USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA · PDF fileaplikasi metode pembelajaran kumon untuk...
Transcript of USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA · PDF fileaplikasi metode pembelajaran kumon untuk...
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM :
APLIKASI METODE PEMBELAJARAN KUMON
UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
MATERI HUBUNGAN ANTARSATUAN DI KELAS III
SD NEGERI 1 PEKAJA
BIDANG KEGIATAN :
PKM-P
Diusulkan oleh :
DESI SETIYADI 1101100012 Tahun 2011DWI ARDI MEYLANA 1101100031 Tahun 2011REZKI DWI I 1101100047 Tahun 2011ROFIQOTUL AZIZAH 1001100071 Tahun 2010ADI BAYU NUGROHO 1001100187 Tahun 2010
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
PURWOKERTO
2012
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan :
“Aplikasi Metode Pembelajaran Kumon Untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar Matematika Materi Hubungan Antarsatuan Di Kelas III
SD Negeri 1 Pekaja”2. Bidang Kegiatan : PKM-P3. Bidang Ilmu : Matematika Kelas III SD4. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Desi Setiyadib. NIM : 1101100012c. Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasard. Universitas : Muhammadiyah Purwokertoe. Alamat Rumah dan No. Telp./Hp : Ds. Papringan Rt 02/ IV Kecamatan
Banyumas, Kab. Banyumasf. Alamat E-mail : [email protected]
5. Anggota Pelaksana Kegiatan/ Penulis : 4 Orang6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Drs. Sony Irianto, M. Pd.b. NIDN : 0616036302c. Alamat Rumah dan No. Telp./Hp : Pasir Wetan RT 02/ II Kecamatan
Karang Lewas Kab. Banyumas
7. Biaya Kegiatan Totala. Dikti : Rp 9.346.700,00b. Sumber Lain : -c. Jangka Waktu Pelaksanaan : Februari s/d Juni 2013
Purwokerto, 7 Agustus 2012Menyetujui,
Ketua Jurusan /Program studi/ KetuaDepartemen/Pendamping Pelaksana KegiatanUnit Kegiatan Mahasiswa
(Drs. Enuh Zaenuddin, M. A.) (Desi Setiyadi)NIK. 2160390 NIM. 1101100012
Wakil Rektor Dosen PendampingBidang Kemahasiswaan dan Alumni
(Anjar Nugroho, S.Ag., M.S.I) ( Drs. Sony Irianto, M. Pd)NIK. 2160234 NIDN. 0616036302
ii
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan …………………………………………………………….. ii
Daftar Isi …………………………………………………………………………. iii
A. Judul………………………………………………………………………. 1
B. Latar Belakang Masalah …………………………………………………. 1
C. Perumusan Masalah …………………………………………………........ 2
D. Tujuan ……………………………………………………………………. 2
E. Luaran yang Diharapkan …………………………………………………. 3
F. Kegunaan ………………………………………………………………… 3
G. Tinjauan Pustaka …………………………………………………………. 3
H. Metode Pelaksanaan ……………………………………………………… 8
I. Jadwal Kegiatan ………………………………………………………..... 10
J. Rancangan Biaya …………………………………………………………. 11
K. Daftar Pustaka ……………………………………………………………. 12
L. Lampiran
1. Biodata Ketua dan Anggota …………………………………………. 13
2. Biodata Dosen Pembimbing................................................................. 15
iii
1
A. JUDUL
“Aplikasi Metode Pembelajaran Kumon untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar Matematika Materi Hubungan Antarsatuan di Kelas III
SD Negeri 1 Pekaja”
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan sangat penting bagi setiap individu yang dimulai sejak dari
individu berada di kandungan ibunda sampai individu tersebut meninggal.
Pendidikan dimulai dari lingkungan keluarga, yaitu pendidikan yang didapat
dari orang tua, dan anggota keluarga yang lain seperti kakak, paman, bibi dan
kakek nenek. Ketika individu sudah mulai berkembang maka selanjutnya dari
lingkungan sekitar yaitu berupa pendidikan formal maupun non formal.
Setiap individu yang berada di sekolah maka ada yang bertanggungjawab
untuk membimbing menjadi seorang yang menjadi lebih dewasa yaitu
pendidik.
