UTS UD kinarsih Keramik.docx
-
Upload
sellyndah-primadani -
Category
Documents
-
view
54 -
download
8
Transcript of UTS UD kinarsih Keramik.docx
Analisis Implementasi di Bidang Operasional pada
UD. Kinarsih Probolinggo
Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Rencana Strategi di Bidang
Operasional dan SDM
NAMA : Sellyndah Primadani Putri
NIM : 115020207111068
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
UD. Kinasih Keramik merupakan perusahaan keramik terletak di Jl. Cangkring
no.21B Kelurahan Kanigaran Kota Probolinggi. Pemilik perusahaan keramik ini bernama
Bapak Edy Cahyo Purnomo. UD Kinasih Keramik memproduksi segala bentuk hasil produk
olahan keramik. Perusahaan ini sangat terkenal di Probolinggo meskipun tingkatannya belum
terlalu tinggi. Namun UD. Kinarsih Keramik ini mampu menjadi salah satu UKM yang dapat
menaikkan citra Probolinggo dan dapat memperkerjakan pegawai sebanyak 25 orang.
Perusahaan ini berawal sejak Bapak Eddy berhenti kerja dari salah satu perusahaan
keramik besar di Probolinggo yaitu SAKI. Sebelum itu, Bapak Edy juga bekerja di
Perusahaan keramik di Pasuruan. Bermula dari pengalaman bekerja selama 15 tahun di
perusahaan yang bergerak di bidang keramik tersebut, Bapak Edy berniat untuk mempunyai
usaha sendiri dan memproduksi keramik sendiri. Keinginan tersebut semakin kuat dengan
faktor seperti : gaji pegawai yang kurang memenuhi kebutuhan hidup keluarga yang cukup
tinggi, ingin mengeksplor kreativitas dalam membuat keramik sendiri, serta faktor ingin
menjadi wirausaha sukses di bidang keramik. Oleh karena itu, pada tahun 2002, Bapak Eddy
Cahyo Purnomo memulai usaha di bidang keramik berdua bersama istrinya. Usaha awal ini
dimulai dengan peralatan seadanya dan tidak ada pegawai. Sehingga pembuatan keramik
pesanan orang dikerjakan berdua dengan istri dengan alat yang kurang canggih. Bapak Edy
awalnya hanya menrima pesanan produksi keramik souvenir pernikahan. Jumlahnya pun
tidak terlalu banyak. Selain itu pemasarannya pun hanya melalui konsumen yang loyal
sehingga melakukan promosi mouth of mouth. Sehingga pangsa pasarnya hanya kepada
orang – orang yang dikenal . “Yang penting cukup untuk kebutuhan sehari-hari,” kata Bapak
Edy.
Namun, semakin lama usaha Bapak Edy ini semakin berkembang. Hingga saat ini
pada tahun 2014, jumlah pegawai di UD Kinarsih ini mencapai 25 orang. Para pegawai
tersebut didapat dari orang-orang yang mengirimkan lamaran ke perusahaan. Meskipun tidak
punya pengalaman bekerja di bidang keramik, masih bisa untuk menjadi pegawai UD.
Kinarsih. Karena Bapak Edy selalu melatih pegawai – pegawai barunya untuk diberikan ilmu
dan pengalaman sesuai dengan tempat yang sudah ditetapkan oleh Bapak Edy. seperti bagian
packaging, mewarna , dan cetakan. Namun ada juga pegawai yang ditarik karena kemampuan
dan pengalamnnya dalam salah satu bagian produksi di perusahaan keramik. Sehingga Bapak
Edy tidak perlu mengajari dari awal. Bagian produksi itu seperti desain, kasting dan
pembakaran. Selain itu peralatan produksinya pun semakin bertambah dan juga peralatan
yang cukup canggih. Sehingga pembuatan produk keramik bisa membutuhkan waktu hanya
sebentar. Produk Keramik saat ini yang diproduksi semakin bermacam , yaitu vas bunga, guci
air, roster, dan juga souvenir. Pangsa pasarnya pun semakin luas, mulai Kota Probolinggo,
Kabupaten Probolinggo , hingga daerah Pasuruan dan Bondowoso. Hal ini dikarenakan
karena UD Kinarsih melakukan promosi tidak hanya melalui mouth of mouth namun
melakukan promosi lewat TV Probolinggo dan juga radio-radio. Sehingga semakin banyak
masyarakat yang tahu akan adanya perusahaan ini dengan kualitas produk keramiknya yang
bagus.
