yang tepat dan tingkat laba fiskal di masa mendatang sejalan
dengan strategi rencana perpajakan ke depan.
p. Liabilitas segera Liabilitas segera dicatat pada saat timbulnya kewajiban atau diterima perintah dari pemberi amanat, baik dari
masyarakat maupun dari bank lain. Liabilitas segera disajikan sebesar jumlah kewajiban bank.
q. Imbalan pasca kerja Bank menghitung imbalan pasca kerja untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan
No.13/ tanggal 25 Maret 2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Bank sehubungan dengan imbalan
pasca kerja. Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 mencakup
liabilitas imbalan pasca kerja yang tidak didasarkan perhitungan oleh aktuaris dan tidak menggunakan metode
projected unit credit dan tidak ada pendanaan.
r. Cadangan umum Menurut Undang - undang Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007, Perusahaan wajib setiap
tahun menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih untuk cadangan, sampai cadangan mencapai sekurang-kurangnya
20 % dari modal yang ditempatkan. Penentuan jumlah penyisihan sebagaimana yang dimaksud akan ditentukan oleh
Rapat Umum Para Pemegang Saham.
25
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah)
3. KAS
2 0 1 2
2 0 1 1
Rupiah
9,720,388,300
7,775,095,050
==========
=========
Kas (Cash In Transit, Cash In Safe dan Cash In Box) telah diasuransikan pada PT Asuransi Bintang General Insurance
dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 9.500.000.000.- dan Rp 6.502.934.460,- untuk tahun 2012 dan 2011. Jenis risiko
yang ditanggung pihak asuransi adalah All Risk. Jumlah kas ATM per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 sebesar
Rp 327.600.000,- dan Rp 396.400.000,-.
4. GIRO PADA BANK INDONESIA
2 0 1 2
2 0 1 1
Giro
25,368,080,624
22,452,856,858
==========
=========
Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia untuk tahun 2012 dan 2011 mengacu pada Peraturan Bank
Indonesai No 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia
dalam rupiah dan valuta asing, yang mulai diberlakukan pada tanggal 1 November 2010.
Bank diwajibkan mempunyai saldo Giro Wajib Minimum di Bank Indonesia sebesar 8 % dari dana pihak ketiga dalam
rupiah.
Giro Wajib Minimum Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 menurut ketentuan Bank Indonesia seharusnya
sebesar Rp 25.354.000.000.- dan Rp 21.726.000.000,-.
5. GIRO PADA BANK LAIN
2 0 1 2
2 0 1 1
Pihak ketiga bank lain
PT Bank Panin, Tbk
30,944,796
45,167,146
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk
763,129,946
1,391,686,177
PT Bank Central Asia, Tbk
2,724,613,828
1,984,301,404
---------------------
-------------------
Jumlah 3,518,688,570 3,421,154,727
Dikurangi penyisihan kerugian
-
(51,000,000)
---------------------
-------------------
Jumlah - bersih
3,518,688,570
3,370,154,727
==========
=========
26
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah)
5. GIRO PADA BANK LAIN (Lanjutan)
Perubahan penyisihan kerugian Saldo awal tahun 51,000,000 34,500,000 Pemulihan kerugian selama tahun berjalan (51,000,000) -Penyisihan kerugian selama tahun berjalan - 16,500,000
------------------ ------------------------Saldo akhir tahun - 51,000,000
========= ============
2 0 1 2
2 0 1 1
Kolektibilitas Rp % Rp %
Lancar 3,518,688,570
100.00
3,421,154,727
100.00 Dikurangi penyisihan kerugian -
0.00
(51,000,000)
(1.49)
------------------
------------------
--------------------
--------------------
Jumlah - bersih 3,518,688,570
100.00
3,370,154,727
98.51 ========= ========= ========== ==========
Penyisihan kerugian yang dibentuk dimaksudkan untuk menutup kemungkinan terjadinya kerugian dan disajikan sebagai
pos pengurang. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian giro pada bank lain yang telah dibentuk
adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain. Bunga
jasa giro yang diterima sebesar Rp 12.487.426,- dan Rp 16.789.874,- untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2012 dan 2011.
6. EFEK-EFEK
2 0 1 2 2 0 1 1
Dimiliki hingga jatuh tempo Sertifikat Bank Indonesia 125,000,000,000 137,600,000,000 Dikurangi pendapatan bunga diterima di muka (127,985,438) (454,452,318)
------------------------ ------------------------
Jumlah 124,872,014,562 137,145,547,682
============ ============
Efek - efek terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia Lelang dan Sertifikat Bank Indonesia Intervensi dengan jangka waktu
antara 28 sampai dengan 90 hari untuk Sertifikat Bank Indonesia Lelang, dan sampai dengan 7 hari untuk Sertifikat Bank
Indonesia Intervensi. Tingkat bunga rata-rata per tahun mulai 4 % sampai dengan 4,4 %. Bunga Sertifikat Bank
Indonesia yang diterima sebesar Rp 638.470.238,- dan Rp 906.209.110,- untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2012 dan 2011.
27
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah)
6. EFEK-EFEK (lanjutan)
Biaya perolehan setelah amortisasi dan nilai pasar efek yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah sebagai berikut :
Nilai Pada Saat Jatuh Tempo
Biaya
perolehan
Nilai Pasar
Laba (Rugi) Belum
Direalisasi
Dimiliki hingga jatuh tempo
31 Desember 2012 125,000,000,000
124,872,014,562
124,872,014,562
-
==========
==========
==========
========
31 Desember 2011 137,600,000,000
137,145,547,682
137,145,547,682
-
==========
==========
==========
========
Jatuh tempo efek utang dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah 1 bulan atau kurang dan dengan
tingkat kolektibilitas lancar pada tahun 2012 dan 2011.
7. KREDIT YANG DIBERIKAN
Komposisi kredit yang diberikan adalah sebagai berikut :
7.1 Jenis Kredit
2 0 1 2
2 0 1 1
Pihak ketiga
Kredit Modal Kerja Rekening Koran
77,471,316,962
65,105,065,428
Kredit Modal Kerja Rekening Koran Bank
4,452,862,489
-
Kredit Modal Kerja Angsuran
85,528,052,700
58,371,314,734
Kredit Modal Kerja Angsuran Chanelling
12,254,964,427
-
Kredit Modal Kerja Berjangka
55,706,129,054
49,785,480,851
Kredit Konsumsi Pemilikan Rumah <type 70
247,435,941
469,228,746
Kredit Konsumsi Pemilikan Rumah >type 70
9,101,660,576
11,958,763,853
Kredit Konsumsi Kendaraan Roda 4
107,631,927
200,000,000
Kredit Konsumsi Angsuran
6,241,162,927
9,547,032,503
Kredit Konsumsi Angsuran Chanelling
1,197,682,118
-
Kredit Konsumsi Berjangka
5,925,000,000
-
Kredit Investasi Kecil
12,476,201
570,951,516
Kredit Investasi lainnya
46,890,328,301
55,329,435,633
---------------------
------------------------
Jumlah kredit yang diberikan pihak ketiga
305,136,703,623
251,337,273,264
--------------------- ------------------------
Pihak berelasi (catatan 24a)
Kredit Modal Kerja
8,918,370,318
2,310,644,120
---------------------
------------------------
Jumlah pihak berelasi
8,918,370,318
2,310,644,120
---------------------
------------------------
Jumlah kredit yang diberikan
314,055,073,941
253,647,917,384
Provisi kredit
(341,608,984)
-
Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
(3,941,374,792)
(4,146,662,845)
---------------------
------------------------
Jumlah - Bersih
309,772,090,165
249,501,254,539
==========
===========
28
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah)
7. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
Berikut ini adalah informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan :
a. Tingkat bunga rata - rata kredit dalam rupiah 18.34 % dan 17 % per tahun masing - masing untuk tahun 2012
dan 2011. Jumlah bunga kredit yang diterima pada tahun 2012 sebesar Rp 39.009.186.165,- dan sebesar
Rp 37.486.009.488,- untuk tahun 2011.
b. Kredit kepada nasabah dijamin dengan deposito berjangka yang disertai surat kuasa pencairan, hak tanggungan
atas aset atau jaminan lain yang umum diterima oleh bank.
c. Kredit yang diberikan kepada karyawan akan dilunasi melalui pemotongan gaji tiap - tiap bulannya dengan
tingkat bunga sebesar 5 % per tahun.
d. Posisi Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang diperkenankan Bank Indonesia kepada Pihak yang berelasi
pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing - masing sebesar Rp 10.700.000.000,- dan Rp 10.646.000.000,-
dan kepada pihak yang tidak terkait pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing - masing sebesar
Rp 21.400.000.000,- dan Rp 21.291.000.000,-. Tidak terdapat pelanggaran atau pelampauan terhadap ketentuan
BMPK pada masing-masing periode.
2 0 1 2
2 0 1 1
7.2 Kolektibilitas Rp %
Rp %
Lancar 301,097,482,515 95.88
245,738,699,623 96.88
Dalam perhatian khusus 6,983,775,208 2.22
5,374,196,591 2.12
Diragukan 102,627,234 0.03
16,094,848 0.01
Macet 5,871,188,984 1.87
2,518,926,322 0.99
-------------------- ----------
-------------------- ----------
Jumlah 314,055,073,941 100.01
253,647,917,384 100.00
Dikurangi provisi kredit (341,608,984) (0.11) - -
Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (3,941,374,792) (1.25) (4,146,662,845) (1.63)
-------------------- ----------
-------------------- ----------
309,772,090,165 98.64
249,501,254,539 98.37
========== =====
========== =====
29
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah)
7. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
7.3 Sektor ekonomi
2 0 1 2
2 0 1 1
Pertanian
489,222,467
9,924,065,527
Pertambangan
3,174,349,524
30,715,014,682
Pertanian,Pertambangan, Perindustrian, 42,972,274,223 2,527,307,853
Listrik, gas dan air
96,816,350
33,232,462,459
Konstruksi
18,497,802,545
68,948,947,959
Perdagangan,restoran,hotel
92,799,202,944
54,458,064,368
Pengangkutan, pergudangan, komunikasi
32,747,903,003
21,445,535,949
Jasa dunia usaha
92,935,683,149
-
Jasa sosial masyarakat
1,464,181,856
6,957,428,804
Lain-lain
28,877,637,880
25,439,089,783
----------------------
----------------------------
314,055,073,941
253,647,917,384
Dikurangi provisi kredit
(341,608,984)
-
Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
(3,941,374,792)
(4,146,662,845)
-
-
Jumlah - Bersih
309,772,090,165
249,501,254,539
===========
=============
2 0 1 2
2 0 1 1
7.4 Jangka waktu
3 s/d 6 bulan
241,050,250
240,624,250
6 s/d 12 bulan
44,988,111,753
39,021,995,077
12 s/d 24 bulan
38,182,190,108
34,819,483,703
diatas 2 tahun
230,643,721,830
179,565,814,354
----------------------
----------------------------
314,055,073,941
253,647,917,384
Dikurangi provisi kredit
(341,608,984)
-
Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (3,941,374,792) (4,146,662,845)
----------------------
----------------------------
Jumlah - Bersih
309,772,090,165
249,501,254,539
===========
=============
7.5 Klasifikasi jangka waktu berdasarkan Sisa umur sampai saat jatuh tempo
31 Desember 2012
s/d 1 1 s/d > 3 s/d > 6 s/d > 12 bulan
bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
Kredit yang diberikan
Belum jatuh tempo 27,224,533,656 13,896,091,073 41,501,612,203 78,302,547,681 149,441,050,008
Sudah jatuh tempo 3,689,239,320 - - - -
------------------- ------------------- ------------------- ------------------- ---------------------
30,913,772,976 13,896,091,073 41,501,612,203 78,302,547,681 149,441,050,008
------------------- ------------------- ------------------- ------------------- ---------------------
30
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah)
7. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
31 Desember 2011
s/d 1 1 s/d > 3 s/d > 6 s/d > 12 bulan
bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
Kredit yang diberikan
Belum jatuh tempo 15,403,985,669 18,056,212,933 26,846,794,566 26,561,357,859 165,716,188,996
Sudah jatuh tempo 1,063,377,361 - - - -
------------------- -------------------- ------------------- --------------------- ----------------------
16,467,363,030 18,056,212,933 26,846,794,566 26,561,357,859 165,716,188,996
------------------- -------------------- ------------------- --------------------- ----------------------
Ketidaklancaran dalam pengembalian kredit dapat menimbulkan kredit bermasalah yang dapat menurunkan pendapatan,
likuiditas dan kesehatan bank.
Kebijakan bank dalam pemberian kredit untuk mengurangi risiko kredit adalah kredit berjangka pendek untuk
perindustrian dan perdagangan yang berukuran menengah kebawah, serta beragunan cukup dengan tingkat bunga yang
umum berlaku dipasar.
