UU Keperawatan

4
UU Keperawatan dalam Peningkatan Kesehatan Masyarakat Nuning Khurotul Af’ida, S.Kep PHN PENDPEL ILMIKI 2013-2015 Fenomena di daerah terpencil yang menunjukkan peran perawat sebagai tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kepada masyarakat harus mempunyai ketegasan dan kejelasan terkait batasan tindakan yang memang legal atau boleh dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dalam hal ini dibutuhkan undang-undang sebagai peraturan tertulis tertinggi di Indonesia yang diakui oleh pemerintah untuk menentukan legalitas tindakan keperawatan. Urgensi dari UUK ini sangat bermanfaat sebagai payung hukum bagi perawat dalam melakukan intervensi dan menumbuhkan kepercayaan masyarakat bahwa intervensi tersebut aman dan tidak membahayakan jiwa. Refleksi lain bahwa Indonesia sebagai Ketua ASEAN yang memang dianggap maju dalam berbagai bidang, namun sangat disayangkan apabila dalam bidang kesehatan setara dengan negara terbelakang yaitu Laos dan Vietnam yang masih tidak memiliki perlindungan hukum yang jelas untuk profesi perawat. Latar belakang yang demikian mendorong disahkannya RUUK menjadi Undang-Undang Keperawatan agar bisa memenuhi komoditas tenaga professional yang memiliki kualifikasi pengakuan dan perlindungan yang jelas sehingga dapat membawa nama bangsa dan mampu bersaing di kancah global.

description

UUK

Transcript of UU Keperawatan

UU Keperawatan dalam Peningkatan Kesehatan MasyarakatNuning Khurotul Afida, S.KepPHN PENDPEL ILMIKI 2013-2015

Fenomena di daerah terpencil yang menunjukkan peran perawat sebagai tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kepada masyarakat harus mempunyai ketegasan dan kejelasan terkait batasan tindakan yang memang legal atau boleh dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dalam hal ini dibutuhkan undang-undang sebagai peraturan tertulis tertinggi di Indonesia yang diakui oleh pemerintah untuk menentukan legalitas tindakan keperawatan. Urgensi dari UUK ini sangat bermanfaat sebagai payung hukum bagi perawat dalam melakukan intervensi dan menumbuhkan kepercayaan masyarakat bahwa intervensi tersebut aman dan tidak membahayakan jiwa. Refleksi lain bahwa Indonesia sebagai Ketua ASEAN yang memang dianggap maju dalam berbagai bidang, namun sangat disayangkan apabila dalam bidang kesehatan setara dengan negara terbelakang yaitu Laos dan Vietnam yang masih tidak memiliki perlindungan hukum yang jelas untuk profesi perawat. Latar belakang yang demikian mendorong disahkannya RUUK menjadi Undang-Undang Keperawatan agar bisa memenuhi komoditas tenaga professional yang memiliki kualifikasi pengakuan dan perlindungan yang jelas sehingga dapat membawa nama bangsa dan mampu bersaing di kancah global. Beberapa kasus yang pernah terjadi di kancah internasional bahwa perawat Indonesia nyaris "bedol desa" dikembalikan oleh Pemerintah Kuwait akibat sistem pendidikan dan pengakuan yang belum dikenal, sebagaimana negara-negara lain yang telah mempunyai UU Keperawatan (nursing act) seperti Filipina, Thailand, dan Malaysia. (The Jakarta Post, 2010). Keperawatan tidak dapat diatur hanya sebagai aksesori dalam peraturan terkait tenaga kesehatan, melainkan perlu secara khusus. Pengaturan keperawatan tersebut tidak hanya praktik, tetapi juga pendidikan, penelitian, dan pengembangan keilmuan. Profesi keperawatan berbeda dari tenaga kesehatan lainnya lantaran sudah ada standar praktik, kode etik, dan sistem pendidikan tinggi keperawatan hingga program doctor. Masyarakat sangat rawan oleh intervensi perawat yang tidak teruji kompetensinya. Pengesahan undang-undang itu dapat diikuti dengan pembentukan konsil yang akan mengatur uji kompetensi, sertifikasi, dan registrasi perawat.Ketersediaan perawat yang kompeten dan berdedikasi tinggi, penting untuk memberikan pelayanan kesehatan esensial hingga ke pelosok daerah terpencil dan perbatasan. Perawat dapat mencegah kematian, menurunkan angka penyakit, dan meminimalkan angka kecacatan. Dalam banyak situasi, terutama di daerah pedesaan dan terpencil, perawat menjadi garda terdepan dalam usaha peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam bidang kesehatan. Pelayanan keperawatan sangat fundamental bagi seluruh masyarakat, mengingat perawat dalam praktiknya selalu mendampingi saat masyarakat sakit maupun sehat. Untuk itu masyarakat sangat memerlukan kepastian dan perlindungan, bahwa perawat yang membantunya adalah perawat yang berkompeten.Dengan mengesahkan RUU Keperawatan, rakyat Indonesia sebenarnya akan mendapatkan pelayanan yang lebih profesional dan memuaskan dari para perawat karena undang-undang tersebutlah yang akan mengatur segala kebijakan tentang profesioanlisme perawat. Setelah rancangan undang-undang ini berhasil disahkan, undang-undang ini akan lebih jelas membatasi lingkup kerja perawat dan perawat dapat lebih fokus memberikan perawatan bagi pasien daripada mengerjakan sesuatu yang sebenarnya bukan pekerjaan perawat. Namun, masih perlu ada desakan peraturan pendukung yang bertujuan untuk mengatur efektifitas teknis penerapan undang-undang keperawatan.Pilihan Indonesia untuk menghadapi tantangan ini ada di depan mata. Tentunya seluruh rakyat Indonesia harus mengetahui bahwa perawat yang selama ini sering disalahpersepsikan sebagai pembantu dokter merupakan sosok mandiri yang juga penting dalam menangani pasien di rumah sakit. Perlu adanya dukungan dari seluruh elemen keperawatan baik akademisi maupun praktisi serta opini masyarakat dan profesi tenaga kesehatan lain yang semakin memperkuat kedudukan dan kebutuhan perawat dalam memberikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat. Oleh karena itu, pengesahan UU Keperawatan yang ini sebenarnya bukanlah sebuah pilihan, melainkan sebuah keharusan.

HIDUP MAHASISWA!HIDUP RAKYAT INDONESIA!KEPERAWATAN JAYA!