UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS KELAS V B … · yang berjumlah 31 siswa.Penelitian...
-
Upload
trannguyet -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
Transcript of UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS KELAS V B … · yang berjumlah 31 siswa.Penelitian...
i
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS KELAS V B
MELALUI COOPERATIVE LEARNING STUDENT TEAMS
ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DI SEKOLAH DASAR
MUHAMMADIYAH KALINAMPU II
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Dian Rositasari
NIM: 091134169
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Karyatulis ini saya persembahkan kepada :
1. Allah SAW yang selalu melimpahkan kasih, berkat,
rahmat, dan karunia-Nya
2. Ayah dan ibuku atas doa dan dukungannya
3. Keluarga kecilku, Briptu Widodo dan Icha tersayang
yang memberiku semangat
4. Saudaraku, dan teman-teman di SD M. Kalinampu II
5. Segenap Bapak dan ibu dosen atas bimbingan dan ilmu
yang diberikan
6. Teman-temanku atas semangat, motivasi, dan kerja
samanya selama menempuh pendidikan di PGSD USD
I LOVE U ALL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTO
Bersyukur adalah yang terbaik daei semua hal yang
baik.
Menjadi orang yang bijak tidak terlepas dari campur
tangan TUHAN
(Bejana Kemuliaan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 28 Maret 2014
Penulis
Dian Rositasari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Dian Rositasari
NIM : 091134169
Demi pengembangan pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS V B MELALUI
COOPERATIVE LEARNING MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT
DIVISIONS (STAD) DI SEKOLAH DASARMUHAMMADIYAH KALINAMPU II
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam
bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara
terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan
akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 28 Maret 2014
Yang menyatakan
Dia Rositasari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Dian Rositasari : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Kelas V B Melalui
Cooperative Learning Model Student Teams Achievement Divisions (STAD) Di
Sekolah Dasar Muhammadiyah Kalinampu II.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan
melalui Cooperative Leraning model Student Teams Achievement Divisiona (STAD)
dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran IPS bagi siswa SD
Muhammadiyah Kalinampu II tahun ajaran 2013/2014.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas.Subjek penelitian ini
adalah siswa SD Muhammadiyah Kalinampu II kelas V Tahun Ajaran 2013/2014
yang berjumlah 31 siswa.Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran
2013/2014.Penelitian dilakukan pada mata pelajaran IPS.Pelaksana pembelajaran
dalam penelitian ini adalah guru kelas V. Peneliti berperan sebagai pengamat.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan pre-test, ulangan
dan observasi.Selanjutnya data dianalisis dan dikaji dengan teknik membandingkan
peningkatan jumlah siswa yang memenuhi KKM dari siklus I dan siklus II.Teknik
analisis data didapat dari evaluasi akhir siswa.Kemudian, peneliti mencari banyaknya
siswa yang telah mencapai KKM pada siklus I dan siklus II.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I, siswa yang mencapai
KKM mencapai 51,6% hal ini lebih besar dari kondisi awal yang hanya mencapai
25,8%. Sedangkan siswa yang mencapai KKM pada siklus II yaitu 70,83% sehingga
dapat ditarik kesimpulan peningkatan banyaknya siswa yang mencapai KKM sebesar
95,83%. Dari hal ini dapat diketahui bahwa skor rata-rata kelas sebelum tindakan
59,52 pada siklus I yaitu 68,09 dan siklus II yaitu 75,95.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan Cooperative
Learning model STAD di SD Muhammadiyah Kalinampu II dapat meningkatkan
nilai IPS sehingga prestasi belajar IPS pada siswa kelas V dapat meningkat.
Kata kunci : prestasi belajar, Cooperative Leraning (STAD)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Dian Rositasari : Efforts to Improve Learning Outcomes IPS Class VB Through
Cooperative Learning Model Student Teams Achievement Divisions ( STAD ) In
Primary Schools Muhammadiyah Kalinampu II
This study aims to determine whether learning through Cooperative leraning
models Student Teams Achievement Divisiona ( STAD ) can improve learning
achievement in social studies for elementary school students Muhammadiyah
Kalinampu II academic year 2013/2014.
This research is kelas.Subjek action were students of SD Muhammadiyah
Kalinampu V class II Academic Year 2013/2014 which amounted to 31 siswa.
Research implemented in the second semester of the academic year 2013/2014.
Research conducted on subjects in the study of learning IPS. This Executive is the
class teacher V. Researchers act as observers.
Data collection techniques in this study using pre -test , repeat and observe.
Further the data were analyzed and assessed by comparing the technique of
increasing the number of students who meet the KKM of the first cycle and the cycle
II.Technic analysis of data obtained from the final evaluation students. Then,
researchers looked for many KKM students who have achieved in the first cycle and
second cycle.
The results showed that in the first cycle, students who achieve 51.6 % KKM
this case greater than the initial conditions, which only reached 25.8 %. While
students who reach KKM in the second cycle is 70.83 %, so it can be deduced
increase in the number of students who reach KKM amounted to 95.83 %. From this
it can be seen that the average score of the class before action, namely 59.52 in the
first cycle 68.09 and the second cycle 75.95.
It can be concluded that the use of cooperative learning model of STAD in SD
Muhammadiyah Kalinampu II can increase valueIPS. IPS that learning achievement
in grade V can be increased.
Keywords : learning achievement , Cooperative leraning ( STAD )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah, yang telah memberkati dan
menyertai sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar IPS Kelas V melalui Cooperative Learning model
Student Teams Achievement Divisions (STAD) di SD Muhammadiyah Kalinampu II.
Penyusunan skripsi ini bukan hanya untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan
program studi S-I PGSD Universitas Sanata Dharma tetapi juga membantu
mengembangkan pengetahuan dan pengalaman penulis untuk bekal di masa
mendatang, dan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini bukan hanya perjuangan
sendiri.Melainkan, tidak lepas dari bantuan, perhatian, dan dukungan dari semua
pihak.Terselesainya skripsi ini merupakan anugerah yang begitu besar bagi
penulis.Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
secara langsung maupun tidak langsung memberikan bantuan dalam perwujudan
skripsi ini. Pada kesempatan ini pula penulis hendak menyampaikan ucapan
terimakasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. G. Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A selaku Ketua Program Studi S-I PGSD
Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan motivasi dalam penyusunan
skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
3. Drs. P Wahana, M.Hum. selaku Dosen Pembimbing yang memberikan bimbingan
dan saran kepada penulis demi terwujudnya skripsi ini.
4. Dra. Titik Eni Suryani kepala sekolah SD Muhammadiyah Kalinampu II beserta
guru yang te;ah memberi dukungan, kesempatan, dan berbagai kemudahan bagi
peneliti dalam melakukan penelitian.
5. Para dosen PGSD yang secara tidak langsung telah memberikan kontribusi yang
berarti sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
6. Para staf sekertariat PGSD yang secara tidak langsung telah memberikan
kontribusi yang berarti sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan
baik.
7. Sri Astuti selaku wali kelas V SD Muhammadiyah Kalinampu II yang telah
bersedia menjadi kolaborator dalam penelitian ini.
8. Orang Tua dan keluargaku yang selalu memberiku semangat dan yang selalu
membawaku dalam setiap doanya.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna.Oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
sebagai penyempurnaan skripsi ini.Semoga karya ini dapat memberikan manfaat bagi
para pembaca.
Yogyakarta, 28 Maret 2014
Penyusun
Dian Rositasari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................................. vii
ABSTRAK ..............................................................................................................viii
ABSTRACT ................................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................... x
DAFTAR ISI ............................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................................... 1
B. Batasan Masalah ...................................................................................... 4
C. Rumusan Masalah .................................................................................... 4
D. Batasan Pengertian ................................................................................... 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
E. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian ................................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI
A. Hasil Belajar ........................................................................................... 10
a. Hakikat Belajar ................................................................................ 10
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ............................ 12
c. Pengertian Hasil Belajar .................................................................. 13
d. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial .................................................... 21
1. Pengertian Pendidikan IPS ......................................................... 21
2. Tujuan Pendidikan IPS .............................................................. 23
e. Karakteristik Siswa Kelas V SD Muhammadiyah Kalinampu II .... 24
B. Tinjauan Tentang Cooperative Learning ............................................... 26
a. Pengertian Cooperative Learning .................................................... 26
b. Unsur Pembelajaran Cooperative Learning ..................................... 27
C. Cooperative Leraning model Student Teams Achievement Divisions
(STAD) .................................................................................................. 29
a. Pengertian STAD ............................................................................. 29
b. Tahapan Pembelajaran Model STAD .............................................. 31
D. Hasil Kajian Penelitian yang Relevan .................................................... 34
E. Kerangka Berfikir .................................................................................. 35
F. Hipotesa Tindakan ................................................................................. 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu Penelitian dan Tempat Penelitian ............................................... 41
B. Subyek Penelitian ................................................................................... 41
C. Prosedur Penelitian ................................................................................ 41
D. Indikator Keberhasilan ........................................................................... 44
E. Teknik Analisis Data .............................................................................. 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Tindakan Tiap Siklus ............................................................................. 46
B. Data Lengkap Tiap Siklus ...................................................................... 63
C. Peningkatan pada Siswa, Guru dan Kelas .............................................. 76
D. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................. 79
BAB V KESIMPULAN, SARAN-SARAN, DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan ............................................................................................ 85
B. Saran-saran ............................................................................................. 87
C. Rekomendasi .......................................................................................... 89
LAMPIRAN ............................................................................................................. 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Hasil Tes Pra Tindakan ............................................................................... 26
Tabel 2 Hasil Tes Siklus I ........................................................................................ 35
Tabel 3 Hasil Tes Siklus II ....................................................................................... 36
Tabel 4 Daftar Nilai Pre Test Siswa......................................................................... 39
Tabel 5 Daftar Nilai Evaluasi Siswa Siklus I ........................................................... 41
Tabel 6 Daftar Nilai Evaluasi Siswa Siklus II ......................................................... 41
Tabel 7 Daftar Rata-rata Nilai Tiap Siklus .............................................................. 44
Tabel 8 Hasil Observasi Kerjasama Siklus I dan Siklus II ...................................... 48
Tabel 9 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ................................................... 50
Tabel 10 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ................................................ 51
Tabel 11 Hasil Observasi Guru Tentang Proses Pembelajaran Siklus I
Pertemuan I ............................................................................................... 53
Tabel 12 Hasil Observasi Guru Tentang Proses Pembelajaran Siklus II
Pertemuan I .............................................................................................................. 54
Tabel 13 Hasil Observasi Guru Tentang Proses Pembelajaran Siklus I
Pertemuan II .............................................................................................. 56
Tabel 14 Hasil Observasi Guru Tentang Proses Pembelajaran Siklus II
Pertemuan II .............................................................................................. 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus .................................................................................................. 60
Lampiran 2 RPP Siklus I .......................................................................................... 61
Lampiran 3 LKS Siklus I ......................................................................................... 64
Lampiran 4 RPP Siklus II ........................................................................................ 74
Lampiran 5 LKS Siklus II ........................................................................................ 77
Lampiran 6 Soal Evaluasi Siklus I ........................................................................... 87
Lampiran 7 Soal Evaluasi Siklus II ......................................................................... 91
Lampiran 8 Lembar Observasi Keaktifan Siswa ..................................................... 94
Lampiran 9 Lembar Pengamatan Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Guru ......... 95
Lampiran 10 Foto Penelitian Tiap Siklus ................................................................ 96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan mempunyai peranan yang besar untuk menciptakan masa
depan gemilang yang menjadi idaman kita bersama. Dengan usaha yang terus
menerus ditingkatkan melalui pembangunan dibidang pendidikan, dapat
dihasilkan pribadi-pribadi yang telah mengembangkan potensi dan
kemampuannya secara optimal dalam melaksanakan pembangunan dan
perkembangan masyarakat itu sendiri. H.Abu Ahmadi dan Nur
Uhbiyanti(2003:78)
Menurut UU sistem pendidikan nasional No.20 tahun 2003 Bab I
ketentuan umum pasal I ayat 1, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara.
Kemajuan suatu bangsa dan mutu pendidikan sangat ditentukan oleh
kualitas sumber daya manusia, sedangkan kualitas sumber daya manusia
tergantung pada kualitas pendidikannya. Salah satu permasalahan pendidikan
yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
setiap jenjang satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan
menengah. Usaha peningkatan mutu pendidikan berkaitan dengan bagaimana
ilmu pendidikan itu dapat dikembangkan sesuai tuntutan pembangunan
masyarakat, semua itu bukan hanya tanggung jawab negara tetapi merupakan
tanggung jawab setiap warga negara untuk kehidupan yang lebih baik serta
semua pihak dalam pendidikan terutama bagi guru sekolah dasar sebagai ujung
tombak dalam pendidikan dasar.Guru SD adalah orang yang paling berperan
dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas yang dapat bersaing
dengan perkembangan zaman.
Sekolah dasar merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan
program pendidikan enam tahun bagi anak-anak usia 6-12 tahun. Pendidikan
disekolah dasar dimaksudkan untuk memberikan bekal kemampuan dan
ketrampilan peserta didik dimasa yang akan datang. Pendidikan di SD sebagai
bagian dari sistem pendidikan nasional yang bertujuan mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Akan tetapi, pada
kenyataan yang ada pada sekarang ini sangat jauh berbeda dengan apa yang
menjadi tujuan pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Pembelajaran di SD saat ini pada umumnya menghasilkan siswa yang
cenderung pasif karena kegiatan pembelajaran yang diberikan oleh guru masih
banyak menggunakan metode yang kurang efektif. Untuk mencapai hasil
pembelajaran yang optimal dibutuhkan guru yang kreatif dan inovatif yang
selalu mempunyai keinginan terus menerus untuk memperbaiki dan
meningkatkan mutu proses belajar mengajar dikelas (Kusnandar 2008:48)
Keberhasilan pembelajaran juga tergantung pada keberhasilan siswa
dalam proses belajar mengajar, sedangkan keberhasilan siswa tidak hanya
tergantung pada sarana dan prasarana pendidikan. Metode mempunyai posisi
yang sangat strategis dalam meningkatkan hasil belajar siswa.Pemilihan metode
yang tepat juga menentukan tujuan efektifitas dan efisiensi pembelajaran,
sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Hal yang menjadi hambatan dalam pembelajaran IPS adalah kurangnya
kemampuan guru dalam mengemas pembelajaran IPS dengan metode yang
menarik, menantang dan menyenangkan.Guru hanya memfokuskan pada
penyampaian informasi dan mentransfer ilmu kepada siswa melalui ceramah,
sehingga siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Dengan demikian guru
tidak melibatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Guru mendesain siswa
untuk menghafal seperangkat fakta materi yang disampaikan guru, seolah-olah
guru merupakan sumber pengetahuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Tekhnik pembelajaran seperti itu tentu saja mengakibatkan kurangnya
partisipasi siswa dalam pembelajaran karena pembelajaran bersifat monoton
dan siswa cenderung pasif. Selain itu hal tersebut juga menimbulkan kebosanan
pada siswa dan kurang minatnya siswa pada mata pelajaran ini yang pada
akhirnya akan berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa. Pada mata
pelajaran IPS standar ketuntasan minimal yang telah ditetapkan adalah 7. Pada
semester I rata-rata nilai IPS siswa yaitu 6,83 dan masih ada 11 nilai siswa yang
di bawah KKM. Maka dari itu peneliti berusaha meningkatkan hasil belajar IPS
agar keseluruhan nilai siswa dapat mencapai KKM yang ditetapkan.
Masalah tersebut menuntut guru untuk dapat mengolah pembelajaran
semenarik mungkin sehingga dapat meningkatkan partisipasi dan hasil belajar
siswa.Salah satu upaya yang dilakukan adalah memilih tekhnik pembelajaran
yang dapat memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk
berkembang sesuai keinginan dan kemampuan siswa.
Metode mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar
mengajar. Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki peserta didik, akan
ditentukan oleh kerelevansian penggunaan suatu metode yang sesuai tujuan.
Tujuan pembelajaran akan dicapai dengan penggunaaan metode yang tepat.