Konsentrasi risiko kredit pada umumnya timbul bila satu atau beberapa nasabah yang bergerak dibidang usaha dan
mempunyai sifat ekonomi yang sama, kemampuan untuk memenuhi kewajiban kontraktual dapat terpengaruh oleh
kondisi ekonomi atau faktor lain yang sama pula.
Perubahan penyisihan cadangan kerugian penurunan nilai 2 0 1 2
2 0 1 1
Kredit yang diberikan
Saldo awal tahun 4,146,662,845 2,661,074,708Penyisihan selama tahun berjalan - 1,133,580,152
Pemulihan (224,419,261) -
Penerimaan dari pinjaman yang telah dihapusbukukan 19,131,207
352,007,985
------------------
--------------------
Saldo akhir tahun 3,941,374,792 4,146,662,845
=========
=========
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian kredit yang telah dibentuk adalah cukup untuk menutupi
kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
31
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah)
7. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
Kredit bermasalah berdasarkan sektor ekonomi :
31 Desember 2012 Perhatian Kurang
Kredit bermasalah Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah
Sektor ekonomi
Perindustrian - - - - - Perdagangan, restoran, hotel 1,343,961,839 - - 2,527,937,349 3,871,899,188
Konstruksi
499,857,819 - - 2,462,050,175 2,961,907,994
Jasa dunia usaha 200,809,797 - 102,627,234 300,000,000 603,437,031
Lain-lain
4,939,145,753 - - 581,201,460 5,520,347,213
----------------- ----------------- ---------------- ----------------- -------------------
6,983,775,208 - 102,627,234 5,871,188,984 12,957,591,426 ======== ======== ======== ======== =========
Penyisihannya
Perindustrian - - - - -
Perdagangan, restoran, 1,445,825 - - 137,307,874 138,753,699
Jasa dunia usaha - - - - -
Lain-lain
2,779,681 - - 67,140,856 69,920,537
----------------- ----------------- ---------------- ----------------- -------------------
4,225,506 - - 204,448,730 208,674,236
======== ======== ======== ======== =========
31 Desember 2011 Perhatian Kurang
Kredit bermasalah Khusus Lancar Diragukan Macet Jumlah
Sektor ekonomi
Perindustrian - - - - -
Perdagangan, restoran, hotel 2,266,031,815 - - 644,426,340 2,910,458,155
Konstruksi
2,233,061,989 - - 1,000,697,926 3,233,759,915
Jasa dunia usaha 853,426,859 - - 300,000,000 1,153,426,859
Lain-lain
21,675,928 - 16,094,848 573,802,056 611,572,832
----------------- ----------------- ---------------- ----------------- -------------------
5,374,196,591 - 16,094,848 2,518,926,322 7,909,217,761
======== ======== ======== ======== =========
Penyisihannya
Perindustrian - - - - -
Perdagangan,restoran, 15,219,967 - - 5,500,000 20,719,967
Jasa dunia usaha - - - - -
Lain-lain
8,360,953 - 8,047,424 52,714,535 69,122,913
----------------- ----------------- ---------------- ----------------- -------------------
23,580,921 - 8,047,424 58,214,535 89,842,880
======== ======== ======== ======== =========
32
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah)
8. ASET TETAP
Ringkasan aset tetap adalah sebagai berikut :
31 Desember 2012
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Pemilikan langsung
Biaya perolehan
Inventaris 2,648,278,795
30,379,600
-
2,678,658,395 Mesin kantor 3,521,440,742
124,439,625
-
3,645,880,367
Kendaraan kantor 2,366,907,000
2,085,283,700
460,290,000
3,991,900,700 Software 2,368,133,144
21,080,159
-
2,389,213,303
Gedung 13,287,661,707
1,193,625,773
-
14,481,287,480 Tanah 11,543,787,000
-
-
11,543,787,000
-----------------------
------------------
------------------
--------------------
Jumlah 35,736,208,388
3,454,808,857
460,290,000
38,730,727,245
-----------------------
------------------
------------------
--------------------
Akumulasi penyusutan Inventaris 1,574,679,176
355,463,032
-
1,930,142,208
Mesin kantor 2,411,070,432
396,614,415
-
2,807,684,847 Kendaraan kantor 1,785,928,825
683,838,230
460,289,995
2,009,477,060
Software 2,325,456,411
37,579,702
-
2,363,036,113 Gedung 1,182,397,256
355,227,991
-
1,537,625,247
-----------------------
------------------
------------------
--------------------
Jumlah 9,279,532,100
1,828,723,370
460,289,995
10,647,965,475
-----------------------
------------------
------------------
--------------------
Nilai buku
Inventaris 1,073,599,619
748,516,187
Mesin kantor 1,110,370,310 838,195,520 Kendaraan kantor 580,978,175
1,982,423,640
Software 42,676,733
26,177,190 Gedung 12,105,264,451
12,943,662,233
Tanah 11,543,787,000
11,543,787,000
-----------------------
--------------------
Jumlah 26,456,676,288
28,082,761,770
===========
==========
33
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah)
8. ASET TETAP (Lanjutan)
31 Desember 2011
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Pemilikan langsung
Biaya perolehan
Inventaris
1,698,990,205
1,058,169,190
108,880,600
2,648,278,795
Mesin kantor
2,761,959,181
975,081,275
215,599,714
3,521,440,742
Kendaraan kantor
2,440,187,000
229,200,000
302,480,000
2,366,907,000
Software
2,368,133,144
-
-
2,368,133,144
Gedung
5,493,480,294
7,794,181,413
-
13,287,661,707
Tanah
5,619,427,000
5,924,360,000
-
11,543,787,000
-----------------------
-----------------------
--------------------
--------------------
Jumlah
20,382,176,824
15,980,991,878
626,960,314
35,736,208,388
-----------------------
-----------------------
--------------------
--------------------
Akumulasi penyusutan
Inventaris
1,409,727,155
272,228,434
107,276,413
1,574,679,176
Mesin kantor
2,302,197,216
324,095,331
215,222,115
2,411,070,432
Kendaraan kantor
1,798,471,321
289,937,501
302,479,997
1,785,928,825
Software
2,087,785,911
237,670,500
-
2,325,456,411
Gedung
925,060,099
257,337,157
-
1,182,397,256
-----------------------
-----------------------
--------------------
--------------------
Jumlah
8,523,241,702
1,381,268,923
624,978,525
9,279,532,100
-----------------------
-----------------------
--------------------
--------------------
Nilai buku
Inventaris
289,263,050
1,073,599,619
Mesin kantor
459,761,965
1,110,370,310
Kendaraan kantor
641,715,679
580,978,175
Software
280,347,233
42,676,733
Gedung
4,568,420,195
12,105,264,451
Tanah
5,619,427,000
11,543,787,000
----------------------- --------------------
Jumlah
11,858,935,122
26,456,676,288
===========
==========
34
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah)
8. ASET TETAP (Lanjutan)
Penyusutan aset tetap dialokasikan pada : 2 0 1 2 2 0 1 1
Beban umum dan administrasi 1,828,723,370 1,381,268,923
=============== ==============
Aset tetap tersebut telah diasuransikan pada PT Asuransi Bintang dan PT Asuransi Wahana Tata dengan nilai
pertanggungan sebesar Rp 30.531.750.000,- dan Rp 29.106.750.000,- untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2012 dan 2011. Jenis risiko yang ditanggung oleh pihak asuransi adalah kebakaran, kehilangan,
kebongkaran, kecelakaan dan huru - hara. Manajemen bank yakin bahwa jumlah pertanggungan memadai untuk
menutup kerugian potensial.
