UPAYA PENGEMBANGAN POTENSI PARIWISATA TESISrepo.apmd.ac.id/1058/1/UPAYA PENGEMBANGAN POTENSI...

130
UPAYA PENGEMBANGAN POTENSI PARIWISATA KABUPATEN TAMBRAUW (Penelitian pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tambrauw) TESIS Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister pada Program Studi Ilmu Pemerintahan Konsentrasi: Pemerintah Daerah Oleh: THEODORON EDUWART PARAIBABO NIM: 17610051 PROGRAM MAGISTER ILMU PEMERINTAHAN SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2019

Transcript of UPAYA PENGEMBANGAN POTENSI PARIWISATA TESISrepo.apmd.ac.id/1058/1/UPAYA PENGEMBANGAN POTENSI...

  • UPAYA PENGEMBANGAN POTENSI PARIWISATA

    KABUPATEN TAMBRAUW

    (Penelitian pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tambrauw)

    TESIS

    Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat

    Magister pada Program Studi Ilmu Pemerintahan

    Konsentrasi: Pemerintah Daerah

    Oleh:

    THEODORON EDUWART PARAIBABO

    NIM: 17610051

    PROGRAM MAGISTER ILMU PEMERINTAHAN

    SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD”

    YOGYAKARTA

    2019

  • iv

    MOTTO

    Hidup ini sulit, apa yang kamu inginkan

    tak akan selalu kamu dapatkan,

    namun jangan pernah menyerah.

    Berusaha dan Berdoa

    “Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalammengatasinya adalah sesuatu yang utama”

  • v

    PESEMBAHAN

    Puji Syukur kupanjatkan kepada Allah yang maha kuasa, atas segalaberkat dan juga kesempatan dalam menyelesaikan tesis saya dengan segalakekurangannya. Segala syukur kuucapkan kepadaMu Ya Tuhan Yesus, karenasudah menghadirkan orang-orang berarti disekeliling saya. Yang selalumemberi semangat dan doa, sehingga Tesis saya ini dapat diselesaikan denganbaik.Untuk karya yang sederhana ini, maka saya persembahkan untuk …

    Papa, Mama, Kakak dan Adik-Adik Tercinta

    Apa yang saya dapatkan hari ini, belum mampu membayar semuakebaikan, keringat, dan juga air mata bagi saya. Terima kasih atas segaladukungan kalian, baik dalam bentuk materi maupun moril. Karya ini sayapersembahkan untuk kalian, sebagai wujud rasa terima kasih atas pengorbanandan jerih payah kalian sehingga saya dapat menggapai cita-cita.Kelak cita-cita saya ini akan menjadi persembahan yang paling mulia untukPapa, Mama, Kakak dan Adik-Adik dan semoga dapat membahagiakan kalian.

    Istri dan Anak-Anak

    Untuk istriku Selviana T. Wala dan Anak-Anakku Barcelona danTheresa selalu mendukung dalam Doa dan menjadi semangatku.

  • vi

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah melimpahkan

    rahmat dan karunianya, sehingga tesis berjudul UPAYA PENGEMBANGAN

    POTENSI PARIWISATA KABUPATEN TAMBRAUW, yang disusun untuk

    mencapai derajat Magister pada Program Magister (S2) Program Studi Ilmu

    Pemerintahan, Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa APMD. STPMD

    Yogyakarta, dapat di persembahkan.

    Penulis menyadari bahwa dengan bantuan, bimbingan dan arahan yang

    penuh keiklasan dan kesabaran dari Bapak Dr. E. W. Tri Nugroho dan Bapak

    Habib Muhsin,S.Sos, M.Si selaku pembimbing. Bapak Dr. H. Supardal, sebagai

    Direktur dan Ketua Program Magister Ilmu Pemerintahan Sarjana (S2) Program

    Studi Ilmu Pemerintahan Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat

    Desa”APMD”, STPMD Yogyakarta dan segenap jajarannya, sehingga penulisan

    Tesis ini dapat diselesaikan.

    Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,

    dari mulai perkuliahan sampai pada penulisan Tesis ini, sangatlah sulit bagi saya

    untuk menyelesaikan Tesis ini. Oleh karena itu, saya juga mengucapkan terima

    kasih kepada:

    1. Para Dosen yang telah memberikan bekal Ilmu, sehingga dapat membuka

    wawasan baru khususnya dibidang Ilmu Pemerintahan.

    2. Tim Penguji atas kritik dan saran perbaikan yang diberikan untuk

    penyempurnaan Tesis ini.

    3. Bapak Bupati Kabupaten Tambrauw, dan segenap jajarannya yang telah

    berkenan memberikan izin belajar kepada penulis untuk melanjutkan

    pendidikan ke program Magister Ilmu Pemerintahan.

    4. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tambraauw dan

    jajarannya yang telah memberikan surat keterangan izin penelitian/riset dan

    banyak memberikan bantuan baik materi dan moral dan motifasi dalam

    melakukan penelitian ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan

    Magister Ilmu Pemerintahan.

  • vii

    5. Kepada Para Informan yang bersedia meluangkan waktu untuk diminta

    wawancara: Kepala Dinas PU, Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Dinas

    Perumahan Rakyat Dan Kawasan Pemukiman, Kepala Distrik Bikar, Kepala

    Distrik Miyak, Kepala Kampung Emaus, Sekertaris Kampung Werbes, Ketua

    HPI Kabupaten Tambrauw, Pemilik Hak Wilayat.

    6. Semua pihak yang tidak dapat sebutkan namanya karena terlalu banyak, yang

    tulus memberikan dukungan dan semangat selama pendidikan dan penulisan

    Tesis ini.

    Penulis menyadari bahwa tesis ini masih banyak kelemahan dan jauh dari

    sempurna, untuk itu penulis terbuka atas kritik dan saran yang membangun guna

    menjadikan tesis menjadi lebih baik, sehingga dapat dipergunakan pada waktu

    yang akan datang.

    Yogyakarta, Oktober 2019Penulis

    THEODORON E PARAIBABO

  • x

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

    PENGESAHAN ............................................................................................... ii

    PERNYATAAN............................................................................................... iii

    MOTTO ........................................................................................................... iv

    PERSEMBAHAN............................................................................................ v

    KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

    DAFTAR TABEL............................................................................................ viii

    DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ix

    DAFTAR ISI.................................................................................................... x

    INTISARI......................................................................................................... xiii

    ABSTRACK .................................................................................................... xv

    BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

    A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1

    B. Fokus Penelitian ................................................................................... 16

    C. Rumusan Masalah ................................................................................ 17

    D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 17

    E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 17

    1. Manfaat Praktis .............................................................................. 17

    2. Manfaat Teoritis ............................................................................. 18

    F. Kerangka Konseptual ........................................................................... 18

    1. Pengertian Pariwisata ..................................................................... 18

    2. Unsur-unsur Pariwisata .................................................................. 19

    3. Jenis –jenis Pariwisata ................................................................... 21

    4. Jenis-jenis Wisata .......................................................................... 22

    5. Daerah Tujuan Wisata ................................................................... 25

    6. Prasarana Pariwisata ...................................................................... 27

    7. Sarana Pariwisata .......................................................................... 30

    8. Konsep Pengembangan Pariwisata ............................................... 31

    9. Faktor Pendukung dan Penghambat Obyek Wisata ....................... 43

  • xi

    G. Metode Penelitian................................................................................. 44

    1. Jenis Penelitian ................................................................................ 44

    2. Obyek Penelitian ............................................................................. 46

    3. Lokasi Penelitian ............................................................................. 46

    4. Teknik Pemilihan Subyek Penelitian............................................... 46

    5. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 49

    6. Teknik Analisa Data ........................................................................ 50

    a. Reduksi Data ............................................................................ 51

    b. Penyajian Data.......................................................................... 52

    c. Penarikan Kesimpulan/ Verifikasi............................................ 53

    BAB II PROFIL KABUPATEN TAMBRAUW ......................................... 55

    A. Pembentukan Kabupaten Tambrauw ................................................... 55

    B. Kondisi Geografis ................................................................................ 57

    C. Geologi ................................................................................................ 59

    D. Iklim .................................................................................................... 63

    E. Potensi Sumber Daya Alam ................................................................. 63

    F. Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten Tambrauw .......................... 64

    G. Demografi............................................................................................. 69

    1. Suku dan Etnik ................................................................................ 69

    2. Jumlah Penduduk............................................................................. 69

    H. Jumlah Kunjungan Wisatawan............................................................. 71

    I. Jumlah Wisatawan Asing Berdasarkan Asal Negara ........................... 71

    J. Aksesibilitas dan Transportasi ............................................................. 72

    1. Transportasi Darat ........................................................................... 73

    2. Transportasi Laut ............................................................................. 74

    3. Transportasi Udara .......................................................................... 76

    K. Jumlah Sarana dan Petugas Kesehatan ................................................ 78

    L. Visi Misi Kabupaten Tambrauw .......................................................... 81

    M. Visi Misi Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda Dan Olahraga

    Kabupaaten Tambraauw....................................................................... 88

    N. Sumber Daya Organisasi Perangkat Daerah ........................................ 91

  • xii

    BAB III ANALISA PENGEMBANGAN POTENSI PARIWISATA

    KABUPATEN TAMBRAUW ........................................................ 110

    A. Upaya Pengembangan Potensi Pariwisata............................................ 110

    1. Atraksi ............................................................................................ 113

    2. Aksesibilitas ................................................................................... 117

    3. Amenitas ......................................................................................... 125

    4. Kelembagaan .................................................................................. 127

    B. Faktor Pendukung Dan Penghambat ................................................... 128

    1. Faktor Pendukung ........................................................................... 128

    2. Faktor Pendukung ........................................................................... 132

    BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 139

    A. Kesimpulan .......................................................................................... 139

    1. Upaya pengembangan Potensi Pariwisata ....................................... 139

    a. Atraksi ..................................................................................... 139

    b. Aksesibilitas ............................................................................ 139

    c. Amenitas .................................................................................. 140

    d. Kelembagaan ........................................................................... 140

    2. Faktor Pendukung dan Penghambat ............................................... 140

    B. Saran..................................................................................................... 141

    a. Atraksi ..................................................................................... 141

    b. Aksesibilitas ............................................................................ 141

    c. Amenitas .................................................................................. 141

    d. Kelembagaan ........................................................................... 142

    DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 143

    LAMPIRAN

  • viii

    DAFTAR TABEL

    Hal

    Tabel II.1 Nama Distrik, Ibu Kota Distrik dan Kepala Distrik di Kabupaten

    Tambrauw, 2017 .......................................................................... 55

    Tabel II.2 Rata-Rata Suhu dan Kelembaban Undara Menurut Bulan di

    Kabupaten Tambrauw, 2017.......................................................... 56

    Tabel II.3 Luas Wilayah Menurut Distrik di Kabupaten Tambrauw ............. 59

    Tabel II.4 Potensi Sumber Daya Alam Kabupaten Tambraauw .................. 63

    Tabel II.5 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kalamin Sesuia Distribusi Jumlah

    Penduduk Menurut Rasio Distrik Per 31 Desember 2017............. 70

    Tabel II.6 Jumlah Kunjungan Wisatawan Per Bulan, 2019........................... 71

    Tabel II.7 Jumlah Kunjungan Wisata Asing Per Bulan, 2019 ....................... 72

    Tabel II.8 Jadwal, Nama Kapal, Jam, Harga Tiket Transportasi Laut........... 75

    Tabel II.9 Rute Penerbangan Susi Air............................................................ 77

    Tabel II.10 Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Distrik di Kabupaten

