uya jii

24
PRAKTIKUM PETROLOGI Acara : Batuan Piroklastik Nama : Suryadi Hari / Tanggal : Kamis / 31 Oktober 2013 NIM : D611 11 252 No. Urut : 01 No. Peraga : - Jenis Batuan : Batuan Piroklastik Warna - Segar : Kuning Kecoklatan - Lapuk : Coklat Tekstur : Klastik Komposisi Material : No . Komponen Bentuk Ukuran Asal Material 1. Bomb / Block - - - 2. Lapili - - - 3. Ash Rounded – Subrounded < 2 mm Material Vulkanik Komposisi Kimia : Silika ( SiO 2 ) Sortasi : Baik

description

laporan petrologi acara batuan piroklastik

Transcript of uya jii

Page 1: uya jii

PRAKTIKUM PETROLOGI

Acara : Batuan Piroklastik Nama : Suryadi

Hari / Tanggal : Kamis / 31 Oktober 2013 NIM : D611 11 252

No. Urut : 01

No. Peraga : -

Jenis Batuan : Batuan Piroklastik

Warna

- Segar : Kuning Kecoklatan

- Lapuk : Coklat

Tekstur : Klastik

Komposisi Material :

No

.

Komponen Bentuk Ukuran Asal Material

1. Bomb / Block - - -

2. Lapili - - -

3. Ash Rounded – Subrounded < 2 mm Material

Vulkanik

Komposisi Kimia : Silika ( SiO2 )

Sortasi : Baik

Kemas :Tertutup

Porositas : Rendah

Permeabilitas : Impermeable

Struktur Batuan : Berlapis

Nama Batuan : Tufa Kasar ( Wentworth, 1922 )

Keterangan : Batuan ini termasuk dalam batuan piroklastik, warna segar

kuning kecoklatan, warna lapuk coklat. Tekstur batuan ini adalah klastik. Komposisi

material batuan ini berbentuk rounded - subrounded dengan ukuran < 2 mm yang

Page 2: uya jii

berasal dari material – material vulkanik hasil erupsi gunung api yang telah

mengalami proses transportasi jauh dan energi yang bekerja cukup besar adapun

mineral yang mengikat material – materialnya berupa silika ( SiO2 ). Sortasi baik

dimana partikel penyusun batuan seragam atau sama besar. Kemas tertutup yakni

antara satu partikel dengan partikel lainnya saling menyentuh. Porositas rendah yaitu

apabila kenampakannya kompak, padat atau tersemen dengan baik sehingga sedikit

sekali atau bahkan tidak mempunyai pori-pori. Permeabilitas Impermeable yaitu jika

batuan itu tidak mampu meloloskan air. Struktur batuan berlapis dilihat dari

batuannya yang memiliki perlapisan. Berdasarkan ciri fisik batuan yang diamati,

maka dapat di interpretasikan bahwa batuan ini adalah Tufa Kasar ( Wentworth, 1922

).

Batuan ini merupakan batuan yang terbentuk akibat bahan lepas yang

dilemparkan dari pusat erupsi vulkanik secara eksplosive dengan medium

transportasi berupa angin dan air, dimana terbentuk melalui enam tahap

pembentukan yang pada akhirnya membentuk batuan piroklastik. Berdasarkan

komposisi material-materialnya maka batuan ini merupakan batuan yang bertipe

endapan jatuhan piroklastik yaitu onggokan piroklastik yang diendapkan melalui

media udara dan terbentuk setelah material hasil letusan dikeluarkan dari kawah,

menghasilkan suatu kolom erupsi. Batuan ini terbentuk akibat proses litifikasi bahan

lepas yang dilemparkan dari pusat erupsi vulkanik secara eksplosive dimana bahan-

bahan piroklastik setelah dilemparkan dari pusat vulkanik jatuh langsung ke darat

yang kering malalui medium udara/angin saja ,kemudian jatuh pada lereng kerucut

gunung api yang curam karena pengaruh grafitasi kemudian mengalami litifikasi dan

terbentuklah batuan ini.

Berdasarkan komposisi material dan lokasi pengendapannya maka batuan ini

berasosiasi dengan Breksi vulkanik, Aglomerat, dan lain – lain.