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun masing-masing jenis aset pada akhir tahun, manajemen Perusahaan
berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011.
9. AGUNAN YANG DIAMBIL ALIH
9.1. Agunan Yang Diambil Alih merupakan aset yang diperoleh sehubungan dengan debitur-debitur yang tidak dapat memenuhi
atau melunasi kewajibannya.
2 0 1 2
2 0 1 1
Saldo awal
1,707,910,106
7,623,175,042 Penambahan
467,135,586
-
Pengurangan
-
(5,915,264,936)
-------------------------
-------------------------
Saldo akhir
2,175,045,692
1,707,910,106
-------------------------
-------------------------
9.2. Penyisihan turun nilai
Saldo awal
-
(1,986,236,516) Pengurangan
-
1,986,236,516
-------------------------
-------------------------
Saldo akhir
-
-
-------------------------
-------------------------
Jumlah - bersih
2,175,045,692
1,707,910,106
============
============
35
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah)
9. AGUNAN YANG DIAMBIL ALIH (lanjutan)
Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No 13/658/DPNP/DPnP tanggal 23 Desember 2011 bahwa penurunan nilai
untuk transaksi aset non produktif tidak diperhitungkan lagi di posisi laporan keuangan (neraca) dan laporan laba rugi
bank, sehingga penurunan nilai untuk transaksi aset non produktif yang telah dibentuk Bank selama ini dilakukan
pemulihan/koreksi dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
9.3. Kolektibilitas
2 0 1 2 2 0 1 1
Rp % Rp %
Lancar
467,135,586
21.48
-
-
Diragukan
-
-
1,218,000,000
71.32
Macet
1,707,910,106
78.52
489,910,106
28.68
------------------ ------------------ ----------------- ----------------
Jumlah
2,175,045,692
100.00
1,707,910,106
100.00
------------------
------------------
-----------------
----------------
Jumlah bersih
2,175,045,692
100.00
1,707,910,106
100.00
------------------
------------------
-----------------
----------------
10. ASET LAINNYA
2 0 1 2
2 0 1 1
Persediaan
606,550,346
359,822,710
Pajak penghasilan badan (Lebih bayar)
-
2,765,676
Aset lainnya
167,348,335
63,650,320
-----------------
----------------
Jumlah
773,898,681
426,238,706
========
========
36
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah)
11. LIABILITAS SEGERA
2 0 1 2 2 0 1 1
Pengembalian asuransi
6,375,000
10,025,050
Titipan transfer
21,425,000
21,588,496
Jamsostek
17,639,206
14,996,997
Inkaso
1,450,000
405,000
Kliring
-
6,310,000
Titipan administarsi kredit
226,924,000
212,424,000
Titipan listrik dan telepon
1,557,000
668,041
Titipan dana nasabah
254,074,371
69,438,542
Titipan nasabah pinjaman
-
3,002,129
Rekening tutup giro
265,994
1,138,076
Tagihan nasabah notaris
66,879,720
77,450,400
Bunga jatuh tempo - bunga 7,176,974 12,074,796
Pembayaran ATM
128,679,790
61,615,710
-----------------------
-------------------------
732,447,055
491,137,237
===========
============
12. GIRO
2 0 1 2
2 0 1 1
Pihak ketiga bukan bank
30,522,711,183
24,439,647,593
Pihak berelasi
(catatan 24b)
16,973,459,214
11,455,088,301
-----------------------
-------------------------
Jumlah
47,496,170,397
35,894,735,894
===========
============
Tingkat bunga rata-rata giro 5,5 % dan 3 % per tahun masing-masing untuk tahun - tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2012 dan 2011. Beban bunga giro adalah masing-masing sebesar Rp 2.633.825.496,- dan
Rp 3.777.379.148,- masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
37
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah)
13. TABUNGAN
2 0 1 2
2 0 1 1
Artos Cash
5,012,732,705
3,647,813,166
Tabungan Mutiara
166,409,911
153,465,080
Tabunganku 469,553,183 177,086,998
Tabungan Artos
13,842,002,709
15,689,256,421
--------------------
------------------------
Jumlah tabungan
19,490,698,508
19,667,621,665
==========
===========
Tingkat bunga rata-rata tabungan 3,75 % per tahun untuk tahun 2012 dan 3,50 % per tahun untuk tahun 2011. Beban
bunga tabungan sebesar Rp 619.590.805,- untuk tahun 2012 dan sebesar Rp 767.087.912,- untuk tahun 2011.
Dalam jumlah tabungan terdapat pihak yang berelasi sebesar Rp 1.920.075.249,- dan Rp 1.061.111.602,-
masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (catatan 24c).
