utssimnurhayati (1)

9
BAB I SISTEM KOMPUTERISASI DIGITAL DALAM KEPERAWATAN : MOBILE CLINICAL ASSISTANTS Disusun guna memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Dosen Pengampu : Rr. Tutik Sri Haryarti, S.Kp, MARS Oleh NURHAYATI NPM: 0906594583 PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN

description

ok

Transcript of utssimnurhayati (1)

BAB I

SISTEM KOMPUTERISASI DIGITAL DALAM KEPERAWATAN :

MOBILE CLINICAL ASSISTANTS

Disusun guna memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester

Dosen Pengampu : Rr. Tutik Sri Haryarti, S.Kp, MARSOleh

NURHAYATI

NPM: 0906594583

PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN

KEKHUSUSAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA

2010

A. Abstrak

Perkembangan teknologi keperawatan yang dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan. Mutu pelayanan ditunjang oleh kemampuan sumber daya manusia dan teknologi yang digunakan.Teknologi informasi Mobile clinical assistant (MCA) merupakan perangkat genggam tanpa kabel yang memungkinkan dokter dan perawat memasukan informasi pasien dicatat secara elektronik. Tujuan karya ilmiah ini adalah menganalis salah satu inovasi tehnologi dibidang keperawatan khususnya Mobile clinical assistant.

B. PendahuluanEra globalisasi dan era informasi yang akhir-akhir ini mulai masuk ke Indonesia telah membuat tuntutan-tuntutan baru di segala sektor dalam Negara kita. Tidak terkecuali dalam sektor pelayanan kesehatan, era globalisasi dan informasi seakan telah membuat standar baru yang harus dipenuhi oleh seluruh pemain di sektor ini. Hal tersebut telah membuat dunia keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk terus mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi informasi. Namun memang kita tidak bisa menutup mata akan hambatan-hambatan yang dihadapi oleh keperawatan di Indonesia, diantaranya adalah keterbatasan SDM yang menguasai bidang keperawatan dan teknologi informasi sevara terpadu, masih minimnya infrastruktur untuk menerapkan sistem informasi di dunia pelayanan, dan masih rendahnya minat para perawat di bidang teknologi informasi keperawatan.

Kualitas atau mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit bergantung kepada kecepatan, kemudahan, dan ketepatan dalam melakukan tindakan keperawatan yang berarti juga pelayanan keperawatan bergantung kepada efisiensi dan efektifitas struktural yang ada dalam keseluruhan sistem suatu rumah sakit. Pelayanan rumah sakit setidaknya terbagi menjadi dua bagian besar yaitu pelayanan medis dan pelayanan yang bersifat non-medis, sebagai contoh pelayanan medis dapat terdiri dari pemberian obat, pemberian makanan, asuhan keperawatan, diagnosa medis, dan lain-lain. Ada pun pelayanan yang bersifat non medis seperti proses penerimaan, proses pembayaran, sampai proses administrasi yang terkait dengan klien yang dirawat merupakan bentuk pelayanan yang tidak kalah pentingnya ( Depkes, 2001).Pelayanan yang bersifat medis khususnya di pelayanan keperawatan mengalami perkembangan teknologi informasi yang sangat membantu dalam proses keperawatan dimulai dari pemasukan data secara digital ke dalam komputer yang dapat memudahkan pengkajian selanjutnya, intervensi apa yang sesuai dengan diagnosis yan sudah ditegakkan sebelumnya, hingga hasil keluaran apa yang diharapkan oleh perawat setelah klien menerima asuhan keperawatan, dan semua proses tersebut tentunya harus sesuai dengan NANDA, NIC, dan NOC yang sebelumnya telah dimasukkan ke dalam database program aplikasi yang digunakan. Namun ada hal yang perlu kembali dipahami oleh semua tenaga kesehatan yang menggunakan teknologi informasi yaitu semua teknologi yang berkembang dengan pesat ini hanyalah sebuah alat bantu yang tidak ada gunanya tanpa intelektualitas dari penggunanya dalam hal ini adalah perawat dengan segala pengetahuannya tentang ilmu keperawatan (Hede,2008).Pengetahuan tentang ilmu keperawatan yang harus dimiliki oleh perawat mencakup pengetahuan tehnologi penunjang untuk melakukan tindakan keperawatan. Berbagai macam tehnologi di gunakan oleh perawat, salah satunya tehnologi informasi yaitu patient data at the point of care. Alat ini merupakan perangkat genggam tanpa kabel yang memungkinkan dokter dan perawat memasukan informasi pasien dicatat secara elektronik tersimpan di samping tempat tidur pasien (Oraby,H. 2008). Tujuan dari makalah ini adalah Menganalis salah satu inovasi tehnologi dibidang keperawatan khususnya Mobile clinical assistant.C. Tinjauan teori1. Definisi

Suatu alat yang digunakan untuk mengakses sistem informasi rumah sakit dan juga terintegrasi dengan flatform (intelivue informasi klinik forto Polio) atau ICIP dan kamera digital(Mark Larced, 2007)2. Manfaat mobile clinical assistanc (MCA) menurut (Flow, 2007) a.Memberikan informasi pada perawat i tentang pasien sehingga layanan keperawatan berkualitas dan lebih efisien b. Memberikan penghematan waktu dalam dokumentasi keperawatan c. Meningkatkan kolaborasi antara perawat dengan profesi kesehatan lain sehingga lebih baik dan upto date d. Membantu mengurangi kesalahan laporan dan dalam pencatatan pengobatan pasien. . e.Meningkatkan alur kerja perawat dan meningkatkan produktifitas kerja. f. Meningkatkan kepuasan dalam pelayanan keperawatan.3. Cara kerja MCAa. Dokter atau perawat mengambil laptop untuk melihat informasi yang masuk dan grafik.

b. Mencocokan pengobatan yang sedang diberikan dan mengurangi kesalahan dalam pencatatan pengobatan.

c. Mengidentifikasi scanner frekuensi radio dan memverifikasi pelayanan pasien.

d. Mengintegrasikan data secara rinci dalam bentuk diagram

e. Tempatkan secara langsung hasil scan foto

f. Menghubungkan Wi-Fi dan Bluetooth ke jaringan dan secara otomatis upload tanda-tanda vital dan data lainnya ke dalam rekam medis elektronik

g. Aplikasi pemanfaatan mobile clinical assisten dalam keperawatan.D. Aplikasi pemanfaatan mobil clinical assistantPenelitian yang dilakukan oleh Marrlaret 2007 tentang penggunaan mobile clinical assisten di rumah sakit didapatkan 60% pengurangan waktu yang digunakan oleh perawat dalam mendokumentasikan tanda-tanda vital, 83% pengurangan jumlah item data yang perlu dituangkan sehingga mengurangi potensi kesalahan dalam transkip data dan 20% terjadi peningkatan dalam memetakan tanda-tanda vital di ruang perawatan khusus. Penelitian ini menunjukan penggunaan mobil clinical assistance meningkatkan kenyamanan, akses informasi yang efisien dan efektif pada perawatan utama, meskipun biaya bukan focus utama tetapi didapatkan dengan penggunaan MCA biaya relative lebih murah dan mendukung infrastruktur penggunaan perangkat MCA merupakan pertimbangan yang penting.E. PembahasanPada saat ini terjadi perkembangan yang signifikan dalam teknologi informatika. Perkembangan teknologi informatika juga terjadi pada profesi keperawatan. Beberapa teknologi informatika meningkatkan pelayanan yang diberikan oleh perawat. Salah satu teknologi informatika tersebut dalam bidang keperawatan adalah mobile clinical assistant (MCA). Beberapa negara maju telah menggunakan atau mengadopsi teknologi ini untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas perawatan pasien, dilain sisi juga mengurangi beban biaya bagi pasien. Di Indonesia pamanfaatan MCA sebagi teknologi dalam bidang perawatan masih kurang. Hal ini terlihat dari belum adanya penelitian yang berkaitan dengan penggunaan MCA di pelayanan keperawatan. Menurut penulis ada beberapa hal yang menyebabkan kondisi tersebut terjadi di Indonesia yaitu keterbatasan sumber daya manusia dalam menggunakan teknologi informasi MCA, kurang tersedianya sarana pendukung tehnologi informasi tersebut, dana pengembangan untuk tehnologi informatika terbatas.F. KesimpulanMobile clinical assistant (MCA) merupakan alat yang penting dalam praktek keperawatan, administrasi keperawatan. Penggunaan MCA memberikan beberapa manfaat yaitu memberikan informasi pada perawat tentang pasien sehingga layanan keperawatan berkualitas dan lebih efisien, nemberikan penghematan waktu dalam dokumentasi keperawatan, meningkatkan kolaborasi antara perawat dengan profesi kesehatan lain sehingga lebih baik dan upto date, membantu mengurangi kesalahan laporan dan dalam pencatatan pengobatan pasien, meningkatkan alur kerja perawat dan meningkatkan produktifitas kerja, meningkatkan kepuasan dalam pelayanan. G. Rekomendasi

a. Perlu ditingkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam penggunaan tehnologi informatika khususnya MCA

b. Melalui pelatihan-pelatihan dan riset keperawatan yang berkaitan dengan tehnologi informatika MCA. Daftar pustakaDepartemen Kesehatan. (2001). Kebijakan dan strategi Pengembangan Sistem Informasi

Kesehatan Nasional. Depkes. RI. Jakarta

Eko, I.R.2001. Manajemen Sistem Informasi dan Tehnologi Informasi.., Jakarta:

Kelompok Gramedia

Hebert, M. (n.d.) National nursing informatics project discussion paper. http://www.cna-nurses.ca/pages/resources/nni/nni_discussion_paper.doc, diakses pada 15 Oktober 2010

Flow.(2007). A clinicion mobility pilot of the motion C5 mobile clinical assistant.Hede.(2008).Perkembangan teknologi informasi dalam pelayanan di ruang rawat . www. perawat.web.id. Diakses tanggal 28 Oktober 2010. Pukul 09.00 WIBMuninjaya, Gde. (2002). Langkah-langkah praktis penyusunan proposal dan publikasi ilmiah. Jakarta;EGC

Mork, Lorced.(2007). Improving quality of care and nursing work. http:// www.mca.go.com. Diakses tanggal 25 Oktober 2010. Pukul 22.00 WIBStuttle,Barbara.(2009). Computers in nursing : patient data at the point of care. www. Ebsco. Diakses tanggal 25 Oktober 2010. Pukul 21.00 WIB

Oraby, H.(2008).Cliniscape assistance mobil clinic phillip. file://Documents/mobile.htm. Diakses tanggal 29 Oktober 2010 Pukul 04.00WIB

EMBED Word.Picture.8

_1282329062.doc