Urusan Pemerintahan
-
Upload
dadang-solihin -
Category
Education
-
view
591 -
download
1
Transcript of Urusan Pemerintahan
Materi• Klasifikasi Urusan Pemerintahan• Urusan Pemerintahan Absolut• Urusan Pemerintahan Konkuren• Urusan Pemerintahan Umum• Kewenangan Pemerintah Pusat • Kewenangan Daerah Provinsi • Kewenangan Daerah Kabupaten/Kota • Pembagian Kewenangan• Kewenangan Pemerintah Pusat dalam Urusan Konkuren• Penyelenggaraan Urusan Konkuren Kewenangan Pemerintah Provinsi• Urusan Pemerintahan Umum• Forkopimda
Sumber: UU 23/2014
dadang-solihin.blogspot.com 3
Klasifikasi Urusan Pemerintahan
dadang-solihin.blogspot.com 4
ABSOLUT KONKUREN UMUM• Sepenuhnya kewenangan
Pemerintah Pusat:1. Politik Luar Negeri2. Pertahanan3. Yustisi4. Moneter dan Fiskal
Nasional5. Agama
• Pemerintah Pusat melaksanakan sendiri, apabila urusan pemerintahan absolut dilaksanakan langsung oleh K/L, atau
• Melimpahkan wewenang kepada Instansi Vertikal yang ada di Daerah atau gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat berdasarkan asas Dekonsentrasi.
• Dibagi antara Pemerintah Pusat, Daerah provinsi, dan Daerah kabupaten/kota.
• Urusan pemerintahan konkuren yang diserahkan ke Daerah menjadi dasar pelaksanaan Otonomi Daerah.
• Meliputi:
• Kewenangan Presiden sebagai kepala pemerintahan yang terkait 1. Pemeliharaan ideologi
Pancasila, 2. UUD-NRI 1945, 3. Bhinneka Tunggal Ika, 4. Menjamin hubungan yang
serasi berdasarkan suku, agama, ras dan antar golongan sebagai pilar kehidupan berbangsa dan bernegara,
5. Memfasilitasi kehidupan demokratis.
• Presiden dalam pelaksanaan urusan pemerintahan umum di Daerah melimpahkan kepada 1. Gubernur sebagai kepala
pemerintahan provinsi,2. Bupati/wali kota sebagai
kepala pemerintahan kabupaten/kota.
Urusan Wajib Urusan Pilihan
Pelayanan Dasar
Bukan Pelayanan
Dasar
Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
Urusan Pemerintahan Absolut1. Urusan Politik Luar Negeri:
– Mengangkat pejabat Diplomatik, – Menunjuk warga negara untuk
duduk dalam jabatan lembaga internasional,
– Menetapkan kebijakan luar negeri, – Melakukan perjanjian dengan
negara lain, – Menetapkan kebijakan
perdagangan luar negeri, – Dan sebagainya.
dadang-solihin.blogspot.com 5
Urusan Pemerintahan Absolut2. Urusan Pertahanan:
– Mendirikan dan membentuk angkatan bersenjata,
– Menyatakan damai dan perang, – Menyatakan negara atau sebagian
wilayah negara dalam keadaan bahaya,
– Membangun dan mengembangkan sistem pertahanan negara dan persenjataan,
– Menetapkan kebijakan untuk wajib militer, bela negara bagi setiap warga negara,
– Dan sebagainya.
dadang-solihin.blogspot.com 6
Urusan Pemerintahan Absolut3. Urusan Yustisi:
– Mendirikan lembaga peradilan,
– Mengangkat hakim dan jaksa, – Mendirikan lembaga
pemasyarakatan, – Menetapkan kebijakan
kehakiman dan keimigrasian, – Memberikan grasi, amnesti,
abolisi, – Membentuk UU, PP
pengganti UU, PP, dan peraturan lain yang berskala nasional.
dadang-solihin.blogspot.com 7
Urusan Pemerintahan Absolut4. Urusan Moneter dan Fiskal
Nasional: – Kebijakan makro ekonomi, – Mencetak uang dan
menentukan nilai mata uang, – Menetapkan kebijakan
moneter, – Mengendalikan peredaran
uang, – Dan sebagainya.
dadang-solihin.blogspot.com 8
Urusan Pemerintahan Absolut5. Urusan Agama:
– Menetapkan hari libur keagamaan yang berlaku secara nasional,
– Memberikan pengakuan terhadap keberadaan suatu agama,
– Menetapkan kebijakan dalam penyelenggaraan kehidupan keagamaan, dan sebagainya.