14. DEPOSITO BERJANGKA
2 0 1 2
2 0 1 1
Deposito berjangka pihak ketiga bukan bank :
Jangka waktu s/d 1 bulan
213,892,578,299
174,726,054,815
Jangka waktu diatas 1 bulan s/d 12 bulan
23,719,457,769
27,564,051,719
--------------------
------------------------
Jumlah
237,612,036,068
202,290,106,534
-------------------- ------------------------
Deposito berjangka pihak berelasi
Jangka waktu 1 s/d 3 bulan (catatan 24d)
10,110,611,666
7,154,297,850
--------------------
------------------------
Jumlah deposito berjangka
247,722,647,734
209,444,404,384
==========
===========
Komposisi besarnya kepemilikan deposito :
2 0 1 2
2 0 1 1
Penduduk
Yayasan dan badan sosial
2,526,668,285
268,664,398
Asuransi
3,300,000,000
800,000,000
Perusahaan nasional
37,083,198,110
37,149,205,884
Perorangan
204,812,781,339
171,226,534,102
--------------------
------------------------
Jumlah
247,722,647,734
209,444,404,384
==========
===========
38
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah)
14. DEPOSITO BERJANGKA (Lanjutan)
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun deposito berjangka 2 0 1 2
2 0 1 1
Menurut jangka waktu :
1 bulan
7.50%
6,00 % 3 bulan
7.50%
6,00 %
6 bulan
7.25%
6,00 % 12 bulan
6.75%
6,00 %
Klasifikasi jangka waktu deposito berjangka berdasarkan sisa umur
Sampai saat jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Rupiah 1 bulan 227,419,647,734 186,371,423,380
> 1 bulan
20,303,000,000
23,072,981,004
-------------------------
------------------------
247,722,647,734
209,444,404,384
============
============
Deposito berjangka yang dijadikan jaminan dan diblokir atas fasilitas kredit yang diberikan oleh bank masing - masing
berjumlah Rp 22.991.325.218,- dan Rp 4.892.669.789,-. untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012
dan 2011.
Beban bunga Deposito sebesar Rp 18.506.933.351,- dan Rp 17.803.991.356,- masing-masing untuk tahun - tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
15. PERPAJAKAN
2 0 1 2 2 0 1 1
PPh pasal 21karyawan
277,272,724
253,684,625
PPh pasal 23 tabungan
6,756
8,792
PPh pasal 23 deposito
272,570,175
292,537,047
PPh pasal 23 bunga jasa giro
47,785
7,355
PPh pasal 25
-
17,428,543
PPh pasal 29
12,203,495
4,729,897
PPN Safe Deposit Box 254,548 272,730
PPh pasal 23 lainnya
1,072,022
239,360
-------------------------
------------------------
Jumlah
563,427,505
568,908,349
============
============
39
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah)
15. PERPAJAKAN (Lanjutan)
a. Perhitungan laba fiskal
Rekonsiliasi antara laba akuntansi sebelum penghasilan pajak dengan penghasilan kena pajak untuk tahun- tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut :
2 0 1 2
2 0 1 1
Laba sebelum pajak penghasilan sesuai
dengan laporan laba - rugi komprehensif
909,664,165
2,869,490,909
Beda permanen Pengurangan yang tidak diperkenankan 266,905,624
249,645,960
Beda temporer
Beda penyusutan aset tetap antara komersial dan fiskal (651,952,676)
(478,871,943)
Beda laba penjualan aset tetap antara komersial dan fiskal (13,864,521)
(58,061,102)
Imbalan pasca kerja
300,000
(139,665,470)
Pemulihan / Penyisihan kerugian penempatan pada bank lain (51,000,000)
16,500,000
Penyisihan kerugian Aset Non Produktif (AYDA) -
(1,986,236,516)
Penyisihan kerugian Aset Produktif (Kredit) - 1,018,521,767
Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi -
(1,500,000)
--------------------
----------------------
Jumlah penghasilan kena pajak
460,052,592
1,489,823,604
Rugi fiskal menurut laporan laba/rugi komprehensif tahun 2011
yang masih dapat di kompensasi -
(702,685,210)
--------------------
----------------------
Jumlah penghasilan kena pajak
460,052,592
787,138,394
==========
==========
Pajak penghasilan :
12,5 % x Rp. 78,003,408
-
9,750,426
25 % x Rp. 709,134,592
-
177,283,648
12,5 % x Rp. 45,620,042
5,702,505
-
25 % x Rp. 414,431,958
103,607,989
-
-------------------- ----------------------
Jumlah PPh terhutang
109,310,495
187,034,074
PPh pasal 25 yang telah disetor
(97,107,000)
(182,304,177)
--------------------
----------------------
Pajak kurang bayar / (lebih bayar) PPh pasal 29
12,203,495
4,729,897
==========
==========
40
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah)
15. PERPAJAKAN (Lanjutan)
2 0 1 2
2 0 1 1
b. Pajak penghasilan
Pajak kini
109,310,495
187,034,074
Beban pajak tangguhan
375,588,438
595,480,447
---------------------
--------------------
Jumlah beban pajak penghasilan
484,898,933
782,514,521
==========
==========
Rekonsiliasi antara beban pajak dengan hasil perkalian laba akuntansi.
Laba akuntansi
909,664,165
2,869,490,909
Jumlah pajak dengan tarif pajak yang berlaku 227,416,041
717,372,727
Pengaruh pajak atas beda permanen 66,726,406
62,411,490
Koreksi saldo awal fiskal -
12,480,828
Selisih penurunan tarif pajak (5,702,505)
(9,750,426)
Rugi fiskal (175,671,303)
-
Penyisihan kerugian Aset Produktif (Kredit) 372,130,442
-
Selisih pembulatan (148)
(98)
---------------------
--------------------
Jumlah beban pajak penghasilan 484,898,933
782,514,521
==========
==========
c. Ikhtisar aset dan liabilitas pajak tangguhan
Pajak tangguhan timbul disebabkan terdapat akun yang diperlakukan berbeda untuk tujuan akuntansi keuangan
dan untuk tujuan pelaporan perpajakan, analisis dari aset (liabilitas) pajak tangguhan adalah sebagai berikut :
Dikreditkan (dibebankan)
ke laporan laba rugi
Dikreditkan (dibebankan)
ke laporan laba rugi
1 Januari 2011
31 Desember 2011
31 Desember 2012
Aset pajak tangguhan dari :
Aset tetap (58,637,780) (146,714,090) (205,351,870) (166,454,298) (371,806,169) Giro pada bank lain 8,625,000 4,125,000 12,750,000 (12,750,000) - Agunan yang diambil alih 496,559,129 (496,559,129) - - - Estimasi komitmen dan
kontijensi 375,000 (375,000) - - - Rugi fiskal - (175,671,303) (175,671,303) 175,671,303 - Kredit yang diberikan 117,500,000 254,630,442 372,130,442 (372,130,442) - Imbalan pasca kerja 64,617,184 (34,916,368) 29,700,817 75,000 29,775,817
------------------ -------------------- ------------------ ------------------ -------------------
Aset pajak tangguhan 629,038,533 (595,480,447) 33,558,086 (375,588,439) (342,030,352)
========= ========== ========= ========= ==========
41
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah)
16. LIABILITIES LAINNYA
2 0 1 2
2 0 1 1
Setoran jaminan Safe deposit box
276,250,000
275,250,000
Imbalan pasca kerja
119,103,267
118,803,267
Lainnya
175,462,026
239,178,134
------------------------
---------------------
570,815,293 633,231,401
===========
==========
Imbalan pasca kerja :
Saldo awal tahun
118,803,267
258,468,737
Penyisihan selama tahun berjalan
526,262,645
590,220,000
Pembayaran
(525,962,645)
(729,885,470)
------------------------ ---------------------
Saldo akhir tahun
119,103,267
118,803,267
===========
==========
Bank telah melakukan pencadangan imbalan pasca kerja atas pemutusan hubungan kerja dan penetapan uang
pesangon, penghargaan masa kerja dan ganti kerugian terhadap karyawan apabila terjadi pemutusan hubungan kerja.
17. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI
Merupakan penyisihan kerugian terhadap kewajiban komitmen dan kontinjensi, untuk tahun-tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Bank membentuk penyisihan kerugian terhadap kewajiban komitmen dan
kontinjensi (bank garansi) sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/ 2 / PBI tanggal 20 Januari 2005.
Perubahan penyisihan kerugian kewajiban Komitmen dan Kontinjen (bank garansi)
2 0 1 2
2 0 1 1
Saldo awal tahun
-
1,500,000
Pembentukan (pemulihan) selama tahun berjalan -
(1,500,000)
------------------------
---------------------
Jumlah
-
-
===========
==========
42
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah)
17. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI (Lanjutan)
Instrumen keuangan yang off balance sheet yang berisiko kredit adalah sebagai berikut :
Kewajiban komitemen dan kontijens :
- Bank garansi yang diberikan
77,000,000
-
- Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan 75,933,708,004
85,139,017,657
----------------------
--------------------------
Jumlah 76,010,708,004 85,139,017,657
- Fasilitas kredit yang dapat di batalkan
(75,933,708,004)
(85,139,017,657)
----------------------
--------------------------
Dasar Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif 77,000,000
-
===========
=============
% PPAP Minimum
1 %
1 %
- PPAP Minimum yang harus dibentuk
-
-
----------------------
--------------------------
Jumlah PPAP Minimum yang harus dibentuk
-
-
===========
=============
Estimasi kerugian komitmen dan kontinjen
-
-
===========
=============
Kualitas bank garansi yang diberikan diklasifikasikan sebagai lancar dengan jaminan berupa deposito.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian kewajiban komitmen dan kontinjen yang telah dibentuk
adalah cukup untuk menutupi kerugian yang timbul sebagai akibat tidak dipenuhinya kewajiban komitmen dan kontinjen
oleh nasabah.
43
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah)
18. MODAL DISETOR
Berdasarkan akta notaris Dr. Wiratni Ahmadi, SH No. 4 tanggal 3 Oktober 2007 modal dasar Bank berjumlah
Rp 200.000.000.000,- terbagi atas 200.000.000 lembar saham, dengan harga nominal tiap-tiap saham adalah
@ Rp 1.000,-. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sejumlah 96.500.000 lembar saham
dengan jumlah nominal sejumlah Rp 96.500.000.000 ,- masing-masing untuk tahun 2012 dan 2011. Pemilikan saham
untuk masing-masing tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut :
31 Desember 2012
Pemegang Saham
Lembar
Persentase Jumlah Saham
Saham
Kepemilikan
Rp
Arto Hardy
38,600,000
40
38,600,000,000
Lanny Miguna
14,475,000
15
14,475,000,000
Sinatra Arto Hardy, MBA
14,475,000
15
14,475,000,000
William Arto Hardy, B.Com
14,475,000
15
14,475,000,000
Lina Arto Hardy, B.Ec
14,475,000
15
14,475,000,000
----------------------- ---------------------- ---------------------
Jumlah
96,500,000
100
96,500,000,000
===========
==========
==========
31 Desember 2011
Pemegang Saham
Lembar
Persentase Jumlah Saham
Saham
Kepemilikan
Rp
Arto Hardy
38,600,000
40
38,600,000,000
Lanny Miguna
14,475,000
15
14,475,000,000
Sinatra Arto Hardy, MBA
14,475,000
15
14,475,000,000
William Arto Hardy, B.Com
14,475,000
15
14,475,000,000
Lina Arto Hardy, B.Ec
14,475,000
15
14,475,000,000
-----------------------
----------------------
---------------------
Jumlah
96,500,000
100
96,500,000,000
===========
==========
==========
44
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah)
19. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
2 0 1 2
2 0 1 1
Komitmen
Kewajiban komitmen
- Bank garansi yang diberikan
(77,000,000)
-
- Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan (75,933,708,004)
(85,139,017,657)
---------------------
---------------------
Jumlah
(76,010,708,004)
(85,139,017,657)
==========
==========
Kontinjensi
Tagihan kontinjensi
Pendapatan bunga dalam penyelesaian
2,074,486,856
1,139,709,104
---------------------
---------------------
Jumlah tagihan kontinjen
2,074,486,856
1,139,709,104
---------------------
---------------------
Jumlah kewajiban komitmen dan kontinjensi bersih
(73,936,221,149)
(83,999,308,553)
==========
==========
20. PENDAPATAN BUNGA
2 0 1 2
2 0 1 1
Giro Bank Indonesia
5,187,805,038
6,268,396,135
Sertifikat Bank Indonesia 638,470,238 906,209,110
Dari Bank - Bank lain
12,487,426
16,789,874
Pihak ke-3 bukan Bank (kredit yang diberikan)
39,009,186,165
37,486,009,488
Provisi amortisasi pinjaman
236,919,061
-
--------------------------
------------------------
Jumlah
45,084,867,928
44,677,404,607
============
===========
45
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah)
21. BEBAN BUNGA
2 0 1 2
2 0 1 1
Bunga jasa giro
2,633,825,496
3,777,379,148
Bunga tabungan
619,590,805
767,087,912
Bunga deposito berjangka
18,506,933,351
17,803,991,356
Penghimpunan dana 2,446,454,652 2,043,442,971
-----------------------
----------------------
Jumlah
24,206,804,304
24,391,901,388
===========
===========
22. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
2 0 1 2
2 0 1 1
Premi asuransi
941,114,199
780,522,566
Pajak-pajak 126,242,661 120,927,705
Pemeliharaan dan perbaikan
498,175,940
450,472,331
Amortisasi sewa
1,543,096,262
1,885,733,604
Penyusutan aset tetap
1,828,723,370
1,381,268,923
Barang dan jasa
3,356,348,455
3,241,696,526
-----------------------
----------------------
Jumlah
8,293,700,887
7,860,621,654
===========
===========
23. BEBAN PERSONALIA
2 0 1 2
2 0 1 1
Gaji
10,812,057,429
9,490,224,944
Tunjangan hari raya
977,191,212
874,034,011
Honorarium komisaris
1,174,596,150
1,090,620,000
Tunjangan makan dan transportasi 173,627,750 212,762,300
Lembur
75,639,100
27,016,600
Imbalan pasca kerja
526,262,645
590,220,000
Pengobatan
491,823,291
562,917,853
Jamsostek
404,838,577
363,362,384
Gratifikasi,hadiah dan bonus
612,822,708
317,362,250
Lainnya 284,579,586 379,699,362
-----------------------
----------------------
Jumlah
15,533,438,448
13,908,219,704
===========
===========
46
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah)
24. TRANSAKSI PIHAK BERELASI
Pihak-pihak berelasi adalah perusahaan dan perorangan yang memiliki keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan
secara langsung maupun tidak langsung.
