UTS PRAKTEK NUMERICAL WEATHER PREDICTION NWP II by AGUNG HARI SAPUTRA

download UTS PRAKTEK NUMERICAL WEATHER PREDICTION NWP II by AGUNG HARI SAPUTRA

of 9

Transcript of UTS PRAKTEK NUMERICAL WEATHER PREDICTION NWP II by AGUNG HARI SAPUTRA

  • 8/10/2019 UTS PRAKTEK NUMERICAL WEATHER PREDICTION NWP II by AGUNG HARI SAPUTRA

    1/9

    UTS PRAKTEK NUMERICAL WEATHER PREDICTION

    NWP II

    1.DATA DAN METODE

    Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Input Model WRF-

    ARW(Weather Research and Forecasting-Advanced Research WRF) yang

    dikembangkan oleh NCAR-NCEP (National Centre for Atmospheric Research -

    National Centers for Environmental Prediction) yaitu data Global Forecast System

    (GFS) tanggal 30 Juli 2014 jam 00.00 UTC sampai dengan 12 UTC yang diperoleh

    dari website ftp://ftp.ncep.noaa.gov/pub/data/nccf/com/gfs/prod karena data ini telah

    memenuhi syarat awal dan syarat batas model.

    Metode yang digunakan dalam penelitian antara lain sebagai berikut :

    1.

    Mendownload data GFS untuk tanggal 30 Juli 2014 dariwebsite

    ftp://ftp.ncep.noaa.gov/pub/data/nccf/com/gfs/prodselama12 jam.

    2.

    Running WRF

    a. Dalam tahapan ini, langkah awal yang dilakukan adalah menentukan

    domain. Penelitian ini menggunakan 2 domain dengan titik poin berada di

    Pulau Sumatera.

    NAMA : AGUNG HARI SAPUTRA

    NPT : 13.10.2195

    KELAS : METEOROLOGI VI B

    SENIN, 8 SEPTEMBER 2014

  • 8/10/2019 UTS PRAKTEK NUMERICAL WEATHER PREDICTION NWP II by AGUNG HARI SAPUTRA

    2/9

    b. Menyelesaikan tahapan pre-processing pada WRF-Processing (WPS),

    yakni geogrid, ungrib, dan metgrid.

    c. Setelah ketiga tahap tersebut selesai, maka tahap selanjutnya adalah proses

    numeric dalam WRF dimana dalam proses ini persamaan-persamaan

    fisika mulai digunakan. Tahap ini meliputi proses real.exe danwrf.exe.

  • 8/10/2019 UTS PRAKTEK NUMERICAL WEATHER PREDICTION NWP II by AGUNG HARI SAPUTRA

    3/9

    d. Untuk tahapan Post-Processing digunakan ARWpost untuk mengubah

    data menjadi format .datdan .ctl, proses simulasi dan analisa dilakukan

    dengan men-display data .ctlpada software OpenGRADS. Konfigurasi

    WRF dalam penelitian ini menggunakan konfigurasi default.

    e. Menganalisa parameter-parameter cuaca.

    f. Menarik kesimpulan.

    2. ANALISA DAN PEMBAHASAN

    1. ANALISA TEKANAN PERMUKAAN (Psfc)

  • 8/10/2019 UTS PRAKTEK NUMERICAL WEATHER PREDICTION NWP II by AGUNG HARI SAPUTRA

    4/9

    Berdasarkan peta diatas didapatkan pada tanggal 30 juli 2014 bahwa didaerah

    Sumatera tekanan di permukaan laut di barat daya Sumatera dan timur laut Sumatera

    adalah cenderung daerah bertekanan rendah sehingga massa udara akan menuju ke

    daerah tersebut.

    2. ANALISA KOMPONEN ANGIN ZONAL DAN MERIDIONAL (U,V)

  • 8/10/2019 UTS PRAKTEK NUMERICAL WEATHER PREDICTION NWP II by AGUNG HARI SAPUTRA

    5/9

    2.1KOMPONEN U (ANGIN ZONAL)

    2.2KOMPONEN V (ANGIN MERIDIONAL)

  • 8/10/2019 UTS PRAKTEK NUMERICAL WEATHER PREDICTION NWP II by AGUNG HARI SAPUTRA

    6/9

    Berdasarkan peta angin zonal dan meriodional pada tanggal 30 juli 2014

    didapatkan bahwa komponen angin zonal cenderung lebih kuat sehingga sirkulasi utara

    selatan (meridional) cenderung lemah dimana angin zonal bernilai positif artinya angin

    timuran cenderung terjadi di lapisan 1000 mb dan 850 mb dimana angin timuran

    membawa sedikit massa uap air sehingga wilayah Sumatera cenderung kering dan tidak

    ada potensi hujan serta pada lapisan 700 mb dan 500 mb sirkulasi utara selatan bernilai

    negatif dan sirkulasi timur barat normal bernilai positif sehingga angin cenderung bartiup

    dari barat hingga barat daya.

    3. ANALISA STREAMLINE

  • 8/10/2019 UTS PRAKTEK NUMERICAL WEATHER PREDICTION NWP II by AGUNG HARI SAPUTRA

    7/9

    Berdasarkan peta streamline diatas pada tanggal 30 juli 2014 yaitu di lapisan 10 meter

    dan lapisan 1000 mb wilayah barat daya Sumatera terjadi konvergensi dengan kecepatan 1

    4 m/s serta di laut cina selatan timur Sumatera merupakan daerah shearline angin timuran

    yang cenderung membawa udara bersifat kering dan di lapisan 850 mb di daerah pantai barat

    Sumatera cenderung merupakan daerah shear dengan kecepatan 3 m/s 7 m/s dan di lapisan

    atas seperti 700 mb dan 500 mb angin didominasi angin baratan dengan kecepatan 2 m/s

    6

    m/s.

    4. ANALISA SUHU UDARA (T)

  • 8/10/2019 UTS PRAKTEK NUMERICAL WEATHER PREDICTION NWP II by AGUNG HARI SAPUTRA

    8/9

    Berdasarkan gambar peta di atas adalah gambar suhu udara tanggal 30 Juli 2014 jam 00

    UTC. Gambar di atas menunjukkan bahwa di Pulau Sumatera pada jam tersebut suhu udara

    pada umumnya berkisar antara 230C s/d 260C pada ketinggian 1000mb, 170C s/d 200C pada

    ketinggian 850mb, 90C s/d 110C pada ketinggian 700mb dan -60C s/d -50C pada ketinggian

    500mb. Hal tersebut menunjukkan bahwa udara cenderung hangat.

    5. ANALISA KELEMBABAN RELATIF (RH)

  • 8/10/2019 UTS PRAKTEK NUMERICAL WEATHER PREDICTION NWP II by AGUNG HARI SAPUTRA

    9/9

    Berdasarkan gambar peta di atas adalah gambar kelembaban relative tanggal 30 Juli 2014

    jam 00 UTC. Gambar di atas menunjukkan bahwa di Pulau Sumatera pada jam tersebut

    kelembaban relatif pada umumnya berkisar antara 85 s/d 100 % pada ketinggian 1000mb, 60

    s/d 95% pada ketinggian 850mb, 55 s/d 95% pada ketinggian 700mb dan 50 s/d 90% pada

    ketinggian 500mb. Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya suplai air yang cukup banyak di

    daerah pantai pantai barat Sumatera karena nilai RH tinggi hingga lapisan 500mb selain itu

    disetiap lapisan masih memliki massa uap air yang cukup besar yakni berkisar 95% artinya

    pembentukan awan dengan tipe cumulus sangat berpotensi terjadi di daerah tersebut.

    3. KESIMPULAN

    Berdasarkan analisis analisis diatas didaptkan bahwa terdapat daerah bertekanan rendah

    di barat daya sumatera sehingga udara akan menuju ke daerah tersebut dan terdapat cukup

    suplay uap air sekitar 95% sehingga pembentukan awan tipikal cumulus berpotensi terjadi

    serta komponen angin u (angin zonal) dan angin v (angin meridional) menjelaskan bahwa

    angin timuran terjadi pada lapisan bawah dimana angin timuran membawa udara yangbersifat kering dan suhu di pulau sumatera cenderung cukup hangat sehingga pada tanggal 30

    juli 2014 tidak berpotensi hujan.