– Daerah dapat memberikan hibah untuk penyelenggaraan kegiatan keagamaan, misalnya: 1. Penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil
Qur’an (MTQ), 2. Pengembangan bidang pendidikan
keagamaan, dan sebagainya.
dadang-solihin.blogspot.com 9
Urusan Pemerintahan Konkuren1. Urusan Pemerintahan Wajib
a. Urusan Pemerintahan yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar, yaitu Urusan Pemerintahan Wajib yang sebagian substansinya merupakan Pelayanan Dasar, meliputi:1. Pendidikan;2. Kesehatan;3. Pekerjaan umum dan penataan ruang;4. Perumahan rakyat dan kawasan permukiman; 5. Ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat;
dan6. Sosial.
b. Urusan Pemerintahan yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar.2. Urusan Pemerintahan Pilihan.
dadang-solihin.blogspot.com 10
Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar
dadang-solihin.blogspot.com 11
1. Tenaga kerja;2. Pemberdayaan perempuan dan
pelindungan anak; 3. Pangan;4. Pertanahan;5. Lingkungan hidup;6. Administrasi kependudukan dan
pencatatan sipil;7. Pemberdayaan masyarakat dan
desa;8. Pengendalian penduduk dan
keluarga berencana;
9. Perhubungan;10. Komunikasi dan informatika;11. Koperasi, usaha kecil, dan
menengah;12. Penanaman modal;13. Kepemudaan dan olah raga;14. Statistik;15. Persandian;16. Kebudayaan;17. Perpustakaan; dan18. Kearsipan.
Urusan Pemerintahan Pilihan
1. Kelautan dan Perikanan;2. Pariwisata;3. Pertanian;4. Kehutanan;5. Energi dan Sumber Daya
Mineral;6. Perdagangan;7. Perindustrian; dan8. Transmigrasi.
dadang-solihin.blogspot.com 12
Prinsip Pembagian Urusan Pemerintahan Konkuren
1. Akuntabilitas:Berdasarkan kedekatannya dengan luas, besaran, dan jangkauan dampak yang ditimbulkan oleh penyelenggaraan suatu Urusan Pemerintahan.
2. Efisiensi:Berdasarkan perbandingan tingkat daya guna yang paling tinggi yang dapat diperoleh.
3. Eksternalitas:Berdasarkan luas, besaran, dan jangkauan dampak yang timbul akibat penyelenggaraan suatu Urusan Pemerintahan.
4. Kepentingan Strategis Nasional:Berdasarkan pertimbangan dalam rangka menjaga keutuhan dan kesatuan bangsa, menjaga kedaulatan Negara, implementasi hubungan luar negeri, pencapaian program strategis nasional dan pertimbangan lain yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
dadang-solihin.blogspot.com 13
Kewenangan Pemerintah Pusat 1. Lokasinya lintas Daerah provinsi atau
lintas negara;2. Penggunanya lintas Daerah provinsi
atau lintas negara;3. Manfaat atau dampak negatifnya
lintas Daerah provinsi atau lintas negara;
