Masalah Lingkungan Hidup Dan Upaya Penanggulangan

32
Masalah Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangan Manusia, makhluk hidup lain, dan benda-benda mati yang hidup dalam suatu daerah dan saling berinteraksi dinamakan komunitas. Komunitas organik yang saling berhubungan satu sama lain dan membentuk satu kesatuan dinamakan ekosistem. Manusia merupakan anggota komunitas yang berperan penting dalam lingkungan hidup. Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang dimaksud dengan lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. 1. Unsur-Unsur Lingkungan Hidup a. Unsur Fisik (Abiotik). Fungsi unsur fisik dalam lingkungan hidup, yaitu sebagai media untuk berlangsungnya kehidupan. Apabila unsur fisik tersebut tidak ada, semua kehidupan yang terdapat di muka bumi ini dapat terhenti. b. Unsur Hayati (Biotik). Unsur hayati dalam lingkungan hidup terdiri atas semua makhluk hidup yang terdapat di bumi. Unsur hayati ini yakni manusia, hewan, tumbuhan, dan jasad renik. Tumbuhan memperoleh unsur hara dari jasad renik, tumbuhan dimakan hewan dan manusia, hewan dan manusia mati lalu diuraikan oleh jasad renik menjadi

Transcript of Masalah Lingkungan Hidup Dan Upaya Penanggulangan

Page 1: Masalah Lingkungan Hidup Dan Upaya Penanggulangan

Masalah Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangan 

 

Manusia, makhluk hidup lain, dan benda-benda mati yang hidup dalam suatu

daerah dan saling berinteraksi dinamakan komunitas. Komunitas organik

yang saling berhubungan satu sama lain dan membentuk satu kesatuan

dinamakan ekosistem.

Manusia merupakan anggota komunitas yang berperan penting dalam

lingkungan hidup. Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang

Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang dimaksud dengan lingkungan hidup

adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup

termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan

perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

 

Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara makhluk hidup dan

lingkungannya.

1. Unsur-Unsur Lingkungan Hidup

a. Unsur Fisik (Abiotik). 

    Fungsi unsur fisik dalam lingkungan hidup, yaitu sebagai media untuk

berlangsungnya kehidupan. Apabila unsur fisik tersebut tidak ada, semua

kehidupan yang terdapat di muka bumi ini dapat terhenti.

b. Unsur Hayati (Biotik).

    Unsur hayati dalam lingkungan hidup terdiri atas semua makhluk hidup

yang terdapat di bumi. Unsur hayati ini yakni manusia, hewan, tumbuhan,

dan jasad renik. Tumbuhan memperoleh unsur hara dari jasad renik,

tumbuhan dimakan hewan dan manusia, hewan dan manusia mati lalu

diuraikan oleh jasad renik menjadi unsur hara.

c. Unsur Budaya

    Unsur budaya adalah system nilai, gagasan, dan keyakinan yang dimiliki

Page 2: Masalah Lingkungan Hidup Dan Upaya Penanggulangan

manusia dalam menentukan perilakunya sebagai makhluk sosial.

2. Arti Penting Lingkungan bagi Kehidupan

Lingkungan hidup memiliki arti penting bagi kehidupan, yakni sebagai

wahana bagi keberlanjutan kehidupan, tempat tinggal, dan tempat mencari

makan.

a. Lingkungan sebagai Wahana bagi Keberlanjutan Kehidupan

   Lingkungan hidup merupakan tempat berinteraksinya makhluk hidup yang

membentuk suatu sistem jaringan kehidupan. Di dalamnya terdapat

berbagai siklus yang menunjang kehidupan, seperti siklus energi, siklus air,

dan siklus udara. Dalam sebuah piramida makanan, tumbuhan berperan

sebagai produsen dan berada pada tingkat yang paling rendah.

b. Lingkungan sebagai Tempat Mencari Makan (Niche)

    Makhluk hidup saling berinteraksi membentuk piramida makanan. Jika

salah satu dalam makanan terputus, maka akan terjadi kelaparan dan

kematian hewan lainnya.

3. Bentuk-Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup

a. Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam

    1. Letusan Gunung Berapi

Beberapa gunung berapi sering meletus, seperti gunung Merapi, Krakatau,

Kerinci, Tangkuban Perahu, dan Semeru. Letusan gunung berapi terjadi

karena aktivitas vulkanisme yang ditandai ledakan, getaran, dan muntahan

material gunung.

a. Letusan gunung berapi melemparkan berbagai material padat yang

terdapat di dalamnya seperti batuan, kerikil, dan pasir yang dapat menimpa

perumahan, daerah pertanian, dan hutan.

b. Hujan abu vulkanik yang menyertai letusan dapat menyebabkan

terganggunya pernapasan, pemandangan yang gelap, dan lingkungan yang

kotor.

c. Lava panas yang meleleh dapat merusak bahkan mematikan apa saja

Page 3: Masalah Lingkungan Hidup Dan Upaya Penanggulangan

yang dilaluinya.

d. Awan panas yang berembus dengan kecepatan tinggi dan tidak terlihat

mata dapat menewaskan makhluk hidup yang dilaluinya.

e. Gas yang mengandung racun dapat mengancam keselamatan makhluk

hidup di sekitar gunung berapi.