a. Kredit yang diberikan pada pihak-pihak yang berelasi masing-masing sebesar Rp 8.918.370.318,- dan
Rp 2.310.644.120,- dengan persentase terhadap total aset adalah 1.74 % dan 0,51 % masing-masing pada
tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (catatan 7).
b. Giro yang diterima dari pihak yang berelasi masing-masing sebesar Rp 16.973.459.214,- dan Rp 11.455.088.301,-
dengan persentase terhadap total liabilitas adalah 4.18 % dan 3,27 % masing-masing pada tanggal
31 Desember 2012 dan 2011 (catatan 12).
c. Tabungan yang diterima dari pihak yang berelasi masing-masing sebesar Rp 1.920.075.249,- dan
Rp 1.061.111.602,- dengan persentase terhadap total liabilitas adalah 0.47 % dan 0,30 % masing-masing
pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (catatan 13).
d. Deposito berjangka yang diterima dari pihak yang berelasi masing-masing sebesar Rp 10.110.611.667,- dan
Rp 7.154.297.850,- dengan persentase terhadap total liabilitas adalah 2.49 % dan 2,04 % masing-masing pada
tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (catatan 14).
47
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah)
25. PENGUNGKAPAN HAL-HAL PENTING LAINNYA
25.1 Analisis jatuh tempo aset dan liabilitas (Maturity GAP) pada tanggal 31 Desember 2012
(dalam jutaan rupiah)
JATUH TEMPO
SALDO s/d 1 s/d > 3 s/d > 6 s/d > 12 bulan
1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
Aset
Kas
9,720 9,720 - - - -
Giro pada Bank Indonesia
25,368 25,368 - - - -
Efek - efek
124,872 124,872 - - - -
Giro pada bank lain
3,519 3,519 - - - -
Kredit yang diberikan
Yang belum jatuh tempo 310,366 27,225 13,896 41,502 78,303 149,441
Yang sudah jatuh tempo 3,689 3,689 - - - -
Lain-lain
9,771 9,771 - - - -
-------------- ------------- ------------- ------------- -------------- --------------
Jumlah aset (A)
487,305 204,164 13,896 41,502 78,303 149,441
======= ====== ====== ====== ======= ======
LIABILITIES
Giro 47,496 47,496 - - - -
Tabungan
19,491 19,491 - - - -
Deposito berjangka
247,723 224,003 22,037 600 1,083 -
Simpanan dari bank lain
86,652 86,652 - - - -
Lain-lain
405,587 405,587 - - - -
-------------- ------------- ------------- ------------- -------------- --------------
Jumlah Liabilities (B) 806,949 783,229 22,037 600 1,083 -
======= ====== ====== ====== ======= ======
Selisih (A-B) (319,644) (579,065) (8,141) 40,902 77,220 149,441
-------------- ------------- ------------- ------------- -------------- --------------
Akumulasi Selisih (A-B)
- (579,065) (587,206) (546,305) (469,085) (319,644)
======= ====== ====== ====== ======= ======
48
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah)
25. PENGUNGKAPAN HAL-HAL PENTING LAINNYA (Lanjutan)
25.2 Rasio kecukupan modal
Bank diwajibkan untuk memenuhi persyaratan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal (KPMM) atau Capital
Adequacy Ratio (CAR) yang ditetapkan Bank Indonesia, yang mempertimbangkan secara kuantitatif seperti aset,
kewajiban dan akun off balance sheet tertentu, juga pertimbangan secara kualitatif tentang komponen dan risiko
tertimbang.
Capital Adequacy Ratio (CAR) atau Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) merupakan salah satu
indikator untuk mengetahui kesehatan dan permodalan bank.
Bank Indonesia menetapkan rasio kecukupan modal pada akhir tahun 1998 adalah sebesar 4 % dari aset
Tertimbang Menurut Risiko, mulai akhir tahun 2001 adalah sebesar 8 %. Capital Adequacy Ratio bank pada
tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, masing-masing adalah sebesar 27,59 % dan 33,19 %.
Tabel dibawah ini menunjukkan modal dan rasio kecukupan modal (CAR) untuk tahun - tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
2 0 1 2
2 0 1 1
Rp (Juta)
Rp (Juta)
Modal Inti (Tier I)
Modal disetor
96,500
96,500
Cadangan umum
6,000
6,000
PPA atas aset non produktif yang tidak wajib dihitung (1,708)
(1,708)
Laba bersih tahun sebelumnya 2,593
506
Laba (rugi) bersih tahun berjalan 400
1,341
-----------------------
-----------------------
Jumlah
103,785
102,639
-----------------------
-----------------------
Modal pelengkap (Tier II)
Penyisihan atas kemungkinan kerugian pada aset produktif 3,216 3,816
-----------------------
-----------------------
Jumlah
3,216
3,816
-----------------------
-----------------------
Jumlah Modal (Tier I dan Tier II) 107,001
106,455
Jumlah ATMR
387,778
320,733
CAR 27.59% 33.19%
Persentase Modal Inti terhadap ATMR 26.76%
32.00%
Bank akan selalu memenuhi ketentuan Bank Indonesia termasuk dalam bidang permodalan, sehingga apabila
terdapat perubahan ketentuan dalam perbankan Indonesia, manajemen akan segera menyusun perencanaan
untuk memenuhi ketentuan tersebut. Bilamana Bank tidak memenuhi persyaratan ratio kecukupan modal (CAR),
maka Bank Indonesia dapat mengambil tindakan yang dapat mempengaruhi operasi bank.
