UPAYA PEMERINTAH DALAM MENGOPTIMALKAN ...repository.uinjambi.ac.id/3237/1/skripsi word utuk...
Transcript of UPAYA PEMERINTAH DALAM MENGOPTIMALKAN ...repository.uinjambi.ac.id/3237/1/skripsi word utuk...
i
UPAYA PEMERINTAH DALAM MENGOPTIMALKAN PARIWISATA
(OBJEK WISATA DANAU PAUH DI DESA PULAU TENGAH
KECAMATAN JANGKAT KABUPATEN MERANGIN)
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Starata Satu (S.1)
Dalam Ilmu Pemerintahan
Pada Fakultas Syariah
Oleh :
UTIK SUSRI YULANDA
NIM : SIP.162502
PEMBIMBING :
Dr. Yuliatin, M.HI
Irsyadunas Noveri, SH.,MH
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
1441 H /2020 M
PERNYAT-AAN REASLIAN
Yang bertarLda fartgan di bawal. ini:
Nana : Utiik susri Yuhada
NIM : SIT.162502
Jurusan : nmu pemerintahan
Falndtas : Syarial
Alamat : Penmahan Purl Mas`mi 2 Block TS 05, Mendalo Darat,
Kecamatan Jambi I-unr Kota, Ka'oupaten Muero Janhi, Jambi
36361.
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Shipsi inj merupakari basil harps asli saya yang diajukan unhlk memenuhi
salah satu persyaratan memperolch gelar strata I (S 1) di Fakultas Syariah
UIN STS Jambi.
2. Semua sumber yang saya gLmakan dalam penulisan ini telah says
cantumkan sesuai dengan kctentuan yang berlaku di UIN STS Iambi.
3. Jika dikemudian hari terb:ulcti bchwa karya iri bukan basil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlake di UIN STS Jambi.
iv
MOTTO
Artinya: “Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang
memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka
meyakini ayat-ayat Kami”. (As-Sajadah (32) : 24).
v
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahhirabbil alamin dengan rahmat Allah SWT skripsi ini saya
persembahnkan kepada; kedua orang tua saya tercinta Sutarni (Ayah), Yusrita
(Ibu), Ulika Mayani (Adik), Siti Noriah (Nenek) yang selalu ada dan selalu
memberi motivasi serta dorongan selama ini sehingga saya bisa menyelesaikan
skripsi ini.
Untuk dosen pembimbing dan seluruh dosen serta staf akademik yang telah
banyak memberi pengetahuan, bimbingan dan bantuannya selama ini semoga
selalu dalam lindungan Allah SWT.
Terimaksasih juga buat sahabat saya yang selalu bersama saya dan mendukung
saya, Rena Adila dan Rasdiana Nasution.
Untuk teman-teman seperjuangan jurusan ilmu pemerintahan 2016, serta teman-
teman seangkatan Praktik Pengalaman Lapangan, teman-teman Kuliah Kerja
Nyata dan semua yang ikut membantu dalam penyelesaian skrispsi ini saya
ucapakan banyak terimakasih semoga semuanya diberikan keberkahan, rahmat
dan hidayah dari Allah SWT.
Aamiin ya Rabbalalamin
vi
ABSTRAK
Nama : Utik Susri Yulanda
Nim : SIP.162502
Judul : Upaya Pemerintah dalam Mengoptimalkan Pariwisata Objek Wisata
Danau Pauh di Desa Pulau Tengah Kecamatan Jangkat Kabupaten
Merangin).
Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu usaha atau rangkaian usaha
pertumbuhan dan perubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh
suatu bangsa, Negara dan pemerintah untuk menuju modernisasi dalam rangka
mensejahterakan kehidupan masyarakat. Kawasan wisata Danau Pauh di Desa
Pulau Tengah Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin Jambi merupakan salah
satu potensi pariwisata yang berpotensial. Dengan adanya pengembangan dan
pengoptimalan dapat memberikan dampak positif khususnya bagi masyarakat
Desa Pulau Tengah. Untuk itu perlu adanya penelitian mengenai pengeoptimalan
pembangunan dan pengembangan objek wisata danau pauh oleh pemerintah.
Penelitian ini berlatar belakang belum adanya perkembangan pariwisata yang
signifikan di objek wisata danau pauh dimana masih banyak kekurangan dilihat
dari kurangnya penyediaan fasilitas sarana dan prasarana yang memadai bagi
wisatawan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriftif kualitatif dan teknik
pengumpulan data diperoleh dari wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu, apa saja kendala yang dihadapi
pemerintah dalam mengoptimalkan pariwisata Danau Pauh di Desa Pulau Tengah
Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin dan apa saja upaya yang dilakukan
perintah dlam mengoptimalkan pariwisata tersebut. Dari hasil penelitian diperoleh
hasil bahwa kendala yang dihadapi oleh pemeritah adalah keterbataan sumber
daya manusia, keterbatasan dana dan rehdanya mutu pelayanan sedangkan upaya
yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan mealaksanakan pembagunan fisik
dan non fisik seperti pembangunan insfarstruktur, mengadakan pelatihan kepada
masyarakat dalam rangka meningkatakan sumber daya manusia masyarakat dalam
penyelenggaraan pariwisata.
Kata Kunci : Upaya, Pemerintah, Pariwisata, Mengoptimalkan.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan sikripsi ini
yang berjudul: “Upaya Pemerintah Dalam Mengoptimalkan Pariwisata (Objek
Wisata Danau Pauh di Desa Pulau Tengah Kecamatan Jangkat Kabupaten
Merangin)”. Kemudian tak luput pula penulis kirimkan sholawat teriring salam
kepada nabi besar Muhammad SAW, yang telah memberi kita petunjuk dari
alam kebodohan menuju alam yang terang benderang seperti yang kita rasakan
saat sekarang ini, yang disinari dengan iman dan islam.
Skripsi ini disusun sebagai sumbangan pemikiran terhadap
perkembangan ilmu dan memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh
gelar sarjana strata satu (S1) pada Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin jambi. Dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini,
penulis telah berusaha dengan semaksimal mungkin untuk kesempurnaan
skripsi ini, namun karena keterbatasan ilmu pengetahuan yang penulis miliki,
sehingga masih terdapat kejanggalan dan kekurangan dalam penyusunan
sikripsi ini. Oleh karena itu ,penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada
yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Su’aidi, MA, Ph.D Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
2. Bapak Dr.Sayuti, S,AG., M.H selaku Dekan Fakultas Syariah UIN Sulthan
Thaha Saifuddin JAMBI
viii
3. Bapak Agus Salim, M.A.,M.I.R., Ph.D selaku Wakil Dekan I Fakultas
Syariah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani,SH,M.Hum selaku Wakil Dekan II Fakultas
Syariah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Bapak Dr .H.Ishaq, S.H.,M.Hum selaku Wakil Dekan III Fakultas Syariah
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
6. Ibu Dr. Irmawati Sagala, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan
Fakultas Syariah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
7. Ibu Dr. Yuliatin M.HI selaku Pembimbingbing I dan Bapak Irsadunas
Noveri, SH., MH selaku Pembimbing II
8. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh Karyawan dan Karyawati Fakultas
Syariah UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
9. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skrispi ini, baik langsung
maupun tidak langsung.
Dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini penulis sangat menyadari
akan segala kekurangan terlepas dari itu semeoga skripsi ini dapat memberikan
manfaat khusunya bagi penulis ada umumnya untuk pembaca.
Jambi, 19 Februari 2020
Penulis
Utik Susri Yulanda
NIM.SIP.162502
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………
PERNYATAAN KEASLIAN…………………………………………………. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………......……....... iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN……………………………………………iv
MOTTO…………………………………………………………………………..v
PERSEMBAHAN……………………………………………………………….vi
ABSTRAK………………………………………………………………………vii
KATA PENGANTAR……………………………………………………….. viii
DAFTAR ISI………………………………………………………………….....x
DAFTAR BAGAN……………………………………………………………. xi
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………… xii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………..xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………........ 6
C. Batasan Masalah……………………………………………………….. 7
D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian………………………………………. 7
E. Kerangka Teori……................................................................................. 8
F. Tinjauan Pustaka……………………………………………………….. 15
BAB II METODE PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian………………………………................. 18
B. Pendekatan Penelitian………………………………………………...... 18
C. Jenis Dan Sumber Data………………………………………………… 18
D. Instrumen Pengumpulan Data…………………………………………. 20
x
E. Teknik Analisis Data…………………………………………………… 23
F. Sistematika Penulisan………………………………………………….. 24
G. Jadwal Penelitian…………………………………………………...….. 26
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI DAN OBYEK PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian …………………………………. 27
1. Sejarah Desa Pulau Tengah……………………………………….... 27
2. Struktur dan Sistem Pemerintahan Desa Pulau Tengah……………. 28
3. Kondisi Gegrafis………………………………………………….... 32
4. Penduduk, Pendidikan dan Mata Pencaharian…………………….. 33
B. Gambaran Umum Oyek Penelitian…………………………………...... 36
1. Sejarah Singkat Objek Wisata Danau Pauh………………………… 36
2. Profil Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga
Kabupaten Merangin……………………………………………....... 38
BAB IV PEMBAHASAN
A. Kondisi Pariwisata Danau Pauh di Desa Pulau Tengah Kecamatan
Jangkat Kabupaten Merangin…………………………………………... 44
B. Kendala Pemerintah dalam Mengoptimalkan Pariwisata di Objek
Wisata Danau Pauh Desa Pulau Tengah Kecamatan Jangkat
Kabupaten Merangin………………………………………………...….. 48
C. Upaya Pemerintah dalam Mengoptimalkan Pariwisata di Objek
Wisata Danau Pauh Desa Pulau Tengah Kecamatan Jangkat
Kabupaten Merangin................................................................................. 56
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………....... 64
B. Saran……………………………………………………………………. 65
C. Kata Penutup…………………………………………………………… 66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
xi
DAFTAR BAGAN
Bagan 3.1 : Struktur Lembaga Adat Desa Pulau Tengah……………………… 30
Bagan 3.2 : Struktur Organisasi Desa Pulau Tengah……………………………31
Bagan 3.3 : Jumlah Penduduk Desa Pulau Tengah…………………………….. 34
Bagan 3.4 : Tingkat Pendidikan Desa Pulau Tengah……………………………35
Bagan 3.5 : Sarana Pendidikan Desa Pulau Tengah……………………………..35
Bagan 3.6 : Struktur Organisasi Dinas Pariwisata, Pemuda Dan Olahraga
Kabupaten Merangin………………………………………………..43
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 : Pesona Danau Pauh…………………………………………….. 45
Gambar 4.2 : Boat Untuk Keliling Danau…………………………………...... 47
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Pedoman Wawancara
Lampiran 2 : Foto Wawancara Penelitian
Lampiran 3 : Dokumentasi Dan Observasi Penelitian
Lampiran 4 : Kartu Bimbingan Skripsi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pariwisata telah lahir sejak adanya peradaban dunia ditandai dengan
adanya pergerakan manusia yang melakukan perjalanan. Pada zaman
prasejarah, manusia hidup berpindah-pindah (nomanden) sehingga perjalanan
yang jauh (traveling) merupakan gaya dan cara untuk bertahan hidup.1
Menurut para ahli bahasa, kata pariwisata berasal dari bahasa sanskerta
yang terdiri atas dua suku kata, yaitu pari dan wisatawan. Pari berarti seluruh,
semua dan penuh. Wisata berarti perjalanan. Dengan demikian, pariwisata
dapat diartikan sebagai perjalanan penuh, yaitu berangkat dari suatu tempat,
menuju dan singgah, di beberapa tempat, dan kembali ke tempat asal mula.
Menurut soekadjo dikutip oleh suratmin pariwisata adalah “ segala kegiatan
dalam masyarakat yang berhubungan dengan wisatawan. Semua kegiatan
pembangunan hotel, pemugaran cagar budaya, pembuatan pusat rekreasi,
penyelenggaraan pekan pariwisata, penyediaan angkutan dan sebagainya
semua itu dapat disebut kegiatan pariwisata sepanjang dengan kegiatan-
kegiatan itu semua dapat diharapkan para wisatawan akan datang. Di dalam
Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan, dinyatakan
bahwa:
1Bungaran Antonius Simanjutak, Sejarah Pariwisata Menuju Perkembangan Pariwisata
Indonesia, (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2017) , hlm. 3.
2
1. Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan
rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik
wisata dan dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
2. Pariwisata adalah keseluruhan kegiatan wisata dan didukung berbagai
fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha,
pemerintah, dan pemerintah daerah
3. Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan
pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul
sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara
wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, pemerintah,
pemerintahan daerah, dan pengusaha.2
Negara Indonesia adalah negara yang kaya akan keindahan alam, flora
dan fauna, serta beraneka ragam budaya yang dapat memberikan pendapatan
devisa yang cukup besar dalam dunia pariwisata. Secara umum pariwisata
dipandang sebagai sektor yang dapat mendorong dan meningkatkan kegiatan
pembangunan, membuka lapangan usaha baru, membuka lapangan kerja dan
dapat meningkatkan pendapatan masyarakat serta pendapatan asli daerah,
apabila dapat dikelola dan dikembangkan secara maksimal. Pengembangan
wisata yang ada di Indonesia memiliki pengertian yang cukup luas tidak
hanya merupakan sebuah konsep pembangunan wilayah dan nasional tetapi
2 Suratmin, Pengantar Olahraga Rekreasi Dan Olahraga Pariwisata, Cet. ke-1 ( Depok:
Rajawali Pers, 2018), hlm. 73.
3
juga merupakan suatu cara untuk meningkatakan kesejahteraan penduduk
lokal dan pengembangan ragam budaya bangsa.3
Pemerintah dan pemerintah daerah mengatur dan mengelola urusan
kepariwisataan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan.
Setiap orang berhak memperoleh kesempatan memenuhi kebutuhan wisata,
melakukan usaha pariwisata, menjadi pekerja atau buruh pariwisata dan
berperan dalam proses pembangunan kepariwisataan. Setiap orang atau
masyarakat di dalam dan di sekitar destinasi pariwisata mempunyai hak
prioritas menjadi pekerja atau buruh, dan pengelolaan.4
Sebagiamana dijelaskan dalam Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009
tentang kepariwisataan, pemerintah dan pemerintah daerah berkewajiban
dalam menyediakan informasi kepariwisataan, perlindungan hukum serta
keamanan dan keselamatan kepada wistawan. Menciptakan iklim yang
kondusif untuk perkembangan usaha pariwisata yang meliputi terbukanya
kesempatan yang sama dalam berusaha, memfasilitasi, dan memberikan
kepastian hukum. Memelihara, mengembangkan, dan melestarikan aset
nasional yang menjadi daya tarik wisata dan aset potensial yang belum tergali
serta mengawasi dan mengendalikan kegiatan kepariwisataan dalam rangka
mencegah dan menanggulangi dampak negatif bagi masyarakat luas.5
3 Ibid., hlm. 75.
4 Undang-undang No 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, Pasal 18 ayat (1) Dan (2)
5 Pasal 23 ayat (1)
4
Kabupaten Merangin merupakan salah satu daerah di Provinsi Jambi
yang kaya akan potensi pariwisata. Banyak sekali ditemukan objek-objek
wisata alam yang eksotis dan masih alami, yang belum begitu dikenal oleh
wisatawan. Keindahan alam yang sangat alami di Kabupaten Merangin, bisa
menjadi salah satu alternatif destinasi pariwisata di Provinsi Jambi. Salah
satunya adalah keindahan alam dan potensi pariwisata yang ada di kecamatan
Jangkat. Kecamatan Jangkat sangat terkenal dengan kekayaan dan keindahan
alamnya yang masih sangat asri dan sangat alami dengan letak georafisnya
yang cukup startegis. Belakangan ini kecamatan jangkat menjadi tempat
pariwisata yang paling banyak dikunjungi oleh para wisatawan, desa di
Kecamatan tersebut yang sangat terkenal dengan potensi pariwisata dan objek
wisata alamnya adalah Desa Pulau Tengah dengan salah satu objek wisatanya
yang sangat terkenal yaitu Danau Pauh. Melihat hal itu maka perlu adanya
upaya dari pemerintah setempat dalam mengoptimalkan pariwisata tersebut
baik dalam perencanaan, pelestarian, pemasaran, mengembangkan,
menfasilitasi serta mengalokasikan anggaran yang berkaitan dengan
kepariwisataan atau kegiatan pariwisata di Desa Pulau Tengah dilihat dari
objek wisata yang ada di desa tersebut .6
Desa Pulau Tengah adalah desa yang paling besar dan terluas di
Kecamatan Jangkat yang belum pernah mengalami pemekaran meskipun
sudah pernah diusahakan. Dengah daerahnya yang sangat luas tak heran desa
ini memiliki banyak kekayaan dan keindahan alam seperti danau, perbukitan,
6 Wawancara dengan Bapak Mukhtaragus, masyarakat Desa Pulau Tengah Kec. Jangkat,
Kabupaten Merangin, 25 Februari 2019.
5
air terjun, sungai dan sebagainya yang dapat dijadikan sebagai potensi
pariwisata belum lagi dilihat dari potensi perekonomian masyarakatnya yang
dominanya dibidang pertanian seperti perkebunan dan persawahan sehingga
menambah kelestarian dan keindahan alami desa tersebut. Selama ini salah
satu potensi pariwisata yang telah dikembangkan dengan baik di desa tersebut
adalah objek wisata yang bernama “Danau Pauh”. Danau Pauh merupakan
objek wisata yang dikembangkan oleh pemerintah desa Pulau Tengah
berdasarkan kerjasama dengan dinas pariwisata Kabupaten Merangin serta
didukung dengan partisipasi masyarakat desa tersebut yang berkaitan dengan
jasa dan usaha pariwisata serta sarana prasarana yang menjadi kebutuhan
wisatawan seperti penginapan, transportasi, rumah makan dan jasa lainnya.
Dari tiga tahun sebelumnya hingga sekarang danau pauh menjadi salah satu
objek wisata di Desa Pulau Tengah yang sangat ramai dikunjungi oleh para
wisatawan.7
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti pengelolaan objek
wisata Danau Pauh sebagai potensi pariwisata yang ada di Desa Pulau Tengah
Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin sebelumnya sudah berjalan, namun
yang menjadi keterbatasan dan permasalahan dalam hal tersebut adalah
infrastruktur dan sarana-prasarana lainya yang belum cukup memadai
sehingga masih banyak yang menjadi keluhan oleh para wisatawan seperti
jalan yang masih buruk, transportasi, penginapan dan jasa lainya yang masih
sangat terbatas, maka dari itu perlu adanya upaya peningkatan atau
7 Wawancara dengan Sarwan, Sekretaris Desa Pulau Tengah Kec. Jangkat, Kabupaten
Merangin, Tanggal 25 Februari 2019.
6
pengoptimalan pariwisata dari pemerintah di desa tersebut. Memberikan
pelayanan serta penyediaan sarana dan prasarana baik dari pemerintah
maupun masyarakat dalam pariwisata sangat diperlukan menarik wistawan
untuk mengunjungi objek wisata yang ada. Karena semakin lengkap sarana
dan prasarana yang disediakan akan membuat wisatawan lebih nyaman dan
betah di daerah pariwisata tersebut.8
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dan menulis skripsi yang berjudul “Upaya Pemerintah Dalam
Mengoptimalkan Pariwisata (Objek Wisata Danau Pauh Di Desa Pulau
Tengah Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin)”
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, perumusan
masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana kondisi pariwisata Danau Pauh di Desa Pulau Tengah
Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin?
2. Apa kendala pemerintah dalam mengoptimalkan pariwisata Danau Pauh di
Desa Pulau Tengah Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin?
3. Bagaimana upaya pemerintah dalam mengoptimalkan pariwisata Danau
Pauh di Desa Pulau Tengah Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin?
C. Batasan Masalah
Agar penelitian skripsi ini mengarah pada pembahasan yang diharapkan
dan terfokus pada pokok-pokok permasalahan yang ditentukan maka perlu
8 Ovservasi Di Desa Pulau Tengah, Rabu 27 Februari 2019.
7
adanya pembatasan masalah. Pembatasan masalah ini akan dibatasi pada
upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengoptimalkan pariwisata di
objek wisata Danau Pauh Desa Pulau Tengah Kecamatan Jangkat Kabupaten
Merangin.
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, maka
tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk Mengetahui bagaimana kondisi pariwisata Danau Pauh di Desa
Pulau Tengah Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin
b. Untuk mengetahui kendala pemerintah dalam mengoptimalkan
pariwisata Danau Pauh di Desa Pulau Tengah Kecamatan Jangkat
Kabupaten Merangin.
c. Untuk mengetahui upaya pemerintah dalam mengoptimalkan
pariwisata Danau Pauh di Desa Pulau Tengah Kecamatan Jangkat
Kabupaten Merangin.
2. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini, merupakan salah satu upaya penulis dalam
mengembangkan dan mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang telah
didapat selama ini. Jika penelitian ini berhasil dilakukan maka akan
memiliki kegunaan sebagai berikut:
8
a. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan berguna untuk semua
kalangan dan menjadi sebuah sumbangan pemikiran dan wawasan
dalam pengembangan ilmu penegetahuan yang dimiliki.
b. Sebagai alat atau bahan untuk menguraikan permasalahan
mengenai upaya yang dilakukan pemerintah dalam
mengoptimalkan pariwisata di desa pulau tengah.
c. Sebagai syarat untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar
strata (S1) pada jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Syariah
Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
E. Kerangka Teori
Agar penelitian ini lebih terarah dan tepat, maka penulis menganggap
perlu adanya kerangka teori sebagai landasan berpikir guna untuk
mendapatkan kosep yang benar dalam penelitian dan penyusunan skrip ini.
1. Kebijakan Publik
Menurut Anderson Kebijakan adalah suatu tindakan yang
mempunyai tujuan yang dilakukan seseorang pelaku atau sejumlah pelaku
untuk memecahkan suatu masalah. Anderson mengatakan Kebijakan
Publik adalah kebijakan-kebijakan yang dikembangkan oleh badan-badan
dan pejabat-pejabat pemerintah, yang bertujuan agar dapat tercapainya
kesejahteraan masyarakat melalui peraturan yang dibuat oleh pemerintah.9
Lembaga Adminitrasi Negara (LAN) mendefinisikan kebijakan
sebagai serangkaian tindakan yang diusulkan seseorang, kelompok atau
9 Hanif Nurcholis, Teori dan Praktik Pemerintahan Dan Otonomi Daerah, (Jakarta: PT
Grasindo, 2005), hlm.263-264.
9
Pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu dengan menunjukan
hambatan dan kesempatan terhadap pelaksanaan usulan kebijakan dalam
rangkaian mencapai tujuan tertentu.10
Menurut Thomas R Dye, kebijakan publik adalah “apapun yang
dipilih pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan”. Thomas R Dye,
mengatakan bahwa apabila pemerintah memilih untuk melakukan sesuatu
maka harus ada tujuannya (obyektif) dan kebijakan publik itu meliputi
semua tindakan pemerintah, jadi bukan semata-mata merupakan
pernyataan keinginan pemerintah atau pejabat pemerintah saja.11
Dari definisi kebijakan publik diatas dapat dikatakan bahwa:
kebijakan publik dibuat oleh pemerintah yang berupa tindakan-tindakan
pemerintah, kebijakan publik harus berorientasi kepada kepentingan
publik, dan kebijakan publik adalah tindakan pemilihan alternatif untuk
dilaksanakan atau tidak dilaksanakan oleh pemerintah demi kepentingan
publik. Idealnya suatu kebijakan adalah kebijakan yang dilaksanakan
dalam bentuk nyata dan didasarkan pada kepentingan publik itu sendiri.
2. Pelayanan Publik
Menurut Davidow pelayanan adalah hal-hal yang jika diterapkan
terhadap suatu produk akan meningkatkan daya atau nilai terhadap
pelanggan.12
Sedangkan menurut Saefullah, Pelayanan publik adalah
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat umum yang menjadi warga
10
Sahya Anggara, Ilmu Adminitrasi Negara, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012)
Hlm.502-503. 11
Subarsono, Analisis Kebijakan Publik, (Jogyakarta: Pustaka Belajar, 2008), hlm.2.
12 Syadewa, “teori pelayanan publik,” https://www.academia.edu/27315823, akses 20
Desember 2019.
10
negara atau yang secara sah menjadi penduduk negara yang bersangkutan.
Selanjutnya dikemukakannya bahwa dilihat dari prosesnya, terjadi
interaksi antara yang memberi pelayanan dengan yang diberi pelayanan.
Dimana pemerintah sebagai lembaga birokrasi mempunyai fungsi untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat, sedangkan masyarakat sebagai
pihak yang memberikan mandat kepada pemerintah mempunyai hak untuk
memperoleh pelayanan dari pemerintah.13
Pelayanan publik merupakan elemen yang sangat penting dalam
penyelenggaraan pemerintahan. Pelayanan publik secara sederhana
dipahami oleh berbagai pihak sebagai pelayanan yang diselenggarakan
oleh pemerintah. Semua barang dan jasa yang diselenggarakan oleh
pemerintah kemudian disebut sebagai pelayanan publik.14
Pelayanan publik atau pelayanan umum yang diselenggarakan
oleh organisasi publik dapat dibedakan menjadi : 15
a. Yang bersifat primer, adalah semua penyediaan barang/jasa publik
yang diselenggarakan oleh pemerintah yang di dalamnya pemerintah
merupakan satu-satunya penyelenggara dan pengguna mau tidak mau
harus memanfaatkannya. Misalnya pelayanan di Kantor Imigrasi,
pelayanan perizinan dan sebagainya.
b. Yang bersifat sekunder, adalah segala bentuk penyediaan barang/jasa
publik yang diselenggarakan oleh pemerintah, tetapi yang di dalamnya
13
Syadewa, “teori pelayanan publik,” https://www.academia.edu/27315823, akses 20
Desember 2019. 14
Dwiyanto, Manajemen Pelayan Publik, Peduli, Inklusif, dan Kolaboratif, (Yogyakarta:
Universitas Gajah Mada Press 2015), Hlm.14. 15
Ensiklopedia – Wikipedia Indonesia (http://id.wikipedia.org/wiki, 2007).
11
pengguna tidak harus mempergunakannya karena adanya beberapa
penyelenggara pelayanan.
3. Pemerintah
Menurut W.S. Sayre, sebagaimana dikutip oleh Inu Kencana
Syafiie, government is best as the organized agency of the state,
exspressing and exercingits authority. (pemerintah dalam definisi
terbaikanya adalah sebagai organisasi dari negara yang memperlihatkan
dan menjalankan kekuasaanya.16
Sedangkan menurut Samuel Edward Finer, dikutip oleh inu
kencana Syfiie, pemerintah harus mempunyai kegiatan terus menerus
(process), negara tempat kegiatan itu berlangsung (state), pejabat yang
memerintah (the duty), dan cara metode serta sistem (maner, method and
system) dari pemerintah terhadap masyarakat.17
Pemerintah memiliki
peran yang sangat penting untuk tercapainya suatu tujuan negara,
pemerintah memiliki hak dan kewajiban serta tanggung jawab yang sangat
besar berdasarkan kedudukan dan wewenangnya untuk kesejahteraan
masyarakat.
Pemerintah adalah organisasi yang mempunyai kekuatan besar
dalam suatu Negara mencakup urusan masyarakat dan urusan kekuasaan
dalam rangka mencapai tujuan Negara. Sebagai badan yang penting dalam
rangka pemerintahan, pemerintah harus memperhatikan ketentraman dan
16
Inu Kencana Syafiie, Ilmu Pemerintahan, Cet. Ke-3 (Jakarta: Bumi Aksara, 2015),
hlm.10. 17
Ibid., hlm. 1.
12
ketertiban umum, tuntutan dan harapan serta pendapat rakyat, kebutuhan
dan kepentingan masyarakat, pengaruh lingkungan dan sebagainya.18
4. Pengertian Upaya
Menurut Poerwadarminta upaya adalah usaha untuk
menyampaikan maksud, akal dan ikhtisar. Upaya merupakan segala
sesuatu yang bersifat mengusahakan terhadap suatu hal supaya dapat lebih
berdaya guna sesuai dengan maksud, tujuan dan fungsi serta manfaat hal
tersebut dilaksanakan. Upaya sangat berkaitan erat dengan penggunaan
sarana dan prasarana dalam menunjang kegiatan tersebut, agar berhasil
maka digunakanlah suatu cara atau metode dan alat penunjang lainnya.19
Selanjutnya dalam kamus standar bahasa indonesia upaya adalah usaha,
akal dan ikhtiar (untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan,
mencari jalan keluar dan sebagainya).20
5. Optimalisasi Pariwisata
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Optimalisasi berasal dari
kata dasar optimal yang berarti terbaik, tertinggi, paling menguntungkan,
menjadikan paling baik, menjadikan paling tinggi, pengoptimalan proses,
cara, perbuatan mengoptimalkan (menjadikan paling baik, paling tinggi
dan sebagainya) sehingga optimalisasi adalah suatu tindakan, proses atau
18 Inu Kencana Safiie, Ilmu Pemerintahan, (Bandung: Cv Mandar Maju), hlm.34. 19
https://text-id.123dok.com/document/dy4kk3k5q-pengertian-upaya-pengertian
peningkatan.html, akses 27 Agustus 2019.
20 Handa Yunisa, Kamus Standar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Victory Inti Cipta, 2017),
hlm.212.
13
metodelogi untuk membuat sesuatu (sebagi sebuah desin, sistem, atau
keputusan) menjadi lebih sempurna, fungsional, atau lebih efektif.21
Pariwisata secara etimologis berasal dari bahasa sanskerta yaitu
“pari” berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar, dan “wisata” berarti
perjalanan atau berpergian. Berdasarkan arti kata ini, pariwisata
didefinisikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar-
putar, dari suatu tempat ketempat lain dengan maksud dan tujuan
tertentu.22
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun
2009 tentang kepariwisataan pasal 1 ayat 3 dijelaskan bahwa Pariwisata
adalah keseluruhan kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta
layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan
pemerintah daerah.
Kemudian menurut Anonimous memberikan definisi
kepariwisataan sebagai berikut:
a. Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
peneyelenggaraan pariwisata
b. Usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan
jasa pariwisata atau menyediakan atau mengusahakan objek dan daya
tarik wisata, dan usaha lain yang terkait dibidang tertentu.
Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan
pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisipin yang muncul
21
Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1994), hlm. 800. 22
Bungaran Antonius Simanjutak, Sejarah Pariwisata Menuju Perkembangan Pariwisata
Indonesia, hlm. 1.
14
sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara
wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, pemerintah,
pemerintahan daerah, dan pengusaha.23
Optimalisasi pariwisata mempunyai peran yang sangat penting
untuk perkembangan dan kemajuan suatu daerah, dengan mengoptimalkan
dan mengembangkan pariwisata yang ada dapat menggerakakan roda
perekonomian suatu daerah dan menciptakan lapangan kerja baru yang
berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan mengurangi
kemiskinan. Dalam membangun pariwisata terdapat tiga pilar utama yang
menetukan keberhasilan pembangunan pariwisata di daerah, yaitu:24
a. Masyarakat, yaitu masyarakat umum yang ada pada destinasi, sebagai
pemilik sah dari berbagai sumberdaya yang merupakan modal
pariwisata
b. Swasta (investor/industri pariwisata), yaitu industri pariwisata seperti
asosiasi usaha pariwisata dan para pengusaha usaha pariwisata sendiri
c. Pemerintah, yaitu pemerintah dalam berbagai wilayah administratif,
mulai dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah
kabupaten, kecamatan dan seterusnya.
F. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka sangat diperlukan dalam proses pembuatan skripsi untuk
menambah wawasan terhadap masalah yang akan dikaji. Tinjauan pustaka
23
Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, Pasal 1 ayat (4) 24
Jurisman Kadji, “Optimalisasi Tata Kelola Pariwisata di Kabupaten Gorontalo,”
https://ojs.unm.ac.id/administrare/article/view/1231/364 akses 23 maret 2019.
15
dijadikan sebagai perbandingan terhadap penelitian yang dilakukan
sebelumnya yang memiliki kesamaan. Adapun penelitian terdahulu yang
sudah dilakukan yang berkaitan dengan judul penelitian ini antara lain:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Wardana, jurusan ilmu pemerintahan
fakultas ilmu sosial dan ilmu politik, mahasiswa universitas lampung
tahun 2017 dalam skripsinya yang berjudul “potensi dan pengembangan
pariwisata di kabupaten pesisir barat”. Penelitian tersebut bertujuan untuk
mengetahui potensi dan strategi pengembangan pariwisata di kabupaten
pesisir barat. Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa untuk
memaksimalkan potensi pariwisata yang ada pemerintah khususnya dinas
pariwisata kabupaten pesisir barat saat ini sedang mengupayakan beberapa
langkah strategis untuk pengembangan pariwisata melalui beberapa
program yang tertuang dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata
Daerah (RIPPD) seperti publikasi media, pameran dan event-event lainaya
seperti Festival Teluk Stabas yang ada di Pesisir Barat.25
2. Penelitian yang dilakukan oleh Susi Lestari, program sosiologi fakultas
ilmu sosial dan humaniora, universitas Islam sunan kalijaga Yogyakarta
tahun 2009, dengan penelitian yang berjudul, “pengembangan desa wisata
dalam upaya memberdayakan masyarakat (study di desa wisata kembang
arum sleman)”. Dari hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa
pemeberdayaan masyarakat melalui pengembanagn desa wisata di
kembang arum adalah adanya partisipasi aktif dari masyarakat secara
25
Wardana, “Potensi Dan Pengembangan Pariwisata Di Kabupaten Pesisir Barat,” Skripsi
Universitas Lampung (2017).
16
langsung mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga pemeliharaan
wisata.26
3. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Zami, mahasiswa jurusan ilmu
pemerintahan fakultas syariah UIN STS Jambi. Penelitian tersebut
dilakukan pada tahun 2014 dengan skrispinya yang berjudul “dampak
pembangunan tempat wisata candi muaro jambi terhadap peningkatan
ekonomi masyarakat sekitar”. Dari penelitian tersebut diperoleh hasil
bahwa, upaya yang dilakukan oleh pemerintah terhadap pembangunan
wisata candi muaro jambi dalam meningkatkan ekonomi masyarakat
sekitar yaitu, pemerintah lebih mengutamakan masyarakat sekitar untuk
mengelola tempat wisata candi muaro jambi, bagi masyarakat muaro jambi
yang berjualan di dalam candi muaro jambi tidak dipungut biaya,
pemerintah hanya membangun sarana-parasarana seperti membangun
jalan, pemugaran candi muaro jambi, membangun museum, membangun
tempat parkir, membangun mushola, dan lapak-lapak kios bagi para
pedagang. Dampak yang dihasilkan dari pembangunan tempat wisata
candi muaro jambi merupakan dampak positif bagi masyarakat sekitarnya
dilihat dari meningkatnya perekonomian masyarakat sekitar.27
Sedangkan skripsi yang akan di teliti ini lebih mengacu kepada upaya
pemerintah dalam mengoptimalkan pariwisata (Objek wisata Danau Pauh
Di Desa Pulau Tengah Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin).
26
Suci Lestari, “Pengembangan Desa Wisata Dalam Upaya Memberdayakan Masyarakat
(Study Di Desa Wisata Kembang Arum Sleman),” Skripsi Universitas Islam Sunan Kalijaga
Yogyakarta (2009). 27
Muhammad Zami, Dampak Pembangunan Tempat Wisata Candi Muaro Jambi
Terhadap Peningkatan Ekonomi Masyarakat Sekitar.
17
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat
deskriptif yang bermaksud untuk mengumpulkan data dan menganalisa
data serta mendapatkan gambaran umum tentang upaya pemerintah dalam
mengoptimalkan pariwisata di objek wisata Danau Pauh Desa Pulau
Tengah Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin. Penelitian ini juga
bertujuan untuk mengetahui bagaiamana kondisi, kendala serta upaya
pemerintah terkait pariwisata objek wisata danau pauh di Desa Pulau
Tengah tersebut.
18
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan waktu penelitian
Tempat dilakukan penlitian ini yaitu di Desa Pulau Tengah Kecamatan
Jangkat Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, serta lembaga-lembaga terkait
lainnya. Mengingat dan menimbang segala kekurangan dn keterbatasan
waktu, tenaga, pikiran, moril dan materil, maka penelitian ini dilakukan
selama 3 bulan yaitu mulai dari November 2019 sampai januari 2020
B. Pendekatan Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan tipe
penelitian deskriftif dengan menggunakan metode kualitatif yaitu bermaksud
untuk mengumpulkan data serta mendapatkan informasi tentang upaya
Pemerintah dalam Mengoptimalkan Pariwisata di Desa Pulau Tengah.
Kemudian berusaha menganalisa dan menjelaskan masalah-masalah yang
terjadi untuk mencari solusi.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis data dalam sebuah penelitian merupakan bahan pokok yang
akan diolah dan dianalisis untuk menjawab masalah-masalah dalam
penelitian. Jenis data yang digunakan dalam penelitian dan penyusunan
skripsi ini yaitu:
19
a. Data Primer
Data primer, adalah data pokok yang diperlukan dalam penelitian
yang diperoleh secara langsung dari sumbernya ataupun dari lokasi objek
penelitian atau keseluruhan dan hasil penelitian yang diperoleh dari
lapangan.28
Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan
menggunakan teknik pengumpulan data yaitu wawancara observasi dan
dokumentasi. Data primer yang peneliti maksud adalah informasi-
informasi yang berkenaan dengan pengelolaan pariwisata objek wisata
Danau Pauh, yang merupakan hasil dari wawancara, observasi dan
dokumentasi di lapangan. Data perimer dalam penelitian ini diperoleh
dari:
1) Pemerintah Desa Pulau Tengah
2) Masyarakat di sekitar objek wisata Danau Pauh, Desa Pulau
Tengah Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin.
3) Dinas pariwisata, pemuda dan Olah Raga Kabupaten Merangin.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen
resmi, buku yang berhubungan dengan objek penelitian, hasil penelitian
dalam bentuk laporan, skripsi, tesis, disertasi, dan peraturan perundang-
undangan.29
Data sekunder dalam penelitian ini adalah berupa dokumen,
buku, internet dan sumber data lainnya yang telah disusun menjadi
dokumen yang berkenaan dengan upaya pemerintah dalam
28
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi, (Jambi: Syariahpress, 2014), hlm. 195 29
Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Sinar Garfika, 2009), hlm. 106.
20
mengoptimalkan pariwisata di objek wisata Danau Pauh Desa Pulau
Tengah Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin. Adapun data sekunder
dalam penelitian ini seperti:
1) Historis dan geografis
2) Sejarah objek wisata Danau Pauh dan Desa Pulau Tengah
3) Struktur pemerintahan Desa Pulau Tengah
4) Profil Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten
Merangin
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian merupakan sumber dari mana data
dapat diperoleh. Sumber data dalam penelitian kualitatif ini adalah orang
atau narasumber. Posisi narasumber sangat penting, bukan hanya sekedar
memberi respon melainkan juga sebagai pemilik informasi. Jadi sumber
data dalam penelitian ini adalah pemerintah Desa Pulau Tengah, tokoh
masyarakat, pemerintah Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga
Kabupaten Merangin. Selain itu sumber data dari penelitian ini yaitu
seperti buku-buku, skripsi dan sumber tertulis lainnya.
D. Instrumen Pengumpulan Data
1. Observasi (pengamatan)
Pengamatan adalah alat penegumpulan data yang dilakukan, cara
mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang
21
diselidiki.30
Metode ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan
lansung untuk memperoleh gambaran spesifikasi tentang masalah yang
akan diteliti, dan dalam penelitian ini penulis mengadakan observasi
lansung terhadap objek penelitian yang akan diteliti. Dalam penelitian ini
peneliti melakukan penegamatan langsung ke lapangan, dimana peneliti
melakukan interaksi secara langsung dalam situasi sosial dengan subjek
penelitian. Teknik ini digunakan untuk mengamati dan memahami
peristiwa yang terjadi dilapangan tentang upaya pemerintah dalam
mengoptimalkan pariwisata objek wisata Danau Pauh di Desa Pulau
Tengah Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin.
2. Interview (wawancara)
Wawancara adalah proses tanya-jawab dalam penelitian yang
berlangsung secara lisan antara dua orang atau lebih bertatap muka
mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-
keterangan.31
Metode wawancara yang dilakukan, digunakan untuk
memperoleh informasi hal-hal yang tidak dapat diperoleh lewat
pengamatan.Wawancara yang digunakan oleh penulis berbentuk
kerangka pertanyaan maupun wawancara informal. Wawancara yang
digunakan oleh penulis berbentuk wawancara terbuka yaitu responden
diajukan pertanyaan sedemikian rupa sehingga responden tidak terbatas
dalam memberikan jawaban serta memberikan keterangan secara bebas.
30
Cholid Narbuko Dan Abu Achmadi, Metodelogi Penelitian, cet. Ke-7 (Jakarta: Bumi
Aksara, 2007), Hlm. 70. 31
Ibid., hlm. 83.
22
Yang menjadi sasaran wawancara oleh peneliti dalam penelitian ini
adalah pemerintah dinas pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten
merangin, pemerintah Desa Pulau Tengah dan tokoh masyrakat setempat.
3. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data
tertulis yang sudah ada sebelumnya. Teknik pengambilan data secara
tertulis bersumber pada catatan-catatan, arsip-arsip, gambar atau foto pada
acara-acara tertentu yang ada dilokasi penelitian yang berkaitan dengan
penelitian dan bertujuan untuk memperjelas dan mendukung proses
penelitian. Dokumentasi hanyalah nama lain dari analisis tulisan atau
analisis visual dari suatu dokumen. Buku, teks, essay, surat kabar, artikel,
majalah, gambar dan sebagainya. Dokumentasi merupakan suatu metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian sosial untuk
menelusuri data.32
Dari ketiga metode diatas penulis gunakan untuk memperoleh data-
data yang berkaitan dengan upaya pemerintah dalam mengoptimalkan
pariwisata objek wisata Danau Pauh di Desa Pulau Tengah. Seperti data
mengenai gambaran umum lokasi dan objek penelitian serta data
mengenai informasi tentang kondisi, upaya dan kendala dalam
mengoptimalkan pariwisata tersebut.
32
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, (Jakarta : Pt Bumi
Aksara, 2015), hlm. 177.
23
E. Teknik Analisi data
Menurut Miles dan Huberman yang pada prinsipnya kegiatan analisis
data ini dilakukan sepanjang kegiatan penelitian, dan kegiatan yang paling
inti mencakup menyederhanaan data, penyajian data serta menarik
kesimpulan. 33
Hal ini dijabarkan sebagai berikut:
a. Pengumpulan Data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemutusan, perhatian
pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transfortasi data-data kasar
yang muncul dari catatan-catatan yang tertulis di lapangan. Tumpukan
data yang didapatkan dilapangan akan direduksi dengan cara
merangkum, meresume, kemudian mengklasifikasikannya sesuai dengan
kebutuhan penelitian. Masalah upaya pemerintah dalam mengoptimalkan
pariwisata di Desa Pulau Tengah Kecamatan Jangkat Kabupaten
Merangin diambil melalui observasi dan wawancara kemudian dianalisis
dengan mengarahkan dan mengorganisasikan antara data yang perlu dan
tidak perlu sehingga data tersebut bisa disajikan.
b. Penyajian Data
Setelah melakukan reduksi data, langkah berikutnya adalah
penyajian data atau sekumpulan. Informasi yang memungkinkan peneliti
melakukan penarikan kesimpulan. Bentuk penyajian data yang umum
dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah teks naratif yang
menceritakan secara panjang lebar temuan penelitian.
33
Matthew B dkk., Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-Metode
Baru, Tjetjep Rohedi Rohidi, (Jakarta: UI Press, 2007), Hlm. 16-20.
24
c. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan sebagai suatu kegiatan dan konfigurasi yang
utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian dalam
pikiran menganalisis dengan menulis suatu tinjauan ulang pada catatan.
Menarik kesimpulan merupakan kegiatan akhir dari proses analisis data,
yaitu dengan cara merumuskan kesimpulan penelitian, baik kesimpulan
sementara maupun kesimpulan akhir, khususnya mengenai upaya
pemerintah dalam mengoptimalkan pariwisata Danau Pauh di Desa Pulau
Tengah Kecamtan Jangkat Kabupaten Merangin.
F. Sistematika Penulisan
Guna mengetahui isi skripsi ini secara umum, dapatlah dilihat dari
sistematika penulisan sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan: dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kerangka
Teori, dan tinjauan pustaka. Bab ini merupakan permasalahan yang
merupakan landasan berpikir bagi bab-bab selanjutnya.
Bab II Metode penelitian: dalam bab ini dibahas mengenai tempat dan waktu
penelitian, pendekatan penelitian, jenis dan sumber data, instrumen
pengumpulan data, teknik analisis data, sistematika penulisan dan jadwal
penelitian.
Bab III Gambaran umum lokasi penelitian dan objek penelitian: yang
mencakup sejarah singkat desa pulau tengah, objek wisata danau pauh dan
25
propil pemerintah Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten
Merangi.
Bab IV Pembahasan: bab ini merupakan jawaban dari rumusan masalah yang
ada dalam penelitian ini terkait upaya pemerintah dalam mengoptimalkan
pariwisata.
Bab V Penutup: Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dan hasil penelitian,
serta saran-saran terkait tentang upaya pemerintah dalam mengoptimalkan
pariwista di objek wisata Danau Pauh Desa Pulau Tengah Kecamatan Jangkat
Kabupaten Merangin.
26
G. Jadwal Penelitian
Mengenai jadwal penelitia ini, penulis jelaskan dalam bentuk tabel
sebagai berikut:
NO Kegiatan 2019/2020
februari April Januari Februari Maret April
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 2 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Pengajuan
judul x
2. Pembuatan
prosal x x
3. Perbaikan
hasil
seminar
x
4. Surat izin
riset x
5. Pengumpul
an data x x
6. Verifikasi
dan analisis
data
x
7. Pembuatan
laporan x
8. Bimbingan
dan
perbaikan
x X X X
9. Agenda dan
Ujian
skripsi
X
10. Perbaikan
dan
Penjilitan
27
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI DAN OBYEK PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Desa Pulau Tengah
Pulau Tengah merupakan sebuah desa yang terletak dalam (daerah)
Kecamatan jangkat, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi Indonesia. Pulau
Tengah, merupakan kampung melayu Islam berdarah hindu jawa
kuno,yang mana desa ini mempunyai jarak ± 2,5 KM dari jalan Provinsi,
desa ini terletak dibawah perbukitan dan Tepian danau yang disebut danau
pauh yang merupakan salah satu objek wisata yang menjadi identitas dari
desa tersebut.
Diberi nama Desa Pulau Tengah karena letak desa ini berada
ditengah yang dikelilingi oleh aliran air yang disebut sungai Nama Pulau
Tengah diberikan sebelum desa tersebut dijadikan sebagai sebuah desa
yang mana pada masa itu masih terbagi menjadi beberapa tempat
diantaranya Koto Jayo, Koto Pendung, dan Tanjung Jati kemudian barulah
daerah tersebut disatukan dan terbentuklah desa pulau tengah. Desa pulau
tengah pertama kali didirikan oleh nenek moyang masyarakat desa tersebut
yang bernama Depati Gento Rajo sebagai orang pertama yang
mengenalkan Desa Pulau Tengah.34
Jika dilihat dari keadaan sosial dan perekonomian masyarakat, Desa
Pulau Tengah termasuk salah satu desa yang cukup sejahtera di
34
Wawancara dengan Hasmil Dayan, Ketua Karang Taruna Desa Pulau Tengah Kec.
Jangkat, Kabupaten Merangin, Jambi, Tanggal 20 januari 2020
28
Kecamatan Jangkat. Namun masyarakat desa ini masih tergolong sangat
tradisional dan masih kental dengan adat dan tardisi setempat. Untuk
memenuhi kebutuhan dan pendapatan 96 % penghasilan masyarakat
diperoleh dari pertanian, dan masih mengunakan pertanian model klasik.
Jikalau berkebun selalu berpindah pindah karena desa memiliki kawasan
hutan yang luas dan warga masih sangat mengandalkan hutan. Untuk
memenuhi kebutuhan pokok seperti beras dan sebagainya, masyarakat
desa ini memproduksi sendiri seperti membuat sawah yang cukup luas dan
menanam padi yang mempunyai jangka panen setiap 6 bulan sekali. Hasil
panen mereka tidak untuk diperjual belikan keluar desa karena hanya
cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka saja. Masyarakat masih sangat
tradisional dan belum bisa mendistribusikan hasil yang mereka peroleh
dalam dunia usaha.35
2. Struktur dan Sistem Pemerintahan Desa Pulau Tengah
Desa Pulau Tengah merupakan sebuah pemerintahan yang dipimpin
oleh kepala desa, setelah kepala desa dipimpin oleh kepala adat dan
pegawai syara’. Kepala desa dalam melaksanakan tugasnya dibantu
oleh kepala adat dan pegawai syara‟.
Kepala adat dalam melaksanakan tugasnya juga tidak berdiri
sendiri, dia dibantu para orang tua cerdik pandai yang dipercaya oleh
kepala desa, alim ulama, pegawai syara‟ dan tokoh-tokoh masyarakat
Desa Pulau Tengah.
35
Observasi di Desa Pulau Tengah Kecamatan Ajngkat Kabupaten Merangin Selasa 21
Januari 2020
29
Lembaga-lembaga kemasyarakatan Desa Pulau Tengah,
Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi terdiri
dari:36
a. Kepala Desa
Kepala desa Merupakan pemimpin pemerintahan desa
yang dipilih oleh masyarakat Desa Pulau Tengah dengan cara
pemilu raya. Kepala Desa dalam melaksanakan tugasnya dan
kewajibannya dibantu oleh DPD, sekretaris desa dan staf
jajarannya. Adapun tugas dari kepala desa seperti
melaksanakan kegiatan dalam rangka penyelenggaraan urusan
pemerintaha desa, Melaksanakan pembangunan, dan
pembinaan kehidupan masyarakat di desa serta melaksanakan
tugas dalam rangka pembinaan ketentraman dan ketertiban
masyarakat dan melaksanakan urusan pemerintahan lainnya.
Dalam melaksanakan tugasnya kepala desa
berkoordiansi dengan kepala adat, pegawai syara‟ dan secara
administrasi menyampaikan laporan mengenai pelaksanaan
tugasnya kepada Bupati melalui Camat yang disampaikan setiap
akhir tahun anggaran dan akhir masa jabatannya.
b. Kepala adat
Kepala adat Desa Pulau Tengah dipilih secara langsung
oleh masyarakat dan disahkan oleh kepala desa. Jumlah kepala
36
Dokumentasi, kantor desa Pulau Tengah, 2020.
30
adat hanya satu orang dibantu wakilnya satu (1) orang dan
anggotanya 3 (tiga) orang jadi jumlah petinggi atau pemuka
adat di Desa Pulau Tengah hanya 5 (lima orang). Fungsi adat
adalah menyelesaikan sengketa sako dan pusako (harta dan
pusaka) menurut ketentuan sepanjang adat yang berlaku di
desa, dalam bentuk putusan perdamaian.
STRUKTUR LEMBAGA ADAT DESA PULAU TENGAH
KECAMATAN JANGKAT KABUPATEN MERANGIN
KETUA ALI BUSRON
WAKIL PARIZAL
ANGGGOTA 1. Yansen
2. Kasibin
3. Abu Naas
4. Abdul Wasa
31
STRUKTUR ORGANISASI DESA PULAU TENGAH KECAMATAN
JANGKAT KABUPATEN MERANGIN
KUTO
TINGGI
KAMPUNG
SAWAH
KUTO
JAYO
TANJUNG
JATI
RENAH
MENTILIN
DANAU
PAUH
SIMPANG
DANAU
PAUH BARAT
DANAU PAUH
HIRA
SUPRION
HADI
SUPRIANTO
RAHMAN
SAYUTI
MASDIAMAT SUDARMADI EDI SUTRA
JAYA
ALI PESAR HARSUNALDI
KEPALA DESA
SASTA EMJAYA
DPD
SEKRETARIS DESA
ZARWAN
KASI PEMERINTHAN
MASRIJAYA
KASI PELAYANAN
ARISWANTO
KAUR UMUM
HARISMAN
KAUR
KEUANGAN
SUHERI
BENDAHARA
DESA
SYAHRON ARIF
STAF DESA
HARDI SUPARIO
KEPALA DUSUN
DESA PULAU TENGAH
32
3. Kondisi Geografis
a. Luas Wilayah
Desa Pulau Tengah merupakan sebuah desa yang cukup luas,
dengan luas wilayahnya ±5 km2, yang dihuni hanya sekitar 4317 jiwa.
Desa Pulau Tengah terbilang jauh dari ibu kota dapat digambarkan
sebagai berikut:37
1) Jarak Desa Pulau Tengah dengan Provinsi Jambi 370 km.
2) Jarak Desa Pulau Tengah dengan Kabupaten 150 km.
3) Jarak Desa Pulau Tengah dengan Kecamatan 4 km.
b. Batas wilayah
Batas wilayah Desa Pulau Tengah Kacamatan Jangkat Kabupaten
Merangin, Provinsi Jambi belum ditetapkan berdasarkan ketentuan
peraturan daerah ataupun ketentuan dari perangkat pemerintah yang
ada diwilayah ini sebagaimana wilayah-wilayah yang lain. batas
wilayah di Desa Pulau Tengah ditetapkan oleh pemangku adat
setempat. Sebagaimana yang telah ditetapkan batasan wilayah daerah
Desa Pulau Tengah adalah sebagai berikut:38
1) Batas sebelah barat dengan Desa Rantau Kermas
2) Batas sebelah timur dengan Desa Lubuk Pungguk
3) Batas sebelah utara dengan Desa Tanjung Mudo
4) Batas sebelah selatan dengan Desa Koto Rawang
37
Dokumentasi kantor desa pulau tengah, 2020. 38
Dokumentasi kantor desa pulau tengah, 2020.
33
c. Topografi
Desa Pulau Tengah, dikelilingi oleh Gunung Masurai dan
perbukitan, bertanah subur dan hutannya yang masih alami serta
udaranya yang sangat sejuk.39
d. Iklim
Keadaan iklim di Pulau Tengah, secara umum berudara lembab
dan dingin dengan suhu rata-rata 18-25 derajat celsius dan memiliki
curah hujan 2000-3500 mm.40
e. Sumber Daya Air
Desa Pulau Tengah, memiliki sumber daya air yang cukup
banyak, karena lokasi desa yang dikelilingi sungai. Disamping itu
masyarakat Desa Pulau Tengah juga memiliki sumber daya air dari
PDAM setempat.41
4. Penduduk, Pendidikan dan Mata Pencaharian
a. Penduduk
Berdasarkan data jumlah penduduk, penduduk desa Pulau
Tengah berjumlah 4317 Jiwa. Jumlah penduduk berdasarkan jenis
kelamin yaitu penduduk laki-laki 2207 Jiwa dan penduduk
perempuan 2110 Jiwa. Berdasarkan data di atas dapat penulis
simpulkan, bahwa di desa Pulau Tengah dilihat dari jenis kelamin
lebih banyak penduduk berjenis kelamin laki-laki dari pada
39
Wawancara Dengan Hasmil Dayan, Ketua Karang Taruna Desa Pulau Tengah
Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin, Jambi, Tanggal 20 Januari 2020 40
Dokumentasi, Kantor Desa Pulau Tengah, 2020. 41
Dokumentasi, Kantor Desa Pulau Tengah, 2020.
34
penduduk berjenis kelamin perempuan. Dengan Perincian seperti
tabel di bawah ini:42
Jumlah Penduduk Desa Pulau Tengah Berdasarkan jenis Jenis Kelamin
Januari 2020
No
Jenis Kelamin
Jumlah
1
Laki-laki
2207
2
Perempuan
2110
Jumlah
4317
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa penduduk di Desa
Pulau Tengah, Sebanyak 4317 Jiwa. Jumlah penduduk laki-laki
lebih banyak dari pada jumlah penduduk perempuan. Jumlah
penduduk laki-laki 2207 jiwa sedangkan jumlah penduduk
perempuan 2110 jiwa.
b. Pendidikan
Pendidikan masyarakat desa Pulau Tengah umumnya hanya
sampai tingkat pendidikan SD dan SMP dan SMA. Namun ada juga
sebagian masyarakat desa Pulau Tengah yang tingkat
pendidikannya sampai pada Perguruan Tinggi. Keberagaman
tingkat pendidikan masyarakat desa Pulau Tengah karena faktor
pendapatan dan jenjang perekonomian masyarakat. Untuk lebih
42
Dokumentasi, Kantor Desa Pulau Tengah, 2020.
35
jelasnya presentase pendidikan masyarakat desa Pulau Tengah
dapat dilihat pada tabel berikut:43
Tingkat Pendidikan Desa Talang Tembago
Usia 15 Tahun ke Atas
No Tingkat Pendidikan Jumlah
1 SD 380
2 SMP 260
3 SMA 110
4 D3-S1 300
5 S2 10
Adapun sarana pendidikan yang ada di desa pulau tengah
dapat dilihat dari tabel berikut ini:
No Tingakatan Pendidikan Jumlah
1 Sekolah Dasar (SD) 4
2 Madrasah Iftidayah (MI) 1
3 Sekolah Menengah Atas (SMP) 1
4 Madrasa Aliyah (MA) 1
5 Sekolah Menengah Atas (SMA) 1
43
Dokumentasi, Kantor Desa Pulau Tengah, 2020.
36
c. Mata Pencaharian
Sumber mata pencarian merupakan suatu hal yang sangat
penting dalam kehidupan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Adapun mata pencarian atau jenis pekerjaan penduduk beragam.
Mayoritas mata pencarian penduduk desa Pulau Tengah adalah
sebagai petani seperti kopi, cabe merah, kentang, padi, ubi-ubian,
kulit manis dan ada juga masyarakat bekerja sebagai PNS (Pegawai
Negeri Sipil).44
d. Agama
Agama merupakan suatu ajaran yang memiliki kaedah-kaedah
dalam menjalani kehidupan yang akan diikuti oleh setiap
penganutnya. Masyarakat Desa Pulau Tengah, pada saat ini 100%
beragama Islam. Kerukunan hidup sesama umat muslim di daerah
ini selalu ditegakkan dengan rasa kebersamaan dan persaudaraan.
Adapun sarana dan prasarana dalam beribadah yang ada di desa
Pulau Tengah yaitu mesjid dan mhusolla.45
B. Gambaran Umum Obyek Penelitian
1. Sejarah singkat obyek wisata danau pauh
Danau pauh berada dalam administraftif desa Pulau Tengah
Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin Provinsi Jambi dan menjadi
objek wisata yang sangat indah dan sangat menarik hati. Luas danau
44
Wawancara dengan Zarwan, Sekretaris Desa Pulau Tengah, Kecamatan Jangkat
Kabupaten Merangin. 23 Januari 2020. 45
Wawancara dengan Zarwan, Sekretaris Desa Pulau Tengah, Kecamatan Jangkat
Kabupaten Merangin. 23 Januari 2020.
37
pauh sekitar 30 hektar (30 X lapangan bola kaki), kedalamamnya
kurang lebih sekitar 50 M dan berada pada ketinggian 1.200M dari
permukaan laut dengan udara yang sangat sejuk.46
Danau pauh pertama kali ditemukan 730 tahun yang lalu oleh
Sigindo Ali Bisai pada 1 oktober 1288 M/ 26 sya’ban 687 H, dimana
ketika Sigindo Ali Bisai bersama para dubalang serta penggiringnya
singgah dan bermalam dipinggir Danau Pauh, ketika terjadi perang
1275M dan datang 3000 tentara dari Singgosari Jawa dibawah Panglima
Laksamana Kebo Anabrang untuk memerangi kerajaan melayu yang
berpusat di situs Candi Muaro Jambi. Pada masa itu melayu diperintah
oleh Rajo Srimat Traylokiarajo Mauli Busahana Marmadewa. Dalam
peperngan tersebut kerajaan melayu kalah dalam peperangan karena
tidak memiliki tentara yang terlatih dan akhirnya banyak yang
melarikan diri salah satunya adalah Sigindo Ali Bisai yang pada
akhirnya bermalam di daerah Danau Pauh.47
Nama Danau Pauh dibuat oleh Sigindo Ali Bisi sebagi orang
pertama yang menemukan Danau tersebut. Pauh adalah nama pohon
kayu yang mempunyai daun cukup lebar, batang kayu ini agak keras
dan buahnya hampir sama seperti buah mangga berbentuk besar dan
rasanya manis bercampur asam, jaman dahulu kayu Pauh ini sering
dibuat sebagai tempat penumbuk padi atau lesung. Buahnya hingga
46
Muchtar Agus Cholif, “Sejarah Danau Pauh dan Danau Depati Empat: Karya Tulis” (
Jambi Desember 2019) Hal:8 47
Ibid., Hlm. 9.
38
sekarang sering digunakan untuk asam masakan oleh ibu-ibu di desa
pulau tengah. Pohon kayu pauh ini samapai sekarang masih banyak
tumbuh diarea hutan dan sungai desa Pulau Tengah.48
2. Profil Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten
Merangin
Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga merupakan unsur
pelaksana Urusan Pemerintahan di Bidang Pariwisata, Kepemudaan dan
Olahraga yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah. Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga menyelenggarakan
urusan Pemerintahan di Bidang Pariwisata dan urusan pemerintahan di
bidang Kepemudaan dan Olah Raga.49
e. Tugas pokok dan fungsi Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga
Kabupaten Merangin
Secara umum Tugas pokok dan fungsi dinas pariwisata,
pemuda dan Olahraga Kabupaten Merangin sebagai berikut:50
1) Menyusun kebijakan teknis dibidang Pariwisata, Pemuda
dan Olah Raga.
2) Perumusan kebijakan teknis di bidang Pariwista Pemuda
dan Olah Raga.
48
Ibid., hlm. 10. 49
Peraturan Daerah Kabupaten Merangin, nomor 10 tahun 2016 tentang pembentukan
dan susunan perangkat daerah pasal 2 ayat 3 50
Peraturan Bupati Merangin Nomor 38 Tahun 2016 tentang kedudukan, susunan
organisasi, Tugas Pokok Dan fungsi Serta Tata Kerja Dinas daerah.
39
3) Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan
umum di bidang Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga.
4) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Pariwisata,
Pemudan dan Olah Raga.
5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
f. Visi-misi Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga.
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut,
Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Merangin
mempunyai visi dan misi.51
Visi Dinas Pariwisata, Pemuda dan
Olah Raga Kabupaten Merangin yaitu “Terwujudnya
Kabupaten Merangin Sebagai Daerah Wisata yang Kondusif
dan Didukung oleh Kegiatan Kepemudaan Dan Olah Raga.”
Misi dinas pariwisata, pemuda dan Olah Raga Kabupaten
Merangin Sebagai Berikut:
1) Menciptakan dan meningkatkan kunjungan wisata
merangin yang aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah
dan berkesan.
2) Menciptakan pemuda Merangin yang mandiri, beriman
dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa.
3) Memasyarakatkan olah raga dan prestasi.
51
Arsip dinas pariwisata, pemuda dan Olah Raga Kabupaten Merangin.
40
g. Struktur Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten
Merangin
Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Merangin dipimpin oleh seorang kepala dinas dibantu oleh
sekretaris dan empat orang kepala bidang yaitu bidang
kepariwisataan, bidang pemasaran, bidang kepemudaan dan
keolahragaan. Yang masing-masing mempunyai tugas dan
fungsi sebgai berikut:52
1) Kepala Dinas
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga
mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan
Urusan Pemerintahan di Bidang Pariwisata, Kepemudaan
dan Olahraga dan tugas pembantuan.
2) Sekretaris
Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala
Dinas dalam mengkoordinasikan perumusan program
kerja, keuangan dan Pelaporan serta menyelenggarakan
urusan adminstrasi umum, perkantoran dan kehumasan,
kepegawaian serta analisis jabatan.
3) Bidang Kepariwisataan
Kepala Bidang Kepariwisataan mempunyai tugas
membantu Kepala Dinas melalui Sekretaris
52
Peraturan Bupati Merangin nomor 38 tahun 2016 kedudukan, susunan organisasi, tugas
pokok dan fungsi serta tata kerja dinas daerah.
41
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis
dan pelaksanaan kebijakan dibidang Kepariwisataan.
4) Bidang Pemasaran
Kepala Bidang Pemasaran mempunyai tugas
membantu kepala dinas melalui sekretaris melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan
tentang pembinaan, pengembangan, pengendalian,
pengawasan terhadap kegiatan pemasaran pariwisata,
analisa pasar, penyelenggaraan promosi dan sarana
promosi pemasaran pariwisata.
5) Bidang Kepemudaan
Kepala Bidang Kepemudaan mempunyai tugas
membantu Kepala Dinas melalui Sekretaris
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis
dan pelaksanaan Bidang Kepemudaan dalam Pembinaan,
Pengembangan, dan Pemberdayaan aktivitas
kepemudaan termasuk Kelembagaan Pemuda, siswa dan
mahasiswa dalam hal kegiatan yang bersifat diluar
akademik dan ekstra kurikuler.
6) Bidang Keolahragaan
42
Kepala Bidang Keolahragaan mempunyai tugas
membantu Kepala Dinas melalui Sekretaris
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis
dan pelaksanaan di Bidang Keolahragaan yang meliputi
manajemen keolahragaan, pembinaan dan
pemasyarakatan olah raga serta peningkatan prestasi
keolahragaan.
43
STRUKTUR ORGANISASI DINAS PARIWISTA, PEMUDA
DAN OLAH RAGA KABUPATEN MERANGIN
Kepala Dinas Sekretaris
Sub Bagian
Umum
Sub Bagian
Kepegawaian
Sub Bagian
Program
Keuangan
Bidang Kepariwisataan
Seksi Pengembangan Objek
Dan Daya Tarik Wisata
Seksi Atraksi
Pariwisata
Seksi pemberdayaan
masyarakat
kepariwisataan
Bidang Pemasaran
Seksi promosi
pariwsata
Seksi Sarana Prasarana
Pariwisata
Seksi Analisa Pasar Dan
Usaha Jasa Pariwisata
Bidang Kepemudaan
Seksi Penegmbangan
Anak, Remaja, dan
Pemuda
Seksi Prokduktifitas
Kepemudaan
Seksi Lembaga
Kepemudaan
Bidang
Keolahragaan
Seksi Pembinaan
Manajemen
Keolahragaan
Seksi Pembinaan
Pemasyarakatan
Olahraga
Seksi Peningkatan
Prestasi
Keolahragaan
UPTD
44
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Kondisi Pariwisata Danau Pauh di Desa Pulau Tengah Kecamatan
Jangkat Kabupaten Merangin
Secara administratif, Danau Pauh terletak di Desa Pulau Tengah,
Kecamatan Jangkat, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Untuk
mengunjungi Danau Pauh ini membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu
selama 3 (tiga) jam perjalanan dari ibukota Kabupaten Merangin dan 8
(delapan) jam dari kota Provinsi Jambi. Untuk menuju ke Danau Pauh,
pengunjung bisa menggunakan kendaraan roda empat maupun roda dua.
Namun masih belum ditemukan, transportasi umum yang bisa mengantarkan
wisatawan ke objek wisata. Terdapat beberapa jalur yang bisa dipilih
wisatawan, dan sebagian besar jalan sudah diaspal dengan baik namun akan
sering dijumpai jalanan berkelok yang cukup ekstrim. Secara umum kondisi
danau pauh dapat dilihat dari:53
1. Pesona danau pauh
Danau Pauh merupakan sebuah danau vulkanik yang terbentuk akibat
aktivitas dari gunung berapi jutaan tahun lalu. Danau ini memiliki luas
mencapai 30 hektar, serta kedalaman hingga 20 meter. Berada pada
ketinggian sekitar 1.200 meter dari atas permukaan laut, membuat udara
disekitar danau cukup dingin khas daerah dataran tinggi. Disekeliling
53
Website resmi pemerintah Kabupaten Merangin, https://meranginkab.go.id/s1ksdnfk_jd-
danau-pauh.html. Diakses kamis, 5 maret 2020.
45
danau, wisatawan akan disajikan dengan tanaman hijau yang mengitari
Danau Pauh. Pemandangan yang alami, berair biru nan jernih dan dilatar
belakangi gagahnya Gunung Masurai menjadi daya tarik dari danau ini.
kesan lestari, dan natural mempercantik panorama danau ini karena air
yang terdapat pada Danau Pauh sangat jernih, dan juga dingin. Dengan
kejernihan air tersebut, wisatawan bahkan bisa melihat ikan dan
tumbuhan yang hidup didalam danau. Pada waktu tertentu, pengunjung
danau akan disuguhkan sebuah fenomena menawan berupa pantulan dari
Gunung Masurai yang seolah berada pada sebuah cermin.
Gambar 1: Pesona Danau Pauh
Udara disekitar danau sangat sejuk dan segar, bebas dari kata
polusi. Pesona yang dimiliki Danau Pauh ini memang sangat menawan,
hamparan air danau yang membiru layaknya lautan luas, serta pepohonan
hijau dan Gunung Masurai merupakan fenomena lengkap yang akan
memuaskan pandangan wisatawan. Wisatawan juga bisa menikmati
46
pemandangan dengan leluasa serta menelusuri setiap sudut danau dengan
menaiki getek-getek dari bambu, serta menuju ketengah danau. Saat
berada ditengah danau, akan terpampang dengan megahnya Gunung
Masurai dari kejauhan. Wisatawan juga bisa berkunjung ke perkebunan
yang letaknya tak jauh dari danau. Terdapat aneka perkebunan yang bisa
dijumpai seperti kopi, Strawberri, kentang, cabai, sayuran, kayu manis dan
masih banyak lagi. Selain itu, hamparan sawah luas juga menjadi
pemandangan yang akan memanjakan mata wisatawan.
2. Fasilitas danau pauh
Fasilitas yang telah disediakan di Danau Pauh sudah cukup memadai
meskipun belum tergolong lengkap. Wisatawan bisa dengan mudah
menemukan fasilitas seperti toilet umum, tempat sampah, tempat parkir
yang luas, serta beberapa masjid dan mushola disekitar danau. Akses
menuju Danau Pauh kini juga telah diperbaiki dan beberapa masih
mengalami pelebaran dan perbaikan. Kondisi jalan yang menuju area
wisata dari jalan raya atau jalan umum masih berkerikil, dan masih belum
ada penyediaan angkutan umum untuk mengantar wisatawan ke danau.
Pada sekitar danau, wisatawan juga tak akan kesulitan untuk menemukan
warung-warung yang menjual berbagai makanan dan minuman dan belum
lagi kesulitan dalam mencarai penginapan . Selain itu, disediakan pula
pondok-pondok sederhana seperti pendopo bagi wisatawan untuk bersantai
sembari menikmati pemandangan danau. Tak hanya itu, terdapat pula
getek dari bambu yang bisa digunakan pengunjung untuk menuju ke
47
tengah danau. Bahkan kini juga terdapat boat-boat yang akan
mengantarkan wisatawan berkeliling danau. Pengunjung juga dapat
melakukan beberapa kegiatan yang bisa dilakukan pengunjung ketika
berada di danau seperti camping diarea lahan yang luas ditepi danau,
hunting fhoto dan lainnya.
Gambar 2: Boat Untuk Keliling Danau
Wawancara bersama sekretaris Desa Pulau Tengah mengenai
pariwisata danau pauh:54
“danau pauh ini merupakan salah satu objek wisata yang telah
dikembangkan sejak lama oleh dinas pariwisata kabupaten merangin
sebagai salah satu bentuk koordinasi dengan pemerintah dan
masyarakat Desa Pulau Tengah. Selama ini Danau Pauh menjadi salah
satu objek sekecamatan Jangkat yang ramai dikunjungi oleh para
wistawan. Meskipun demikian masih banyak yang menjadi keluhan
54
Wawancara dengan Zarwan, Sekretaris Desa Pulau Tengah, Kecamatan Jangkat
Kabupaten Merangin. 23 Januari 2020.
48
bagi para wisatawan karena masih minimnya penyediaan fasilitas di
daerah ini seperti penginapan, makanan, trasfortasi dan sebagainya”.
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan, pariwisata yang ada di
danau pauh sudah berjalan meski masih banyak yang menjadi
keterbatasan, karena masih kurangnya fasilitas, jasa maupun usaha
dibidang pariwisata yang belum optimal. Seperti jasa transfortasi,
penginapan, rumah makan, souvenir dan lainnya yang menjadi kebutuhan
wisatawan.
B. Kendala Pemerintah dalam Mengoptimalkan Pariwisata Danau Pauh di
Desa Pulau Tengah Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada Dinas Pariwisata
Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Merangin serta penelitian di Desa Pulau
Tengah tepatnya di Objek Wisata Danau Pauh ternyata masih banyak yang
menjadi kendala bagi pemerintah baik dari pemerintah desa Pulau Tengah
maupun pemerintah dalam hal ini Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga
Kabupaten Merangin. Adapun beberapa hal yang menjadi kendala bagi
pemerintah dalam mengoptimalkan pariwisata objek Wisata Danau di Desa
Pulau Tengah Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin yaitu sebagai berikut:
1. Keterbatasan sumber daya manusia
Dalam membangun dan mengoptimalkan pariwisata sumber daya
manusia merupakan komponen utama dan penentu bagi perkembangan
pariwisata yang ada. Keterbatasan sumber daya manusia baik dari
pemerintah maupun masyarakat, terutama bagi mereka yang bertugas
49
dalam memberikan pelayanan langsung kepada wisatawan. Hal ini
sebagaimana yang disampaikan oleh Kabid Pariwisata Dinas
Pariwisata,Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Merangin:
“sulitnya mengubah mainset atau pemikiran masyarakat dari yang
masih sangat tradisional menuju modern dan juga masih banyal
masyarakat yang masih kurang peduli dengan pariwisata yang sudah
kami kembangkan serta kurangnya rasa memiliki dan tidak merasa
bangga dengan potensi pariwisata yang ada padahal dengan
mengembangkan potensi pariwisata tersebut bisa membantu
perekonomian masyarakat jika masyarakat mampu mengelola
potensi pariwisata tersebut maka dapat memberikan peluang
pekerjaan dan pendapatan bagi masyarakat disana.”55
Dinas pariwisata, pemuda dan olahraga Kabupaten Merangin juga
mempunyai keterbatasan dalam mempromosikan objek daya tarik wisata
terutama dalam merancang promosi pariwisata. Dari pengamatan penulis
hal ini disebabkan oleh sumber daya manusia yang kurang memadai
seperti latar belakang pendidikan dan pengalaman tim promosi pada
bidang pemasaran dinas pariwisata, pemuda dan olahraga kabupaten
merangin yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan yang mereka
miliki . Sehingga membuat tim promosi belum mampu membuat terobosan
dan ide-ide dalam menggunakan media dan sarana yang ada seperti (surat
kabar local, website serta media sosial) untuk mempromosikan pariwisata
danau pauh di desa pulau tengah Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin.
Hal tersebut dikatakan oleh Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata, Pemuda
dan Olah Raga Kabupaten Merangin:
55
Wawancara dengan Nana Supriyatma, Kepala Bidang Kepariwisataan Dinas Pemuda
dan Olah Raga Kabupaten Merangin, 18 Februari 2020.
50
“keterbatasan sumber daya ini sebenarnya bisa diatasi dengan
melakukan kerja sama dengan pemerintah Kabupaten/Kota dalam
Provinsi Jambi maupun lembaga lain seprti pihak swasta, bentuk
kerja sama tersebut mungkin bisa disinergikan dengan program
kegiatan bersama instansi lainnya. Sejauh ini kami sudah melakukan
kerjasama tersebut, seperti dengan Dinas Komunikasi dan
Imformatika, Dinas Pertanian dan lainya, namun masih ada bebrapa
hal yang belum terealisasi dengan baik sehingga dapat menghambat
kerjasama tersebut contohnya seperti masyarakat kurang menerima
ataupun tidak mendukung program yang telah kami buat.”56
Dari wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa rendahnya
kesadaran masyarakat tentang pentingnya pembangunan dan pengoptimalan
pariwisata sebab banyaknya rencana ataupun pengembangan yang gagal
karena kurang mendapat dukungan dari masyarakat akibat rendahnya
kesadaran tersebut.
2. Mutu Pelayanan
Dalam kamus besar bahasa Indonesia pelayanan yaitu menolong
atau menyediakan segala yang diperlukan (produk/ jasa) orang lain seperti
tamu atau pembeli.57
Pelayanan dapat juga diartikan sebagai suatu cara
yang dilakukan oleh individu atau seseorang dalam memenuhi kebutuhan
tamunya, dengan mencurahkan segenap kemampuan, perasaan dan
keterampilan yang dimilikinya sehingga tercapainya kepuasan yang
dirasakan oleh orang yang dilayani.
Rendahnya mutu pelayanan dalam pariwisata merupakan hal yang
sangat mengahambat dalam pengembangan pariwisata. Rendahnya mutu
pelayanan dari para penyelenggara pariwisata, persaingan yang tidak sehat
56
Wawancara dengan Evi Suzanna Ketua Bidang Pemasaran, Dinas Pariwisata, Pemuda
dan Olah Raga Kabupaten Merangin, 18 Februari 2020. 57
Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka , 1994) hlm-143.
51
di antara penyelengara pariwisata serta kurangnya pemahaman terhadap
pentingnya perlindungan dan pelayanan bagi wisatawan. Penyelenggara
pariwisata harus memberikan kebutuhan pelayanan yang baik kepada
wisatawan seperti kebutuhan untuk merasa disambut dengan baik,
kebutuhan pelayanan yang cepat dan tepat waktu, kebutuhan untuk merasa
nyaman dan aman, kebutuhan untuk memperoleh bantuan atau
pertolongan.
Sebagaimana yang dikatakan oleh kepala dinas pariwisata,
pemuda dan olahraga Kabupaten Merangin:
“sejauh ini kami sudah banyak menyediakan berbagai prasarana
untuk memberikan pelayanan kepada para pengunjung atau
wisatawan yang mengunjungi wisata danau pauh yang ada di desa
pulau tengah tersebut. Seperti membuat pendopo, spot untuk
berfoto, WC umum dan sebagainya, namun terlepas dari itu masih
banyak juga bentuk pelayanan lainnya yang belum bisa kami
sediakan seperti yang kita lihat kondisi jalan menuju kedanau pauh
dari jalan raya yang masih tergolong buruk serta jasa-jasa lainya
yang masih belum sepenuhnya tersedia seperti penginapan,
transportasi, kuliner dan sebaginya karena memang fokus kami
selama ini lebih kearea didalam danau pauh itu sendiri.”58
Dalam memberi pelayanan pariwisata tidak hanya dari pemerintah
saja namun partisifasi dan upaya dari masyarakat setempat juga tidak kalah
pentingnya agar pariwisata dapat dikembangkan seoptimal mungkin. Peran
masyarakat dalam memberikan pelayanan seperti menyediakan usaha dan
jasa pariwisata seperti dibidang kuliner, transportasi, souvenir dan
perlengkapan wisata lainnya yang termasuk usaha dan jasa pariwisata.
58Wawancara dengan Sukoso, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah
Raga Kabupaten Merangin, 18 Februari 2020.
52
Wawancara peneliti dengan sekretaris desa pulau tengah
memberikan penjelasan sebagai berikut:
“Objek Wisata Danau Pauh dikelola oleh pemerintah Dinas
Pariwisata, Pemuda Dan Olah Raga Kabupaten Merangin bersarkan
kerjasama dan koordinasi dengan Desa Pulau Tengah, sejauh ini
wisata danau pauh sudah dikelola dengan baik meskipun masih ada
bebrapa hal yang masih kurang terutama dalam segi pelayanan
serta penyediaan jasa dan usaha pariwisata baik dari masyarakat
maupaun swasta.”59
Dari wawancara diatas dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa
bentuk pelayanan yang masih menjadi hambatan dalam pengembangan
pariwisata Danau Pauh adalah minimnya penyediaan jasa dan usaha
pariwisata dan ketidakmampuan masyarakat dalam hal tersebut.
3. Keterbatasan Dana
Untuk mengembangkan pariwisata dengan seoptimal mungkin
tentu tidak terlepas dari dana yang besar seperti dalam penyediaan sarana
dan prasarana yang dibutuhkan dalam pariwisata serta dalam promosi
pariwisata. Pariwisata akan semakin berkembang jika dilakukan promosi
yang serius dan berkelanjutan dan tentu membutuhkan dana yang besar
untuk menunjang kegiatan tersebut, salah satu kendala pemerintah Dinas
Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Merangin dalam
meningkatkan daya tarik wisata yaitu keterbatasan pada dana. Hal tersebut
dijelaskan oleh Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah
Raga Kabupaten Merangin.
59
Wawancara dengan Zarwan, Sekretaris Desa Pulau Tengah, Kec.Jangkat, Kabupaten
Merangin. 23 Januari 2020.
53
“Kami menginginkan kemajuan dan perkembangan pariwisata
dikabupaten merangin khusunya di desa pulau tengah yang banyak
memiliki potensi pariwisata yang mana salasatunya adalah objek
wisata danau pauh. Salah satu cara untuk mencapai hal tersebut yaitu
dengan melakukan promosi pariwisata, dalam melakukan promosi
tersebut kami terkendala dipendanaan, dikarenakan dana untuk
melakukan promosi masih minim dan masih bergabung dengan dinas
pariwisata, pemuda dan olahraga, jadi dana yang sudah ditetapkan
oleh pemerintah dibagi tiga yaitu untuk dinas pariwisata, pemuda dan
olahraga.”60
Pemerintah Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten
Merangin telah melakukan beberapa kegiatan agar pariwisata Merangin
khususnya pariwisata yang ada di Objek Wisata Danau Pauh Kecamatan
Jangkat Kabupaten Merangin dapat berkembang dan dikunjungi oleh
wisatawan lokal maupun mancanegara. Hal tersebut ditandai dengan
adanya kegiatan Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Merangin dalam mempromosikan objek daya tarik wisata yang dilakukan
setiap tahun dengan dana minimal, sebagaimana dijelaskan oleh Kepala
Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Merangin:
“Dengan dana minimal Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga
Kabupaten Merangin setiap tahun melaksanakan promosi
pariwisata melalui pameran pembangunan, pestival budaya Jambi
baik yang dilaksanakan oleh pemerintah Kabupaten sendiri maupun
yang dilaksanakan oleh pemerintah Provinsi Jambi, seperti dengan
menampilkan foto ataupun poster objek daya tarik wisata Merangin
informasi objek daya tarik wisata tersebut ditulis dalam buklet dan
liflet yang dipajang”61
Adapun cara promosi yang pernah disiapkan oleh pemerintah
Dinas Pariwisata, Pemuda dn Olahraga Kabupaten Merangin dalam
60
Wawancara dengan Evi Suzanna Ketua Bidang Pemasaran, Dians Pariwisata, Pemuda
dan Olah Raga Kabupaten Merangin, 18 Februari 2020. 61
Wawancara dengan Sukoso, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga
Kabupaten Merangin, 18 Februari 2020
54
mempromosikan objek daya tarik wisata merangin khususnya objek
wisata yang ada dikecamatan jangkat salah satunya danau pauh yaitu
berupa periklanan, dan acara khusus:
a. Periklanan
Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung yang
didasari informasi keunggulan atau keuntungan suatu produk yang
disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa yang
menyenangkan yang akan merubah pikiran seseorang untuk
melakukan pembelian. Pemerintah Dinas Pariwisata, Pemuda dan
Olah Raga Kabupaten Merangin dalam melaksanakan periklanan
untuk mempromosikan daya tarik wisata antara lain dengan iklan
media cetak dan iklan media luar ruangan.
Media cetak yang digunakan tersebut adalah buklet dan
leflet, yaitu media cetak yang dibuat sendiri dengan pertimbangan
biaaya lebih murah. Dalam buklet dan leflet yang dicetak Dinas
Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Merangin beri pesan
mengenai informasi keindahan dan daya tarik wisata untuk
menarik minat pembaca untuk berkunjung. Sebagaimana
disampaikan oleh Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata, Pemuda dan
Olah Raga Kabupaten Merangin:
“Buklet dan Leaflet yang kami buat akan dipajangkan
diacara-acra seperti pameran pembangunan, pestival budaya
yang dilakukan setiap tahunnya di kabupaten merangin
sedangkan untuk iklan media luar ruangan kami pajang
55
ditempat-tempat yang cukup strategis seperti diterminal
maupun pusat perbelanjaan”62
b. Acara Khusus
Acara khusus yang dilakukan Oleh Pemerintah Dinas
Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Merangin yang
sekaligus sebagai promosi objek wisata, sebagiamana dijelaskan
oleh Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga
Kabupaten Merangin:
“dalam mempromosikan objek wisata atau daya tarik wisata
seperti Danau Pauh kami dari Dinas Pariwisata, Pemuda dan
Olah Raga membuat bebarapa acara khusus seperti acara
pemilihan bujang upik merangin, biduk among dan acara
lainnya seperti seminar dan pelatihan kepada masyarakat”63
Dari penjelasan diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa
dalam mempromosikan pariwisata sebagai daya tarik wisata
dengan sasaran wisatawan lokal atau lainnya event mempunyai
peranan penting dalam hal tersebut untuk meningkatkan
pengunjung objek wisata yang ada. Event juga merupakan hal dasar
untuk mendatangkan wistawan baik wisatawan lokal maupun
mancanegara.
62
Wawancara dengan Evi Suzanna Ketua Bidang Pemasaran, Dianas Pariwisata, Pemuda
dan Olah Raga Kabupaten Merangin, 18 Februari 2020. 63
Wawancara dengan Evi Suzanna Ketua Bidang Pemasaran, Dinas Pariwisata, Pemuda
dan Olah Raga Kabupaten Merangin, 18 Februari 2020.
56
C. Upaya Pemerintah dalam Mengoptimalkan Pariwisata Danau Pauh di
Desa Pulau Tengah Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin
Berdasarkan peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 38 tahun
2016 tentang Kedudukan,Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi serta
Tata Kerja Dinas Daerah. Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten
merangin dalam Bidang Kepariwisataan mempunyai tugas membantu Kepala
Dinas melalui sekretaris melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan
teknis dan pelaksanaan kebijakan dibidang kepariwisataan. untuk
melaksanakan tugas tersebut kabid kepariwisataan mempunyai beberapa
fungsi seperti perumusan kebijakan teknis bidang kepariwisataan,
pengkoordinasian penyiapan standar operasional prosedur (sop), penyusunan
perencanaan bidang kepariwisataan, pelaksanaan pembinaan dan koordinasi
pelaksanaan bidang kepariwisataan, penyusunan bahan rumusan kebijakan di
bidang pengembangan objek dan daya tarik wisata, atraksi wisata, bimbingan
masyarakat dan ketenaga kerjaan,pelaksanaan pembinaan dan pemeliharaan
kawasan objek wisata, pelaksanaan koordinasi dan kerjasama serta promosi
dengan lembaga terkait,pelaksanaan proses perizinan di bidang
kepariwisataan dan perencanaan pengembangan kawasan objek wisata.64
Dalam mengoptimalkan pariwisata objek wisata Danau Pauh Desa
Pulau Tengah, Kecamatan Jangkat Kebupaten Merangin pemerintah Dinas
Pariwisata telah melakukan berbagi upaya yaitu pembangunan fisik dan non
64
Peraturan Daerah Kabupaten Merangin, nomor 38 tahun 2016 tentang kedudukan,
susunan organisasi, tugas pokok dan fungsi serta tata kerja dinas daerah.
57
fisik sebagiamana yang dijelaskan oleh Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan
Olah Raga Kabupaten Merangin:
“selama ini kami sudah cukup banyak memberikan kontribusi untuk
mengoptimalkan ataupun mengembangkan pariwisata Danau Pauh yang
ada di Desa Pulau Tengah Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin
seperti pembangunan fisik dan non fisik serta promosi pariwisata baik
yang sudah terealisasi maupun yang akan datang.”65
1. Pembagunan Fisik
Pembangunan fisik dalam bidang kepariwisataan adalah berupa
pembangunan yang meliputi sarana dan prasarana dari pemerintah yang
dibutuhkan dalam pariwisata. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Kabid
Kepariwisataan Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten
Merangin:
“Bentuk pembangunan fisik yang telah kami lakukan untuk
mengoptimalkan pariwisata Danau Pauh di Desa Pulau Tengah,
Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin yaitu berupa peningkatan
insfrastruktur dan penyediaan sarana prasarana yang dibutuhkan
dalam pariwisata dan untuk objek wisata Danau Pauh sendiri Dinas
Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Merangin telah
membangun berbagai macam bentuk pembagunan fisik.”66
Dari penjelasan diatas dan berdasarkan data yang didapat oleh
peneliti, adapun pembangunan fisik yang telah dilakukan oleh pemerintah
Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Merangin pada objek
wisata Danau Pauh di Desa Pulau Tengah, ditahun 2019 baik yang sudah
65
Wawancara dengan Sukoso, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Merangin, 18 Februari 2020. 66
Wawancara dengan Nana Supriyatma,, Kepala Bidang Kepariwisataan Dinas Pemuda
dan Olah Raga Kabupaten Merangin, 18 Februari 2020.
58
terealisasi dan pembangunan yang telah direncanakan untuk tahun 2020
berlangsung yaitu sebagai berikut:67
a. Pembangunan fisik ditahun 2019
No Nama Kegiatan Volume Satuan
1. Pembangunan Ruang
Ganti/Toilet
1 Unit
2. Pembangunan Gazebo 3 Unit
3. Pembangunan Pagar
Pembatas
285 Meter
4. Pembangunan Menara
Pandang
1 Unit
5. Pembangunan Boardwalk 30 Meter
6. Pembangunan Jalur
Pejalan Kaki
250 Meter
7. Pembangunan Rambu-
Rambu Pariwisata
1 Unit
8. Pembangunan Big Letter 1 Paket
9. Pengadaan Angsa Dayung 10 Unit
b. Pembangunan fisik tahun 2020
No Nama Kegiatan Volume Satuan
1. Pembangunan Tempat
Ibadah
1 Unit
2. Pembangunan Lampu
Taman
35 Unit
67
Dokumentasi Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Merangin, Tahun
2019-2020
59
3. Pembangunan Kios
Cinderamata
2 Unit
4. Pembangunan Toilet 3 Unit
5. Pembangunan Pergola 8 Unit
6. Pembangunan Jalur
Sepeda
2400 Meter
7. Pembangunan Panggung
Kesenian
1 Unit
8. Pembangunan Talin 1 Unit
9. Homestay 5 Unit
Dari pembangunan fisik yang telah dilakukan oleh Dinas
Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Merangin dan berdasarkan
pengamatan yang telah peneliti lakukan, pembangunan objek wisata danau
pauh sudah cukup baik meskipun masih ada sebagian pembangunan
dibidang pariwisatanya yang belum terealisasi.
2. Pembangunan Non Fisik
Pembangunan non fisik dalam pariwisata merupaka pembangunan
diluar pembangunan infrastruktur, bentuk pembangunan non fisik ini yaitu
seperti melakukan pembinaan dan pengawasan dalam penyelenggara
pariwisata. Pengawasan dan pembinnaan pariwisata ini berfungsi untuk
meningkatkan kualitas usaha, pelayanan dan sarana pariwisata.
Pembangunan non fisik yang telah dilakukan di objek wisata danau pauh
sebagaimana dijelaskan oleh Kabid Kepariwisataan Dinas Pariwisata,
Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Merangin:
60
“Untuk mengembangkan pariwisata yang ada di merangin salah
satunya objek wisata Danau Pauh yang ada di Desa Pulau Tengah
Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin kami dari pemerintah
Dinas Pariwisata,Pemuda Dan Olah Raga Kabupaten Merangin telah
melakukan pengawasan dan pembinaan bagi penyelenggara
pariwisata maupun masyarakat seperti melakukan pelatihan
homestay, pembinaan kelompok sadar wisata, pelatiahan pemandu
wisata dan promosi wisata.”68
Sebagiamana yang telah dijelaskan diatas adapun bentuk
pembangunan non fisik pariwisata yang telah dilakukan di objek wisata
danua pauh desa pulau tengah kecamatan jangkat kabupaten merangin
yaitu sebagai berikut:
a. Pengawasan
Pengawasan dalam pariwisata berfungsi untuk mengurangi
ataupun mengantisipasi terjadinya dampak negatif baik dari
pemerintah maupun masyarakat dalam penyelenggaraan pariwisata
maka pemerintah berkewajiban melakukan pengawasan dan
pengendalian atas kegiatan kepariwisataan di wilayahnya.
Berdasarkan peraturan pemerintah kabupaten merangin nomor 3
tahun 2017 tentang penyelenggaraan tanda daftar usaha pariwisata
dijelaskan untuk pembangunan kepariwisataan harus diselenggarakan
secara terpadu khususnya mengenai pengembangan dan perizinan
sektor pariwisata sebagai upaya mewujudkan iklim usaha yang
kondusif dan memberikan kemanfaatan bagi masyarakat. 69
68
Wawancara dengan Nana Supriyatma, Kepala Bidang Kepariwisataan Dinas Pemuda
dan Olah Raga Kabupaten Merangin, 18 Februari 2020. 69
Peraturan Pemerintah Kabupaten Merangin nomor 3 tahun 2017 tentang
penyelenggaraan tanda daftar usaha pariwisata.
61
Usaha Pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang atau
jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan
pariwisata. Setiap Pengusaha Pariwisata dalam menyelenggarakan
usaha pariwisata wajib melakukan pendaftaran usaha pariwisata. 70
Pendaftaran ataupun perizinan usaha pariwisata merupakan
salah satu bentuk pengawasan yang dilukakn oleh pemerintah
sebagaimana dijelaskan oleh Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan
Olah Raga Kabupaten Merangin:
“Dengan adanya pendaftaran perizinan usaha pariwisata
merupakakan salah satu bentuk pengawasan yang bisa dilakukan,
kerena dengan hal tersebut masyarakat ataupun pengusasa
pariwisata bisa dikontrol oleh pemerintah.”71
Sedangkan untuk pengawasan dibidang keuangan terutama
mengenai objek wisata Danau Pauh dapat dilakukan oleh pemerintah
melalui retribusi daerah. Retribusi daerah merupakan salah satu
sumber pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat dan kemandirian daerah. Besarnya retribusi
sebagaimana ditetapkan sesuai dengan pemanfaatan masing-masing
tempat rekreasi pariwisata yang ada, sedangkan untuk objek wisata
Danau Pauh sendiri ditetapakan 5.000 perorangnya untuk satu kali
masuk.72
70
Ibid, pasal 1 ayat 9 71
Wawancara dengan Sukoso, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga
Kabupaten Merangin, 18 Februari 2020. 72 Peraturan Daerah Kabupaten Merangin, nomor 02 tahun 2012 tentang Retribusi
Tempat Rekreasi dan Olah Raga, pasal 8 ayat 1.
62
b. Pembinaan
Pembinaan pariwisata bertujuan untuk mewujudkan dan
memelihara kelestarian serta keutuhan objek dan daya tarik wisata,
termasuk juga penyediaan kawasan pariwisata dengan memberikan
kesempatan kepada masyarakat setempat untuk ikut serta dalam
pembangunan, pengembangan, pengelolaan dan pemilikan kawasan
pariwisata. Pembinaan pariwisata ini dilakukan oleh pemerintah.
Sedangkan untuk pariwiata Danau Pauh di Desa Pulau Tengah
Kecamatan Jangat Kabupaten Merangin dilakukan oleh Dinas
Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Merangin.
Wawancara dengan Kepala Bidang Kepariwisataan Dinas
Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Merangin:
“Bentuk upaya yang kami lakukan dalam memberikan
pembinnaan pariwisata objek wisata danau pauh yaitu dengan
cara memberikan pelatihan pelatihan kelompok sadar wisata,
pelatihan, pelatihan manejemen homestay yang sebelumnya sudah
dilakukan sebanyak lima kali, pelatihan pemandu wisata alam,
wisata budaya dan pelatihan tata kelola destinasi. Pelatihan ini
dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan sumberdaya
manusia masyarakat disana.”73
Wawancara dengan sekretaris desa pulau tengah kecamatan
jangkat kabupaten merangin:
“Dalam pembangunan objek wisata Danau Pauh pada dasarnya
dikelola oleh dinas pariwisata namun juga tidak terlepas dari
keikutsertaan masyarakat dalam menjalankan apa yang telah
dibuat ataupun ditetapkan oleh pemerintah Dinas Pariwisata.
Dalam membuat suatu program yang berkaitan dengan objek
73
Wawancara dengan Nana Supriyatma, Kepala Bidang Kepariwisataan Dinas Pemuda
dan Olah Raga Kabupaten Merangin, 18 Februari 2020.
63
wisata Danau Pauh tetap dikomfirmasi atau berdasarkan
persetujuan dari pemerintah desa dan masyarakat Desa Pulau
Tengah terlebih dahulu sedangakan untuk dana destribusi yang
diperoleh akan dibagi sebagian untuk desa sebagai PAD desa
dan sebagiannya diberikan kepada bendahara penerima Dinas
Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga sebagai kas daerah“74
Dari penjelasan diatas peneliti menyimpulkan bahwa upaya
pembinaan pariwisata yang dilakukan oleh pemerintah Dinas
Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Merangin terhadap
pariwisata Objek Wisata Danau Pauh di Desa Pulau Tengah
Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin yaitu dengan memberikan
berbagai macam pelatihan sumberdaya manusia kepada masyarakat
setempat serta mengikutsertakan masyarakat dan pemerintah Desa
Pulau Tengah dalam mengelola dan mengembangkan objek wisata
tersebut.
74
Wawancara dengan Zarwan, Sekretaris Desa Pulau Tengah, Kecamatan Jangkat
Kabupaten Merangin. 23 Januari 2020.
64
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdassarakan hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya, tanpa
beberapa dilapangan maupun diluar lapangan bahwa peran pemerintah
dan masyarakat merupakan hal yang sangat penting dalam
mengoptimalkan pariwisata danau pauh.
Dari pembahasan dan analisis yang telah dilakukan dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Kondisi pariwisata Danau Pauh sudah berjalan meski masih banyak
yang menjadi keterbatasan, karena masih kurangnya fasilitas, jasa
maupun usaha dibidang pariwisata yang belum optimal. Seperti
jasa transfortasi, penginapan, rumah makan, souvenir dan lainnya
yang menjadi kebutuhan wisatawan.
2. Adapun kendala yang dihadapi Pemerintah dalam mengoptimalkan
pariwisata di objek wisata danau Pauh Kecamatan Jangkat
Kabupaten Merangin melalui wawancara dan observasi yang
dilakukan peneliti keteika berada di objek wisata danau pauh,
beberapa hal yang menjadi kendala bagi pemerintah yaitu;
terbatasnya sumberdaya manusia baik dari pemerintah maupun
masyarakat setempat, rendahnya mutu pelayanan yang diberikan
kepada wisatawan oleh penyelenggara pariwisata baik pemerintah
65
maupun masyarakat setempat, serta keterbatasan dana dari
pemerintah terutama dalam mempromosikan pariwisata.
3. Adapun upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam
mengoptimalkan pariwisata danau pauh di desa Pulau Tengah
Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin adalah melalui dua
bentuk pembangunan yaitu pembangunan fisik dan pembangunan
non fisik. Pembangunan fisik yang telah dilakukan oleh pemerintah
Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Merangin
seperti peningkatan insfrastruktur dan penyediaan sarana dan
prasarana yang dibutuhkan oleh wisatawan di objek wisata danau
pauh, sedangkan untuk pembangunan non fisik yang telah
dilakukan oleh pemerintah yaitu seperti melakukan pengawasan
dan pembinaan dalam bentuk pelatihan kepada masyarakat seperti
pelatihan homestay, pelatihan kelompok peduli wisata dan
sebagainya semua pelatihan tersebut dilakukan atas dasar untuk
meningkatkan sumber daya masyarakat disana dalam
penyelenggaraan pariwisata.
B. Saran
Dari kesimpulan yang telah diperoleh dari hasil penelitian
sebagimana yang telah dikemukakan maka dibuat beberapa saran
sebagai berikut:
1. Untuk masyarakat Desa Pulau Tengah maupun pemerintah harus
lebih meningkatkan lagi sumber daya manusia agar dapat
66
mencipatakan pariwista yang berkualitas. Tertama untuk
masyarakat setempat harus bisa mengkatkan rasa bangga dan rasa
peduli dengan potensi pariwisata yang dimilki.
2. Bagi para penyeleggara pariwisata di objek wisata Danau Pauh
agar bisa memberikan pelayanan yang baik bagi wisatawan seperti
menciptakan rasa kenyamanan dan ketentrama bagi pengunjung
ataupun wisatawan.
3. Pemerintah sebaiknya lebih memperhatikan apa saja yang menjadi
kebutuhan bagi wisatawan dan lebih meningkatkan lagi sarana dan
prasarana yang dibutuhkan.
C. Kata Penutup
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan Karunianya kepada penulis sehingga penulis mampu
menyelesiakan skripsi yang sederhana ini, kendati cukup banyak
rintangan, namun atas limpahan nikmatnya semua dapat terlaksana
sesuai dengan apa yang diharapakan.
Menyadari bahwa di dalam penulisan skripsi ini banyak ditemui
kekurangan baik dalam bentuk tulisan maupun pemikiran, suku kata
yang kurang tepat, hal ini akibat kurangnya pengetahuan dan
kemampuan penulis tentang hal tersebut.
Maka dengan harapan dan rendah hati, kepada pembaca kiranya
dapat memberikan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan skripsi ini dimasa yang akan datang. Semoga Allah
67
SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah kepada kita semua
dan semoga kelak kita termasuk orang-orang yang beruntung. Aamin
yarabbal’alamin.
Jambi, Februari 2020
Utik Susri Yulanda
NIM .SIP.162502
68
DAFTAR PUSTAKA
A. Literatur
Suratmin, Pengantar Olahraga Rekreasi Dan Olahraga Pariwisata, Depok:
Rajawali Pers, 2018.
Janianto Damani dkk, Membangun Pariwisata Dari Bawah, Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press, 2015.
Handa Yunisa, Kamus Standar Bahasa Indonesia, Jakarta: Victory Inti Cipta,
2017.
Inu kencana syafiie, ilmu pemerintahan, jakarta: bumi aksara, 2015.
Wijaya, HAW, Otonomi Desa Merupakan Otonomi yang Asli bulat, dan Utuh,
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014.
Suprahatini, Pemerintahan Desa dan Kelurahan, Klaten: Cempaka Putih,
2018.
Kamus besar bahasa indonesia, jakarta: balai pustaka, 1994.
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi, Jambi: Syariahpress, 2014.
Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Sinar Garfika, 2009.
Cholid Narbuko, Abu Achmadi, Metodelogi Penelitian, Jakarta: Bumi
Aksara, 2007
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, Jakarta: Pt
Bumi Aksara, 2015.
Matthew B, dkk, Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-
Metode Baru, Tjetjep Rohedi Rohidi, Jakarta: UI Press, 2007
69
B. Undang –undang
Undang-undang No 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan
Undang-undang no 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah
Peraturan Daerah Kabupaten Merangin, nomor 10 tahun 2016 tentang
pembentukan dan susunan perangkat daerah
Peraturan Bupati Merangin Nomor 38 Tahun 2016 Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas Pokok Danfungsi Serta Tata Kerja Dinas daerah.
Peraturan Pemerintah Kabupaten Merangin nomor 3 tahun 2017 tentang
penyelenggaraan tanda daftar usaha pariwisata
Peraturan Daerah Kabupaten Merangin, nomor 02 tahun 2012 tentang
Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga
C. Lain-lainya.
Muchtar Agus Cholif, “Sejarah Danau Pauh dan Danau Depati Empat” Karya
Tulis Jambi Desember 2019
Muhammad Zami, “Dampak Pembangunan Tempat Wisata Candi Muaro
Jambi Terhadap Peningkatan Perekonomian Masyarakat Sekitar,”
skripsi UIN STS Jambi Tahun 2014
Jurisman Kadji, “Optimalisasi Tata Kelola Pariwisata di Kabupaten
Gorontalo,”https://ojs.unm.ac.id/administrare/article/view/1231/364.
Wardana, “Potensi Dan Pengembangan Pariwisata Di Kabupaten Pesisir
Barat,” Skripsi Universitas Lampung Tahun Tahun 2017
Suci Lestari, “Pengembangan Desa Wisata Dalam Upaya Memberdayakan
Masyarakat (Study Di Desa Wisata Kembang Arum Sleman),” Skripsi
Universitas Islam Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2009.
70
LAMPIRAN-LAMPIRAN
71
Lampiran 1: Daftar Pertanyaan Wawancara
1. Bagaimana kondisi Pariwisata Danau Pauh yang ada di Desa Pulau
Tengah?
2. Mengapa masih banyak Jasa/usaha dan Fasilitas Pariwisata yang belum
ada?
3. Apa Kendala Dinas Pariwisata dalam Mengoptimalkan Pariwisata di
Objek Wisata Danau Pauh Desa Pulau Tengah?
4. Mengapa masih banyak masyarakat Setempat yang kurang peduli dengan
pengembangan Objek Wisata yang yelah dilakukan oleh Pemerintah di
Desa mereka?
5. Apa upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah
Raga Kabupaten Merangin dalam Mengoptmalkan Pariwisata Danau
Pauh?
6. Bagaimana cara meningkatkan Sumber Daya Manusia baik dari
Pemerintah maupun Masyarakat dalam upaya meningkatkan Pariwisata
tersebut?
72
Lampiran 2: Foto Wawancara Penelitian
Gambar 2.1: Penelitian dan wawancara dengan kepala dinas pariwisata, pemuda dan olah raga
kabupaten merangin.
Gambar 2.2: wawancara dengan ketua bidang kepariwisataan dinas pariwisata pemuda dan
olahraga kabupaten merangin
73
Gambar 2.3: Wawancara Dengan Ketua Bidanga Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata,
Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Merangin
Lampiran 3 : Dokumentasi Dan Observasi Penelitian
Gambar 3.1: Objek Wisata Danau Pauh Di Desa Pulau Tengah Kecamatan Jangkat Kabupaten
Merangin
74
Gambar 3.2: pendopo objek wisata danau pauh
Gambar 3.3: Tulisan Big Leter Danau Pauh
75
Gambar 3.4: spot foto danau pauh
Gambar 3.5: Pembangunan Menara Pandang Objek Wisata Danau Pauh
76
Gambar 3.6: Penelitian di Kantor Desa Pulau Tengah dan Wawancara bersama Sekretaris Desa
Pulau Tengah
Gambar 3.7: Wawancara bersama Staf Desa dan Ketua Karang Taruna Desa Pulau Tengah
77
CURRICULUM VITAE
A. Identitas Diri
Nama : Utik Susri Yulanda
Tempat/Tanggal Lahir : Rantau Suli, 27 April 1999
NIM : SIP 162502
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat
1. Alamat Asal : Rantau Suli, Kecamatan Jangkat Timur
Kabupaten Merangin.
2. Alamat Sekarang : Perumahan Puri Masurai 2 Block TS 05
Mendalo Darat, Kec. Jambi Luar Kota,
Kabupaten Muaro Jambi, Jambi 36361.
NO. Telp/HP : 081369968311
Nama Ayah : Sutarni
Nama Ibu : Yusrita
B. Riwayat Pendidikan
1.SD Negeri 21 Rantau Suli : 2010
2.SMP Negeri 29 Merangin : 2013
3.MA Negeri Bangko : 2016
4. UIN STS JAMBI : 2016-sekarang