Matematika masih dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit. Bahkan
dalam fenomena yang ada menunjukan bahwa proses belajar yang tidak
menggunakan media dan metode pembelajaran yang menyenangkan akan
mengakibatkan anak menjadi lebih pasif untuk mempelajari mata pelajaran
matematika.
Heruman (2007: 1) berpendapat matematika didefinisikan secara akurat
pada umumnya mempunyai satu cabang matematika elementer disebut
aritmatika atau ilmu hitung yang secara informal dapat diartikan sebagai ilmu
tentang berbagai bilangan yang diperoleh dari bilangan bulat 0, 1, 2, 3,.., dst,
yang melalui operasi matematika yaitu pertambahan, pengurangan, perkalian,
dan pembagian.
Observasi yang telah membuktikan bahwa kelas III B di SD Negeri 1
Pekaja menggunakan alat peraga yang sangat sederhana yaitu penggaris dan
jam. Pembelajaran dengan alat peraga yang minim akan membuat hasil
pembelajaran tidak bisa maksimal.
2
Peneliti telah melihat langsung pembelajaran yang ada, dan
mendapatkan hasil ulangan pada materi Hubungan Antarsatuan dengan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 63 pada tahun ajaran
2011/ 2012 sebagai berikut.
Tabel 1.1 Hasil Ulangan Materi Hubungan AntarsatuanTahun Ajaran 2011/ 2012
Jml siswa Tahun Ajaran Tuntas Tidak Tuntas Rata-Rata16 2011/ 2012 56,25 % 43,75% 65,31
untuk itu peneliti akan memberikan sebuah solusi yaitu metode pembelajaran
Kumon yang diharapkan bisa meningkatkan hasil belajar matematika materi
Hubungan Antarsatuan.
Metode pembelajaran Kumon dapat meningkatkan intelegensi,
kreativitas, kecepatan dalam berpikir karena di dalamnya mengacu siswa agar
cepat dan tanggap menghadapi soal yang diberikan guru, jika salah diperbaiki
sendiri oleh siswa, jika siswa salah sebanyak lima kali guru membimbing.
Maka dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran sangat penting dalam
pembelajaran berlangsung.
C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang ada, dapat di
rumuskan sebagai berikut :
Bagaimana dengan metode pembelajaran Kumon dapat meningkatkan
prestasi belajar matematika materi Hubungan Antarsatuan siswa kelas III SD
Negeri 1 Pekaja?
D. TUJUAN
1. Mengkaji metode pembelajaran Kumon pada mata pelajaran
matematika materi Hubungan Antarsatuan siswa kelas III
SD Negeri 1 Pekaja.
2. Meningkatkan prestasi belajar matematika materi Hubungan
Antarsatuan siswa kelas III SD Negeri 1 Pekaja melalui metode
pembelajaran Kumon.
3
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :
1. Sebagai alternatif solusi untuk memperbaiki pembelajaran guru dalam
penyampaian materi tentang matematika di kelas III SD Negeri 1
Pekaja.
2. Untuk meningkatkan kualitas standar kompetensi dalam mata pelajaran
matematika di kelas III SD Negeri 1 Pekaja.
F. KEGUNAAN
Manfaat yang diperoleh dari kegiatan penelitian ini, antara lain:
1. Manfaat bagi siswa
Siswa dapat memperoleh pembelajaran matematika yang lebih menarik
dan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
matematika.
2. Manfaat bagi guru
Guru dapat memperoleh pengalaman dalam melakukan penelitian
tindakan kelas dan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
3. Manfaat bagi sekolah
Hasil penelitian diharapkan bermanfaat langsung bagi SD Negeri 1
Pekaja Unit Pendidikan Kecamatan Banyumas dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran matematika melalui metode Kumon.
4. Manfaat bagi peneliti
Sebagai informasi, pengetahuan dan pengalaman dalam menerapkan
strategi pembelajaran.
G. TINJAUAN PUSTAKA
1. Prestasi Belajar
Slameto (2010 : 2) berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Poerwodarminto (1994 :
4
769) berpendapat bahwa prestasi belajar yaitu penguasaan pengetahuan
atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya
ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar merupakan suatu keberhasilan yang diperoleh seseorang dari
proses perubahan yang terjadi pada seseorang karena berinteraksi dengan
lingkungan sebagai hasil dari pengalaman yang dinamakan sebagai poses
belajar.
2. Pengertian Metode Pembelajaran Kumon
Metode Kumon adalah suatu metode belajar dari Jepang dan
dikembangkan pertama kali oleh Toru Kumon, seorang guru matematika
SMU yang pada awalnya ingin membantu pelajaran matematika anaknya
yang bernama Takeshi Kumon waktu itu masih duduk di kelas 2 SD.
Maftukhi (2011) berpendapat bahwa metode Kumon adalah sistem
belajar yang memberikan program belajar secara perseorangan sesuai
dengan kemampuan masing-masing, yang memungkinkan siswa
menggali potensi dirinya dan mengembangkan kemampuannya secara
maksimal dan menambahkan pembelajaran Kumon adalah pembelajaran
yang mengaitkan antarkonsep, keterampilan, kerja individual dan
menjaga suasana nyaman menyenangkan.
Maka dapat disimpulkan metode Kumon adalah belajar
perseorangan. Siswa mulai dari level yang dikerjakan sendiri dengan
mudah, tanpa kesalahan. Lembar kerja dibuat sedemikian rupa sehingga
siswa dapat memahami sendiri bagaimana menyelesaikan soalnya. Jika
siswa terus belajar dengan kemampuannya sendiri, ia akan mengejar
bahan pelajaran yang setara dengan tingkatan kelasnya bahkan maju
melampauinya.
3. Penggunaan Metode Kumon dalam Pembelajaran
Maftukhi (2011) berpendapat bahwa metode Kumon adalah metode
yang digunakan dalam pembelajaran dengan menggunakan beberapa
langkah, antara lain sebagai berikut : a) Guru menyajikan konsep dan
5
siswa memperhatikan penyajian. b) Siswa mengambil buku saku yang
telah disediakan, menyerahkan lembar kerja PR yang sudah
dikerjakannya di rumah, dan mengambil lembar kerja yang telah
dipersiapkan guru untuk dikerjakan siswa pada hari tersebut. c) Siswa
mulai mengerjakan lembar kerjanya. d) Setelah selesai mengerjakan,
lembar kerja diserahkan kepada guru untuk diperiksa dan diberi nilai.
Di sisi lain, siswa berlatih dengan alat bantu belajar. e) Setelah lembar
kerja selesai diperiksa dan diberi nilai, guru mencatat hasil belajar hari
itu pada “Daftar Nilai”. Hasil tersebut dianalisa untuk penyusunan
program belajar berikutnya. f) Bila ada bagian yang masih salah, siswa
diminta untuk membetulkan bagian tersebut hingga semua lembar
kerjanya memperoleh nilai 100, agar siswa menguasai pelajaran dan
tidak mengulangi kesalahan yang sama. g) Jika siswa sampai mengulang
lima kali, maka guru melakukan pendekatan kepada siswa dan
menanyakan tentang kesulitan-kesulitan yang dihadapi. h) Setelah selesai,
siswa mengikuti latihan secara lisan.
4. Pengertian Matematika
Hamzah dan Kuadrat (2009: 109) berpendapat bahwa matematika
adalah sebagai suatu bidang ilmu yang merupakan alat pikir,
berkomunikasi, alat untuk memecahkan berbagai persoalan praktis, yang
unsur-unsurnya logika dan intuisi, analisis, dan kontruksi, generalitas dan
individualitas dan mempunyai cabang-cabang antara lain aritmatika,
aljabar, geometri dan analisis. Sedangkan Kline (Suwansih dan Tiurlina,
2006: 4) berpendapat bahwa matematika itu bukan pengetahuan
menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya
matematika itu terutama untuk membantu dalam memakai dan
menguasai permasalahan sosial, ekonomi, dan alam.
Maka dapat disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu deduktif
yang teroranisasikan dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan dan dapat
digunakan untuk membantu dalam memberikan cara menyelesaikan
berbagai persoalan.
6
Tujuan mata pelajaran matematika dalam KTSP 2006 di SD/ MI
(BNSP, 2006: 148) agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut : a) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan
antar konsep atau alogaritma, secara luwes, akurat, dan efisien, dan tepat
dalam pemecahan masalah. b) Menggunakan penalaran pada pola dan
sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi,
menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
c) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang metode matematika, menyelesaikan metode dan menafsirkan
solusi yang diperoleh. d) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol,
tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
e) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan
yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat mempelajari
matematika serta sikap ulet dan percaya diri dalam memecahkan
masalah.
5. Materi Hubungan Antarsatuan
a. Panjang
b. Waktu c. Berat
1) Satu tahun ada 12 bulan. 1) 1 kg = 1000 gram
2) Satu bulan ada 30 hari. 2) 1 kg = 10 ons
3) Satu minggu ada 7 hari. 3) 1 ons = 100 gram
4) Satu bulan ada 4 minggu.
5) Satu jam ada 60 menit.
6) Satu menit ada 60 detik.
km
hm
dam
m
dm
cm
Setiap turun 1
tangga dikalikan 10
mm
Setiap naik 1
tangga dibagi 10
: 10
x 10Catatan :1 km = 1.000 m1 m = 100 cm1 dm = 10 cm1 cm = 10 mm
7
6. Penelitian yang Relevan
Adapun penelitian terdahulu yang telah dilakukan yaitu :
Penelitian Hikmatul Yuni Pratiwi pada tahun 2011 yang berjudul
Upaya Meningkatkan Aspek Kognitif Melalui Pembelajaran Langsung
dengan Metode Kumon pada Siswa Kelas XI-AP SMK Diponegoro 1
Purwokerto. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pada kondisi awal
KKM 65 nilai rata-rata 57 dengan ketuntasan belajar 13%. Setelah
dilakukan pembelajaran metode Kumon pada siklus I mengalami
peningkatan rata-rata nilai 66, siswa yang tuntas 14 siswa, tidak tuntas 8
siswa, dan ketuntasan belajar sebesar 64%. Pada siklus II diperoleh nilai
rata-rata 70, siswa tuntas 17 siswa, 5 siswa tidak tuntas dan ketuntasan
77%. Pada siklus III mengalami peningkatan nilai rata-rata kelas sebesar
72, banyak siswa yang tuntas 19 siswa, 3 orang tidak tuntas, maka
ketuntasan belajar klasikal XI-AP menjadi 86%.
7. Kerangka Berpikir
Berdasarkan kajian pustaka dan hasil penelitian yang relevan dapat
diuraikan kerangka berpikir sebagai berikut :
Observasi yang dilakukan di kelas III SD Negeri 1 Pekaja dengan
melihat hasil ulangan Hubungan Antarsatuan tahun ajaran 2011/ 2012
yang memiliki nilai rata-rata 65,31 dengan ketuntasan belajar sebesar
56,25%. Hasil ulangan tersebut dapat mencerminkan bahwa prestasi
belajar siswa kelas III masih kurang.
Metode Kumon merupakan salah satu metode pembelajaran yang
dapat meningkatkan prestasi siswa sehingga siswa cepat, tepat, cermat,
mandiri dan tanggungjawab dengan tugasnya masing-masing dalam
waktu yang telah ditentukan. Selain itu guru juga mengamati,
memberikan bimbingan secara perseorangan kepada setiap anak dan
memotivasi serta menghargai hasil belajar siswa.
Metode Kumon memiliki kelebihan bagi siswa kelas rendah antara
lain : a) Kelebihan dengan kemampuan karena sebelum anak belajar ada
tes penempatan sehingga anak tidak merasa tersiksa. b) Bahan pelajaran
8
tersusun atas langkah-langkah kecil sehingga anak bisa memperoleh
kemampuan dasar yang kuat. c) Anak mengerjakan soal secara mandiri
bertahap dari tingkat yang mudah sampai tingkat yang lebih sulit bila
mengalami kesulitan bisa melihat buku penyelesaian sehingga
pembelajaran akan lebih bermakna akan memberikan kesan yang
mendalam pada diri siswa. d) Memunculkan keinginan untuk terus
berkembang, kemampuan mempelajari materi baru secara mandiri dan
semangat menerima tantangan.
Melihat kelebihan yang dimiliki metode Kumon diharapkan dapat
meningkatkan prestasi siswa khususnya pada materi hubungan
antarsatuan.
8. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan landasan teori yang diuraikan tentunya dapat diambil
suatu hipotesis tindakan yang akan menjawab sementara rumusan
masalah yang telah dipaparkan pada bagian sebelumnya. Adapun
hipotesis tindakan tersebut adalah “ Jika metode Kumon digunakan pada
materi Hubungan Antarsatuan, maka prestasi siswa akan meningkat”.
H. METODE PELAKSANAAN
1. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu : Februari s/d Juni 2013
Tempat : SD Negeri 1 Pekaja
UPK Kalibagor Dinas Pendidikan Banyumas.
2. Subjek Penelitian
Penelitian dilakukan pada peserta didik kelas III SD Negeri 1
Pekaja tahun ajaran 2012/ 2013. Jumlah subjek penelitian sebanyak
32 siswa yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan.
3. Faktor yang Diteliti
Penelitian ini akan mengkaji tentang keterlibatan peserta didik
dalam pembelajaran mata pelajaran matematika materi Hubungan
Antarsatuan. Selain itu, sebagai akibat dari peningkatan
9
partismatematikasi peserta didik dalam proses pembelajaran, akan
diamati juga hasil belajar peserta didik.
4. Rencana Pelaksanaan
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yaitu penelitian
yang bersifat kolaboratif yang didasarkan pada permasalahan yang
muncul dalam proses pembelajaran mata pelajaran matematika kelas III
di SD Negeri 1 Pekaja.
Penelitian ini terbagi dalam tiga siklus, tiap-tiap siklus
dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai dalam refleksi yang
dirumuskan, sesuai dengan desain faktor yang diselidiki. Untuk
mengetahui adanya keterlibatan anak didik dalam proses pembelajaran
mata pelajaran matematika, dilakukan observasi terhadap kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru di dalam kelas. Selain itu,
dilakukan wawancara terhadap anak didik tentang kegiatan pembelajaran
yang dilakukannya.
Berdasarkan observasi guru yang mengajar mata pelajaran
matematika dan hasil wawancara dengan anak didik kelas III, maka
langkah yang tepat adalah dengan menggunakan metode pembelajaran
Kumon. Dimulai dengan pembuatan soal-soal Hubungan Antarsatuan
dengan berpedoman pada hasil refleksi awal. Prosedur pelaksanaan
penelitian tindakan kelas ini meliputi : a) Perencanaan. b) Pelaksanaan
tindakan. c) Observasi. d) Refleksi dalam tiap siklus. Setiap siklus
dilakukan dalam tiga kali pertemuan. Pada akhir siklus dilakukan
evaluasi untuk mengetahui sejauh mana kontribusi dan keterlibatan anak
didik secara aktif dapat ditingkatkan dan ada tidaknya dampak langsung
penggunaan metode pembelajaran Kumon terhadap hasil belajar.
5. Data dan Cara Pengambilan
Dalam penelitian ini dibutuhkan data kualitatif dan kuantitatif
sehingga digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :
a) Metode Observasi yaitu digunakan untuk mengumpulkan data
kualitatif yang berkaitan dengan perilaku anak didik selama proses
10
pembelajaran berlangsung. Proses pengumpulan data ini dilakukan oleh
pengamat, dengan mengisi lembar observasi yang telah disiapkan.
b) Metode Tes yaitu digunakan untuk memperoleh data prestasi anak
didik, untuk mengukur tingkat penguasaan materi sesudah diberi
tindakan. c) Metode Wawancara merupakan cara untuk memperoleh data
kuantitatif dan mengetahui apabila ada anak didik yang bermasalah
sesudah dilakukan pelaksanaan tindakan berakhir.
6. Indikator Kinerja
Penelitian ini dianggap berhasil apabila pada akhir siklus
terdapat sekurang-kurangnya 85% dari jumlah siswa telah mencapai
KKM mata pelajaran matematika yaitu 63.
I. JADWAL KEGIATAN
KegiatanBulan ke-
1 2 3 4 5PersiapanPenyusunan panduan kerja dan pedomanpengamatan serta instrument lain yangdiperlukan.
Pelaksanaan siklus Ia. Perencanaan tindakanb. Pelaksanaan tindakan dan observasic. Analisis dan refleksi
Pelaksanaan siklus IIa. Perencanaan tindakanb. Pelaksanaan tindakan dan observasic. Analisis dan refleksi
Pelaksanaan siklus IIIa. Perencanaan tindakanb. Pelaksanaan tindakan dan observasic. Analisis dan refleksi
Analisis data, penyusunan draft laporan danpenyelesaian akhir, penggandaan, publikasipenelitian dan pengiriman hasil.
11
J. RANCANGAN BIAYA
No. SpesifikasiJumlahSatuan
Total Harga
1. Bahan Habis Pakai1. Kertas HVS 80 gram 5 rim Rp 59.000 Rp 295.0002. Kertas buram 7 rim Rp 44.000 Rp 308.0003. Spidol 5 set Rp 84.000 Rp 420.0004. Tinta printer 2 unit Rp 75.000 Rp 150.0005. Flas disc 2 buah Rp 200.000 Rp 400.0006. Kaset handycam 5 buah Rp 160.000 Rp 800.0007. Pulpen 3 set Rp 25.000 Rp 75.000
Total Rp 2.448.0002. Peralatan Penunjang PKM
1. Editing film 2 paket Rp 750.000 Rp 1.500.0002. White board 1 buah Rp 89.000 Rp 89.0003. Rental Rp 489.000 Rp 489.0004. Sewa printer Rp 379.000 Rp 379.000
Total Rp 2.457.0003. Perjalanan
1. Koordinasi program:a. Persiapanb. Pelaksanaanc. Evaluasi & refleksid. Pembuatan laporan
5x33x53x55x3
Rp 36.000Rp 36.000Rp 36.000Rp 36.000
Rp 540.000Rp 540.000Rp 540.000Rp 540.000
2. Analisis instrumentpenelitian
Rp 325.000
3. Analisis Dataa. Coding dan editingb. Tabulasi datac. Interpretasi data
wawancara
3x323x323x32
Rp 2.100Rp 2.100Rp 5.500
Rp 201.600Rp 201.600Rp 528.000
Total Rp 3.416.2004. Lain-lain
1. Fotocopy instrument 265 lbr Rp 200 Rp 53.0002. Fotocopy LKS 400 lbr Rp 150 Rp 82.5003. Fotocopy makalah
seminar15 lbr x50 Rp 200 Rp 150.000
4. Jilid makalah 50 buah Rp 3.500 Rp 175.0005. Fotocopy laporan 265lbrx10 Rp 200 Rp 530.0006. Jilid laporan 10 buah Rp 3.500 Rp 35.000
Total Rp 1.025.500Total keseluruhan biaya Rp 9.346.700
Jadi total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 9.346.700,00
12
K. DAFTAR PUSTAKABadan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar. Jakarta
Hamzah dan Kuadrat, M. 2009. Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran
sebuah Konsep Pembelajaran Berbasis Kecerdasan. Jakarta:
PT Bumi Aksara.
Heruman. 2007. Metode Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar.
Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Maftukhi. 2011. Metode Pembelajaran Kumon. Tersedia di http://muv-
tukhi.blogspot.com/2011/02/Metode-pembelajaran-kumon.html
diakses pada tanggal 19 Juli 2012.
Poerwodarminto. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Yogyakarta : IKIP.
Pratiwi, Y. H. 2011. Upaya Meningkatkan Aspek Kognitif Melalui
Pembelajaran Langsung Dengan Metode Kumon Pada Siswa Kelas
XI-AP SMK Diponegoro 1 Purwokerto. Skripsi pada FKIP
Universitas Muhammadiyah Purwokerto : Tidak Diterbitkan.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor–faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Suwangsih, E dan Tiurlina. 2006. Model Pembelajaran Matematika.
Bandung: UPI PRES
13
14
15