49
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah)
25. PENGUNGKAPAN HAL-HAL PENTING LAINNYA (Lanjutan)
25.3 Rasio aset produktif yang diklasifikasi terhadap total Aset produktif
Krisis ekonomi yang sedang terjadi dapat berdampak negatif terhadap kualitas aset produktif yang dimiliki oleh
Bank terutama kredit yang diberikan oleh Bank. Namun Bank dapat mempertahankan kualitas aset produktif
dari aspek kualitatifnya dan aspek kuantitatifnya.
Tabel dibawah ini menunjukkan perkembangan kualitas aset produktif Bank untuk tahun - tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
2 0 1 2
2 0 1 1
Rp
Rp
Kategori
Lancar
429,616,171,085
386,759,854,350 Dalam perhatian khusus 6,983,775,208 5,374,196,591
Diragukan
102,627,234
16,094,848
Macet
5,871,188,984
2,518,926,322
------------------------
-----------------------
Jumlah (A)
442,573,762,511
394,669,072,111
------------------------
-----------------------
Aset yang diklasifikasikan
Dalam perhatian khusus
1,745,943,802
1,343,549,148
Diragukan
76,970,426
12,071,136
Macet
5,871,188,984
2,518,926,322
------------------------
-----------------------
Jumlah (B)
7,694,103,211
3,874,546,606
------------------------
-----------------------
Rasio Kualitas aset produktif (B/A x 100 %) 1.74
0.98
===========
===========
50
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah)
25. PENGUNGKAPAN HAL-HAL PENTING LAINNYA (Lanjutan)
25.4 Rasio-rasio lainnya
RASIO (%)
2 0 1 2
2 0 1 1
I. Permodalan
- Rasio Kecukupan Modal 27.59% 33.19%
- Aset tetap terhadap modal
36.20%
33.57%
II. Aset produktif
- Aset produktif bermasalah
1.35%
0.64%
- Non Performing Loan (NPL)
1.90%
1.00%
- PPAP terhadap aset produktif
0.90%
1.06%
- Pemenuhan PPAP
101.29%
100.40%
III. Rentabilitas
- Return On Assets (ROA)
0.19%
0.63%
- Return On Equity (ROE)
0.40%
1.99%
- Net Interest Margin (NIM)
5.12%
5.71%
- Beban Operasi terhadap Pendapatan Operasi (BOPO) 99.47% 98.08%
IV. Likuiditas
- Loan Deposit Rasio (LDR)
99.79%
95.71%
V. Kepatuhan (Compliance)
1. Persentase Pelanggaran BMPK
- Pihak terkait
-
- - Pihak tidak terkait - -
2. Giro Wajib Minimum Rupiah
8.13%
8.27%
Tidak ada pelanggaran BMPK dan Giro Wajib Minimum.
51
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah)
26. MANAJEMEN RISIKO
Penerapan manajemen risiko sepanjang tahun 2012 mencakup hal-hal sebagai berikut :
I. Penetapan komponen-komponen parameter risiko inheren dan komponen-komponen parameter kualitatif
(sistem pengendalian risiko).
a. Penetapan komponen-komponen parameter risiko inheren mencakup kedelapan jenis risiko yang ada yakni
risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategi dan
risiko kepatuhan. Setiap parameter risiko inheren bersifat kuantitatif.
b. Penetapan komponen-komponen parameter kualitatif (sistem pengendalian risiko) mencakup kedelapan jenis
risiko yang ada. Dimana untuk setiap jenis risiko mengukur hal-hal sebagai berikut:
- Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi,
- Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit,
- Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan SIM.
- Pengendalian Risiko.
II. Pembobotan atas setiap kriteria komponen - komponen parameter risiko inheren dan komponen-komponen
parameter kualitatif (sistem pengendalian risiko).
a. Risiko inheren
Pembobotan risiko inheren mengacu pada pembobotan yang ada pada SE BI No 6/23/DPNP mengenai
Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum (CAMELs).
b. Risiko Kualitatif (Sistem Pengendalian Risiko)
Pembobotan parameter kualitatif selain mengacu pada pembobotan yang ada pada SE BI No. 6/23/DPNP
mengenai Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum (CAMELs) juga dengan melakukan self assessment
terhadap parameter-parameter yang ditetapkan.
III. Penilaian risiko bank secara komposit dalam laporan profil risiko
Penilaian profil risiko yang mencakup penilaian terhadap Risiko inheren dan penilaian terhadap kualitas
penerapan Manajemen Risiko yang mencerminkan sistem pengendalian Risiko (risk control system), sebagaimana
yang diatur dalam SE BI No. 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011, Perubahan atas SE BI No. 5/21/DPNP Perihal
Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum.
52
PT BANK ARTOS INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah)
26. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
IV. Pengukuran risiko dan pelaporan profil risiko
Dengan memperhatikan volume usaha dan kompleksitas usaha pengukuran risiko yang dilaksanakan sudah
cukup memadai. Pengukuran risiko dilakukan setiap bulan dan pelaporan profil risiko dilakukan secara triwulan
yakni pada posisi laporan bulan Maret, Juni, September dan Desember 2012.
V. Profil risiko tahun 2012
Berdasarkan hasil pemantauan dan pengukuran, profil risiko bank secara komposit sepanjang tahun 2012
berada pada tingkat yang rendah dengan tren yang stabil.
VI. Pelaksanaan rapat-rapat komite manajemen risiko
Sepanjang tahun 2012 Komite Manajemen Risiko (KMR) telah melaksanakan rapat sebanyak 4 kali dalam
rapat - rapatnya KMR banyak membahas yang terkait dengan risiko strategis dan risiko likuiditas.
27. JAMINAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS) TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
Nilai simpanan yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan sebagaimana diatur dalam UU LPS Nomor 24 Tahun 2004
adalah maksimum Rp 100.000.0000,- untuk setiap nasabah dalam satu Bank. Namun demikian,pada tanggal 13 Oktober
2008 nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan di ubah menjadi maksimum Rp 2.000.000.000,-
sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2008 tentang
Perubahan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 juncto Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2008 tentang Besaran
Nilai Simpanan yang Dijamin Lembaga Penjamin Simpanan.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, PT Bank Artos Indonesia adalah peserta dari program penjaminan tersebut.
28. PERKARA PERDATA
Pada akhir tahun tidak terdapat perkara perdata yang dapat menimbulkan tagihan/kewajiban kontinjen.
29. PERISTIWA SETELAH AKHIR PERIODE PELAPORAN
Sampai dengan tanggal laporan auditor,tidak terdapat peristiwa setelah tanggal neraca yang memerlukan penyesuaian
terhadap, atau pengungkapan dalam laporan keuangan.
30. PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan terlampir yang diselesaikan pada tanggal
4 Februari 2013.
53