Kegunaan dari batuan ini yakni sebagai bahan bangunan, digunakan dalam

pengembangan ilmu pengetahuan, dan juga sebagai bahan pembuatan semen.

Referensi :

Simon & Schuster. 1977. Rocks and Mineral . New York.

Ir. Kaharuddin, M. S. 1988. Penuntun Praktikum Petrologi. Makassar :

HMG FT-UH.

Ir. Doddy Setia Graha. 1987. Batuan dan Mineral. Bandung : Nova.

Page 3: uya jii

Tufa Kasar ( Wentworth, 1922 )

Asisten Praktikan

Page 4: uya jii

( Bayo Rivaldy ) ( Suryadi )

PRAKTIKUM PETROLOGI

Acara : Batuan Piroklastik Nama : Suryadi

Hari / Tanggal : Kamis / 31 Oktober 2013 NIM : D611 11 252

No. Urut : 02

No. Peraga : -

Jenis Batuan : Batuan Piroklastik

Warna

- Segar : Kuning Kecoklatan

- Lapuk : Coklat

Tekstur : Klastik

Komposisi Material :

No

.

Komponen Bentuk Ukuran Asal Material

1. Bomb / Block - - -

2. Lapili - - -

3. Ash Rounded – Subrounded < 2 mm Material

Vulkanik

Komposisi Kimia : Silika ( SiO2 )

Sortasi : Baik

Kemas :Tertutup

Porositas : Rendah

Permeabilitas : Impermeable

Struktur Batuan : Berlapis

Nama Batuan : Tufa Halus ( Wentworth, 1922 )

Page 5: uya jii

Keterangan : Batuan ini termasuk dalam batuan piroklastik, warna segar

putih, warna lapuk coklat kehitaman. Tekstur batuan ini adalah klastik. Komposisi

material batuan ini berbentuk rounded - subrounded dengan ukuran < 2 mm yang

berasal dari material – material vulkanik hasil erupsi gunung api yang telah

mengalami proses transportasi jauh dan energi yang bekerja cukup besar adapun

mineral yang mengikat material – materialnya berupa silika ( SiO2 ). Sortasi baik

dimana partikel penyusun batuan seragam atau sama besar. Kemas tertutup yakni

antara satu partikel dengan partikel lainnya saling menyentuh. Porositas rendah yaitu

apabila kenampakannya kompak, padat atau tersemen dengan baik sehingga sedikit

sekali atau bahkan tidak mempunyai pori-pori. Permeabilitas Impermeable yaitu jika

batuan itu tidak mampu meloloskan air. Struktur batuan berlapis dilihat dari

batuannya yang memiliki perlapisan. Berdasarkan ciri fisik batuan yang diamati,

maka dapat di interpretasikan bahwa batuan ini adalah Tufa Halus ( Wentworth, 1922

).

Batuan ini merupakan batuan yang terbentuk akibat bahan lepas yang

dilemparkan dari pusat erupsi vulkanik secara eksplosive dengan medium

transportasi berupa angin dan air, dimana terbentuk melalui enam tahap

pembentukan yang pada akhirnya membentuk batuan piroklastik. Berdasarkan

komposisi material-materialnya maka batuan ini merupakan batuan yang bertipe

endapan jatuhan piroklastik yaitu onggokan piroklastik yang diendapkan melalui

media udara dan terbentuk setelah material hasil letusan dikeluarkan dari kawah,

menghasilkan suatu kolom erupsi. Batuan ini terbentuk akibat proses litifikasi bahan

lepas yang dilemparkan dari pusat erupsi vulkanik secara eksplosive dimana bahan-

bahan piroklastik setelah dilemparkan dari pusat vulkanik jatuh langsung ke darat

yang kering malalui medium udara/angin saja ,kemudian jatuh pada lereng kerucut

gunung api yang curam karena pengaruh grafitasi kemudian mengalami litifikasi dan

terbentuklah batuan ini.

Berdasarkan komposisi material dan lokasi pengendapannya maka batuan ini

berasosiasi dengan Breksi vulkanik, Aglomerat, dan lain – lain.

Kegunaan dari batuan ini yakni sebagai bahan bangunan, digunakan dalam

pengembangan ilmu pengetahuan, dan juga sebagai bahan pembuatan semen.

Referensi :

Simon & Schuster. 1977. Rocks and Mineral . New York.

