PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak...

58
PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA TANPA RESEP PADA KELOMPOK IBU IBU PKK DESA GAYAMGHARJO, KECAMATAN PRAMBANAN, SLEMAN, YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Farmasi Oleh : Maria Titik Arina NIM : 148114005 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak...

Page 1: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAAN

ANTIBIOTIKA TANPA RESEP PADA KELOMPOK IBU – IBU PKK DESA

GAYAMGHARJO, KECAMATAN PRAMBANAN, SLEMAN,

YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Maria Titik Arina

NIM : 148114005

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

i

PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAAN

ANTIBIOTIKA TANPA RESEP PADA KELOMPOK IBU – IBU PKK DESA

GAYAMGHARJO, KECAMATAN PRAMBANAN, SLEMAN,

YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Maria Titik Arina

NIM : 148114005

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya tulis ini dipersembahkan untuk :

Tuhan Yesus yang selalu membimbing ku.

Teman-teman dan kalangan akademis.

Para Suster Kongregasi Suster – Suster

Fransiskan St.Georgius Martir (FSGM), yang

telah memberi kepercayaan

Keluargaku yang telah mendukung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

vii

HALAMAN MOTTO

“Semua untuk kemuliaan Tuhan”

“Serahkanlah segala

kekuatiranmu kepada-Nya, sebab

Ia yang memelihara kamu“

( 1 Petrus 5:7)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

viii

PRAKATA

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

bimbingan, rahmat, dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan proposal

skripsi dengan judul "PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI

PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA TANPA RESEP PADA KELOMPOK IBU –

IBU PKK DESA GAYAMGHARJO, KECAMATAN PRAMBANAN,

SLEMAN, YOGYAKARTA“ sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Farmasi (S.Farm) di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Keberhasilan

penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini tidak lepas dari dukungan

tenaga, pikiran, waktu, dan kasih saying berbagai pihak dan penulis ingin

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Sr.M.Aquina dan para Suster Kongregasi FSGM yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk tugas perutusan studi.

2. Ibu Dr.Yustina Sri Hartini,Apt. Selaku Dekan Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma.

3. Ibu Aris Widayati, M.Si.,Ph.D.,Apt. Selaku dosen pembimbing yang telah

mendampingi dan memberi motivasi kepada penulis hingga skripsi ini

selesai.

4. Bapak Dr.Yosef Wijoyo,Apt. dan Ibu Dr.Rita Suhadi,Apt. Selaku dosen

penguji, terimakasih atas masukannya sehingga skripsi ini menjadi lebih

baik.

5. Ibu Dr.Christin Patramurti,Apt. Selaku Ketua Program Studi Farmasi dan

Dosen Pembimbing akademik, yang senantiasa memberikan pengarahan

dan motivasi untuk penulis dalan studi dan mengerjakan skripsi.

6. Sr.M.Anita dan para Suster Komunitas St.Maria Yogyakarta yang telah

memberikan doa, cinta dan dukungan kepada penulis sejak awal studi

hingga menyelesaikan skripsi.

7. Riri, Ayu, Eustachia, dan teman-teman kelompok praktikum meja 1 (Cik

Linsky, Cik Kar, Cik Van, Cik Tiff, Jenny dan Amel), yang telah banyak

membantu penulis selama perkuliahan dan mengerjakan skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

x

DAFTAR ISI

Halaman Cover.............................................................................................. i

Halaman Judul ............................................................................................... ii

Halaman Persetujuan Pembimbing ............................................................... iii

Halaman Pengesahan .................................................................................... iv

Pernyataan Keaslian Karya ........................................................................... v

Lembar Persetujuan Publikasi ....................................................................... vi

Halaman Persembahan .................................................................................. vii

Prakata ........................................................................................................... viii

Daftar isi ........................................................................................................ x

Daftar Tabel .................................................................................................. xi

Daftar Lampiran ............................................................................................ xii

ABSTRAK .................................................................................................... xiii

ABSTRACT .................................................................................................... xiv

PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

METODE PENELITIAN .............................................................................. 3

HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 9

KESIMPULAN ............................................................................................. 18

SARAN ......................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 19

LAMPIRAN .................................................................................................. 22

BIOGRAFI PENULIS .................................................................................. 43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

xi

DAFTAR TABEL

Tabel I. Sistem pemberian skor kuesioner pengetahuan cara

memperoleh antibiotika ................................................................ 6

Tabel II. Sistem pemberian skor kuesioner pengetahuan umum

Antibiotika .................................................................................... 7

Tabel III. Profil karakteristik responden...................................................... . 10

Tabel IV. Jenis antibiotika yang disebutkan responden.............................. . 11

Tabel V. Persentase jawaban kuesioner cara memperoleh antibiotika....... . 12

Tabel VI. Persentase jawaban kuesioner pengetahuan umum antibiotika... . 14

Tabel VII.Tingkat pengetahuan responden.................................................. . 15

Tabel VIII.Profil intensi penggunaan antibiotika tanpa resep....................... 16

Tabel IX. Persentase jawaban kuiseioner intensi penggunaan antibiotika

Tanpa resep.................................................................................. . 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Ethical Clearance ……………………............................. 22

Lampiran 2. Surat izin penelitian …………………………………… 23

Lampiran 3. Informed Consent ……………………………………… 24

Lampiran 4. Kuesioner Penelitian …………………………………… 26

Lampiran 5. Kesioner Uji Pemahaman Bahasa …………………….. 30

Lampiran 6. Kuesioner yang di isi oleh responden.............................. 35

Lampiran 6. Hasil Data Penelitian …………………………………. 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

xiii

ABSTRAK

Antibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang

disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa resep masih banyak

terjadi di negara maju maupun negara berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengetahuan tentang antibiotika dan intensi penggunaan antibiotika

tanpa resep serta identifikasi karakteristik sosio demografi pada kelompok Ibu –

Ibu PKK Desa Gayamharjo Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman,

Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah observasional deskriptif. Subyek dalam

penelitiannya adalah Ibu-Ibu Rumah Tangga di Desa Gayamharjo, Kecamatan

Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta dengan kriteria inklusi yaitu Ibu –

Ibu Rumah Tangga yang menjadi anggota PKK dan aktif hadir dalam pertemuan

PKK di Balai Desa setiap bulan sekali serta bersedia mengisi kuesioner penelitian.

Kriteria eksklusinya yaitu Ibu Rumah Tangga kategori usia lanjut dan yang sudah

tidak mampu mengisi kuesioner penelitian, tenaga medis/paramedis, dan mereka

yang tidak mengenal antibiotika, dimana pengenalan antibiotika ditanyakan

melalui pertanyaan skrining. Mayoritas responden dalam penelitian ini berumur

30 sampai dengan 40 tahun (41,46%), sebagian besar responden lulus SMA

(48,78%), bekerja sebagai ibu rumah tangga (73,17%), dan memiliki pendapan

keluarga kurang dari UMR (Upah Minimum Regional) kabupaten Sleman Rp.

1.701.800 per-bulan (63,41%). Tingkat pengetahuan responden kategori tinggi

sebesar 4,88%, kategori sedang sebesar 56,10%, dan kategori rendah sebesar

39,02%. Intensi penggunaan antibiotika tanpa resep kategori tidak ada niat untuk

menggunakan antibiotika tanpa resep (skor 0) sebesar 36,59% dan kategori ada

niat untuk menggunakan antibiotika tanpa resep (rentang skor 1-3) sebesar

63,41%.

