UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN...

112
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN JASA DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010 (Penelitian Tindakan Kelas) SKRIPSI Oleh: ISNAINI HAMIDAH NIM K 7406094 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Transcript of UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN...

Page 1: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI

PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN JASA

DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS)

SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 2 SUKOHARJO

TAHUN AJARAN 2009/2010

(Penelitian Tindakan Kelas)

SKRIPSI

Oleh:

ISNAINI HAMIDAH NIM K 7406094

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

ii

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI

PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN JASA

DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS)

SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 2 SUKOHARJO

TAHUN AJARAN 2009/2010

(Penelitian Tindakan Kelas)

Oleh:

ISNAINI HAMIDAH NIM K 7406094

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Page 3: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

iii

2010

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Persetujuan Pembimbing,

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Wahyu Adi, M.Pd Sri Sumaryati, S.Pd, M.Pd

NIP.19630520 1989031 005 NIP. 19691229 2005012 001

Page 4: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

iv

Skripsi ini telah direvisi oleh Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk

memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi:

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Prof. Dr. Siswandari, M. Stats .......................

Sekretaris : Jaryanto, S.Pd, M.Si . .......................

Anggota I : Drs. Wahyu Adi, M.Pd. .......................

Anggota II : Sri Sumaryati, S.Pd, M.Pd. .......................

Page 5: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi:

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Prof. Dr. Siswandari, M. Stats .......................

Sekretaris : Jaryanto, S.Pd, M.Si .......................

Anggota I : Drs. Wahyu Adi, M.Pd. .......................

Anggota II : Sri Sumaryati, S.Pd, M.Pd. .......................

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd

Page 6: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

vi

NIP. 19600727 198702 1 001

ABSTRAK

Isnaini Hamidah. K 7406094. UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN JASA DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010 (Penelitian Tindakan Kelas). Skripsi. Surakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2010.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penggunaan

Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar

Mata Pelajaran Ekonomi pada kompetensi dasar menyusun laporan keuangan

perusahaan jasa .

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas. Obyek

penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Sukoharjo yang

berjumlah 42 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dengan kolaborasi antara penulis,

guru kelas dan melibatkan partisipasi siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan

dengan observasi, wawancara, dokumentasi dan tes. Prosedur penelitian meliputi

tahap: (1) identifikasi masalah, (2) persiapan tindakan, (3) implementasi tindakan,

(4) pengamatan, dan (5) penyusunan laporan. Proses penelitian ini dilaksanakan

dalam tiga siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: (1)

perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi,

dan (4) analisis dan refleksi. Setiap siklus dilaksanakan dalam empat kali

pertemuan.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

terdapat peningkatan hasil belajar Mata Pelajaran Ekonomi pada kompetensi dasar

menyusun laporan keuangan perusahaan jasa melalui penggunaan Pembelajaran

Kooperatif Tipe Think Pair Share. Hal tersebut terefleksi dari beberapa indikator

sebagai berikut: (1) Siswa antusias dan bersemangat dalam mengikuti

pembelajaran ekonomi, (2) Siswa mampu mengatasi kesulitan belajar dengan

berdiskusi dengan teman yang lebih paham akan materinya dan belajar bertanya,

(3) siswa mampu mempresentasikan hasil kerja kelompoknya ke depan kelas, (4)

guru mampu memberikan metode pembelajaran dengan nuansa baru, (5)

Page 7: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

vii

kemampuan siswa dalam memahami materi laporan keuangan perusahaan jasa

meningkat. Hal ini dapat dilihat dari nilai akhir dan nilai rata-rata kelas yang

mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III. Peningkatan tersebut

terjadi setelah guru melakukan beberapa upaya, antara lain: (1) penggunaan

Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share, (2) guru membuat inovasi baru

dalam menyampaikan pelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok belajar

dan membuka kegiatan diskusi dan tanya jawab, (3) siswa diminta untuk

mengulang pelajaran yang diberikan guru melalui kegiatan presentasi pada waktu

pelajaran berikutnya.

Page 8: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

viii

MOTTO

Ketidakmampuan hanya ada di dalam pikiran.

Kehilangan semangat untuk bangkit adalah akhir dari perjuangan.

Cara terbaik untuk keluar dari suatu persoalan adalah memecahkannya.

( Penulis )

Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua

( Aristoteles )

........ Syukuri apa yang ada, Hidup adalah anugerah,

Tetap jalani hidup ini, Melakukan yang terbaik,

Tuhan pasti kan menunjukkan, Kebesaran dan KuasaNya,

Bagi hambaNya yang sabar dan tak kenal putus asa.......

( D’masiv)

Page 9: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

ix

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan sebagai wujud rasa sayang,

cinta kasih penulis dan terima kasih penulis kepada :

- Ibu dan Bapak yang aku sayangi dan aku hormati,

terima kasih atas doa restu dan kasih sayang yang terus

mengalir untukku sehingga aku dapat menyelesaikan

studiku dengan lancar.

- Kakakku Ida, Adikku Zulis, dan Rofik yang aku

sayangi, terima kasih atas kasih sayang dan perhatian

yang selalu kalian berikan untukku. Kalian adalah

sumber semangatku.

- Bapak dan Ibu guruku SD, SLTP, SMA dan dosen-

dosen yang telah membimbingku dan memberikan

banyak ilmu yang bermanfaat untukku.

- Sahabat – sahabatku sejak kecil, mbak Pipit, Iit, Anton,

Azis, terima kasih atas kritik, saran, dukungan dan kasih

sayang kalian yang telah membangunku menjadi orang

yang lebih baik, you’re the best friend I ever had.

- Sahabat-sahabatku Luluk, Erna, Galuh, Pamrih, Nia,

Rizka, thanks atas dukungan dan doanya.

- Teman-teman BKK Akuntansi 2006, thank you.

Page 10: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, taufik dan

hidayah-Nya, sehingga skipsi ini dapat diselesaikan dengan baik oleh penulis

untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan.

Hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi dalam menyelesaikan

penulisan skipsi ini dapat diatasi berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu,

atas segala bentuk bantuannya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini.

3. Drs. Wahyu Adi, M.Pd., selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus Pendidikan

Akuntansi yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dengan bijaksana.

4. Drs. Wahyu Adi, M.Pd., selaku Pembimbing I yang telah memberikan arahan,

bimbingan dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

5. Sri Sumaryati, S.Pd, M.Pd selaku Pembimbing II yang telah memberikan

dukungan, nasehat dan bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik .

6. Drs. Joko Sugiharto, selaku Kepala SMA Negeri 2 Sukoharjo yang telah

memberikan izin pelaksanaan penelitian.

7. Hardjono, S.Pd selaku guru ekonomi SMA Negeri 2 Sukoharjo dan siswa

kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Sukoharjo yang telah membantu dalam

pelaksanaan penelitian dalam skripsi ini.

8. Bapak Ibu tercinta, yang selalu memberikan dorongan baik moril maupun

spiritual, kasih sayang serta doa yang tak henti-hentinya mengiringi penulis

hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 11: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

xi

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari

Allah SWT. Amin.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan,

namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada

umumnya dan perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya.

Surakarta, Juli 2010

Penulis

Page 12: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN ........................................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... v

HALAMAN ABSTRAK ............................................................................. vi

HALAMAN MOTTO ................................................................................. viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. ix

KATA PENGANTAR ................................................................................. x

DAFTAR ISI ................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .............................................................................. 5

C. Pembatasan Masalah .............................................................................. 6

D. Perumusan Masalah .............................................................................. 6

E. Tujuan Penelitian .................................................................................... 7

F. Manfaat Penelitian ................................................................................ 7

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pendidikan ..................................................................................... 8

a. Pengertian Pendidikan ............................................................... 8

b. Komponen Pendidikan .............................................................. 9

2. Proses Belajar Mengajar ............................................................... 11

a. Pengertian Belajar .................................................................... 12

b. Ciri-ciri Belajar ........................................................................ 13

c. Prinsip-prinsip Belajar ............................................................. 14

Page 13: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

xiii

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ............................. 14

e. Proses Belajar ........................................................................... 15

f. Mengajar .................................................................................. 16

3. Pembelajaran .................................................................................. 17

a. Pengertian Pembelajaran dan Model Pembelajaran ................. 17

b. Jenis Model Pembelajaran ....................................................... 18

4. Pembelajaran Kooperatif .............................................................. 19

a. Pembelajaran Kooperatif .......................................................... 19

1) Pengertian Pembelajaran Kooperatif ................................. 19

2) Prinsip-prinsip Dasar Pembelajaran Kooperatif ................ 21

3) Tujuan Pembelajaran Kooperatif ....................................... 23

4) Macam-macam Tipe/Teknik Pembelajaran Kooperatif ...... 24

b. Tipe Think Pair Share (TPS) ..................................................... 25

c. Pembelajaran Akuntansi dengan Pembelajaran Kooperatif

Tipe Think Pair Share (TPS) ..................................................... 27

5. Hasil Belajar ................................................................................. 28

a. Hasil Belajar ............................................................................. 28

1) Pengertian Hasil Belajar .................................................... 28

2) Fungsi Hasil Belajar ........................................................... 30

3) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .............. 31

4) Kriteria Hasil Belajar ......................................................... 31

b. Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi ..................................... 32

c. Pengukuran Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi ................. 33

B. Kerangka Berpikir ............................................................................. 34

C. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................................ 36

D. Hipotesis Tindakan ............................................................................. 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 37

1. Tempat Penelitian ...................................................................... 37

2. Waktu Penelitian ........................................................................ 38

B. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................... 38

Page 14: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

xiv

1. Subjek Penelitian ........................................................................ 38

2. Objek Penelitian ......................................................................... 38

C. Sumber Data .......................................................................................... 39

D. Metode Penelitian ................................................................................. 39

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 43

1. Wawancara ................................................................................. 43

2. Observasi ................................................................................... 44

3. Dokumentasi .............................................................................. 44

4. Tes .............................................................................................. 44

F. Prosedur Penelitian ............................................................................... 45

G. Proses Penelitian ................................................................................... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian .................................................................... 49

1. Riwayat Singkat ........................................................................... 49

2. Keadaan Lingkungan Belajar ....................................................... 50

3. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah .................................................... 51

B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Mata Pelajaran Ekonomi Pada

Kompetensi Dasar Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan

Jasa di Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Sukoharjo ................................ 52

1. Ditinjau dari Segi Siswa ................................................................ 52

2. Ditinjau dari Segi Guru ................................................................. 54

C. Deskripsi Hasil Penelitian ....................................................................... 54

1. Siklus I ........................................................................................... 54

a. Perencanaan Tindakan Siklus I .................................................. 54

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I .................................................. 57

c. Observasi dan Interpretasi .......................................................... 60

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus I .................................... 62

2. Siklus II ......................................................................................... 63

a. Perencanaan Tindakan Siklus II ................................................. 63

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ................................................. 66

c. Observasi dan Interpretasi .......................................................... 70

Page 15: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

xv

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus II .................................. 71

3. Siklus III ........................................................................................... 73

a. Perencanaan Tindakan Siklus III ................................................. 73

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus III ................................................ 76

c. Observasi dan Interpretasi ........................................................... 79

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus III .................................. 80

D. Pembahasan ............................................................................................ 81

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan ................................................................................................ 87

B. Implikasi ................................................................................................. 88

1. Implikasi Teoritis .............................................................................. 88

2. Implikasi Praktis ................................................................................. 89

C. Saran ...................................................................................................... 90

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 16: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Rincian Kegiatan, Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian .............. 38

Tabel 2. Indikator Ketercapaian Belajar Siswa ........................................... 47

Tabel 3. Keaktifan dan Ketuntasan Belajar pada Siklus I ........................... 82

Tabel 4. Keaktifan dan Ketuntasan Belajar pada Siklus II ......................... 83

Tabel 5. Keaktifan dan Ketuntasan Belajar pada Siklus III ........................ 84

Tabel 6. Peningkatan Keaktifan dan Ketuntasan Belajar ............................ 85

Page 17: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Alur Kerangka Pemikiran Tindakan Kelas ............................. 35

Gambar 2. Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas .................................... 41

Gambar3. Grafik Tingkat Keaktifan Siswa dan Ketuntasan Hasil Belajar

Siswa pada SiklusI .................................................................. 61

Gambar 4. Grafik Tingkat Keaktifan Siswa dan Ketuntasan Hasil Belajar

Siswa pada Siklus II ............................................................... 71

Gambar 5. Grafik Tingkat Keaktifan Siswa dan Ketuntasan Hasil Belajar

Siswa pada Siklus III ............................................................. 80

Gambar 6. Grafik Hasil Penelitian ............................................................. 85

Gambar 7. Guru Mejelaskan Materi .......................................................... 181

Gambar 8. Siswa berdiskusi dengan pasangannya ..................................... 181

Gambar 9. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya ................................... 182

Gambar 10. Guru Memberikan Pengarahan Saat Siswa

Berdiskusi Berpasangan .......................................................... 182

Gambar 11 Guru Memberikan Pengarahan Saat Siswa

Berdiskusi kelompok ............................................................ 183

Gambar 12. Siswa Mempresentasikan hasil Diskusi Kelompok ................ 183

Gambar 13. Kegiatan Bertanya dan Menjawab antara Guru dan Siswa ..... 184

Gambar 14. Siswa Maju Menjawab Pertanyaan dari Guru ......................... 184

Gambar 15. Siswa Mengerjakan Soal Latihan dari Guru ........................... 185

Gambar 16. Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi .......................................... 185

Page 18: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Catatan Lapangan 1 .................................................................... 94

Lampiran 2. Daftar Nilai Awal Siswa ............................................................. 96

Lampiran 3. Hasil Wawancara dengan Guru .................................................. 98

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ............................. 99

Lampiran 5. Materi Ajar Siklus I .................................................................... 103

Lampiran 6. Soal diskusi Think Pair Share siklus I ....................................... 109

Lampiran 7. Kunci Soal diskusi Think Pair Share siklus I ............................. 111

Lampiran 8. Soal Evaluasi Siklus I ................................................................. 115

Lampiran 9. Kunci Soal evaluasi siklus I ...................................................... 118

Lampiran 10.Daftar Keaktifan Siswa pada Siklus I ........................................ 120

Lampiran 11. Daftar Nilai Siswa pada Siklus I .............................................. 123

Lampiran 12. Catatan Lapangan 2 .................................................................. 125

Lampiran 13. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II .......................... 130

Lampiran 14. Materi Ajar SiklusII .................................................................. 133

Lampiran 15. Soal diskusi Think Pair Share siklus II .................................... 136

Lampiran 16. Kunci Soal diskusi Think Pair Share siklus II ......................... 138

Lampiran 17. Soal Evaluasi Siklus II.............................................................. 141

Lampiran 18. Kunci Soal Evaluasi Siklus II ................................................... 144

Lampiran 19. Daftar Keaktifan Siswa pada Siklus II ..................................... 146

Lampiran 20. Daftar Nilai Siswa pada Siklus II ............................................. 149

Lampiran 21. Catatan Lapangan 3 .................................................................. 151

Lampiran 22. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ......................... 156

Lampiran 23. Materi Ajar SiklusIII ................................................................ 160

Lampiran 24. Soal diskusi Think Pair Share siklus II .................................... 167

Lampiran 25. Kunci Soal diskusi Think Pair Share siklus III ........................ 168

Lampiran 26. Soal Evaluasi Siklus III ............................................................ 169

Lampiran 27. kunci Soal Evaluasi Siklus III .................................................. 170

Lampiran 28. Daftar Keaktifan Siswa pada Siklus III .................................... 171

Page 19: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

xix

Lampiran 29..Daftar Nilai Siswa pada Siklus III ............................................ 174

Lampiran 30. Catatan Lapangan 4 .................................................................. 176

Lampiran Dokumentasi ................................................................................... 181

Lampiran. Ijin penelitian ................................................................................. 185

Lampiran.Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ........................ 190

Page 20: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi

sumber daya manusia (SDM) melalui pengajaran. Pengajaran merupakan

penjabaran operasional dari pendidikan yang bertugas mengarahkan proses belajar

mengajar agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Pendidikan diharapkan mampu

meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam rangka menyikapi globalisasi.

Globalisasi akan mempengaruhi kehidupan politik, ekonomi, sosial, dan budaya

baik bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara. Kondisi ini menuntut perlunya

perbaikan sistem pendidikan nasional di Indonesia. Perbaikan tersebut antara lain

melalui peningkatan mutu atau kualitas tenaga pendidik, penyempurnaan dan

perbaikan sarana dan prasarana sekolah, perubahan strategi dan pendekatan

pembelajaran ataupun melalui penyempurnaan kurikulum. Pemerintah telah

melakukan banyak upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan. Sebagai dasar

dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka

mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu, pemerintah menerbitkan PP 19

tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, yang meliputi standar isi,

standar proses, standar kompetensi lulusan, serta standar pendidik dan tenaga

kependidikan. Untuk penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan sesuai

dengan Standar Nasional Pendidikan dilakukan evaluasi, akreditasi dan sertifikasi.

Perbaikan sistem pendidikan di Indonesia melalui penyempurnaan

kurikulum telah beberapa kali dilakukan. Penyempurnaan kurikulum tersebut

mengacu pada Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional. Melalui perubahan kurikulum diharapkan mampu meningkatkan mutu

pendidikan yang secara menyeluruh mencakup pengembangan dimensi manusia

Indonesia seutuhnya yakni aspek moral, akhlak, budi pekerti, perilaku,

pengetahuan, kesehatan, keterampilan dan seni. Pengembangan aspek tersebut

bermuara pada peningkatan dan pengembangan kecakapan hidup yang

diwujudkan melalui pencapaian kompetensi siswa untuk bertahan hidup,

menyesuaikan diri dan berhasil di masa depan.

1

Page 21: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

2

Pendidikan merupakan salah satu bentuk upaya untuk meningkatkan

kualitas sumber daya manusia. Seorang guru dalam pendidikan memegang

peranan yang penting. Guru tidak hanya dituntut untuk memiliki kemampuan

dalam pengalaman teoretis tapi juga harus memiliki kemampuan praktis. Kedua

hal ini sangat penting karena seorang guru dalam pembelajaran bukanlah sekedar

menyampaikan materi semata tetapi juga harus berupaya agar mata pelajaran

yang sedang disampaikan menjadi kegiatan pembelajaran yang menyenangkan

dan mudah dipahami bagi siswa. Apabila guru tidak dapat menyampaikan materi

dengan tepat dan menarik, dapat menimbulkan kesulitan belajar bagi siswa,

sehingga mengalami ketidaktuntasan dalam belajarnya. Untuk mendukung

tercapainya tujuan pendidikan, harus didukung oleh iklim pembelajaran yang

kondusif. Iklim pembelajaran yang dikembangkan oleh guru mempunyai pengaruh

yang sangat besar terhadap keberhasilan dan kegairahan belajar siswa. Kualitas dan

keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan ketetapan guru

dalam memilih dan menggunakan metode pembelajaran .

Ada banyak model atau strategi pembelajaran yang dikembangkan para

ahli untuk mengoptimalkan hasil belajar dan kualitas proses belajar mengajar.

Namun, banyaknya strategi atau model pembelajaran yang dikembangkan para

pakar tersebut tidaklah berarti semua pengajar menerapkan semuanya untuk

setiap mata pelajaran. Karena tidak semua model cocok untuk setiap mata

pelajaran. Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan yaitu : tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai, sifat bahan/materi ajar, kondisi siswa dan

ketersediaan sarana dan prasarana belajar.

Anita Lie (2005:57) menyebutkan bahwa “Think Pair Share adalah satu

tipe pembelajaran kooperatif yang cocok diterapkan untuk semua mata pelajaran

dan untuk semua tingkatan usia anak didik”. Sehingga Think Pair Share juga

cocok diterapkan untuk Mata Pelajaran Ekonomi. Peran Think Pair Share dalam

proses belajar mengajar adalah mengoptimalkan partisipasi siswa. Sehingga akan

meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.

Mata Pelajaran Ekonomi pada kompetensi dasar menyusun laporan

keuangan perusahaan jasa adalah mata pelajaran yang membutuhkan

Page 22: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

3

kesabaran, kecermatan dan ketelitian. Untuk itu guru dituntut tidak hanya

menyampaikan materi secara lisan atau ceramah saja tetapi harus memilih metode

yang dapat melibatkan siswa aktif dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran

tersebut dibutuhkan keaktifan sebagai dasar untuk pengembangan materi lebih

lanjut. Pembelajaran yang pasif akan menghambat kreatifitas pola pikir siswa

dalam memahami suatu konsep. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran

siswa dituntut benar–benar aktif, sehingga daya ingat siswa tentang apa yang

telah dipelajari akan lebih baik

Menurut Arikunto (2003: 4) menyebutkan beberapa karakter siswa dalam

pembelajaran yaitu: (1) semangat belajar rendah, (2) mencari jalan pintas, (3)

tidak tahu belajar untuk apa, dan (4) pasif dan acuh. Untuk mengantisipasi

terjadinya karakteristik siswa yang demikian disarankan pula bagi seorang guru

untuk menerapkan suatu strategi pembelajaran yang: (1) memiliki variasi, (2)

memberikan kesibukan yang menarik, (3) menggunakan model reward dan

punishment, (4) bersifat terbuka, dan (5) memberikan layanan yang simpatik.

Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang cocok untuk

mengatasi masalah tersebut. Dalam pembelajaran kooperatif, interaksi antar

komponen dalam proses belajar mengajar dapat dilaksanakan secara optimal.

Dengan adanya interaksi yang baik maka akan meningkatkan keaktifan dan

kreatifitas siswa sehingga hasil belajar belajar akan meningkat. Untuk itu

diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat memberikan kesempatan bagi

peserta didik untuk berpikir sendiri dan dapat bekerjasama dengan orang lain.

Pembelajaran kooperatif tipe think pair share merupakan model pembelajaran

dengan pendekatan struktural yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi

peserta didik. Di sini peserta didik dapat berpikir sendiri dan bekerja sama

dengan orang lain.

Berkaitan dengan masalah-masalah di atas, setelah peneliti melakukan

observasi pembelajaran ekonomi yang terjadi di SMA Negeri 2 Sukoharjo

ditemukan permasalahan antara lain: 1) hasil belajar mata pelajaran ekonomi

siswa kelas XI IPS 2 masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata

ulangan hanya 61,07. Selain itu jumlah siswa yang sudah memenuhi KKM hanya

Page 23: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

4

sebesar 24 siswa. KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) Mata Pelajaran Ekonomi

yaitu 62. Siswa yang mendapat nilai lebih dari 62 hanya sebesar 57,14% dari

keseluruhan, sisanya 42,86% belum memenuhi KKM. 2) Siswa cenderung kurang

aktif dalam pembelajaran akuntansi, akar penyebab permasalahan ini adalah guru

sebagai fasilisator, dalam tahap persiapan maupun tahap penyampaian materi

ajar kurang melibatkan siswa untuk berpartisipasi aktif 3) Kemampuan siswa

dalam menyelesaikan masalah atau soal masih kurang, akar penyebabnya adalah

guru sebagai fasilisator dalam tahap penyampaian materi maupun dalam tahap

pelatihan kurang membimbing kerja kelompok sehingga pemecahan masalah

dalam pembelajaran akuntansi kurang optimal dan siswa merasa kesulitan

mengerjakan soal akuntansi.

Untuk mengantisipasi masalah tersebut agar tidak berkelanjutan, maka

guru harus terus berusaha menyusun dan menetapkan berbagai pendekatan yang

bervariasi. Metode pembelajaran yang dapat menarik minat siswa dalam belajar

diantaranya adalah dengan menempatkan siswa belajar secara kelompok-

kelompok, di situ siswa dapat berfikir sendiri dan bekerja sama dengan siswa lain

sehingga akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang

sulit karena tidak jarang banyak siswa yang masih malu dan canggung untuk

bertanya dengan gurunya.

Salah satu metode pembelajaran yang dapat diterapkan dalam

pembelajaran ekonomi adalah pembelajaran kooperatif tipe think pair share.

Teknik ini memberi kesempatan siswa untuk bekerja sendiri dan bekerja sama

dengan orang lain. Keunggulan lain adalah optimalisasi partisipasi siswa.

Pembelajaran kooperatif tipe think pair share dilakukan dengan membagi siswa

dalam beberapa kelompok berempat dan membagikan tugas kepada semua

kelompok. Setelah itu siswa diberi kesempatan untuk berpikir dan mengerjakan

sendiri. Selanjutnya siswa berpasangan untuk mendiskusikan tugasnya. Setelah

berdiskusi dengan pasangan mereka kembali pada kelompok untuk berdiskusi

berempat. Dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe think pair share

(TPS) diharapkan siswa yang termasuk kurang bisa akan berinteraksi dengan

siswa yang lain untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam belajar

Page 24: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

5

dengan diskusi dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya lebih

lanjut kepada guru tentang materi yang belum mereka kuasai dengan baik.

Dengan demikian pemahaman mereka akan meningkat, sehingga hasil belajar

Mata Pelajaran Ekonomi Pada Kompetensi Dasar Menyusun Laporan Keuangan

Perusahaan Jasa siswa juga akan meningkat.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dilakukan penelitian

dengan judul:”Upaya Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi

Pada Kompetensi Dasar Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

Dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Siswa Kelas

XI IPS 2 SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2009/2010 ”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas dapat

diidentiifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Siswa umumnya kurang antusias mengikuti pembelajaran ekonomi karena

kesulitan memahami konsep yang diberikan oleh guru yang hanya

menggunakan metode ceramah dan penugasan serta hanya sedikit diselingi

dengan tanya jawab.

2. Guru merasa kesulitan dalam meningkatkan minat dan pemahaman siswa

terhadap Mata Pelajaran Ekonomi Pada Kompetensi Dasar Menyusun Laporan

Keuangan Perusahaan Jasa.

3. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran akuntansi dan siswa cenderung tidak

mempergunakan kesempatan untuk bertanya tentang kesulitan yang mereka

hadapi.

4. Hasil belajar yang tercermin dari prestasi siswa belum menunjukkan hasil

yang maksimal, dengan ditandai nilai rata-rata kelas untuk Mata Pelajaran

Ekonomi Pada Kompetensi Dasar Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan

Jasa rendah

Page 25: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

6

C. Pembatasan Masalah

Agar identifikasi masalah dapat dikaji secara mendalam, maka perlu

dilakukan pembatasan masalah. Pada penelitian ini, peneliti membatasi masalah

pada peningkatan hasil belajar Mata Pelajaran Ekonomi pada kompetensi dasar

menyusun laporan keuangan perusahaan jasa dengan penerapan pembelajaran

kooperatif tipe think pair share.

Peneliti membatasi pada:

1. Hasil belajar Mata Pelajaran Ekonomi pada kompetensi dasar menyusun

laporan keuangan perusahaan jasa dilihat dari peningkatan prestasi belajar

siswa dan peningkatan keaktifan siswa setelah mengikuti pembelajaran dalam

satu siklus.

2. Pembelajaran kooperatif tipe think pair share adalah model pembelajaran

dengan cara membagi siswa dalam beberapa kelompok dan masing-masing

kelompok diberi soal untuk dijawab. Dalam pembelajaran ini, siswa mendapat

kesempatan untuk dapat bekerja sendiri dan bekerja dengan kelompoknya.

3. Mata pelajaran Ekonomi pada kompetensi dasar menyusun laporan keuangan

perusahaan jasa terdiri dari pokok bahasan tentang kertas kerja, laporan laba

rugi, laporan perubahan modal, neraca, jurnal penutup, daftar saldo setelah

penutup, dan jurnal pembalik.

D. Perumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan pertanyaan yang lengkap dan rinci

mengenai ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti, yang didasarkan pada

pembatasan masalah. Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah : “Apakah penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think

Pair Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar Mata Pelajaran Ekonomi pada

kompetensi dasar menyusun laporan keuangan perusahaan jasa Siswa Kelas XI

IPS 2 SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2009/2010?”.

Page 26: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

7

E. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan

penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dapat meningkatkan

hasil belajar Mata Pelajaran Ekonomi pada kompetensi dasar menyusun laporan

keuangan perusahaan jasa Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun

Ajaran 2009/2010.

F. Manfaat Penelitian

Dalam suatu penelitian diharapkan mampu untuk menghasilkan sesuatu

yang bermanfaat. Hasil dari penelitian yang dilakukan ini diharapkan akan

memberikan manfaat secara praktis dan secara teoritis, yaitu :

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini dapat dipergunakan untuk referensi penelitian

selanjutnya yang relevan.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan

pengetahuan dalam bidang pendidikan, khususnya dalam pemilihan metode

pengajaran yang tepat dalam pengajaran.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

Memberikan kemudahan bagi siswa dalam mempelajari ilmu pengetahuan

dan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar sehingga siswa dapat

meningkatkan prestasi belajar Mata Pelajaran Ekonomi pada kompetensi

dasar menyusun laporan keuangan perusahaan jasa.

b. Bagi guru

Sebagai motivasi dan media alternatif dalam upaya peningkatan kualitas

pembelajaran yang lebih menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa.

c. Bagi peneliti

Untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah penulis terima di bangku

kuliah khususnya yang berkaitan dengan akuntansi serta belajar

menerapkan metode pembelajaran yang tepat.

Page 27: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pendidikan

a. Pengertian Pendidikan

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi

sumber daya manusia melalui pengajaran. Hal ini berarti bahwa pendidikan

merupakan komponen penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang

berkualitas guna menyikapi era globalisasi. Manusia sebagai makhluk sosial tidak

dapat hidup sendiri tanpa orang lain. Untuk mampu bertahan hidup manusia harus

mampu bersaing dengan manusia lain secara sehat. Maka untuk mampu bersaing

secara sehat diperlukan adanya pendidikan.

Makna pendidikan tercermin dari pengertian pendidikan itu sendiri.

Pendidikan diharapkan mampu mengembangkan dimensi manusia Indonesia

seutuhnya yakni aspek moral, akhlak, budi pekerti, perilaku, pengetahuan,

kesehatan, keterampilan dan seni. Pengembangan aspek tersebut bermuara pada

peningkatan dan pengembangan kecakapan hidup yang diwujudkan melalui

pencapaian kompetensi siswa untuk bertahan hidup, menyesuaikan diri dan

berhasil di masa depan. Hal ini sesuai dengan pengertian pendidikan menurut

Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Bab I Pasal 1:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan sarana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Pengertian pendidikan yang serupa disampaikan oleh Oemar Hamalik

(2008:79) dalam buku Proses Belajar Mengajar:

Pendidikan adalah suatu proses dalam rengka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara adekuat dalam kehidupan masyarakat. Pengajaran bertugas mengarahkan proses ini agar sasaran dari perubahan itu dapat tercapai sebagaimana yang diinginkan.

Page 28: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

9

Pendidikan mengandung banyak aspek dan sifat yang sangat kompleks.

Oleh karena itu batasan tentang pengertian oleh para ahli juga beraneka ragam.

Perbedaan tersebut bisa disebabkan karena orientasinya, konsep dasar yang

digunakan, aspek yang menjadi tekanan, dan falsafah yang melandasi. Menurut

Tirtahardja (2005: 33) terdapat batasan mengenai pengertian pendidikan

berdasarkan fungsinya. Batasan pengertian tersebut adalah bahwa pendidikan

sebagai proses transformasi budaya, pendidikan sebagai proses pembentukan

pribadi, pendidikan sebagai proses penyiapan warga negara dan pendidikan

sebagai penyiapan tenaga kerja.

Dari beberapa definisi pendidikan dapat disimpulkan bahwa pendidikan

adalah usaha sadar yang diberikan oleh seorang pendidik kepada anak didik agar

anak didik memiliki keterampilan untuk mencapai tujuan hidupnya melalui suatu

proses pembelajaran. Pendidikan merupakan suatu proses yang kompleks yang

melibatkan banyak unsur didalamnya dimana masing-masing unsur saling

berkaitan membentuk suatu sistem yang tidak dapat dipisahkan. Pendidikan juga

merupakan usaha suatu bangsa dalam memajukan generasi mudanya, jadi

pendidikan yang dimaksud disini adalah pendidikan secara formal atau melalui

lembaga pendidikan, yaitu sekolah, perguruan tinggi, dan seterusnya.

b. Komponen Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan

banyak unsur didalamnya, dimana masing-masing unsur saling berkaitan

membentuk suatu sistem yang tidak dapat dipisahkan. Pelaku dan unsur-unsur

yang terlibat disebut juga dengan komponen. Apabila salah satu komponen tidak

ada atau kurang maka pelaksanaan pendidikan tidak akan efektif dan efisien. Jadi,

pendidikan melibatkan komponen-komponen sebagai sarana pendukung

pelaksanaan pendidikan.

Menurut Tirtahardja, dkk (2005: 51) unsur-unsur pendidikan meliputi:

subjek yang dibimbing (peserta didik), orang yang membimbing (pendidik),

interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif), ke arah mana

bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan), pengaruh yang diberikan dalam

8

Page 29: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

10

bimbingan (materi pendidikan), cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan

metode), dan tempat dimana peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan

pendidikan).

Peserta didik adalah pelaksana primer dalam pendidikan. Peserta didik

adalah anak yang belum dewasa, yang memerlukan usaha, bantuan, bimbingan

orang lain untuk menjadi dewasa, guna dapat melaksanakan tugasnya sebagai

makhluk Tuhan, sebagai umat manusia, sebagai warga negara, sebagai anggota

masyarakat dan sebagai suatu pribadi atau individu. Peserta didik dalam

penyelenggaraan pendidikan merupakan masukan karena saat awal memasuki

pendidikan masih kosong belum mempunyai bekal apa-apa kecuali hanya

pembawaan yang dibawa sejak lahir. Peserta didik memiliki ciri khas yang perlu

dipahami oleh pendidik yaitu: individu yang memiliki potensi fisik dan psikis

yang khas, sehingga merupakan insan yang unik, individu yang sedang

berkembang, individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan

manusiawi serta individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri.

Pendidik adalah orang yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan

pendidikan dengan sasaran peserta didik. Pendidik merupakan seseorang yang

bertanggung jawab dan dengan sengaja mempengaruhi orang lain, memberikan

pertolongan kepada anak yang masih dalam masa pertumbuhan dan

perkembangan untuk mencapai tingkat kemanusiaan yang lebih tinggi. Seorang

pendidik harus mempunyai keahlian untuk dapat membimbing dan mengarahkan

anak untuk dapat belajar. Komunikasi timbal balik antara peserta didik dengan

pendidik ke arah tujuan pendidikan disebut interaksi edukatif. Interaksi ini

dilakukan dengan sengaja melalui penyampaian materi berupa pengetahuan yang

dilaksanakan dalam suatu lingkungan pendidikan tertentu.

Tujuan pendidikan merupakan sesuatu yang ingin dicapai melalui

kegiatan pendidikan dan berfungsi sebagai pemandu kegiatan pendidikan. Tujuan

pendidikan dibagi menjadi lima tingkatan sesuai dengan ruang lingkup dan

sasaran yang hendak dicapai oleh tujuan itu. Adapun susunan tujuan pendidikan

sebagai berikut:

Page 30: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

11

1) Tujuan pendidikan nasional adalah tujuan umum dari sistem pendidikan

nasional.

2) Tujuan lembaga pendidikan adalah tujuan masing-masing lembaga

pendidikan mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi.

3) Tujuan kurikulum adalah tujuan kurikulum berdasarkan tingkat pendidikan.

4) Tujuan mata pelajaran adalah tujuan masing-masing mata pelajaran. ( Oemar

Hamalik, 2008: 79)

Alat dan metode pendidikan merupakan cara yang digunakan dalam

bimbingan. Alat dan metode tidak saja menciptakan kondisi yang memungkinkan

terlaksananya pekerjaan mendidik tetapi juga mewujudkan diri berupa perbuatan

atau situasi yang membantu pencapaian tujuan pendidikan. Alat dan metode yang

digunakan harus tepat agar tujuan pendidikan dapat tercapai dengan sempurna.

Lingkungan pendidikan merupakan tempat dimana terjadi pendidikan atau

segala sesuatu yang ada di luar orang-orang, pergaulan dan mempengaruhi

perkembangan peserta didik. Lingkungan mempunyai peranan yang besar bagi

perkembangan anak karena tidak semua pelajaran mereka pelajari di kelas.

Lingkungan pendidikan untuk anak didik dibedakan menjadi tiga yaitu lingkungan

formal, non formal, dan informal. Lingkungan formal merupakan lingkungan

peserta didik di sekolah atau lembaga pendidikan. Lingkungan informal

merupakan tempat pendidikan yang dilakukan di lingkungan keluarga, sedangkan

lingkungan non formal merupakan tempat terjadinya pendidikan di lingkungan

masyarakat.

2. Proses Belajar Mengajar

Komponen-komponen pendidikan akan berinteraksi dan membentuk suatu

kegiatan. Kegiatan utama dari pendidikan adalah proses belajar mengajar (PBM).

Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik sedangkan

mengajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik. Pendidik bertugas untuk

mengantarkan anak didik ke arah kedewasaan susila yang cakap dengan

memberikan sejumlah pengetahuan dan membimbingnya, sedangkan anak didik

berusaha mencapai tujuan itu dengan bantuan dan pembinaan dari pendidik.

Page 31: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

12

Dalam proses belajar mengajar tersebut terjadi komunikasi antar keduanya atau

sering disebut interaksi pendidikan. Komponen PBM terdiri dari siswa, guru,

tujuan, bahan dan materi, metode, media dan evaluasi. Komponen-komponen

tersebut sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan proses belajar mengajar.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa proses belajar mengajar adalah

proses interaksi antara guru dan siswa yang didukung seluruh komponen proses

belajar mengajar dan berlangsung dalam situasi edukatif guna mencapai tujuan

pengajaran.

Interaksi yang terjadi dalam PBM tersebut berfokus pada kegiatan anak

didik. Anak didik merupakan seseorang yang sedang mengalami pertumbuhan dan

perkembangan baik secara fisik maupun mental sehingga memerlukan orang lain

untuk membimbing agar menjadi manusia dewasa. Kegiatan yang dilakukan oleh

anak didik adalah belajar. Jadi interaksi pendidikan berfokus pada kegiatan

belajar.

a. Pengertian Belajar

Di dalam pembelajaran, kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik adalah

belajar. Belajar merupakan suatu proses yang ditandai adanya perubahan pada

diri seseorang yang dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti penambahan

pengetahuan, kecakapan, pemahaman sikap dan tingkah laku serta segala aspek

yang ada pada individu. Proses tersebut dapat dilakukan oleh setiap manusia

dimanapun berada, baik di rumah, di masyarakat maupun di sekolah. Pengertian

ini sejalan dengan pengertian belajar menurut Gino, dkk (1999: 6) yang

menyatakan bahwa:

Belajar adalah suatu kegiatan yang dapat menghasilkan perubahan tingkah laku, baik potensial maupun aktual. Perubahan-perubahan itu berbentuk kemampuan-kemampuan baru yang dimiliki dalam waktu yang relatif lama (konstan). Serta perubahan-perubahan tersebut terjadi karena usaha sadar yang dilakukan oleh individu yang sedang belajar.

Perubahan akibat belajar dapat terjadi dalam berbagai bentuk perilaku,

dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Tidak terbatas hanya penambahan

pengetahuan saja. Sifat perubahannya relatif permanen, tidak akan kembali

kepada keadaan semula. Tidak bisa diterapkan pada perubahan akibat situasi

Page 32: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

13

sesaat, seperti perubahan akibat kelelahan, sakit, mabuk, dan sebagainya.

Perubahannya tidak harus langsung mengikuti pengalaman belajar. Perubahan

yang segera terjadi umumnya tidak dalam bentuk perilaku, tapi terutama hanya

dalam potensi seseorang untuk berperilaku. Perubahan terjadi akibat adanya

suatu pengalaman atau latihan. Berbeda dengan perubahan serta-merta akibat

refleks atau perilaku yang bersifat naluriah. Perubahan akan lebih mudah terjadi

bila disertai adanya penguat, berupa ganjaran yang diterima, hadiah atau

hukuman sebagai konsekuensi adanya perubahan perilaku tersebut.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat dilihat bahwa belajar mempunyai

arti yang luas. Belajar adalah suatu proses atau kegiatan yang kompleks.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah

laku yang terjadi sebagai akibat dari latihan dan pengalaman baru dalam interaksi

dengan lingkungannya untuk waktu yang relatif lama.

b. Ciri-ciri Belajar

Kegiatan belajar berbeda dengan kegiatan-kegiatan yang lain yang

dilakukan seseorang. Ada beberapa batasan yang menjadi ciri-ciri belajar.

Berdasarkan pengertian tentang belajar maka beberapa ahli mencoba

mengemukakan pendapat mereka tentang ciri-ciri belajar. Proses belajar

merupakan kesatuan fungsional dari berbagai prosedur yang meliputi pengalaman,

perbuatan, reaksi dan kegiatan. Proses itu melalui bermacam-macam ragam

pengalaman dan mata pelajaran –mata pelajaran yang terpusat pada suatu tujuan

tertentu. Pengalaman belajar secara maksimum bermakna bagi kehidupan murid.

Sumber dari pengalaman belajar adalah kebutuhan dan tujuan murid sendiri yang

mendorong motivasi yang kontinyu. Proses belajar dipengaruhi oleh lingkungan

dan karakteristik peserta didik. Sedangkan proses belajar dikatakan efektif

apabila pengalaman dan hasil yang diinginkan sesuai dengan kematangan murid

tanpa paksaan ataupun tekanan dan murid mengetahui status serta kemajuan

mereka. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-

pengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas dan keterampilan. Hasil-hasil belajar ini

secara fungsional bertalian satu sama lain, tetapi dapat didiskusikan secara

terpisah. Murid akan menerima apabila hasil belajar jika berguna bagi

Page 33: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

14

kehidupannya. Hasil-hasil belajar dilengkapi dengan serangkaian pengalaman-

pengalaman yang lambat laun dipersatukan menjadi kepribadian dengan

kecepatan yang berbeda-beda. Untuk masing-masing murid. Hasil-hasil belajar

yang telah dicapai bersifat kompleks dan dapat berubah-ubah. (William Burton

dalam Oemar Hamalik (2008: 31)

c. Prinsip-prinsip Belajar

Belajar merupakan suatu kegiatan yang bertujuan. Untuk mencapai tujuan

belajar yaitu pencapaian hasil belajar yang efektif dan efisien diperlukan prinsip-

prinsip belajar. Prinsip-prinsip inilah yang akan menjadi pedoman dari proses

belajar untuk mencapai tujuan belajar. Prinsip-prinsip belajar tersebut adalah:

1) Dalam belajar setiap anak didik harus diusahakan berpartisipasi aktif,

meningkatan minat dan bimbingan untuk mencapai tujuan instruksional.

2) Belajar barsifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian

yang sederhana, sehingga anak didik mudah menangkap pengertiannya.

3) Belajar harus dapat menimbulkan penguatan dan motivasi yang kuat pada

anak didik untuk mencapai tujuan instruksional.

4) Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut

perkembangannya.

5) Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi, dan discovery

6) Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan

tujuan instruksional yang harus dicapai.

7) Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga anak didik dapat belajar

dengan tenang.

8) Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat

mengembangkan kemampuannya dan belajar secara efektif.

9) Belajar perlu adanya interaksi anak didik dengan lingkungannya.

10) Repetisi dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar

pengertian/keterampilan/sikap itu mendalam pada anak didik. (Slameto

dalam Syaiful Bahri (2002: 69-70)

Page 34: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

15

Hasil belajar akan lebih efektif dan efisien jika prinsip-prinsip belajar

dilaksanakan. Oleh karena itu, penting bagi guru, murid, dan komponen lain

dalam pendidikan untuk mengetahui dan melaksanakan prinsip-prinsip belajar.

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Keberhasilan pelaksanaan belajar selain memerlukan prinsip-prinsip

sebagai acuan pelaksanaan belajar juga dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-

faktor yang mempengaruhi proses belajar dapat berasal dari dalam diri siswa

maupun dari luar dirinya. Faktor dari dalam diri siswa disebut faktor internal.

Sedangkan faktor dari luar siswa disebut faktor eksternal..

Faktor internal terdiri dari : faktor jasmaniah, faktor psikologis, serta

faktor kelelahan. Faktor jasmaniah berkaitan dengan faktor kesehatan dan

keadaan tubuh (sempurna atau ada cacat tubuh) yang mempengaruhi proses

belajar seseorang. Siswa yang segar jasmaninya dan mempunyai keadaan tubuh

yang sempurna akan lebih mudah dalam proses belajarnya. Faktor psikologis

merupakan faktor yang berhubungan dengan intelegensi, perhatian, minat, motif,

bakat, kematangan, dan kesiapan yang mempengaruhi individu yang sedang

belajar. Sedangkan faktor kelelahan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu

kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis). Kelelahan jasmani

terlihat dengan lemah lunglainya tubuh. Kelelahan jasmani terjadi karena

kekacauan substansi sisa pembakaran di dalam tubuh, sehingga darah tidak /

kurang lancar pada bagian-bagian tertentu. Sedangkan kelelahan rohani dapat

dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan

untuk menghasilkan sesuatu hilang.

Faktor eksternal meliputi : faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor

masyarakat. Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa

cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga,

keadaan ekonomi keluarga, pengertian dari orang tua serta latar belakang

kebudayaan keluarganya. Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup

metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan

siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan

Page 35: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

16

gedung, metode belajar, dan tugas rumah. Sedangkan faktor masyarakat terjadi

karena keberadaan siswa dalam masyarakat yaitu tentang kegiatan siswa dalam

masyarakat, mass media, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat yang

semuanya mempengaruhi belajar. (Slameto, 1995: 54-71)

e. Proses Belajar

Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang penting dalam pendidikan di

sekolah. Belajar bukan suatu tujuan melainkan suatu proses untuk mencapai

tujuan. Hal ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan belajar sangat

tergantung pada proses belajar yang dialami anak sebagai peserta didik. Proses itu

melalui langkah-langkah atau tahapan yang harus ditempuh.

Proses belajar berlangsung dalam tiga tahapan yaitu Acqusition, Storage,

dan Retrieval. Acqusition adalah tahap perolehan informasi. Pada tahap ini si

belajar mulai menerima informasi sebagai stimulus dan memberikan respon

sehingga ia memiliki pemahaman atau perilaku baru. Tahap acquisition

merupakan tahapan yang paling mendasar. Bila pada tahap ini kesulitan siswa

tidak dibantu maka ia akan mengalami kesulitan untuk menghadapi tahap

selanjutnya.Tahapan yang kedua adalah Storage atau penyimpanan informasi.

Pada tahap ini pemahaman dan perilaku baru yang diterima siswa secara

otomatis akan disimpan dalam memorinya yang disebut shortterm memory (

memori jangka pendek) atau longterm memory (memori jangka panjang). Tahap

yang terakhir adalah Retrieval atau mendapatkan kembali informasi. Apabila

seorang siswa mendapat pertanyaan mengenai materi yang telah diperolehnya

maka ia akan mengaktifkan kembali fungsi-fungsi sistem memorinya untuk

menjawab pertanyaan atau masalah yang dihadapinya. Tahap retrieval

merupakan peristiwa mental dalam rangka mengungkapkan kembali informasi,

pemahaman, pengalaman yang telah diperolehnya. (Muhibbin Syah, 2006: 113)

f. Mengajar

Istilah belajar dan mengajar adalah dua peristiwa yang berbeda namun

antara keduanya terdapat hubungan yang sangat erat. Siswa adalah pihak yang

belajar dan guru adalah pihak yang mengajar. Pengertian mengajar menurut

beberapa tokoh memiliki arti yang beraneka ragam. Ada beberapa batasan

Page 36: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

17

pengertian mengajar yaitu: mengajar adalah menyampaikan pengetahuan kepada

anak didik di sekolah, mengajar adalah mewariskan kebudayaan kepada generasi

muda melalui lembaga pendidikan sekolah, mengajar adalah usaha

mengorganisasi lingkungan sehingga menciptakan kondisi belajar bagi

siswa,mengajar adalah memberikan bimbingan belajar bagi murid, mengajar

adalah kegiatan mempersiapkan siswa untuk menjadi warga Negara sesuai

tuntutan masyarakat, mengajar adalah suatu proses membantu siswa menghadapi

kehidupan masyarakat sehari-hari (Oemar Hamalik, 2008: 44)

Barbagai definisi dan batasan-batasan mengajar dapat disimpulkan bahwa

mengajar adalah serangkaian kegiatan yang mendorong siswa untuk belajar

sebagai upaya terjadinya perubahan tingkah laku.