Page 6: uya jii

Ir. Kaharuddin, M. S. 1988. Penuntun Praktikum Petrologi. Makassar :

HMG FT-UH.

Ir. Doddy Setia Graha. 1987. Batuan dan Mineral. Bandung : Nova.

Tufa Halus ( Wentworth, 1922 )

Asisten

( Bayo Rivaldy )

Praktikan

( Suryadi )

PRAKTIKUM PETROLOGI

Acara : Batuan Piroklastik Nama : Suryadi

Hari / Tanggal : Kamis / 31 Oktober 2013 NIM : D611 11 252

Page 7: uya jii

No. Urut : 03

No. Peraga : -

Jenis Batuan : Batuan Piroklastik

Warna

- Segar : Abu – Abu Kehitaman

- Lapuk : Coklat Kehitaman

Tekstur : Klastik

Komposisi Material :

No

.

Komponen Bentuk Ukuran Asal Material

1. Bomb / Block Angular - Subangular 32 – 75

mm

Batuan Beku &

Batuan Sedimen

2. Lapili Subangular 4 – 32 mm Bahan Piroklastik

& Batuan

Sedimen

3. Ash Rounded – Subrounded < 2 mm Bahan

Piroklastik

Komposisi Kimia : Silika ( SiO2 )

Sortasi : Buruk

Kemas :Terbuka

Porositas : Tinggi

Permeabilitas : Permeable

Struktur Batuan : Tidak Berlapis

Nama Batuan : Breksi Vulkanik ( Wentworth, 1922 )

Keterangan : Batuan ini termasuk dalam batuan piroklastik, warna segar

abu – abu kehitaman, warna lapuk coklat kehitaman. Tekstur batuan ini adalah

klastik. Komposisi material batuan ini terdiri dari bomb / block berbentuk angular -

subangular dengan ukuran 32 - 75 mm yang berasal dari batuan beku dan batuan

sedimen, lapili berbentuk subangular dengan ukuran 4 – 32 mm yang berasal dari

bahan piroklastik dan batuan beku serta ash berbentuk rounded - subrounded dengan

Page 8: uya jii

ukuran < 2 mm yang berasal dari bahan piroklastik ( Silika). Sortasi buruk dimana

partikel penyusun batuan tidak seragam atau sama besar. Kemas terbuka yakni antara

satu partikel dengan partikel lainnya tidak saling menyentuh. Porositas tinggi yaitu

apabila pada batuan itu banyak dijumpai lubang (vesicles) atau pori-pori.

Permeabilitas permeable yaitu jika batuan itu mampu meloloskan air. Struktur

batuan tidak berlapis dilihat dari batuannya yang tidak memiliki perlapisan.

Berdasarkan ciri fisik batuan yang diamati, maka dapat di interpretasikan bahwa

batuan ini adalah Breksi Vulkanik ( Wentworth, 1922 ).

Batuan ini merupakan batuan yang terbentuk akibat bahan lepas yang

dilemparkan dari pusat erupsi vulkanik secara eksplosive dengan medium

transportasi berupa angin dan air, dimana terbentuk melalui enam tahap

pembentukan yang pada akhirnya membentuk batuan piroklastik. Berdasarkan

komposisi material-materialnya maka batuan ini merupakan batuan yang bertipe

endapan jatuhan piroklastik yaitu onggokan piroklastik yang diendapkan melalui

media udara dan terbentuk setelah material hasil letusan dikeluarkan dari kawah,

menghasilkan suatu kolom erupsi. Batuan ini terbentuk akibat proses litifikasi bahan

– bahan lepas yang dilemparkan dari pusat erupsi vulkanik secara eksplosive dimana

bahan-bahan piroklastik yang jatuh sebelum litifikasi diangkut kemudian

terendapkan ketempat lain oleh air ( misalnya aliran lumpur / lahar, sungai dll ).

Batuan ini berdasarkan komposisi material dan lokasi pengendapannya maka

batuan ini berasosiasi dengan B reksi , Tufa dan Aglomer a t .

Kegunaan dari batuan ini yakni sebagai bahan bangunan dan digunakan

dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

Referensi :

Simon & Schuster. 1977. Rocks and Mineral . New York.

Ir. Kaharuddin, M. S. 1988. Penuntun Praktikum Petrologi. Makassar :

HMG FT-UH.

