Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat
-
Upload
muhammad-saleh -
Category
Government & Nonprofit
-
view
292 -
download
8
Transcript of Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat
Upaya Penurunan AKI dan
AKB Provinsi Sulawesi Barat
Disampaikan olehdr.H.Achmad Azis,M.Kes
(Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat)Pada Acara Workshop Multistakeholder “Mendorong Lahirnya Perda
KIBBLAHotel Berkah Mamuju, 4 Agustus 2016
Lay Out Persentase
Situasi Terkini Pelayanan Kesehatan Ibu dan AnakSituasi Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir
Hasil Kajian Kesehatan Ibu dan Anak
Strategi Penurunan AKI dan AKB
Mengapa Ibu Meninggal ???
Terlambat mengenal tanda bahaya &
mengambil keputusan
Terlambat mencapai fasilitas kesehatan
Terlambat mendapatkan
pelayanan di fasilitas kesehatan
Ibu meninggal karena tidak mempunyai akses pelayanan kesehatan ibu berkualitas terutama pelayanan kegawatdaruratan tepat waktu yang dilatarbelakangi kejadian:
DI
RUMAH
1. Keputusan Keluarga
• Pengetahuan
• Ketersediaan Biaya
• Kesibukan Keluarga
• Sosial Budaya
2. Ketersediaan Transportasi
1. Sarana Transportasi
2. Tingkat Kesulitan
3. Waktu Tempuh
DI PUSKESMAS
1. Kesiapan Petugas
2. Ketersediaan Bahan &
Alat
3. Sikap Petugas
DI RUMAH SAKIT
1. Kesiapan Petugas
2. Ketersediaan
Bahan & Alat
3. Sikap Petugas
4. Biaya
Dimana Ibu Meninggal ???
TERLAMBAT1
32
Masalah Kesehatan Ibu
Terlalu Muda
Terlalu Rapat
Terlalu
Sering
Terlalu Tua
Terlambat Mengambil
Keputusan
Terlambat Mendapatkan
Pelayanan
Terlambat Mencapai Fasilitas
Kesehatan
KEMATIAN IBU
Kematian Ibu
Aborsi
yang
tidak aman
Unmet needKeluarga
Berencana
Pertolongan persalinan tidak oleh petugas
kesehatan terlatih
Penyebab tidak
langsung:oleh anemia
penyakit, cacingan
dankurang GIZI
Penyebabdi luar
Jangkauankesehatan-
InfrastrukturEnergi
TransportAir bersihBUDAYA
Hasil Kajian Kesehatan Ibu dan Anak
44 42
5952
42
52
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Kasus Kematian Ibu
3
56
9
12
17
Mamuju
Tengah
Majene Mamuju
Utara
Mamasa Mamuju Polewali
Mandar
Kematian Ibu
Jumlah Kasus Kematian IbuProvinsi Sulawesi Barat
Penyebab Kematian terbesar Ibu di Provinsi Sulawesi Barat adalahPerdarahan dengan Persentase 50%
Kasus Kematian IbuPaling banyak terjadipada masa bersalin
dengan persentase 56%
Kematian Ibu Hamil17%
Kematian Ibu Bersalin
56%
Kematian Ibu Nifas
27%
Masa Kematian Ibu< 20 tahun
2%
20-34 tahun69%
≥35 tahun29%
Usia Ibu Mati
Kasus Kematian Ibu Paling banyak terjadipada Usia Ibu 20 - 34 Tahun
59
109
10
42
10
33
Majene PolewaliMandar Mamasa
Mamuju MamujuUtara
MamujuTengah
Jumlah Kematian Bayi 2015
323264
353
257313
263
15.2
11.6
14.5
11
13.01
10.52
0
2
4
6
8
10
12
14
16
0
50
100
150
200
250
300
350
400
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Kematian Bayi
Jumlah Bayi Mati Angka Kematian Bayi
44.50 41.6048.02
36.00 35.60 37.20
2007 2010 2013
Prevalensi Balita Pendek dan Sangat Pendek
Sulbar Nasional
STRATEGI DAN UPAYA PENINGKATANKESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR DAN ANAK
CONTINUUM OF CARE
Pelayanan Antenatal
Persalinan, nifas & neonatal
Pelayanan bagi bayi
Pelayanan bagi balita
Pelayanan bagi anak SD
Pelayanan bagi anak SMP/A & remaja
• P4K
• Buku KIA
• ANC terpadu
• Kelas Ibu Hamil
• Fe & asam folat
• PMT ibu hamil
• TT ibu hamil
• APN (MAK III) dan KF
• Inisiasi Menyusu Dini
• Vit K 1 inj
• Imunisasi Hep B
• Rumah Tunggu
• Kemitraan Bidan Dukun
• KB pasca persalinan
• PONED-PONEK
• ASI eksklusif• Imunisasi dasar
lengkap• Pemberian makan• Penimbangan• Vit A• MTBS
• Pemantauan pertumbuhan & perkembangan
• PMT
•Penjaringan•Bln Imunisasi Anak Sekolah•Upaya Kes Sklh•PMT
• Kespro remaja • Konseling: Gizi
HIV/AIDS, NAPZA dll
• Fe
Pelayanan PUS & WUS
Lansia
• Kualitas• Degeneras
i
• Konseling Kespro
• Pelayanan KB
• KIE Kespro Catin
• PKRT
Upaya promotifdan preventif dihulu samapentingnyadengan yang dihilir
PERTEMUAN P4K, PESERTANYA
BIDAN DESA, PKK, KEPALA DESA, KEPALA PKM, PENGEL. KAB
PELATIHAN ASFIKSIA DAN
BBLR YANG DILATIH BIDAN DAN PERAWAT
PELATIHAN MTBS PESERTANYA
BIDAN, PERAWAT DAN DOKTER
PELATIHAN SDIDTK BAGI
BIDAN, PERAWAT, GURU PAUD
KEGIATAN YANG TELAH DILAKSANAKAN
ASUHAN PERSALINAN NORMAL DILAKSANAKAN DI
P2KS SUL-SEL DAN P2KP MAKASSAR YANG DILATIH
BIDAN PKM DAN BIDAN DESA
ANC TERSTANDAR YANG DILAKSANAKAN DI MAMUJU YANG DILATIH BIDAN DESA
KELAS IBU YANG DILATIH ADALAH BIDAN PKM DAN
BIDAN DESA
PERLUNYA REGULASI LOKAL
Desentralisasi sektor kesehatan di Indonesia berdampak baik sekaligus berdampak buruk pada pembangunan kesehatan, khususnya pada program penurunan AKI, AKB, dan AKABA.
Desentralisasi memungkinan pemerintah daerah membuat program pembangunan kesehatan spesifik yang sesuai dengan kebutuhan setempat.
Pembahasan Aspek Kebijakan Pemerintah, khususnya pemerintah pusat melakukan berbagai upaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi sejak tahun 1990-an. Strategi Making
Prenancy Safer (MPS) yang dikembangkan tahun 2008 melalui DTPS-KIBBLA, Kelas Ibu, Kemitraan Bidan dan Dukun, Rumah Tunggu Kelahiran, Asi Ekslusif, IMD, P4K dan Penangaan
1000 HPK
Pemerintah Pusat mengharapkan berbagai program tersebut dijadikan kebijakan di daerah di seluruh Indonesia, tetapi belum semua Pemda membuat turunan kebijakan tersebut.
Diharapkan dengan adanya perda KIBBLA, semua sektor dapat berperan sehingga penurunan kematian ibu dan bayi bukan hanya urusan kesehatan saja.
Kewenangan yang besar pada era desentralisasi menuntut pemerintah daerah lebih aktif membuat berbagai kebijakan publik khususnya sektor
kesehatan. Di Indonesia, angka kematian ibu dan bayi yang tinggi menunjukan pelayanan kesehatan ibu dan bayi masih relatif rendah.
Pemda dituntut berperan aktif mendorong kebijakan kesehatan yang menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
Keterlibatan stakeholder eksekutif, legislatif dan kelompok masyarakat sipil sangat diperlukan dalam penyusunan kebijakan, mendapatkan masukan berbagai perspektif dan meningkatkan dukungan dan rasa
kepemilikan.
Upaya penurunan kematian ibu dan bayi, konsep pelaksanaan pelayanannya harus terintegrasi, baik secara lintas program maupun
lintas sektor
Perlunya penempatan kepala puskesmas yang kompeten dan kreatif sebagai ujung tombak pengelola kebijakan/program kesehatan.
Alokasi anggaran khusus merupakan bentuk political will pemerintah daerah.
Berbagai faktor struktural seperti budaya, perilaku hidup sehat masih menjadi penghambat jika tidak ditangani dengan baik.
Dengan adanya regulasi tentang Upaya penanganan kesehatan ibu, bayi baru lahir, dan anak diharapkan dapat meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan.
Diharapkan pula adanya keterlibatan semua pihak dalam peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu, bayi baru lahir dan anak baik secara langsung
maupun tidak langsung.