Dari awal berdirinya perusahaan ini, pendekatan yang digunakan dengan pelanggan
yaitu membuat produk sesuai pesanan konsumen serta menerima bentuk dan desain dari
keinginan konsumen. Hal ini merupakan strategi yang dapat menguntungkan UD. Kinarsih,
karena dengan strategi seperti itu, perusahaan akan memahami keinginan konsumen dan
perubahan-peruabahan tren produk yang sedang terjadi di pasar sehingga tidak akan
ketinggalan oleh perkembangan desain dan inovasi produk keramik. Selain itu, UD. Kinarsih
ini selalu melakukan pengembangan produk. Dulu yang hanya menjual souvenir pernikahan,
saat ini sudah memproduksi berbagai macam produk keramik seperti vas bunga, guci air,
kursi dari keramik, dan roster. Hal ini dikarenakan pemilik yaitu Bapak Edy selalu belajar
dan menambah produk nya. Karena semakin banyak macam produk yang akan dijual ,
semakin besar peluang untuk mendapatkan laba yang lebih banyak. Selain itu, pendekatan
lain yang dilakukan yaitu UD. Kinarsih tidak hanya melayani pelanggan skla besar, skla kecil
pun juga dilayani. Untuk skala besar, perusahaan ini biasanya memberikan produk jadinya
kepada toko-toko yang akan menjual kembali produknya. Sedangkan untuk skala kecil
biasanya pemesanaan untuk acara khusus.
Visi UD. Kinarsih mulai ada sejak perusahaan ini mulai berkembang. Visi UD.
Kinarsih yaitu menjadi perusahaan keramik pilihan utama di Probolinggo karena kualitas dan
pelayanan terbaik. Sedangkan Misi dari UD. Kinarsih yaitu meningkatkan kepuasan
konsumen terus-menerus dengna tim work yang solid. Visi dan misi tersebut selalu menjadi
acuan dan semangat pemilik serta para pegawainya untuk selalu bekerja solid demi
terciptanya kepuasan pelanggan.
Oleh karena itu, dari penjelasan sebelumnya diatas, penulis ingin menulis makalah
mengenai “Implementasi Rencana Strategis Di Bidang Operasional Pada UD. Kinarsih
Probolinggo”.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1.2.1 Bagaimana Integrasi Vertikal diimplasikan pada UD. Kinarsih Probolinggo?
1.2.2 Bagaimana Teknologi Proses diimplasikan pada UD. Kinarsih Probolinggo?
1.2.3 Bagaimana Strategi Kapasitas diimplasikan pada UD. Kinarsih Probolinggo?
1.2.4 Bagaimana Strategi Fasilitas diimplasikan pada UD. Kinarsih Probolinggo?
1.2.5 Bagaimana Strategi Proses Bisnis diimplasikan pada UD. Kinarsih Probolinggo?
1.2.6 Bagaimana Desain Organisasi Operasional diimplasikan pada UD. Kinarsih
Probolinggo?
1.2.7 Bagaimana Supply Chain diimplasikan pada UD. Kinarsih Probolinggo?
1.2.8 Bagaimana Teknologi Informasi diimplasikan pada UD. Kinarsih Probolinggo?
1.2.9 Bagaimana Lean Operation diimplasikan pada UD. Kinarsih Probolinggo?
1.2.10 Bagaimana Kualitas diimplasikan pada UD. Kinarsih Probolinggo?
1.2.11 Bagaimana Fleksibilitas diimplasikan pada UD. Kinarsih Probolinggo?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dalam makalah ini yaitu :
1.3.1 Untuk mengetahui impelementasi Integrasi Vertikal pada UD. Kinarsih
Probolinggo
1.3.2 Untuk mengetahui impelementasi Teknologi Proses pada UD. Kinarsih
Probolinggo
1.3.3 Untuk mengetahui impelementasi Strategi Kapasitas pada UD. Kinarsih
Probolinggo
1.3.4 Untuk mengetahui impelementasi Strategi Fasilitas pada UD. Kinarsih
Probolinggo
1.3.5 Untuk mengetahui impelementasi Strategi Proses Bisnis pada UD. Kinarsih
Probolinggo
1.3.6 Untuk mengetahui impelementasi Desain Organisasi Operasional pada UD.
Kinarsih Probolinggo
1.3.7 Untuk mengetahui impelementasi Supply Chain pada UD. Kinarsih Probolinggo
1.3.8 Untuk mengetahui impelementasi Teknologi Informasi pada UD. Kinarsih
Probolinggo
1.3.9 Untuk mengetahui impelementasi Lean Operation pada UD. Kinarsih
Probolinggo
1.3.10 Untuk mengetahui impelementasi Kualitas pada UD. Kinarsih Probolinggo
1.3.11 Untuk mengetahui impelementasi Fleksibilitas pada UD. Kinarsih Probolinggo
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Implementasi Integrasi Vertikal pada UD. Kinarsih Probolinggo
Integrasi Vertikal Merupakan strategi yang menghendaki perusahaan
melakukan penguasaan yang lebih atas distributor, pemasok dan atau para pesaing
baik melalui merger, akuisisi, atau membuat perusahaan sendiri.