Ir. Doddy Setia Graha. 1987. Batuan dan Mineral. Bandung : Nova.

Page 9: uya jii

Breksi Vulkanik ( Wentworth, 1922 )

Asisten

( Bayo Rivaldy )

Praktikan

( Suryadi )

Page 10: uya jii

PRAKTIKUM PETROLOGI

Acara : Batuan Piroklastik Nama : Suryadi

Hari / Tanggal : Kamis / 31 Oktober 2013 NIM : D611 11 252

No. Urut : 04

No. Peraga : -

Jenis Batuan : Batuan Piroklastik

Warna

- Segar : Abu – Abu Kehitaman

- Lapuk : Coklat

Tekstur : Klastik

Komposisi Material :

No

.

Komponen Bentuk Ukuran Asal Material

1. Bomb / Block Angular - Subangular 39 – 115

mm

Batuan Beku &

Batuan Sedimen

2. Lapili Subangular 4 – 32 mm Bahan Piroklastik

& Batuan

Sedimen

3. Ash Rounded – Subrounded < 2 mm Bahan

Piroklastik

( Silika )

Komposisi Kimia : Silika ( SiO2 )

Sortasi : Buruk

Kemas : Terbuka

Porositas : Tinggi

Permeabilitas : Permeable

Struktur Batuan : Tidak Berlapis

Page 11: uya jii

Nama Batuan : Aglomerat ( Wentworth, 1922 )

Keterangan : Batuan ini termasuk dalam batuan piroklastik, warna segar

abu – abu kehitaman, warna lapuk coklat. Tekstur batuan ini adalah klastik.

Komposisi material batuan ini terdiri dari bomb / block berbentuk angular -

subangular dengan ukuran 39 - 115 mm yang berasal dari batuan beku dan batuan

sedimen, lapili berbentuk subangular dengan ukuran 4 – 32 mm yang berasal dari

Bahan piroklastik dan batuan sedimen serta ash berasal dari bahan piroklastik berupa

Silika ( SiO2 ). Sortasi buruk dimana partikel penyusun batuan tidak seragam atau

sama besar. Kemas terbuka yakni antara satu partikel dengan partikel lainnya tidak

saling menyentuh. Porositas tinggi yaitu apabila pada batuan itu banyak dijumpai

lubang (vesicles) atau pori-pori. Permeabilitas permeable yaitu jika batuan itu

mampu meloloskan air. Struktur batuan tidak berlapis dilihat dari batuannya yang

tidak memiliki perlapisan. Berdasarkan ciri fisik batuan yang diamati, maka dapat di

interpretasikan bahwa batuan ini adalah A glomerat ( Wentworth, 1922 ).

Batuan ini merupakan batuan yang terbentuk akibat bahan lepas yang

dilemparkan dari pusat erupsi vulkanik secara eksplosive dengan medium

transportasi berupa angin dan air, dimana terbentuk melalui enam tahap

pembentukan yang pada akhirnya membentuk batuan piroklastik. Berdasarkan

komposisi material-materialnya maka batuan ini merupakan batuan yang bertipe

endapan jatuhan piroklastik yaitu onggokan piroklastik yang diendapkan melalui

media udara dan terbentuk setelah material hasil letusan dikeluarkan dari kawah,

menghasilkan suatu kolom erupsi. Batuan ini terbentuk akibat proses litifikasi bahan

– bahan lepas yang dilemparkan dari pusat erupsi vulkanik secara eksplosive dimana

bahan-bahan piroklastik yang jatuh sebelum litifikasi diangkut kemudian

terendapkan ketempat lain oleh air ( misalnya aliran lumpur / lahar, sungai dll ).

Berdasarkan komposisi material dan lokasi pengendapannya, maka batuan

ini berasosiasi dengan Tufa, Breksi Vulkanik, dan lain – lain.

Kegunaan dari batuan ini yakni sebagai bahan bangunan dan digunakan

dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

Referensi :

Simon & Schuster. 1977. Rocks and Mineral . New York.

Ir. Kaharuddin, M. S. 1988. Penuntun Praktikum Petrologi. Makassar :

HMG FT-UH.

Ir. Doddy Setia Graha. 1987. Batuan dan Mineral. Bandung : Nova.

Page 12: uya jii

Aglomerat ( Wentworth, 1922 )

Asisten

( Bayo Rivaldy )

Praktikan

( Suryadi )

PRAKTIKUM PETROLOGI

Acara : Batuan Piroklastik Nama : Suryadi

Hari / Tanggal : Kamis / 31 Oktober 2013 NIM : D611 11 252

No. Urut : 05

No. Peraga : -

Page 13: uya jii

Jenis Batuan : Batuan Piroklastik

Warna

- Segar : Abu - Abu

- Lapuk : Kecoklatan

Tekstur : Klastik

Komposisi Material :

No

.

Komponen Bentuk Ukuran Asal Material

1. Bomb / Block - - -

2. Lapili Rounded – Subrounded 18 mm Bahan

Piroklastik

3. Ash Rounded – Subrounded < 2 mm Material

Vulkanik

Komposisi Kimia : Silika ( SiO2 )

Sortasi : Baik

Kemas :Tertutup

Porositas : Rendah

Permeabilitas : Impermeable

Struktur Batuan : Berlapis

Nama Batuan : Tufa Lapili ( Wentworth, 1922 )

Keterangan : Batuan ini termasuk dalam batuan piroklastik, warna segar

kuning kecoklatan, warna lapuk coklat. Tekstur batuan ini adalah klastik. Komposisi

material batuan ini terdiri dari lapili berbentuk rounded – subrounded dengan ukuran

18 mm yang berasal dari bahan piroklastik dan ash berbentuk rounded – subrounded

dengan ukuran < 2 mm yang berasal dari material – material vulkanik hasil erupsi

gunung api yang telah mengalami proses transportasi jauh dan energi yang bekerja

cukup besar adapun mineral yang mengikat material – materialnya berupa silika

( SiO2 ). Sortasi baik dimana partikel penyusun batuan seragam atau sama besar.

Kemas tertutup yakni antara satu partikel dengan partikel lainnya saling menyentuh.

Porositas rendah yaitu apabila kenampakannya kompak, padat atau tersemen dengan

baik sehingga sedikit sekali atau bahkan tidak mempunyai pori-pori. Permeabilitas

Impermeable yaitu jika batuan itu tidak mampu meluluskan air. Struktur batuan tidak

berlapis dilihat dari batuannya yang tidak memiliki perlapisan. Berdasarkan ciri fisik

batuan yang diamati, maka dapat di interpretasikan bahwa batuan ini adalah Tufa

Lapili ( Wentworth, 1922 ).

Page 14: uya jii

Batuan ini merupakan batuan yang terbentuk akibat bahan lepas yang

dilemparkan dari pusat erupsi vulkanik secara eksplosive dengan medium

transportasi berupa angin dan air, dimana terbentuk melalui enam tahap

pembentukan yang pada akhirnya membentuk batuan piroklastik. Berdasarkan

komposisi material-materialnya maka batuan ini merupakan batuan yang bertipe

endapan jatuhan piroklastik yaitu onggokan piroklastik yang diendapkan melalui

media udara dan terbentuk setelah material hasil letusan dikeluarkan dari kawah,

menghasilkan suatu kolom erupsi. Batuan ini terbentuk akibat proses litifikasi bahan

lepas yang dilemparkan dari pusat erupsi vulkanik secara eksplosive dimana bahan-

bahan piroklastik setelah dilemparkan dari pusat vulkanik jatuh langsung ke darat

yang kering malalui medium udara/angin saja ,kemudian jatuh pada lereng kerucut

gunung api yang curam karena pengaruh grafitasi kemudian mengalami litifikasi dan

terbentuklah batuan ini.

Berdasarkan komposisi material dan lokasi pengendapannya maka batuan

ini berasosiasi dengan Breksi vulkanik, Aglomert, dan lain – lain.

Kegunaan dari batuan ini yakni sebagai bahan bangunan, digunakan dalam

pengembangan ilmu pengetahuan, dan juga sebagai bahan pembuatan semen.

Referensi :

Simon & Schuster. 1977. Rocks and Mineral . New York.

Ir. Kaharuddin, M. S. 1988. Penuntun Praktikum Petrologi. Makassar :

HMG FT-UH.

Ir. Doddy Setia Graha. 1987. Batuan dan Mineral. Bandung : Nova.

Page 15: uya jii

Tufa Lapili ( Wentworth, 1922 )

Asisten

( Bayo Rivaldy )

Praktikan

( Suryadi )

PRAKTIKUM PETROLOGI

Acara : Batuan Piroklastik Nama : Suryadi

Page 16: uya jii

Hari / Tanggal : Kamis / 31 Oktober 2013 NIM : D611 11 252

No. Urut : 06

No. Peraga : -

Jenis Batuan : Batuan Piroklastik

Warna

- Segar : Abu –Abu kehitaman

- Lapuk : Coklat

Tekstur : Klastik

Komposisi Material :

No

.

Komponen Bentuk Ukuran Asal Material

1. Bomb / Block - - -

2. Lapili - - -

3. Ash Rounded – Subrounded < 2 mm Material

Vulkanik

Komposisi Kimia : Silika ( SiO2 )

Sortasi : Baik

Kemas :Tertutup

Porositas : Rendah

Permeabilitas : Impermeable

Struktur Batuan : Berlapis

Nama Batuan : Tufa Halus ( Wentworth, 1922 )

Keterangan : Batuan ini termasuk dalam batuan piroklastik, warna segar

kuning kecoklatan, warna lapuk coklat. Tekstur batuan ini adalah klastik. Komposisi

material batuan ini berbentuk rounded - subrounded dengan ukuran < 2 mm yang

berasal dari material – material vulkanik hasil erupsi gunung api yang telah

mengalami proses transportasi jauh dan energi yang bekerja cukup besar adapun

Page 17: uya jii

mineral yang mengikat material – materialnya berupa silika ( SiO2 ). Sortasi baik

dimana partikel penyusun batuan seragam atau sama besar. Kemas tertutup yakni

antara satu partikel dengan partikel lainnya saling menyentuh. Porositas rendah yaitu

apabila kenampakannya kompak, padat atau tersemen dengan baik sehingga sedikit

sekali atau bahkan tidak mempunyai pori-pori. Permeabilitas Impermeable yaitu jika

batuan itu tidak mampu meloloskan air. Struktur batuan berlapis dilihat dari

batuannya yang memiliki perlapisan. Berdasarkan ciri fisik batuan yang diamati,

maka dapat di interpretasikan bahwa batuan ini adalah Tufa Halus ( Wentworth, 1922

).

Batuan ini merupakan batuan yang terbentuk akibat bahan lepas yang

dilemparkan dari pusat erupsi vulkanik secara eksplosive dengan medium

transportasi berupa angin dan air, dimana terbentuk melalui enam tahap

pembentukan yang pada akhirnya membentuk batuan piroklastik. Berdasarkan

komposisi material-materialnya maka batuan ini merupakan batuan yang bertipe

endapan jatuhan piroklastik yaitu onggokan piroklastik yang diendapkan melalui

media udara dan terbentuk setelah material hasil letusan dikeluarkan dari kawah,

menghasilkan suatu kolom erupsi. Batuan ini terbentuk akibat proses litifikasi bahan

lepas yang dilemparkan dari pusat erupsi vulkanik secara eksplosive dimana bahan-

bahan piroklastik setelah dilemparkan dari pusat vulkanik jatuh langsung ke darat

yang kering malalui medium udara/angin saja ,kemudian jatuh pada lereng kerucut

gunung api yang curam karena pengaruh grafitasi kemudian mengalami litifikasi dan

terbentuklah batuan ini.

Berdasarkan komposisi material dan lokasi pengendapannya maka batuan ini

berasosiasi dengan Breksi vulkanik, Aglomert, dan lain – lain.

Kegunaan dari batuan ini yakni sebagai bahan bangunan, digunakan dalam

pengembangan ilmu pengetahuan, dan juga sebagai bahan pembuatan semen.

Referensi :

Simon & Schuster. 1977. Rocks and Mineral . New York.

Ir. Kaharuddin, M. S. 1988. Penuntun Praktikum Petrologi. Makassar :

HMG FT-UH.

Ir. Doddy Setia Graha. 1987. Batuan dan Mineral. Bandung : Nova.

Page 18: uya jii

Tufa Halus ( Wentworth, 1922 )

Asisten

( Bayo Rivaldy )

Praktikan

( Suryadi )