UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN...
Transcript of UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN...
i
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR
MATA PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN
SUMBER DAYA ALAM MELALUI TEKNIK MIND
MAPPING PADA SISWA KELAS IV DI MADRASAH
IBTIDAIYAH AL-ITTIHAD SEMOWO, KECAMATAN
PABELAN, KABUPATEN SEMARANG TAHUN
AJARAN 2014 / 2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana S1 Kependidikan Islam
Oleh
NUR HIDAYAH
NIM 115 10 071
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2015
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO
MOTTO :
Maksimalkan perjalanan hidup ini di setiap harinya
Janganlah berputus asa dari Rahmat Allah
Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan
PERSEMBAHAN
Tiada ungkapan yang bisa menterjemahkan setiap kucuran darah, peluh
keringat dan setiap tetes air mata dari sebuah karya yang tercipta
sebagai tanda kasih, ucapan terima kasih dan do‟a. Kupersembahkan karya
ini untuk : Ibu-Ibu-Ibunda tercinta serta Ayahanda tersayang, hormat
ta‟dzim tak terhingga kepada beliau yang senantiasa berjuang demi
anaknya. Perjuangan mereka tak lapuk oleh teriknya matahari dan tak
luntur pula tersiram oleh hujan. Merekalah yang telah melinangi sekujur
tubuhnya dengan darah, keringat serta air mata. Mereka jualah yang
senantiasa membasahi bibirnya dengan do‟a. Demi mengenalkan
kepadaku tentang arti sebuah kehidupan
vii
KATA PENGANTAR
السال م عليكم ورحمة هللا وبركا ته
بسم هللا الر حمن الر حيم. الحمد هلل رب العا لمين. والصال ة والسال م على اسر ف اال نبياء والمر سلين. وعلى
﴾امابعد﴿اله واصحا به اجمعين
Segala puji bagi Allah Swt Tuhan sekalian alam atas segala rahmat, taufik
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat
mencapai gelar Sarjana Pendidikan. Shalawat serta salam semoga senantiasa
tercurah kepada Nabi dan Rasul termulia, sang pelita kehidupan, penyibak kabut
kegulitaan hati, penerang jalan menuju Illahi, Nabi Muhammad Saw beserta
keluarganya dan para sahabatnya yang mulia. Amma ba'du
Kehidupan ini bagaikan perahu yang sedang berlayar di samudra, kadang
kala perahu itu harus menghadapi ombak dan badai. Demikian pula dengan
keadaan yang dialami oleh penulis di dalam penyusunan skripsi ini, tidak sedikit
hambatan dan rintangan yang dihadapi. Namun Al-hamdulillah, dengan izin Allah
dan kerja keras, akhirnya penulisan skripsi ini dapat diselesaikan meskipun jauh
dari kesempurnaan.
Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak akan
terwujud tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :
1. Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang serta Nabi Muhammad
SAW
2. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku ketua Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga
3. Bapak Drs. Suwardi, M.Pd selaku ketua Jurusan Tarbiyah Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Salatiga
4. Ibu Peni Susapti, M.S.i selaku ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah.
viii
5. Bapak Sumarno Widjadipa, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dengan tulus yang telah
memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyempurnaan
penyusunan skripsi ini.
6. Dosen Penguji, Sukron Jazakumullah Ahsanal Jaza' Jaza an Katsiro
7. Segenap Bapak dan Ibu Dosen serta staf karyawan di lingkungan Jurusan
PGMI
8. Pimpinan dan Petugas Perpustakaan (IAIN) Salatiga, Perpustakaan Umum
Salatiga dan Perpustakaan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW)
Salatiga yang telah memberikan fasilitas dan pelayanan untuk
mendapatkan buku-buku yang diperlukan sampai skripsi ini terselesaikan.
9. Siti Khodijah, S.Pd Selaku kepala Madrasah yang telah memberikan izin
penulis untuk melakukan penelitian di MI yang beliau pimpin.
10. Bapak dan Ibu Guru serta karyawan yang telah membantu penulis selama
melakukan penelitian di Madrasah Ibtidaiyah tersebut.
11. Siswa-siswi yang berakhlak mulia trimakasih telah mendukung dan
membantu penulis dalam melakukan penelitian.
12. Abah Saifuddin dan Ummi Sugi Harti serta nenek Marsiti tercinta, yang
telah membiayai, mengasuh, mendidik, membimbing dan memberikan
dorongan, do'a dan pengorbanan usaha, kerja keras, motivasi serta kasih
sayang yang tak terhingga baik secara moril maupun materil kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan skripsi ini.
13. Bu Yasin, Ummi Hj. Mulyati, ummi Listiyani, abah Muhadi di klego,
Ummi Nurul dan Abah Taat di demak, Ummi Suyatmi dan Tukimin dan
keluarga besar di gudang sakti, sruwen, nenek dan kakek di Bancak
trimakasih atas ilmu, do‟a, bimbingan, semangatnya dan yang menjadi
inspirator perjalanan hidupku
14. Sahabat-sahabatku tercinta, terlebih keluarga besar PGMI angkatan 2010
serta teman-teman yang saya kenal dan yang mengenal saya, yang tak
mungkin dapat saya sebutkan semuanya yang telah memberikan saran,
doa, motivasi serta dan humornya.
ix
15. Keluarga besar PP Salafiyah, Blotongan Bapak Imam Muzni dan Ibu Tri
Wahyuni.
16. Keluarga besar PP dan SD PTQ An-Nida Bapak Sarifudin, Bu Fitri dan
Pak Nur Hadi, Bu Anik, Bu Nur Khasanah, Bu Yeni Purnama, Bu Aska,
Bu Rini, Pak Fikri, dan Pak Aswad trimakasih atas ilmu, do‟a, bimbingan,
semangatnya dan yang menjadi inspirator perjalanan hidupku.
17. Keluarga besar MTs Semowo trimakasih atas ilmu, do‟a, bimbingan dan
semangatnya.
18. Bapak Yusuf Khumaini ibu Eva Palupi, dan Imam Mas Arum, trimakasih
atas nasehatnya, ilmu, do‟a, bimbingan dan semangatnya.
19. Adik-adikku yang aku banggakan dik Fatimah, dik Dika, dik Wahyu,
Ukhti Fatih, dik Anis Triyani, Syafa Az-Zahra dan Gus Saidina Taufik,
Gus Bion As‟ari trimakasih atas do‟a, dukungan dan semangatnya dalam
menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah menjadikan kalian penerus di
IAIN Salatiga.
20. Sahabat – sahabatku yang terbaik mbak Eka Jumiati, Umami, Ulis
Sa‟adah, Endah Wahyuningseh, Langga Cintya Desi dan N. Nafisatur
Rofiah trimakasih atas ilmu, do‟a, dukungan dan semangatnya dalam
menyelesaikan skripsi ini.
21. Kakak-kakak RSQ (Rumah Sahabat Al-Qur‟an) tercinta, Syafi‟i Abthohi,
Fegiya Yulia Fandra, Baarid Syamsiyah, Kartika Indah Permata, Kiki
Permata Sari, Mbak Nur Hidayah, Mbak Nurul Hidayah dan Bu Anik
Yuliyanti trimakasih atas ilmu, do‟a, dukungan dan semangatnya dalam
menyelesaikan skripsi ini dan trimaksih kalian telah mengenalkanku pada
arti perubahan dan kehidupan.
22. Sahabat-sahabatku JMY 48, Mbak Luluk Nurrohmah, Endang Sartika,
Yunita Nafi‟ah, Khotibul Umam, Agus Prasetyo, Adhika Rahman
Nugroho, serta Mucharror atas ilmu, do‟a, dukungan, semangatnya dan
yang telah menjadi inspirator dalam perjalanan hidupku untuk menjadi
pribadi yang lebih baik.
x
23. Sahabatku yang terhebat, di Lembaga Dakwah Kampus (LDK),
Murabbiku tercinta, terimakasih atas inspirasinya, ilmu, do‟a, dukungan
dan semangatnya dalam menyelesaikan skripsi ini.
24. Sahabat-sahabatku di TPQ Al-Hidayah di Ngaglik, Gedongan, Banyu Biru
dan TPQ Al-Mubarok Sinoman, Salatiga terimakasih atas inspirasinya,
ilmu, do‟a, dukungan dan semangatnya dalam menyelesaikan skripsi ini.
25. Sahabat-sahabatku di Rumah Tahfidz, Salatiga dik Aini, Dik Devi, dik
Maza, dik Nafis, dan terimakasih atas inspirasinya, ilmu, do‟a, dukungan
dan semangatnya dalam menyelesaikan skripsi ini.
26. Sahabatku dik Nur Hidayah KAMMI, terimaksih atas ilmu, do‟a,
dukungan dan semangat dan ilmunya.
27. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Mudah-mudahan segala bantuan yang telah diberikan oleh semua
pihak yang disebutkan di atas, senantiasa mendapat ganjaran pahala yang
berlipat ganda dari Allah Swt. Meskipun penulis telah berupaya
menyajikan yang terbaik, tetapi karena keterbatasan kemampuan kami,
mungkin saja masih banyak kekeliruan dan kesalahan di dalamnya.
Dengan berpegangan bahwa Tiada gading yang tak retak, maka dengan
kerendahan hati segala pandangan dan saran sangat penulis harapkan demi
untuk kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga apa
yang disajikan dalam skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis
dan umumnya bagi para pembaca. Akhirnya penulis ucapkan
“Alhamdulillahi Rabbil „Alamin”, semoga skripsi ini bermanfaat bagi
penulis sendiri khususnya dan pembaca pada umumnya. Akhir kata
Sukron Jazakumullah Ahsanal Jaza'Ankatsiiro....
Wallahul Muwafiq Ila Aqwamith Thariq
م عليكم ورحمة هللا وبركا ته لسالاو
xi
xii
ABSTRAK
Hidayah Nur. 2015. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial Pokok Bahasan Sumber Daya Alam Melalui
Teknik Mind Mapping Pada Kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah
Semowo, Kec. Pabelan, Kab. Semarang tahun ajaran 2014/2015
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah
dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Pembimbing: Sumarno Widjadipa, M.Pd.
Kata Kunci : Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah suatu bidang kajian ilmu pengetahuan
yang dilakukan secara terpadu dan merupakan hasil dari penyederhanaan,
adaptasi, seleksi dan modifikasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial yang
diorganisasikan dari konsep-konsep dan keterampilan-keterampilan sejarah,
geografi, sosiologi, antropologi, dan ekonomi, bahkan disiplin ilmu humaniora,
pendidikan dan agama. Pertanyaan utama yang akan dijawab melalui penelitian
ini adalah apakah dengan menggunakan teknik mind mapping dapat
meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Pokok Bahasan Sumber Daya Alam pada siswa kelas empat di Madrasah
Ibtidaiyah, Semowo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang tahun ajaran
2014/2015? Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkaatan
prestasi belajar dalam mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal baik standar
sekolah (65) maupun nasional (75) setelah di terapkannya teknik mind mapping
pada siswa kelas empat pada siswa Madrasah Ibtidaiyah Semowo tahun ajaran
2014/2015. Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini menggunakan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Adapun langkah-langkah dalam PTK ini yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi yang dilakukan dalam tiga
siklus. Hasil penelitian dapat dilihat pada peningkatan prestasi belajar pada mata
pelajaran IPS pokok bahasan Sumber Daya Alam. Hal ini dibuktikan dengan
adanya peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran IPS pokok bahasan
Sumber Daya Alam pada setiap siklusnya. Pada siklus I, Peningkatan ini
ditunjukkan oleh siswa yang tuntas melalui siklus I (27,78%), siklus II menjadi
(55,56%) dan siklus III peningkatannya menjadi (88,89%) berdasarkan KKM
sekolah. Sedangkan berdasarkan KKM Nasional adalah, siklus I (5,56 %), siklus
II menjadi (27,78 %) dan siklus III menjadi (55,56 %).
Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan teknik mind mapping yang
digunakan dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial Pada pokok bahasan Sumber Daya Alam pada siswa kelas
empat di Madrasah Ibtidaiyah Semowo, kec. Pabelan, Kab. Semarang tahun
2014/2015.
xiii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul …………………………………………………………..…… i
Lembar Berlogo …………………………………………………………….…… ii
Halaman Judul ………………………………………………………………… iii
Lembar Persetujuan……………………………………………………………… iv
Lembar Pengesahan …………………………………………………………..… v
Pernyataan Keaslian Tulisan …………………………………………….. …… vi
Motto dan Persembahan .…………………………………………………… vii
Kata Pengantar ………………………………………………………………… viii
Abstrak ………………………………………………………………………… xii
Daftar Isi ………………………………………………………………….. …… xiii
Daftar Tabel ………………………………………………………………. …… xvii
Daftar Lampiran ........................................................................................... …… xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………….. …… 1
B. Rumuasan Masalah ………………………………………….. …… 7
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 7
D. Hipotesis dan Indikator Keberhasilan ...................................... …… 8
E. Kegunaan Penelitian ……………………………………………….. 10
F. Definisi Operasional ....................................................................... 11
G. Metode Penelitian ........................................................................... 17
H. Sistematika Penulisan ……………………………………….......... 25
xiv
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Definisi Prestasi Belajar ............................................................ 28
1. Pengartian Prestasi Belajar...................................................... 28
2. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar .........
B. Kriteria Ketuntasan Minimal…………………………………….
1. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ……………
2. Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ……………..
3. Prinsip Penetapan KKM ………………...............................
4. Langkah- Langkah Penetapan KKM …………………………
5. Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal ……………………
30
41
41
43
45
47
48
C. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ……………………….. 51
1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial………………………. 51
2. Pembelajaran IPS di SD/ MI ………………………………
D. Sumber Daya Alam……………………………………………..
1. Pengertian Sumber Daya Alam……………………………...
2. Manfaat Sumber Daya Alam………………………………..
3. Cara Melestarikan Sumber Daya Alam
52
56
56
61
62
E. Mind Mapping ……………………………………………………. 63
1. Definisi Mind Mapping ............................................................... 63
2. Cara Membuat Mind Mapping .................................................. 66
3. Kegunaan Mind Mapping …………………………………… 68
xv
4. Kelebihan dan Kelemahan Mind Mapping…………………… 69
5. Aplikasi Mind Mapping dalam Pembelajaran ………………... 70
BAB III HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Al Ittihad Semowo …………………...... 72
1. Profil Sekolah MI Al- Ittihad Semowo……………………… 72
2. Visi, Misi dan Tujuan ………………………………………. 73
3. Struktur Organisasi MI Al-Ittihad Semowo ……………….. 73
4. Kurikulum MI Al-Ittihad Semowo ………………………… 74
5. Guru dan Tenaga Kependidikan …………………………… 75
6. Sarana dan Prasarana ………………………………………. 82
7. Kegiatan Siswa ……………………………………………….. 83
B. Subjek Penelitian ………………………………………………. 83
1. Lokasi Penelitian ……………………………………………. 83
2. Waktu Penelitian ……………………………………………… 85
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus …………………………………. 85
1. Siklus I ……………………………………………………….. 85
2. Siklus II ………………………………………………………. 90
3. Siklus III……………………………………………………… 95
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Paparan Siklus …………………………………………. 101
1. Siklus I ……………………………………………………….. 101
2. Siklus II ……………………………………………………….. 105
3. Siklus III ……………………………………………………… 108
xvi
B. Pembahasan ………………………………………………………. 112
1. Hasil Rekapitulasi …………………………………………….. 112
2. Kondisi Awal …………………………………………………. 113
3. Kondisi Akhir …………………………………………………. 113
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………….. 116
B. Saran……………………………………………………………….. 118
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………… 120
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xvii
DAFTAR TABEL
2.1 Proses Penetapan KKM…………………………………………….……
2.2 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS Kelas IV MI………….
48
54
2.3 Penggunaan Otak pada Mind Mapping ………………………………… 64
3.1 Data Jumlah Siswa MI Al-Ittihad Semowo Tahun Ajaran 2014/2015 ….. 74
3.2 Daftar Nama Guru dan Pembagian Tugas Mengajar MI Al-Ittihad
Semowo Tahun Ajaran 2014/2015…………………………………………..
81
3.3 Daftar Sarana dan Prasarana MI Al-Ittihad Semowo Tahun Ajaran
2014/2015 ……………………………………………………………………
82
3.4 Data Responden Siswa Kelas IV MI Al-Ittihad Semowo Tahun Ajaran
2014/2015 …………………………………………………………………….
84
4.1 Hasil Tes Formatif pada Siklus I………………………………………….
4.2 Rekapitulasi Ketuntasan Siklus I…………………………………………
102
103
4.3 Hasil Tes Formatif pada Siklus II………………………………………...
4.4 Rekapitulasi Ketuntasan Siklus II………………………………………..
105
106
4.5 Hasil Tes Formatif pada Siklus III………………………………………..
4.6 Rekapitulasi Ketuntasan Siklus III………………………………………
108
109
4.7 Hasil Rekapitulasi tentang Prestasi Belajar Siswa Berdasarkan KKM
Sekolah………………………………………………………………………..
112
4.8 Hasil Rekapitulasi tentang Prestasi Belajar Siswa Berdasarkan KKM
Nasional ……………………………………………………………………..
112
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Lampiran 2 : Dokumentasi Kegiatan
Lampiran 3 : Lembar Konsultasi
Lampiran 4 : Surat Tugas Pembimbing Skripsi
Lampiran 5 : Surat Keterangan Melakukan Penelitian
Lampiran 6 : Daftar Nilai SKK
Lampiran 7 : SK KKM
Lampiran 8 : Biodata Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah salah satu mata
pelajaran yang ada di Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah
(MI) yang diberikan sejak Sekolah Dasar hingga Menengah Atas.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) mengkaji seperangkap peristiwa
dan fakta konsep yang berkaitan dengan sosial. Dalam buku
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Teori dan Aplikasi karya
(Rasimin, 2012: 31) terdapat pendapat bahwa Ilmu Pengetahuan
Sosial adalah suatu bidang kajian ilmu pengetahuan yang
dilakukan secara terpadu dan merupakan hasil dari
penyederhanaan, adaptasi, seleksi dan modifikasi dari disiplin
ilmu-ilmu sosial yang diorganisasikan dari konsep-konsep dan
keterampilan-keterampilan sejarah, geografi, sosiologi,
antropologi, dan ekonomi, bahkan disiplin ilmu humaniora,
pendidikan dan agama (Puskur, 2001: 9). Pada jenjang SD/MI,
ilmu pengetahuan sosial yang diberikan di sekolah dasar telah
mengintregasikan bahan pelajaran dalam satu bidang studi.
Pendidikan ilmu pengetahuan IPS di sekolah dasar merupakan
disiplin ilmu-ilmu sosial sebagaimana yang disajikan pada tingkat
menengah bahkan tingkat perguruan tinggi. Karena pertimbangan
2
tingkat kecerdasan dan kematangan jiwa peserta didik, maka bahan
kajiannya disederhanakan, diseleksi, diadaptasi, dan dimodifikasi.
Pada jenjang pendidikan dasar, mata pelajaran IPS memuat materi
geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Melalui mata pelajaran
IPS siswa diarahkan untuk menjadi Warga Negara Indonesia
(WNI) yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia
yang cinta damai (Rasimin, 2012: 33). Tujuan materi pembelajaran
IPS adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut
: (1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya, (2) memiliki kemampuan dasar
untuk berpikir logis, kritis, rasa ingin tahu, inkuisi memecahkan
masalah, dan ketrampilan dalam kehidupan sosial, (3) memiliki
komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan (4) memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja
sama, dan berkompetensi dalam masyarakat majemuk ditingkat
lokal, nasional dan global (Rasimin, 2012: 34).
IPS memiliki karakteristik yang berbeda di setiap
cabangnya. Cabang geografi yaitu meliputi interaksi manusia
dengan alam pada ruang tertentu dimuka bumi, cabang sejarah
obyek penelaahannya adalah peristiwa-peristiwa kehidupan
manusia yang menyangkut segala aspek yang diurutkan
berdasarkan kurun waktunya, seperti sejarah peradapan manusia.
Cabang ilmu ekonomi obyek kajiannya adalah kegiatan manusia
3
untuk memperoleh hasil yang setinggi-tingginya untuk mencukupi
kebutuhan hidup dan menciptakan kehidupan yang layak. Untuk
cabang sosiologi obyek kajiannya adalah interaksi sosial
masyarakat mulai dari lingkup yang terkecil yaitu keluarga hingga
kelompok yang lebih besar. Ilmu politik obyek kajiannya yaitu
pemerintahan, kenegaraan, kesejahteraan, keamanan dan ketertiban
masyarakat (Rasimin, 2012: 10). Jadi melalui pembelajaran IPS
siswa dapat memperluas wawasannya tidak hanya diri sendiri
melainkan dapat mengetahui alam semesta.
Begitu banyak obyek kajian IPS, maka perlulah seorang
guru harus ekstra keras memberikan asupan-asupan yang lebih
mengena dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran
dikatakan berhasil jika dalam pembelajaran menggunakan teknik,
metode, dan strategi yang menarik. Teknik, metode, strategi yang
menarik merupakan modal awal yang bisa dijadikan untuk
menunjang keberhasilan belajar. Keberhasilan belajar adalah
ketuntasan dalam belajar siswa. Namun keberhasilan dalam
pembelajaran IPS belumlah kelihatan karena guru hanya
memberikan konsep pengertian saja dan mengesampingkan aspek
pemahaman. Semua guru mestilah menginginkan agar siswanya
berhasil dalam kegiatan belajar. Keberhasilan ini merupakan modal
bagi siswa untuk mendapatkan nilai baik dalam hasil tes.
Sebenarnya keberhasilan dalam pembelajaran IPS bukanlah hanya
4
dilihat dengan nilai semata. Selain nilai, aspek-aspek yang lain
juga mempengaruhi dalam pembelajaran IPS seperti ketrampilan
psikomotorik dalam kehidupan. Hal ini sejalan dengan pernyataan
“Taksonomi Bloom” yaitu harus dicapai siswa dalam belajar yaitu
kemampuan kognitif (pengetahuan), kemampuan afektif (sikap dan
minat) dan kemampuan psikomotorik (keterampilan) (Arikunto,
2012 : 131).
Dengan demikian yang dimaksud prestasi belajar IPS
bukan hanya semata-mata diukur dengan nilai yang memuaskan
dalam ulangan maupun ujian akhir. Melainkan dapat diukur dari
materi IPS yang dipelajari, dihayati, dan diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Keberhasilan siswa dalam pembelajaran IPS
ternyata ditentukan dari beberapa faktor yang saling mendukung
secara serempak atau terpadu. Mengandalkan faktor kecerdasan
saja belum menjamin keberhasilan siswa jika tidak didukung
dengan faktor lain. Faktor-faktor yng mempengaruhi keberhasilan
belajar siswa dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu faktor
internal dan eksternal. Faktor internal adalah intelegensi sedangkan
faktor eksternal meliputi keadaan lingkungan, keadaan sarana dan
prasarana maupun cara belajar. Hal ini senada dengan yang
diungkapkan Wasliman menyatakan bahwa untuk terjadi belajar
pada siswa diperlukan kondisi belajar, baik kondisi internal
maupun eksternal (Susanto, 2013 : 12).
5
Melalui survei dan wawancara yang dilakukan pada bulan
November di kelas IV MI Al-Ittihad Semowo, kecamatan Pabelan,
Kabupaten Semarang ditemukan bahwa kemampuan siswa dalam
menguasai konsep IPS tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari
Kriteria Ketuntasan Minimal KKM, yang diterapkan untuk mata
pelajaran IPS adalah 65. Dari hasil wawancara pada bulan
november diketahui bahwa dari sejumlah 18 siswa, 4 siswa
(22.22%) memperoleh nilai sesuai KKM dan 14 siswa (77,78%)
yang lain belum memenuhi KKM yang ditentukan. Selain itu, di
Madrasah Ibtidaiyah Al-Ittihad Semowo pada siswa kelas IV
belum memakai kurikulum 2013, sehingga masih menggunakan
kurikulum KTSP.
Berdasarkan survei dan wawancara diketahui bahwa faktor
penyebab rendahnya kemampuan dalam pembelajaran IPS adalah
faktor dari siswa sendiri dan faktor dari guru kelas. Faktor
penyebab dari siswa adalah siswa cenderung kurang dapat
mempertahankan daya ingatnya dalam jangka panjang. Siswa
kurang memahami materi yang bersifat konseptual dengan baik.
Demikian juga, siswa kurang mampu menyusun hubungan atau
asosiasi secara menyeluruh terhadap materi pembelajaran.
Sedangkan faktor penyebab rendahnya kemampuan siswa dari
faktor guru kelas adalah kurangnya kreativitas guru dalam
menggunakan teknik pembelajaran yang efektif dan efisien. Guru
6
kelas juga ditengarahi belum menganekaragamkan penyajian, isi
materi, proses pembelajaran dan hasil belajar yang bermakna.
Dalam proses pembelajaran, siswa kurang didorong untuk
mengembangkan kemampuan berfikir. Proses pembelajaran di
kelas di arahkan kepada guru sebagai pusat pembelajaran.