Strategi integrasi dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Integrasi ke depan (Forward Integration)
merupakan strategi untuk memperoleh kepemilikan atau meningkatkan
kendali atas distributor atau pengecer. Srategi ini digunakan ketika :a. jalur
distribusi yang ada sangat mahal, kualitasnya terbatas dan tidak dapat
mendistribusikan dengan cepat.b. Organisasi mempunyai kemampuan modal
dan sumberdaya manusia yang dibutuhkan untuk mengelola bisnis baru.c.
bisnis distribusi atau eceran mempunyai marjin keuntungan yang tinggi.d.
produk yang stabil lebih di utamakan, sehingga dapat diprediksi permintaan
akan produk perusahaan melalui distributor
2. Integrasi ke belakang (Backward Integration)
merupakan strategi untuk mencari kepemilikan atau meningkatkan kendali
atas perusahaan pemasok. Strategi ini digunakan ketika :• Jumlah pemasok
sedikit sedangkan pesaing sangat banyak.• Perusahaan mengiginkan pasokan
bahan baku yang cepat sedangkan pemasok yang ada tidak mampu
menyediakan dan sangat mahal.• Kestabilan harga lebih diutamakan, karena
dengan strategi ini perusahaan dapat menekan biaya bahan baku.• Pemasok
yang ada memiliki marjin keuntungan yang tinggi dan perusahaan mempunyai
modal dan sumber daya manusia yang berkualitas.
3. Integrasi horisontal (Horizontal Integration)
merupakan strategi untuk mengendalikan para pesaing.
UD. Kinarsih dalam memproduksi produk keramik, membutuhkan
bahan baku berupa Kaorin, Felspart dan Klei. Semua bahan baku tersebut
memberikan diambil dari supplier dari Kota Malang. Pengiriman bahan baku
tersebut kepada mencapai 2 minggu sekali, namun jika dalam keadaan ramai
bisa 1 minggu sekali.
Proses pembuatan produk keramik ini meliputi :
a) Setelah ada pesanan produk dari konsumen, UD. Kinarsih akan
langsung membuat desain sesuai keinginan bentuk, motif dan warna
produk.
b) Pengolahan bahan dilakukan dengan metode basah maupun kering,
dengan cara manual ataupun masinal. Didalam pengolahan bahan ini
ada proses-proses tertentu yang harus dilakukan antara lain
pengurangan ukuran butir, penyaringan, pencampuran, pengadukan
(mixing), dan pengurangan kadar air. Pengurangan ukuran butir dapat
dilakukan dengan penumbukan atau penggilingan dengan ballmill.
Penyaringan dimaksudkan untuk memisahkan material dengan ukuran
yang tidak seragam. Ukuran butir biasanya menggunakan ukuran
mesh. Ukuran yang lazim digunakan adalah 60 – 100 mesh.
Pencampuran dan pengadukan bertujuan untuk mendapatkan campuran
bahan yang homogen/seragam. Pengadukan dapat dilakukan dengan
cara manual maupun masinal dengan blunger maupun mixer.
Pengurangan kadar air dilakukan pada proses basah, dimana hasil
campuran bahan yang berwujud lumpur dilakukan proses lanjutan,
yaitu pengentalan untuk mengurangi jumlah air yang terkandung
sehingga menjadi badan keramik plastis. Proses ini dapat dilakukan
dengan diangin-anginkan diatas meja gips atau dilakukan dengan alat
filterpress.Tahap terakhir adalah pengulian. Pengulian dimaksudkan
untuk menghomogenkan massa badan tanah liat dan membebaskan
gelembung-gelembung udara yang mungkin terjebak. Massa badan
keramik yang telah diuli, disimpan dalam wadah tertutup, kemudian
diperam agar didapatkan keplastisan yang maksimal.
c) Pembentukan
Tahap pembentukan adalah tahap mengubah bongkahan badan tanah
liat plastis menjadi benda-benda yang dikehendaki. Ada tiga
keteknikan utama dalam membentuk benda keramik: pembentukan
tangan langsung (handbuilding), teknik putar (throwing), dan teknik
cetak (casting).
Pembentukan langsung
Dalam membuat keramik dengan teknik pembentukan tangan
langsung, ada beberapa metode yang dikenal selama ini: teknik
pijit (pinching), teknik pilin (coiling), dan teknik lempeng
(slabbing). Teknik ini biasa digunakan untuk membentuk
produk souvenir pernikahan
Pembentukan dengan teknik putar
Pembentukan dengan teknik putar adalah keteknikan yang
paling mendasar dan merupakan kekhasan dalam kerajinan
keramik. Karena kekhasannya tersebut, sehingga keteknikan ini
menjadi semacam icon dalam bidang keramik. Dibandingkan
dengan keteknikan yang lain, teknik ini mempunyai tingkat
kesulitan yang paling tinggi. Seseorang tidak begitu saja
langsung bisa membuat benda keramik begitu mencobanya.
