URGENSI UNDANG-UNDANG SISTEM TRANSPORTASI …

16
Jakarta, 13 Agustus 2021 Meneropong UU Transportasi Dalam Menghadapi Tantangan Saat ini URGENSI UNDANG-UNDANG SISTEM TRANSPORTASI NASIONAL SUGIYANTO

Transcript of URGENSI UNDANG-UNDANG SISTEM TRANSPORTASI …

Page 1: URGENSI UNDANG-UNDANG SISTEM TRANSPORTASI …

Jakarta, 13 Agustus 2021

Meneropong UU TransportasiDalam Menghadapi Tantangan Saat ini

URGENSI UNDANG-UNDANG SISTEM TRANSPORTASI NASIONAL

SUGIYANTO

Page 2: URGENSI UNDANG-UNDANG SISTEM TRANSPORTASI …

OUTLINE

URGENSI RUU SISTRANAS

HARMONISASI PERATURAN TRANSPORTASI

SASARAN & JANGKAUAN PENGATURAN

1 KENDALA PENYELENGGARAAN TRANSPORTASI DI INDONESIA

2

3

4

Page 3: URGENSI UNDANG-UNDANG SISTEM TRANSPORTASI …

KENDALA PENYELENGGARAAN TRANSPORTASI DI INDONESIA

1

Page 4: URGENSI UNDANG-UNDANG SISTEM TRANSPORTASI …

PERMASALAHAN

Kendala yang utama adalah dalam hal kebijakan dan implementasinya yang bersifat parsial pada masing-masing moda transportasi, sehingga baik kebijakan maupun aspek pembangunan infrastruktur dan pengoperasiannya terkesan berjalan sendiri-sendiri.

KENDALA PENYELENGGARAAN TRANSPORTASI DI INDONESIA

Page 5: URGENSI UNDANG-UNDANG SISTEM TRANSPORTASI …

PERMASALAHAN

“Penyelenggaraan transportasi di Indonesia saat ini diatur dalam beberapa undang-undang terpisah berdasarkan jenis ruang lalu lintas dan moda transportasi. Teknis penyelenggaraan

tiap-tiap moda transportasi juga diatur dalam peraturan pelaksanaannya”

Page 6: URGENSI UNDANG-UNDANG SISTEM TRANSPORTASI …

HARMONISASI PERATURAN TRANSPORTASI

2

Page 7: URGENSI UNDANG-UNDANG SISTEM TRANSPORTASI …

PERMASALAHAN

KM No. 49 Tahun 2005 tentang SISTRANAS

“Regulasi mengenai sistem transportasi nasional sebenarnya sudah diatur dalam

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 49 Tahun 2005 tentang Sistem

Transportasi Nasional (Sistranas). Namun peraturan tersebut belum dapat dijadikan sebagai acuan untuk penyusunan rencana induk transportasi. Rencana induk disusun

oleh masing-masing sub-sektor sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini

mengakibatkan pembangunan sarana dan prasarana kurang terintegrasi baik dari sisi integrasi jaringan, integrasi fungsi,

integrasi pelaksanaan, integrasi pembiayaan, serta integrasi kelembagaan”

Page 8: URGENSI UNDANG-UNDANG SISTEM TRANSPORTASI …

PERMASALAHANUU Jalan (38/2004)

UU LLAJ (22/2009)

UU Pelayaran (17/2008)

UU Perkeretaapian (23/2007)

UU Penerbangan (1/2009)

INTEGRASI?KM. No. 49 Tahun 2005?

Permasalahan Hukum:1.Permasalahan hierarki karena ketentuan perintah integrasi diatur oleh KM 49 Tahun 2005 yang seyogyanya diatur dalam Undang-Undang2.Keterbatasan ruang lingkup pengaturan: • Tidak dapat mengatur materi lintas sektor (antar K/L).• Tidak dapat memberikan pembebanan keuangan negara dan

pembebanan kewajiban kepada masyarakat.

UU SPPN(25/2004)

UU PemerintahanDaerah (23/2014)

KERANGKA HUKUM (LEGAL FRAMEWORK)

UU Kelautan(32/2014)

Page 9: URGENSI UNDANG-UNDANG SISTEM TRANSPORTASI …

PERMASALAHAN

KERANGKA HUKUM (LEGAL FRAMEWORK)

IMPLIKASI BEBAN KEUANGANIMPLIKASI SOSIAL

PEMERINTAH:1.Pembangunan Sarana Dan Prasarana yang Kompatibel2.Pelayanan Transportasi Pada Daerah-DaerahTertinggal dan Pedesaan

Badan Usaha Transportasi:1. Pembangunan Fasilitas Penunjang2. Pembangunan Sistem Informasi3. Kesetaraan Pelayanan Antarmoda

Harmonisasi POAC (Planning, Organizing, Actuating and Controlling)

Azas keseimbangan, azas adil merata, manfaat, kepentingan umum, tanggung jawab negara, pemenuhan HAM, keterpaduan, keberlanjutan dan partisipatif

Integrasi Penyelenggaraan Transportasi (antarmoda, antar sektor, antar wilayah, antar simpuldan jaringan)

Peningkatan aksesibilitas dan kenyamanan transportasi publik

RUU SISTRANAS

Page 10: URGENSI UNDANG-UNDANG SISTEM TRANSPORTASI …

RUU SISTRANAS3

Page 11: URGENSI UNDANG-UNDANG SISTEM TRANSPORTASI …

DASAR PENUGASAN

Kesimpulan RDP Kementerian Perhubungan dengan Komisi V DPR-RI tanggal 19 Juli 2017 bahwa Komisi V DPR-RI bersama Sekretariat Jenderal dan Badan Litbang Perhubungan sepakat untuk mendukung Penyusunan Naskah Akademik RUU Sistranas yang menjadi inisiatif DPR

DASAR PENUGASAN PENYUSUNAN KAJIAN NASKAH AKADEMIK, TUJUAN DAN OUTPUT

1. Mengidentifikasi permasalahan praktis yang perlu diatur di dalam sistranas.2. Merumuskan pertimbangan atau landasan filosofis, sosiologis, yuridis RUU Sistranas3. Merumuskan sasaran, ruang lingkup, jangkauan, dan arah pengaturan RUU Sistranas.

TUJUAN

1. Tersusunnya Kajian Naskah Akademik peraturan perundang-undangan yang mengatur SistemTransportasi Nasional.

2. Rancangan Peraturan Perundang-undangan tentang Sistem Transportasi Nasional.

OUTPUT

Page 12: URGENSI UNDANG-UNDANG SISTEM TRANSPORTASI …

PERMASALAHAN

RUU SISTRANAS

Pembentukan undang-undang Sistranas tidak hanya melibatkan kementerian dan lembaga

terkait seperti Kemenko Perekonomian, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/

Bappenas, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional, serta

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tetapi juga pemerintah daerah serta

stakeholder terkait. Stakeholder yang dimaksud diantaranya penyelenggara jasa transportasi,

penyelenggara simpul transportasi, operator bus, operator pos, operator logistik, dan atau

industri perbankan.

Page 13: URGENSI UNDANG-UNDANG SISTEM TRANSPORTASI …

PEMBAHASAN NASKAH AKADEMIS UU SISTRANAS

2018 2019

Proses LanjutArahan Pimpinan

Pembahasan NA RUU Sistranas denganpakar hukum dan

penyusunan RencanaPerundangan-

undangan

PEMBAHASAN DI BIRO HUKUM

2017 - 2018

Pusltbang Antarmoda Telah melakukan pembahasan

dengan semua stakeholder terkait dalam penyusunan

NA Undang-UndangSistranas (13 Bab, 82 pasal)

PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIS

Page 14: URGENSI UNDANG-UNDANG SISTEM TRANSPORTASI …

SASARAN & JANGKAUAN

PENGATURAN4

Page 15: URGENSI UNDANG-UNDANG SISTEM TRANSPORTASI …

PERMASALAHAN

SASARAN & JANGKAUAN PENGATURAN

Sasaran yang hendak diwujudkan melalui RUU Sistranas:

“Tersusunnya sistem transportasi nasional yang dilengkapidengan prinsip-prinsip penyelenggaraannya yang menjadi acuan

bagi Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalammenyelenggarakan sistem transportasi”

Jangkauan/aktor yang diatur dalam RUU Sistranas :

Pemerintah, khususnya Menteri yang membidangi urusantransportasi dan perhubungan;

Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

Badan usaha di bidang transportasi (PenyelenggaraJasa/Simpul); dan Masyarakat pada umumnya.

Page 16: URGENSI UNDANG-UNDANG SISTEM TRANSPORTASI …

TerimaKasih