UPLOAD.docx

31
MAKALAH Dasar manajemen dan bisnis “Peranan Manajer Dalam Organisasi” DISUSUN OLEH : r I z a l Niman : 9144441130031 MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIK IBNU KHALDUN PALOPO 2014/2015 1

Transcript of UPLOAD.docx

MAKALAHDasar manajemen dan bisnis

“Peranan Manajer Dalam Organisasi”

DISUSUN OLEH : r I z a l

Niman : 9144441130031

MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIK IBNU KHALDUN PALOPO

2014/2015

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat

dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk bekerja untuk

menyelesaikan makalah ini. dimana makalah ini merupakan salah satu dari

tugas mata kuliah yaitu “Dasar Manajemen Dan Bisnis”

Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing dan teman-

teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan.

Oleh sebab itu Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang

membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi

pembaca dan teman-teman. Amin...

Demikianlah yang saya dapat paparkan dalam makalah ini kalau ada kata

yang kurang mohon di maafkan sekian dan terima kasih.

Palopo,  Januari  2015

       R I Z A L

9144441130031

                                  

2

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar............................................................................................... i

Daftar Isi........................................................................................................ ii

BAB I Pendahuluan..................................................................................... 1

A. Latar Belakang................................................................................ 1

B. Pembatasan Masalah....................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan............................................................................. 2

D. Sistematika Penulisan..................................................................... 2

BAB II Pembahasan Peran Manajer Dalam Perusahaan......................... 3

1. Pengertian Manajer......................................................................... 3

2. Peran Seorang Manajer Dalam sebuah Organisasi......................... 3

3. Peranan Manajer Dalam Pengelolaan Manajemen Informasi......... 5

4. Konflik Organisasi.......................................................................... 7

5. Peranan Manajer Dalam Organisasi Publik.................................... 13

A. Peranan Antar Pribadi......................................................... 13

B. Peranan Informasional........................................................ 14

C. Peranan Keputusan.............................................................. 14

6. Mekanisme Integrasi....................................................................... 14

7. Teori Manajer Dalam Manajemen.................................................. 15

BAB III Penutup............................................................................................ 18

A. Kesimpulan..................................................................................... 18

B. Saran............................................................................................... 18

Daftar Pustaka................................................................................................. 20

3

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peranan seorang manajer dalam suatu organisasi itu sangatlah penting

karena keberadaan seorang manajer menjadi motivator bagi karyawan-

karyawannya dan salah satu ujung tombak dari keberhasilan suatu organisasi.

Salah satu tugas atau peran seorang majaner yaitu harus bisa mengatasi

konflik yang ada dalam suatu organisasi yang dipimpinnya sehingga setiap

konflik itu dapat diselesaikan dengan baik dan tidak ada yang merasa

dirugikan. Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan

mengoordinasikan kegiatan-kegiatannya guna mencapai sasaran

suatu organisasi. Posisi manajer menjadi sangat krusial bila Direktur atau

Deputy dan diharapkan mempunyai peranan dalam meningkatkan serta

menjaga keseimbangan dalam suatu organisasi. Seorang manajer dalam

melakukan tugasnya menjamin ketersediaan, keakuratan, ketepatan, dan

keamanan informasi serta pengaturan organisasi yang baik serta dibutuhkan

oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi, sekaligus

meningkatkan eksistensi organisasi di tengah-tengah lingkungannya.

Keberhasilan menjalankan tugas ini mensyaratkan manajer mempunyai

kemampuan multi disiplin, seperti dalam bidang : teknologi, bisnis,

manajemen, serta kepemimpinan.

Menjadi seorang manajer memang bukan perkara mudah,perlu betahun-

tahun pengalaman dan jam terbang serta bidang keilmuan yang mencukupi

yang bisa menjadikan ia pantas disebut dan diangkat menjadi seorang

manajer. seorang manajer harus mampu untuk mengatasi masalah dan

mampu untuk meramalkan kejadian yang akan terjadi bila sebuah

keputusan diambil,namun tidak semua manajer itu berkerja selayaknya

seorang manager,ada manajer yang hanya bisa menyuruh-nyuruh dan tidak

4

mau dikoreksi apa bila dia salah dan tidak mau dikritik padahal pemimpin

yang baik adalah pemimpin yang mau mendengarkan keluhan dari

bawahanya.

B. Pembatasan masalah

Penulisan makalah sederhana ini hanya dibatasi berkaitan dengan “ Peran

Manager dalam Perusahaan ”. dan korelasi dengan hal – hal yang terkait

tanpa menghilangkan esensi pernana, fungsi manager itu sendiri.

C. Tujuan penulisan

Penulisan makalah ini memiliki tujuan sebagai berikut :

1. Sebagai pemenuhan tugas Mata Kuliah Manajemen Resiko.

2. Sebagai bahan bacaan dan referensi tambahan bagi pihak-pihak yang

membutuhkan untuk berbagai keperluan.

D. Sistimatika Penulisan

Bab I Pendahuluan Dalam bagian ini penyusun memaparkan

beberapa pokok permasalahan yang berhubungan erat dengan

permasalahan utama.

Bab II Peranan Manager Dalam Perusahaan. Pada Bab ini akan di

paparkan dan pembahasan dari makalah ini.

Bab III Kesimpulan. Saya akan menyimpulkan beberapa hal yang

menjadi pembahasan dari makalah ini.

5

BAB IIPEMBAHASAN

PERAN MANAJER DALAM PERUSAHAAN

1.  PENGERTIAN MANAJER

Manajer adalah seorang yang memiliki tanggung jawab yang besar

untuk seluruh bagian pada suatu perusahaan atau organisasi yang

dipimpinnya dan harus mempunyai wawasan yang luas. Manajer memimpin

beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa sektor

yang dipegangnya. Pada perusahaan yang berskala kecil mungkin cukup

diperlukan satu orang manajer umum, sedangkan pada perusahaan atau

organisasi yang berkaliber besar biasanya memiliki beberapa orang manajer

umum yang bertanggung-jawab pada area tugas yang berbeda-beda

Gagasan untuk menggunakan komputer sebagai sistem informasi

manajemen (SIM) merupakan suatu terobaosan besar, karena menyadari

bahwa para manajer memerlukan informasi untuk pemecahan masalah.

Ketika perusahaan-perusahaan menjangkau konsep SIM, mereka mulai

mengembangkan berbagai aplikasi yang secara khusus diarahkan untuk

mendukung manajen. Namun, bukan hanya manajemen yang memperoleh

manfaat dari penerapan SIM. Nonmanajer dan staf ahli juga menggunakan

outputnya. Selain itu juga dimanfaatkan oleh para pemakai yang berada di

luar perusahaan, yaitu para pelanggan akan menerima faktur dan laporan

transaksinya, para pemegang saham akan menerima cek deviden, dan

pemerintah akan menerima laporan pajak.

2. PERAN SEORANG MANAJER DALAM SEBUAH ORGANISASI

Di dalam suatu perusahaan tidak memiliki manajer maka bisa dipastikan

bahwa perusahaan tersebut akan bangkrut karena proses manajemen dalam

perusahaan tersebut tidak berjalan,walaupun simber daya alat dan

6

infrastrukturnya legkap namun apabila tidak ada yang mengatur maka hal itu

tidak akan ada artinya oleh karena itu peran manajer sangatlah vital.Manajer

yang hanya mau untuk menyuruh-nyuruh saja tanpa mau dikoreksi apalagi

disalahkan bukan seorang manajer yang baik,dan hal itu dapat menurunkan

kualitas dan kinerja dari para bawahan yang dia bawahi,dan akhirnya

berdampak kepada keuntungan atau kelangsungan dari organisasi itu

sendiri,agar perusahaan tidak menjadi korban dari hal tersebut maka perlu

dipilih seorang manajer yang baik yang mampu mengatasi masalah dan

memiliki ciri-ciri kepemimpinan yang komunikatif.

Seorang manajer harus memahami identitas dan khususnya

karakter dari bawahanya,misalnya kemampuan

komunikasinya,keagresifan dalam bertanya,kadar emosi

bawahanya,dan pengetahuan tentang suatu masalah,hal ini

menjadi penting karena untuk memperkecil distorsi informasi

ketika manajer akan mendengarkan dan merespon usulan atau

apresiasi yang disampaikan oleh bawahanya

Seorang manajer harus memahami apa yang disampaikan bawahan

termasuk dalam hal isi dan tujuan penyampaian aspirasi,dengan

semakin paham maka komunikasi akan semakin lancar sehingga

tidak akan ada multitafsir yang akan menggaburkan komunikasi

tersebut.

Selalu fokus dan penuh perhatian kedapa karyawan yang

menyampaikan pesan atau aspirasi,dan usahakan jangan

memberikan kesan manajer melecehkan bawahanya,hal ini penting

untuk memberikan empati tinggi sehingga karyawan atau bawahan

akan merasa diperhatikan dan dihargai eksistenti dan usulanya.

Sebelum lebih jauh membahas tentang kemampuan seorang manajer

yaitu memotivasi,kita akan bahas dahulu tentang apa itu motivasi,motivasi

adalah sebuah kemampuan khusus yang dimiliki oleh orang lain yang bisa

7

mendorong untuk melakukkan sesuatu,ada konsep motivasi dan itu terdiri

atas dua faktor yaitu faktor intrisik dan faktor ekstrinsik,faktor intrinsik

meliputi minat pribadi,hasrat,keperluan memenuhi kebutuhan,dan faktor

ekstrinsik meliputi pujian dari orang lain,promosi jabatan danpenghargaan.

ada tiga cara yang umum dilakukkan untuk mempengaruhi atau memotivasi

yaitu :

1. motivasi karena rasa takut.

2. motivasi karena insentif

3. motivasi karena pengembangan personal.

nah dari ketiga cara tersebut cara ketigalah yang paling baik untuk

memperngaruhi motivasi karyawan.

3. PERANAN MANAJER DALAM PENGELOLAAN MANAJEMEN INFORMASI

Manajer adalah seorang yang memiliki tanggung jawab seluruh bagian

pada suatu perusahaan atau organisasi. Manajer memimpin beberapa unit

bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa. Pada perusahaan yang

berskala kecil mungkin cukup diperlukan satu orang manajer umum,

sedangkan pada perusahaan atau organisasi yang berkaliber besar biasanya

memiliki beberapa orang manajer umum yang bertanggung-jawab pada area

tugas yang berbeda-beda.

1. Tingkatan manajer

Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering

dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan

manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di

mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak).

Berikut ini adalah tingkatan manajer mulai dari bawah ke atas :

8

a) Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula

dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen

tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi

karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi.

Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer

area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor

(foreman).

b) Manajemen tingkat menengah (middle management), mencakup

semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan

manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara

keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya

kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer

divisi.

c) Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan

istilah executive officer. Bertugas merencanakan kegiatan dan

strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya

perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive

Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial

Officer).

Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan

pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida tradisional ini. Misalnya

pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang

dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek

ke proyek lainnya sesuai dengan dengan permintaan pekerjaan.

2. Etika manajerialEtika manajerial adalah standar prilaku yang memandu manajer dalam

pekerjaan mereka. Ada tiga kategori klasifikasi menurut Ricky W. Griffin:

a) Perilaku terhadap karyawan

b) Perilaku terhadap organisasi

c) Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya

9

4. KONFLIK ORGANISASI

Pengertian Konflik Organisasi

Menurut Baden Eunson (Conflict Management, 2007,diadaptasi),

terdapat beragam jenis konflik :

a) Konflik vertikal yang terjadi antara tingkat hirarki,seperti antara

manajemen puncak dan manajemen menengah, manajemen

menengah dan penyelia, dan penyelia dan subordinasi. Bentuk konflik

bisa berupa bagaimana mengalokasi sumberdaya secara optimum,

mendeskripsikan tujuan, pencapaian kinerja organisasi, manajemen

kompensasi dan karir.

b) Konflik Horisontal, yang terjadi di antara orang-orang yang bekerja

pada tingkat hirarki yang sama di dalam perusahaan. Contoh bentuk

konflik ini adalah tentang perumusan tujuan yang tidak cocok, tentang

alokasi dan efisiensi penggunaan sumberdaya, dan pemasaran.

c) Konflik di antara staf lini, yang terjadi di antara orang-orang yang

memiliki tugas berbeda. Misalnya antara divisi pembelian bahan baku

dan divisi keuangan. Divisi pembelian mengganggap akan efektif

apabila bahan baku dibeli dalam jumlah besar dibanding sedikit-sedikit

tetapi makan waktu berulang-ulang. Sementara divisi keuangan

menghendaki jumlah yang lebih kecil karena terbatasnya anggaran.

Misal lainnya antara divisi produksi dan divisi pemasaran. Divisi

pemasaran membutuhkan produk yang beragam sesuai permintaan

pasar. Sementara divisi produksi hanya mampu memproduksi jumlah

produksi secara terbatas karena langkanya sumberdaya manusia yang

akhli dan teknologi yang tepat.

d) Konflik peran berupa kesalahpahaman tentang apa yang seharusnya

dikerjakan oleh seseorang. Konflik bisa terjadi antarkaryawan karena

tidak lengkapnya uraian pekerjaan, pihak karyawan memiliki lebih dari

seorang manajer, dan sistem koordinasi yang tidak jelas.

10

Faktor penyebab konflik

a) Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan

perasaan.Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap

orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu

dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal

atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik

sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu

sejalan dengan kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas

musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan

berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada

pula yang merasa terhibur.

b) Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-

pribadi yang berbeda.Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh

dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran

dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan

perbedaan individu yang dapat memicu konflik.

c) Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.Manusia

memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang

berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-

masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-

beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi

untuk tujuan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, misalnya perbedaan

kepentingan dalam hal pemanfaatan hutan. Para

tokoh masyarakat menanggap hutan sebagai kekayaan budaya yang

menjadi bagian dari kebudayaan mereka sehingga harus dijaga dan

tidak boleh ditebang. Parapetani menbang pohon-pohon karena

dianggap sebagai penghalang bagi mereka untuk membuat kebun

atau ladang. Bagi para pengusaha kayu, pohon-pohon ditebang dan

kemudian kayunya diekspor guna mendapatkan uang dan membuka

pekerjaan. Sedangkan bagi pecinta lingkungan, hutan adalah bagian

11

dari lingkungan sehingga harus dilestarikan. Di sini jelas terlihat ada

perbedaan kepentingan antara satu kelompok dengan kelompok

lainnya sehingga akan mendatangkan konflik sosial di masyarakat.

Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut

bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Begitu pula dapat terjadi

antar kelompok atau antara kelompok dengan individu, misalnya

konflik antara kelompok buruh dengan pengusaha yang terjadi karena

perbedaan kepentingan di antara keduanya. Para buruh menginginkan

upah yang memadai, sedangkan pengusaha menginginkan pendapatan

yang besar untuk dinikmati sendiri dan memperbesar bidang serta

volume usaha mereka.

Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam

masyarakat.Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi

jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan

tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial. Misalnya, pada

masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang

mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada

masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat

berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang berubah

itu seperti nilai kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja

dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya. Hubungan

kekerabatan bergeser menjadi hubungan struktural yang disusun

dalam organisasi formal perusahaan. Nilai-nilai kebersamaan berubah

menjadi individualis dan nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu yang

cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian waktu yang tegas

seperti jadwal kerja dan istirahat dalam dunia industri. Perubahan-

perubahan ini, jika terjadi seara cepat atau mendadak, akan membuat

kegoncangan proses-proses sosial di masyarakat, bahkan akan terjadi

upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap

mengacaukan tatanan kehiodupan masyarakat yang telah ada.

12

Penyebab Konflik

Konflik dapat berkembang karena berbagai sebab, antara lain sebagai

berikut:

1. Batasan pekerjaan yang tidak jelas

2. Hambatan komunikasi

3. Tekanan waktu

4. Standar, peraturan dan kebijakan yang tidak masuk akal

5. Pertikaian antar pribadi

6. Perbedaan status

7. Harapan yang tidak terwujud

Pengelolaan Konflik

Konflik dapat dicegah atau dikelola dengan :

1. Disiplin : Mempertahankan disiplin dapat digunakan untuk mengelola dan

mencegah konflik. Manajer perawat harus mengetahui dan memahami

peraturan-peraturan yang ada dalam organisasi. Jika belum jelas, mereka

harus mencari bantuan untuk memahaminya.

2. Pertimbangan Pengalaman dalam Tahapan Kehidupan : Konflik dapat

dikelola dengan mendukung perawat untuk mencapai tujuan sesuai

dengan pengalaman dan tahapan hidupnya. Misalnya : perawat junior

yang berprestasi dapat dipromosikan untuk mengikuti pendidikan

kejenjang yang lebih tinggi, sedangkan bagi perawat senior yang

berprestasi dapat dipromosikan untuk menduduki jabatan yang lebih

tinggi.

3. Komunikasi : Suatu Komunikasi yang baik akan menciptakan lingkungan

yang terapetik dan kondusif. Suatu upaya yang dapat dilakukan manajer

untuk menghindari konflik adalah dengan menerapkan komunikasi yang

13

efektif dalam kegitan sehari-hari yang akhirnya dapat dijadikan sebagai

satu cara hidup.

4. Mendengarkan secara aktif : Mendengarkan secara aktif merupakan hal

penting untuk mengelola konflik. Untuk memastikan bahwa penerimaan

para manajer perawat telah memiliki pemahaman yang benar, mereka

dapat merumuskan kembali permasalahan para pegawai sebagai tanda

bahwa mereka telah mendengarkan

Teknik Atau Keahlian Untuk Mengelola Konflik

Ada beberapa pendekatan dalam resolusi konflik yaitu tergantung pada :

1. Konflik itu sendiri

2. Karakteristik orang-orang yang terlibat di dalamnya

3. Keahlian individu yang terlibat dalam penyelesaian konflik

4. Pentingnya isu yang menimbulkan konflik

5. Ketersediaan waktu dan tenaga

Strategi Dalam Menyiasati Konflik

a) Menghindar

Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu

konflik tidak terlalu penting atau jika potensi konfrontasinya tidak

seimbang dengan akibat yang akan ditimbulkannya. Penghindaran

merupakan strategi yang memungkinkan pihak-pihak yang berkonfrontasi

untuk menenangkan diri. Manajer perawat yang terlibat didalam konflik

dapat menepiskan isu dengan mengatakan “Biarlah kedua pihak

mengambil waktu untuk memikirkan hal ini dan menentukan tanggal

untuk melakukan diskusi”

14

b) Mengakomodasi

Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi

pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang

lain. Hal ini memungkinkan timbulnya kerjasama dengan memberi

kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan. Perawat yang

menjadi bagian dalam konflik dapat mengakomodasikan pihak lain dengan

menempatkan kebutuhan pihak lain di tempat yang pertama.

c) Kompetisi

Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih

banyak informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau

ketika anda tidak ingin mengkompromikan nilai-nilai anda. Metode ini

mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa jadi merupakan metode yang

penting untuk alasan-alasan keamanan.

d) Kompromi atau Negosiasi

Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu

yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan

kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.

e) Memecahkan Masalah atau Kolaborasi

Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibat

mempunyai tujuan kerja yang sama.

Perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat

untuk saling mendukung dan saling memperhatikan satu sama

lainnya.

Petunjuk Pendekatan Situasi Konflik

Ada beberapa pendekatan situasi konflik, diantaranya :

1. Diawali melalui penilaian diri sendiri

2. Analisa isu-isu seputar konflik

3. Tinjau kembali dan sesuaikan dengan hasil eksplorasi diri sendiri.

15

4. Atur dan rencanakan pertemuan antara individu-individu yang terlibat

konflik.

5. Memantau sudut pandang dari semua individu yang terlibat.

6. Mengembangkan dan menguraikan solusi.

7. Memilih solusi dan melakukan tindakan.

8. Merencanakan pelaksanaannya.

5.       PERANAN MANAJER DALAM ORGANISASI PUBLIK

Manajemen terutama dalam organisasi public berperan dan berkenaan

dengan proses bagaimana kegiatan yang telah di rancang oleh organisasi

public dapat diimplementasikan secara efektif. Tentu saja, hal ini tidak

terlepas dari pemimpin atau manajer. Dalam konteks ini, manajer berperan

mengintegrasikan organisasi dan variable-variabel manusia ke dalam

sebuah sistem sosioteknik yang efektif dan efisien.

Sistem sosioteknik merupakan suatu kondisi agar para pegawai bisa

bekerja dengan baik, maka selain mematuhi aturan-aturan yang berlaku,

pegawai juga butuh investasi social dan intelektual/ pengetahuan dalam

berorganisasi.

Sementara itu, menurut Hendry Mintzberg dalam buku Manajemen

prilaku Organisasi (Winardi), ada sepuluh macam peranan manajerial

yakni :

A.  Peranan antar pribadi

Peranan sebagai tokoh (melaksanakan kegiatan-kegiatan

seremonial dan social, sebagai wakil organisasi yang bersangkutan).

Peranan sebagai pemimpin.

Peranan sebagai penghubung (The Liason Role) terutama dengan

pihak luar.

16

B. Peranan Informasional

Peranan sebagai pihak penerima (menerima informasi tentang

pengoprasian sebuah perusahaan)

Peranan sebagai penyebar berita atau informasi (menyampaikan

informasi kepada pihak bawahan)

Peranan sebagai juru bicara (meneruskan informasi kepada pihak

yang berada di luar organisasi yang bersangkutan)

C. Peranan Keputusan

Peranan sebagai wirausahawan.

Peranan yang mengatasi gangguan-gangguan.

Peranan sebagai pihak yang mengalokasikan sumber-sumber daya.

Peranan sebagai perantara (menghadapi berbagai macam orang

dan kelompok-kelompok orang)

Hendy Fayol mengusulkan bahwa semua manajer paling tidak melakukan 5

fungsi manajemen yakni merancang, mengorganisasi, memerintah,

mengkoordinasi dan mengendalikan (Amirullah dan Haris Budiyono:2004).

6.     MEKANISME INTEGRASI

• Mekanisme integrasi adalah cara mamadukan sistem sosioteknik dengan

menggunakan Pengarahan (direction).

• Caranya dengan memadukan antara variabel organisasi dengan variabel

manusia dengan mengambil beberapa tindakan seperti :

1. Perintah

2. Perancangan organisasi dan pekerjaan

3. Seleksi, pelatihan, penilaian dan pengembangan

4. Komunikasi dan sistem kontrol

5. Sistem imbalan

17

7.   TEORI MANAJER DALAM MANAJEMEN

Ada 3 teori dasar dalam manajemen, pertama adalah model tradisonal,

kedua adalah human relations, dan ketiga adalah human resources (Milles).

Model Tradisional

Dalam pendekatan ini manajer menggunakan pola motivasi tradisional.

Manajer berasumsi bahwa pekerjaan itu tidak menyenangkan bagi

manusia, upah lebih penting dari kerja itu sendiri, dan hanya sedikit sekali

orang yang memiliki pengendalian dan pengarahan diri. Oleh karena itu,

maka jalan keluar yang dilakukan manajer adalah melakukan supervise

yang ketat merumuskan berbagai cara dan prosedur kerja sesederhana

mungkin, dan memaksa apa yang diinstruksikan kepada bawahan. Dengan

demikian diharapkan bawahan akan patuh dan menghasilkan apa yang

telah ditetapkan.

Model Human Relations

Dalam pendekatan ini manajer menggunakan pola human relations,

manajer berasumsi bahwa bawahannya ingin merasa berguna dan

penting, ingin dikenal sebagai seorang individu yang berarti dan keinginan

tersebut mungkin lebih peting daripada uang. Oleh karena itu, maka

tindakan yang dilakukan para manajer dalam melakukan tugasnya adalah

memuji individu dan bawahannya agar mereka merasa penting/ berguna,

selalu mendengar keluhan dan saran bawahannya, melakukan

pengendalian dan pengarahan diri dalam hal-hal rutin. Dengan demikian

diharapkan agar bawahan menjadi lebih dimanusiakan (dihargai dan

senang) dan termotivasi serta bersedia bekerjasama atas dasar kesadaran

diri (secara sukarela). (Keban)

18

Model Human Resources

Dalam pendekatan ini, seorang manajer menggunakan pola human

resource. Manajer berasumsi bahwa orang bisa saja tertarik terhadap

pekerjaan yang menantang (tidak selalu uang), memiliki kreativitas dan

inisiatif serta tanggungjawab yang tinggi untuk mengendalikan dan

mengarahkan dirinya. Oleh karenanya, maka yang dilakukan oleh manajer

adalah memanfaatkan kemampuan sumberdaya manusia yang ada pada

bawahannya, memberikan peluang agar mereka dapat berkreasi dan

berinisiatif, serta memberikan dorongan agar mereka dapat berpartisipasi

secara aktif. Oleh karena itu, diharapkan terjadinya tanggungjawab yang

lebih tinggi dikalangan bawahannya, sekaligus terjadi perbaikan efisiensi

dan peningkatan kepuasan kerja.

Dari ketiga pendekatan tersebut, dapat dilihat variasi pola kepemimpinan

seorang manajer dalam suatu organisasi, termasuk manajer public. Pola yang

dipilih tentu saja tergantung dari asumsi dasar yang dianut oleh seorang

manager tentang hakekat manusia dalam organisasi, teknologi yang dimiliki,

serta lingkungan dan situasi yang sedang dihadapi. Disamping itu, model

sangat mempengaruhi bentuk struktur organisasi.

Menurut Richard M. Steers dan Lyman W. Porter dalam buku Manajemen edisi 2

(Handoko) bahwa ada beberapa pola-pola umum pendekatan manajerial

terhadap organisasi bahwa model tradisional mengisyaratkan bahwa manajer

menentukan bagaimana pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan dan

digunakannya sistem pengupahan intensif untuk memotivasi para pekerja.

Sedangkan untuk model hubungan manusiawi, menurut Elton Mayo dan para

peneliti (Handoko) menemukan bahwa kontak-kontak social karyawan pada

pekerjaannya adalah juga penting dan bahwa kebosanan dan tugas-tugas yang

bersifat pengulangan adalah faktor-faktor pengulang motivasi.

19

Selanjutnya mengenai model Sumber daya Manusia, menurut Argyris dan Likert,

bahwa para karyawan dimotivasi oleh banyak faktor—tidak hanya uang atau

keinginan untuk mencapai kepuasan, tetapi juga kebutuhan untuk berprestasi

dan memperoleh pekerjaan yang berarti.

Menurut Malayu S. Hasibuan, Manajer adalah sumberdaya pokok serta titik

sentral setiap aktivitas yang terjadi dalam suatu perusahaan. Manajer harus

mengutamakan tugas, tanggungjawab, dan membina hubungan yang harmonis

baik dengan atasan maupun dengan bawahan. Adapun tugas-tugas manajer

adalah:

Managerial cycle atau siklus pengambilan keputusan, membuat

rencana, menyusun organisasi, pengarahan organisasi, pengendalian,

penilaian dan pelaporan.

Memotivasi, artinya seorang manajer harus dapat mendorong para

bawahannya untuk bekerja giat dan membina para bawahan dengan

baik dan harmonis.

Manajer harus berusaha memenuhi kebutuhan para

bawahannya.Manajer harus dapat menciptakan kondisi yang akan

membantu bawahannya mendapatkan kepuasan dalam pekerjaanya.

Manajer harus berusaha agar para bawahannya bersedia memikul

tanggung jawab.

Manajer harusmembina bawahannya agar dapat bekerja secara efektif

dan efisien.

Manajer harus membenahi fungsi-fungsi fundamental manajemen

secara baik.

Manajer harus mewakili dan membina hubungan yang harmonis

dengan pihak luar.

20

BAB IIIPENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa peran manajer dalam

mengelola konflik dalam suatu organisasi itu sangan penting diantaranya:

1. Manajer sebagai mediator dalam memecahkan masalah

2. Manajer sebagai konsultan terhadap bawahan

3. Manajer sebagai motivator terhadap organisasinya

4. Manajer mempunyai peran penting dalam pengambil keputusan

5. Seorang manajer diharuskan bisa menguasai semua permasalahan dan

dapat diselesaikan dengan musyawarah dan pemikiran yang baik sebelum

memutuskannya.

Selain itu seorang manajer juga diharapkan bisa menjadi teman sekaligus

sebagai orang tua dalam organisasi sehingga dengan keadaan seperti itu

perkembangan organisasi bisa diciptakan dengan baik dan dapat mewujudkan

apa yang menjadi visi dan misi dalam organisasinya. Dan dari itu semua

seorang manager bisa membawa perusahaan itu menjadi lebih maju dan lebih

baik lagi dengan ketegasan dan sifat pemimpin yang berwibawa serta dibantu

karyawan-karyawannya yang setia bekerja untuk perusahaan yang sedang

dijalankannya.

B. SARAN

Selama penelitian yang dilakukan oleh peneliti ada beberapa saran yang

bisa menjadi masukan bagi seorang pemimpin yang baik untuk organisasinya

yaitu :

1. Manajer seharusnya lebih bisa mengontrol apa saja yang dilakukan oleh

anggotanya sehingga dengan begitu manajer secara langsung dapat

21

mengetahui perkembangan yang sedang terjadi dan tidak dilepas begitu

saja.

2. Manajer juga seharusnya bisa membimbing dan mengarahkan dengan baik

anggotanya sehingga organisasi yang dipimpinnya bisa berkembang dan

menjadi lebih baik sesuai yang diharapkan.

3. Jika salah seorang dalam suatu organisasi melakukan suatu kesalahan

maka segera ditindak dan diarahkan serta meminimalisir kesalahan untuk

tidak melakukannya lagi, dan jangan sampai terulang kembali.

4. Manajer bisa memberikan solusi yang terbaik untuk organisasinya, agar

tidak kalah persaingan dengan perusahaan lain dibidang yang dijalankan,

serta tidak sampai menurunnya kinerjanya.

22

DAFTAR PUSTAKA

https://afrizanraja.wordpress.com/2013/05/29/peran-manajer-dalam-perusahaan/https://Google.com

Https://yahoo.com

23