Diperlukan waktu yang tidak sebentar untuk melatih jari-jari
agar terbentuk ’feeling’ dalam membentuk sebuah benda
keramik. Keramik dibentuk diatas sebuah meja dengan kepala
putaran yang berputar. Benda yang dapat dibuat dengan
keteknikan ini adalah benda-benda yang berbentuk dasar
silinder: misalnya piring, mangkok, vas, guci dan lain-lain. Alat
utama yang digunakan adalah alat putar (meja putar). Meja
putar dapat berupa alat putar manual mapupun alat putar
masinal yang digerakkan dengan listrik. Conth produk dengan
teknik ini yaitu vas dan guci
Pembentukan dengan teknik cetak
Dalam keteknikan ini, produk keramik tidak dibentuk secara
langsung dengan tangan; tetapi menggunakan bantuan
cetakan/mold yang dibuat dari gipsum. Teknik cetak dapat
dilakukan dengan 2 cara: cetak padat dan cetak tuang (slip).
Pada teknik cetak padat bahan baku yang digunakan adalah
badan tanah liat plastis sedangkan pada teknik cetak tuang
bahan yang digunakan berupa badan tanah liat slip/lumpur.
Keunggulan dari teknik cetak ini adalah benda yang diproduksi
mempunyai bentuk dan ukuran yang sama persis. Contoh
produk dengan teknik ini yaitu roster dan souvenir pernikahan
seperti asbak.
d) Pengeringan. Setelah benda keramik selesai dibentuk, maka tahap
selanjutnya adalah pengeringan. Tujuan utama dari tahap ini adalah
untuk menghilangkan air plastis yang terikat pada badan keramik.
e) Pembakaran. Pembakaran merupakan inti dari pembuatan keramik
dimana proses ini mengubah massa yang rapuh menjadi massa yang
padat, keras, dan kuat. Pembakaran dilakukan dalam sebuah
tungku/furnace suhu tinggi.
f) Pengglasiran. Benda keramik biskuit dilapisi glasir dengan cara
dicelup, dituang, disemprot, atau dikuas. Untuk benda-benda kecil-
sedang pelapisan glasir dilakukan dengan cara dicelup dan dituang;
untuk benda-benda yang besar pelapisan dilakukan dengan
penyemprotan. Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk
menambah keindahan, supaya lebih kedap air, dan menambahkan efek-
efek tertentu sesuai keinginan.
UD. Kinarsih belum menerapkan strategi integrasi vertikal. Baik
integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal. Untuk
Integrasi ke belakang, UD Kinarsih belum melakukan karena Bapak Edy
merasa supplier bahan bakunya memiliki kualitas yang bagus dan stabil.
Selain itu, harganya juga masih bisa bersaing dengan supllier lainnya.
Pengiriman dari supplier ini juga tidak pernah terlambat hingga UD. Kinarsih
kesulitan untuk berproduksi. Selain itu, karena UD. Kinarsih ini merupakan
perusahaan yang masih bertaraf kecil atau masih UKM, sehingga modal yang
dipunya hanya kecil. Oleh karena itu, utnuk melakukan integrasi vertkal masih
belum bisa. Selain itu, untuk integrasi ke depan juga UD. Kinarsih masih
belum bisa melakukan karena UD. Kinarsih melakukan penjualan langusng ke
konsumen tanpa distributor. Selain itu jalur distribusi nya tidak sulit karena
hanya antar kota.
2.2 Implementasi Teknologi Proses pada UD. Kinarsih Probolinggo
Teknologi dapat didefinisikan sebagai seluruh pengetahuan, produk, proses,
alat, metode dan sistem yang digunakan dalam pembuatan barang atau penyediaan jasa.
Dalam proses produksinya, UD. Kinarsih Probolinggo saat ini sudah menggunakan alat
produksi yang cukup bagus dan ikut mengikuti perkembangan usaha Bapak Eddy ini. Contoh
alat produksi yang digunakan yaitu :
1. Mesin Pengaduk
2.Cetakan
3. Mesin Pembakaran
Proses produksi yang dilakukan selalu saling berkelanjutan yaitu setelah selesai dari proses produksi yang pertama akan langsung dikerjakan pada proses produksi yang ke 2 hingga menjadi barang jadi. Oleh karena itu, antara proses produksi yang ada harus saling berhubungan dan tidak boleh salah komunikasi.
2.3 Implementasi Strategi Kapasitas pada UD. Kinarsih Probolinggo
Kapasitas adalah proses untuk memutuskan kebutuhan kapasitas produksi oleh
perusahaan untuk mempertemukan perubahan permintaan setiap produk. Tujuan perancanaan
kapasitas adalah pencapaian tingkat utilitas tinggi dan tingkat pengembalian investasi yang
tinggi, dimana penetapan ukuran fasilitas sangatlah menentukan.
Perencanaan Kapasitas dapat Dilihat dalam tiga Horizon waktu:
a. Kapasitas jangka pendek (< 3 bulan)
Perencanaan kapasitas jangka pendek –kurang dari tiga bulan . ini dikaitkan pada
proses penjadwalan harian atau mingguan dan menyangkut pembuatan penyesuian–
penyesuian untuk menghapus ‘’ variance’’ antara keluaran yang direncanakan dan keluaran
nyata . keputusan perencanaan mencakup alternatif – alternatif seperti kerja lembur,
pemindahan personalia, penggantian routing produksi.
Pada UD. Kinarsih ini perencanaan kapasitas jangka pendek biasa dilakukan ketika
musim rame seeperti musim nikah. Karena akan menerima banyak pesanan. Oleh karena itu
biasanya Bapak Eddy menyuruh para pegawai untuk kerja lembur. Selain itu, ketika ada
beberapa orang yang tidak masuk, Bapak Edy menyuruh bagian packgaging untuk membantu
mengerjakan proses produksi bagian karyawan yang tidak masuk tersebut.
b. Kapasitas jangka menengah (3-12 bulan)
Perencanaan kapasitas jangka menengah ( intermediet range) - rencana- rencana
bulanan atau kuartalan untuk 3 sampai 12 bulan yang atau yang akan datang. Dalam hal ini,
kapasitas juga bervariasi karena alternative – alternative seperti penarikan tenaga kerja,
pemutusan kerja, peralatan – peralatan bukan utama.
Perencanaan kapasitas jangka menengah pada UD. Kinarsih saat ini juga dilakukan
dengan cara ingin menambah karyawan baru sehingga Bapak Eddy memberikan iklan
lowongan pekerjaan ke radio dan koran. Penambahan karyawan ini karena UD. Kinarsih terus
mengalami perkembangan pangsa pasar. Sehingga agar lebih memuaskan konsumen , perlu
menambah pegawai agar pelayanan cepat.
c. Kapasitas jangka panjang (>1 tahun)
Perencanaan kapasitas jangka panjang (long time) – lebih dari satu tahun. Di mana
sumber daya produktif memakan waktu lama untuk memperoleh atau menyelesaikan, seperti
bangunan, peralatan atau fasilitas. Perencanaan kapasitas jangka panjang memerlukan
partisipasi dan persetujuan manajemen puncak.
Perencanaan kapasitas jangka panjang UD. Kinarsih yaitu keinginan Bapak Eddy
untuk menambah alat produksi yang lebih canggih, memperluas tempat produksinya .dan
membuat tempat produksi menjadi nyaman bagi para pegawai nya.
2.4 Implementasi Strategi Fasilitas pada UD. Kinarsih Probolinggo
Keputusan mengenai fasilitas sangat penting artinya bagi bisnis dan fungsi operasi.
Keputusan ini meletakkan kendala fisik atas jumlah yg dapat diproduksi dan membutuhkan
penanaman modal yang langka. Karena itu, keputusan fasilitas sering diambil pada jenjang
tinggi didalam perusahaan yg meliputi managemen dan dewan redaksi.
Keputusan penyediaan fasilitas dibuat berdasarkan perubahan kondisi atau sebagai
reaksi terhadap tingkat persaingan. Artinya strategi merupakan tindakan yang bersifat pro
aktif dari keseluruhan strategi operasional, karena strategi ini memerlukan pengukuran biaya,
produktivitas dan implikasi persaingan suatu perusahaan. Keputusan strategi fasilitas harus
meliputi semua aset perusahaan dan harus diintegrasikan dengan kegiatan operasional,
distribusi dan kegiatan pelayanan pengiriman.
Ada empat strategi fasilitas yaitu
Ukuran dan desain struktur
Desain struktur perusahaan hanya terdiri dari pemilik pada top management dan
karyawa. Karena perusahaan ini masih bersifat UKM, maka desain struktur
organisasi hanya pemilik pada top manajemen dan karyawan
Lokasi
Lokasi UD. Kinarsih ini berada pada tengah kota. Tempat produksi dan kantor
menjadi satu. Sehingga memudahkan konsumen untuk menemukan UD. Kinarsih
ini.
Tata letak
lokasi antara satu mesin produksi satu ke yang lain tidak terlalu jauh. Sehingga
tidak menyulitkan untuk langsung menuju ke proses produksi selanjutnya. Karena
jika ada perubahan desain produk yang membutuhkan informasi, akan cepat jika
tata letak antar tempat produksi tidak terlalu jauh. Selain itu juga akan
memudahkan Bapak Edy untuk mengontrol kinerja para pegawainya.
Material handling ( penanganan materi)
Materi dalam produk yang digunakan selalu berkualitas baik dan selalu dikontrol
oleh Bapak Edy ketika bahan baku sampai ke UD. Kinarsih. Sehingga kualitas
produk UD. Kinarsih selalu terjamin.
2.5 Implementasi Strategi Proses Bisnis pada UD. Kinarsih Probolinggo
Proses bisnis adalah serangkaian aktivitas-aktivitas yang membentuk keseluruhan
bisnis kita. Proses bisnis bisa dibagi dalam fase-fase misalnya fase pembelian, fase
pemasaran, fase produksi, fase penjualan, fase penagihan dan seterusnya.
Dalam proses bisnis UD. Kinarsih Probolinggo , pada dasarnya semua dilakukan oleh
pemilik perusahaan yaitu Bapak Eddy. Mulai dari pembelian bahan baku, penjualan bahkan
penagihan kepada konsumen. Karena dalam bentuk UKM, pemilik masih berperan utama
dalam jalannya bisnis. Sehingga semua keputusan masih dipegang oleh pemilik. Karyawan
hanya membantu dalam proses produksi dan pengiriman produk.
