Uranium Kalteng

6
POTENSI MINERAL RADIOAKTIF DI KALIMANTAN TENGAH Kegiatan eksplorasi geologi uranium oleh SATAN-CEA yang dimulai sejak tahun 1970 sampai dengan tahun 1977 di Kalimantan telah berhasil menemukan endapan uranium pada batuan metamorf dan granit di Pegunungan Schwanner, Kalimantan Barat-Kalimantan Tengah[1]. Mineralisasi uranium pada batuan metamorf kejadiannya banyak dipengaruhi oleh proses geologi yang terjadi, termasuk kondisi batuan sedimen sebelum termetamorfosa , tektonik regional/ lokal dan batuan granit yang mengintrusinya. Batuan metamorf sebagai batuan induk mineralisasi tersebar dari Nangataman sebelah tenggara Ibukota Pontianak Kalimantan Barat sampai dengan Tumbang Hiran di hulu S. Kahayan di Kalimantan Tengah. Sedang batuan granit pembawa uranium tersebar pada daerah ujung barat Peg. Schwaner yaitu di Ketapang Kalimantan Barat. Pegunungan Schwaner adalah punggungan pemisah Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah yang membujur kearah timur laut dari daerah Ketapang sampai daerah Tumbang Hiran. Daerah ini merupakan daerah ditemukannya indikasi mineralisasi berupa anomali radioaktivitas dan anomali kadar uranium dalam batuan granit maupun batuan metamorf. Peg. Schwaner merupakan daerah sebaran batuan metamorf yang diintrusi oleh tonalit pada Kapur Awal dan kedua batuan tersebut diintrusi oleh Granit Sukadana yang bersifat alkalidan berumur Kapur Atas. 1.Mentawa Daerah penelitian terletak di hulu S. Mentawa, S.Ampola, S. Rongka, dan S.Ujang Dua, merupakan kawasan HPH PT Sari Bumi Kusuma. Secara administratif termasuk wilayah Desa Tanjung Paku, Kecamatan Tumbang Manjul, Kabupaten Kota Waringin Timur, Propinsi Kalimantan Tengah. Lokasi dapat dicapai dari Pontianak ke Nanga Pinoh dengan sarana jalan darat dilanjutkan ke log pond Popai dengan menggunakan speedboat melalui S. Melawi sekitar 3 jam, dari log pond Popai ke lokasi penelitian dengan kendaraan proyek PT SBK sejauh 80 Km. Berdasarkan Penelitian Ramadanus, Sudjiman, Agus S.- Inventarisasi sumberdaya U di Daerah Mentawa dan Seruyan Kalimantan Tengah Tahapan Prospeksi Detil tahun 1997 Dijumpai duabelas lokasi anomali radiometri singkapan dari 750 cps -

description

S

Transcript of Uranium Kalteng

Page 1: Uranium Kalteng

POTENSI MINERAL RADIOAKTIF DI KALIMANTAN TENGAH

Kegiatan eksplorasi geologi uranium oleh SATAN-CEA yang dimulai sejak tahun 1970 sampai dengan tahun 1977 di Kalimantan telah berhasil menemukan endapan uranium pada batuan metamorf dan granit di Pegunungan Schwanner, Kalimantan Barat-Kalimantan Tengah[1]. Mineralisasi uranium pada batuan metamorf kejadiannya banyak dipengaruhi oleh proses geologi yang terjadi, termasuk kondisi batuan sedimen sebelum termetamorfosa , tektonik regional/ lokal dan batuan granit yang mengintrusinya.

Batuan metamorf sebagai batuan induk mineralisasi tersebar dari Nangataman sebelah tenggara Ibukota Pontianak Kalimantan Barat sampai dengan Tumbang Hiran di hulu S. Kahayan di Kalimantan Tengah. Sedang batuan granit pembawa uranium tersebar pada daerah ujung barat Peg. Schwaner yaitu di Ketapang Kalimantan Barat.

Pegunungan Schwaner adalah punggungan pemisah Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah yang membujur kearah timur laut dari daerah Ketapang sampai daerah Tumbang Hiran. Daerah ini merupakan daerah ditemukannya indikasi mineralisasi berupa anomali radioaktivitas dan anomali kadar uranium dalam batuan granit maupun batuan metamorf. Peg. Schwaner merupakan daerah sebaran batuan metamorf yang diintrusi oleh tonalit pada Kapur Awal dan kedua batuan tersebut diintrusi oleh Granit Sukadana yang bersifat alkalidan berumur Kapur Atas.

1. Mentawa

Daerah penelitian terletak di hulu S. Mentawa, S.Ampola, S. Rongka, dan S.Ujang Dua, merupakan kawasan HPH PT Sari Bumi Kusuma. Secara administratif termasuk wilayah Desa Tanjung Paku, Kecamatan Tumbang Manjul, Kabupaten Kota Waringin Timur, Propinsi Kalimantan Tengah. Lokasi dapat dicapai dari Pontianak ke Nanga Pinoh dengan sarana jalan darat dilanjutkan ke log pondPopai dengan menggunakan speedboat melalui S. Melawi sekitar 3 jam, dari log pond Popai ke lokasi penelitian dengan kendaraan proyek PT SBK sejauh 80 Km.

Berdasarkan Penelitian Ramadanus, Sudjiman, Agus S.- Inventarisasi sumberdaya U di Daerah Mentawa dan Seruyan Kalimantan Tengah Tahapan Prospeksi Detil tahun 1997 Dijumpai duabelas lokasi anomali radiometri singkapan dari 750 cps - 15.000 cps dengan kadar U total 157.75 ppm - 3855.00 ppm pada satuan sekis berupa uraninit, autonit, uranil, monazit, sirkon, gumit dan mineral opak beraosiasi dengan suifida dan turmalin. Daerah yang berpotensi memiliki sumberdaya U diperkirakan kurang lebih 7 km2, terletak disekitar S. Mentawa Satu dan Hulu S. Rengka.

Hasil penelitian lanjutan dari Ngadenin – Estimasi sumberdaya Uranium Seruyan Hulu Kalimantan Tengah tahun 1997 menyatakan jumlah perhitungan Sumberdaya tereka sebesar 7.188,67 Ton U

Tahun 2000 berdasarkan penelitian Widiyanta, Tugijo, Boman, dkk - INVENTARISASI SEKTOR POTENSIAL U MENTAWA KALIMANTAN TENGAH TAHAPAN PROSPEKSI SISTEMATIK, Hasil analisis kadar U total contoh batuan kuarsit 4,5 -18 ppm (2 contoh), pada batuan mineralisasi 22 -3200 ppm (24 contoh), dan pada granit 25 -37,S ppm (2 contoh) .

Zona favorabel ditentukan berdasarkan atas kedapatan anomali radiometri singkapan batuan yang didukung oleh pola kesamaan radiometri tanah serta kesamaan batuan cebakannya berupa fasies kuarsit. Maka berdasarkan hal tersebut ditentukan zona favorabel daerah penelitian sepanjang 1200 meter dan lebar sekitar 100 - 400 meter pada luas 0,3 Km2. Tidak terdapat data mengenai ketebalan zona Favorable sehingga tidak dapat dihitungan Sumberdaya dari Uranium di daerah Mentawa dan Sekitarnya.

Tahun 2004 berdasarkan penelitian Lilik Subiantoro, Ngadenin, Kurnia SW, P. Widito ( STUDI GEOLOGI MINERALISASI U DI DAERAH MENTAWA DAN SEKITARNYA, KALIMANTAN TENGAH ) Perhitungan sumberdaya U di daerah Mentawa dan sekitamya telah dilakukan dengan asumsi sebagai berikut (8 ):

1) Sebaran lateral mineralisasi U ditentukan atas dasar deliniasi anomali radioaktivitas soil, diperoleh zona mineralisasi seluas 33.763,34 m2

Page 2: Uranium Kalteng

2) Sebaran vertikal mineralisasi U dianggap menerus dan ditentukan berdasarkan perbedaan elevasi topografi kedapatan anomali radioaktivitas pada singkapan batuan bermineralisasi yaitu 220 m.

3) Kadar rata-rata, ditentukan berdasarkan analisis kimia total terhadap 86 contoh batuan bermineralisasi yang diambil dengan cara "channel sampling". Kadar U rata-rata adalah 408,59 ppm.

4) Berat jenis batuan , diasumsikan 2,7 merupakan BJ umum pada batuan kuarsitik yang terdapat di Kalan.

Berdasarkan parameter tersebut dapat diperoleh jumlah sumberdaya U kategori spekulatif sebesar 8.194,46 ton U.

2. Darab

Mineralisasi uranium di Darab telah ditemukan oleh BATAN- CEA pada tahun 1976. Indikasi mineralisasi uranium ditemukan dalam batuan metamorf yang termasuk dalam kelompok batuan metamorf Pinoh, pada punggungan bukit pemisah cekungan S. Darab dan S. Mekar, yaitu meliputi lembah S. Untub, S. Nangka, S. Cahay, dan bagian hulu S. Pinang, dan S. Palem. Sejak tahun 1988 P2BGGN-BATAN telah melakukan studi geologi dan mineralisasi uranium di Darab sebagai upaya guna menilai potensi mineralisasi uranium di daerah bersangkutan untuk dikembangkan sebagai deposit uranium bemilai ekonomis. Berbagai tahapan prospeksi telah dilakukan antara lain : prospeksi terinci., geofisika terapan ( radon, VLF, IP, radiometri dU.), bahkan sampai pemboran eksplorasi. Pemboran dilakukan dua tahap yaitu tahap I 7 titik (Dark 1 sid Dark 7) dan tahap II 8 titik ( Dark 8 sid Dark 15 ) dengan kedalaman total mencapai sekitar 845,73 meter[4]

Tahun 1991 berdasarkan penelitian Manto Widodo, Sriyono, T.H. Tampubolon, Sajiyo - PEMBORAN EKSPLORASI SEKTOR UNTUP DARAB, KALIMANTAN TENGAH. Pemboran dilakukan pada 7 titik bor dengan total kedalaman 377,8 m, maksudnya untuk mengetahui eksistensi pemineralan U di bawah permukaan dan bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan tentang potensi sumberdaya uranium. Batuan yang dijumpai adalah filit, sekis, kuarsit, batutanduk, granit, diorit mikro dan urat-urat sulfida dan magnetit. Struktur batuan secara umum berupa perlipatan roboh/condong ke arah SE 25o dengan arah sumbu N 56o E. Mineral sulfida dijumpai pada setiap titik bor, tetapi tidak semuanya diikuti adanya mineral uranium dan sebaliknya mineral uranium selalu dijumpai bersama-sama dengan mineral sulfida. Fraktur-fraktur terorganisasi dalam sistim-sistim silindrik. Mineralisasi uranium dijumpai dalam 2 lobang bor (Dark 2 dan Dark 4) pada zone rekahan atau fraktur yang terisi urat sulfida dan magnetit dengan mineral radioaktif berupa uraninit dan branerit. Banyaknya U yang ada di sekitar Dark 2 dan Dark 4 sampai kedalaman sekitar 55 m diperkirakan 623,21 kg.

Kewenangan Pengelolaan Mineral Radioaktif

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2010 tentang Wilayah Pertambangan dalam rangka penyusunan Wilayah Pertambangan (WP) maka perlu dilakukan inventarisasi potensi pertambangan danpenyusunan rencana WP (pasal 3)

Inventarisasi Potensi Pertambangan ditujukan untuk mengumpulkan data dan informasi potensi pertambangan yang dapat digunakan sebagai dasar penyusunan rencana penetapan WP (Pasal 4 bagian 1). Potensi pertambangan sendiri terbagi atas 2 kelompok yaitu pertambangan mineral dan pertambangan batubara (pasal 4 bagian 2). Pertambangan mineral dan batubara dikelompokkan ke dalam 5 (lima) golongan komoditas tambang yaitu :a. mineral radioaktif;b. mineral logam;c. mineral bukan logam;d. batuan; dane. batubara.Inventarisasi potensi pertambangan dilakukan melalui kegiatan penyelidikan dan penelitian pertambangan (pasal 5)Data dan informasi memuat:a. formasi batuan pembawa mineral logam dan/atau batubara;b. data geologi hasil evaluasi dari kegiatan pertambangan yang sedang berlangsung, telah berakhir,

dan/atau telah dikembalikan kepada Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan ewenangannya;

Page 3: Uranium Kalteng

c. data perizinan hasil inventarisasi terhadap perizinan yang masih berlaku, yang sudah berakhir, dan/atau yang sudah dikembalikan kepada Menteri, gubernur, atau bupati/ walikota sesuai dengan kewenangannya; dan/atau

d. interpretasi penginderaanjauh baik berupa pola struktur maupun sebaran litologi.

Uranium termasuk unsur dalam golongan actinide (unsur ke-92 dalam sistemperiodik) dengan berat atom terbesar diantara unsur2 yg ada di alam.Density logam ini lebih besar 70% dibandingkan Pb, tapi lebih kecil darigold. Uranium menjadi penyumbang energy terbesar dalam industri nuklirkarena salah satu isotop-nya (U-235) cenderung mudah membelah dan mampumenghasilkan energi yg besar. Uranium di alam(dengan kandungan 0.7%U-235) mampu memproduksi energi 20 ribu kali lebih besar dibandingkanbatubara.

Uranium terbentuk secara alami dengan konsentrasi rendah di dalam tanah,batuan dan air, ditemukan dalam jumlah relatif lebih besar dlm batuanbeku, hidrotermal dan lingkungan sedimentasi, dan secara komersialdi-ekstrak dari uranium-bearing mineral seperti uraninite danbrannerite.

Secara umum sumber daya uranium di Australia terbagi menjadi 2 jenisorebody - unconformity related dan breccia complex. Paleochannel depositjuga menjadi target eksplorasi untuk mining skala kecil. Di dunia,cadangan (resource) uranium diperkirakan 4.7 juta ton. Australiamempunyai resources hampir 24 persennya dgn angka ekspor 10 ribu tonuranium oksida per tahun. Dalam 5 tahun terakhir Australia meng-eksporkira2 47 ribu ton konsentrat uranium oksida bernilai lebih dari A$ 2.1miliar.

Tambang tembaga Olympic Dam di selatan Australia juga mengandungkira-kira 66% sumber daya (resource) uranium. Deposit ini terbentuk dihemtite-rich granite breccia complex di Gawler Craton yg tertutupi olehbatuan sedimen flat Stuart Shelf sepanjang 300 m. Kazakhstan menempatiurutan kedua dengan jumlah 17% dari total resources uranium dunia.Ketiga Canada (9%), US dan Afrika Selatan masing-masing 7%. Adakah angkacadangan Uranium Indonesia yg dikeluarkan BATAN ?? Sampai saat ini hanya3 penambangan uranium terbesar di Australia, yg lainnya akandikembangkan pada tahun 2008.

Fakta-fakta mengenai uranium :- Ditemukan di dalam mineral pitchblende tahun 1789 oleh kimiawan JermanMartin Heinrich Klaproth- Penamaan uranium berkaitan dengan penemuan planet Uranus, tapi tidakada hubungan keterdapatan uranium di uranus.- Uranium pertama kali digunakan utk mewarnai Keramik menjadi warnakuning. Yellow glass dgn kandungan 1% uranium oksida ditemukan di RomanVilla, Italia- Pada abad pertengahan, uranium digunakan sebagai bahan perwarna dalampembuatan kaca di Bohemia (Republik Ceko sekarang).- Digunakan utk dating umur bumi karena waktu paruh U-238 kira2 4.47miliar tahun, dan U-235 704 juta tahun.- Di pasar spot logam, konsentrat uranium oksida dijual seharga

Page 4: Uranium Kalteng

US$65/pon pada Desember 2006, sekarang berkisar US$136/pon- Di bidang militer, uranium digunakan sebagai bahan bakar pendorongKapal Perang