    Tambrauw, 2017............................................................................ 79

    Tabel II.11 Jumlah Fasilitas Kesehatan Menurut Distrik di Kabupaten

    Tambrauw, 2017............................................................................ 80

    Tabel II.12 Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan ....................... 92

    Tabel II.13 Jumlah Pegawai Berdasarkan Pangkat dan Golongan .................. 92

  • ix

    DAFTAR GAMBAR

    Hal

    Gambar II.1 Peta Kabupaten Tambrauw ........................................................ 58

    Gambar II.2 Peta Geologi Kabupaten Tambrauw ........................................... 61

    Gambar II.3 Peta Lempeng Teknonik dan Garis Sesar Kabupaten

    Tambrauw .................................................................................. 62

    Gambar II.4 Peta Lokasi Sumber Gempa Kabupaten Tambrauw .................. 62

    Gambar II.5 Peta kawasan Strategis Kabupaten Tambrauw .......................... 68

    Gambar II.6 Peta Rencana Sistem Transportasi Darat Kabupaten

    Tambrauw ................................................................................... 73

    Gambar II.7 Peta Rencana Sistem Transportasi Laut Kabupaten

    Tambrauw .................................................................................. 75

    Gambar II.8 Peta Rencana Sistem Transportasi Udara Kabupaten

    Tambrauw ................................................................................... 77

    Gambar II.9 Bagan Struktur Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan

    Olahraga Kabupaten Tambrauw ............................................... 93

  • xiii

    INTISARI

    Kepariwisataan bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomimeningkatkan kesejahteraan rakyat menghapus kemiskinan, mengatasipengangguran, melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya, memajukankebudayaan mengangkat citra bangsa memupuk rasa cinta tanah air memperkukuhjati diri dan kesatuan bangsa dan mempererat persahabatan antar bangsa.

    Upaya pengembangan potensi pariwisata Kabupaten Tambrauw belumdikembangkan dan dimanfaatkan dengan optimal. Salah satu hal yang menjadisebab adalah umur kabupaten yang masih tergolong muda, sehingga saat ini masihdalam tahap persiapan untuk pembangunan fisik, sosial, ekonomi maupun budaya.Prioritas utama adalah menyiapkan infrastruktur dasar yang diperlukan olehmasyarakat seperti jalan, air bersih, listrik, jaringan telekomunikasi. Salah satudukungan adalah kebijakan pemerintah untuk menyusun perencanaanpengembangan dalam bentuk Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah(RIPPDA) merupakan penjabaran dari visi dan misi pembangunan daerah secarakhusus di bidang pariwisata.

    Oleh karena itu penulis melakukan penelitian mengenai upayapengembangan potensi pariwisata Kabupaten Tambrauw pada Dinas Pariwisatadan Kebudayaan Kabupaten Tambrauw yang bertujuan (1) untuk mendiskripsikanupaya pengembangan potensi pariwisata Kabupaten Tambrauw Provinsi PapuaBarat. (2) Untuk mengetahui faktor-faktor yang menunjang dan menghambatpengembangan potensi pariwisata Kabupaten Tambrauw Provinsi Papua Barat.

    Penelitian ini merupakan penelitian Kualitatif dimana peneliti adalahsebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan,analisis data bersifat induktif/ kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebihmenekankan makna dari pada generalisasinya. Metode yang digunakan antaralain: (1) Jenis Penelitian (2) Objek Penelitian (3) Lokasi Penelitian (4) TeknikPemilihan Subyek Penelitian (5) Teknik Pengumpulan Data (6) Teknik AnalisaData antara lain: (a) Reduksi Data (b) Penyajian Data (c) Penarikan Kesimpulan/Verifikasi.

    Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat empat unsur dalampengembangan potensi pariwisata Kabupaten Tambrauw yaitu: (1) Atraksi:Atraksi yang dimiliki Kabupaten Tambrauw mulai dari pesisir pantai sampaipegunungan sangat beragam dan bervariasi. Saat ini pemda dan Dinas Pariwisatadan Kebudayaan terus melakukan kembangkan dan mengoptimalkan potensiatraksi yang ada. (2) Aksesibilitas: Kualitas jalan utama sudah pada prosespeningkatan dari pengerasan ke pengaspalan menuju kawasan destinasi dan saranamoda transportasi darat, laut, udara sudah berjalan optiman. (3) Amenitas: SaranaAmenitas yang sudah ada seperti home stey, mess pemda, telkomsel,persampahan, kesehatan, perbangkan, yang tersedia bisa melayani wisatawa yangberkunjung ke Tambrauw. Dalam pengembangan pariwisata Dinas Pariwisata danKebudayaan dan SKPD/ OPD terkait akan bekerja sama membangun fasilitasamenitas di destinasi lainnya demi tercapainya pelayanan bagi wisatawan. (4)Kelembagaan: Kelembagaan dalam kegiatan pariwisata Kabupaten Tambtauwyang dilakukan saat ini adalah koordinasi, singkronisasi dan evaluasi denganKemenpar RI, SKPD/ OPD, LSM, Swasta dan masyarakat berjalan baik.

  • xiv

    Dari keempat unsur tersebut terdapat faktor pendukung yaitu komitmenpemerintah daerah dalam rangka pengembangan potensi pariwisata KabupatenTambrauw serta di dukung Steckolder, Kementrian RI, SKPD, LSM, pemilikhak wilayat dan masyarakat Kabupaten Tambrauw. Sedangkan hambatan antaralain: (1)Atraksi: Daya Tarik belum maksimal di kembangkan dan kurangbervariasi. (2) Aksesibilitas: Sarana transportasi jalan yang belum teraspal secaramenyeluruh, mengakibatkan komponen biaya transportasi menjadi tinggi. (3)Amenitas: Akses telekomunikasi maupun data masih 3G dan akan dikembangkanmenjadi 4G agar bekerja lebih sempurna. (4) Kelembagaan: Sumber daya manusiarendah kesadaran masyarakat tentang Sadar Wisata, pengalaman dan keterampilanmasyarakat yang belum maksimal.

    Kata Kunci: Pengembangan Potensi Pariwisata

  • xv

    ABSTRACK

    Tourism can enhance economic growth, improve people's welfare,eradicate poverty, overcome unemployment, preserve nature and resources,promote culture, elevate the nation's image to foster a sense of patriotism,strengthen national identity and unity, and strengthen the friendship betweennations.Therefore the authors conducted research on efforts to develop the tourismpotential of Tambrauw Regency in the Department of Tourism and Culture ofTambrauw Regency. There are two main objectives in this study. first of all, todescribe efforts to develop the tourism potential of Tambrauw Regency, WestPapua Province. Second, to find out the factors that support and hinder thedevelopment of tourism potential in Tambrauw Regency, West Papua Province.

    Efforts to develop the tourism potential of the Tambrauw Regency has notbeen developed and utilized optimally. One of the causes is the age of the regencywhich is still relatively young so that it is currently still in the preparation stagefor physical, social, economic and cultural development. The main priority is toprepare the basic infrastructure needed by the community such as roads, cleanwater, electricity, telecommunications networks. One of the supports is thegovernment's policy to arrange development planning in the form of a RegionalTourism Development Master Plan (RIPPDA). The RPPDA is a translation of thevision and mission of regional development specifically in the field of tourism.

    This research is a qualitative study in which the researcher is a keyinstrument. Data collection techniques are carried out in a combined manner. Dataanalysis is inductive/qualitative. Qualitative research results emphasize more onthe meaning of generalization.Important factors in the method used include:Research Type, Research Object, Research Location, Research Subject SelectionTechniques, Data Collection Techniques, and Data Analysis Techniques. Theresults showed that there were obstacles in efforts to develop the tourism potentialof Tambrauw Regency, namely: Attractions, Accessibility, Amenity, andInstitutional.

    The results showed that there were four elements in developing thetourism potential of Tambrauw Regency. First is attraction. Tambrauw regencyconsisting of people who live on the coast and mountainous regions. So theattractions are very diverse and varied.At present, the regional government and thedepartment of Tourism and Culture continue to develop and optimize the potentialof existing attractions. Second, accessibility; The quality of the main road to thetourist destination has been in the process of increasing from hardening tohardening asphalt. in addition, land, sea, air transportation have been runningoptimally. Third, amenitas; currently there are several public facilities available inTambrauw Regency that can serve tourists such as homestays, governmentlodging, telkomsel, waste management, health facilities and banking.Moreover,the Department of Tourism and Culture and another department related will worktogether to build amenities in other destinations for the achievement of servicesfor tourists.Fourth, institutional; The current institutional activities in Tambrauwtourism are coordinating, synchronizing and evaluating with the Republic ofIndonesia's Ministry of Tourism, SKPD, NGOs, the private sector and thecommunity.

  • xvi

    in the application of the four elements, there are several obstacles. First,Attraction has not been maximally developed and is less varied. Second, Roadtransportation facilities that have not been asphalted as a whole, resulting in hightransportation costs components. Third,telecommunications and data access is still3G. however, it will be developed into 4G so that it works more perfectly. Fouth,human resources are still low causing public interest in Tourism Awareness,community experience and skills that have not been maximized.

    Key Word: Development of Tourism Potential.

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pariwisata di Indonesia merupakan salah satu sektor yang tidak terlepas

    dari kehidupan manusia, yaitu kegiatan sosial dan ekonomi saat ini dan juga

    mempunyai peran penting dalam pembangunan, kemajuan ini telah menjadikan

    pariwisata sebagai bagian pokok dari kebutuhan atau gaya hidup manusia, yang

    mampu mengerakan jutaan manusia untuk mengenal alam dan budaya ke daerah

    lain. Pergerahkan jutaan manusia bahkan menggerakan mata rantai ekonomi yang

    saling kait mengkait menjadi industri jasa yang memberikan kontribusi penting

    bagi perekonomian, serta peningkatan kesejahteraan ekonomi ditingkat

    masyarakat lokal merupakan salah satu negara yang kaya akan budaya,

    keanekaragaman hayati flora dan fauna yang sangat tinggi dan berlimpah. Dengan

    kekayaan budaya flora dan fauna yang dimiliki tersebut merupakan salah satu

    daya tarik wisata yang memiliki nilai ekonomis tinggi jika dapat dikombinasikan

    dan dikemas dengan baik menjadi atraksi wisata maupun paket perjalanan yang

    menarik bagi wisatawan dalam negeri maupun mancanegara.

    Lebih lanjut Tambrauw pun masih belum dilirik wisatawan. Tambrauw

    selama ini hanya dikenal sebagai salah satu daerah lintasan yang menghubungkan

    dua kota besar di Papua Barat, yakni Sorong dan Manokwari. Guna

    memaksimalkan potensi Tambrauw, mulai tahun ini, wilayah tersebut tengah

    disiapkan menjadi daerah wisata.“Karena Tambrauw memiliki potensi alam yang

    lengkap. Sebagai wilayah yang membentang dari pegunungan sampai pesisir,

    Tambrauw menyimpan atraksi wisata yang belum dipoles berupa wisata bahari,

  • 2

    alam, dan budaya.

    Dari sisi bahari, Tambrauw memiliki pantai khusus tempat pengamatan

    penyu belimbing atau Dermochelys coriacea, yakni Pantai Jamursba Medi. Pantai

    ini berlokasi di Distrik Abun dengan panjang garis pantai mencapai 18 kilometer.

    Jamursba Medi bisa ditempuh dalam waktu dua jam menggunakan speed boat.

    Disamping itu, Pantai ini pernah diulas dalam film dokumenter berjudul

    Journey to the South Pacific gubahan Mac Gillivary Freeman dan IMAX

    Entertainment Kabarnya, Jamursba Medi menjadi habitat penyu belimbing

    bertelur terbesar di dunia. Penyu ini melakukan migrasi dari California dan

    melakukan perjalanan selama lebih-kurang enam bulan untuk sampai di

    perairan tambrauw melewati Samudra Pasifik.(sumber:https://travel.tempo.co/

    Read/1090413/tambrauw-surga-tersembunyi-di-kepala-burung-papua-barat,

    diunduh Sabtu,19 Mei 2018).

    Lebih lanjut Taman Pesisir Jeen Womom, yang meliputi wilayah Pantai

    Jamursba Medi (Jeen Yessa) dan Pantai Warmon (Jeen Syuab), di Kabupaten

    Tambrauw, Papua Barat, menjadi satu-satunya tempat bertelur rutin penyu

    belimbing atau Dermochelys coriaceadi di Indonesia. World Wide Fund for

    Nature (WWF) mencatat, sepanjang 2017, sebanyak 1.240 sarang penyu

    belimbing ditemukan di pesisir tersebut. Sementara itu seorang peneliti penyu

    senior Ida Bagus Windia Adnyana dari Universitas Udayana mengatakan jumlah

    itu tercatat menjadi salah satu yang terbesar di dunia.“Jeen Womom menjadi

    habitat dan tempat bertelur penyu jenis belimbing terbesar bersanding dengan

    Papua New Guinea dan Costarica,” katanya.Lebih lanjut Penyu Belimbing yang

    ditemukan di pesisir Jeen Womom hanya yang berjenis kelamin betina dan

  • 3

    berusia 15-30 tahun. Sepanjang tahun lalu, 281 ekor mendarat di sana untuk

    menetaskan tukik-tukiknya.

    Penyu belimbing lantas akan kembali ke perairan Samudra Pasifik dan

    berenang sampai perairan California, tepatnya di Pantai Monterey, untuk

    memburu ubur-ubur jelly blubber atau Catostylus mosaicus. Ubur-ubur itu adalah

    makanan utamanya.

    Disamping itu Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tambrauw Linderd

    Rouw mengatakan penyu belimbing di perairan California akan membantu

    mengontrol lonjakan populasi ubur-ubur yang kini menguasai laut California itu.

    Karena California cukup konsentrasi menjaga kelangsungan hidup penyu

    belimbing karena kalau punah, lonjakan populasi ubur-ubur tidak terkontrol.

    Secara umum, penyu belimbing memiliki ciri-ciri yang unik.Penyu tersebut

    berukuran paling besar dibanding penyu jenis lainnya. Panjang lengkungan

    punggungnya sekitar 1,2-2,4 meter. Penyu ini juga merupakan penyu satu-satunya

    yang tidak memiliki karapas keras. Sedangkan bentuk punggungnya menyerupai

    belimbing yang memiliki uliran tajam. Di Indonesia, penyu belimbing pernah

    bertelur di sejumlah tempat. Misalnya di Aceh dan Jember, Jawa Timur. Namun

    tidak terprediksi jumlahnya dan tidak rutin. “Bisa jadi mereka hanya terbawa arus

    karena penyu berenang mengikuti arus,” ujar Ida Bagus Windia Adnyana.

    Jumlah penyu belimbing di Aceh tak sampai 10 persen. Itu pun tak

    dapatdiprediksi selaluada. (sumber:https://travel.tempo.co/read/1091356/dari-

    kalifornia-penyu-belimbing-berenang-ke-papua-untuk-bertelur, diunduh Selasa,

    22 Mei 2018).

    Selain tempat bertelur penyu yang diklaim langka itu, Tambrauw menjadi

  • 4

    tempat tapak tilas Perang Dunia II.Di beberapa tempat, seperti Distrik Bikar

    ditemukan tujuh tank yang tersebar di beberapa titik.Konon, tank ini milik

    sekutu. (sumber:https://travel.tempo.co/read/1090413/tambrauw-surga tersembu

    nyi-di-kepala-burung-papua-barat, diunduh Sabtu, 19 Mei 2018)

    Disamping itu Kabupaten Tambrauw-Papua Barat memegang halaman

    penting dalam buku sejarah Perang Dunia II yang terjadi pada 1939 sampai

    1945.Sebagian wilayah di sekitar kepala burung pulau paling timur Nusantara itu

    menjadi saksi bisu pertempuran Sekutu dan Jepang.

    Jika dilihat dari dalam rekaman film dokumenter berjudul Invansion of

    Sansapor produksi Amerika Serikat, Jenderal Douglas MacArthur pernah

    mendarat di beberapa tempat. Salah satu yang diceritakan dalam film tersebut

    ialah kota pelabuhan lama Papua Barat. Kota lama itu bernama Sausapor, yang

    kini menjadi ibu kota sementara Kabupaten Tambrauw.

    Lebih lanjut ada lima tank yang berjajar menghadap satu arah yang tampak

    di sana. Hampir semua bagiannya ditumbuhi tanaman berjalar. Dan ada empat

    tank diduga artileri dan satu tank diduga amfibi yang berpangkal di sana.

    Beberapa bagian telah rusak, namun bentuknya masih utuh.Roda rantai yang

    melingkari roda-roda giginya masih lengkap. Sedangkan tempat senjata berat di

    bagian atas pun masih belum terkikis. Hanya, seluruh bagian memang telah

    berkarat dan terbalut lumut.

    Di salah satu bagian tank itu terpampang nomor peranti yang bisa terbaca

    jelas.Belum diketahui secara pasti tank ini seluruhnya milik kavaleri Sekutu atau

    juga milik Jepang.Meski demikian, keberadaannya dijaga utuh oleh masyarakat

    adat setempat.

  • 5

    Lebih lanjut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

    Tambrauw Abraham D.E. Mayor mencatatnya sebagai aset pariwisata, maka akan

    inventarisasi lebih dulu supaya nanti bisa menajdi salah satu obyek wisata sejarah.

    Selain di titik tersebut, masih ada dua tank lain yang lokasinya tak terlalu jauh.

    Ada pula tikar pacu dan drum yang tersebar bebas di kawasan hutan di beberapa

    distrik lainnya. (sumber:https://travel.tempo.co/read/1090769/menemukan-tank

    perang-dunia-ii-di-hutan-tambrauw-papua-barat/Diunduh Minggu, 20 Mei 2018)

    Jika dilihat kondisi tank masih utuh.Namun hampir seluruh bagian

    berkarat dan ditutupi tanaman yang menjalar.Tank berada di tengah hutan, lebih-

    kurang 1 kilometer dari jalan raya.Hutan ini milik masyarakat adat yang dijaga

    baik oleh beberapa marga. Salah satunya marga Yekese.

    Sedangkan dari sisi alam, Kabupaten Tambrauw memiliki beberapa

    keunggulan yang belum tergali. Di Distrik Kebar, yang berwaktu tempuh empat

    jam dari Sausapor, misalnya, terdapat sebuah savana raksasa. Savana itu dijuluki

    Bukit Teletubbies, yang sebenarnya bernama asli Bukit Sontiri.

    Disamping itu wilayahnya cekungan berbukit yang dikelilingi

    pegunungan.Pegunungan itu adalah landmark Tambrauw, yakni Pegunungan

    Tambrau. Dari jauh, bukit tampil membentang bak karpet alam. Bukit juga

    menjadi tempat pelintasan rusa-rusa liar. Dalam kondisi yang cukup cerah, sinar

    keemasan matahari terbit dan tenggelam akan menyulap Sontiri menjadi lembah

    bersepuh cahaya merah.(sumber:https://travel.tempo.co/read/1090413/Tambrauw

    -surga-tersembunyi-di-kepala-burung-papua-barat, diunduh Sabtu, 19 Mei 2018)

    Sementara itu perkampungan di kawasan ini mirip Switzerland.Tim

    menyaksikan sebuah perkampungan kecil didominasi bukit-bukit hijau dan

  • 6

    pegunungan yang mengelilinginya.Lebih jauh menjelajahi distrik Kebar, ternyata

    masih banyak keunikan lainnya. (sumber: https://travel.tempo.co/read/1090597/5-

    fakta-distrik-kebar-pedalaman-papua-barat-mirip-switzerland/ Diunduh Minggu,

    20 Mei 2018).

    Lebih lanjut Bukit Teletubbies berjarak tak sampai 2 kilometer dari pusat

    Distrik Kebar. Di balik bukit itu, terdapat permandian air panas alami yang

    bersumber dari gas bumi atau geothermal. Permandian ini adalah War Aremi.

    Masyarakat kerap memanfaatkannya untuk relaksasi.

    Adapun di Distrik Miyah, tersembunyi air terjun tujuh tingkat dengan

    ketinggian limpahan air mencapai 200 meter. Air terjun ini populer dengan nama

    Anenderat dan sarat akan kearifan lokal. Di situ, hidup masyarakat dengan adat

    yang kuat. Disamping itu Distrik Miyah dikelilingi hutan konservasi. Di dalam

    hutan itu, berdiam cenderawasih, burung endemis Papua. Pagi-pagi benar, kicauan

    burung akan memenuhi langit Distrik Miyah. (sumber:https://travel.tempo.co/read

    /1090413/tambrauw-surga-tersembunyi-di-kepala-burung-papua-barat,diunduh

    Sabtu, 19 Mei 2018). Lebih lanjut Masyarakat Kabupaten Tambrauw-Papua

    Barat, memiliki hasil kerajianan tangan beragam yang bisa jadi buah tangan para

    pelancong usai berkunjung ke sana. Kerajinan-kerajinan tersebut bukan hanya

    diproduksi untuk dijual, tapi juga untuk peranti kehidupan sehari-hari. Seperti

    noken, manik-manik aksesori budaya, pinang sirih kapur, asbak cenderawasih,

    mahkota kepala burung, anting biji buah dan kayu (sumber: https: // travel.

    tempo.co/ read/ 1091478/6 -oleh- oleh- unik- dari- kabupaten- tambrauw- papua-

    barat, diunduh Selasa, 22 Mei 2018)

  • 7

    Sedangkan sagu merupakan penganan wajib pengganti nasi bagi

    masyarakat di bagian timur Indonesia, secara khusus papua. Sagu diolah menjadi

    beragam bentuk penganan, seperti papeda dan sagu bakar. Proses pembuatan sagu

    dari pohon rumbia menjadi bahan baku siap diolah ternyata cukup panjang.

    Di pedalaman Papua Barat, tepatnya di Kampung Numbrat, Distrik Bikar,

    Kabupaten Tambrauw, sagu diolah secara manual.Prosesnya hampir seluruhnya

    dilakukan menggunakan tangan manusia.

    Lebih lanjut Pembuatan dilakukan langsung di kebun sagu. Letaknya

    cukup pelosok, melewati hutan-hutan rapat dan semak belukar. Jalan pun belum

    terbuka.

    Sedangkan daun gedi adalah daun hutan sejenis singkong.Namun

    teksturnya lebih lembek mirip kangkung. Gedi dimasak dengan sagu tanpa bumbu

    apa pun. Rasanya tawar, tapi tetap terasa segar. Gedi dan sagu disantap bersama

    singkong atau kasbi dan ayam hutan yang direbus di dalam bilah bambu. (sumber:

    https://travel.tempo.co/read/1091639/menyantap-sagu-di-hutan-tambrauw-sambil-

    belajar-cara-membuatnya, diunduh Rabu, 23 Mei 2018).

    Disamping itu Masyarakat pesisir Kabupaten Tambrauw punya cara unik

    untuk menyeimbangkan ekosistem laut. Mereka meyakini sebuah ritual bernama

    sasi yang menandai mulai dan berakhirnya musim melaut. Dalam periode tertentu,

    para nelayan dan pemuka adat akan berpuasa mencari ikan.

    Ada sasi buka, ada sasi tutup, Sasi tutup berarti masyarakat akan berpuasa

    melaut. Sedangkan sasi buka artinya mereka mulai mencari ikan lagi. Hal menarik

    lain dari ritual penangkapan ikan, selain sasi, adalah cara penduduk lokal

    memancing menggunakan tombak. Sistem yang amat tradisional ini dilakukan

  • 8

    untuk menjaga laut dari ancaman eksploitasi. (sumber: https: //travel. tempo.co

    /read/1092532/masyarakat-tambrauwseimbangkan-ekosistem-laut-lewat-ritual-

    sasi, diunduh Jumat, 25 Mei 2018)

    Lebih lanjut jejak Misionaris Yonas Nandisa terpatri dalam prasasti

    petilasan Kristen Injili di sebuah pulau nihil penghuni, yakni Pulau Dua,

    Kabupaten Tambrauw, Papua Barat. Petilasan berbentuk tugu itu diabadikan

    sebagai pengingat masuknya nasrani di wilayah kepala burung pulau paling timur

    Nusantara tersebut.

    Maka itu, pulau dua selain dinobatkan sebagai taman laut, juga dianggap

    sebagai tempat paling bersejarah di Tambrauw. Pulau ini merekam masuknya

    ajaran keyakinan yang kini dianut lebih dari 90 persen masyarakat di kabupaten

    tersebut. Jaman dahulu di tengah pulau itu berdiri sebuah gereja kristen kuno.

    bangunannya klasik dan interiornya mengandung besi-besi tua. Namun gereja

    pernah koyak akibat Perang Dunia II.Waktu itu, terjadi pertempuran sekutu yang

    memreteli pertahanan Jepang di wilayah Papua Barat. Pulau dua pun ikut

    terdampak. Adapun, selain bisa belajar sejarah, di pulau dua, wisatawan dapat

    menikmati pantai pasir putih dengan pemandangan laut lepas Samudera Pasifik

    yang biru. Di laut itu, nelayan biasa mencari ikan dengan menombaknya. Pulau

    Dua menjadi tempat terbaik mencari ikan di Tambrauw.Snorkling juga menjadi

    salah satu atraksi yang ditawarkan di sana. Anomen, karang, dan ikan-ikannya

    sangat beragam. (sumber:https://travel.tempo.co/read/1092781/pulau-dua-tempat-

    petilasan-sejarah-religi-di-tambrauw-papua/ Diunduh Sabtu, 26 Mei 2018)

    Lebih lanjut Kabupaten Tambrauw-Papua Barat diduga menjadi salah satu

    spot pemantauan burung terbaik di provinsi itu. Bupati Kabupaten Tambrauw

  • 9

    Gabriel Asem mengatakan 80 persen daerahnya yang mencakup area konservasi

    memungkinkan burung yang menjadi maskot Papua ini hidup bebas di hutan yang

    masih lebat.

    Apalagi wilayah kami berada di antara dataran tinggi dan dataran

    rendah.Itu memungkinkan cenderawasih dari dua area bisa hidup di

    Tambrauw.Meski belum sebeken tempat pemantauan cendrawasih di Desa

    Saporkren, Raja Ampat, sejumlah wisatawan asing telah mengunjungi Tambrauw

    melalui pintu masuk Manokwari dan Sorong.

    Disamping itu ada sekitar enam jenis yang ditemui di sana sesuai dengan

    buku Birds of New Guniea karangan Thane K. Pratt dan Bruce M Beehler berikut

    ini ciri-ciri dari keenam spesies cendrawasih di Tambrauw Lesser bird of paradise

    magnify cent bird of paradise, cendrawasih raja, magnify centrifle bird, western

    parotia, superb bird of paradise. (sumber : https:// travel. tempo.co/ read/

    1095105/ 6- spesies- cendrawasih- unik- ini- ada- di- tambrauw- papua-barat,

    diunduh Minggu, 3 Juni 2018).

    Disamping itu masyarakat distrik miyah Kabupaten Tambrauw percaya

    pada empat mitos yang lekat kaitannya dengan keseimbangan alam dengan segala

    isinya. Mitos tersebut cukup berpengaruh terhadap cara pandang mereka terhadap

    makhluk hidup, secara khusus hewan.

    Sementara itu kami percaya hewan itu seperti manusia. Tidak boleh

    diperlakukan seenaknya. Kalau tidak, alam akan marah.

    Lebih lanjut Mitos pertama ialah tentang kucing. Masyarakat Tambrauw

    pantang menghadapkan kucing pada cermin. Bila dilanggar, sesuatu yang buruk

    terjadi pada distrik mereka. Mitos kedua adalah tentang burung mirip

  • 10

    cenderawasih berwarna putih polos yang dijuluki masyarakat lokal burung

    watir.Burung itu langka dan hidup di Air Terjun Anenderat, yakni air terjun tujuh

    di punggung Distrik Miyah.

    Sedangkan burung watir katanya berasal dari sumber air bernama Sumber

    Air Syakwa.Ia dan kawanannya akan melintas tiap pagi di Distrik Miyah.

    Suaranya nyaring seperti orang menyanyi.Kabarnya, burung itu tidak boleh

    dipotret atau direkam.

    Adapun mitos ketiga berhubungan dengan kutu rambut. “kutu rambut

    tidak boleh dibunuh di batu kali,” ucap Mama Helena.

    Maka itu, mitos ini erat kaitannya dengan menjaga kali yang menjadi pusat

    kehidupan masyarakat. Membunuh kutu di kali sama dengan mengotori sumber

    kehidupan mereka.

    Lebih lanjut mitos keempat alias mitos terakhir berhubungan dengan

    anjing. Anjing bagi masyarakat setempat adalah sahabat dekat. Anjing tinggal dan

    dipelihara hampir di setiap rumah. Legenda yang dipercaya penduduk lokal ialah

    bila melihat anjing yang tengah bereporoduksi, mereka tidak boleh

    mengatakannya pada siapa pun. Sebab, hal itu dianggap tabu.“Sama seperti kita

    memperlakukan manusia.

    Jika dilihat dari kisah-kisah mitos ini menjadi nilai adat yang dipercaya

    sampai sekarang. Keberadaannya terus dihidupi dan akan selalu menjadi sarana

    kontrol sosial bagi hubungan manusia dan alam sekitarnya.(sumber: https://tra

    vel.tempo.co/read/1093060/ini-empat-mitos-alam-dalam-kehidupan-masyarakat-

    tambrauw-papua/Diunduh Minggu, 27 Mei 2018).

  • 11

    Untuk menuju Kabupaten Tambrauw wisatawan bisa memilih dua pintu

    masuk lewat jalur udara, antara lain Bandar Udara Dominique Eduard Osok,

    Sorong. Dari sini, perjalanan dilanjutkan menggunakan kendaraan double cabin

    melalui jalur darat dengan waktu tempuh sekitar empat jam menuju Sausapor.

    Alternatif lain ialah melalui Bandar Udara Rendani Manokwari. Dari

    bandara, perjalanan dilanjutkan menggunakan kendaraan double cabin menuju

    kebar dengan waktu tempuh lebih-kurang empat jam. Bisa juga melalui jalur laut

    dari sorong menuju sausapor dengan waktu tempuh 2,5 jam. (sumber:https://travel

    .tempo.co/read/1090413/tambrauw-surga-tersembunyi-di-kepala-burung-papua-

    barat, diunduh Sabtu, 19 Mei 2018).

    Disamping itu, untuk pengembangan Wisata Minat Khusus (Special

    Interest) ini, kewajiban yang harus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten

    Tambrauw adalah : Menyediakan penginapan, rumah makan, bar dan tempat

    hiburan, toko/ tempat belanja, paket wisata, travel agent, SPA, wifi, pertunjukan

    seni budaya dan kearifan local lainnya. (Sumber: Pusat Informasi Data Investasi

    Indonesia (PIDII)http://www.pidii.co.id/kabupaten-tambrauw).

    Hal ini sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 2009

    tentang kepariwisataan mengatakan bahwa “Kepariwisataan bertujuan untuk

    meningkatkan pertumbuhan ekonomi meningkatkan kesejahteraan rakyat

    menghapus kemiskinan, mengatasi pengangguran, melestarikan alam, lingkungan,

    dan sumber daya, memajukan kebudayaan mengangkat citra bangsa memupuk

    rasa cinta tanah air memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa dan mempererat

    persahabatan antar bangsa.

  • 12

    Lebih lanjut pariwisata telah menjadi salah satu industri terbesar di dunia

    dan merupakan andalan utama dalam menghasilkan devisa diberbagai negara.

    Indonesia memiliki potensi yang sangat besar di bidang pariwisata, hal ini bisa

    dilihat dari indahnya berbagai macam pemandangan alam, potensi kebudayaan

    dan sejarah bangsa, festival serta upacara-upacara ritual yang unik, berbagai

    macam seni lukis, dan kerajinan tangan dan banyaknya daya tarik wisata menarik

    lainnya yang sangat menarik simpati para wisatawan sepanjang tahun untuk

    berkunjung ke Indonesia.

    Beberapa pendapat para ahli bahwa Pariwisata adalah suatu aktivitas

    perubahan tempat tinggal sementara dari seseorang, di luar tempat tinggal sehari-

    hari dengan suatu alasan apapun selain melakukan kegiatan yang bisa

    menghasilkan upah atau gaji. Selain itu, pariwisata merupakan aktivitas,

    pelayanan dan produk hasil industri pariwisata yang mampu menciptakan

    pengalaman perjalanan bagi wisatawan. Muljadi (2012:7)

    Selanjutnya Kepariwisataan adalah setiap peralihan tempat yang bersifat

    sementara dari seseorang atau beberapa orang, dengan maksud memperoleh

    pelayanan yang diperuntukkan bagi kepariwisataan itu oleh lembaga-lembaga

    yang digunakan untuk maksud tertentu. Hans Buchli dalam Suwena dan

    Widyatmaja (2010:14).

    Pariwisata adalah gejala yang kompleks dalam masyarakat, di dalamnya

    terdapat hotel, obyek wisata, souvenir, pramuwisata, angkutan wisata, biro

    perjalanan wisata, rumah makan, dan banyak lainnya. Soekadijo dalam Suwena

    dan Widyatmaja (2010:15).

  • 13

    Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka menurut pendapat peneliti

    pariwisata adalah suatu aktivitas manusia yang dilakukan untuk mendapatkan

    pelayanan secara bergantian dalam suatu Negara itu sendiri/ luar Negara untuk

    sementara waktu dan mencari kepuasan yang beraneka dan berbeda-beda.

    Penelitian ini bukanlah satu-satunya penelitian tentang upaya

    pengembangan potensi pariwisata Kabupaten Tambrauw. Ada peneliti lain yang

    telah melakukan penelitian serupa tetapi memiliki beberapa perbedaan sesuai

    penelitian yang dilakukan. Penelitian terdahulu dilakukan oleh : Armin Subhani,

    Tahun 2010, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Judul Penelitian Potensi

    Obyek Wisata Pantai Di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2010. Metode

    penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode kualitatif deskriptif.

    Kesimpulan dari penelitian tersebut sebagai berikut :

    1. Potensi obyek wisata pantai Lombok memiliki 13 obyek yang sedang

    dikembangkan.

    2. Obyek yang memiliki potensi tinggi yaitu obyek wisata pantai dengan hutan

    bakau yang lebat, terumbu karang yang bagus, habitat bakau yang khas, pantai

    yang masih alami, panorama pantai yang indah.

    3. Jarak tempuh yang relatif jauh, transportasi laut ke pantai tersebut kurang

    memadai sebagai sarana transportasi wisata, belum adanya pelayanan

    pariwisata secara professional.

    4. Beberapa keunikan habitat hutan bakau pada obyek wisata ini dapat menjadi

    peluang dan dapat dikembangkan sebagai tempat penelitian.

    5. Masih kurangya keterlibatan masyarakat bersama-sama pemerintah untuk

    menjaga dan melestarikan obyek wisata tersebut.

  • 14

    6. Berdasarkan hasil analsis SWOT, maka strategi pengembangan pada obyek

    wisata pantai Lombok Timur dirumuskan sebagai berikut :

    a. Pembangunan Sarana dan prasarana penunjang pariwisata.

    b. Penyuluhan kepada masyarakat untuk membangun sektor wisata serta

    membangun kesadaran melestarikan lingkungan khususnya terumbu

    karang.

    c. Penuntasan kasus-kasus lahan yang disengketakan khususnya yang

    terkait dengan lahan obyek wisata pantai. Faktor ini juga yang membuat

    investor berpikir untuk melakukan investasi.

    d. Pembangunan sarana dan prasarana pantai yang dijadikan kawasan

    konservasi laut sebaiknya pada daerah penyangga diluar kawasan.

    Penelitian Kedua dilakukan oleh : Irman Jumanto, Tahun 2017,

    Universitas Lampung Bandar Lampung dengan Judul Penelitian Strategi

    Pengembangan Obyek Wisata Pantai Sari Ringgung Kabupaten Pesawaran

    lampung.

    Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah dengan melakukan

    Survei lapangan dilakukan dengan wawancara menggunakan kuisioner dengan

    300 responden. Responden diambil dari sebagian masyarakat di sekitar Pantai Sari

    Ringgung dan wisatawan pada 5 (lima) objek wisata yaitu Puncak Mas, Lembah

    Hijau, Pantai Mutun (MSTown Beach), Pantai Klaradan Taman Wisata Dewi

    Mandapa, masing-masing responden sebanyak 50 orang.

    Hasil penelitian mengenai Strategi Pengembangan Sumberdaya Alam

    Pantai Sari Ringgung berdasarkan Persepsi masyarakat, Potensi Wisatawan

  • 15

    Domestik dan Wisatawan Mancanegara dalam Rangka MEA adalah sebagai

    berikut:

    1. Persepsi masyarakat terhadap rencana pengembangan wisata Pantai Sari

    Ringgung adalah :

    a. Seluruh responden 100% setuju jika Pantai Sari Ringgung dikunjungi

    wisatawan mancanegara, jika Pantai Sari Ringgung dapat meningkatkan

    pendapatan masyarakat, bersedia menjaga kenyamanan, bersikap

    ramah-tamah dan dapat menambah lapangan pekerjaan.

    b. Sebagian responden 54% setuju dan 46% tidak setuju terhadap

    keberadaan homestay di sekitar Pantai Sari Ringgung.

    c. Seluruh responden 96% setuju dan 4% tidak setuju untuk menjaga

    keamanan.

    2. Potensi-potensi yang ada disekitar Pantai Sari Ringgung dari analisis hasil

    output Minitab berbasis Demografi, Pendidikan, Lokasi Wisata Responden,

    Sosial Kapital, Waktu Luang dan Potensi Kunjungan dinilai sangat baik.

    Begitu juga untuk hasil analisis survei melalui website berbasis demografi dan

    asal negara.

    3. Hasil analisis survei melalui website berbasis demografi dan asal negara,

    potensi-potensi yang ada disekitar pantai Sari Ringgung kurang menarik untuk

    wisatawan manca Negara hal ini ditunjukkan dengan P-value0, 036, ε₃-1,20440dan OR 0,304.

    4. Strategi yang dirancang dalam Pengembangan Sumber Daya Alam Obyek

    Wisata Pantai Sari Ringgung berdasarkan Persepsi masyarakat, Pasar Domestik

  • 16

    dan Pasar Mancanegara dalam Rangka MEA meliputi strategi jangka pendek

    yaitu strategi pengembangan suprastruktur (Penyusunan Peraturan Bupati

    Pesawaran, Penyusunan Keputusan Bupati Pesawaran, Pembuatan master plan,

    pembuatan site plan, penyusunan studi potensi wisata Kecamatan, penyusunan

    buku profil wisatad an Penyusunan Peraturan Desa Sidodadi tentang

    Pariwisata); strategi jangka menengah yaitu strategi pengembangan Investasi

    (Pengembangan kemudahan akses investasi di bidang pariwisata,

    Pengembangan kemudahan akses perizinan di bidang pariwisata,

    Pengembangan Peningkatan Pendapatan Asli Daerah kaitan pajak daerah dan

    retribusi daerah di bidang pariwisata dan Pengembangan Peningkatan

    Pendapatan Desa Sidodadidi Bidang Pariwisata); dan strategi jangka panjang

    yaitu strategi pengembangan Infrastruktur dan fasilitas.

    Dibandingkan dengan peneliti-peneliti tersebut diatas, kekhasan dari

    penelitian ini adalah: pertama: upaya pengembangan yang dilakukan oleh

    pemerintah Kabupaten Tambrauw, kedua: potensi pariwisata Kabupaten

    Tambrauw

    B. Fokus Penelitian

    Fokus penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini adalah:

    1. Upaya pengembangan potensi pariwisata Kabupaten Tambrauw Provinsi

    Papua Barat.

    2. Faktor-faktor yang menunjang dan menghambat pengembangan potensi

    pariwisata Kabupaten Tambrauw Provinsi Papua Barat.

  • 17

    C. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah, fokus penelitian, tersebut di atas,

    maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

    1. Bagaimana upaya pengembangan potensi pariwisata Kabupaten Tambrauw

    Provinsi Papua Barat?

    2. Apa fakto-faktor yang menunjang dan menghambat pengembangan potensi

    pariwisata Kabupaten Tambrauw Provinsi Papua Barat?

    D. Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini adalah:

    1. Untuk mendiskripsikan upaya pengembangan potensi pariwisata Kabupaten

    Tambrauw Provinsi Papua Barat.

    2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menunjang dan menghambat

    pengembangan potensi pariwisata Kabupaten Tambrauw Provinsi Papua

    Barat.

    E. Manfaat Penelitian

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan sebagai berikut:

    1. Manfaat Praktis

    Manfaat dalam penelitian ini yaitu manfaat praktis yaitu dapat memperluas

    wawasan dan sekaligus memperoleh pengetahuan empirik mengenai penerapan

    fungsi Ilmu Pemerintahan. Bagi pemerintah Kabupaten Tambrauw yang

    berkepentingan dengan hasil penelitian, penulis berharap manfaat hasil penelitian

    dapat diterima sebagai kontribusi untuk meningkatkan upaya pengembangan

    potensi pariwisata Kabupaten Tambrauw.

  • 18

    2. Manfaat Teoritis

    Manfaat teoritis adalah upaya pengembangan potensi pariwisata Kabupaten

    Tambrauw diharapkan dapat dijadikan rujukan bagi upaya pengembangan Ilmu

    Pemerintahan, dan berguna juga untuk menjadi referensi bagi penulis yang

    melakukan kajian masalah-masalah tentang upaya pengembangan potensi

    pariwisata Kabupaten Tambrauw.

    F. Kerangka Konseptual

    1. Pengertian Pariwisata

    Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009

    tentang kepariwisataan disebutkan bahwa pariwisata adalah berbagai macam

    kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan

    oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah. Lebih lanjut

    pariwisata merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh manusia baik

    secara perorangan maupun kelompok di dalam wilayah negara lain. Kegiatan

    tersebut menggunakan kemudahan, jasa dan faktor penunjang lainnya yang

    diadakan oleh pemerintah dan atau masyarakat, agar dapat mewujudkan keinginan

    wisatawan.

    Selanjutnya pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

    kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi.Diawali

    dari kegiatan yang semula hanya dinikmati oleh segelintir orang-orang yang

    relatif kaya pada awal abad ke-20, kini telah menjadi bagian dari hak azasi

    manusia. Hal ini terjadi tidak hanya di negara maju tetapi mulai dirasakan pula di

    negara berkembang.

  • 19

    Sebagaimana diketahui bahwa sektor pariwisata di Indonesia masih

    menduduki peranan yang sangat penting dalam menunjang pembangunan nasional

    sekaligus merupakan salah satu faktor yang sangat strategis untuk meningkatkan

    pendapatan masyarakat dan devisa Negara.

    2. Unsur-Unsur Pariwisata

    Adapun beberapa unsur yang ada dalam industri pariwisata saat ini,

    diantaranya seperti:

    a. Biro Perjalanan

    Merupakan badan usaha dimana melayani semua proses perjalanan

    pariwisata sejak berangkat hingga kembali pulang, sehingga wisatawan

    mendapatkan kenyamanan selama perjalanan pariwisata.

    b. Akomodasi

    Merupakan tempat untuk tinggal sementara atau lebih sering disebut

    dengan tempat menginap.Banyak sekali pilihan tempat menginap saat melakukan

    perjalanan wisata saat ini, misalnya tempat tersebut seperti hotel, perkemahan,

    motel, dan lain-lain.Saat ini semakin berkembang tempat untuk menginap

    terutama dalam segi fasilitas dan berbagai macam kebutuhan, seperti makan dan

    minum, fasilitas olah raga, fasilitas ruang pertemuan, fasilitas jamuan-jamuan, dan

    lain-lain. Karena semakin berkembangnya jaman dan teknologi maka kebutuhan

    para wisatawan-pun semakin banyak dan berkembang, sehingga harus di sediakan

    oleh perusahaan yang bergerak di bidang akomodasi ini. (Sumber:

    http://www.pengertianku.net/2017/04/pengertian-pariwisata-dan-jenis-jenisnya.

    html/diunduh 11 Oktober 2019)

  • 20

    c. Transportasi

    Merupakan industri pada pariwisata yang menyediakan jasa angkutan. Jasa

    transportasi ini mulai dari angkutan darat, laut dan juga udara. Pengelolaan jasa

    angkutan ini banyak sekali mulai yang di kelola oleh pihak swasta sampai

    pemerintah. Jasa ini sangat berpengaruh bagi bidang pariwisata, karena dapat

    mempermudah untuk mencapai tempat tujuan wisata, saat ini banyak sekali jasa-

    jasa yang di tawarkan terutama dengan harga yang terjangkau.

    d. Jasa Boga dan Restoran

    Merupakan fasilitas dalam bidang makanan dan minuman ketika berwisata, saat

    ini industri jasa boga dan restoran dalam pariwisata sangat menguntungkan karena

    dalam setiap wisatawan pastinya selalu membutuhkan makanan dan minuman

    sehingga mereka pasti membelinya serta ingin mencoba berbagai jenis makanan

    maupun minuman daerah setempat. Dan makanan dan minuman ini biasanya

    sering dijadikan sebagai cindera mata atau oleh-oleh untuk di bawa pulang ke

    rumah. (Sumber: http://www.pengertianku.net/2017/04/pengertian-pariwisata-

    dan-jenis-jenisnya. html/diunduh 11 Oktober 2019)

    e. Money Changer/ Tempat Penukaran Uang

    Tempat untuk menukarkan mata uang asing saat ini semakin berkembang,

    penukaran mata uang asing tidak hanya dilakukan di bank saja tapi banyak sekali

    perusahaan yang tersebar di tempat tertentu, terutama di kota-kota besar yang

    menyediakan penukaran mata uang asing.

    f. Atraksi Wisata

    Merupakan pertunjukan yang di adakan di tempat-tempat wisata.

    Pertunjukan tersebut misalnya seperti tarian, musik, dan lain-lain. Pertunjukan

  • 21

    dapat dilakukan secara tradisional maupun secara modern, melalui industri atraksi

    wisata maka dapat meningkatkan keunggulan daerah wisata setempat sehingga

    dikenal oleh banyak orang.

    g. Oleh-Oleh atau Cindera Mata

    Industri cindera mata sangat menjanjikan di daerah tempat wisata, karena

    setiap orang yang berwisata umumnya selalu membeli cindera mata untuk di bawa

    pulang ke rumah. Cindera mata ini umumnya berupa benda kerajinan tangan khas

    daerah setempat.

    3. Jenis-Jenis Pariwisata

    a. Pariwisata Lokal

    Merupakan pariwisata yang ruang lingkupnya sangat terbatas hanya pada

    tempat-tempat tertentu saja pada suatu daerah, misalnya seperti wisata yang ada di

    kota bandung, kota malang dan lain-lain. (Sumber: http:// www. pengertianku.

    net /2017/04/pengertian-pariwisata-dan-jenis-jenisnya. html/diunduh 11 Oktober

    2019)

    b. Pariwisata Regional

    Merupakan pariwisata pada suatu daerah tetapi lebih luas ruang

    lingkupnya daripada pariwisata lokal, misalnya pengunjung berwisata

    mengunjungi tempat-tempat yang ada di jawa barat, jawa timur dan lain-lain

    c. Pariwisata Nasional

    Merupakan pariwisata yang ruang lingkupnya sangat luas yaitu mencapai

    suatu negara, biasanya wisatawan yang datang bukan hanya dari dalam negeri tapi

    dari luar negeri juga. Misalnya wisatawan yang berkunjung ke Indonesia untuk

    berwisata di tempat-tempat yang ada di Indonesia.

  • 22

    d. Pariwisata Regional-Internasional

    Merupakan pariwisata yang ruang lingkupnya lebih luas daripada nasional,

    tapi memiliki batas-batas tertentu misalnya berwisata di negara-negara yang

    terdapat di eropa barat, asia timur, asia tenggara, dan lain-lain.

    e. Pariwisata Internasional

    Merupakan pariwisata ruang lingkupnya seluruh negara yang ada di

    dunia.Jadi wisatawan berkunjung ke negara-negara yang ada di seluruh penjuru

    dunia.

    4. Jenis-Jenis Wisata

    Banyak sekali jenis-jenis wisata yang ada saat ini, beberapa di antaranya

    seperti:

    a. Wisata Budaya

    Wisata ini tujuannya untuk memperluas pandangan hidup, misalnya

    mempelajari keadaan suatu masyarakat, kebiasaan dan adat istiadat masyarakat

    suatu daerah, cara hidup, budaya maupun seni yang terdapat pada masyarakat

    suatu daerah tertentu dan jenis wisata ini banyak sekali di lakukan oleh banyak

    orang. Wisata jenis ini sangat populer terutama di Indonesia. Banyak sekali orang-

    orang dari luar negeri yang berwisata ke Indonesia untuk mengetahui budaya dan

    adat istiadat daerah-daerah di indonesia.

    b. Wisata Berpetualang

    Wisata jenis ini dilakukan oleh orang-orang yang menginginkan

    petualangan menantang, misalnya menjelajahi alam, hutan, arung jeram, mendaki

    gunung dan lain-lain yang berkaitan dengan petualangan.

  • 23

    c. Wisata Industri

    Wisata industri termasuk kedalam wisata komersial, biasanya wisata

    industri dilakukan oleh para pelajar atau siswa sekolah mengunjungi daerah

    industri atau perusahaan tertentu dengan maksud untuk menambah pengetahuan

    maupun mengadakan suatu penelitian.

    d. Wisata Religi

    Wisata ini umumnya berhubungan dengan agama, kepercayaan atau adat

    istiadat suatu masyarakat.Biasanya para wisatawan mengunjungi tempat-tempat

    ibadah bahkan makam-makam orang tertentu.

    e. Wisata Kesehatan

    Pada wisata kesehatan ini maksudnya seseorang yang bepergian untuk

    rekreasi atau liburan dengan tujuan menikmati udara bersih, dan mengunjungi

    tempat-tempat yang menyediakan fasilitas kesehatan, sehingga bermanfaat untuk

    kesehatannya.

    f. Wisata Olahraga

    Maksudnya orang yang berwisata dengan tujuan untuk berolahraga di

    suatu tempat, misalnya dengan mengikuti kegiatan olahraga seperti maraton atau

    jalan cepat dan lain-lain. Atau bisa saja orang tersebut mengikuti pesta olahraga

    seperti Asean Games, Olimpiade, dan lain-lain.

    g. Wisata Pertanian

    Merupakan perjalanan ke proyek atau industri pertanian, perkebunan dan

    lain-lain sehingga para wisatawan dapat mengadakan kunjungan-kunjungan

    untuk tujuan pembelajaran, penelitian atau menambah ilmu pengetahuan yang

    berhubungan dengan pertanian.

  • 24

    h. Wisata Komersial

    Jenis wisata komersial merupakan wisata perjalanan mengunjungi

    pameran dan pekan raya yang bersifat komersil misalnya seperti wisata ke

    pameran dagang dan industri.Banyak sekali yang berpendapat bahwa wisata

    tersebut tidak termasuk kedalam jenis pariwisata karena sifatnya komersial, hanya

    dilakukan oleh orang-orang tertentu yang memiliki tujuan khusus terutama untuk

    berbisnis.Tapi saat ini pameran-pameran dan pekan raya banyak sekali orang yang

    berkunjung dan ada juga yang sekedar untuk melihat-lihat saja. Maka pada saat ini

    banyak sekali pameran dan pekan raya dimeriahkan dengan berbagai macam

    pertunjukan atraksi kesenian, sehingga pameran dan pekan raya tersebut masuk

    kedalam jenis wisata.

    i. Wisata Politik

    Biasanya pada wisata jenis ini seseorang mengambil bagian secara aktif

    dalam peristiwa kegiatan politik seperti peringatan ulang tahun atau hari

    kemerdekaan suatu negara, yang dimana semua fasilitasnya disediakan secara

    mewah dan dirayakan secara meriah bagi para wisatawan yang berkunjung.Atau

    orang yang berkunjung untuk melakukan kongres maupun konferensi di suatu

    negara untuk membahas sesuatu yang berhubungan dengan politik hal tersebut

    juga dapat dikatakan sebagai wisata politik.

    j. Wisata Konvensi

    Wisata konvensi termasuk wisata politik, saat ini banyak sekali negara-

    negara atau daerah-daerah yang membangun tempat atau fasilitas untuk

    melaksanakan musyawarah, pertemuan, konferensi dan lain-lain. Baik itu yang

  • 25

    sifatnya nasional maupun internasional, sehingga banyak orang yang berkunjung

    ke tempat tersebut untuk melaksanakan kegiatan politiknya.

    k. Wisata Maritim

    Merupakan perjalanan wisata yang ada hubungannya dengan air misalnya

    berwisata untuk kegiatan di laut seperti menyelam, memancing dan lain-lain.

    l. Wisata Cagar Alam

    Pada jenis wisata ini, wisatawan yang berkunjung umumnya untuk

    menikmati kesegaran udara, keindahan alam pegunungan, melihat keragaman

    flora dan fauna di alam.

    m.Wisata Kuliner

    Merupakan wisata yang berhubungan dengan makanan dan minuman yang

    memiliki aneka cita rasa. Misalnya wisatawan mengunjungi beberapa restoran,

    tempat-tempat jajanan pasar, kedai pada suatu tempat lalu mencoba makanan dan

    minumannya.

    n. Wisata Berburu

    Wisata ini dilakukan di daerah-daerah tertentu yang di izinkan oleh

    pemerintahnya. Pada jenis wisata berburu ini para wisatawan bisa memburu satwa

    yang di izinkan oleh pemerintah setempat. Pemerintah setempat mengadakan

    wisata jenis ini biasanya bertujuan untuk menjaga keseimbangan hidup satwa.

    (Sumber: http:// www. pengertianku. net /2017/04/pengertian-pariwisata-dan-

    jenis-jenisnya. html/diunduh 11 Oktober 2019)

    5. Daerah Tujuan Wisata

    Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 2009

  • 26

    tentang kepariwisataan, menjelaskan beberapa pengertian istilah kepariwisataan,

    antara lain.

    a. Wisata adalah suatu kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh individu atau

    kelompok mengunjungi suatu tempat dan bertujuan untuk rekreasi,

    pengembangan pribadi, atau untuk mempelajari keunikan daya tarik suatu

    tempat wisata yang dikunjungi dalam waktu sementara.

    b. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh

    berbagai layanan fasilitas yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha,

    pemerintah, dan pemerintah daerah.

    c. Daerah tujuan wisata dapat disebut juga dengan destinasi pariwisata adalah

    kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administrasi

    yang di dalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas

    pariwisata, aksesbilitas, serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi

    terwujudnya kepariwisataan.

    Seorang dengan kebutuhan wisata adalah inti/ pangkal (keistimewaan apa

    saja atau karekteristik suatu tempat yang akan mereka kunjungi) dan sedikitnya

    satu penanda (inti informasi). Seseorang melakukan perjalanan wisata dipengaruhi

    oleh faktor-faktor yang menjadi daya tarik yang membuat seseorang rela

    melakukan perjalanan yang jauh dan menghabiskan dana cukup besar. Suatu

    daerah harus memiliki potensi daya tarik yang besar agar para wisatawan mau

    menjadikan tempat tersebut sebagai destinasi wisata.Suatu destinasi harus

    memiliki berbagai fasilitas kebutuhan yang diperlukan oleh wisatawan agar

    kunjungan seorang wisatawan dapat terpenuhi dan merasa nyaman. Tersedianya

  • 27

    berbagai fasilitas kebutuhan yang diperlukan akan membuat wisatawan merasa

    nyaman, sehingga semakin banyak wisatawan yang berkunjung.

    Salah satu yang menjadi suatu daya tarik terbesar pada suatu destinasi

    wisata adalah sebuah atraksi, baik itu berupa pertunjukan kesenian, rekreasi, atau

    penyajian suatu paket kebudayaan lokal yang khas dan dilestarikan. Atraksi dapat

    berupa keseluruhan aktifitas keseharian penduduk setempat beserta setting fisik

    lokasi desa yang memungkinkan berintegrasinya wisatawan sebagai partisipasi

    aktif seperti belajar tari, bahasa, membatik seperti yang ada di Desa Wisata

    Krebet, memainkan alat musik tradisional, membajak sawah, menanam padi,

    melihat kegiatan budaya masyarakat setempat, dan lain-lain (Kementerian

    Kebudayaan dan Pariwisata, 2011:13).

    6. Prasarana Pariwisata

    Prasarana wisata adalah sumberdaya alam dan sumberdaya buatan

    manusia yang mutlak dibutuhkan oleh wisatawan perjalanannya di daerah tujuan

    wisata, seperti jalan, listrik, air, telekomunikasi, terminal, jembatan dan lain

    sebagainya. Pembangunan prasarana wisata yang mempertimbangkan kondisi dan

    lokasi akan meningkatkan aksesbilitas suatu objek wisata yang pada gilirannya

    akan dapat meningkatkan daya tarik objek wisata itu sendiri. Di samping berbagai

    kebutuhan yang telah disebutkan di atas, kebutuhan wisatawan yang lain juga

    perlu disediakan di daerah tujuan wisata seperti bank, apotik, rumah sakit, pom

    bensin, pusat-pusat pembelanjaan dan sebagainya.

    Disamping itu dalam melaksanakan pembangunan prasarana wisata

    diperlakukan koordinasi yang mantang antara instansi terkait bersama dengan

    instalasi pariwisata di berbagai tingkatan.Dukungan instansi terkait dalam

  • 28

    membangun prasarana wisata sangat diperlukan bagi pengembangan pariwisata di

    daerah.Koordinasi di tingkat perencanaan yang dilanjutkan dengan koordinasi di

    tingkat pelaksanaan merupakan modal utama suksesnya pembangunan periwisata.

    Lebih lanjut dalam pembangunan prasarana pariwisata pemerintah lebih dominan

    karena pemerintah dapat mengambil manfaat ganda dari pembangunan tersebut,

    seperti untuk meningkatkan arus informasi, arus lalu lintas ekonomi, arus

    mobilitas manusia antara daerah dan sebagainya yang tentu saja dapat

    meningkatkan kesempatan berusaha dan bekerja. Yang dimaksud dengan

    prasarana adalah semua fasilitas yang memungkinkan proses perekonomian,

    dalam hal ini adalah sektor pariwisata dapat berjalan dengan lancar sedemikian

    rupa, sehingga dapat memudahkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Jadi

    fungsinya adalah melengkapi sarana kepariwisataan sehingga dapat memberikan

    pelayanan sebagaimana mestinya. Prasarana pariwisata adalah semua fasilitas

    utama atau dasar yang memungkinkan sarana kepariwisataan dapat hidup dan

    berkembang dalam rangka memberikan pelayanan kepada para wisatawan.

    Prasarana khusus bagi pariwisata dapat dikatakan tidak ada. Pembagunan

    prasarana wisata yang mempertimbangkan kondisi dan lokasi akan meningkatkan

    daya tarik obyek wisata itu sendiri. Disamping berbagai kebutuhan yang telah

    disebutkan di atas, kebutuhan wisatawan yang lain juga perlu disediakan di daerah

    tujuan wisata, seperti bank, apotik. Untuk lebih jelasnya Prasarana dibagi atas tiga

    komponen :

    a. Prasarana Umum

    Yaitu prasarana yang menyangkut kebutuhan umum bagi kelancaran

    perekonomian. Adapun yang termasuk dalam kelompok ini diantaranya ialah:

  • 29

    1) Jaringan Air bersih,

    2) Jaringan Listrik,

    3) Jaringan Jalan,

    4) Drainase : Sanitasi dan Penyaluran Limbah,

    5) Sistem Persampahan dan Jaringan Telekomunikasi dan Internet,

    b. Prasarana Penunjang (RS, Apotek, Pusat Perdagangan, Kantor Pemerintah,

    Perbankan)

    c. Prasarana Wisata (Kantor Informasi, Tempat Promosi dan Tempat Rekreasi,

    Pengawas Pantai)

    Ada lima kategori yang termasuk dalam prasarana (infrastructures),

    masing-masing adalah:

    1) Prasarana Umum (General Infrastructures) meliputi prasarana

    umum,mencakup hal-hal sebagai berikut sistem penyedian air bersih, tenaga

    listrik, jalan dan jembatan, pelabuhan, airport, terminal atau stasiun kereta api.

    2) Kebutuhan Masyarakat Banyak (Basic Needsof Civilized Life) Kebutuhan

    pokok manusia modern, seperti: kantor pusat dan telepon, rumah sakit, apotik

    bank, pusat-pusat perbelanjaan, bar dan restoran, salon kecantikan,

    barbershop, kantor polisi, toko obat, penjualan rokok, toko kacamata, took-

    toko penjual Koran dan majalah, pompa bensin bengkel mobil, wartel, warnet

    dan lainnya.

    3) Prasarana Kepariwisataan

    a) Residential tourist plants.

    b) Semua fasilitas yang dapat menampung kedatangan para wisatawan

    untuk menginap dan tinggal untuk sementara waktu di daerah tujuan

  • 30

    wisata. Termasuk ke dalam kelompok ini adalah semua bentuk

    akomodasi yang diperuntukan bagi wisatawan dan juga segala bentuk

    rumah makan dan restoran yang ada. Misalnya hotel, motor hotel

    (motel), wisma, homestay, cottages, camping, youth hostel, serta rumah

    makan, restoran, self-services, cafetaria, coffee shop, grill room, bar,

    tavern, dan lain-lain

    c) Receptive tourist plants

    Segala bentuk badan usaha atau organisasi yang kegiatannya khusus untuk

    mempersiapkan kedatangan wisatawan pada suatu daerah tujuan wisata, yaitu:

    1. Perusahaan yang kegiatannya adalah merencanakan dan

    menyelenggarakan perjalanan bagi orang yang akan melakukan

    perjalanan wisata (tour operator and travelagent).

    2. Badan atau organisasi yang memberikan penerangan, penjelasan,

    promosi dan propagansa tentang suatu daerah tujuan wisata (Tourist

    Information Center yang terdapat di airport, terminal, pelabuhan, atau

    suatu resort).

    3. Recreative and sportive plants.

    Termasuk dalam kelompok ini adalah semua Fasilitas yang dapat

    digunakan untuk tujuan rekreasi dan olah raga. Termasuk ke dalam kelompok ini

    adalah fasilitas untuk bermain golf, kolam renang, boating, surfing, fishing, tennis

    court, dan fasilitas lainnya

    7. Sarana Pariwisata

    Sarana wisata merupakan kelengkapan daerah tujuan wisata yang

    diperlukan untuk melayani kebutuhan wisatawan dalam menikmati perjalanan

  • 31

    wisatanya. Pembangunan sarana wisata di daerah tujuan wisata maupun objek

    wisata tertentu harus disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan baik seecara

    kuantitatif maupun kualitatif. Lebih dari itu selera pasar pun dapat menentukan

    tuntutan sarana yang dimaksud. Berbagai sarana wisata yang harus disediakan di

    daerah tujuan wisata adalah hotel, biro perjalanan, alat transportasi, restoran dan

    rumah makan serta sarana pendukung lainnya. Tidak semua objek wisata

    memerlukan sarana yang sama atau lengkap. Pengadaan sarana wisata tersebut

    harus disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan.

    Sarana wisata secara kuantitatif menunjukan pada jumlah sarana wisata

    yang harus disediakan, dan secara kuantitatif yang menunjukkan pada mutu

    pelayanan yang diberikan dan yang tercermin pada kepuasan wisatawan yang

    memperoleh pelayanan. Sarana pariwisata adalah hal-hal yang keberadaannya

    adalah berhubungan dengan usaha untuk membuat wisatawan lebih banyak

    datang, lebih banyak mengeluarkan uang di tempat yang dikunjunginya.

    8. Konsep Pengembangan Pariwisata

    Istilah kepariwisataan sebenarnya merupakan gabungan atau cakupan dari

    beberapa istilah sebelumnya yakni istilah wisata, pariwisata dan kepariwisataan.

    Kepariwisataan ini berarti keseluruhan kegiatan wisata yang dilakukan oleh

    wisatawan dengan dilengkapi oleh fasilitas dan infrastuktur pendukung yang

    disediakan oleh para stakeholders pariwisata. Namun unsur yang paling utama

    dalam suatu pengembangan kepariwisataan adalah unsur daya tarik wisata. Obyek

    daya tarik wisata (ODTW) dijelaskan oleh Hadiwijoyo (2012:49) sebagai suatu

    bentukan dan fasilitas yang saling berhubungan dan menjadi alasan/sebab

    wisatawan mengunjungi suatu daerah atau tempat tertentu. Obyek daya tarik

  • 32

    wisata dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu: obyek wisata alam atau lingkungan

    (ekowisata), obyek wisata sosial budaya dan obyek wisata minat khusus (Special

    Interest). Konsep Pariwisata Budaya Sillberberg dalam Damanik (2013: 118)

    mendefinisikan pariwisata budaya sebagai kunjungan orang dari luar destinasi

    yang didorong oleh ketertarikan pada objek-objek atau peninggalan sejarah, seni,

    ilmu pengetahuan dan gaya hidup yang dimiliki oleh kelompok, masyarakat,

    daerah ataupun lembaga.

    Sedangkan Kristiningrum (2014:47) mendefinisikan pariwisata budaya

    sebagai wisata yang didalamnya terdapat aspek/nilai budaya mengenai adat

    istiadat masyarakat, tradisi keagamaan, dan warisan budaya di suatu daerah.

    Pariwisata budaya berhubungan erat dengan daya tarik wisata budaya. Penjelasan

    Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional (RIPPARNAS) pasal 14

    ayat (1) huruf b menjelaskan bahwa daya tarik wisata budaya adalah daya tarik

    wisata berupa hasil olah cipta, rasa dan karsa manusia sebagai makhluk budaya.

    Daya tarik wisata budaya dibedakan menjadi dua yaitu daya tarik wisata budaya

    yang bersifat berwujud (tangible) dan daya tarik wisata budaya yang bersifat tidak

    berwujud (intangible).

    Lebih lanjut Pengembangan Destinasi Pariwisata Menurut UU nomor 10

    tahun 2009 tentang kepariwisataan, daerah tujuan wisata yang selanjutnya disebut

    destinasi pariwisata adalah kawasan geografis yang spesifik berada dalam satu

    atau lebih wilayah administratif yang didalamnya terdapat kegiatan

    kepariwisataan dan dilengkapi dengan ketersediaan daya tarik wisata, fasilitas

    umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling terkait.

  • 33

    (Sumber: https: //media. neliti. com/ media /publications /87665- ID- strategi

    pengembangan– destinasi-pariwisa. pdf. Diunduh 30 September 2019)

    Berbagai kisi-kisi pemahaman mengenai destinasi pariwisata seperti

    halnya diadaptasikan dari banyak batasan pengertian yang telah diberikan oleh

    para pakarnya, pada intinya mengandung tujuan yang sama bahwa kerangka

    pengembangan destinasi pariwisata paling tidak harus mencakup komponen-

    komponen utama sebagai berikut (Sunaryo, 2013).

    a. Objek dan daya tarik (atraksi) yang mencakup: daya tarik yang berbasis utama

    pada kekayaan alam, budaya, maupun buatan.

    b. Aksesibilitas, yang mencakup dukungan sistem transportasi yang meliputi: rute

    atau jalur transportasi, fasilitas terminal, bandara, pelabuhan dan moda

    transportasi lainnya.

    c. Amenitas, yang mencakup fasilitas penunjang dan pendukung wisata yang

    meliputi: akomodasi, rumah makan, took cinderamata, fasilitas penukaran

    uang, agen perjalanan, pusat informasi wisata, dan fasilitas kenyamanan

    lainnya.

    d. Fasilitas pendukung, yaitu ketersediaan fasilitas pendukung yang digunakan

    oleh wisatawan seperti bank, telekomunikasi, pos, layanan kesehatan, dan

    sebagainya.

    e. Kelembagaan, yaitu terkait dengan keberadaan dan peran masing-masing unsur

    dalam mendukung terlaksananya kegiatan pariwisata termasuk masyarakat

    setempat sebagai tuan rumah.

  • 34

    1) Objek Dan Daya Tarik Wisata (Atraksi)

    Objek dan daya tarik wisata adalah suatu bentukan dan fasilitas yang

    berhubungan, yang dapat menarik minat wisatawan atau pengunjung untuk datang

    ke suatu daerah atau tempat tertentu. Daya tarik yang tidak atau belum

    dikembangkan merupakan sumber daya potensial dan belum dapat disebut sebagai

    daya tarik wisata, sampai adanya suatu jenis pengembangan tertentu. Objek dan

    daya tarik wisata merupakan dasar bagi kepariwisataan. Tanpa adanya daya tarik

    di suatu daerah atau tempat tertentu, kepariwisataan sulit untuk dikembangkan.

    Dalam Undang-undang No. 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan disebutkan

    bahwa objek dan daya tarik wisata adalah suatu yang menjadi sasaran wisata

    terdiri atas :

    a) Objek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud

    keadaan alam, flora, dan fauna.

    b) Objek dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum,

    peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni dan budaya, wisata agro,

    wisata buru, wista petualangan alam, taman rekreasi, dan komplek hiburan.

    Objek dan daya tarik wisata menurut Direktoral Jenderal Pemerintah di bagi

    menjadi 3 macam, yaitu :

    1. Objek Wisata Alam

    Objek wisata alam adalah sumber daya alam yang berpotensi serta memiliki

    daya tarik bagi pengunjung baik dalam keadaan alami maupun setelah ada usaha

    budi daya. Potensi objek wisata alam dapat dibagi menjadi empat

    kawasan, yaitu :

    a. Flora dan fauna.

  • 35

    b. Keunikan dan kekhasan ekosistem, misalnya ekosistem pantai dan

    ekosistem hutan bakau.

    c. Gejala alam, misalnya kawah, sumber air panas, air terjun dan danau.

    d. Budidaya sumber daya alam, misalnya sawah, perkebunan, peternakan,

    usaha perikanan.

    2. Objek Wisata Sosial Budaya

    Objek wisata social budaya dapat di manfaatkan dan dikembangkan sebagai

    objek dan daya tarik wisata meliputi museum, peninggalan sejarah, upacara adat,

    seni pertunjukkan, dan kerajinan.

    3. Objek Wisata Minat Khusus

    Objek wissata minat khusus merupakan jenis wisata yang baru di

    kembangkan di Indonesia. Wisata ini lebih diutamakan pada wisatawan yang

    mempunyai motivasi khusus. Dengan demikian, biasanya para wisatawan harus

    memiliki keahlian. Contohnya : berburu, mendaki gunung,arung jeram, tujuan

    pengobatan, agrowisata, dan lain-lain. (Sumber:https://docplayer.info/30398230-

    Objek-dan-daya-tarik-wisata.html. Diunduh 30 september 2019)

    Atraksi merupakan komponen yang sangat vital, oleh karena itu suatu

    tempat wisata tersebut harus memiliki keunikan yang bisa menarik wisatawan.

    Fasilitas-fasilitas pendukungnya juga harus lengkap agar kebutuhan wisatawan

    terpenuhi, serta keramahan masyarakat tempat wisata juga sangat berperan dalam

    menarik minat wisatawan. Faktor-faktor tersebut harus dikelola dengan baik,

    sehingga menjadikan tempat tersebut sebagai destinasi wisata dan wisatawan rela

    melakukan perjalanan ke tempat tersebut.

  • 36

    Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa destinasi wisata

    merupakan interaksi antar berbagai elemen. Ada komponen yang harus dikelola

    dengan baik oleh suatu destinasi wisata adalah wisatawan, wilayah, dan informasi

    mengenai wilayah. Atraksi juga merupakan komponen vital yang dapat menarik

    minat wisatawan begitu juga dengan fasilitas-fasiltas yang mendukung.

    Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2009 tentang

    kepariwisataan disebutkan bahwa daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang

    memiliki keunikan, keindahan dan nilai berupa keanekaragaman kekayaan alam,

    budaya dan hasil buatan manusia yang menjadi sarana atau tujuan kunjungan

    wisatawan.

    a. Kelayakan Finansial

    Studi kelayakan ini menyangkut perhitungan secara komersial dari

    pembangunan objek wisata tersebut.

    b. Kelayakan Sosial Ekonomi Regional

    Studi kelayakan ini dilakukan untuk melihat apakah investasi yang

    ditanamkan untuk membangun suatu objek wisata juga akan memilki dampak

    sosial ekonomi secara regional, dapat menciptakan lapangan pekerjaan, dapat

    meningkatkan devisa dan sebagainya.

    c. Layak Teknis

    Pembangunan objek wisata harus dapat dipertanggung-jawabkan secara

    teknis dengan melihat daya dukung yang ada.Tidaklah perlu memaksakan diri

    untuk membangun suatu objek wisata apabila daya dukung oleh wisata tersebut

    rendah. Daya tarik suatu objek wisata akan berkurang atau bahkan hilang bila

    objek wisata tersebut membahayakan keselamatan para wisatawan.

  • 37

    d. Layak Lingkungan

    Analisis dampak lingkungan dapat dipergunakan sebagai acuan kegiatan

    pembangunan suatu objek wisata.Pembangunan objek wisata yang mengakibatkan

    rusaknya lingkungan harus dihentikan pembangunannya.

    2) Aksesibilitas Pariwisata

    Aktivitas kepariwisataan banyak tergantung pada transportasi dan

    komunikasi karena faktor jarak dan waktu yang sangat mempengaruhi keinginan

    seseorang untuk melakukan perjalanan wisata. Unsur yang terpenting dalam

    aksesibilitas adalah transportasi, maksudnya yaitu frekuensi penggunaannya,

    kecepatan yang dimilikinya dapat mengakibatkan jarak seolah-olah menjadi dekat.

    Selain transportasi yang berkaitan dengan aksesibilitas adalah prasarana meliputi

    jalan, jembatan, terminal, stasiun, dan bandara.

    Prasarana ini berfungsi untuk menghubungkan suatu tepat dengan tempat

    yang lain. Keberadaan prasarana transportasi akan mempengaruhi laju tingkat

    transportasi itu sendiri. Kondisi prasarana yang baik akan membuat laju

    transportasi optimal. Aksesibilitas merupakan cara untuk menyediakan sarana

    transportasi publik bagi wisatawan yang berpengaruh terhadap biaya, waktu dan

    jarak. tempuh serta kenyamanan ketika berwisata.

    Aksesibilitas terdiri berbagai infrastrukur dan sarana transpotasi public

    yaitu, tempat parkir, terminal bis, bandara, stasiun kereta api, pelabuhan,

    dermaga, bus wisata, taksi, pesawat terbang, kereta api, kendaraan pribadi, kapal

    samudra, kapal ferry, kapal pesiar, jalan raya, jalan tol dan lain-lain. Dalam

    pariwisata, para wisatawan harus datang ke daerah dimana terdapat produk wisata

  • 38

    untuk mengkonsumsi produk-produk wisata tersebut terutama objek dan daya

    tarik wisata.

    Jarak dan ketersediaan sarana dan prasarana transportasi ke daerah wisata

    merupakan hal terpenting. Jenis, volume, tarif dan frekuensi moda angkutan ke

    dan dari daerah wisata akan berpengaruh kepada jumlah kedatangan wisatawan.

    Kenyamanan selama perjalanan menuju daerah wisata dan kawasan wisata harus

    diperhatikan. (Sumber: https: //www. academia. edu/ 8143225/ Aksesibilitas_

    Pariwisata. Diunduh 30 September 2019)

    3) Amenitas Pariwisata

    Sugiama (2011) menjelaskan bahwa amenitas meliputi “serangkaian

    fasilitas untuk memenuhi kebutuhan akomodasi (tempat penginapan), penyediaan

    makanan dan minuman, tempat hiburan(entertainment), tempat-tempat

    perbelanjaan (retailing) dan layanan lainnya”. Frenchdalam Sunaryo (2013: 173)

    memberikan batasan bahwa amenitas bukan merupakan daya tarik bagi

    wisatawan, namun dengan kurangnya amenitas akan menjadikan wisatawan

    menghindari destinasi tertentu.

    4) Fasilitas Pendukung

    Fasilitas wisata merupakan sarana penunjang yang dapat menciptakan rasa

    menyenangkan yang disertai dengan kemudahan dan pemenuhan kebutuhan

    wisatawan dalam menikmati produk wisata yang ditawarkan

    Fasilitas wisata dapat diartikan suatu sarana dan prasarana yang harus

    disediakan oleh pengelola untuk kebutuhan wisatawan. Kebutuhan wisatawan

    tidak hanya menikmati keindahan alam atau keunika objek wisata melainkan

  • 39

    memerlukan sarana dan prasarana wisata seperti akomodasi (sarana kebersihan,

    kesahatan, kemanan, komunikasi, tempat hiburan, hotel/penginapan, restoran, dan

    toko cindera mata), transportasi (jalan alternatif, aspal, hotmik dan jalan setapak),

    kendaraan (angkutan umum, becak, ojeg dan sepeda) dan lain-lain (mushola,

    tempat parkir, MCK dan shetler).

    Prasarana adalah semua hasil kontruksi fisik, baik yang ada di atas maupun

    di bawah tanah, diperlukan sebagai prasyarat untuk pembangunan, diantaranya

    dapat berupa pembangkit tenaga listrik, fasilitas kesehatan, dan pelabuhan. Sarana

    (suprastucture) adalah segala sesuatu yang dibangun dengan memanfaatkan

    prasarana.

    Sarana tersebut merupakan kebutuhan penting bagi para wisatawan.

    Apabila tersedia dengan baik, para wisatawan akan merasa nyaman dalam

    melakukan berbagai aktifitas lainnya. Sunaryo (2013:138), mengemukakan

    definisi sarana prasarana sebagai partisipasi masyarakat sebagai berikut :

    a) Prasarana kepariwisataan (tourism infrastructures) adalah semua fasilitas

    yang memungkinkan agar sarana kepariwisataan dapat hidup dan

    berkembang serta dapat memberikan pelayanan pada wisatawan untuk

    memenuhi kebutuhan mereka yang beranekaragam.

    b) Prasarana umum: jalan, air bersih, terminal, lapangan udara, komunikasi

    dan listrik.

    c) Prasarana yang menyangkut ketertiban dan keamanan agar kebutuhan

    terpenuhi dengan baik seperti apotik, kantor pos, bank, rumah sakit, polisi,

    dan lain-lain.

  • 40

    d) Sarana kepariwisataan (tourism superstructure) adalah perusahaan-

    perusahaan yang memberikan pelayanan kepada wisatawan, baik secara

    langsung atau tidak langsung dan hidup serta kehidupannya banyak

    tergantung pada kedatangan wisatawan, baik secara langsung atau tidak

    langsung dan hidup serta kehidupannya banyak tergantung pada

    kedatangannya wisatawan. Sarana kepariwisataan dapat berupa :

    e) Sarana pokok. Sarana pokok kepariwisataan adalah perusahaan yang

    hidup dan kehidupannya sangat tergantung kepada arus kedatangan

    wisatawan. Termasuk didalamnya travel agen, transportasi, akomodasi,

    dan restoran.

    f) Sarana pelangkap. Sarana pelengkap kepariwisataan adalah perusahaan-

    perusahaan atau tempat-tempat yang menyedihkan fasilitas untuk rekreasi

    yang fungsinya tidak hanya melengkapi sarana pokok kepariwisataan,

    tetapi yang terpenting adalah untuk membuat aga