Kata kunci : antibiotika, tingkat pengetahuan dan intensi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

xiv

ABSTRACT

Antibiotics are the medicines that are most widely used in infections caused by

bacteria. Cases of antibiotic use without prescription are still prevalent in both

developed and developing countries. This study aims to determine the knowledge

regarding antibiotics and the intention to use antibiotics without prescription as

well as the identification of socio-demographic characteristics in a group of PKK

women groups in Gayamharjo Village, Prambanan Sub-district, Sleman Regency,

Yogyakarta. This type of research is descriptive-observational. The subjects in

this study were housewives in Gayamharjo Village, Prambanan Sub-district,

Sleman Regency, Yogyakarta with inclusion criteria namely housewives who

were PKK members and were actively present at PKK meetings at the Village

Hall every month and were willing to fill out research questionnaires. The

exclusion criteria were housewives who are in the elderly category and those who

have been unable to fill out the research questionnaire, medical or paramedical,

and those who were not familiar with antibiotics, where the identification of their

knowledge regarding antibiotics was asked through screening questions. The

majority of respondents had ages ranging from 30-40 years old (41,46%), most

respondents had graduated from senior high school or equivalent schooling

(48,78%), worked as housewives (73,17%), and had a family income less than the

UMR (regional minimum wage) of Sleman Regency which was Rp. 1.701.800 per

month (63,41%). The level of knowledge of respondents in this study that was

classified as High was identified by 2 respondents (4,88%), Moderate-level

knowledge was shown by 23 respondents (56,10%), and Low-level knowledge

was shown by 16 respondents (39,02%). The intention of using antibiotics without

a prescription in this study that was classified as no intention (zero scores) was

found among 15 respondents (36,59%), whereas a slight intention to use

antibiotics without prescription (range scores for one until three) was found

among 26 respondents (63,41 %).

Keywords : antibiotic, level of knowledge and intention

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

1

PENDAHULUAN

Antibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi

yang disebabkan oleh bakteri (Permenkes RI, 2011). Di Indonesia, pemahaman

masyarakat tentang penggunaan antibiotika masih lemah, sehingga antibiotika

sering digunakan secara tidak sesuai atau tidak rasional. Hal tersebut

menyebabkan kejadian resistensi antimikroba menjadi semakin meningkat secara

signifikan (Permenkes,2015). Alasan seseorang menggunakan antibiotika tanpa

resep dokter antara lain karena sudah pernah menggunakan antibiotika

sebelumnya dan pengobatan terdahulu memberikan hasil yang baik

(Fernandez,2013). Selain itu, pengetahuan dan keyakinan juga merupakan faktor

kognitif seseorang dalam perilaku kesehatan termasuk perilaku menggunakan

antibiotika (Widayati, et al., 2012).

Kasus penggunaan antibiotika tanpa resep masih banyak terjadi di negara

maju maupun negara berkembang. Di Spanyol, telah ditetapkan peraturan bahwa

antibiotika tidak dapat dijual tanpa resep dokter. Dari 108 apotek yang menjual

antibiotika, hanya 57 apotek (52,8%) yang menjelaskan bahwa mereka tidak dapat

memberikan antibiotika secara bebas untuk menghindari resistensi antibiotika

(Llor, et al., 2009). Penelitian di Riyadh, Saudi Arabia juga menunjukan tingginya

penggunaan antibiotika tanpa resep dokter sebanyak 77,6%. Tak satu pun dari

apoteker bertanya tentang riwayat alergi antibiotika atau memberikan informasi

tentang antibiotika (Abdulhak et al., 2011). Penelitian di Yogyakarta, Indonesia

selama periode 4 minggu memberikan prevalensi penggunaan antibiotika tanpa

resep sebanyak 7,3% dari 559 responden. Jenis antibiotika yang paling banyak

digunakan tanpa resep dalam penelitian ini antara lain, amoxicillin (77 %) yang

merupakan antibiotika paling populer digunakan tanpa resep dengan lamanya

penggunaan kebanyakan kurang dari lima hari (Widayati et al,2011).

Menurut Fernandez (2013), dalam studi penggunaan antibiotika tanpa

resep di Kabupaten Manggarai dan Manggarai Barat – NTT, hasil menunjukkan

bahwa semua responden (108 responden) cenderung pernah menggunakan

antibiotika tanpa resep dokter dan tingkat kesadaran responden masih rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

2

Antibiotika yang paling sering dibeli dalam pelayanan tanpa resep dokter adalah

amoxicillin untuk penyakit gejala flu. Alasan responden menggunakan antibiotika

tanpa resep karena penggunaan antibiotika terdahulu memberikan hasil yang baik.

Sedangkan ditinjau dari segi biaya 55,56% (60 responden) menjawab uang bukan

masalah namun 44,44% (48 responden) menjawab karena masalah keuangan. Dari

60 responden yang menjawab uang bukan masalah, 73,33% (44 responden)

diantaranya menjawab pengobatan terdahulu memberikan hasil yang baik

sehingga bila digunakan untuk penyakit yang serupa hasilnya sama. Menurut

Djawaria et al, (2018), dalam penelitiannya tentang analisis perilaku dan faktor

penyebab perilaku penggunaan antibiotika tanpa resep di Surabaya pada 267

responden, disebutkan bahwa mayoritas masyarakat yang membeli antibiotika

tanpa resep dokter berusia 21-30 tahun (36,33%), responden membeli antibiotika

dengan frekuensi 1 kali/bulan (45,70%). Antibiotika yang dibeli digunakan untuk

diri sendiri (56,55%) dan mereka membeli antibiotika segera setelah gejala

muncul (33,70%) untuk indikasi pilek/flu (21,30%). Faktor paling mempengaruhi

penggunaan antibiotika tanpa resep adalah kemudahan akses memperoleh

antibiotik dan penghematan biaya.

Penelitian dari Ihsan et al, (2016) pada 287 konsumen Apotek di Kendari

menunjukkan bahwa responden cenderung pernah menggunakan antibiotika tanpa

resep dokter dengan tingkat pengetahuan pasien kurang (56,44%). Perilaku

penggunaan antibiotika bahwa responden memperoleh antibiotika di Apotek

(94,07%), sumber informasi dalam menggunakan antibiotika adalah dokter

(43,90%), jenis penyakit yang diobati adalah gejala demam (54,34%), jenis

antibiotika yang sering digunakan adalah amoksisilin (54,34%), dan pembelian

antibiotika untuk satu kali pengobatan adalah 87,80%. Faktor-faktor yang

mempengaruhi penggunaan antibiotik tanpa resep adalah sebagian besar diperoleh

dari riwayat kebiasaan sebelumnya yang tidak pernah menggunakan resep dokter

(87,45%), jika ditinjau berdasarkan pengalaman sebelumnya dari resep dokter

subyek menggunakan antibiotik tanpa resep karena gejala dan obat yang sama

(89,89%), sebagian besar karena pengalaman penggunaan sebelumnya yang

memberi hasil baik (75,26%), dan subyek tetap menggunakan antibiotika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

3

(77,70%) meski tidak memiliki pengetahuan tentang penyakitnya. Tingginya

penggunaan antibiotika tanpa resep di Kota Kendari ditinjau dari perilaku pasien

dan pengetahuan serta faktor yang mempengaruhinya dapat menimbulkan

kerugian baik secara klinis maupun secara ekonomi.

