UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA...
Transcript of UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA...
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MATERI IMAN KEPADA RASUL-RASUL ALLAH
MELALUI MEDIA FLIP CHART DAN
STRATEGI PERMAINAN BALON NOT
PADA SISWA KELAS VIII SMP NUSANTARA
DESA GEDANGAN KECAMATAN TUNTANG
KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2019/2020
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
NOVITA RAZABIYAH
NIM 23010-15-0088
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
ii
iii
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MATERI IMAN KEPADA RASUL-RASUL ALLAH
MELALUI MEDIA FLIP CHART DAN
STRATEGI PERMAINAN BALON NOT
PADA SISWA KELAS VIII SMP NUSANTARA
DESA GEDANGAN KECAMATAN TUNTANG
KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2019/2020
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
NOVITA RAZABIYAH
NIM 23010-15-0088
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
iv
v
vi
vii
MOTTO
أسوة حسنة لمن كان يرجو لقد كان لكم في رسول للا
كثيراللا واليوم اآلخر وذكر للا Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat
dan dia banyak menyebut Allah. (Q.S. Al-Ahzab:21)
Sekolah yang rajin, harus dapat rangking dan cari jalan yang tidak berisiko
agar kau bisa memilih kerja di perusahaan manapun yang kau mau. Sekolah yang
rajin, maksimalkan belajar, dan ambil jalan yang berisiko dan taklukkan agar kau
bisa membeli perusahaan mana yang kau mau (Dikutip dari buku rich dad, poor
dad karya Robert T. Kiyosaki).
Percaya pada diri anda. Apapun yang dapat dibayangkan dan diyakini oleh
pikiran anda. Bisa diraih. Believe and Achieve (Dikutip dari buku Believe and
Achieve karya Paul Hanna)
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada pihak-pihak yang sudah mendukung
dan membantu:
1. Kedua orang tua saya bapak Minto Raharjo dan alm. Ibu Wastini, yang
telah memberikan dukungan, doa dalam setiap langkah saya sehingga
dapat menyelesaikan studi. Terimakasih telah menyayangi, merawat
dan menjadikan saya lebih berarti.
2. Terimakasih juga kepada kakak-kakak saya, Hermanto beserta
keluarga, Pres Sinarmi beserta keluarga, Yuli Purwanto beserta
keluarga, Tusnita Rahayu beserta keluarga yang sudah menuntun
langkah saya, memberi dukungan, doa serta semangat yang luar biasa.
3. Terimaksih kepada teman-teman Pondok Edi Mancoro yang setia
mendukung dan memberi semangat.
4. Terimaksih kepada murid-murid saya di TPQ Nur Istiqlal 411 yang
selalu memberi keceriaan dan kebahagiaan.
5. Terimaksih kepada teman-teman IAIN Salatiga angkatan 2015 yang
sudah membantu serta memberi semangat saya.
6. Terimakasih kepada teman-teman organisasi dan komunitas yang
sudah membantu dan menyemangati saya.
7. Dan semua pihak-pihak yang telah membantu saya, yang tidak bisa
saya sebutkan satu persatu.
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb.
Puji syukur saya haturkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, inayah dan hidayah-Nya kepada kita sehingga
penulis bisa dimudahkan dalam menyusun skripsidan setiap langkahnya.
Shalawat serta salam semoga senantiasa kita haturkan kepada junjung an
kita nabi agung Muhammad SAW, yang senantiasa kita nantikan
syafa’atnya.
Penulisan skripsi ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh
gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini adalah “Upaya
Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Iman Kepada
Rasul-Rasul Allah Melalui Media Flip Chart dan Strategi Permainan
Balon Not pada Siswa Kelas VIII SMP Nusantara Desa Gedangan
Kecamatan Tuntang Desa Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020”.
Penulisan skripsi tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari
berbagai pihak yang telah berkenan memberikan motivasi dan membantu
baik moril maupun materiil. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyyudin Baidhawy, M.Ag. selaku Rektor IAIN
Salatiga.
x
2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan, serta Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Wakil Dekan
Bidang Akademik.
3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Agama Islam.
4. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing skripsi
yang telah meluangkan waktunya, tenaga dan fikirannya serta
kesabarannya unruk membimbing dalam penulisan skripsi saya.
5. Bapak Dr. Fatchurrohman, S.Ag., M.Pd. selaku Dosen Pembimbinng
Akademik.
6. Ibu Siti Rofiah, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SMP Nusantara.
7. Bapak Ahmad Syukuri, S.Pd. selaku Guru Pendidikan Agama Islam
SMP Nusantara.
8. Siswa dan siswi Kelas VIII SMP Nusantara serta guru dan karyawan
SMP Nusantara.
9. Seluruh Dosen dan Karyawan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Prodi Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga yang telah berkenan
memberikan ilmu pengetahuan dan pelayanan administrasi kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan studi dengan baik.
10. Kepada pihak-pihak yang telah membantu baik segi moril maupun
materiil yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih penulis
ucapkan atas segala bantuannya dalam terselesainya skripsi ini.
xi
Penulis menyadari bahwa dalam tulisan ini tentunya masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu. Penulis mengharapkan masukan dan
kritik yang membangun dari pembaca. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat untuk pembaca sekalian juga penulis pastinya.
Akhirnya hanya hanya kepada Allah SWT, penuliss berserah diri
memohon petunjuk dan ampunan-Nya.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Salatiga, 3 September 2019
Penulis
Novita Razabiyah
NIM 23010 15 0088
xii
ABSTRAK
Razabiyah, Novita. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
Materi Iman Kepada Rasul-Rasul Allah melalui Media Flip Chart dan
Strategi Permaianan Balon Not pada Siswa Kelas VIII SMP
Nusantara Desa Gedangan Kecamatan Tuntang Desa Gedangan
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2019/2020. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan.
Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Salatiga. Pembimbing: Dr. Imam Sutomo, M.Ag.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Pendidikan Agama Islam, Media Flip Chart, Strategi
Permainan Balon Not
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan media
flip chart dan strategi permainan balon not dapat meningkatkan hasil belajar
Pendidikan Agama Islam materi iman kepada rasul-rasul Allah pada siswa kelas
VIII SMP Nusantara Desa Gedangan Kecamatan Tuntang Desa Gedangan
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pembelajaran 2019/2020.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Terdiri dari dua
siklus. Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini
yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, refleksi. Dalam analisis data
menggunakan pendekatan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar
siswa dari tiap siklusnya. Pada pra siklus dari 24 siswa yang berhasil tuntas KKM
5 siswa dengan persentase 20,83%. Sedangkan untuk yang belum tuntas
sebanyak 19 siswa dengan persentase 79,17% dengan rata-rata 61,45. Setelah
pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan sebanyak 11 siswa berhasi tuntas
dengan persentase 45,83%. Sedangkan untuk yang belum tuntas sebanyak 13
siswa dengan persentase 54,17% dengan rata-rata 72,91. Kemudian diadakan lagi
siklus II dan terjadi peningkatan yaitu sebanyak 23 berhasil tuntas KKM dengan
persentase 95,83%. Sedangkan yang belum tuntas tersisa 1 siswa dengan
persentase 4,17% dengan rata-rata 86,75. Jadi penggunaan media flip chart dan
strategi permainan balon not dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama
Islam materi iman kepada rasul-rasul Allah pada siswa kelas VIII SMP Nusantara
Desa Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2019/2020.
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN BERLOGO IAIN ..................................................................... ii
HALAMAN SAMPUL ................................................................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ............................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................ vi
MOTTO ........................................................................................................ vii
PERSEMBAHAN ......................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................. ix
ABSTRAK .................................................................................................... xii
DAFTAR ISI ................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 7
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8
D. Kegunaan Penelitian ............................................................................ 8
E. Hipotesisi Tindakan dan Indikator Pencapaian ................................... 9
F. Definisi Operasional ............................................................................ 10
xiv
G. Metode Penelitian ................................................................................ 12
H. Sistematika Penelitian .......................................................................... 18
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Hasil Belajar ...................................................................... 20
1. Pengertian Hasil Belajar .................................................................. 20
2. Faktor-Faktor yang mempengaruhi hasil belajar ............................. 28
B. Pendidikan Agama Islam ..................................................................... 31
1. Pengertian PAI ................................................................................ 31
2. Fungsi dan Tujuan PAI ................................................................... 32
C. Iman Kepada Rasul-Rasul Allah .......................................................... 35
1. Pengertian Iman Kepada Rasul-Rasul Allah ................................... 35
2. Kedudukan Rasul ............................................................................ 37
3. Tugas Para Rasul ............................................................................. 38
4. Sifat Para Rasul ............................................................................... 39
5. Rasul Ulul Azmi .............................................................................. 42
6. Hikmah ............................................................................................ 45
D. Media Flip Chart ................................................................................. 47
1. Pengertian Media ............................................................................ 47
2. Manfaat Penggunaan Media Belajar dan Pembelajaran .................. 47
3. Pengertian Media Flip Chart .......................................................... 48
E. Strategi Permainan Balon Not ............................................................. 49
1. Pengertian Strategi Pembelajaran ................................................... 49
2. Pengertian Strategi Permainan Balon Not ....................................... 51
xv
3. Teknik Permainan Balon Not .......................................................... 51
4. Klarifikasi Penulis Buku Strategi Permainan Balon Not ................ 53
F. Kajian Pustaka ..................................................................................... 54
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMP Nusantara ...................................................... 60
1. Profil Sekolah .................................................................................. 60
2. Visi Misi dan Tujuan Sekolah ......................................................... 60
3. Organisasi Sekolah .......................................................................... 61
4. Data Sarana Prasarana yang Dimiliki ............................................. 62
B. Tempat Waktu dan Subyek Penelitian ................................................. 69
1. Tempat Penelitian ............................................................................ 69
2. Waktu penelitian ............................................................................. 69
3. Subyek Penelitian ............................................................................ 69
C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ......................................................... 69
1. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus .................................................... 69
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ........................................................ 70
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ...................................................... 75
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus .................................................. 81
1. Analisis Kegiatan Pra Siklus ........................................................... 81
2. Analisis Kegiatan Siklus I ................................................................ 85
3. Analisis Kegiatan Siklus II .............................................................. 93
B. Pembahasan ......................................................................................... 101
xvi
1. Pengukuran Hasil Belajar Tes Proses ............................................. 102
2. Pengukuran Hasil Belajar Tes Tertulis ........................................... 105
BAB V PENUTUP
1. Kesimpulan ...................................................................................... 109
2. Saran ................................................................................................. 110
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 112
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................. 114
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data Organisasi SMP Nusantara
Tabel 3.2 Data Prasarana SMP Nusantara
Tabel 3.3 Data Sarana SMP Nusantara
Tabel 4.1 Daftar Nilai Hasil Belajar Pra Siklus Materi Iman Kepada Rasul-
Rasul Allah
Tabel 4.2 Data Nilai KKM Pra Siklus
Tabel 4.3 Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus I Materi Iman Kepada rasul-
Rsul Allah
Tabel 4.4 Data Perolehan Nilai KKM Siklus I
Tabel 4.5 Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
Tabel 4.6 Lembar Observasi Siswa Siklus I
Tabel 4.7 Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus II Materi Iman Kepada Rasul-
Rasul Allah
Tabel 4.8 Data Perolehan Nilai KKM Siklus II
Tabel 4.9 Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
Tabel 4.10 Lembar Observasi Siswa Siklus II
Tabel 4.11 Pengukuran Hasil Belajar Tes Proses Siklus I
Tabel 4.12 Pengukuran Hasil Belajar Tes Proses Siklus II
Tabel 4.13 Data Nilai Rata-Rata Antar Siklus Materi Iman Kepada Rasul-
Rasul Allah
xviii
Tabel 4.14 Data Ketuntasan KKM Siswa Antar Siklus Materi Iman
Kepada Rasul- Rasul Allah
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Diagram Batang Persentase Ketuntasan Nilai Pra Siklus
Gambar 4.2 Diagram Batang Persentase Ketuntasan KKM Nilai Siklus I
Gambar 4.3 Diagram Batang Persentase Ketuntasan Nilai Siklus II
Gambar 4.4. Diagram Batang Data Nilai Rata-Rata Antar Siklus Materi
Iman Kepada Rasul-Rasul Allah
Gambar 4.5 Diagram Batang KKM Siswa Antar Siklus Materi Iman
Kepada Rasul-Rasul Allah
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 2 Lembar Soal Siklus I
Lampiran 3 Lembar Jawab Siswa Siklus I
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 5 Lembar Soal Siklus II
Lampiran 6 Lembar Jawab Siswa Siklus II
Lampiran 7 Daftar Nama Siswa Kelas VIII
Lampiran 8 Daftar Nilai SKK
Lampiran 9 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 10 Surat Balasan Penelitian
Lampiran 11 Surat Penunjukkan Pembimbing Skripsi
Lampiran 12 Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 13 Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 14 Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan dalam era sekarang ini sangatlah penting. Ki Hajar
Dewantara (dalam Kadir, 2012:62) memberi definisi pendidikan
sebagai tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Maksudnya
pendidikan menuntun segala kekuatan pada anak-anak itu agar mereka
sebagai manusia dan anggota masyarakat dapatlah mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta komunikasi yang di dalamnya
mengandung transformasi pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan-
keterampilan, di dalam dan di luar sekolah yang berlangsung
sepanjang hayat, dari generasi ke generasi. Undang-Undang Dasar
1945 (versi Amandemen) adalah:
Pasal 31, ayat 3 menyebutkan,”pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-
undang”
2
Pasal 31, ayat 5 menyebutkan,”Pemerintah memajukan ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama
dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan
umat manusia”.
Ki Hajar Dewantara, pelopor Pendidikan Nasional Indonesia,
diterapkan oleh guru dalam mengelola kelasnya dengan memainkan
tiga peran utama yaitu (dalam Kadir, 2012:112) :
a. Tut Wuri Handayani, memberikan dorongan kepada siswa
untuk terus beupaya memahami materi yang diajarkan
b. Ing Madyo Mangun Karso, menjadi mitra atau teman diskusi
bagi sisiwa untuk memperkaya
c. Ing Ngarso Sung Tulodo, memberikan bimbingan dan arahan
kepada sisiwa ketika menghadapi kesulitan belajar.
Dengan berpegang pada prinsip ini maka akan tercipta suasana
belajar dan mengajar yang lebih efektif serta kondusif. Sehingga
tercapai hasil belajar yang baik serta sesuai kurikulum.
Berbicara mengenai belajar dan pembelajaran adalah
membicarakan sesuatu yang tidak pernah berakhir. Dari manusia ada
dan berkembang di muka bumi sampai akhir zaman proses belajar dan
pembelajaran akan terus berlangsung. Menurut Suyono dan Hariyanto
(2011:1), Belajar adalah suatu proses dan aktivitas yang selalu
dilakukan dan dialami manusia sejak manusia di dalam kandungan,
buaian, tumbuh berkembang dari anak-anak remaja sehingga menjadi
3
dewasa, sampai ke liang lahat, sesuai dengan prinsip pembelajaran
sepanjang hayat.
Belajar dalam pandangan Islam memiliki makna yang penting.
Karena tidak bisa dipungkiri bahwa setiap manusia tidak bisa lepas
dari aktivitas belajar. Dengan belajar manusia dapat mengetahui hal
baru yang belum diketahuinya. Allah memberikan pengajaran pertama
kali kepada Nabi Muhammad melalui surat al-Al-‘Alaq yang berbunyi:
اقرأ باسم ربك الذي خلق }1{ خلق اإلنسان من علق}2{اقرأ وربك
األكرم}3{الذي علم بالقلم}4{عل م اإلنسان ما لم يعلم}5{كال إن اإلنسان
جعى}8{أرأيت الذي ليطغى}6{أن رآه استغنى}7{إن إلى ربك الر
ينهى}9{عبدا إذا صلى}10{أرأيت إن كان على اله دى}11{أو أمر
يرى}14{كال بالتقوى}12{أرأي ت إن كذب وتولى}13{ألم يعلم بأن للا
لئن لم ينته لنسفعا بالناصية}15{ناصية كاذبة خاطئة }16{ فليدع ناديه
د واقترب }19{ بانية}18{ كال ال ت طعه واسج }17{ سندع الز
Artinya : “Bacalah dengan (menyebut) Nama Tuhanmu yang
menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah, dan Tuhanmu lah yang paling pemurah, yang mengajar
(manusia) dengan perantara kalam. Dia mengajarkan kepada manusia
apa yang tidak diketahuinya. Ketahuilah! Sesungguhnya manusia
benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba
cukup. Sesungguhnya hanya kepada Tuhanmulah kembali(mu).
Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang, seorang
hamba ketika dia mengerjakan salat, bagaimana pendapatmu jika
orang yang melarang itu berada di atas kebenaran, atau di amenyuruh
bertakwa (kepada Allah)? Bagaimana pendapatmu jika orang yang
melarang itu mendudstakan dan berpaling? Tidakkah dia mengetahui
bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya?ketahuilah,
4
sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik
ubun-ubunnya, (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi
durhaka. Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk
menolongnya), kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah,
sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah
dan dekatlah 9dirimu kepada Tuhan)” (Al-Qur’an al-Karim,
2009:597).
Proses belajar-mengajar merupakan kegiatan melaksanakan
kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat membawa para siswa
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan
pada dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-
perubahan tingkah laku baik intelektual, moral, maupun sosial. Dalam
mencapai tujuan tersebut siswa berinteraksi dengan lingkungan belajar
yang diatur guru melalui proses pengajaran.
Kurikulum dapat berubah sesuai dengan keadaan dan
zamannya. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Proses pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013 mengacu
pada pendekatan dan model yang sesuai dengan standar proses, dan
penilaian serta rancangan implementasi yang dikembangkan. Untuk
memenuhi itu, guru harus berlatih mulai dari perencanaan
pembelajaran sampai pelaksanaan. Menggunakan praktik pelaksanaan
pembelajaran dengan media dan strategi pembelajaran yang menarik
dan tepat.
5
Pendidikan agama Islam (PAI) merupakan salah satu mata
pelajaran yang diberikan kepada siswa mulai dari tingkah dasar sampai
perguruan tinggi yang syarat dengan muatan nilai. Dalam konteks
NKRI yang notabene mayoritas masyarakat memeluk agama Islam,
seharusnya PAI mendasari pendidikan-pendidikan lain, serta menjadi
inti dan primadona bagi masyarakat, orang tua, dan peserta didik. Mata
pelajaran PAI juga sebaiknya mendapat waktu yang proporsional,
bukan hanya di madrasah atau sekolah-sekolah yang bernuansa Islam,
tetapi di sekolah umum. Demikian pula dalam halnya peningkatan
mutu pendidikan, PAI harus dijadikan tolak ukur dalam membentuk
watak dan kepribadian peserta didik serta membangun moral bangsa.
Secara sadar atau tidak sadar PAI masih belum mendapat
tempat dan waktu yang proporsional. Lebih dari itu karena tidak
termasuk mata pelajaran yang di UN-kan sehingga keberadaannya
sering kali kurang mendapat perhatian. Pelaksanaan PAI di sekolah
atau madrasah masih menunjukkan berbagai permasalahan yang
kurang menyenangkan.
Di samping itu, masih terdapat sederet respons kritis terhadap
pendidikan Agama Islam di sekolah atau madrasah yang dilontarkan
oleh berbagai pihak. Ketuntasan peserta didik dalam pendidikan agama
Islam hanya diukur dengan seberapa banyak hafalan dan kemampuan
mengerjakan ujian tulis di kelas, penanaman kepribadian dan akhlak
6
karimah kurang mendapat perhatian padahal materi agama Islam syarat
dengan muatan nilai-nilai.
Kondisi demikian perlu dijadikan bahan pemikiran oleh
pengelola, dan tenaga pendidik PAI untuk mengembangkan suatu
sistem perbaikan yang berkesinambungan sehingga dapat
meningkatkan perbaikan mutu yang berkelanjutan.
Dari hasil survei dan wawancara dengan guru PAI pada bulan
juli 2019 di SMP Nusantara Desa Gedangan Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang kondisi terakhir sebelum pelaksanaan tindakan
kelas pada VIII materi iman kepada rasul-rasul Allah swt. peneliti
menemukan beberapa permasalahan terkait dengan pembelajaran PAI
di kelas tersebut yaitu hasil belajar PAI yang kurang memuaskan.
Terlihat dari nilai PAI yang masih rendah, pengajaran guru yang
kurang menarik hanya monoton, tidak memakai media ataupun media
yang dapat menarik siswa saat pembelajaran, hanya menggunakan
metode ceramah sehingga membuat siswa bosan. Terlihat juga suasana
yang kurang kondusif, siswa kurang fokus, banyak yang sibuk sendiri,
kurang aktifnya siswa serta semangat yang menurun ketika
pembelajaran berlangsung.
Dari permasalahan tersebut penulis merasa perlu menciptakan
pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Dengan menggunakan
media serta strategi yang tepat, agar mampu membuat siswa
bersemangat, aktif, kreatif dengan mengoptimalkan potensi yang ada
7
pada siswa untuk meningkatkan hasil belajar PAI khususnya materi
iman kepada rasul-rasul Allah swt. Pembelajaran yang peneliti
kembangkan dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan
menggunakan media flip chart dan strategi permainan balon not.
Media pembelajaran menggunakan media flip chart merupakan salah
satu perantara yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari
pendidik kepada peserta didik dengan pembawaan yang praktis dan
mudah mengambil secara singkat inti dari materi. Alat ini terdiri dari
sebuah papan bertingkat pada mana sejumlah lembaran kertas
dijepitkan. Sehingga diharapkan mampu memudahkan pendidik dan
peserta didik dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul ”Upaya Peningkatan
Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Iman Kepada Rasul-
Rasul Allah melalui Media Flip Chart dan Strategi Permainan Balon
Not pada kelas VIII SMP Nusantara Desa Gedangan Kecamatan
Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020”.
B. Rumusan Masalah
Apakah penerapan pembelajaran melalui media flip chart dan
strategi permainan balon not dapat meningkatkan hasil belajar
pendidikan agama Islam (mencapai target standar kriteria ketuntasan
8
minimal) dalam materi iman kepada rasul-rasul Allah pada siswa
kelas VIII SMP Nusantara Desa Gedangan Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2019/2020.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui penerapan
pembelajaran melalui media flip chart dan strategi permainan balon
not dapat meningkatkan hasil belajar pendidikan agama Islam
(mencapai target standar kriteria ketuntasan minimal) dalam materi
iman kepada rasul-rasul Allah pada siswa kelas VIII SMP Nusantara
Desa Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun
pelajaran 2019/2020.
D. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis
maupun praktis.
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan pemikiran dalam
mengoptimalkan disiplin ilmu dalam proses belajar mengajar
sekolah.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Siswa akan lebih fokus, aktif, kreatif, inovatif, dan
bersemangat dalam pembelajaran menggunakan media flip
chart dan strategi permainan balon not dalam pembelajaran.
9
b. Bagi Guru
Guru diharapkan dapat mengoptimalkan penggunaan media
flip chart dan strategi permainan balon not dalam pembelajaran
PAI.
c. Bagi Sekolah
Memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam
perbaikan proses pembelajaran para gurunya dengan
menggunakan media flip chart dan strategi permainan balon
not.
d. Bagi Peneliti
Menambah wawasan serta pengalaman tentang pelaksanaan
pembelajaran dengan media flip chart dan strategi permainan
balon not.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Adapun hipotesis atau dugaan sementara yang penulis
kemukakan dalam penelitian ini adalah penerapan media flip chart
dan strategi permainan balon not dapat meningkatkan hasil belajar
PAI materi iman kepada rasul-rasul Allah pada siswa kelas VIII
SMP Nusantara Desa Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang Tahun pelajaran 2019/2020.
10
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan media pembelajaran flip chart dan strategi
permainan balon not bisa dikatakan berhasil jika indikator
keberhasilan dapat dijumpai sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Adapun indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah :
a. Siswa dinyatakan tuntas belajar apabila nilai minimal 75
(KKM individu).
b. Secara klasikal dari total siswa di kelas 85% telah tuntas atau
telah mencapai KKM.
F. Definisi Operasional
1. Hasil belajar
Menurut Suprijono (dalam Thobroni, 2017:20-21), hasil belajar
adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-
sikap, apresiasi, dan keterampilan. Sedangkan menurut Sudjana (2009:
22), hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Jika menurut beberapa
ahli seperti, Gagne dan Briggs (dalam Suprihatiningrum, 2017: 37)
hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
sebagai akibat perbuatan belajar dan diamati melalui penampilan siswa
(learner’s performance). Hasil belajar siswa dapat diketahui setelah
materi diajarkan dilakukan tes. Hasil belajar siswa dikatakan
meningkat jika nilai siswa bisa tuntas atau di atas Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM). Untuk PAI di sekolah KKM nya yaitu 75. Dengan
11
hasil belajar membuat siswa termotivasi untuk dapat meningkatkan
hasil belajar agar lebih baik lagi.
2. Pendidikan Agama Islam
Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana
dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,
menghayati, hingga mengimani, bertakwa, dan berakhlak mulia dalam
mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-
Qur’an dan Al-Hadis, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan,
serta penggunaan pengalaman (Majid, 2014: 11). Menurut Darajat
(1987: 87), Pendidikan Agama Islam sebagai usaha sadar generasi tua
untuk mengalihkan pengalaman, pengetahuan, kecakapan, dan
keterampilan kepada generasi muda agar kelak menjadi manusia
muslim, bertakwa kepada Allah swt., berbudi pekerti luhur, dan
berkepribadian yang memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran
agama Islam dalam kehidupannya.
Jadi penulis menyimpulkan Pendidikan Agama Islam yaitu
upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk
mengamalkan ajaran agama dalam kehidupannya yang bersumber dari
kitab suci Al-Qur’an dan Al-Hadis.
3. Materi Iman Kepada Rasul-Rasul Allah
Iman kepada rasul-rasul Allah adalah memercayai atau meyakini
dalam hati bahwa Allah telah mengutus utusan-Nya (rasul) kepada umat-
Nya untuk mengajarkan atau menyebarkan ajaran Islam, sehingga umat
12
manusia memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat, yang dibarengi
dengan kesesuaian ucapan lisan, dan menunjukkan perilaku yang
mencerminkan sikap beriman kepada rasul-rasul Allah swt.
Rasul ulul azmi, yakni nabi dan rasul yang memiliki keteguhan hati
dalam menghadapi cobaan dari Allah swt.
4. Media Flip Chart
Menurut Gintings (2010: 142) flip chart yaitu alat media yang
terdiri dari sebuah papan bertiang pada mana sejumlah lembaran kertas
koran BTanko dijepitkan. Kertas koran digunakan untuk menuliskan
materi ataupun rangkuman hasil diskusi. Jadi berfungsi sebagai papan
tulis. Kelebihan flip chart yaitu dapat dibaca kembali sewaktu-waktu
oleh siswa karena bisa disimpan.
5. Strategi Permainan Balon Not
Menurut Kurniasih dan Sani (2017: 46) Balon not adalah
sebuah balon yang berisikan sebuah kertas ukuran 15 x 12 cm dengan
lima buah garis yang disebut paranada, dengan kunci G. Tiap balon
menunjukkan bentuk, nilai not dan tanda diam (sebagai durasi) serta
letak not (lambang nada) sebagai pitch atau tinggi rendah nada.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan
kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang
dibuat oleh guru di kelas nya sendiri. Secara umum, terdapat empat
13
langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, refleksi. Berikut ini adalah gambaran keempat
langkah dalam PTK :
Bagan 1.1 Skema Pelaksanaan Siklus PTK
2. Subyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Nusantara Desa Gedangan
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Subyek pada penelitian
ini adalah siswa kelas VIII SMP Nusantara Desa Gedangan
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.
3. Langkah-langkah Penelitian
Berikut ini adalah gambaran empat langkah dalam PTK
yang dikemukakan oleh Arikunto (2006: 16).
a. Perencanaan
14
Langkah pertama adalah melakukan perencaaan secara
matang dan teliti. Dalam perencanaan PTK, terdapat tiga
kegiatan dasar, yaitu identifikasi masalah, merumuskan
masalah, dan pemecahan masalah. Identifikasi masalah yang
tepat akan mengarahkan hasil penelitian sehingga dapat
bermanfaat bagi peningkatan hasil belajar siswa. Masalah yang
diangkat adalah masalah yang dapat dilihat, dirasakan,
didengar secara langsung oleh guru. Setelah itu baru
pemecahan masalah dengan tepat.
Langkah selanjutnya yaitu : (1) Menyiapkan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) menggunakan media flip
chart dan strategi permainan balon not, (2) Mempersiapkan
sarana prasarana pendukung yang dibutuhkan dalam proses
pembelajaran, (3) Mempersiapkan soal mengenai materi iman
kepada rasul-rasul Allah.
b. Pelaksanaan (Acting)
Tahap kedua PTK adalah pelaksanaan. Pelaksanaan
adalah menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap
satu, yaitu bertindak di kelas. Hendaknya perlu diingat bahwa,
pada tahap ini, tindakan harus sesuai dengan rencana, tetapi
harus terkesan alamiah dan tidak direkayasa.
15
c. Pengamatan (Observation)
Tahap ketiga dalam PTK adalah pengamatan. Observasi
adalah alat untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah
mencapai sasaran. Pada langkah ini, peneliti harus
menguraikan jenis data yang dikumpulkan, cara
mengumpulkan, dan alat atau instrumen pengumpulan data.
d. Refleksi
Tahap keempat atau terakhir dalam PTK adalah refleksi.
Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa
yang telah dilakukan. Refleksi juga sering disebut dengan
istilah “memantul”. Dalam hal ini, peneliti seolah memantulkan
pengalamannya ke cermin, sehingga tampak jelas
penglihatannya, baik kelemahan dan kekurangannya.
4. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data
sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi atau yang disebut pula dengan
pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian
terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat
indra. Jadi, mengobservasi dapat dilakukan melalui
penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan
pengecap.
16
b. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta
alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,
pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok. Dalam menggunakan
metode tes, peneliti menggunakan instrumen berupa tes
atau soal-soal tes. Soal tes terdiri dari banyak butiran tes
(item) yang masing-masing mengukur satu jenis variabel.
c. Dokumentasi
Sebagai objek yang diperhatikan (ditatap) dalam
memperoleh informasi, kita memperhatikan tiga macam
sumber, yaitu tulisan (paper), tempat (place), dan kertas
atau orang (people). Dalam mengadakan penelitian yang
bersumber pada tulisan inilah kita telah menggunakan
metode dokumentasi.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan
digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar
kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah. Adapun
instrumen yang digunakan dalam penelitisn ini adalah sebagai
berikut:
a. Lembar Observasi
17
Lembar observasi digunakan untuk menjamin
keterlaksanaan pembelajaran dengan media flipchart dan
strategi permaianan balon not. Lembar observasi adalah
lembar penilaian untuk aktivitas belajar siswa dan guru
dalam mengajar.
b. Lembar Tes
Tes adalah alat ukur yang digunakan dalam rangka
pengukuran dan penilaian. Tes yang digunakan dalam
penilaian ini adalah tes tertulis yang dilaksanakan setelah
proses pembelajaran dengan menggunakan media flip chart
dan strategi permaianan balon not.
c. Dokumentasi
Pengambilan gambar dalam penelitian. Baik berupa
ketika kegiatan pembelajaran berlangsung ataupun ketika
observasi dilakukan. Bisa berupa gambar saat penelitian,
sarana pra sarana dan lain sebagainya.
6. Analisis Data
Pengumpulan data ibarat merupakan jantungnya PTK,
maka analisis data merupakan jiwanya PTK. Langkah yang harus
ditempuh setelah pengumpulan data adalah menganalisis data
tersebut. Baik data kuantitatif dari angket dan tes hasil belajar
maupun data kualitatif dari hasil wawancara dan pengamatan,
keduanya harus dianalisis. Analisis data meupakan usaha (proses)
18
memilih, memilah, membuang, dan menggolongkan data untuk
menjawab dua permasalahan pokok; (1) tema apa yang dapat
ditemukan pada data-data ini dan (2) seberapa jauh data-data ini
dapat menyokong tema tersebut (Basrowi dan Suwandi, 2008:31).
Penelitian ini menggunakan analisis data dengan rumusan
sebagai berikut:
a. Penilaian rata-rata kelas
Rata-rata kelas dicari dengan menggunakan :
Rata-rata kelas = 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂
b. Penilaian Untuk Ketuntasan Belajar
Penelitian untuk ketuntasan belajar dapat dicari dengan :
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐭𝐮𝐧𝐭𝐚𝐬 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐭𝐮𝐧𝐭𝐚𝐬
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐤𝐞𝐬𝐞𝐥𝐮𝐫𝐮𝐡𝐚𝐧 𝐬𝐢𝐬𝐰𝐚 𝐱 𝟏𝟎𝟎%
H. Sistematika Penulisan
Agar mempermudah para pembaca dalam mengikuti uraian
penyajian data penelitian ini, maka akan penulis paparkan sistematika
penulisan sebagai berikut:
a. BAB I Pendahuluan, mencakup: Latar Belakang Masalah,
Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian,
Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan, Definisi
Operasional, Metode Penelitian, Sistematika Penulisan
19
b. BAB II Landasan Teori, mencakup Kajian Teori, Kajian
Pustaka
c. BAB III Pelaksanaan Penelitian, mencakup: Gambaran
Sekolah,Deskripsi Pelaksanaan Per Siklus
d. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, mencakup:
Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus, Pembahasan
e. BAB V Penutupan, mencakup: Kesimpulan dan Saran.
20
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Burton mendefinisikan bahwa belajar merupakan suatu
perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi
individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya
sehingga mereka dapat berinteraksi dengan lingkungannya. Kata
kunci pendapat Burton adalah “interaksi”. Interaksi ini memiliki
makna sebagai sebuah proses. Seseorang yang sedang melakukan
kegiatan secara sadar untuk mencapai tujuan perubahan tertentu,
maka orang tersebut dikatakan sedang belajar. Kegiatan atau
aktivitas tersebut disebut aktivitas belajar (Hosnan, 2014:3).
Dalam buku Belajar dan Pembelajaran, Suyono dan
Hariyanto (2017: 12-13) menerangkan beberapa pendapat dari para
ahli mengenai belajar. Menurut Hilgard, belajar adalah suatu
proses di mana suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya
respon terhadap suatu situasi. Sedangkan Gagne menyatakan
bahwa belajar adalah sebuah proses perubahan tingkah laku yang
meliputi perubahan kecenderungan manusia, seperti sikap, minat,
atau nilai dan perubahan kemampuannya, yaitu peningkatan
kemampuan untuk melakukan berbagi jenis kinerja. Hampir mirip
dengan definisi Gagne, Divesta and Thompson dalam Sukmadinata
menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang
21
relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman. Secara ringkas
Gagne dan Berliner dalam sumber yang sama, menyatakan bahwa
belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang muncul
karena pengalaman. Sedangkan menurut Nawawi, dkk (1992: 116)
Belajar berarti ingin mengetahui apa yang belum diketahui dan
menguasai apa yang belum dikuasai. Gusmanto, dkk juga
berpendapat (2019: 53) bahwa belajar adalah suatu aktivitas atau
suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan
ketrampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan mengokohkan
kepribadian.
Dari sekian banyak pendapat penulis menyimpulkan bahwa
belajar adalah suatu proses ingin tahu dimana perubahan tingkah
laku dan peningkatan kemampuan untuk melakukan berbagai jenis
kinerja sebagai hasil dari pengalaman.
Menurut Suprijono (dalam Thobroni, 2017:19-20), prinsip-
prinsip belajar terdiri dari tiga hal. Pertama, prinsip belajar adalah
perubahan perilaku sebagai hasil belajar yang memiliki ciri-ciri
sebagai berikut.
a. Sebagai hasil tindakan rasional instrumental, yaitu perubahan
yang disadari.
b. Kontinue atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya.
c. Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup.
d. Positif atau berakumulasi.
22
e. Aktif sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan.
f. Permanen atau tetap, sebagaimana dikatakan oleh Wittig,
belajar sebagai “any relatively permanent change in an
organism’s behavioral repertoire that accurs as a result of
experience”.
g. Bertujuan dan terarah.
h. Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan.
Kedua, belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena
dorongan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah
proses sistemik yang dinamis, konstruktif, dan organik. Belajar
merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen belajar.
Ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada
dasarnya adalah hasil interaksi antara peserta didik dan
lingkungannya.
Jadi dalam belajar kita juga harus memiliki prinsip. Agar
tidak goyah dan dapat membuat konsisten dalam belajar. Prinsip
itu haruslah dipegang teguh dan disesuaikan dengan tujuan belajar.
Menurut Suprijono (dalam Thobroni, 2017:20), tujuan
belajar yang eksplisit diusahakan untuk dicapai dengan tindakan
instruksional yang dinamakan instructional effects, yang biasanya
berbentuk pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan, tujuan
belajar sebagai hasil yang menyertai tujuan belajar instruksional
disebut nurturant effects. Bentuknya berupa kemampuan berfikir
23
kritis dan kreatif, sikap terbuka dan demokratis, menerima orang
lain, dan sebagainya. Tujuan ini merupakan konsekuensi logis dari
peserta didik “menghidupi” (live in) suatu sistem lingkupan belajar
tertentu. Fathurrohman dan Sulistyorini menambahkan (2012: 13)
Tujuan belajar dimaksudkan untuk memberikan landasan belajar
yaitu, dari bekal pengetahuan yang sudah dimiliki peserta didik
sampai ke pengetahuan berikutnya.
Memiliki prinsip dan tujuan dalam belajar yang jelas.
Setidaknya dapat membuat jalan ke depan lebih mudah.
Menentukan hasil belajar seperti apa yang ingin dicapai. Intinya
tujuan belajar yaitu agar terciptanya perubahan kedepannya yang
lebih baik dengan usaha yang serius untuk mencapai keberhasilan
belajar.
Keberhasilan hasil belajar merupakan keberhasilan siswa
setelah mengikuti satuan pembelajaran tertentu (Wati, 2016: 82).
Sedangkan menurut Sudjana (2009: 22), hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya. Jika menurut beberapa ahli seperti, Gagne
dan Briggs (dalam Suprihatiningrum, 2017: 37) hasil belajar
adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa sebagai akibat
perbuatan belajar dan diamati melalui penampilan siswa (learner’s
performance). Reigeluth berpendapat bahwa hasil belajar atau
pembelajaran dapat juga dipakai sebagai pengaruh yang
24
memberikan suatu ukuran nilai dari metode (strategi) alternatif
dalam kondisi yang berbeda. Ia juga mengatakan secara spesifik
bahwa hasil belajar adalah suatu kinerja (performance) yang
diindikasikan sebagai suatu kapabilitas (kemampuan) yang telah
diperoleh.
Menurut Suprijono (dalam Thobroni, 2017:20-21), hasil
belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-
pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Merujuk
pemikiran Gagne, hasil belajar berupa hal-hal berikut.
a. Informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan
pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun
tertulis. Kemampuan merespons secara spesifik terhadap
rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak
memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah,
maupun penerapan aturan.
b. Keterampilan intelektual, yaitu kemampuan
mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan
intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasi,
kemampuan analitis-sintesis fakta-konsep, dan
mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Keterampilan
intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas
kognitif bersifat khas.
25
c. Strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan
mengarahkan aktivitas kognitifnya. Kemampuan ini
meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam
memecahkan masalah.
d. Keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan
serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi
sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.
e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek
berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa
kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai.
Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai
sebagai standar perilaku.
Jadi hasil belajar yaitu kemampuan-kemampuan yang
dimiliki oleh siswa akibat dari pengaruh yang memberikan suatu
ukuran nilai dari metode alternatif dalam kondisi yang berbeda
dalam belajar yang dapat diamati melalui penampilan siswa.
Menurut Bloom (dalam Umiarso dan Gojali, 2010: 141),
terdapat tiga ranah dalam membagi hasil belajar. Pembahasan dari
tiga ranah taksonomi Bloom sebagai berikut:
a. Ranah Kognitif
Yaitu proses mengetahui tentang sesuatu yang untuk
diubah, direduksi, disimpan dan dipakai untuk dirinya serta alam
26
sekitar. Dalam taksonominya Bloom mengemukakan enam
tingkatan kemampuan yang dimiliki individu pada aspek kognitif,
yaitu pengetahuan (mengingat, menghafal), pemahaman
(menginterpretasikan), aplikasi (menggunakan konsep untuk
memecahkan suatu masalah), analisis (menjabarkan suatu konsep),
sintesis (menggabungkan bagian-bagian konsep menjadi suatu
konsep yang utuh), dan evaluasi (membandingkan nilai, ide,
metode)
b. Ranah Afektif
Yaitu berkenaan sikap seseorang dan nilai. Berikut ini
pembagian ranah afektif sebagai hasil belajar, yakni:
(1) Reciving/attending, yaitu kepekaan siswa dalam
menerima stimulasi dari luar yang datang kepada
siswa bentuk masalah, situasi, gejala dan lain-lain.
(2) Responding atau jawaban, yaitu reaksi yang
diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang
datang dari luar.
(3) Valuing (penilaian), yakni kepercayaan terhadap
nilai dan gejala stimulus.
(4) Organisasi, yakni pengembangan dari nilai termasuk
hubungan satu nilai dengan nilai lain.
27
(5) Karakteristik, yakni hubungan semua sistem nilai
yang mempengaruhi kepribadian dan tingkah
lakunya.
c. Ranah Psikomotoris
Hasil belajar psikomotoris tampak dalam bentuk
keterampilan dan kemampuan bertindak individu. Ada enam
tingkatan keterampilan sebagai berikut:
(1) Gerakan refleks (gerakan yang tidak sadar).
(2) Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar.
(3) Kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya
membedakan visual dan auditif, motoris.
(4) Kemampuan dalam bidang fisik, misalnya kekuatan.
(5) Gerakan-gerakan keterampilan.
(6) Kemampuan yang berkenaan dengan gerakan
ekspresif dan interpretatif.
Guru harus tahu tiga ranah dalam hasil belajar. Jadi
setidaknya bisa meneliti dan mengamati. Apakah hasil belajar
mengalami penurunan atau peningkatan. Sehingga dapat
merumuskan tujuan pengajaran, memilih metode dan media yang
tepat serta menyiapkan alat penilaian yang tepat baik tes maupun
non tes.
28
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Dalam belajar banyak sekali faktor-faktor yang
mempengaruhi. Menurut Purwanto (dalam Thobroni, 2017: 28-30)
berhasil atau tidaknya perubahan dalam tingkah laku dipengaruhi
oleh berbagi macam faktor yang dibedakan menjadi dua golongan
sebagai berikut.
a. Faktor yang ada pada diri organisme tersebut yang disebut
faktor individual. Faktor individual meliputi hal-hal berikut.
(1) Faktor kematangan atau pertumbuhan
Faktor ini berhubungan erat dengan kematangan atau
tingkat pertumbuhan organ-organ tubuh manusia.
(2) Faktor kecerdasan atau inteligensi
Di samping faktor kematangan, berhasil atau tidaknya
seseorang mempelajari sesuatu dipengaruhi pula oleh
faktor kecerdasan. Di mana setiap anak mempunyai
kecakapan masing-masing yang berbeda.
(3) Faktor latihan dan ulangan
Dengan rajin berlatih, sering melakukan hal yang
berulang-ulang, kecakapan dan pengetahuan yang
dimiliki menjadi semakin dikuasai dan makin
29
mendalam. Selain itu, dengan seringnya berlatih, akan
timbul minat terhadap sesuatu yang dipelajari itu.
(4) Faktor motivasi
Motif merupakan pendorong bagi suatu organisme
untuk melakukan sesuatu. Seseorang tidak akan mau
berusaha mempelajari sesuatu dengan sebaik-baiknya
jika ia tidak mengetahui pentingnya dan faedahnya dari
hasil yang akan dicapai dari belajar.
(5) Faktor pribadi
Setiap manusia memiliki sifat kepribadian masing-
masing yang berbeda dengan manusia lainnya. Sifat-
sifat kepribadian tersebuat turut berpengaruh dengan
hasil belajar yang dicapai.
b. Faktor yang ada di luar individu yang disebut faktor sosial.
Termasuk ke dalam faktor di luar individual atau faktor sosial
antara lain:
(1) Faktor keluarga atau keadaan rumah tangga
(2) Suasana dan keadaan keluarga yang bermacam-macam
turut menentukan bagaimana dan sampai mana belajar
dialami anak-anak.
30
(3) Faktor guru dan cara mengajarnya. Saat anak belajar di
sekolah, faktor guru dan cara mengajarnya merupakan
faktor penting. Sikap dan kepribadian guru, tinggi
rendahnya pengetahuan yang dimiliki guru dan
bagaimana cara guru mengajarkan pengetahuan tersebut
kepada peserta didiknya turut menentukan hasil belajar
yang akan dicapai.
(4) Faktor alat-alat yang digunakan dalam belajar-
mengajar. Faktor guru dan cara mengajarnya berkaitan
erat dengan ketersediaan alat-alat pelajaran yang
tersedia di sekolah.
(5) Faktor lingkungan dan kesempatan yang tersedia.
Lingkungan yang mendukung akan membuat hasil
belajar yang baik, begitu sebaliknya. Dan mengenai
kesempatan belum tentu setiap orang diberikan
kesempatan.
(6) Faktor motivasi sosial. Motivasi sosial dapat berasal
dari orangtua yang selalu mendorong anak untuk rajin
belajar, motivasi dari orang lain. Pada umumnya,
motivasi semacam ini diterima anak tidak dengan
sengaja, bahkan tidak dengan sadar.
31
Dari berbagai faktor itu setiap individu pasti berbeda-beda
pengaruhnya. Penting bagi seorang pendidik untuk memahami
faktor yang mempengaruhi hasil belajar.
B. Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana
dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,
menghayati, hingga mengimani, bertakwa, dan berakhlak mulia
dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya
kitab suci Al-Qur’an dan Al-Hadis, melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman (Majid, 2014:
11). Menurut Darajat (1987: 87), Pendidikan Agama Islam sebagai
usaha sadar generasi tua untuk mengalihkan pengalaman,
pengetahuan, kecakapan, dan keterampilan kepada generasi muda
agar kelak menjadi manusia muslim, bertakwa kepada Allah swt.,
berbudi pekerti luhur, dan berkepribadian yang memahami,
menghayati, dan mengamalkan ajaran agama Islam dalam
kehidupannya, sedangkan menurut A. Tafsir, Pendidikan Agama
Islam adalah bimbingan yang diberikan seseorang kepada
seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan
ajaran Islam. Usaha untuk menyiapkan peserta didik untuk
mengenal, memehami, menghayati hingga mengimani, bertakwa,
dan berakhlak mulia agar menjadi manusia muslim yang
32
mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber uatmanya kitab suci
Al-Qur’an dan Al-Hadis.
Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam itu secara
keseluruhannya terliput dalam lingkup Al-Qur’an dan Al-Hadis,
keimanan, akhlak, fiqih/ibadah, dan sejarah, sekaligus
menggambarkan bahwa ruang lingkup Pendidikan Agama Islam
mencakup perwujudan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan
hubungan manusia dengan Allah swt., diri sendiri, sesama
manusia, makhluk lainnya maupun lingkungannya (Hablum
minallah wa hablum minannas).
2. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam untuk sekolah/madrasah
berfungsi sebagai berikut (Majid, 2014:15-16).
a. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan
ketakwaan peserta didik kepada Allah swt. yang telah
ditanamkan dalam lingkungan keluarga. Pada dasarnya dan
ketakwaan dilakukan oleh setiap orang tua dalam keluarga.
Sekolah berfungsi untuk menumbuh kembangkan lebih
lanjut dalam diri anak melalui bimbingan, pengajaran, dan
pelatihan agar keimanan dan ketakwaan tersebut dapat
berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat
perkembangan.
33
b. Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencari
kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
c. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungannya baik lingkungan fisik maupun
lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya
sesuai dengan ajaran agama Islam.
d. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-
kesalahan, kekurangan-kekurangan, dan kelemahan-
kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman,
dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari.
e. Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari
lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat
membahayakan dirinya dan menghambat perkembangan
menuju manusia Indonesia seutuhnya.
f. Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara
umum, sistem dan fungsional.
g. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang
memiliki bakat khusuus di bidang Agama Islam agar bakat
tersebut dapat berkembang secara optimal sehingga dapat
dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi orang lain.
Adapun tujuan menurut Abdurrahman Saleh (dalam
Suparta, 2016: 275-276) adalah:
34
a. Tujuan Pendidikan Jasmani ( Adhaf al-Jismiyah) yakni
mempersiapkan diri manusia sebagai pengemban tugas
khalifah di bumi, melalui pelatihan keterampilan-
keterampilan fisik. Beliau berpijak pada pendapat Imam
Nawawi yang menafsirkan al-Qawy sebagai kekuatan
iman yang ditopang oleh kekuatan fisik (QS. 2: 247, 8:
60).
b. Tujuan Pendidikan Rohani (Adhaf al-ruhaniyah) yakni
bertujuan untuk selalu meningkatkan ketaatan dan
kesetiaan hanya kepada Allah semata dan melaksanakan
moralitas Islami yang diteladani oleh Nabi saw. Dengan
berdasarkan pada cita-cita ideal dalam Al-Qur’an (QS.
3:19).
c. Tujuan Pendidikan Akal (Adhaf al-Aqliyah) pengarahan
untuk menemukan kebenaran dan sebab-sebabnya
dengan melihat tanda-tanda kekuasaan Allah dan
menemukan pesan-pesan ayat-ayat-Nya yang membawa
iman pada Sang Pencipta.
d. Tujuan pendidikan sosial (Adhaf al-Ijtima’iyah). Yakni
yang bertujuan untuk membentuk kepribadian yang
utuh dari roh, tubuh dan akal.
35
C. Iman Kepada Rasul-Rasul Allah
1. Pengertian Iman Kepada Rasul-Rasul Allah
Iman secara bahasa berasal dari kata إيمانا-يؤمن -أمن yang
berarti percaya. Sedangkan secara istilah iman berarti keyakinan
dalam hati, perkataan di lisan, amalan dengan anggota badan,
bertambah dengan melakukan ketaatan, dan berkurang dengan
maksiat. Iman di dalam Islam memiliki enam pilar yang wajib
dimiliki oleh setiap muslim. Salah satunya adalah iman kepada
rasul-rasul Allah swt. Seperti yang telah difirmankan Allah swt.:
Q.S Ali Imran : 164
ن أنفسهم يتلوا لقد من للا على المؤمنين إذ بعث فيهم رسول م
يهم ويعل مه ماالكتب والحكمة وإن كا نوا من قبل لفى عليهم ءايته ويز ك
بين ضلل مArtinya: “Sungguh Allah telah memberi kepada orang-
orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka
seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan
kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan
mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan
sesungguhnya sebelum (kedatangan nabi) itu, mereka adalah
benar-benar dalam kesesatan yang nyata.”(QS Ali- imran:164)
Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah swt telah mengutus
beberapa rasul di muka bumi ini untuk mengajarkan dan menuntun
manusia ke jalan yang lurus. Beberapa rasul yang telah diutus oleh
Allah swt., dikaruniai dengan mukjizat, kitab, dan suhuf untuk
bekal berdakwah kepada seluruh umat manusia.
Allah juga menyuruh kita untuk beriman pada rasul, seperti
dalam firman-Nya dalam Q.S Al-Baqarah : 285
36
ب ه والمؤ منون كل ءامن باهلل سول أنزل إليه من ر ءامناالر
ق بين احد م سله وقاللوا س وملءكته وكتبه ورسلهالل نفر معنا ن ر
مووأطعنا غفرا نك ربنا و إ ليك المصير
Artinya : Rasul telah beriman kepada Al-Qur’an yang
diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula oramg-orang
yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya. (Mereka mengatakan) : “Kami
tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain)
dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar
dan kami taat.” (Mereka berdoa): “Ampunilah kami Ya Tuhan
kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.”
Dari beberapa dalil tersebut, maka sudah menjadi
keharusan umat islam untuk mengimani adanya nabi dan rasul
Allah., nabi adalah seorang laki-laki yang diberi wahyu oleh Allah
untuk dirinya sendiri. Sedangkan rasul adalah seorang laki-laki
yang diberi wahyu untuk dirinya sendiri dan untuk kaumnya. Jadi
perbedaan nabi dan rasul adalah berkaitan dengan wahyu yang
diterimanya, wahyu yang diterima nabi hanya untuk dirinya
sendiri, sedangkan wahyu yang diterima rasul untuk dirinya sendiri
dan kaumnya.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa iman
kepada rasul-rasul Allah adalah memercayai atau meyakini dalam
hati bahwa Allah telah mengutus utusan-Nya (rasul) kepada umat-
Nya untuk mengajarkan atau menyebarkan ajaran Islam, sehingga
37
umat manusia memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat, yang
dibarengi dengan kesesuaian ucapan lisan, dan menunjukkan
perilaku yang mencerminkan sikap beriman kepada rasul-rasul
Allah swt.
2. Kedudukan Rasul
Syahadat rasul yang kita ucapkan menuntut kita untuk
mengakui bahwa Muhammad bin Abdullah adalah nabi dan
utusan Allah. Pengakuan akan kenabian dan kerasulannya itu
harus dibarengi dengan sikap yang benar dan proporsional,
tidak berlebihan, namun tentu juga tidak mengabaikan hak-
haknya. Beliau melarang sebagian sahabat yang
memperlakukannya secara berlebihan seraya menjelaskan
kedudukannya yaitu (Jasiman, 2011: 181-183).
a. Hamba Allah
Rasul saw. itu adalah hamba Allah, sehingga
kedudukan beliau adalah sebagai hamba Allah sebelum
segala-galanya. Dengan sebutan hamba Allah di antara
hamba-hamba Allah yang lain, beliau menanamkan prinsip
egaliter, beliau ingin diperlakukan secara wajar sebagai
manusia biasa. Prinsip ini penting agar kita akrab dan dekat
dengannya. Keakraban, kedekatan, dan kerendahan hati ini
telah diketahui oleh semua orang. Namun pada waktu yang
sama beliau adalah manusia pilihan yang lahir dari
38
keturunan pilihan, yang menyandang berbagai
kesempurnaan pada aspek-aspek lainnya. Pemahaman kita
tentang hal ini juga penting supaya tidak ada alasan untuk
memperolok-olokkan atau mendustakannya. Kedua hal ini
dapat kita pelajari lewat sejarah hidupnya.
b. Utusan Allah
Dengan kedudukan ini, beliau menjadi manusia
yang teristimewakan dengan risalah-Nya. Benar bahwa
beliau adalah manusia biasa, namun harap diingat bahwa di
samping itu beliau adalah seorang rasul (utusan Allah).
Para rasul Allah swt memiliki tugas dan sifat yang
diamanatkan Allah swt. adapun tugas dan sifat para rasul Allah
sebagai berikut.
3. Tugas para rasul
Allah mengutus para rasul di muka bumi, memiliki
tujuan dan tugas-tugas tertentu. Adapun tugas-tugas para rasul
di muka bumi ini sebagai berikut.
a. Pembawa ajaran tauhid yang benar
Para rasul yang di utus Allah di muka bumi ditugaskan
untuk mengajarkan ketauhidan, yakni mengimani Allah dan
tidak menyekutukannya.
b. Pembawa kabar gembira
39
Surah annisa ayat 165 merupakan penjelasan bahwa
diutusnya para rasul di muka bumi ini merupakan sebuah
kabar gembira bagi hamba-hamba Allah yang taat.
c. Pemberi peringatan
Para rasul yang diutus Allah di muka bumi, selain memiliki
tugas sebagai pembawa ajaran tauhid dan kabar gembira,
juga sebagai pemberi peringatan. Yakni mengingatkan
kepada seluruh umat manusia agar selalu berbuat baik,
menyembah kepada Allah dan tidak menyekutukannya.
d. Membina kehidupan manusia agar menerapkan akhlak
mulia
Tugas para rasul selain tugas di atas adalah membina
kehidupan manusia agar menerapkan akhlak yang mulia. Yakni
para rasul ditugaskan untuk menciptakan keharmonisan dalam
kehidupan dengan menerapkan akhlak-akhlak yang baik.
4. Sifat Para Rasul
Para rasul yang dipilih Allah untuk menyampaikan
risalahnya adalah manusia yang diberi beberapa keunggulan
oleh Allah dibanding manusia yang lain. Salah satunya
keunggulan yang dimiliki oleh para rasul adalah sifatnya. Sifat-
sifat yang dimiliki oleh para rasul dapat dikelompokkan menjadi
tiga. Adapun sifat-sifat tersebut sebagai berikut.
40
a. Siddiq
Yang berarti kebenaran. Hal ini menunjukkan bahwa
segala yang dikatakan oleh para rasul adalah sebuah
kebenaran.
b. Amanah
Yaitu sifat yang menunjukkan kepercayaan atau dapat
dipercaya. Para rasul yang diutus Allah merupakan
orang yang dipercaya oleh Allah untuk menjalankan
tugas yang telah diberikan oleh Allah. Oleh sebab itu
para rasul sudah pasti memiliki sifat amanah.
c. Tabligh
Artinya menyampaikan. Rasul yang diutus Allah
merupakan manusia yang ditugaskan untuk
menyampaikan risalah yang dibawanya. Risalah dari
Allah tersebut disampaikan oleh para rasul apa adanya,
tidak ditambah maupun dikurangi sedikitpun.
d. Fatanah
Artinya cerdas. Para rasul yang diutus Allah pasti
memiliki sifat fatanah atau memiliki kecerdasan di atas
rata. Karena setiap rasul yang diutus Allah memiliki
kesulitan dalam menghadapi kaum yang berbeda-beda.
Oleh karena itu, Allah menganugrahkan sifat fatanah
kepada setiap rasul yang diutus-Nya
41
Adapun lawan dari sifat wajib adalah sifat mustahil. Sifat
mustahil adalah sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh para
rasul Allah. Sifat mustahil bagi rasul Allah ada empat, yakni:
a. Kazib
Artinya dusta. Para rasul yang diutus Allah tidak
mungkin berkata dusta dalam setiap perilakunya.
Karena rasul Allah dikaruniani siddiq.
b. Khianat
Artinya tidak dapat dipercaya. Karena para rasul
merupakan manusia utusan Allah, maka sifat khianat
tidak mungkin dimiliki oleh para rasul Allah.
c. Kitman
Artinya menyembunyikan. Para rasul Allah tidak
mungkin memiliki sifat kitman, karena para rasul Allah
telah dikarunia sifat tabligh.
d. Baladah
Artinya bodoh. Para rasul Allah adalah manusia yang
selalu menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang
diatur serta dipermainkan umatnya. Maka dari itulah
para rasul tidak memiliki sifat baladah.
Dan yang terakhir adalah sifat jaiz. Yaitu sifat yang
boleh ada dan tidak pada diri para rasul Allah. Sifat jaiz
yang dimiliki oleh para rasul Allah adalah bukti bahwa
42
para rasul Allah juga merupakan manusia biasa. Para
rasul Allah juga memiliki sifat-sifat yang biasa dimiliki
oleh manusia pada umumnya, seperti makan, minum,
haus, lapar, letih, dan sebagainya.
5. Rasul Ulul Azmi
Perlu kita ketahui Allah telah mengutus para nabi dan
rasul dimuka bumi ini dengan jumlah yang banyak. Adapun nabi
dan rasul yang tertera di dalam Al-Qur’an berjumlah 25, yakni
a. Nabi Adam a.s. n. Nabi Idris a.s.
b. Nabi Nuh a.s. o. Nabi Hud a.s.
c. Nabi Saleh a.s. p. Nabi Ibrahim a.s.
d. Nabi Lut a.s. q. Nabi Ismail a.s.
e. Nabi Ishaq a.s. r. Nabi Yaqub a.s.
f. Nabi Yusuf a.s. s. Nabi Ayyub a.s.
g. Nabi Zulkifli a.s. t. Nabi Syu’aib a.s.
h. Nabi Yunus a.s. u. Nabi Musa a.s.
i. Nabi Harun a,s. v. Nabi Ilyas a.s.
j. Nabi Ilyasa’ a.s. w. Nabi Daud a.s.
k. Nabi Sulaiman a.s. x. Nabi Zakaria a.s.
l. Nabi Yahya a.s. y. Nabi Isa a.s.
m. Nabi Muhammad saw.
Dari 25 nabi di atas, terdapat beberapa nabi yang disebut
dengan rasul ulul azmi, yakni nabi dan rasul yang memiliki
43
keteguhan hati dalam menghadapi cobaan dari Allah swt..
Adapun ulul azmi adalah sebagai berikut.
a. Nabi Nuh a.s.
b. Nabi Ibrahim a.s.
c. Nabi Musa a.s.
d. Nabi Isa a.s.
e. Nabi Muhammad saw.
Selain itu, Allah juga telah menurunkan wahyu berupa
kitab suci kepada beberapa nabi, yaitu.
a. Nabi Musa a.s. menerima wahyu Kitab Taurat.
b. Nabi Daud a.s.menerima wahyu Kitab Zabur.
c. Nabi Isa a.s menerima wahyu Kitab Injil.
d. Nabi Muhammad saw menerima wahyu kitab Al-
Qur’an.
Selain dikarunia berupa wahyu kitab suci, Allah juga
memberikan beberapa mukjizat atau kelebihan kepada para nabi.
Adapun beberapa nabi yang menerima mukjizat tersebut
sebagai berikut.
a. Nabi Nuh a.s.
Diberi mukjizat oleh Allah dapat membuat
perahu yang sangat besar yang dapat memuat
semua umatnya yang beriman kepada Allah dan
44
semua jenis hewan yang hidup pada zaman
tersebut berpasang-pasangan.
b. Nabi Musa a.s.
Diberi mukjizat mempunyai tongkat yang dapat
berubah menjadi ular, jika tongkatnya
dipukulkan ke batu akan memancarkan air,
dapat membelah lautan, dan tangannya dapat
mengeluarkan cahaya ketika diminta bukti atas
kerasulannya.
c. Nabi Ibrahim a.s.
Mukjizat yang diberikan oleh Allah yaitu tidak
terbakar oleh api ketika dibakar hidup-hidup
oleh Raja Namrud.
d. Nabi Daud a.s.
Mukjizat yang diberikan adalah memberikan
suara yang sangat merdu dan bisa melunakkan
logam dengan tangannya.
e. Nabi Sulaiman a.s.
Mukjizat yang diberikan oleh Allah adalah
berbicara dengan binatang, menguasai jin, dan
dapat memerintah angin.
f. Nabi Isa a.s.
45
Mukjizat yang diberikan oleh Allah kepada nabi
Isa a.s. adalah bisa berbicara ketika bayi, bisa
mengobati berbagai macam penyakit yang sulit
disembuhkan, bisa membuat burung dari tanah,
dan bisa menghidupkan orang yang sudah
meninggal dengan izin Allah.
g. Nabi Muhammad saw.
Mukjizat yang diberikan oleh Allah kepada Nabi
Muhammad saw. Adalah bisa membelah bulan
menjadi dua walaupun hanya tampaknya, dapat
mengeluarkan air dari celah-celah jarinya. Al-
Qur’an sebagai kitab kitab yang paling lengkap
dan sempurna serta selalu dijaga kemurniannya
sampai akhir zaman, dan peristiwa Isra Mikraj.
6. Hikmah
Menurut Az-Zandani, dkk (2006:142-144) Hikmah
diutusnya para Rasul adalah:
a. Allah mengutus para Rasul untuk mengenalkan mereka
kepada Rabb yang menciptakan mereka dan mengajak
mereka agar beribadah kepada Allah semata mata
mengingkari apa saja yang disembah selain Allah.
b. Diutusnya mereka untuk memberi kabar gembira kepada
orang-orang mukmin dengan kenikmatan abadi yang
46
dijanjikan kepada mereka, sebagai balasan atas ketaatan
mereka.
c. Allah mengutus mereka untuk menegakkan agama,
menjaganya dan untuk berhukum dengan apa yang
diturunkan oleh Allah.
d. Diutusnya mereka untuk memberikan teladan yang baik
kepada umat manusia dalam perilaku yang benar, akhlak
yang mulia, ibadah yang benar dan keistiqamahan di atas
petunjuk Allah.
e. Allah mengutus mereka untuk menyelematkan manusia dari
perselisihan dalam pokok-pokok kehidupan mereka dan
menunjukkan mereka kepada kebenaran yang dikehidupan
oleh sang pencipta mereka.
Setelah mempelajari iman kepada rasul Allah baik
itu pengertiannya, nama-namanya, sifat-sifatnya, dan rasul
ulul azmi. Dengan beriman kepada rasul tentunya ada
hikmah yang dapat kita petik. Antara lain :
a. Meneladani sifat-sifat mulia para Nabi dan Rasul, seperti
bersikap adil, jujur, kesabaran, keteguhan, dan semangatnya
dalam berdakwah menegakkan ajaran-ajaran Allah.
b. Umat-umat terdahulu mengalami kehancuran dan mendapat
azab dari Allah karena mereka ingkar, sombong, dan
menyekutukan Allah. Hal ini menjadi pelajaran bagi kita
47
untuk senantiasa menjaga keimanan dan perilaku kita agar
sesuai dengan ajaran Allah.
c. Selalu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada
Allah agar negeri kita mendapat kemakmuran dan
keberkahan.
d. Kita selalu patuh dan taat dalam melaksanakan semua yang
diperintahkan oleh Allah dan menjauhi apa yang menjadi
larangan-Nya.
D. Media Flip Chart
1. Pengertian Media
Media pembelajaran dapat diartikan sebagai perantara
sampainya pesan belajar (message learning) dari sumber pesan
(message resource) kepada penerima pesan (message receive)
sehingga terjadi interaksi belajar mengajar (Kurniasih dan Sani,
2017: 19).
2. Manfaat Penggunaan Media dalam Belajar dan Pembelajaran
Dalam Pedoman Penatar Pekerti-AA yang diterbitkan oleh
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi-Departemen Pendidikan
Nasional disebutkan ada delapan manfaat media dalam
penyelenggaraan belajar dan pembelajaran (dalam Gintings, 2010:
141).
a. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan.
b. Proses instruksional lebih menarik.
48
c. Proses belajar lebih interaktif.
d. Jumlsh waktu belajar-mengajar dapat dikurangi.
e. Kualitas belajar dapat ditingkatkan.
f. Proses belajar dapat terjadi kapan dan di mana saja.
g. Meningkatkan sikap positif siswa terhadap proses dan
bahan belajar.
h. Peran pengajar dapat berubah kearah positif dan produktif.
Adapun jenisnya dibedakan menjadi empat yaitu: Visual,
Audio, Audio Visual, Multimedia. Dan
3. Pengertian Media Flip Chart
Media Flip Chart termasuk dalam media visual non
elektrik atau non elektronik. Yaitu media visual yang bekerjanya
atau penggunaannya tidak memerlukan listrik. Menurut Gintings
(2010: 142) flip chart yaitu alat media yang terdiri dari sebuah
papan bertiang pada mana sejumlah lembaran kertas koran blanko
dijepitkan. Kertas koran digunakan untuk menuliskan materi
ataupun rangkuman hasil diskusi. Jadi berfungsi sebagai papan
tulis. Untuk penggunaan flip chart, diperlukan spidol yang
sebaiknya dari jenis permanen (tahan air) dan bukan white board
marker.
Hasil diskusi yang dituliskan pada flip chart dapat dipajang
di dinding kelas agar dapat digunakan oleh siswa untuk mengingat
materi yang termuat di dalamnya. Kelebihan flip chart
49
dibandingkan papan tulis atau white board adalah bahwa tulisan
yang ada di flip chart dapat disimpan sebagai dokumentasi untuk
digunakan kembali. Isi flip chart dapat juga disiapkan lebih dahulu
oleh pengajar, misalnya tabel dan diagram, maupun poster.
Adapun Kelebihan media flip chart: mempermudah
memahami materi, bisa disimpan setelah dipergunakan.
Kekurangan media flip chart: tidak bisa jika siswanya banyak,
jangkauan terbatas
E. Strategi Permainan Balon Not
1. Pengertian Strategi Pembelajaran
Menurut Suyadi (2013:13) dalam konteks pendidikan,
strategi digunakan untuk mengatur siasat agar dapat mencapai
tujuan dengan baik. Dengan kata lain, strategi dalam konteks
pendidikan dapat dimaknai sebagai perencanaan yang berisi
serangkaian kegiatan yang di desain untuk mencapai tujuan
pendidikan. Sedangkan menurut Kurniasih dan Sani (2017: 4)
Strategi pembelajaran merupakan suatu kegiatan pembelajaran
yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran
dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Jadi strategi pembelajaran yaitu suatu siasat yang
digunakan agar tercapai suatu tujuan pembelajaran secara efektif
dan efesien.
50
Sedangkan permainan dalam strategi pembelajaran,
permainan yang akan memberi kesempatan untuk belajar
menghadapi situasi kehidupan pribadi sekaligus belajar
memecahkan masalah. Menurut Farida, dkk (2014: 50) dengan
bermain, anak juga berlatih merealisasikan rasa dan sikap percaya
diri (self confidence), memercayai orang lain (trust to people) serta
kemampuan bernegosiasi (negotiation ability). Lebih banjut farida
menegaskan bahwa belajar akan lebih efektif jika peserta didik dan
guru dalam keadaan fun. Dengan kegembiraan yang diperoleh,
akan mendorong mereka untuk belajar lebih banyak tanpa harus
merasa bosan atau terpaksa. Tentu saja aktivitas bermain itu harus
memiliki tujuan yang jelas, dirancang dengan saksama dan
terawasi dengan baik.
Secara garis besar, fungsi bermain yaitu ( Suhesti, 2017: 2).
a. Membantu perkembangan kemampuan intelektual
b. Meningkatkan perkembangan Bahasa
c. Meningkatkan perkembangan sosial
d. Meningkatkan daya kreativitas
e. Membangun kestabilan emosi
f. Mengembangkan keterampilan motorik.
Jadi permainan adalah belajar dengan efektif dan variatif
yang dapat menghilangkan kejenuhan dan memudahkan siswa
dalam memahami materi.
51
Disinilah peran guru untuk membangkitkan motivasi anak
sehingga mau melakukan belajar. Pada prinsipnya, permainan
dapat membangkitkan motivasi dan menemukan pemecahan suatu
masalah dalam belajar, seperti halnya permainan balon not dalam
penelitian ini juga untuk meningkatkan hasil belajar.
2. Pengertian Strategi Permainan Balon Not
Menurut Kurniasih dan Sani (2017: 46) Balon not adalah
sebuah balon yang berisikan sebuah kertas ukuran 15 x 12 cm
dengan lima buah garis yang disebut paranada, dengan kunci G.
Tiap balon menunjukkan bentuk, nilai not dan tanda diam (sebagai
durasi) serta letak not (lambang nada) sebagai pitch atau tinggi
rendah nada.
3. Teknik Permainan Balon Not
Semua balon ditempatkan pada sebuah tempat (kantong
balon), kemudian menunjukkan balon yang dipilih dan diletuskan
lalu isinya harus dibaca dan dijawab dengan lisan secara cepat
tepat sesuai kecepatan tangan mengganti balon lainnya.
Melalui permainan balon not, kecepatan merespon dituntut
sehingga dengan tempo yang cepat mampu membaca atau
menjawab dengan tepat, mudah menghafal serta terampil membaca
not. Tahap pelaksanaan ini dilakukan berdasarkan perencanaan
52
sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Selengkapnya tahap
pelaksanaan direncanakan sebagai berikut :
a. Pendahuluan
b. Memberi contoh, cara memainkan
c. Balon not dan cara membacanya
d. Pembentukan kelompok
e. Tanya jawab antar anggota dalam kelompok
f. Dengan permainan balon not
g. Pengukuran hasil belajar tes proses
h. Jawaban lisan
i. Pengukuran hasil belajar tes tertulis
j. Kesimpulan cara membaca balon not
k. Penutup.
Kelebihan strategi balon not:
a. Membantu perkembangan kemampuan intelektual
b. Menarik dan menyenangkan
c. Mempermudah mengingat
Kekurangan strategi permainan balon not
a. Biaya yang dikeluarakan tidak sedikit
b. Sedikit rumit
53
4. Klarifikasi Penulis Buku Strategi Permainan Balon Not
Pada tanggal 20 Agustus 2019 penulis mencoba
menghubungi penulis buku ”Konsep dan Implementasi Praktek
Pembelajaran dalam Kelas” yaitu bapak Aulia Fadhli, SH.I (nama
pena Berlin Sani) menanyakan perihal strategi permainan balon
not. Berikut kesimpulannya:
b. Permainan balon not pada intinya yaitu ada balon dan not,
abaikan notasi. Untuk pitch dan notasi lainnya untuk pemanis
saja supaya balon terlihat lebih menarik.
c. Untuk teknik permainan, yang kelompok: nanti siswa dibagi
beberapa kelompok, perkelompok diberi beberapa balon. Dan
juga menyiapkan stopwatch atau sejenisnya untuk menghitung
waktu dalam menjawab. Lalu secara bergantian salah satu
ambil balon diletuskan lalu dibaca kertas di dalamnya dengan
keras dan menjawab dengan secepatnya. Jika tidak bisa teman
lain bantu segera menjawab (tanya jawab kelompok). Jika
essay bisa gunakan tanda diam. Lihat tanda diamnya berapa
detik. Jawab dengan cepat sebelum waktu habis. Masing-
masing kelompok diberikan waktu lima menit.
d. Boleh diberi banyak improvisasi tergantung kreativitas guru.
Yang terpenting dibuat semenarik mungkin agar dapat
mengukur dan meningkatkan hasil belajar siswa. Boleh juga
54
ditambahkan perwakilan perkelompok ada yang maju ke depan
kelas untuk menyampaikan materi per sub bab yang sudah
dibagi.
e. Penggunaan strategi permainan ini intinya agar merangsang
semua indra yang ada di tubuh siswa dari pendengaran,
penglihatan dan lain sebagainya. Agar lebih fokus dan dapat
menyerap materi yang diberikan dengan mudah sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
F. Kajian Pustaka
Setelah penulis melakukan telaah pustaka sebagai bahan
referensi untuk bahan pertimbangan dan perbandingan dalam
melakukan penelitian. Sejauh penulis melakukan penelusuran.
Peneluis belum menemukan penelitian yang menggunakan media
flip chart bersamaan dengan strategi permainan balon not. Jika
menggunakan media flip chart banyak, tapi untuk strategi
permainan balon not belum ditemukan. Sama-sama memakai balon
tapi berbeda. Dan penulis akan membahas satu persatu mengenai
perbedaan penelitian ini dengan yang lainnya. Baik itu dari objek
kajian dan subyek penelitian, maupun hasil pembahasan atau
kesimpulan yang diperoleh dari penelitian. Dalam hal ini penulis
menemukan beberapa karya ilmiah yang memakai media yang
sama dan menggunakan strategi permainan yang hampir mirip
55
untuk dijadikan sebuah acuan, adapun hasil penelitian sebagai
berikut :
1. Kusumasari, Bernavita Karina. 13513241002 skripsi
berjudul “ Penggunaan Media Flip Chart Untuk
Meningkatkan Kompetensi Praktik Sulam Pita Pada Siswa
Tunagrahita Ringan di SLB Ganda Daya Ananda
Yogyakarta”. ( Yogyakarta: Perpustakaan Universitas
Negeri Yogyakarta, 2018). Tujuan penelitian ini untuk
menerapkan, meningkatkan serta membuktikan media flip
chart mampu meningkatkan kompetisi praktik sulam pita
pada siswa tunagrahita ringan di SLB G Daya Ananda
Yogyakarta. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan
Kelas dengan didesai dari Kemmis dan Taggart. Dengan
hasil penelitian yang menunjukkan peningkatan
kompetensi praktik sulam pita pada siswa tinagrahita
ringan di SLB G Daya Ananda Yogyakarta ditunjukkan
dari subyek lebih konsentrasi pada materi yang diajarkan,
subyek mampu dan mau menjiplak motif, subyek mampu
menyelesaikan tepat waktu, ukuran motif sudah
disesuaikan desain, subyek lebih konsentrasi pada materi
yang diajarkan, motivasi subyek untuk belajar besar,
subyek lebih mengerti materi yang disampaikan.
Peningkatann juga terjadi pada nilai rata-rata pada pra
56
tindakan sebesar 51, 14; pada siklus I sebesar 67,05; dan
pada siklus II sebesar 75,57; dan penggunaan media flip
chart terbukti dapat meningkatkan kompetensi praktik
sulam pita pada siswa tunagrahita ringan di SLB G Daya
Ananda Yogyakarta. Subyek I memperoleh nilai rata-rata
78,4 dengan kategori tinggi dan subjek II memperoleh
nilai rata-rata sebesar 72,73 dengan kategori tinggi.
2. Firman, Rilwana. 3201406051. Skripsi berjudul “
Efektivitas Penggunaan Media Flip Chart Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Pembelajaran Geografi Di SMA
Negeri 5 Cirebon Tahun Pelajaran 2009/2010”. Semarang:
Perpustakaan Universitas Negeri Semarang, 2011). Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan prestasi belajar antara siswa yang diajarkan
dengan media flip chart dibandingkan dengan siswa yang
diajarkan tanpa menggunakan media flip chart dan
mengetahui efektivitas penggunaan media flip chart
terhadap hasil belajar siswa pembelajaran geografi di
SMA Negeri 5 Cirebon tahun pelajaran 2009/2010.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket
dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
perbedaan hasil belajar pembelajaran menggunakan media
flip chart yaitu ada keefektivan dari perlakuan yang
57
diberikan kepada kelompok yang menggunakan media flip
chart.
3. Anggraini, Rara Exa. 1411080099. Skripsi berjudul “
Pengaruh Layanan Konseling Kelompok Dengan Teknik
Permainan Melalui Media Balon Estafet dalam
Meningkatkan Rasa Percaya Diri Peserta Didik Kelas VIII
SMP 15 Bandar Lampung Tahun 2018/2019”. ( Lampung:
Perpustakaan Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung, 2018). Tujuan penelitian ini yaitu untuk
meningkatkan rasa percaya diri peserta didik. Jenis
penelitian ini kuantitatif eksperimen yaitu yang dilakukan
dengan pemberian perlakuan tertentu terhadap subjek yang
bersangkutan dengan menggunakan Experimental Control
Group Design. Hasil menunjukkan layanan konseling
kelompok dengan teknik permainan malalui media balon
estafet berpengaruh dalam meningkatkan rasa percaya diri
peserta didik kelas VIII SMP Negeri 15 Bandar Lampung.
4. Bere, Tiberteus Loe. K4612142. Skripsi berjudul
”Penerapan Permainan Estafet Balon Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Guling Depan Pada Siswa Kelas IV SD
Negeri Karangasem 1 Kecamatan Laweyan Surakarta
Tahun Pelajaran 2015/2016”. (Surakarta: Universitas
Sebelas Maret Surakarta, 2016). Tujuannya untuk
58
meningkatkan hasil belajar senam lantai guling depan
pada siswa kelas IV SD Negeri Karangasem I Kecamatan
Laweyan Surakarta melalui estafet balon. Penelitian yang
digunakanyaitu penelitian tindakan kelas. Hasil analisis
menunukkan permainan estafet balon dapat meningkatkan
hasil belajar guling depan pada Siswa Kelas IV SD Negeri
Karangasem 1 Kecamatan Laweyan Surakarta Tahun
Pelajaran 2015/2016.
Setelah penulis melakukan kajian pustaka dari berbagai
macam judul di atas, menurut penulis persamaannya yaitu
menggunakan media flip chart. Terdapat perbedaan dalam
penelitian dari sudut materi, mata pelajaran, subjek penelitian,
tempat penelitian, dan hasil belajar peserta didik dalam
pembelajaran menggunakan media flip chart pada materi iman
kepada rasul-rasul Allah. Dan untuk strategi permainan balon not
sejauh penelusuran penulis belum menemukan yang menggunakan
strategi permainan balon not. Penulis mengambil penelitian yang
mirip menggunakan permainan balon. Sama halnya dengan
penggunaan media flip chart penelitian dengan strategi permainan
balon pun memiliki perbedaan. Oleh karena itu layak kiranya
penulis mengangkat skripsi yang berjudul “Upaya Peningkatan
Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Iman Kepada Rasul-
rasul Allah melalui Media Flip Chart dan Strategi Permainan
59
Balon Not Pada Siswa Kelas VIII SMP Nusantara Desa Gedangan
Kecamatam Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2019/2020”. Semoga dengan adanya penelitian ini muncul inovasi
pendidikan yang lebih kreatif, efektif dan efisien yang dapat
meningkatkan mutu pendidikan. Serta dapat menambah wacana
pendidikan.
60
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMP Nusantara
1. Profil Sekolah
Nama Sekolah : SMP Nusantara
Alamat :Jalan Raya Muncul Salatiga
Gedangan Tuntang Kabupaten
Semarang
NPSN : 20320218
Kode Pos : 50773
E-mail : [email protected]
Status Sekolah : Swasta
Akreditasi : B
Tahun Berdiri : 1993
Jumlah Siswa : 74
Luas Tanah : 1165m2
Nama Kepala Sekolah : Siti Rofiah, S.Pd.
2. Visi, Misi, Tujuan Sekolah
a. Visi
Terbentuknya insan yang beriman dan bertaqwa, berilmu dan
terampil dalam karya peduli pada lingkungan
b. Misi
1) Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan Agama Islam
dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat..
61
2) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif.
3) Mengembangkan kemampuan bakat dan prestasi.
4) Melestarikan seni serta mengembangkan seni dan budaya.
5) Menghasilkan karya yang berdaya guna.
6) Mengembangkan sikap peduli dan tanggap pada
lingkungan.
c. Tujuan
1) Peningkatan prestasi rerata nilai UN
2) Terpenuhinya buku pokok/referensi pelajaran siswa dengan
Rasio 1:1
3) Terpenuhinya alat/peraga/Media pendidikan sebesar 75%
4) Terpenuhinya ruang ruang pendidikan yang memadai
5) Teciptanya lingkungan sekolah yang sehat serta Bersih
Indah dan Nyaman (BERIMAN)
6) Semua siswa mencapai standar ketuntasan 5,5
7) Siswa terbiasa melaksanakan shalat dhuhur secara
berjamaah
8) Menghilangkan kebiasaan terlambat datang di sekolah.
3. Organisasi Sekolah
Berikut ini dta organisasi sekolah beserta guru yang mengajar
Tabel 3.1 Data Organisasi SMP Nusantara
NO NAMA JABATAN
1 Siti Rofiah,S.Pd Kepala Sekolah
2 H. Wahyudi,S.Pd Komite
3 Agung Patriyanto S.Pd ,M.Pd Pengawas
4 H.Abdul Manaf,BA Yayasan
5 Drs. Sutikno Guru
62
6 Hani SaidaM,S.Pd Guru
7 Dra.Titi Mulyani Guru
8 Nur Furidah S.Pd Guru
9 Sri Widyaningsih,S.Pd Guru
10 Siska Yulita Sari,S.Pd Guru
11 Susi Susanti,S.Pd Guru
12 Uyun Mihrozan N,S.Pd Guru
13 Rifqi Riyanto Guru
14 Ahmad Syukuri,S.Pd. Guru
15 Rahman Saleh Guru
16 Wiwin Ariningsih,SH Guru/Operator sekolah
17 Ridho Rohman,S.Pd Tokoh masyarakat
4. Data Sarana dan Prasarana yang Dimiliki
Berikut data sarana dan prasarana yang dimiliki SMP
Nusantara serta kondisinya. Dapat dilihat dalam tabel sebagai
berikut:
3.2 Tabel Data Prasarana SMP Nusantara
No Nama Prasarana Keterangan Panjang Lebar
1 Ruang kelas VII 1 9 6
2 GUDANG 1 2 2
3 KAMAR KECIL 2 2 2
4 kantor kasek 1 4 3
5 Ketrampilan 2 9 7
6 perpustakaan 1 9 7
7 Ruang .TU 1 2 4
63
8 Ruang .UKS 1 3 3
9 ruang guru 1 6 4
10 Ruang IX 1 9 7
11 Ruang Kelas VIII 1 9 6
12 Ruang Osis 1 2 2
Tabel 3.3 Data Sarana SMP Nusantara
No Jenis Sarana Letak Kepemilikan Jumlah Status
1 Tempat Sampah GUDANG Milik 1 Baik
2 Perlengkapan kebersihan GUDANG Milik 1 Baik
3 Meja Siswa Ruang IX Milik 22 Baik
4 Kursi Siswa Ruang IX Milik 22 Baik
5 Meja Guru Ruang IX Milik 1 Baik
6 Kursi Guru Ruang IX Milik 1 Baik
7 Papan Tulis Ruang IX Milik 1 Baik
8 Tempat Sampah Ruang IX Milik 1 Baik
9 Jam Dinding Ruang IX Milik 1 Baik
10 Tempat Sampah KAMAR KECIL Milik 0 -
11 Kloset Jongkok KAMAR KECIL Milik 1 Baik
12 Tempat Air (Bak) KAMAR KECIL Milik 1 Baik
13 Gayung KAMAR KECIL Milik 1 Baik
14 Gantungan Pakaian KAMAR KECIL Milik 0 -
15 Gayung (Small Bucket) KAMAR KECIL Milik 0 -
16 Gayung Air KAMAR KECIL Milik 0 -
17 Tempat Air KAMAR KECIL Milik 0 -
18 Meja Siswa Ruang Kelas VIII Milik 26 Baik
19 Kursi Siswa Ruang Kelas VIII Milik 26 Baik
20 Meja Guru Ruang Kelas VIII Milik 26 Baik
21 Kursi Guru Ruang Kelas VIII Milik 1 Baik
22 Papan Tulis Ruang Kelas VIII Milik 1 Baik
64
23 Lemari Ruang Kelas VIII Milik 1 Baik
24 Rak hasil karya peserta didik
Ruang Kelas VIII Milik 1 Tidak Baik
25 Tempat Sampah
Ruang Kelas VIII Milik 1 Baik
26 Tempat cuci tangan
Ruang Kelas VIII Milik 1 Baik
27 Jam Dinding Ruang Kelas VIII Milik 1 Baik
28 Kotak kontak Ruang Kelas VIII Milik 1 Baik
29 Alat Peraga Ruang Kelas VIII Milik 1 Tidak Baik
30 Papan Pajang Ruang Kelas VIII Milik 1 Tidak Baik
31 Soket Listrik Ruang Kelas VIII Milik 1 Tidak Baik
32
Soket Listrik/Kotak Kontak
Ruang Kelas VIII Milik 1 Baik
33 Meja Guru ruang guru Milik 1 Baik
34 Kursi Guru ruang guru Milik 1 Baik
35 Lemari ruang guru Milik 1 Baik
36 Tempat Sampah ruang guru Milik 1 Baik
37 Tempat cuci tangan ruang guru Milik 0 -
38 Jam Dinding ruang guru Milik 1 Baik
39 Kursi Kerja ruang guru Milik 0 -
40 Meja Kerja / sirkulasi ruang guru Milik 0 -
41 Papan pengumuman ruang guru Milik 1 Baik
42 Kursi dan Meja Tamu ruang guru Milik 0 -
43
Penanda Waktu (Bell Sekolah) ruang guru Milik 0 -
44 Papan Statistik ruang guru Milik 0 -
45 Meja Siswa ketrampilan Milik 10 Baik
46 Kursi Siswa ketrampilan Milik 10 Baik
47 Komputer ketrampilan Milik 10 Tidak Baik
48 Meja TU Ruang .TU Milik 1 Baik
49 Kursi TU Ruang .TU Milik 1 Baik
65
50 Lemari Ruang .TU Milik 1 Baik
51 Komputer TU Ruang .TU Milik 1 Baik
52 Printer TU Ruang .TU Milik 1 Baik
53 Mesin Ketik Ruang .TU Milik 1 Baik
54 Komputer Ruang .TU Milik 0 -
55 Tempat Sampah Ruang .TU Milik 0 -
56 Jam Dinding Ruang .TU Milik 0 -
57 Kursi Kerja Ruang .TU Milik 0 -
58 Meja Kerja / sirkulasi Ruang .TU Milik 0 -
59
Penanda Waktu (Bell Sekolah) Ruang .TU Milik 0 -
60 Brankas Ruang .TU Milik 0 -
61 Filing Kabinet Ruang .TU Milik 0 -
62 Papan Statistik Ruang .TU Milik 0 -
63 Soket Listrik Ruang .TU Milik 0 -
64
Soket Listrik/Kotak Kontak Ruang .TU Milik 0 -
65 Telepon Ruang .TU Milik 0 -
66 Lemari perpustakaan Milik 1 Baik
67 Tempat Sampah
perpustakaan Milik 0 -
68 Jam Dinding perpustakaan Milik 0 -
69 Kotak kontak perpustakaan Milik 0 -
70 Rak Buku perpustakaan Milik 2 Baik
71 Rak Majalah perpustakaan Milik 0 -
72 Rak Surat Kabar
perpustakaan Milik 0 -
73 Meja Baca perpustakaan Milik 20 Baik
74 Kursi Baca perpustakaan Milik 20 Baik
75 Kursi Kerja perpustakaan Milik 0 -
76 Meja Kerja / sirkulasi
perpustakaan Milik 0 -
77 Lemari Katalog perpustakaa Milik 0 -
66
n
78 Papan pengumuman
perpustakaan Milik 0 -
79 Meja Multimedia
perpustakaan Milik 0 -
80 Abacus perpustakaan Milik 0 -
81 Braille kit perpustakaan Milik 0 -
82 Globe timbul perpustakaan Milik 0 -
83 Magnifier lens set
perpustakaan Milik 0 -
84 Papan braille perpustakaan Milik 0 -
85 Papan geometri
perpustakaan Milik 0 -
86 Peta timbul perpustakaan Milik 0 -
87 Reglet dan pena
perpustakaan Milik 0 -
88 Sistem Simbol Braille
perpustakaan Milik 0 -
89 Lemari perpustakaan Milik 0 -
90 Alat Multimedia
perpustakaan Milik 0 -
91 Soket Listrik perpustakaan Milik 0 -
92
Soket Listrik/Kotak Kontak
perpustakaan Milik 0 -
93 Sumber Belajar Lain
perpustakaan Milik 0 -
94 Meja Siswa Ruang kelas VII Milik 23 Baik
95 Kursi Siswa Ruang kelas VII Milik 23 Baik
96 Meja Guru Ruang kelas VII Milik 23 Baik
97 Kursi Guru Ruang kelas VII Milik 23 Baik
98 Jam Dinding Ruang Osis Milik 1 Baik
99 Kursi Kerja Ruang Osis Milik 1 Baik
100
Meja Kerja / sirkulasi Ruang Osis Milik 1 Baik
67
101 Lemari Ketrampilan Milik 0 -
102
Rak hasil karya peserta didik Ketrampilan Milik 1 Baik
103
Tempat Sampah Ketrampilan Milik 1 Baik
104
Tempat cuci tangan Ketrampilan Milik 0 -
105 Jam Dinding Ketrampilan Milik 0 -
106 Kursi Kerja Ketrampilan Milik 12 Baik
107
Meja Kerja / sirkulasi Ketrampilan Milik 12 Baik
108
Papan pengumuman Ketrampilan Milik 0 -
109
Kursi dan Meja Tamu Ketrampilan Milik 0 -
110
Penanda Waktu (Bell Sekolah) Ketrampilan Milik 0 -
111 Papan Statistik Ketrampilan Milik 0 -
112
Tempat Sampah KAMAR KECIL Milik 0 -
113 Kloset Jongkok KAMAR KECIL Milik 1 Baik
114
Tempat Air (Bak) KAMAR KECIL Milik 1 Baik
115 Gayung KAMAR KECIL Milik 1 Baik
116
Gantungan Pakaian KAMAR KECIL Milik 0 -
117
Gayung (Small Bucket) KAMAR KECIL Milik 0 -
118 Gayung Air KAMAR KECIL Milik 0 -
119 Tempat Air KAMAR KECIL Milik 0 -
120 Lemari Ruang .UKS Milik 0 -
121
Tempat Sampah Ruang .UKS Milik 0 -
122
Tempat cuci tangan Ruang .UKS Milik 0 -
123 Jam Dinding Ruang .UKS Milik 0 -
68
124
Tempat Tidur UKS Ruang .UKS Milik 1 Baik
125 Meja UKS Ruang .UKS Milik 1 Baik
126 Kursi UKS Ruang .UKS Milik 1 Baik
127
Catatan Kesehatan Siswa Ruang .UKS Milik 0 -
128
Perlengkapan P3K Ruang .UKS Milik 0 -
129 Tandu Ruang .UKS Milik 0 -
130 Selimut Ruang .UKS Milik 0 -
131 Tensimeter Ruang .UKS Milik 0 -
132
Termometer Badan Ruang .UKS Milik 0 -
133
Timbangan Badan Ruang .UKS Milik 0 -
134
Pengukur Tinggi Badan Ruang .UKS Milik 0 -
135 Lemari kantor kasek Milik 0 -
136 Komputer kantor kasek Milik 1 Baik
137 Printer kantor kasek Milik 1 Baik
138
Tempat Sampah kantor kasek Milik 0 -
139 Jam Dinding kantor kasek Milik 0 -
140 Kursi Pimpinan kantor kasek Milik 1 Baik
141 Meja Pimpinan kantor kasek Milik 1 Baik
142
Kursi dan Meja Tamu kantor kasek Milik 0 -
143
Simbol Kenegaraan kantor kasek Milik 0 -
144 Brankas kantor kasek Milik 0 -
145 Filing Kabinet kantor kasek Milik 0 -
146 Papan Statistik kantor kasek Milik 0 -
69
B. Tempat, Waktu dan Subjek Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat yang dijadikan objek penelitian tindakan kelas ini
yaitu berada di SMP Nusantara Desa Gedangan Kecamatan
Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020.
2. Waktu Penelitian
a. Pra Siklus pada hari Rabu 14 Agustus 2019
b. Siklus I pada hari Rabu 21 Agustus 2019
c. Siklus II pada hari Jumat 23 Agustus 2019
3. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas
VIII SMP Nusantara Desa Gedangan Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2019/2020 yang berjumlah
24 siswa.
C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
1. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus
Waktu pelaksanaan prasiklus yaitu pada hari Rabu 14 Agustus
2019 pada jam pelajaran 1, 6 dan 7 selama 3x 40 menit (3 jam
pelajaran) materi yang diajarkan adalah materi iman kepada rasul-
rasul Allah.
70
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
a. Waktu pelaksanaan
Penelitian siklus I ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal
21 Agustus 2019 pada jam pelajaran ke-1, 6 dan 7 selama 3 x
40 menit (3 jam pelajaran). Adapun materi yang diajarkan yaitu
iman kepada rasul-rasul Allah.
b. Tempat Penelitian
Tempat yang dijadikan objek penelitian tindakan kelas
ini yaitu berada di SMP Nusantara Desa Gedangan Kecamatan
Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020.
c. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian tindakan kelas ini adalah Siswa
kelas VIII SMP Nusantara Desa Gedangan Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2019/2020 yang
berjumlah 24 siswa.
d. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan untuk mendapatkan
data penelitian, adalah berikut:
1) Lembar Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2) Lembar pengamatan/observasi yang digunakan untuk
mengamati siswa saat proses pembelajaran berlangsung.
3) Lembar pengamatan/observasi yang digunakan untuk
mengamati guru saat proses mengajar.
71
4) Soal tes/evaluasi.
e. Pengumpulan data
Dalam pengumpulan data ini penelitian melakukan dengan
cara sebagai berikut:
1) Melakukan pengamatan aktivitas pembelajaran
pendidikan agama Islam yang dilakukan oleh guru PAI.
2) Melakukan pengamatan aktivitas siswa saat proses
belajar mengajar berlagsung.
3) Melakukan evaluasi pembelajaran dengan mengadakan
tes kepada siswa terhadap materi yang sudah dipelajari
yaitu materi iman kepada rasul-rasul Allah.
4) Mengambil gambar saat proses pembelajaran.
f. Prosedur penelitian
Pelaksanaan siklus I menggunakan empat tahap, yaitu:
perencanan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Subjek
penelitian tindakan kelasnya adalah siswa kelas VIII SMP
Nusantara Gedangan, Tuntang, Kabupaten Semarang dengan
jumlah 24 siswa. Penelitian ini dilaksanakan di semester ganjil
pada tahun ajaran 2019/2020. Dalam pelaksanaan siklus I
uraiannya sebagai berikut:
a) Perencanaan, yakni sebagai berikut:
Menentukan waktu pelaksanaan penelitian pada siklus I.
a) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
72
b) Menyiapkan media serta alat yang diperlukan untuk
pembelajaran.
c) Membuat lembar observasi/ pengamatan terhadap guru
dan siswa.
d) Menyiapkan lembar soal untuk melaksanakan tes materi
iman kepada rasul-rasul Allah.
b) Tindakan
Siklus satu dilaksanakan hari Rabu 21 Agustus 2019
dengan jumlah siswa 24 orang. Penelitian ini dilaksanakan
pada jam pelajaran ke-1, 6 dan 7. Materi pembelajarannya
yaitu iman kepada rasul-rasul Allah. Berikut uraiannya:
Kegiatan awal
1) Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan
salam
2) Guru mengabsen siswa satu persatu.
3) Guru memberikan sedikit motivasi.
Kegiatan Inti
1) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan
tujuan pembelajaran.
2) Guru menjelaskan materi iman kepada rasul-
rasul Allah menggunakan media flip chart.
3) Guru membentuk 3 kelompok dengan masing-
masing kelompok berisi 8 anak.
73
4) Guru memberikan penjelasan mengenai
permainan balon not.
5) Sebelum memulai permainan guru memberi
waktu belajar lima menit untuk anak.
6) Guru meminta salah satu perwakilan kelompok
untuk maju mengambil balon.
7) Setelah semua kelompok mendapatkan balon
guru mengacak kelompok mana yang akan
bermain dahulu.
8) Guru menyiapkan timer untuk menghitung
waktu.
9) Siswa bersiap untuk meletuskan balon secara
bergilir dan menjawabnya. Teman dalam
kelompok membantu menjawab.
10) Satu persatu kelompok mendapat giliran bermain
balon not.
11) Guru meminta setiap perwakilan dari
perkelompok untuk maju ke depan
mempresentasikan seputar pertanyaan yang ada
di balon. Semua siswa memperhatikan.
12) Guru menyimpulkan pembelajaran.
13) Guru memberi waktu 10 menit untuk belajar
sebelum evaluasi.
74
14) guru membagikan lembar kertas untuk evaluasi.
15) Siswa mengerjakan soal evaluasi.
Kegiatan Penutup
1) Guru bersama siswa-siswi menutup pelajaran
dengan berdoa bersama.
2) Guru mengucapan salam sebelum keluar kelas.
c) Pengamatan
Untuk kegiatan observasi atau pengamatan dalam
pembelajaran menggunakan media flip chart dan strategi
permainan balon not materi iman kepada rasul-rasul
Allah, penulis melakukan pengamatan saat pembelajaran
berlangsung,yakni:
1) Lembar pengamatan guru dan aktivitas siswa
saat proses pembelajaran berlangsung.
2) Mengamati penerapan media flip chart dan
strategi balon not.
c) Menggunakan lembar penilaian hasil belajar
siswa setelah pembelajaran berakhir.
d) Refleksi
Refleksi ini untuk mengetahui dalam proses
pembelajaran apakah ada perubahan dalam menggunakan
media flip chart dan strategi permainan balon not. Refleksi
merupakan hasil perencanaan pembelajaran yang telah
75
diajarkan, melalui pengamatan. Kesimpulannya yaitu,
bahwa dalam siklus I siswa mulai aktif dan bersemangat
dalam belajar sambil bermain balon not. Namun ada
beberapa siswa yang masih kurang fokus dan sedikit
kesulitan menerapkan strategi permainan balon not karena
lupa nilai notnya. Untuk mengatasi hal tersebut maka
penulis akan melakukan perbaikan pada siklus berikutnya.
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
a. Waktu pelaksanaan
Penelitian siklus I ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal
23 Agustus 2019 pada jam pelajaran ke-1, 5 dan 6 selama 3 x 40
menit (3 jam pelajaran). Adapun materi yang diajarkan yaitu iman
kepada rasul-rasul Allah.
b. Tempat Penelitian
Tempat yang dijadikan objek penelitian tindakan kelas ini
yaitu berada di SMP Nusantara Desa Gedangan Kecamatan
Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020.
c. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas
VIII SMP Nusantara Desa Gedangan Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2019/2020. Yang berjumlah
24 siswa.
d. Instrumen Penelitian
76
Instrumen penelitian yang digunakan untuk mendapatkan
data penelitian, adalah berikut:
a. Lembar Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
b. Lembar pengamatan/observasi yang digunakan untuk
mengamati siswa saat proses pembelajaran berlangsung.
c. Lembar pengamatan/observasi yang digunakan untuk
mengamati guru saat proses mengajar.
d. Soal tes/evaluasi.
e. Pengumpulan data
Dalam pengumpulan data ini penelitian melakukan dengan
cara sebagai berikut:
1) Melakukan pengamatan aktivitas pembelajaran
pendidikan agama Islam yang dilakukan oleh guru PAI.
2) Melakukan pengamatan aktivitas siswa saat proses
belajar mengajar berlagsung.
3) Melakukan evaluasi pembelajaran dengan mengadakan
tes kepada siswa terhadap materi yang sudah dipelajari
yaitu materi iman kepada rasul-rasul Allah.
4) Mengambil gambar saat proses pembelajaran.
f. Prosedur penelitian
Pelaksanaan siklus II menggunakan empat tahap, yaitu:
perencanan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian
tindakan kelasnya adalah siswa kelas VIII SMP Nusantara Desa
77
Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang dengan
jumlah 24 siswa. Penelitian ini dilaksanakan di semester ganjIl
pada tahun ajaran 2019/2020. Dalam pelaksanaan siklus I
uraiannya sebagai berikut:
1) Perencanaan, yakni sebagai berikut:
a) Menentukan waktu pelaksanaan penelitian pada
siklus II.
b) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP)
c) Menyiapkan media serta alat yang diperlukan
untuk pembelajaran.
d) Membuat lembar observasi pengamatan terhadap
guru dan siswa.
e) Menyiapkan lembar soal untuk melaksanakan tes
materi iman kepada rasul-rasul Allah.
2) Tindakan
Siklus II dilaksanakan hari Rabu 23 Agustus 2019
dengan jumlah siswa 24 orang. Penelitian ini
dilaksanakan pada jam pelajaran ke-3, 4 dan 5. Materi
pembelajarannya yaitu iman kepada rasul-rasul Allah.
Berikut uraiannya:
78
a. Kegiatan awal
1) Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan
salam.
2) Guru mengabsen siswa satu persatu.
3) Guru memberikan sedikit motivasi.
b. Kegiatan Inti
1) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran.
2) Guru membentuk 3 kelompok dengan masing-
masing kelompok berisi 8 anak.
3) Guru menjelaskan materi iman kepada rasul-rasul
Allah menggunakan media flip chart.
4) Guru memberikan penjelasan mengenai permainan
balon not.
5) Sebelum memulai permainan guru memberi waktu
belajar lima menit untuk anak.
6) Guru meminta salah satu perwakilan kelompok
untuk maju mengambil balon.
7) Setelah semua kelompok mendapatkan balon guru
mengacak kelompok mana yang akan bermain
dahulu.
8) Guru menyiapkan timer untuk menghitung waktu.
79
9) Siswa bersiap untuk meletuskan balon secara
bergilir dan menjawabnya. Teman dalam kelompok
membantu menjawab.
10) Satu persatu kelompok mendapat giliran bermain
balon not.
11) Guru meminta setiap perwakilan dari perkelompok
untuk maju ke depan mempresentasikan seputar
pertanyaan yang ada di balon. Semua siswa
memperhatikan.
12) Guru menyimpulkan pembelajaran.
13) Guru memberi waktu 10 menit untuk belajar
sebelum evaluasi.
14) guru membagikan lembar kertas untuk evaluasi.
15) Siswa mengerjakan soal evaluasi.
c. Kegiatan Penutup
1) Guru bersama siswa-siswi menutup pelajaran
dengan berdoa bersama.
2) Guru mengucapan salam sebelum keluar kelas.
3) Pengamatan
Untuk kegiatan observasi atau pengamatan dalam
pembelajaran menggunakan media flip chart dan strategi
permainan balon not materi iman kepada rasul-rasul
Allah. Pengamatan siklus II ini dapat mengatasi masalah
80
pada siklus sebelumnya. Siswa sudah aktif, kondusif.
Penggunaan medianya sudah diterapkan dengan baik.
Dan penggunaan strategi permainan balon not sudah
diterapkan dengan baik dan mampu meningkatkan hasil
belajar siswa.
4) Refleksi
Pada tahap ini pelaksanaannya sesuai
perencanaan dan pengamatan yang dilakukan peneliti
saat proses pembelajaran berlangsung. Adanya
peningkatan hasil belajar siswa dalam penggunaan media
flip chart dan strategi permainan balon not. Untuk
mengatasi permasalahan pada siklus I penggunaan media
flip chart, guru membagi kelompok terlebih dahulu agar
jarak pandangnya agar jelas. Selain itu siswa sudah
terbawa susasa permaianan, sudah pada paham cara
maiannya sehingga mulai aktif, bersemangat dan
suasanya kelas yang kondusif. Siswa memperhatikan
penjelasan guru dengan seksama.
81
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus
1. Analisis Kegiatan Pra Siklus
Untuk mengetahui hasil belajar dan kemampuan siswa dalam
pembelajaran materi yang didapat sebelum penggunaan media flip
chart dan strategi permainan balon not materi iman kepada rasul-
rasul Allah pada siswa kelas VIII SMP Nusantara tahun pelajaran
2019/2020, peneliti memperoleh data sebagai berikut.
Tabel 4.1
Daftar nilai hasil belajar pra siklus materi iman kepada rasul-rasul Allah
Nama Nilai Keterangan
1 AM 50 BT
2 ALA 75 T
3 CA 60 BT
4 DS 45 BT
5 DRNA 75 T
6 ERA 55 BT
7 FAF 55 BT
8 HK 65 BT
82
9 KA 75 T
10 L 55 BT
11 MLAQ 45 BT
12 MRY 60 BT
13 NA 90 T
14 NSNA 80 T
15 OSP 60 BT
16 PMP 55 BT
17 PA 60 BT
18 RTK 55 BT
19 SAS 55 BT
20 SH 65 BT
21 TH 50 BT
22 WDA 60 BT
23 YIS 60 BT
24 SNL 70 BT
Jumlah 1475
Rata-rata 61,45
83
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 45
T = Tuntas
BT = Belum Tuntas
Tabel di atas merupakan perolehan nilai materi iman kepada
rasul-rasul Allah sebelum menggunakan media flip chart dan
strategi permainan balon not. Metode guru yang dipakai yaitu
metode ceramah yang setiap harinya dipakai. Setelah dilakukan tes
untuk melihat kemampuan siswa dalam belajar sejauh mana. Dari
24 siswa yang berhasil tuntas memenuhi kriteria ketuntasan
minimal pada pra siklus yaitu terdapat 5 siswa atau sebesar
20,83%. Sedangkan siswa yang belum memenuhi kriteria
ketuntasan minimal sejumlah 19 siswa atau 70,17% dengan nilai
rata-rata kelas 61,45. Nilai siswa dapat disusun menggunakan tabel
data nilai perolehan KKM pra siklus, sebagai berikut:
Tabel 4.2 Data Nilai KKM Pra Siklus
No Ketuntasan Jumlah
Siswa
Persentase
Angka Keterangan
1 <75 Belum Tuntas 19 70,17%
2 >75 Tuntas 5 20,83%
84
Berdasarkan data hasil belajar tuntas dan belum tuntas
dapat disajikan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut:
Gambar 4.1 Diagram Batang Persentase Ketuntasan Nilai Pra Siklus
Kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan oleh SMP
Nusantara mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi iman
kepada rasul-rasul Allah adalah 75. Dari persentase nilai pra siklus
diagram batang di atas menunjukkan bahwa siswa yang berhasil
tuntas sesuai standar kriteria ketuntasan minimal sebesar 20,83%
yaitu sebanyak 5 siswa.
Perolehan hasil belajar siswa masih tergolong rendah. Dari
hasil pengamatan penulis, penyebab dari rendahnya hasil belajar
siswa adalah guru menggunakan metode ceramah saja, siswa
menjadi bosan, kurang aktif dan bersemangat serta keadaan kelas
20,83%
79,17%
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
90,00%
Persentase Pra Siklus
TUNTAS BELUM TUNTAS
85
menjadi kurang kondusif sehingga mengganggu proses
pembelajaran. Dan berujung pada siswa menjadi sulit menyerap
ilmu dari penjelasan guru karena proses pembelajaran yang kurang
maksimal. Jadi hasil belajar siswa pun rendah. Setelah melakukan
diskusi dengan guru terkait pembelajaran tersebut perlu adanya
inovasi, yaitu penggunaan media dan strategi yang berbeda agar
hasil belajar bisa meningkat dan membuat proses pembelajaran
menjadi lebih menyenangkan. Oleh karena itu penulis melakukan
perbaikan tindakan kelas dengan menggunakan media flip chart
dan strategi permainan balon not.
2. Analis Kegiatan Siklus I
Siklus I dilaksanakan hari Rabu, 21 Agustus 2019 pada
pelajaran ke-1, 6 dan 7, berikut ini hasil belajar yang diperoleh dari
pelaksanaan berupa tes, sebagai berikut:
Tabel 4.3 Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus I Materi Iman Kepada
Rasul-Rasul Allah
No Nama Nilai Keterangan
1 AM 60 BT
2 ALA 95 T
3 CA 70 BT
4 DS 52,5 BT
86
5 DRNA 95 T
6 ERA 70 BT
7 FAF 60 BT
8 HK 75 T
9 KA 75 T
10 L 92,5 T
11 MLAQ 47,5 BT
12 MRY 65 BT
13 NA 90 T
14 NSNA 85 T
15 OSP 65 BT
16 PMP 65 BT
17 PA 80 T
18 RTK 55 BT
19 SAS 85 T
20 SH 72,5 BT
21 TH 50 BT
87
22 WDA 80 T
23 YIS 65 BT
24 SNL 85 T
Jumlah 1735
Rata-rata 72,29
Nilai Tertinggi 95
Nilai Terendah 47,5
T = Tuntas
BT = Belum Tuntas
Dari 24 siswa yang memenuhi standar kriteria ketuntasan
minimal sebanyak 11 siswa atau 45,83%. Sedangkan siswa yang
belum memenuhi standar kriteria ketuntasan minimal sebanyak 13
siswa atau 54,17% dengan rata-rata 72,29. Perolehan nilai siswa
dapat disusun menggunakan tabel data nilai KKM Siklus I, sebagai
berikut:
Tabel 4.4 Data Perolehan Nilai KKM Siklus I
No Ketuntasan Jumlah
Siswa
Persentase
Angka Keterangan
88
1 <75 Belum
Tuntas
13 54,17%
2 >75 Tuntas 11 45,83%
Berdasarkan data hasil belajar tuntas dan belum tuntas
dapat disajikan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut:
Gambar 4.2 Diagram Batang Persentase Ketuntasan KKM
Nilai Siklus I
Dari perolehan persentase nilai siklus I diagram batang di
atas menunjukkan bahwa siswa yang tuntas atau sudah memenuhi
kriteria ketuntasan minimal sebesar 45,83% atau sebanyak 11
siswa. Sedangkan siswa yang belum tuntas atau belum memenuhi
kriteria ketuntasan minimal sebesar 54,17% atau sebanyak 13.
45,83%
54,17%
40,00%
42,00%
44,00%
46,00%
48,00%
50,00%
52,00%
54,00%
56,00%
Persentase Siklus I
TUNTAS BELUM TUNTAS
89
Pada siklus ini siswa mulai aktif dan bersemangat untuk
ikut pembelajaran. Dan mulai fokus dengan penjelasan guru
dengan media flip chart. Dan siswa tertarik dengan strategi yang
digunakan. Namun dalam penggunaan media flip chart ada siswa
yang mengalami gangguan mata (minus) kurang terlihat jelas
melihat media dari jauh. Dan juga ada beberapa siswa kurang
memahami strategi permainan balon not, takut meletuskan balon
dan kekompakan kelompok masih kurang. Pada siklus I ini peneliti
menggunakan lembar observasi bagi guru dan siswa untuk
mengamati guru saat berlangsungnya pembelajaran menggunakan
media flip chart dan strategi permainan balon not materi iman
kepada rasul-rasul Allah kelas VIII SMP Nusantara. Berikut tabel
observasi guru:
Tabel 4.5 Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I
No Aspek yang
diamati
Skala penilaian
A B C D
1 Guru
mengucapkan
salam
2 Guru
mengabsensi
siswa
3 Guru
memeriksa
kesiapan siswa
4 Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
90
yang akan
dicapai
5 Guru
menyampaikan
materi dengan
flip chart dan
Tanya jawab
terkait materi
6 Guru membagi
kelompok
menjadi
beberapa
bagian
7 Guru
menjelaskan
strategi
permainan
balon not
8 Guru memandu
permainan
balon not
9 Guru
menyimpulkan
materi
pembelajaran
10 Guru tanya
jawab dengan
siswa
Jumlah 20 15
Total 35
Kategori Bak
Keterangan:
A= Amat baik bila mendapat nilai 91 sampai dengan 100
B= Baik bila mendapat nilai 81 sampai 90
C= Cukup baik bila mendapat nilai 71 sampai 80
D= Kurang baik bila mendapat nilai kurang dari 71
91
Nilai = Skor Perolehan x 100
Skor Maksimal
Nilai = 35 x 100 = 87
40
Kriteria penilaian:
A = Amat Baik : jika aspek yang diamati terlaksana
dengan amat baik (91%-100%) (skor 4)
B = Baik : jika aspek yang diamati terlaksana dengan
baik (81%-90%) (skor 3)
C = Cukup Baik : jika aspek yang diamati terlaksana
cukup baik (71%-80%) (skor 2)
D = Kurang Baik : jika aspek yang diamati terlaksana
kurang baik (kurang dari 71%) (skor 1)
Selain pengamatan yang dilakukan pada guru, peneliti
melakukan pengamatan pada siswa, untuk mengetahui keaktifan
siswa saat pembelajaran PAI materi iman kepada rasul-rasul Allah
berlangsung menggunakan media flip chart dan strategi permainan
balon not. Berikut tabel hasil observasi terhadap siswa saat
pembelajaran berlangsung:
Tabel 4.6 Lembar Observasi Siswa Siklus I
No Aspek yang diamati Skala Penilaian
A B C D
92
1 Siswa menjawab
salam dari guru
2 Siswa
memperhatikan saat
diabsen
3 Siswa
mempersiapkan diri
menerima
pembelajaran
4 Siswa
memperhatikan guru
ketika menerangkan
dengan flip chart
5 siswa aktif
mengajukan
pertanyaan
6 Siswa
memperhatikan guru
saat menjelaskan
permainan balon not
7 Siswa melakukan
permainan balon not
93
8 Tanya jawab dalam
kelompok
9 Siswa menjelaskan
kembali didepan
kelas
10 Tanya jawab diskusi
Jumlah 8 18 4
Total 30
Kategori Cukup baik
Keterangan:
A= Amat baik bila mendapat nilai 91 sampai dengan 100
B= Baik bila mendapat nilai 81 sampai 90
C= Cukup baik bila mendapat nilai 71 sampai 80
D= Kurang baik bila mendapat nilai kurang dari 71
Nilai = Skor Perolehan x 100
Skor Maksimal
Nilai = 30 x 100 = 75
40
Kriteria penilaian:
A = Amat Baik : jika aspek yang diamati terlaksana
dengan amat baik (91%-100%) (skor 4)
94
B = Baik : jika aspek yang diamati terlaksana dengan
baik (81%-90%) (skor 3)
C = Cukup Baik : jika aspek yang diamati terlaksana
cukup baik (71%-80%) (skor 2)
D = Kurang Baik : jika aspek yang diamati terlaksana
kurang baik (kurang dari 71%) (skor 1)
3. Analisis Kegiatan Siklus II
Tabel 4.7 Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus II Materi Iman Kepada
Rasul-Rasul Allah
No Nama Nilai Keterangan
1 AM 75 T
2 ALA 92,5 T
3 CA 95 T
4 DS 60 BT
5 DRNA 100 T
6 ERA 90 T
7 FAF 95 T
8 HK 80 T
9 KA 90 T
95
10 L 92,5 T
11 MLAQ 75 T
12 MRY 75 T
13 NA 97,5 T
14 NSNA 92,5 T
15 OSP 97,5 T
16 PMP 82,5 T
17 PA 92 T
18 RTK 87,5 T
19 SAS 90 T
20 SH 87,5 T
21 TH 75 T
22 WDA 87,5 T
23 YIS 82,5 T
24 SNL 90 T
Jumlah 2082
Rata-rata 86,75
Nilai Tertinggi 100
96
Nilai Terendah 60
T = Tuntas
BT = Belum Tuntas
Dari 24 siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan
minimal (KKM) sebanyak 23 siswa atau 95,83%. Sedangkan siswa
yang belum tuntas atau belum memenuhi KKM sebanyak 1 siswa
atau sebesar 4,17%. Perolehan nilai siswa disusun menggunakan
tabel data nilai KKM Siklus II. Berikut datanya:
Tabel 4.8 Data Perolehan Nilai KKM Siklus II
No
Keterangan Jumlah
Siswa Persentase
Angka Keterangan
1 <75 Belum
Tuntas
1
4,17%
2 >75 Tuntas 23 95,83%
Berdasarkan data hasil belajar ketuntasan dan tidak
tuntas dapat disajikan dalam diagram batang sebagai berikut:
97
Gambar 4.3 Diagram Batang Persentase Ketuntasan Nilai Siklus II
Dari perolehan persentase nilai siklus II diagram batang di
atas menunjukkan bahwa siswa yang tuntas atau sudah memenuhi
KKM sebesar 95,83% atau sebanyak 23 siswa. Sedangkan siswa
yang belum tuntas sebesar 4.17% atau 1 siswa.
Perolehan data tersebut menunjukkan bahwa siklus II mata
pelajaran Pendidikan Agama materi iman kepada rasul-rasul Allah
dengan menggunakan media flip chart dan strategi permainan
balon not mengalami peningkatan di mana sudah banyak siswa
atau lebih dari 85% siswa sudah dinyatakan tuntas. Maka dari itu
peneliti tidak berlanjut ke siklus III karena indikator yang menjadi
acuan sudah terpenuhi yaitu lebih dari 85% siswa telah tuntas.
Peneliti juga menyediakan lembar observasi guru dan siswa di
siklus II ini. Berikut tabel observasinya:
95,83%
4,17%
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
120,00%
Persentase Siklus II
TUNTAS BELUM TUNTAS
98
Tabel 4.9 Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II
No
Aspek yang
diamati
Skala Penilaian
A B C D
1 Guru
mengucapkan
salam
2 Guru
mengabsensi
siswa
3 Guru memeriksa
kesiapan siswa
4 Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
yang akan
dicapai
5 Guru
menyampaikan
materi dengan
flip chart dan
Tanya jawab
terkait materi
6 Guru membagi
kelompok
menjadi
beberapa bagian
7 Guru
menjelaskan
strategi
permainan balon
not
8 Guru memandu
permainan balon
not
9 Guru
menyimpulkan
materi
pembelajaran
10 Guru tanya
99
jawab dengan
siswa
Jumlah 32 6
Total 38
Kategori Amat Baik
Keterangan:
A= Amat baik bila mendapat nilai 91 sampai dengan 100
B= Baik bila mendapat nilai 81 sampai 90
C= Cukup baik bila mendapat nilai 71 sampai 80
D= Kurang baik bila mendapat nilai kurang dari 71
Nilai = Skor Perolehan x 100
Skor Maksimal
Nilai = 38 x 100 = 95
40
Kriteria penilaian:
A = Amat Baik : jika aspek yang diamati terlaksana
dengan amat baik (91%-100%) (skor 4)
B = Baik : jika aspek yang diamati terlaksana dengan
baik (81%-90%) (skor 3)
C = Cukup Baik : jika aspek yang diamati terlaksana
cukup baik (71%-80%) (skor 2)
D = Kurang Baik : jika aspek yang diamati terlaksana
kurang baik (kurang dari 71%) (skor 1)
100
Peneliti juga melakukan pengamatan terhadap siswa,
gunanya untuk mengetahui sejauh mana keaktivan siswa dalam
tahap siklus II dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam
materi iman kepada rasul-rasul Allah menggunakan media flip
chart dan strategi permainan balon not. Berikut tabel observasi
terhadap siswa:
Tabel 4.10 Lembar Observasi Siswa Siklus II
No
Aspek yang
diamati
Skala Penilaian
A B C D
1 Siswa menjawab
salam dari guru
2 Siswa
memperhatikan
saat diabsen
3 Siswa
mempersiapkan
diri menerima
pembelajaran
4 Siswa
memperhatikan
guru ketika
menerangkan
101
dengan flip chart
5 siswa aktif
mengajukan
pertanyaan
6 Siswa
memperhatikan
guru saat
menjelaskan
permainan balon
not
7 Siswa melakukan
permainan balon
not
8 Tanya jawab
dalam kelompok
9 Siswa menjelaskan
kembali didepan
kelas
10 Tanya jawab
diskusi
Jumlah 24 12
Total 36
102
Kategori Baik
Keterangan:
A= Amat baik bila mendapat nilai 91 sampai dengan 100
B= Baik bila mendapat nilai 81 sampai 90
C= Cukup baik bila mendapat nilai 71 sampai 80
D= Kurang baik bila mendapat nilai kurang dari 71
Nilai = Skor Perolehan x 100
Skor Maksimal
Nilai = 36 x 100 = 90
40
Kriteria penilaian:
A = Amat Baik : jika aspek yang diamati terlaksana
dengan amat baik (91%-100%) (skor 4)
B = Baik : jika aspek yang diamati terlaksana dengan
baik (81%-90%) (skor 3)
C = Cukup Baik : jika aspek yang diamati terlaksana
cukup baik (71%-80%) (skor 2)
D = Kurang Baik : jika aspek yang diamati terlaksana
kurang baik (kurang dari 71%) (skor 1)
B. Pembahasan
103
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus.
Penggunaan media flip chart dan strategi permainan balon not pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam materi iman kepada rasul-rasul Allah
menunjukkan ada peningkatan hasi belajar yang lebih baik. Dapat
diketahui dari pengukuran hasil belajar tes proses dan pengukuran hasil
belajar tes tertulis.
1. Pengukuran Hasil Belajar Tes Proses
Untuk setiap kelompok nanti akan menerima 6 balon. Bisa balon
A atau B atau C (memilih secara acak). Setiap kelompok
mendapat balon yang berisi 4 pertanyaan jawaban cepat bernilai 1
dan dan 2 pertanyaan essay dengan nilai 2 (waktu 15 detik) dan
nilai 3 (waktu 30 detik)
a. Siklus I
Tabel 4.11 Pengukuran Hasil Belajar Tes Proses Siklus I
Waktu Nilai Keterangan
Anggota
Kelompok 1
AM
4 menit 30 detik 65
Menjawab 3 jawaban
cepat skor 3 dan
essay mendapat skor
2,5.
ALA
DS
MLAQ
104
NSNA Penilaian dengan
jumlah skor yang
berhasil dijawab + 1
baru dikalikan 10.
Jadi 5,5+1= 6,5x10=
65
PMP
PA
SNL
Anggota
Kelompok 2
DRNA
4 menit 50 detik 67
Menjawab 3 jawaban
cepat skor 3 dan
essay mendapat skor
2,7.
5,7+1= 6,7x10=67
ERA
HK
L
NA
SAS
SH
YIS
Anggota
Kelompok 3
CA 4 menit 58 detik 57 Menjawab 2 jawaban
105
FAF cepat skor 2 dan
essay mendapat skor
2,7.
Jadi 4,7+1=5,7 x 10
=57
KA
MRY
OSP
RTK
TH
WDA
b. Siklus II
Tabel 4.12 Pengukuran Hasil Belajar Tes Proses Siklus II
Anggota
Kelompok 1
Waktu Nilai Keterangan
AM
3 menit 88 detik 80
Menjawab 3 jawaban
cepat skor 3 dan
essay mendapat skor
4.
Penilaian dengan
jumlah skor yang
berhasil dijawab + 1
ALA
DS
MLAQ
NSNA
PMP
106
PA baru dikalikan 10.
Jadi 7+1= 8 x10= 80 SNL
Anggota
Kelompok 2
DRNA
3 menit 45 detik 95
Menjawab 4 jawaban
cepat skor 4 dan
essay mendapat skor
4,5.
8,5+1= 9,5x10=95
ERA
HK
L
NA
SAS
SH
YIS
Anggota
Kelompok 3
CA
4 menit 02 detik 77
Menjawab 4 jawaban
cepat skor 4 dan
essay mendapat skor
2,7.
Jadi 6,7+1=7,7 x 10
FAF
KA
MRY
OSP
107
RTK =77
TH
WDA
Tabel di atas merupakan pengukuran hasil belajar tes proses
dalam kelompok. Dimana pada siklus I nilai tertinggi diraih oleh
kelompok 2 dengan nilai 67. Namun dari 3 kelompok itu belum ada
yang tuntas KKM. Pada siklus II ketiga kelompok berhasil meningkat
terlihat dari nilai yang tuntas KKM semua.
2. Pengukuran Hasil Belajar Tes Tertulis
Dapat diketahui data rata-rata antar siklus yang sudah dibahas
di bab IV sebagai berikut:
Tabel 4.13 Data Nilai Rata-rata Antar Siklus Materi Iman
Kepada Rasul-Rasul Allah
No Ketuntasan Pelaksanaan Nilai Rata-rata
1 Pra Siklus 61,45
2 Siklus I 72,19
3 Siklus II 86,75
Disajikan dalam diagram batang, sebagai berikut:
108
Gambar 4.4 Diagram Batang Data Nilai Rata-rata Antar Siklus Materi Iman
Kepada Rasul-Rasul Allah
Dari beberapa diagram batang di atas dapat dilihat bahwa nilai
rata-rata siswa mengalami kenaikan yang signifikan dari pra siklus, siklus
I, siklus II. Dan juga dapat diketahui dari data tuntas atau tidaknya KKM
siswa. Berikut ini data tabelnya:
Tabel 4.14 Data Ketuntasan KKM Siswa Antar Siklus Materi Iman Kepada Rasul-
Rasul Allah
No Pelaksanaan Kategori Jumlah siswa Persentase
1 Pra Siklus
Tuntas 5 20,83
Belum Tuntas 19 79,17%
61,45
72,19
86,75
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Pra Siklus Siklus I Siklus II
NILAI RATA-RATA ANTAR SIKLUS
Nilai Rata-rata Antar Siklus
109
2
Siklus I
Tuntas 11 45,83%
Belum Tuntas 13 54,17%
3 Siklus II
Tuntas 23 95,83%
Belum Tuntas 1 4,17%
Gambar 4.5 Diagram batang KKM siswa Antar Siklus Materi Iman
Kepada Rasul-Rasul Allah
Dari data diagram di atas dapat dilihat bahwa terjadinya
peningkatan hasil belajar siswa dari pra siklus hingga siklus II.
Dan juga terjadi penurunan jumlah siswa yang belum tuntas.
20,83%
45,83%
95,83%
79,17%
54,17%
4,17%
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
120,00%
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Persentase KKM Siswa Antar Siklus
TUNTAS BELUM TUNTAS
110
Dari pengukuran hasil belajar tes proses dengan balon not
dan pengukuran hasil belajar tes proses. Penggunaan media flip
chart dan strategi permainan balon not berhasil meningkatkan hasil
belajar Pendidikan Agama Islam materi iman kepada rasul-rasul
Allah. Strategi permainan balon not tidak hanya untuk
menyampaikan materi secara menarik namun juga bisa untuk
pengukuran hasil belajar tes proses. Dan pada intinya pengukuran
hasil belajar secara keseluruhan dilihat dari tes tertulis secara
individual. Berhasil atau tidak tuntas dari kriteria ketuntasan
minimal (KKM).
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
111
Penelitian tindakan kelas telah dilakukan selama dua siklus
yaitu siklus I dan siklus II. Serta pembahasan dari perencanaan
hingga hasil penelitian yang sudah dipaparkan dan juga dianalisis.
Maka kesimpulan dari penelitian ini yaitu pembelajaran Pendidikan
Agama Islam materi iman kepada rasul-rasul Allah menggunakan
media flip chart dan strategi permainan balon not dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Nusantara Tahun
Pelajaran 2019/2020. Hasil peningkatan dapat dilihat dari hasil
belajar siswa yaitu :
Pada pra siklus dari 24 siswa yang tuntas 5 siswa dengan
persentase 20,83%. Sedangkan yang belum tuntas ada 19 siswa
dengan persentase 79,17% dengan rata-rata 61,45. Setelah
pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan yaitu sebanyak 11
siswa berhasil tuntas KKM dengan persentase 45,83%. Dan yang
belum tuntas sebanyak 13 siswa dengan persentase 54,17% dengan
rata-rata meningkat dari pra siklus yaitu 72,91. Maka diadakan lagi
siklus II dan terus terjadi peningkatan yaitu 23 siswa berhasil
tuntas dengan persentase 95,83%. Sedangkan yang belum tuntas
tinggal 1 siwa dengan persentase 4,17% dan rata-rata yang
meningkat dari siklus I yaitu mencapai 86,75.
B. Saran
112
Setelah melakukan penelitian dan menarik kesimpulan
dari hasil penelitian, maka penulis memberikan saran agar
dapat dijadikan sebagai pertimbangan sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
a. Pihak sekolah seharusnya bisa memotivasi dan lebih
memperhatikan lagi tenaga pendidik dalam proses
pembelajaran untuk menggunakan media dan strategi
pembelajaran yang efektif, kreatif serta dinamis sesuai
dengan materi yang diajarkan dan perkembangan terkini.
b. pihak sekolah seharusnya memberikan masukan kepada
para pendidik agar bisa menuangkan ide-ide kreatif serta
inovatif yang dapat membuat pembelajaran yang aktif,
efektif serta menyenangkan.
2. Bagi Guru
a. Guru harus menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan agar siswa lebih mudah memahami ilmu
yang diserap.
b. Guru harusnya banyak membaca referensi media dan
metode pembelajaran serta menerapkannya dalam kelas.
c. Guru dapat menggunakan media flip chart dan strategi
permainan balon not pada materi lain untuk meningkatkan
hasil belajar siswa.
113
d. Sebelum mengajar guru mempersiapkan RPP agar
memudahkan dalam pembelajaran.
e. Guru sebisa mungkin dalam setiap pertemuan
memberikan motivasi kepada siswa dan adakalnya memberi
reward agar menambah semangat belajar siswa.
3. Bagi Siswa
a. Saat guru menjelaskan materi siswa hendaknya bisa lebih
memperhatikan dengan seksama.
b. Siswa hendaknya tidak malu bertanya jika ada yang
kurang jelas. Dan siap bila ditunjuk guru untuk maju ke
depan kelas ataupun menjelaskan ulang.
c. Siswa hendaklah senantiasa semangat selalu dalam
belajar sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang
maksimal dan memuaskan.
114
DAFTAR PUSTAKA
Aminuddin, dkk. 2014. Pendidikan Agama Islam Perguruan Tinggi Umum.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Arikuntoro, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Asdi Mahasatya.
Basleman, Anisah dan Syamsu. 2011. Teori Belajar Orang Dewasa. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Basrowi dan Suwandi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Daradjat, Zakiah. 2011. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Fathurrohman, Muhammad dan Sulistiyorini. 2012. Belajar dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Teras.
Ginting, Abdorrakhman. 2010. Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran.
Bandung: Humaniora.
Gunawan, Heri. 2014. Pendidikan Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Hamdani. 2011. Dasar-Dasar Kependidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad
21. Bogor: Ghalia Indonesia.
Huda, Miftahul. 2014. Model- Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Jasiman. 2011. Mengenal dan Memahami Islam. Solo: Era Adicitra Intermedia.
Kadir, Abdul. 2012. Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Kemdikbud. 2014. Buku Paket Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
Jakarta: Kemdikbud.
Kunandar. 2015. Penilaian Autentik. Jakarta: Rajawali Pers.
Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. 2017. Lebih Memahami Konsep dan Proses
Pembelajaran. Yogyakarta: Kata Pena.
Mulyani, Sri. 2018. LKS Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Surakarta:
Grahadi.
Murtadho, Hawin dan Alva Yusriyah. 2016. Al-Iman. Solo: Pustaka Barokah.
Mushaf Al-Qur’an. 2017. Jakarta: Almahira.
Sudjana, Nana. 2009. Panduan Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Suhesti, Endang Artiati. 2017. 77 Games Berkarakter dalam Bimbingan
Konseling. Bandung: Yrama Widya.
Suparta. 2016. Pengantar Teori dan Aplikasi Pengembangan Kurikulum PAI.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Suprihatiningrum, Jamil. 2017. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Suyadi. 2019. Pembelajaran Futuristik. Yogyakarta: Semesta Aksara.
115
Suyono dan Hariyanto. 2017. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Thobrini, M. 2017. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Wati, Ega Rima. 2016. Kupas Tuntas Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Kata
Pena.
116
LAMPIRAN-LAMPIRAN
117
Lampiran 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMP NUSANTARA
Mata Pelajaran : Pendikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : VIII/ Ganjil
Materi Pokok : Iman kepada rasul-rasul Allah
Alokasi Waktu : 1 Minggu x 3 Jam Pelajaran @40Menit
A. KOMPETENSI INTI
1. KI-1:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. KI-2:Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleran, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya.
3. KI-3:Memahamidan menerapkan pengetahuan(faktual, konseptual,
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. KOMPETENSI DASAR
1.4 Beriman kepada rasul Allah swt.
2.4 Menunjukkan perilaku amanah sebagai iman kepada rasul Allah swt.
3.4 Memahami makna beriman kepada rasul Allah swt.
4.4 Menyajikan dalil naqli tentang iman kepada rasul Allah swt.
118
C. INDIKATOR
1. Menjelaskan dan memahami iman kepada rasul Allah swt.
2. Menyebutkan dalil naqli tentang iman kepada rasul Allah.
3. Menjelaskan kedudukan rasul dan tugasnya.
4. Menjelaskan sifat-sifat rasul Allah
5. Menceritakan kisah para nabi dan rasul
6. Menjelaskan hikmah di utusnya para rasul.
7. Menjelaskan hikmah beriman kepada rasul Allah.
8. Menyebutkan contoh perilaku beriman kepada rasul Allah.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu :
1. Menjelaskan dan memahami iman kepada rasul Allah swt.
2. Menyebutkan dalil naqli tentang iman kepada rasul Allah.
3. Menjelaskan kedudukan rasul dan tugasnya.
4. Menjelaskan sifat-sifat rasul Allah
5. Menceritakan kisah para nabi dan rasul
6. Menjelaskan hikmah diutusnya para rasul.
7. Menjelaskan hikmah beriman kepada rasul Allah.
8. Menyebutkan contoh perilaku beriman kepada rasul Allah.
E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Iman kepada Rasul-rasul Allah
Iman secara bahasa berasal dari kata اناإيم -يؤمن -أمن yang berarti percaya.
Sedangkan secara istilah iman berarti keyakinan dalam hati, perkataan di lisan,
amalan dengan anggota badan, bertambah dengan melakukan ketaatan, dan
berkurang dengan maksiat. Iman di dalam Islam memiliki enam pilar yang
wajib dimiliki oleh setiap muslim. Salah satunya adalah iman kepada rasul-
rasul Allah swt. Seperti yang telah difirmankan Allah swt.: Q.S Ali Imran : 164
ن أنفسهم يتلوا لقد من للا على المؤمنين إذ بعث فيهم رسول م
يهم ويعل مهماالكتب والحكمة وإن كا نوا من قبل لفى عليه م ءايته ويز ك
بين ضلل م
119
Artinya: “Sungguh Allah telah memberi kepada orang-orang yang
beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan
mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah,
membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan
Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan nabi) itu, mereka adalah
benar-benar dalam kesesatan yang nyata.”(QS Ali- imran:164)
Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah swt telah mengutus beberapa
rasul di muka bumi ini untuk mengajarkan dan menuntun manusia ke jalan
yang lurus. Beberapa rasul yang telah diutus oleh Allah swt., dikaruniai dengan
mukjizat, kitab, dan suhuf untuk bekal berdakwah kepada seluruh umat
manusia.
Allah juga menyuruh kita untuk beriman pada rasul, seperti dalam
firman-Nya dalam Q.S Al-Baqarah : 285
ب ه و سول أنزل إليه من ر المؤ منون كل ءامن باهلل ءامناالر
سله وقاللوا سمعنا ن ر ق بين احد م وملءكته وكتبه ورسلهالل نفر
مووأطعنا غفرا نك ربنا و إ ليك المصير
Artinya : Rasul telah beriman kepada Al-Qur’an yang diturunkan
kepadanya dari Tuhannya, demikian pula oramg-orang yang beriman.
Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya.
(Mereka mengatakan) : “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun
(dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami
dengar dan kami taat.” (Mereka berdoa): “Ampunilah kami Ya Tuhan kami
dan kepada Engkaulah tempat kembali.”
Dari beberapa dalil tersebut, maka sudah menjadi keharusan umat islam
untuk mengimani adanya nabi dan rasul Allah., nabi adalah seorang laki-laki
yang diberi wahyu oleh Allah untuk dirinya sendiri. Sedangkan rasul adalah
seorang laki-laki yang diberi wahyu untuk dirinya sendiri dan untuk kaumnya.
120
Jadi perbedaan nabi dan rasul adalah berkaitan dengan wahyu yang
diterimanya, wahyu yang diterima nabi hanya untuk dirinya sendiri, sedangkan
wahyu yang diterima rasul untuk dirinya sendiri dan kaumnya.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa iman kepada rasul-rasul
Allah adalah memercayai atau meyakini dalam hati bahwa Allah telah
mengutus utusan-Nya (rasul) kepada umat-Nya untuk mengajarkan atau
menyebarkan ajaran Islam, sehingga umat manusia memperoleh kebahagiaan
di dunia dan akhirat, yang dibarengi dengan kesesuaian ucapan lisan, dan
menunjukkan perilaku yang mencerminkan sikap beriman kepada rasul-rasul
Allah swt.
2. Kedudukan Rasul
Syahadat rasul yang kita ucapkan menuntut kita untuk mengakui bahwa
Muhammad bin Abdullah adalah nabi dan utusan Allah. Pengakuan akan
kenabian dan kerasulannya itu harus dibarengi dengan sikap yang benar dan
proporsional, tidak berlebihan, namun tentu juga tidak mengabaikan hak-
haknya. Beliau melarang sebagian sahabat yang memperlakukannya secara
berlebihan seraya menjelaskan kedudukannya yaitu (Jasiman, 2011: 181-183).
a. Hamba Allah
Rasul saw. itu adalah hamba Allah, sehingga kedudukan beliau adalah
sebagai hamba Allah sebelum segala-galanya. Dengan sebutan hamba Allah
di antara hamba-hamba Allah yang lain, beliau menanamkan prinsip
egaliter, beliau ingin diperlakukan secara wajar sebagai manusia biasa.
Prinsip ini penting agar kita akrab dan dekat dengannya. Keakraban,
kedekatan, dan kerendahan hati ini telah diketahui oleh semua orang.
Namun pada waktu yang sama beliau adalah manusia pilihan yang lahir dari
keturunan pilihan, yang menyandang berbagai kesempurnaan pada aspek-
aspek lainnya. Pemahaman kita tentang hal ini juga penting supaya tidak
ada alasan untuk memperolok-olokkan atau mendustakannya. Kedua hal ini
dapat kita pelajari lewat sejarah hidupnya.
b. Utusan Allah
121
Dengan kedudukan ini, beliau menjadi manusia yang teristimewakan
dengan risalah-Nya. Benar bahwa beliau adalah manusia biasa, namun harap
diingat bahwa di samping itu beliau adalah seorang rasul (utusan Allah).
Para rasul Allah swt memiliki tugas dan sifat yang diamanatkan Allah
swt. adapun tugas dan sifat para rasul Allah sebagai berikut.
3. Tugas para rasul
Allah mengutus para rasul di muka bumi, memiliki tujuan dan tugas-
tugas tertentu. Adapun tugas-tugas para rasul di muka bumi ini sebagai
berikut.
a. Pembawa ajaran tauhid yang benar
Para rasul yang di utus Allah di muka bumi ditugaskan untuk
mengajarkan ketauhidan, yakni mengimani Allah dan tidak
menyakutukannya.
b. Pembawa kabar gembira
Surah annisa ayat 165 merupakan penjelasan bahwa diutusnya para
rasul di muka bumi ini merupakan sebuah kabar gembira bagi hamba-
hamba Allah yang taat.
c. Pemberi peringatan
Para rasul yang diutus Allah di muka bumi, selain memiliki tugas
sebagai pembawa ajaran tauhid dan kabar gembira, juga sebagai pemberi
peringatan. Yakni mengingatkan kepada seluruh umat manusia agar
selalu berbuat baik,menyembah kepada Allah dan tidak
menyekutukannya.
d. Membina kehidupan manusia agar menerapkan akhlak mulia
Tugas para rasul selain tugas di atas adalah membina kehidupan
manusia agar menerapkan akhlak yang mulia. Yakni para rasul ditugaskan
untuk menciptakan keharmonisan dalam kehidupan dengan menerapkan
akhlak-akhlak yang baik.
4. Sifat Para Rasul
Para rasul yang dipilih Allah untuk menyampaikan risalahnya adalah
manusia yang diberi beberapa keunggulan oleh Allah dibanding manusia
122
yang lain. Salah satunya keunggulan yang dimiliki oleh para rasul adalah
sifatnya. Sifat-sifat yang dimiliki oleh para rasul dapat dikelompokkan
menjadi tiga. Adapun sifat-sifat tersebut sebagai berikut.
a. Siddiq
Yang berarti kebenaran. Hal ini menunjukkan bahwa segala yang
dikatakan oleh para rasul adalah sebuah kebenaran.
b. Amanah
Yaitu sifat yang menunjukkan kepercayaan atau dapat dipercaya.
Para rasul yang diutus Allah merupakan orang yang dipercaya oleh
Allah untuk menjalankan tugas yang telah diberikan oleh Allah.
Oleh sebab itu para rasul sudah pasti memiliki sifat amanah.
e. TaBTig
Artinya menyampaikan. Rasul yang diutus Allah merupakan
manusia yang ditugaskan untuk menyampaikan risalah yang
dibawanya. Risalah dari Allah tersebut disampaikan oleh para rasul
apa adanya, tidak ditambah maupun dikurangi sedikitpun.
f. Fatanah
Artinya cerdas. Para rasul yang diutus Allah pasti memiliki sifat
fatanah atau memiliki kecerdasan di atas rata. Karena setiap rasul
yang diutus Allah memiliki kesulitan dalam menghadapi kaum yang
berbeda-beda. Oleh karena itu, Allah menganugrahkan sifat fatanah
kepada setiap rasul yang diutus-Nya
Adapun lawan dari sifat wajib adalah sifat mustahil. Sifat mustahil
adalah sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh pararasul Allah. Sifat
mustahilbagi rasul Allah ada empat, yakni:
a. Kazib
Artinya dusta. Para rasul yang diutus Allah tidak mungkin berkata
dusta dalam setiap perilakunya. Karena rasul Allah dikaruniani
siddiq.
b. Khianat
123
Artinya tidak dapat dipercaya. Karena para rasul merupakan manusia
utusan Allah, maka sifat khianat tidak mungkin dimiliki oleh para
rasul Allah.
c. Kitman
Artinya menyembunyikan. Para rasul Allah tidak mungkin memiliki
sifat kitman, karena para rasul Allah telah dikarunia sifat taBTig.
d. Baladah
Artinya bodoh. Para rasul Allah adalah manusia yang selalu
menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang diatur serta
dipermainkan umatnya. Maka dari itulah para rasul tidak memiliki
sifat baladah.
Dan yang terakhir adalah sifat jaiz. Yaitu sifat yang boleh ada dan
tidak pada diri para rasul Allah. Sifat jaiz yang dimiliki oleh para rasul
Allah adalah bukti bahwa para rasul Allah juga merupakan manusia biasa.
Para rasul Allah juga memiliki sifat-sifat yang biasa dimiliki oleh manusia
pada umumnya, seperti makan, minum, haus, lapar, letih, dan sebagainya.
G. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah ,diskusi, tanya jawab, permainan balon not.
H. MEDIA PEMBELAJARAN
Media :
1. Flip Chart
2. Balon
Alat/Bahan :
1. spidol,
2. papan tulis
I. Sumber Belajar
1. Buku Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VIII, Kemendikbud, tahun
2014
2. LKS Pendidikan Agama Islam Siswa kelas VIII
J. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Pendahuluan
124
a. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur
kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
b. Menanyakan kabar siswa
c. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
d. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
e. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
f. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar dan
indikator
2. Kegiatan Inti
a. Guru menyiapkan media flip chart yang akan digunakan
b. Guru menjelaskan materi iman kepada rasul-rasul Allah melalui
media flip chart.
c. Penjelasan guru diselingi pertanyaan-pertanyaan untuk merangsang
siswa ikut aktif dalam pembelajaran.
d. Siswa diberikan waktu 10 menit untuk mempelajari ulang materi yang
telah disampaikan guru sebelum melaksanakan permaianan balon not.
e. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok.
f. Guru menjelaskan strategi permainan balon not kepada siswa.
g. Siswa melaksanakan strategi permainan balon not.
h. Siswa mengulas kembali mengenai pertanyaan dan jawaban dalam
kelompoknya dan mempresentasikan di depan kelas.
i. Siswa lain memberi tanggapan dan sanggahan.
j. Siswa kembali ke tempat duduk semula.
k. Guru menyempurnakan dan memberi tambahan
l. Evaluasi tes tertulis
3. Penutup
a. Memberi motivasi siswa
b. Membaca hamdalah dan doa
c. salam
125
K. Penilaian
Soal
1. Jelaskan pengertian iman kepada rasul-rasul Allah!
2. Sebutkan 2 tugas para rasul Allah!
3. Sebutkan 4 sifat wajib rasul Allah!
4. Sebutkan 2 sifat mustahil rasul Allah beserta pengertiannya.
5. Sebutkan 3 Contoh sifat jaiz rasul.
Jawaban
1. Iman secara bahasa berasal dari kata إيمانا-يؤمن -أمن yang berarti percaya.
Sedangkan secara istilah iman berarti keyakinan dalam hati, perkataan
di lisan, amalan dengan anggota badan, bertambah dengan melakukan
ketaatan, dan berkurang dengan maksiat. iman kepada rasul-rasul
Allah adalah memercayai atau meyakini dalam hati bahwa Allah telah
mengutus utusan-Nya (rasul) kepada umat-Nya untuk mengajarkan
atau menyebarkan ajaran Islam, sehingga umat manusia memperoleh
kebahagiaan di dunia dan akhirat, yang dibarengi dengan kesesuaian
ucapan lisan, dan menunjukkan perilakuyang mencerminkan sikap
beriman kepada rasul-rasul Allah swt.
2. - Pembawa ajaran tauhid yang benar
- Pembawa kabar gembira
- Pemberi peringatan
- Membina kehidupan manusia agar menerapkan akhlak mulia
3. - sidiq
- Tabligh
- Amanah
- Fatanah
126
127
Lampiran 2: Lembar Soal Siklus 1
128
Lembar 3: Lembar Jawaban Siswa Siklus I
129
Lampiran 4: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMP NUSANTARA
Mata Pelajaran : Pendikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : VIII/ Ganjil
Materi Pokok : Iman kepada rasul-rasul Allah
Alokasi Waktu : 1 Minggu x 3 Jam Pelajaran @40 Menit
A. KOMPETENSI INTI
1. KI-1:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. KI-2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleran, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. KI-3: Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual,
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori.
B. KOMPETENSI DASAR
1.4 Beriman kepada rasul Allah swt.
2.4 Menunjukkan perilaku amanah sebagai iman kepada rasul Allah swt.
3.4 Memahami makna beriman kepada rasul Allah swt.
4.4 Menyajikan dalil naqli tentang iman kepada rasul Allah swt.
C. INDIKATOR
1. Menjelaskan dan memahami iman kepada rasul Allah swt.
2. Menyebutkan dalil naqli tentang iman kepada rasul Allah.
130
3. Menjelaskan kedudukan rasul dan tugasnya.
4. Menjelaskan sifat-sifat rasul Allah
5. Menceritakan kisah para nabi dan rasul
6. Menjelaskan hikmah di utusnya para rasul.
7. Menjelaskan hikmah beriman kepada rasul Allah.
8. Menyebutkan contoh perilaku beriman kepada rasul Allah.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu :
1. Menjelaskan dan memahami iman kepada rasul Allah swt.
2. Menyebutkan dalil naqli tentang iman kepada rasul Allah.
3. Menjelaskan kedudukan rasul dan tugasnya.
4. Menjelaskan sifat-sifat rasul Allah
5. Menceritakan kisah para nabi dan rasul
6. Menjelaskan hikmah diutusnya para rasul.
7. Menjelaskan hikmah beriman kepada rasul Allah.
8. Menyebutkan contoh perilaku beriman kepada rasul Allah.
E. MATERI PEMBELAJARAN
Perlu kita ketahui Allah telah mengutus para nabi dan rasul di muka bumi
ini dengan jumlah yang banyak. Adapun nabi dan rasul yang tertera di dalam Al-
Qur’an berjumlah 25, yakni
a. Nabi Adam a.s. n. Nabi Idris a.s.
b. Nabi nuh a.s. o. Nabi Hud a.s.
c. Nabi Saleh a.s. p. Nabi Ibrahim a.s.
d. Nabi Lut a.s. q. Nabi Ismail a.s.
e. Nabi Ishaq a.s. r. Nabi Yaqub a.s.
f. Nabi Yusuf a.s. s. Nabi Ayyub a.s.
g. Nabi Zulkifli a.s. t. Nabi Syu’aib a.s.
h. Nabi Yunus a.s. u. Nabi Musa a.s.
i. Nabi Harun a,s. v. Nabi Ilyas a.s.
j. Nabi Ilyasa’ a.s. w. Nabi Daud a.s.
k. Nabi Sulaiman a.s. x. Nabi Zakaria a.s.
131
l. Nabi Yahya a.s. y. Nabi Isa a.s.
m. Nabi Muhammad saw.
Dari 25 nabi di atas, terdapat beberapa nabi yang disebut dengan rasul
ulul azmi, yakni nabi dan rasul yang memiliki keteguhan hati dalam
menghadapi cobaan dari Allah swt.. Adapun ulul azmi adalah sebagai berikut.
a. Nabi Nuh a.s.
b. Nabi Ibrahim a.s.
c. Nabi Musa a.s.
d. Nabi Isa a.s.
e. Nabi Muhammad saw.
Selain itu, Allah juga telah menurunkan wahyu berupa kitab suci
kepada beberapa nabi, yaitu.
a. Nabi Musa a.s. menerima wahyu Kitab Taurat.
b. Nabi Daud a.s.menerima wahyu Kitab Zabur.
c. Nabi Isa a.s menerima wahyu Kitab Injil.
d. Nabi Muhammad saw menerima wahyu kitab Al-Qur’an.
Selain dikarunia berupa wahyu kitab suci, Allah juga memberikan
beberapa mukjizat atau kelebihan kepada para nabi.
Adapun beberapa nabi yang menerima mukjizat tersebut sebagai
berikut.
a. Nabi Nuh a.s.
Diberi mukjizat oleh Allah dapat membuat perahu yang sangat besar
yang dapat memuat semua umatnya yang beriman kepada Allah dan
semua jenis hewan yang hidup pada zaman tersebut berpasang-pasangan.
b. Nabi Musa a.s.
Diberi mukjizat mempunyai tongkat yang dapat berubah menjadi ular,
jika tongkatnya dipukulkan ke batu akan memancarkan air, dapat
membelah lautan, dan tangannya dapat mengeluarkan cahaya ketika
diminta bukti atas kerasulannya.
c. Nabi Ibrahim a.s.
132
Mukjizat yang diberikan oleh Allah yaitu tidak terbakar oleh api ketika
dibakar hidup-hidup oleh Raja Namrud.
d. Nabi Daud a.s.
Mukjizat yang diberikan adalah memberikan suara yang sangat merdu
dan bisa melunakkan logam dengan tangannya.
e. Nabi Sulaiman a.s.
Mukjizat yang diberikan oleh Allah adalah berbicara dengan binatang,
menguasai jin, dan dapat memerintah angin.
f. Nabi Isa a.s.
Mukjizat yang diberikan oleh Allah kepada nabi Isa a.s. adalah bisa
berbicara ketika bayi, bisa mengobati berbagai macam penyakit yang sulit
disembuhkan, bisa membuat burung dari tanah, dan bisa menghidupkan
orang yang sudah meninggal dengan izin Allah.
g. Nabi Muhammad saw.
Mukjizat yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad saw.
Adalah bisa membelah bulan menjadi dua walaupun hanya tampaknya,
dapat mengeluarkan air dari celah-celah jarinya. Al-Qur’an sebagai kitab
kitab yang paling lengkap dan sempurna serta selalu dijaga kemurniannya
sampai akhir zaman, dan peristiwa Isra Mikraj.
Menurut Az-Zandani, dkk Hikmah diutusnya para Rasul (2006:142-144)
adalah:
a. Allah mengutus para Rasul untuk mengenalkan mereka kepada Rabb
yang menciptakan mereka dan mengajak mereka agar beribadah
kepada Allah semata mata mengingkari apa saja yang disembah selain
Allah.
b. Diutusnya mereka untuk memberi kabar gembira kepada orang-orang
mukmin dengan kenikmatan abadi yang dijanjikan kepada mereka,
sebagai balasan atas ketaatan mereka.
c. Allah mengutus mereka untuk menegakkan agama, menjaganya dan
untuk berhukum dengan apa yang diturunkan oleh Allah.
133
d. Diutusnya mereka untuk memberikan teladan yang baik kepada umat
manusia dalam perilaku yang benar, akhlak yang mulia, ibadah yang
benar dan keistiqamahan di atas petunjuk Allah.
e. Allah mengutus mereka untuk menyelematkan manusia dari
perselisihan dalam pokok-pokok kehidupan mereka dan menunjukkan
mereka kepada kebenaran yang dikehidupan oleh sang pencipta
mereka.
Setelah mempelajari iman kepada rasul Allah baik itu
pengertiannya, nama-namanya, sifat-sifatnya, dan rasul ulul azmi. Dengan
beriman kepada rasul tentunya ada hikmah yang dapat kita petik. Antara
lain :
a. Meneladani sifat-sifat mulia para Nabi dan Rasul, seperti bersikap
adil, jujur, kesabaran, keteguhan, dan semangatnya dalam berdakwah
menegakkan ajaran-ajaran Allah.
b. Umat-umat terdahulu mengalami kehancuran dan mendapat azab dari
Allah karena mereka ingkar, sombong, dan menyekutukan Allah. Hal
ini menjadi pelajaran bagi kita untuk senantiasa menjaga keimanan
dan perilaku kita agar sesuai dengan ajaran Allah.
c. Selalu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah agar
negeri kita mendapat kemakmuran dan keberkahan.
d. Kita selalu patuh dan taat dalam melaksanakan semua yang
diperintahkan oleh Allah dan menjauhi apa yang menjadi larangan-
Nya.
F. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah, diskusi, tanya jawab, permainan balon not.
A. MEDIA PEMBELAJARAN
Media :
1. Flip Chart
2. Balon
Alat/Bahan :
1. spidol,
134
2. papan tulis
B. SUMBER BELAJAR
1. Buku Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VIII, Kemendikbud, tahun
2014
2. LKS Pendidikan Agama Islam Siswa kelas VIII
C. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Pendahuluan
a. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur
kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
b. Menanyakan kabar siswa
c. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
d. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
e. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
f. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar dan
indikator
2. Kegiatan Inti
a. Guru menyiapkan media flip chart yang akan digunakan
b. Siswa dibagi mejadi beberapa kelompok.
c. Guru menjelaskan materi iman kepada rasul-rasul Allah melalui
media flip chart.
d. Penjelasan guru diselingi pertanyaan-pertanyaan untuk merangsang
siswa ikut aktif dalam pembelajaran.
e. Siswa diberikan waktu 10 menit untuk mempelajari ulang materi yang
telah disampaikan guru sebelum melaksanakan permaianan balon not.
f. Guru menjelaskan strategi permainan balon not kepada siswa.
g. Siswa melaksanakan strategi permainan balon not.
h. Siswa mengulas kembali mengenai pertanyaan dan jawaban dalam
kelompoknya dan mempresentasikan di depan kelas.
i. Siswa lain memberi tanggapan dan sanggahan.
135
j. Siswa kembali ke tempat duduk semula.
k. Guru menyempurnakan dan memberi tambahan
l. Evaluasi tes tertulis
3. Penutup
a. Memberi motivasi siswa
b. Membaca hamdalah dan doa
c. salam
J. Penilaian
Soal
1. Jelaskan pengertian Rasul Ulul Azmi.
2. Sebutkan rasul ulul azmi.
3. Sebutkan 3 nabi beserta kitab yang diwahyukan.
4. Sebutkan 2 hikmah beriman kepada rasul Allah.
5. Sebutkan 3 contoh meneladani rasul Allah.
Jawaban
1. Rasul ulul azmi yaitu orang-orang yang memiliki keteguhan hati dalam
menghadapi dan cobaan dari Allah
2. Nuh a.s., Ibrahim a.s., Musa a.s., Isa a.s., Muhammad saw.
3. Nabi daud = kitab zabur
Nabi musa = kitab taurat
Nabi isa = kitab injil
Nabi Muhammad= kitab Al-Qur’an
4. - Meneladani sifat mulia para rasul
- Menjadi pembelajaran dari umat terdahulu
- Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah
136
137
Lampiran 5: Lembar Soal Siklus II
138
Lembar 6: Lembar Jawab Siswa Siklus II
139
Lampiran 7: Daftar Nama Siswa Kelas VIII SMP Nusantara
No Nama Siswa No Nama Siswa
1 Ali Mustofa 13 Naila Adiba
2 Anisa Latifa Azahra 14 Novi Sarifah Puspita
3 Choirul Anam 15 Okka Sefa Puspitasari
4 Diva Supriyanto 16 Pradinda Monik P.
5 Dewi Retno Nur Aini 17 Putri Aisyah
6 Eka Restu Ananda 18 Rifqi Taufiqul Khakim
7 Febri Adny Firmansyah 19 Silvia Artika Sari
8 Handika Kurniawan 20 Solikun Huda
9 Kharis Aluta 21 Tito Herlambang
10 Lestari 22 Wildan Dwi Anggoro
11 M. Lukman Al Qolbu 23 Yusuf Ibra Saputra
12 M. Rendi Yuliyanto 24 Sani Najwa Labibah
140
Lampiran 8: Daftar Nilai Satuan Kredit Kegiatan
141
142
143
144
Lampiran 9: Surat Ijin Penelitian
145
Lampiran 10: Surat Balasan Sekolah
146
Lampiran 11: Surat Penunjukan Pembimbing Skripsi
147
Lampiran 12: Lembar Konsultasi Pembimbing
148
Lampiran 13: Daftar Riwayat Hidup
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Novita Razabiyah
Tempat, Tanggal Lahir : Purworejo, 24 November 1997
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Grantung Rt 02/02 Kec. Bayan. Kab. Purworejo
Nama Ayah : Minto Raharjo
Nama Ibu : Wastini
Riwayat Pendidikan :
SD Negeri Grantung lulus tahun 2009
SMP Negeri 23 Purworejo lulus tahun 2012
MA Negeri Purworejo lulus tahun 2015
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Salatiga,
Penulis
Novita Razabiyah
23010 15 0088
149
DOKUMENTASI PENELITIAN
Pra Siklus
Peneliti berkenalan dengan siswa dan menjelaskan media yang akan
dipakai saat pembelajaran pada Siklus I
150
Guru memperkenalkan strategi permainan balon not pada Siklus I
Siswa melaksanakan permainan balon not pada Siklus I
151
Perwakilan kelompok maju ke depan untuk menjelaskan ulang
materinya
Evaluasi Siklus I
152
Guru menjelaskan menggunakan media flip chart Siklus II
Proses permainan balon not pada Siklus II
153
Perwakilan kelompok untuk menjelaskan kembali materinya Pada
Siklus II
Evaluasi siklus II
154
Contoh soal dalam strategi permainan balon not
Foto Bersama
155
O