Kemudian siswa di arahkan kemampuannya untuk menghafal
informasi tanpa ditutut untuk memahami informasi yang
diingatnya. Pembelajaran yang terjadi tidak dapat mengembangkan
kemampuan siswa untuk berfikir kritis dan sistematis. Siswa
kurang didorong untuk mengembangkan dirinya supaya kreatif.
Atas dasar kenyataan demikian, perlu dicari alternatif
lainnya dengan melakukan inovasi baik strategi, metode, maupun
teknik pembelajaran. Teknik pembelajaran yang efektif dan efisien
untuk meningkatkan prestasi belajar salah satunya adalah melalui
teknik peta pikiran atau mind mapping. Teknik ini sangat
dianjurkan terutama oleh para ahli pembelajaran untuk merancang
pembelajaran yang efektif dan efisien. Teknik ini dapat menggugah
semangat belajar, kreativitas dan berfikir para siswa. Penggunaan
teknik ini dalam pembelajaran terutama Ilmu Pengetahuan Sosial
belum banyak dilakukan.
Berdasarkan uraian yang dikemukakan diatas, peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas tentang :
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA
7
PELAJARAN IPS POKOK BAHASAN SUMBER DAYA ALAM
MELALUI TEKNIK MIND MAPPING PADA SISWA KELAS
IV MI AL-ITTIHAD SEMOWO, KECAMATAN PABELAN,
KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014/2015..
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan
masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu :
1. Apakah penggunaan teknik mind mapping dalam pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial pokok bahasan Sumber Daya Alam
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV MI Al-
Ittihad Semowo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang
tahun 2015 ?
2. Apakah penggunaan teknik mind mapping dalam pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial pokok bahasan Sumber Daya Alam
dapat mencapai target Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Sekolah (65) dan target KKM secara Nasional (75) pada siswa
kelas IV MI Al-Ittihad Semowo, Kecamatan Pabelan,
Kabupaten Semarang tahun 2015 ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Apakah penggunaan teknik mind mapping dalam pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial pokok bahasan Sumber Daya Alam
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV MI Al-
8
Ittihad Semowo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang
tahun 2015 ?
2. Apakah penggunaan teknik mind mapping dalam pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial pokok bahasan Sumber Daya Alam
dapat mencapai target Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Sekolah (65) dan target KKM secara Nasional (75) pada siswa
kelas IV MI Al-Ittihad Semowo, Kecamatan Pabelan,
Kabupaten Semarang tahun 2015 ?
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis tindakan
Hipotesis berasal dari kata hipo dan thesis, hipo artinya
rendah dan thesis artinya kebenaran. Jadi hipotesis adalah
kebenaran yang masih memiliki taraf kerendahan dan akan
diuji kebenarannya melalui penelitian. (Maslikhah, 2013 : 41).
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat
sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti
melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2010 : 110). Hipotesis
merupakan jawaban terhadap masalah penelitian yang secara
teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat
kebenarannya (Basrowi, 2008: 170). Hipotesis adalah jawaban
atau penjelasan sementara atas permasalahan yang sedang
ditelit (Zuriyah, 2007: 227). Jadi hipotesis berarti dugaan
sementara dari hasil penelitian yang akan dilakukan.
9
Berdasarkan rumusan masalah di atas hipotesis dalam
penelitian ini adalah (a) penggunaan teknik mind mapping
dapat meningkatkan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
pokok bahasan Sumber Daya Alam pada siswa kelas IV di Al-
Ittihad Semowo, Kec. Pabelan, Kab. Semarang tahun 2015. (b).
Penggunaan teknik mind mapping dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial pokok bahasan Sumber Daya Alam dapat
mencapai target Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sekolah
(65) dan target Ketuntasan secara Nasional (75) pada siswa
kelas IV MI Al-Ittihad Semowo, Kecamatan Pabelan,
Kabupaten Semarang tahun 2015.
2. Indikator keberhasilan
Penerapan teknik mind mapping ini dikatakan efektif
apabila indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator
yang dapat dirumuskan penulis adalah sebagai berikut :
a. Ada perubahan hasil belajar secara berkelanjutan (continue)
dari siklus pertama ke siklus dua dan seterusnya.
b. Siswa kelas IV memenuhi kriteria ketuntasan minimal
Sekolah (65) dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
pokok bahasan Sumber Daya Alam sebesar 85 % dari 18
siswa.
10
c. Siswa kelas IV memenuhi kriteria ketuntasan minimal
secara Nasional (75) dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial pokok bahasan Sumber Daya Alam.
d. Siswa sangat senang dengan pembelajaran menggunakan
penerapan teknik mind mapping.
e. Guru mitra menyatakan terkesan dan tertarik dengan
pembelajaran menggunakan penerapan teknik mind
mapping.
E. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini dapat berguna dan bermanfaat baik secara
teoritik dan praktis.
1. Secara teoritik
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
baru bagaimana cara mengatasi permasalahan yang muncul
dalam proses kegiatan belajar mengajar khususnya dalam mata
pelajaran IPS, terutama dalam hal meningkatkan prestasi
belajar siswa dalam pelajaran IPS, kemudian dapat melihat (a)
Apakah penerapan teknik mind mapping dapat meningkatkan
prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial pokok bahasan
Sumber Daya Alam pada siswa kelas IV di MI Al-Ittihad
Semowo, Kec. Pabelan, Kab. Semarang ?. (b) Apakah
penggunaan teknik mind mapping dalam pembelajaran Ilmu
11
Pengetahuan Sosial pokok bahasan Sumber Daya Alam dapat
mencapai target Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sekolah
(65) dan target KKM secara Nasional (75) pada siswa kelas IV
MI Al-Ittihad Semowo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten
Semarang tahun 2015 ?
Apabila siswa tertarik untuk belajar, maka prestasi
belajar dapat meningkat sehingga dapat tercipta sumber daya
manusia yang handal dan dapat dipergunakan dalam kehidupan
sehari-hari dan dapat menyesuaikan sesuai dengan
perkembangan zaman. Hasil penelitian juga dapat menambah
khasanah keilmuan pendidikan Sekolah Dasar (SD) atau
Madrasah Ibtidaiyah (MI) khususnya mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial.
2. Secara Praktis
a. Bagi siswa
Memberikan suasana pembelajaran yang
menyenangkan sehingga dapat meningkatkan prestasi
belajar.
b. Bagi Guru
Sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk
memperkenalkan belajar Ilmu Pengetahuan Sosial melalui
penerapan teknik mind mapping dapat meningkatkan
12
prestasi belajar siswa dan kemampuan siswa sehingga dapat
tercipta pembelajaran yang efektif dan efisien
c. Bagi Sekolah
1. Sebagai sumbangan yang positif untuk memecahkan
masalah pembelajaran yang dihadapi di sekolah.
2. Meningkatkan proses pembelajaran yang berdampak
pada peningkatan mutu pendidikan di MI Al-Ittihad
Semowo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang.
d. Bagi peneliti, dapat menambah pengalaman dan
pengetahuan untuk mengembangkan ide kreatif dan
inovatifnya dalam melakukan penelitian.
F. Definisi Operasional
Untuk memberikan gambaran sekaligus memperjelas
pengertian dan pemahaman serta agar tidak terjadi kesalahan
pemahaman terhadap judul di atas maka dijelaskan di bawah ini :
1. Prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
Belajar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara
etimologi belajar memiliki arti “ berusaha memperoleh
kepandaian atau ilmu “. Prestasi belajar menurut Winkel (1996:
162) adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan
seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai
dengan bobot yang dicapainya.
13
2. Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan suatu bidang
kajian ilmu pengetahuan yang dilakukan secara terpadu dan
merupakan hasil dari penyederhanaan, adaptasi, seleksi dan
modifikasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial yang diorganisasikan
dari konsep-konsep dan keterampilan-keterampilan sejarah,
geografi, sosiologi, antropologi, dan ekonomi, bahkan disiplin
ilmu humaniora, pendidikan dan agama (Puskur, 2001: 9).
3. Teknik
Teknik adalah implementasi metode pembelajaran yang
secara nyata berlangsung di dalam kelas, merupakan kiat atau
taktik untuk mencapai tujuan pembelajaran (Suyono, 2014: 23).
Aktifitas belajar perlu diadakan evaluasi. Hal ini
penting karena dengan evaluasi dapat diketahui apakah tujuan
yang telah ditetapkan dapat dicapai atau tidak. Untuk melihat
sejauh mana taraf keberhasilan mengajar guru dan belajar
peserta didik secara tepat (valid) dan dapat dipercaya (reliable),
diperlukan suatu informasi tentang indikator-indikator
perubahan tingkah laku dan pribadi siswa.
Menurut Bloom, prestasi dikategorikan menjadi 3 ranah
yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotor (Arikunto, 2012 :
131). Dalam penelitian ini, tiga ranah diatas menjadi hal yang
sangat penting dalam keberhasilan pembelajaran. Ranah
14
kognitif meliputi tingkah laku atau sikap anak didik dalam
pembelajaran dan psikomotor meliputi skill atau ketrampilan
peserta didik dalam pembelajaran. Jadi tiga hal tersebut sebagai
alat atau cara untuk membant keberhasilan dari penelitian.
Prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah tercapainya prestasi
belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran sebelumnya. Dalam
penelitian ini dikatakan berhasil apabila dari siklus I Ke siklus
II dan seterusnya prestasi belajar mengalami peningkatan
secara bersikenambungan, sesuai Kriteria Ketuntasan Minimun
(KKM) yang dipatokkan pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial. Baik KKM yang tentukan oleh sekolah
(65) maupun KKM Nasional (75) yang ditentukan oleh
pemerintah.
4. Belajar
Belajar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara
etimologi belajar memiliki arti “ berusaha memperoleh
kepandaian atau ilmu”. Definisi ini memiliki pengertian bahwa
belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk
memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan,
memperbaiki perilaku, sikap, dan mengkokohkan kepribadian.
15
5. Teknik mind mapping
Mind mapping adalah merupakan alat paling hebat yang
membantu otak berfikir secara teratur (Buzan, 2005 : 4). Mind
mapping merupakan cara paling mudah untuk memasukkan
informasi ke dalam otak, dan untuk mengambil informasi dari
dalam otak. Cara ini adalah cara yang kreatif dan efektif dalam
membuat catatan, sehingga boleh dikatakan mind mapping
benar-benar memetakan pikiran anda (Buzan, 2005 : 6). Mind
mapping adalah sistem penyimpanan, penarikan data, dan akses
yang luar biasa untuk perpustakaan raksasa, yang sebenarnya
ada dalam otak anda yang menakjubkan (Buzan, 2013 : 12).
Pemetaan pikiran adalah cara kreatif bagi peserta didik secara
individual untuk menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran,
atau merencanakan penelitian baru (Silberman, 2009 : 188).
Mind mapping menggunakan pengingat-pengingat visual dan
sensorik dari suatu pola dan ide-ide yang berkaitan. Peta
pikiran atau mind mapping pada dasarnya menggunakan citra
visual dan prasarana lainnya untuk membentuk kesan pada
otak.
Jadi teknik mind mapping memudahkan untuk
mengeluarkan kembali. Teknik ini jika diterapkan dalam
pembelajaran sangatlah bermanfaat karena mind mapping
menggunakan sistem kerja otak kanan dan otak kiri dan
16
memudahkan siswa untuk mengingat dalam jangka waktu yang
panjang.
6. Kriteria Ketuntasan Minimal
Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis
kompetensi adalah menggunakan acuan kriteria, yakni
menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan
peserta didik. Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta
didik mencapai ketuntasan dinamakan Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM).
Kriteria Ketuntasan Minimal harus ditetapkan sebelum
awal tahun ajaran dimulai. Seberapapun besarnya jumlah
peserta didik yang melampaui batas ketuntasan minimal, tidak
mengubah keputusan pendidik dalam menyatakan lulus dan
tidak lulus pembelajaran. Acuan kriteria tidak diubah secara
serta merta karena hasil empirik penilaian. Pada acuan norma,
kurva normal sering digunakan untuk menentukan ketuntasan
belajar paserta didik jika dipreoleh hasil rata-rata kurang
memuaskan. Nilai akhir sering dikonversi dari kurva normal
untuk mendapatkan sejumlah peserta didik yang melebihi nilai
6,0 sesuai proporsi kurva. Acuan kriteria mengharuskan
pendidik untuk melakukan tindakan yang tepat terhadap hasil
penilaian, yaitu memberikan layanan remedial bagi yang
17
belum tuntas dan atau layanan pengayaan bagi yang sudah
melampaui kriteria ketuntasan minimal.
Kriteria ketuntasan minimal ditetapkan oleh satuan
pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran
di satuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang
memiliki karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan
pendidik atau forum MGMP secara akademis menjadi
pertimbangan utama penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal.
Kriteria Ketuntasan Minimal menunjukkan persentase
tingkat pencapaian kompetensi sehingga dinyatakan dengan
angka maksimal 100. Angka maksimal 100 merupakan kriteria
ketuntasan ideal. Target ketuntasan secara nasional diharapkan
mencapai minimal 75. Satuan pendidikan dapat memulai dari
kriteria ketuntasan secara nasional diharapkan mencapai
minimal 75. Satuan pendidikan dapat memulai dari kriteria
ketuntasan minimal di bawah target nasional kemudian
ditingkatkan secara bertahap.
Kriteria ketuntasan minimal menjadi acuan bersama
pendidik, peserta didik,dan orang tua peserta didik. Oleh
karena itu pihak-pihak yang berkepentingan terhadap penilaian
di sekolah berhak untuk mengetahuinya. Satuan pendidikan
perlu melakukan sosialisasi agar informasi dapat diakses
dengan mudah oleh peserta didik dan atau orang tuanya.
18
Kriteria ketuntasan minimal harus dicantumkan dalam Laporan
Hasil Belajar (LHB) sebagai acuan dalam menyikapi hasil
belajar peserta didik.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian yang dilakukan menggunakan penelitian
tindakan kelas, istilah dalam bahasa inggrisnya adalah
Classroom Action Research (CAR) kalau di Indonesia dikenal
dengan sebutan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan
Kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif
dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat
memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik
pembelajaran di kelas secara lebih profesional (Suyanto,
1997: 4). Arikunto dalam bukunya mengungkapkan penelitian
tindakan kelas adalah penelitian tindakan (action research)
yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik
pembelajaran di kelasnya (Arikunto, 2008 : 58). Jadi secara
garis besarnya penelitian tindakan kelas untuk memecahkan
masalah atau meningkatkan mutu pembelajaran dilakukan
secara bertahap dan terus menerus.
Alasan peneliti menggunakan jenis penelitian tindakan
kelas karena melalui penelitian ini seorang peneliti terjun
langsung dan ikut berperan langsung dalam proses penelitian.
19
Dalam penelitian ini, kelas dijadikan penelitian. Peneliti bisa
dilakukan oleh orang luar yang mengumpulkan data dengan
cara mengamati guru mengajar (Wardani, 2009:14). Peneliti
mengumpulkan data observasi kelas, wawancara dengan guru
dan siswa. Dalam penelitian ini kelas dijadikan obyek
penelitian. Penelitian mengumpulkan data observasi kelas,
wawancara dengan guru dan siswa. Selain itu peneliti juga
berkolaborasi dengan guru kelas. Dalam penelitian kolaborasi,
pihak yang melakukan tindakan adalah guru itu sendiri,
sedangkan yang diminta melakukan pengamatan terhadap
berlangsungnya proses tindakan adalah peneliti, bukan guru.
Kolaborasi juga dapat dilakukan oleh dua orang guru,
yang dengan cara bergantian mengamati. Ketika sedang
mengajar, dia adalah seorang guru, ketika dia sedang
mengamati dia adalah seorang peneliti (Arikunto, 2008 : 17).
Adapun gambaran tahap penelitian (Arikunto, 2006 : 16)
adalah sebagai berikut :
20
Skema Siklus Penelitian
Gambar 1.1 skema siklus penelitian (Arikunto 2008: 16 )
2. Lokasi, Waktu dan Subyek Penelitian
a. Lokasi
Lokasi penelitian dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah.
Madrasah ini dipilih menjadi tempat penelitian karena
memerlukan pengembangan model pembelajaran yang akan
meningkatkan prestasi kinerja guru dan aktivitas siswa. Dengan
demikian tujuan pembelajaran akan tercapai dengan optimal.
Selain itu juga adanya kesediaan untuk bekerjasama dari kepala
sekolah dan guru kelas yang bersangkutan di Madrasah
Ibtidaiyah Al-Ittihad, Semowo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten
Semarang.
Pelaksanaan SIKLUS I
Pengamatan
perencanaan
Refleksi
Pelaksanaan
SIKLUS II
?
Pengamatan
perencanaan
Refleksi
21
b. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan kurang lebih
satu bulan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di MI
Al-Ittihad Semowo, kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang
dari tanggal 5 sampai 27 januari 2015.
c. Subyek Penelitian
Dalam penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian
adalah siswa kelas IV MI Al-Ittihad Semowo, Kecamatan
Pabelan, Kabupaten Semarang. Siswa kelas IV MI Al-Ittihad
Semowo, kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang dipilih
sebagai subyek penelitian karena dinilai perlu adanya suatu
pembaharuan dalam kegiatan pembelajaran agar siswa lebih
termotivasi dan hasil belajar mereka pun meningkat. Penelitian
ini di khususkan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
materi Sumber Daya Alam dengan menggunakan penerapan
mind mapping.
3. Langkah-langkah Penelitian
Arikunto (2006 : 20), mengemukakan bahwa tahap-tahap
dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan
penting, meliputi : (1) Planning (rencana), (2) Action (tindakan),
(3) Observation (pengamatan) dan (4) Reflection (refleksi). Lebih
jelasnya sebagai berikut :
22
a. Tahap rencana (planning)
Rencana (planning) merupakan bagian awal yang harus
dilakukan. Kegiatan yang dilakukan adalah :
1) Membuat skenario pembelajaran dengan penerapan teknik
mind mapping silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP).
2) Mempersiapkan sumber belajar yang relevan.
3) Menyusun daftar pertanyaan untuk tanya jawab.
4) Mempersiapkan perlengkapan mind mapping yang
dibutuhkan.
5) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran untuk
penilaian perhatian siswa.
6) Menyusun lembar pengamatan aktivitas guru dalam
pembelajaran
7) Menyusun test formatif untuk siswa.
8) Target yang diharapkan dalam penerapan teknik mind
mapping ini keberhasilan pembelajaran minimal memenuhi
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)
b. Tahap tindakan (action)
Tahap tindakan merupakan pelaksanaan yang telah
dibuat yang berupa penerapan pembelajaran sesuai dengan
skenario pembelajaran yang tertulis pada Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran dan tahap perencanaan. Kegiatan pembelajaran
23
terdiri dari tiga kegiatan, yaitu pendahuluan, inti dan penutup.
Dan pada RPP bagian inti meliputi elaborasi, eksplorasi dan
konfirmasi.
c. Tahap pengamatan (observation)
Pada tahap ini segala aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran diamati, dicatat dan dinilai, kemudian dianalisis
untuk dijadikan umpan balik. Pengamatan tersebut meliputi
keaktifan dan inisiatif siswa selama kegiatan pembelajaran.
Pantauan guru saat pembelajaran berlangsung, kondisi siswa
mampu menyerap konsentrasi secara maksimal atau tidak.
d. Tahap refleksi (reflection) meliputi :
1) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran
2) Evaluasi hasil observasi
3) Analisis hasil pembelajaran. Memperbaiki kelemahan
siklus I pada siklus II.
Hasil refleksi berupa refleksi terhadap perencanaan
yang telah dilaksanakan tersebut, yang akan dipergunakan
untuk memperbaiki kinerja guru pada tahap selanjutnya, yaitu
siklus II dan seterusnya.
4. Instrument penelitian
Instrument pengumpulan data yang dilakukan dalam
penelitian tindakan ini adalah :
24
a. Pedoman pengamatan
Pedoman pengamatan digunakan untuk mengamati
secara langsung kegiatan siswa dalam proses pembelajaran
dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
b. Tes/Soal tes
Tes/Soal tes digunakan untuk mengetahui tingkat
prestasi belajar setelah mengikuti pembelajaran dengan teknik
mind mapping.
5. Pengumpulan Data
Data merupakan informasi-informasi tentang obyek
penelitian. Data digunakan untuk menjawab masalah-masalah yang
telah dirumuskan dan menguji hipotesis. Dalam pengumpulan data
penelitian ini cara mengumpulkan data adalah sebagai berikut :
a. Pengamatan
Pengamatan adalah suatu pengamatan langsung
terhadap peserta didik dengan memperhatikan tingkah lakunya
secara teliti (Farikhah, 2006 : 10). Dalam setiap siklus guru
melakukan pengamatan kepada siswa untuk mengetahui sejauh
mana perhatian aktivitas, dan prestasi belajar terhadap materi
Ilmu Pengetahuan Sosial yang diajarkan.
b. Tes
Tes digunakan untuk mengetahui tingkat prestasi
belajar siswa terhadap mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
25
Pada setiap siklus guru memberikan tes tertulis dalam bentuk
pilihan ganda dan uraian. Tes pilihan ganda dan uraian untuk
mengukur kemampuan siswa dalam pemahaman terhadap
materi Ilmu Pengetahuan Sosial yang di berikan oleh guru.
6. Analisis
Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka
analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis dan refleksi
dalam setiap siklusnya berdasarkan hasil penelitian yang terekam
dalam tes dan format pengamatan lainnya. Analisis reflektif
dilakukan peneliti bersama guru kelas IV MI Al-Ittihad Semowo,
Kec. Pabelan. Kab. Semarang, sebagai pijakan untuk menemukan
program aksi pada siklus selanjutnya atau untuk mendeteksi bahwa
kajian tindakan kelas ini sudah mencapai tujuannya. Peneliti ini
menggunakan analisis deskriptif. Deskriptif yang digunakan
berupa persentase sebagai berikut:
1. Menghitung rata-rata kelas dengan rumus sebagai berikut :
M = ∑
Keterangan :
M = Nilai rata-rata
∑ = Jumlah semua nilai siswa
N = Jumlah siswa (Djamarah, 2005: 302)
26
2. Menghitung presentasi ketuntasan belajar siswa dengan rumus
sebagai berikut :
P =
x 100%
Keterangan :
P = Persentase
F = Frekuensi
N= Jumlah siswa (Djamarah, 2005: 264-265)
H. Sistematika Penulisan
Dalam rangka untuk mempermudah para pembaca dalam
mengikuti uraian penyajian data penelitian ini, maka akan penulis
paparkan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I Berisi pendahuluan yang mencakup : Latar belakang
masalah, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, kegunaan penelitian,
metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II Berisi kajian pustaka yang mencakup : prestasi belajar
siswa meliputi definisi belajar, jenis-jenis belajar, prinsip-prinsip
belajar faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar.
Pembelajaran IPS di SD/MI. Mind mapping meliputi definisi mind
mapping, cara membuat kegunaan mind mapping, kelebihan dan
kelemahan mind mapping, aplikasi mind mapping dalam
pembelajaran. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) meliputi :
27
pengertian KKM, fungsi KKM, mekanisme penetapan KKM,
langkah-langkah penetapan KKM, penentuan KKM
BAB III Berisi Pelaksanaan Penelitian mencakup : Subjek
penelitian, deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan
siklus II dan deskripsi pelaksanaan siklus III.
BAB IV Berisi Hasil Penelitian dan Pembahasan, mencakup :
Deskripsi paparan persiklus meliputi, deskripsi paparan siklus I,
deskripsi paparan siklus II, deskripsi paparan siklus III dan
pembahasan.
BAB V Penutup, mencakup : Kesimpulan dan saran yang
selanjutnya akan bermanfaat bagi perkembangan teori maupun
praktek bidang yang diteliti.
28
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar dan Prestasi Belajar
1. Belajar
a. Definisi belajar
Kemampuan Intelektual dan emosional siswa sangat
menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh prestasi.
Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar
maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk
mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar
mengajar berlangsung.
Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat
perenial dalam sejarah kehidupan manusia karena sepanjang
rentang kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi
menurut bidang dan kemampuan masing-masing. (Arifin, 1998
: 2). Ada lagi yang lebih khusus mengartikan bahwa belajar
adalah menyerap pengetahuan. Belajar adalah perubahan yang
terjadi dalam tingkah laku manusia. Proses tersebut tidak akan
terjadi apabila tidak ada suatu yang mendorong pribadi yang
bersangkutan.
Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat
dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar
merupakan proses, sedangakan prestasi merupakan hasil dari
29
proses belajar. Memahami pengertian prestasi belajar secara
garis besar harus bertitik tolak kepada pengertian belajar itu
sendiri. Untuk itu para ahli mengemukakan pendapatnya yang
berbeda-beda sesuai dengan pandangan yang mereka anut.
Namun dari pendapat yang berbeda itu dapat kita
temukan satu titik persamaan. Sehubungan dengan prestasi
belajar, Poerwanto (1986: 28) memberikan pengertian prestasi
belajar yaitu hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha
belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport.
Selanjutnya Winkel (1996: 162) mengatakan bahwa
prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau
kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan
belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya. Sedangakan
menurut S. Nasution (1996: 17) presatasi belajar adalah
kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa
dan berbuat. Presatsi belajar dikatakan sempurna apabila
memenuhi tiga aspek yakni : kognitif, afektif, dan psikomotor.
Sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika
seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria
tersebut.
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan
bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang
dimiliki siswa dalam menerima, menolak, dan menilai
30
informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar
mengajar. Presatsi belajar seseorang sesuai dengan tingkat
keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang
dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi
setelah mengalami proses belajar mengajar. Prestasi belajar
siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari
evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya
prestasi belajar siswa.
1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana
yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor
yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain : faktor
yang terdapat dalam diri siswa (faktor intern), dan faktor
yang terdapat dari luar siswa (faktor ekstern). Faktor-faktor
yang berasal dari dalam diri anak bersifat biologis
sedangkan faktor yang berasal dari luar diri anak antara
lain adalah faktor keluarga, sekolah, masyarakat dan
sebagainya.
a. Faktor intern
Faktor intern adalah faktor yang timbul dari
dalam diri individu itu sendiri, adapun yang dapat
digolongkan ke dalam faktor intern yaitu
kecerdasan/intelegensi, bakat, minat, dan motivasi.
31
1) Kecerdasan/intelegensi
Kecerdasan adalah kemampuan belajar
disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan
keadaan yang dihadapinya. Kemampuan ini sangat
ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi yang
normal selalu menunjukkan kecakapan sesuai
dengan tingkat perkembangan sebaya. Adakalanya
perkembangan ini ditandai oleh kemajuan-
kemajuan yang berbeda antara satu anak dengan
anak yang lainnya, sehingga seseorang anak pada
usia tertentu sudah memiliki tingkat kecerdasan
yang lebih tinggi dibandingkan dengan kawan
sebayanya. Oleh karena itu, jelas bahwa faktor
intelegensi merupakan suatu hal yang tidak
diabaikan dalam kegiatan belajar mengajar.
Menurut Kartono (1995: 1) kecerdasan
merupakan “ salah satu aspek yang penting dan
sangat menentukan berhasil tidaknya studi
seseorang. Kalau seorang murid mempunyai
tingkat kecerdasan normal atau di atas normal
maka secara potensi ia dapat mencapai prestasi
yang tinggi.” Slameto (1995: 56) mengatakan
bahwa “tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih
32
berhasil daripada yang mempunyai tingkat
intelegensi yang rendah.” Muhibbin (1999: 135)
berpendapat bahwa intelegensi adalah “semakin
tinggi kemampuan intelegensi seseorang siswa
maka semakin besar peluangnya untuk meraih
sukses. Sebaliknya, semakin rendah kemampuan
intelegensi seseorang siswa maka semakin kecil
peluangnya untuk meraih sukses.”
Dari pendapat di atas jelaslah bahwa
intelegensi yang baik atau kecerdasan yang tinggi
merupakan faktor yang sangat penting bagi seorang
anak dalam usaha belajar.
2) Bakat
Bakat adalah kemampuan tertentu yang
telah dimiliki seseorang sebagai kecakapan
pembawaan. Ungkapan ini sesuai dengan apa yang
dikemukakan oleh Ngalim Purwanto (1986: 28)
bahwa “bakat dalam hal ini lebih dekat
pengertiannya dengan kata aptitude yang berarti
kecakapan, yaitu mengenai kesanggupan-
kesanggupan tertentu.”
Kartono (1995: 2) menyatakan bahwa
“bakat adalah potensi atau kemampuan kalau
33
diberikan kesempatan untuk dikembangkan melalui
belajar akan menjadi kecakapan yang nyata.”
Menurut Syah Muhibbin (1999: 136) mengatakan
“bakat diartikan sebagai kemampuan individu
untuk melakukan tugas tanpa banyak bergantung
pada upaya pendidikan dan latihan.”
Dari pendapat di atas jelaslah bahwa
tumbuhnya keahlian tertentu pada seseorang sangat
ditentukan oleh bakat yang dimilikinya sehubungan
dengan bakat ini dapat mempunyai tinggi
rendahnya prestasi belajar bidang-bidang studi
tertentu. Dalam proses belajar terutama belajar
keterampilan, bakat memegang peranan penting
dalam mencapai suatu hasil akan prestasi yang
baik. Apalagi seorang guru atau orang tua memaksa
anaknya untuk melakukan sesuatu yang tidak
sesuai dengan bakatnya maka akan merusak
keinginan anak tersebut.
3) Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap
untuk memperhatikan dan mengenai beberapa
kegiatan. Kegiatan yang dimiliki seseorang
diperhatikan terus menerus yang disertai dengan
34
rasa sayang. Menurut Winkel (1996: 24) minat
adalah “kecenderungan yang menetap dalam subjek
untuk merasa tertarik pada bidang/hal tertentu dan
merasa senang berkecimpung dalam bidang itu.”
Selanjutnya Slameto (1995: 57) mengemukakan
bahwa minat adalah “ kecenderungan yang tetap
untuk memperhatikan dan mengenang beberapa
kegiatan, kegiatan yang diminati seseorang,
diperhatikan terus yang disertai dengan rasa
sayang.” Kemudian Sardiman (1992: 76)
mengemukakan minat adalah “suatu kondisi yang
terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri dari arti
sementara situasi yang dihubungkan dengan
keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya
sendiri.”
Berdasarkan pendapat di atas, jelaslah
bahwa minat besar pengaruhnya terhadap belajar
atau kegiatan. Bahkan pelajaran yang menarik
minat siswa lebih mudah dipelajari dan disimpan
karena minat menambah kegiatan belajar. Untuk
menambah minat seorang siswa di dalam menerima
pelajaran di sekolah siswa diharapkan dapat
mengembangkan minat untuk melakukannya
35
sendiri. Minat belajar yang telah dimiliki siswa
merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi hasil belajarnya. Apabila seseorang
mempunyai minat yang tinggi terhadap sesuatu hal
maka akan terus berusaha untuk melakukan
sehingga apa yang diinginkannya dapat tercapai
sesuai dengan keinginannya.
4) Motivasi
Motivasi dalam belajar adalah faktor yang
penting karena hal tersebut merupakan keadaan
yang mendorong keadaan siswa untuk melakukan
belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar
adalah bagaimana cara mengatur agar motivasi
dapat ditingkatkan. Demikian pula dalam kegiatan
belajar mengajar seorang anak didik akan berhasil
jika mempunyai motivasi untuk belajar.
Nasution (1995: 73) mengatakan motivasi
adalah “segala daya yang mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu.” Sedangkan Sardiman
(1992: 77) mengatakan bahwa “motivasi adalah
menggerakkan siswa untuk melakukan sesuatu atau
ingin melakukan sesuatu.”
36
Dalam perkembangannya motivasi dapat
dibedakan menjadi dua macam yaitu (a) motivasi
intrinsik dan (b) motivasi ekstrinsik. Motivasi
intrinsik dimaksudkan dengan motivasi yang
bersumber dari dalam diri seseorang yang atas
dasarnya kesadaran sendiri untuk melakukan
sesuatu pekerjaan belajar. Sedangkan motivasi
ekstrinsik dimaksudkan dengan motivasi yang
datangnya dari luar diri seseorang siswa yang
menyebabkan siswa tersebut melakukan kegiatan
belajar.
Dalam memberikan motivasi seorang guru
harus berusaha dengan segala kemampuan yang
ada untuk mengarahkan perhatian siswa kepada
sasaran tertentu. Dengan adanya dorongan ini
dalam diri siswa akan timbul inisiatif dengan alasan
mengapa ia menekuni pelajaran. Untuk
membangkitkan motivasi kepada mereka, supaya
dapat melakukan kegiatan belajar dengan kehendak
sendiri dan belajar secara aktif.
b. Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya diluar diri
37
siswa, yaitu beberapa pengalaman-pengalaman,
keadaan keluarga, lingkungan sekitarnya dan
sebagainya. Pengaruh lingkungan ini pada umumnya
bersifat positif dan tidak memberikan paksaan kepada
individu. Menurut Slameto (1995: 60) faktor ekstern
yang dapat mempengaruhi belajar adalah “keadaan
keluarga, keadaan sekolah dan lingkungan
masyarakat.”
1) Keadaan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan terkecil
dalam masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan
dibesarkan. Sebagaimana yang dijelaskan oleh
slameto bahwa : “Keluarga adalah lembaga
pendidikan pertama dan utama. Keluarga yang
sehat besar artinya untuk pendidikan kecil, tetapi
bersifat menentukan dalam ukuran besar yaitu
pendidikan bangsa, negara dan dunia.”
Adanya rasa aman dalam keluarga sangat
penting dalam keberhasilan seseorang akan
terdorong untuk belajar secara aktif, karena rasa
aman merupakan salah satu kekuatan pendorong
dari luar yang menambah motivasi untuk belajar.
38
Dalam hal ini Hasbullah (1994: 46)
mengatakan : “Keluarga merupakan lingkungan
pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga
inilah anak pertama-tama mendapatkan pendidikan
dan bimbingan, sedangkan tugas utama dalam
keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai
peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan
pandangan hidup keagamaan.”
Oleh karena itu orang tua hendaknya
menyadari bahwa pendidikan dimulai dari
keluarga. Sedangakan sekolah merupakan
pendidikan lanjutan. Peralihan pendidikan informal
ke lembaga-lembaga formal memerlukan kerjasama
yang baik antara orang tua dan guru sebagai
pendidik dalam usaha meningkatkan prestasi
belajar anak. Jalan kerjasama yang perlu
ditingkatkan, dimana orang tua harus menaruh
perhatian yang serius tentang cara belajar anak di
rumah. Perhatian orang tua dapat memberikan
dorongan dan motivasi sehingga anak dapat belajar
dengan tekun. Karena anak memerlukan waktu,
tempat dan keadaan yang baik untuk belajar.
39
2) Keadaan Sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan
formal pertama yang sangat penting dalam
menentukan keberhasilan belajar siswa, karena itu
lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong
untuk belajar yang lebih giat. Keadaan sekolah ini
meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan guru
dengan siswa, alat-alat pelajaran dan kurikulum.
Hubungan antara guru dan siswa kurang baik akan
mempengaruhi hasil-hasil belajarnya. Menurut
Kartono (1995: 6) mengemukakan “guru dituntut
untuk menguasai bahan pelajaran yang akan
diajarkan, dan memiliki tingkah laku yang tepat
dalam mengajar.” Oleh sebab itu, guru harus
dituntut untuk menguasai bahan pelajaran yang
disajikan, dan memiliki metode yang tepat dalam
mengajar.
3) Lingkungan Masyarakat
Di samping orang tua, lingkungan juga
merupakan salah satu faktor yang tidak sedikit
pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa dalam
proses pelaksanaan pendidikan. Karena lingkungan
alam sekitar sangat besar pengaruhnya terhadap
40
perkembangan pribadi anak, sebab dalam
kehidupan sehari-hari anak-anak akan lebih banyak
bergaul dengan lingkungan dimana anak itu berada.
Dalam hal ini Kartono (1995: 5)
berpendapat bahwa lingkungan masyarakat dapat
menimbulkan kesukaran belajar anak, terutama
anak-anak yang sebayanya. Apabila anak-anak
yang sebaya merupakan anak-anak yang rajin
belajar, maka anak akan terangsang untuk
mengikuti jejak mereka. Sebaliknya bila anak-anak
di sekitarnya merupakan kumpulan anak-anak
nakal yang berkeliaran tiada menentukan anakpun
dapat terpengaruh pula.
Dengan demikian dapat dikatakan
lingkungan membentuk kepribadian anak, karena
dalam pergaulan sehari-hari seorang anak akan
selalu menyesuaikan dirinya dengan kebiasaan-
kebiasaan lingkungannya. Oleh karena itu, apabila
seorang siswa bertempat tinggal di suatu
lingkungan temannya yang rajin belajar maka
kemungkinan besar hal tersebut akan membawa
pengaruh pada dirinya, sehingga ia akan turut
belajar sebagaimana temannya.
41
4) Teknik pembelajaran
Teknik pembelajaran memegang peranan
yang penting dalam menentukan prestasi belajar
siswa. Guru yang mengajar menggunakan metode
yang sesuai akan dapat menjelaskan materi dengan
baik dan benar. Suasana pembelajaran yang
nyaman akan membuat siswa mudah menerima
materi pelajaran. Ketika siswa mampu menguasai
materi maka prestasi belajar mereka pun akan
meningkat.
B. Kriteria Ketuntasan Minimal
1. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Salah satu prinsip penialaian pada kurikulum berbasis
kompetensi adalah menggunakan acuan kriteria, yakni
menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan peserta
didik. Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik
mencapai ketuntasan dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM).
KKM harus ditetapkan sebelum awal tahun ajaran dimulai.
Seberapapun besarnya jumlah peserta didik yang melampaui batas
ketuntasan minimal, tidak mengubah keputusan pendidik dalam
menyatakan lulus dan tidak lulus pembelajaran. Acuan kriteria
42
tidak diubah secara serta merta karena hasil empirik penilaian.
Pada acuan norma, kurva normal sering digunakan untuk
menentukan ketuntasan belajar paserta didik jika dipreoleh hasil
rata-rata kurang memuaskan. Nilai akhir sering dikonversi dari
kurva normal untuk mendapatkan sejumlah peserta didik yang
melebihi nilai 6,0 sesuai proporsi kurva. Acuan kriteria
mengharuskan pendidik untuk melakukan tindakan yang tepat
terhadap hasil penilaian, yaitu memberikan layanan remedial bagi
yang belum tuntas dan atau layanan pengayaan bagi yang sudah
melampaui kriteria ketuntasan minimal.
Kriteria ketuntasan minimal ditetapkan oleh satuan
pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di
satuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki
karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan pendidik atau forum
MGMP secara akademis menjadi pertimbangan utama penetapan
KKM.
Kriteria ketuntasan menunjukkan persentase tingkat
pencapaian kompetensi sehingga dinyatakan dengan angka
maksimal 100. Angka maksimal 100 merupakan kriteria ketuntasan
ideal. Target ketuntasan secara nasional diharapkan mencapai
minimal 75. Satuan pendidikan dapat memulai dari kriteria
ketuntasan secara nasional diharapkan mencapai minimal 75.
43
Satuan pendidikan dapat memulai dari kriteria ketuntasan minimal
di bawah target nasional kemudian ditingkatkan secara bertahap.
Kriteria ketuntasan minimal menjadi acuan bersama
pendidik, peserta didik,dan orang tua peserta didik. Oleh karena itu
pihak-pihak yang berkepentingan terhadap penilaian di sekolah
berhak untuk mengetahuinya. Satuan pendidikan perlu melakukan
sosialisasi agar informasi dapat diakses dengan mudah oleh peserta
didik dan atau orang tuanya. Kriteria ketuntasan minimal harus
dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB) sebagai acuan
dalam menyikapi hasil belajar peserta didik.
2. Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Fungsi kriteria ketuntasan minimal adalah sebagai berikut :
a. Sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi peserta
didik sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang diikuti.
Setiap kompetensi dasar dapat diketahui ketercapainya
berdasarkan KKM yang ditetapkan. Pendidik harus
memberikan respon yang tepat pada pencapainya kompetensi
dasar dalam bentuk pemberian layanan remedial atau layanan
pengayaan.
b. Sebagai acuan bagi peserta dalam menyiapkan diri mengikuti
penilaian mata pelajaran. Setiap kompetensi dasar (KD) dan
indikator ditetapkan KKM yang harus dicapai dan dikuasai
44
oleh peserta didik. Peserta didik diharapkan dapat
mempersiapkan diri dalam mengikuti penilaian agar mencapai
nilai melebihi KKM. Apabila hal tersebut tidak bisa dicapai,
peserta didik harus mengetahui KD-KD yang belum tuntas dan
perlu perbaikan.
c. Dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam
melakukan evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan
di sekolah. evaluasi keterlaksanaan dan hasil program
kurikulum dapat dilihat dari keberhasilan pencapaian KD
berdasarkan KKM yang ditetapkan perlu dianalisis untuk
mendapatkan informasi tentang mendapatkan informasi tentang
peta KD-KD tiap mata pelajaran yang mudah atau sulit, dan
cara perbaikan dalam proses pembelajaran maupun pemenuhan
sarana-prasarana belajar di sekolah.
d. Merupakan kontrak pedagogik antara pendidik dengan peserta
didik dan antara satuan pendidikan dengan masyarakat.
Keberhasilan pencapaian KKM merupakan upaya yang harus
dilakukan bersama antara pendidik, peserta didik, pimpinan
satuan pendidik dan orang tua. Pendidik melakukan upaya
pencapaian KKM dengan memaksimalkan proses pembelajaran
dan penilaian. Peserta didik melakukan upaya pencapaian
KKM dengan proaktif mengikuti kegiatan pembelajaran serta
mengerjakan tugas-tugas yang telah didesain pendidik. Orang
45
tua dapat membantu dengan memberikan motivasi dan
dukungan penuh bagi putra-putrinya dalam mengikuti
pembelajaran. Sedangkan pimpinan satuan pendidikan
berupaya memaksimalkan pemenuhan kebutuhan untuk
mendukung terlaksananya proses pembelajaran dan penilaian
disekolah.
e. Merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian
kompetensi tiap mata pelajaran. Satuan pendidikan harus
berupaya semaksimal mungkin untuk melampaui KKM yang
ditetapkan. Keberhasilan pencapaian KKM merupakan salah
satu tolok ukur kinerja satuan pendidikan dalam
menyelenggarakan program pendidikan. Satuan pendidikan
dengan KKM yang tinggi dan dilaksanakan secara bertanggung
jawab dapat menjadi tolok ukur kualitas mutu pendidikan bagi
masyarakat.
3. Prinsip Penetapan KKM
Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal perlu
mempertimbangkan beberapa ketentuan sebagai berikut :
a. Penetapan KKM merupakan kegiatan pengambilan keputusan
yang dapat dilakukan melalui metode kualitatif atau kuantitatif.
Metode kualitatif dapat dilakukan melalui profesional
judgement oleh pendidik dengan mempertimbangkan
46
kemampuan akademik dan pengalaman pendidik mengajar
mata pelajaran disekolahnya. Sedangkan metode kuantitatif
dilakukan dengan rentang angka yang disepakati sesuai dengan
penetapan kriteria yang ditentukan.
b. Penetapan nilai kriteria ketuntasan minimal dilakukan melalui
analisis ketuntasan belajar minimal pada setiap indikator
dengan memperhatikan kompleksitas, daya dukung, dan intake
peserta didik untuk mencapai ketuntasan kompetensi dasar dan
standar kompetensi.
c. Kriteria ketuntasan minimal setiap Kompetensi Dasar (KD)
merupakan rata-rata dari indikator yang terdapat dalam
Kompetensi Dasar tersebut. Peserta didik dinyatakan telah
mencapai ketuntasan belajar untuk KD tertentu apabila yang
bersangkutan telah mencapai ketuntasan belajar minimal yang
telah ditetapkan untuk seluruh indikator pada KD tersebut.
d. Kriteria ketuntasan minimal setiap Standar Kompetensi (SK)
merupakan rata-rata KKM Kompetensi Dasar (KD) yang
terdapat dalam SK tersebut.
e. Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran merupakan rata-
rata dari semua KKM-SK yang terdapat dalam satu semester
atau satu tahun pembelajaran, dan dicantumkan dalam Laporan
Hasil Belajar (LHB) peserta didik
47
f. Indikator merupakan acuan/rujukan bagi pendidik untuk
membuat soal-soal ulangan, baik Ulangan Harian (UH),
Ulangan Tengah Semester (UTS) maupun Ulangan Akhir
Semester (UAS). Soal ulangan ataupun tugas-tugas harus
mampu mencerminkan / menampilkan pencapaian indikator
yang diujikan. Dengan demikian pendidikan tidak perlu
melakukan pembobotan seluruh hasil ulangan, karena
semuanya memiliki hasil yang setara.
g. Pada setiap indikator atau kompetensi dasar dimungkinkan
adanya perbedaan nilai ketuntasan minimal.
4. Langkah-langkah Penetapan KKM
Penetapan KKM dilakukan oleh guru atau kelompok guru
mata pelajaran. Langkah penetapan KKM adalah sebagai berikut :
1. Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran
dengan mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu
kompleksitas, daya dukung, intake peserta didik dengan skema
sebagai berikut :
48
Proses Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Gambar 2.1
Hasil penetapan KKM indikator berlanjut pada KD, SK hingga
KKM mata pelajaran (Dinas pendidikan Nasional 2008 : 8).
2. Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata
pelajaran disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan
guru dalam melakukan penilaian.
3. KKM yang ditetapkan disosialisasikan kepada pihak-pihak
yang berkentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas
pendidikan
4. KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian
dilaporkan orang tua/wali peserta didik.
5. Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan kriteria
ketuntasan minimal adalah sebagai berikut :
a. Tingkat kompleksitas, kesulitan/ kerumitan setiap indikator,
kompetensi dasar dan standar kompetensi yang harus dicapai oleh
KKM
Indikator
KKM
KD
KKM
MP
KKM
SK
49
peserta didik, b. Kemampuan sumber daya pendukung dalam
penyelenggaraan pembelajaran pada masing-masing sekolah,
b. Tingkat kemampuan (intake) rata-rata peserta didik di sekolah
yang bersangkutan. (Diknas, 2008: 9).
Suatu indikator dikatakan memiliki tingkat kompleksitas
tinggi, apabila dalam pencapaiannya didukung oleh sekurang-
kurangnya satu dari sejumlah kondisi sebagai berikut :
a. Guru yang memahami dengan benar kompetensi yang harus
dibelajarkan pada peserta didik.
b. Guru yang kreatif dan inovatif dengan metode pembelajaran
yang bervariasi
a. Guru yang menguasai pengetahuan dan kemampuan
sesuai bidang yang diajarkan
b. Peserta didik dengan kemampuan penalaran tinggi
c. Peserta didik yang cakap/terampil menerapkan konsep
d. Peserta didik yang cermat, kreatif dan inovatif dalam
penyelesaian tugas/pekerjaan.
e. Waktu yang cukup lama untuk memahami materi
tersebut karena memiliki tingkat kesulitan dan
kerumitan yang tinggi, sehingga dalam proses
pembelajarannya memerlukan pengulangan/latihan
50
f. Tingkat kemampuan penalaran dan kecermatan yang
tinggi agar peserta didik dapat mencapai ketuntasan
belajar.
Contoh 1
SK : Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan
kabupaten /kota dan provinsi serta hubungannya
dengan keragaman sosial dan budaya
KD 2.2 : Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya
alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi
di lingkungan setempat
Indikator ini memiliki beberapa pemecahan, karena untuk
menyebutkan pengertian sumber daya alam dan macam-macam
sumber daya alam.
Contoh 2
SK 1. : Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan
kabupaten /kota dan provinsi serta hubungannya
dengan keragaman sosial dan budaya
KD 1.1 : Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya
alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi
di lingkungan setempat.
Indikator ini memiliki kompleksitas yang tinggi karena
memerlukan tahapan berfikir/penalaran yang tinggi.
51
C. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan
salah satu mata pelajaran yang diajarkan dari jenjang SD/MI
sampai SMP/MTs. Hal-hal yang dikaji dalam mata pelajaran IPS
adalah seperangakat, peristiwa, fakta konsep dan generalisasi yang
berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI IPS memuat
materi geografi, sejarah, sosiologi dan ekonomi. Dengan mata
pelajaran IPS siswa diarahkan menjadi warga Negara Indonesia
yang demokrasi, dan bertanggung jawab serta warga dunia yang
cinta damai. Ilmu Pengetahui Sosial merupakan mata pelajaran
yang mengkaji seperangkat, peristiwa, fakta, konsep dan
generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial dan kewarganegaraan
(Depag, 2004: 77).
Menurut forum komunikasi II HIPPIPSI versi pendidikan
dasar dan menengah. Ilmu Pengetahuan Sosial adalah
penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan
hummaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan
dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis/psikologis untuk tujuan
pendidikan. Sedangkan versi FPIPS dan jurusan pendidikan IPS
menjelaskan bahwa pendidikan IPS adalah seleksi disiplin-disiplin
ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang
diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk
52
tujuan pendidikan (Soemantri, 2002:19). Berarti disini ada dua hal
yang membedakan dalam pengertian pendidikan IPS, yang
membedakan yaitu tingkat kesukarannya sesuai dengan jenjang
pendidikannya, didunia persekolahan disesuaikan dengan tingkat
perkembangan anak, sedangkan diperguruan tinggi disesuaikan
dengan taraf pendidikan tinggi.
2. Pembelajaran IPS di SD/MI
Pemberian materi di SD/MI diberikan oleh guru
berdasarkan kurikulum pendidikan. Kurikulum IPS untuk SD/MI
di Indonesia sudah terjadi beberapa perubahan diantaranya
kurikulum SD/MI tahun 1964, 1968, 1975, 1984, 1986, 1994,
2004, dan 2006. Dari tiap-tiap perubahan itu mengalami
peningkatan bagaimana seorang guru menyampaikan kepada anak
didiknya di SD/MI. Contohnya materi kurikulum IPS tahun 1994
ditata secara lebih terpadu dan lebih sederhana dari pada materi
kurikulum IPS tahun 1986, dan 1975 yang masih tampak berdiri
sendiri. Pada kurikulum IPS tahun dituntut untuk bisa
mengembangkan materi-materi yang akan disampaikan,
sedangakan pada kurikulum sebelumnya seorang guru lebih
mengacu kepada materi-materi yang akan disampaikan, sedangkan
pada kurikulum sebelumnya seorang guru lebih mengacu kepada
materi-materi yang ada dalam buku. Pada kurikulum sekarang
tahun 2006 tentunya guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam
53
mengemas pembelajaran IPS agar siswa lebih bersemangat, aktif
dan senang pada saat pembelajaran IPS.
Ruang lingkup IPS yang diajarkan pada kurikulum SD/MI
sesuai Permendiknas no 22 tahun 2006 meliputi: 1) Dokumen
standar kompetensi mata pelajaran Pengetahuan Sosial
merupakan salah satu pedoman bagi pengembangan kurikulum di
daerah untuk menyusun silabus. 2) pengorganisasian materi
menggunakan kemasyarakatan yang meluas (expanding community
approach) yakni mulai dari hal-hal yang terdekat dengan peserta
didik (keluarga) ke hal yang lebih jauh (global). 3) pembelajaran
dalam mata pelajaran pengetahuan sosial menggunakan pendekatan
terpadu (intregated approach) dan pendekatan belajar konseptual
untuk mengembangkan dan meningkatkan kecerdasan, sikap,
keterampilan sosial. 4) dalam pembelajaran IPS perlu diikuti
dengan praktik belajar pengetahuan sosial. 5) dalam pembelajaran
IPS dapat menggunakan berbagai media yang mempunyai potensi
untuk menambah wawasan dan konteks belajar serta meningkatkan
prestasi belajar. 6) penilaian berbasis kelas diarahkan untuk
mengukur pencapaian indikator prestasi belajar, selain penilaian
tertulis dapat juga dengan menggunakan model penilaian
berdasarkan perbuatan (performance based assesment), penugasan
(project), produk (product) atau portopolio. 7) Alokasi waktu tiap
hasil belajar, dapat diorganisasikan guru sesuai dengan lokasi yang
54
diperlukan. 8) urutan indikator dalam kurikulum 2006 dapat
disesuaikan dengan kebutuhan (http: // repository .upi. edu/
operator/ upload/ s_pgsd_09081 90_chapter2.pdf diakses pada
tanggal 27 desember 2014 pukul 20 januari 2014 pukul 08.16
WIB).
Untuk melaksanakan kegiatan tersebut diatas, pemerintah
mengeluarkan Permendiknas no 22 tahun 2006 dengan batasan-
batasan pembelajaran melalui standar kompetensi dan kompetensi
dasar IPS kelas IV sesuai dengan Permendiknas no 22 tahun 2006
(http: // repository .upi. edu/ operator/ upload/s_pgsd_09081
90_chapter2.pdf diakses pada tanggal 27 desember 2014 pukul 20
januari 2014 pukul 08.16 WIB).
Tabel 2.1
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah
Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
2. Memahami sejarah
kenampakan alam, dan
keragaman suku bangsa
dilingkungan
kabupaten/kota dan provinsi
1.1 Membaca peta lingkungan
(kabupaten / kota, provinsi)
dengan menggunakan skala
sederhana.
1.2 Mendeskripsikan kenampakan
alam di lingkungan
kabupaten/ kota dan provinsi
serta hubungan dengan
55
keragaman sosial dan budaya.
1.3 Menunjukkan jenis dan
persebaran sumber daya alam
serta pemanfaatannya untuk
kegiatan ekonomi.
1.4 Menghargai keragaman, suku,
bangsa, dan budaya setempat
(kabupaten/kota, provinsi).
1.5 Menghargai berbagai
peninggalan sejarah
lingkungan setempat
(kabupaten/kota, provinsi)
1.6 Meneladani kpehlawanan dan
patriotisme tokoh-tokoh
dilingkungannya.
Semester II
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
2.Mengenal sumber daya alam,
kegiatan ekonomi dan kemajuan
teknologi dilingkungan kabupaten
/kota dan provinsi
2.1 Mengenal aktivitas
ekonomi yang berkaitan
dengan sumber daya alam
dan potensi lain di
daerahnya
2.2 Mengenal pentingnya
koperasi dalam
meningkatkan kesejahteraan
masyarakat
2.3 Mengenal perkembangan
teknologi produksi,
komunikasi dan transportasi
56
serta pengalaman
menggunakannya.
2.4 Mengenal permasalahan
sosial ditempatnya.
D. Sumber Daya Alam
Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial banyak sekali
ruang lingkupnya. Salah satu yang dipelajari adalah bidang studi
geografi. Untuk penerapan pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah
bidang studi geografi tersebut sudah di modifikasi, di sederhanakan,
dan di pilah-pilah sesuai dengan kemampuan siswa kelas IV. Dalam
penelitian ini peneliti pokok bahasan Sumber Daya Alam.
1. Pengertian Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah semua kekayaan alam berupa
benda mati atau makhluk hidup yang berada di bumi. Manusia
berusaha memanfaatkan sumberdaya alam untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
2. Secara garis besar, sumber daya alam dibagi menjadi dua
macam yaitu sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan
sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
1) Sumber daya alam yang dapat diperbaharui yaitu : Sumber
daya alam itu tidak akan habis terpakai karena kita dapat
memperbaharuinya dengan cara memperbanyak atau
menggantinya dengan yang baru. Contohnya antara lain :
57
1. Tanah
Tanah adalah tempat kita semua berpijak. Kita dan
makhluk-makhluk hidup lainnya tinggal di atas tanah.
Jenis-jenis tanah antara lain :
a) Tanah vulkanik berasal dari endapan abu letusan
gunung berapi berupa abu dan lava.
b) Tanah humus yaitu Daun-daun jatuh ke tanah kemudian
membusuk. Setelah membusuk dedaunan itu bercampur
dengan tanah.
c) Tanah gambut yaitu Tanah gambut terbentuk dari
tumbuhan-tumbuhan rawa. Dan tidak subur untuk
pertanian.
2. Hutan
Kegunaan hutan adalah untuk menahan erosi, menyimpan
air, menyediakan kayu untuk bahan-bahan bangunan, dan
sebagai paru-paru lingkungan.
Penyebab kerusakan hutan adalah 1) penebangan hutan
secara liar, 2) kebakaran hutan yang terjadi pada musim
kemarau, 3) pembakaran hutan untuk membuat ladang.
3. Hewan
Ada hewan atau binatang liar dan hewan peliharaan.
Semuanya dapat diperbaharui.
4. Air
58
Air dapat diperbaharui karena mengalami siklus.
1. Air terkena sinar matahari dan menguap.
2. Uap air ini kemudian masuk bersentuhan dengan arus
udara, yang membawanya lebih tinggi ke atmosfer.
Setelah mencapai suhu dingin, uap air mengembun
membentuk awan, yang mengandung jutaan tetesan
kecil air.
3. Awan ini bergerak sepanjang dunia dan tumbuh
semakin besar mengumpulkan uap air lebih banyak
dalam perjalanan mereka. Ketika itu menjadi terlalu
berat untuk awan untuk menahan uap air lagi, mereka
meledak dan tetesan air jatuh kembali ke bumi dalam
bentuk hujan. Pada langkah terakhir, hujan atau salju
yang mencair mengalir kembali ke badan air seperti
sungai, danau, dan waduk.
a. Sementara itu, sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
adalah sumber daya alam yang tidak bisa kita hasilkan kembali
setelah kita menggunakannya. Misalnya bahan tambang seperti
batu bara, minyak bumi, emas, timah, dan bauksit.
a) Di Indonesia merupakan negara kaya akan sumber daya
alam di manfaatkan dalam kegiatan ekonomi seperti
pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, kerajinan,
jasa, pertambangan, perindustrian dan perdagangan.
59
b) Persediaan sumber daya alam lambat laun akan menipis
persediaannya. Oleh karena itu, cara melestarikan SDA
sebaiknya mengambil seperlunya saja, menjaga
keseimbangan lingkungan dan mencari bahan pengganti
lain.
a. Cara untuk menjaga kelestarian hutan adalah mengganti tanaman
tua dengan tananaman muda, mengadakan reboisasi mencegah
terjadinya kebakaran hutan, tidak menebang pohon sembarangan
dan mencegah perladangan berpindah.
b. Cara untuk menjaga kelestarian kekayaan air adalah menjaga
kelestarian hutan, menjaga kebersihan di lingkungan perairan,
tidak membuang sampah di sungai atau di laut, menghemat
pemakaian air dan menghindari menangkap ikan menggunakan
bom dan pukat harimau.
c. Sedangkan cara untuk menjaga kelestarian tanah adalah melakukan
pemupukan secara benar, tidak mencemari tanah dengan sampah-
sampah plastik, menanam beberapa jenis tanaman secara bergiliran
dan tidak menebang semua pohon-pohon besar.
2) Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui yaitu sumber
daya alam yang dapat habis. Contohnya adalah tambang. Bahan
tambang dibagi menjadi tiga kelompok yaitu tambang mineral
logam, mineral bukan logam, dan sumber tenaga (energi).
60
a. Bahan tambang mineral logam
Bahan tambang mineral logam adalah bahan tambang yang
berwujud bijih. Contoh bijih besi, nikel, emas, tembaga,
dan timah.
Mineral logam dibagi menjadi 2 logam murni dan logam
campuran.
1. Logam murni contohnya : emas, timah, seng dan
alumunium murni.
2. Bahan tambang tidak murni yaitu campuran tembaga,
timah, dan seng pada proses pembuatan kapal.
b. Bahan tambang mineral bukan logam
Contoh bahan tambang bukan logam adalah batu kapur,
belerang, pasir, kaolin, asbes, mika, tanah liat, dan intan.
c. Bahan tambang sumber tenaga (energi)
Contoh bahan tambang sumber energi : minyak tanah dan
gas.
Contoh sumber tenaga (energi) : minyak bumi, gas alam,
dan batu bara.
a. Contoh produk minyak bumi : minyak tanah, solar,
pelumas, ter, dan bensin
b. Gas alam digunakan untuk membuat bahan bakar gas.
c. Batu bara digunakan untuk bahan bakar kereta api,
kapal laut, dan pembangkit listrik.
61
Memanfaatkan Sumber Daya Alam Tanah
a. Usaha pertanian
Macam-macam pertanian yaitu pertanian padi, ubi kayu, palawija dan
sayur-sayuran. Hasil pertanian yang diolah adalah
a) Jagung dapat diolah menjadi pakan ternak dan bermacam-macam
makanan kecil.
b) Kacang kedelai dapat diolah menjadi tahu, tempe, kecap dan susu
c) Ubi kayu dapat diolah menjadi makanan ringan seperti keripik
b. Usaha perkebunan
Hasil perkebunan di Indonesia antara lain :
a) Kelapa sawit dioalah menjadi minyak goreng.
b) Kopi, teh, dan coklat untuk bahan baku pembuatan minuman.
c) Karet membuat bahan baku pembuat ban
d) Tebu menjadi bahan baku pembuatan gula pasir.
c. Usaha Peternakan
a) Sapi, kerbau, kambing, menghasilkan dagingnya untuk
dikonsumsi dan sumber protein hewani.
b) Ayam menghasilkan daging dan telur.
c) Ulat sutera menghasilkan bahan baku pembuatan kain sutera.
d. Usaha Industri
a) Industri dengan bahan baku tanah pembuatan genting.
b) Industri dengan bahan baku tanah pembuatan batu bata
c) Industri dengan bahan baku tanah pembuatan gerabah
62
1.Memanfaatkan sumber daya alam air
a. Menangkap ikan yang hidup di air secara alami.
b. Membudidayakan rumput laut menjadi bahan baku makanan dan obat
c. Memelihara ikan udang dan ikan di kolam, empang, tambak.
d. Mengembangkan wisata air yaitu selancar, arum jeram dan menyelam.
e. Menjadikan air sebagai sarana transportasi dan PLTA.
2.Memanfaatkan sumber daya alam hutan
Manfaat hutan sebagai penyaring udara, menahan erosi, dan
membantu peresapan air. Hutan menjadi tempat tinggal bermacam-
macam hewan. Hutan mengahsilkan berbagai jenis kayu, bambu, dan
rotan. Kayu bisa diolah menjadi bahan bangunan, bahan mebel, dan
kertas. Bambu dan rotan menjadi bahan baku mebel dan industri
kerajinan.
1. Cara-Cara Melestarikan Sumber Daya Alam
a. Cara-cara menjaga kelestarian hutan
1. Mengganti tanaman tua dengan tananaman muda
2. Mengadakan penghijauan atau reboisasi.
3. Mencegah terjadinya kebakaran hutan
4. Tidak menebang pohon sembarangan
5. Mencegah perladangan berpindah
63
b. Cara-cara menjaga kelestarian kekayaan air
1. Menjaga kelestarian hutan
2. Menjaga kebersihan di lingkungan perairan
3. Tidak membuang sampah ke sungai atau ke laut
4. Menghemat pemakaian air
5. Menghindari menangkap ikan menggunakan bom
c. Cara-cara menjaga kelestarian tanah
Tanah harus dipelihara supaya tetap subur dan tidak tandus dengan cara :
1. Melakukan pemupukan secara benar
2. Tidak mencemari tanah dengan sampah-sampah plastik
3. Menanam beberapa jenis tanaman secara bergiliran
4. Tidak menebang semua pohon-pohon besar.
E. Mind Mapping
1. Definisi mind mapping
Mind mapping adalah merupakan alat paling hebat yang
membantu otak berfikir secara teratur (Buzan, 2006 :4). Mind
Mapping merupakan cara paling mudah untuk memasukkan
informasi ke dalam otak, dan untuk mengambil informasi dari
dalam otak. Cara ini adalah cara yang kreatif dan efektif dalam
membuat catatan, sehingga boleh dikatakan mind mapping benar-
benar “memetakan” pikiran (Buzan, 2006:6). Mind mapping
menggunakan garis lambang kata-kata serta gambar berdasarkan
seperangkap aturan yang sederhana mendasar alami dan akrab bagi
64
otak. Dengan menggunakan mind mapping daftar informasi
panjang dan menjemukkan bisa diubah menjadi diagram yang
berbentuk warna-warni mudah diingat dan sangat beraturan serta
sejalan dengan cara kerja otak secara alami (Buzan, 2006:7).
Sedangkan Porter dan Hernacki (2008: 152-153). Mind
mapping juga disebut dengan peta pikiran. Mind mapping juga
merupakan metode mencatat secara menyeluruh dengan satu
halaman. Mind mapping menggunakan pengingat-pengingat visual
dan sensorik dari suatu pola dan ide-ide yang berkaitan. Peta
pikiran atau mind mapping pada dasarnya menggunakan citra
visual dan prasarana lainnya untuk membentuk kesan pada otak.
Teknik mind mapping adalah teknik baru untuk mencatat
yang bekerjanya disesuaikan dengan bekerjanya dua belah otak
(otak kiri dan otak kanan). Metode ini mengajarkan untuk mencatat
tidak hanya menggunakan gambar atau warna. Tony Buzan
mengemukakan “your brain is like a sleeping giant, hal itu
disebabkan kehebatan otak manusia belum dimanfaatkan secara
optimal.”
Tabel 2.2
Tabel Penggunaan Otak Pada Mind Mapping
Otak kiri Otak kanan
1. Tulisan
2. Urutan penulisan
3. Hubungan antar kata
1. Warna
2. Gambar
3. Dimensi
65
Mind mapping dapat diartikan cara mencatat yang kreatif,
efektif dan secara harfiah akan memetakan pikiran-pikiran mind
mapping juga merupakan peta rute yang memudahkan ingatan dan
memungkinkan untuk menyusun fakta dan pikiran, dengan
demikian cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal. Ini berarti
mengingat informasi akan lebih mudah dan lebih bisa diandalkan
daripada menggunakan teknik mencatat tradisional. Selain itu mind
mapping adalah sistem penyimpanan, penarikan data dan akses
yang luar biasa untuk perpustakaan raksasa dalam otak manusia
yang menakjubkan.
Mind mapping bertujuan membuat materi pelajaran terpola
secara visual dan grafis yang akhirnya dapat membantu merekam,
memperkuat dan mengingat kembali informasi yang telah
dipelajari. Mind mapping adalah satu teknik mencatat yang
mengembangkan gaya belajar visual. Mind mapping memadukan
dan mengembangkan potensi kerja otak yang terdapat di dalam diri
seseorang. Dengan adanya keterlibatan kedua belahan otak maka
akan memudahkan seseorang untuk mengatur dan mengingat
segala bentuk informasi, baik secara tertulis maupun secara verbal.
Adanya kombinasi warna, simbol, bentuk, dan sebagainya
memudahkan otak dalam menyerapkan informasi yang diterima.
66
2. Cara membuat mind mapping
Mind Mapping sangat mudah untuk dibuat, demikian alami
sifatnya, bahan-bahan untuk membaut peta pikiran (mind mapping)
sebenarnya sedikit saja. Buzan (2006: 10) seseorang hanya
membutuhkan :
a. Kertas kosong tak bergaris
b. Pena dan pensil berwarna
c. Otak
d. Imajinasi
Masih dalam bukunya Buzan Mind map untuk meningkatkan
kreativitas memberi penjelasan tujuh cara membuat mind map,
antara lain:
a. Mulai dari bagian tengah permukaan secarik kertas yang
diletakkan dalam posisi memanjang. Kenapa begitu ?
Karena memulai dari tengah-tengah permulaan kertas akan
memberikan keleluasaan bagi cara kerja otak untuk
memancarkan keluar kesegala arah dan mengekspresikan
diri lebih bebas dan alami.
b. Gunakan sebuah gambar untuk gagasan sentral. Kenapa
begitu ? Karena suatu gambar bernilai seribu kata dan
membuat anda menggunakan imajinasi. Gambar yang
letaknya ditengah-tengah akan tampak lebih menarik,
67
membantu diri kita tetap terfokus, membantu memusatkan
pikiran dan membuat otak semakin aktif dan sibuk.
c. Gunakan warna pada seluruh mind mapping. Kenapa begitu
? Karena bagi otak, warna-warna tidak kalah menarik dari
gambar. Warna membuat mind mapping tampak lebih jelas
dan hidup, meningkatkan kekuatan dahsyat cara berfikir
kreatif dan ini juga hal yang menyenangkan.
d. Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar sentral dan
hubungan cabang-cabang tingkat kedua dan ketiga pada
tingkat pertama dan kedua dan seterusnya. Kenapa begitu ?
Karena, seperti yang telah diketahui, otak bekerja dengan
asosiasi. Jika diri kita menggunakan cabang-cabang kita
akan jauh lebih mudah dalam memahami dan mengingat.
e. Buatlah cabang-cabang mind mapping dengan melengkung
bukan garis lurus. Kenapa begitu ? Karena jika semua garis
lurus, ini akan membosankan otak. Cabang-cabang sebuah
pohon jauh lebih menarik dan indah bagi mata.
f. Gunakan satu kata kunci per baris. Kenapa begitu? Karena
kata kunci tunggal akan menjadikan mind mapping lebih
kuat dan fleksibel. Setiap kata tunggal atau gambar tunggal,
seperti pengganda yang melahirkan sendiri rangkaian
asosiasi dan hubungan yang khusus. Bila menggunakan
68
kata-kata tunggal setiap kata lebih bebas oleh karena itu
lebih mudah tercetus pemikiran dan gagasan-gagasan baru.
g. Gunakan gambar diseluruh mind mapping. Kenapa begitu ?
karena setiap, gambar seperti, gambar sentral juga bernilai
seribu kata. Jadi apabila memiliki sepuluh gambar saja pada
mind mapping, ini sudah senilai dengan sepuluh ribu kata
suatu cacatan.
3. Kegunaan mind mapping
Kegunaan mind mapping sangat banyak. Mind mapping
juga dapat membantu orang dalam berbagai cara. Buzan (2006: 10)
mind mapping bisa membantu seseorang dalam :
a. Menjadi lebih kreatif
b. Memecahkan masalah
c. Berkosentrasi
d. Mengatur dan menjernihkan pikiran
e. Lulus ujian dengan nilai baik
f. Mengingat dengan lebih baik
g. Belajar lebih cepat dan efisien
h. Belajar dengan lebih mudah
i. Melihat gambaran keseluruhan
j. Membaut rencana
k. Berkomunikasi
69
4. Kelebihan dan kelemahan mind mapping
Kelebihan teknik mind mapping dalam mind mapping
(http://mahmudin.wordpress.com/2009/12/01/pembelajaran-
berbasis-peta-pikiran-mind-mapping/ diakses pada tanggal 27
desember 2014 pukul 14.05 WIB) adalah sebagai berikut :
1) Dapat mengemukakan pendapat secara bebas
2) Dapat bekerjasama dengan teman lainnya
3) Catatan lebih padat dan jelas
4) Lebih mudah mencari catatan jika diperlukan
5) Catatan lebih terfokus pada inti materi
6) Mudah melihat gambaran keseluruhan
7) Membantu otak untuk mengatur, mengingat,
membandingkan dan membuat hubungan.
8) Memudahkan penambahan informasi baru
9) Pengkajian ulang bisa lebih cepat
10) Setiap peta bersifat unik
Kelemahan pembelajaran teknik mind mapping
(http://mahmudin.wordpress.com/2009/12/01/pembelajaran
-berbasis-peta-pikiran-mind-mapping/ diakses pada tanggal
27 desember 2014 pukul 14.05 WIB) adalah sebagai
berikut :
1) Hanya siswa yang aktif yang terlibat
2) Tidak sepenuhnya murid yang belajar
70
3) Mind mapping siswa bervariasi sehingga guru akan
kewalahan memeriksa mind mapping siswa.
3. Aplikasi mind mapping dalam pembelajaran
Dalam tahap aplikasi, terdapat empat langkah yang harus
dilakukan proses pembelajaran berbasis mind mapping (http://
mahmudin.wordpress.com/2009/12/01/pembelajaran-berbasis-peta-
pikiran-mind-mapping/ diakses pada tanggal 27 desember 2014 pukul
14.05 WIB) adalah sebagai berikut :
a. Overview : Tinjauan Menyeluruh terhadap suatu topik pada
saat proses pembelajaran baru dimulai. Hal ini bertujuan untuk
memberi gambaran umum kepada siswa tentang topik yang
akan dipelajari. Khusus untuk pertemuan pertama pada setiap
awal semester, overview dapat diisi dengan kegiatan untuk
membuat master mind mapping yang merupakan rangkuman
dari seluruh topik yang akan diajarkan selama satu semester
yang biasanya sudah ada dalam silabus. Dengan demikian,
sejak awal siswa sudah mengetahui topik apa saja yang akan
dipelajarinya sehingga membuka peluang bagi siswa yang aktif
untuk mempelajari lebih dahulu di rumah atau di perpustakaan.
b. Priview: tinjauan awal merupakan lanjutan dari overview
sehingga gambaran umum yang diberikan setingkat lebih detail
daripada overview dan dapat berupa penjabaran lebih lanjut
dari silabus. Dengan demikian, siswa diharapkan telah
71
memiliki pengetahuan awal yang cukup mengenai sub-topik
dari bahan sebelum pembahasan yang lebih detail dimulai.
Khusus untuk bahan yang sangat sederhana, langkah preview
dapat dilewati sehingga langsung masuk ke langkah inview.
c. Inview : tinjauan mendalam yang merupakan inti dari suatu
proses pembelajaran, di mana suatu topik akan dibahas secara
detail, terperinci dan mendalam. Selama Inview ini, siswa
diharapkan dapat mencatat informasi, konsep atau rumus
penting beserta grafik, daftar atau diagram untuk membantu
siswa dalam memahami dan menguasai bahan yang diajarkan.
d. Review : tinjauan ulang dilakukan menjelang berakhirnya jam
pelajaran dan berupa ringkasan dari bahan yang telah diajarkan
serta ditekankan pada informasi, konsep atau rumus penting
yang harus diingat atau dikuasai oleh siswa. Hal ini akan dapat
membantu siswa untuk fokus dalam mempelajari ulang seluruh
bahan ulang seluruh bahan yang diajarkan di sekolah pada saat
di rumah. Review dapat juga dilakukan saat pelajaran akan
dimulai pada pertemuan berikutnya untuk membantu siswa
mengingatkan kembali bahan yang telah diajarkan pada
pertemuan sebelumnya.
72
BAB III
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Madrasah Ibtidaiyah Al - Ittihad Semowo
1. Profil sekolah Madrasah Ibtidaiyah Al-Ittihad Semowo
a. Nama Madrasah : MI Al Ittihad Semowo
b. No Statistik Madrasah : 1112332063
c. Akreditas Madrasah : B
d. Alamat Lengkap Madrasah : Desa Semowo, Kecamatan
Pabelan, Kabupaten Semar, Profinsi Jawa Tengah
e. NPWP Madrasah : 00.51.881-5-505-000
f. Nama Kepala Madrasah : Siti Khodijah, Spd.I
g. No telp/Hp : 087834599651
h. Nama Yayasan : L.P MA‟ARIF
i. No. Telp Yayasan : 024692224611
j. Alamat Yayasan : Jln. Hasyim Asy‟ari No. 2
Ungaran
k. No Akte Pendirian Yayasan :103
l. Kepemilikan Tanah
Pemerintah/Yayasan/pribadi/Meny :
a. Status Tanah : Wakaf
b. Luas Tanah : 1643 m2
m. Luas bangunan : 603 m2
73
Adapun urutan kepala sekolah MI Al Ittihad Semowo yang
menjabat adalah sebagai berikut :
1. K. Masjkuri, tahun 1960 s/d tahun 1977
2. H. Kusnin, tahun 1977 s/d tahun 2007
3. Muslih, tahun 2007 s/d tahun 2009
4. Siti Khodijah, tahun 2009 s/d sekarang
2. Visi, Misi dan Tujuan
a. Visi
Terwujudnya Generasi Muslim Yang Beriman, Bertaqwa,
Berakhlaq Mulia Berkualitas, Peka Terhadap Lingkungannya,
Serta Mampu mengembangkan Potensi Yang Dimiliki.
b. Misi
1) Menumbuhkembangkan keimanan dan ketaqwaan kepada
Allah SWT
2) Membiasakan berperilaku mulia
3) Melaksanakan pembelajaran secara efektif
4) Mengadakan training penguasaan teknologi informasi
5) Menggali dan mengembangkan potensi peserta didik secara
maksimal
3. Struktur Organisasi Madrasah Ibtidaiyyah Al Ittihad Semowo
Komite Madrasah : H. Kusnin
Kepala Madrasah : Siti Khodijah S. Pd. I
Sekretaris : Widayati Kurnia U. S. Pd
74
Bendahara : Siti Winarti S.E
Anggota : Siti Rochayati S. Pd. I
: Zulfatul Karimah A. Md
: M. Nasihul Ummah
: M. Robbani W. S. Pd. I
: Avif Nurarifah
: Farida Ibadah
: Arif Susanto
4. Keadaaan Siswa
Jumlah siswa MI Al Ittihada Semowo 135 siswa dengan jumlah
siswi 95 orang dan jumlah siswa 83 orang pada tahun 2014.
Tabel 3.1
Data Jumlah Siswa MI Al-Ittihad Semowo Tahun Ajaran
2014/2015
No Kelas Jenis Kelamin Jumlah
L P
1 I 11 9 20
2 II 14 11 25
3 III 12 7 19
4 IV 10 8 22
5 V 7 23 30
6 VI 10 11 21
Jumlah 65 72 137
75
5. Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Al-Ittihad Semowo
a. Prioritas Pengembangan
1) Pengembangan akademik
Indikator mutu pendidikan madrasah dapat dilihat dari
kelengkapan saran dan prasarana, KBM, Guru, Siswa serta
mutu lulusan. Untuk itu Madrasah Ibtidaiyyah Al-Ittihad
Semowo berupaya untuk mempriorotaskan program dalam
peningkatan kualitas pendidikan tahun 2014 sebagai berikut :
(a) Peningkatan kualitas proses belajar mengajar
(1) Intensifikasi pelaksanaan, pendekatan keterampilan,
proses ulangan harian, analisis hasil evaluasi, perbaikan
pengayaaan dan ketuntasan belajar.
(2) Melengkapi buku
(a) Pelajaran wajib/paket untuk siswa
(b) Resume untuk Mapel Agama
(c) Referensi/ pegangan guru dan latihan siswa (LKS)
(d) Alat-alat peraga mata pelajaran
(3) Menyediakan perpustakaan
(a) Membuat ruang perpus menjadi satu dengan ruang
UKS dengan cara memberi sekat dengan pengaturan
administrasi perpustakaan
(b) Jadwal kunjungan peminjaman, dan konsekuensi
buku
76
(4) Peningkatan efektifitas dan efisiensi kegiatan belajar
(5) Peningkatan frekuensi superfisi, pembinaan guru dan
karyawan
(a) Jadwal supervisi
(b) Jadwal pembinaan
(c) Jadwal rapat bulanan
(6) Peningkatan Kesejahteraan Guru
(a) Menggiatkan infaq
(b) Berupaya menggalang donatur tetap/ tidak tetap dan
insidentil
(c) Meningkatkan koperasi sekolah
(d) Berupaya mencari dan lain yang halal
2) Pengembanga Fisik
Dalam tahun 2014 ini pengembangan fisik diprioritaskan
pada penyediaan sarana prasarana yang menunjang KBM, di
antaranya :
a) Pengadaan tempat parkir
b) Pembuatan warung sekolah/ kantin
c) Pavingisasi halaman sekolah
d) Pengadaan Inventaris ruang guru
e) Pengadaan CCTV disetiap ruang kelas
f) Pengadaan multimedia lengkap diruangan guru
77
3) Peningkatan Mutu
(a) Program Jangka Pendek (1 tahun pelajaran)
(1) Meningkatkan Indeks prestasi dalam ujian Nasional
(2) Meningkatkan jumlah siswa yang masuk di MTs/SMP
terkemuka minimal 10%
(3) Meningkatnya prestasi siswa dalam bidang non
akademis
(4) Menurunkan jumlah siswa dan seluruh warga sekolah
yang melanggar tata krama dan tata tertib menjadi
0,25%
(5) Terbentuknya sikap, perilaku dan budi pekerti siswa
(6) Tercapainya prestasi siswa di bidang olah raga ( volly
ball, sepak bola, lari ) untuk meraih juara I ditingkat
kecamatan
(7) Tercapainya prestasicerdas cermat siswa untuk meraih
juara I ditingkat kecamatan dan kabupaten
(8) Mempunyai kelompok seni (tari) yang handal dan
kreatif serta dapat dipertunjukkan dihadapan
masyarakat umum
(9) Mempunyai pramuka yang handal
(b) Program Jangka Menengah
(1) Perolehan NEM naik rata-rata 0,3%
78
(2) Meningkatnya jumlah siswa yang diterima di MTs/SMP
minimal 20%
(3) Meningkatnya sarana komputer hard ware minimal 5
buah
(4) Meningkatkan jumlah siswa yang mendapatkan prestasi
non akademis
(5) Mempunyai team olah raga yang handal.
(6) Terbentuknya sikap perilaku warga masyarakat yang
berbudi pekerti luhur, toleran dan inklusif
(7) Meningkatkan Sumber daya manusia sehingga dapat
mendukung Kegiatan Belajar Mengajar dengan
memberi kesempatan seluas-luasnya kepada guru unutk
melakukan studinya
(8) Meningkatkan kualitas dan kuantitas berbahasa jawa,
bahasa Inggris dan bahasa Arab bagi seluruh warga
Madrasah
(9) Mengadakan kesenian Islam (rebana dan tari) yang
mampu berkiprah dalam kegatan-kegiatan sekitar
(c) Program Jangka Panjang
(1) Perolehan Indeks Prestasi tinggi dalam Ujian Nasional
(2) Jumlah siswa yang diterima di MTs/SMP naik menjadi
60%
79
(3) Meningkatkan kemampuan warga Madrasah dalam
menggunakan alat komunikasi modern (komputer dan
internet)
(4) Memiliki laboratorium komputer
(5) Memiliki sarana multimedia disetiap ruang kelas
(6) Mengadakan bulan berbahasa Jawa bagi seluruh warga
Madrasah
(7) Meningkatkan dan mengembangkan sumber daya
manusia (guru dan karyawan) dalam bidang
pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai dan
diminati
(8) Meningkatkan kualitas dan kuatitas team olah raga dan
kesenian yang sudah terbentuk
(9) Menjadikan MI Al Ittihad menjadi idola bagi seluruh
masyarakat luas
4) Program Pengajaran
a) Program Pengajaran Umum
Program pengajaran umum merupakan program
yang wajib diikuti bagi siswa kelas III, IV, V, VI yang
antara lain :
(1) Al- Qur‟an Hadits
(2) Aqidah Akhlaq
(3) Fiqh
80
(4) Bahasa Arab
(5) Sejarah Kebudayaaan Islam
(6) Pendidikan Kewarganegaraan
(7) Bahasa Indonesia
(8) Bahasa Inggris
(9) Ilmu Pengetahuan Alam
(10) Bahasa Indonesia
(11) Matematika
(12) Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
(13) Seni Budaya
(14) Muatan Lokal :
(a) Baca Tulis Al-Qur‟an ( BTA)
(b) Ke NU an
(c) Bahasa Jawa
b) Program Pengajaran Muatan Lokal
Program pengajaran muata lokal adalah merupakan
program pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan sekolah
yaitu Bahasa Daerah (Bahasa Jawa)
c) Program Pengajaran Khusus
Program pengjaran khusus adalah pengajaran yang
menjadi program lembaga pendidikan Ma‟arif NU, yaitu
pelajaran Ke-NU-an. Hal ini dimaksud agar setelah siswa
81
selesai dari MI dapat menerapkan syariat islam yang sesuai
dengan Al Qur‟an dan Hadits.
5) Struktur Organisasi
Srtuktur organisai akan berhasil dengan baik apabila
komponen-komponen yang terlibat didalamnya memiliki
struktur tugas yang tegas serta terpadu dalam rangka merealisir
sebagai prgram yang telah dirancang.
6. Guru dan Tenaga Kependidikan
Jumlah guru dan karyawan MI Al Ittihad Semowo Kecamatan
Pabelan, Kabupaten Semarang pada tahun 2014 berjumlah 10 yang
terdiri dari 2 guru laki-laki dan 8 guru perempuan. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel ini :
Tabel 3.2
Daftar Nama Guru dan Pembagian Tugas Mengajar MI Al-Ittihad
Semowo Tahun Ajaran 2014/2015
NO NAMA GURU BIDANG STUDI
1 Siti Khodijah. S.Pd.I Bahasa Indonesia
2 M. Nasihul Ummah Bahasa Arab dan Aqidah Akhlaq
3 Siti Rochayati. S.Pd.I Fiqih dan SKI
4 M. Robbani. W. S.Pd.I Olahraga dan Seni Budaya
5 Aviv Nur Avivah Bahasa Inggris
82
6 Sih Winarti. SE IPS dan IPA
7 Widayati Kurnia Ulfah.
S.Pd
Matematika
8 Zulvatul Karimah. A.Ma Bahasa Indonesia dan SKI
9 Farida Ibadah IPS dan Fiqih
10 Evi Setyaningsih. S.Pd PPKN dan IPS
7. Sarana dan Prasarana
MI Al-Ittihad Semowo sejak berdiri sampai sekarang sudah
mengalami perkembangan yang cukup. Hal tersebut karna didukung
oleh berbagai pihak. Baik dari pemerintah maupun dari masyarakat
yang bekerja sama dengan BP3 khusunya dalam sarana dan prasarana
dalam menunjang kelancaran proses belajar mengajar. Adapun sarana
dan prasarana yang dimiliki adalah sebagai beriukut :
Tabel 3.3
Daftar Sarana dan Prasarana MI Al-Ittihad Semowo Tahun Ajaran
2014/2015
No Nama Fisik Banyaknya
1 Ruang Kelas 6
2 Ruang Perpustakaan 1
3 Ruang Kepala Sekolah 1
4 Ruang Guru 1
5 Ruang Tata Usaha 1
83
6 Toilet Siswa 3
7 Ruang Gudang 1
8 Toilet Guru 2
9 Koperasi 1
8. Kegiatan Siswa
Ekstrakurikuler yang terdapat di MI Al-Ittihad Semowo adalah
Pramuka dan Seni tari. Ekstrakurikuler tersebut secara formal adalah
sebagai pelajaran tambahan di bawah pembinaan guru yang ada di
Madrasah maupun guru dari luar Madrasah. Ekstrakurikuler tersebut
berperan penting dalam menunjang keberhasilan belajar siswa. Dengan
aktif mengikuti ekstrakurikuler ini dapat sebagai media untuk melatih
diri dan mengembangkan bakat.
B. Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Subjek penelitian yang diambil dalam penelitian kelas ini adalah
siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Semowo tahun ajaran 2014/2015.
Data responden ini berjumlah 18 siswa, 10 laki-laki dan 8 perempuan.
Adapun nama-nama siswa atau subyek penelitian adalah sebagai berikut :
84
Tabel 3.4
Data Responden Siswa Kelas IV MI Al-Ittihad Semowo Tahun
Ajaran 2014/2015
No Nama Keterangan
Laki-laki Perempuan
1. Amanda Eka N P
2. Ananda Ayu A P
3. Angga Febriyanto L
4. Ata Faradina Binawa P
5. Bagas Adi M L
6. Fadya Azra K P
7. Hidayat Setyo P L
8. Ida Ijabatul A P
9. M Anas Hilmi L
10. M. Ari Andika L
11. M. Ashim Aladzkar L
12. M. Ilham Bintang L
13. Naila Sabila A P
14. Nurul Hidayah P
15. Yusuf Mardiyanto L
16. Iqbal Tora H L
17. Ari Hidayat L
85
18. Intan P
2. Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan kurang lebih
selama satu bulan mulai senin, 5 januari 2015 hingga 27 januari 2015.
Penelitian dilakukan pada siswa kelas IV MI Al-Ittihad Semowo,
Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang yang berjumlah 18 siswa.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 3 siklus. Setiap siklus
terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus
1. Siklus I
Pada Tahap ini peneliti mengadakan pertemuan dengan guru
untuk berdiskusi tentang persiapan penelitian. Kemudian dilanjutkan
mempersiapkan materi pelajaran dan perangkat pembelajaran yang
terdiri dari RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Di dalam RPP
memuat seluruh konsep pembelajaran, sumber, media pembelajaran,
metode pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Penelitian juga
menyiapkan lembar soal yang akan digunakan dalam pelaksanaan
pembelajaran sebagai tolak ukur hasil belajar siswa. Selain itu, juga
menyiapkan lembar observasi aktivitas guru untuk merekam jalannya
pembelajaran.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk siklus 1 dilaksanakan
pada sabtu, 10 januari 2015. Penerapan tindakan mengacu pada
86
pembelajaran yang tertulis dalam RPP yang telah dibuat. Dalam
penelitian ini peneliti bertindak sebagai guru. Target yang ingin
dicapai adalah siswa mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal
(KKM). Kriteria ketuntasan minimal ini merupakan kesepakatan
bersama dari persatuan guru kelas IV MI Al-Ittihad Semowo,
Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang.
Adapun kegiatan pelaksanaan tindakan dalam siklus 1 ini
dilakukan 4 (empat) tahapan, yaitu dengan alur perencanaan
(planning), implementasi tindakan (acting), observasi dan interprestasi
(observing), dan refleksi (reflecting), secara garis besar pelaksanaan
dapat dideskripsikan sebagai berikut :
a. Tahap perencanaan/planning, antara lain :
1) Guru menentukan sub pokok bahasan yang akan diajarkan yaitu
sumber daya alam.
2) Merancang rencana pembelajaran sebagai pedoman dalam kegiatan
belajar mengajar.
3) Merancang soal-soal sebagai sarana untuk mengetahui kemampuan
siswa
4) Merancang atau menyiapkan lembar observasi/pengamatan untuk
guru guna mengetahui perubahan dan pengembangan.
5) Merancang atau menyiapkan lembar observasi untuk siswa guna
mengetahui perubahan dan pengembangan.
87
6) Menggunakan media pembelajaran yaitu gambar-gambar yang
berkaitan materi sumber daya alam.
b. Tahap implementasi tindakan/acting
Pada tahap ini peneliti bertindak sebagai guru. Sementara
pengamatan dilakukan oleh guru kelas. Penerapan tindakan
mengacu pada konsep pembelajaran di kelas sesuai dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah di desain.
Adapun kegiatan dalam siklus I ini adalah sebagai berikut :
1) Kegiatan awal (5 menit), antara lain :
Apersepsi
a) Guru mengucapkan salam
b) Guru dan siswa berdo‟a bersama
c) Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum
pelajaran di mulai.
d) Guru melakukan presensi siswa
e) Guru mengecek kesiapan dan menata tempat duduk siswa
f) Guru menanyakan keadaan siswa
g) Guru menuliskan materi yang akan dicapai
h) Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik yang
berkaitan dengan materi sumber daya alam yang dilibatkan
dalam kehidupan sehari-hari.
88
2) Kegiatan Inti (60 menit), antara lain :
Eksplorasi
a) Guru memberi kesempatan siswa untuk mendefinisikan
pengertian sumber daya alam yang siswa ketahui.
b) Guru meminta siswa membaca materi tentang macam-
macam sumber daya alam
c) Guru melakukan tanya jawab mengenai macam-macam
sumber daya alam.
d) Guru menjelaskan materi macam-macam sumber daya alam
menggunakan mind mapping.
Elaborasi
a) Guru mengajarkan tata cara membuat mind mapping
kepada siswa
b) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya.
c) Siswa diminta untuk membuat mind mapping materi
sumber daya alam
Konfirmasi
a) Guru memberikan evaluasi kepada siswa
b) Guru bersama siswa menyimpulkan materi macam-macam
sumber daya alam dengan mind mapping tersebut
c) Siswa disuruh mencatat tentang materi yang telah
disimpulkan.
89
3) Kegiatan Akhir (5 menit), antara lain :
a. Guru memberikan soal post test untuk dikerjakan sebagai
evaluasi kemampuan dan pemahaman siswa
b. Siswa mengumpulkan soal post test
c. Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama
d. Guru mengucapkan salam
c. Tahap observasi/ observasi
Pada tahap ini dilaksanakan observasi/pengamatan terhadap
pelaksanaan pembelajaran berlangsung, antara lain :
1. Digunakan lembar observasi oleh guru untuk mengamati
partisipasi peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran.
2. Digunakan lembar observasi oleh guru kolaborator untuk
mengamati aktivitas peneliti dalam mengelola pembelajaran
selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
d. Tahap refleksi/reflecting
Setelah melakukan pembelajaran pada siklus 1 dan
menganalisis hasil pengamatan, peneliti mengadakan refleksi.
Ternyata dari 18 siswa, banyak siswa yang belum mencapai KKM
materi yang telah disampaikan. Hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor antara lain :
1. Teknik pembelajaran mind mapping terlalu baru untuk siswa.
2. Siswa tidak fokus pada materi yang diajarkan
90
3. Persiapan yang kurang matang dalam mempersiapkan teknik
pembelajaran mind mapping.
Pada siklus 1 masih menganggap proses pembelajaran
sama yang dilakukan oleh guru kelas IV (empat) yang hanya
menggunakan metode lama yaitu dengan menggunakan metode
ceramah. Disini guru harus bisa menggunakan teknik
pembelajaran yang baru agar siswa memperhatikan dan fokus
dalam pembelajaran serta hasil belajar meningkat.
2. Siklus II
Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan pada
hari senin, 19 januari 2015, selama kurang lebih 2 jam
pelajaran (2x35 menit). Pada Siklus II ini peneliti
mempersiapkan perangakat meliputi pembuatan RPP, lembar
soal, lembar observasi dan menambah materi pelajaran.
Pelaksanaan tindakan ini tidak sesuai dengan jadwal
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV, dikarenakan
dari sekolahan meminta untuk penelitian hari senin,
dikarenakan hari sabtu guru-guru mempersiapkan kegiatan
PORSENI. Sehingga pelaksanaan dimajukan pada hari senin
dengan materi “ Pemanfaatan Sumber Daya Alam”. sehingga
tidak mengganggu program-program guru kelas maupun guru
mata pelajaran yang lain.
91
Pelaksanaan tindakan siklus II ini dilakukan dalam 4
(empat) tahapan, yaitu dengan alur perencanaan (planning),
implementasi tindakan (acting), observasi dan interprestasi
(observing), dan refleksi (reflekting), secara garis besar
pelaksanaan dapat didiskripsikan sebagai berikut:
a. Tahap perencanaan /planning
Rencana perbaikan pembelajaran untuk siklus II ini,
peneliti berupaya meningkatkan keaktifan dan perhatian
serta prestasi siswa dalam pembelajaran. Materi yang
dibahas dalam siklus ini masih sama, perencanaan dalam
siklus II ini sebagai berikut :
1) Identifikasi masalah dan perumusan masalah
berdasarkan refleksi pada siklus I.
2) Menentukan sub pokok bahasan
3) Merancang rencana pembelajaran sebagai pedoman
dalam kegiatan belajar mengajar.
4) Mempersiapkan teknik mind mapping dengan baik.
5) Merancang soal-soal untuk dikerjakan siswa dan
merancang tes formatif untuk mengetahui kemampuan
siswa.
6) Merancang lembar observasi untuk mengetahui atau
mendapatkan data perubahan dan perkembangan siswa.
92
7) Merancang lembar observasi untuk guru guna
mengetahui perubahan dan perkembangan.
b. Tahap implementasi tindakan/acting
Pada tahap ini peneliti selaku guru melaksanakan
kegiatan pembelajaran di kelas sesuai dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah didesain.
Sementara pengamatan dilakukan oleh guru kelas.
Adapun kegiatan dalam siklus II ini adalah sebagai
berikut :
1) Kegiatan awal (5 menit), antara lain :
Apersepsi
a) Guru mengucapkan salam
b) Guru melakukan presensi siswa
c) Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama
sebelum pelajaran dimulai.
d) Guru menata duduk siswa dengan baik
e) Guru menanyakan keadaan siswa
f) Guru mereview pelajaran yang disampaikan
sebelumnya.
2) Kegiatan inti (60 menit), antara lain :
Eksplorasi
a) Guru memberikan pertanyaan siswa tentang
pengertian sumber daya alam.
93
b) Guru memberikan kesempatan siswa untuk
menjelaskan pengertian sumber daya alam yang
siswa ketahui.
c) Guru mengajak siswa menuliskan manfaat sumber
daya alam yang diketahui siswa.
Elaborasi
a) Guru menjelaskan tentang pengertian sumber
daya alam dengan menggunakan mind mapping
b) Guru menjelaskan manfaat sumber daya alam
dengan menggunakan mind mapping.
c) Guru memberi kesempatan siswa untuk
bertanya.
d) Guru menyebut satu persatu manfaat sumber
daya alam dan menjelaskannya dengan
menggunakan mind mapping.
Konfirmasi
a) Guru memberikan evaluasi kepada siswa
b) Guru guru bersama-sama dengan siswa
membuat rangkuman atau simpulan
pembelajaran.
3) Kegiatan akhir (5 menit), antara lain :
a) Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-
sama
94
b) Guru mengucapkan salam
c. Tahap observasi dan interprestasi / Observing
Pada tahap ini dilaksanakan
observasi/pengamatan terhadap pelaksanaan
pembelajaran berlangsung, antara lain :
1. Digunakan lembar observasi oleh guru untuk
mengamati partisipasi peserta didik pada saat
kegiatan pembelajaran
2. Digunakan lembar observasi oleh guru
kolaborator untuk mengamati aktivitas peneliti
dalam mengelola pembelajaran selama kegiatan
pembelajaran berlangsung.
3. Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang
terjadi saat penerapan teknik mind mapping
yang sedang berlangsung.
4. Melakukan diskusi dengan guru untuk
membahas tentang kelemahan-kelemahan atau
kekurangan yang dilakukan guru serta
memberikan saran perbaikan untuk
pembelajaran berikutnya.
5. Guru memberi pengarahan terhadap siswa yang
kurang maksimal dalam mengerjakan tugasnya.
95
d. Tahap refleksi/reflecting
Pada siklus II ini jumlah siswa yang belum
mencapai target KKM sudah berkurang jika dibanding
dengan siklus I. Hal ini karena guru sudah menggunakan
teknik mind mapping dengan baik, sehingga siswa banyak
yang memperhatikan dengan seksama. Selain itu bimbingan
dan motivasi guru cukup untuk mereka mengerti akan
materi yang akan disajikan lewat teknik mind mapping.
Dari hasil tes juga menunjukkan peningkatan.
3. Siklus III
Pelaksanaan tindakan pada siklus III dilaksanakan pada
semester II, hari sabtu, 24 januari 2015, selama kurang lebih 2
jam pelajaran (2x35 menit). Pelakasanaan tindakan ini sesuai
dengan program semester mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial kelas IV semester II yaitu dan “Upaya melestarikan
Sumber Daya Alam” sehingga tidak mengganggu program-
program guru kelas maupun guru mata pelajaran yang lain.
Hari sabtu adalah hari sesuai jadwal pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial.
Pelaksanaan tindakan siklus III ini dilakukan dalam 4
(empat) tahapan, yaitu dengan alur perencanaan (planning),
implementasi tindakan (action), observasi dan interprestasi
96
(observing), dan reflektif (reflekting), secara garis besar
pelaksanaan dapat didiskripsikan sebagai berikut :
a. Tahap perencanaan/ Planning
Rencana perbaikan pembelajaran untuk siklus III
ini, peneliti berupaya meningkatkan keaktifan dan perhatian
serta prestasi siswa dalam pembelajaran. Materi yang
dibahas dalam siklus ini berbeda, yaitu “Upaya
melestarikan Sumber Daya Alam”.
Adapun perencanaan dalam siklus III ini, sebagai
berikut :
1) Mengidentifikasi dan perumusan masalah berdasarkan
refleksi pada siklus II.
2) Menentukan sub pokok bahasan
3) Pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
siklus III. RPP ini disusun dengan mempertimbangkan
hasil pembelajaran atau kelemahan pada siklus II. RPP
ini dilakukan sebelum tindakan dilakukan.
4) Mendiskusikan penerapan teknik mind map dengan
guru, peneliti mendiskusikan tatacara pelaksanaan
teknik mind mapping pada siklus III dengan guru
kolaborator, guna mempersiapkan perlengkapan mind
mapping agar lebih baik dari siklus I dan siklus II.
97
5) Merancang soal-soal untuk dikerjakan siswa sebagai tes
formatif untuk mengetahui kemampuan siswa.
6) Merancang lembar observasi untuk mengetahui atau
mendapatkan data perubahan dan perkembangan siswa.
7) Merancang lembar observasi untuk guru guna
mengetahui perubahan dan perkembangan
8) Mengupayakan siswa agar lebih aktif lagi dalam
pembelajaran.
b. Tahap implementasikan tindakan/acting
Pada tahap ini peneliti selaku guru melaksnakan
kegiatan pembelajaran di kelas sesuai dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah didesain,
antara lain:
1) Kegiatan awal (5 menit), antara lain :
Apersepsi
a) Guru mengucap salam
b) Guru melakukan presensi siswa
c) Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama
sebelum pelajaran dimulai
d) Guru menata duduk siswa dengan baik
e) Guru menanyakan keadaan siswa
f) Guru mereview pelajaran yang disampaikan
sebelumnya
98
2) Kegiatan inti (60 menit), antara lain :
Eksplorasi
a) Guru memberi pertanyaan siswa tentang pengertian
sumber daya alam dan manfaatnya
b) Guru memberi kesempatan siswa untuk
menjelaskan pengertian sumber daya alam
c) Guru mengajak siswa menyebutkan manfaat
sumber daya alam yang siswa ketahui.
d) Guru menjelaskan materi tambahan yaitu “Upaya
melestarikan Sumber Daya Alam” dengan teknik
mind mapping.
Elaborasi
a) Guru menyuruh siswa melihat catatan mind
mapping siswa
b) Guru menyuruh siswa menjelaskan tentang
pengertian sumber daya alam dengan
menggunakan mind mapping siswa
c) Guru menyuruh siswa menjelaskan manfaat
sumber daya alam yang ada dengan
menggunakan mind mapping siswa
d) Guru menyuruh siswa menyebut satu per satu
manfaat sumber daya alam yang ada dan
99
menjelaskannya dengan menggunakan mind
mapping siswa.
e) Guru menyuruh siswa membuat satu per satu
upaya melestarikan sumber daya alam yang ada
dan menjelaskannya dengan menggunakan mind
mapping.
Konfirmasi
a) Guru memberikan evaluasi kepada siswa
b) Siswa mengerjakan tes formatif
3) Kegiatan akhir (5 menit), antara lain :
a) Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-
sama
b) Guru mengucapkan salam
c) Tahap observasi dan interprestasi/observing
Pada tahap ini dilaksanakan observasi/pengamatan
terhadap pelaksanaan pembelajaran berlangsung, antara lain :
1. Melakuakan pengamatan terhadap setiap langkah-langkah
kegiatan siswa dengan lembar pengamatan siswa
2. Melakukan pengamatan terhadap peneliti yang dilakukan
oleh guru kolaborator.
3. Mencatat setiap kegaiatan dan perubahan yang terjadi saat
peerapan teknik mind mapping yang sedang berlangsung.
100
4. Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang
kelemahan-kelemahan atau kekurangan yang dilakukan
guru serta memberikan saran perbaikan untuk
pembelajaran berikutnya.
5. Guru memberi pengarahan terhadap siswa yang kurang
maksimal dalam mengerjakan tugasnya.
d) Tahap refleksi /reflecting
Setelah melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus
III. Pada siklus III ini jumlah siswa yang memperhatikan semakin
banyak di banding siklus II, hal ini karena perlengkapan dan cara
pembelajaran mind mapping yang dilakukan oleh guru sudah
semakin baik, sehingga siswa dapat memperhatikan pelajaran
secara maksimal serta prestasi belajar siswa pun menjadi lebih
baik dari siklus II. Untuk data hasil penelitian yang diperoleh
akan dipaparkan pada bab IV yaitu hasil penelitian dan
pembahasan.
101
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Paparan Siklus
Penelitian tindakan kelas yang direncanakan menggunakan 3
siklus, dengan standar kompetensi yaitu memahami sejarah, kenampakan
alam, dan keragaman suku bangsa dilingkungan kabupaten dan provinsi.
Siklus pertama ke dua dan ketiga menguraikan sub pokok bahasan yang
berbeda yaitu siklus I sub pokok bahasan Pengertian dan macam-macam
Sumber Daya Alam. Siklus II sub pokok bahasan “Pemanfaatan Sumber
Daya Alam”. Sedangkan siklus III sub pokok bahasan “Upaya
Melestarikan Sumber Daya Alam” Waktu pelaksanaan 2x35 menit (2 jam
pelajaran) dalam 1 kali pertemuan.
Dalam penelitian ini setiap pembelajaran di gunakan lembar soal
dan lembar observasi untuk mengukur sejauh mana prestasi belajar siswa
dan target KKM yang dicapai siswa setelah mengikuti pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial dengan menerapkan metode mind mapping. Secara
rinci, hasil penelitian akan diuraikan sebagai berikut :
1. Siklus I
Dalam memberikan penilaian pengamatan terhadap siswa,
peneliti mengacu pada KKM individual adalah standar nilai minimal
yang dihitung berdasarkan norma (guru) yaitu 65 dan KKM nasional
atau ideal adalah sesuai dengan ketentuan pemerintah yaitu 75 untuk
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
102
Adapun dari hasil tes formatif pada siklus I ini, didapatkan
hasil sebagaimana terdapat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.1
Hasil tes formatif pada siklus I
No Nama Nilai
Kriteria Ketuntasan
Minimal
Sekolah Nasional
1 Siswa A 70 √ -
2 Siswa B 68 √ -
3 Siswa C 46 - -
4 Siswa D 48 - -
5 Siswa E 52 - -
6 Siswa F 46 - -
7 Siswa G 48 - -
8 Siswa H 58 - -
9 Siswa I 46 - -
10 Siswa J 58 - -
11 Siswa K 68 √ -
12 Siswa L 58 - -
13 Siswa M 68 √ -
14 Siswa N 52 - -
15 Siswa O 42 - -
103
16 Siswa P 64 - -
17 Siswa Q 58 - -
18 Siswa R 76 √ √
Rata-rata 1026 57
Catatan : KKM Sekolah : 65, KKM Nasional : 75
Tabel 4.2
Rekapitulasi Ketuntasan Siklus I
Ketuntasan
KKM
Tuntas Tidak Tuntas
KKM Individu 5 siswa
(27,78 %)
13 siswa
(72,22 %)
KKM Nasional 1 siswa
( 5,56 %)
17 siswa
(94,44 %)
Nilai Rata-rata 57
Berdasarakan hasil pengamatan dan refleksi pada siklus I
ini, dari 18 siswa ternyata banyak siswa yang belum mencapai
target KKM baik standar dari sekolah maupun nasional, hal ini
disebabkan selain teknik pembelajaran yang baru dikenal ternyata
banyak siswa yang tidak bersungguh-sungguh belajar dengan
104
teknik mind mapping, dan masih bingung dalam membuat garis
penghubung.
Dari data dan uraian tersebut maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa pada siklus I dapat diperoleh hasil sebagai
berikut :
a. Banyak murid yang tidak tahu maksud dari
pembelajaran dengan teknik mind mapping, kebanyakan
dari mereka hanya bermain-main dan bercanda bersama
teman. Mereka tidak fokus terhadap apa yang di
instruksikan oleh guru.
b. Dari guru, sosialisasi teknik ini belum dapat diterima
oleh siswa sehingga siswa kebingungan dalam
mengikuti pelajaran.
c. Adanya beberapa siswa yang belum mendapatkan nilai
sesuai dengan KKM standar sekolah maupun standar
nasional. Hal ini dikarenakan karena teknik
pembelajaran yang baru.
Secara garis besar siklus I berjalan baik dan
kondusif, walaupun hasil belajar siswa belum mencapai
rata-rata 60. Hal ini harus dijadikan suatu yang harus
dibenahi dalam pelaksanaan siklus II.
105
2. Siklus II
Dari pengamatan yang dilakukan terhadap siswa kelas IV MI
Al-Ittihad Semowo, Kecamatan Pabelan tahun 2015 selama
pelaksanaan pada siklus II, maka diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 4.3
Hasil tes formatif pada siklus II
No Nama Nilai
Kriteria Ketuntasan Minimal
Sekolah Nasional
1 Siswa A 76 √ √
2 Siswa B 68 √ -
3 Siswa C 72 √ -
4 Siswa D 68 √ -
5 Siswa E 52 - -
6 Siswa F 66 √ -
7 Siswa G 58 - -
8 Siswa H 76 √ √
9 Siswa I 52 - -
10 Siswa J 52 - -
11 Siswa K 62 - -
12 Siswa L 68 √ -
13 Siswa M 76 √ √
14 Siswa N 58 - -
106
15 Siswa O 48 - -
16 Siswa P 76 √ √
17 Siswa Q 58 - -
18 Siswa R 80 √ √
Rata-rata 1166 64,78
Catatan : KKM Sekolah: 65, KKM Nasional : 75
Tabel 4.4
Rekapitulasi Ketuntasan Siklus I
Ketuntasan
KKM
Tuntas Tidak Tuntas
KKM Individu 10 siswa
(55,56 %)
8 siswa
(44,44 %)
KKM Nasional 5 siswa
(27,78 %)
13 siswa
(72,22 %)
Nilai Rata-rata 64,78
Pada siklus II siswa sudah mulai mengerti apa yang di
intruksikan guru dibandingkan pada siklus I, Hal ini dikarenakan guru
mengadakan sosialisasi terlebih dahulu sebelum pembelajaran dimulai.
Dari hasil belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal, terbukti dari 18 siswa 10 siswa (55,56%) tuntas
107
dan 8 siswa (44,44 %) tidak tuntas dalam KKM sekolah. Sedangakan
untuk KKM Nasional hasil belajar siswa terjadi peningkatan
kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal, terbukti dari 18 siswa, 5
siswa (27,78 %) tuntas dan 13 siswa (72,22 %) tidak tuntas berarti ada
peningkatan kemampuan siswa dalam hasil belajar siswa.
Setealah adanya pengamatan dalam pembelajaran pada siklus II
didapatkan hasil sebagai berikut :
a. Siswa tidak lagi merasa bingung dengan pembelajaran menggunakan
teknik mind mapping, hal ini dikarenakan peneliti melakukan
sosialisasi terlebih dahulu terhadap siswa
b. Siswa sudah fokus terhadap apa yang diperintahkan oleh guru.
c. Sudah 50% lebih siswa sudah benar dalam menjawab soal-soal tes
formatif
d. Dari guru, tidak ada lagi kendala dalam mempersiapkan pembelajaran
tersebut karena belajar dari pengalaman pelaksanaan siklus I.
Secara garis besar pelaksanaan siklus II sudah berjalan dengan
baik. Dari hasil belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan siswa
dalam menyelesaikan soal, terbukti hasil belajar siswa terjadi
peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal, terbukti
dari 18 siswa 10 siswa (55,56%) tuntas dan 8 siswa (44,44 %) tidak
tuntas dalam KKM sekolah. Sedangakan untuk KKM Nasional hasil
belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal, terbukti dari 18 siswa, 5 siswa (27,78 %) tuntas
108
dan 13 siswa (72,22 %) tidak tuntas berarti ada peningkatan
kemampuan siswa dalam hasil belajar siswa. Meskipun sudah 50 %
lebih siswa yang tuntas dalam mengikuti tes formatif pada siklus II
akan tetapi nilai yang diperoleh belum cukup memuaskan sehingga
perlu diadakan siklus III.
3. Siklus III
Dari pengamatan yang dilakukan terhadap perhatian siswa
kelas IV MI Al-Ittihad Semowo, Kec. Pabelan, Kab. Semarang Tahun
2015 selama pelaksanaan pada siklus III, maka diperoleh data sebagai
berikut :
Adapun dari hasil tes formatif pada siklus III ini,
didapatkan hasil sebagaimana terdapat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.5
Hasil tes formatif pada siklus III
No Nama Nilai
Kriteria Ketuntasan
Minimal
Sekolah Nasional
1 Siswa A 80 √ √
2 Siswa B 76 √ √
3 Siswa C 68 √ -
4 Siswa D 76 √ √
5 Siswa E 68 √ -
6 Siswa F 76 √ √
109
7 Siswa G 68 √ -
8 Siswa H 76 √ √
9 Siswa I 68 √ -
10 Siswa J 72 √ √
11 Siswa K 76 √ √
12 Siswa L 76 √ √
13 Siswa M 76 √ √
14 Siswa N 68 √ -
15 Siswa O 58 - -
16 Siswa P 80 √ √
17 Siswa Q 62 - -
18 Siswa R 80 √ √
Rata-rata 1304 72,44
Catatan : KKM Sekolah: 65, KKM Nasional : 75
Tabel 4.6
Rekapitulasi Ketuntasan Siklus I
Ketuntasan
KKM
Tuntas Tidak Tuntas
KKM Individu 16 siswa
(88,89 %)
2 siswa
(11,11 %)
110
KKM Nasional 10 siswa
(55,56 %)
8 siswa
(44,44 %)
Nilai Rata-rata 72,44
Pada siklus III hampir semua siswa fokus dan
memperhatikan materi pembelajaran yang disampaikan guru, hal
ini dikarenakan guru mempersiapkan pembelajaran menggunakan
teknik mind mapping secara maksimal. Selain itu pembelajaran
menggunakan teknik mind mapping yang dilaksanakan pada siklus
III sudah tidak asing bagi siswa. Hal itu dapat dilihat dari
pengamatan guru kolaborator yang mengamati perhatian siswa
dalam mengikuti pembelajaran. Dari pengamatan diperoleh bahwa
dari 18 siswa, 16 siswa (88,89 %) tuntas dan 2 siswa (11,11 %)
tidak tuntas dalam KKM sekolah. Sedangakan untuk KKM
Nasional hasil belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan siswa
dalam menyelesaikan soal, terbukti dari 18 siswa, 10 siswa
(55,56%) tuntas dan 8 siswa (44,44%) tidak tuntas. Berarti ada
peningkatan yang signifikan kemampuan siswa terhadap prestasi
belajar dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan
menggunakan teknik mind mapping.
Dari hasil pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal kelas
yaitu 88,89 % > 85 % target KKM kelas. Maka dapat disimpulkan
bahwa penelitian ini dinyatakan berhasil.
111
Setelah adanya pengamatan dalam pembelajaran pada
siklus III didapatkan hasil sebagai berikut :
a. Siswa sudah terbiasa belajar dengan teknik mind mapping
b. Sebagian besar siswa sudah fokus mengikuti intruksi yang
disampaikan guru
c. Sebagian besar siswa sudah benar dalam menjawab soal-soal tes
formatif
d. Guru tidak lagi menjelaskan mengenai pembelajaran dengan teknik
mind mapping kepada siswa sehingga hanya fokus terhadap materi
yang akan diberikan kepada siswa.
Secara garis besar pelaksanaan siklus III sudah berjalan baik.
Dari hasil prestasi belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan siswa
dalam menyelesaikan soal, terbukti dari 18 siswa, 16 siswa (88,89 %)
tuntas dan 2 siswa (11,11 %) tidak tuntas dalam KKM sekolah.
Sedangakan untuk KKM Nasional hasil belajar siswa terjadi
peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal, terbukti
dari 18 siswa, 10 siswa (55,56%) tuntas dan 8 siswa (44,44%) tidak
tuntas, berarti ada peningkatan yang signifikan kemampuan siswa
dalam prestasi belajar siswa Ilmu Pengetahuan Sosial dengan
menggunakan teknik mind mapping. Pada siklus III ini sudah
dikatakan berhasil baik dilihat dari segi perhatian siswa maupun dari
tingkat pemahaman siswa.
112
B. Pembahasan
1. Hasil rekapitulasi
Dari hasil penelitian tersebut dapat kita lihat dalam rekapitulasi berikut
ini :
a. Hasil rekapitulasi prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
dengan menggunakan teknik mind mapping.
Tabel 4.7
Hasil rekapitulasi tentang prestasi belajar siswa berdasarkan
KKM Sekolah
Pelaksanaan
Ketuntasan
Siklus I
Siklus II
Siklus III
Tuntas 5 siswa
(27,78 %)
10 siswa
(55,56 %)
16 siswa
(88,89 %)
Tidak tuntas 13 siswa
(72,22 %)
8 siswa
(44,44%)
2 siswa
(11,11%)
b. Hasil rekapitulasi prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
dengan menggunakan teknik mind mapping.
Tabel 4.8
Hasil rekapitulasi tentang prestasi belajar siswa berdasarkan
KKM Nasional
113
Pelaksanaan
Ketuntasan
Siklus I
Siklus II
Siklus III
Tuntas 1 siswa
(5,56 %)
5 siswa
(27,78 %)
10 siswa
(55,56 %)
Tidak tuntas 17 siswa
(72,22%)
13 siswa
(72,22%)
8 siswa
(44,44%)
3 Kondisi awal
Dari hasil pengamatan kami, ternyata pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial Al-Ittihad Semowo, Pabelan, Kab. Semarang
Tahun 2015 sebelumnya hanya menggunakan metode ceramah. Hal ini
menjadi salah satu faktor penyebab kenapa prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran di madrasah tersebut rendah, prestasi belajarnya pun
juga kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah
ditentukan.
4 Kondisi akhir
Setelah diadakan pembelajaran IPS dengan penerapan teknik
mind mapping di MI Al-Ittihad Semowo, Pabelan, Kab. Semarang
tahun 2015 dapat kita lihat ternyata perhatian siswa dalam mengikuti
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial cukup tinggi, meskipun pada
awalnya (Siklus I) hanya beberapa siswa saja yang memperhatikan dan
prestasi belajar pada saat test formatif juga masih kurang dari KKM
114
yang telah ditentukan, itu dikarenakan teknik pembelajaran yang baru
mereka kenal.
Akan tetapi setelah diadakannya siklus II presatsi belajar siswa
dalam mengikuti pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial sudah mulai
terlihat, hal ini dapat dilihat sudah dari terbukti dari 18 siswa, 10 siswa
(55,56%) tuntas dan 8 siswa (44,44 %) tidak tuntas dalam KKM
sekolah. Sedangakan untuk KKM Nasional hasil belajar siswa terjadi
peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal, terbukti
dari 18 siswa, 5 siswa (27,78 %) tuntas dan 13 siswa (72,22 %) tidak
tuntas berarti ada berarti ada peningkatan kemampuan siswa dalam
hasil belajar siswa. Meskipun sudah 50 % lebih siswa yang tuntas
dalam mengikuti tes formatif mengikuti pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial dengan penerapan teknik mind mapping. Hal ini dikarenakan
guru telah mengadakan sosialisasi terhadap siswa sebelum
pembelajaran dimulai. Bahwa pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
dimulai dengan penerapan teknik mind mapping akan mempermudah
siswa dalam menangkap materi pembelajaran. Tingkat prestasi belajar
siswapun mulai meningkat, hal ini terlihat dari hasil tes formatif yang
telah dilakukan, lebih dari 50 % siswa tuntas dalam belajar.
Pada siklus III siswa sudah terbiasa dengan pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial dengan menggunakan teknik mind mapping,
sehingga guru hanya fokus terhadap materi yang akan disampaikan
kepada siswa. Sebagian besar siswa fokus dalam mengikuti
115
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial hanya beberapa siswa yang
masih bercanda dan main-main dengan teman.
Dari 18 siswa 16 siswa (88,89%) tuntas dan 2 siswa (11,11 %)
tidak tuntas dalam KKM sekolah. Sedangakan untuk KKM Nasional
hasil belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal, terbukti dari 18 siswa, 10 siswa (55,56%) tuntas
dan 8 siswa (44,44%) tidak tuntas, sudah memperoleh nilai sesuai
dengan KKM yang telah ditentukan. Hal ini menunjukkan bahwa
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan teknik
mind mapping berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa dalam
mengikuti pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
116
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul
Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Pokok
Bahasan Sumber Daya Alam Melalui Teknik Mind Mapping Pada
Kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Semowo, Kecamatan Pabelan,
Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2014/2015 dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial melalui teknik mind
mapping adalah sebagai berikut :
1. Penggunaan teknik mind mapping dapat meningkatkan prestasi
belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Pokok Bahasan Sumber
Daya Alam Pada Kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Semowo,
Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang Tahun Ajaran
2014/2015. Hal ini dapat dilihat dari ketuntasan belajar dan nilai
rata-rata yang dicapai siswa. Jumlah siswa yang mencapai nilai
KKM individu pada pra siklus (sebelum menggunakan teknik mind
mapping ) sebanyak 4 siswa (22,22 %), setelah menggunakan
teknik mind mapping yaitu pada siklus I sebanyak 5 siswa
(27,78%), siklus II sebanyak 10 siswa (55,56%), dan siklus III 16
siswa (88,89%). Sedangkan jumlah siswa yang mencapai nilai
KKM nasional/ideal pada pra siklus sebanyak 0 siswa (100%),
setelah menggunakan teknik mind mapping yaitu : pada siklus I
117
sebanyak 1 siswa (5,56%), pada siklus II sebanyak 5 siswa
(27,78%), dan siklus III sebanyak 10 siswa (55,56%). Dengan
pencapaian nilai rata-rata kelas pada pra siklus adalah 54, pada
siklus I meningkat menjadi 57, dan pada siklus II juga meningkat
menjadi 64,78, serta pada siklus III menjadi nilai rata-ratanya
meningkat menjadi 72,44. Jadi terjadi peningkatan di setiap siklus
baik dari banyaknya siswa yang tuntas mencapai KKM yang telah
ditentukan maupun nilai rata-rata kelas.
2. Penggunaan teknik mind mapping dapat meningkatkan target
pencapaian KKM Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Pokok Bahasan
Sumber Daya Alam Pada Kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah
Semowo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang Tahun Ajaran
2014/2015. Hal ini dapat dilihat dari ketuntasan siswa dalam
mencapai KKM individu/kelas. Sebanyak 16 siswa (88,89%) dari
total 18 siswa dapat mencapai KKM individu/kelas, itu
membuktikan bahwa pembelajaran IPS pokok bahasan sumber
daya alam dengan menggunakan teknik mind mapping pada siswa
kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Semowo dinyatakan berhasil, karena
memenuhi standar keberhasilan pembelajaran yakni lebih dari 85%
dari total siswa mencapai KKM individu/kelas.
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial melalui teknik mind
118
mapping dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV MI
Al-Ittihad Semowo, Pabelan, Kab.Semarang tahun 2015
B. Saran
1. Bagi siswa
a. Siswa hendaknya lebih aktif dalam proses pembelajaran supaya
lebih paham terhadap materi yang disamapaikan.
b. Berusaha meningkatkan belajar agar penguasaan materi
menjadi lebih baik.
2. Bagi Guru
a. Guru perlu berupaya mencari solusi terhadap permasalahan
yang dihadapi saat pembelajaran, salah satunya dengan
menerapkan teknik mind mapping , metode maupun media
pembelajaran yang menarik dan inovatif yang dapat
mengaktifkan serta menumbuhkan minat belajar siswa.
b. Sebelum melaksanakan pembelajaran, sebaiknya guru
menyiapkan segala kebutuhan yang diperlukan baik itu teknik,
metode dan media pembelajaran dengan sebaik-baiknya.
c. Penggunaan teknik mind mapping telah terbukti dapat
meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) pokok bahasan sumber daya alam pada siswa kelas
IV Madrasah Ibtidaiyah Semowo, Kecamatan Pabelan,
119
Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2014/2015 sehingga perlu
dikembangkan penggunaanya pada mata pelajaran lain.
3. Bagi Sekolah
a. Hendaknya pihak sekolah selalu memberi motivasi kepada
guru, agar selalu aktif dan kreatif meningkatkan kualitas
pembelajaran.
b. Pihak sekolah hendaknya mendorong guru agar menggunakan
metode maupun media pembelajaran yang bervariasi dalam
kegiatan belajar mengajar.
120
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 1988. Evaluasi Instruksional. Bandung: Remaja Karya CV
Arikunto, Suharsimi dkk . 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi
Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Bumi
Aksara
Buzan, Tony. 2005. How to Mind Map. Jakarta PT Gramedia Utama Pustaka.
Buzan, Tony. 2013. Buku Pintar Mind Map. Jakarta PT Gramedia Utama
Pustaka
Departemen Agama. 2004. Standar Kompetensi Madrasah Ibtidiyah. Jakarta :
Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam
Dimyati dan Mudjiono, 2002. Belajar dan Pembelajaran .Jakarta : PT. Rineka
cipta.
Dinas Pendidikan Nasional. 2008. Buku Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Kelas IV (Empat) Semester 1dan 2 Tingkat Dasar (SD) / Madrasah
Ibtidaiyah (MI). Jakarta.
121
Djamarah, Syaiful Bahri 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta : PT Rineka Cipta.
Hisnu P, Tantya. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 : untuk SD/MI kelas IV.
Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
http://mahmudah.wordpress.com/2009/12/01/pembelajaran-berbasis-peta-pikiran-
mind-mapping/ diakses pada tanggal 27 desember 2014 pukul 14.05 WIB
http://repository.upi.edu/operator/upload/s_pgsd_0908190_chapter2.pdf diakses
pada tanggal 27 desember 2014 pukul 20 januari 2014 pukul 08.16 WIB
Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Kelas Sebagai Pengembangan
Profesi Guru. Jakarta : PT Rajawali Press
Maslikhah. 2013. Melejitkan Kemahiran Menulis Karya Ilmiah Bagi Mahasiswa.
Yogyakarta: Trust Media.
Modul Orientasi Pembekalan CPNS. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Biro
Kepegawaian Sekretariat Jendral Depag RI.
Rasimin. 2012. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Teori – Aplikasi. Yogyakarta
: Trust Media Publishing.
Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Silberman, Mel. 2009. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta : Pustaka Insan Madani.
122
Slameto. 1991. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : PT.
Rineka cipta
Sriyanti, Lilik. 2009. Teori-teori Belajar . Salatiga : STAIN Salatiga Press
Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT
Remaja Rosdakaya
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Suyono dan Hariyanto. 2014. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep
Dasar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Winkel, W.S SJ, M. Sc. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Grasindo
Zuriah, Nurul. 2009 Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi.
Jakarta : PT Bumi Aksara.
123
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) PRA SIKLUS
SEKOLAH : Madrasah Ibtidaiyah Al-Ittihad
MATA PELAJARAN : IPS
KELAS/SEMESTER : IV/II
ALOKASI WAKTU : 2x35 Menit
A. STANDAR KOMPETENSI
Peserta didik mampu memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman
suku bangsa dilingkungan kabupaten dan provinsi.
B. KOMPETENSI DASAR
1.1 Mengetahui kenampakan alam di lingkungan kabupaten/ kota dan
provinsi serta hubungan dengan keragaman sosial dan budaya.
C. INDIKATOR
1. Menjelaskan Gejala-gejala alam
2. Menjelaskan penyebab gejala-gejala alam
3. Menjelaskan cara mencegah gejala-gejala alam
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Dengan penjelasan dari guru dan membaca buku siswa dapat
mendefinisikan Gejala-gejala alam
b. Dengan penjelasan dari guru dan membaca buku siswa dapat Siswa dapat
Menjelaskan penyebab gejala-gejala alam
c. Dengan mendengarkan siswa dapat Menjelaskan cara mencegah gejala-
gejala alam
Karakter siswa yang diharapkan: Percaya diri
Tanggung jawab
Perhatian
124
Toleransi
D. MATERI AJAR
Gejala-gejala Alam
1. Gempa bumi
Salah satu peristiwa alam yang bisa terjadi sewaktu-waktu adalah
gempa bumi. Apa yang menyebabkan terjadinya gempa bumi. Apa yang
menyebabkan terjadinya gempa bumi ?. Gempa bumi bisa disebabkan oleh
aktivitas gunung berapi. Namanya gempa vulkanik. Gempa bumi juga bisa
disebabkan oleh pergeseran lempeng bumi. Namanya gempa tektonik.
Gempa bumi dapat menyebabkan banyak kerusakan. Rumah-
rumah dan bangunan bisa hancur. Gempa bumi menyebabkan orang
kehilangan harta benda. Gempa bumi juga membuat orang meninggal
karena tertimbun reruntuhan bangunan.
2. Gunung meletus
Gunung api yang masih aktif bisa meletus sewaktu-waktu. Ketika
meletus, gunung api mengeluarkan magma, batu-batuan, kerikil, abu, dan
gas. Magma adalah cairan sangat panas yang terdapat di perut bumi.
Magma yang keluar dari perut bumi disebut lava. Batu-batu besar yang
dimuntahkan gunung berapi terbentuk dari lava yang membeku. Kerikil
yang dimuntahkan ketika gunung api meletus disebut lapili. Muntahan
gunung api yang paling kecil adalah abu halus. Debu ini melayang-layang
di udara membentuk awan panas. Awan panas ini bisa memusnahkan
semua makhluk hidup yang dilewatinya.
3. Banjir
Banjir biasanya terjadi pada musim hujan. Banjir adalah air yang
mengalir dan meluap dalam jumlah yang sangat besar. Banjir dapat
menggenangi daerah-daerah yang dilaluinya. Hujan deras terus menerus
biasanya akan diikuti bencana banjir. Lahan hutan digunduli juga dapat
menyebabkan banjir. Pepohonan dihutan menahan air hujan dan
125
membantu meresapkan ketanah. Karena hutan suddah gundul, air hujan
tidak tertahan dan meresap ke tanah. Akhirnya air hujan akan meluap.
Karena itu, kita harus menjaga hutan, lereng gunung dan gunung supaya
tidak menjadi gundul.
Banjir juga dapat disebabkan oleh kebiasaan buruk manusia.
Misalnya, kebiasaan membuang sampah ke sungai dan ke selokan air.
Samapah tersebut menyumabat aliran air. Akibatnya, air meluap dari
sungai atau selokan dan menggenangi pemukiman penduduk. Kita harus
membiasakan diri untuk menaruh sampah pada tempatnya. Jangan
membuang sampah ke sungai atau selokan air.
Di Indonesia hampir setiap tahun terjadi banjir. Penyebabnya
adalah semakin berkurangnya lahan hutan. Penebangan liar menyebabkan
banyak hutan di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan papua
semakin berkurang. Kalau tidak dicegah, suatu saat hutan di Indonesia
akan habis. Kalau hutan habis, warga Indonesia akan susah karena akan
terus ditimpa bencana alam seperti banjir, tanah lonsor, dan sebagainya.
4. Kekurangan air bersih
Selain gempa bumi, gunung meletus, dan banjir, peristiwa alam
yang mengancam kehidupan manusia adalah semakin berkurangnya
persediaan air bersih. Mengapa kekurangan air bersih menjadi bencana ?
apa pengaruhnya bagi kehidupan masyarakat diantaranya adalah :
1. Orang semakin sulit untuk mendpatkan air bersih
2. Untuk mendapatkan air bersih orang harus membeli air dari
pedagang air.
3. Banyak penduduk terserang penyakit karena mereka meminum,
memasak, dan mandi memakai air yang tercemar.
E. METODE PEMBELAJARAN
Metode ceramah, Metode tanya jawab
F . LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
a. Kegiatan pendahuluan
126
1. Guru memberikan salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan
„basmalah‟
2. Guru menanyakan kabar siswa
3. Guru melakukan presensi siswa
4. Guru menyampaikan topik pembelajaran
5. Guru memotivasi dan mengajak siswa untuk berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran.
b. Kegiatan inti
1) Kegiatan awal (5 menit), antara lain :
Apersepsi
i) Guru mengecek kesiapan dan menata tempat duduk siswa
j) Guru menanyakan keadaan siswa
k) Guru menuliskan materi Menjelaskan gejala-gejala alam
l) Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik yang
berkaitan dengan materi yang dilibatkan dalam kehidupan
sehari-hari.
4) Kegiatan Inti (60 menit), antara lain :
Eksplorasi
e) Guru menjelaskan materi gejala-gejala alam
f) Guru meminta siswa membaca materi tentang gejala-gejala
alam
g) Guru melakukan tanya jawab mengenai gejala-gejala alam
Elaborasi
d) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya.
127
e) Siswa diminta untuk membuat rangkuman tentang gejala-
gejala alam
Konfirmasi
d) Guru memberikan evaluasi kepada siswa
e) Guru bersama siswa menyimpulkan gejala-gejala alam
f) Siswa disuruh mencatat tentang materi gejala-gejala alam
5) Kegiatan Akhir (5 menit), antara lain :
e. Guru memberikan soal evalusai untuk dikerjakan sebagai
evaluasi kemampuan dan pemahaman siswa
f. Siswa mengumpulkan soal evaluasi Guru mengajak siswa
membaca hamdalah bersama-sama
g. Guru mengucapkan salam
G. SUMBER BELAJAR dan MEDIA PEMBELAJARAN
Sumber belajar
Buku Paket : Hisnu, Tantya 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk
SD dan MI Kelas 4. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional
H. PENILAIAN
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik penilaian Bentuk Instrument
1. Mendefinisikan
gejala-gejala alam
Tes tertulis Pilihan Ganda dan
Uraian
128
2. Membedakan
kehidupn
Keragaman Sosial-
Budaya karena
Keragaman
Kenampakan Alam
Tes tertulis
Pilihan Ganda dan
Uraian
SOAL-SOAL EVALUASI
I.Pilihlah jawaban yang paling tepat !
1. Contoh perilaku yang menjaga lingkungan adalah...
a. Membuang sampah pada di tempat yang di sediakan
b. Membuang sampah ke selokan
c. Menebang phon di hutan secara liar.
d. Membuang limbah pabrik di sungai
2. Persediaan air bersih semakin berkuarang. Salah satu penyebabnya
adalah ....
a. Masyarakat rajin menanami lahan yang gundul
b. Orang-orang tidak menebangi pohon
c. Pohon-pohon dihutan habis ditebang
d. Masayarakat meninggalakan kebiasaan perladangan berpindah.
3. Gunung yang paling aktif dapaat menghasilkan barang-barang
tambang. Salah satunya adalah ...
a. Batu
b. Kayu
c. Jagung
d. Ikan
4. Gempa bumi yang disebabkan oleh letusan gunung berapi disebut
gempa ...
a. Tektonik
b. Runtuhan
c. Susulan
d. Vulkanik
5. Cairan sangat panas yang terdapat di perut bumi disebut ...
a. Lava
b. Lapili
c. Magma
d. Abu halus
6. Kerikil yang dimuntahkan ketika gunung api meletus disebut...
a. Lava
b. Lapili
129
c. Magma
d. Abu halus
7. Magma yang keluar dari perut bumi disebut ...
a. Lava
b. Lapili
c. Magma
d. Abu halus
8. Muntahan yang paling kecil disebut ....
a. Lava
b. Lapili
c. Magma
d. Abu halus
9. Yang menyebabkan banjir di Indonesia adalah ...
a. Lahan hutan yang digunduli
b. Menanam pohon-pohon di hutan
c. Membuang sampah pada tempatnya
d. Mendaur sampah kembali
10. Gunng berapi krakatau terletak di provinsi ...
a. Bali
b. Sumatera
c. Flores
d. Selat sunda
II. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar !
1. Sebutkan dan jelaskan dua macam gempa bumi !
2. Sebutkan 3 akibat yang ditimbulkan oleh bencana gempa bumi !
3. Sebutkan 3 macam yang dikeluarkan ketika gunung api meletus dan
jelaskan !
4. Sebutkan 3 macam penyebab banjir !
5. Sebutkan 3 pengaruh kekurangan air bersih bagi kehidupan
masyarakat.
kunci jawaban:
I.
1.a 6. b
2. c 7. a
3. a 8. d
4. a 9. a
5. c 10. d
II.
130
1. a. Gempa vulkanik adalah gempa yang disebabkan oleh aktivitas gunung
berapi.
b. Gempa tektonik adalah gempa yang gempa bumi yang disebabkan oleh
pergeseran lempeng bumi
2. 1. Rumah-rumah menjadi rusak dan hancur.
2. Bangunan gedung-gedung bisa hancur
3. Gempa bumi menyebabkan orang kehilangan harta benda
3. a. Magma adalah cairan yang sangat panas yang terdapat di perut bumi.
b.lava adalah magma yang keluar dari perut bumi.
c. lapili adalah kerikil yang dimuntahkan ketika gunung api meletus
4. a. Lahan yang gundul
b. penebangan liar
c. membuang samapah kesungai
5. a. Orang semakin sulit mendapatkan air bersih
b. untuk mendaptkan air bersih orang harus membeli air dari pedagang air.
c. banyak penduduk terserang penyakit karena mereka meminum,
memasak dan mandi memakai air yang tercemar.
Pedoman Penilaian :
Romawi 1, tiap nomor memiliki nilai 1
Romawi 2, tiap nomor memiliki nilai 3
Nilai = jumlah benar x 4
Nilai = (jika benar semua = 25 x 4 = 100
131
Pabelan, 3 November
2014
Mengetahui
Guru Kelas IV Peneliti
Abdul Majid Asy‟ari S.Pd.I Nur Hidayah
NIM:
11510071
Kepala Sekolah
Siti Khodijah S.Pd.I
NIP. 196904291997032001
132
Hasil Ulangan Harian
Hasil tes formatif pada prasiklus
No Nama Nilai
Kriteria Ketuntasan Minimal
Sekolah Nasional
1 Siswa A 72 √ √
2 Siswa B 68 √ -
3 Siswa C 42 - -
4 Siswa D 46 - -
5 Siswa E 58 - -
6 Siswa F 42 - -
7 Siswa G 52 - -
8 Siswa H 58 - √
9 Siswa I 52 - -
10 Siswa J 42 - -
11 Siswa K 68 √ -
12 Siswa L 58 - -
133
13 Siswa M 52 - √
14 Siswa N 42 - -
15 Siswa O 42 - -
16 Siswa P 64 - √
17 Siswa Q 46 - -
18 Siswa R 68 √ √
Rata-rata 972 54
Catatan :
a. KKM Sekolah : 65
b. KKM Nasional : 75
Keterangan :
KKM Sekolah :
a. Siswa yang tuntas : 4 siswa (22,22 %)
b. Siswa yang tidak tuntas : 14 siswa (77,78 %)
KKM Nasional :
a. Siswa yang tuntas : 0 siswa 0
b. Siswa yang tidak tuntas : 18 siswa 100 %
134
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SEKOLAH : Madrasah Ibtidaiyah Al-Ittihad
MATA PELAJARAN : IPS
KELAS/SEMESTER : IV/II
ALOKASI WAKTU : 2x35 Menit
F. STANDAR KOMPETENSI
Peserta didik mampu memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman
suku bangsa dilingkungan kabupaten dan provinsi.
G. KOMPETENSI DASAR
Mengetahui menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta
pemanfaatanya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat
H. INDIKATOR
4. Mendefinisikan pengertian Sumber Daya Alam
5. Menjelaskan macam-macam beserta contohnya Sumber Daya Alam
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
d. Dengan penjelasan dari guru dan membaca buku siswa dapat
mendefinisikan pengertian Sumber Daya Alam
e. Dengan penjelasan dari guru dan membaca buku siswa dapat Menjelaskan
macam-macam Sumber Daya Alam
f. Dengan teknik mind mapping siswa dapat mendefinisikan pengertian
Sumber Daya Alam
g. Dengan teknik mind mapping siswa dapat Menjelaskan macam-macam
Sumber Daya Alam
Karakter siswa yang diharapkan: Percaya diri
Tanggung jawab
Perhatian
135
Tekun
Mengahargai
J. MATERI AJAR
Sumber Daya Alam.
Sumber daya alam adalah semua kekayaan alam berupa benda mati
atau makhluk hidup yang berada di bumi. Manusia berusaha
memanfaatkan sumberdaya alam untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
1. Secara garis besar, sumber daya alam dibagi menjadi dua macam
yaitu sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan sumber daya
alam yang tidak dapat diperbaharui.
3) Sumber daya alam yang dapat diperbaharui yaitu : Sumber
daya alam itu tidak akan habis terpakai karena kita dapat
memperbaharuinya dengan cara memperbanyak atau
menggantinya dengan yang baru. Contohnya antara lain :
5. Tanah
Tanah adalah tempat kita semua berpijak. Kita dan
makhluk-makhluk hidup lainnya tinggal di atas tanah.
Jenis-jenis tanah antara lain :
d) Tanah vulkanik berasal dari endapan abu letusan
gunung berapi berupa abu dan lava.
e) Tanah humus yaitu Daun-daun jatuh ke tanah kemudian
membusuk. Setelah membusuk dedaunan itu bercampur
dengan tanah.
f) Tanah gambut yaitu Tanah gambut terbentuk dari
tumbuhan-tumbuhan rawa. Dan tidak subur untuk
pertanian.
6. Hutan
136
Kegunaan hutan adalah untuk menahan erosi, menyimpan
air, menyediakan kayu untuk bahan-bahan bangunan, dan
sebagai paru-paru lingkungan.
Penyebab kerusakan hutan adalah 1) penebangan hutan
secara liar, 2) kebakaran hutan yang terjadi pada musim
kemarau, 3) pembakaran hutan untuk membuat ladang.
7. Hewan
Ada hewan atau binatang liar dan hewan peliharaan.
Semuanya dapat diperbaharui.
8. Air
Air dapat diperbaharui karena mengalami siklus.
4. Air terkena sinar matahari dan menguap.
5. Uap air ini kemudian masuk bersentuhan dengan arus
udara, yang membawanya lebih tinggi ke atmosfer.
Setelah mencapai suhu dingin, uap air mengembun
membentuk awan, yang mengandung jutaan tetesan
kecil air.
6. Awan ini bergerak sepanjang dunia dan tumbuh
semakin besar mengumpulkan uap air lebih banyak
dalam perjalanan mereka. Ketika itu menjadi terlalu
berat untuk awan untuk menahan uap air lagi, mereka
meledak dan tetesan air jatuh kembali ke bumi dalam
bentuk hujan. Pada langkah terakhir, hujan atau salju
yang mencair mengalir kembali ke badan air seperti
sungai, danau, dan waduk.
b. Sementara itu, sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
adalah sumber daya alam yang tidak bisa kita hasilkan kembali
setelah kita menggunakannya. Misalnya bahan tambang seperti
batu bara, minyak bumi, emas, timah, dan bauksit.
137
c) Di Indonesia merupakan negara kaya akan sumber daya
alam di manfaatkan dalam kegiatan ekonomi seperti
pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, kerajinan,
jasa, pertambangan, perindustrian dan perdagangan.
d) Persediaan sumber daya alam lambat laun akan menipis
persediaannya. Oleh karena itu, cara melestarikan SDA
sebaiknya mengambil seperlunya saja, menjaga
keseimbangan lingkungan dan mencari bahan pengganti
lain.
d. Cara untuk menjaga kelestarian hutan adalah mengganti tanaman
tua dengan tananaman muda, mengadakan reboisasi mencegah
terjadinya kebakaran hutan, tidak menebang pohon sembarangan
dan mencegah perladangan berpindah.
e. Cara untuk menjaga kelestarian kekayaan air adalah menjaga
kelestarian hutan, menjaga kebersihan di lingkungan perairan,
tidak membuang sampah di sungai atau di laut, menghemat
pemakaian air dan menghindari menangkap ikan menggunakan
bom dan pukat harimau.
f. Sedangkan cara untuk menjaga kelestarian tanah adalah melakukan
pemupukan secara benar, tidak mencemari tanah dengan sampah-
sampah plastik, menanam beberapa jenis tanaman secara bergiliran
dan tidak menebang semua pohon-pohon besar.
4) Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui yaitu sumber
daya alam yang dapat habis. Contohnya adalah tambang. Bahan
tambang dibagi menjadi tiga kelompok yaitu tambang mineral
logam, mineral bukan logam, dan sumber tenaga (energi).
d. Bahan tambang mineral logam
Bahan tambang mineral logam adalah bahan tambang yang
berwujud bijih. Contoh bijih besi, nikel, emas, tembaga,
dan timah.
138
Mineral logam dibagi menjadi 2 logam murni dan logam
campuran.
3. Logam murni contohnya : emas, timah, seng dan
alumunium murni.
4. Bahan tambang tidak murni yaitu campuran tembaga,
timah, dan seng pada proses pembuatan kapal.
e. Bahan tambang mineral bukan logam
Contoh bahan tambang bukan logam adalah batu kapur,
belerang, pasir, kaolin, asbes, mika, tanah liat, dan intan.
f. Bahan tambang sumber tenaga (energi)
Contoh bahan tambang sumber energi : minyak tanah dan
gas.
Contoh sumber tenaga (energi) : minyak bumi, gas alam,
dan batu bara.
d. Contoh produk minyak bumi : minyak tanah, solar,
pelumas, ter, dan bensin
e. Gas alam digunakan untuk membuat bahan bakar gas.
f. Batu bara digunakan untuk bahan bakar kereta api,
kapal laut, dan pembangkit listrik.
K. METODE PEMBELAJARAN
1. Metode ceramah
2. Metode tanya jawab
3. Metode Demonstrasi
4. Teknik Mind Mapping
L. LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
c. Kegiatan pendahuluan
6. Guru memberikan salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan
„basmalah‟
7. Guru menanyakan kabar siswa
8. Guru melakukan presensi siswa
139
9. Guru menyampaikan topik pembelajaran
10. Guru memotivasi dan mengajak siswa untuk berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran.
d. Kegiatan inti
2) Kegiatan awal (5 menit), antara lain :
Apersepsi
m) Guru mengecek kesiapan dan menata tempat duduk siswa
n) Guru menanyakan keadaan siswa
o) Guru menuliskan materi yang akan dicapai
p) Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik yang
berkaitan dengan materi sumber daya alam yang dilibatkan
dalam kehidupan sehari-hari.
6) Kegiatan Inti (60 menit), antara lain :
Eksplorasi
h) Guru memberi kesempatan siswa untuk mendefinisikan
pengertian sumber daya alam yang siswa ketahui.
i) Guru meminta siswa membaca materi tentang macam-
macam sumber daya alam
j) Guru melakukan tanya jawab mengenai macam-macam
sumber daya alam.
k) Guru menjelaskan materi macam-macam sumber daya alam
menggunakan mind mapping.
Elaborasi
f) Guru mengajarkan tata cara membuat mind mapping
kepada siswa
140
g) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya.
h) Siswa diminta untuk membuat mind mapping materi
sumber daya alam
Konfirmasi
g) Guru memberikan evaluasi kepada siswa
h) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pemanfaatan
sumber daya alam dengan mind mapping tersebut
i) Siswa disuruh mencatat tentang materi yang telah
disimpulkan
7) Kegiatan Akhir (5 menit), antara lain :
h. Guru memberikan soal post test untuk dikerjakan sebagai
evaluasi kemampuan dan pemahaman siswa
i. Siswa mengumpulkan soal post test
j. Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama
k. Guru mengucapkan salam
F. SUMBER BELAJAR dan MEDIA PEMBELAJARAN
1. Sumber belajar
Buku Paket : Hisnu, Tantya 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk
SD dan MI Kelas 4. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional
2. Media
Kertas asturo
Spidol warna-warni
141
Gambar
M. PENILAIAN
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik penilaian Bentuk Instrument
3. Mendefinisikan
pengertian Sumber
Daya Alam
Tugas individu
Tes tertulis
Pilihan Ganda dan
Uraian
4. Menjelaskan
macam-macam
beserta contohnya
Sumber Daya
Alam
Tugas individu
Tes tertulis
Pilihan Ganda dan
Uraian
SOAL-SOAL EVALUASI
I.Pilihlah jawaban yang paling tepat !
11. Semua kekayaan alam berupa benda mati atau makhluk hidup yang
berada di bumi disebut ...
a. sumber daya alam
b. sumber daya matahari
c. sumber daya tanah
d. sumber daya batuan
12. Menurut sifatnya, sumber daya alam digolongkan menjadi dua, yaitu
kekayaan alam ...
a. yang dapat dibeli dan dikembalikan
b. yang dapat diperbaharui dan tak dapat diperbaharui
c. yang dapat di gali dan tak dapat digali
d. yang dapat dijual dan tak dapat dijual
13. Contoh kekayaan yang dapat diperbaharui adalah...
a. tanah c. air
b. hutan d. a, b, dan c semua benar
14. Ada bermacam-macam tanah. Tanah yang berasal dari endapan abu
gunung api disebut ....
a.tanah vulkanik c. tanah humus
b.tanah mekanik d. tanah gambut
142
15. Tanah yang telah bercampur dengan daun-daunan yang membusuk
disebut tanah ....
a.humus c. gambut
b.pasir d. campur daun
16. Contoh kekayaan alam yang tidak dapat diperbaharui adalah ...
a.hutan c. air
b.bahan tambang d. tanah
17. Ada tiga macam bahan tambang sumber tenaga. Berikut ini yang
termasuk bahan tambang sumber tenaga adalah ...
a.batu apung c. batu bara
b.batu bata d. batu kali
18. Bahan tambang yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar kompor
adalah ...
a.gas alam c. timah
b.tembaga d. kaolin
19. Penyebab kerusakan hutan di Indonesia adalah ....
a.adanya reboisasi atau penghijauan
b.adanya pohon-pohon yang dirawat
c.adanya perlindungan hutan
d.adanya pembakaran hutan untuk membuat ladang
20. Salah satu cara menjaga kelestarian hutan adalah ....
a.Melakukan perladangan berpindah
b.Melakukan penghijauan atau reboisasi
c.Menebang pohon-pohon untuk dijadikan kayu
d.Membakar hutan untuk lahan pertanian.
II. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar !
6. Apa yang dimaksud dengan sumber daya alam ?
7. Apa yang dimaksud dengan sumber daya alam yang dapat diperbarui ?
sebutkan 3 contoh !
8. Mengapa hewan termasuk sumber daya alam yang dapat diperbarui ?
sebutkan 3 hewan yangdapat diperbaharui !
9. Apa yang dimaksud dengan sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui ? sebutkan 3 contoh !
10. Jelaskan istilah-istilah berikut :
a. tanah vulkanik
b. tanah humus
c. tanah gambut
kunci jawaban:
N. 1.a 6. b
2.b 7. c
3. d 8. a
4. a 9. d
143
5. a 10. b
II.
4. Sumber daya alam adalah semua kekayaan alam berupa benda mati atau
makhlukhidup yang berada di bumi.
5. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui yaitu : Sumber daya alam itu
tidak akan habis terpakai karena kita dapat memperbaharuinya dengan cara
memperbanyak atau menggantinya dengan yang baru.
Contohnya air, tanah, hewan.
6. Karena hewan dapat berkembangbiak. Contohnya adaalah sapi, kambing,
ayam
7. sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah sumber daya alam
yang tidak bisa kita hasilkan kembali setelah kita menggunakannya.
Misalnya bahan tambang seperti batu bara, minyak bumi, dan emas.
8. a. Tanah vulkanik berasal dari endapan abu letusan gunung berapi berupa
abu dan lava.
b. Tanah humus yaitu Daun-daun jatuh ke tanah kemudian membusuk.
Setelah membusuk dedaunan itu bercampur dengan tanah.
c. Tanah gambut yaitu Tanah gambut terbentuk dari tumbuhan-tumbuhan
rawa.
Pedoman Penilaian :
Romawi 1, tiap nomor memiliki nilai 1
Romawi 2, tiap nomor memiliki nilai 3
Nilai = jumlah benar x 4
Nilai = (jika benar semua = 25 x 4 = 100
144
Pabelan, 5 Januari 2015
Mengetahui
Guru Kelas IV Peneliti
Majid Nur Hidayah
NIM: 11510071
Kepala Sekolah
Siti Khodijah S.Pd.I
NIP. 196904291997032001
145
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SEKOLAH : Madrasah Ibtidaiyah Al-Ittihad
MATA PELAJARAN : IPS
KELAS/SEMESTER : IV/II
ALOKASI WAKTU : 2x35 Menit
A. STANDAR KOMPETENSI
Peserta didik mampu memahami sejarah, kenampakan alam, dan
keragaman suku bangsa dilingkungan kabupaten dan provinsi.
B. KOMPETENSI DASAR
Mengetahui menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam
serta pemanfaatanya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat
C. INDIKATOR
a. Menjelaskan manfaat sumber daya alam tanah
b. Menjelaskan manfaat sumber daya alam air
c. Menjelaskan manfaat sumber daya alam hutan
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Dengan penjelasan dari guru, membaca buku dan teknik mind mapping
siswa dapat Menjelaskan manfaat sumber daya alam tanah
b. Dengan penjelasan dari guru, membaca dan teknik mind mapping buku
siswa dapat Menjelaskan manfaat sumber daya alam air
c. Dengan penjelasan dari guru, membaca buku dan teknik mind mapping
siswa dapat Menjelaskan manfaat sumber daya alam hutan
Karakter siswa yang diharapkan:
Percaya diri
Tanggung jawab
146
Perhatian
Tekun
Mengahargai
E. MATERI AJAR
1. Memanfaatkan sumber daya alam tanah
e. Usaha pertanian
Macam-macam pertanian yaitu pertanian padi, ubi kayu, palawija dan
sayur-sayuran. Hasil pertanian yang diolah adalah
d) Jagung dapat diolah menjadi pakan ternak dan bermacam-macam
makanan kecil.
e) Kacang kedelai dapat diolah menjadi tahu, tempe, kecap dan susu
f) Ubi kayu dapat diolah menjadi makanan ringan seperti keripik
f. Usaha perkebunan
Hasil perkebunan di Indonesia antara lain :
e) Kelapa sawit dioalah menjadi minyak goreng.
f) Kopi, teh, dan coklat untuk bahan baku pembuatan minuman.
g) Karet membuat bahan baku pembuat ban
h) Tebu menjadi bahan baku pembuatan gula pasir.
g. Usaha Peternakan
d) Sapi, kerbau, kambing, menghasilkan dagingnya untuk
dikonsumsi dan sumber protein hewani.
e) Ayam menghasilkan daging dan telur.
f) Ulat sutera menghasilkan bahan baku pembuatan kain sutera.
h. Usaha Industri
d) Industri dengan bahan baku tanah pembuatan genting.
e) Industri dengan bahan baku tanah pembuatan batu bata
f) Industri dengan bahan baku tanah pembuatan gerabah
2. Memanfaatkan sumber daya alam air
f. Menangkap ikan yang hidup di air secara alami.
g. Membudidayakan rumput laut menjadi bahan baku makanan dan obat
147
h. Memelihara ikan udang dan ikan di kolam, empang, tambak.
i. Mengembangkan wisata air yaitu selancar, arum jeram dan menyelam.
j. Menjadikan air sebagai sarana transportasi dan PLTA.
3. Memanfaatkan sumber daya alam hutan
Manfaat hutan sebagai penyaring udara, menahan erosi, dan
membantu peresapan air. Hutan menjadi tempat tinggal bermacam-
macam hewan. Hutan mengahsilkan berbagai jenis kayu, bambu, dan
rotan. Kayu bisa diolah menjadi bahan bangunan, bahan mebel, dan
kertas. Bambu dan rotan menjadi bahan baku mebel dan industri
kerajinan.
F. METODE PEMBELAJARAN
2. Metode ceramah
3. Metode tanya jawab
4. Metode Demonstrasi
5. Teknik Mind Mapping
6. LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
a. Kegiatan pendahuluan
a) Guru memberikan salam dan memulai pelajaran dengan
mengucapkan „basmalah‟
b) Guru menanyakan kabar siswa
c) Guru melakukan presensi siswa
d) Guru menyampaikan topik pembelajaran
e) Guru memotivasi dan mengajak siswa untuk berpartisipasi aktif
dalam pembelajaran.
1. Kegiatan inti
3) Kegiatan awal (5 menit), antara lain :
Apersepsi
a) Guru mengecek kesiapan dan menata tempat duduk
siswa
b) Guru menanyakan keadaan siswa
148
c) Guru menuliskan materi yang akan dicapai
d) Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik
yang berkaitan dengan materi sumber daya alam yang
dilibatkan dalam kehidupan sehari-hari.
8) Kegiatan Inti (60 menit), antara lain :
4) Kegiatan awal (5 menit), antara lain :
Apersepsi
g) Guru mengucapkan salam
h) Guru melakukan presensi siswa
i) Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama
sebelum pelajaran dimulai.
j) Guru menata duduk siswa dengan baik
k) Guru menanyakan keadaan siswa
l) Guru mereview pelajaran yang disampaikan
sebelumnya.
5) Kegiatan inti (60 menit), antara lain :
Eksplorasi
d) Guru memberikan pertanyaan siswa tentang
pengertian sumber daya alam.
e) Guru memberikan kesempatan siswa untuk
menjelaskan pengertian sumber daya alam yang
siswa ketahui.
149
f) Guru mengajak siswa menuliskan manfaat sumber
daya alam yang diketahui siswa.
Elaborasi
e) Guru menjelaskan tentang pengertian sumber
daya alam dengan menggunakan mind mapping
f) Guru menjelaskan manfaat sumber daya alam
dengan menggunakan mind mapping.
g) Guru memberi kesempatan siswa untuk
membuat mind mapping di depan dan
menjelaskan manfaat sumber daya alam.
h) Guru menyebut satu persatu manfaat sumber
daya alam dan menjelaskannya dengan
menggunakan mind mapping.
Konfirmasi
c) Guru memberikan evaluasi kepada siswa
d) Guru guru bersama-sama dengan siswa
membuat rangkuman atau simpulan
pembelajaran.
6) Kegiatan akhir (5 menit), antara lain :
c) Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-
sama
d) Guru mengucapkan salam
150
F. SUMBER BELAJAR dan MEDIA PEMBELAJARAN
3. Sumber belajar
Buku Paket : Hisnu, Tantya 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk
SD dan MI Kelas 4. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional
4. Media
Kertas asturo
Spidol warna-warni
Gambar-gambar manfaat sumber daya alam (mind mapping)
7. PENILAIAN
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik penilaian Bentuk Instrument
a. Menjelaskan
manfaat sumber
daya alam tanah
Tugas individu
Tes tertulis
Pilihan Ganda dan
Uraian
b. Menjelaskan
manfaat sumber
daya alam air
Tugas individu
Tes tertulis
Pilihan Ganda dan
Uraian
c. Menjelaskan
manfaat sumber
daya alam hutan
Tugas individu
Tes tertulis
Pilihan Ganda dan
Uraian
151
SOAL-SOAL EVALUASI
I.Pilihlah jawaban yang paling tepat !
1. Tanah yang subur sangat cocok untuk usaha ...
a. Tambang
b. Rumah makan
c. Pertanian
d. peternakan
2. Tanaman palawija yang ada di Indonesia yaitu ...
a. Jagung, kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau
b. Kol, sawi, tomat
c. Kacang panjang, kangkung, dan bayam
d. Kopi, coklat, dan teh
3. Ubi kayu dapat diolah menjadi makanan ringan yaitu :
a. Keripik, getuk, dan tepung tapioka
b. Tahu, sayur, dan sambal
c. Minyak goreng dan margarin
d. Sirup, agar-agar dan tahu.
4. Pembuatan gula pasir bahan dasarnya adalah ...
a. Karet
b. Madu
c. Rosela
d. Tebu
5. Hasil perkebunan di Indonesia dapat berupa ...
a. Karet, kopi, kelapa sawit dan jagung
b. Kelapa sawit, karet, kopi, coklat dan tebu
c. Kol, wortel, bayam dan terong
d. Ikan, tahu, kol, coklat dan kelapa sawit.
6. Bahan baku pembuatan kain sutera adalah...
a. Kepompong kupu-kupu.
b. Katak hijau
c. Getah karet
d. Ulat sutera
7. Usaha yang dilakukan oleh nelayan adalah ...
a. Menangkap ikan yang hidup di air.
b. Membeli ikan yang masih segar
c. Menjual ikan hasil tangkapannya
d. Membuang ikan ke laut
8. Rumput laut, digunakan sebagai bahan dasar
a. Minuman dan sayuran
b. Makanan dan minuman
c. Masakan dan obat
d. Makanan dan obat-obatan.
9. Manfaat sumber daya alam hutan adalah untuk ...
a. Untuk daerah pertanian
152
b. Menyaring udara, menahan erosi dan peresapan air.
c. Dirusak dan dibakar
d. Menebang pohon sembarangan
10. Kayu dapat dimanfaatkan untuk ....
a. Bahan bangunan, bahan mebel dan kertas
b. Obat-obatan dan makanan
c. Dijual ke luar negeri
d. Karung dan keranjang.
II. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar !
1. Kacang kedelai dapat diolah kembali menjadi ...
a.
b.
c.
2. Tanah yang subur sangat cocok untuk daerah pertanian. Sebutkan 3 hasil
pertanian yang ada di Indonesia.
a.
b.
c.
3. Sebutkan 3 kerajinan yang terbuat dari bahan dasar bambu dan rotan !
4. Sebutkan 3 bahan baku yang dibuat untuk membuat minuman !
5. Sebutkan 3 manfaat sumber daya alam air !
Kunci jawaban :
Romawi I :
1. c
2. a
3. a
4. d
5. b
6. d
7. a
8. d
9. b
10. a
Romawi II
1. Tempe, tahu, dan susu kedelai
2. a.pertanian padi
b.pertanian ubi kayu
c. palawija dan sayur-sayuran
3. tas, tempat makan, lampion, tempat ikan pindang, keranjang dll
153
4. kopi, coklat dan teh
5. a. untuk mengairi sawah
b.untuk pembangkit listrik tenaga air
c. air sebagai sarana transportasi.
Pedoman Penilaian :
Romawi 1, tiap nomor memiliki nilai 1
Romawi 2, tiap nomor memiliki nilai 3
Nilai = jumlah benar x 4
Nilai = (jika benar semua = 25 x 4 = 100
Pabelan, 10 Januari 2015
Mengetahui
Guru Kelas IV Peneliti
Majid Nur Hidayah
NIM: 11510071
Kepala Sekolah
Siti Khodijah S.Pd.I
NIP. 196904291997032001
154
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SEKOLAH : Madrasah Ibtidaiyah Al-Ittihad
MATA PELAJARAN : IPS
KELAS/SEMESTER : IV/II
ALOKASI WAKTU : 2x35 Menit
A. STANDAR KOMPETENSI
Peserta didik mampu memahami sejarah, kenampakan alam, dan
keragaman suku bangsa dilingkungan kabupaten dan provinsi.
B. KOMPETENSI DASAR
Mengetahui menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam
serta pemanfaatanya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat
C. INDIKATOR
a. Menjelaskan cara-cara menjaga kelestarian hutan
b. Menjelaskan cara-cara menjaga kelestarian kekayaan air
c. Menjelaskan cara-cara menjaga kelestarian tanah
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Dengan penjelasan dari guru, membaca buku dan teknik mind mapping
siswa dapat Menjelaskan cara-cara menjaga kelestarian hutan
b. Dengan penjelasan dari guru, membaca dan teknik mind mapping buku
siswa dapat Menjelaskan cara-cara menjaga kelestarian kekayaan air
c. Dengan penjelasan dari guru, membaca buku dan teknik mind mapping
siswa dapat Menjelaskan cara-cara menjaga kelestarian tanah
Karakter siswa yang diharapkan:
155
Percaya diri
Tanggung jawab
Perhatian
Tekun
Mengahargai
8. MATERI AJAR
d. Cara-cara menjaga kelestarian hutan
6. Mengganti tanaman tua dengan tananaman muda
7. Mengadakan penghijauan atau reboisasi.
8. Mencegah terjadinya kebakaran hutan
9. Tidak menebang pohon sembarangan
10. Mencegah perladangan berpindah
e. Cara-cara menjaga kelestarian kekayaan air
6. Menjaga kelestarian hutan
7. Menjaga kebersihan di lingkungan perairan
8. Tidak membuang sampah ke sungai atau ke laut
9. Menghemat pemakaian air
10. Menghindari menangkap ikan menggunakan bom
f. Cara-cara menjaga kelestarian tanah
Tanah harus dipelihara supaya tetap subur dan tidak tandus dengan cara :
5. Melakukan pemupukan secara benar
6. Tidak mencemari tanah dengan sampah-sampah plastik
7. Menanam beberapa jenis tanaman secara bergiliran
8. Tidak menebang semua pohon-pohon besar.
9. METODE PEMBELAJARAN
1. Metode ceramah
2. Metode tanya jawab
3. Metode Demonstrasi
4. Teknik Mind Mapping
156
5. LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Kegiatan pendahuluan
a. Guru memberikan salam dan memulai pelajaran dengan
mengucapkan „basmalah‟
b. Guru menanyakan kabar siswa
c. Guru menyampaikan topik pembelajaran
d. Guru memotivasi dan mengajak siswa untuk berpartisipasi aktif
dalam pembelajaran.
4) Kegiatan awal (5 menit), antara lain :
Apersepsi
g) Guru mengucap salam
h) Guru menata duduk siswa dengan baik
i) Guru menanyakan keadaan siswa
j) Guru mereview pelajaran yang disampaikan
sebelumnya
5) Kegiatan inti (60 menit), antara lain :
Eksplorasi
e) Guru memberi pertanyaan siswa tentang pengertian
sumber daya alam dan manfaatnya
f) Guru memberi kesempatan siswa untuk
menjelaskan pengertian sumber daya alam
g) Guru mengajak siswa menyebutkan manfaat
sumber daya alam yang siswa ketahui.
157
h) Guru menjelaskan materi tambahan yaitu “Upaya
melestarikan Sumber Daya Alam” dengan teknik
mind mapping.
Elaborasi
f) Guru menyuruh siswa melihat catatan mind
mapping siswa
g) Guru menyuruh siswa menjelaskan tentang
pengertian sumber daya alam dengan
menggunakan mind mapping siswa
h) Guru menyuruh siswa menjelaskan manfaat
sumber daya alam yang ada dengan
menggunakan mind mapping siswa
i) Guru menyuruh siswa menyebut satu per satu
manfaat sumber daya alam yang ada dan
menjelaskannya dengan menggunakan mind
mapping siswa.
j) Guru menyuruh siswa membuat satu per satu
upaya melestarikan sumber daya alam yang ada
dan menjelaskannya dengan menggunakan mind
mapping.
Konfirmasi
c) Guru memberikan evaluasi kepada siswa
d) Siswa mengerjakan tes formatif
158
6) Kegiatan akhir (5 menit), antara lain :
e) Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-
sama
b) Guru mengucapkan salam
F. SUMBER BELAJAR dan MEDIA PEMBELAJARAN
5. Sumber belajar
Buku Paket : Hisnu, Tantya 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk
SD dan MI Kelas 4. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional
6. Media
Kertas asturo
Spidol warna-warni
Gambar-gambar manfaat sumber daya alam (mind mapping)
e. PENILAIAN
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik penilaian Bentuk Instrument
a. Menjelaskan cara-
cara menjaga
kelestarian hutan
Tugas individu
Tes tertulis
Pilihan Ganda dan
Uraian
b. Menjelaskan cara-
cara menjaga
kelestarian
kekayaan air
Tugas individu
Tes tertulis
Pilihan Ganda dan
Uraian
159
c. Menjelaskan cara-
cara menjaga
kelestarian tanah
Tugas individu
Tes tertulis
Pilihan Ganda dan
Uraian
SOAL-SOAL EVALUASI
I.Pilihlah jawaban yang paling tepat !
1. Tanah harus dipelihara supaya tetap...
a. Subur dan tandus
b. Tidak tandus dan subur
c. Subur dan berwarna merah
d. Bersih dan subur
2. Dalam menggunakan sumber daya alam, kita harus hati-hati agar ...
a. Tetap jumlahnya
b. Tetap aman
c. Tidak cepat habis dan rusak
d. Tidak banjir
3. Cara melestarikan hutan adalah dengan cara...
a. Penghijauan
b. Pembakaran hutan
c. Penebangan hutan
d. Membuang sampah di hutan
4. Cara menjaga kelestarian air adalah dengan cara...
a. Membuang sampah ke sungai dan laut.
b. Membuang limbah pabrik ke sungai
c. Menhemat pemakaian air
d. Melakukan pemupukan
5. Menjaga kebersihan di lingkungan sekitar rumah dapat berupa :
a. Kerja bakti membersihkan lingkungan kampung.
b. Gotong royong menggunduli hutan
c. Kerja bakti membakar hutan bersama
d. Gotong royong membuang sampah sembarangan.
6. Cara menjaga kelestarian hutan adalah ...
a. Mengganti tanaman tua dengan yang tua
b. Tanaman hutan diganti padi semuanya
c. Membangun gedung di hutan
d. Mengganti tanaman tua dengan tanaman yang muda.
7. Cara memelihara tanah supaya subur yaitu
a. Memupuk tanah dengan takaran yang banyak
160
b. Melakukan pemupukan secara benar
c. Membuang sampah-samaph plastik
d. Membuang air berwarna-warni ke sungai
8. Air dapat digunakan untuk PLTA, kepanjangan dari PLTA adalah
a. Pembangkit Listrik tenaga uap
b. Pembangkit Listrik tenaga angin
c. Pembangkit Listrik tenaga air
d. Pembangkit Listrik tenaga udara
9. Cara memanfaatkan tanah yang kosong adalah dengan cara ...
a. Menanami sayur-sayuran dan buah-buahan
b. Di biarkan tidak ditanami
c. Di beri pupuk yang banyak
d. Membuang sampah di tanah yang kosong
10. Penanman kembali lahan yang sudah gundul disebut...
a. Penanaman
b. Pemupukan
c. Penggundulan
d. penghijauan
II. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar !
1. Sebutkan 3 jenis-jenis tanah yang kamu ketahui !
2. Sebutkan 3 akibat membuang sampah sembarangan
3. Sebutkan 3 cara menjaga kelstarian hutan !
4. Sebutkan 3 cara menjaga kelestarian kekayaan air !
5. Sebutkan 3 cara menjaga kelestarian tanah !
Kunci jawaban
Romawi I :
1. a
2. c
3. a
4. c
5. a
6. d
7. b
8. c
9. a
10. d
Romawi II :
1. a. Tanah vulkanik berasal dari endapan abu letusan gunung berapi berupa
abu dan lava.
161
b. Tanah humus yaitu Daun-daun jatuh ke tanah kemudian membusuk.
Setelah membusuk dedaunan itu bercampur dengan tanah.
c. Tanah gambut yaitu Tanah gambut terbentuk dari tumbuhan-
tumbuhan rawa. Dan tidak subur untuk pertanian.
2. Banjir, mencemari tanah, dan mencemari air
3. Cara-cara menjaga kelestarian hutan
a. Mengganti tanaman tua dengan tananaman muda
b. Mengadakan penghijauan atau reboisasi.
c. Mencegah terjadinya kebakaran hutan
4. Cara-cara menjaga kelestarian kekayaan air
a. Menjaga kelestarian hutan
b. Menjaga kebersihan di lingkungan perairan
c. Tidak membuang sampah ke sungai atau ke laut
9. Tanah harus dipelihara supaya tetap subur dan tidak tandus dengan
cara :
a. Melakukan pemupukan secara benar
b. Tidak mencemari tanah dengan sampah-sampah plastik
c. Menanam beberapa jenis tanaman secara bergiliran
d. Tidak menebang semua pohon-pohon besar
Pedoman Penilaian :
Romawi 1, tiap nomor memiliki nilai 1
Romawi 2, tiap nomor memiliki nilai 3
Nilai = jumlah benar x 4
Nilai = (jika benar semua = 25 x 4 = 100
Pabelan, 15 Januari 2015
Mengetahui
Guru Kelas IV Peneliti
162
Majid Nur Hidayah
NIM: 11510071
Kepala Sekolah
Siti Khodijah S.Pd.I
NIP. 196904291997032001
163
LAMPIRAN
FOTO-FOTO KEGIATAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS IV DI MI
AL-ITTIHAD SEMOWO
1. Alamat Madrasah : Madrasah Ibtidaiyah Al-Ittihad Semowo, Kecamatan :
Pabelan, Kabupaten : Semarang.
2. Gedung Madrasah Ibtidaiyah Al-Ittihad Semowo, Kecamatan : Pabelan,
Kabupaten Semarang
164
3. Pembukaan Pembelajaran, Pengkondisian kelas dan penyampaian materi
sumber daya alam IV Madrasah Ibtidaiyah Al-Ittihad Semowo
4. Pelatihan tehnik mind mapping dan siswa mendemonstrasikan teknik mind
mapping di depan kelas
165
5. Persiapan membuat teknik mind mapping di kelas
6. Proses Pembuatan teknik mind mapping
166
7. Hasil pembuatan teknik mind mapping
8. Anak-anak mengerjakan soal-soal evaluasi
167
9.Guru kelas mencoba teknik mind mapping
10. Anak – anak membuat mind mapping
168
11. Anak-anak berekspresi bersama
12. Anak-anak membuat mind mapping bersama
169
Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Lampiran 2 : Dokumentasi Kegiatan
Lampiran 3 : Lembar Konsultasi
Lampiran 4 : Surat Tugas Pembimbing Skripsi
Lampiran 5 : Surat Keterangan Melakukan Penelitian
Lampiran 6 : Daftar Nilai SKK
Lampiran 7 : SK KKM
Lampiran 8 : Biodata Penulis
170
171
172
173
174
175
176
PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI
NAMA : NUR HIDAYAH
NIM : 115- 10- 071
JURUSAN : PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS : TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya sendiri dan tidak berkeberatan
untuk dipublikasikan oleh pihak perpustakaan IAIN Salatiga tanpa menuntut
konsekuensi apapun.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dan jika dikemudian hari terbukti karya
saya ini bukan karya sendiri, maka saya sanggup untuk menanggung semua
konsekuensinya.
Salatiga, 21 April 2015