Salah satu metode yang dapat digunakan guru agar siswa dapat
mencapai hasil belajar yang maksimal adalah Cooperative
learningtekhnikStudent Teams Achievement Division (STAD).Cooperative
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
learning merupakan satu tekhnik pembelajaran yang terstruktur dan sistematis,
dimana kelompok-kelompok kecil bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama(Nur Asma, 2006:11). Cooperative learning telah terbukti sebagai
sebuah pembelajaran yang menunjukkan efektivitas yang sangat tinggi bagi
penguasaan materi pelajaran maupun pengembangan sikap ketrampilan sosial,
dalam pembelajaran dengan menggunakan tekhnik Cooperative learning, sikap
dan perilaku siswa berkembang kearah suasana demokratisasi dalam kelas.
Disamping itu, penggunaan kelompok kecil siswa mendorong siswa lebih
bergairah dan termotivasi dalam mempelajari Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Cooperative learningtekhnikStudent Teams Achievement Division
(STAD) cocok untuk diterapkan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial,
dengan Cooperative learningtekhnik (STAD) dimana siswa ditempatkan pada
kelompok-kelompok kecil diharapkan dapat menumbuhkan kerja sama dan
setiap orang merasakan tanggung jawab secara individual untuk keberhasilan
kelompok mereka.
Berbagai permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran seperti yang
dikemukakan diatas, telah dilakukan beberapa upaya untuk memperbaiki
kendala-kendala tersebut. Guru memberikan latihan-latihan soal yang sudah ada
dibuku paket. Setiap selesai pembelajaran, guru selalu memberikan tugas
rumah, selain memperdalam pengetahuan siswa tentang materi diharapkan
siswa juga mau belajar diluar lingkungan sekolah.Usaha-usaha tersebut belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
seluruhnya bisa memotivasi siswa untuk belajar yang pada akhirnya hasil
belajar masih rendah. Oleh karena itu, dilakukan suatu penelitian tindakan kelas
dengan menerapkan Cooperative learningtekhnikStudent Teams Achievement
Division (STAD) pada siswa kelas V SD Muhammadiyah kalinampu II.
B. Identifikasi Masalah
1. Hasil belajar siswa kelas V masih ada yang dibawah Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah.
2. Pada saat pembelajaran berlangsung banyak siswa yang tidak memperhatikan
penjelasan guru
3. Minat belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SD
Muhammadiyah Kalinampu II masih rendah.
4. Guru masih kesulitan menentukan metode yang tepat untuk mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
5. Kebermaknaan belajar siswa masih kurang karena tidak adanya keterlibatan
siswa secara langsung dalam proses pembelajaran.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka peneliti membatasi masalah
pada hasil belajar pada pelajaran IPS menggunakan Cooperative
learningtekhnikStudent Teams Achievement Division (STAD) materi perjuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
mempertahankan kemerdekaan.Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini
meliputi kerjasama, keaktifan, dan prestasi (nilai).
D. Rumusan Masalah
1 Bagaimana penggunaan Cooperative learningtekhnikStudent
Teams Achievement Division (STAD )dalam usaha
meningkatkan hasil belajar dalam mata pelajaran IPS kelas V
di SD Muhammadiyah Kalinampu II?
2 Apakah penggunaan tekhnik Cooperative
learningtekhnikStudent Teams Achievement Division (STAD )
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kel/as V SD
Muhamadiyah kalinampu II ?
E. Pemecahan Masalah
Cara pemecahan masalah yaitu dengan menerapkan Cooperative
learningtekhnikStudent Teams Achievement Division (STAD ) dalam mata
pelajaran IPS kelas V materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
F. Tujuan Penelitian
1. M mengetahui bagaimana penggunaan Cooperative learningtekhnikStudent
Teams Achievement Division (STAD ) dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPS kelas V di SD Muhammadiyah Kalinampu II.
2. Mengetahui dan mengusahakan apakah penggunaan Cooperative learning
tekhnik Stutent Temas Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan
hasil belajar.
G. Manfaat Penelitian
Adapun Manfaat dari Penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan sumbangan
pengetahuan terhadap peningkatan mutu pendidikan melalui proses belajar
mengajar dan dapat digunakan sebagai Literatur dalam pelaksanaan penelitian
di masa yang akan datang.
2. Manfaaat Praktis
a. Bagi Peneliti
1) Merupakan sarana belajar bagi peneliti untuk mengembangkan dan
menerapkan ilmu yang diperoleh selama di bangku kuliah.
2) Meningkatkan pengetahuan dan peka terhadap fenomena yang terjadi
didalam proses belajar mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
3) Melatih kreatifitas sebagai calon pendidik.
4) Lebih memahami karakteristik peserta didik.
b. Bagi Guru
1) Sebagai sumbangan pemikiran untuk mengembangkan kemampuan
merancang dan melaksanakan metode pembelajaran yang efektif.
2) Menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan bermakna
dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dalam
pelajaran IPS.
3) Pembelajaran lebih berkualitas.
c. Bagi siswa
1) Dapat memberikan motivasi dan meningkatkan keaktifan siswa dalam
mengikuti pembelajaran IPS
2) Dapat meningkatkan kerjasama dan hasil belajar siswa dalam mata
pelajaran IPS.
d. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini sebagai kajian guru dalam peningkatan hasil belajar
siswa dan dapat dijadikan rujukan baru bagi sekolah untuk meningkatkan
kualitas dan mutu pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. KAJIAN TEORI
1. Hasil Belajar
a. Hakikat belajar
Baharudin dan Esa Nur Wahyumi (2007:11-12), belajar
merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi,
ketrampilan, dan sikap. Belajar dimulai sejak manusia lahir sampai akhir
hayat, kemampuan manusia untuk belajar merupakan karakteristik yang
membedakan manusia dengan makhluk lainnya.Belajar merupakan
aktivitas yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan perubahan dalam
dirinya melalui pelatihan-pelatihan atau pengalaman-pengalaman.
Menurut Slameto (2010:2), belajar ialah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya.
Menurut Wasty Soemanto (2006:104), belajar merupakan proses
dasar dari perkembangan hidup manusia. Dengan belajar, manusia
melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga tingkah
lakunya berkembang. Semua aktivitas dan prestasi hidup manusia tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
lain adalah hasil dari belajar.belajar adalah suatu proses dan bukan sebagai
hasil.
Sedangkan menurut Asep Jihad dan Abdul Haris (2008:4)
perbuatan belajar terjadi karena interaksi seseorang dengan lingkungan
yang akan menghasilkan suatu perubahan tingkah laku pada berbagai
aspek, diantaranya pengetahuan, sikap, dan ketrampilan. Perubahan
bersifat positif terjadi karena peran aktif pembelajar, tidak bersifat
sementara, bertujuan dan perubahan yang terjadi meliputi keseluruhan
tingkah laku pada sikap, ketrampilan, pengetahuan dan sebagainya.
Prinsip belajar menurut Agus Suprijono (2010:4), pertama, belajar
adalah perubahan perilaku sebagai hasil belajar. Kedua, belajar merupakan
proses. Belajar terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin
dicapai.Ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman pada dasarnya
adalah hasil dari interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya.
William Burton mengemukakan bahwa A good learning situation consist
of a rich and varied series of learning experience unified around a
vigorous purpose and carried on interaction with a rich varied and
propocative environtment.
Patta Bundu (2006:15) menjelaskan hakikat belajar sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Kata kunci pembelajaran adalah perubahan.Tidak ada tujuan
pengajaran yang dicapai sebelum setiap siswa menjadi berbeda dalam
beberapa hal antara sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran. Lebih
jauh dikemukakan bahwa untuk melihat perubahan yang terjadi perlu
dijawab beberapa pertanyaan sebagai indikator: (1) apakah siswa
mengetahui lebih banyak daripada yang diketahui sebelumnya, (2) apakah
siswa memahami sesuatu yang tidak dipahami sebelumnya, (3) apakah
siswa mengembangkan ketrampilan yang belum dikembangkan
sebelumnya, (4) apakah siswa merasakan sesuatu yang berbeda dari aspek
yang dipelajari dari pada yang dirasakan sebelumnya dan (5) apakah siswa
mengembangkan sesuatu yang tidak ada sebelumnya.
Ditegaskan pula oleh Moh. User Usman (2006:5), bahwa belajar
diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat
adanya interaksi antar individu dan individu dengan lingkungannya.
Burton (Moh. User Usman, 2006:5) menyatakan “learning is a change in
the individual and his environment, wich fells a need and makes him more
capable of dealing adequately with his environment. Dalam pengertian ini
terdapat kata change atau “perubahan” yang berarti bahwa seseorang
setelah mengalami proses belajar, akan mengalami perubahan tinggah
laku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
b. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Patta Bundu (2006:15), hasil belajar seseorang sering
tidak langsung kelihatan tanpa orang itu melakukan sesuatu untuk
memperlihatkan kemampuan yang diperolehnya melalui belajar. Namun
demikian, karena hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan
manusia berubah dalam setiap tingkah lakunya.
Dimyati dan Mudjiono (2009:3-4), hasil belajar merupakan hasil
dari suatu tindak interaksi belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru,
tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi
siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses
belajar. Hasil belajar dibedakan menjadi dampak pengajaran.Dampak
pengajaran adalah hasil yang dapat diukur, seperti tertuang dalam angka
raport, angka dalam ijazah atau kemampuan meloncat setelah latihan.
Gagne (Agus Suprijono 2010:5-6), hasil belajar adalah pola-pola
perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan
ketrampilan. Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa:
1) Informasi Verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan
dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.Kemampuan
merespon secara spesifik terhadap rangsangan spesifik.Kemampuan
tersebut tidak memerlukan manipulasi symbol, pemecahan masalah
maupun penerapan aturan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2) Ketrampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep
dan lambang. Ketrampilan intelektual terdiri dari kemampuan
mengategorisasi, kemampuan analitis-sintesis fakta konsep dan
mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan.Ketrampilan intelektual
merupakan aktivitas kognitif bersifat khas.
3). Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan
aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan
konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
4) Ketrampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak
jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme
gerak jasmani.
5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut.
Usman menyatakan bahwa hasil belajar yang dicapai oleh siswa
sangat erat kaitannya dengan rumusan tujuan instruksional yang
direncanakan guru sebelumnya yang dikelompokkan kedalam tiga
kategori (Asep Jihad dan Abdul Haris 2008:16-19), yaitu :
1) Domain Kognitif
a) Pengetahuan (knowledge) meliputi pengingatan tentang hal-hal
yang bersifat khusus atau universal, mengetahui metode dan
proses, pengingatan terhadap suatu pola, struktur dan seting.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Dalam hal ini tekanan utama pada pengenalan kembali fakta,
prinsip. Kata-kata yang dapat dipakai: definisikan, ulang, laporkan,
ingat, garis bawahi, sebutkan, daftar dan sambungkan.
b) Pemahaman (comprehension) meliputi penerimaan dalam
komunikasi secara akurat, menempatkan hasil komunikasi dalam
bentuk penyajian yang berbeda, mereorganisasikannya secara
setingkat tanpa merubah pengertian dan dapat mengeksplorasikan.
Kata yang dapat dipakai : menterjemahkan, nyatakan kembali,
diskusikan, gambarkan, reorganisasikan, jelaskan, identifikasi,
tempatkan, review, ceritakan, paparkan.
c) Aplikasi atau penggunaan prinsip atau metode pada situasi baru.
Kata-kata yang dapat dipakai: interpretasikan, terapkan,
laksanakan, gunakan, demonstrasikan, praktekkan, ilustrasikan,
operasikan, jadwalkan, sketsa, kerjakan.
d) Analisa.
Menyangkut kemampuan anak dalam memisah-misah terhadap
suatu materi menjadi bagian-bagian yang membentuknya,
medeteksi hubungan diantara bagian-bagian itu dan cara materi itu
diorganisir. Kata yang dapat dipakai: pisahkan, analisa, bedakan,
hitung, cobakan, tes bandingkan kontras, kritik, teliti dll.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
e) Sintesa.
Meliputi anak untuk menaruhkan/menempatkan bagian-bagian
atau elemen satu/bersama sehingga membentuk suatu keseluruhan
yang koheren. Kata yang dapat dipakai: komposisi, desain,
formulasi, atur, rakit, kumpulkan ciptakan, susun, organisasikan,
memanage, siapkan, rancang, sederhanakan
f) Evaluasi.
Jenjang ini dianggap paling sulit dalam kemampuan pengetahuan
anak, meliputi kemampuan anak didik dalam mengambil
keputusan atau dalam menyatakan pendapat tentang nilai suatu
tujuan, idea, pekerjaan, pemecahan masalah, metoda, materi
dll.Dalam pengambilan keputusan ataupun dalam menyatakan
pendapat, termasuk juga kriteria yang dipergunakan, sehingga
akurat dan standar penilaian/penghargaan. Kata yang dipakai:
putuskan, hargai, nilai, skala, bandingkan, revisi, skor, perkiraan.
2) Domain kemampuan sikap (affective)
a) Menerima atau memperhatikan. Meliputi sifat sensitive terhadap
adanya eksistensi suatu fenomena tertentu atau suatu stimulus dan
kesadaran yang merupakan perilaku kognitif, termasuk didalamnya
juga keinginan untuk menerima atau memperhatikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
b) Merespon. Anak dilibatkan secara puas dalam suatu objek tertentu,
phenomena atau suatu kegiatan sehingga ia akan mencari-cari dan
menambah kepuasan dari bekerja dengannya atau terlibat
didalamnya.
c) Penghargaan. Perilaku anak didik adalah konsisten dan stabil, tidak
hanya persetujuan terhadap suatu nilai tetapi juga pemilihan
terhadapnya dan keterikatannya pada suatu pandangan atau ide
tertentu.
d) Mengorganisasikan. Anak didik membentuk suatu system nilai
yang dapat menuntun perilaku, meliputi konseptualisasi dan
mengorganisasikan.
e) Mempribadi (mewatak). Ada internalisasi, nilai-nilai telah
mendapatkan tempat pada diri individu, diorganisir kedalam suatu
system yang bersifat internal, memiliki control perilaku.
3) Ranah Psikomotorik
a) Menirukan. Apabila ditunjukan kepada anak didik suatu action
yang dapat diamati(observable), maka ia akan mulai membuat
suatu tiruan terhadap action itu sampai pada tingkat sistim otot-
ototnya dan dituntun oleh dorongan kata hati untuk menirukan.
b) Memanipulasi. Anak dapat menampilkan action seperti yang
diajarkan dan juga tidak hanya pada seperti yang diamati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
c) Keseksamaan (precision). Meliputi kemampuan anak dalam
penampilan yang telah sampai pada tingkat perbaikan yang lebih
tinggi dalam mereproduksi suatu kegiatan tertentu.
d) Artikulasi (articulation). Anak didik telah dapat
mengkoordinasikan serentetan action dengan menetapkan
urutan/sikuen secara tepat diantara action yang berbeda-beda.
e) Naturalisasi. Apabila anak telah dapat melakukan secara alami satu
action atau sejumlah action yang urut.Ketrampilan penampilan ini
telah sampai pada kemampuan yang paling tinggi dengan
pengeluaran energy yang minimum.
Hasil belajar dapat dilihat dari ada tidaknya perubahan ketiga
domain tersebut yang dialami siswa setelah menjalani proses belajar. Baik
buruknya hasil belajar dapat dilihat dari hasil pengukuran berupa evaluasi,
selain mengukur hasil belajar penilaian dapat juga ditunjukan kepada
proses pembelajaran, yaitu untuk mengetahui sejauh mana tingkat
keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Semakin baik proses
pembelajaran dan keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran,
maka seharusnya hasil belajar yang diperoleh siswa akan semakin tinggi
sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya.
Berdasarkan definisi diatas maka hasil belajar merupakan
perubahan kemampuan pada manusia sebagai hasil dari proses belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
sehingga bertambah pengetahuannya baik yang bersifat kognitif, afektif,
dan psikomotor setelah ia melakukan pengalaman belajar.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Baharudin dan Esa Nur Wahyumi (2007:19-28), secara umum
faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan atas dua
kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut
saling mempengaruhi dalam proses belajar individu sehingga menetukan
kualitas hasil belajar.
1) Faktor internal
Faktor yang berasal dari dalam individu dan dapat mempengaruhi
hasil belajar individu. Faktor internal meliputi:
a) Faktor fisiologis
Faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu yaitu,
keadaan tonus jasmani dan keadaan fungsi jasmani/fisiologis
(pancaindra)
b) Faktor psikologis
Keadaan psikologis seseorang dapat mempengaruhi proses belajar.
Beberapa Faktor psikologis yang utama mempengaruhi proses
belajar adalah kecerdasan siswa, motivasi, minat, sikap, dan bakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
2) Faktor- Faktor eksogen/eksternal
a) Lingkungan sosial meliputi lingkungan sosial sekolah, lingkungan
sosial masyarakat, dan lingkungan sosial keluarga.
b) Lingkungan non sosial. Faktor-faktor yang termasuk lingkungan
non sosial adalah lingkungan alamiah, faktor instrumental, dan
faktor materi pelajaran.
Sedangkan menurut Slameto (2010:54-) faktor- faktor yang
mempengaruhi belajar banyak jenisnya yaitu:
1) Faktor- faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang
sedang belajar
a) Faktor jasmaniah meliputi Faktor kesehatan dan cacat tubuh.
b) Faktor psikologis meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat,
motif, kematangan, dan kesiapan.
c) Faktor kelelahan dibedakan dua macam, yaitu kelelahan jasmani
dan kelelahan rohani (bersifat psikis)
2) Faktor-faktor ekstern
a) Faktor keluarga yang meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar
anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga,
pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
b) Faktor sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup metode
mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa
dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah,
standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas
rumah.
3) Faktor masyarakat yang meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat,
mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.
2. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial
a) Pengertian Pendidikan IPS
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan salah satu
mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai
SMP/MTs/SMPLB.IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep,
dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial.Pada jenjang SD/MI
mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan
Ekonomi.Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk
dapat menjadi warga Negara Indonesia yang demokratis, dan
bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.
Saidihardjo (2008:2), Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan
himpunan pengetahuan tentang kehidupan social dari bahan realitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
kehidupan sehari-hari dalam masyarakat. Dalam kurikulum berbasis
kompetensi (KBK), Ilmu Pengetahuan Sosial dimaknai sebagai
seperangkat fakta, peristiwa, konsep, generalisasi yang berkaitan
dengan perilaku dan tindakan manusia untuk membanguun dirinya,
masyarakat, bangsa dan lingkungannya berdasarkan pada pengalaman
masa lalu yang dapat dimaknai untuk masa kini, dan diantisipasi untuk
masa yang akan datang.
Martorella (Etin Solihatin dan Raharjo, 2007:14) mengatakan
bahwa pembelajaran pendidikan IPS lebih menekankan pada aspek
“pendidikan” daripada transfer “konsep”, karena dalam pembelajaran
pendidikan IPS siswa diharapkan memperoleh pemahaman terhadap
sejumlah konsep dan pengembangan serta melatih sikap, nilai, moral,
dan ketrampilannya berdasarkan konsep yang telah dimilikinya.
Dengan demikian, pembelajaran IPS harus difokuskan pada aspek
kependidikannya.
Etin Solihatin dan Raharjo (2007 : 15) menyatakan bahwa
tujuan dari pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial adalah untuk
mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk
mengembangkan diri sesuai bakat.
Sapriya (2009:20) menyatakan bahwa istilah IPS di sekolah
dasar merupakan nama mata pelajaran yang berdiri sendiri sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
integrasi dari sejumlah konsep disiplin ilmu social, humaniora, sains
bahkan berbagai isu dan masalah social kehidupan. Materi IPS untuk
jenjang sekolah dasar tidak terlihat aspek disiplin ilmu karena yang
lebih dipentingkan adalah dimensi pedagogik dan psikologis serta
karakteristik kemampuan berpikir peserta didik yang bersifat holistik.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan program pendidikan
yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi
pengetahuan tentang kehidupan social manusia dan lingkungan
sekelilingnya.
b) Tujuan Pendidikan IPS
Secara garis besar tujuan pendidikan IPS adalah:
a) Membentuk nilai moral dan etik
Pendidikan Ilmu pengetahuan sosial menekankan pada
pembentukan pengetahuan dengan dasar sosial dan etika yang
baik.Filosofi sosialnya adalah bahwa manusia yang merupakan
manusia Indonesia yang memliki moral (moral force), mental
sosial, intelektual tinggi serta spiritual.
b) Membentuk manusia yang berbudaya dan memiliki mental social
Pendidikan Ilmu pengetahuan social merupakan rangkaian
ilmu social yang memberikan kontribusi dalam membentuk watak
budaya yang kuat dan kokoh, mandiri, percaya diri, patriotism,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
memiliki dedikasi tinggi, berkompetisi dan berkomitmen terhadap
nasionalisme bangsa.
c) Membentuk kecerdasan individual dan masyarakat
Pendidikan Ilmu pengetahuan sosial sebagai sebagai suatu
komponen dalam pendidikan menjadi sumber pengetahuan tentang
dinamika social dan sosok masyarakat yang memiliki tingkat
kecerdasan tinggi.Hal belajar dalam dunia pendidikan tidak bisa
lepas dari kurikulum yang menitik beratkan cara-cara membangun
sifat kreatif dan kemauan untuk belajar.Tujuan belajar tidak hanya
memenuhi kebutuhan individu agar menjadi orang cerdas tetapi
tujuan belajar itu sendiri adalah terpenuhinya kebutuhan sosial
masyarakat.
3. Karakteristik siswa kelas V SD
Syamsu Yusuf (2007:24), menyatakan bahwa anak usia
sekolah dasar sering disebut sebagai masa intelektual atau masa
keserasian bersekolah. Pada masa umur berapa tepatnya anak matang
untuk masuk SD, sebenarnya sukar dikatakan karena kematangan
tidak ditentukan oleh umur semata-mata.Namun pada umur 6 atau
7tahun, biasanya anak telah matang untuk memasuki sekolah
dasar.Pada masa keserasian sekolah ini secara relatif, anak-anak lebih
mudah dididik dari pada masa sebelum dan sesudahnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
1) Masa kelas-kelas rendah SD, kira-kira 6 atau 7 tahun sampai umur
9 atau 10 tahun. Beberapa sifat anak-anak pada masa ini antara lain
seperti berikut.
a) Adanya hubungan positif yang tinggi antara keadaan jasmani
dengan prestasi(apabila jasmaninya sehat banyak prestasi yang
diperoleh)
b) Sikap tunduk kepada peraturan-peraturan permainan yang
tradisional.
c) Adanya kecenderungan memuji diri sendiri (menyebut nama
sendiri)
d) Suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak lain.
e) Apabila tidak dapat menyelesaikan suatu soal, maka soal itu
dianggap tidak penting.
f) Pada masa ini (terutama usia 6,0 - 8,0 tahun) anak
menghendaki nilai (angka raport) yang baik, tanpa mengingat
apakah prestasinya memang pantas diberi nilai baik atau tidak.
2) Masa kelas tinggi SD, kira-kira umur 9 atau 10 sampai umur 12
atau 13 tahun. Beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini ialah.
a) Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang
konkret, hal ini menimbulkan kecenderungan untuk
membandingkan pekerjaan-pekerjaan yang praktis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
b) Amat realistik, ingin mengetahui, ingin belajar
c) Menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal-hal dan
mata pelajaran khusus yang oleh para ahli yang mengikuti teori
faktor ditafsirkan sebagai mulai menonjolnya faktor-faktor
(bakat khusus).
d) Sampai kira-kira umur 11 tahun anak membutuhkan guru atau
orang-orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugas dan
keinginannya. Selepas umur ini pada umumnya anak
menghadapi tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha
menyelesaikannya.
e) Pada masa ini, anak memandang nilai(angka Rapor) sebagai
ukuran yang tepat(sebaik-baiknya)mengenai prestasi sekolah.
f) Anak-anak pada usia ini gemar membentuk kelompok sebaya
untuk dapat bermain bersama-sama. Dalam permainan itu
biasanya anak tidak lagi terikat kepada peraturan permainan
yang tradisional (yang sudah ada) mereka membuat peraturan
sendiri.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa siswa
kelas V SD mempunyai karakteristik antara lain : mempunyai rasa
ingin tahu yang tinggi, mempunyai minat untuk belajar, berfikir
konkret, gemar membentuk kelompok sebaya, serta mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
keinginan untuk mendapatkan pengetahuan baru dari pengalaman
yang dilakukan.
4. Tinjauan tentang Cooperative learning
a. Pengertian Cooperative learning
Berdasarkan pendapat Etin Solihatin dan Raharjo (2007:4)
Cooperative learning mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau
perilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam
struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua
orang atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh
keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri.
Dikemukakan oleh isjoni (2009:20) bahwa pembelajaran
kooperatif menggunakan kelompok-kelompok kecil sehingga siswa saling
bekerjasama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Siswa dalam kelompok
kooperatif belajar berdiskusi, saling membantu, dan mengajak satu sama
lain untuk mengatasi masalah belajar. Pembelajaran kooperatif
mengkondisikan siswa untuk aktif dan saling memberi dukungan dalam
kerja kelompok untuk menuntaskan materi masalah dalam belajar.
Sedangkan menurut Robert Slavin (2005:4) pembelajaran
kooperatif merupakan metode pengajaran dimana para siswa bekerja
dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama
lainnya dalam mempelajari materi pelajaran. Dalam kelas kooperatif, para
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
siswa diharapkan dapat saling membantu, saling mendiskusikan dan
berargumentasi, untuk mengesah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu
dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing.
b. Unsur pembelajaranCooperative learning
Agus Suprijono (2010:5-6), mengatakan bahwa pembelajaran
kooperatif tidak sama dengan sekadar belajar dalam kelompok. Tekhnik
pembelajaran kooperatif akan dapat menumbuhkan pembelajaran efektif
yaitu pembelajaran yang bercirikan: (1)”memudahkan siswa belajar”
sesuatu yang “bermanfaat” seperti fakta, ketrampilan, nilai, konsep, dan
bagaimana hidup serasi dengan sesama; (2) pengetahuan, nilai, dan
ketrampilan diakui oleh mereka yang berkompeten menilai.
Roger dan David Johnson (Anita Lie, 2003:31) mengatakan bahwa
tidak semua kerja kelompok bisa dianggap cooperative learning. Untuk
mencapai hasil maksimal, lima unsur tekhnik pembelajaran gotong-royong
harus diterapkan.
1) Saling ketergantungan positif
Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, pengajar perlu
menyusun tugas sedemikian rupa sehingga setiap anggota kelompok
harus menyelesaikan tugasnya sendiri agar yang lain bisa mencapai
tujuan mereka. Selanjutnya, pengajar akan mengevaluasi siswa
mengenai seluruh bagian. Dengan cara ini, mau tidak mau setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
anggota merasa bertanggungjawab untuk menyelesaikan tugasnya agar
yang lain bisa berhasil.
2) Tanggung jawab perorangan
Unsur ini merupakan akibat langsung dari unsur yang pertama. Jika
tugas dan pola penilaian dibuat menurut prosedur tekhnik
pembelajaran cooperative learning, setiap siswa akan merasa
bertanggungjawab untuk melakukan yang terbaik.
3) Tatap muka
Setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertemu muka dan
berdiskusi.Kegiatan interaksi ini memberikan pembelajar untuk
membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota.Hasil
kerjasama jauh lebih besar dari pada jumlah hasil masing-masing
anggota.
4) Komunikasi antar anggota
Keterampilan berkomunikasi dalam kelompok merupakan proses
panjang. Pembelajar tidak bisa diharapkan langsung menjadi
komunikator yang andal dalam waktu sekejap. Namun proses ini
merupakan proses yang sangat bermanfaat dan perlu ditempuh untuk
memperkaya pengalaman belajar dan pembinaan perkembangan
mental dan emosional para siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
5) Evaluasi proses kelompok
Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk
mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerjasama mereka agar
selanjutnya bisa bekerjasama dengan lebih efektif.
3. Cooperative learning Tekhnik Student Team Achievement Division (STAD)
a. Pengertian STAD
STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang
paling sederhana, dan merupakan tekhnik yang paling baik untuk
permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif.
STAD terdiri atas lima komponen utama yaitu presentasi kelas, tim, kuis,
skor kemajuan individual, rekognisi tim. Robert E.Slavin (2005:143)
Robert E.Slavin (2005:11) menjelaskan bahwa dalam STAD, para
siswa dibagi dalam tim belajar yang terdiri atas empat orang yang
berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan latar belakang
etniknya. Guru menyampaikan pelajaran, lalu siswa belajar dalam tim
mereka untuk memastikan bahwa semua anggota tim telah menguasai
pelajaran. Selanjutnya semua siswa mengerjakan kuis mengenai materi
secara sendiri-sendiri, dimana saat itu mereka tidak diperbolehkan untuk
saling membantu.
Gagasan utama dari STAD adalah untuk memotivasi siswa supaya
dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam menguasai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
kemampuan yang diajarkan oleh guru. Jika para siswa ingin agar timnya
mendapatkan penghargaan tim, mereka harus membantu teman satu
timnya untuk bisa melakukan yang terbaik, menunjukan norma bahwa
belajar itu penting, berharga, dan menyenangkan. Para siswa bekerjasama
setelah guru menyampaikan materi pelajaran. Mereka boleh bekerja
berpasangan mendiskusikan setiap ketidaksesuaian, dan saling membantu
satu sama lain jika ada yang salah dalam memahami.
Penelitian yang akan dilakukan yaitu penelitian tindakan kelas
pada siswa kelas V SD Muhammadiyah kalinampu II pada mata pelajaran
IPS menggunakan Cooperative learningtekhnikStudent Team
Achievement Division (STAD), karena tekhnik STAD adalah tekhnik
pembelajaran dimana siswa ditempatkan pada kelompok-kelompok dan
keberhasilan kelompok ditentukan oleh setiap anggota kelompok,
sehingga akan terjalin kerjasama yang baik didalam kelompok. Dengan
digunakannya Cooperative learningtekhnikStudent Team Achievement
Division (STAD) diharapkan hasil pembelajaran IPS di SD
Muhammadiyah Kalinampu II akan meningkat.
b. Tahapan pembelajaran tekhnikStudent Team Achievement Division
(STAD)
Nur Asma (2006:51) menyatakan bahwa kegiatan pembelajaran
tekhnik STAD terdiri dari beberapa tahap, adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
1) Tahap pertama: persiapan pembelajaran.
Persiapan pembelajaran meliputi: persiapan materi yang akan
diajarkan dan telah dirancang sedemikian rupa untuk pembelajaran
secara kelompok, menempatkan siswa secara heterogen, menentukan
skor dasar dengan memberikan tes kemampuan prasyarat atau tes
pengetahuan awal, nilai siswa pada semester sebelumnya dapat
digunakan sebagai skor dasar.
2) Tahap kedua: penyajian materi
Tahap penyajian materi ini menggunakan waktu sekitar 20-45
menit.Setiap pembelajaran dengan tekhnik ini selalu dimulai dengan
penyajian materi oleh guru.Dalam penyajian, kelas dapat digunakan
tekhnik ceramah, Tanya jawab, diskusi, dan sebagainya, disesuaikan
dengan isi bahan ajar dan kemampuan pembelajar.
3) Tahap ketiga:kegiatan belajar kelompok
Pada awal pelaksanaan kegiatan kelompok dengan tekhnikStudent
Team Achievement Division (STAD) diperlukan adanya diskusi
dengan siswa tentang ketentuan-ketentuan yang berlaku didalam
kelompok kooperatif.Hal-hal yang perlu dilakukan pembelajar untuk
menunjukkan tanggungjawab terhadap kelompoknya.
4) Tahap keempat:pemeriksaan terhadap hasil kegiatan kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Pemeriksaan terhadap hasil kegiatan kelompok dilakukan dengan
mempresentasikan hasil kegiatan kelompok didepan kelas oleh wakil
dari setiap kelompok.Kegiatan ini dilakukan secara bergantian.Pada
tahap ini pula dilakukan pemeriksaan hasil kegiatan kelompok dengan
memberikan kunci jawaban dan setiap kelompok memeriksa sendiri
hasil pekerjaaannya serta memperbaiki jika masih terdapat kesalahan-
kesalahan.
5) Tahap kelima:siswa mengerjakan soal-soal tes secara individual
Pada tahap ini setiap siswa harus memperhatikan kemampuannya dan
menunjukkan apa yang diperoleh pada kegiatan kelompok dengan cara
menjawab soal tes sesuai dengan kemampuannya. Siswa dalam tahap
ini tidak diperkenankan bekerjasama.
6) Tahap keenam:pemeriksaan hasil tes
Pemeriksaan hasil tes dilakukan oleh guru, membuat daftar skor
peningkatan setiap individu, yang kemudian dimasukkan menjadi skor
kelompok.Peningkatan rata-rata skor setiap individual merupakan
sumbangan bagi kinerja pencapaian kelompok.
7) Tahap ketujuh:penghargaan kelompok
Setelah diperoleh hasil kuis, kemudian dihitung skor peningkatan
individu berdasarkan selisih perolehan skor kuis terdahulu(skor dasar)
dengan skor kuis terakhir. Berdasarkan skor peningkatan individual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
dihitung poin perkembangan dengan menggunakan pedoman yang
disusun oleh Salvin sebagai berikut :
a) > 10 poin di bawah skor dasar 5 poin
b) 10 poin di bawah sampai
1 poin di bawah skor dasar 10 poin
c) Skor dasar sampai 10 poin
di atas skor dasar 10 poin
d) > 10 poin skor dasar 20 poin
e) Pekerjaan sempurna (tanpa menghentikan
skor dasar) 30 poin
Poin perkembangan kelompok tertinggi ditentukan dengan rumus
sebagai berikut :
ada yangkelompok anggota
anggotaan perkembang totalN1
Keterangan :
a) Kelompok dengan poin rata-rata 15 = baik
b) Kelompok dengan poin rata-rata 20 = hebat
c) Kelompok dengan poin rata-rata 25 = super
Penelitian yang dilakukan menggunakan langkah-langkah sesuai
dengan langkah-langkah pada tekhnikStudent Team Achievement Division
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
(STAD) yang meliputi tujuh tahap persiapan pembelajaran, penyajian
materi, kegiatan belajar kelompok, pemeriksaan terhadap hasil kegiatan
kelompok, siswa mengerjakan soal-soal tes secara individual,
pemeriksaan hasil tes, dan penghargaan kelompok.
B. Hasil Kajian Penelitian Yang Relevan.
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini diambil dari skripsi yang
ditulis oleh Diah Saraswati, Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar,
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta, Bulan Juni, Tahun
2010. Skripsi tersebut berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Matematika
Menggunakan Student Team Achievement Division (STAD) di Kelas V SD
Muhammadiyah kalinampu II. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1)
kerjasama siswa dalam belajar kelompok mengalami peningkatan yang sangat
baik. (2) hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika meningkat, hal ini
dibuktikan dengan adanya peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa kemampuan
kerjasama siswa dalam belajar kelompok meningkat dari rata-rata skor 11,6
menjadi skor 16. Berdasarkan hasil belajar matematika siswa pada siklus I dan II
dapat dilihat pencapaian hasil belajar siswa menunjukkan nilai siswa meningkat
dari nilai awal hingga nilai pada siklus II. Ini dapat dilihat dari total hasil belajar
siswa yang semula berjumlah 1195 dengan rata-rata kelas 56,9 pada siklus 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
meningkat menjadi 1311 dengan rata-rata 62,4 meningkat menjadi 1653 dengan
rata-rata kelas 78,7. Nilai siswa pada siklus II sudah memenuhi KKM yang telah
ditentukan yaitu 60, pada nilai awal masih terdapat 13 anak yang belum mencapai
KKM, sedangkan pada siklus I masih terdapat 8 siswa yang belum mencapai
KKM, dan pada siklus II semua siswa telah mencapai nilai KKM.
C. Kerangka Berfikir
Hasil pembelajaran IPS di SD Muhammadiyah Kalinampu II masih
terdapat beberapa anak yang mempunyai nilai rendah atau dibawah Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM). Rendahnya hasil pembelajaran ini disebabkan
antara lain, dalam melakukan proses pembelajaran guru kurang menggunakan
metode yang sesuai, minat belajar IPS pada kebanyakan siswa masih rendah dan
tidak menyukai mata pelajaran IPS, guru tidak banyak melibatkan siswa dalam
pembelajaran.
Berdasarkan kenyataan tersebut, peneliti berusaha membantu
meningkatkan hasil belajar IPS.Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan
memilih tekhnik pembelajaran yang dapat meningkatkan kerjasama dan keaktifan
siswa dalam belajar kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar
siswa yaitu dengan menggunakan Cooperative learningtekhnikStudent Team
Achievement Division (STAD).
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan Cooperative
learningtekhnikStudent Team Achievement Division (STAD)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
mengajarkan siswa untuk belajar bekerjasama dalam satu team (sebagai team
work), belajar bertanggungjawab, belajar memimpin dan dipimpin dan belajar
menghargai pendapat (berdemokrasi). Jadi Cooperative learningtekhnikStudent
Team Achievement Division (STAD) memiliki kelebihan dibanding tekhnik
pembelajaran biasa (ekspositori) dalam dua aspek yaitu keterampilan sosial dan
pengetahuan.
Gambaran pola pemecahannya melalui tahapan sebagai berikut:
Diskusi pemecahan masalah Penerapan STAD
Evaluasi Awal Evaluasi Efek Evaluasi Akhir
Gambar 1.Kerangka berfikir
Perlakuan Hasil yang diharapkan Keadaan Sekarang
PenerapanCooperativ
e learning tekhnik
Student Team
Achievement
Division (STAD)
dalam pembelajaran
IPS
Hasil Belajar IPS
meningkat
1. Metode pembelajaran
kurang menarik.
2. Minat belajar IPS
siswa rendah
3. Hasil belajar IPS
siswa rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir diatas, dapat diajukan hipotesis
tindakan sebagai berikut :
1. Pelaksanaan Cooperative learning tekhnik Student Tema Achievement
Division (STAD) adalah sebagai :
a. Tahap pertama: persiapan pembelajaran.
Persiapan pembelajaran meliputi: persiapan materi yang akan diajarkan
dan telah dirancang sedemikian rupa untuk pembelajaran secara
kelompok, menempatkan siswa secara heterogen, menentukan skor dasar
dengan memberikan tes kemampuan prasyarat atau tes pengetahuan awal,
nilai siswa pada semester sebelumnya dapat digunakan sebagai skor
dasar.
2. Tahap kedua: penyajian materi
Tahap penyajian materi ini menggunakan waktu sekitar 20-45
menit.Setiap pembelajaran dengan tekhnik ini selalu dimulai dengan
penyajian materi oleh guru.Dalam penyajian, kelas dapat digunakan
tekhnik ceramah, Tanya jawab, diskusi, dan sebagainya, disesuaikan
dengan isi bahan ajar dan kemampuan pembelajar.
b. Tahap ketiga:kegiatan belajar kelompok
Pada awal pelaksanaan kegiatan kelompok dengan tekhnikStudent Team
Achievement Division (STAD) diperlukan adanya diskusi dengan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
tentang ketentuan-ketentuan yang berlaku didalam kelompok
kooperatif.Hal-hal yang perlu dilakukan pembelajar untuk menunjukkan
tanggungjawab terhadap kelompoknya.
c. Tahap keempat:pemeriksaan terhadap hasil kegiatan kelompok
Pemeriksaan terhadap hasil kegiatan kelompok dilakukan dengan
mempresentasikan hasil kegiatan kelompok didepan kelas oleh wakil dari
setiap kelompok.Kegiatan ini dilakukan secara bergantian.Pada tahap ini
pula dilakukan pemeriksaan hasil kegiatan kelompok dengan memberikan
kunci jawaban dan setiap kelompok memeriksa sendiri hasil
pekerjaaannya serta memperbaiki jika masih terdapat kesalahan-
kesalahan.
d. Tahap kelima:siswa mengerjakan soal-soal tes secara individual
Pada tahap ini setiap siswa harus memperhatikan kemampuannya dan
menunjukkan apa yang diperoleh pada kegiatan kelompok dengan cara
menjawab soal tes sesuai dengan kemampuannya. Siswa dalam tahap ini
tidak diperkenankan bekerjasama.
e. Tahap keenam:pemeriksaan hasil tes
Pemeriksaan hasil tes dilakukan oleh guru, membuat daftar skor
peningkatan setiap individu, yang kemudian dimasukkan menjadi skor
kelompok.Peningkatan rata-rata skor setiap individual merupakan
sumbangan bagi kinerja pencapaian kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
f. Tahap ketujuh:penghargaan kelompok
Setelah diperoleh hasil kuis, kemudian dihitung skor peningkatan
individu berdasarkan selisih perolehan skor kuis terdahulu(skor dasar)
dengan skor kuis terakhir
g. “Penerapan Cooperative learning Tekhnik Student Team Achievement
Division (STAD) pada proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Muhammadiyah
Kalinampu II kecamatan Pundong Kabupaten Bantul Yogyakarta”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian.
1. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2013/2014 yaitu
pada bulan Januari – Februari 2014.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Muhammadiyah Kalinampu II, Pundong,
Bantul, Yogyakarta.
B. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Muhammadiyah
Kalinampu II, Pundong, Bantul,Yogyakarta. Jumlah siswa dikelas V SD
Muhammadiyah Kalinampu II semester 2 tahun ajaran 2010/2011 adalah 31
siswa, terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan.
C. Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan desain putar spiral yang dikemukakan
oleh Kemis & Mc Tagart yang masing-masing siklus terdiri atas empat tahap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan (perlakuan), observasi (pengamatan),
dan refleksi.
Gambar 2. Penelitian tindakan tekhnik spiral Kemmis & Taggart
(Suharsimi Arikunto,2002:84)
Langkah-langkah prosedur penelitian adalah sebagai berikut:
1. Rencana tindakan
a. Menentukan materi pokok yang dibahas pada kegiatan pembelajaran
b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
c. Menyusun dan mempersiapkan lembar Observasi berkaitan dengan
hasil belajar siswa.
d. Mempersiapkan sarana dan media pembelajaran yang akan digunakan
dalam setiap pembelajaran , yaitu lembar kerja siswa (LKS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
e. Mempersiapkan soal tes untuk siswa yaitu tes yang akan diberikan
pada awal pembelajaran (pratindakan) dan tes yang akan diberikan
pada akhir siklus.
2. Pelaksanaan tindakan
a. Guru menjelaskan materi pokok yang akan dibahas dalam
pembelajaran dan menjelaskan metode yang akan digunakan.
b. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dengan pembagian secara
heterogen berdasarkan prestasi anak.
c. Siswa dan guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai RPP
yang telah disusun. Siswa mengerjakan LKS sesuai perintah yaitu
mengurutkan tanggal peristiwa penting dan menjelaskan.
d. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok
dan mendiskusikan jawaban dengan tanya jawab.
e. Guru memberikan soal evaluasi yang dikerjakan siswa secara
individu kemudian membahas serta memeriksa hasil tes individu.
f. Siswa dan guru menghitung skor kelompok kemudian memberikan
penghargaan kelompok dilanjutkan menyimpulkan materi
pembelajaran yang telah dipelajari.
3. Observasi
a. Observer melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran yang
dilakukan. Observer menggunakan lembar observasi yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
dipersiapkan peneliti berupa catatan lapangan dengan cara
mengamati jalannya pembelajaran dan aktivitas siswa dikelas tanpa
mengganggu kegiatan pembelajaran.
b. Guru dan peneliti melakukan evaluasi terhadap hasil belajar siswa
dengan menggunakan instrument yang telah disusun sebelumnya.
4. Refleksi
a. Peneliti bersama guru melakukan kajian secara menyeluruh terhadap
isi dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan observasi
b. Melakukan refleksi dan evaluasi terhadap kekurangan yang terjadi
selama proses pembelajaran.
c. Merumuskan tindakan-tindakan perbaikan dan menyusun rencana
tindakan untuk siklus selanjutnya jika diperlukan
D. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah meningkatnya hasil
belajar siswa kelas VB SD Muhammadiyah Kalinampu II dalam pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang dilihat selama proses pembelajaran
berlangsung. Indikator keberhasilan penelitian tindakan ini yaitu apabila 100%
nilai siswa telah dapat mencapai kriteria ketuntasan Minimal (KKM) dengan
nilai minimal 7 .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
E. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh berdasarkan hasil observasi dan tes dianalisis secara
deskriptif.Analisis ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran IPS
pada materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan melalui cooperative
learningtekhnikstudent team achievement division (STAD) dapat meningkatkan
hasil belajar yang diperoleh siswa.
Dalam penelitian ini, hasil siswa dianalisis dengan mencari nilai rata-rata
(mean), dengan rumus:
N
fXX
Keterangan :
X = mean yang dicari
Σ f X = jumlah nilai seluruh siswa
N = jumlah siswa
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar digunakan analisis
kuantitatif dengan rumus :
%100siswaseluruh jumlah
tuntasnilaidengan siswajumlah Ketuntasan Nilai %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Tindakan Tiap Siklus
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus tindakan. Sebelum guru
memulai penelitian perlu diadakan pratindakan sebagai nilai awal yang akan di
pergunakan sebagai nilai dasar. Hasil penelitian tiap-tiap siklus dapat
dideskripsikan sebagai berikut:
1. Pra Tindakan
Pratindakan dilakukan untuk mengetahui keadaan nyata sebelum
proses penelitian dilakukan, yaitu dengan cara memberikan soal pre test
kepada siswa dalam pertemuan pertama pada hari Senin tanggal 11 April
2011 pukul 07.00-07.15 WIB. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui nilai
awal dalam mengukur peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
IPS sebelum dilakukan tindakan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan
guru pada saat pratindakan adalah:
a. Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam dilanjutkan berdoa
bersama.
b. Guru bertanya kepada siswa tentang materi apa yang akan dipelajari pada
pertemuan hari ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
c. Guru membagikan soal pre test kepada siswa dan memberikan arahan cara
mengerjakannya. Guru memberikan batasan waktu untuk mengerjakan soal
tersebut yaitu 15 menit, soal dikerjakan secara individu.
d. Setelah selesai mengerjakan, siswa mengumpulkan hasil pekerjaan mereka
kemudian diteliti oleh guru.
e. Dari hasil nilai pre test tersebut digunakan sebagai nilai awal atau nilai
dasar dalam pelaksanaan penelitian.
Tabel 1.Hasil Tes Pra Tindakan
Keterangan Tes Awal
Nilai terendah 3
Nilai tertinggi 8
Rata-rata Nilai 5,93
Ketuntasan 25,8 %
Analisis hasil evaluasi dari tes awal siswa diketahui nilai terendah 3
dan nilai tertinggi 8, sedangkan nilai rata-rata diperoleh 5,93. Jika
dinyatakan dalam persentase yaitu 25,8%, dimana hasil tersebut masih jauh
dari persentase yang diinginkan oleh peneliti dan guru yaitu 100% atau
semua siswa mendapatkan nilai minimal 7.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Gambar 3. Jumlah siswa tuntas belajar pre test
Berdasarkan data nilai pre test dapat diketahui bahwa sebelum
dilaksanakan tindakan ada 8 siswa yang memperoleh nilai diatas batas nilai
ketuntasan minimal atau tuntas dan sebanyak 23 siswa dibawah batas nilai
ketuntasan minimal atau belum tuntas.
Dari hasil tes awal tersebut dapat disimpulkan sementara bahwa nilai
siswa kelas V pada mata pelajaran IPS rendah dan belum mencapai KKM
yang ditentukan. Maka peneliti menerapkan metode Cooperative learning
model Student Team Achievement Division(STAD) yang bertujuan
meningkatkan hasil belajar siswa dan untuk menumbuhkan minat pada
mata pelajaran tersebut.
tuntas
belum tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
2. Siklus I
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1) Peneliti bersama guru mempersiapkan materi yang akan diajarkan,
yaitu perjuangan mempertahankan kemerdekaan dengan menggunakan
metode pembelajaran Cooperative learning model Student Teams
Achievement Division (STAD).
2) Membuat Silabus, Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP) dan
Bahan ajar sesuai dengan materi dan model pembelajaran yang
digunakan. Peneliti merancang pembelajaran dengan cara
berkolaborasi dengan guru kelas. Silabus, RPP dan Bahan ajar ini
dibuat serta dipersiapkan sebagai pedoman dalam pelaksanaan
pembelajaran dikelas.
3) Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi untuk memonitor
kegiatan siswa.
4) Mempersiapkan sarana dan media pembelajaran yang akan digunakan
dalam setiap pembelajaran, yaitu Lembar Kerja Siswa (LKS) dan
perlengkapan lain yang menunjang pembelajaran.
5) Membuat lembar soal evaluasi yang bertujuan mengetahui tingkat
pemahaman siswa dan nilai hasil belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
b. Pelaksanaan tindakan
Pada tahap tindakan, guru melaksanakan pembelajaran yang telah
direncanakan.Tindakan pada siklus pertama ini dilakukan dalam dua
pertemuan.
1) Pertemuan pertama (Senin, 11 April 2011)
Pembelajaran berlangsung selama 105 menit atau 3 jam
pelajaran. Pada pertemuan pertama, dengan materi menghargai
peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempertahankan
kemerdekaan indonesia. Sebelum memulai pembelajaran guru dan
siswa menyanyikan lagu “Maju tak gentar”, kemudian guru bertanya
tentang makna dari lagu tersebut. Dari pertanyaan tersebut, jawaban
siswa diarahkan pada perjuangan mempertahankan kemerdekaan
sekaligus menjembatani siswa untuk masuk pada kegiatan inti.
Proses kegiatan pembelajaran sepenuhnya dilakukan dengan
Cooperative learning model Student Teams Achievement Division
(STAD). Guru menjelaskan kepada siswa tentang model pembelajaran
yang akan diterapkan, kemudian menyampaikan tata cara dalam
melakukan kegiatan pembelajaran. Guru membagi siswa menjadi 6
kelompok yang terdiri dari 5-6 orang dengan pembagian secara
heterogen berdasarkan prestasi anak.Masing-masing kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
diberikan kartu-kartu yang berisikan tanggal-tanggal peristiwa penting
dalam mempertahankan kemerdekaan dan mengurutkan sesuai
perintah.Setiap kelompok membahas tanggal-tanggal penting peristiwa
dalam mempertahankan kemerdekaan dan menjelaskan peristiwa yang
terjadi pada tanggal tersebut. Siswa mengumpulkan hasil kerja
kelompok untuk dibahas pada pertemuan berikutnya
2) Pertemuan kedua (Selasa, 12 April 2011)
Pada pertemuan kedua ini Guru membagikan kembali hasil
kerja kelompok pada pertemuan sebelumnya. Salah satu siswa dari
perwakilan kelompok diminta maju kedepan untuk mempresentasikan
hasil kerja kelompok sesuai urutan pembagian materi yang telah
disepakati. Perhatian siswa mengenai materi mulai menunjukkan
keingintahuan tetapi belum sepenuhnya mengikuti jalannya
pembelajaran dengan baik. Setelah materi dipresentasikan, guru
memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya. Pada
tahap ini terjadi proses diskusi antara kelompok satu dengan yang
lainnya. Siswa sangat antusias dalam berdiskusi, hal ini terlihat saat
banyak siswa yang bertanya dan menyampaikan pendapat. Guru
membahas dan menjelaskan pertanyaan siswa yang belum terjawab.
Setelah presentasi berakhir guru memberikan soal evaluasi I
untuk mengetahui kejelasan dan pemahaman siswa setelah berdiskusi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
dimana soal evaluasi dikerjakan secara individu.Siswa dan guru
membahas dan memeriksa hasil tes yang telah dikerjakan.Pada
pertemuan ini juga guru menghitung skor kemajuan dari masing-
masing kelompok berdasarkan tes individu yang dilakukan. Guru
memberikan penghargaan kepada tiap-tiap kelompok yang berpredikat
super, hebat, dan baik. Pada siklus I terdapat 1 kelompok berpredikat
baik, 4 kelompok berpredikat hebat dan 1 kelompok berpredikat
super.Siswa merasa antusias dalam menerima penghargaan yang
diberikan.
Tabel 2.Hasil tes siklus I
Keterangan Siklus I
Nilai terendah 5
Nilai tertinggi 8,5
Rata-rata Nilai 6,75
Ketuntasan 51,6 %
Berdasarkan hasil tes evaluasi siklus I diperoleh nilai rata-rata
6,75 dengan nilai terendah 5 dan nilai tertinggi 8,5. Adapun jumlah
siswa yang tuntas pada siklus I dan mencapai nilai KKM sebanyak 16
orang, dan 15 siswa belum tuntas dalam belajar atau belum mencapai
KKM yang ditentukan. Jika dinyatakan dalam persentase yaitu 51,6 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
nilai siswa yang tuntas belajar pada siklus 1. Untuk mengetahui
jumlah ketuntasan siswa dalam belajar dapat dilihat pada diagram
dibawah.
Gambar 4. Jumlah siswa tuntas belajar siklus I
Pada kegiatan akhir, guru memaparkan seluruh hasil kegiatan
pembelajaran.Dengan bimbingan guru, siswa memberikan kesimpulan
atas materi yang dipelajari pada pertemuan hari ini. Sebelum menutup
pelajaran, guru memberikan tugas kepada siswa untuk membaca
materi selanjutnya serta memberikan motivasi berupa anjuran untuk
belajar secara giat. Guru menutup pelajaran dengan mengucap salam.
c. Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar
observasi yang telah dipersiapkan, yaitu berupa catatan lapangan dengan
cara mengamati jalannya pembelajaran dan aktivitas siswa dikelas tanpa
16 15
tuntas
belum tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
mengganggu kegiatan pembelajaran. Observasi juga dilakukan dengan
menggunakan lembar observasi, adapun lembar observasi tersebut terdiri
dari:
1) Lembar observasi guru
2) Lembar observasi siswa
3) Lembar pedoman observasi kerjasama siswa dalam kelompok
Hasil pengamatan dengan menggunakan lembar observasi siswa
dan lembar kerjasama siswa dalam kelompok menunjukkan bahwa siswa
sudah cukup aktif melakukan kegiatan pembelajaran.Dalam kerjasama
kelompok masih ada kelompok yang didominasi oleh anak yang
mempunyai tingkat akademik tinggi, rasa individualis siswa masih terlihat
dan sebagian siswa belum nyaman dengan kelompoknya serta malu
menyampaikan pendapatnya dalam kelompok, walaupun demikian siswa
sudah dapat bekerjasama dengan cukup baik meskipun belum optimal. Hal
ini terlihat pada pembagian kerja yang belum rata dan sebagian siswa
mengerjakan LKS sendiri tanpa mendengarkan pendapat anggota
kelompok yang lain.
Hasil pengamatan dengan lembar observasi guru menunjukkan
bahwa dalam penyampaian materi, guru menjelaskan secara ringkas.Setiap
awal dan akhir pembelajaran guru selalu menumbuhkan minat dan motivasi
siswa. Guru memberikan masalah-masalah kontekstual yang berkaitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
dengan materi IPS yang diajarkan, serta memberikan contoh yang relevan
dengan kehidupan sehari-hari. Guru mengajak siswa untuk menghargai jasa
para pahlawan dan meneruskan perjuangannya. Dengan adanya penelitian
ini guru mendapatkan variasi metode pembelajaran yang sebelumnya
belum dimengerti oleh guru.
d. Refleksi
Hasil refleksi yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa
pelaksanaan tindakan siklus I dalam pembelajaran IPS menggunakan
cooperative learning model STAD ternyata belum menunjukkan hasil
yang optimal meskipun sudah mengalami peningkatan. Hasil belajar siswa
masih perlu ditingkatkan dengan menggunakan alternatif lain.
Beberapa refleksi yang muncul dari pembelajaran siklus I antara
lain:
1) Guru kurang membimbing siswa dalam melakukan belajar kelompok
sehingga masih terdapat kelompok yang tidak melakukan dengan baik
2) Pembagian kelompok masih kurang merata, masih terdapat kelompok
yang terdiri dari anak-anak yang pasif sehingga kerja kelompok
dilakukan secara perorangan walaupun dengan kemampuan akademik
yang berbeda (yang merasa pintar mengerjakan tugas kelompok
sendiri tanpa mendengarkan pendapat teman)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
3) Saat presentasi berlangsung, masih terdapat siswa yang asyik sendiri
dengan teman kelompoknya dan tidak memperhatikan kelompok yang
maju kedepan.
Rencana perbaikan/revisi untuk pembelajaran pada pertemuan
berikutnya adalah sebagai berikut :
1) Guru secara tegas menentukan kelompok (mengubah anggota dalam
kelompok) berdasarkan hasil prestasi siswa dan karakteristik siswa
sehingga kegiatan dalam kelompok dapat berlangsung secara aktif dan
lebih efektif.
2) Guru harus membimbing siswa memahami langkah-langkah kegiatan
terlebih dahulu sebelum pembelajaran dengan cooperative learning
model STAD dimulai. Guru selalu mengawasi, mengarahkan dan
membantu siswa dalam proses diskusi.
3) Guru harus memberikan motivasi yaitu dengan memberi tambahan
nilai bagi kelompok yang memperhatikan dan ikut serta menanggapi.
4) Persentase ketuntasan yang dicapai pada siklus I adalah 51,6%, dimana
persentase tersebut belum mencapai indikator yang ditetapkan. Maka
dari itu peneliti berkolaborasi dengan guru kelas untuk merencanakan
tindakan untuk dilaksanakan pada siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
3. Siklus II
a. Perencanaan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran-2 (RPP-2) disusun oleh
peneliti dengan arahan dari guru kelas setelah diadakan refleksi dari
siklus I. Pada tahap ini peneliti bersama guru menambah perlakuan
(treatment) yaitu siswa lebih diarahkan dalam proses diskusi. Guru
membimbing siswa untuk menemukan jawaban dari apa yang telah
didiskusikan serta mencari solusi berdasarkan kesepakatan kelompok.
Selain RPP, perencanaan siklus II juga menyiapkan hal yang sama
dengan siklus I yaitu Silabus, lembar observasi, sarana media
pembelajaran, Lembar Kerja Siswa (LKS) serta lembar soal evaluasi
siklus II. Namun berdasarkan hasil refleksi I bukan hanya treatment yang
perlu ditambah tetapi pembagian kelompok yang harus diubah sesuai
dengan pembagian secara heterogen berdasarkan hasil evaluasi siklus I
b. Pelaksanaan tindakan
Tindakan yang dilaksanakan pada siklus II merupakan pelaksanaan
dari hasil refleksi siklus I yang mengacu pada model pembelajaran Student
Teams Achievement Division (STAD.Pelaksanaan tindakan siklus II terdiri
dari dua kali pertemuan.Dalam setiap pertemuan, kegiatan pembelajaran
lebih diorientasikan pada peran aktif siswa dalam belajar.
1) Pertemuan pertama (Sabtu, 16 April 2011)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Guru mengawalipembelajaran dengan mengulang materi
pelajaran pada pertemuan sebelumnya dengan memberikan pertanyaan
singkat, hal ini bertujuan mempersiapkan kondisi kesiapan siswa untuk
menerima pelajaran. Perhatian siswa pada mata pelajaran IPS sudah
terlihat lebih antusias dari kedua pertemuan sebelumnya. Guru
mengemukakan konsep dan materi yang akan ditanggapi oleh siswa.
Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang akan
dipelajari pada hari ini dilanjutkan pembagian kelompok. Siswa dibagi
menjadi 6 kelompok (terdiri 5-6 siswa) dengan pembagian secara
heterogen berdasarkan hasil evaluasi siklus I. Setiap kelompok
membuat ringkasan tentang nama perundingan, tokoh, kejadian dan isi
perjanjian dalam perjuangan diplomasi untuk mempertahankan
kemerdekaan melalui jalur perundingan. Guru mengarahkan jalannnya
proses diskusi dan membantu siswa dalam mengerjakan LKS. Pada
siklus kedua pertemuan pertama ini siswa sudah terlihat aktif dan
mengerti tugas apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara
menyelesaikan permasalahan yang diberikan oleh guru sesuai materi
yang dibahas.Secara kooperatif siswa bekerjasama dengan baik dalam
kelompoknya masing-masing.Untuk menambah semangat siswa, guru
mengumumkan kembali nilai yang diperoleh dalam evaluasi siklus I
dan penghargaan kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Setelah siswa mengetahui nilai tersebut, siswa terlihat lebih
giat dalam bekerjasama dan bersaing dengan kelompok lain agar
memperoleh nilai paling tinggi. Dengan cara ini siswa termotivasi
dalam mengikuti pembelajaran.Siswa mengumpulkan hasil kerja
kelompok yang telah dikerjakan.
2) Pertemuan kedua ( Senin, 18 April 2011)
Pembelajaran dimulai dengan pemberian motivasi kepada
siswa agar siswa mendapatkan hasil atau nilai yang lebih baik. Guru
memberikan pertanyaan secara lisan kepada siswa seputar materi yang
telah dipelajari. Peneliti membagikan kembali hasil kerja kelompok
yang telah dikerjakan pada pertemuan sebelumnya. Guru membagikan
potongan kertas lipatan berisi nama perjanjian kemudian perwakilan
kelompok maju untuk mengambil dan langsung mempresentasikan
hasil diskusinya didepan kelas. Siswa kelompok lain menanggapi dan
bertanya, namun ada juga siswa yang hanya diam mendengarkan.
Setelah semua masing-masing kelompok selesai mempresentasikan
guru membahas dan mengulas kembali hasil diskusi siswa sesuai
tujuan yang ingin di capai. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya apabila masih ada siswa yang belum jelas atau
pertanyaan yang belum terjawab saat proses diskusi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Akhir pertemuan guru memberikan evaluasi siklus II untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa setelah diberikan perlakuan
yang berbeda dengan metode Cooperative learning model Student
Teams Achievement Division (STAD).Soal evaluasi dikerjakan siswa
secara individu kemudian dilanjutkan pemeriksaan dan pembahasan
hasil tes oleh guru bersama dengan siswa. Guru menghitung nilai
peningkatan individu dan menghitung skor kelompok. Pada akhir
pembelajaran guru memberikan penghargaan kelompok dan
membimbing siswa untuk menyimpulkan materi pelajaran.Pada siklus
II terdapat 1 kelompok yang berpredikat hebat sedangkan 5 kelompok
lainnya berpredikat super.
Tabel 3.Hasil tes siklus II
Keterangan Siklus II
Nilai terendah 7
Nilai tertinggi 9,5
Rata-rata Nilai 8,03
Ketuntasan 100 %
Analisi hasil tes evaluasi siklus I diperoleh nilai rata-rata 8,03
dengan nilai terendah 7 dan nilai tertinggi 9,5. Berdasarkan data nilai
tersebut dapat terlihat bahwa pada siklus II ini semua siswa berjumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
31 siswa mampu mendapatkan nilai diatas batas KKM yang
ditentukan.Jika dinyatakan dalam persentase yaitu 100% nilai siswa
telah tuntas dalam belajar.Adapun diagram ketuntasan dapat dilihat
dibawah ini.
Gambar 5. Jumlah siswa tuntas belajar siklus II
c. Observasi
Kegiatan kerjasama siswa dalam siklus II ini siswa sudah dapat
bekerjasama dengan baik, rasa kebersamaan pun sudah terjalin. Secara
keseluruhan siswa sudah cukup aktif dalam melakukan kerjasama di
dalam kelompoknya. Selain itu siswa sudah aktif melakukan kegiatan
pembelajaran, siswa tidak malu dalam menyampaikan hasil belajar
kelompoknya. Siswa mampu untuk menyimpulkan materi pelajaran
dengan tepat, dan pada saat mengerjakan soal tes siswa mengerjakannya
dengan sungguh-sungguh dan percaya pada kemampuan diri sendiri.
31
Jumlah siswa tuntas
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Dalam kegiatan pembelajaran guru sudah sangat baik dalam
mengajar. Pada setiap akhir pertemuan, dilakukan tes evaluasi. Hasil
belajar siswa setelah adanya tindakan dibandingkan dengan hasil belajar
siswa sebelum dilakukannya tindakan terjadi peningkatan dan dalam
siklus II ini 100% nilai siswa sudah mencapai Nilai Kriteria Minimum
(KKM).
d. Refleksi
Beberapa refleksi yang muncul dari pembelajaran siklus II,
pertemuan I dan II antara lain :
1) Guru telah membentuk kelompok berdasarkan tingkatan prestasi
dan karakteristik siswa dan mendesain ruangan kelas secara
berkelompok sehingga memudahkan siswa mengkondisikan diri
sesuai kelompoknya masing-masing,
2) Guru telah mengarahkan langkah-langkah kegiatan dan LKS
sebelum siswa beraktivitas sehingga siswa dapat langsung bekerja
sesuai langkah-langkah yang sudah ada serta memudahkan siswa
dalam mengerjakan LKS.
3) Saat presentasi berlangsung, guru memberikan motivasi yaitu
dengan memberi tambahan nilai bagi kelompok yang
memperhatikan dan ikut serta menanggapi sehingga keterlibatan
siswa dalam kegiatan presentasi menjadi meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
4) Tindakan siklus II yang dilaksanakan selama dua pertemuan ini
menunjukan hasil yang diharapkan yaitu 100% nilai siswa telah
mencapai kriteria ketuntasan minimal(KKM). Maka dari itu peneliti
dan guru sepakat untuk mengakhiri penelitian pada siklus II.
B. Data Lengkap Tiap Siklus
1. Nilai Pre test
Tabel 4.Daftar Nilai Pre Test Siswa
No. Nama Siswa Nilai Pre Test Tuntas / Belum
Tuntas
1. Rusyadi 6 Belum Tuntas
2. Eva Trisnawati 5 Belum Tuntas
3. Bayu Budiyati N 5 Belum Tuntas
4. Ayu Krisna M 5, 5 Belum Tuntas
5. Anjar Sudiyani 3 Belum Tuntas
6. Akhmad Hakim 7 Tuntas
7. Mahardhika Faris 6, 5 Belum Tuntas
8. Annisa Sekar Wardaya 6 Belum Tuntas
9. Luthfi Nur Azizah 5, 5 Belum Tuntas
10. Rahardian Cahyo K 8 Tuntas
11. Galih Sasono G 7 Tuntas
12. Satrio Agung 5 Belum Tuntas
13. Riski Novita Sari 6, 5 Belum Tuntas
14. Mardalena Tri K 5,5 Belum Tuntas
15. Khofifah Devi 6,5 Belum Tuntas
16. Mustafa Hanif 7, 5 Tuntas
17. Vidya Wulandaru 6, 5 Belum Tuntas
18. Adinda Riski 7, 5 Tuntas
19. Hafidz Taufik A 5, 5 Belum Tuntas
20. Arief Dwi 6 Belum Tuntas
21. Elvina Jati P 7 Tuntas
22. Eri Susanti 5, 5 Belum Tuntas
23. Fahma Nuril A 6, 5 Belum Tuntas
24. Fajriatun 5, 5 Belum Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
25. Miftahul Roy Ramadhan 5 Belum Tuntas
26. Hanung Eka 4 Belum Tuntas
27. Meysa Linda 5, 5 Belum Tuntas
28. Naufal Arian 7 Tuntas
29. Dita Alvina Sari 6 Belum Tuntas
30. Fifi Puspita Sari 3, 5 Belum Tuntas
31. Aji Tasyid syakuri 7, 5 Tuntas
Jumlah 184
Rata-rata 5,93
Berdasarkan daftar nilai pre test diatas dapat diketahui bahwa jumlah
siswa yang telah mencapai nilai KKM 7 baru sebanyak 8 siswa dan yang
belum tuntas sebanyak 23 siswa. Hasil nilai pratindakan ini apabila
dinyatakan dalam jumlah persentase sebanyak 25,8%. Persentase ini masih
jauh dari persentase yang telah ditetapkan yaitu 100%. Persentase 25,8%
tersebut diperoleh dari:
%100
siswaseluruh jumlah
tuntasnilaidengan siswajumlah Ketuntasan Nilai %
%10031
8
= 25,8 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
2. Nilai Evaluasi Siklus 1
Tabel 5.Daftar Nilai Evaluasi Siswa Siklus I
No. Nama Siswa Nilai Siklus I Tuntas / Belum
Tuntas
1. Rusyadi 7 Tuntas
2. Eva Trisnawati 6,5 Belum Tuntas
3. Bayu Budiyati N 6 Belum Tuntas
4. Ayu Krisna M 6,5 Belum Tuntas
5. Anjar Sudiyani 5 Belum Tuntas
6. Akhmad Hakim 8 Tuntas
7. Mahardhika Faris 7 Tuntas
8. Annisa Sekar Wardaya 6 Belum Tuntas
9. Luthfi Nur Azizah 7, 5 Tuntas
10. Rahardian Cahyo K 8, 5 Tuntas
11. Galih Sasono G 8 Tuntas
12. Satrio Agung 6 Belum Tuntas
13. Riski Novita Sari 7, 5 Tuntas
14. Mardalena Tri K 6 Belum Tuntas
15. Khofifah Devi 7,5 Tuntas
16. Mustafa Hanif 8 Tuntas
17. Vidya Wulandaru 7 Tuntas
18. Adinda Riski 8,5 Tuntas
19. Hafidz Taufik A 7 Tuntas
20. Arief Dwi 4, 5 Belum Tuntas
21. Elvina Jati P 7 Tuntas
22. Eri Susanti 6,5 Belum Tuntas
23. Fahma Nuril A 6,5 Belum Tuntas
24. Fajriatun 6 Belum Tuntas
25. Miftahul Roy Ramadhan 7 Tuntas
26. Hanung Eka 5 Belum Tuntas
27. Meysa Linda 6,5 Belum Tuntas
28. Naufal Arian 7,5 Tuntas
29. Dita Alvina Sari 7 Tuntas
30. Fifi Puspita Sari 5, 5 Belum Tuntas
31. Aji Tasyid syakuri 7 Tuntas
Jumlah 209,5
Rata-rata 6,75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Berdasarkan daftar nilai evaluasi pada siklus I dapat diketahui bahwa
siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak16 siswa, sedangkan yang belum
tuntas mencapai KKM masih terdapat 15 siswa. Apabila dinyatakan dalam
persentase nilai evaluasi siklus I yaitu 51,6% yang meningkat dari nilai pre
test sebelumnya 25,8%. Dari data tersebut dapat diketahui terdapat
peningkatan 25,8%. Adapun perhitungan persentase sebagai berikut:
%100
siswaseluruh jumlah
tuntasnilaidengan siswajumlah Ketuntasan Nilai %
%10031
16
= 51,6 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
3. Nilai Evaluasi Siklus 2
Tabel 6.Daftar Nilai Evaluasi Siswa Siklus II
No. Nama Siswa Nilai Siklus II Tuntas / Belum
Tuntas
1. Rusyadi 7 Tuntas
2. Eva Trisnawati 8 Tuntas
3. Bayu Budiyati N 7,5 Tuntas
4. Ayu Krisna M 8 Tuntas
5. Anjar Sudiyani 7 Tuntas
6. Akhmad Hakim 8 Tuntas
7. Mahardhika Faris 8,5 Tuntas
8. Annisa Sekar Wardaya 7,5 Tuntas
9. Luthfi Nur Azizah 9,5 Tuntas
10. Rahardian Cahyo K 8,5 Tuntas
11. Galih Sasono G 8,5 Tuntas
12. Satrio Agung 7,5 Tuntas
13. Riski Novita Sari 8 Tuntas
14. Mardalena Tri K 7,5 Tuntas
15. Khofifah Devi 7,5 Tuntas
16. Mustafa Hanif 9,5 Tuntas
17. Vidya Wulandaru 8,5 Tuntas
18. Adinda Riski 9 Tuntas
19. Hafidz Taufik A 8,5 Tuntas
20. Arief Dwi 8 Tuntas
21. Elvina Jati P 9 Tuntas
22. Eri Susanti 7,5 Tuntas
23. Fahma Nuril A 8 Tuntas
24. Fajriatun 7,5 Tuntas
25. Miftahul Roy Ramadhan 8,5 Tuntas
26. Hanung Eka 7 Tuntas
27. Meysa Linda 8 Tuntas
28. Naufal Arian 8 Tuntas
29. Dita Alvina Sari 9 Tuntas
30. Fifi Puspita Sari 7 Tuntas
31. Aji Tasyid syakuri 7,5 Tuntas
Jumlah 249
Rata-rata 8,03
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Berdasarkan daftar nilai evaluasi siklus II dapat diketahui bahwa
seluruh siswa berjumlah 31 siswa telah tuntas mencapai nilai KKM.Apabila
dinyatakan dalam persentase, nilai evaluasi pada siklus II ini yaitu 100%.
Adapun perhitungan persentase sebagai berikut:
%100
siswaseluruh jumlah
tuntasnilaidengan siswajumlah Ketuntasan Nilai %
%10031
31
= 100 %
Dari data diatas dapat diketahui bahwa nilai siklus I 51,6% meningkat
pada nilai siklus II 100%, hal itu menunjukkan terdapat peningkatan 48,4%.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa Persentase dalam siklus II sesuai dengan
indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.
4. Daftar rata-rata kelas tiap siklus
Tabel 7.Daftar rata-rata nilai tiap siklus
KKM Rata-rata kelas
Pre test
Rata-rata kelas
pos test I
Rata-rata kelas
pos test II
7 5,93 6,75 8,03
Berdasarkan data diatas dapat diketahui peningkatan antara siklus ke I
dan II mengalami perubahan dari nilai pre test 5,93, kemudian nilai evaluasi
siklus I 6,75 dan evaluasi siklus II 8,03.
Dari nilai pratindakan ke Siklus I kemudian ke siklus II mengalami perubahan
dalam rata-rata hasil belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
5. Data Hasil Observasi Kerjasama Siklus I dan Siklus II
Tabel 8. Hasil observasi kerjasama siklus I dan siklus II
Kelompok Skor total Siklus I Skor total Siklus II
Kelompok 1 9 16
Kelompok 2 11 18
Kelompok 3 10 14
Kelompok 4 13 15
Kelompok 5 16 17
Kelompok 6 10 16
Rata-rata 11,5 16
Keterangan:
a) Skor 1 – 5 : kurang aktif dalam kerjasama
b) Skor 6 – 10 : cukup aktif dalam kerjasama
c) Skor 11 – 15 : aktif dalam kerjasama
d) Skor 16 – 20 : sangat aktif dalam kerjasama
Berdasarkan hasil observasi pada siklus I, tiga kelompok sudah cukup
aktif dalam melakukan kerjasama, sedangkan dua kelompok lainnya aktif
dan satu kelompok sangat aktif dalam kerjasama.Jadi dapat dikategorikan
bahwa pada siklus I siswa sudah cukup aktif dalam kerjasama. Hasil
observasi ini akan menjadi landasan untuk menentukan tindakan pada siklus
II agar semua kelompok aktif dan sangat aktif dalam melakukan kerjasama
dalam belajar kelompok.
Sedangkan pada siklus II Terdapat 4 kelompok yang dapat disebut
kelompok sangat aktif dan memiliki kerjasama yang bagus yaitu kelompok
1, 2, 5, dan 6 yang mencapai skor lebih dari 15. Jadi sebagian besar
kelompok telah menjadi kelompok yang mempunyai kerjasama yang sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
bagus.Sedangkan 2 kelompok lainnya mendapat skor lebih dari 10, dan
tergolong kelompok yang aktif. Kenaikan kerjasama tiap siklus dapat dilihat
pada grafik dibawah ini.
Gambar 6. Grafik kenaikan keaktifan dan kerjasama siswa
Berdasarkan grafik tersebut dapat dilihat adanya kenaikan keaktifan
dan kerjasama siswa. Pada siklus I kerjasama siswa 11,5 yaitu kategori aktif
dalam pembelajaran dan meningkat pada siklus II menjadi 16 kategori
sangat aktif dalam pembelajaran.
6. Data Hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran
Hasil observasi untuk aktivitas siswa yang relevan dengan pembelajaran pada
siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:
11,5
16
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
aktif sangat aktif
aktif
sangat aktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
a. Siklus I
Tabel 9. Hasil observasi aktivitas siswa siklus I
No
Aspek yang diamati Skor
1. Perhatian siswa pada saat guru menjelaskan. 2
2. Aktifitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung. 3
3. Mencatat data yang diperlukan 4
4. Siswa melakukan belajar kelompok 3
5. Mengerjakan soal evaluasi 4
6. Menyimpulkan materi pembelajaran 1
Jumlah Skor 17
Persentase (%) 70,83
Berdasarkan hasil observasi siklus I diatas dapat diketahui
bahwa pada siklus I skor observasi mencapai 17 atau 70,83%. Skor
ini sudah termasuk pada kategori baik.
b. Siklus II
Tabel 10. Hasil observasi aktivitas siswa siklus II
No
Aspek yang diamati Skor
1. Perhatian siswa pada saat guru menjelaskan. 4
2. Aktifitas siswa pada saat pembelajaran
berlangsung.
3
3. Mencatat data yang diperlukan 4
4. Siswa melakukan belajar kelompok 4
5. Mengerjakan soal evaluasi 4
6. Menyimpulkan materi pembelajaran 4
Jumlah Skor 23
Persentase (%) 95,83
Berdasarkan hasil observasi siklus II diatas dapat diketahui
bahwa pada siklus II skor observasi mencapai 23 atau 95,83%. Skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
ini sudah termasuk pada kategori sangat baik.Selain siswa,
pengamatan juga dilakukan terhadap guru pada waktu mengajar siswa.
7. Data Hasil Observasi Guru tentang proses pembelajaran
Pada penelitian ini peneliti menyiapkam lembar observasi guru untuk
mengetahui peningkatan guru dalam mengajar.Hasil observasi untuk aktivitas
guru pada waktu mengajar yang relevan dengan pembelajaran dapat dilihat
pada tabel berikut.
a. Siklus I pertemuan I
Tabel 11 . Hasil Observasi Guru Tentang Proses Pembelajaran
Siklus I Pertemuan I
No
.
Aspek yang diamati Skor
I. A. Pendahuluan
1. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Membangkitkan minat siswa.
3. Apersepsi (menghubungkan pelajaran
dengan kehidupan nyata).
2
2
3
II. B. Kegiatan Inti / Pelaksanaan
1. Menyampaikan materi pelajaran
tentang peristiwa sekitar proklamasi
2. Membagi siswa dalam kelompok
3. Mengarahkan jalannya diskusi
kelompok dengan model STAD.
4. Mengendalikan jalannya cooperative
learning model STAD
3
3
2
2
III
.
C. Penutup
1. Membuat rangkuman
2. Pemberian tugas
2
2
Jumlah Skor 21
Persentase (%) 58,33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Berdasarkan hasil observasi siklus I pertemuan I diatas dapat
diketahui bahwa pada siklus I pertemuan I skor observasi mencapai
21 atau 58,33%. Skor ini sudah termasuk pada kategori baik. Jadi guru
dalam proses belajar mengajar sudah baik.
b. Siklus II pertemuan I
Tabel 12.Hasil Observasi Guru Tentang Proses Pembelajaran Siklus I
Pertemuan I
No
.
Aspek yang diamati Skor
I. A. Pendahuluan
1. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Membangkitkan minat siswa.
3. Apersepsi (menghubungkan pelajaran
dengan kehidupan nyata).
2
3
4
II. B. Kegiatan Inti / Pelaksanaan
1. Menyampaikan materi pelajaran
tentang peristiwa sekitar proklamasi
2. Membagi siswa dalam kelompok
3. Mengarahkan jalannya diskusi
kelompok dengan model STAD.
4. Mengendalikan jalannya cooperative
learning model STAD
4
3
3
3
III
.
C. Penutup
1. Membuat rangkuman
2. Pemberian tugas
3
2
Jumlah Skor 27
Persentase (%) 75
Berdasarkan hasil observasi siklus II perrtemuan I diatas dapat
diketahui bahwa pada siklus II pertemuan I skor observasi mencapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
27 atau 75%. Skor ini sudah termasuk pada kategori baik. Jadi guru
dalam proses belajar mengajar sudah baik.
c. Siklus I pertemuan II
Tabel 13. Hasil Observasi Guru Tentang Proses Pembelajaran
Siklus I Pertemuan II
No. Aspek yang diamati Penilaian
kualitatif
I. A. Pendahuluan
1. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Membangkitkan minat siswa.
3. Apersepsi (menghubungkan pelajaran
dengan kehidupan nyata)
2
2
4
II. B. Kegiatan Inti / Pelaksanaan
1. Mengarahkan jalannya presentasi
kelompok
2. Mengendalikan jalannya kegiatan
presentasi kelompok
3. Membahas materi pelajaran yang
penting dan belum dipahami
4. Melaksanakan tes individu
5. Menghitung nilai peningkatan individu
6. Menghitung skor kelompok
7. Memberikan penghargaan bagi tiap-
tiap kelompok
3
3
4
3
3
2
3
III. C. Penutup
1. Membimbing siswa membuat
kesimpulan akhir.
2. Pemberian tugas
3
3
Jumlah 35
Persentase (%) 72,91
Berdasarkan hasil observasi siklus I pertemuan II diatas dapat
diketahui bahwa pada siklus I pertemuan II skor observasi mencapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
35 atau 72,91%. Skor ini sudah termasuk pada kategori baik. Jadi
guru dalam proses belajar mengajar sudah baik.
d. Siklus II pertemuan II
Tabel 14.Hasil Observasi Guru Tentang Proses Pembelajaran
Pembelajaran Siklus II Pertemuan II
No. Aspek yang diamati Penilaian
kualitatif
I. A. Pendahuluan
1. Menyampaikan tujuan
pembelajaran.
2. Membangkitkan minat siswa.
3. Apersepsi (menghubungkan
pelajaran dengan kehidupan
nyata)
3
4
4
II. B. Kegiatan Inti / Pelaksanaan
1. Mengarahkan jalannya presentasi
kelompok
2. Mengendalikan jalannya kegiatan
presentasi kelompok
3. Membahas materi pelajaran yang
penting dan belum dipahami
4. Melaksanakan tes individu
5. Menghitung nilai peningkatan
individu
6. Menghitung skor kelompok
7. Memberikan penghargaan bagi
tiap-tiap kelompok
4
4
3
4
3
3
4
III. C. Penutup
1. Membimbing siswa membuat
kesimpulan akhir.
2. Pemberian tugas
4
3
Jumlah 43
Persentase (%) 89,58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Berdasarkan hasil observasi siklus II pertemuan II diatas dapat
diketahui bahwa pada siklus II pertemuan II skor observasi mencapai
43 atau 89,58%. Skor ini sudah termasuk pada kategori sangat baik.
Jadi guru dalam proses belajar mengajar sudah sangat baik.
C. Peningkatan Pada Siswa, Guru dan Kelas
1. Peningkatan pada siswa
Pembelajaran IPS dengan menggunakan metode Cooperative learning
model Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. Peningkatan itu tidak hanya pada nilai siswa akan tetapi
perilaku siswa dalam kerja kelompok. Berdasarkan observasi dan tanyajawab,
banyak siswa yang tidak menyukai pelajaran IPS dikarenakan metode yang
digunakan guru dan materi yang dipelajari terlalu luas. Dengan metode ini
diharapkan nilai siswa meningkat atau dapat mencapai KKM serta siswa dapat
bekerja sama dengan baik.
Pada awal siklus I terlihat siswa antusias saat belajar dalam kelompok,
walaupun rasa egois masih tinggi, misalnya mengerjakan lembar kerja
kelompok sendirian. Selain itu pembagian kerja juga belum merata dan
sebagian siswa dalam kelompok mendiskusikan jawaban tanpa mendengarkan
pendapat anggota yang lain. Siswa masih merasa malu dan saling menunjuk
dalam maju ke depan mempresentasikan hasil diskusi dengan kelompoknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Dengan menggunakan metode Cooperative learning model Student
Teams Achievement Division (STAD), guru mendesain pembelajaran dan
mengarahkan siswa menjadi bisa berinteraksi dan menjalin kerjasama dalam
kelompoknya, menghargai pendapat orang lain serta berdiskusi mencari
jawaban sesuai kesepakatan kelompok. Siswa dapat beradaptasi dan menjadi
lebih aktif. Pada pertemuan berikutnya siswa sudah tidak malu-malu dalam
menyampaikan pendapatnya, saat presentasi timbul kesadaran memberikan
kesempatan kelompok lain untuk berpendapat sehingga suasana diskusi
menjadi lebih hidup.
Materi yang diajarkan menjadi lebih bermakana dan lebih mudah
difahami karena pembelajaran diorentasikan pada siswa. Dengan metode ini
nilai siswa menjadi lebih meningkat dan seluruh nilai siswa dapat mencapai
KKM. Selain peningkatan diatas siswa juga lebih kreatif dan berani
menyampaikan pendapat.
2. Peningkatan pada guru
Pembelajaran menggunakan metode Cooperative learning model
Student Teams Achievement Division (STAD) dapat memberikan pengetahuan
yang baru bagi guru dan dapat dijadikan referensi dalam mendesain
pembelajaran, namun harus disesuaikan dengan materi yang bersangkutan.
Guru menjadi lebih kreatif dalam memilih dan menggunakan metode yang
akan diterapkan dalam pembelajaran sehingga lebih bervariasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Pada awal pertemuan guru masih kurang faham dengan cara
penggunaan metode pembelajaran ini, pada saat proses pembelajaran
berlangsung masih terlihat kurang menyenangkan. Kegiatan diskusi siswa
juga masih sedikit terhalang oleh ketidakpahaman guru terhadap metode ini
sehingga guru tidak banyak mengarahkan siswa dalam berdiskusi dan
treatment yang diberikan guru kepada siswa belum maksimal.Pada siklus II
guru sudah faham dengan penggunaan metode ini dan sudah mulai terbiasa
sehingga pembelajaran berjalan dengan baik dan sesuai rencana yang telah
disusun.
Guru semakin tertarik dan tertantang dalam menyajikan pembelajaran
yang kreatif, inovatif dan dapat memberikan motivasi bagi siswa menjadi
lebih aktif dalam belajar. Selain itu guru dapat membuat siswa menjadi lebih
faham dan mengerti tentang materi yang dipelajari.guru lebih bisa memahami
dan menguasai kondisi kelas yang dapat diatasi dengan metode ini.
3. Peningkatan pada kelas
Pembelajaran dengan menggunakan metode Cooperative learning
model Student Teams Achievement Division (STAD) ini memberikan suasana
yang berbeda dibanding pembelajaran sebelumnya.Suasana kelas menjadi
lebih hidup dan menyenangkan, situasi kelas lebih kondusif dalam
pelaksanaan pembelajaran.Kondisi awal kelas sebelum diterapkan metode ini
sudah baik tetapi belum maksimal.Siswa hanya mendengarkan penjelasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
guru tanpa diberi kesempatan berdiskusi dan menyampaikan pendapat.Dengan
keadaan seperti itu siswa kurang aktif dan suasana kelas tidak menyenangkan.
Dengan metode Cooperative learning model Student Teams
Achievement Division (STAD) kondisi dan suasana kelas menjadi lebih
menyenangkan karena dengan diterapkannya metode ini terjadi proses diskusi
didalam kelas dan kerjasama antar siswa dalam kelompok dapat terjalin.
Pembelajaran menjadi lebih aktif, siswa sangat antusias dalam menyampaikan
pendapat.Kondisi kelas juga terkontrol dengan baik oleh guru karena siswa
mampu menjaga ketertiban selama pembelajaran.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil belajar siswa di SD Negeri Brosot dikelas V pada mata pelajaran
IPS materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan dapat ditingkatkan dengan
menggunakan metode Cooperative learning model Student Teams Achievement
Division (STAD), hal tersebut dapat diketahui berdasarkan pelaksanaan
pembelajaran dan hasil refleksi selama pembelajaran siklus I dan Siklus II.
Peningkatan tersebut dapat terlihat pada hasil belajar IPS yang terus
meningkat dari pre test ke Siklus I dan ke Siklus II.Peningkatan hasil belajar
siswa sebanding dengan peningkatan keaktifan siswa terhadap
pembelajaran.Dengan kenaikan keaktifan siswa tersebut membuktikan bahwa
penggunaan metode Cooperative learning model Student Teams Achievement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Division (STAD)sesuai untuk mengajar IPS dengan materi perjuangan
mempertahankan kemerdekaan dan dapat meningkatkan nilai hasil belajar.
Hasil belajar dalam mata pelajaran IPS sebelum adanya tindakan masih
kurang.Kurangnya hasil belajar ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata siswa yang
masih berada dibawah KKM yang ditentukan.Hal tersebut dikarenakan metode
pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi, guru tidak melibatkan
siswa secara langsung dalam pembelajaran dan banyak siswa yang tidak minat
terhadap mata pelajaran IPS sehingga tidak konsentrasi dalam mengikuti
pembelajaran, sering mengobrol saat dijelaskan.
Dalam pembelajaran perjuangan mempertahankan kemerdekaan
menggunakan cooperative learning model StudentTeams Achievement Division
(STAD), siswa didorong untuk berlatih bekerjasama, berdiskusi dengan
temannya, berani mengungkapkan ide serta hasil kerjanya dan mampu
bekerjasama dalam kelompok. Dengan kerjasama yang baik akan diperoleh hasil
belajar yang lebih baik pula. Belajar kelompok dapat mengurangi sifat egois pada
siswa dan dapat meningkatkan cara berpikir siswa dalam memecahkan masalah
dengan baik.
Hasil observasi dalam proses pembelajaran pada siklus I pertemuan
pertama siswa belum faham dengan metode yang diterapkan. Guru belum
maksimal dalam mengatur jalannya pembelajaran, selain itu masih ada siswa
yang berbicara saat guru menerangkan, siswa belum semua aktif mengikuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
kegiatan pembelajaran dan masih ada siswa yang bermain sendiri dengan
temannya.Guru perlu perbaikan dalam pemberian motivasi dan acuan yang
selanjutnya diperbaiki pada pertemuan kedua.Dalam pertemuan keduasiswa sudah
cukup aktif berdiskusi,banyak siswa yang aktif dalam proses pembelajaran dan
mengikuti pembelajaran dengan baik.Pada siklus I ini kerjasama siswa sudah
cukup terbina, dan dapat dikatakan siswa aktif dalam kerjasama dengan skor 11,5,
sedangkanaktivitas siswa selama proses pembelajaran termasuk dalam kategori
baik dengan jumlah 17 atau 70,83%. Akhir siklus guru memberikan penghargaan
kelompok pada masing-masing kelompok sesuai nilai yang dicapai yaitu 1
kelompok berpredikat baik, 3 kelompok berpredikat hebat dan 1 kelompok yang
baru berpredikat super.
Berdasarkan refleksi dari siklus I pembelajaran siklus II telah
diperbaiki.Pada pertemuan pertama siswa sangat antusias untuk melaksanakan
belajar kelompok dengan anggota kelompok yang berbeda dengan siklus I, semua
siswa terlihat aktif berdiskusi. Kerjasama dalam kelompokpun sudah terlihat
jelas. Pada siklus II kerjasama siswa tergolong sangat baik dengan rata-rata 16.
Sedangkan aktivitas siswa selama proses pembelajaran termasuk dalam kategori
sangat baik dengan jumlah 23 atau 95,83%. Pembelajaran pada siklus II ini sudah
berhasil dengan baik atau indikator keberhasilan yang telah ditentukan sudah
tercapai. Siswa menjadi lebih semangat dan antusias saat guru memberikan
penghargaan kepada kelompok yang berpredikat super. Untuk mengetahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
peningkatan persentase ketuntasan tiap siklus dapat dilihat pada grafik dibawah
ini:
Gambar 7. Grafik peningkatan persentase ketuntasan
Berdasarkan hasil evaluasi sebelum tindakan jumlah nilai siswa yang
tuntas pada pratindakan sebanyak 8 anak atau 25,8% dan pada siklus I mengalami
peningkatan yaitu 16 anak yang nilainya tuntas atau 51,6%, dan pada siklus II
seluruh siswa dikelas berjumlah 31 siswa tuntasatau 100%. Dengan demikian
seluruh nilai siswa sudah mencapai Kriteria ketuntasan Minimal(KKM) yang
ditetapkan.
Dari hasil observasi yang dilakukan, dapat diketahui bahwa kemampuan
bekerjasama siswa dalam belajar kelompok meningkat dari rata-rata skor 11,5
menjadi skor 16. Dari keenam kelompok yang telah dibentuk, pada siklus I hanya
ada 1 kelompok saja yang menjadi kelompok sangat aktif dan memiliki kerjasama
yang baik. Pada siklus II terdapat 4 kelompok yang menjadi kelompok sangat
026%
052%
100%
000%
020%
040%
060%
080%
100%
120%
pre test siklus I siklus II
pre test
siklus I
siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
aktif dan memiliki kerjasama yang baik. Sedangkan 2 kelompok lainnya menjadi
kelompok yang aktif. Kerjasama siswa dengan menggunakan cooperative
learning model STAD sangat tepat karena melatih siswa hidup dalam lingkungan
sosial.
Berdasarkan hasil belajar IPS siswa pada siklus I dan II dapat dilihat
pencapaian hasil belajar siswa menunjukkan bahwa nilai siswa meningkat dari
nilai pre test hingga nilai pada siklus II. Ini dapat dilihat dari total hasil belajar
siswa yang semula berjumlah 184 dengan rata-rata kelas 5,93, pada siklus I
meningkat menjadi 209,5 dengan rata-rata kelas 6,75. Sedangkan pada siklus II
juga mengalami peningkatan dari total hasil belajar siswa pada siklus I yang
berjumlah 209,5 dengan rata-rata kelas 6,75meningkat menjadi 249 dengan rata-
rata kelas 8,03. Untuk mengetahui peningkatan rata-rata kelas dapat dilihat pada
gambar 7 dibawah ini.
Gambar 8. Grafik Peningkatan nilai rata-rata kelas
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Pre Test Siklus I Siklus II
5,9 6,75
8,03
Pre Test Siklus I Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Analisis hasil observasi dan tes hasil belajar pada siklus II menunjukan
adanya peningkatan hasil belajar siswa dan kemampuan kerjasama siswa yang
dibuktikan dengan hasil observasi dan hasil belajar siswa pada tiap pertemuan.
Selain peningkatan skor dalam pembelajaran, siswa nampak aktif, kreatif, dan
senang dalam melakukan kegiatan-kegiatan dalam pembelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa
penerapancooperative learning model StudentTeams Achievement Division
(STAD), dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS pada
materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan di kelas VB SD Negeri Brosot,
Kulon Progo, Tahun Pelajaran 2010/2011.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
BAB V
KESIMPULAN, SARAN-SARAN, DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dibahas pada bab
sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Penerapan cooperative learning tekhnik STAD meningkatkan prestasi
belajar IPS kelas V SD Muhammadiyah Kalinampu II Tahun ajaran
2013/2014 dengan langkah-langkah :
a. Tahap pertama: persiapan pembelajaran.
Persiapan pembelajaran meliputi: persiapan materi yang akan
diajarkan dan telah dirancang sedemikian rupa untuk pembelajaran
secara kelompok, menempatkan siswa secara heterogen, menentukan
skor dasar dengan memberikan tes kemampuan prasyarat atau tes
pengetahuan awal, nilai siswa pada semester sebelumnya dapat
digunakan sebagai skor dasar.
b. Tahap kedua: penyajian materi
Tahap penyajian materi ini menggunakan waktu sekitar 20-45
menit.Setiap pembelajaran dengan tekhnik ini selalu dimulai dengan
penyajian materi oleh guru.Dalam penyajian, kelas dapat digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
tekhnik ceramah, Tanya jawab, diskusi, dan sebagainya, disesuaikan
dengan isi bahan ajar dan kemampuan pembelajar.
c. Tahap ketiga:kegiatan belajar kelompok
Pada awal pelaksanaan kegiatan kelompok dengan tekhnikStudent
Team Achievement Division (STAD) diperlukan adanya diskusi
dengan siswa tentang ketentuan-ketentuan yang berlaku didalam
kelompok kooperatif.Hal-hal yang perlu dilakukan pembelajar untuk
menunjukkan tanggungjawab terhadap kelompoknya.
d. Tahap keempat:pemeriksaan terhadap hasil kegiatan kelompok
Pemeriksaan terhadap hasil kegiatan kelompok dilakukan dengan
mempresentasikan hasil kegiatan kelompok didepan kelas oleh wakil
dari setiap kelompok.Kegiatan ini dilakukan secara bergantian.Pada
tahap ini pula dilakukan pemeriksaan hasil kegiatan kelompok dengan
memberikan kunci jawaban dan setiap kelompok memeriksa sendiri
hasil pekerjaaannya serta memperbaiki jika masih terdapat kesalahan-
kesalahan.
e. Tahap kelima:siswa mengerjakan soal-soal tes secara individual
Pada tahap ini setiap siswa harus memperhatikan kemampuannya dan
menunjukkan apa yang diperoleh pada kegiatan kelompok dengan cara
menjawab soal tes sesuai dengan kemampuannya. Siswa dalam tahap
ini tidak diperkenankan bekerjasama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
f. Tahap keenam:pemeriksaan hasil tes
Pemeriksaan hasil tes dilakukan oleh guru, membuat daftar skor
peningkatan setiap individu, yang kemudian dimasukkan menjadi skor
kelompok.Peningkatan rata-rata skor setiap individual merupakan
sumbangan bagi kinerja pencapaian kelompok.
g. Tahap ketujuh:penghargaan kelompok
Setelah diperoleh hasil kuis, kemudian dihitung skor peningkatan
individu berdasarkan selisih perolehan skor kuis terdahulu(skor dasar)
dengan skor kuis terakhir
2. Cooperative learning tekhnik STAD yang diterapkan dalam pembelajaran
IPS materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan dapat meningkatkan
hasil belajar IPS siswa kelas V SD Muhammadiyah Kalinampu II. Dari hasil
penelitian rata-rata hasil belajar siswa naik dari nilai pratindakan 5,93, siklus
pertama 6,75 dan pada siklus II naik menjadi 8,03. Untuk persentase
ketuntasan belajar siswa pada pratindakan 25,8% meningkat menjadi 51,6%
pada siklus I dan meningkat lagi pada siklus II yaitu 100%. Dengan
demikian indikator keberhasilan dapat tercapai pada siklus II.
B. Saran-Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis mengajukan saran sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Siswa disarankan untuk mengikuti pembelajaran secara aktif, berani
menyampaikan pendapat, bertanya apabila belum faham materi yang
disampaikan guru dan meningkatkan kerja sama antar siswa dalam
berdiskusi, sehingga siswa dapat menambah wawasan serta mendalami materi
yang dipelajari. Dengan demikian pembelajaran dapat berlangsung secara
efektif dan efisien.
2. Bagi Guru
Penerapan cooperative learning tekhnik STAD dalam pembelajaran
sebaiknya direncanakan secara lebih baik agar pembelajaran dapat lebih
efektif dan menyenangkan. Pembelajaran ini merubah cara-cara guru dalam
proses pembelajaran, yaitu guru bukan satu-satunya sumber belajar bagi
siswa. Paradigma pembelajaran yang berpusat pada guru (Teacher Centered)
harus diubah menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa (Student
Centered).
3. Bagi Sekolah
Cooperative learning tekhnik STAD dalam pembelajaran dapat dijadikan
sebagai pilihan dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa, dengan
demikian dapat meningkatkan mutu sekolah dalam memperbaiki proses
pembelajaran dan hasil belajar. Kepala sekolah dapat mendorong guru untuk
lebih kreatif dalam mengembangkan metode.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
C. Rekomendasi
Cooperative learning tekhnik STAD dapat diterapkan pada pembelajaran IPS
dengan memperhatikan karakteristik materi pokoknya, karena berdasarkan
penelitian yang dilakukan dapat meningkatkan hasil belajar siswa, keaktifan dan
kerjasama dalam kelompok lebih terjalin dengan baik. Selain itu Cooperative
learning tekhnik STAD dapat diterapkan oleh guru untuk melatih siswa
bekerjasama, berkomunikasi, berpartisipasi, keberanian berpendapat, memecahkan
masalah dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu metode ini
dapat digunakan dalam pembelajaran selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
DATA NAMA SISWA KELAS VB
SD NEGERI BROSOT TAHUN AJARAN 2010/2011
No. No. Induk Nama Jenis Kelamin
1 167 Rusyadi L
2 294 Eva Trisnawati P
3 310 Bayu Budiyati Nugroho L
4 342 Ayu Krisna M P
5 330 Anjar Sudiyani P
6 331 Akhmad Hakim L
7 333 Mahardhika Faris L
8 334 Annisa Sekar Wardaya P
9 336 Luthfi Nur Azizah P
10 337 Rahardian Cahyo K L
11 338 Galih Sasono G L
12 339 Satrio Agung L
13 371 Riski Novita Sari P
14 344 Mardalena Tri K P
15 347 Khofifah Devi P
16 359 Mustafa Hanif L
17 350 Vidya Wulandaru P
18 353 Adinda Riski P
19 355 Hafidz Taufik A L
20 359 Arief Dwi L
21 360 Elvina Jati P P
22 363 Eri Susanti P
23 336 Fahma Nuril A P
24 368 Fajriatun P
25 369 Miftahul Roy Ramadhan L
26 375 Hanung Eka L
27 378 Meysa Linda P
28 379 Naufal Arian P
29 380 Dita Alvina Sari P
30 381 Fifi Puspita Sari P
31 446 Aji Tasyid syakuri L
Keterangan: L : Laki-laki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
P : Perempuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
KISI-KISI TES EVALUASI SIKLUS I
1. Kisi-kisi Soal Tertulis
No. Materi Jumlah soal tes tulis
PG
1. Usaha dalam perjuangan mempertahankan
kemerdekaan melalui jalur fisik.
9
2. Tanggal dan tokoh penting yang terlibat
dalam perjuangan mempertahankan
kemerdekaan.
11
Jumlah Total Soal 20
2. Penyebaran Butir Soal
No. Materi No.Butir Jumlah
1. Usaha dalam perjuangan
mempertahankan kemerdekaan
melalui jalur fisik.
1,6,7,12,13,17,
18,19,20
9
2. Tanggal dan tokoh penting yang
terlibat dalam perjuangan
mempertahankan kemerdekaan.
2,3,4,5,8,9,10,
11,14,15,16
11
Jumlah 20 20
Keterangan :
PG = Pilihan Ganda
Nomor 1-20 = Soal pilihan ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
KISI-KISI TES EVALUASI SIKLUS II
1. Kisi-kisi Soal Tertulis
No. Materi Jumlah soal tes tulis
PG
1. Tanggal penting dalam usaha diplomasi 2
2. Perjuangan diplomasi dan pengakuan
kedaulatan dalam mempertahankan
kemerdekaan
8
3. Menghargai jasa dan tokoh-tokoh
perjuangan mempertahankan kemerdekaan
4
4. Tempat-tempat penting yang digunakan
dalam usaha diplomasi.
6
Jumlah Total Soal 20
2. Penyebaran Butir Soal
No. Materi No.Butir Jumlah
1. Tanggal penting dalam usaha
diplomasi
10,17 2
2. Perjuangan diplomasi dan
pengakuan kedaulatan dalam
mempertahankan kemerdekaan
3,5,7,9,16,18,19,20 8
3. Menghargai jasa dan tokoh-
tokoh perjuangan
mempertahankan kemerdekaan
2,6,8,12 4
4. Tempat-tempat penting yang
digunakan dalam usaha
diplomasi.
1,4,11,13,14,15 6
Jumlah 20 20
Keterangan :
PG = Pilihan Ganda
Nomor 1-20 = Soal pilihan ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Nama Sekolah : SD Negeri Brosot
Mata Pelajaran : IPS
Kelas / Semester : V / II
Alokasi Waktu : 2 x pertemuan (5 X 35 menit)
Standar kompetensi
Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Kompetensi Dasar
Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.
Indikator
i. Psikomotorik : Membuat ringkasan tentang nama perundingan, tokoh, kejadian
dan isi perjanjian
ii. Afektif : Menghayati dan mendengarkan peristiwa perjuangan dengan jalur
Diplomasi
iii Kognitif : Menceritakan perjuangan diplomasi untuk mempertahankan
kemerdekaan melalui jalur perundingan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
I. Tujuan Pembelajaran
Melalui pengamatan dan bimbingan guru :
Siswa dapat membuat ringkasan tentang nama perundingan, tokoh, kejadian dan
isi perjanjian dengan urut dan benar.
Siswa dapat menghayati dan mendengarkan peristiwa perjuangan dengan jalur
Diplomasi
Siswa dapat menceritakan perjuangan diplomasi untuk mempertahankan
kemerdekaan melalui jalur perundingan dengan tepat.
II. Materi Ajar
Perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
Perjuangan Diplomasi untuk mempertahankan kemerdekaan
III. Model pembelajaran dan Metode Pembelajaran
1.Model Pembelajaran : kooperatif tipe STAD
2.Metode Pembelajaran : Diskusi, Kerja kelompok, Tanya jawab, presentasi
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan I
A. Kegiatan Awal
1. Guru membuka pelajaran dengan salam
2. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa”perjuangan dengan
cara apa yang ditempuh bangsa Indonesia dalam mempertahankan
kemerdekaan selain dengan jalur fisik atau pertempuran? ”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
B. Kegiatan Inti
1. Guru mengemukakan konsep dan materi yang akan ditanggapi oleh siswa
2. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang macam-macam perjuangan
bangsa Indonesia yang ditempuh dengan jalur diplomasi/perundingan
3. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok dengan pembagian secara heterogen
berdasarkan hasil pos tes siklus I
4. Setiap kelompok membuat ringkasan tentang nama perundingan, tokoh,
kejadian dan isi perjanjian dalam perjuangan diplomasi untuk
mempertahankan kemerdekaan melalui jalur perundingan.
5. Guru mengarahkan dan membantu siswa cara mengerjakan LKS secara
mudah.
C. Kegiatan Akhir
1. Siswa mengumpulkan hasil kerja kelompok untuk dibahas pada pertemuan
berikutnya.
2. Guru menutup pelajaran.
Pertemuan II
A. Kegiatan Awal
1. Guru mengawali pelajaran dengan salam dan berdoa.
2. Guru membagikan kembali hasil kerja kelompok yang telah dikerjakan pada
pertemuan sebelumnya.
B. Kegiatan Inti
1. Guru membagikan potongan kertas lipatan berisi nama perjanjian kemudian
perwakilan kelompok mengambilnya.
2. Tiap kelompok di beri kesempatan membacakan hasil diskusinya.
3. Tanya jawab dari kelompok lain
4. Dari hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai dengan
tujuan yang ingin di capai dan menarik kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
5. Guru memberikan soal Evaluasi siklus II untuk mengetahui kejelasan dan
pemahaman siswa setelah berdiskusi (dikerjakan secara individu).
6. Siswa dan guru membahas dan memeriksa hasil tes individu.
7. Siswa dan guru menghitung nilai peningkatan individu.
C. Kegiatan Akhir
1. Siswa dan guru menghitung skor kelompok.
2. Guru memberikan penghargaan kelompok.
3. Guru menutup pelajaran.
V. Alat / Bahan / Sumber
1. Ending S, Linda S. (2008). Ilmu Pengetahuan Sosial kelas 5. Jakarta: Aneka Ilmu.
2. Mastur, Widiarso Wiyono, Slamet. (2007). Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V.
Semarang: Aneka Ilmu.
3. Lembar kerja siswa
VI. Penilaian
Penilaian Tes
Jumlah Soal
Pilihan Ganda : 20
Penilaian
Skor benar tiap soal pilihan ganda : 1
Skor Akhir : jumlah Skor
2
Kulon Progo, April 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas V B
Sudariyah, S.Pd Esti Wulandari, S.Pd
NIP.19660514 198808 2001 NIP. 19820806 200501 2 010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
SILABUS
Siklus I
Nama Sekolah : SD Negeri Brosot
Mata Pelajaran : IPS
Kelas / Semester : V/II
Standar Kompetensi : Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan
Indonesia
Kompetensi Dasar
Materi pokok
Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
kognitif afektif psikomotor 5 JP ( 2X pertemuan)
Buku IPS
kelas lima
terbitan
Aneka Ilmu
Peralatan
lain yang
menunjang
Lembar
kerja siswa
Menghargai
perjuangan
para tokoh
dalam
mempertaha
nkan
kemerdekaan
.
Perjuangan
memperta-
hankan
kemerdeka
-an.
Mengurutkan tanggal
dan menjelaskan
peristiwa penting
dalam
mempertahankan
kemerdekaan
Indonesia.
mempresentasikan
hasil kerja kelompok
mengerjakan soal
secara individu dan
pembahasan
penghargaan kelompok
Menjelaskan
peristiwa dan
tokoh
penting yang
terjadi dalam
rangka
mempertaha
nkan
kemerdekaan
.
Memberikan
contoh cara
menghargai
perjuangan
para tokoh
dalam
mempertaha
nkan
kemerdekaan
.
Membuatgari
s waktu
rentang
tahapan
peristiwa
perjuangan
dalam
mempertahan
kan
kemerdekaan.
1. Penilaian
proses
2. Tes
tertulis
3. Penilaian
produk
4. Tugas
individu
dan
kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Kulon Progo, April 2011
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas V B
Sudariyah, S.Pd Esti Wulandari, S.Pd
NIP. 19660514 198808 2001 NIP.19820806 200501 2 010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
SILABUS
Siklus II
Nama Sekolah : SD Negeri Brosot
Mata Pelajaran : IPS
Kelas / Semester : V/II
Standar Kompetensi : Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan
Indonesia
Kompetensi Dasar
Materi pokok
Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
kognitif afektif psikomotor 5 JP ( 2X pertemuan)
Buku IPS
kelas lima
terbitan
Aneka Ilmu
Peralatan
lain yang
menunjang
Lembar
kerja siswa
Menghargai
perjuangan
para tokoh
dalam
mempertaha
nkan
kemerdekaan
.
Perjuangan
memperta-
hankan
kemerdeka
-an.
Menyebutkan dan
menjelaskan secara
ringkas peristiwa, isi
perjanijian nama tokoh
dan tempat kejadian.
mempresentasikan
hasil kerja kelompok
Guru membahas dan
menjelaskan hasil
diskusi
mengerjakan soal
secara individu dan
pembahasan
penghargaan kelompok
Menceritakan
perjuangan
diplomasi
untuk
mempertaha
nkan
kemerdekaan
melalui jalur
perundingan
Menghayati
dan
mendengarka
n peristiwa
perjuangan
dengan jalur
diplomasi
Membuat
ringkasan
tentang
nama
perundingan
tokoh,
kejadian dan
isi perjanjian
5. Penilaian
proses
6. Tes
tertulis
7. Penilaian
produk
8. Tugas
individu
dan
kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Kulon Progo, April 2011
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas V B
Sudariyah, S.Pd Esti Wulandari, S.Pd
NIP. 19660514 198808 2001 NIP. 19820806 200501 2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI