UU Bencana NO 24 Tahun 2007
-
Upload
milya-sari -
Category
Documents
-
view
53 -
download
0
description
Transcript of UU Bencana NO 24 Tahun 2007
Modul Manajemen Penanggulangan Bencana Untuk Puskesmas
B. UNDANG-UNDANG NO 24/ 2007 TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA DAN KEPMENKES RI No 145/2007Pokok bahasanUndang-undang No 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
RujukanUU No 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
MetodeCeramah dan Diskusi
Tujuan 1. Peserta memahamiUU no 24/2007 Tentang Penanggulangan Bencana
2. Peserta memahami Kepmenkes RI No. 145/2007 tentang Pedoman Penanggulangan Bencana di Bidang Kesehatan
Waktu 45 menit
Alat dan bahan Bahan bacaan Undang-Undang Penanggulangan Bencana dan Kepmenkes RI No. 145/MENKES/SK/I/2007 Bahan Persentrasi Nara Sumber
In fokus, Laptop
Sound system
Camera
Flipcart dan standing
Spidol
Lakban
Printer
Langkah kegiatan1. Fasilitator menjelaskan tentang tujuan sesi
2. Fasilitator memperkenalkan dan menyerahkan sesi kepada nara sumber ahli dari Dinas Kesehatan3. Fasilitator Memebagikan photo copy Kepmenkes 145/2007
4. Nara sumber mempresentasikan intisari dari UU no 24 tahun 2007
5. Nara Sumber menyampaikan peran puskesmas dalam menghadapi bencana berdasarkan Kepmenkes no 145/20076. Nara Sumber memandu sesi tanya jawab dan diskusi.
7. Nara Sumber menyimpulkan dan menutup sesi.
A. Undang-Undang Penanggulangan Bencana UU No 24 tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana.
Beberapa point yang dapat diambil dari UU No 24 tahun 2007
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan menganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan faktor alam dan/atau factor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.
Sedangkan penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat dan rehabilitasi.
Kegiatan pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan sebagai upaya untuk menghilangkan dan atau mengurangi ancaman bencana. Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna.
Peringatan dini adalah serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya becana pada suatu tempat oleh lembaga yang berwenang.
Mitigasi adalah serangkaian upaya yang dilakukan untuk mengurangi risiko bencana baik melalui pebangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
Risiko bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu wilayah dan kurun waktu terentu yang dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta dan gangguan kegiatan masyarakat.
Perencanaan penganggulangan bencana meliputi kegiatan:
a. Pengenalan dan pengkajian ancaman
b. Pemahaman tentang kerentanan masyarakat
c. Analisis kemungkinan dampak bencana
d. Pilihan tindakan pengurangan risiko bencana
e. Penentuan mekanisme kesiapan dan penanggulangan dampak bencana
f. Alokasi tugas, kewenangan, dan sumber daya yang tersedia. KEGIATAN PUSKESMAS DALAM MENANGGULANGI BENCANA BERDASARKAN
SK MENTRI KESEHATAN RI NO 145 /MENKES/SK/I/2007Kepala Puskesmas beserta staf melakukan kegiatan sebagai berikut ;
1. Pra bencana
Membuat peta geomedik daerah rawan bencana
Membuat jalur evakuasi
Mengadakan pelatihan
Inventarisasi sumber daya sesuai dengan potensi bahaya yang mungkin terjadi
Menerima dan menindak lanjuti informasi perigatan dini (early Warning System) untuk kesiagaan bidang kesehatan
Membentuk tim kesehatan lapangan yang tergabung dalam satgas
Mengadakan koordinasi lintas sector
2. Saat bencana
Beserta staf menuju lokasi bencana dengan membawa peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan triase dan memberikan pertolongan pertama Melaprokan kepada Kepala Dinas Kesehatan kabupaten tentang terjadi bencana Melakukan Initial Rapid Health Assessment (penilaian cepat masalah kesehatan awal) Menyerahkan tanggung jawab pada kadinkes kabupaten/kota apabila telah tiba di lokasi Apabila kejadian bencana melampaui batas wilayah kecamatan, maka sebagai penaggung jawab adalah kepala dinas kesehatan Kabupaten/kota.Kepala Puskesmas di sekitar lokasi bencana melakukan kegiatan:
Mengirimkan tenaga dan perbekalan kesehatan serta ambulans/alat transportasi lainnya ke lokasi bencana dan tempat penampungan pengungsi
Membantu pelaksanaan perawaan dan evakuasi korban serta pelayanan kesehatan pengungsi.
3. Pasca Bencana
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar di penampungan dengan mendrikan pos kesehatan lapangan
Melaksanakan pemerikasaan kualitas air bersih dan pengawasan sanitasi lingkungan Melaksanakan surveilans penyakit menular dan gizi buruk yang mmungkin timmbul Segera melapor ke Dinas kesehatan Kabupaten/Kota bila terjadi KLB dan penyakit menular dan gizi buruk Memfasilitasi relawan, kader dan petugas pemerintah tingkat kecamatan dalam memberikan KIE kepada masyarakat luas, bimbingan kepada kelompok yang berpotensi mengalami gangguan stress pasca trauma, memberikan konseling kepada individu yang berpotensi mengalami ganguang stress pasca trauma Merujuk penderita yang tidak dapat ditangani dengan konseling awal dan membutuhkan konseling lanjut, psikoterapi atau penagulangan lebih spesifik.
Bahan Bacaan
PAGE 16