Desa Gayamharjo merupakan salah satu desa di Kecamatan Prambanan,

Kabupaten Sleman, Yogyakarta dan terdapat kelompok Ibu – Ibu PKK yang

masih aktif sampai sekarang dan sering mengadakan perkumpulan setiap satu

bulan sekali bertempat di Balai Desa Gayamharjo. Berdasarkan survey

pendahuluan yang dilakukan bahwa masih banyak warga di desa tersebut

melakukan swamedikasi menggunakan antibiotika. Berdasarkan uraian tersebut

diatas, maka perlu dilakukan penelitian ini yang bertujuan untuk menggambarkan

pengetahuan tentang antibiotika dan intensi penggunaan antibiotika tanpa resep

pada kelompok Ibu – Ibu PKK Desa Gayamharjo Kecamatan Prambanan

Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian, Subyek Penelitian, dan Teknik Pengambilan Sampel

Jenis penelitian yang dilakukan adalah observasional deskriptif. Pupulasi

dalam penelitian ini adalah warga Desa Gayamharjo dan subyek penelitian yang

digunakan adalah Ibu-Ibu Rumah Tangga di Desa Gayamharjo, Kecamatan

Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta dengan kriteria inklusi yaitu Ibu –

Ibu Rumah Tangga yang menjadi anggota PKK dan aktif hadir dalam pertemuan

PKK di Balai Desa setiap bulan sekali serta bersedia mengisi kuesioner penelitian.

Kriteria eksklusinya yaitu Ibu Rumah Tangga kategori usia lanjut dan yang sudah

tidak mampu mengisi kuesioner penelitian, tenaga medis/paramedis dan mereka

yang tidak mengenal antibiotika. Pengenalan antibiotika ditanyakan melalui

pertanyaan skrining. Pertanyaan skrining digunakan untuk memastikan apakah

responden tersebut mengenal antibiotika atau tidak. Butir pertanyaan No 1 adalah

“Apakah Anda mengenal antibiotika?”. Butir pertanyaan No 2 adalah “Jika YA,

Sebutkan antibiotika yang saudara kenal”( dengan memberi tanda centang pada

daftar obat yang telah disediakan dan bisa menambahkan jika ada antibiotika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

4

yang tidak termasuk dalam daftar). Semua responden (41 orang ) menyatakan

bahwa mengenal antibiotika (100%) dan mampu menyebutkan nama antibiotika

yang dikenal dengan benar. Jumlah sampel ditetapkan seluruh anggota PKK yang

hadir dalam pertemuan rutin bulanan

Menurut Dahlan (2010), rumus perhitungan jumlah sampel minimum

untuk penelitian deskriptif kategorik adalah sebagai berikut:

Keterangan:

sampel minimum

\

Gambar . Proses Pengambilan Subyek Penelitian

Berdasarkan perhitungan rumus sampel minimum, maka jumlah sampel

minimum seharusnya sebesar 96 responden. Karena metode pengambilan sampel

Inklusi

(Jumlah yg masuk inklusi = 41

orang)

Subyek Penelitan : 41

(jumlah akhir yang pakai)

Eksklusi

(Jumlah yang masuk esklusi = 1)

responden merupakan tenaga

paramedis (Bidan)

Keterangan:

Tidak ada responden yang tidak

mengenal antibiotika

Jumlah Subyek Penelitian= 42 orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

5

yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobabilitas dengan tipe

penarikan sampel convenience sample (sampel tersedia) maka pada penelitian ini

responden yang digunakan sebagai subyek penelitian hanya sebesar 41 responden,

yaitu responden yang ikut pertemuan PKK saat peneliti melakukan penelitian

dengan melalui kuesioner (Widi,2010).

Ijin Penelitian dan Ethical Clearence

Penelitian yang dilakukan telah mendapat izin Badan Kesatuan Bangsa

dan Politik (KESBANGPOL) Kabupaten Sleman dengan nomor:

070/Kesbangpol/2019. Prosedur penelitian yang digunakan telah disetujui oleh

Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran

Universitas Kristen Duta Wacana dengan nomor : 975/C.16/FK/2019.

Pengumpulan Data

Data diambil di Desa Gayamharjo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta.

Pengambilan data dilakukan dengan bantuan instrumen berupa kuesioner.

Instrumen penelitian yang digunakan merupakan modifikasi instrumen yang

sudah pernah digunakan sebelumnya oleh Waskitajani (2014). Pada penelitian

sebelumnya, uji validitas yang digunakan adalah professional judgement oleh 2

(dua) orang ahli yaitu dosen di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta untuk memastikan bahwa item pertanyaan dalam kuesioner yang

digunakan tidak menyimpang dari konsep yang akan diukur (Waskitajani, 2014).

Pada penelitian ini dilakukan kembali uji validitas yakni uji validitas isi.

Uji validitas isi (content validity) dilakukan secara professional judgement/expert

judgement untuk memastikan apakah isi kuesioner sudah sesuai dan relevan

dengan tujuan studi. Professional judgement dalam penelitian dilakukan oleh satu

orang ahli dibidangnya, yaitu salah satu dosen di Fakultas Farmasi Sanata

Dharma. Selain itu juga dilakukan uji pemahaman bahasa yang dilakukan dengan

memberikan kuesioner kepada responden yang memikiki karakteristik sama atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

6

mirip dengan responden yang menjadi subyek penelitian tetapi tidak termasuk

dalam subyek penelitian yaitu sebanyak 3 orang.

Tabel 1. Sistem pemberian skor berdasarkan pilihan jawaban pada

item kuesioner pengetahuan tentang cara memperoleh antibiotika

No Pertanyaan Pilihan jawaban Skor

1 Untuk memperoleh obat antibiotika (yang

diminum), harus dengan resep dokter

Jika jawaban YA 1

Jika jawaban TIDAK 0

Jika jawaban TIDAK TAHU 0

2 Obat antibiotika (yang diminum) bisa

dibeli tanpa resep dokter

Jika jawaban YA 0

Jika jawaban TIDAK 1

Jika jawaban TIDAK TAHU 0

3 Obat antibiotika hanya dapat dijual di

apotek

Jika jawaban YA 1

Jika jawaban TIDAK 0

Jika jawaban TIDAK TAHU 0

4 Obat antibiotika dapat dijual di toko obat Jika jawaban YA 0

Jika jawaban TIDAK 1

Jika jawaban TIDAK TAHU 0

5 Obat antibiotika dapat dijual di

toko/warung

kelontong/supermarket/pasar

tradisional/toko online

Jika jawaban YA 0

Jika jawaban TIDAK 1

Jika jawaban TIDAK TAHU 0

6 Obat antibiotika dapat dijual atau tersedia

di praktek dokter

Jika jawaban YA 0

Jika jawaban TIDAK 1

Jika jawaban TIDAK TAHU 0

7 Obat antibiotika dijual atau tersedia di

praktek perawat atau mantri kesehatan

Jika jawaban YA 0

Jika jawaban TIDAK 1

Jika jawaban TIDAK TAHU 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

7

Tabel 2. Sistem pemberian skor berdasarkan pilihan jawaban pada

item kuesioner pengetahuan umum antibiotika yang meliputi indikasi,

alergi, resistensi, dan dosis aturan pakai

No Pertanyaan Pilihan jawaban Skor

1 Obat antibiotika harus diminum segera

ketika mengalami demam.

Jika jawaban YA 0

Jika jawaban TIDAK 1

Jika jawaban TIDAK TAHU 0

2 Obat antibiotika dapat mengobati

penyakit karena virus, misalnya Influenza

Jika jawaban YA 0

Jika jawaban TIDAK 1

Jika jawaban TIDAK TAHU 0

3 Obat antibiotika dapat mengobati

penyakit yang disebabkan oleh bakteri,

misalnya TBC (Tuberculosis)

Jika jawaban YA 1

Jika jawaban TIDAK 0

Jika jawaban TIDAK TAHU 0

4 Seseorang dapat mengalami alergi jika

minum obat antibiotika

Jika jawaban YA 1

Jika jawaban TIDAK 0

Jika jawaban TIDAK TAHU 0

5 Obat antibiotika dapat menimbulkan

alergi, misalnya gatal dan kemerahan di

kulit setelah minum antibiotika.

Jika jawaban YA 1

Jika jawaban TIDAK 0

Jika jawaban TIDAK TAHU 0

6 Obat antibiotika yang digunakan dengan

tidak tepat dapat menyebabkan resistensi

(kekebalan kuman)

Jika jawaban YA 1

Jika jawaban TIDAK 0

Jika jawaban TIDAK TAHU 0

7 Penggunaan obat antibiotika yang

tepat(sesuai indikasinya) dapat mencegah

terjadinya resistensi atau kekebalan

kuman

Jika jawaban YA 1

Jika jawaban TIDAK 0

Jika jawaban TIDAK TAHU 0

8 Jika saya lupa meminum antibiotik maka

saya harus segera minum sesuai dosis dan

aturan pakai

Jika jawaban YA 1

Jika jawaban TIDAK 0

Jika jawaban TIDAK TAHU 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

8

Kuesioner tentang niat/intensi/keinginan untuk menggunakan antibiotika

tanpa resep berjumlah 5 (lima) pernyataan dengan alternatif jawaban dengan skor

0 (nol) – 3 (tiga). Pemberian skor dilakukan sebagai berikut:

Skor 0 (nol) artinya tidak ada niat/intensi/keinginan sama sekali

Skor 1 (satu) artinya ada sedikit niat/intensi/keinginan

Skor 2 (dua) artinya ada cukup niat/intensi/keinginan

Skor 3 (tiga) sangat berniat/intensi/keinginan

Analisis Data

Data meliputi 1) karakteristik demografi responden; 2) jenis antibiotika

yang disebutkan responden; 3)pengetahuan responden tentang antibiotika; dan

4)intensi/niat untuk menggunakan antibiotika tanpa resep dokter. Semua data

dianalisis secara deskriptif dengan univariate. Pengolahan data dilakukan dengan

bantuan program microsoft exel. Hasil disajikan dalam bentuk tabel

(Notoatmodjo,2010).

Analisis data jenis antibiotika yang disebutkan responden dan

karakteristik demografi responden dihitung berdasarkan nilai frekuensi dan

persentasi. Jenis antibiotika yang disediakan dalam kuesioner antara lain

amoksisilin, supertetra, tetrasiklin, dan responden datat menambahkan jenis

antibiotika lainnya yang diketahui. Sedangkan untuk karakteristik demografi

meliputi usia, pendidikan terakhir, pekerjaan dan tingkat ekonomi.

Data pengetahuan tentang antibiotika dihitung berdasarkan jawaban

benar pada kuesioner yang berjumlah 15 pertanyaan dan kemudian

dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kategori yaitu Tinggi, Sedang dan Rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

9

Menurut Wawan (2010), kategori tingkat pengetahuan adaalah sebagai berikut:

1. Tinggi = jika nilai jawaban benar sebesar 76% - 100%

2. Sedang = jika nilai jawaban benar sebesar 56 % - 75%

3. Rendah = jika nilai jawaban benar < 56 %

Data intensi/niat untuk menggunakan antibiotika tanpa resep dihitung

berdasarkan nilai rata-rata dari 5 (lima) pertanyaan. Data dihitung nilai frekuensi

dan persentasi, kemudian dikategorikan berdasarkan skala 0 (nol) – 3 (tiga)

dengan menggunakan skala perbedaan semantik (Semantic differentials). Skala

Semantic differentials yaitu skala yang digunakann untuk mengukur objek yang

bertentangan (tidak ada niat – sangat ada niat) dalam menggunakan antibiotika

tanpa resep. Semakin tinggi skor yang diberikan maka semakin besar niat untuk

menggunakan antibiotika tanpa resep (Efendi, 2012).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Demografi Responden

Karakteristik demografi responden dalam penelitian ini meliputi usia,

pendidikan terakhir, pekerjaaan, dan tingkat ekonomi. Responden dalam

penelitian termasuk dalam rentang usia produktif. Usia produktif menurut Pusat

Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2011 adalah

sekelompok penduduk yang berusia 15-44 tahun (Kemenkes,2011). Sebagian

besar responden adalah tamat pendidikan menengah (SMA dan sederajad) yaitu

sebanyak 24 responden (58,54%). Berdasarkan jenis pekerjaan, mayoritas

responden adalah ibu rumah tangga yakni sebesar 30 responden (73,17%).

Menurut Ivoryanto et al, (2015) yang dilakukan pada 110 responden di Klojen,

Magelang, menunjukkan bahwa nilai korelasi tingkat pendidikan formal terhadap

tingkat pengetahuan dalam penggunaan antibiotika oral adalah 0,716. Nilai

korelasi tingkat pendidikan formal terhadap tingkat pengetahuan pada gender

perempuan adalah 0,783. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat

pendidikan formal masyarakat berkorelasi positif terhadap tingkat pengetahuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

10

dalam penggunaan antibiotika oral. Korelasi positif antara pendidikan formal dan

tingkat pengetahuan dalam penggunaan antibiotika oral ditemukan tertinggi pada

perempuan dan responden berusia 18-28 tahun. Tingkat ekonomi responden

tergolong rendah yakni sebesar 26 responden (63,41%) yang pendapatan

keluarganya kurang dari UMR. Menurut Widayati et al, (2011) di Kota

Yogyakarta, disebutkan bahwa pertimbangan ekonomi adalah faktor penting yang

mempengaruhi perilaku swamedikasi antibiotika.

Tabel. 3 Profil Karakteristik demografi Ibu-Ibu PKK Desa

Gayamharjo

Karakteristik Demografi Frekuensi Persentase (%)

N=41

Usia (tahun) 20-30 5 12,2

30-40 17 41,46

40-50 15 36,59

50-60 4 9,76

Pendidikan

Terakhir

SD 8 19,51

SMP 9 21,95

SMA dan sederajad 24 58,54

Pekerjaan Buruh 6 14,63

Pedagang 2 4,88

Ibu Rumah Tangga 30 73,17

Tani 2 4,88

Wiraswasta 1 2,44

Tingkat

Ekonomi

≤ UMR*)

26 63,41

≥UMR 15 36,59

*)UMR=Upah Minimum Regional

UMR Kabupaten Sleman = Rp 1.701.800

Pengenalan Responden Tentang Antibiotika

Terdapat 41 responden yang terlibat dalam penelitian. Semua responden

(100%) telah lolos pertanyaan skrining tentang pengenalan antibiotika. Jenis

antibiotika yang dapat disebutkan oleh responden dapat dilihat pada tabel berikut

ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

11

Tabel. 4 Jenis antibiotika yang disebutkan oleh responden yang

menyatakan mengenal antibiotika

No Jenis Antibiotika Frekuensi Persentase (%)

n=41

1 Amoksisilin 41 100

2 Supertetra 17 41,46

3 Tetrasiklin 6 14,63

4 Lainnya :

Cefadroxil

1 2,44

*jawaban dapat lebih dari 1

Menurut Yarza et al, (2015) dalam penelitian yang dilakukan di

kelurahan Batang, Padang – Sumatra Barat dengan jumlah responden 152 ibu

rumah tangga, persentase amoxicilin sebagai antibiotik yang biasa digunakan

masyarakat tanpa resep dokter mencapai 55 responden (36,2%). Penelitian dari

Nisak et al, (2016 ) yang dilakukan pada 100 responden Ibu – Ibu di Kelurahan

Airlangga, Surabaya, disebutkan bahwa antibiotik yang sering digunakan adalah

golongan penisilin yakni amoksisilin (37%).

Antibiotik golongan penisilin merupakan antibiotik yang pertama kali

ditemukan sehingga lebif familiar bagi masyarakat. Selain itu, ditinjau dari aspek

klinis, antibiotika golongan penisilin merupakan antibiotika skektrum luas (broad

spectrum). Amoksisilin lebih efektif melawan gram positif daripada gram

mikroorganisme negatif dapat digunakan dalam terapi beberapa infeksi, antara

lain otitis media, tonsilitas, laringitis, pneumonia, dan infeksi saluran kemih

(Kaur et al, 2011).

Pengetahuan Responden Tentang Cara Memperoleh Antibiotika

Responden pada umumnya mengetahui bahwa antibiotika harus

diperoleh dengan resp dokter (87,80 %). Berdasarkan Undang-Undang Obat Keras

St. No. 419 tgl. 22 Desember 1949, antibiotik termasuk obat keras (daftar G).

Untuk distribusi obat daftar G diatur dalam pasal 3 ayat 1 bahwa obat-obat daftar

G penyerahan dan atau penjualan untuk keperluan pribadi adalah dilarang. Oleh

karena itu penggunaan antibiotik tanpa resep dokter pada dasarnya adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

12

melanggar peraturan pemerintah baik Undang-Undang obat keras maupun SK

Menkes tahun 1990.

Tabel. 5 Persentase jawaban pada kuesioner tentang cara memperoleh

antibiotika

No PERNYATAAN Frekuensi

responden

yang

menjawab

benar

(sesuai kunci

jawaban)

Persentase

responden

yang

menjawab

benar (%)

N=41

Frekuensi

responden

yang

menjawab

salah dan

tidak tahu

(sesuai

kunci

jawaban)

Persentase

responden

yang

menjawab

salah dan

tidak tahu

(%)

N=41

1 Untuk memperoleh obat

antibiotika (yang

diminum), harus dengan

resep dokter

36 87,80 5 12,20

2 Obat antibiotika (yang

diminum) bisa dibeli

tanpa resep dokter

36 87,80 5 12,20

3 Obat antibiotika hanya

dapat dijual di apotek

24 58,54 17 41,46

4 Obat antibiotika dapat

dijual di toko obat

13 31,71 28 68,29

5 Obat antibiotika dapat

dijual di toko/warung

kelontong/supermarket/pa

sar tradisional/toko online

33 80,49 8 19,51

6 Obat antibiotika dapat

dijual atau tersedia di

praktek dokter

3 7,32 38 92,68

7 Obat antibiotika dijual

atau tersedia di praktek

perawat atau mantri

kesehatan

5 12,20 36 87,80

Pengetahuan responden tentang cara memperoleh antibiotik masih

tergolong kurang baik karena masih banyak responden berpersepsi bahwa

antibiotik bisa diperoleh di toko obat, praktek dokter dan praktek perawat/mantri

dan persentasenya masih cukup tinggi. Hal ini disebabkan karena di desa tersebut

tidak terdapat Apotek. Menurut KEMENKES (2018), tentang Praktek Dokter

Mandiri, disebutkan bahwa dokter hanya boleh menyediakan jenis obat-obat

darurat dan tidak dicantumkan bahwa antibiotika disediakan oleh dokter praktek

pribadi (Kemenkes,2018). Berdasarkan Permenkes nomor 9 tahun 2017 tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

13

Apotek, pasal 1(1), dijelaskan bahwa Apotek adalah sarana pelayanan

kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh Apoteker. Berdasarkan

Permenkes nomor 59 tahun 2009 tentang pekerjaan kefarmasian pasal 1(14),

dijelaskan bahwa toko Obat adalah sarana yang memiliki izin untuk menyimpan

obat-obat bebas dan obat-obat bebas terbatas untuk dijual secara eceran.

Pengetahuan Responden Tentang Antibiotika Secara Umum

Responden dalam penelitian ini masih memiliki persepsi bahwa

antibiotika dapat digunakan untuk terapi demam dan infeksi yang disebabkan oleh

virus. Hal ini bisa terlihat bahwa sebesar 32 responden (78,05%) menjawab

antibiotika harus diminum segera ketika mengalami demam dan seluruh

responden (100%) menyatakan bahwa antibiotika dapat mengobati penyakit

karena infeksi virus, misalnya influenza. Menurut penelitian Ivoryanto,et al,

(2017) yang dikalukan di Klojen – Magelang, disebutkan bahwa mayoritas

responden meyakini penggunaan antibiotika dapat mempercepat penyembuhan

demam, batuk, pilek, dan diare. Responden merasa bahwa tidak cepat sembuh jika

hanya mengonsumsi obat-obatan simtomatik dikarenakan responden memiliki

pengalaman pribadi yang demikian. Responden juga percaya bahwa antibiotika

juga dapat digunakan untuk mengobati penyakit infeksi yang disebabkan oleh

virus. Alasan mayoritas responden berpendapat demikian adalah seringnya

mereka menggunakan antibiotika pada saat sakit batuk, demam, dan sakit

tenggorokan; sedangkan sebagian lainnya tidak paham perbedaan antara bakteri

dan virus.

Penelitian yg dilakukan di Prince Sattam University Hospital sekitar 60%

dari responden menyatakan bahwa antibiotik digunakan untuk pengobatan infeksi

virus (Abujheisha KY, et al,2017). Sedangkan menurut Permenkes tahun 2012,

dijelaskan bahwa antibiotik tidak diberikan pada penyakit infeksi yang disebabkan oleh

virus atau penyakit yang dapat sembuh sendiri (self-limited).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

14

Tabel. 6 Persentase jawaban pada kuesioner pengetahuan umum

tentang antibiotika

No PERNYATAAN Frekuensi Frekuensi

responden

yang

menjawab

benar

(sesuai

kunci

jawaban)

Persentase

responden

yang

menjawab

benar (%)

N=41

Frekuensi

responden

yang

menjawab

salah dan

tidak tahu

(sesuai

kunci

jawaban)

Persentase

responden

yang

menjawab

salah dan

tidak tahu

(%)

N=41

1 Obat antibiotika harus

diminum segera ketika

mengalami demam.

9 21,95 32 78,05

2 Obat antibiotika dapat

mengobati penyakit karena

virus, misalnya Influenza

0 0,00 41 100,00

3 Obat antibiotika dapat

mengobati penyakit yang

disebabkan oleh bakteri,

misalnya TBC (Tuberculosis)

27 65,85 14 34,15

4 Seseorang dapat mengalami

alergi jika minum obat

antibiotika

33 80,49 8 19,51

5 Obat antibiotika dapat

menimbulkan alergi, misalnya

gatal dan kemerahan di kulit

setelah minum antibiotika.

32 78,05 9 21,95

6 Obat antibiotika yang

digunakan dengan tidak tepat

dapat menyebabkan resistensi

(kekebalan kuman)

31 75,61 10 24,39

7 Penggunaan obat antibiotika

yang tepat(sesuai indikasinya)

dapat mencegah terjadinya

resistensi atau kekebalan

kuman

30 73,17 11 26,83

8 Jika saya lupa meminum

antibiotik maka saya harus

segera minum sesuai dosis dan

aturan pakai

37 90,24 4 9,76

Demam adalah kondisi panas tubuh yang melebihi 37O C. Demam dapat terjadi

pada seseorang yang mengalami kondisi sepsis, infeksi, inflamasi, demam yang

disebabkan oleh induksi obat, demam setelah cidera otak dan demam karena gangguan

pada endokrin. Pada seseorang yang mengalami sepsis, terapi antibiotika diberikan pada

kondisi jika suhu tubuh mencapai 41o C (Walter, et al, 2016).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

15

Bakteri berasal dari kata Latin bacterium, adalah kelompok organisme

yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam domain

prokariot dan berukuran sangat kecil (mikroskopik). Bakteri dikelompokkan

menjadi beberapa jenis dan digunakan untuk banyak patogen penting seperti

Salmonellae, E Coli, dan Vibriones (Mohamad et al, 2014). Sedangkan

mycobacterium adalah batang ramping dan bercabang bentuknya menyerupai miselium

jamur (seperti jamur). Bila diletakkan dalam kultur cair membentuk seperti cetakan kulit

tipis dan tahan dekolorisasi dengan asam mineral yang encer, maka sering disebut 'basil

tahan asam', seperti; aerobik, nonmotil, nonkapsulasi dan nonsporing. Mycobacterium

spesifik pada jenis patogen tertentu. Contoh dari mycobacterium adalah mycobacterium

tuberculosis dapat menyebabkan penyakit TBC, mycobacterium leprae dapat

menyebabkan penyakit lepra (Al-mohanna, 2016).

Tingkat Pengetahuan Responden Mengenai Antibiotika

Sebagian besar pengetahuan responden termasuk dalam kategori sedang.

Hal ini bisa dikatakan bahwa tingkat pengetahuan antiobiotik pada kelompok Ibu-

Ibu PKK Desa Gayamharjo masih tergolong sedang. Ini disebabkan kurangnya

informasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang penggunan antibiotik yang

benar (Wowiling et al, 2013). Faktor yang paling berpengaruh dalam

swamedikasi antibiotik pada ibu rumah tangga adalah pengetahuan tentang

antibiotik (OR=5.307, p=0,000) sehingga pengetahuan yang baik memiliki

kemungkinan 5.307 kali tidak melakukan swamedikasi antibiotik

(Restiyono,2016). Menurut Widayati, et al, (2012 ) di Kota Yogyakarta, semakin

tinggi tingkat pengetahuan tentang antibiotika memiliki efek positif pada perilaku

penggunaan antibiotika.

Tabel. 7 Tingkat pengetahuan antibiotika Ibu-Ibu PKK Desa Gayamharjo

Kategori Tingkat Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

n=41

Tinggi 2 4,88

Sedang 23 56,10

Rendah 16 39,02

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

16

Intensi Responden untuk Menggunaan Antibiotika Tanpa Resep

Dalam penelitian ini, intensi penggunaan antibiotika tanpa resep kategori

tidak ada niat untuk menggunakan antibiotika tanpa resep (skor 0) sebesar 36,59%

dan kategori ada niat untuk menggunakan antibiotika tanpa resep

(rentang skor 1-3) sebesar 63,41%. Dari hasil tersebut bahwa sebagian besar

responden memiliki niat untuk menggukana antibiotika tanpa resep. Hal ini dapat

terjadi karena sebagian besar tingkat pengetahuan responden tentang antibiotika

masih kurang baik. Menurut Restiyono (2016), faktor yang paling berpengaruh

dalam swamedikasi antibiotika pada ibu rumah tangga adalah pengetahuan

tentang antibiotika (OR=5.307, p=0,000) sehingga pengetahuan yang baik

memiliki kemungkinan 5.307 kali tidak melakukan swamedikasi antibiotika.

Tabel. 8 Profil intensi untuk menggunakan antibiotika tanpa resep

pada Ibu-Ibu PKK Desa Gayamharjo

Keterangan : Skor 0 (nol) artinya tidak ada niat/intensi/keinginan sama sekali

Skor 1 (satu) – 3 (tiga ) artinya ada niat yang semakin besar dengan

semakin besarnya angka skor.

KATEGORI Frekuensi

responden

Persentase (%) N=41

Skor 0 (nol) 15 36,59

Skor 1 (satu) 12 29,27

Skor 2 (dua) 12 29,27

Skor 3 (tiga) 2 4,88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

17

Tabel. 9 Persentase jawaban kuesioner intensi penggunaan antibiotika

Tanpa resep

No Pernyataan Frekuensi dan persentase (%) N=41

Skor

0 1 2 3

1 Seberapa besar niat atau keinginan

Anda untuk menggunakan

antibiotika yang langsung dibeli

tanpa menggunakan resep dokter

jika Anda sakit?

15

(36,59)

18

(43,90)

1

(2,44)

2

(4,88)

2 Seberapa besar niat atau keinginan

Anda untuk membeli antibiotika

tanpa harus periksa ke dokter jika

Anda sakit?

23

(56,10)

15

(36,59)

2

(4,88)

1

(2,44)

3 Seberapa besar keinginan Anda

untuk membeli antibiotika tanpa

menggunakan resep dokter untuk

penyakit ringan? Contoh: batuk

atau flu kurang dari 3 hari.

18

(43,90)

8

(19,51)

10

(24,39)

5

(12,20)

4 Seberapa besar niat atau keinginan

Anda untuk membeli antibiotika

tanpa harus periksa ke dokter agar

lebih hemat biaya?

20

(48,78)

14

(34,15)

3

(7,32)

4

(9,76)

5 Seberapa besar niat atau keinginan

Anda untuk membeli antibiotika

tanpa harus periksa ke dokter agar

lebih hemat waktu / tidak perlu

antri periksa?

20

(48,78)

12

(29,27)

6

(14,63)

3

(7,30)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

18

Keterbatasan dalam Penelitian

Penelitian ini hanya memaparkan tingkat pengetahuan antibiotika dan

intensi/niat untuk menggunakan antibiotika tanpa resep. tanpak diketahui faktor

yang mempengaruhi hal tersebut, karena pada kuesioner peneliti tidak

menyediakan butir pertanyaan mengenai faktor yang mempengaruhi pengetahuan

antibiotika serta alasan untuk menggunakan antibiotika tanpa resep.

KESIMPULAN

1. Mayoritas responden dalam penelitian ini berumur 30 sampai dengan

40 tahun (41,46%), sebagian besar responden lulus SMA

(48,78%),bekerja sebagai ibu rumah tangga (73,17%), dan memiliki

pendapan keluarga kurang dari UMR (Upah Minimum Regional)

kabupaten Sleman Rp. 1.701.800 per bulan (63,41%).

2. Tingkat pengetahuan responden kategori tinggi sebesar 4,88%, kategori

sedang sebesar 56,10%, dan kategori rendah sebesar 39,02%.

3. Intensi penggunaan antibiotika tanpa resep kategori tidak ada niat untuk

menggunakan antibiotika tanpa resep (skor 0) sebesar 36,59% dan

kategori ada niat untuk menggunakan antibiotika tanpa resep (rentang

skor 1-3) sebesar 63,41%.

SARAN

Kendati sudah dikeluarkan peraturan tentang penggunaan antibiotika

tetapi masih banyak masyarakat yang meniliki niat untuk menggunakan

antibiotika tanpa resep, maka untuk selanjutnya bisa dilakukan penelitian tentang

faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan antibiotika serta alasan untuk

menggunakan antibiotika tanpa resep.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

19

DAFTAR PUSTAKA

Abdulhak, A., Al Tannir, M.A., Almansor, M.A., Almohaya,M.S., Onazi,A.S.,

Marei,M.A., Aldossary, O.F., Obdeidat, S.A., Obeidat, M.A., Riaz,

M.S., and Tleyjeh, I.M. 2011. Non Prescribe Sale of Antibiotic in

Riyadh, Saudi Arabia: A Cross Sectional Study. BMC Public

Health., 11:538.

Abujheisha, K., Al-Shdefat, R., Ahmed,N., and Fouda, M., 2017. Public

Knowledge and Behaviours Regarding Antibiotics Use: A Survey

among the General Public. International Journal of Medical Research

& Health Sciences., 6(6), 82-88.

Al-mohanna, M.T., 2016. Identification Of Mycobacterium. Research gate book

(online) https://www.researchgate.net/publication/315804428 accesed

30 July 2019.

Dahlan Sopiyudin, M. (2010). Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel

dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Edisi 3. Jakarta :

Salemba Medika.

Departemen Kesehatan RI, 2011. Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 2406/Menkes/Per/XII/2011. Pedoman Umum

Penggunaan Antibiotik.

Departemen Kesehatan RI, 2015. Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 8 Tahun 201. Program Peningkatan Resistensi

Antibiotik Di Rumah Sakit.

Departemen Kesehatan RI, 2017. Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 9 Tahun 2017. Apotek.

Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian Dan Alat Kesehatan, 1949. Undang –

Undang Obat Keras ( St. No. 419 Tgl. 22 Desember 1949 ), Jakarta.

Effendi, S., 2012. Metode Penelitian Survei. Edisi Revisi, LP3ES, Jakarta.

Fernandez, B.A.M., 2013. Studi Penggunaan Antibiotik Tanpa Resep di

Kabupaten Manggarai dan Manggarai Barat – NTT. Jurnal Ilmiah

Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

20

Ivoryanto, E., Sidharta, B., Illahi,R., 2017. Hubungan Tingkat Pendidikan Formal

Masyarakat terhadap Pengetahuan dalam Penggunaan Antibiotika

Oral di Apotek Kecamatan Klojen, Pharmaceutical Journal Of

Indonesia, 2(2), 31–36.

Kaur, S.P., Rao, R., and Nanda, S, 2011. Amoxicillin: A Broad Spectrum

Antibiotic, International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical

Sciences, ISSN- 0975-1491 Vol 3, Issue 3, 2011.

Kementrian Kesehatan RI, 1990. Keputusan Menteri Kesehatan

Nomor:347/Menkes/Sk/Vli/1990. Obat Wajib Apotik, 34-38.

Kementrian Kesehatan RI, 2018. Keputusan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/263/2018. Daftar Obat Keadaan

Darurat Medis Pada Praktik Mandiri Dokter, 1- 15.

Llor, C and Cost, J.M., Spain, 2009. The Sale of Antibiotic without

Prescription in Pharmacies in California. CID, 2009:48.

Mohamad, N.A., Jusoh, N.A., Htike, Z.Z., and Win, S.L. 2014. BACTERIA

Identification From Microscopic Morphology: A Survey.

International Journal on Soft Computing, Artificial Intelligence and

Applications (IJSCAI), Vol.3, No. 2, May 2014

Nisak, M., Syarafina, N., Shintya, P.Y., Miranti, K.I., Fatmawati, Nilarosa, A.D.,

Fornia, P.P., Pratiwi, D.W., Deka Apriliani, A.P., dan Shofiatur

Rosyidah, 2016. Profil Penggunaan Dan Pengetahuan Antibiotik Pada

Ibu-Ibu. Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 3, No. 1, (2016) 12-17.

Notoatmodjo, S., 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan, PT Rieneka Cipta,

Jakarta.

Restiyono, A., 2016. Analisis Faktor yang Berpengaruh dalam Swamedikasi

Antibiotik pada Ibu Rumah Tangga di Kelurahan Kajen Kbupaten

Pekalongan. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia. Vol.

11/No.1/Januari 2016.

Walter, E.J., Jumma, S.H., Carraretto, M., and Lui Forni, L., 2016. The

Pathophysiological Basis And Consequences Of Fever. BioMed

Central Critical Care (2016) 20:200

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

21

Waskitajani, S, 2014. Hubungan Antara Karakteristik Sosio Demografi

Terhadap Tingkat Pengetahuan, Sikp, dan Tindakan Penggunaan

Antibiotik Tanpa Resep Di Kalangan MAsyarakat Desa Bantir,

Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Skripsi Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Wawan, A., Dewi, M., 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan

Perilaku Manusia, Penerbit Mulia Medika, Yogyakarta.

Widayati, A., Suryawati, S., Crespigny, C., and Hiller, J., 2011. Self

Medication With Antibitotic In Yogyakarta City Indonesia: a cross

sectional population-based survey. BMC Research Notes. 4:491.

Widayati, A., Suryawati, S., Crespigny, C., and Hiller, J., 2012. Knowledge

and beliefs about antibiotics among people in Yogyakarta City

Indonesia: a cross sectional population-based survey. Antimicrobial

Resistance and Infection Control. 1:38.

Widi, R.S., 2010. Asas Metodologi Penelitian ; Sebuah Pengenalan dan

Penuntun Langkah demi Langkah Pelaksanaan Penelitian, Graha

Ilmu, Yogyakarta.

Wowiling, C., Goenawi, L., dan Citraningtyas, G., 2013. Pengaruh Penyuluhan

Penggunaan Antibiotika Terhadap Tingkat Pengetahuan Masyarakat

Di Kota Manado. Jurnal Ilmiah Farmasi – Unsrat. Vol. 2 No. 03.

Yarza, H., Yanwirasti, dan Irawati, 2015. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan

Sikap dengan Penggunaan Antibiotik Tanpa Resep Dokter. Jurnal

Kesehatan Andalas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

22

LAMPIRAN

1. Ethical Clearance

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

23

2. Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

24

3. INFORMED CONSENT

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN

(INFORMED CONSENT)

1. Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :

Umur :

Alamat :

Menyatakan BERSEDIA MENJADI RESPONDEN dalam penelitian

dengan judul : “PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI

BPENGGUNAAN ANTIBIOTIKA TANPA RESEP PADA KELOMPOK

IBU – IBU PKK DESA GAYAMGHARJO, KECAMATAN

PRAMBANAN, SLEMAN, YOGYAKARTA “.

2. Saya menyatakan bahwa peneliti telah memberikan penjelasan secara lisan

untuk memperjelas hal-hal terkait dengan informasi tersebut di atas. Saya

telah memahaminya dan telah diberi waktu untuk menanyakan hal-hal

yang kurangjelas.

3. Saya menyadari bahwa mungkin saya tidak akan secara langsung

menerima atau merasakan manfaat dari penelitian ini, namun telah

disampaikan kepada saya bahwa hasil penelitian ini akan berguna untuk

pengukuran persepsi dalam memberi konseling dan konsultasi

sediaanfarmasi.

4. Saya telah diberi hak untuk menolak memberikan informasi jika saya

berkeberatan untuk menyampaikannya.

5. Saya juga diberi hak untuk dapat mengundurkan diri sebagai responden

pada penelitian ini sewaktu-waktu tanpa ada konsekuensiapapun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

25

6. Saya mengerti dan saya telah diberitahu bahwa semua informasi yang akan

saya berikan akan sepenuhnya digunakan untuk kepentinganpenelitian.

7. Saya juga telah diberi informasi bahwa identitas pribadi saya akan dijamin

kerahasiannya, baik dalam laporan maupun publikasi hasilpenelitian.

Yogyakarta, 2018

Peneliti Yang membuatpernyataan

Maria Titik Arina …………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

26

4. KUESIONER PENELITIAN

BAGIAN A

Berilah pendapat Anda terhadap pertanyaan dibawah ini dengan memberikan

tanda centang ( √ ) pada salah satu kotak jawaban yang telah disediakan.

1. Apakah Anda mengenal obat antibiotika?

Ya Tidak

2. Jika Ya,berikan tanda centang ( √ ) pada nama obat antibiotika di bawah ini

yang Anda ketahui (jawaban dapat lebih dari satu)

Nama obat Centanglah ( √ ) nama obat antibiotika

yang Anda ketahui

Amoksisilin

Tetrasiklin

Parasetamol

Panadol

Supertetra

Lainnya, tuliskan nama antibiotika yang Anda

ketahui di kolom sebelah.

……………………………………………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

27

BAGIAN B

Berilah pendapat Anda terhadap pertanyaan dibawah ini dengan memberikan

tanda centang ( √ ) pada salah satu kotak jawaban yang telah disediakan.

No Pernyataan Ya Tidak Tidak

tahu

1 Untuk memperoleh obat antibiotika (yang

diminum), harus dengan resep dokter

2 Obat antibiotika (yang diminum) bisa dibeli

tanpa resep dokter

3 Obat antibiotika hanya dapat dijual di apotek

4 Obat antibiotika dapat dijual di toko obat

5 Obat antibiotika dapat dijual di toko/warung

kelontong/supermarket/pasar tradisional/toko

online

6 Obat antibiotika dapat dijual atau tersedia di

praktek dokter

7 Obat antibiotika dijual atau tersedia di praktek

perawat atau mantri kesehatan

BAGIAN C

Berilah pendapat Anda terhadap pertanyaan dibawah ini dengan memberikan

tanda centang ( √ ) pada salah satu kotak jawaban yang telah disediakan.

No Pernyataan Ya Tidak Tidak

tahu

1 Obat antibiotika harus diminum segera

ketika mengalami demam.

2 Obat antibiotika dapat mengobati penyakit

karena virus, misalnya Influenza

3 Obat antibiotika dapat mengobati penyakit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

28

yang disebabkan oleh bakteri, misalnya TBC

(Tuberculosis)

4 Seseorang dapat mengalami alergi jika

minum obat antibiotika

5 Obat antibiotika dapat menimbulkan alergi,

misalnya gatal dan kemerahan di kulit

setelah minum antibiotika.

6 Obat antibiotika yang digunakan dengan

tidak tepat dapat menyebabkan resistensi

(kekebalan kuman)

7 Penggunaan obat antibiotika yang

tepat(sesuai indikasinya) dapat mencegah

terjadinya resistensi atau kekebalan kuman

8 Jika saya lupa meminum antibiotik maka

saya harus segera minum sesuai dosis dan

aturan pakai

BAGIAN D

Pilihlah jawaban dengan memberikan centang (√ ) pada kolom angka yang

menunjukkan seberapa besar niat/intensi/keinginan Anda. Dari angka 0 yang

berarti tidak ada sama sekali sampai 3 yang berarti sangat.

0= tidak ada niat/intensi/keinginan sama sekali

1=ada sedikit niat/intensi/keinginan

2=ada cukup niat/intensi/keinginan

3=sangat berniat/intensi/keinginan

No Pernyataan 0 1 2 3

1 Seberapa besar niat atau keinginan Anda untuk

menggunakan antibiotika yang langsung dibeli

tanpa menggunakan resep dokter jika Anda sakit?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

29

2 Seberapa besar niat atau keinginan Anda untuk

membeli antibiotika tanpa harus periksa ke dokter

jika Anda sakit?

3 Seberapa besar keinginan Anda untuk membeli

antibiotika tanpa menggunakan resep dokter untuk

penyakit ringan? Contoh: batuk atau flu kurang

dari 3 hari.

4 Seberapa besar niat atau keinginan Anda untuk

membeli antibiotika tanpa harus periksa ke dokter

agar lebih hemat biaya?

5 Seberapa besar niat atau keinginan Anda untuk

membeli antibiotika tanpa harus periksa ke dokter

agar lebih hemat waktu / tidak perlu antri periksa?

BAGIAN E

Mohon diisi data diri Anda berikut ini.

Nama

Umur

Pendidikan terakhir

Pekerjaan

Jumlah anggota keluarga serumah

Jumlah penghasilan keluarga per-

bulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

30

5. UJI PEMAHAMAN BAHASA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

35

6. Kuesioner yang di isi oleh responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

40

7. Hasil Data Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

41

Intensi Penggunaan Antibiotika Tanpa Resep

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

42

Data skrining pengenalan antibiotika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGETAHUAN ANTIBIOTIKA DAN INTENSI PENGGUNAANAntibiotika merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Kasus penggunaan antibiotika tanpa

43

BIOGRAFI PENULIS

Penulis memiliki nama lengkap Maria Titik Arina, adalah seorang

biarawati kongregasi Suster – Suter Fransiskan St.Georgius Martir

(FSGM). Penulis merupakan anak ke lima dari pasangan Fransiskus

Supardi dan Anastasia Suparti yang lahir di Ringin Harjo, Lampung, pada

tanggal 10 Maret 1990. Pendidikan formal yang telah ditempuh oleh penulis dimulai di SD

Yor Sudarso Ringin Harjo (1997-2003), SMP Xaverius Kalirejo (2003-2006) dan SMA

Xaverius Pringsewu (2006-2009). Penulis kemudian melanjutkan pendidikan biara di

Novisiat St.Maria Pringswu (2009-2012) kemudian bertugas di RS Panti Secanti Gisting

(2012-2014). Setelah itu penulis melanjutkan pendidikan formal di Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma pada tahun 2014-2019. Selama perkuliahan Penulis terlibat

sebagai panitia Misa awal dan akhir semester, komunitas Sahabat Maria. Selain dilingkup

kampus, penulis juga menjadi anggota Forum Biarawan/Biarawati Mahasiswa dan

pendamping rohani di Lembaga Pemasyarakatan di Wirogunan dan LP Narkotika di Pakem.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI