UPAYA PENANGGULANGAN PENCEMARAN AIR SELOKAN.docx
-
Upload
ulfa-satrianis -
Category
Documents
-
view
70 -
download
1
Transcript of UPAYA PENANGGULANGAN PENCEMARAN AIR SELOKAN.docx
UPAYA PENANGGULANGAN PENCEMARAN AIR SELOKANMENGGUNAKAN METODE FILTRASI AIR SEDERHANA
DENGAN BANTUAN Cocos nuciferaDI DAERAH SINDANGGALIH
PROPOSAL
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu TugasMata Kuliah Pencemaran Lingkungan
Disusun oleh:Kelompok 4
Kelas 2B
Ketua ProyekUlfa Satrianis 122154038
AnggotaDea Nunik Nurmalasari 122154046Gary Surya Pratama 122154051Lia Nuraeni 122154065Suci Cita Lestari 122154056
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWWANGITASIKMALAYA
2013
UPAYA PENANGGULANGAN PENCEMARAN AIR SELOKANMENGGUNAKAN METODE FILTRASI AIR SEDERHANA
DENGAN BANTUAN Cocos nuciferaDIDAERAH SINDANGGALIH
A. Latar Belakang Masalah
Pencemaran air merupakan masalah global utama yang memerlukan
evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat
internasional hingga sumber air pribadi dan sumur). Dalam kehidupan sehari-
hari kita membutuhkan air yang bersih untuk minum, memasak, mandi,
mencuci dan kepentingan lainnya.
Air yang kita gunakanharus berstandar 3B yaitu tidak berwarna, tidak
berbau, dan tidak beracun. Tetapi banyak kita lihat air yang berwarna keruh
dan berbau sering kali bercampur dengan benda-benda sampah seperti plastik,
sampah organik, kaleng, dan sebagainya. Pemandangan seperti ini sering kita
jumpai pada aliran sungai, selokan, dan kolam-kolam. Air yang demikian
disebut air kotor atau air yang terpolusi. Air yang terpolusi mengandung zat-zat
yang berbahaya yang dapat menyebabkan dampak buruk dan merugikan kita
bila dikonsumsi.
Air dengan berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan
manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah
untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air
hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.
Dengan dipergunakannya danau sungai dan lautan sebagai objek wisata sudah
tentu akan menguntungkan masyarakat yang tinggal disekitar daerah tersebut.
Namun, jika air itu tercemar, masyarakat pula yang akan rugi. Air
biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan
ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia, seperti air minum, dan/atau
mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung
komunitas penyusun biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti gunung
berapi, algae blooms, badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan
besar dalam kualitas air dan status ekologi air.
Perkembangan industri yang pesat dewasa ini tidak lain karena
penerapan kemajuan teknologi oleh manusia untuk mendapatkan kualitas hidup
yang lebih baik, namum disisi lain dapat menimbulkan dampak yang justru
merugikan kelangsungan hidup manusia. Dampak tersebut harus dicegah
karena keseimbangan lingkungan dapat terganggu oleh kegiatan industri dan
teknologi tersebut. Jika keseimbangan lingkungan terganggu maka kualitas
lingkungan juga berubah. Padahal kenyamanan hidup banyak ditentukan oleh
daya dukung alam atau kualitas lingkungan yang mendukung kelangsungan
hidup manusia.
Buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri
maupun domestik atau rumah tangga disebut limbah. Dimana masyarakat
bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada
air kakus atau biasa disebut black water, dan ada air buangan dari berbagai
aktivitas domestik lainnya disebut juga grey water. Limbah, sampah, dan
kotoran yang berasal dari rumah tangga, perusahaan, dan kendaraan merupakan
masalah serius yang perlu diperhatikan untuk menciptakan kesehatan
lingkungan. Pembuangan sampah rumah tangga dibiasakan pada tempat
sampah, karena itu tempat sampah seharusnya selalu tersedia di lingkungan
rumah tempat tinggal sesuai dengan jenisnya, sampah basah atau garbage,
sampah kering atau rubbish, dan sisa-sisa industri atau industrial waste. Selain
itu, kebiasaan meludah, buang air kecil dan besar, air limbah juga harus
dikelola dengan baik agar tidak mengganggu kesehatan lingkungan. Sampah
yang tidak dikelola dengan baik dapat menjadi sarang hewan penyebar
penyakit dan bau yang tidak sedap.
Banyak rumah tangga di Indonesia terutama di Tasikmalaya yang
berlokasi di daerah Sindanggalih membuang air limbah rumah tangganya ke
selokan atau sungai kecil yang berada didepan rumah. Air limbah tersebut
menimbulkan perubahan warna pada selokan atau got didepan rumah dan
akibatnya juga menimbulkan bau yang tidak sedap.
Padahal air limbah rumah tangga tersebut sangat diperlukan untuk kita
lagi kalau kita bisa mendaur ulang air limbah rumah tangga itu. Maka dari itu
kami mengangkat sebuah judul “Upaya Penanggulangan Pencemaran Air
Selokan Menggunakan Metode Filtrasi Air Sederhana dengan Bantuan
Cocosnuciferadi daerah Sindanggalih”.
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini penulis
merumuskan sebagai berikut:
1. apa yang dimaksud pencemaran air?
2. bagaimana dampak air selokan terhadap ekosistem perairan di sekitar?
3. bagaimana cara penanggulangan pencemaran air selokan menggunakan
metode filtrasi air sederhanadengan bantuan Cocos nucifera?
C. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, proposal ini disusun dengan
tujuan untuk:
1. memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pencemaran Lingkungan;
2. mengetahui tentang pencemaran air;
3. menganalisis dampak air selokan terhadap ekosistem perairan di sekitar;
4. mengetahui cara penanggulangan pencemaran air selokan menggunakan
metode filtrasi air sederhana dengan bantuan Cocos nucifera.
D. Manfaat Penelitian
Proposal ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara
teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis proposal ini bermanfaat sebagai
inovasi baru dalam mengembangkan konsep filtrasi air sederhana dengan
bantuan Cocos nuciferauntuk menjernihkan air selokan agar dapat
dipergunakan kembali dalam pengairan kolam-kolam ikan, persawahan dan
tidak mengganggu ekosistem perairan di sekitar daerah Sindanggalih. Secara
praktis proposal ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. penulis, sebagai wahana penambahan pengetahuan dan konsep keilmuan
khususnya tentang konsep filtrasi air sederhana dengan bantuan Cocos
nuciferauntukmenjernihkan air selokan agar dapat dipergunakan kembali
dalam pengairan kolam-kolam ikan, persawahan dan tidak mengganggu
ekosistem perairan di sekitar daerah Sindanggalih;
2. pembaca, sebagai media informasi tentang konsep filtrasi air sederhana
dengan bantuan Cocos nuciferauntuk menjernihkan air selokan agar dapat
dipergunakan kembali dalam pengairan kolam-kolam ikan, persawahan dan
tidak mengganggu ekosistem perairan di sekitar daerah Sindanggalih baik
secara teoritis maupun secara praktis.
E. Landasan Teoritis
1. Pengertian Pencemaran Air
Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi
kehidupan di bumi.Sumber air tersebut ada yang diperoleh dari air tanah,
mata air sungai, danau dan air laut.Pencemaran adalah suatu penyimpangan
dari keadaan normalnya.Jadi pencemaran air adalah suatu keadaan air
tersebut telah mengalami penyimpangan dari keadaan normal.Keadaan
normal air tergantung pada faktor penentu, yaitu kegunaan air itu sendiri
dan asal sumber air. Pencemaran air dikelompokkan dalam pencemar bahan
buangan organik, pencemar bahan buangan anorganik , dan bahan buangan
zat kimia.
Wikipedia
(http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_air)“Pencemaran air adalah suatu
perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai,
lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.”
Pencemaran air adalah penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan
normal, bukan dari kemurniannya. Air yang tersebar di alam semesta ini
tidak pernah terdapat dalam bentuk murni, namun bukan berarti bahwa
semua air sudah tercemar. (Kristanto,Philip, 72)
Dedi Setyawan (http://www.miung.com/2013/04/pengertian-polusi-
pencemaran-air-udara.html) menyatakan bahwa “Pencemaran air atau
polusi air merupakan polusi atau pencemaran yang terjadi dalam
lingkungan air.”
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, pencemaran
air merupakan keadaan disuatu tempat penampungan air yang diakibatkan
oleh aktivitas manusia sehingga lingkungan air tercemar dan menyebabkan
ekosistem yang berada disekitarnya terganggu.
2. Dampak Air Selokan terhadap Ekosistem Perairan di sekitarnya
Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang
berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya,
dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat
membahayakan bagi kesehatan manusia serta menggangu lingkungan
hidup.
Danang Yuditya Haryono(Danang-dancil.blogspot.com/2011/01/sumber-air-limbah.html) menyatakan bahwa substansi organik dalam air buangan terdiri dari 2 gabungan, yakni:a. gabungan yang mengandung nitrogen, misalnya urea, protein, dan
asam amino.b. gabungan yang tak mengandung nitrogen, misalnya lemak, sabun dan
karbohidrat.
Air limbah rumah tangga yang terdapat pada selokan bila tidak
diolah terlebih dahulu akan menimbulkan perubahan warna pada selokan
dan akibatnya juga menimbulkan bau yang tidak sedap. Dan bila dibiarkan
begitu saja kandungan oksigen yang terdapat pada air selokan akan
berkurang serta akan mempengaruhi pada ekosistem yang telah di airi oleh
air selokan tersebut, bahkan kandungan oksigen akan habis secara perlahan
dalam jangka waktu tertentu.
Bakteri coliform adalah golongan bakteri intestinal, yaitu hidup
dalam saluran pencernaan manusia. Bakteri coliform adalah bakteri
indikator keberadaan bakteri patogenik lain. Lebih tepatnya, bakteri
coliform fekal adalah bakteri indikator adanya pencemaran bakteri patogen.
Penetuan Coliformfekal menjadi indikator pencemaran dikarenakan jumlah koloninya pasti berkolerasi positif dengan keberadaan bakteri patogen. Selain itu mendeteksi bakteri petogenik lain. Contoh bakteri Coliform adalah Escherichia coli dan enterobacter aerogenes, makin sedikit kandungan Coliform artinya kualitas air semakin baik. (menurut Nur Ismirawati dari Friedheim, 2001)Bakteri coliform merupakan parameter mikrobiologis terpenting kualitas air minum. Kelompok bakteri coliform terdiri atas
Eschericia coli, Enterobacter aerogenes, Citrobacter fruendii, dan bakteri lainnya. Meskipun jenis bakteri ini tidak menimbulkan penyakit tertentu secara langsung, keberadaannya di dalam air minum menunjukkan tingkat sanitasi rendah. Oleh karena itu, air minum harus bebas dari semua jenis coliform. Semakin tinggi tingkat kontaminasi bakteri coliform, semakin tinggi pula risiko kehadiran bakteri-bakteri patogen lain yang biasa hidup dalam kotoran manusia dan hewan. Salah satu contoh bakteri patogen yang kemungkinan terdapat dalam air terkontaminasi kotoran manusia atau hewan berdarah panas adalah Shigella, yaitu mikroba penyebab gejala diare, demam, kram perut, dan muntah-muntah. Jenis bakteri coliform tertentu, misalnya E coli O:157:H7, bersifat patogen dan juga dapat menyebabkan diare atau diare berdarah, kram perut, mual, dan rasa tidak enak badan. (menurut Nur Ismirawati dari Dad,2000).Bakteri pembusuk ini dimasukkan ke dalam golongan bakteri Coliform, salah satu yang termasuk didalamnya adalah Escherichia coli. Bakteri coliform ini menghasilkan zat ethionine yang pada penelitian menyebabkan kanker. Bakteri-bakteri pembusuk ini juga memproduksi bermacam-macam racun seperti Indole, skatole yang dapat menimbulkan penyakit bila berlebih didalam tubuh. Nur Ismirawati dari Anonim (dalam Gause, G. F. 1946).
3. Cara Penanggulangan Pencemaran Air Selokan Menggunakan Metode Filtrasi Air Sederhana dengan Bantuan Cocos nucifera
Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan
melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum, yang di atasnya
padatan akan terendapkan.
Namun untuk cara penanggulangan permasalahan pada pencemaran
air selokan menggunakan metode filtrasi air sederhana. Filtrasi air
sederhana/tradisional merupakan modifikasi dari saringan pasir, arang dan
saringan pasir lambat. Pada filtrasi air sederhana ini pada prinsipnya sama
dengan filtrasi air sederhana yang telah banyak digunakan, akan tetapi yang
menjadi pembedanya pada tahap penyaringan akhir yaitu menggunakan
bantuan Cocos nucifera.
Adapun proses pembuatan filtrasi air sederhana yang bisa membuat
air selokan tersebut menjadi jernih atau warnanya tidak kehitam- hitaman,
sebagai berikut:
a. siapkan alat dan bahan, seperti botol plastik bekas, ember, pipa
paralon, air limbah selokan, tapas, kain, kapas, pasir, kerikil, karbon
aktif, genteng, dan bata;
b. kemudian botol plastik dipotong, lubangi botol tersebut pada bagian
samping bawah botol;
c. lapisi salah satu ujung pipa paralon dengan kain dan diikat, lalu
masukan ke dalam botol yang sudah dilubangi itu dengan keadaan
pipa paralon yang dilapisi kain tersebut berada di dalam botol;
d. setelah itu, isi botol dengan susunan dari bagian paling bawah sampai
paling atas.
1) Serabut kelapa, kegunaannya untuk penyaringan akhir dalam proses
filtrasi.
2) Kain, kegunaannya untuk menyaring agar partikel pasir tidak
terbawa dalam proses filtrasi.
3) Pasir aktif, kegunaannya untuk menghilangkan besi (Fe),
menghilangkan sedikit mangan (Mn2+) dan warna kuning pada air
tanah atau sumber air lainnya.
4) Kerikil, sama halnya dengan pasir hitam kegunaannya untuk
menyerap limbah yang terdapat dalam air selokan tersebut.
5) Kain, kegunaannya untuk menyaring agar partikel pasir tidak
terbawa dalam proses filtrasi.
6) Pasirhitam, kegunaannya untuk menyerap limbah yang terdapat
dalam air selokan tersebut.
7) Karbon aktif, kegunaannya untuk menyaring bakteri oragnik yang
tidak dapat terurai.
8) Genteng, kegunaannya untuk menyaring air limbah yang sangat
pekat.
9) Batu Bata, sama halnya dengan genteng kegunaannya untuk
menyaring air limbah yang sangat pekat dalam proses awal
penyaringan.
5. Selanjutnya botol tersebut diisi dengan air limbah selokan yang sudah
disediakan.
6. Ulangi langkah tersebut sehingga air benar-benar jernih.
F. Hipotesis
Menurut kelompok kami dengan permasalahan pencemaran air yang
diakibatkan oleh limbah air selokan menggunakan metode filtrasi air sederhana
dengan bantuan Cocos nuciferadi daerah Sindanggalih akan berhasil
meminimalisir zat-zat yang terkandung dalam air selokan dan juga akan
menyaring bakteri organik yang mengurangi kandungan oksigen sehingga
kualitas air menurun. Dan setelah dilakukan proses daur ulang atau filtrasi air,
air selokan tersebut diharapkan dapat digunakan kembali untuk pengairan
kolam-kolam ikan, persawahan, dan tidak mengganggu ekosistem di perairan
yang dilewati oleh air selokan tersebut.
Skema Filtrasi Air Sederhana
G. Metodologi
Dalam proses filtrasi air sederhana ini ada alat dan bahan yang harus
disediakan serta langkah kerja yang harus diperhatikan.
Alat dan bahan:
1. Botol plastik bekas
2. Ember
3. Pipa paralon
4. Air limbah selokan
5. Serabut kelapa
6. Kain
7. Pasir hitam
8. Pasir aktif
9. Kerikil
10. Karbon aktif (Arang batok kelapa)
11. Genteng
12. Batu bata
Langkah Kerja:
1. siapkan alat dan bahan yang telah disebutkan satu persatu diatas;
2. kemudian botol plastik dipotong, lubangi botol tersebut pada bagian
samping bawah botol;
3. lapisi salah satu ujung pipa paralon dengan kain dan diikat, lalu masukan ke
dalam botol yang sudah dilubangi itu dengan keadaan pipa paralon yang
dilapisi kain berada di dalam botol;
4. setelah itu, isi botol dengan susunan dari bagian paling bawah sampai paling
atas:
1) Serabut kelapa, kegunaannya untuk penyaringan akhir dalam proses
filtrasi.
2) Kain, kegunaannya untuk menyaring agar partikel pasir tidak terbawa
dalam proses filtrasi.
3) Pasir aktif, kegunaannya untuk menghilangkan besi (Fe), menghilangkan
sedikit mangan (Mn2+) dan warna kuning pada air tanah atau sumber air
lainnya
4) Kerikil, sama halnya dengan pasir hitam kegunaannya untuk menyerap
limbah yang terdapat dalam air selokan tersebut.
5) Kain, kegunaannya untuk menyaring agar partikel pasir tidak terbawa
dalam proses filtrasi.
6) Pasirhitam, kegunaannya untuk menyerap limbah yang terdapat dalam air
selokan tersebut.
7) Karbon aktif, kegunaannya untuk menyaring bakteri oragnik yang tidak
bisa terurai.
8) Genteng, kegunaannya untuk menyaring air limbah yang sangat pekat.
9) Batu Bata, sama halnya dengan genteng kegunaannya untuk menyaring
air limbah yang sangat pekat dalam proses awal penyaringan.
5. selanjutnya botol tersebut isi dengan air limbah selokan yang sudah
disediakan;
6. ulangi langkah tersebut sehingga air benar-benar jernih.
H. Pembahasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah kami lakukan dalam proses
filtrasi air sederhana dengan bantuan Cocos nuciferayang menggunakan
serabut kelapa, karbon aktif (batok kelapa), pasir hitam, kerikil, pasir aktif,
kain, pecahan genteng dan pecahan batu bata untuk menanggulangi
pencemaran air selokan yang mengandung bakteri coliform dan menimbulkan
bau yang tidak sedap kurang berhasil.
Faktor yang menyebabkan penelitian kami kurang berhasil, air
selokanmenjadi kurang jernih karena komposisi atau takaran bahan-bahan
filtrasi tidak sesuai dengan air selokan yang akan difiltrasi. Komposisi bahan-
bahan diatur dengan takaran yang sesuai dengan penyusunan bahannya harus
rapat, karena bila terlalu renggang air tidak dapat difiltrasi dengan sempurna.
Setelah dilakukan percobaan ternyata bau khas air selokan dapat
diminimalisir atau dapat dihilangkan oleh serabut kelapa, dengan kata lain
bahwa serabut kelapa dapat berfungsi juga sebagai penetral bau khas air
selokan.
I. Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian bab sebelumnya penulis dapat mengemukakan
simpulan sebagai berikut.
1. Pencemaran air merupakan keadaan disuatu tempat penampungan air
yang diakibatkan oleh aktivitas manusia sehingga lingkungan air
tercemar dan menyebabkan ekosistem yang berada di sekitarnya
terganggu.
2. Dampak air limbah rumah tangga yang terdapat pada selokan bila tidak
diolah terlebih dahulu akan menimbulkan perubahan warna pada
selokan dan akibatnya juga menimbulkan bau yang tidak sedap. Dan
bila dibiarkan begitu saja kandungan oksigen yang terdapat pada air
selokan akan berkurang serta akan mempengaruhi pada ekosistem yang
telah di airi oleh air selokan tersebut, bahkan kandungan oksigen akan
habis secara perlahan dalam jangka waktu tertentu.
3. Cara penanggulangan permasalahan pada pencemaran air selokan
menggunakan metode filtrasi air sederhana. Filtrasi air
sederhana/tradisional merupakan modifikasi dari saringan pasir, arang
dan saringan pasir lambat. Pada filtrasi air sederhana ini pada
prinsipnya sama dengan filtrasi air sederhana yang telah banyak
digunakan, akan tetapi yang menjadi pembedanya pada tahap
penyaringan akhir yaitu menggunakan bantuan Cocos nucifera.
B. Saran
Dikarenakan percobaan yang telah kami lakukan kurang berhasil,
maka kami sebagai penulis menyarankan kepada pembaca untuk
melakukan percobaan tersebut dengan komposisi bahan-bahan harus diatur
dengan takaran yang sesuai dengan penyusunan bahannya harus rapat,
karena bila terlalu renggang air tidak dapat difiltrasi dengan sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Haryono, Danang Yuditya. (2011). Sumber Air Limbah. [Online]. Tersedia:Danang-dancil.blogspot.com/2011/01/sumber-air-limbah.html . [01 Oktober 2013]
Ismirawati, Nur. (2012). Bakteri Coliform Fekal. [Online]. Tersedia: duniaagil.wordpress.com/2012/05/12/bakteri-coliform-fekal/.[01 Oktober 2013].
Kristanto, Philip. (2002). Ekologi Industri. Yogyakarta: Andi Offset.
Setyawan, Dedi. (2013). Pengertian Polusi (Pencemaran) Air, Udara, Tanah, dan Suara.[Online]. Tersedia: http://www.miung.com/2013/04/pengertian-polusi-pencemaran-air-udara.html. [30 september 2013].
Wikipedia. (2013). Pencemaran Air. [Online]. Tersedia:http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_air.[30 september 2013].
LAMPIRAN
Air Selokan
Serabut kelapa Kain
Pasir aktif Kerikil
Pasir Hitam Karbon Aktif (Arang Batok)
Pecahan genteng dan batu bata
Air Selokan sebelum diproses Proses penyaringan
Hasil setelah beberapa tahap penyaringan