UPAYA PENGOBATAN SEPTIA

download UPAYA PENGOBATAN SEPTIA

of 30

Transcript of UPAYA PENGOBATAN SEPTIA

  • 7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA

    1/30

    UPAYA PENGOBATAN

    Penyusun :

    Anatasyalia (030.07.016)

    Septia Hapsari (030.07.237)

    KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

    PUSKESMAS KECAMATAN MAMPANG

    PERIODE 18 JUNI 2012 01 SEPTEMBER 2012

    FAKULTAS KEDOKTERAN TRISAKTI JAKARTA 2012

  • 7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA

    2/30

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Banyak upaya telah dilakukan untuk meningkatkan mutupelayanan pengobatan, namun

    dari berbagai studi dan monitoring yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa pengobatan

    belum dilakukan secara rasional. 1

    Penggunaan obat yang rasional adalah pemilihan dan penggunaan obat yang

    efektifitasnya terjamin serta aman, dengan mempertimbangkan masalah harga, yaitu dengan

    harga yang paling menguntungkan dan sedapat mungkin terjangkau.

    Faktor penyebab terjadinya ketidakrasionalan pengobatan antara lain kurang di

    gunakannya pedoman yang ada, kurang dimanfaatkannya sarana penunjang dioagnosa,

    kurangnya suplai obat serta belum adanya pedoman pembinaan yang terstruktur.

    Salah satu perangkat untuk tercapainya penggunaan obat rasional adalah tersedianya

    suatu pedoman atau standar pengobatan yang dipergunakan secara seragam pada pelayanan

    kesehatan dasar atau puskesmas.2

    Oleh karena kemajuan yang pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran maupun

    farmasi menuntut tersedianya suatu pedoman yang mengikuti perkembangan, sehingga perlu

    merevisi pedoman tersebut.1

    Latar Belakang

    Pelayanan kesehatan untuk masa yang akan datang semakin kompleks sejalan dengan

    adanya perubahan lingkungan dari masyarakat yang menyebabkan perubahan pola penyakit serta

    adanya perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran.1

    Oleh karenanya, puskesmas dalam menjalankan fungsinya untuk meningkatkan taraf

    kesehatan masyarakat melalui pembinaan dan pelayanan kesehatan dapat menggunakan segala

    ii

    http://www.puskel.com/pelayanan/program-puskesmas/http://www.puskel.com/pelayanan/program-puskesmas/
  • 7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA

    3/30

    macam sumber daya yang ada di wilayah kerja, baik dengan sektor kesehatan maupun sektor lain

    yang terkait, serta sektor swasta. Dan agar fungsi puskesmas dapat terlaksana dengan baik, perlu

    adanya peningkatan kemampuan manajemen di bidang pelayanan yang diberikan maupun

    pengorganisasian yang terintegrasi lebih baik. Dalam makalah ini yang dibahas adalah upaya

    pengobatan dasar di puskesmas.

    Permasalahan1

    Upaya pengobatan di puskesmas sebagian besar berhadapan dengan permasalahan fisik

    dan mental yang timbul dalam kehidupan sehari-hari dari Pengguna Jasa Pelayanan Kesehatan

    (PJPK) dan keluarganya. Dinamika kehidupan manusia banyak sekali berhubungan dengan

    masalah kesehatan yang timbul akibat kondisi lingkungan dan status sosial yang beragam.

    Beberapa masalah kesehatan mempunyai insidens yang sering ditemukan pada pelayanan

    medik Puskesmas, yaitu pelayanan lini terdepan adalah penyakit yang dapat hilang dan sembuh

    sendiri, yaitu penyakit swa sirna (self limiting diseases), masalah somatik yang timbul oleh

    pengaruh stress (tekanan psikis), permasalahan penyakit akibat gaya hidup dan budaya, penyakit

    infeksi akut maupun kronik, permasalahan usia lanjut, permasalahan endokrin dan permasalahan

    nutrisi. Prinsip penatalaksanaan pelayanan yang diselenggarakan adalah sesuai dengan

    manajemen pelayanan medik menyeluruh terpadu.

    iii

  • 7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA

    4/30

    BAB II

    PENGERTIAN UPAYA PENGOBATAN

    Pengobatan rasional menurut WHO 1987 yaitu pengobatan yang sesuai indikasi,

    diagnosis, tepat dosis obat, cara dan waktu pemberian, tersedia setiap saat dan harga terjangkau. 1

    Untuk menjamin efektifitas dan keamanan, pemberian obat harus dilakukan secara rasional, yang

    berarti perlu dilakukan diagnosis yang akurat, memilih obat yang tepat, serta meresepkan obat

    tersebut dengan dengan dosis, cara, interval serta lama pemberian yang tepat.

    Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas pertama kali diterbitkan pada tahun 1985 dan

    mendapat tanggapan yang sangat menggembirakan bagi pelaksana pelayanan kesehatan dasar.

    Telah pula dicetak ulang beberapa kali dan terakhir tahun 2002 tanpa merubah isinya.2

    Pengobatan merupakan suatu proses ilmiah yang dilakukan oleh dokter berdasarkan

    temuan-temuan yang diperoleh selama anamnesis dan pemeriksaan. Dalam proses pengobatan

    terkandung keputusan ilmiah yang dilandasi oleh pengetahuan dan keterampilan untuk

    melakukan intervensi pengobatan yang memberi manfaat maksimal dan resiko sekecil mungkin

    bagi pasien. Hal tersebut dapat dicapai dengan melakukan pengobatan yang rasional.1

    Pelayanan pengobatan adalah pelayanan medik yang dilakukan oleh pelaksana pelayanan

    (dokter) baik secara sendiri ataupun atas koordinasi bersama dengan sesama profesi maupun

    pelaksana penunjang pelayanan kesehatan lain sesuai dengan wewenangnya, untuk

    menyelesaikan masalah kesehatan dan menyembuhkan penyakit yang ditemukan dari pengguna

    jasa pelayanan keshatan, dengan untuk memandang umur dan jenis kelamin yang dapat

    diselenggarakan pada ruang masalah. 2

    iv

  • 7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA

    5/30

    BAB III

    TUJUAN

    Tujuan Umum

    Tujuan umum upaya pengobatan adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dengan

    memberikan pelayanan kuratif.1

    Tujuan Khusus

    Tujuan Pedoman Pengobatan dikelompokkan dalam beberapa hal:1

    a. Mutu Pelayanan Pengobatan.

    Oleh karena Pedoman Pengobatan hanya memuat obat yang terpilih untuk masing-masing

    penyakit / diagnosis.

    b. Standar Profesi.

    Senantiasa menjadi standar profesi setinggi-tingginya karena disusun dan diputuskan atas

    kesepakatan para ahli.

    c. Pengamanan Hukum.

    Merupakan landasan hukum dalam menjalankan profesi karena disusun dan disepakati para

    ahli dan diterbitkan oleh pemerintah.

    d. Kebijakan dan Manajemen Obat.

    Perencanaan obat yang digunakan akan lebih tepat, secara langsung dapat mengoptimalkan

    pembiayaan pengobatan.

    v

  • 7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA

    6/30

    BAB IV

    SASARAN DAN KEGIATAN

    Sasaran

    Sasaran upaya pengobatan yang diselenggarakan Puskesmas adalah semua anggota masyarakat

    dengan tidak memandang umur dan tidak membedakan strata sosial. 1

    Ciri masalah yang dilayani :

    gejala/keluhan dan status klinik yang tidak terlalu ekstrim.

    dapat diatasi segera.

    penyebab bukan patologi berat (seperti DM berat, hipertensi tak terkendalikan, malignansi,

    adanya gejala sistemik berat, preforasi alat dalam).

    Rincian Kegiatan

    Kegiatan Uraian Kegiatan Pelaksana

    Anamnesa Sapa dengan baik PJPK yang datang

    Pahami keluhan dan gejala secara holistik

    Perhatikan tanda vital dan profil umum

    Biarkan PJPK bercerita sendiri tentang

    riwayat penyakitnya dan pengobatannya

    Pemeriksaan Pemeriksaan secara holistik dari aspek Dokter Puskesmas

    vi

  • 7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA

    7/30

    secara holistik

    dari aspek fisik

    mental dan

    sosial daripenyakit

    fisik, mental dan sosial

    Lokasi keluhan

    Faktor penentu yang ada :

    Risiko bila ada alergi, kehamilan,

    kelainan perilaku

    Berat ringannya secara klinis

    Pengaruh lain dari penyakit

    Bila sulit diketahui dapat dilakukan

    pemeriksaan laboratorium dan radiologik

    sesuai dengan indikasi dan kemampuan

    Penata laboran

    Penata radiologik

    Diagnosa Berdasarkan keluhan, hasil pemeriksaan Dokter Puskesmas

    Tindakan :

    Medikamentosa

    Pengobatan yang dapat diberikan adalah :

    Anti mikrobiota

    Anti fungi

    Analgesik-antipiretik

    Anti inflamasi non steroid (AINS)

    Antiepilepsi, antikonvulsi

    Antidepresi, antipsikotik

    Hipnotik sedatif

    Obat antihipertensi dan penyakit jantung

    Obat antisyok

    vii

  • 7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA

    8/30

    Obat mengatasi keluhan pernafasan

    Obat mengatasi dispepsia dan nyeri

    abdomen

    Antiseptik saluran kemih

    Kontraseptik

    Antiseptik desinfektans

    Obat haematopoitik

    Obat untuk kebidanan

    Obat topikal kulit

    Obat topikal mata

    Obat gigi

    Obat hemoroid

    Vitamin dan mineral, lain-lain

    - Anamnesa

    lengkap

    Anamnesa dan rekam medik dikirimkan

    dengan surat rujukan pada operator

    Dokter, perawat

    Tindakan

    Konseling

    khusus

    Konseling padapelayanan terpadu untuk

    masalah :

    Kesehatan remaja

    Ruang konseling

    khusus Dilaksanakan

    oleh : dokter, perawat

    Tindakan

    evaluasi

    pelayanan

    Ketepatan dosis/tindakan

    Kesembuhan

    Mutu

    viii

  • 7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA

    9/30

    Tindakan

    evaluasi

    administratif

    Pengisian rekam medik

    Penilaian epidemiologik

    Biaya

    Komponen Pelayanan

    Kegiatan Petugas Pelaksana Keterangan

    Pelayanan ambulans Perawat merangkap sapir,

    perawat kesehatan, perawat gigi

    Milik

    puskesmas/jaringan

    panggilan segera

    Pelayanan administrasi Perawat

    Pelayanan obat-obatan Petugas farmasi Terapi cairan,

    inhalasi, obat; oral

    suppositoria, naso

    gastrik tube,

    orofaringeal tube,

    endotrakheal tube

    oksigen, infus set,

    suntikan, vaksin

    tetanus, antiseptik,

    kateter

    Perlengkapan medik Petugas/perawat perlengkapan Minor set jahit

    Mayor set tindakan

    sederhana

    ix

  • 7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA

    10/30

    Bidai

    Pelayanan

    kecelakaan/muskuloskeletal,

    trauma organ lain

    Dokter puskesmas, konsulen

    panggilan, perawat, dokter gigi,

    perawat gigi, penata radiologik

    Penanganan luka

    terbuka

    Penanganan fraktur

    sederhana

    Kedaruratan medik;

    penyakit akut, kronis darurat

    Tim medik untuk : kegawatan

    nafas, resusitasi jantung paru-

    otak, penurunan kesadaran,

    status konvulsi

    Penanganan

    keadaan akut ABC

    (Airway, Breathing,

    Circulation)

    Pemeriksaan laboratorium Penata laboratorium, perawat Darah, urin, konsul;

    faal ginjal,

    elektrolit, gas darah

    (pemeriksaan pada

    laboratorium

    terdekat)

    Pemeriksaan ECG Perawat, dokter

    BAB V

    PELAKSANAAN DI PUSKESMAS

    Pelayanan yang terdapat di Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan dilakukan oleh petugas

    yang dilaksanakan di dalam gedung puskesmas dan di luar gedung puskesmas (pusling).Berikut

    ini adalah 10 penyakit terbanyak di Puskesmas Kecamatan Mampang pada tahun 2011 :3

    x

  • 7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA

    11/30

    SEPULUH PENYAKIT TERBANYAK PUSKESMAS KECAMATAN MAMPANG PADA

    TAHUN 2011

    NO KODE JENIS PENYAKIT JUMLAH

    %

    1 1302 Infeksi akut pada saluran

    pernafasan

    8.604 42.49

    2 2200 Penyakit lainnya 3729 18.41

    3 2100 Peny. Pada sistem otot dan

    jaringan pengikat

    1.467 3.93

    4 2002 Penyakit Kulit Alergi 1.320 6.51

    5 0102 Diare (termasuk kolera) 1238 6.11

    6 1502 Penyakit Pulpa dan Jaringan

    Periapikal

    1087 5.36

    7 1301 Tonsilittis 903 4.46

    8 1200 Penyakit Darah Tinggi 767 3.78

    9 2001 Penyakit Kulit Infeksi 652 3.22

    10 1303 Penyakit lain pada saluran

    pernafasanatas

    479 2.36

    JUMLAH 20.246

    1. Penyelesaian masalah infeksi sistemik

    Kegiatan Uraian Kegiatan Keterangan

    Tindakan dan Tetapkan organ sistem tubuh yang terkena Faktor penentu dan

    xi

  • 7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA

    12/30

    pengobatan infeksi; kelenjar, sistem hematopoitik,

    humoral tubuh

    usia jenis kelamin

    Tetapkan penyebab infeksi (semua golongan

    umur)

    Penyebab jenis

    mikrobiota, parasit,

    virus, cacing, sumber

    penyebab manusia

    (anak-anak DPT,

    polio, campak,

    gondongan, cacar air)

    Keadaan keseimbangan elektrolit

    Keseimbangan suhu

    Host : keadaan umum,

    tanda vital, status gizi,

    derajat, malignansi,

    penyakit

    keseimbangan fungsi

    organ terpadu

    Malignansi penyakit dengan infeksi luka Lingkungan : hospes

    perantara, sumber

    penularan manusia

    Rujukan Atasi keluhan dan berikan simptomatik

    cegah keadaan untuk menjadi lebih buruk

    yaitu tindakan :

    untuk menurunkan suhu

    menyeimbangkan cairan, elektrolit tubuh

    nutrisi tubuh

    oksigenasi, pernapasan

    Untuk menurunkan

    suhu tidak dibenarkan

    menggunakan

    kompres es, kipas

    angin

    xii

  • 7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA

    13/30

    Pemulihan Tindakan terhadap penyebab

    Penyebab yang tidak jelas atasi secarasimptomatik dan perbaiki keadaan umum

    Kasus infeksi yang

    telah meruskkan

    organ (misalnya kasus

    TBC, PPOK, perlurehabilitasi untuk

    mengoptimalkan

    fungsi paru)

    Bila keadaan tidak dapat diatasi, perlu

    pemeriksaan lanjut dan tindakan pelayanan

    perawatan ataupun pelayanan lanjutan

    Pasca stroke dengan

    kecacatan dapat

    menimbulkan trauma

    psikis yang

    memerlukan

    rehabilitasi sosial baik

    pengguna jasa

    maupun keluarganya

    Rehabilitasi fisik, mental dan sosial

    tergantung pada dampak penyakit, kronisnya

    penyakit, komplikasi penyakit kecacatan

    yang ada

    Demikian pula infeksi

    kusta komunitas harus

    dapat menerimanya

    tanpa keraguan untuk

    menjadi sumber

    penularan

    2. Gangguan Sistem Pernapasan

    Kegiatan Uraian Kegiatan Keterangan

    Penilaian Berdasarkan keluhansubjektif; dispnoe, Pernafasan atas (THT)

    xiii

  • 7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA

    14/30

    penapisan intensias, rasa tersumbat, rasa tercekik,

    hubungan dengan pekerjaan, rasa berat

    pada dada (bedakan rasa nyeri dengan),

    PPOK, batuk, hemaptoe, suara serak akut,berulang

    Tentukan penyakit dasar

    Tanda vital angka respirasi, pergerakan

    dada

    Inspeksi saluran nafas atas/bawah/dada

    Pernafasan

    bawah/paru

    Penyakit jantung

    Penyakit Hematogen

    (asidosis, anoksia)

    Neurogenik,

    psikogenik

    Korpus alinum(sumbatan jalan nafas)

    Pemeriksaan

    semua gol umur

    Infeksi sel nafas spesifik TBC, sistem

    DOTS (Direcly Observed Treatment

    Shortcourse)

    Non infeksi

    Masalah kegawatan nafas

    Umum; infeksi

    saluran nafas akut,

    kronik yang non

    spesifik; rinitis,

    faringitis,

    tonsilofaringitis,

    bronkhitis,

    bronkopneumonia,

    pleurotiskhiolitis

    Tumor paru, tumor

    THT, asma bronkhial,

    pneumokoniosis

    (kedaruratan medik)

    Tindakan dan

    pengobatan

    Berikan medikamentosa sesuai dengan

    hasil pemeriksaan, atasi penyebab,

    berikan obat pelega pernapasan, obat

    Ditujukan untuk

    pengguna jasa

    pelayanan kesehatan

    xiv

  • 7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA

    15/30

    simptomatik untuk mengurangi

    penderitaan.

    (PJPK)

    Konseling mengenai penggunaan obat,

    cara pencegahan penularan/memberatnya

    penyakit, perjalanan penyakit dan cara

    mengatasinya, nutrisi dan pola hidup

    untuk mempercepat penyembuhan

    PJPK dan keluarganya

    Terapi paliatif, untuk fisik maupun psikis

    Rujukan Bila fungsi paru memburuk

    Penyakit menjadi kronis

    Berhubungan dengan penyakit lain yang

    berat

    Malignansi

    Bila perlu peralatan diagnostik canggih

    dan tindakan invasif

    Pada kasus terminal,mengurangi

    penderitaan perlu

    dukungan keluarga.

    Perkesmas

    Tindakan dan

    pengobatan

    Perawatan kasus terminal dirumah

    Kasus kronik dengan pengobatan intensif

    Dokter bersama

    Perkesmas

    Menerima

    rujukan kembali

    Kasus dispnoe yang dapat segera diatasi

    Tindakan

    penyelematan

    kehidupan

    Pengobatan suplemen

    Latihan pernapasan

    Mengembalikan

    fungsi: pernapasan,

    paru, organ

    pernapasan dalam dan

    xv

  • 7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA

    16/30

    luar

    Pemulihan Terapi psikis/ventilasi Mengembalikan

    fungsi sosial

    3. Gangguan Sistem Pencernaan dan Organ pendukungnya

    Kegiatan Uraian Kegiatan Keterangan

    Penilaian pada

    berbagai usia

    gangguan pada gigi dan mulut

    keluhan pada abdomen atas : muntah,

    dispepsia abdomen; kolik, nyeri abdomen

    berdasarkan keluhan : tentukan penyebb,

    dapat terjadi semua golongan umur yaitu

    gastritis, diare non spesifik, pankreatitis

    non spesifik; sigelosis, eltor, demam

    tifoid, salmonelosis, infestasi cacing

    penyakit hepatobilier : hepatitis A, B, C,

    D dan E, fatty liver, sirrhosis hepatis,

    kolelitiasis

    Keracunan makanan; bakteri, bahan

    kimia, intoksikasi obat

    Intoleransi dalam metabolisme makanan :

    terhadap gula, laktosa, lemak

    Obstipasi dan konstipasi

    Bila tidak diawasi

    dapat terjadi

    dehidrasi, perdarahan

    lambung, hipokalemi,

    hiponatremi alkalosis

    xvi

  • 7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA

    17/30

    Inkotinensia alvi

    Tindakan dan

    pengobatan

    Terapi medikamentosa terhadap kausa

    dan simptomatik

    Diare dan alat pencernaan; terapi diet

    yang sesuai, terapi cairan

    Edukasi PJPK dan keluarga

    Medikamentosa yang

    rasional

    (informatorium obat

    generik)

    Terapi cairan : oralit,

    infus

    Konseling

    Kebutuhan makanan

    dan cairan

    Kebersihan

    Pantangan

    Pemulihan Penyesuaian untuk menu yang harus

    ditaati, lunak, jumlah cairan, tidak pedas

    Keluarga diminta

    mementau pola makan

    yang dianjurkan

    4. Gangguan Sistem Kardiovaskuler

    Kegiatan Uraian Kegiatan Keterangan

    Deteksi dini Penyakit jantung bawaan pada bayi,

    semua goongan umur

    Penyakit degeneratif : penyakit jantung

    koroner, hipertensi

    Penyakit infeksi adalah penyakit jantung

    Sianosis adalah

    tindakan untuk segera

    dirujuk

    xvii

  • 7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA

    18/30

    rheumaendokarditis

    Gagal jantung

    Tindakan dan

    pengobatan

    Memberikan medikamentosa, dietitik

    sesuai dengan diagnosa jantung, vaskular

    ataupun psikosomatik

    Konseling pada PJPK dan keluarganya

    untuk dapat memperbaiki sistem pompa

    jantung dan aliran pembuluh darah dan

    menyelesaikan masalah psikis ataupun

    masalah nutrisi, perilaku dan kebiasaan

    yang ada

    Memberikan edukasi pada pasien dan

    keluarganya untuk meningkatkan pola

    hidup dan menciptakan suasana keluarga

    yang partisipatif dalam menyelesaikan

    masalah PJPK

    Dokter, perawat,

    keluarga

    Puskesmas, dokter

    Rujukan Untuk kasus sistem kardiovaskuler yang

    menimbulkan keadaan yang tidak dapat

    diatasi, hipertensi yang tidak dapat

    dikendalikan

    Menerima rujukan dari perawat tertier dan

    pelayanan sekunder untuk dilakukan,

    pemantauan keluhan, tanda-tanda vital

    dan sosialisasi PJPK dalam perawatan

    rawat jalan

    Melakukan perawatan di rumah sesuai

    Perawat, instruktur

    senam, URM

    xviii

  • 7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA

    19/30

    dengan kemampuan fisik PJPK

    Pemulihan Menyelenggarakan latihan jantung sehat

    agar tidak berkembangnya penyakit

    sistem kardiovaskuler juga untuk menjaga

    kebugaran fisik.

    Pemulihan sosial bagi PJPK, yang telah

    mengalami gangguan fungsi sosial akibat

    penyakit kardiovaskuler yang dialaminya

    5. Gangguan Endokrin dan Metabolisme

    Kegiatan Uraian Kegiatan Keterangan

    Deteksi dini Diabetes melitus atau tanpa komplikasi

    Gangguan tiroid : hipertiroid, hipotiroid,

    struma nodosa, struma difus

    Dokter bersama tim;

    perawat gizi,

    instruktur senam

    Tindakan dan

    pengobatan

    Penatalaksanaan diabetes melitus dengan

    mengontrol kadar gula darah dan

    mengatur diet serta aktivitas serta

    medikamentosa

    Penatalaksanaan kasus gangguan tiroid,

    dengan menegakkan kasus yang tepat dan

    benar, pengobatan spesifik serta diet yang

    tepat sesuai dengan keadaan

    Pemulihan Rehabilitasi penderita DM, terutama yang

    telah mengalami komplikasi agar

    Kelompok senam

    xix

  • 7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA

    20/30

    melakukan kegiatan keseharian secara

    produktif sesuai dengan usia dan

    kemampuannya

    diabetes

    Rehabilitasi fisik, mental dan sosial

    penderita gangguan tiroid terutama yang

    pernah mengalami gangguan psikis akibat

    penyakitnya

    Pemantauan oleh

    Perkesmas bersama

    keluarga

    6. Gangguan Mental dan Perilaku

    Kegiatan Uraian Kegiatan Keterangan

    Deteksi dini Gangguan mental emosional pada anak

    usia sekolah, dan usia dewasa

    Gangguan belajar pada anak usia sekolah

    UKS

    Tindakan danpengobatan

    Penatalaksanaan medikamentosa, suportif,obat psikotropik, konseling keluarga,

    sesuai dengan kasus

    Dokter Puskesmasdan keluarga

    Rujukan intra

    puskesmas

    Untuk kasus yang kronik dan penggunaan

    psikotropik

    Bila puskesmas

    mempunyai konsultan

    Kesehatan Jiwa

    Rujukan untuk

    perawatan

    Kirimkan ke RS bila membahayakan

    keluarga dan sekitarnya

    Pemulihan Rehabilitasi medik dan sosial untuk

    mengembalikan fungsi sosial pasien pada

    Puskesmas dan

    keluarga

    xx

  • 7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA

    21/30

    komunitasnya dan beraktifitas optimal

    sesuai dengan usia dan kemampuannya

    7. Gangguan Telinga Hidung dan Tenggorok

    Kegiatan Uraian Kegiatan Keterangan

    Deteksi dini Gangguan telinga luar akibat trauma,

    infeksi telinga tengah (otitis media),

    terutama pada anak usia balita,

    prasekolah, sekolah dan penyebab

    ketulian saat ataupun kedua telinga

    UKS, kesehatan

    keluarga

    Tindakan dan

    pengobatan

    Medikamentosa dan edukasi mencegah

    kambuhnya peradangan THT, khususnya

    telinga agar tidak menjadi kronik dan

    infeksi ke otak

    Pelayanan pengobatan

    rasional

    Rujukan intra

    puskesmas

    Trauma akibat kerja

    Untuk perawatan infeksi kronik dan

    tindakan

    Spesialis THT

    Puskesmas (bila ada)

    Rujukan untuk

    mendapat

    perawatan dan

    tindakan invasif

    Pelayanan hearing Aids

    Operasi Mastedoiktomi, endoskopi,

    tonsilektomi

    RS/Pelayanan khusus

    untuk bantu dengar

    tonsilektomi pasca

    operasi, pelayanan

    dapat dilakukan di

    Puskesmas

    Pemulihan Terapi wicara dapat dibantu oleh keluarga Pemantauan oleh

    xxi

  • 7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA

    22/30

    perkesmas

    8. Gangguan Mata dan Penglihatan

    Kegiatan Uraian Kegiatan Keterangan

    Deteksi dini,

    keluhan;

    penglihatan

    kurang,

    matamerah,

    terasa gatal,

    kotor, terasa

    sakit, mata ada

    bercak putih,

    sakit kepala

    Gangguan refreaksi terutama pada anak

    usia sekolah

    Katarak pada usia lanjut

    Masalah-masalah infeksi mata; bakteri

    konjungtivitis, pseudomonas,

    streptococcus, virus : trakhom, herpes

    Alergi dan iritasi

    Defisiensi Vit. A. Xeroftalmia

    Trauma mata; erosi superfisial (tes

    fluoresin positif) buta warna

    UKS

    Tindakan dan

    pengobatan

    Kapsul vit A. 200.000, IU pada defisiensi

    Katarak; persiapan operasi dilakukan oleh

    dokter Puskesma, pasca operasi dilakukan

    oleh dokter Puskesmas

    Resep kaca mata

    Konseling keluarga untuk proteksi

    kerusakan mata dan buta warna serta

    penyakit keturunan

    Optisian/dokter

    puskesmas

    xxii

  • 7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA

    23/30

    Rujuk untuk

    tindakan

    Penurunan refraksi berat dan kebutaan

    Glaukoma

    Strabismus pada anak balita dan prasekolah

    Kekeruhan kornea

    Penglihatan berkurang perlahan-lahan

    Ulkus kornea, laserasi/perforasi mata,

    laserasi palpebra, entropion, trauma bakar

    Mata merah dengan penurunan visus

    Memantau penggunaan kaca mata pada

    gangguan refraksi

    Bila puskesmas tak

    ada dokter mata maka

    pelayanan spesialis

    dirujuk ke fasilitaspelayanan yang

    lengkap

    Pemulihan Rehabilitas sosial penderita dengan

    gangguan mata yang tidak dapat

    dikoreksi, agar dapat melakukan kegiatan

    sehari-hari sesuai dengan kemampuan dan

    kondisinya

    Dokter puskesmas/

    optisian

    Perkesmas dankeluarga

    \

    9. Gangguan Kulit dan Kelamin

    Kegiatan Uraian Kegiatan Keterangan

    Deteksi dini,

    pastikan bahwa

    Infeksi non spesifik yang mengenai

    semua golongan umur, pioderma,

    Umum bakterial

    xxiii

  • 7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA

    24/30

    tidak ada

    penyakit lain

    (neoplasma,

    DM)

    impetigo, folikulitis, furunkel, karbunkel,

    erisipelas, selulitis, eritrasma

    penyebabnya

    Steptococous.

    Staphylococous

    Penyinfeksi spesifik disebabkan

    Virus : varisla, campak, herpes simpleks,

    herpes zoster, rubella

    Menahun ; Lepra ( Morbus Hansen), TBC

    kulit, framtbusia

    Jamur, dermatofitosis (tinea kapitis, tinea

    korporis, tinea pedis, tinea kruris), tinea

    ersikolor, kandidiasis, dermatomikosis

    profunda

    Parasit : skabies, pedunkulosis kapitis,

    pedunkulosis korporis, cutancus larva

    migrans

    Obat topikal kulit :

    Prinsip pengobatan

    basah dengan kompres

    basah

    Kering dengan

    kering

    Obat disesuaikan

    kuman/biota penyebab

    Alergi : urtikaria, erupsi alergi obat

    Keturunan ; prurigo hebra (anak-anak)

    Dermatitis kontak : sabun, zat kimia

    Psikis; neurodennatitis

    Kelainan kulit dengan penyakit sistemik

    (DM)

    xxiv

  • 7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA

    25/30

    Penyakit kulit akibat defisiensi

    PHS Uritritis Non spesifik, Gonore; Herpes

    Simpleks, Trikhomoniasis, Vaginosis

    bakterial, AIDS, Ulkus Mole, Granuloma

    Inguinela, Lymfogranuloma Venereum

    Tindakan dan

    pengobatan

    Tindakan yang tepat dengan pemeriksaan

    laboratorium; (kerokan kulit, Gonorhea,

    dapat dilakukan di Puskesmas)

    - Budaya bersih dapat

    dipantau di rumah

    (Puskemas)

    Pengobatan antibiotika, anti fungsi dapatoral topikal

    Konseling kebersihan dan perawatan diri

    dan menghindari kontak dengan

    penyebab.

    Rujuk Infeksi menjadi sistemik tak dapat

    diselesaikan pada tingkat primer, gangren

    Pemulihan Rehabilitas fisik dan mental pada

    penderita dengan kecacatan fisik akibat

    cedera, kosmetik / operasi plastik

    10. Gangguan Muskuloskeletal dan Persarafan

    Kegiatan Uraian Kegiatan Keterangan

    xxv

  • 7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA

    26/30

    Deteksi dini Masalah persendian dan tulang seperti

    osteroartiritis, gout dan penyakit sendi

    lain

    Keluhan

    muskuloskeletal

    selalu disertai rasa

    sakit denganintensitas yang

    tergantung pada

    persyarafannya

    Gangguan tulang belakang ; hernia

    nukleus pulposus

    Gangguan otot dan jaringan lunak akibat

    trauma, terutama akibat cedera olahraga

    Sekuele pasca stroke yang ringan

    Kejang yang lama (febris pada anak)

    dapat menimbulkan anoksia otak :

    tergantung daerahnya, dapat

    menyebabkan temaparese, hemiparese

    berat dan ringan tergantung tindakan

    kedaruratan yang dilaksanakan

    Kelelahan yang kronik (chronic fatigue

    syndrome) psikogen, farmakologik,

    endokrin metabolik, anemia, infeksi,

    rheumatoid, gangguan tidur)

    Kelelahan kronik,

    biasa usia 20-40

    tahun dengan keluhan

    organik

    Diagnostik;

    kelainan

    persyarafan/tulang

    Tes neurologik dan EEG

    Pemotretan tulang/tengkorak;

    mikrosefali

    xxvi

  • 7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA

    27/30

    Otot dan kekuatan, EMG

    CT Scan

    Tindakan dan

    pengobatan

    Memberikan medikamentosa untuk

    mengurangi rasa sakit, peradangan yang

    timbul

    Edukasi untuk melakukan gerakan yang

    sesuai untuk tidak menambah sakit dan

    menambah trauma

    Penyakit dasar (hipertensi, jantung,

    DM); obati dengan tepat

    Kasus Gout, rheumatik banyak dikaitkan

    dengan makanan, karena itu edukasi

    untuk makanan yang boleh dimakan dan

    dipantang, terasa amat sakit

    Konseling bayi dan anak-anak

    diperlukan pembentukan vitamin D

    dengan bantuan sinar matahari

    Pada kasus retardasi

    mental (RM) untuk

    mencari kelainan

    organik otak

    Diatensi dan latihan

    otot dengan beban

    dan peralatan

    sederhana dapat

    dilakukan di

    Puskesmas dengan

    perawat terlatih

    Rujuk bagian

    bedah Tulang

    untuk trauma berat

    Tirah baring untuk kasus; reposisi

    tulang, trauma tulang perawatan lokal;

    otot, jaringan lunak (memar), luka

    terbuka

    Untuk mencari lokasi, ketepatan

    tindakan dirujuk

    Untuk perawatan tirah baring, pelatihan

    ototPengobatan epilepsi

    xxvii

  • 7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA

    28/30

    Epilepsi untuk ketepatan diagnostik

    Trauma kepala

    Rujuk ke Spesialis

    syaraf

    Pasca stroke dengan parese berat

    Pemulihan rehabilitasi fisik; pelatihan otot pasca

    tindakan/trauma

    rehabilitasi mental untuk trauma yang

    dialami

    rehabilitasi sosial untuk dapat kembali

    mengerjakan pekerjaan seperti semula

    secara bertahap

    Pemulihan otot jantung dilakukan

    dengan senam yang bertahap

    Pemulihan otot pencernaan dilakukan

    dengan bentuk diet yang cair/lunak dan

    tidak merangsang

    Pemulihan tulang dengan gips/bidai

    Pemulihan sayatan pada otot dilakukan

    dengan kompres/obat topika pasca

    jahitan dan ditutup dengan kasa

    Dapat dilakukan di

    Puskesmas atas

    supervisi spesialis

    syaraf

    URM (Unit

    Rehabilitas Medik)

    Perkesmas, keluarga

    xxviii

  • 7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA

    29/30

    BAB VI

    KESIMPULAN DAN SARAN

    KESIMPULAN

    . Pelayanan ditujukan terhadap pengguna pelayanan medik yang memerlukan tindakan

    segera yang kemungkinan dibawa oleh; tim ambulans, keluarga, petugas di tempat kerja, orang

    yang di sekitar korban, petugas keamanan di sekitar korban, disebabkan penyakit yang lanjut

    ataupun kecelakaan (di rumah, tempat kerja, jalan) tanpa memandang umur

    Dalam menjalankan fungsinya dokter dan tim pelayanan kesehatan pada kegiatannya

    untuk penyelesaian masalah kecelakaan dan kedaruratan medik adalah berupa penerapan

    kemampuan untuk mengatasi masalah sistem organ biologik tubuh dan mental psikologikal dari

    semua golongan umur yang bersifat segera.

    Pada pelayanan kedaruratan medik kasus berat di Puskesmas untuk tindakan lanjut

    dilakukan pada unit pelayanan lengkap, namun untuk resusitasi jantung paru otak pasang infus

    terdahulu, lapangkan jalan nafas dan sistem pengangkutan amat membantu.

    SARAN

    xxix

  • 7/29/2019 UPAYA PENGOBATAN SEPTIA

    30/30

    Semua tenaga kesehatan harus selalu berupaya memberikan upaya pelaksanaan

    pengobatan yang sebaik-baiknya terutama di Puskesmas. Hal ini terkait dengan peranan

    puskesmas sebagai lini terdepan dalam upaya mewujudkan suatu masyarakat yang sehat.Oleh

    karena itu setiap pihak yang terkait ,harus terus berupaya memberikan pelayanan medis yang

    sebaik-baiknya sesuai dengan Standarad Pelayanan Medis yang berlaku.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Tambunan, Taralan , Daldiono, Sungkar Saleha,dkk.Pedoman Pengobatan Dasar di

    Puskesmas 2007.Jakarta : Departemen Kesehatan RI, 2007.Hal.1-3.

    2. Soegianto,Benny. Kebijakan Dasar Puskesmas.Jakarta. . 2007

    3. Puskesmas Kec. Mampang. Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan mampang

    2011.Jakarta.