Upaya Pengobatan Penyakit Yang Disebabkan Oleh Bakteri Tersebut

5
Upaya pengobatan penyakit yang disebabkan oleh bakteri tersebut, dapat memanfaatkan salah satu organisme penghasil antibiotika yaitu fungi endofit. Fungi endofit berdasarkan struktur selnya, merupakan mikroorganisme eukariota yang paling dekat dengan tumbuhan. Sementara itu, tumbuhan merupakan sumber bahan makanan pokok bagi kehidupan manusia dan merupakan organisme yang bisa diterima oleh tubuh manusia sebagai bahan pangan (Agusta, 2009), sehingga penelitian ini hanya membatasi pada kelompok jamur endofit. Fungi endofit terdapat dalam sistem jaringan tumbuhan seperti daun, ranting atau akar. Kemampuan fungi endofit memproduksi senyawa metabolit sekunder sesuai dengan tanaman inang sebagai akibat transfer genetik dari 4 tanaman inagnya ke dalam fungi endofit (Radji, 2008). Dengan demikian, fungi Dengan demikian, fungi endofit dapat ditemukan dalam sistem jaringan tumbuhan, seperti pada umbi bawang putih, sehingga tidak perlu mengkonsumsi tanaman bawang putih Penggunaan tanaman bawang putih sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit sudah meluas namun masih bersifat tradisional. Menurut Shalikhah (2009), senyawa kimia yang berperan sebagai senyawa antibakteri di

Transcript of Upaya Pengobatan Penyakit Yang Disebabkan Oleh Bakteri Tersebut

Page 1: Upaya Pengobatan Penyakit Yang Disebabkan Oleh Bakteri Tersebut

Upaya pengobatan penyakit yang disebabkan oleh bakteri tersebut, dapat

memanfaatkan salah satu organisme penghasil antibiotika yaitu fungi endofit.

Fungi endofit berdasarkan struktur selnya, merupakan mikroorganisme eukariota

yang paling dekat dengan tumbuhan. Sementara itu, tumbuhan merupakan sumber

bahan makanan pokok bagi kehidupan manusia dan merupakan organisme yang

bisa diterima oleh tubuh manusia sebagai bahan pangan (Agusta, 2009), sehingga

penelitian ini hanya membatasi pada kelompok jamur endofit.

Fungi endofit terdapat dalam sistem jaringan tumbuhan seperti daun,

ranting atau akar. Kemampuan fungi endofit memproduksi senyawa metabolit

sekunder sesuai dengan tanaman inang sebagai akibat transfer genetik dari

4

tanaman inagnya ke dalam fungi endofit (Radji, 2008). Dengan demikian, fungi Dengan demikian, fungi

endofit dapat ditemukan dalam sistem jaringan tumbuhan, seperti pada umbi

bawang putih, sehingga tidak perlu mengkonsumsi tanaman bawang putih

Penggunaan tanaman bawang putih sebagai obat untuk menyembuhkan

berbagai jenis penyakit sudah meluas namun masih bersifat tradisional. Menurut

Shalikhah (2009), senyawa kimia yang berperan sebagai senyawa antibakteri di

dalam bawang putih berupa alisin. Alisin dapat menekan pertumbuhan bakteri

yang merugikan dan memberikan peluang bagi pertumbuhan bakteri yang

menguntungkan, sehingga tanaman bawang putih penting dilakukan penelitian

untuk mengetahui pengaruh senyawa antibakteri yang terkandung dalam umbi

tanaman tersebut terhadap bakteri uji.

Lingga dan Abubakar (2009), dalam jurnal penelitiannya dapat diketahui

bahwa ekstrak umbi bawang putih (Allium sativum) mampu menghambat

pertumbuhan bakteri Streptococcus sp. dan Escherichia coli dengan menunjukkan

Page 2: Upaya Pengobatan Penyakit Yang Disebabkan Oleh Bakteri Tersebut

zona hambat yang dihasilkan oleh kedua bakteri tersebut. Akan tetapi, penelitian

tentang mikroba endofit khususnya jamur endofit dari umbi bawang putih (A.

sativum) belum banyak dilakukan, oleh karena itu diperlukan penelitian tentang

isolasi dan identifikasi jamur endofit yang mempunyai kemampuan penghasil

senyawa antibakteri S. mutans dan E. coli.

BAWANG MERAH

Mekanisme

Ekstrak bawang merah mempunyai efek bakterisidal terhadap Staphylococcus aureus dan Shigella dysentriae. Bubuk jahe mempunyai efek bakterisidal terhadap Micrococcus varians, Leuconostoc sp., dan Bacillus subtilis, serta bersifat bakteristatik terhadap Pseudomonas sp. dan Enterobacter aerogenes. Ekstrak bawang putih mentah juga mempunyai aktivitas antimikroba terhadap Escherichia coli, Staphylococcus sp, Proteus vulgaris, Bacillus subtilis, Serratia marcescens, danShigella dysentriae (Astawan, 2005).

Dosis

Inulin pada bawang merah pada konsentrasi 437,8 ppm dapat meningkatkan pertumbuhan probiotik Lactobacillus casei strain BIO 251 masing-masing sebesar 48,1%. Sinbiotik yang mengandung ekstrak inulin dari bawang merah dengan konsentrasi minimal 434,8 ppm dapat menghambat pertumbuhan Salmonella thypiyang merupakan salah satu bakteri penyebab diare sebesar 91,4% (Kurniasih, 2009).

Jenis mikroorganisme yang dapat dihambat (Astawan 2005 & Ultee, 1998)

- Aspergillus flavus

- A. Parasiticus

- A. Versicolor

- A. ochraceus, Candida sp

- Crytococcus sp.

- Rhodotorulla sp.

- Torulopsis sp.

- Tricosporon sp

Page 3: Upaya Pengobatan Penyakit Yang Disebabkan Oleh Bakteri Tersebut

- Staphylococcus aureus

- Shigella dysentriae

- Leuconostoc sp.

- Bacillus subtilis

- Pseudomonas sp.

- Enterobacter aerogenes

- Escherichia coli

- Proteus vulgaris

- Serratia marcescens

Dalam penelitian ini digunakan umbi bawang merah (Allium cepaLinn.) dan umbi bawang putih (Allium sativum Linn.) yang mengandungsenyawa berkhasiat sebagai antibakteri yaitu alisin

Bawang merah merupakan tanaman obat yang banyak digunakan sendiri oleh masyarakat untuk mengobati berbagai macam penyakit misalnya penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri. Penelitian ini sebagai upaya penggunaan obat tradisional kedalam bentuk sediaan yang lebih modern yaitu sediaan salep, karena sediaan ini mudah digunakan sendiri oleh pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol dan perasan bawang merah dalam basis salep PEG terhadap Staphylococcus aureus. Ekstrak etanol diperoleh dengan cara maserasi dan perasan dengan memeras bawang merah. Ekstrak etanol dan perasan bawang merah dibuat sediaan salep dengan berbagai konsentrasi masing-masing: 7,5% ; 10% ; 12,5% ; 15%. Kemudian diuji aktivitas antibakterinya dengan menggunakan metode difusi dengan teknik sumuran. Ekstrak diformulasi dalam basis salep PEG tidak memberikan zona hambatan, ini berarti salep ekstrak bawang merah tidak mempunyai aktivitas antibakteri. Sedangkan salep perasan bawang merah memberikan diameter zona hambat, ini berarti salep tersebut mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Hasil statistik uji ANAVA satu jalan menunjukkan diameter hambatan salep perasan berbeda signifikan. Perasan bawang merah yang diformulasi dalam basis salep PEG memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dengan diameter hambatan pada konsentrasi 7,5% = 8,49 mm; 10% = 9,23 mm; 12,5% = 10,50 mm; 15% = 11,08 mm.

Bawang merah (Allium ascalonicum) mengandung senyawaantibakteri bersifat non-polar seperti steroid, senyawa antibakteri semi-polar seperti

Page 4: Upaya Pengobatan Penyakit Yang Disebabkan Oleh Bakteri Tersebut

flavonoid, quersetin, terpenoid, monoterpenoid, seskuiterpenoid dan senyawaantibakteri polar seperti allisin, allin, alkaloid, saponin dan kuinon. Penelitian inidilakukan untuk menguji efek antibakteri dari ekstrak bawang merah terhadappertumbuhan bakteri penyebab penyakit gonore, yaitu Neisseriae gonorrhoeae(gram negatif), menentukan konsentrasi ekstrak bawang merah yang dapatmemberikan zona hambat minimum dan maksimum, serta menilai kesetaraanaktivitas antibakteri ekstrak bawang merah dengan antibiotik standar