Strategi Penurunan Aki

29
1 Upaya Penurunan Kematian Ibu DETERMINAN KEMATIAN IBU PRINSIP2 PENURUNAN AKI

description

strategi penurunan AKI

Transcript of Strategi Penurunan Aki

  • *Upaya Penurunan Kematian IbuDETERMINAN KEMATIAN IBUPRINSIP2 PENURUNAN AKI

  • Kematian wanita yang terjadi selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab yang terkait dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan/incidental (ICD 10, WHO)*

    *KEMATIAN IBU = MATERNAL DEATH

  • (1) DIRECT OBSTETRIC DEATHS: kematian maternal karena penyebab obstetrik langsung, termasuk komplikasi obstetrik saat kehamilan, persalinan dan nifas; kesalahan tindakan-tindakan atau gabungan berbagai kejadian di atas

    (2) INDIRECT OBSTETRIC DEATHS: kematian maternal karena penyakit yang telah ada sebelumnya atau terjadi saat kehamilan yang tidak terkait dengan kehamilan, tetapi diperparah oleh efek fisiologis kehamilan*KELOMPOK KEMATIAN MATERNAL BERDASARKAN ICD 10 WHO

  • Determinan kematian ibu(Unicef 2004)*

  • *Determinan Kematian IbuMcCarthy dan Maine (1992):mengemukakan peran determinan kematian ibu sebagai keadaan/hal-hal yang melatarbelakangi dan menjadi penyebab langsung dan tidak langsung dari kematian ibu

  • *

    DETERMINAN KONTEKSTUAL

    DETERMINAN ANTARA

    DETERMINAN PROKSI

    (CONTEXTUAL DETERMINANT)

    (INTERMEDIATE DETERMINANT) (PROXIMATE DETERMINANT)

    Status Kesehatan

    Gizi, Infeksi, Penyakit Kronik,

    Riwayat Komplikasi

    Status perempuan dalam keluarga dan masyarakat

    Pendidikan, Pekerjaan, Penghasilan, Keberdayaan Wanita

    Determinan Kematian Ibu (McCarthy and Maine, 1992)

    Kematian/

    Kecacatan

    Komplikasi

    Perdarahan,

    Infeksi,

    Eklamsia,

    Partus Macet,

    Ruptura Uterus

    Kehamilan

    Status Masyarakat

    Kesejahteraan, Sumber daya (nakes, yankes, transportasi), Tingkat Kemakmuran.

    Status keluarga dalam masyarakat

    Penghasilan, Kepemilikan, Pendidikan dan Pekerjaan Anggota Rumah Tangga

    Faktor tak diketahui/tak diduga

    Perilaku Sehat

    Penggunaan KB, Pemeriksaan Antenatal, Penolong Persalinan, Tidak Melakukan Aborsi

    Akses ke Pelayanan Kesehatan

    Ketersediaan : Fasilitas Kesehatan dengan Jumlah dan Kualitas Memadai

    Keterjangkauan : Jarak, Waktu dan Biaya (Lokasi Yankes, KB, Pelayanan Antenatal, Puskesmas, POED),

    Informasi tentang Pelayanan Kesehatan

    Status Reproduksi

    Umur, Paritas, Jarak Kehamilan, Status Perkawinan,

  • *Determinan proksi/dekat(1)Kejadian kehamilanPerempuan hamil memiliki risiko mengalami komplikasi, sedangkan perempuan yang tidak hamil tidak memiliki risiko. KB secara tidak langsung mengurangi risiko kematian ibu. Efek KB terhadap penurunan AKI berkaitan dengan TFR. Bila TFR tinggi maka penurunan AKI akan sangat dipengaruhi oleh KB. Sebaliknya bila TFR rendah, maka pelayanan KB tidak lagi berpengaruh terhadap penurunan AKI. Namun bbrp penelitian membuktikan bahwa TFR tidak selalu memberikan dampak yang berarti pada penurunan AKI karena kematian ibu berkaitan pula dengan faktor lain seperti kualitas yankes.

  • *Determinan proksi/dekat(2)Komplikasi kehamilan dan persalinanKomplikasi obstetri merupakan penyebab langsung kematian ibuIntervensi yang ditujukan untuk mengatasi komplikasi obstetri tersebut merupakan intervensi jangka pendek yang hasilnya dapat segera terlihat dalam bentuk penurunan AKI. Namun, intervensi hanya pada penyebab langsung saja tidak akan menyelesaikan masalah AKI secara tuntas dan berkesinambungan. Dalam jangka panjang, upaya penurunan AKI harus memperhatikan dan dilengkapi dengan intervensi terhadap determinan antara dan kontekstual.

  • *Determinan antara(1) Status kesehatanFaktor-faktor status kesehatan ibu antara lain:status gizi, penyakit infeksi atau parasit, penyakit menahun seperti tuberkulosis, penyakit jantung, ginjal, riwayat komplikasi obstetri.Siklus reproduksi kehamilan dan menyusui yang berulang-ulang pada seorang ibu dapat menyebabkan suatu masalah kekurangan gizi pada ibu yang disebut maternal depletion syndrome. Kurang gizi yang dialami bisa berupa kekurangan zat gizi makro seperti kurang energi protein (KEP) ataupun zat gizi mikro seperti anemia, beri-beri, gondok, dll.

  • *Determinan antara(2) Status reproduksiFaktor-faktor status reproduksi antara lain:usia ibu hamil (usia di bawah 20 tahun dan di atas 35 tahun merupakan usia berisiko untuk hamil dan melahirkan), paritas/jumlah kelahiran (semakin banyak jumlah kelahiran yang dialami oleh seorang ibu semakin tinggi risikonya untuk mengalami komplikasi), jarak antar kehamilan, status perkawinan (perempuan dengan status tidak menikah cenderung kurang memperhatikan kesehatan diri dan janinnya, selama kehamilan ia tidak melakukan ANC yang akan menyebabkan tidak terdeteksinya kelainan yang dapat mengakibatkan terjadinya komplikasi).

  • *Determinan antara(4) Akses terhadap pelayanan kesehatan Ada dua aspek utama: ketersediaan dan keterjangkauan. ketersediaan adalah tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan dengan jumlah dan kualitas yang memadai. keterjangkauan pelayanan kes mencakup jarak, waktu dan biaya.Tempat pelayanan yang lokasinya tidak strategis/sulit dicapai oleh para ibu menyebabkan berkurangnya akses ibu hamil terhadap pelayanan kesehatan. Walaupun ketersediaan pelayanan kesehatan sudah memadai, namun penggunaannya tergantung dari aksesibilitas masyarakat terhadap informasi.

  • *Determinan antara(5) Perilaku sehatHal ini antara lain meliputi:penggunaan alat kontrasepsi (ibu ber-KB akan lebih jarang melahirkan dibandingkan dengan ibu yang tidak ber-KB), pemeriksaan kehamilan (ibu yang melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur akan terdeteksi masalah kesehatan dan komplikasinya), penolong persalinan (ibu yang ditolong oleh dukun berisiko lebih besar untuk mengalami kematian dibandingkan dengan ibu yang melahirkan oleh tenaga kesehatan), perilaku menggugurkan kandungan (ibu yang berusaha menggugurkan kandungannya berisiko lebih besar untuk mengalami komplikasi).

  • *Determinan kontekstual/jauh (determinan sosial, ekonomi, budaya)(1) Status perempuan dalam keluarga dan masyarakatFaktor-faktor yang menentukan status perempuan a.l.:tingkat pendidikan (perempuan yang berpendidikan lebih tinggi cenderung lebih memperhatikan kesehatan diri dan keluarganya),pekerjaan (ibu yang bekerja di sektor formal memiliki akses yang lebih baik terhadap berbagai informasi, termasuk kesehatan),keberdayaan perempuan (woman empowerment) yang memungkinkan perempuan lebih aktif dalam menentukan sikap dan lebih mandiri dalam memutuskan hal yang terbaik bagi dirinya, termasuk kesehatan atau kehamilannya. Salah satu indikator dari pemberdayaan perempuan adalah tingkat pendidikan, yang antara lain digambarkan dengan tingkat melek huruf (literacy rate). Semakin rendah tingkat melek huruf suatu negara biasanya semakin tinggi AKI.

  • *Determinan kontekstual/jauh (determinan sosial, ekonomi, budaya)(2) Status keluarga dalam masyarakatYaitu variabel keluarga perempuan. Variabel ini a.l. penghasilan kel, kekayaan kel, tingkat pendidikan dan status pekerjaan anggota kel, juga dapat berpengaruh terhadap risiko mengalami kematian ibu.Status masyarakatVariabel ini meliputi a.l. tingkat kesejahteraan, ketersediaan sumberdaya (misalnya jumlah tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia), serta ketersediaan dan kemudahan transportasi. Terkait pula pada tingkat kemakmuran suatu negara serta besarnya perhatian pemerintah terhadap masalah kesehatan. Kemiskinan juga merupakan salah satu faktor penghambat dalam upaya penurunan AKI.

  • Kerangka rencana aksi nasional percepatan penurunan AKI *

  • *Strategi Penurunan Kematian IbuMencegah atau memperkecil kemungkinan seorang perempuan untuk menjadi hamil Mencegah atau memperkecil kemungkinan seorang perempuan hamil mengalami komplikasi yang membahayakan jiwanya atau janinnya selama hamil, bersalin dan nifasMencegah atau memperkecil terjadinya kematian pada seorang perempuan yang mengalami komplikasi selama hamil, bersalin dan nifas

  • *Strategi PertamaMencegah KehamilanSelama seorang perempuan tidak hamil ia tidak berisiko mengalami kematian ibu. Menurunkan angka kesuburan merupakan cara efektif mencegah kehamilan dan menghilangkan risiko kematian ibu Keluarga Berencana menurunkan AKI melalui penurunan life time risk of maternal death (risiko kematian kumulatif seumur hidup)

    Penurunan risiko kematian yang berhubungan dengan kehamilanPenurunan jumlah kehamilan rata-rata yang dialami perempuan.

  • *Strategi KeduaMencegah Komplikasi Obstetri (1)Komplikasi obstetri yang dapat dicegah dan/atau diidentifikasi secara diniPerdarahan antepartum dan postpartumPersalinan macet/lamaInfeksi/sepsis postpartumKomplikasi abortusPreeklamsi/eklamsiKehamilan ektopikRuptura uteri

  • *Strategi KetigaMencegah Kematian IbuWalaupun kebanyakan komplikasi obstetri tidak dapat dicegah dan diperkirakan, namun tidak berarti bahwa komplikasi tsb tidak dapat ditangani. Mengingat bahwa setiap ibu hamil berisiko untuk mengalami komplikasi obstetri, maka ibu perlu mempunyai akses terhadap pelayanan kegawat-daruratan obsteridengan penanganan adekuat, hampir semua kematian ibu dapat dicegah.

  • *Tiga Premis Pelayanan ObstetriIntervensi untuk mendekatkan pelayanan obstetri kepada setiap ibu hamil didasari oleh tiga premis:Sebagian ibu hamil akan mengalami komplikasi obstetriSebagian besar dari komplikasi tersebut tidak dapat diperkirakan atau dicegahPerempuan yang mengalami komplikasi harus mendapatkan pelayanan obstetri yang memadai agar diri dan janinnya dapat diselamatkan sekaligus mencegah kesakitan berkepanjangan

  • *Klasifikasi IntervensiMenurut Dampaknya Terhadap Penurunan Kematian IbuDampak LangsungJangka PendekDampak Tak Langsung(Jangka Menengah)Dampak Jangka PanjangPelayanan KesehatanPerbaikan GiziPerbaikan EkonomiPerbaikan PendidikanPemberdayaan perempuanPiramida intervensi

  • *4 Pilar Safe Motherhood

    Pemberdayaan Perempuan

    Pelayanan Kesehatan Primer

    Keluarga Berencana

    PelayananKesehatan Dasar

    PelayananObstetri Esensial

    Asuhan Antenatal

    Persalinan Bersih dan Aman

    Safe MotherhoodSumber: WHO, Mother-Baby Package, 1994

  • *Tiga Jenis Terlambat Dalam RujukanTerlambat mengambil keputusan Terlambat mencapai fasilitas kesehatan yang dibutuhkanTerlambat memperoleh pertolongan yang dibutuhkan di fasilitas kesehatan

  • *Terlambat mengambil keputusanPengambilan keputusan untuk merujuk merupakan langkah pertama dalam menyelamatkan ibu yang mengalami komplikasi obstetri. Keterlambatan di tingkat keluarga ini dipengaruhi oleh banyak hal, misalnya:ketidakmampuan ibu/keluarganya untuk mengenali tanda bahaya, ketidaktahuan ke mana mencari pertolongan, faktor budaya, keputusan tergantung kepada suami, ketakutan akan besarnya biaya yang perlu dibayar untuk transportasi dan perawatan di rumah sakit, serta ketidakpercayaan akan kualitas pelayanan kesehatan.

  • *Terlambat mencapai fasilitas kesehatan yang dibutuhkanBila keputusan untuk merujuk telah diambil, ibu akan menuju ke fasilitas pelayanan kedaruratan obstetri. Keterlambatan dalam mencapai fasilitas kesehatan dapat dipengaruhi oleh jarak, ketersediaan dan efisiensi sarana transportasi, serta biaya.

  • *Terlambat memperoleh pertolongan yang dibutuhkan di fasilitas kesehatanHal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, misalnya:jumlah dan keterampilan tenaga kesehatan,ketersediaan alat, obat, transfusi darah dan bahan habis pakai, manajemen serta kondisi fasilitas pelayanan.

  • Perlunya upaya upaya inovasi spt :Komitmen Pemerintah Pusat dan Daerah dlm hal anggaran dan rencana aksi percepatan penurunan AKIRevitalisasi program keluarga berencanaDukungan masyarakat madani : IDI, IDAI, POGI, IBI, PPNI, IAKMI, PERINASIA, LSM, dllDukungan development partnersAIP MNH (Australia Indonesia Partnership for Maternal and Neonatal Health)GAVI (Global Alliance for Vaccine & Immunization)MCHIP (Maternal & Child Integrated Program)Pengembangan buku KIA oleh JICAUNICEF, WHO, USAID*

  • REFERENSI Kemenkes,2013. rencana aksi percepatan penurunan AKI di Indonesia.http://kgm.bappenas.go.id/document/datadokumen/24_DataDokumen.pdfhttp://www.gizikia.depkes.go.id/artikel/upaya-percepatan-penurunan-angka-kematian-ibu-dan-bayi-baru-lahir-di-indonesia/http://theprakarsa.org/new/ck_uploads/files/Prakarsa%20Policy_Oktober_Rev3-1.pdf

    *

  • *

    ***