URBAN SECTOR DEVELOPMENT REFORM PROJECT...

4
HALAMAN 8 Newsletter URBAN SECTOR DEVELOPMENT REFORM PROJECT KEMENTERIAN KEUANGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BH KA IN I EK AL ATUNGG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BANK DUNIA Penanggungjawab : Redaktur : Editor : Desain Grafis : Dwityo A. Soeranto Erwin A. Setyadhi Elkana Catur H. Bhima Dhananjaya Sentot Pambudi Maulana Alfred Alvin Faizal Kirimkan Berita dan Artikel Anda untuk dapat dimuat pada USDRP NewsLetter, ke Alamat Email [email protected] www.usdrp-indonesia.org Berita dan Informasi lainnya dapat juga dibaca/diperoleh pada Website USDRP USDRP Newsletter dapat diperoleh di : Direktorat Jenderal Cipta Karya - Kementerian Pekerjaan Umum Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Kementerian Keuangan Kementerian Dalam Negeri World Bank Office Jakarta Atau hubungi : Management and Technical Advisory Services to CPMU- USDRP Jl. Mendawai IV No. 10 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12130 Telepon 7227411-12 Fax 7223033 MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN PERKOTAAN URBAN SECTOR DEVELOPMENT REFORM PROJECT Direktorat Jenderal Cipta Karya Cipta Karya Hidupkan Kembali PIP2B.....hal 1 Daftar Isi Edaran Dirjen Cipta Karya April 2011 tentang Pedoman Pengembangan Fungsi PIP2B di tingkat provinsi secara bertahap. Surat edaran ini mengatur tugas dan fungsi PIP2B sambil menunggu terbitnya Kepmen PU. “Ketujuh propinsi ini nantinya akan dijadikan acuan bagi pengembangan pusat unggulan di propinsi lainnya,” kata Antonius Budiono saat membuka Workshop Pengenalan Fungsi PIP2B Sulawesi Selatan di Makassar, Selasa (7/6). Menurutnya, PIP2B ini nantinya tidak hanya berisi tentang informasi teknis bidang Cipta Karya tapi juga memiliki fungsi ke depan sebagai Pusat Tata Kelola Kreatif dan Unggul (Ceter of Excellence). Sehingga PIP2B nantinya .............................(Bersambung hal 7) Pasar Tradisional, Tapi Modern...........................hal 3 Negeri Kincir Angin : Best Practice E-Government.......................hal 2 Jakarta, 7 Juni 2011 Ditjen Cipta Karya melalui Program Urban Sector Development Reform Project (USDRP) akan menghidupkan dan juga mengefektifkan kembali fungsi Pusat Informasi Pengembangan Permukiman dan Bangunan (PIP2B) sebagai pusat informasi teknik bidang Cipta Karya. Salah satu langkah awal yang dilakukan adalah menjadikan 7 Propinsi sebagai pilot project pengembangan PIP2B. Tujuh Propinsi tersebut adalah Sulsel, D.I. Yogya, Lampung, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Sumsel. Direktur Bina Program Ditjen Cipta Karya Antonius Budiono mengatakan, ketujuh provinsi ini dipilih karena telah terbentuk kelembagaannya. Hal tersebut juga diperkuat dengan Surat Cipta Karya Hidupkan Kembali PIP2B Juli, Pasar Kahayan Diresmikan............................hal 2 nantinya dapat melaksanakan proses pengadaan secara efektif, efisien, adil, tidak diskriminati, transparan dan akuntabel. Kegiatan pelatihan semacam ini sangat terbatas dilaksanakan di Aceh, jadi manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, bekali diri anda dengan berbagai pengetahuan dibidang pengadaan, insyaallah peserta pelatihan yang baik akan dapat lulus dalam ujian sertifikasi yang akan segera dilaksanakan, tambahnya. Sementara itu, dalam laporan awalnya, Sdr. M. Nurdin. S.Sos Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Kota Banda Aceh yang juga Ketua Panitia Pelaksana menyampaikan laporan bahwa kegiatan pelatihan akan dilaksanakan selama 3 hari dimulai sejak tanggal 13 s/d 15 Juni 2011 dan di akhiri dengan pelaksanaan Ujian Sertifikasi Keahlian Pengadaan Barang/jasa Pemerintah pada tanggal 16 juni 2011, kegiatan Pelatihan diikuti oleh 60 orang peserta dan kegiatan Ujian Sertifikasi dikuti oleh 65 orang peserta yang terdiri dari para pegawai pemerintah kota Banda Aceh, Pemerintah Provinsi dan Lembaga Pemerintah di Provinsi Aceh serta para pelaku usaha di Kota Banda Aceh, Kegiatan ini merupakan salah satu program kerjasama IAPI Aceh dengan USDRP – World Bank dan Pemerintah Kota Banda Aceh dalam rangka memperkuat kualitas tata kelola pemerintahan di Kota Banda Aceh, terutama dalam bidang pengadaan barang/jasa pemerintah. Dalam laporannya, Nurdin juga menambahkan bahwa kegiatan Pelatihan Pengadaan barang/jasa Pemerintah yang akan dilaksanakan ini sudah mempedomani ketentuan standar pelatihan pengadaan barang/jasa pemerintah yang telah di tetapkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) serta didukung oleh narasumber yang telah memiliki sertifikat trainer of training (ToT) dari LKPP sedangkan pelaksanaan Ujian Sertifikasi dikoordinir langsung oleh Bapak Rusli Maryadi, AK Pengawas dari LKPP Jakarta. (Sumber : Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Kota Banda Aceh) Banda Aceh, 15 Juni 2011 Bertempat di Auditorium Politeknik Aceh di Gampong Pango Raya Banda Aceh, pada tanggal 13 Juni 2010 Ketua Dewan Pengurus Daerah Ikatan Ahli Pengadaan Indonesia (DPD IAPI) Aceh membuka Pelaksanaan Pelatihan dan Ujian Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, dalam sambutannya Ketua DPD IAPI Aceh Ir. Zahruddin, M.Si yang dibacakan oleh Wakil Ketua II Ir. Bakauddin, M.Si menyampaikan bahwa Kegiatan Pelatihan dan Ujian Sertifikasi yang dilaksanakan tersebut diharapkan dapat memberikan pemahaman dan pengetahuan yang lebih baik kepada para peserta dalam memahami Proses Pengadaan barang/jasa Pemerintah sesuai dengan Peraturan Presiden No. 54 tahun 2010 tentang Pengadaan barang/jasa Pemerintah, pada kesempatan tersebut beliau juga menyampaikan harapan kepada para peserta untuk memanfaatkan pelatihan tersebut sebagai media pembelajaran dan media uji kompetensi kepada para peserta untuk agar Pemkot Didesak Realisasikan Lelang Elektronik..................hal 4 Sawahlunto, Kota di Luar Jawa yang Dianugerahi The Best Penyelengaraan Pemerintah Daerah...............hal 5 USDRP - DPD IAPI ACEH LAKSANAKAN BINTEK DAN UJIAN SERTIFIKASI PB/J DI KOTA BANDA ACEH Volume 5, tahun IV / MTAS-CPMU JUNI 2011 Volume 5, tahun IV / MTAS-CPMU JUNI 2011 Wujudkan Birokrasi yang Profesional di Indonesia dengan Keterbukaan Informasi Publik....................hal 6 USDRP - DPD IAPI Aceh Laksanakan Bintek dan Sertifikasi PB/J di Kota Banda Aceh..............hal 8

Transcript of URBAN SECTOR DEVELOPMENT REFORM PROJECT...

HALAMAN 8

NewsletterURBAN SECTOR DEVELOPMENT REFORM PROJECT

KEMENTERIANKEUANGAN

KEMENTERIANDALAM NEGERI

BADAN PERENCANAANPEMBANGUNAN

NASIONAL

B H K AI N IE K A L A T U N G G

KEMENTERIANPEKERJAAN UMUM

BANK DUNIA

Penanggungjawab :

Redaktur :

Editor :

Desain Grafis :

Dwityo A. Soeranto

Erwin A. SetyadhiElkana Catur H.

Bhima DhananjayaSentot Pambudi

MaulanaAlfred

Alvin Faizal

Kirimkan Berita dan Artikel Anda untuk dapat dimuat pada

USDRP NewsLetter, ke Alamat Email

[email protected]

www.usdrp-indonesia.org

Berita dan Informasi lainnya dapat juga dibaca/diperoleh

pada Website USDRP

USDRP Newsletterdapat diperoleh di :

Direktorat Jenderal Cipta Karya - Kementerian Pekerjaan UmumBadan Perencanaan Pembangunan Nasional

Kementerian KeuanganKementerian Dalam NegeriWorld Bank Office Jakarta

Atau hubungi :

Management and Technical Advisory Services to CPMU- USDRP

Jl. Mendawai IV No. 10Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12130

Telepon 7227411-12 Fax 7223033

MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN P E N Y E L E N G G A R A A N PEMBANGUNAN PERKOTAAN

URBAN SECTOR DEVELOPMENT REFORM PROJECT

Direktorat JenderalCipta Karya

Cipta KaryaHidupkan Kembali PIP2B.....hal 1

Daftar Isi

Edaran Dirjen Cipta Karya April 2011 tentang Pedoman Pengembangan Fungsi PIP2B di tingkat provinsi secara bertahap. Surat edaran ini mengatur tugas dan fungsi PIP2B sambil menunggu terbitnya Kepmen PU.

“Ketujuh propinsi ini nantinya akan dijadikan acuan bagi pengembangan pusat unggulan di propinsi lainnya,” kata Antonius Budiono saat membuka Workshop Pengenalan Fungsi PIP2B Sulawesi Selatan di Makassar, Selasa (7/6).

Menurutnya, PIP2B ini nantinya tidak hanya berisi tentang informasi teknis bidang Cipta Karya tapi juga memiliki fungsi ke depan sebagai Pusat Tata Kelola Kreatif dan Unggul (Ceter of Excellence). Sehingga PIP2B nantinya .............................(Bersambung hal 7)

Pasar Tradisional,Tapi Modern...........................hal 3

Negeri Kincir Angin :Best Practice E-Government.......................hal 2

Jakarta, 7 Juni 2011

Ditjen Cipta Karya melalui Program Urban Sector Development Reform Project (USDRP) akan menghidupkan dan juga mengefektifkan kembali fungsi Pusat Informasi Pengembangan Permukiman dan Bangunan (PIP2B) sebagai pusat informasi teknik bidang Cipta Karya. Salah satu langkah awal yang dilakukan adalah menjadikan 7 Prop ins i sebagai pi lo t pro jec t pengembangan PIP2B. Tujuh Propinsi tersebut adalah Sulsel, D.I. Yogya, Lampung, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Sumsel.

Direktur Bina Program Ditjen Cipta Karya Antonius Budiono mengatakan, ketujuh provinsi ini dipilih karena telah terbentuk kelembagaannya. Hal tersebut juga diperkuat dengan Surat

Cipta Karya Hidupkan Kembali PIP2B

Juli, Pasar KahayanDiresmikan............................hal 2

nantinya dapat melaksanakan proses pengadaan secara efektif, efisien, adil, tidak diskriminati, transparan dan akuntabel. Kegiatan pelatihan semacam ini sangat terbatas dilaksanakan di Aceh, jadi manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, bekali diri anda dengan berbagai pengetahuan dibidang pengadaan, insyaallah peserta pelatihan yang baik akan dapat lulus dalam ujian sertifikasi yang akan segera dilaksanakan, tambahnya.

Sementara itu, dalam laporan awalnya, Sdr. M. Nurdin. S.Sos Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Kota Banda Aceh yang juga Ketua Panitia Pelaksana menyampaikan laporan bahwa kegiatan pelatihan akan dilaksanakan selama 3 hari dimulai sejak tanggal 13 s/d 15 Juni 2011 dan di akhiri dengan pelaksanaan Ujian Sertifikasi Keahlian Pengadaan Barang/jasa Pemerintah pada tanggal 16 juni 2011, kegiatan Pelatihan diikuti oleh 60 orang peserta dan kegiatan Ujian Sertifikasi dikuti oleh 65 orang peserta yang terdiri dari para pegawai pemerintah kota Banda Aceh, Pemerintah Provinsi dan Lembaga Pemerintah di Provinsi Aceh serta para pelaku usaha di Kota Banda Aceh, Kegiatan ini merupakan salah satu program kerjasama IAPI Aceh dengan USDRP – World Bank dan Pemerintah Kota Banda Aceh dalam rangka memperkuat kualitas tata kelola pemerintahan di Kota Banda Aceh, terutama dalam bidang pengadaan barang/jasa pemerintah.

Dalam laporannya, Nurdin juga menambahkan bahwa kegiatan Pelatihan Pengadaan barang/jasa Pemerintah yang akan dilaksanakan ini sudah mempedomani ketentuan standar pelatihan pengadaan barang/jasa pemerintah yang telah di tetapkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) serta didukung oleh narasumber yang telah memiliki sertifikat trainer of training (ToT) dari LKPP sedangkan pelaksanaan Ujian Sertifikasi dikoordinir langsung oleh Bapak Rusli Maryadi, AK Pengawas dari LKPP Jakarta. (Sumber : Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Kota Banda Aceh)

Banda Aceh, 15 Juni 2011

Bertempat di Auditorium Politeknik Aceh di Gampong Pango Raya Banda Aceh, pada tanggal 13 Juni 2010 Ketua Dewan Pengurus Daerah Ikatan Ahli Pengadaan Indonesia (DPD IAPI) Aceh membuka Pelaksanaan Pelatihan dan Ujian Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, dalam sambutannya Ketua DPD IAPI Aceh Ir. Zahruddin, M.Si yang dibacakan oleh Wakil Ketua II Ir. Bakauddin, M.Si menyampaikan bahwa Kegiatan Pelatihan dan Ujian Sertifikasi yang dilaksanakan tersebut diharapkan dapat memberikan pemahaman dan pengetahuan yang lebih baik kepada para peserta dalam memahami Proses Pengadaan barang/jasa Pemerintah sesuai dengan Peraturan Presiden No. 54 tahun 2010 tentang Pengadaan barang/jasa Pemerintah, pada kesempatan tersebut beliau juga menyampaikan harapan kepada para peserta untuk memanfaatkan pelatihan tersebut sebagai media pembelajaran dan media uji kompetensi kepada para peserta untuk agar

Pemkot DidesakRealisasikanLelang Elektronik..................hal 4

Sawahlunto, Kota di Luar Jawa yang Dianugerahi The Best Penyelengaraan Pemerintah Daerah...............hal 5

USDRP - DPD IAPI ACEHLAKSANAKAN BINTEK DAN UJIAN SERTIFIKASI PB/J DI KOTA BANDA ACEH

Volume 5, tahun IV / MTAS-CPMU JUNI 2011

Volume 5, tahun IV / MTAS-CPMU JUNI 2011

Wujudkan Birokrasi yangProfesional di Indonesiadengan KeterbukaanInformasi Publik....................hal 6

USDRP - DPD IAPI AcehLaksanakan Bintek dan Sertifikasi PB/Jdi Kota Banda Aceh..............hal 8

HALAMAN 2

NewsletterURBAN SECTOR DEVELOPMENT REFORM PROJECT

NewsletterURBAN SECTOR DEVELOPMENT REFORM PROJECT

HALAMAN 7

Palangka Raya, 6 Juni 2011

Pasar Kahayan yang pembangunannya sekarang ini sudah memasuki tahap finishing, rencananya Juli ini diresmikan bertepatan dengan perayaan HUT Kota Palangka Raya.

Kepala Dinas Pasar dan Kebersihan (dispankeb) Kota Palangka Raya, Manuel Notanubun mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan beberapa hal yang terkait dengan rencana pembukaan pasar tersebut.

“Pembukannya sengaja kita mengambil momen HUT Kota Palangka Raya, agar lebih meriah dan bisa dikenang,” terangnya Senin (30/5).

Menurutnya, berbeda dengan pasar-pasar lainnya yang ada di Kota Palangka Raya. Pasar yang dikelola Pemko Palangka Raya ini tidak dibatasi waktu bukanya. Dalam kesempatan itu dia berpesan, agar pedagang bisa memperhatikan kebersihan di lingkungan pasar tersebut.

Mantan Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kota Palangka Raya ini mengatakan, nantinya seluruh pedagang kaki lima yang ada, akan diakomodir dan diberi tempat untuk berjualan di Pasar Kahayan.

Begitu pun pasar malam yang selama ini buka di Jalan Yos Sudarso bakal dipindah ke lokasi Pasar Kahayan. Sehingga pusat hiburan akan terkonsentrasi di sekitar pasar kebanggaan masyarakat Kota Palangka Raya ini.

Pasar malam sekaligus hiburan rakyat rencananya akan diramaikan dengan kehadiran PKL dan segala pedagang lainnya. Selain mendongkrak perekonomian warga, juga bisa memberi konstribusi terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) K o t a P a l a n g k a R a y a . ( S u m b e r : http://www.sampitonline.com/)

Jakarta, 20 Juni 2011

Fakta Kegagahan E-Government Netherlands

Pakta dunia menunjukkan, berdasarkan World E-Government Development Ranking, peringkat Netherlands berada pada posisi nomor lima (5) dunia dan nomor wahid (1) Eropa Barat (Unpan, 2010). Menurut laporan TNS, pertumbuhan penggunaan E-Government yang tertinggi saat ini terjadi di Belanda. Sedangkan di bawahnya terdapat negara-negara besar seperti Negeri Sakura Jepang, Francis dan German. Hal tersebut kontan mengukuhkan keperkasaan dari Negeri Kincir Angin. World Bank mendefinisikan E-Government sebagai penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah (seperti, Wide Area Network, Internet dan mobile computing) yang memungkinkan pemerintah untuk mentransformasikan hubungan dengan masyarakat, dunia bisnis dan pihak yang berkepentingan. E-Government bertujuan memberikan pelayanan tanpa adanya intervensi pegawai institusi publik dan sistem antrian yang panjang, kaku, berbelit-belit hanya untuk mendapatkan suatu pelayanan yang sederhana.

Kejayaan Belanda dalam implementasi E-Government terlihat dari adanya tekad dan kemauan yang kuat dari delapan pemerintah kota di Belanda yang menandatangani Manifest of Open Governments yang di tandatangani pada 29 Desember 2006. Dimana isi dari manifesto tersebut menegaskan bahwa sistem teknologi informasi dan pengadaannya di lingkungan pemerintahan harus berdasarkan pada semangat open source dan open standard. Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan dari Negeri Kincir Angin berada pada pemerintah daerahnya yang kuat dan memiliki kemauan untuk maju.

Apa Kabar Indonesia?Implementasi E-Government di Indonesia telah dimulai ketika pemerintah mengeluarkan Intruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government. Berdasarkan World E-Government Development Ranking, peringkat Indonesia mengalami penurunan dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2010 yakni peringkat ke 85 (2004), 96 (2005), 106 (2008) dan peringkat ke 109 (2010). Padahal jika melihat potensi yang ada,..............................(Bersambung hal 7)

JULI, PASAR KAHAYAN DIRESMIKAN

Pasar Tradisional..................................(sambungan dari hal 3)

Tiap hari areal parkirnya penuh dengan mobil pribadi,” ujar Dhony.

Untuk makin menarik pengunjung, sesekali di koridor antara lapak dan kios atau antara kios dan ruko digelar pameran atau even lain. Sementara selepas maghrib hingga dini hari para pedagang makanan K-5 yang sudah punya nama diajak membuka kafe tenda di areal parkir dengan sewa Rp. 500 – Rp. 750 ribu per bulan. Jangan heran banyak daerah dan instansi yang menjadikan pasar yang mendapat penghargaan Asosiasi Pedagang Pasar Tradisional Indonesia (APPTI) itu sebagai percontohan. (Sumber : http://www.housing-estate.com/)

USDRP Membantu.................................(sambungan dari hal 1)

berisi tentang informasi baik terkait kebijakan, inovasi teknologi, training dan juga berisi keunggulan daerah masing-masing dalam manajemen pembangunan perkotaan dan perdesaan. Misalnya Bali sebagai pusat heritage, Yogya sebagai pusat penanganan gempa dan Sulsel sebagai pusat tata kelola kreatif manajemen pembangunan perkotaan dan perdesaan.

“Di masa depan setiap PIP2B Propinsi akan memiliki fungsi unggulan yang berbeda-beda. Dengan adanya era Keterbukaan Informasi Publik, PIP2B juga diharapkan sebagai pusat informsi yang dapat diakses baik oleh pemerintah daerah, masyarakat dan juga dunia usaha,” katanya.

Ia menambahkan, fungsi PIP2B nantinya tidak akan mengambil alih fungsi Dinas Propinsi sebagai Pembinaan kabupaten maupun daerah. Fungsi PIP2B hanya merupakan media pemerintah propinsi dalam membina kabupaten dan kota .

Sementara itu, Ketua CPMU USDRP Dwityo A Soeranto mengatakan, USDRP salah satu kegiatannya adalah memberikan fasilitasi dalam mereformasi manajemen pemerintah daerah. Dalam rangka hal tersebut, keberadaan PIP2B Propinsi yang telah ada sejak dulu dirasa penting sebagai pusat informasi teknik dan center of excellence suatu daerah sebagai salah satu bagian dari reformasi manajemen. Untuk itu PIP2B dipilih sebagai wadah atau institusi dalam pelaksanaannya.

Di Sulawesi Selatan, saat ini terdapat 4 dari 10 kabupaten/kota peserta USDRP, oleh karena itu, dipilh PIP2B Provinsi Sulawesi Selatan sebagai fasilitas untuk mengembangkan peran tersebut. Dimana PIP2B Sulsel akan dikembangkan sebagai Pusat Tata Kelola Unggul di Bidang Manajemen Pembangunan Perkotaan dan Perdesaan.

“Keberhasilan pengoperasian PIP2B Propinsi Sulsel sebagai pusat tata kelola kreatif dan unggul di bidang manajemen pembangunan perkotaan dan perdesaan, merupakan tolak ukur capaian kinerja USDRP yang telah disepakati,” katanya. (Sumber : http://ciptakarya.pu.go.id/)

Volume 5, tahun IV / MTAS-CPMU JUNI 2011Volume 5, tahun IV / MTAS-CPMU JUNI 2011

NEGERI KINCIR ANGIN :BEST PRACTICE E-GOVERNMENT

Negeri Kincir Angin..............................(sambungan dari hal 2) menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI, di tahun 2010 jumlah pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 45 juta orang (Suryadhi, 2010). Bahkan berdasarkan data Boston Consulting Group, jumlah pengguna internet di Indonesia pada tahun 2015 akan mencapai 1,2 miliar orang (Hindarto, 2010). Kondisi demikian tentu dapat memberikan peluang besar terhadap keberhasilan dalam penyelenggaraan E-Government di Indonesia. Peraturan sudah ada, potensi luar biasa, lantas apa yang kurang dari bangsa ini? Catatan Penting dari Keberhasilan E-Government NetherlandsPerkembangan teknologi informasi jika dimanfaatkan secara tepat tentu dapat menjadi salve yang ampuh terhadap kemajuan suatu bangsa, khususnya dalam mengobati patologi birokrasi. Birokrasi yang sakit diakui sebagai biangnya penyakit korupsi yang dilakukan secara berjamaah dalam penyelenggaraan pemerintahaan. Sejatinya, pemanfaatan teknologi informasi dalam pemberian layanan kepada warga masyarakat menjadi point penting keberhasilan Netherlands dalam penyelenggaraan E-Government.

Konsepsi E-Government dari Negeri Kincir Angin mengarah pada upaya menciptakan interaksi yang ramah, nyaman, transparan dan murah antara pemerintah dan masyarakat. Bentuk pemanfaatan teknologi informasi dari negeri tersebut lebih berorientasi untuk mendukung aktivitas-aktivitas pemerintahan maupun yang terpenting untuk pemberian pelayanan yang prima dari pemerintah untuk masyarakat. Tekad dan semangat serta kemauan kuat adalah keys success factors dari penyelenggaraan E - G o v e r n m e n t N e t h e r l a n d s . ( S u m b e r : http://kompetiblog2011.studidibelanda.com/)

Pemkot Didesak....................................(sambungan dari hal 3)

layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) ditargetkan melakukan lelang pada 2011. "Kita sedang mencoba ketersediaan sarana dan prasarananya, kalau software sudah ada. Cimahi akan jadi bagian dari LPSE di Jabar, mudah-mudahan tahun depan sudah siap," ujar Syamsul.

Saat itu, Syamsul mengatakab bahwa software telah siap, tinggal menunggu kesiapan sarana dan prasarana lainnya. Sayangnya, hingga pertengahan tahun 2011, proses lelang secara elektronik belum teralisasi. (Sumber : http://www.klik-galamedia.com/)

HALAMAN 6

NewsletterURBAN SECTOR DEVELOPMENT REFORM PROJECT

NewsletterURBAN SECTOR DEVELOPMENT REFORM PROJECT

HALAMAN 3

karena berada di zona komersial, masih rugi.

“Tidak apa-apa, pasar tradisional perlu sebagai daya tarik kota ,” kata Dhony Rahajoe, Corporate Communication GM BSD. Bentuk pasar di perumahan sama dengan pasar di luar perumahan: lapak-lapak terbuka yang menjual ikan, daging, sayur dan buah, dipadu kios-kios penjual penganan, rempah-rempah, toko obat, dan lain-lain, serta ruko.

Bedanya pasar di perumahan lebih tertib, bersih, dan terawat karena dikelola lebih baik. Semua lapak disewakan, sedangkan kios di sebagian perumahan juga disewakan, di perumahan lain dijual. Selain kebersihan rutin, ada penyemprotan berkala untuk membasmi tikus, kecoa, belatung, dan lalat. Tidak aneh semua developer menyebut pasarnya sebagai pasar modern.

Menurut Dhony, konsep modern Pasar Modern BSD sudah diterapkan sejak dari desainnya. Lapak-lapak tetap menjadi fokus tapi diletakkan di tengah dibalut ( envelope ) barisan kios dan ruko sehingga pasar terlihat rapi. Zoning areal basah dan kering dibuat tegas. Pada areal basah suplai air dan drainase sangat diperhatikan. Lapak dibuat dari keramik agar mudah dibersihkan dan tahan lama.

Tanpa DistorsiStruktur atap didesain tinggi tanpa kolom guna menghadirkan sirkulasi udara alami. Enam pintu masuk besar dibuat di sekeliling bangunan guna memudahkan akses pengunjung sekaligus mengalirkan udara ke dalam. Dengan demikian pasar tak perlu AC namun tidak pengap dan gerah.

“Struktur tanpa kolom juga tak memungkinkan pedagang membuat gandulan di atas lapak yang merusak kerapian pasar,” tukasnya. Sementara penutup atap, kombinasi antara atap transparan dan semi transparan sehingga lapak tak butuh penerangan listrik namun tetap adem. Walhasil, sewa lapak tetap terjangkau pedagang kecil.

Pengelolaan pasar dilakukan dengan tidak menoleransi distorsi sekecil apapun parkir dan keamanan disubkan kepada pihak ketiga. Selebihnya ditangani BSD sendiri. “Penyebab semrawutnya pasar tradisional selama ini bukan tarif sewa yang tinggi atau kalah bersaing dengan ritel modern, tapi karena adanya distorsi pengelolaan,” ujarnya.

Misalnya, oknum pengelola memberi peluang pedagang K-5 menempati lorong pasar, atau membiarkan areal parkir dikuasai preman. Akibatnya pasar semrawut dan usaha pedagang resmi terancam. Sebaliknya dengan pengelolaan tanpa distorsi, pedagang tetap mampu membayar sewa lapak karena pasar selalu ramai pengunjung.

Sewa lapak Pasar Modern BSD saat ini Rp. 330 ribu per bulan all in , dari dua tahun lalu hanya Rp. 180 ribu. Keberadaan berbagai pusat belanja, hipermarket, dan ruko di sekitarnya tidak mematikan pasar. “Malah sebaliknya, kalangan menengah atas ramai mengunjungi pasar.............................(Bersambung hal 7)

WUJUDKAN BIROKRASI YANG PROFESIONAL DI INDONESIADENGAN KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

Jakarta, 10 Juni 2011

Birokrasi di Indonesia dituntut lebih profesional yang selalu siap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, yakni dapat mengutamakan kepentingan publik dan tidak berada di bawah tekanan kelompok politik atau parpol tertentu. Selain itu birokrasi juga dituntut untuk lebih kreatif, inovatif dan profesional dalam menjalankan tugasnya. Adapun salah satu langkah untuk mewujudkan birokrasi yang profesional adalah melalui keterbukaan informasi publik.

Drs. Freddy H. Tulung, MUA, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik mengatakan bahwa keterbukaan informasi publik mempunyai arti strategis dalam mewujudkan birokrasi yang profesional. Keterbukaan juga merupakan salah satu pilar demokrasi antara lain ditandai dengan kebebasan menyuarakan kritik terhadap keterbatasan lembaga negara dan negara dalam memberikan informasi yang seharusnya layak diketahui publik.

Landasan hukum mengenai hal tersebut tertuang dalam Undang-Undang No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, yang diundangkan pada tanggal 30 April 2008 dan mulai berlaku dua tahun setelah diundangkan. Namun, sosialisasi yang kuat tentang keberadaan UU Informasi Publik belum terlalu massif sehingga tidak heran birokrasi belum merasakan keterbukaan informasi publik sebagai sesuatu yang mutlak dilakukan.

Selain permasalahan tersebut dalam birokrasi di Indonesia itu, dalam seminar “Mewujudkan Birokrasi Profesional Melalui Keterbukaan Informasi Publik” Prof Dr. Miftah Thoha, MPA, Guru Besar MAP UGM mengungkapkan bahwa dibutuhkan penataan kelembagaan pemerintah dan perubahan kebijakan yang strategis yang mengatur kelembagaan organisasi pemerintah.

“Banyaknya kelembagaan yang kembar jelas akan memakan jumlah anggaran organisasi pemerintah,” tegasnya. Kelembagaan kembar menurutnya dapat dikurangi dengan adanya tim evaluasi seperti yang ada pada zaman Soekarno, Soeharto maupun di negara lain seperti Amerika dan Inggris. (Sumber : http://www.wartaegov.com/)

PASAR TRADISIONAL, TAPI MODERN

TO EMPOWER LOCAL GOVERNMENT IN IMPLEMENTING URBAN DEVELOPMENT

R E P U B L I C O F I N D O N E S I AM I N I S T R Y O F P U B L I C W O R K S

D I R E C T O R A T E G E N E R A L O F H U M A N S E T T L E M E N T SU R B A N S E C T O R D E V E L O P M E N T R E F O R M P R O J E C T

Sampaikan Kritik dan Saran atau Keluhan Mengenai Program USDRP

secara online melalui Website USDRP :

0813 8 813 2 333Kirim SMS ke nomor :

Volume 5, tahun IV / MTAS-CPMU JUNI 2011Volume 5, tahun IV / MTAS-CPMU JUNI 2011

Jakarta, 21 Juni 2011

Pengelolaan tanpa distorsi adalah kunci menjaga pasar tradisional agar tidak semrawut dan kumuh.

Umumnya kalangan menengah atas tidak tertarik dengan pasar tradisional karena image-nya yang semrawut dan kumuh. Tapi, di perumahan baru atau belum sepenuhnya dikembangkan, developer belum bisa menghadirkan supermarket. Karena itu pada tahap awal mereka menyediakan pasar tradisional.

Summarecon Serpong yang baru di-develop lebih serius dua tahun terakhir, misalnya, membangun Sinpasa (artinya pasar baru) September 2004. “Ide pendiriannya dari Pak Tjipto (Sutjipto Nagaria, Preskom PT Summarecon Agung, Red ), yang ingin keberhasilan pasar mandiri Summarecon Kelapa Gading dibawa ke Gading Serpong,” kata Zulkarnain Ramdan, Operation Manager Sentra Gading Serpong (SGS).

Pasar seluas 3.500 m2 dengan 132 lapak dan 147 kios itu dibangun di SGS (1,5 ha) bersama ruko Sinpasa, Salsa food city, dan lain-lain. Sewa lapak Rp. 220 ribu per bulan, kios Rp. 440 ribu plus listrik Rp. 110 ribu. Sementara Kota Deltamas melansir pasar tradisional (1,5 ha) di Jl Bulevar Barat Maret 2006. Menurut Hadi Wibowo, Deputi Direktur Kota Deltamas, pasar dengan 761 lapak/kios dan 46 ruko itu disediakan untuk warga di dalam dan luar perumahan.

Namun, perumahan yang penuh dengan pusat belanja pun tetap membangun pasar tradisional, karena sebagian warganya masih merindukan suasana pasar yang riuh dengan tawar menawar itu. BSD City misalnya, membangunnya pada akhir 2004 sebagai ganti pasar sebelumnya yang sudah crowded .

Daya Tarik KotaPasar di atas lahan 2,6 ha di Jl Letnan Sutopo itu menyediakan 330 lapak, 320 kios, dan 100 ruko dilengkapi fasilitas tempat pemotongan ayam, tempat penampungan sampah, instalasi air besih, mushala, dan areal parkir memadai. Secara operasional pasar sudah untung. Tapi, dilihat dari nilai tanahnya yang tinggi

HALAMAN 4

NewsletterURBAN SECTOR DEVELOPMENT REFORM PROJECT

NewsletterURBAN SECTOR DEVELOPMENT REFORM PROJECT

Sawahlunto, 2 Mei 2011

Lagi-lagi Sawahlunto ketiban penghargaan. Kali ini sebuah penghargaan prestasi dari Menteri Dalam Negeri RI yang menobatkan Sawahlunto sebagai peringkat ke enam nasional kota dengan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah terbaik berdasarkan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah tahun 2009.

Penilaian yang dilakukan terhadap 93 kota di seluruh Indonesia ini juga mencatat Sawahlunto sebagai satu-satunya kota di luar pulau Jawa yang masuk dalam predikat sepuluh besar terbaik nasional.

Penganugerahan peringkat ini ditetapkan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia lewat Keputusan Mendagri nomor 120-276 tahun 2011 dengan urutan terbaik pertama adalah kota Surakarta diikuti Kota Semarang, kota Banjar, Yogyakarta, Cimahi dan Sawahlunto. Sedangkan empat kota dibawahnya adalah kota Probolinggo, Mojokerto, Sukabumi dan Bogor.

Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri ini diterima Walikota Sawahlunto Ir.H.Amran Nur, Senin 25 April 2011 di Kantor Walikota Bogor yang bertepatan dengan hari Otonomi Pemerintah Daerah ke-15 d ihad i r i o leh Wak i l Pres iden RI Budiono.Sedangkan penyerahan Piagam akan dilaksanakan di Istana Negara RI pada 17 Agustus mendatang.

“Mudah-mudahan penghargaan ini jadi motivasi bagi pemerintah kota Sawahlunto untuk meningkatkan kinerja di berbagai bidang pemerintahan, termasuk perekonomian masyarakat, pelayanan umum dan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan” ujar Zohirin Sayuti Setdako Sawahlunto pada saat jumpa pers (26/4). Pada kesempatan itu Zohirin juga meminta masukan dari para wartawan kota Sawahlunto tentang penyelenggaraan pemerintahan di kota kuali ini. Walikota Sawahlunto Ir.H.Amran Nur melalui Kabag Humas Andy

HALAMAN 5

Rastika juga menyampaikan rasa terimakasihnya kepada masyarakat dan jajaran pemerintah kota yang telah mendukung pelaksanaan pemerintahan sehingga Kota Sawahlunto berhasil ‘mencuri perhatian’ di tingkat nasional. (Sumber : http://www.sawahluntokota.go.id/)

Cimahi, 23 Juni 2011

Pemkot Cimahi didesak segera merealisasikan lelang secara elektronik. Desakan datang dari Komisi III DPRD Kota Cimahi yang melihat Proses lelang di Pemkot Cimahi masih dilakukan secara tradisional.

"Seyogianya, Pemkot Cimahi akan melaksanakan lelang secara elektronik sejak tahun lalu. Namun faktanya lelang tetap dilakukan secara tradisional," kata anggota Komisi III DPRD Kota Cimahi, Zainul Arifin, S.H. ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (23/6).

Zainul mengatakan, dengan lelang elektronik, maka asas transparansi dan profesionalisme proses lelang akan lebih terjamin. Hal ini sekaligus untuk mencegah peserta bermasalah memenangkan lelang.

Zainul menuturkan, alasan pemkot bahwa proses lelang elektronik belum bisa dilaksanakan karena infrastruktur belum siap, tidak dapat diterima. Apalagi daerah lain sudah melakukan proses lelang elektronik dan hasilnya cukup memuaskan.

"Begitu juga dengan alasan Pemkot bahwa peserta lelang belum siap menggunakan sistem lelang elektronik. Alasan ini tidak dapat diterima karena kenyataannya, seluruh peserta sudah siap untuk mengikuti proses lelang secara elektronik," katanya.

Anggota komisi III lainnya, Robin Sihombing, mengatakan, proses lelang yang dilakukan secara manual seperti saat ini, belum bisa melaksanakan lelang secara profesional. Banyak

contoh pelaksanaan lelang yang menimbulkan sejumlah masalah.

"Contohnya proses lelang proyek fisik Pemkot Cimahi tahun anggaran 2010 yang banyak kejanggalan. Satu perusahaan bisa memangkan tiga paket proyek sekaligus dalam satu putaran lelang. Perusahaan yang ikut lelang banyak. Tapi yang menang tender hanya perusahaan itu-itu saja. Masa ada satu perusahaan bisa memang tiga proyek sekaligus," beber Robin.

Menurut Robin, dari sisi keadilan proses lelang secara tradisional sangat mengkhawatirkan. Seharusnya Pusat Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (P3BJ) Cimahi selaku penyelenggara lelang, memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi perusahaan mana pun untuk mengikuti tender.

Selain persoalan tersebut, tambah Robin, pihaknya juga melihat ada yang janggal pada proses penetapan pemenang lelang. Mayoritas pemenang lelang mengajukan penawaran harga tertinggi, nyaris mendekati anggaran.

"Yang menang tender adalah perusahaan yang penawarannya hingga 99 persen dari anggaran. Artinya jika nilai proyek itu Rp 100 juta, yang dimenangkan itu adalah yang menawar dengan harga 99 juta. Bahkan ada yang menawar hingga 99,9 persen. Yang jadi pertanyaan mengapa perusahaan yang mengajukan penawaran lebih rendah tidak dimenangkan," kata Robin.

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Cimahi, Syamsul Hidayat, pada akhir September 2010 pernah mengatakan,................................................(Bersambung hal 7)

Volume 5, tahun IV / MTAS-CPMU JUNI 2011Volume 5, tahun IV / MTAS-CPMU JUNI 2011

PEMKOT DIDESAK REALISASIKAN LELANG ELEKTRONIK

Kota Cimahi

Kota Palopo

Kota Parepare

Kota Palangkaraya

Kota Sawahlunto

Kota Banda Aceh

Kabupaten Sidenreng Rappang

Kabupaten Parigi Moutong

Kabupaten Barru

www.cimahikota.go.id

www.palopokota.go.id

www.pareparekota.go.id

www.palangkaraya.go.id

www.sawahlunto.go.id

www.bandaacehkota.go.id

www.sidenrengrappangkab.go.id

www.parigimoutongkab.go.id

www.barru.go.id

DAFTAR ALAMAT WEBSITEKABUPATEN/KOTA PESERTA USDRP

SAWAHLUNTO, KOTA DI LUAR JAWA YANG DIANUGERAHITHE BEST PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH