upy

39
Pembimbing: dr.Jaya, Sp.A RANI BUDIWIDYANINGRUM SEPTIANI HIDIANINGSIH

description

kesehatan

Transcript of upy

  • Pembimbing: dr.Jaya, Sp.ARANI BUDIWIDYANINGRUMSEPTIANI HIDIANINGSIH

  • KEJANGKejang adalah suatu kondisi dimana otot tubuh berkontraksi dan relaksasi secara cepat dan berulang, oleh karena abnormalitas sementara dari aktivitas elektrik di otak, dapat karena kelainan intrakranial, ekstrakranial, atau metabolik.

  • Definisi KejangLepasnya muatan listrik di otak secara berlebihan akibat kelainan anatomi, fisiologi, biokimia, atau gabungannya.

    Manifestasi klinis intermiten yang khas :Gangguan atau kehilangan kesadaran,Aktivitias motorik yang abnormalKelainan perilaku,Gangguan sensoris atau otonom

    Umumnya kejang berlangsung < 5 menit, berhenti sendiri

    *

  • Kejang atau bukan Kejang(Smith dkk, 1998)

  • Etiologi *

  • *

  • *

  • Epilepsia 1981; 22:489-501

  • Klasifikasi Tipe kejang (ILAE,1981) FokalFokal sederhanaKompleks fokalFokal umumUmumAbsenceMioklonikKlonikTonikTonik klonikAtonik

    Epilepsia 1981; 22:489-501

  • KEJANG DEMAM*

  • DefinisiKejang demam - Febrile seizuresKejang yang terjadi akibat kenaikan suhu tubuh di atas 38.4C tanpa adanya infeksi SSP atau gangguan elektrolit pada anak di atas usia 1 bulan tanpa riwayat kejang tanpa demam sebelumnyaUmumnya berusia 6 bulan 5 tahun

    Febrile seizures plus (FS+)FS di atas usia 6 tahun, dengan atau tidak adanya kejang tanpa demam (GTC)

    (ILAE, 1993)Brain 1997;120:479-90.

  • Patogenesis kejang demamPrichard dan Mc Greal th 1958 - Teori anoksia relatif : Suhu metabolisme otak (vasku- larisasi otak anak umur 3 th 65%) glukosa & O otak pompa ion Na- K terganggu ggn permeabilitas ddg sel depolarisasi kejang

  • TEORI KD Berhubungan dg EpilepsiTeori CHANNELOPATHIES ( Fisher.R.S) Channelopathies adalah terganggunya fungsi channel Natrium & Kalium.PANAS Gangguan POMPA Ion Na-K AKTIFASI FOKUS EPILEPTIK POTEN SIAL MEMBRANE terganggu EKSITASI KEJANG.

  • Macam Kejang Demam (KD)Kejang Demam Sederhana (Simple Febrile Seizure), atau KDSKejang Demam Kompleks (Complex febrile seizure), atau KDK

    ILAE, Commission on Epidemiology and Prognosis.Epilepsia 1993l 34:592-8.

  • Berlangsung singkat, kurang dari 15 menit, dan umumnya akan berhenti sendiriBerbentuk umum tonik dan atau klonik, tanpa gerakan fokal Tidak berulang dalam waktu 24 jam Merupakan 80% di antara seluruh kejang demam

  • Kejang demam dengan SALAH SATU ciri sbb:Kejang lama > 15 menitNelson KB, Ellenberg JH. Prognosis in Febrile seizure.Pediatr 1978; 61:720-7Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang parsialAnnegers JF, Hauser W, Shirts SB, Kurtland LT. Factorsprognostic of unprovoked seizures after febrile convulsions.NEJM 1987; 316:493-8.Berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam

  • AnamnesisPemeriksaan FisikPemeriksaan Penunjang :LaboratoriumPungsi lumbalElektroensefalografi (EEG)Radiologis

  • Tidak dikerjakan secara rutinUntuk mengevaluasi sumber infeksiPemeriksaan yang dapat dikerjakan misalnya darah perifer, elektrolit dan gula darah (level II-2, dan level III, rekomendasi D).

    Gerber dan Berliner. The child with a simple febrile seizure.Appropriate diagnostic evaluation.Arch Dis Child 1981; 135:431-3.AAP, The neurodiagnostic evaluation of the child with a firstsimple febrile seizures.Pediatr 1996; 97:769-95.

  • Untuk menegakkan atau menyingkirkan kemungkinan meningitis (Risiko meningitis bakterialis 0,6%-6,7%)Rekomendasi untuk melakukan Pungsi Lumbal:SANGAT DIANJURKAN: Bayi < 12 bulanDIANJURKAN: Bayi 12 - 18 bulanTIDAK RUTIN: Bayi > 18 bulanKlinis: Yakin bukan meningitis Tidak perlu pungsi lumbal

  • EEG tidak dapat memprediksi berulangnya kejang, atau memperkirakan kemungkinan kejadian epilepsi pada pasien KD Tidak direkomendasikan (level II-2, rekomendasi E)

    Pemeriksaan EEG masih dapat dilakukan pada keadaan KD yang tidak khas. Misalnya: KDK pada anak usia > 6 tahun, atau KD fokal.

  • Foto X-ray kepala, CT-scan atau MRI jarang sekali dikerjakan, tidak rutin dan hanya atas indikasi:Kelainan neurologik fokal yang menetap (hemiparesis)Paresis N. VIPapiledemaWong V, dkk. Clinical Guideline onManagement of Febrile Convulsion.HK J Paediatr 2002; 7:143-151.

  • **- Saat kejang - Pasca kejang jangka panjang

  • ALGORITME PENANGANAN KEJANG AKUT & STATUS KONVULSIF3

    Diazepam 5-10mg/rekt max 2x jarak 5 menit

    Prehospital

    Monitor

    Airway

    Breathing, O2

    Circulation

    Diazepam 0,25-0,5mg/kg/iv/io (kec 2mg/mnt, max dosis 20mg)

    Midazolam 0,2mg/kg/iv bolus

    atau

    atau

    10-20 mnt

    Tanda vital

    Koreksi kelainan

    EKG

    Gula darah

    Elektrolit serum

    (Na, K, Ca, Mg, Cl)

    Analisa Gas Darah

    Fenitoin 20mg/kg/iv (20mnt /50ml NS)Max 1000mg

    Phenobarbitone

    30-60 mnt

    Kadar obat darah

    20mg/kg/iv(rate >5-10min; max 1g)

    Hospital/ED

    Lorazepam 0,05-0,1mg/kg/iv (rate

  • ALGORITME PENANGANAN KEJANG AKUT & STATUS KONVULSIF3

    Diazepam 5-10mg/rekt max 2x jarak 5 menit

    Prehospital

    Monitor

    Airway

    Breathing, O2

    Circulation

    Diazepam 0,25-0,5mg/kg/iv/io (kec 2mg/mnt, max dosis 20mg)

    Midazolam 0,2mg/kg/iv bolus

    atau

    atau

    10-20 mnt

    Tanda vital

    Koreksi kelainan

    EKG

    Gula darah

    Elektrolit serum

    (Na, K, Ca, Mg, Cl)

    Analisa Gas Darah

    Fenitoin 20mg/kg/iv (20mnt /50ml NS)Max 1000mg

    Phenobarbitone

    30-60 mnt

    Kadar obat darah

    20mg/kg/iv(rate >5-10min; max 1g)

    Hospital/ED

    Lorazepam 0,05-0,1mg/kg/iv (rate

  • Cara pemberian obatDiazepam rektal 5 mg/10 mg, maksimal 2 kali interval 5-10 menit. Diazepam IV maks sekali pemberian 10 mg dengan kecep 2 mg/menit, dapat diberikan 2-3 kali dengan interval 5 menit. Fenitoin IV dosis inisial maksimum adalah 1000 mg (30 mg/kgBB). Sediaan IV diencerkan dengan 1 ml NaCL 0,9% per 10 mg Kecepatan pemberian IV maksimum 50 mg/menit.

  • Cara pemberian obatFenobarbital IV dosis inisial maksimum 600 mg (30 mg/kgBB). Kecepatan pemberian maksium 30 mg/menit. Midazolam IV bolus 0,2 mg/kgBB (perlahan), kemudian drip 0,02-0,4 mg/kg/jam. Rumatan fenitoin dan fenobarbital tetap diberikan.

  • PengobatanPrinsip pengobatan cegah kejangKejang demam sederhana Terapi intermittenKejang demam kompleks Terapi rumatan diberikan bila terapi intermitten gagal

    (Knudsen, 2000)

    **

  • PengobatanAntipiretikSangat dianjurkan walaupun tidak terbukti mengurangi risiko berulangnya kejang(Level I, rekomendasi E)Asetaminofen 10 15 mg/kg diberikan 4 kali (Camfield dkk, 1980; Schnaiderman dkk, 1993)**

  • PengobatanAntikonvulsanDiazepam oral 0,3 0,5 mg/kg setiap 8 jam saat demam, menurunkan risiko berulangnya kejang(Level I, rekomendasi E) (Knudsen, 1991; Rosman dkk, 1993) Kesepakatan Saraf Anak 2004Diazepam oral 0,5 mg/kg/hari di bagi 4 dosisFenobarbital, karbamazepin, fenitoin saat demam tidak mencegah kejang(Knudsen, 2002)

    **

  • PengobatanPengobatan rumatanFenobarbital 3 6 mg/kg atau asam valproat 15 40 mg/kg setiap hari efektif menurunkan risiko berulangnya kejang (Level I)(Mamelle,1984; Farwell dkk, 1990)Kejang demam benignPerlunya pengetahuan efek samping obat, ok nya diberikan secara selektif (rekomendasi D)(AAP, 1995; AAP, 1999; Knudsen, 2000)**

  • PengobatanDianjurkan profilaksis terus menerus:Kelainan neurologis nyata sebelum atau sesudah kejang (paresis Tods, CP, hidrosefalus)Kejang lama > 15 menitKejang fokal

    Dipertimbangkan:Kejang berulang dalam 24 jamBayi usia < 12 bulanKejang demam kompleks berulang > 4 kali

    Lama pengobatan 1 tahun bebas kejang(Kesepakatan Saraf Anak 2004)**

  • PrognosisFaktor risiko berulangnya kejang demamRiwayat KD dalam keluargaUsia kurang dari 14 bulanTingginya suhu sebelum kejangLamanya demamBila semua faktor risiko ada kemungkinan berulang 80 %, satu faktor 10 15%(Berg dkk, 1992;Knudsen,1996)**

  • PrognosisFaktor risiko menjadi epilepsiPerkembangan saraf tergangguKejang demam kompleksRiwayat epilepsi dalam keluargaLamanya demamRisiko epilepsi 4 6%, meningkat bila ada 2 faktor menjadi 10 15%Jarang menimbulkan kecacadan serta kematian(Ellenberg da Nelson, 1978; NIHF, 1980;Knudsen, 1998.) **

  • Indikasi rawatKejang demam pertama kaliKejang demam pada usia < 1 tahunKejang demam kompleksHiperpiraksia ( suhu di atas 40 0C)Pasca kejang anak tidak sadar atau lumpuh (Tods paresisi)Permintaan orangtua

  • Tips untuk orang tuaOrangtua harus mengetahui pada suhu berapa anak mengalami kejangSediakan termometer ukur suhu tubuh setiap anak demamSediakan diazepam oral (puyer, sirup). Berikan pada suhu di atas 38,5oCSediakan diazepam rektal. Berikan bila suhu > 39oC atau pada suhu anak dapat kejangBila anak kejang: miringkan posisi anak, longgarkan pakaian, perhatikan jalan napas, berikan diazepam rektal **

  • *

  • *

    ***********************************