Uts - Bab i Pengaruh Media Quenching Terhadap Sifat Mekanis Material Pada Baja Karbon Rendah St 37...

3
UTS BAHASA INDONEASIA MENYUSUN BAB I KARYA ILMIAH Di susun oleh : Nama : Senthot Dhimas W.R Nim : 5212413038 Prodi : TM S1 UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

description

quench, sifat mekanis

Transcript of Uts - Bab i Pengaruh Media Quenching Terhadap Sifat Mekanis Material Pada Baja Karbon Rendah St 37...

Page 1: Uts - Bab i Pengaruh Media Quenching Terhadap Sifat Mekanis Material Pada Baja Karbon Rendah St 37 Dengan Pengujian Tarik

UTS BAHASA INDONEASIA

MENYUSUN BAB I KARYA ILMIAH

Di susun oleh :

Nama : Senthot Dhimas W.R

Nim : 5212413038

Prodi : TM S1

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

Page 2: Uts - Bab i Pengaruh Media Quenching Terhadap Sifat Mekanis Material Pada Baja Karbon Rendah St 37 Dengan Pengujian Tarik

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman, maka semakin berkembanglah teknologi

yang digunakan manusia. Oleh karena itu, manusia selalu dituntut untuk mempelajari

teknologi, salah satunya pada bidang permesinan. Dan akhir-akhir ini, kebutuhan akan

permesinan sangat dibutuhkan terutama dalam indsutri. Di dalam industri banyak

digunakan mesin-mesin dengan tujuan memaksimalkan produksi. Tetapi akan

menjadi suatu masalah jika mesin yang digunakan tidak mempunyai kualitas yang

memadai untuk produksi. Kualitas dari mesin sendiri sangat dipengaruhi oleh

pemilihan material yang digunakan. Karena itu sangatlah penting untuk mempelajari

ilmu tentang material, atau juga bisa disebut ilmu bahan.

Logam merupakan material yang banyak dipelajari dan digunakan pada

permesinan. Berikut merupakan sifat mekanis dari logam antara lain : kekerasan,

kekuatan, keuletan, kelelahan dan lain–lain. Sedangkan sifat fisik dari logam sendiri

yaitu dimensi, konduktivitas listrik, struktur mikro, densitas, dan lain–lain. Untuk

mengubah sifat-sifat tersebut bisa dilakukan dengan cara perlakuan panas sehingga

material logam dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang diperlukan.

Proses perlakuan panas merupakan suatu proses untuk mengubah sifat logam

dengan cara mengubah struktur mikro melalui proses pemanasan dan pengaturan

kecepatan pendinginan dengan atau tanpa mengubah komposisi kimia logam

tersebut. Tujuan dari proses perlakuan panas yaitu untuk menghasilkan sifat-sifat

logam yang dibutuhkan. Perubahan sifat logam oleh proses perlakuan panas dapat

mencakup seluruh bagian dari logam maupun sebagian dari logam.

Ada berbagai macam proses perlakuan panas, salah satunya adalah proses full

hardening. Proses full hardening merupakan perlakuan panas dengan cara

memanaskan logam sampai suhu austenite, kemudian dilakukan pendinginan secara

mendadak (quenching) pada kecepatan di atas kecepatan kritis sehingga terbentuk

martensite, dan diperolehlah logam dengan kekerasan yang tinggi. Media pendingin

yang digunakan dalam proses ini bisa berupa air, oli, air garam, dan lain-lain. Karena

hasil dari proses full hardening berupa material yang keras dan mempunyai tegangan

Page 3: Uts - Bab i Pengaruh Media Quenching Terhadap Sifat Mekanis Material Pada Baja Karbon Rendah St 37 Dengan Pengujian Tarik

yang besar maka material tersebut mempunyai sifat yang rapuh (brittle) sehingga

material tersebut tidak cocok digunakan. Maka dari itu, perlu dilakukan proses lebih

lanjut berupa tempering. Dengan proses tersebut kekerasan dan kegetasan dari

material (logam) dapat diturunkan, lalu ketangguhan dan keuletannya meningkat

hingga material memenuhi syarat untuk digunakan.

Setelah dilakukan proses-proses perlakuan panas tersebut, maka perlu diadakan

pengujian pada material agar dapat diketahui sifat-sifat dari bahan yang di uji secara

spesifik. Ada beberapa macam pengujian material, diantaranya berupa uji tarik, uji

tekan, uji impact, uji brinnel, dan lain-lain.

Uji tarik merupakan pengujian material yang sering digunakan karena

prosedurnya yang lebih sederhana, sudah dilakukan standarisasi internasional, dan

biaya yang dikeluarkan juga lebih sedikit. Pengujian tarik dilakukan dengan cara

memberikan gaya berlawanan arah yang sesumbu pada suatu spesimen uji secara

berkelanjutan (continue) sampai spesimen tersebut mengalami patah/putus. Maka

pengujian tarik ini diklasifikasikan sebagai pengujian yang bersifat merusak

(destructive test).

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mencoba untuk melakukan

penelitian dengan judul “ PENGARUH MEDIA QUENCHING SAAT PROSES

FULL HARDENING TERHADAP SIFAT MEKANIS MATERIAL PADA BAJA

KARBON ST 37 DENGAN METODE PENGUJIAN TARIK. “