4. Penggunaan sumber dayanya lebih efisien apabila dilakukan oleh Pemerintah Pusat; dan/atau
5. Peranannya strategis bagi kepentingan nasional.
dadang-solihin.blogspot.com 14
Kewenangan Daerah Provinsi 1. Lokasinya lintas Daerah
kabupaten/kota;2. Penggunanya lintas Daerah
kabupaten/kota; 3. Manfaat atau dampak
negatifnya lintas Daerah kabupaten/kota; dan/atau
4. Penggunaan sumber dayanya lebih efisien apabila dilakukan oleh Daerah Provinsi.
dadang-solihin.blogspot.com 15
Kewenangan Daerah Kabupaten/Kota
1. Lokasinya dalam Daerah kabupaten/kota;
2. Penggunanya dalam Daerah kabupaten/kota;
3. Manfaat atau dampak negatifnya hanya dalam Daerah kabupaten/kota; dan/atau
4. Penggunaan sumber dayanya lebih efisien apabila dilakukan oleh Daerah kabupaten/kota.
dadang-solihin.blogspot.com 16
Pembagian Kewenangan
dadang-solihin.blogspot.com 17
No Urusan Kewenangan1. Bidang kehutanan, kelautan, serta energi
dan sumber daya mineral Dibagi antara Pemerintah Pusat dan Provinsi
2. Bidang kehutanan yang berkaitan dengan pengelolaan taman hutan raya kabupaten/ kota
Kabupaten/kota
3. Bidang energi dan sumber daya mineral yang berkaitan dengan pengelolaan minyak dan gas bumi
Pemerintah Pusat
4. Bidang energi dan sumber daya mineral yang berkaitan dengan pemanfaatan langsung panas bumi dalam Daerah kabupaten/ kota
Kabupaten/kota
Bagi Hasil• Daerah kabupaten/kota penghasil dan bukan penghasil
mendapatkan bagi hasil dari penyelenggaraan Urusan Pemerintahan.
• Penentuan Daerah kabupaten/kota penghasil untuk penghitungan bagi hasil kelautan adalah hasil kelautan yang berada dalam batas wilayah 4 mil diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan/atau ke arah perairan kepulauan.– Garis pantai adalah batas pertemuan antara bagian laut dan
daratan pada saat terjadi air laut pasang tertinggi. – Penggunaan “garis pantai’ dalam ketentuan ini diperuntukkan
bagi penentuan wilayah administrasi dalam pengelolaan wilayah laut.
dadang-solihin.blogspot.com 18
Batas Wilayah• Batas wilayah 4 mil dalam ketentuan ini hanya
semata-mata untuk keperluan penghitungan bagi hasil kelautan, sedangkan kewenangan bidang kelautan sampai dengan 12 mil tetap berada pada Daerah provinsi.
• Dalam hal batas wilayah kabupaten/kota kurang dari 4 mil, batas wilayahnya dibagi sama jarak atau diukur sesuai dengan prinsip garis tengah dari Daerah yang berbatasan.
• Batas wilayah dibagi sama jarak atau diukur sesuai prinsip garis tengah daerah yang berbatasan dalam ketentuan ini hanya semata-mata untuk keperluan penghitungan bagi hasil kelautan, sedangkan kewenangan bidang kelautan sampai dengan 12 mil tetap berada pada Daerah provinsi.
dadang-solihin.blogspot.com 19
Kewenangan Pemerintah Pusat dalam Urusan Konkuren
1. Menetapkan norma, standar, prosedur, dan kriteria dalam rangka penyelenggaraan Urusan Pemerintahan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan konkuren; dan
2. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.
dadang-solihin.blogspot.com 20
Penyelenggaraan Urusan Konkuren Kewenangan Pemerintah Pusat
1. Sendiri oleh Pemerintah Pusat, yaitu apabila Urusan Pemerintahan Konkuren dilaksanakan langsung oleh kementerian atau lembaga pemerintah nonkementerian.
2. Dengan cara melimpahkan kepada gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat atau kepada Instansi Vertikal yang ada di Daerah berdasarkan asas Dekonsentrasi; atau
3. Dengan cara menugasi Daerah berdasarkan asas Tugas Pembantuan.
dadang-solihin.blogspot.com 21
Pembentukan Instansi Vertikal • Instansi Vertikal dibentuk setelah mendapat persetujuan dari
gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat.• Pembentukan Instansi Vertikal untuk melaksanakan urusan
pemerintahan absolut dan pembentukan Instansi Vertikal oleh kementerian yang nomenklaturnya secara tegas disebutkan dalam UUD-NRI 1945 tidak memerlukan persetujuan dari gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat.
• Penugasan oleh Pemerintah Pusat kepada Daerah berdasarkan asas Tugas Pembantuan tersebut ditetapkan dengan peraturan menteri/kepala lembaga pemerintah nonkementerian.
• Peraturan menteri/kepala lembaga pemerintah nonkementerian ditetapkan setelah berkoordinasi dengan Menteri.
dadang-solihin.blogspot.com 22
Penyelenggaraan Urusan Konkuren Kewenangan Pemerintah Provinsi
1. Sendiri oleh Daerah provinsi; 2. Dengan cara menugasi Daerah
kabupaten/kota berdasarkan asas Tugas Pembantuan; atau
3. Dengan cara menugasi Desa, yaitu pemberian tugas dari gubernur kepada Desa yang bukan merupakan penerapan asas Tugas Pembantuan, sehingga tugas yang diserahkan kepada Desa tidak menjadi kewenangan yang dikelola sendiri oleh pemerintah desa.
dadang-solihin.blogspot.com 23
Penugasan kepada Desa • Pemerintah desa bertanggung jawab kepada gubernur terhadap
tugas yang diserahkan kepadanya.• Ditetapkan dengan peraturan gubernur sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.• Urusan pemerintahan konkuren yang menjadi kewenangan Daerah
kabupaten/kota diselenggarakan sendiri oleh Daerah kabupaten/kota atau dapat ditugaskan sebagian pelaksanaannya kepada Desa.
• Yang dimaksud dengan “ditugaskan sebagian pelaksanaannya kepada Desa” adalah pemberian tugas dari bupati/wali kota kepada Desa yang bukan merupakan penerapan asas Tugas Pembantuan, sehingga tugas yang diserahkan kepada Desa tidak menjadi kewenangan yang dikelola sendiri oleh pemerintah desa.
dadang-solihin.blogspot.com 24
Tanggung Jawab Desa • Pemerintah desa bertanggung jawab kepada bupati/wali kota
melalui camat terhadap tugas yang diserahkan kepadanya.• Penugasan oleh Daerah kabupaten/kota kepada Desa ditetapkan
dengan peraturan bupati/wali kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Daerah berhak menetapkan kebijakan Daerah,yaitu Perda, Perkada, dan Keputusan kepala daerah, dalam melaksanakan Tugas Pembantuan.
• Kebijakan Daerah tersebut hanya terkait dengan pengaturan mengenai pelaksanaan Tugas Pembantuan di Daerahnya.
• Anggaran untuk melaksanakan Tugas Pembantuan disediakan oleh yang menugasi.
dadang-solihin.blogspot.com 25
Dokumen Anggaran Tugas Pembantuan
• Dokumen anggaran untuk melaksanakan Tugas Pembantuan disampaikan oleh kepala daerah penerima Tugas Pembantuan kepada DPRD bersamaan dengan penyampaian rancangan APBD dalam dokumen yang terpisah.
• Penyampaian dokumen anggaran Tugas Pembantuan oleh kepala daerah penerima Tugas Pembantuan kepada DPRD bukan dimaksudkan untuk dilakukan pembahasan terhadap anggaran Tugas Pembantuan melainkan hanya digunakan sebagai dasar bagi DPRD dalam melakukan pengawasan pelaksanaan Tugas Pembantuan tersebut.
• Laporan pelaksanaan anggaran Tugas Pembantuan disampaikan oleh kepala daerah penerima Tugas Pembantuan kepada DPRD bersamaan dengan penyampaian laporan keuangan Pemerintah Daerah dalam dokumen yang terpisah.
dadang-solihin.blogspot.com 26
Laporan Pelaksanaan Anggaran Tugas Pembantuan
• Penyampaian laporan pelaksanaan anggaran Tugas Pembantuan oleh kepala daerah penerima Tugas Pembantuan kepada DPRD bukan dimaksudkan untuk dilakukan pembahasan terhadap laporan pelaksanaan anggaran Tugas Pembantuan melainkan hanya digunakan sebagai dasar bagi DPRD dalam melakukan pengawasan pelaksanaan anggaran Tugas Pembantuan tersebut.
• Kementerian atau lembaga pemerintah nonkementerian bersama Pemerintah Daerah melakukan pemetaan Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan Pilihan yang diprioritaskan oleh setiap Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota.
dadang-solihin.blogspot.com 27
Pemetaan Urusan Pemerintahan Wajib
• Hasil pemetaan Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan Pilihan ditetapkan dengan peraturan menteri setelah mendapatkan rekomendasi dari Menteri.
• Pemetaan Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar dilakukan untuk menentukan intensitas Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar berdasarkan jumlah penduduk, besarnya APBD, dan luas wilayah.
• Pemetaan Urusan Pemerintahan Pilihan dilakukan untuk menentukan Daerah yang mempunyai Urusan Pemerintahan Pilihan berdasarkan potensi, proyeksi penyerapan tenaga kerja, dan pemanfaatan lahan.
• Yang dimaksud dengan “potensi” dalam ketentuan ini adalah ketersediaan sumber daya di Daerah yang telah dan yang akan dikelola yang memberikan dampak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
dadang-solihin.blogspot.com 28
Pemetaan Urusan Pemerintahan Wajib
• Pemetaan Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan Pilihan – digunakan oleh Daerah dalam penetapan kelembagaan,
perencanaan, dan penganggaran dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.
– digunakan oleh kementerian atau lembaga pemerintah nonkementerian sebagai dasar untuk pembinaan kepada Daerah dalam pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan Pilihan secara nasional.
• Pemetaan Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan Pilihan serta pembinaan kepada Daerah dikoordinasikan oleh Menteri.
dadang-solihin.blogspot.com 29
Urusan Pemerintahan Umum1. Pembinaan wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional dalam
rangka memantapkan pengamalan Pancasila, pelaksanaan UUD NRI 1945, pelestarian Bhinneka Tunggal Ika serta pemertahanan dan pemeliharaan keutuhan NKRI;
2. Pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa;3. Pembinaan kerukunan antarsuku dan intrasuku, umat beragama,
ras, dan golongan lainnya guna mewujudkan stabilitas kemanan lokal, regional, dan nasional;
4. Penanganan konflik sosial sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
dadang-solihin.blogspot.com 30
Urusan Pemerintahan Umum5. Koordinasi pelaksanaan tugas antarinstansi pemerintahan yang
ada di wilayah Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul dengan memperhatikan prinsip demokrasi, hak asasi manusia, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan, potensi serta keanekaragaman Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
6. Pengembangan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila; 7. Pelaksanaan semua Urusan Pemerintahan yang bukan merupakan
kewenangan Daerah dan tidak dilaksanakan oleh Instansi Vertikal.8. Urusan pemerintahan umum dilaksanakan oleh gubernur dan
bupati/wali kota di wilayah kerja masing-masing.
dadang-solihin.blogspot.com 31
Urusan Pemerintahan Umum• Untuk melaksanakan urusan pemerintahan umum, gubernur dan
bupati/wali kota dibantu oleh Instansi Vertikal. • Dalam melaksanakan urusan pemerintahan umum, gubernur
bertanggung jawab kepada Presiden melalui Mendagri dan bupati/wali kota bertanggung jawab kepada Mendagri melalui gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat.
• Gubernur dan bupati/wali kota dalam melaksanakan urusan pemerintahan umum dibiayai dari APBN.
• Bupati/wali kota dalam melaksanakan urusan pemerintahan umum pada tingkat Kecamatan melimpahkan pelaksanaannya kepada camat.
dadang-solihin.blogspot.com 32
ForkopimdaForum Komunikasi Pimpinan Daerah
• Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan urusan pemerintahan umum, dibentuk Forkopimda provinsi, Forkopimda kabupaten/kota, dan forum koordinasi pimpinan di Kecamatan yang diketuai oleh gubernur untuk Daerah provinsi, oleh bupati/wali kota untuk Daerah kabupaten/kota, dan oleh camat untuk Kecamatan.
• Anggota Forkopimda provinsi dan Forkopimda kabupaten/kota terdiri atas pimpinan DPRD, pimpinan kepolisian, pimpinan kejaksaan, dan pimpinan satuan teritorial TNI di Daerah.
• Anggota forum koordinasi pimpinan di Kecamatan terdiri atas pimpinan kepolisian dan pimpinan kewilayahan TNI di Kecamatan.
• Forkopimda provinsi, Forkopimda kabupaten/kota dan forum koordinasi pimpinan di Kecamatan dapat mengundang pimpinan Instansi Vertikal sesuai dengan masalah yang dibahas.
dadang-solihin.blogspot.com 33