Usaha Kecil
-
Upload
karinasahla -
Category
Documents
-
view
19 -
download
2
description
Transcript of Usaha Kecil
KELOMPOK 3:1. Fitri Anggraini 061330501107
2. Intan Fakhriyah Putri061330501108
3. Karina Sahla061330501109
USAHA KECIL
Pusat Statistika (BPS) mendefinisikan skala usaha berdasarkan jumlah pekerja. “Usaha kecil adalah
perusahaan (baik yang berbadan hukum atau tidak) yang mempunyai pekerja 5-19 orang termasuk pemilik
usaha atau pengusaha.”Menurut Undang-Undang No 9 Tahun 1995
pengertian usaha kecil adalah : “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria
kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan, serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam
undang-undang”
Pengertian Usaha Kecil
1. Sistem pembukuan yang relatif sederhana dan cenderung tidak mengikuti kaidah administrasi pembukuan standar. Kadangkala pembukuan tidak di Up to date, sehingga sulit untuk menilai kinerja usahanya.
2.Margin usaha yang cenderung tipis mengingat persaingan yang sangat tinggi.3.Modal terbatas.4.Pengalaman manajer dalam mengelola perusahaan masih
sangat terbatas.5.Skala ekonomi yang terlalu kecil, sehingga sulit
mengharapkan untuk mampu menekan biaya mencapai titik efisiensi jangka panjang.6.Kemampuan pemasaran dan negosiasi serta diversifikasi
pasar sangatterbatas.7.Kemampuan untuk memperoleh sumber dana dari pasar
modal rendah,mengingat keterbatasan dalam sistem administrasinya. Untuk mendapatkan dana dari pasar modal, sebuah perusahaan harus mengikuti sistem administrasi standar dan harus transparan.
Karakteristik Usaha Kecil
Menurut Undang-Undang No. 9 / 1995 usaha kecil meliputi :• Usaha kecil informal
Yaitu berbagai usaha yang belum terdaftar, belum tercatat, dan belum berbadan hukum, antara lain petani penggarap, industri rumah tangga, pedagang asongan, pedagang keliling, pedagang kaki lima, dan pemulung.
• Usaha kecil tradisionalYaitu usaha yang menggunakan alat produksi
sederhana yang telah digunakan secara turun-temurun, dan berkaitan dengan seni dan budaya.
Jenis Jenis Usaha yang bisa dilakukan : • Usaha Manufaktur (Manufacturing Business)Yaitu usaha
yang mengubah input dasar menjadi produk yang bisa dijual kepada konsumen. Contohnya adalah konveksi yang menghasilkan pakaian jadi atau pengrajin bambu yang menghasilkan mebel, hiasan rumah, souvenir dan sebagainya.
• Usaha Dagang (Merchandising Business)Adalah usaha yang menjual produk kepada konsumen. Contohnya adalah pusat jajanan tradisional yang menjual segala macam jajanan tradisional atau toko kelontong yang menjual semua kebutuhan sehari-hari.
• Usaha Jasa (Service Business)Yakni usaha yang menghasilkan jasa, bukan menghasilkan produk atau barang untuk konsumen. Sebagai contoh adalah jasa pengiriman barang atau warung internet (warnet) yang menyediakan alat dan layanan kepada konsumen agar mereka bisa browsing, searching, blogging atau yang lainnya.
Contoh Contoh Usaha Kecil• Usaha tani sebagai pemilik tanah perorangan yang memiliki
tenaga kerja;• Pedagang dipasar grosir (agen) dan pedagang pengumpul
lainnya;• Pengrajin industri makanan dan minuman, industri meubelair,
kayu dan rotan, industri alat-alat rumah tangga, industri pakaian jadi dan industri kerajinan tangan;
• Peternakan ayam, itik dan perikanan;• Koperasi berskala kecil.
1. Bisnis Offline dari Rumah• Membuka jasa menjahit• Bisnis Kuliner• Menjual pulsa elektrik• Membuka les private • Membuka warung atau
toko sembako• Bisnis Jasa design, editing
foto, dan percetakan• Membuka jasa loundry
2. Bisnis Online dari Rumah• Bisnis Affiliasi• Membuat Toko Online• Bisnis Iklan di blog/ website• Menjadi penulis lepas• Menjual Jasa Secara Online
Contoh usaha kecil yang bisa di lakukan dirumah :
Dalam pasal 15 dan 16 UU tentang usaha kecil, bahwa “pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat melakukan pembinaan dan pengembangan dalam bidang produksi dan pengolahan dengan :
1.Meningkatkan kemampuan manajemen serta teknik produksi dan pengolahan;2.Meningkatkan kemampuan rancang bangun dan perekayasaan;3.Memberikan kemudahan dalam pengadaan sarana dan prasarana
produksi dan pengolahan bahan baku, bahan penolong, dan kemasan.
Demikian juga dibidang pemasaran dirumuskan langkah pembinaan dan pengembangan, baik didalam maupun diluar negeri untuk mengembangkan lembaga pemasaran dan jaringan distribusi, serta memasarkan produk usaha kecil. Langkah tersebut dicapai melalui :• Pelaksanaan penelitian dan pengkajian pemasaran, • peningkatan kemampuan manajemen dan teknik pemasaran serta • menyediakan sarana serta dukungan promosi dan uji pasar bagi
usaha kecil.
Pengembangan Usaha Kecil
Dalam pasal 17 UU tentang usaha kecil dirumuskan langkah-langkah tentang pembinaan dan pengembangan dibidang sumber daya manusia dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1.Memasyarakatkan dan membudayakan kewirausahaan.2.Meningkatkan keterampilan teknis manajerial.3.Membentuk dan mengembangkan lembaga pendidikan,
pelatihan dankonsultan usaha kecil.4.Menyediakan lembaga penyuluhan dan konsultasi usaha kecil.
Dalam penjelasan pasal 17 ini juga disebutkan “menanamkan dan mengembangkan jiwa, semangat, serta perilaku kewirausahaan”. Hal itu ditandai dengan :
1.Kemauan dan kemampuan untuk bekerja dengan semangat kemandirian;
2.Kemauan dan kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan
secara sistematis, termasuk keberanian mengambil resiko usaha;3.Kemauan dan kemampuan berpikir dan bertindak kreatif dan
inovatif;4.Kemauan dan kemampuan untuk bekerja dalam kebersamaan
denganberlandaskan etika bisnis yang sehat.
Menurut Panji Anoraga (2002;230-231), selain upaya-upaya diatas, beberapa upaya lain yang dapat mengembangkan usaha kecil adalah sebagai berikut :
1.Pendekatan makro untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi tumbuh dan
berkembangnya usaha kecil, antara lain meliputi penyediaan barang-barang publik
yang lebih berorientasi pada pengembangan usaha kecil seperti fasilitasinfrastruktur ( sarana transportasi, komunikasi, dan sebagainya ) kebijakan
moneterdan keuangan (misal : kredit berbunga ringan bagi usaha kecil), fasilitas
perpajakan,pendidikan umum, pengembangan teknologi serta kebijakan persaingan yang
sehat.2.Menghilangkan monopoli terutama pada industri hulu. Juga menghilangkan
kolusi yangmendorong munculnya monopoli. Dengan adanya monopoli ini usaha kecil
akan sulitberkembang.3.Mengembangkan kemitraan antara usaha kecil dengan usaha besar dan
didasarkansaling menguntungkan ke dua belah pihak. Kalau ke dua belah pihak salingmenguntungkan, maka kemitraan akan dapat berlangsung terus. Demikian
juga denganmitra asing yang menanamkan modalnya di Indonesia dapat dilakukan
kemitraan yangsaling menguntungkan. Kemitraan dengan pihak asing dapat dilakukan melaluiwaralaba, baik produk asing yang dipasarkan di Indonesia atau sebaliknya.4.Usaha kecil juga perlu meningkatkan efisiensi usaha. Hal ini mengingat
persainganusaha makin tajam, terlebih jika akan menembus pasar dunia.5.Bagi sektor usaha kecil yang belum memiliki asosiasi perlu dibentuk asosiasi.Sedangkan bagi sektor usaha yang sudah memiliki, perlu memperkuat
asosiasinya. Halini dilakukan untuk memperkuat usaha kecil dalam posisi tawar menawarnya
dan posisipersaingannya.
Potensi dan keunggulan usaha kecil menuru Panji Anoraga, (2002:226-227) yaitu :1. Usaha kecil beroperasi menyebar diseluruh pelosok dengan berbagai
ragam bidang usaha. Dengan penyebaran usaha kecil, berarti masalah urbanisasi dan kesenjangan desa-kota minimal dapat ditekan. Setidaknya mengurangi konsentrasi intensitas lapangan kerja pada daerah tertentu yang akan menimbulakan efek urbanisasi dan masalah sosial lain.
2. Usaha kecil beroperasi dengan investasi modal usaha aktiva tetap pada tingkat yang rendah. Sebagaian besar modal terserap pada kebutuhan modal kerja. Karena yang dipertaruhkan kecil, implikasinya usaha kecil memiliki kebebasan yang tinggi untuk masuk atau keluar dari pasar. Dengan demikian, kegiatan produksi dapat dihentikan sewaktu-waktu, jika kondisi perekonomian yang dihadapi kurang menguntungkan. Konsekuensi lain dari rendahnya nilai aktiva tetap adalah mudah meng up to date-kan produknya. Sebagai akibatnya akan memiliki derajat imunitas yang tinggi terhadap gejolak perekonomian internasional.
3. Sebagian usaha kecil dapat dikatakan padat karya (labor intensive) yang disebabkan penggunaan teknologi yang sederhana. Persentase distribusi nilai tambah pada tenaga kerja relative besar. Dengan demikian, distribusi pendapatan dapat lebih tercapai.
4. Adanya hubungan yang erat antara pemilik dengan karyawan menyebabkan sulitnya terjadi PHK (pemutusan hubungan kerja). Keadaan ini menunjukan betapa usaha kecil memiliki fungsi sosial ekonomi.
Kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh usaha kecil adalah :1. Skala pemasaran bersifat lokal, jika melalui batas wilayah
pemasarannya tidak dilakukan oleh perusahaan sendiri. Hal ini jelas tidak dapat memacu penjualan yang progresif dengan cepat.
2. Personal yang terlibat dalam perusahaan pada umumnya berkisar karena hubungan kekerabatan atau persaudaraan atau juga karena hubungan sosial yang akrab.
3. Satu orang mempunyai banyak fungsi yang pada umumnya dikerjakan oleh pemilik perusahaan, mulai pada pembukuan dasar sampai pencairan dana.
4. Lemahnya sistem pencatatan, didasarkan pada ingatan saja sehingga tidak didokumentasikan.
5. Perencanaan hanya dengan perhitungan dan analisis sederhana saja, dengan prisip-prinsip sekitar laba yang dapat dijangkau dengan cepat, tidak berbelit-belit dan berorientasi jangka pendek.
6. Seringkali dalam hubungannya dengan perencanaan lebih menitik beratkan pada kepentingan pribadi atau keluarga saja. Sehingga pemilik tidak mengetahui rugi atau laba perusahaan karena tidak ada batasan yang jelas milik perusahaan dan peribadi.
7. Lemahnya promosi dan pemasaran produknya.8. Pilihan sering dilakukan dengan perasaan bukan berdasarkan atas
pemikiran dan konsep-konsep yang rasional (Panji Anoraga, 2002: 228-229).
THE END