   2. Gempa Bumi

    Gempa bumi merupakan getaran yang dirasakan permukaan bumi akibat

adanya kekuatan dari dalam bumi berupa aktivitas tektonisme, vulkanisme,

dan runtuhan bagian lapisan bumi.

a. Tanah di permukaan bumi merekah sehingga menyebabkan jalan raya

terputus.

b. Akibat guncangan yang hebat dapat terjadi tanah longsor yang menimbun

segala sesuatu

    dibawahnya.

c. Gempa dapat merobohkan berbagai bangunan.

d. Dapat terjadi banjir sebagai akibat dari rusaknya tanggul bendungan.

e. Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami, yaitu

gelombang pasang

    di laut yang melanda daerah pantai.

f. Gempa dapat merenggut korban jiwa, luka berat, luka ringan, dan

hilangnya orang.

 

   3. Angin Topan

   Angin topan adalah angin yang berembus dengan kecepatan tinggi (lebih

dari 100 km/jam). Jika angin tersebut disertai hujan disebut badai.

a. Rumah-rumah yang kurang kuat dapat rusak atapnya bahkan ada yang

roboh.

b. Areal pertanian, perkebunan, dan hutan rusak.

c. Membahayakan bagi kegiatan penerbangan.

d. Menimbulkan ombak yang besar sehingga dapat menenggelamkan kapal.

Page 4: Masalah Lingkungan Hidup Dan Upaya Penanggulangan

   4. Banjir

    Banjir merupakan genangan air yang meliputi daerah yang cukup luas

karena sungai tidak mampu lagi menampung. Banjir dapat merusak saluran

irigasi, jembatan, jalan raya, jalan kereta api, rumah penduduk, dan areal

pertanian.

   5. Tanah Longsor

   Lereng atau lahan yang kemiringannya melampaui 20 derajat umumnya

memiliki kecenderungan untuk bergerak atau longsor.

Tanah menjadi longsor karena faktor alam, seperti adanya gempa dan hujan

deras, atau juga faktor manusia berupa tindakan penggundulan hutan.

b. Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Kegiatan Manusia

1. Kerusakan Hutan

    Hutan merupakan bagian sumber daya alam yang bernilai ekonomi. Akan

tetapi, karena hutan dibutuhkan manusia dan mudah didayagunakan, hutan

justru telah banyak mengalami kerusakan akibat ulah manusia. Adapun

bentuk kerusakan hutan akibat ulah manusia, yaitu sebagai berikut :

a. Hutan dimanfaatkan secara berlebihan. Contohnya, penebangan

pepohonan di hutan untuk keperluan industri, rumah tangga, dan bahan

bangunan.

b. Hutan dialihfungsikan menjadi lahan pertanian, permukiman, dan kegiatan

penambangan. Pengalihan fungsi ini dilakukan dengan cara menebang dan

membakar pepohonan sehingga lahan menjadi kritis.

 

Kerusakan hutan dapat menimbulkan hal-hal berikut :

a. Berbagai jenis hewan dan tumbuhan mengalami kepunahan.

b. Timbul perubahan iklim karena hutan tidak lagi berfungsi sebagai

pengatur iklim.

c. Terjadi kekeringan pada musim kemarau dan banjir di musim hujan.

d. Meluasnya lahan kritis, yakni lahan tidak subur dan tanaman tidak dapat

tumbuh dengan baik.

Page 5: Masalah Lingkungan Hidup Dan Upaya Penanggulangan

2. Pencemaran Lingkungan

   Pencemaran lingkungan adalah masuknya limbah hasil kegiatan manusia

ke dalam suatu wilayah tertentu, sehingga kualitas lingkungan wilayah

tersebut menjadi berubah dan tidak sesuai lagi dengan peruntukannya.

a. Pencemaran Air

   Pencemaran air dapat terjadi karena penggunaan zat-zat kimia yang

berlebihan, seperti pestisida dan insektisida. Pembuangan sampah sisa

industri juga dapat mencemari air. Begitu pula kebocoran serta tabrakan

kapal-kapal tanker di laut dapat mengakibatkan tumpahnya minyak ke laut.

b. Pencemaran Tanah

   Banyak peristiwa yang dapat mencemari tanah sehingga tanah tidak dapat

digunakan untuk areal pertanian, kehutanan, maupun tempat tinggal.

Pencemaran tanah terjadi karena hal-hal berikut :

a. Pembuangan bahan-bahan yang berbahaya, racun nuklir, dan lain-lain.

b. Pengambilan hasil tambang yang berlebihan.

c. Pengambilan air tanah yang berlebihan.

d. Pembuangan sampah anorganik yang sulit diuraikan, seperti plastik, botol,

dan kaleng.

c. Pencemaran Udara

   Dari pabrik-pabrik, kendaraan bermotor, dan dapur rumah tangga

menyebabkan timbulnya masalah pencemaran udara, yakni adanya asap

dan gas yang keluar mengotori udara.

d. Pencemaran Suara

    Reaksi manusia atas kebisingan dapat membentuk perubahan tekanan

darah, kecepatan pernapasan, denyut nadi, kontraksi perut, dan tekanan

mental. Apabila hal ini berlangsung terus menerus, pengamatan warna

berubah menjadi 75% sehingga tidak dapat membedakan warna hijau dan

putih, menyebabkan sakit jantung, tuli, serta memperpendek umur antara 8

sampai degan 12 tahun.