2.6 Implementasi Strategi Desain Organisasi Operasional
Desain organisasi adalah sebuah proses yang meliputi enam elemen yaitu ;
Spesialisasi kerja ; adanya pembagian kerja yang dibagi menjadi beberapa bagian.
Pembagian departemen ; berdasarkan fungsi, produk , letak geografis , proses , dan
jenis costumer
Ada rantai komando ; sehingga banyak nya karyawan yang di bawahi harus
dibatasi agar efektif dan efisien.
Sentralisasi ; pembagian keputusan secara terpusat pada level perusahaan
Desentralisasi ; pengambilan keputusan dari level bawah yang terkait langsung
dengan aksi
formalisasi ; ada standarisasi pada setiap organisasi sehingga perilaku karyawan
mengikuti aturan dan prosedur yang telah ditentukan
Macam Macam desain organisasi, terdiri dari:
a) Desain organisasi tradisional
Dalam desain organisasi tradisional ini memiliki beberapa struktur, diantara
nya ;
struktur yang simpel : departemen sosialisasi renda
struktur yang fungsional : pembagian departemen berdasarkan fungsi
organisasi
struktur yang divisional : terdiri dari beberapa divisi dengan terbatasnya
otonomi di bawah koordinasi dan kontrol dari bagian atas perusahaan
b) Desain organisasi kontemporer
Dalam organisasi kontemporer memiliki ciri ciri, diantara nya ;
tim struktur ; terdiri dari beberapa grup kerja dengan memberi wewenang
kepada karyawan untuk manajemen diri sendiri
matriks dan struktur proyek ; para spesialis ditugaskan untuk mengerjakan
proyek yang dipimpin oleh seorang project manajer matriks dan project
participants mempunyai 2 manajer dan karyawan terus bekerja pada proyek,
dan akan pindah setelah proyek nya selesai.
Organisasi tanpa batas batas yang jelas ; desain organisasi fleksibel dan tidak
ter struktur yang cenderung untuk tidak terdapat penghalang antara organisasi
dengan para pelanggan supplier
menghapus penghalang (horizontal)
menghapuskan batas batas eksternal
Organisasi yang baik adalah organisasi yang bisa belajar, dan organisasi yang belajar
adalah sebuah organisasi yang mengembangkan kapasitas nya dengan mempelajari,
beradaptasi, dan berubah ,melalui latihan pengetahuan manajemen oleh karyawan
Desain Organisasi pada UD. Kinarsih Probolinggo meliputi elemen :
Spesialisasi Kerja : karena dalam UD. Kinarsih terdapat pembagian kerja yang
terdiri dari bagian desain dan cetakan 2 orang, custing 3 orang, dekorasi yang
terdiri dari 5 orang, mewarnai 3 orang, pembakaran 2 orang, finishing 8 orang,
dan packaging 2 orang.
Ada rantai komando : semua karyawan dibawahi oleh pemilik Bapak Eddy.
Sehingga karaywan dapat bekerja secara efektif.
Sentralisasi : keputusan diambil hanya dari Bapak Edy sebagai pemilik.
Macam Desain organisasi operasional UD. Kinarsih termasuk desain organisasi
tradisional, karena struktur organisasi yang simple terdiri dari pemilik dan
karyawan. Selain itu juga karena struktur organisasi fungsional yang membagi
departemen berdasarkan fungsi oeprasional. Seperti bagian desain, cetakan, kasting,
ngecat dan pembakaran.
2.7 Implementasi Supply Chain
Supply Chain Management adalah kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk
mengintegrasi, mengkoordinasi dan mengontrol aliran material, informasi, orang dan uang
dari suppliernya supplier hingga ke konsumennya konsumen. Supply chain management
harus fleksibel dan tanggap terhadap perubahan lingkungan internal dan eksternal.
Penerapan Supply Chain Management ( SCM ) pada UD. Kinarsih Keramik belum
dijalankan dengan tepat. Hal ini disebabkan karena perusahaan belum mempunyai tim SCM
yang membawahi tim purchasing dan produksi yang selama ini menjalankan fungsi supply
chain. Selain itu masih ditemukan masalah didalam langkah-langkah proses SCM, dimana
Sales Forecasting yang dilakukan perusahaan selalu meleset, sehingga proses penentuan
kapasitas produksi tidak tepat dan menjadikan proses.
Sistem supply chainyang ada di UD. Kinarsih probolinggo meliputi kegiatan:
a) Pengembangan Produk
Lingkup pekerjaan ini mencakup kegiatan merancang produk baru, menetapkan
perencanaan dan pelaksanaan penelitian serta analisa pasar dan berdasarkan
kesimpulan yang berorientasi pada hasil analisa, mengadakan perkiraan pasar bagi
produk-produk yang dihasilkan. Departemen yang bertanggung jawab pada lingkup
kegiatan ini adalah bagian pemasaran Pemasaran. Bagian pemasaran pada UD.
Kinarsih Probolinggo ini juga diketuai oleh Bapak Edy sebagai pemilik
b) Operasi/Produksi
Lingkup pekerjaannya melingkupi kegiatan pelaksanaan produksi dan pengendalian
kualitas produk. Yang bertanggung jawab atas kegiatan ini adalah bagian produksi.
Bagian ini juga dikepaai oleh Bapak Edy sebagai pemilik
c) Perencanaan dan Pengendalian
Cakupan kegiatannya meliputi peramalan permintaan produk dan perencanaan
kapasitas produksi. Yang berwenang dalam kegiatan ini adalah Departemen Teknik.
Tapi pada UD. Kinarsih Probolinggo, bagian ini dilakukan oleh Bapak Edy sebagai
pemilik
d) Pengadaan
Pada kegiatan pengadaan cakupan pekerjaan dan tanggung jawab meliputi kegiatan
memilih supplier,mengevaluasi kinerja supplier,melakukan pembelian bahan baku
dan komponen, membina dan memelihara hubungan dengan supplier.Yang
memegang kewenangan dalam kegiatan ini adalah departemen Pengadaan dan
Kontrak. Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah kegiatan
pengadaan yang merupakan salah satu kegiatan utama pada Supply Chain
Management. Kegiatan ini juga dilakukan oleh bapak Edy sebagai pemilik.
Bapak Edy dalam suply chain management memegang peranan utama. Karena semua
aktivitas dalam supply chain dilakukan oleh pemilik. Hal ini disebabkan usaha bapak
Udy ini masih terbilang UKM. Jadi pemilik bisa merangkap jabatan.
2.8 Implementasi Teknologi Informasi pada UD. Kinarsih Probolinggo
Teknologi informasi digunakan untuk memperlancar manajemen rantai pasokan
( supply chain management ). Namun karena UD. Kinarsih Probolinggo belum dijalankan
dengan tepat atau belum terpikirkan adanya bagian supply chain, maka teknologi informasi
pada perusahaan ini juga masih belum ada. Kegiatan penyampaian informasi dilakukan
dengan tradisional saja.
2.9 Implementasi Lean Operation pada UD. Kinarsih probolinggo
` Lean Oepration merupakan Praktek bisnis yang mempertimbangkan segala
pengeluaran sumber daya yang ada untuk mendapatkan nilai ekonomis terhadap pelanggan
tanpa adanya pemborosa sehingga akan meningkatkan kualitas, mengurangi waktu dan biaya
produksi. Lean operations dimulai dari pengembangan produksi just in time dan manajemen
persediaan.
UD. Kinarsih Probolinggo melakukan proses bisnisnya dengan efektif dan tepat pada
waktunya. Perusahaan ini langsung menerima pesanan dari konsumen dan langsung
mengirimkan kepada konsumen. Hal ini akan mengurangi biaya persediaan dan distribusi.
Setelah UD. Kinarsih telah menerima pesanan pelanggan, mereka kemudian mulai produksi
produk yang diinginkan pelanggan. Ini mencontohkan sistem tarik dalam rantai
pasokan. Sebuah sistem tarik adalah reaktif dimana produksi dijalankan sebagai respons
terhadap pesanan pelanggan. Rantai pasokan yang unik memberikan keunggulan kompetitif
dalam industri keramik.
Selain itu , limbah yang dihasilkan dalam usaha ini hampir tidak ada. Karena proses
produksi bisa langsung menjadi barang jadi tanpa menghasilkan limbah. Sehingga efektif
dalam usahanya.
2.10 Implementasi Kualitas pada UD. Kinarsih Probolinggo
Kualitas adalah kemampuan suatu produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan
pelanggannya. Menurut Russel (1996), kualitas dianggap sangat penting bagi perusahaan
karena :
Meningkatkan reputasi perusahaan : perusahaan yang telah menghasilkan suatu
produk atau jasa yang berkualitas akan mendapat predikat sebagai organisasi yang
mengutamakan kualitas
Penurunan biaya : dengan menghasilkan produk yang berkualitas, akan tercapai
sebuah kegiatan produksi yang efektif dan efisien. Karena produk yang dihasilkan
sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan.
Peningkatan pangsa pasar : pangsa pasar suatu organisasi akan tercapai apabila
minimalisasi biaya tercapai, karena organisasi atau perusahaan dapat menekan
harga, walaupun kualitas tetap menjadi yang utama
Pertanggung jawaban produk : dengan semakin meningkatnya persaingan kualitas
produk atau jasa yang dihasilkan, maka organisasi akan dituntut untuk semakin
bertanggung jawab terhadap desain, proses, dan pendistribusian produk tersebut
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan
Dampak internasional : bila suatu organisasi dapat menawarkan produk atau jasa
yang berkualitas, maka produk yang ditawarkan juga akan dikenal dan diterima
pasar Internasional
Pernampilan produk atau jasa dan mewujudkan kualitas yang dirasakan : kualitas
akan membuat produk dikenal dan hal ini akan membuat perusahaan atau
organisasi yang menghasilkan produk atau menawarkan jasa yang juga dikenal dan
dipercaya masyarakat luas.
UD. Kinarsih Keramik selalu memperhatikan kualitas produknya. Quality control
dilakukan oleh Bapak Edy. setiap pagi ketika baru buka, Bapak Edy selalu mengontrol
peralatan dan produk yang akan dikirim ke pelanggan. Hal ini dilakukan agar tidak ada
produk yang cacat ketika diterima oleh pelanggan. Sehingga kepuasan konsumen akan terus
terjaga.
2.11 Implementasi Fleksibilitas pada UD. Kinarsih Probolinggo
Fleksibilitas adalah kemampuan operasi untuk membuat perubahan dalam desain
produk atau dalam kapasitas produksi agar dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan yang
terjadi.
Perusahaan harus fleksibel dalam tiga hal. Pertama, memiliki kompetensi dan
kapabilitas dalam mengembangkan produk. Fleksibilitas perusahaan dalam memodifikasi
desain produk atau bahkan menghasilkan produk baru sama sekali (breakthrough product)
sangat diperlukan. Kedua, manufacturing flexibility. Tidak cukup dengan fleksibilitas dalam
mengembangkan produk, perusahaan juga harus fleksibel dalam mentransformasikan desain
menjadi produk jadi. Jadi, fleksibilitas dalam mendesain produk dan membuat produk harus
saling melengkapi, dan bukan sesuatu yang mutually exclusive (hanya pilih salah satu).
Ketiga, supply chain flexibility. Dalam rantai suplai yang kuat, material dan informasi
mengalir lancar tanpa hambatan sehingga segala bentuk waste dapat dieliminasi. Selain aspek
efisiensi, rantai suplai juga harus fleksibel. Pasalnya, kendati suatu produk didesain dan
dibuat dengan baik, kalau masih memerlukan waktu yang lama untuk sampai ke pelanggan,
akan menjadi sebuah kesia-siaan. Fleksibilitas rantai asupan diperlukan untuk memenuhi
segala permintaan pelanggan tepat waktu. Agar bisa fleksibel sekaligus efisien, strategi rantai
suplai yang dapat diterapkan adalah menempatkan diferensiasi produk sejauh mungkin dari
hulu rantai suplai.
Berbekal fleksibilitas, perusahaan dapat mengendalikan ketidakpastian dan
mentransformasikannya menjadi keunggulan kompetitif, seperti kualitas produk dan layanan
yang prima, biaya produk yang kompetitif, pengiriman barang yang tepat waktu, serta
kemampuan menghasilkan produk yang inovatif.
UD, Kinarsih Mempunyai fleksibilitas yang bagus karena memproduksi produk sesuai
dengan keinginan konsumen. Jadi, jika keingingan dan selera konsumen berubah, akan
dengan cepat selalu menuruti keinginan konsumen baik dalam sisi desain produk, fitur
produk dan yang lainnya. Selain itu fleksibel dalam supply chain, yaitu memproduksi barang
tidak membutuhkan waktu lama. UD. Kinarsih hanya membutuhkan waktu 1 hari untuk
memperoduksi produk 200 – 300 barang. Hal ini menjelaskan bahwa UD. Kinarsih dapat
efisien terhadap waktu.
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa UD. Kinarsih masih
bertaraf UKM sehingga implementasi pada operasionalnya masih terlalu minim, seperti :
1). Integrasi vertikal : belum melakukan integrasi kebelakang maupun ke depan
2). Teknologi proses : teknologi proses UD. Kinarsih menggunakan alat operasional yang
cukup mendukung kegiatan produksi sehingga membuat proses produksi lebih cepat
3). Strategi kapasitas : strategi kapasitas yang diguanakan UD. Kianarsih yaitu kapasitas
jangka pendek, menengah hingga kapasitas jangka panjang
4). Strategi fasilitas : strategi fasilitas yang digunakan UD. Kinarsih dapat memudahkan
dalam proses produksi yang terdiri dari desain produk, lokasi dan tata letak
5) strategi proses bisnis : proses bisnis semuanya dipegang oleh Bapak Edy sebagai pemilik.
6). Desain organisasi oeprasional UD. Kinarsih termasuk desain organisasi simple
7). Supply Chain : SCM UD. Kinarsih masih belum dijalankan dengan tepat karena masih
bertaraf UKM sehingga tidak punya tim khusus SCM
8). Teknologi informasi yang digunakan masih bersifat manual
9). Lean Operation : menerima pesanan kangsung dari konsumen dan langsung mengantar
produk ke konsumen sehingga mengurangi biaya persediaan dan distribusi
10). Kualitas produk dari UD. Kinarsih dikontrol oleh Bapak Edy sebagai pemilik
11). Fleksibilitas : UD. Kinarsih selalu memproduksi barang sesuai keinginan konsumen
sehingga tingkat fleksibolitas nya tinggi