3. Pembelajaran

b. Pengertian Pembelajaran dan Model Pembelajaran

Proses belajar itu terjadi secara internal dan bersifat pribadi pada diri

siswa. Agar proses belajar itu mengarah pada pencapaian tujuan kurikulum, maka

guru harus merencanakan dengan seksama dan sistematis berbagai pengalaman

belajar yang memungkinkan perubahan tingkah laku siswa sesuai dengan apa

yang diharapkan. Aktivitas guru untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan

proses belajar siswa berlangsung optimal disebut dengan kegiatan pembelajaran.

Pengertian ini sejalan dengan pengertian yang dikemukakan oleh Dimyati

(2002:157) bahwa “Pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan oleh guru

untuk membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana belajar memperoleh dan

memproses pengetahuan, keterampilan, dan sikap”.

Tujuan jangka panjang kegiatan pembelajaran adalah membantu siswa

mencapai kemampuan secara optimal untuk dapat belajar lebih mudah dan efektif

di masa yang akan datang. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan model

pembelajaran yang menentukan tercapainya tujuan pembelajaran. Mengingat

pentingnya peran model pembelajaran, maka diperlukan pemahaman lebih

mendalam mengenai arti dari model pembelajaran itu sendiri. Menurut

Winataputra yang dikutip oleh Sugiyanto (2008: 7) menjelaskan bahwa:

Page 37: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

18

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran.

Pendekatan dalam belajar mengajar pada dasarnya adalah melakukan

proses belajar mengajar yang menekankan pentingnya belajar melalui proses

mengalami untuk memperoleh pemahaman. Pendekatan ini mempunyai peran

yang sangat penting dalam menentukan berhasil tidaknya belajar yang

diinginkan. Peningkatan mutu belajar mengajar sebenarnya tidak terlepas dari

pendekatan dalam belajar mengajar karena berhasil tidaknya hasil belajar

mengajar dapat dilihat dari mutu lulusan, dari produknya, atau proses belajar

mengajar dikatakan jika masukan menghasilkan banyak lulusan dan bermutu

tinggi sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan juga jika prosesnya menunjukkan

kegairahan belajar yang tinggi, semangat kerja yang besar, dan percaya pada diri

sendiri. Untuk memperoleh hasil tersebut, maka salah satu jalan kita harus

meningkatakan kualitas belajar mengajar dengan menggunakan model

pembelajaran yang tepat.

c. Jenis Model Pembelajaran

Ada banyak model pembelajaran yang dikembangkan oleh para ahli

dalam usaha mengoptimalkan hasil belajar siswa. Namun banyaknya model

pembelajaran yang dikembangkan para ahli tersebut tidaklah berarti semua

pengajar menerapkan semuanya untuk setiap mata pelajaran. Hal ini disebabkan

karena tidak semua model pembelajaran cocok untuk setiap mata pelajaran.

Sehingga diperlukan pemahaman yang lebih mendalam mengenai masing-masing

model pembelajaran. Anita Lie (2008: 23) menyebutkan tiga macam model

pembelajaran yaitu model kompetensi, model individual, dan model

pembelajaran kooperatif.

Dalam model pembelajaran kompetensi, siswa belajar dalam suasana

persaingan. Tidak jarang guru memakai imbalan dan ganjaran sebagai sarana

memotivasi siswa dalam memenangkan kompetensi dengan sesama pembelajar.

Tujuan utama evaluasi dalam model pembelajaran kompetisi adalah

Page 38: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

19

menempatkan anak didik dalam urutan mulai dari yang paling baik sampai

dengan yang paling jelek.

Model pembelajaran yang kedua yaitu pembelajaran individu. Disini anak

didik belajar dengan kecepatan yang sesuai dengan kemampuan mereka sendiri.

Penilaian dalam model ini dilakukan dengan cara pengajar menetapkan standar

untuk setiap siswa. Jadi kelulusan siswa tidak ditentukan nilai rata-rata teman

sekelas melainkan usaha anak didik sendiri dan standar dari pengajar. Model

pembelajaran ini sudah diterapkan di Amerika Serikat. Di Indonesia jalur

pendidikan formal belum menerapkan model ini kecuali Universitas Terbuka

dengan sistem modulnya.

Model pembelajaran yang ketiga adalah pembelajaran kooperatif. Model

pembelajaran ini berdasarkan falsafah homo homini lupus. Pembelajaran

kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama

diantara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran kooperatif

sangat cocok jika diterapkan dalam pembelajaran. Namun belum banyak pendidik

yang mengetahiu mengenai model pembelajaran ini. Sehingga perlu dikaji lebih

dalam mengenai pembelajaran kooperatif.

4. Pembelajaran Kooperatif

a. Pembelajaran Kooperatif

1) Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif bukanlah model baru dalam proses belajar

mengajar, karena sesungguhnya pembelajaran kooperatif telah dilaksanakan oleh

guru dengan terprogram dalam satuan pelajarannya yaitu pada langkah-langkah

pembelajaran. Akan tetapi guru tidak mengetahui bahkan sering kali dalam proses

pembelajaran tak dapat dilaksanakan sesuai program karena faktor-faktor tertentu.

Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang membantu

siswa dalam mengembangkan pemahaman dan sikapnya sesuai dengan kehidupan

nyata di masyarakat, sehingga dengan bekerja secara bersama-sama di antara

sesama anggota kelompok akan meningkatkan motivasi, produktivitas, dan

perolehan belajar (Etin Solihatin, 2007:5).

Page 39: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

20

Dalam format pembelajaran kooperatif, setelah guru menyampaikan

materi pelajaran, para siswa tergabung dalam kelompok-kelompok kecil untuk

berdiskusi dan menyelesaikan soal latihan, kemudian menyerahkan hasil kerja

kelompok kepada guru. Selanjutnya guru memimpin diskusi tentang pekerjaan

kelompok tersebut yang membutuhkan penjelasan atau klarifikasi. Untuk

mengoptimalkan pembelajaran kooperatif, keanggotaannya sebaiknya heterogen,

baik dari kemampuan atau karakteristik lainnya. Untuk menjamin heterogenitas

keanggotaan kelompok, sebaiknya gurulah yang membagi kelompok. Jika para

siswa yang mempunyai kemampuan yang berbeda dimasukkan dalam satu

kelompok, maka dapat memberikan keuntungan bagi siswa yang berkemampuan

rendah dan sedang, sedangkan siswa yang pandai akan dapat menstransfer ilmu

yang dimilikinya. Ukuran kelompok akan berpengaruh pada kemampuan

produktivitas kelompoknya. Ukuran kelompok yang ideal untuk pembelajaran

kooperatif adalah 3-5 orang.

Agar siswa dapat bekerjasama dengan baik didalam kelompoknya perlu

diajarkan ketrampilan-ketrampilan kooperatif pada peserta didik. Ketrampilan-

ketrampilan tersebut adalah: a) berada dalam tugas, yaitu siswa tetap berada

dalam kerja kelompok, merumuskan tugas yang menjadi tanggung jawabnya

dengan melatih ketrampilan ini siswa akan menyelesaikan tugas dalam waktu

yang tepat dengan karakteristik yang lebih baik, b) mengambil giliran dan berbagi

tugas, yaitu siswa bersedia menerima tugas dan membantu menyelesaikan tugas

sehingga kegiatan akan terselesaikan pada waktunya, c) mendorong partisipasi,

yaitu memotivasi teman sekelompok untuk memberikan kontribusi tugas

kelompok, d) mendengarkan dengan aktif, yaitu memperhatikan informasi yang

disampaikan teman sehingga anggota kelompok yang menjadi pembicara akan

merasa senang karena apa yang mereka sumbangkan itu berharga, e) bertanya,

yaitu siswa menanyakan informasi atau penjelasan lebih lanjut dari teman

sekelompok apabila teman sekelompok tidak tahu jawabannya, baru menanyakan

pada guru, hal ini penting karena siswa yang pasif dapat didorong untuk ikut

aktif.

Page 40: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

21

Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar kelompok.

Ada unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakannya dengan

pembelajaran biasa. Roger dan David Johnson dalam Anita Lie (2008:31)

mengatakan bahwa untuk mencapai hasil yang maksimal, terdapat lima unsur

model pembelajaran yang harus diterapkan yaitu:

a) Saling ketergantungan positif, yakni untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, pengajar perlu menyusun tugas sedemikian rupa sehingga setiap kelompok harus menyelesaikan tugasnya sendiri dan saling bekerjasama dalam kelompok, siswa dalam kelompok saling bekerjasama dan mereka menyadari bahwa diantara mereka saling membutuhkan satu sama lain dalam bekerja untuk mencapai kesuksesan bersama.

b) Tanggung jawab perseorangan, yakni seorang guru dalam pembelajaran kooperatif perlu membuat tugas sedemikian rupa agar setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk belajar dan mengembangkan kemempuan mereka masing-masing sebagai sumbang saran dalam kelompok untuk mencapai kesuksesan bersama.

c) Tatap muka, yakni setiap kelompok harus diberi kesempatan untuk bertemu muka dan berdiskusi, saling mengenal dan menerima satu sama lain dalam kegiatan tatap muka dan interaksi antar pribadi.

d) Komunikasi antar anggota, yakni menghndaki agar para pembelajar dibekali dengan ketrampilan berkomunikasi, karena tidak setiap siswa mempunyai keahlian mendengarkan dan berbicara.

e) Evaluasi proses kelompok, yakni pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok agar selanjutnya bisa bekerjasama secara efektif.

Setiap siswa dalam pembelajaran kooperatif akan mempunyai tanggung

jawab untuk tugasnya apabila dilakukan dengan menganut unsur-unsur tersebut

secara sempurna serta berpeluang mempunyai pengetahuan yang lain melelui

kelompok yang berbeda. Pelaksanaan prosedur model pembelajaran kooperatif

dengan benar akan memungkinkan pendidik mengelola kelas dengan lebih

efektif.

2) Prinsip-prinsip Dasar Pembelajaran Kooperatif

Dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif di dalam kelas, ada

beberapa konsep yang harus diperhatikan dan diupayakan oleh guru. Guru

dengan kedudukannya sebagai perancang dan pelaksana pembelajaran dalam

menggunakan model ini harus memperhatikan beberapa konsep dasar yang

merupakan dasar-dasar konseptual dalam penggunaan pembelajaran kooperatif.

Page 41: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

22

Adapun prinsip-prinsip dasar tersebut menurut Stahl (Etin Solihatin, 2007: 7-9)

adalah sebagai berikut:

a) Perumusan tujuan belajar siswa harus jelas

Perumusan tujuan harus disesuaikan dengan tujuan kurikulum dan tujuan

pembelajaran. Tujuan harus dirumuskan dalam bahasa dan konteks

kalimat yang mudah dimengerti oleh siswa secara keseluruhan.

b) Penerimaan yang menyeluruh oleh siswa tentang tujuan belajar

Siswa dikondisikan untuk mengetahui dan menerima kenyataan bahwa

setiap orang dalam kelompoknya menerima dirinya untuk bekerja sama

dalam mempelajari seperangkat pengetahuan dan keterampilan yang sudah

ditetapkan untuk dipelajari.

c) Ketergantungan yang bersifat positif

Kondisi belajar ini memungkinkan siswa untuk merasa tergantung secara

positif pada anggota kelompok lainnya dalam mempelajari dan

menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru.

d) Interaksi yang bersifat terbuka

Dalam kelompok belajar, interaksi yang terjadi bersifat langsung dan

terbuka dalam mendiskusikan materi dan tugas-tugas yang diberikan oleh

guru. Mereka akan saling memberi dan menerima masukan, ide, saran dan

kritik dari temannya secara positif dan terbuka.

e) Tanggung jawab individu

Secara individual siswa mempunyai dua tanggungjawab yaitu

mengerjakan dan memahami materi atau tugas bagi keberhasilan dirinya

dan juga bagi keberhasilan anggota kelompoknya sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan.

f) Kelompok bersifat heterogen

Dalam pembentukan kelompok belajar, keanggotaan kelompok harus

bersifat heterogen sehingga interaksi kerjasama yang terjadi merupakan

akumulais dari berbagai karakteristik siswa yang berbeda.

g) Interaksi sikap dan perilaku sosial yang positif.

Page 42: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

23

Pada kegiatan bekerja dalam kelompok, siswa harus belajar bagaimana

meningkatkan kemampuan interaksinya dalam memimpin, berdiskusi,

bernegosiasi, dan mengklarifikasi berbagai masalah dalam menyelesaikan

tugas dalam kelompok.

h) Tindak lanjut

Setelah masing-masing kelompok belajar menyelesaikan tugas dan

pekerjaannya selanjutnya perlu dianalisis bagaimana penampilan dan hasil

kerja siswa dalam kelompok belajarnya. Guru harus mengevaluasi dan

memberikan berbagai masukan terhadap hasil pekerjaan siswa dan

aktivitas siswa selama kelompok belajar tersebut bekerja.

i) Kepuasan dalam belajar

Setiap siswa dalam kelompok harus memperoleh waktu yang cukup untuk

belajar dan mengembangkan pengetahuan , kemampuan dan

keterampilannya.

3) Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran merupakan proses yang bertujuan. Untuk mencapai tujuan

pembelajaran tersebut diperlukan model pembelajaran yang cocok. Masing-

masing model pembelajaran mempunyai tujuan yang berbeda. Namun pada

dasarnya tujuan dari penerapan suatu model pembelajaran adalah meningkatkan

kualitas proses dan hasil belajar mengajar. Seperti model pembelajaran yang lain,

model pembelajaran kooperatif juga dikembangkan untuk mencapai tujuan.

Tujuan dikembangkannya model pembelajaran kooperatif adalah:

a) Hasil belajar akademik

Dalam pembelajaran kooperatif meskipun mencakup beragam tujuan

sosial, juga memperbaiki prestasi siswa atau tugas akademis penting lainnya.

Model struktur penghargaan kooperatif telah dapat meningkatkan nilai siswa

pada belajar akademik dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil

belajar. Disamping itu, pembelajaran kooperatif dapat memberi keuntungan

baik siswa kelompok atas maupun siswa kelompok atas yang bekerja

bersama menyelesaikan tugas akademik.

b) Penerimaan terhadap perbedaan individu

Page 43: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

24

Tujuan lain adalah penerimaan secara luas dari orang-orang yang berbeda

berdasarkan ras, budaya, kelas sosial, kemampuan dan ketidakmampuannya.

Pembelajaran kooperatif memberi peluang bagi siswa dari berbagai latar

belakang dan kondisi untuk bekerja dengan saling bergantung pada tugas

akademik dan melalui struktur penghargaan kooperatif akan belajar saling

menghargai satu sama lain.

c) Pengembangan keterampilan sosial

Tujuan ketiga adalah mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerja

sama dengan kolaborasi. Keterampilan sosial penting , sebab saat ini banyak

anak muda yang kurang dalam keterampilan sosial. (Ibrahim dalam Isjoni,

2009:39)

4) Macam-macam Tipe /Teknik Pembelajaran Kooperatif

Seorang guru yang professional harus mempunyai pengetahuan tentang

strategi pembelajaran. Tidak semua strategi ataupun model pembelajaran yang

diketahuinya bisa diterapkan dalam pembelajaran sehari-hari di ruang kelas.

Meski demikian, guru yang baik tidak akan terpaku pada satu strategi saja. Guru

harus mengetahui model pembelajaran dan teknik-teknik pembelajaran yang pasti

akan selalu bermanfaat dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar sehari-

hari. Guru bisa memilih dan memodifikasi sendiri teknik-teknik pembelajaran

agar lebih sesuai dengan kondisi di kelas. Dalam pembelajaran kooperatif,

terdapat beberapa teknik atau tipe pembelajaran yaitu:

a) Teknik mencari pasangan ( make a match). Merupakan suatu teknik

dimana siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep

atau topik dalam suasana yang menyenangkan.

b) Bertukar pasangan. Dalam teknik ini siswa berkesempatan bekerja sama

dengan cara berpasangan dengan siswa lain untuk mengerjakan tugasnya.

c) Berpikir, berpasangan, berbagi (Think Pair Share). Dalam teknik ini siswa

berkesempatan untuk dapat bekerja sendiri dan bekerjasama dengan siswa

lain. Di sini siswa dapat berpikir sendiri untuk mengerjakan tugas dan

kemudian mendiskusikannya dengan pasangan dan kelompoknya.

Page 44: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

25

d) Berkirim salam dan soal. Dalam teknik ini siswa berkesempatan

memperoleh pengetahuan melalui belajar dari pertanyaan yang dibuat oleh

temannya, yaitu dengan bertukar soal dengan kelompok lain dan

selanjutnya memberikan jawaban kepada yang memberikan soal.

e) Kepala bernomor. Dalam teknik ini siswa berkesempatan untuk saling

membagikan ide dan pertimbangan jawaban yang tepat. Teknik ini juga

mendorong semangat untuk bekerja sama dalam kelompok.

f) Kepala bernomor terstruktur. Merupakan teknik pengembangan dari teknik

kepala bernomor.

g) Dua tinggal dua tamu(two stay two stray). Dalam teknik ini siswa

berkesempatan membagikan hasil informasi kepada kelompok lain dan

mencari informasi dari kelompok lain.

h) Keliling kelompok. Dalam teknik ini siswa berkesempatan memberikan

kontribusi mereka dan mendengarkan pemikiran anggota lain. Cara yang

dapat dilakukan adalah dengan salah satu siswa dalam msing-masing

kelompok berbicara mengenai pendapat mereka dan diikuti siswa lain

secara berurutan.

i) Kancing gemerincing. Merupakan teknik dimana siswa berkesempatan

memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pemikiran siswa lain.

j) Keliling kelas. Dalam teknik ini siswa memamerkan hasil kerja mereka

dan melihat hasil kerja orang lain dengan cara berkeliling kelas.

k) Lingkar kecil lingkar besar (inside-outside circle)

Dalam teknik ini siswa berbagi informasi pada saat yang bersaman. Cara

yang dilakukan adalah dengan membentuk lingkaran dan bergeser,

sehingga masing-masing siswa dapat pasangan yang berganti-ganti untuk

bertukar informasi

l) Tari bambu. Merupakan modifikasi teknik lingkar kecil lingkar besar

m) Bercerita berpasangan. Dalam teknik ini siswa dirangsang untuk

mengembangkan kemampuan berpikir dan berimajinasi sehingga siswa

terdorong untuk belajar (Anita Lie , 2008: 112).

b. Tipe Think Pair Share (TPS)

Page 45: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

26

Pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair- Share dikembangkan oleh Frank

Lyman dkk dari Universitas Maryland pada tahun 1985. Pembelajaran kooperatif

tipe Think-Pair-Share merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif

sederhana. Pembelajaran tipe ini memberi kesempatan pada siswa untuk bekerja

sendiri serta bekerja sama dengan orang lain. Keunggulan teknik ini adalah

optimalisasi partisipasi siswa.

Think-Pair-Share memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiri serta

bekerja sama dengan orang lain. Keunggulan lain dari pembelajaran ini adalah

optimalisasi partisipasi siswa. Dengan metode klasikal yang memungkinkan

hanya satu siswa maju dan membagikan hasilnya untuk seluruh kelas, tapi

pembelajaran ini memberi kesempatan sedikitnya delapan kali lebih banyak

kepada siswa untuk dikenali dan menunjukkan partisipasi mereka kepada

orang lain.

Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-

Share adalah: (1) guru membagi siswa dalam kelompok berempat dan

memberikan tugas kepada semua kelompok, (2) setiap siswa memikirkan dan

mengerjakan tugas tersebut sendiri, (3) siswa berpasangan dengan salah satu

rekan dalam kelompok dan berdiskusi dengan pasangannya, (4) kedua pasangan

bertemu kembali dalam kelompok berempat. Siswa mempunyai kesempatan

untuk membagikan hasil kerjanya kepada kelompok berempat (Anita Lie, 2008:

58).

Menurut Spencer Kagan ( dalam Maesuri, 2002: 37) manfaat Think-Pair-

Share adalah: (1) para siswa menggunakan waktu yang lebih banyak untuk

mengerjakan tugasnya dan untuk mendengarkan satu sama lain ketika mereka

terlibat dalam kegiatan Think-Pair-Share lebih banyak siswa yang mengangkat

tangan mereka untuk menjawab setelah berlatih dalam pasangannya. Para siswa

mungkin mengingat secara lebih seiring penambahan waktu tunggu dan kualitas

jawaban mungkin menjadi lebih baik, dan (2) para guru juga mungkin

mempunyai waktu yang lebih banyak untuk berpikir ketika menggunakan Think-

Pair-Share. Mereka dapat berkonsentrasi mendengarkan jawaban siswa,

mengamati reaksi siswa, dan mengajukan pertanyaaan tingkat tinggi.

Page 46: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

27

Anita Lie (2008: 57) menyebutkan bahwa “ Think Pair Share adalah satu

tipe pembelajaran kooperatif yang cocok diterapkan untuk semua mata pelajaran

dan untuk semua tingkatan anak didik “. Sehingga Think Pair Share merupakan

strategi yang sesuai untuk diterapkan pada pembelajaran akuntansi, dimana

kegiatan belajar akuntansi lebih diarahkan pada kegiatan yang mendorong siswa

aktif menemukan sendiri konsep ketrampilan proses. Pendekatan struktural TPS

yang dikembangkan oleh Kagan dalam (Anita Lie, 2008) mengajarkan siswa

untuk lebih mandiri dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan sehingga dapat

membangkitkan rasa percaya diri siswa, dimana siswa dapat bekerja sama orang

lain dalam kelompok kecil yang heterogen . Keunggulan dari pendekatan ini

adalah optimalisasi partisipasi siswa, selain itu siswa lebih banyak berfikir,

menjawab, dan saling membantu dalam kelompok kecil yang heterogen baik

secara akademik maupun jenis kelamin. Kelompok kecil ini diharapkan siswa

lebih aktif belajar untuk menyelesaikan tugas-tugas akademik dan semua anggota

kelompok merasa terlibat didalamnya.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Think Pair

Share ( TPS) sangatlah sistematis sehingga waktu yang diberikan siswa untuk

berpikir cukup banyak dan memungkinkan siswa dapat memecahkan masalah

yang diberikan guru. Pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

c. Pembelajaran Akuntansi dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think

Pair Share (TPS)

Sebelum kegiatan belajar mengajar dilakukan, maka perlu disusun

rancangan pembelajaran akuntansi melalui model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Think Pair Share sebagai berikut:

1) Guru menciptakan pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan,

kemudian memberikan materi tentang menyusun laporan keuangan

perusahaan jasa sambil melakukan refleksi dan pengaitan dengan materi

sebelumnya, sehingga siswa mampu mengingat kembali dan membuat

keterkaitan.

Page 47: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

28

2) Guru membagi siswa dalam kelompok berempat dan memberikan tugas

tentang menyusun laporan keuangan perusahaan jasa kepada semua

kelompok.

3) Setiap siswa memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri.

4) Selanjutnya siswa berpasangan dengan salah satu rekan dalam kelompok

dan berdiskusi dengan pasangannya untuk menyelesaikan soal yang

diberikan guru.

5) Kemudian kedua pasangan bertemu kembali dalam kelompok berempat.

Siswa mempunyai kesempatan untuk membagikan hasil kerjanya kepada

kelmpok berempat. Kemudian mempersiapkan diri untuk maju presentasi

pada pertemuan berikutnya.

6) Langkah terakhir adalah siswa diminta membuat laporan secara individu

maupun kelompok mengenai hasil kerjanya, kemudian menunjuk secara

acak 2 kelompok untuk mempresentasikannya.

5. Hasil Belajar a. Hasil Belajar

1) Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan tujuan yang ingin dicapai seseorang ketika ia

melakukan sebuah kegiatan pembelajaran. Setelah terjadi kegiatan belajar

mengajar, perlu bagi seorang pendidik untuk mengetahui keberhasilan kegiatan

belajar mengajar tersebut, yaitu sejauh mana kemampuan siswa dalam

memahami dan menerima berbagai hal yang telah disampaikan oleh guru. Hasil

yang dicapai oleh siswa dapat ditunjukkan dengn hasil belajar. Menurut Oemar

Hamalik (2008: 30) ”bukti bahwa seseorang telah belajar adalah terjadinya

perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi

tahu dan tidak mengerti menjadi mengerti”. Tingkah laku memiliki unsur

subjektif dan motoris. Unsur subjektif adalah unsur rohaniah, sedangkan unsur

motoris adalah unsur jasmaniah. Tingkah laku manusia terdiri dari sejumlah

aspek dan hasil belajar akan tampak pada perubahan aspek-aspek tersebut.

Adapun aspek-aspek itu adalah pengetahuan, pengertian, kebiasaan,

Page 48: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

29

keterampilan, apersepsi, emosional, hubungan sosial, jasmani, budi pekerti, dan

sikap.

Menurut Syaiful Bahri (2002: 30), “prestasi adalah hasil dari suatu

kegiatan yang telah dikerjakan, atau diciptakan secara individu maupun secara

kelompok” Pendapat ini berarti prestasi tidak akan pernah dihasilkan apabila

seseorang tidak melakukan kegiatan. Hasil belajar atau prestasi belajar adalah

suatu hasil yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar.

Oleh karena itu prestasi belajar bukan ukuran, tetapi dapat diukur setelah

melakukan kegiatan belajar. Keberhasilan seseorang dalam mengikuti program

pembelajaran dapat dilihat dari prestasi belajar seseorang tersebut.

Hasil belajar adalah perubahan perilaku. Tingkah laku sebagai hasil

belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang afektif, kognitif, dan

psikomotorik. Oleh sebab itu, dalam penilaian hasil belajar rumusan kemampuan

dan tingkah laku yang diinginkan dikuasai siswa (kompetensi) menjadi unsur

penting sebagai dasar acuan penilaian. Perubahan perilaku yang merupakan hasil

belajar tersebut dapat berbentuk macam-macam. Ada lima bentuk perubahan

perilaku yang merupakan hasil belajar yaitu :

1) Informasi verbal yaitu penguasaan informasi dalam bentuk verbal, baik secara

tertulis maupun tulisan, misalnya pemberian nama-nama terhadap suatu

benda, definisi, dan sebagainya.

2) Kecakapan intelektual yaitu keterampilan individu dalam melakukan interaksi

dengan lingkungannya dengan menggunakan simbol, misalnya: penggunaan

simbol matematika. Termasuk dalam keterampilan intelektual adalah

kecakapan dalam membedakan (discrimination), memahami konsep konkrit,

konsep abstrak, aturan dan hukum. Ketrampilan ini sangat dibutuhkan dalam

menghadapi pemecahan masalah.

3) Strategi kognitif yaitu kecakapan individu untuk melakukan pengendalian dan

pengelolaan keseluruhan aktivitasnya. Dalam konteks proses pembelajaran,

strategi kognitif yaitu kemampuan mengendalikan ingatan dan cara – cara

berfikir agar terjadi aktivitas yang efektif. Kecakapan intelektual

Page 49: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

30

menitikberatkan pada hasil pembelajaran, sedangkan strategi kognitif lebih

menekankan pada pada proses pemikiran.

4) Sikap yaitu hasil pembelajaran yang berupa kecakapan individu untuk

memilih macam tindakan yang akan dilakukan. Dengan kata lain. Sikap

adalah keadaan dalam diri individu yang akan memberikan kecenderungan

vertindak dalam menghadapi suatu obyek atau peristiwa, didalamnya terdapat

unsur pemikiran, perasaan yang menyertai pemikiran dan kesiapan untuk

bertindak.

5) Kecakapan motorik ialah hasil belajar yang berupa kecakapan pergerakan

yang dikontrol oleh otot dan fisik. (Gagne dalam Nana Sudjana ,2009:22)

Nana Sudjana (2009: 3) mengungkapkan “Penilaian hasil belajar adalah

proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan

kriteria tertentu”. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah

laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian luas mencakup bidang

kognitif, afektif, dan psikomotoris. Oleh sebab itu, dalam penilaian hasil belajar,

peranan tujuan pembelajaran yang berisi kemampuan dan tingkah laku yang

diinginkan dikuasai siswa menjadi unsur penting sebagai dasar dan acuan

penilaian.

Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari

enam aspek , yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,

sintesis, evaluasi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima

aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan

internalisasi. Ranah psikimotoris berkenaan dengan hasil belajr keterampilan dan

kemampuan bertindak. Ada enam aspek yaitu gerakan refleks, keterampilan

gerakan dasar, kemampuan perceptual, kaharmonisan, gerakan keterampilan

kompleks, gerakan ekspresif dan interpretative.

Jadi hasil belajar atau prestasi belajar merupakan perubahan tingkah laku

maupun abilitas yang kemudian menjadi milik individu yang belajar, baik dalam

ranah kognitif, afektif, maupun psikomotoris. Hasil belajar dapat diketahui

dengan menentukan nilai hasil belajar peserta didik dengan menggunakan

Page 50: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

31

patokan-patokan tertentu guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah

ditentukan sebelumnya.

2) Fungsi Hasil Belajar

Tujuan pembelajaran pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku

pada diri siswa. Oleh karena itu, dalam penilaian hendaknya diperiksa sejauh

mana perubahan tingkah laku siswa setelah mengalami proses belajar. Dengan

mengetahui tercapai tidaknya tujuan pembelajaran, dapat diambil tindakan

perbaikan proses pembelajaran dan perbaikan siswa yang bersangkutan. Dalam

penilaian ini dapat dilihat sejauh mana keefektifan proses pembelajaran

mengupayakan perubahan tingkah laku. Oleh sebab itu, penilaian hasil dan proses

belajar mengajar saling berkaitan satu sama lain sebab hasil belajar yang dicapai

siswa merupakan akibat pembelajaran yang ditempuhnya. Menurut Muhibbin

Syah (2006:142), evaluasi hasil belajar memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:

a) Fungsi administratif untuk penyusunan daftar nilai dan pengisian buku

raport

b) Fungsi promosi untuk menetapkan kenaikan.

c) Fungsi diagnistik untuk mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dan

merencanakan program perbaikan pengajaran.

d) Sumber data BP untuk memasok data siswa tertentu yang memerlukan

bimbingan dan penyuluhan.

e) Bahan pertimbangan pengembangan pada yang akan datang meliputi

pengembangan kurikulum, metode, alat-alat PBM.

3) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri. Hasil belajar

merupakan bagian dari proses pembelajaran. Dengan demikian akan ada berbagai

faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi

hasil belajar mempunyai pengaruh yang berbeda untuk masing-masing siswa. Hal

ini disebabkan karena masing-masing siswa mempunyai karakteristik yang

berbeda pula.

Page 51: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

32

Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari dalam maupun dari luar siswa.

faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ada dua yaitu faktor intrnal dan

faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari fisiologi dan psikologi. Fisiologi

adalah kondisi fisik, sedangkan psikologi terdiri dari bakat, minat, kecerdasan,

motivasi, kemampuan kognitif. Faktor eksternal terdiri dari faktor lingkungan

sosial dan instrumental. Faktor instrumental terdiri dari kurikulum, bahan

pengajaran, guru, sarana dan prasarana serta administrasi dan manajemen.

(Ngalim Purwanto ,2001:107)

4) Kriteria Hasil Belajar

Hasil belajar yang diharapkan dimiliki siswa adalah kemampuan-

kemampuan seperti yang tersirat dalam tujuan pembelajaran. Sehingga

keberhasilan program pengajaran harus diukur dari ketercapaian tujuan

pembelajaran yang efektif dan efisien. Ada sejumlah indikator yang dapat

dijadikan tolok ukur keberhasilan belajar siswa yaitu:

a) Siswa menguasai bahan pengajaran yang telah dipelajarinya

b) Siswa menguasai teknik dan cara mempelajari bahan pengajaran

c) Waktu yang diperlukan untuk menguasi bahan pengajaran relative

lebih singkat

d) Teknik dan cara belajar yang telah dikuasai dapat digunakan untuk

mempelajari bahan pengajaran lain yang serupa

e) Siswa dapat mempelajari bahan pengajaran lain secara sendiri

f) Timbulnya motivasi intrinsic untuk belajar lebih maju

g) Tumbuh kebiasaan siswa untuk selalu mempersiapkan diri dalam

menghadapi kegiatan di sekolah

h) Anak didik terampil memecahkan masalah yang dihadapinya

i) Tumbuh kebiasaan dan keterampilan membina kerjaama atau

hubungan social dengan orang lain

j) Kesediaan siswa untuk menerima pandangan orang lain dan

memberikan pendapat terhadap gagasan orang lain(Syaiful Bahri,

2000:87).

Page 52: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

33

b. Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi

Ekonomi merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada siswa

SMA khususnya jurusan IPS. Fungsi mata pelajaran ini di SMA adalah

memberikan bekal pengetahuan dasar mengenai ekonomi. Dalam Mata Pelajaran

Ekonomi terdapat beberapa standar kompetensi, salah satu standar kompetensi

tersebut yaitu memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa yang

terdiri dari beberapa kompetensi dasar

Menurut Achmad Tjahjono dan Sulastiningsih (2003: 3), “secara umum

akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem informasi yang berfungsi

menyediakan informasi kuantitatif dari suatu unit organisasi atau kesatuan

ekonomi yang ditujukan kepada para pemakai sebagai dasar dalam pengambilan

keputusan ekonomi.”

Menurut Soemarso S.R. (2004: 7), “Akuntansi keuangan adalah bidang

akuntansi yang berhubungan dengan penyusunan laporan keuangan secara

berkala untuk suatu unit ekonomi secara keseluruhan kepada pihak-pihak diluar

perusahaan.”

Dari pendapat di atas dapat dipahami bahwa akuntansi berhubungan

dengan penyediaan informasi kuantitatif suatu kesatuan ekonomi yang ditujukan

untuk pihak-pihak diluar perusahaan. Bidang ini pun menjadi salah satu standar

kompetensi dalam mata pelajaran ekonomi Sekolah Menengah Atas (SMA)

khususnya jurusan IPS.

Setiap proses pendidikan dilakukan dengan tujuan mendapatkan suatu

hasil berupa kemampuan dari individu yang melakukan proses belajar, begitu

pula pendidikan mengenai akuntansi keuangan. Hasil belajar mata pelajaran

ekonomi tidak terlepas dari pengertian hasil belajar secara umum, yaitu

kemampuan yang diperoleh berupa pengetahuan, pemahaman, serta keterampilan

dalam mata pelajaran ekonomi.

c. Pengukuran Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi

Evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan yang berupaya untuk

mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.

Oleh karena itu, evaluasi hasil belajar memiliki sasaran berupa ranah-ranah yang

Page 53: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

34

terkandung dalam tujuan. Ranah tujuan pendidikan berdasarkan hasil belajar

siswa secara umum dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu ranah afektif, ranah

kognitif, dan ranah psikomotorik. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar

intelektual yang terdiri dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan,

pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Aspek pertama, kedua dan

ketiga termasuk kognitif tingkat rendah, sedangkan aspek keempat, kelima dan

keenam termasuk kognitif tingkat tinggi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap

yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian,

organisasi, dan internalisasi. Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar

keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris,

yakni: (a) gerakan refleks, (b) keterampilan gerakan dasar, (c) kemampuan

perseptual, (d) keharmonisan atau ketetapan, (e) gerakan keterampilan kompleks,

dan (f) gerakan ekspresif dan interpretatif. Ketiga ranah tersebut menjadi objek

penilaian hasil belajar. Dalam laporan hasil belajar peserta didik, terdapat

komponen pengetahuan yang umumnya merupakan representasi aspek kognitif,

komponen praktik yang melibatkan aspek psikomotorik, dan komponen sikap

yang berkaitan dengan kondisi afektif peserta didik terhadap mata pelajaran

tertentu.

Hasil belajar yang ingin diteliti oleh peneliti berdasarkan pedoman diatas

adalah hasil belajar yang berorientasi pada proses dan produk. Proses merupakan

suatu kegiatan untuk menuju hasil, sedangkan hasil merupakan produk dari suatu

kegiatan. Dalam hal ini indikator yang digunakan adalah keaktifan siswa dalam

PBM, ketelitian dalam menyelesaikan persoalan, dan ketuntasan belajar.

Menurut Nana Sudjana (2009:61), keaktifan siswa dalam kegiatan belajar dapat

dilihat dalam hal : (1) turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya, (2)

terlibat dalam pemecahan masalah, (3) bertanya kepada siswa atau kepada guru

apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya, (4) berusaha mencari

berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah, (5)

melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru, (6) menilai

kemampuan diri dalam memecahkan soal atau masalah sejenis, (7) kesempatan

menggunakan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau

Page 54: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

35

persoalan yang dihadapinya. Ketelitian dalam menyelesaikan persoalan dihitung

dari kemampuan siswa dalam menyelesaikan persoalan yang diberikan oleh

guru. Sedangkan ketuntasan belajar dapat dilihat dari jumlah siswa yang

mendapat nilai diatas KKM yang telah ditentukan sekolah.

B. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan alur penalaran yang sesuai dengan tema

dan masalah penelitian serta didasarkan pada kajian teoritis. Kerangka berpikir

ini digambarkan dengan skema secara holistik dan sistematik. Selaras dengan

judul penelitian yang diambil, yaitu :”Upaya Peningkatan Hasil Belajar Mata

Pelajaran Ekonomi Pada Kompetensi Dasar Menyusun Laporan Keuangan

Perusahaan Jasa Dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)

Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2009/2010”.

Untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yaitu peningkatan hasil

belajar yang optimal, diperlukan interaksi timbal balik yang positif antara guru

dengan siswa melalui metode pembelajaran yang tepat. Penggunaan metode

pembelajaran yang tepat adalah penggunaan metode yang sesuai dengan

kebutuhan peserta didik dan selaras dengan materi yang disampaikan. Jika tidak,

maka akan menyebabkan proses belajar mengajar menjadi tidak berdaya guna

atau tidak optimal sehingga menimbulkan permasalahan dalam pembelajaran.

Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran akuntansi

keuangan di SMA Negeri 2 Sukoharjo adalah hasil belajar yang belum

memuaskan, salah satu faktor penyebabnya adalah karena guru belum

menggunakan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan minat dan

pemahaman siswa terhadap materi akuntansi keuangan, perhatian dan

antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran sangat kurang, banyak siswa

yang menghindari mengerjakan tugas dan tidak fokus mengikuti pembelajaran

sehingga pemahaman mereka rendah dan hasil belajar mereka kurang optimal.

Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut peneliti menawarkan

Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share sehingga akan terbentuk suasana

Page 55: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

36

belajar yang lebih hidup dengan diskusi dan tanya jawab sekaligus dapat

memberikan semangat baru bagi siswa dalam pembelajaran akuntansi. Dengan

menerapkan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share diharapkan hasil

belajar siswa dapat meningkat karena minat dan pemahaman mereka terhadap

pembelajaran akuntansi keuangan pun meningkat.

Dari alur penalaran diatas, maka dapat digambarkan kerangka berpikir

sebagai berikut:

Gambar 1. Alur Kerangka Pemikiran Tindakan Kelas

C. Hasil Penelitian yang Relevan

Elis Muddah Yuliana (2009) dalam penelitiannya yang berjudul ”

Penggunaan Metode Pembelajaran kooperatif Model Think Pair Share untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Geografi Siswa pada Pokok Bahasan Unsur Fisik

Wilayah Indonesia Kelas VIII B di MTs Negeri I Pacitan Tahun Ajaran

2007/2008”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penggunaan Metode

Kondisi Awal

Permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran :

1. Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi kurang optimal.

2. Guru belum menggunakan metode pembelajaran yang tepat

untuk meningkatkan minat dan pemahaman siswa terhadap

pembelajaran ekonomi.

3. Siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran sehingga

perhatian siswa terhadap pembelajaran pun rendah.

Tindakan Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif

Tipe Think Pair Share

Kondisi Akhir

1. Siswa aktif berdiskusi dalam kelompok belajar. 2. Siswa membangun pemahaman dengan aktif bertanya kepada

guru dan teman. 3. Siswa lebih antusias dan aktif dalam pembelajaran sehingga

pemahaman yang dimiliki siswa meningkat. 4. Hasil belajar meningkat .

Page 56: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

37

Pembelajaran kooperatif Model Think Pair Share dapat meningkatkan hasil

belajar siswa. Selain itu, dengan pembelajaran Think Pair Share dapat diperoleh

ketuntasan belajar baik individu maupun klasikal.

Nurla Amri Fahrida. (2009) dalam penelitiannya yang berjudul ”Upaya

Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Melalui Model

Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS) bagi siswa kelas XI IPS 1 SMA

Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010”. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa Penggunaan Metode Pembelajaran kooperatif Model Think Pair Share

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.

Persamaan antara hasil penelitian yang relevan dan penelitian yang akan

dilakukan oleh peneliti adalah upaya peningkatan hasil belajar dengan

menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share. Dari hasil

penelitian terdahulu dapat dilihat bahwa penggunakan pembelajaran kooperatif

tipe Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sehingga peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian dengan penggunakan pembelajaran

kooperatif tipe Think Pair Share untuk meningkatkan hasil belajar siswa mata

pelajaran ekonomi pada kompetensi dasar menyusun laporan keuangan

perusahaan jasa.

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan keterangan diatas, dapat dirumuskan hipotesis bahwa

”Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dapat meningkatkan

hasil belajar mata pelajaran ekonomi pada kompetensi dasar menyusun laporan

keuangan perusahaan jasa pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Sukoharjo

tahun ajaran 2009/2010”.

Page 57: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Sukoharjo, yang beralamat

di Jalan Raya Solo Kartasura, Mendungan, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo.

Sekolah ini dipimpin oleh Drs. Joko Sugiharto yang bertindak sebagai kepala

sekolah. Sekolah ini memiliki 22 kelas yang terdiri atas :

a. Kelas X sebanyak 8 kelas.

b. Kelas XI sebanyak 7 kelas, terdiri dari 2 kelas jurusan IPA, 4 kelas Jurusan

IPS, dan 1 kelas Jurusan Bahasa.

c. Kelas XII sebanyak 7 kelas, terdiri dari 2 kelas jurusan IPA, 4 kelas

Jurusan IPS, dan 1 kelas Jurusan Bahasa.

Adapun yang menjadi subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 2

yang berjumlah 42 siswa. Alasan pemilihan sekolah ini sebagai tempat penelitian

adalah:

a. Menurut pendapat beberapa siswa (khususnya kelas XI IPS 2) bahwa

dalam pembelajaran akuntansi yang dilakukan saat ini kurang menarik

sehingga banyak siswa kurang memahami materi dan hasil yang diperoleh

menjadi kurang maksimal.

b. Antara peneliti dengan pihak sekolah sudah ada hubungan yang baik.

c. Sekolah tersebut belum pernah dipergunakan sebagai objek penelitian

sejenis, sehingga terhindar dari kemungkinan penelitian ulang.

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara kolaborasi dengan guru Mata

Pelajaran Ekonomi yaitu Bapak Hardjono, S.Pd yang membantu dalam

pelaksanaan observasi dan refleksi selama penelitian berlangsung, sehingga

secara tidak langsung kegiatan penelitian bisa terkontrol sekaligus menjaga

kevalidan hasil penelitian.

38

Page 58: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

39

2. Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian dari bulan Desember 2010 sampai Mei 2010.

Waktu ini meliputi kegiatan persiapan sampai penyusunan laporan penelitian,

dengan jadwal sebagai berikut:

Tabel 1 : Rincian Kegiatan, Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2

Sukoharjo tahun ajaran 2009 / 2010 yang berjumlah 42 siswa.

2. Objek penelitian

Objek pada penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah berbagai kegiatan

yang terjadi di dalam kelas selama berlangsungnya proses belajar mengajar yang

terdiri dari :

a. Pemilihan pendekatan pembelajaran

b. Pelaksanaan pendekatan pembelajaran yang dipilih

c. Suasana belajar saat berlangsungnya proses belajar mengajar

d. Hasil belajar yang berupa keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan

nilai tes siswa.

Jenis Kegiatan

Des Januari Februari Maret April Mei

1. Persiapan Penelitian a. Penyusunan Judul

b. Penyusunan Proposal c. Perijinan d. PerencanaanTindakan 2. Implementasi Tindakan a. Siklus I b.Siklus II c.Siklus III 3. Penyusunan Laporan

Page 59: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

40

C. Sumber Data

Data yang dikumpulkan dalam PTK berupa segala gejala atau peristiwa

yang mengandung informasi yang berkaitan dengan kriteria keberhasilan yang

telah ditetapkan. Data tersebut meliputi data sekolah, data siswa, nilai hasil belajar

dan keaktifan siswa. Data penelitan dikumpulkan dari berbagai sumber yang

meliputi :

1. Dokumen/ arsip sekolah mengenai data siswa dan prestasi belajar siswa

dilihat dari nilai siswa

2. Guru Mata Pelajaran Ekonomi kelas XI IPS 2.

3. Siswa kelas XI IPS 2 sebagai subjek penelitian. Data yang diperoleh

berupa keaktifan siswa, nilai tes/ hasil belajar akuntansi siswa saat

pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS).

4. Proses kegiatan belajar mengajar akuntansi saat pembelajaran kooperatif

tipe Think Pair Share (TPS).

D. Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan metode Penelitian Tindakan Kelas.

Menurut Rustam dan Mudilarto (2004), Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah

sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan

merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan

partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga

hasil belajar siswa dapat meningkat.

Kegiatan penelitian ini diawali dari permasalahan yang dialami guru di

dalam kelas. Permasalahan ini muncul dalam proses pembelajaran yang sedang

berlangsung dan menimbulkan dampak negatif terhadap siswa maupun

pembelajaran itu sendiri. Adanya permasalahan dalam kelas ini oleh guru

direfleksikan dalam suatu tindakan perbaikan yang terencana dan terukur dengan

pengamatan maupun ukuran kuantitatif melalui peningkatan hasil belajar yang

dicapai siswa.

Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang terpola dan

dirancang khusus untuk memecahkan permasalahan yang terjadi di dalam proses

Page 60: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

41

pembelajaran. Penelitian ini harus dilaksanakan secara terencana dan menurut

pada prosedur yang telah ada. Pelaksanaan penelitian tindakan ini melalui

beberapa siklus, tiap pelaksanaan penelitian minimal dilakukan 2 siklus. Bila hasil

yang diharapkan sampai siklus 2 belum maksimal, maka akan dilanjutkan pada

siklus 3 dan seterusnya.

Untuk lebih memahami apa yang disebut Penelitian Tindakan Kelas

(PTK), perlu diketahui pengertian dan karakteristik PTK itu sendiri. Menurut

Suharsimi Arikunto (2007:2) ada tiga kata yang membentuk pengertian Penelitian

Tindakan Kelas, maka ada tiga pengertian yang dapat diterangkan:

1. Penelitian menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang brmanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

2. Tindakan menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.

3. Kelas dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti, yaitu (1)

penelitian, (2) tindakan, dan (3) kelas, segera dapat disimpulkan bahwa penelitian

tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa

sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara

bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru

dilakukan oleh siswa.

Secara garis besar terdapat empat kegiatan utama yang ada pada setiap

siklus, yaitu (1) perencanaan, (2) tindakan,(3) pengamatan,dan (4) refleksi yang

dapat digambarkan sebagai berikut :

Page 61: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

42

Siklus I

Siklus II

Gambar .2 Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas

(Suhardjono dalam Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Sapardi, 2007: 74)

Keterangan:

Tahap 1: Perencanaan tindakan

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di

mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan

yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan

tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan (apabaila

dilaksanakan secara kolaboratif). Cara ini dikatakan ideal karena adanya upaya

untuk mengurangi unsur subjektivitas pengamat serta mutu kecermatan amatan

yang dilakukan. Bila dilaksanakan sendiri oleh guru sebagai peneliti maka

instrumen pengamatan harus disiapkan disertai lembar catatan lapangan. Yang

perlu diingat bahwa pengamatan yang diarahkan pada diri sendiri biasanya kurang

Permasalahan baru hasil

refleksi

Apabila permasalahan

belum terselesaikan

Refleksi I

Perencanaan tindakan II

Refleksi II

Dilanjutkan ke siklus

berikutnya

Pengamatan/ Pengumpulan data II

Pelaksanaan tindakan II

Pengamatan pengumpulan

data I

Permasalahan Perencanaan tindakan I

Pelaksanaan tindakan I

Page 62: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

43

teliti dibanding dengan pengamatan yang dilakukan terhadap hal-hal yang berada

di luar diri, karena adanya unsur subjektivitas yang berpengaruh, yaitu cenderung

mengunggulkan dirinya. Dalam pelaksanaan pembelajaran rencana tindakan

dalam rangka penelitian dituangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP).

Tahap 2: Pelaksanaan Tindakan

Tahap ke-2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan, yaitu

implementasi atau penerapan isi rencana tindakan di kelas yang diteliti. Hal yang

perlu diingat adalah bahwa dalam tahap 2 ini pelaksana guru harus ingat dan

berusaha mentaati apa yang sudah dirumuskan dalam rencana tindakan, tetapi

harus pula berlaku wajar, tidak kaku dan tidak dibuat-buat. Dalam refleksi,

keterkaitan antara pelaksanaan dengan perencanaan perlu diperhatikan.

Tahap 3: Pengamatan Tindakan

Tahap ke-3, yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat

(baik oleh orang lain maupun guru sendiri). Seperti telah dijelaskan sebelumnya

bahwa kegiatan pengamatan ini tidak terpisah dengan pelaksanaan tindakan

karena pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan. Jadi

keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Sebutan tahap 2 dan 3

dimaksudkan untuk memberikan peluang kepada guru pelaksana yang berstatus

juga sebagai pengamat, yang mana ketika guru tersebut sedang melakukan

tindakan tentu tidak sempat menganalisis peristiwanya ketika sedang terjadi. Oleh

karena itu kepada guru pelaksana yang berstatus sebagai pengamat ini untuk

melakukan "pengamatan balik" terhadap apa yang terjadi ketika tindakan

berlangsung. Sambil melakukan pengamatan balik ini guru pelaksana mencatat

sedikit demi sedikit apa yang terjadi.

Tahap 4: Refleksi terhadap tindakan

Tahap ke-4 ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa

yang sudah dilakukan. Istilah "refleksi" dari kata bahasa Inggris reflection, yang

diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia pemantulan. Kegiatan refleksi ini

sebetulnya lebih tepat dikenakan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan

tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan

Page 63: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

44

implementasi rancangan tindakan. Inilah inti dari penelitian tindakan, yaitu ketika

guru pelaku tindakan mengatakan kepada peneliti pengamat tentang hal-hal yang

dirasakan sudah berjalan baik dan bagian mana yang belum. Apabila guru

pelaksana juga berstatus sebagai pengamat, maka refleksi dilakukan terhadap diri

sendiri. Dengan kata lain guru tersebut melihat dirinya kembali, melakukan

"dialog" untuk menemukan hal-hal yang sudah dirasakan memuaskan hati karena

sudah sesuai dengan rancangan dan mengenali hal-hal yang masih perlu

diperbaiki. Dalam hal seperti ini maka guru melakukan ”self evaluation” yang

diharapkan dilakukan secara obyektif. Untuk menjaga obyektifitas tersebut

seringkali hasil refleksi ini diperiksa ulang atau divalidasi oleh orang lain,

misalnya guru/teman sejawat yang diminta mengamati, ketua jurusan, kepala

sekolah atau nara sumber yang menguasai bidang tersebut. Jadi pada intinya

kegiatan refleksi adalah kegiatan evaluasi, analisis, pemaknaan, penjelasan,

penyimpulan dan identifikasi tindak lanjut dalam perencanaan siklus selanjutnya.

Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk

membentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun, dari tahap

penyusunan rancangan sampai dengan refleksi, yang tidak lain adalah evaluasi.

Apabila dikaitkan dengan "bentuk tindakan" sebagaimana disebutkan dalam

uraian ini, maka yang dimaksud dengan bentuk tindakan adalah siklus tersebut.

Jadi bentuk penelitian tindakan tidak pernah merupakan kegiatan tunggal tetapi

selalu berupa rangkaian kegiatan yang akan kembali ke asal, yaitu dalam bentuk

siklus. Hasil refleksi dan evaluasi di tiap siklus menjadi penentu apakah penelitian

perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya atau tidak.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam kegiatan penelitian, cara memperoleh data diketahui dengan nama

teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah:

1. Wawancara

Wawancara dilakukan oleh peneliti terhadap guru dan siswa mengenai

proses pembelajaran yang selama ini dilakukan dan bagaimanakah respon atau

hasil yang timbul dari proses pembelajaran tersebut. Jenis wawancara yang

Page 64: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

45

digunakan adalah wawancara bebas terpimpin dimana penginterview memberikan

pertanyaan sesuai dengan rancangan yang telah dibuat, namun cara

menyampaikan pertanyaan tersebut tergantung pada kebijaksanaan interviewer.

Data yang dihasilkan dari kegiatan wawancara ini berupa catatan lapangan yang

medeskripsikan atau menggambarkan proses pembelajaran yang selama ini

dilakukan.

2. Observasi

Observasi dilaksanakan oleh peneliti dengan mengamati proses

pembelajaran dikelas saat guru tengah memberikan materi pelajaran. Observasi

hanya dilakukan sebatas mengamati, mengidentifikasi, dan mencatat apa

kekurangan dan kelebihan dalam proses pembelajaran. Data yang dihasilkan dari

kegiatan observasi berupa catatan lapangan yang mendeskripsikan proses

pembelajaran saat observasi awal, siklus I, siklus II, dan siklus III dilakukan.

Catatan lapangan ini juga memuat refleksi yang dilakukan penulis terhadap

pembelajaran.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan upaya untuk memberikan gambaran bagaimana

sebuah penelitian tindakan kelas dilakukan. Kegiatan ini dilaksanakan dengan

mengambil gambar kegiatan para siswa dan guru dalam pelaksanaan pembelajaran

saat penelitian dilaksanakan. Data yang dihasilkan dari kegiatan ini berupa

gambar atau foto kegiatan pembelajaran.

4. Tes

Tes merupakan alat yang digunakan peneliti untuk mengetahui hasil dari

penelitian yang telah dilakukan. Tes dilakukan dengan dua cara, yaitu tes tertulis

dan praktek atau lisan dengan mempresentasikan pekerjaan mereka di depan

kelas. Data yang didapatkan dari kegiatan ini adalah tabel pengamatan berupa

hasil belajar atau nilai ujian siswa dan skor penilaian keaktifan yang digunakan

sebagai indikator ketercapaian hasil penelitian.

Page 65: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

46

F. Prosedur Penelitian

Prosedur Penelitian merupakan tahapan-tahapan yang ditempuh dalam

penelitian dari awal sampai akhir secara urut. Prosedur penelitian ini terdiri dari

beberapa tahap kegiatan yaitu:

1. Tahap Pengenalan Masalah

Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap ini adalah :

a. Mengidentifikasi masalah

b. Menganalisis masalah secara mendalam dengan mengacu pada teori-

teori yang relevan

c. Menyusun bentuk tindakan yang sesuai dengan siklus pertama

d. Menyusun alat monitoring dan evaluasi

2. Tahap Persiapan Tindakan

Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan yang meliputi :

a. Penyusunan jadwal penelitian

b. Penyusunan rencana pembelajaran

c. Penyusunan soal evaluasi

d. Penyusunan Rencana Tindakan

Rencana tindakan disusun dalam tiga siklus, yaitu : siklus I, siklus II

dan siklus III. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan

tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan interpretasi, serta tahap

analisis dan refleksi.

3. Tahap Implementasi Tindakan

Dalam tahap ini peneliti melaksanakan hipotesis tindakan, yakni untuk

menumbuhkan minat siswa dalam pembelajaran akuntansi sehingga

meningkatkan pemahaman yang akhirnya meningkatkan pula hasil belajar

akuntansi siswa. Hipotesis tindakan ini dimaksudkan untuk menguji

kebenarannya melalui tindakan yang telah direncanakan.

4. Tahap Pengamatan

Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa yang

sedang melakukan kegiatan belajar-mengajar dibawah bimbingan guru.

Page 66: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

47

5. Tahap Penyusunan Laporan

Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan yang telah

dilakukan selama penelitian.

G. Proses Penelitian

Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatnya

hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Sukoharjo melalui

pengoptimalan penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share.

Setiap tindakan upaya peningkatan indikator tersebut dirancang dalam satu unit

sebagai satu siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) Perencanaan

Tindakan, (2) Pelaksanaan Tindakan, (3) Observasi dan Interpretasi, dan (4)

Analisis dan Refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya. Penelitian ini

direncanakan dalam 3 siklus dan setiap siklus dilaksanakan dalam 4 kali

pertemuan.

1. Rancangan Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun:

1) Skenario pembelajaran sebagai berikut :

a) Guru menjelaskan materi pelajaran sebelumnya, kemudian

mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari selanjutnya dan

membuka kesempatan pada siswa untuk bertanya

b) Guru membentuk siswa dalam kelompok kecil @ 4 anak, kemudian

memberikan soal kepada semua kelompok.

c) Setiap siswa memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri.

Namun jika mengalami kesulitan dapat berpasangan dengan salah

satu rekan dalam kelompok dan berdiskusi dengan pasangannya.

d) Kedua pasangan bertemu kembali dalam kelompok berempat. Siswa

mempunyai kesempatan untuk membagikan hasil kerjanya kepada

kelompok berempat dan mempersiapkan untuk maju presentasi pada

pertemuan selanjutnya.

Page 67: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

48

e) Guru menunjuk kelompok secara acak untuk maju

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dan dibahas bersama

seluruh siswa di kelas.

2) Instrumen untuk evaluasi yang berupa soal tes tertulis dan lembar

observasi tentang kekatifan siswa.

3) Menetapkan indikator ketercapaian.

Indikator ketercapaian ini dinilai dari beberapa komponen, seperti

yang disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 2. Indikator Ketercapaian Belajar Siswa

Aspek yang

diukur

Persentase

Target

Capaian

Cara mengukur

Keaktifan siswa

dalam kelas

70% Diamati dari keaktifan siswa bertanya dan

menjawab saat guru memberikan penjelasan

kepada siswa dengan menggunakan lembar

observasi

Keaktifan siswa

dalam kelompok

saat mengikuti

pembelajaran

80% Diamati saat pembelajaran dengan

menggunakan lembar observasi dan dihitung

dari jumlah siswa yang bekerja secara aktif

dalam kelompok

Ketuntasan hasil

belajar

80% Dihitung dari jumlah siswa yang mendapatkan

nilai 62 ke atas. Dikatakan tuntas jika jumlah

siswa yang mendapat nilai lebih dari 62

sebanyak 80% dari jumlah siswa di kelas

b. Tahap pelaksanaan, dilakukan dengan melaksanakan skenario pembelajaran

yang telah direncanakan yang dilakukan bersamaan dengan observasi

terhadap dampak tindakan.

c. Tahap observasi dan interpretasi, dilakukan dengan mengamati dan

menginterpretasikan aktivitas penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe

Page 68: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

49

Think Pair Share pada proses pembelajaran akuntansi tentang kekurangan

dan kemajuan aplikasi tindakan pertama untuk mendapatkan data.

d. Tahap analisis dan refleksi, dilakukan dengan menganalisis hasil observasi

dan interpretasi sehingga diperoleh kesimpulan bagian mana yang perlu

diperbaiki / disempurnakan dan bagian mana yang telah memenuhi target.

2. Rancangan Siklus II

Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah

dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan

materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran ekonomi, termasuk

perwujudan tahap pelaksanaan, observasi dan interpretasi, serta analisis dan

refleksi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya.

3. Rancangan Siklus III

Pada siklus III perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah

dicapai pada tindakan siklus II sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut

dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran ekonomi,

termasuk perwujudan tahap pelaksanaan, observasi dan interpretasi, serta analisis

dan refleksi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya.

Page 69: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Riwayat Singkat

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Sukoharjo berlokasi di Jalan

Raya Solo Kartasura, Mendungan, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo. Sejarah

berdirinya SMA Negeri 2 Sukoharjo adalah sebagai berikut:

a. Periode Tahun 1967

Pada tahun 1967 berdirilah SMA IKlP Negeri Surakarta yang bertempat

di SMP 8 Surakarta yang diprakarsai oleh Drs. Sumantyo Martohadmodjo selaku

Rektor IKlP Surakarta. Adapun Kepala Sekolah pada waktu itu adalah Drs.

Jayeng Sugiyanto, dan kemudian dilanjutkan oleh Drs. Sasbani.

b. Periode Tahun 1972

Pada tahun 1972 SMA IKlP yang berlokasi di SMP 8 pindah ke Kampus

IKIP Mesen Jln. Urip Sumohadjo

c. Periode Tahun 1976

Pada tahun 1976 SMA IKIP Surakarta berganti nama menjadi SMA UNS

Sebelas Maret Surakarta dengan status swasta. Adapun Kepala Sekolah yaitu Drs.

Suyono, dan kemudian dilanjutkan oleh Drs. Soenarjo Basuki.

d. Periode Tahun 1982

Pada Bulan April 1982, SMA UNS berpindah tempat dari Kampus UNS

Mesen yang dahulu adalah IKIP Mesen ke Mendungan, Pabelan, Kartasura.

e. Periode Tahun 1987

Dengan terbitnya Surat Keputusan Mendikbud RI nomor : 0887/0/1986

tanggal 22 Desember 1986 tentang Pembakuan dan Penegerian Sekolah

Menengah Umum Tingkat Atas, maka pada tanggal 5 Maret 1987 SMA UNS

diresmikan menjadi SMA Negeri 2 Sukoharjo oleh Drs. GBPH Poeger, kemudian

Kepala Sekolah dilanjutkan oleh Dra. Sridadi Murjadji (sejak 5 Maret 1987 s.d 15

Januari 1992). Dengan demikian sejak 5 Maret 1987 SMA UNS Sebelas Maret

50

Page 70: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

51

Surakarta berubah status menjadi SMA Negeri 2 Sukoharjo, yang kemudian

Kepala Sekolah dilanjutkan oleh Bapak Moenawir, BA.

f. Periode Tahun 1997

Berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud nomor: 035/0/1997 tanggal 7

Maret 1997 tentang perubahan Nomenklatur SMA menjadi SMU, serta Organisasi

dan Tata Kerja SMU, maka SMA Negeri 2 Sukoharjo berganti nama menjadi

SMU Negeri 2 Sukoharjo

g. Periode Tahun 2004

Berdasarkan Surat Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo nomor:

421.3.5/124 tanggal 4 Mei 2004 tentang perubahan Nomenklatur Sekolah, SMU

Negeri 2 Sukoharjo berganti nama menjadi SMA Negeri 2 Sukoharjo.

Berikut ini nama-nama pejabat Kepala Sekolah sejak berdirinya SMA

UNS sampai sekarang yaitu SMA Negeri 2 Sukoharjo:

1. Drs. Jayeng Sugiyarto Periode Tahun 1967 - 1972

2. Drs. Sasbani Periode Tahun 1972 - 1976

3. Drs. Suyono Periode Tahun 1976 - 1979

4. Drs. Soenarjo Basuli Periode Tahun 1979 - 1983

5. Dra. Sridadi Murjadji Tgl. 5-3-1987 sd 16-1-1992

6. Moenawir, BA Tgl. 16-1-1992 sd 28-4-1995

7. Drs. Sukardi Tgl. 28-4-1995 sd 5-11-1996

8. Drs. Sumadi Tgl. 5-11-1996 sd 11-2-2002

9. Drs. Soeparman Tgl. 11-2-2002 sd 10-4-2004

10. Drs. Djohar Arifin Tgl. 10-4-2004 sd 29-5-2006

11. Drs. Joko Sugiharto Tgl. 29-5-2006 sd Sekarang

2. Keadaan Lingkungan Belajar

Letak SMA Negeri 2 Sukoharjo di Jalan Raya Solo Kartasura,

Mendungan, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo cukup strategis karena mudah

dijangkau oleh sarana transportasi. Letak sekolah yang tidak terlalu dekat dengan

jalan raya sangat mendukung proses belajar mengajar karena tidak terganggu oleh

suara bising kendaraan yang berlalu-lalang di jalan raya tersebut.

Page 71: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

52

3. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah

a. Visi Sekolah

Terwujudnya Sekolah Yang Memiliki Iman, Taqwa, Cerdas dan Terampil.

b. Misi Sekolah

1) Meningkatkan Efektivitas PBM.

2) Meningkatkan Kualitas Tenaga Kependidikan .

3) Melengkapi Sarana Prasarana sesuai potensi serta kemampuan sekolah.

4) Meningkatkan Hubungan Kerja Sama Sekolah dengan Masyarakat yang

berlandaskan pada : Keimanan dan Ketaqwaan Terhadap Tuhan Yang Maha

Esa, untuk mewujudkan kecerdasan intelektual,emosi, spiritual dan

ketrampilan.

5) Meningkatkan keberhasilan mencapai nilai ujian Sekolah (US) dan nilai

ujian nasional (UN).

6) Meningkatkan keberhailan kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual

sehingga menghasilkan manusia yang utuh.

7) Peningkatan secara integral berdasarkan acuan standar kualitas buku, ruang

kelas, ruang praktek, laboratorium, perpustakaan ruang administrasi dan

buku pelajaran, alat dan media pendidikan, pengadaan alat komunikasi

penambahan perangkat komputer, faximile, dan internet.

8) Mengembangkan tenaga kependidikan untuk meningkatkan kualifikasi

kompetensi dan profesionalisme guru.

9) Mengoptimalkan peran serta orang tua Siswa dan masyarakat, merupakan

manajemen berbasis sekolah .

10) Memberdayakan sekolah sebagai unit pelaksana terdepan dalam kegiatan

belajar mengajar, lebih transparan sehingga dapat dipertanggungjawabkan

di semua program kegiatan.

c. Tujuan Sekolah

1) Meningkatkan keberhasilan mencapai nilai ujian Sekolah (US) dan nilai

ujian nasional (UN).

2) Meningkatkan jumlah lulusan yang melanjutkan ke perguruan tinggi

minimal 50%.

Page 72: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

53

3) Pencapaian rata-rata nilai kepribadian siswa (kelakuan, kerajinan, dan

kerapian) minimal B.

4) Meningkatkan keberhasilan kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual

sehingga menghasilkan manusia yang utuh.

5) Pemenuhan standar sarana dan prasarana.

6) Peningkatan standar kualitas buku-buku pelajaran menghadapi kurikulum

berbasis kompetensi.

7) Peningkatan ruang kelas, ruang praktek, laboratorium, perpustakaan ruang

administrasi untuk peningkatan KBM secara optimal.

8) Peningkatan buku-buku bacaan, majalah, dan buku penunjang pembelajaran

guru dan siswa di perpustakaan.

9) Peningkatan alat dan media pendidikan, alat komunikasi penambahan

perangkat komputer, faximile, dan internet.

10) Pengembangan tenaga kependidikan untuk meningkatkan kualifikasi

kompetensi dan profesionalisme guru.

11) Meningkatkan peran serta orang tua siswa dan masyarakat dalam proses

pendidikan.

12) Meningkatkan manajemen pendidikan berbasis sekolah .

13) Peningkatan kegiatan ekstra kurikuler siswa melalui kegiatan kepramukaan,

PKS, OSIS, Palasmada, Komputer, Seni tari, Seni musik.

B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Mata Pelajaran Ekonomi

Pada Kompetensi Dasar Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

di Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Sukoharjo

1. Ditinjau dari segi siswa

a . Siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran Mata Pelajaran

Ekonomi Pada Kompetensi Dasar Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan

Jasa

Pembelajaran Mata Pelajaran Ekonomi di kelas XI IPS 2 SMA

Negeri 2 Sukoharjo dapat dikatakan kurang hidup karena siswa kurang

Page 73: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

54

antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Berdasarkan hasil

wawancara dengan guru mata pelajaran, masih banyak siswa yang pasif

dalam proses pembelajaran akuntansi. Ketika guru memberikan pertanyaan,

jarang sekali ada siswa yang mau menjawab. Akhirnya guru sendiri yang

menjawab pertanyaan itu. Hal inilah yang menyebabkan siswa menjadi

malas untuk aktif menjawab pertanyaan., Banyak siswa yang tidak

memanfaatkan kesempatan untuk aktif bertanya ketika guru memberikan

kesempatan bertanya. Jika siswa tidak ada yang bertanya guru memberikan

soal latihan untuk dikerjakan siswa. Hal inilah yang menyebabkan siswa

menjadi jenuh karena pemberian soal latihan tanpa dibahas penyelesaiannya.

Tentu hal ini sangat berpengaruh pada hasil belajar yang diperoleh.

b . Siswa kurang percaya diri dengan kemampuan diri sendiri sehingga tidak

mengerjakan soal-soal latihan berdasar kemampuannya.

Kebiasaan siswa yang satu ini sangatlah buruk. Soal-soal latihan

yang diberikan guru setiap minggunya hanya dikerjakan oleh beberapa siswa

saja . Siswa-siswa lain baru akan mengerjakan bila guru telah memberi

peringatan dan kebanyakan dari siswa ini tidak mengerjakan tugas mereka

sendiri. Para siswa hanya mengandalkan teman yang telah mengerjakan. Hal

ini akan membentuk kebiasaan yang kurang baik bagi siswa dan tentu saja

akan sangat menghambat ketika siswa dituntut untuk mengerjakan ujian

seorang diri. Pada kenyataannya, ini sangat berpengaruh pada hasil belajar

yang diperoleh.

c . Siswa kurang aktif baik dalam proses pembelajaran maupun dalam

mengerjakan tugas rumah.

Masalah ini hampir sama dengan poin sebelumnya. Namun,

penekanannya adalah disini siswa sangat malas mengerjakan tugas yang

diberikan. Para siswa perlu peringatan lebih dari satu kali untuk mengerjakan

tugas rumah mereka. Strategi pemberian nilai tugas yang setiap minggunya

diumumkan pun tidak dapat membangkitkan semangat dan keaktifan siswa.

Di dalam proses pembelajaran pun, dari pengamatan peneliti setiap kali

pelajaran, rata-rata siswa yang aktif bertanya dan memperhatikan hanya

Page 74: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

55

sekitar 30% saja. 36% dari siswa menunjukkan perhatian namun kadang juga

mencatat atau membaca buku pelajaran lain. 34% siswa lain benar-benar

tidak fokus pada pembelajaran. Hal ini menjadikan suasana belajar yang

kurang optimal.

2. Ditinjau dari segi guru

Guru belum menggunakan metode pembelajaran yang mampu

membangkitkan semangat siswa dan meningkatkan pemahaman mereka pada

mata pelajaran ekonomi pada kompetensi dasar menyusun laporan keuangan

perusahaan jasa.

Pembelajaran mata pelajaran ekonomi pada kompetensi dasar menyusun

laporan keuangan perusahaan jasa di SMA Negeri 2 Sukoharjo dikatakan kurang

hidup, penggunaan metode pembelajaran yang monoton dan kurang menarik

menjadikan siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Meskipun guru

telah memberi dorongan dan pendekatan secara pribadi kepada siswa, namun

keaktifan dan antusias siswa terhadap pembelajaran akuntansi masih belum dapat

ditingkatkan.

C. Deskripsi Hasil Penelitian

Proses penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus yang masing-masing

siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu : (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan

tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi tindakan.

1. Siklus I

Penerapan pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) pada

mata pelajaran Ekonomi Kompetensi Dasar Menyusun Laporan Keuangan

Perusahaan Jasa adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan Tindakan Siklus I

Peneliti dibantu guru menyiapkan silabus mata pelajaran Ekonomi kelas

XI. Kemudian peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

lengkap dengan skenario pembelajaran. Setelah itu, pada tanggal 28 Januari 2010

peneliti bersama guru mendiskusikan RPP tersebut. Peneliti mengungkapkan

permasalahan siswa dalam membangun semangat belajar serta memahami materi

Page 75: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

56

mata pelajaran Ekonomi pada Kompetensi Dasar Menyusun Laporan Keuangan

Perusahaan Jasa. Kemudian disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus I

akan dilaksanakan selama 4 kali pertemuan, yakni pada hari Selasa tanggal 2

Februari 2010, Hari Rabu tanggal 3 Februari 2010, Hari Selasa tanggal 9 Februari

2010, dan Hari Rabu 10 Februari 2010.

Tahap perencanaan tindakan I meliputi kegiatan sebagai berikut:

1) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran mata pelajaran

ekonomi kompetensi dasar menyusun laporan keuangan perusahaan jasa

dengan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS), dengan

skenario pembelajaran sebagai berikut:

a . Pertemuan Pertama

(1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam serta

mengabsen siswa.

(2) Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif.

(3) Sosialisasi Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share dan

membentuk kelompok serta mengatur tempat duduk.

(4) Mengulangi sedikit materi yang terdahulu yang masih ada

kaitannya dengan materi yang akan diajarkan diselingi dengan

tanya jawab.

(5) Penjelasan Materi diselingi tanya jawab

(6) Guru menutup pelajaran dengan salam.

b . Pertemuan Kedua

(1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam serta

mengabsen siswa.

(2) Siswa diminta duduk sesuai kelompoknya.

(3) Guru membagikan soal kepada seluruh siswa.

(4) Guru meminta siswa untuk memikirkan sendiri, dahulu sebelum

didiskusikan dengan pasangannya.

(5) Siswa diminta mendiskusikan dengan pasangan.

Page 76: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

57

(6) Setelah itu mereka bergabung dengan kelompok berempat untuk

mendiskusikan jawaban dan mempersiapkan diri untuk presentasi

di depan kelas dan mengumpulkan tugas berempat.

(7) Guru memberi tahu siswa bahwa pertemuan selanjutnya adalah

presentasi.

(8) Guru menutup pelajaran dengan salam.

c . Pertemuan Ketiga

(1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam serta

mengabsen siswa.

(2) Siswa mempersiapkan diri untuk presentasi hasil diskusi kelompok

(3) Guru memandu pelaksanaan presentasi kelompok dan diskusi kelas

yang diselingi tanya jawab

(4) Guru meminta lima kelompok maju mempresentasikan hasil

diskusi kelompok secara bergantian. Dalam diskusi kelas diselingi

tanya jawab.

(5) Setelah presentasi selesai dan jam pelajaran berakhir guru

mambimbing siswa merumuskan kesimpulan

(6) Guru memberi tahu siswa bahwa pertemuan selanjutnya adalah

evaluasi

(7) Guru menutup pelajaran dengan salam

d . Pertemuan Keempat

(1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam serta

mengabsen siswa

(2) Guru menyampaikan indikator tentang kegiatan yang akan

dilakukan.

(3) Siswa mempersiapkan diri untuk mengerjakan evaluasi akhir atas

materi yang telah dibahas

(4) Guru membagikan soal untuk evaluasi akhir dan meminta agar

siswa dalam mengerjakan tidak saling bekerja sama

(5) Guru mengawasi dengan baik agar hasil dari evaluasi dapat

mencerminkan kemampuan siswa dan memberikan kesempatan

Page 77: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

58

untuk siswa agar dapat mengerjakan soal evaluasi dengan tertib dan

tenang.

(6) Guru meminta lembar jawab pada saat waktu habis

(7) Guru membuat kesimpulan dari soal yang sudah diberikan sebelum

jam pelajaran berakhir agar siswa mengetahui letak kesalahannya.

(8) Guru menutup pelajaran dengan salam dan memberikan motivasi

agar siswa belajar materi selanjutnya.

2) Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan

mendiskusikannya bersama guru untuk materi kertas kerja dan laporan laba

rugi dengan pembelajaran kooperatif tipe think pair share.

3) Peneliti menyusun instrumen penelitian dan mendiskusikannya bersama guru.

Instrumen tersebut berupa tes dan nontes. Instrumen tes dari hasil pekerjaan

siswa ( evaluasi akhir siklus). Sedangkan instrumen nontes dinilai

berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan dengan mengamati keaktifan

siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan selama 4 kali pertemuan,

seperti yang telah direncanakan yaitu tanggal 2, 3, 9, dan 10 Februari 2010 di

ruang kelasi XI IPS 2. Pertemuan dilaksanakan sesuai dengan skenario

pembelajaran dan RPP.

Materi pada pelaksanaan tindakan siklus I ini adalah kertas kerja dan

laporan laba rugi. Pada pertemuan pertama, guru mendemostrasikan materi secara

jelas dan membentuk kelompok Think Pair Share. Pada pertemuan kedua, siswa

diminta mengerjakan soal yang diberikan guru sesuai dengan langkah Think Pair

Share. Pada pertemuan ketiga diisi dengan presentasi hasil kerja kelompok pada

pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan keempat dilakukan evaluasi belajar siswa

dari siklus I.

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut:

1 ) Pertermuan Pertama ( Selasa, 2 Februari 2010)

Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, kemudian

mengabsen siswa, dan pada hari itu siswa masuk semua. Setelah mengabsen, guru

Page 78: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

59

memotivasi siswa sebelum memulai pelajaran dengan memberi pertanyaan

tentang jurnal penyesuaian dan langkah-langkah pengikhtisaran pada siklus

akuntansi. Guru menunjuk siswa yang ramai untuk menjawab pertanyaan.

Beberapa siswa seperti Achmad, Ardian, Radit, dan Elisabet menjawab

pertanyaan. Suasana kelas menjadi agak tegang karena tidak biasanya guru

memberikan pertanyaan di awal pembelajaran. Namun perubahan ini akan

berdampak positif karena siswa akan lebih memperhatikan, meski masih ada

beberapa siswa yang tetap tidak memperhatikan.

Setelah memberikan pertanyaan, guru menjelaskan pembelajaran yang

akan dilakukan yaitu dengan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share. Hal

ini bertujuan agar siswa tidak mengalami kebingungan selama proses

pembelajaran berlangsung. Setelah penjelasan langkah-langkah pembelajaran

Think Pair Share selesai, guru melanjutkan pelajaran dengan memberikan

penjelasan mengenai materi kertas kerja dan laporan laba rugi. Guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika mereka belum jelas. Ada beberapa

siswa yang bertanya seperti Rasyid, Harjuno dan Zamroh mengenai bentuk-

bentuk laporan laba rugi. Selain itu, guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mencoba menjawab pertanyaan dari siswa lain.

Sebelum menutup pelajaran, guru menginformasikan bahwa pada

pertemuan berikutnya akan diadakan diskusi sesuai langkah-langkah pembelajaran

Think Pair Share. Guru membagi siswa ke dalam 10 kelompok. Sehingga pada

pertemuan selanjutnya siswa dapat duduk sesuai dengan kelompoknya. Selain itu,

siswa diminta belajar dan mempersiapkan diri untuk diskusi pada pertemuan

selanjutnya. Guru menutup pelajaran dengan salam.

2 ) Pertemuan Kedua ( Rabu, 3 Februari 2010)

Guru membuka pelajaran dengan salam. Setelah itu guru mengabsen

siswa. Pada hari itu semua siswa masuk. Sebelum memulai kegiatan belajar, guru

meminta siswa mempersiapkan buku dan perlengkapan lainnya serta meminta

siswa duduk sesuai dengan kelompoknya. Setelah itu guru mengulang secara

singkat langkah-langkah pembelajaran Think Pair Share untuk mengingatkan

siswa. Kemudian guru membagikan soal dan lembar jawab kepada masing-masing

Page 79: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

60

siswa. Guru meminta siswa untuk memikirkan sendiri dahulu mengenai jawaban

sebelum didiskusikan dengan pasangannya. Setelah berdiskusi dengan

pasangannya, siswa bergabung dengan kelompok yang telah dibentuk guru untuk

mendiskusikan hasil kerja mereka dan mempersiapkan diri untuk

mempresentasikan hasilnya pada pertemuan selanjutnya. Setelah jam pelajaran

berakhir dan waktu untuk mengerjakan telah selesai, guru meminta siswa

mengumpulkan hasil kerja kelompok mereka dan mengingatkan siswa agar

mempersiapkan diri untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok pada

pertemuan selanjutnya. Guru menutup pelajaran dengan salam.

3 ) Pertemuan ketiga ( Selasa, 9 Februari 2010)

Guru membuka pelajaran dengan salam. Setelah itu guru mengabsen

siswa. Ambarwati dan Tomy tidak masuk karena sakit. Guru meminta siswa

duduk sesuai dengan kelompoknya. Guru menyampaikan rencana pembelajaran

hari itu adalah presentasi. Pada pertemuan itu dilaksanakan 5 kelompok yang

presentasi dengan materi kertas kerja 2 kelompok dan materi laporan laba rugi 3

kelompok. Waktu presentasi dibatasi tiap kelompok 10 - 15 menit.Guru

memberikan kesempatan kepada kelompok yang mau maju presentasi. Karena

mereka masih takut dan tidak ada yang mau maju, maka guru menunjuk secara

acak. Yang mendapat giliran maju pertama adalah kelompok I. Setelah kelompok

I mempresentasikan hasil, dibuka waktu tanya jawab untuk kelompok yang lain

yang ingin bertanya. Hanya sedikit siswa yang bertanya dan itupun karena guru

yang memotivasi. Selanjutnya kelompok I mengambil undian untuk menentukan

kelompok yang maju selanjutnya. Yang mendapat giliran kedua adalah kelompok

III. Pada saat kelompok III mempresentasikan hasil kerja mereka, jawaban mereka

berbeda dengan kelompok I. Ada siswa yang bertanya mengapa hasilnya berbeda.

Setelah dibahas, ternyata terjadi kesalahan yaitu akun modal masuk ke kolom laba

rugi. Setelah 2 kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka, guru

membimbing siswa merumuskan kesimpulan mengenai kertas kerja.

Pada putaran kedua, dilaksanakan presentasi 3 kelompok mengenai

laporan laba rugi. Kelompok yang mendapat giliran adalah kelompok II, V, dan

VII . Kelompok II mempresentasikan laporan laba rugi bentuk single step . pada

Page 80: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

61

presentasi ini ada beberapa siswa yang bertanya dan kelompok II mampu

menjawab. Selanjutnya kelompok V dan VII mempresentasikan secara bergantian

laporan laba rugi bentuk multiple step. Ada beberapa siswa yang bertanya cara

menentukan pendapatan dan beban usaha dan yang di luar usaha. Dan mereka

juga bisa menjawab meskipun jawaban mereka belum tepat.

Setelah kegiatan presentasi selesai, guru membimbing siswa

merumuskan kesimpulan mengenai laporan laba rugi. Guru juga memberikan

kesempatan bagi siswa yang ingin bertanya. Ada beberapa siswa yang bertanya

kepada guru mengenai laba usaha dan laba di luar usaha.

Guru memberikan informasi kepada siswa bahwa pertemuan

selanjutnya akan diadakan evaluasi dan memotivasi siswa agar tetap belajar untuk

menghadapi evaluasi. Guru menutup pelajaran dengan salam

4 ) Pertemuan Keempat ( Rabu, 10 Februari 2010)

Guru membuka pelajaran dengan salam dan mengabsen siswa. Pada

hari itu Adnan dan Setyo Aji tidak masuk karena sakit. Selanjutnya guru meminta

siswa mengisi tempat duduk di depan yang masih kosong. Setelah itu guru

membagikan soal evaluasi. Guru mengawasi siswa agar mereka mengerjakan

sesuai kemampuan sendiri.

Kegiatan evaluasi berjalan dengan cukup baik. Hasil evaluasi langsung

dikumpulkan saat bel tanda pergantian jam berbunyi.

c. Observasi dan Interpretasi

Observasi merupakan cara untuk mengumpulkan data dengan jalan

mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Peneliti dan

guru mata pelajaran berkolaborasi sebagai guru dan pengamat.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan proses belajar

mengajar pada siklus I, diperoleh gambaran tentang aktivitas siswa selama

kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut:

1 ) Siswa yang aktif dalam diskusi kelompok sebesar 69,05% dan sisanya

sebesar 30,95% kurang kompak dan tidak saling membantu dalam

kelompok. Hal ini disebabkan karena siswa yang merasa kurang mampu

tidak mau berdiskusi dengan anggota kelompoknya yang mampu.

Page 81: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

62

2 ) Siswa yang aktif dalam kegiatan belajar mengajar dalam forum kelas dari

apersepsi sampai selesai sebanyak 60,32%. Siswa yang lain masih takut dan

malu untuk bertanya maupun menjawab pertanyaan. Selain itu, pada saat

diskusi kelas masih banyak siswa yang tidak memperhatikan.

3 ) Berdasarkan evaluasi hasil pekerjaan siswa, dapat diidentifikasi bahwa siswa

yang sudah mampu ( memenuhi KKM) dalam mengerjakan kertas kerja dan

laporan laba rugi sebanyak 75% dari jumlah siswa yang mengikuti evaluasi.

Jumlah siswa yang belum memenuhi KKM sebanyak 25%. Siswa yang tidak

masuk karena sakit ada 2 orang yaitu Adnan dan Setyo Aji.

Hasil observasi dan interpretasi tersebut dapat dilihat pada grafik di bawah

ini:

0

10

20

30

40

50

60

70

80

jum

Grafik Tingkat Keaktfan Siswa dan Ketuntasan hasil Belajar

KeaktifansiswadalamKelompok

KeaktifansiswadalamKelas

Ketuntasan HasilBelajar

Gambar 3. Grafik Tingkat Keaktifan Siswa dan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

pada Siklus I

Jumlah

(%)

Page 82: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

63

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus I

Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi, peneliti melakukan analisis

pada tindakan siklus I. Terdapat beberapa kelebihan pada saat pelaksanaan

pembelajaran kooperatif tipe think pair share. Pada saat proses belajar mengajar

antusias siswa sudah terlihat. Ada beberapa siswa yang aktif bertanya dan

menjawab pertanyaan. Ketuntasan hasil belajar dan rata-rata nilai juga sudah

meningkat.

Pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe think pair share pada siklus I

juga memiliki banyak kekurangan. Kekurangan tersebut ada pada guru dan siswa.

Guru masih kurang jelas dalam menjelaskan langkah-langkah pembelajaran Think

Pair Share sehingga beberapa siswa masih mengalami kebingungan untuk

menerapkannya. Selain itu masih ada beberapa siswa yang mengeluh karena suara

guru kurang keras, sehingga siswa yang duduk di bagian belakang kurang bisa

mendengarkan dengan jelas. Pada saat pelaksanaan evaluasi pengawasan dari juga

masih kurang. Dari segi siswa, masih banyak siswa yang kurang konsentrasi

dalam mengikuti pembelajaran, terutama saat apersepsi dan pemberian materi dari

guru. Pada saat pelaksanaan diskusi think pair share, masih ada beberapa siswa

yang tidak mau berdiskusi dengan pasangannya. Mereka hanya meniru jawaban

dari pasangan diskusinya. Begitu pula pada saat kerja kelompok masih ada

beberapa siswa yang tidak mau bekerja sama dalam kelompok. Pada saat

presentasi mereka masih kurang percaya diri untuk maju tanpa ditunjuk, sehingga

guru yang menunjuk kelompok untuk maju. Kegiatan presentasi masih kurang

hidup karena siswa belum berani bertanya dan berpendapat jika tidak dimotivasi

guru. Pada saat pelaksanaan evaluasi masih ada siswa yang mencontek.Dari segi

ketuntasan belajar, masih ada 9 siswa yang tidak tuntas mengerjakan soal

evaluasi.

Berdasarkan observasi dan analisis, maka diperlukan adanya refleksi untuk

memperbaiki kekurangan yang ada dan untuk meningkatkan pembelajaran agar

menjadi lebih baik. Tindakan refleksi yang dapat dilakukan adalah guru

memberikan penjelasan singkat langkah-langkah pembelajaran Think Pair Share

sebelum diskusi agar siswa paham dan diskusi berjalan sesuai langkah-langkah

Page 83: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

64

yang ditentukan.. Selain itu volume suara guru lebih dikeraskan sehingga siswa

yang duduk di bagian belakang dapat mendengar suara guru dengan lebih jelas.

Guru perlu meningkatkan kontrol dan pengawasan kelas untuk meningkatkan

disiplin siswa dan menegur siswa yang tidak memperhatikan. Hal itu dapat

dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan untuk siswa yang tidak

memperhatikan tadi. Guru juga harus meluangkan waktu untuk melakukan

pendekatan terhadap siswa dan selalu memberikan motivasi agar siswa menjadi

lebih aktif dan lebih percaya diri dalam bertanya dan berpendapat. Pada saat

pelaksanaan evaluasi, pengawasn guru harus ditingkatkan agar siswa mengerjakan

soal evaluasi berdasar kemampuan diri sendiri.

2. Siklus II

Penerapan pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) pada

mata pelajaran Ekonomi Kompetensi Dasar Menyusun Laporan Keuangan

Perusahaan Jasa adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan Tindakan Siklus II

Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) lengkap

dengan skenario pembelajaran. Setelah itu, pada tanggal 13 Februsri 2010 peneliti

bersama guru akuntansi mendiskusikan RPP tersebut. Peneliti mengungkapkan

hasil analisis dan refleksi siklus I. Kemudian disepakati bahwa pelaksanaan

tindakan pada siklus II akan dilaksanakan selama 4 kali pertemuan, yakni pada

hari Selasa tanggal 16 Februari 2010, Hari Rabu tanggal 17 Februari 2010, Hari

Selasa tanggal 23 Februari 2010, dan Hari Rabu 24 Februari 2010.

Tahap perencanaan tindakan siklus II meliputi kegiatan sebagai berikut:

1 ) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran mata

pelajaran ekonomi kompetensi dasar menyusun laporan keuangan

perusahaan jasa dengan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share

(TPS), dengan skenario pembelajaran sebagai berikut:

a . Pertemuan Pertama

(1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam serta

mengabsen siswa.

Page 84: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

65

(2) Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif.

(3) Guru meminta siswa duduk sesuai dengan kelompoknya

(4) Guru menginformasikan hasil evaluasi pertemuan sebelumnya

dengan tujuan untuk memotivasi siswa agar lebih giat belajar.

(5) Mengulangi sedikit materi yang terdahulu yang masih ada

kaitannya dengan materi yang akan diajarkan diselingi dengan

tanya jawab.

(6) Penjelasan Materi mengenai laporan perubahan modal dan laporan

neraca diselingi tanya jawab

(7) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

mengenai materi yang belum mereka pahami. Ketika tidak ada

yang bertanya, guru akan bertanya kepada siswa yang mendapat

nilai kurang pada evaluasi sebelumnya.

(8) Guru memberikan soal di LKS dan diberi kebebasan untuk

mengerjakan bersama teman sebangku agar mereka dapat

berdiskusi.

(9) Membahas soal di LKS bersama-sama agar siswa mengetahui letak

kesalahannya.

(10) Guru memberitahukan bahwa pertemuan selanjutnya guru akan

memberikan soal yang akan dikerjakan siswa dengan langkah-

langkah pembelajaran Think Pair Share.

(11) Guru menutup pelajaran dengan salam

b . Pertemuan Kedua

(1) Guru membuka pelajaran dengan salam dan mengabsen siswa

(2) Siswa diminta duduk sesuai kelompoknya.

(3) Guru membagikan soal kepada seluruh siswa.

(4) Guru meminta siswa untuk memikirkan sendiri, dahulu sebelum

didiskusikan dengan pasangannya.

(5) Siswa diminta mendiskusikan dengan pasangan.

Page 85: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

66

(6) Setelah itu mereka bergabung dengan kelompok berempat untuk

mendiskusikan jawaban dan mempersiapkan diri untuk presentasi

di depan kelas dan mengumpulkan tugas berempat.

(7) Pada saat siswa berdiskusi dengan kelompok, guru berkeliling

sambil mengawasi mereka dan memberikan arahan bagi kelompok

yang mengalami kesulitan.

(8) Siswa mengumpulkan hasil kerja kelompok dan guru

memberitahukan bahwa pertemuan selanjutnya adalah presentasi

kelompok.

(9) Guru menutup pelajaran dengan salam.

c . Pertemuan Ketiga

(1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam serta

mengabsen siswa.

(2) Siswa mempersiapkan diri untuk presentasi hasil diskusi kelompok

(3) Guru memandu pelaksanaan presentasi kelompok dan diskusi kelas

yang diselingi tanya jawab

(4) Guru meminta lima kelompok maju mempresentasikan hasil

diskusi kelompok secara bergantian. Dalam diskusi kelas diselingi

tanya jawab.

(5) Setelah presentasi selesai dan jam pelajaran berakhir guru

mambimbing siswa merumuskan kesimpulan

(6) Guru memberi tahu siswa bahwa pertemuan selanjutnya adalah

evaluasi

(7) Guru menutup pelajaran dengan salam

d . Pertemuan Keempat

(1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam serta

mengabsen siswa

(2) Guru menyampaikan indikator tentang kegiatan yang akan

dilakukan.

(3) Siswa mempersiapkan diri untuk mengerjakan evaluasi akhir atas

materi yang telah dibahas

Page 86: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

67

(4) Guru membagikan soal untuk evaluasi akhir dan meminta agar

siswa dalam mengerjakan tidak saling bekerja sama

(5) Guru mengawasi dengan baik agar hasil dari evaluasi dapat

mencerminkan kemampuan siswa dan memberikan kesempatan

untuk siswa agar dapat mengerjakan soal evaluasi dengan tertib dan

tenang.

(6) Guru meminta lembar jawab pada saat waktu habis

(7) Guru membuat kesimpulan dari soal yang sudah diberikan sebelum

jam pelajaran berakhir agar siswa mengetahui letak kesalahannya.

(8) Guru menutup pelajaran dengan salam dan memberikan motivasi

agar siswa belajar materi selanjutnya.

2 ) Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan

mendiskusikannya bersama guru untuk materi laporan perubahan modal

dan laporan neraca dengan pembelajaran kooperatif tipe think pair share.

3 ) Peneliti menyusun instrumen penelitian dan mendiskusikannya bersama

guru. Instrumen tersebut berupa tes dan nontes. Instrumen tes dari hasil

pekerjaan siswa ( evaluasi akhir siklus). Sedangkan instrumen nontes

dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan dengan mengamati

keaktifan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan selama 4 kali pertemuan,

seperti yang telah direncanakan yaitu tanggal 16, 17, 23, dan 24 Februari 2010 di

ruang kelasi XI IPS 2. Pertemuan dilaksanakan sesuai dengan skenario

pembelajaran dan RPP.

Materi pada pelaksanaan tindakan siklus II ini adalah laporan perubahan

modal dan laporan neraca. Pada pertemuan pertama, guru mendemostrasikan

materi secara jelas dan diselingi tanya jawab. Siswa duduk sesuai kelompok

Think Pair Share.setelah itu siswa mengerjakan soal LKS untuk memperdalam

pengetahuan mereka. Setelah selesai, soal dibahas bersama-sama dalam forum

kelas. Pada pertemuan kedua, siswa diminta mengerjakan soal yang diberikan

guru sesuai dengan langkah Think Pair Share. Pada pertemuan ketiga diisi dengan

Page 87: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

68

presentasi hasil kerja kelompok pada pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan

keempat dilakukan evaluasi belajar siswa dari siklus II.

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut:

1 ) Pertermuan Pertama ( Selasa, 16 Februari 2010)

Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, kemudian

mengabsen siswa, dan pada hari itu siswa masuk semua. Setelah mengabsen, guru

memotivasi siswa sebelum memulai pelajaran dengan memberi pertanyaan

tentang materi sebelumnya yaitu kertas kerja dan laporan laba rugi. Para siswa

langsung mengeluarkan buku akuntansi dan perlengkapan belajar yang lain. Ada

beberapa siswa yang mau menjawab tanpa ditunjuk oleh guru. Beberapa siswa

seperti Vrisa, Harjuno, dan Gineng menjawab pertanyaan. Pada pertemuan ini

sudah banyak siswa yang memperhatikan saat guru menjelaskan di depan kelas.

Suasana kelas menjadi lebih aktif karena siswa ada yang bertanya dan ada yang

mencoba menjawab pertanyaan siswa lain. Sudah terjadi perubahan dari siklus I

ke siklus II. Volume suara guru lebih keras dibandingkan pada saat pertemuan

sebelumnya. Pada siklus I hanya sedikit siswa yang mau bertanya dan menjawab.

Namun pada siklus II sudah banyak siswa yang berani bertanya dan menjawab

serta memperhatikan penjelasan guru.

Setelah memberikan pertanyaan, guru meminta siswa mengerjakan soal di

LKS bersama dengan teman sebangkunya. Hal ini bertujuan untuk memperdalam

pemahaman materi bagi siswa dan membiasakan siswa berdiskusi dan bertanya

jika dia mengalami kesulitan. Setelah selesai mengerjakan, guru membimbing

siswa membahas soal di LKS tersebut. Para siswa mulai aktif menjawab

pertanyaan di LKS. Dengan pembahasan ini diharapkan siswa menjadi tahu letak

kesalahan mereka sehingga tidak akan terulang lagi kesalahannya.

Sebelum menutup pelajaran, guru menginformasikan bahwa pada

pertemuan berikutnya akan diadakan diskusi sesuai langkah-langkah pembelajaran

Think Pair Share. Siswa diminta belajar dan mempersiapkan diri untuk diskusi

pada pertemuan selanjutnya. Guru menutup pelajaran dengan salam.

Page 88: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

69

2 ) Pertemuan Kedua ( Rabu, 17 Februari 2010)

Guru membuka pelajaran dengan salam. Setelah itu guru mengabsen siswa.

Pada hari itu semua siswa masuk. Sebelum memulai kegiatan belajar, guru

meminta siswa mempersiapkan buku dan perlengkapan lainnya serta meminta

siswa duduk sesuai dengan kelompoknya. Setelah itu guru mengulang secara

singkat langkah-langkah pembelajaran Think Pair Share untuk mengingatkan

siswa. Kemudian guru membagikan soal dan lembar jawab kepada masing-masing

siswa. Guru meminta siswa untuk memikirkan sendiri dahulu mengenai jawaban

sebelum didiskusikan dengan pasangannya. Setelah berdiskusi dengan

pasangannya, siswa bergabung dengan kelompok yang telah dibentuk guru untuk

mendiskusikan hasil kerja mereka dan mempersiapkan diri untuk

mempresentasikan hasilnya pada pertemuan selanjutnya. Tempat duduk kelompok

dibuat berbeda dengan pertemuan ketiga pada siklus I. Hal ini bertujuan agar

siswa tidak merasa jenuh. Pada saat diskusi kelompok berlangsung, guru

berkeliling mengecek apakah ada kelompok yang mengalami kesulitan dalam

mengerjakan soal atau tidak. Setelah jam pelajaran berakhir dan waktu untuk

mengerjakan telah selesai, guru meminta siswa mengumpulkan hasil kerja

kelompok merekan dan mengingatkan siswa agar mempersiapkan diri untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompok pada pertemuan selanjutnya. Guru

menutup pelajaran dengan salam.

3 ) Pertemuan ketiga ( Selasa, 23 Februari 2010)

Guru membuka pelajaran dengan salam. Setelah itu guru mengabsen siswa.

Lusi Wulandari tidak masuk karena sakit. Guru meminta siswa duduk sesuai

dengan kelompoknya. Guru menyampaikan rencana pembelajaran hari itu adalah

presentasi. Pada pertemuan itu dilaksanakan 5 kelompok yang presentasi dengan

materi laporan perubahan modal 2 kelompok dan materi laporan neraca 3

kelompok. Waktu presentasi dibatasi tiap kelompok 10 - 15 menit.Guru

memberikan kesempatan kepada kelompok yang mau maju presentasi. Kelompok

yang menawarkan diri untuk maju pertama adalah kelompok IV. Setelah

kelompok IV mempresentasikan hasil, dibuka waktu tanya jawab untuk kelompok

yang lain yang ingin bertanya. Ada beberapa siswa yang bertanya dan kelompok

Page 89: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

70

IV mampu menjawab. Selanjutnya guru menawarkan lagi untuk kelompok yang

mau maju. Namun tidak ada kelompok yang bersedia maju. Sehingga kelompok

IV mengambil undian kelompok yang akan maju. Kelompok yang mendapat

giliran maju kedua adalah kelompok IX. Pada saat kelompok IX

mempresentasikan hasil kerja mereka, ada siswa yang bertanya mengenai

pengaruh laba jika laba lebih besar dan lebih kecil dari prive. Kelompok IX

menjawab pertanyaan itu. Setelah mereka menjawab ada tambahan pendapat dari

kelompok VII. Setelah 2 kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka, guru

membimbing siswa merumuskan kesimpulan mengenai laporan perubahan modal.

Pada putaran kedua, dilaksanakan presentasi 3 kelompok mengenai laporan

neraca. Kelompok yang menawarkan diri untuk maju pertama adalah kelompok

VIII . Kelompok VIII mempresentasikan laporan neraca bentuk stafel. Pada

presentasi ini ada beberapa siswa yang bertanya. Karena masih ada siswa yang

tidak memperhatikan maka guru memberikan pertanyaan tersebut kepada siswa

yang tidak memperhatikan . Selanjutnya kelompok VII mengambil 2

undian.kelompok yang mendapat giliran maju adalah kelompok VI dan X.

Selanjutnya kelompok VI dan X mempresentasikan secara bergantian laporan

neraca bentuk skontro. Disini terjadi perbedaan jawaban antara kelompok VI dan

Kelompok X. Setelah dibahas bersama bimbingan guru, ternyata terjadi

kesalahan pada kelompok VI. Akun modal yang dicantumkan oleh kelompok VI

bukanlah modal akhir, melainkan modal awal. Jawaban mereka masih salah

karena kurangnya ketelitian saat mengerjakan.

Setelah kegiatan presentasi selesai, guru membimbing siswa merumuskan

kesimpulan mengenai laporan neraca. Guru juga memberikan kesempatan bagi

siswa yang ingin bertanya. Ada beberapa siswa yang meminta guru menjelaskan

kembali mengenai pengaruh laba dan rugi terhadap laporan perubahan modal.

Guru juga memberikan pertanyaan kepada siswa yang tidak memperhatikan.

Guru memberikan informasi kepada siswa bahwa pertemuan selanjutnya

akan diadakan evaluasi dan memotivasi siswa agar tetap belajar untuk

menghadapi evaluasi. Guru menutup pelajaran dengan salam

Page 90: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

71

4 ) Pertemuan Keempat ( Rabu, 24 Februari 2010)

Guru membuka pelajaran dengan salam dan mengabsen siswa. Pada hari

itu Ambarwati dan Anggit tidak masuk karena sakit. Selanjutnya guru meminta

siswa mengisi tempat duduk di depan yang masih kosong. Siswa diminta

mengumpulkan semua buku dan kertas yang berkaitan dengan akuntansi. Hal ini

dimaksudkan agar mereka mengerjakan sesuai kemampuan sendiri. Setelah itu

guru membagikan soal evaluasi.

Kegiatan evaluasi berjalan dengan baik. Hasil evaluasi langsung

dikumpulkan setelah waktu mengerjakan habis. Guru membahas sedikit jawaban

dari soal evaluasi agar siswa tahu letak kesalahannya. Guru menutup palajaran

dengan salam.

c. Observasi dan Interpretasi

Observasi merupakan cara untuk mengumpulkan data dengan jalan

mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Peneliti dan

guru mata pelajaran berkolaborasi sebagai guru dan pengamat.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan proses belajar

mengajar pada siklus II, diperoleh gambaran tentang aktivitas siswa selama

kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut:

1 ) Siswa yang aktif dalam diskusi kelompok sebesar 77,80% dan sebanyak

22,20% masih kurang kompak dan tidak saling membantu dalam kelompok.

2 ) Siswa yang aktif dalam kegiatan belajar mengajar dalam forum kelas dari

apersepsi sampai selesai sudah meningkat menjadi sebanyak 70,73%. Siswa

yang lain masih takut dan malu untuk bertanya maupun menjawab

pertanyaan.

3 ) Berdasarkan evaluasi hasil pekerjaan siswa, dapat diidentifikasi bahwa siswa

yang sudah mampu ( memenuhi KKM) dalam mengerjakan laporan

perubahan modal dan laporan neraca sebanyak 95% dari jumlah siswa yang

mengikuti evaluasi. Sebanyak 5% masih belum memenuhi KKM. Siswa

yang tidak masuk karena sakit ada 2 orang yaitu Ambarwati dan Anggit.

Page 91: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

72

Hasil observasi dan interpretasi tersebut dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

jum

Grafik Tingkat Keaktifan Siswa dan Ketuntasan Hasil Belajar

KeaktifansiswadalamKelompokKeaktifansiswadalamKelasKetuntasanHasil Belajar

Gambar 4. Grafik Tingkat Keaktifan Siswa dan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Siklus II

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus II

Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi, peneliti melakukan analisis

pada tindakan siklus II. Terdapat beberapa kelebihan pada saat pelaksanaan

pembelajaran kooperatif tipe think pair share. Kelebihan itu adalah meningkatnya

antusias siswa baik dalam diskusi kelompok maupun saat proses belajar mengajar.

Siswa sudah melaksanakan diskusi Think pair share dengan lebih baik.

Ketuntasan hasil belajar dan rata-rata nilai juga meningkat.

Pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe think pair share pada siklus II

juga memiliki banyak kekurangan. Kekurangan tersebut ada pada guru dan siswa.

Kelemahan yang ada pada guru adalah Pada saat menjelaskan materi suasana

kelas masih agak tegang sehingga siswa masih kurang percaya diri untuk bertanya

dan berpendapat Guru juga kurang memperhatikan kondisi siswa setelah evaluasi

dilaksanakan, sehingga suasana kelas menjadi ramai dan ada beberapa siswa yang

Jumlah

(%)

Page 92: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

73

mengeluh karena tidak mendengar dengan jelas informasi dari guru setelah

adanya evaluasi.

Kekurangan yang ada pada diri siswa adalah masih ada beberapa siswa

yang kurang konsentrasi dalam mengikuti pembelajaran, sehingga mereka tidak

memperhatikan guru dan teman yang sedang presentasi. Pada saat guru meminta

siswa mengerjakan LKS dengan diskusi dengan teman sebangku, masih ada

beberapa siswa yang mengerjakan sendiri dan tidak berdiskusi. Selain itu masih

tetap ada beberapa siswa yang tidak mau bekerja sama dengan kelompoknya.

Pada umumnya mereka adalah siswa-siswa yang tidak memperhatikan saat guru

memberikan apersepsi. Untuk giliran presentasi sudah ada beberapa kelompok

yang maju tanpa ditunjuk, tetapi guru memberikan motivasi kepada siswa.Dari

ketuntasan belajar, masih ada 2 siswa yang tidak tuntas mengerjakan soal

evaluasi.

Berdasarkan observasi dan analisis, maka diperlukan adanya refleksi untuk

memperbaiki kekurangan yang ada dan untuk meningkatkan pembelajaran agar

menjadi lebih baik. Tindakan refleksi yang dapat dilakukan adalah guru perlu

menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan nyaman untuk siswa,

sehingga mereka tidak tegang saat belajar . Pada waktu evaluasi selesai guru

menarik perhatian siswa agar mereka mau mendengar penjelasan guru. Sehingga

mereka mengetahui informasi yang diberikan guru. Peningkatan disiplin siswa

dapat dilakukan dengan cara guru meningkatkan kontrol dan pengawasan kelas

untuk meningkatkan disiplin siswa dan menegur siswa yang tidak memperhatikan.

Hal itu dapat dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan untuk siswa yang

tidak memperhatikan tadi dan menunjuk mereka untuk maju menjelaskan jawaban

kepada teman-temannya. Hal yang harus selalu ditingkatkn guru adalah

meningkatkan pendekatan kepada siswa agar mereka lebih percaya diri untu aktif

dan mereka akan lebih paham materi yang dipelajari dan harus selalu memberikan

motivasi agar siswa menjadi lebih aktif dan lebih percaya diri dalam bertanya dan

berpendapat dan presentasi di depan kelas.

Page 93: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

74

3. Siklus III

Penerapan pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) pada

mata pelajaran Ekonomi Kompetensi Dasar Menyusun Laporan Keuangan

Perusahaan Jasa adalah sebagai berikut:

a . Perencanaan Tindakan Siklus III

Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) lengkap

dengan skenario pembelajaran. Setelah itu, pada tanggal 27 Februsri 2010 peneliti

bersama guru akuntansi mendiskusikan RPP tersebut. Peneliti mengungkapkan

hasil analisis dan refleksi siklus II. Kemudian disepakati bahwa pelaksanaan

tindakan pada siklus III akan dilaksanakan selama 4 kali pertemuan, yakni pada

hari Selasa tanggal 2 Maret 2010, Hari Rabu tanggal 3 Maret 2010, Hari Selasa

tanggal 9 Maret 2010, dan Hari Rabu 10 Maret 2010.

Tahap perencanaan tindakan siklus III meliputi kegiatan sebagai berikut:

1 ) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran mata

pelajaran ekonomi kompetensi dasar menyusun laporan keuangan

perusahaan jasa dengan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share

(TPS), dengan skenario pembelajaran sebagai berikut:

a . Pertemuan Pertama

(1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam serta

mengabsen siswa.

(2) Menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif.

(3) Guru meminta siswa duduk sesuai dengan kelompoknya

(4) Guru menginformasikan hasil evaluasi pertemuan sebelumnya

dengan tujuan untuk memotivasi siswa agar lebih giat belajar.

(5) Mengulangi sedikit materi yang terdahulu yang masih ada

kaitannya dengan materi yang akan diajarkan diselingi dengan

tanya jawab.

(6) Penjelasan Materi mengenai jurnal penutup dan jurnal pembalik

diselingi tanya jawab

(7) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

mengenai materi yang belum mereka pahami.

Page 94: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

75

(8) Guru memberikan contoh jernal penutup dan jurnal pembalik.

(9) Guru memberikan contoh soal yang ada di LKS dan memberikan

siswa kesempatan untuk mencoba menjawab.

(10) Guru memberitahukan bahwa pertemuan selanjutnya guru akan

memberikan soal yang akan dikerjakan siswa dengan langkah-

langkah pembelajaran Think Pair Share.

(11) Guru menutup pelajaran dengan salam

b . Pertemuan Kedua

(1) Guru membuka pelajaran dengan salam dan mengabsen siswa

(2) Siswa diminta duduk sesuai kelompoknya.

(3) Guru membagikan soal kepada seluruh siswa.

(4) Guru meminta siswa untuk memikirkan sendiri, dahulu sebelum

didiskusikan dengan pasangannya.

(5) Siswa diminta mendiskusikan dengan pasangan.

(6) Setelah itu mereka bergabung dengan kelompok berempat untuk

mendiskusikan jawaban dan mempersiapkan diri untuk presentasi

di depan kelas dan mengumpulkan tugas berempat.

(7) Pada saat siswa berdiskusi dengan kelompok, guru berkeliling

sambil mengawasi mereka dan memberikan arahan bagi kelompok

yang mengalami kesulitan.

(8) Siswa mengumpulkan hasil kerja kelompok dan guru

memberitahukan bahwa pertemuan selanjutnya adalah presentasi

kelompok.

(9) Guru menutup pelajaran dengan salam.

c . Pertemuan Ketiga

(1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam serta

mengabsen siswa.

(2) Siswa mempersiapkan diri untuk presentasi hasil diskusi kelompok

(3) Guru memandu pelaksanaan presentasi kelompok dan diskusi kelas

yang diselingi tanya jawab

Page 95: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

76

(4) Guru meminta lima kelompok maju mempresentasikan hasil diskusi

kelompok secara bergantian. Dalam diskusi kelas diselingi tanya

jawab.

(5) Setelah presentasi selesai dan jam pelajaran berakhir guru

mambimbing siswa merumuskan kesimpulan

(6) Guru memberi tahu siswa bahwa pertemuan selanjutnya adalah

evaluasi

(7) Guru menutup pelajaran dengan salam

d . Pertemuan Keempat

(1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam serta

mengabsen siswa

(2) Guru menyampaikan indikator tentang kegiatan yang akan

dilakukan.

(3) Siswa mempersiapkan diri untuk mengerjakan evaluasi akhir atas

materi yang telah dibahas

(4) Posisi duduk siswa ditukar dengan teman sebelahnya yang ada

dibaris sebelahnya.

(5) Guru membagikan soal untuk evaluasi akhir dan meminta agar

siswa dalam mengerjakan tidak saling bekerja sama

(6) Guru mengawasi dengan baik agar hasil dari evaluasi dapat

mencerminkan kemampuan siswa dan memberikan kesempatan

untuk siswa agar dapat mengerjakan soal evaluasi dengan tertib dan

tenang.

(7) Guru meminta lembar jawab pada saat waktu habis

(8) Guru membuat kesimpulan dari soal yang sudah diberikan sebelum

jam pelajaran berakhir agar siswa mengetahui letak kesalahannya.

(9) Guru menutup pelajaran dengan salam dan memberikan motivasi

agar siswa belajar materi selanjutnya.

2 ) Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan

mendiskusikannya bersama guru untuk materi jurnal penutup dan jurnal

pembalik dengan pembelajaran kooperatif tipe think pair share.

Page 96: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

77

3 ) Peneliti menyusun instrumen penelitian dan mendiskusikannya bersama

guru. Instrumen tersebut berupa tes dan nontes. Instrumen tes dari hasil

pekerjaan siswa ( evaluasi akhir siklus). Sedangkan instrumen nontes

dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan dengan

mengamati keaktifan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.

b . Pelaksanaan Tindakan Siklus III

Pelaksanaan tindakan siklus III dilaksanakan selama 4 kali pertemuan,

seperti yang telah direncanakan yaitu tanggal 2, 3, 9, dan 10 Maret 2010 di ruang

kelasi XI IPS 2. Pertemuan dilaksanakan sesuai dengan skenario pembelajaran

dan RPP.

Materi pada pelaksanaan tindakan siklus III ini adalah jurnal penutup dan

jurnal pembalik. Pada pertemuan pertama, guru mendemostrasikan materi secara

jelas dan diselingi tanya jawab. Siswa duduk sesuai kelompok Think Pair Share.

Setelah itu guru memberikan soal. Guru memberikan kesempatan kepada siswa

yang mau menjawab dan menuliskan jawaban di depan kelas. Setelah mereka

menuliskan jawaban di white board, soal dibahas bersama-sama dalam forum

kelas sehingga seluruh siswa menjadi lebih paham akan materi yang diajarkan.

Pada pertemuan kedua, siswa diminta mengerjakan soal yang diberikan guru

sesuai dengan langkah Think Pair Share. Pada pertemuan ketiga diisi dengan

presentasi hasil kerja kelompok pada pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan

keempat dilakukan evaluasi belajar siswa dari siklus III.

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut:

1 ) Pertermuan Pertama ( Selasa, 2 Maret 2010)

Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, kemudian

mengabsen siswa, dan pada hari itu siswa masuk semua. Setelah mengabsen, guru

memotivasi siswa sebelum memulai pelajaran dengan memberi pertanyaan

tentang materi sebelumnya yaitu laporan perubahan modal dan laporan neraca.

Para siswa langsung mengeluarkan buku akuntansi dan perlengkapan belajar yang

lain. Ada sebagian besar siswa yang mengacungkan jari untuk menjawab

pertanyaan dari guru. Pada pertemuan ini sudah banyak siswa yang

memperhatikan saat guru menjelaskan di depan kelas. Suasana kelas menjadi

Page 97: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

78

lebih aktif karena siswa ada yang bertanya dan ada yang mencoba menjawab

pertanyaan siswa lain. Sudah terjadi perubahan dari siklus II ke siklus III. Pada

siklus II sudah ada beberapa siswa yang bertanya dan menjawab. Namun pada

siklus III sudah banyak siswa yang berani bertanya dan menjawab serta siswa

yang lain memperhatikan dan menanggapi pertanyaan siswa lain dan penjelasan

guru. Sehingga suasana di kelas menjadi lebih hidup.

Setelah memberikan pertanyaan, guru memberikan soal dan memberi

kesempatan kepada siswa yang mau menjawab di depan kelas. Ada beberapa

siswa yang bersedia menjawab. Siswa yang maju menjawab pertanyaan dan

menjelaskan jawaban kepada teman mereka. Hal ini bertujuan agar siswa menjadi

lebih paham akan materi yang diajarkan.. Selain itu juga untuk meningkatkan

keaktifan dan keberanian siswa dalam berpendapat dan menjawab pertanyaan.

Dengan penjelasan dari teman yang maju menjawab dan dibimbing oleh guru

diharapkan siswa akan lebih termotivasi untuk memperdalam materi yang

dipelajarinya.

Sebelum menutup pelajaran, guru menginformasikan bahwa pada

pertemuan berikutnya akan diadakan diskusi sesuai langkah-langkah pembelajaran

Think Pair Share. Siswa diminta belajar dan mempersiapkan diri untuk diskusi

pada pertemuan selanjutnya. Guru menutup pelajaran dengan salam.

2 ) Pertemuan Kedua ( Rabu, 3 Maret 2010)

Guru membuka pelajaran dengan salam. Setelah itu guru mengabsen siswa.

Pada hari itu semua siswa masuk. Sebelum memulai kegiatan belajar, guru

meminta siswa mempersiapkan buku dan perlengkapan lainnya serta meminta

siswa duduk sesuai dengan kelompoknya. Guru mengingatkan bahwa pada

pertemuan itu dilaksanakan diskusi dengan Pembelajaran Think Pair Share.

Kemudian guru membagikan soal dan lembar jawab kepada masing-masing siswa.

Guru meminta siswa untuk memikirkan sendiri dahulu mengenai jawaban

sebelum didiskusikan dengan pasangannya. Setelah berdiskusi dengan

pasangannya, siswa bergabung dengan kelompok yang telah dibentuk guru untuk

mendiskusikan hasil kerja mereka dan mempersiapkan diri untuk

mempresentasikan hasilnya pada pertemuan selanjutnya. Tempat duduk kelompok

Page 98: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

79

dibuat berbeda dengan pertemuan ketiga pada siklus II. Hal ini bertujuan agar

siswa tidak merasa jenuh dan memperoleh suasana yang baru. Pada saat diskusi

kelompok berlangsung, guru berkeliling mengawasi jalannya diskusi kelompok

agar siswa aktif berdiskusi dengan pasangan dan kelompoknya. Setelah jam

pelajaran berakhir dan waktu untuk mengerjakan telah selesai, guru meminta

siswa mengumpulkan hasil kerja kelompok mereka dan mengingatkan siswa agar

mempersiapkan diri untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok pada

pertemuan selanjutnya. Guru menutup pelajaran dengan salam.

3 ) Pertemuan ketiga ( Selasa, 9 Maret 2010)

Guru membuka pelajaran dengan salam. Setelah itu guru mengabsen siswa.

Semua siswa masuk. Guru meminta siswa duduk sesuai dengan kelompoknya.

Guru menyampaikan rencana pembelajaran hari itu adalah presentasi. Pada

pertemuan itu dilaksanakan 4 kelompok yang presentasi dengan materi jurnal

penutup 2 kelompok dan materi jurnal pembalik 2 kelompok. Waktu presentasi

dibatasi tiap kelompok 10 - 15 menit. Guru memberikan kesempatan kepada

kelompok yang mau maju presentasi karena pada siklus I dan Siklus II semua

kelompok pernah maju presentasi. Kelompok yang menawarkan diri untuk maju

pertama adalah kelompok IV. Setelah kelompok IV mempresentasikan hasil,

dibuka waktu tanya jawab untuk kelompok yang lain yang ingin bertanya. Ada

beberapa siswa yang bertanya dan kelompok IV mampu menjawab. Selanjutnya

guru menawarkan lagi untuk kelompok yang mau maju. Kelompok VII bersedia

mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka. Materi jurnal penutup sudah

dipresentasikan oleh 2 kelompok. Presentasi pada putaran kedua adalah jurnal

pembalik. Guru kembali menawarkan kepada kelompok yang mau maju

presentasi. Ada 2 kelompok yang menawarkan diri untuk maju presentasi yaitu

kelompok Vi dan IX. Presentasi berjalan dengan lancar dan ada beberapa siswa

yang memberikan pertanyaan untuk kelompok yang presentasi.

Setelah 4 kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka, guru

membimbing siswa merumuskan kesimpulan mengenai jurnal penutup dan jurnal

pembalik.Guru juga memberikan kesempatan bagi siswa yang ingin bertanya. Ada

beberapa siswa yang meminta guru menjelaskan kembali mengenai pencatatan

Page 99: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

80

jurnal penutup jika perusahaan mengalami laba dan jika perusahaan mengalami

rugi.

Guru memberikan informasi kepada siswa bahwa pertemuan selanjutnya

akan diadakan evaluasi dan memotivasi siswa agar tetap belajar untuk

menghadapi evaluasi. Guru menutup pelajaran dengan salam

4 ) Pertemuan Keempat ( Rabu, 10 Maret 2010)

Guru membuka pelajaran dengan salam dan mengabsen siswa. Pada hari

itu Firdian, Ganda, Mutiara, Novita dan Radityo tidak masuk. Firdian tidak

masuk tetapi tidak ada surat ijin. Ganda dan Mutiara tidak masuk karena ada

kepentingan keluarga. Sedangkan Novita dan Radityo tidak masuk karena sakit.

Selanjutnya guru meminta siswa mengisi tempat duduk di depan yang masih

kosong. Siswa diminta mengumpulkan semua buku dan kertas yang berkaitan

dengan akuntansi. Hal ini dimaksudkan agar mereka mengerjakan sesuai

kemampuan sendiri. Setelah itu guru membagikan soal evaluasi. Posisi duduk

mereka juga diatur sesuai dengan skenario pembelajaran pada RPP.

Kegiatan evaluasi berjalan dengan baik. Hasil evaluasi langsung

dikumpulkan saat bel tanda pergantian jam berbunyi.

c . Observasi dan Interpretasi

Observasi merupakan cara untuk mengumpulkan data dengan jalan

mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Peneliti dan

guru mata pelajaran berkolaborasi sebagai guru dan pengamat.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan proses belajar

mengajar pada siklus III, diperoleh gambaran tentang aktivitas siswa selama

kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut:

1 ) Siswa yang aktif dalam diskusi kelompok sebesar 90,48% dan sebanyak 9,52%

masih kurang kompak dan tidak saling membantu dalam kelompok.

2 ) Siswa yang aktif dalam kegiatan belajar mengajar dalam forum kelas dari

apersepsi sampai selesai sudah meningkat menjadi sebanyak 83,33%. Siswa yang

lain masih takut dan malu untuk bertanya maupun menjawab pertanyaan..

3 ) Berdasarkan evaluasi hasil pekerjaan siswa, dapat diidentifikasi bahwa siswa yang

sudah mampu ( memenuhi KKM) dalam mengerjakan jurnal penutup dan jurnal

Page 100: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

81

pembalik sebanyak 100% dari jumlah siswa yang mengikuti evaluasi.. Siswa yang

tidak masuk karena sakit ada5 orang yaitu Firdian, Ganda, Mutiara, Novita dan

Radityo..

Hasil observasi dan interpretasi tersebut dapat dilihat pada grafik di bawah

ini:

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

ju

Grafik Tingkat Keaktifan Siswa dan Ketuntasan Hasil Belajar

KeaktifansiswadalamKelompok

KeaktifansiswadalamKelas

KetuntasanHasil Belajar

Gambar 5. Grafik Tingkat Keaktifan Siswa dan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Siklus III

d . Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus III

Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi, peneliti melakukan analisis

pada tindakan siklus III. Terdapat beberapa kelebihan pada saat pelaksanaan

pembelajaran kooperatif tipe think pair share. Kelebihan itu adalah antusias siswa

baik dalam diskusi kelompok maupun saat proses belajar mengajar sudah baik.

Siswa sudah melaksanakan diskusi Think pair share dengan baik. Ketuntasan

hasil belajar dan rata-rata nilai juga meningkat. Hal ini disebabkan guru lebih

Jumlah

(%)

Page 101: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

82

meningkatkan kualitas mengajar dan siswa sudah mulai aktif bertanya, menjawab

dan berdiskusi serta memperhatikan penjelasan guru.

Pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe think pair share pada siklus III

masih sedikit mempunyai kekurangan Kekurangan tersebut adalah motivasi siswa

untuk aktif masih belum stabil.

Berdasarkan observasi dan analisis, maka diperlukan adanya refleksi untuk

memperbaiki kekurangan yang ada dan untuk meningkatkan pembelajaran agar

menjadi lebih baik. Tindakan refleksi yang dapat dilakukan adalah guru harus

lebih kreatif agar dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif . Selain itu

guru harus selalu memberikan motivasi agar siswa menjadi lebih aktif dan lebih

percaya diri dalam bertanya dan berpendapat serta belajar dan mengerjakan soal

yang diberikan guru, agar pemahaman terhadap materi meningkat.

D. Pembahasan

Penelitian Tindakan Kelas (Clasroom Action Research) ini dilaksanakan

dalam 3 siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu : (1)

perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi,

dan (4) analisis dan refleksi tindakan. Deskripsi hasil penelitian dari siklus I

sampai siklus III dapat dijelaskan sebagai berikut:

Sebelum melaksanakan siklus I, peneliti melakukan survei awal untuk

mengetahui kondisi yang ada di SMA Negeri 2 Sukoharjo. Dari hasil survei ini,

peneliti menemukan bahwa pembelajaran mata pelajaran Ekonomi Pada

kompetensi dasar menyusun laporan keuangan perusahaan jasa pada siswa kelas

XI IPS 2 masih kurang optimal dimana siswa kurang antusias mengikuti

pembelajaran dan hasil evaluasi belajarnya kurang maksimal. Oleh karena itu,

peneliti mengadakan diskusi dengan guru kelas dan mencari solusi untuk

mengatasi masalah tersebut, yaitu dengan menerapkan Pembelajaran Kooperatif

Tipe Think Pair Share. Alasan peneliti memilih pembelajaran ini adalah karena

dengan menerapkan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share diharapkan

siswa akan lebih paham ketika berdiskusi dengan temannya dan akan

meningkatkan hasil belajarnya.

Page 102: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

83

Kemudian guru kelas dibantu peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) guna melaksanakan kegiatan siklus I. Materi pada

pelaksanaan tindakan siklus I ini adalah kertas kerja dan laporan laba rugi. Guru

memberikan materi dengan mendemonstrasikan (modelling) mengisi kertas kerja

dan menyusun laporan laba rugi. Hari berikutnya siswa diminta mengerjakan soal

dengan langkah pembelajaran Think Pair Share mengenai materi yang telah

diajarkan. Namun, dari hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar pada

siklus I masih terdapat kekurangan dan kelemahan, yaitu siswa kurang aktif dalam

mengikuti pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan diskusi, dimana ada

beberapa siswa yang hanya meniru pekerjaan pasangan diskudinya. Selain itu,

kesempatan presentasi untuk tanya jawab banyak diabaikan para siswa yang tidak

maju. Dari hasil evaluasi masih ada beberapa siswa yang tidak lulus KKM.

Karena itu, peneliti bersama guru mencari solusi dan menyusun rencana

pembelajaran siklus II untuk mengatasi kekurangan dan kelemahan dalam

pembelajaran akuntansi pada siklus I.

Hasil pelaksanaan tindakan siklus I dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 3. Keaktifan dan Ketuntasan Belajar pada Siklus I

Aspek yang dinilai Jumlah (%)

Keaktifan siswa dalam kelompok

69.05% dari jumlah siswa yang hadir

Keaktifan siswa dalam kelas

75% dari jumlah siswa yang hadir

Ketuntasan hasil Belajar

61.67% dari jumlah siswa yang hadir

Setelah melakukan analisis dan refleksi pelaksanaan tindakan siklus I dan

perencanaan tindakan siklus II, peneliti bersama guru secara kolaboratif

melaksanakan tindakan siklus II. Materi pembelajaran pada siklus II adalah

laporan perubahan modal dan laporan neraca. Berdasarkan hasil pengamatan

terhadap proses belajar mengajar pada siklus II, kualitas pembelajaran baik hasil

maupun proses sudah menunjukkan peningkatan. Siswa yang sebelumnya kurang

Page 103: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

84

aktif saat pembelajaran, sekarang menjadi lebih antusias dan lebih merespon

apersepsi guru. Mereka sudah mulai berani bertanya dan berpendapat tanpa harus

ditunjuk oleh guru. Hasil evaluasi juga sudah menunjukkan peningkatan. Hal ini

disebabkan karena siswa mengerjakan soal di LKS dan dibahas bersama dalam

forum kelas. Sehingga mereka lebih memahami materi yang dipelajari. Kegiatan

presentasi juga menjadi lebih aktif dengan tanya jawab antar kelompok dan

diakhiri dengan pengambilan kesimpilan dibawah bimbingan guru. Namun masih

terdapat kekurangan pada siklus II yaitu masih ada beberapa siswa yang tidak

memperhatikan saat kelompok lain sedang presentasi. Sehingga masih diperlukan

juga motivasi dari guru dan pendekatan dari guru untuk mendukung berhasilnya

proses belajar mengajar .

Hasil pelaksanaan tindakan siklus II dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 4. Keaktifan dan Ketuntasan Belajar pada Siklus II

Aspek yang dinilai Jumlah (%)

Keaktifan siswa dalam kelompok

77.80% dari jumlah siswa yang hadir

Keaktifan siswa dalam kelas

70.73% dari jumlah siswa yang hadir

Ketuntasan hasil Belajar

95% dari jumlah siswa yang hadir

Dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan

keaktifan maupun hasil belajar dari siklus I ke siklus II. Namun masih terdapat

beberapa kekurangan pada siklus II. Oleh karena itu, peneliti bersama guru mata

pelajaran merencanakan tindakan pada siklus III untuk memperbaiki kekurangan

dan kelemahan yang masih ada.

Materi pembelajaran pada siklus III adalah jurnal penutup dan jurnal

pembalik. Pada pertemuan pertama guru memberikan materi diselingi tanya

jawab. Setelah itu guru memberikan soal di depan kelas dan memberi kesempatan

kepada siswa untuk maju mengerjakan di depan kelas. Ada beberapa siswa yang

bersedia maju ke depan kelas untuk menjawab dan menjelaskan kepada teman-

Page 104: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

85

temannya. Pemberian soal di depan kelas bertujuan untuk meningkatkan

keberanian siswa aktif menjawab pertanyaan. Selain itu juga untuk meningkatkan

pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. Pada pertemuan kedua

diadakan diskusi dengan pembelajaran Think Pair Share. Pada pertemuan kedua

ini siswa terlihat lebih bersemangat saat diskusi kelompok. Hal ini dikarenakan

guru berkeliling dan memberikan pengarahan kepada kelompok yang mengalami

kesulitan. Selain itu, tempat duduk siswa yang dibuat berbeda dengan sebelumnya

akan memberikan suasana baru bagi mereka. Presentasi berjalan lebih aktif

daripada presentasi pada siklus II. Pada presentasi siklus III ini siswa menjadi

lebih aktif dan memperhatikan kelompok lain yang sedang presentasi. Mereka

juga lebih banyak yang bertanya dan berpendapat. Selanjutnya pada pertemuan

yang keempat adalah evaluasi materi jurnal penutup dan jurnal pembalik.

Pelaksanaan evaluasi berjalan dengan lancar. Hasil evaluasi siklus III ini juga

lebih memuaskan daripada siklus II. Hal ini menunjukkan telah terjadi

peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa dari siklus II ke siklus III.

Hasil pelaksanaan tindakan siklus III dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 5. Keaktifan dan Ketuntasan Belajar pada Siklus III

Aspek yang dinilai Jumlah (%)

Keaktifan siswa dalam kelompok

90.48% dari jumlah siswa yang hadir

Keaktifan siswa dalam kelas

83.33% dari jumlah siswa yang hadir

Ketuntasan hasil Belajar

100% dari jumlah siswa yang hadir

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I, II dan III dapat

dinyatakan bahwa terjadi peningkatan keaktifan dan hasil belajar Mata Pelajaran

Ekonomi Pada Kompetensi Dasar Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) dari siklus satu ke

siklus berikutnya. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel 4 berikut ini:

Page 105: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

86

Tabel 6. Peningkatan Keaktifan dan Ketuntasan Hasil Belajar

Aspek yang

dinilai

Siklus Jumlah (%) Peningkatan

Keaktifan

siswa dalam

kelompok

Siklus I 69.05% dari jumlah siswa yang hadir

Siklus II 77.80% dari jumlah siswa yang hadir

Siklus III 90.48% dari jumlah siswa yang hadir

Keaktifan

siswa dalam

kelas

Siklus I 61.67% dari jumlah siswa yang hadir

Siklus II 70.73% dari jumlah siswa yang hadir

Siklus III 83.33% dari jumlah siswa yang hadir

Ketuntasan

hasil Belajar

Siklus I 75% dari jumlah siswa yang hadir

Siklus II 95% dari jumlah siswa yang hadir

Siklus III 100% dari jumlah siswa yang hadir

Peningkatan keaktifan dan hasil belajar tersebut juga dapat dilihat pada

grafik berikut ini :

0

20

40

60

80

100

Jumlah

Siswa

(

%

)

siklus I siklus II siklus III

Grafik Keaktifan Siswa dan Ketuntasan Hasil Belajar

keaktifan siswadalamkelompok

keaktifan siswadalam kelas

ketuntasanhasil belajar

Gambar. 6. Grafik hasil Penelitian

8.75%

12.68%

9.06%

12.60%

20%

5%

Jum

lah

Sisw

a (%

)

J um l a h

(%)

Page 106: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

87

Berdasarkan tindakan tersebut, guru berhasil melaksanakan pembelajaran

Mata Pelajaran Ekonomi pada Kompetensi Dasar menyusun Laporan Keuangan

Perusahaan Jasa yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan keaktifaan

dan hasil belajar. Selain itu, peneliti juga dapat meningkatkan kinerja guru dalam

melaksanakan pembelajaran yang efektif dan menarik. Sehingga dari uraian diatas

dapat disimpulkan bahwa penggunaan Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair

Share dapat meningkatkan keaktifan siswa dan hasil belajar Mata Pelajaran

Ekonomi pada Kompetensi Dasar menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Jasa.

Keberhasilan tersebur dapat dilihat dari indikator-indikator sebagai

berikut:

1 ) Siswa terlihat antusias dan bersemangat dalam mengikuti pelajaran

2 ) Siswa sudah mampu mengatasi kesulitan belajar dengan berdiskusi dengan

teman yang lebih paham akan materinya dan belajar bertanya.

3 ) Siswa sudah mampu memahami materi

4 ) Pada setiap penyampaian materi, guru selalu memberikan motivasi dengan

pertanyaan-pertanyaan yang membantu keaktifan belajar siswa.

5 ) Nilai dari hasil evaluasi yang telah diberikan guru menunjukkan peningkatan

dari siklus I sampai siklus III.

Page 107: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di kelas XI IPS 2 SMA

Negeri 2 Sukoharjo ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus meliputi

empat tahap, yaitu : (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3)

observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi tindakan.

Simpulan hasil penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut, terdapat

peningkatan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar dan peningkatan hasil

belajar Mata Pelajaran Fkonomi pada Kompetensi Dasar Menyusun Laporan

Keuangan Perusahaan Jasa dengan penerapan Pembelajaran Kooperatif tipe Think

Pair Share (TPS) pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Sukoharjo.

Upaya tersebut terbukti meningkatkan hasil belajar Mata Pelajaran

Fkonomi pada Kompetensi Dasar Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Sukoharjo. Hal tersebut dapat terlihat

dari beberapa temuan di kelas, yaitu:

1. Siswa terlihat antusias dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan belajar

mengajar. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya peningkatan keaktifan

siswa di kelas sebesar 12,60%. Keaktifan siswa dalam kelas pada siklus

kedua sebesar 70,73%. Keaktifan siswa dalam kelas pada siklus ketiga

sebesar 83,33%.

2. Siswa terlihat antusias dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan diskusi

kelompok. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya peningkatan peran

siswa pada saat kegiatan diskusi kelompok sebesar 12,68%. Keaktifan

siswa dalam kelompok pada siklus kedua sebesar 77,80%. Keaktifan siswa

dalam kelompok pada siklus ketiga sebesar 90,48% .

3. Adanya peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 5%. Ketuntasan

belajar siswa pada siklus kedua sebesar 95%. Ketuntasan belajar siswa pada

siklus ketiga sebesar 100%.

88

Page 108: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

89

4. Peningkatan terbesar ada pada ketuntasan hasil belajar siswa. Ketuntasan

hasil belajar siswa pada siklus ketiga mencapai 100%. Hal ini sesuai

dengan manfaat dari penerapan pembelajaran kooperatif tipe think pair

share yaitu memberi kesempatan siswa untuk bekerja sendiri serta bekerja

sama dengan orang lain, sehingga partisipasi siswa lebih optimal. Dengan

partisipasi yang optimal siswa akan mempunyai waktu berpikir yang cukup

banyak dan memecahkan masalah yang diberikan guru. Pada akhirnya

dapat meningkatkan ketuntasan hasil belajar siswa.

B. Implikasi

Berdasarkan pada simpulan penelitian di atas, maka implikasi dari

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Implikasi Teoretis

Penelitian ini memberikan gambaran secara jelas bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi proses pembelajaran yaitu berasal dari pihak guru maupun siswa.

Faktor dari pihak guru yaitu kemampuan guru dalam menyampaikan materi,

kemampuan guru dalam mengelola kelas, dan metode yang digunakan oleh guru

dalam proses pembelajaran. Sedangkan faktor dari siswa yaitu minat belajar atau

motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran akuntansi.

Faktor-faktor tersebut saling mendukung satu sama lain, sehingga harus

diupayakan secara maksimal agar semua faktor tersebut dapat dimiliki oleh guru

dan siswa dalam proses pembelajaran yang berlangsung di kelas. Apabila guru

memiliki kemampuan baik, maka guru dapat menyampaikan materi dengan baik.

Materi tersebut akan diterima siswa dengan baik apabila siswa juga memiliki

minat dan motivasi yang tinggi untuk aktif dalam proses pembelajaran. Dengan

demikian, kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar, kondusif,

efektif dan efisien. Selain itu, penggunaan pendekatan yang tepat dalam

menerapkan suatu metode pembelajaran sangat berpengaruh terhadap kualitas dan

efektivitas penyampaian materi yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar

mengajar. Hal ini akan berpengaruh pula pada motivasi dan keaktifan siswa pada

Page 109: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

90

saat mengikuti pembelajaran sehingga tercipta kegiatan belajar mengajar yang

berkualitas.

Secara teoretis hasil penelitian ini terbukti secara empirik. Kegiatan

pembelajaran ekonomi pada kompetensi dasar menyusun laporan keuangan

perusahaan jasa menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share

(TPS) dapat meningkatkan keaktifan siswa dan prestasi belajar mata pelajaran

Ekonomi. Hal ini disebabkan karena pembelajaran kooperatif tipe Think Pair

Share menekankan pada keaktifan siswa secara penuh, sehingga mendorong untuk

selalu aktif dalam belajar melalui kegiatan diskusi. Selain itu, dengan adanya

kegiatan sharing dalam pembelajaran lebih mempermudah siswa dalam

memahami materi pelajaran.

2. Implikasi Praktis

Penelitian ini memberikan gambaran secara jelas bahwa melalui

pengggunaan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat

meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Ekonomi pada kompetensi dasar

menyusun laporan keuangan perusahaan jasa. Siswa terlihat lebih antusias dan

bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Siswa juga terlihat lebih aktif dalam

kegiatan diskusi. Disamping itu siswa juga merasa senang dengan adanya sharing

saat pembelajaran sehingga tidak mudah bosan dalam mengikuti pembelajaran

ekonomi. Hasil belajar siswa yang tercermin dari hasil evaluasi juga mengalami

peningkatan.

Dalam rangka meningkatkan hasil belajar atau prestasi belajar siswa secara

optimal dalam pembelajaran ekonomi, seorang guru harus mampu memilih

metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kondisi siswa, minat, dan

kondisi lingkungan yang ada. Penilaian juga harus dilakukan secara berkala dan

berkesinambungan, melalui hasil belajar siswa, keaktifan dan partisipasi siswa

selama proses belajar mengajar berlangsung. Pembelajaran kooperatif tipe Think

Pair Share (TPS) dapat menjadi salah satu pertimbangan bagi guru dalam

pembelajaran ekonomi.

Page 110: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

91

C. Saran

Berkaitan dengan simpulan di atas, maka peneliti dapat mengajukan saran-

saran sebagai berikut :

1. Bagi Guru

a. Pada penerapan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS),

guru hendaknya membagi kelompok secara heterogen berdasarkan

tingkat kemampuan/intelegensi siswa agar diskusi dapat berjalan

secara optimal.

b. Pada penerapan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS),

guru hendaknya mengoptimalkan kegiatan belajar siswa saat

berdiskusi berpasangan maupun saat presentasi dengan memberikan

pengarahan dan melakukan pengawasan terhadap siswa .

c. Guru hendaknya selalu mengadakan refleksi terhadap proses

pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) yang telah

berlangsung dalam upaya memperbaiki kualitas pembelajaran.

2. Bagi Siswa

a. Siswa memanfaatkan dengan baik penerapan pembelajaran kooperatif

tipe think pair share untuk berdiskusi dengan temannya dan untuk

memecahkan masalah dan saling mengajari satu sama lain agar siswa

paham akan materi yang dipelajari.

b. Siswa lebih meningkatkan kemampuan berdiskusi serta bersosialisasi

dengan siswa lain dan saling membantu terhadap siswa lain.

c. Siswa harus lebih meningkatkan kedisiplinan dalam mengerjakan

tugas yang diberikan oleh guru.

d. Siswa hendaknya memperhatikan dan tidak gaduh saat guru

menerangkan.

3. Bagi Sekolah

a. Perlu adanya bimbingan dan binaan kepada guru agar keberhasilan

dalam proses pembelajaran di kelas tercapai.

b. Penelitian ini dapat diterapkan di kelas lain, maupun di sekolah lain.

Namun, dalam penerapannya harus menyesuaikan kondisi kelas

Page 111: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

92

maupun sekolah masing-masing, karena setiap sekolah dan setiap kelas

memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Maka dengan adanya

penyesuaian tersebut diharapkan dapat menciptakan pola pengajaran

yang lebih baik.

Page 112: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA …/Upaya... · UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA KOMPETENSI DASAR MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN ... terjadi setelah guru

93

S. Maesuri. 2002. Cooperative Learning In The Mathematics Classroom. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Slameto. 1995. Belajar dan Faktor – faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Soemarso S.R. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat

Sugiyanto. 2008. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: PLPG

Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Suharsimi Arikunto. 2003. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Syaiful Bahri Djamarah. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Syaiful Bahri Djamarah. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Umar Tirtarahardja dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

UU No.20 Tahun 2003 ( SISDIKNAS). www.google.co.id Diakses tanggal 17 Desember 2009.