Page 6: Masalah Lingkungan Hidup Dan Upaya Penanggulangan

4. Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup

Pelestarian lingkungan hidup adalah usaha untuk melindungi kemampuan

lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan dan / atau dampak negatif

yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan agar tetap mampu mendukung

perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

a. Usaha Pelestarian Tanah dan Hutan

   Usaha yang dilakukan dalam pelestarian tanah, antara lain melalui tata

guna lahan, penggunaan pupuk, dan pembuatan terasering. Usaha

pelestarian hutan, antara lain melalui peraturan Tebang Pilih Tanam

Indonesia (TPTI), reboisasi, dan penghijauan.

b. Usaha Pelestarian Sumber Daya Air

    Pelestarian sumber daya air dilakukan dengan cara pencegahan

pengamatan pintu-pintu air, pengurangan perusakan air, penyediaan

peresapan air, dan usaha penghematan air. Upaya untuk mengurangi

pencemaran sungai dilakukan melalui Program Kali Bersih (Prokasih), seperti

terhadap Sungai Ciliwung, Bengawan Solo, Citarum, dan sebagainya.

c. Usaha Pelestarian Sumber Daya Udara

   Pencegahan pencemaran udara dilakukan terhadap pabrik-pabrik dengan

melakukan penyaringan terhadap pembuangan gas. Juga digalakkan

penanaman di jalur hijau jalan raya dan hutan kota sebagai paru-paru kota,

wilayah yang padat kendaraan bermotor, diadakan uji emisi buangan gas

berkala terhadap setiap kendaraan bermotor.

d. Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati

    Selain mengupayakan pelestarian hutan, usaha pelestarian

keanekaragaman hayati berarti juga melestarikan beberapa varietas asli

tanaman.

5. Hakikat dan Ciri-Ciri Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan adalah seperangkat usaha yang terencana dan terarah untuk

menghasilkan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan meningkatkan

kesejahteraan hidup manusia. 

Page 7: Masalah Lingkungan Hidup Dan Upaya Penanggulangan

Upaya untuk meningkatkan kesejahteraan hidup perlu memanfaatkan

sumber daya yang dimiliki secara cermat dan bijaksana.

a. Sumber daya alam yang mencakup air, tanah, udara, hutan, kandungan

mineral, dan keanekaragaman hayati.

b. Sumber daya manusia yang mencakup jumlah penduduk, pendidikan,

kesehatan, keterampilan, dan kebudayaan.

c. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang mencakup transportasi, informasi,

komunikasi, dan hasil-hasil ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) lainnya.

 

 Sumber-sumber daya tersebut sifatnya terbatas, sehingga dalam

penggunaannya harus cermat dan bijaksana. Ketidakcermatan dan

kekurangbijaksanaan dalam penggunaan sumber daya dapat menimbulkan

beragam masalah, seperti polusi lingkungan, kerusakan sumber daya alam,

dan timbulnya masalah permukiman.

Pembangunan berwawasan lingkungan yang dikenal dengan pembangunan

berkelanjutan adalah pembangunan yang berorientasi pada pemenuhan

kebutuhan manusia melalui pemanfaatan sumber daya alam secara

bijaksana, efisiensi, dan memerhatikan pemanfaatannya, baik untuk masa

kini maupun yang akan datang. Pembangunan berwawasan lingkungan yang

memerhatikan keberlanjutan lingkungan hidup memiliki ciri-ciri sebagai

berikut :

Menjamin Pemerataan dan Keadilan.

Strategi pembangunan yang berwawasan lingkungan dilandasi oleh

pemerataan distribusi lahan dan faktor produksi, pemerataan kesempatan

bagi perempuan, dan pemerataan ekonomi untuk peningkatan

kesejahteraan.

Menghargai Keanekaragaman Hayati

Page 8: Masalah Lingkungan Hidup Dan Upaya Penanggulangan

Keanekaragaman hayati merupakan dasar bagi tatanan lingkungan.

Pemeliharaan keanekaragaman hayati memiliki kepastian bahwa sumber

daya alam selalu tersedia secara berlanjut untuk masa kini dan masa yang

akan datang. 

Menggunakan Pendekatan Integratif 

Dengan menggunakan pendekatan integratif, maka keterkaitan yang

kompleks antara manusia dengan lingkungan dapat dimungkinkan untuk

masa kini dan masa yang akan datang.

Menggunakan Pandangan Jangka Panjang

Pandangan jangka panjang dilakukan untuk merencanakan pengelolaan

pemanfaatan sumber daya yang mendukung pembangunan agar secara

berlanjut dapat digunakan dan dimanfaatkan.

6. Usaha-Usaha Pembangunan Berkelanjutan

Pada masa Orde Baru (1966-1998), usaha-usaha pembangunan nasional

dituangkan dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN). Akan tetapi,

sejak masa reformasi bergulir, pembangunan nasional direncanakan dalam

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (SPPN). Dalam SPPN tersebut, dijelaskan tentang visi

dan misi pembangunan di Indonesia.

Visi pembangunan di Indonesia meliputi tiga hal berikut :

Terwujudnya kehidupan masyarakat, bangsa, dan Negara yang aman,

bersatu, rukun, dan damai.

Terwujudnya kehidupan masyarakat, bangsa, dan Negara yang

menjunjung tinggi hukum, kesetaraan, hak asasi manusia (HAM).

Terwujudnya perekonomian yang mampu menyediakan kesempatan kerja

dan kehidupan yang layak, serta memberikan formasi yang kokoh bagi

pembangunan berkelanjutan.

Page 9: Masalah Lingkungan Hidup Dan Upaya Penanggulangan

Dalam pelaksanaannya, pembangunan di Indonesia didasarkan pada misi

pembangunan berikut ini :

Mewujudkan Indonesia yang aman dan damai.

Mewujudkan Indonesia yang adil dan demokratis.

Mewujudkan Indonesia yang sejahtera.

Upaya pembangunan berkelanjutan berusaha mewujudkan terpenuhinya

kebutuhan material dan spiritual bagi generasi masa kini dengan tanpa

mengabaikan kepentingan generasi di masa yang akan datang. Tindakan-

tindakan cermat dan bijaksana untuk menopang keberhasilan pembangunan

berkelanjutan ditandai oleh hal-hal berikut :

Melakukan gerakan pelestarian dan pemanfaatan flora dan fauna secara

optimal.

Memadukan pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya manusia.

Berusaha mengurangi risiko pencemaran dan perusakan lingkungan

hidup.

Meningkatkan peran serta masyarakat dalam melestarikan lingkungan

dan pengawasan pembangunan.

Mengembangkan sarana informasi dan komunikasi untuk

menyebarluaskan berbagai permasalahan lingkungan.

Pengertian Lingkungan Hidup, Kerusakan Pada Lingkungan dan Upaya Pelestariannya

Page 10: Masalah Lingkungan Hidup Dan Upaya Penanggulangan

Kerusakan Pada Lingkungan Hidup

Kerusakan pada lingkungan hidup terjadi karena dua faktor baik fator alami ataupun

karena tangan-tangan jahil manusia. Pentingnya lingkungan hidup yang terawat

terkadang dilupakan oleh manusia, dan hal ini bisa menjadikan ekosistem serta

kehidupan yang tidak maksimal pada lingkungan tersebut. 

Berikut beberapa faktor secara mendalam yang menjadikan kerusakan lingkungan

hidup.

a. Faktor alami

Banyaknya bencana alam dan cuaca yang tidak menentu menjadi penyebab terjadinya

kerusakan lingkungan hidup. Bencana alam tersebut bisa berupa banjir, tanah longsor,

tsunami, angin puting beliung, angin topan, gunung meletus, ataupun gempa bumi.

Selain berbahaya bagi keselamatan manusia maupun mahkluk lainnya, bencana ini

akan membuat rusaknya lingkungan. 

b. Faktor buatan (tangan jahil manusia)

Manusia sebagai makhluk berakal dan memiliki kemampuan tinggi dibandingkan

dengan makhluk lain akan terus berkembang dari pola hidup sederhana menuju ke

kehidupan yang modern. Dengan adanya perkembangan kehidupan, tentunya

kebutuhannya juga akan sangat berkembang termasuk kebutuhan eksploitasi sumber

daya alam yang berlebihan.

Kerusakan lingkungan karena faktor manusia bisa berupa adanya penenbangan secara

liar yang menyebabkan banjir ataupun tanah longsor, dan pembuangan sampah di

sembarang tempat terlebih aliran sungai dan laut akan membuat pencemaran. 

Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup

a. Penanaman kembali hutan yang gundul

Page 11: Masalah Lingkungan Hidup Dan Upaya Penanggulangan

b. Pencegahan terhadap buang sampah dan limbah di sembarang tempat

c. Pemberian sanksi ketat terhadap pelaku pencemar lingkungan

d. Menghentikan eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan

e. Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian tanah, air, udara

dan lingkungan

E. Usaha-usaha Pelestarian Lingkungan Hidup

Beberapa usaha yang dilakukan untuk pelestarian lingkungan hidup antara lain yaitu

sebagai berikut.

1. Bidang Kehutanan

Kerusakan hutan yang semakin parah dan meluas, perlu diantisipasi dengan berbagai

upaya. Beberapa usaha yang perlu dilakukan antara lain :

a.   Penebangan pohon dan penanaman kembali agar dilakukan dengan seimbang

sehingga hutan tetap lestari.

b. Memperketat pengawasan terhadap penebangan-penebangan liar, dan memberikan

hukuman yang berat kepada mereka yang terlibat dalam kegiatan tersebut.

c.   Penebangan pohon harus dilakukan secara bijaksana. Pohon yang ditebang

hendaknya yang besar dan tua agar pohon-pohon yang kecil dapat tumbuh subur

kembali.

d. Melakukan reboisasi (penanaman hutan kembali) pada kawasan-kawasan yang

hutannya telah gundul, dan merehabilitasi kembali hutan-hutan yang telah rusak.

e.   Memperluas hutan lindung, taman nasional, dan sejenisnya sehingga fungsi hutan

sebagai pengatur air, pencegah erosi, pengawetan tanah, tempat perlindungan flora

dan fauna dapat tetap terpelihara dan lestari.

2. Bidang Pertanian

Page 12: Masalah Lingkungan Hidup Dan Upaya Penanggulangan

a.   Mengubah sistem pertanian berladang (berpindah-pindah) menjadi pertanian

menetap seperti sawah, perkebunan, tegalan, dan sebagainya.

b.  Pertanian yang dilakukan pada lahan tidak rata (curam), supaya dibuat teras-teras

(sengkedan) sehingga bahaya erosi dapat diperkecil.

c.   Mengurangi penggunaan pestisida yang banyak digunakan untuk pemberantasan

hama tanaman dengan cara memperbanyak predator (binatang pemakan) hama

tanaman karena pemakaian pestisida dapat mencemarkan air dan tanah.

d.  Menemukan jenis-jenis tanaman yang tahan hama sehingga dengan demikian

penggunaan pestisida dapat dihindarkan.

3. Bidang Industri

a.   Limbah-limbah industri yang akan dibuang ke dalam tanah maupun perairan harus

dinetralkan terlebih dahulu sehingga limbah yang dibuang tersebut telah bebas dari

bahan-bahan pencemar. Oleh karena itu, setiap industri diwajibkan membuat

pengolahan limbah industri.

b.  Untuk mengurangi pencemaran udara yang disebabkan oleh asap industri yang

berasal dari pembakaran yang menghasilkan CO (Karbon monooksida) dan

CO2 (karbon dioksida), diwajibkan melakukan penghijauan di lingkungan sekitarnya.

Penghijauan yaitu menanami lahan atau halaman-halaman dengan tumbuhan hijau.

c.   Mengurangi pemakaian bahan bakar minyak bumi dengan sumber energi yang lebih

ramah lingkungan seperti energi listrik yang dihasilkan PLTA, energi panas bumi, sinar

matahari, dan sebagainya.

d.  Melakukan daur ulang (recycling) terhadap barang-barang bekas yang tidak terpakai

seperti kertas, plastik, aluminium, best, dan sebagainya. Dengan demikian selain

memanfaatkan limbah barang bekas, keperluan bahan baku yang biasanya diambil dari

alam dapat dikurangi.

e.   Menciptakan teknologi yang hemat bahan bakar, dan ramah lingkungan.

f.   Menetapkan kawasan-kawasan industri yang jauh dari permukiman penduduk.

4. Bidang Perairan

a.   Melarang pembuangan limbah rumah tangga, sampah-sampah, dan benda-benda

lainnya ke sungai maupun laut karena sungai dan laut bukan tempat pembuangan

sampah.

Page 13: Masalah Lingkungan Hidup Dan Upaya Penanggulangan

b.  Perlu dibuat aturan-aturan yang ketat untuk penggalian pasir di laut sehingga tidak

merusak lingkungan perairan laut sekitarnya.

c.   Pengambilan karang di laut yang menjadi tempat berkembang biak ikan-ikan harus

dilarang.

d.  Perlu dibuat aturan-aturan penangkapan ikan di sungai/laut seperti larangan

penggunaan bom ikan, pemakaian pukat harimau di laut yang dapat menjaring ikan

sampai sekecil-kecilnya, dan sebagainya.

5. Flora dan Fauna

Untuk menjaga kepunahan flora dan fauna langka, beberapa langkah yang perlu

dilakukan antara lain :

a.   Menghukum yang seberat-beratnya sesuai dengan undang-undang bagi mereka

yang mengambil flora dan memburu fauna yang dilindungi.

b. Menetapkan kawasan perlindungan bagi flora dan fauna langka seperti Taman

Nasional, Cagar Alam, Suaka Marga Satwa, dan lain-lain.

6. Perundang-undangan

Melaksanakan dengan konsekuen UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan

Lingkungan Hidup, dan memberikan sanksi hukuman yang berat bagi pelanggar-

pelanggar lingkungan hidup sesuai dengan tuntutan undang-undang.

Fatahillah.

Pentingnya Lingkungan Hidup

 Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi

perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan

bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. 

LINGKUNGAN HIDUP

Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan

segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk

Page 14: Masalah Lingkungan Hidup Dan Upaya Penanggulangan

hidup di bumi.

Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang

dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan

perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta

makhluk hidup lainnya.

Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Unsur Hayati (Biotik)

Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup,

seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik.

2. Unsur Sosial Budaya

Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang

merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk

sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai

dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.

3. Unsur Fisik (Abiotik)

Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak

hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat

besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan,

apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap?

Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi

bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak

teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.

KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP

Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan

menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam

Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia telah

menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang tsunami

yang memporak-porandakan bumi Serambi Mekah dan Nias, serta gempa 5 skala

Ritcher yang meratakan kawasan DIY dan sekitarnya, merupakan contoh fenomena

Page 15: Masalah Lingkungan Hidup Dan Upaya Penanggulangan

alam yang dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi.

Peristiwa alam lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:

a. Letusan gunung berapi

Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan

tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi.

Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara

lain berupa:

1) Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan.

2) Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui.

3) Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui.

4) Gas yang mengandung racun.

5) Material padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan, dan lain-lain.

b. Gempa bumi

Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, di

antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun, maupun

karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa intensitas

gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksikan kapan terjadinya

gempa.

Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan

dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa

peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya:

1) Berbagai bangunan roboh.

2) Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus.

3) Tanah longsor akibat guncangan.

4) Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.

5) Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang).

c. Angin topan

Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke

kawasan bertekanan rendah.

Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok.

Serangan angin topan bagi negara-negara di kawasan Samudra Pasifik dan Atlantik

Page 16: Masalah Lingkungan Hidup Dan Upaya Penanggulangan

merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan California, Texas,

sampai di kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin topan merupakan

bencana musiman. Tetapi bagi Indonesia baru dirasakan di pertengahan tahun 2007.

Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan iklim di Indonesia yang tak lain

disebabkan oleh adanya gejala pemanasan global.

Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan

atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya.

Serangan angin topan (puting beliung) dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup

dalam bentuk:

1) Merobohkan bangunan.

2) Rusaknya areal pertanian dan perkebunan.

3) Membahayakan penerbangan.

4) Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.

2. Kerusakan Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia

Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam

menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan

yang berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai

ke bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini. Namun sayang, seringkali apa yang

dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan

kehidupan generasi berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia membawa

dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup.

Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara lain:

a. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak

adanya kawasan industri.

b. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air

dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.

c. Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.

Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa

dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:

a. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).

b. Perburuan liar.

Page 17: Masalah Lingkungan Hidup Dan Upaya Penanggulangan

c. Merusak hutan bakau.

d. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.

e. Pembuangan sampah di sembarang tempat.

f. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).

g. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.

UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PEMBANGUNAN

BERKELANJUTAN

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan

bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja,

melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Setiap

orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita

sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan

sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak

cucu kita kelak.

Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa

harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program

pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan

berwawasan lingkungan.

Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia

secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan

lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan. Konsep pembangunan

berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992. Di

dalamnya terkandung 2 gagasan penting, yaitu:

a. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup.

b. Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi

kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.

Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai berikut:

a. Menjamin pemerataan dan keadilan.

b. Menghargai keanekaragaman hayati.

Page 18: Masalah Lingkungan Hidup Dan Upaya Penanggulangan

c. Menggunakan pendekatan integratif.

d. Menggunakan pandangan jangka panjang.

Pelestarian tanah

Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan) 

Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan

dengan masalah tanah. Banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran

air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta

terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak

ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan

kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus berlangsung, maka bukan mustahil jika

lingkungan berubah menjadi padang tandus. Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan

dengan cara menggalakkan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali

(reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau

pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun terasering atau sengkedan,

sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan.

Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan

bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja,

melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Setiap

orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita

Page 19: Masalah Lingkungan Hidup Dan Upaya Penanggulangan

sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan

sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak

cucu kita kelak.

Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa

harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program

pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan berwawasan

lingkungan.

Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia

secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan

lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan. Konsep pembangunan

berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992. Di

dalamnya terkandung 2 gagasan penting, yaitu:

a. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup.

b. Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi

kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.

Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai berikut:

a. Menjamin pemerataan dan keadilan.

b. Menghargai keanekaragaman hayati.

c. Menggunakan pendekatan integratif.

d. Menggunakan pandangan jangka panjang.

Pada masa reformasi sekarang ini, pembangunan nasional dilaksanakan tidak lagi

berdasarkan GBHN dan Propenas, tetapi berdasarkan UU No. 25 Tahun 2000, tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN).

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mempunyai tujuan di antaranya:

a. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan,

dan berkelanjutan.

Page 20: Masalah Lingkungan Hidup Dan Upaya Penanggulangan

b. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.

c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,

pelaksanaan, dan pengawasan.

1. Upaya yang Dilakukan Pemerintah

Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya memiliki

tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan dan mewujudkan terbentuknya

pelestarian lingkungan hidup. Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara lain:

a. Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata

Guna Tanah.

b. Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan

Lingkungan Hidup.

c. Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL

(Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).

d. Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan, dengan

tujuan pokoknya:

1) Menanggulangi kasus pencemaran.

2) Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).

3) Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).

e. Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.

2. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah

Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang tinggi

terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuan

masing-masing.

Page 21: Masalah Lingkungan Hidup Dan Upaya Penanggulangan

Beberapa upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan dengan pelestarian

lingkungan hidup antara lain:

a. Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)

Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan

dengan masalah tanah. Banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran

air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta

terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak

ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan

kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus berlangsung, maka bukan mustahil jika

lingkungan berubah menjadi padang tandus. Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan

dengan cara menggalakkan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali

(reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau

pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun terasering atau sengkedan,

sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan.

b. Pelestarian udara

Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernapas

memerlukan udara. Kalian mengetahui bahwa dalam udara terkandung beranekaragam

gas, salah satunya oksigen.

Udara yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar

oksigen berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup

setiap organisme. Maka perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara

lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan untuk

menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain:

1) Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita

Page 22: Masalah Lingkungan Hidup Dan Upaya Penanggulangan

Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman

mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya hutan

menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga produksi oksigen bagi atmosfer jauh

berkurang, di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap air, sehingga kelembapan

udara akan tetap terjaga.

2) Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik

pembakaran hutan maupun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot

kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di

perkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya

ke udara adalah dengan menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan,

serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.

3) Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak

lapisan ozon di atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun

kulkas serta dipergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat

bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozon menyusut.

Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena

mampu memantulkan kembali sinar ultraviolet ke luar angkasa yang dipancarkan oleh

matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan merusakkan jaringan kulit dan

menyebabkan meningkatnya suhu udara. Pemanasan global terjadi di antaranya

karena makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer.

c. Pelestarian hutan

Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa

diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak.

Pembalakan liar yang dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab utama

terjadinya kerusakan hutan. Padahal hutan merupakan penopang kelestarian

kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya menyediakan bahan pangan maupun

bahan produksi, melainkan juga penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan

menyimpan cadangan air.

Page 23: Masalah Lingkungan Hidup Dan Upaya Penanggulangan

Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:

1) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.

2) Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.

3) Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.

4) Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.

5) Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai

pengelolaan hutan.

d. Pelestarian laut dan pantai

Seperti halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial. Kerusakan biota

laut dan pantai banyak disebabkan karena ulah manusia. Pengambilan pasir pantai,

karang di laut, pengrusakan hutan bakau, merupakan kegatan-kegiatan manusia yang

mengancam kelestarian laut dan pantai. Terjadinya abrasi yang mengancam

kelestarian pantai disebabkan telah hilangnya hutan bakau di sekitar pantai yang

merupakan pelindung alami terhadap gempuran ombak.

Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:

1) Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal

sekitar pantai.

2) Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut,

karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.

3) Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.

4) Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.

e. Pelestarian flora dan fauna

Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan,

tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem

tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan.

Page 24: Masalah Lingkungan Hidup Dan Upaya Penanggulangan

Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan

demi kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga

kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah:

1) Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.

2) Melarang kegiatan perburuan liar.

3) Menggalakkan kegiatan penghijauan.

Pencemaran Air, Udara dan TanahPencemaran air, udara dan tanah merupakan permasalahan lingkungan hidup yang

tidak bisa dihindari Kota Surabaya sebagai dampak berbagai aktivitas kota metropolitan

yang semakin meningkat. Pencemaran air meliputi pencemaran air sungai dan air

bersih (air sumur). Kondisi air sungai di Surabaya ternyata belum memenuhi baku mutu

air sesuai Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 maupun Perda Kota Surabaya No.

2 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air

(hasil pemantauan Badan Lingkungan Hidup, 2009). Sedangkan penentuan kualitas air

bersih (air sumur) berdasarkan parameter dari Permenkes RI No.

416/MENKES/PER/IX/1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air.

Kualitas air bersih Kota Surabaya selama 3 tahun terakhir (2007-2009) digambarkan

pada bar-chart di atas. Dari hasil uji laboratorium Badan Lingkungan Hidup, air bersih

Kota Surabaya yang masih memenuhi baku mutu pada tahun 2007 mencapai 93,6%

dan tahun 2008 mencapai 97,5%. Sedangkan pada tahun 2009 air bersih yang masih

memenuhi baku mutu hanya mencapai 58,2% (dari 428 sampel yang diambil dan diuji,

249 sampel masih memenuhi baku mutu kualitas air bersih dan 179 sampel sudah tidak

memenuhi baku mutu). Diperoleh fakta bahwa kualitas air bersih Kota Surabaya antara

tahun 2008 ke tahun 2009 mengalami penurunan kualitas yang sangat drastis. 

Page 25: Masalah Lingkungan Hidup Dan Upaya Penanggulangan

Dalam upaya meningkatkan kualitas air di perairan Kota Surabaya perlu diketahui

gambaran awal beban pencemaran yang ditimbulkan akibat aktifitas kegiatan usaha

yang berpotensi menghasilkan air limbah di saluran drainase kota yang akhirnya akan

bermuara di badan air sungai. Beban pencemaran air limbah dari suatu kegiatan usaha

dapat diukur dari konsentrasi kadar BOD, COD dan TSS.

Untuk menurunkan beban pencemaran perairan diharapkan semua kegiatan usaha

yang berpotensi menghasilkan air limbah melakukan pengolahan terlebih dahulu

sebelum dibuang ke saluran drainase kota. Melalui kegiatan pengawasan dan

pengendalian dampak lingkungan, kegiatan usaha yang menghasilkan air limbah di

kota Surabaya sampai akhir tahun 2009, prosentase penurunan beban BOD per tahun

telah menurun sampai 41,63 %, prosentase penurunan beban COD per tahun menurun

sampai 59,90 % dan prosentase penurunan beban TSS per tahun menurun sampai

46,57 %.

Selain penurunan kualitas air, kualitas udara di Kota Surabaya dari tahun ke tahun juga

mengalami penurunan. Hal ini dibuktikan dari hasil monitoring udara ambient oleh

Badan Lingkungan Hidup Kota Surabaya.

Dari tabel diketahui bahwa jumlah hari dengan kualitas udara baik di Kota Surabaya

tiap tahun keadaannya naik turun, yaitu 26 hari pada tahun 2006, naik menjadi 60 hari

tahun 2007, kemudian naik lagi menjadi 86 hari tahun 2008. Akan tetapi pada tahun

2009 jumlah hari dengan kualitas udara baik menurun sangat drastis, hanya 24 hari

(menurun 28% dari tahun sebelumnya). Sebaliknya, jumlah hari dengan kualitas udara

tidak sehat hampir stagnan mulai tahun 2006-2008 (masing-masing 5 hari, 5 hari, dan 8

hari). Sedangkan pada tahun 2009, jumlah hari dengan kualitas udara tidak sehat

melonjak menjadi 30 hari. Jadi terjadi lompatan kondisi udara yang buruk antara tahun

2008 dan 2009 yang sangat mengkhawatirkan. Bagan penurunan kualitas udara

ambient Kota Surabaya 4 tahun terakhir (2006-2009) digambarkan pada gambar 3.2.

berikut ini.

Dari hasil pemantauan kualitas udara selama tahun 2006-2009, telah terjadi

kecenderungan penurunan parameter dominan pada PM10 dan CO, sedangkan O3

Page 26: Masalah Lingkungan Hidup Dan Upaya Penanggulangan

dan SO2 cenderung naik. Hal ini dipicu oleh tingginya suhu udara. Dengan bantuan

sinar ultraviolet, NOX (Oksida Nitrogen) bereaksi dengan HC (Hidrokarbon) dari emisi

gas buang kendaraan bermotor yang akan memicu pelepasan radikal bebas atom O

(reaksi photochemical) yang selanjutnya berikatan dengan O2 membentuk O3.

Salah satu cara untuk mengatasi pencemaran udara adalah dengan:

Meningkatkan kesadaran masyarakat dan swasta untuk ikut berperan aktif dalam

pengelolaan lingkungan hidup. 

Memperbaiki managemen lalu lintas menuju transportasi berkelanjutan yang

bverwawasan lingkungan.

Memperketat pelaksanaan uji emisi gas buang kendaraan bermotor.

Memperbanyak Ruang Terbuka Hijau terutama tanaman penyerap polutan.

Mendorong pemerintah pusat untuk menyediakan bahan bakar yang ramah lingkungan.

Langkah lain untuk mengurangi pencemaran udara adalah dengan mengurangi emisi

cerobong yang berasal dari sumber tidak bergerak yang berasal dari kegiatan

usaha/industry. Dalam melakukan pengendalian pencemaran udara yang berasal dari

sumber tidak bergerak terlebih dahulu dilakukan inventarisasi kegiatan usaha yang

menghasilkan sumber emisi yang berpotensi menyebabkan pencemaran udara.

Pemantauan yang terus menerus dalam rangka kegiatan pengawasan dan

pengendalian dampak lingkungan terhadap kegiatan usaha yang berpotensi

menghasilkan emisi cerobong dapat menggambarkan tingkat ketaatan usaha terhadap

ketentuan peraturan dalam pengendalian pencemaran udara. Hasil pemantauan

sampai akhir tahun 2009, prosentase kegiatan industri yang memenuhi ketentuan

persyaratan baru mencapai 29,4 % dari jumlah kegiatan usaha yang berpotensi

mencemari udara. 

Selain pencemaran air dan udara, satu lagi pencemaran yang mengancam

kelangsungan kehidupan Kota Surabaya adalah pencemaran tanah. Pencemaran tanah

selain disebabkan karena kondisi air tanah yang sudah tercemar, juga disebabkan oleh

aktivitas manusia, yaitu rendahnya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan

lingkungan terutama masalah sanitasi. 

Saat ini pengolahan limbah manusia di Kota Surabaya masih mengandalkan septictank

yang sulit diawasi persyaratannya. Secara umum, efisiensi pengolahan dengan metode

Page 27: Masalah Lingkungan Hidup Dan Upaya Penanggulangan

septictank hanya 60-70%. Sehingga hasil pengolahan yang dialirkan ke lingkungan

melalui tanah belum 100% aman dari zat-zat dan kuman yang membahayakan. Dengan

jumlah penduduk kota yang hampir mencapai 3 juta jiwa, dan penduduk siang yang

jumlahnya lebih tinggi lagi, maka dapat dibayangkan jumlah zat pencemar yang

dibuang ke air dan tanah tiap harinya terus makin banyak. Jumlah zat pencemar akan

lebih besar jika ditambah dari limbah industri yang belum diolah dengan baik yang tidak

diperhatikan. Berdasarkan hasil uji laboratorium terhadap sampel tanah pada tahun

2009, kondisi tanah di Kota Surabaya yang masih memenuhi baku mutu sekitar 80%.

UPAYA-UPAYA MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN HIDUP

Usaha Mengatasi berbagai Masalah Lingkungan Hidup Pada umumnya permasalahan yang terjadi dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut:

1.Menerapkan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan pada pengelolaan sumber daya alam baik yang dapat maupun yang tidak dapat diperbaharui dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampungnya.

2.Untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan dan kerusakan sumber daya alam maka diperlukan penegakan hokum secara adil dan konsisten.

3.Memberikan kewenangan dan tanggung jawab secara bertahap terhadap pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.

4.Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara bertahap dapat dilakukan dengan cara membudayakan masyarakat dan kekuatan ekonomi.

5.Untuk mengetahui keberhasilan dari pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan penggunaan indicator harus diterapkan secara efektif.

6.Penetapan konservasi yang baru dengan memelihara keragaman konservasi yang sudah ada sebelumnya.

7.Mengikut sertakan masyarakat dalam rangka menanggulangi permasalahan lingkungan global.