Quo vadis uu 24 2007: Presentasi Fasilitasi UU PB

26
QUO VADIS UU 24/2007 : sebuah pengantar BADHE TINDAK PUNDI PAKDHE…. WAH MAS MAS.. KULO MANUT RAKYAT MAWON NEK PUN NGATEN MENIKO By: Wawan Andriyanto (YP2SU) UU PB

description

Presentasi Pengantar Diskusi Review Undang-Undang Penanggulangan Bencana, BPBD Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Forum PRB DIY.

Transcript of Quo vadis uu 24 2007: Presentasi Fasilitasi UU PB

Page 1: Quo vadis uu 24 2007: Presentasi Fasilitasi UU PB

QUO VADIS UU 24/2007: sebuah pengantar

BADHE TINDAK PUNDI

PAKDHE….

WAH MAS MAS.. KULO MANUT

RAKYAT MAWON NEK PUN NGATEN

MENIKO

By: Wawan Andriyanto (YP2SU)

UU PB

Page 2: Quo vadis uu 24 2007: Presentasi Fasilitasi UU PB

LATAR BELAKANG

• Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 telah memasuki tahun ke-5 pengundangannya.

• Perkembangan kebutuhan masyarakat dan dinamika regulasi yang harus diakomodasi semakin banyak.

• Kapasitas dan potensi lokal daerah yang beragam.• Multilevel-Multisektor memiliki pemahaman

sendiri-sendiri tentang Penanggulangan Bencana

Page 3: Quo vadis uu 24 2007: Presentasi Fasilitasi UU PB

Latar Belakang …..

• Mulai berkembangnya wacana Review Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana

• Undang-Undang Penanggulangan Bencana telah terlanjur “diturunkan” dalam konteks lokal menjadi Peraturan Daerah Penanggulangan Bencana dan Regulasi (Perda/Perbup/Perwali) Penanggulangan Bencana Daerah.

Page 4: Quo vadis uu 24 2007: Presentasi Fasilitasi UU PB

Rehat Sejenak… Ripley’s believe Or Not

Percayakah Anda, bahwa Logika Dasar Peraturan Perundang-Undangan sebenarnya serupa dengan logical framework proyek pembangunan?

Page 5: Quo vadis uu 24 2007: Presentasi Fasilitasi UU PB

LFA (LOGICAL FRAMEWORK OF ACTION) UU PBKONSIDERAANS BAHASA

LFAKALIMAT LAINNYA

a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia bertanggung jawab melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan tujuan untuk memberikan perlindungan terhadap kehidupan dan penghidupan termasuk perlindungan atas bencana, dalam rangka mewujudkan kesejahteraan umum yang berlandaskan Pancasila, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

GOAL

(landasan filosofis menurut UU 12/2011)

a. Tersedianya perlindungan terhadap kehidupan dan penghidupan termasuk perlindungan atas bencana bagi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia;

b. Terwujudnya kesejahteraan umum yang berlandaskan pancasila sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Page 6: Quo vadis uu 24 2007: Presentasi Fasilitasi UU PB

LFA (LOGICAL FRAMEWORK OF ACTION) UU PB (2)b. bahwa wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana, baik yang disebabkanoleh faktor alam, faktor nonalam maupun faktor manusia yang menyebabkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis yang dalam keadaan tertentu dapat menghambat pembangunan nasional;

OUTCOME

(landasan sosiologis menurut UU 12/2011)

Tereduksinya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis akibat bencana yang dipicu oleh kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

Page 7: Quo vadis uu 24 2007: Presentasi Fasilitasi UU PB

c. bahwa ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai penanggulangan bencana yang ada belum dapat dijadikan landasan hukum yang kuat dan menyeluruh serta tidak sesuai dengan perkembangan keadaan masyarakat dan kebutuhan bangsa Indonesia sehingga menghambat upaya penanggulangan bencana secara terencana, terkoordinasi, dan terpadu;

BASELINE DATA(landasan yuridis menurut UU 12/2011)

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu membentuk Undang-Undang tentang Penanggulangan Bencana;

OUTPUT(landasan yuridis menurut UU 12/2011)

LFA (LOGICAL FRAMEWORK OF ACTION) UU PB

Page 8: Quo vadis uu 24 2007: Presentasi Fasilitasi UU PB

Mengingat : Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945;

BASELINE DATA(landasan yuridis menurut UU 12/2011)

LFA (LOGICAL FRAMEWORK OF ACTION) UU PB

Page 9: Quo vadis uu 24 2007: Presentasi Fasilitasi UU PB

Dengan Persetujuan BersamaDEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAdanPRESIDEN REPUBLIK INDONESIAMEMUTUSKAN:Menetapkan: UNDANG-UNDANG TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA

OUTPUT

LFA (LOGICAL FRAMEWORK OF ACTION) UU PB

Page 10: Quo vadis uu 24 2007: Presentasi Fasilitasi UU PB
Page 11: Quo vadis uu 24 2007: Presentasi Fasilitasi UU PB

Daur Hidup Undang-Undang

HUKUM PRAKTIS

HUKUM KONSEPTUAL

UU PB

Page 12: Quo vadis uu 24 2007: Presentasi Fasilitasi UU PB

KEPENGENNYA……

Page 13: Quo vadis uu 24 2007: Presentasi Fasilitasi UU PB

SISTEM NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

PERENCANAAN

LEGISLASI

KELEMBAGAAN

PENDANAAN

PENGEMBANGAN KAPASITAS

PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA

Source: modifikasi BNPB, 2011

MASYARAKAT

PEMERINTAH

LEMBAGA USAHA

MULTILEVEL

MULTISEKTOR

Page 14: Quo vadis uu 24 2007: Presentasi Fasilitasi UU PB

Kapasitas PB berbasis masyarakat(Lokasi Kec. Elpaputih - Maluku Tengah)

Page 15: Quo vadis uu 24 2007: Presentasi Fasilitasi UU PB

Edukasi, Advokasi dan Pemberdayaan

Sumber:Program Desa Tangguh YP2SU Yogyakarta

Page 16: Quo vadis uu 24 2007: Presentasi Fasilitasi UU PB

Budaya Aman Di Seluruh DIY

Page 17: Quo vadis uu 24 2007: Presentasi Fasilitasi UU PB

Ilustrasi Citra Positif Aktor PB dengan Regulasi Penanggulangan Bencana yang Kuat

Pemerintah Siap Siaga

Cepat Respon dan

Tepat Respon

Komunikasi dan

Koordinasi Lancar

Korban cepat

Tertangani

Bantuan Merata dan

Adil

Masyarakat tenang

Pengungsi Terbantu

Citra Positif Pemerintah

Citra Positif DPRD

Konstituen tidak merasa

DilupakanMasyarakat diberdayakan Relawan tertib

dan profesional

Dunia Usaha terlibat

PERSEPSI MASYARAKAT

Page 18: Quo vadis uu 24 2007: Presentasi Fasilitasi UU PB

Kadang-Kadang Yang Terjadi

Page 19: Quo vadis uu 24 2007: Presentasi Fasilitasi UU PB

Problem dalam Point of View ….

• Masyarakat sebagai subjek hukum lebih sering melihat sebuah Undang-Undang pada penerapannya saja (as it is)… Alias, apa yang ada di lingkungannya, itu menjadi persepsi tentang isi/substansi UU;

• Pembuat Undang-Undang mempersepsikan aturan/ketentuan UU sesuai dengan apa yang ada dalam alam pikiran pada saat pembuatan Peraturan dilakukan.

• Pelaksananya harus mengkompromikan semua kepentingan yang timbul dengan undang-undang yang ada (substansi dan level implementasi).

Page 20: Quo vadis uu 24 2007: Presentasi Fasilitasi UU PB

Penerapan UU “bener ning ora pener”

Page 21: Quo vadis uu 24 2007: Presentasi Fasilitasi UU PB

Akhirnya, dalam Penanggulangan BencanaSemua Tindakan Penanggulangan

Bencana jadi terkesan

SERBA SALAH

Akhirnya Semua Pihak Jalan Sendiri-Sendiri; TIDAK

KOMPAK

Source: www.google.com

Page 22: Quo vadis uu 24 2007: Presentasi Fasilitasi UU PB

Ilustrasi Kasus Serba Salah dalam Penanggulangan Bencana

Tugas Menumpuk

Tidak Tertata

Saling Menyalahka

n

Pating Blasur

Koordinasi Tidak Jalan

Tidak Siaga

Saling lempar Tanggungjawa

b

Didemo Korban ,

Masyarakat & Media

Sakkarepe dhewe

Bantuan Tidak Merata

Dicap Lamban…. Pemerint

ah Tidak Siap

Disalahkan Pusat dan Provinsi

Bantuan gak cair2

PERSEPSI MASYARAKAT

Page 23: Quo vadis uu 24 2007: Presentasi Fasilitasi UU PB

Okey, Mari Kita Diskusi:• Penerapan UU 24/2007 di Komunitas• Penerapan UU 24/2007 di Kabupaten/Kota• Masukan untuk Review UU 24/2007 Tingkat

Nasional

Page 24: Quo vadis uu 24 2007: Presentasi Fasilitasi UU PB

Matur Nuwun

Page 25: Quo vadis uu 24 2007: Presentasi Fasilitasi UU PB

Keyword Permasalahan (substantif) dalam UU PB (diambil dari judul bab dalam UUPB)

Peta Masalah Masalah (Substansial/Legal Drafting & Implementasi)

1. Pengertian (Definisi)

2. Landasan, Asas, dan Tujuan

3. Tanggung Jawab dan Wewenang

4. Kelembagaan

5. Hak dan Kewajiban Masyarakat

Page 26: Quo vadis uu 24 2007: Presentasi Fasilitasi UU PB

Peta Masalah Masalah (Substansial/Legal Drafting & Implementasi)

6. Peran lembaga Usaha dan Lembaga Internasional

7. Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana

8. Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana

9. Pengawasan

10 .Penyelesaian Sengketa

11. Ketentuan Pidana

12. Ketentuan Peralihan

13. Ketentuan Penutup