UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH SISWA KELAS...
Transcript of UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH SISWA KELAS...
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR
FIQIH SISWA KELAS VIII MELALUI PENERAPAN
METODE GALLERY WALK DAN SIMULASI
(Studi Tindakan Di MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen
Demak)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam
Disusun Oleh:
Rohmad
3105173
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2010
KEMENTERIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
FAKULTAS TARBIYAHJl. Prof. Dr. Hamka KM 1 Ngaliyan Telp. (024)7601291 Semarang 50185
PENGESAHAN
N a m a : RohmadN I M : 3105173
Fakultas/Jurusan : Tarbiyah / PAIJudul Skripsi : UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR
FIQIH SISWA KELAS VIII MELALUI PENERAPANMETODE GALLERY WALK DAN SIMULASI (StudiTindakan Di MTs Al-Hadi Girikusuma BanyumenengMranggen Demak)
Telah Dimunaqosahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah Institut AgamaIslam Negeri Walisongo Semarang, pada tanggal:
1 Juli 2010
Dan dapat diterima sebagai kelengkapan ujian akhir dalam rangka menyelesaikanstudi Program Sarjana Strata I (S.1) tahun akademik 2010/2011 guna memperolehgelar sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.
Semarang, Juli 2010Dewan Penguji
Ketua Sidang, Sekretaris Sidang,
Drs. Shodiq, M.Ag. Yunita Rahmawati, M.ANIP. 19681205 199403 1003 NIP. 19780627 200501 2004
Penguji I, Penguji II,
H. Abdul Kholiq, M.Ag. Mufidah, M.Pd.NIP. 19710915 199703 1003 NIP. 19690707 199703 2001
Pembimbing I, Pembimbing II
Ismail SM, M.Ag. Hj. Lift Anis Ma’shumah, M.Ag.NIP. 19711021 199703 1002 NIP. 19720928 199703 2001
KEMENTERIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
FAKULTAS TARBIYAHJl. Prof. Dr. Hamka KM 1 Ngaliyan Telp. (024)7601291 Semarang 50185
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp : 7 (tujuh) eksemplarHal : Naskah Skripsi
A. n. Sdr. Rohmad
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Setelah saya mengadakan koreksi perbaikan seperlunya maka
bersama ini saya kirimkan naskan skripsi saudara:
Nama : Rohmad
NIM : 3105173
Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Judul : UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR
FIQIH SISWA KELAS VIII MELALUI PENERAPAN
METODE GALLERY WALK DAN SIMULASI (Studi
Tindakan Di MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng
Mranggen Demak)
Dengan ini saya mohon kiranya naskah skripsi saudara tersebut
dapat segera dimunaqasahkan.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Semarang, 10 Juni 2010
Pembimbing I, Pembimbing II
Ismail SM, M.Ag. Hj. Lift Anis Ma’shumah, M.Ag.NIP. 19711021 199703 1002 NIP. 19720928 199703 2001
MOTTO
¬!ur’n? tãĨ$̈Z9$#•kÏmÏMø• t7 ø9$#Ç t̀Btí$sÜtG ó™$#Ïm ø‹ s9Î)Wx‹Î6 y™
Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allh SWT, yaitu (bagi)
orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. (Q.S Ali Imran 97).
1Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Bandung: CV Diponegoro, 2000),hlm. 49.
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk orang-orang yang saya cintai dan
banggakan yang senantiasa mengiringi setiap langkah saya dalam menggapai cita-
cita.
1. Bapak dan Ibuku tercinta yang selalu mendidik dan mencurahkan kasih
sayangnya yang penuh kesabaran, ketabahan dan ketulusan hati dan selalu
mendoakanku.
2. Mas Sarmuji, Slamet yang selalu mendoakan dan memberi motivasi dalam
menyelesaikan skripsi ini.
3. Adik Daffa, Azka Sekeluarga yang selalu memberi motivasi dalam
pembuatan skripsi ini.
4. Segenap Keluarga Besar Pondok Pesantren Al-Anwar Suburan Futuhiyah
Mranggen Demak, Rosyid Karomi, Mas kos, Bambang, Azka, Amin,
Khoirudin Zuhdi, Abdul Ghofur dan semua temanku paket PAI B
angkatan 2005 yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu yang senantiasa
memberikan semangatnya bagi saya pribadi dan yang banyak memberikan
kenangan manis dan berjasa bagiku.
PERNYATAAN
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi
ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.
Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pikiran orang lain, kecuali informasi
yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, 17 Juni 2010Deklarator,
RohmadNIM 3105173
ABSTRAK
Rohmad (3105173). Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Fiqih Siswa Kelas
VIII Melalui Penerapan Metode Gallery Walk dan Simulasi (Studi Tindakan
di MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Peningkatan keaktifan danprestasi belajar peserta didik dalam belajar fikih dengan penerapan metode gallerywalk dan Simulasi.
Penelitian ini menggunakan studi tindakan (action research) pada pesertadidik kelas VIII MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak. Darihasil observasi secara langsung di kelas VIII sebelum penelitian tindakan, dapatdiketahui bahwa metode yang diberikan guru pada materi pelajaran fikih masihmenggunakan metode ceramah, peserta didik menunjukkan sikap yang kurangberkeaktifan dan cenderung pasif dalam mengikuti pelajaran. Hal ini dapat dilihatpada saat proses pembelajaran itu berlangsung. Selama proses pembelajaran,beberapa dari peserta didik tersebut tidak memperhatikan penjelasan materi yangdiberikan oleh guru dan ada juga yang melakukan aktivitas yang lain, sepertimengantuk, mengobrol dengan teman bahkan ada yang mengerjakan tugas matapelajaran yang lain. Sehinga peserta didik tidak berperan aktif dalam mengikutipelajaran. Obyek penelitian ini adalah di MTs Al-Hadi Girikusuma BanyumenengMranggen Demak. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kelas VIII B untukpenerapan pembelajaran melalui penerapan metode gallery walk dan simulasiyang jumlah siswanya ada 41 peserta didik.
Setelah dilaksanakan tindakan melalui pembelajaran dengan penerapanmetode metode gallery walk dan simulasi dengan menciptakan suasanapembelajaran aktif maka suasana kelas menjadi hidup, peserta didik menjadi aktifdalam belajar dan hasil belajar menjadi maksimal. Penelitian ini dilaksanakandalam tiga tahap yaitu tahap pra siklus, siklus 1 dan siklus 2. Pada tahap pra sikluskeaktifan belajar peserta didik mempunyai prosentase 61,43 % dan rata-rata nilaiakhir 63,90. Pada siklus 1 setelah dilaksanakan tindakan keaktifan belajar pesertadidik meningkat menjadi 68,58 % dan rata-rata tes akhir 68,90. Sedangkan padasiklus 2 setelah diadakan evaluasi pelaksanaan tindakan pada siklus 2 keaktifanbelajar mengalami peningkatan yaitu keaktifan peserta didik dapatdiprosentasekan menjadi 78,58 % dan rata-rata tes akhir peserta didik adalah74,76. Dari tiga tahap tersebut jelas bahwa ada peningkatan sesudah diterapkanmetode gallery walk dan simulasi dengan sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasidan masukkan bagi mahasiswa, tenaga pengajar, para peneliti, dan semua pihakyang membutuhkan di lingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.
KATA PENGANTAR
Bismillahirramanirrahim
Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha
Pengasih dan Penyayang, yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya
kepada penulis sehingga bisa menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kehadirat beliau Nabi
Muhammad SAW, keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya.
Skripsi yang berjudul "UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR
FIQIH SISWA KELAS VIII MELALUI PENERAPAN METODE GALLERY
WALK DAN SIMULASI" disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Strata Satu Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam
Negeri Walisongo Semarang.
Dengan selesainya penulisan skripsi ini penulis sampaikan banyak terima
kasih kepada yang terhormat:
1. Prof. Dr. H. Ibnu Hadjar, M. Ed. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Semarang.
2. H. Abdul Kholiq, M.Ag, selaku wali studi yang mempunyai peran besar
dalam menyelesaikan perkuliahan di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang.
3. Isma’il SM, M.Ag, selaku pembimbing I yang telah bersedia meluangkan
waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan
dalam penyusunan skripsi ini.
4. Hj. Lift Anis Ma’sumah, M.Ag, selaku pembimbing II yang telah bersedia
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Segenap Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang telah
membekali dan memberi berbagai pengetahuan, sehingga penulis mampu
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
6. KH. Munhamir, selaku Kepala MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng
Mranggen Demak dan segenap guru serta staf terkait khususnya Bapak
Nur Rohim SPd.I, yang telah bersedia menerima dan membantu penulis
selama mengadakan penelitian.
7. Bapak dan Ibuku tercinta yang telah berkenan memberi motivasi,
perhatian dan doa yang tulus bagi penulis selama menyelesaikan studi
serta penyusunan skripsi ini.
8. Kakak dan adik-adikku tersayang yang telah memberikan motivasi
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
9. Teman-temanku yang telah memberikan semangat sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan.
10. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
Kepada mereka penulis tidak dapat memberikan apa-apa selain ungkapan
terima kasih dan iringan doa semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan
mereka dan selalu melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah dan inayah-Nya.
Pada akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum
mencapai kesempurnaan. Namun demikian penulis berharap semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Semarang, 17 Juni 2010
Penulis,
Rohmad
NIM : 3105173
DAFTAR ISIHalaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN ABSTRAK PENELITIAN ....................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... iii
HALAMAN MOTTO .................................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................. vii
DAFTAR ISI ............................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xiii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Penegasan Istilah .................................................................. 4
C. Identifikasi Masalah .............................................................. 6
D. Pembatasan Masalah.............................................................. 6
E. Rumusan Masalah ................................................................. 6
F. Tujuan danManfaat Penelitian .............................................. 7
G. Kajian Teori dan Pustaka ....................................................... 8
BAB II : LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Metode Gallery Walk dan Simulasi........................................ 10
1. Pengertian Metode Gallery Walk dan Simulasi................. 10
2. Tujuan Metode Gallery Walk dan Simulasi ..................... 12
3. Langkah-Langkah Metode Gallery Walk dan Simulasi..... 12
4. Penerapan Metode Gallery Walk dan Simulasi ................. 13
B. Pembelajaran Fiqih ............................................................... 15
1. Pengertian Pembelajaran Fiqih......................................... 15
2. Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Fiqih ............................ 16
3. Ruang Lingkup Fiqih ....................................................... 17
4. Karakteristik Fiqih .......................................................... 18
5. Dasar-Dasar Bidang Studi Fiqih....................................... 19
6. Standar Kompetensi dan Kompentensi Dasar Fiqih .......... 21
C. Prestasi Belajar ..................................................................... 24
1. Pengertian Prestasi Belajar .............................................. 24
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ....... 26
3. Aspek-Aspek Prestasi Belajar ......................................... 27
4. Peningkatan Prestasi Belajar ........................................... 28
5. Penilaian Belajar ............................................................. 30
D. Hipotesis Tindakan ............................................................... 31
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
A Metode Penelitian .................................................................. 32
1. Model Penelitian ............................................................. 32
2. Siklus Kegiatan................................................................ 33
a. Pra Siklus .................................................................. 33
b. Siklus 1 ..................................................................... 34
c. Siklus 2 ..................................................................... 37
d. Kolabolator ............................................................... 39
e. Waktu dan Tempat Penelitian .................................... 39
f. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ................................... 39
B Indikator Kerja ...................................................................... 40
C Subyek Penelitian ................................................................. 42
D Metode Pengumpulan Data ................................................... 44
1. Dokumenter .................................................................... 44
2. Pengamatan (observasi) .................................................. 45
3. Tes .................................................................................. 45
E Metode Analisis Data ............................................................ 45
BAB IV : ANALISIS HASIL PENELITIAN.
A. Gambaran umum MTs Al-Hadi Girikusuma
Banyumeneng Mranggen Demak........................................... 47
1. Letak Geografis ............................................................... 47
2. Latar Belakang Historis ................................................... 48
3. Visi-Misi dan Tujuan ........................................................ 48
4. Struktur Organisasi ......................................................... 50
5. Keadaan Peserta Didik ...................................................... 50
6. Keadaan Guru dan Karyawan ........................................... 51
7. Fasilitas madrasah............................................................ 52
B. Hasil Penelitian...................................................................... 53
1. Hasil Pra Siklus ............................................................... 53
2. Hasil siklus 1 ................................................................... 57
3. Hasil siklus 2 ................................................................... 64
C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................. 69
D. Keterbatasan Penelitian.......................................................... 71
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................... 73
B. Saran .................................................................................... 74
C. Penutup ................................................................................ 76
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Jadwal Penelitian
Tabel 2 : Indikator Kerja Keberhasilan peserta didik Dalam Pembelajaran
Tabel 3 : Subyek Penelitian
Tabel 4 : Kelompok Kerja Peserta Didik
Tabel 5 : Jumlah Siswa MTs Al-Hadi Girikusuma
Tabel 6 : Data Guru Berdasarkan Ijazah
Tabel 7 : Perkembangan Sekolah 3 Tahun Terahir
Tabel 8 : Fasilitas Madrasah
Tabel 9 : Skor Observasi Keaktifan Peserta Didik Dalam Mengikuti
Pembelajaran Fikih Pada Tahab Prasiklus
Tabel 10 : Hasil Tes Akhir Pada Tahap Pra Siklus
Tabel 11 : Skor Observasi Keaktifan Peserta Didik Dalam Mengikuti
Pembelajaran Fikih Pada Tahab Siklus 1
Tabel 12 : Hasil Tes Akhir Siklus 1
Tabel 13 : Skor Observasi Keaktifan Peserta Didik Dalam Mengikuti
Pembelajaran Fikih Pada Tahab siklus 2
Tabel 14 : Hasil Tes Akhir Siklus 2
Tabel 15 : Perbandingan Jumlah Skor Dan Prosentase Keaktifan Belajar
Pada Tahab Pra Siklus dan Siklus 1
Tabel 16 : Perbandingan Rata-Rata Tes Akhir Pada Tahab Pra Siklus dan
Siklus 1
Tabel 17 : Perbandingan Jumlah Skor Dan Prosentase Keaktifan Belajar
Pada Tahab Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2
Tabel 18 : Perbandingan Rata-Rata Tes Akhir Pada Tahab Pra Siklus dan
Siklus 1 dan Siklus 2
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Observasi
Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 3 : Subyek Penelitian
Lampiran 4 : Susunan Pengelompokan Peserta Didik
Lampiran 5 : Soal Tes Akhir Siklus
Lampiran 6 : Kunci Jawaban Tes Akhir Siklus
Lampiran 7 : Rencana Alternatif Tindakan
Lampiran 8 : Lembar Pengamatan Keaktifan Peserta Didik
Lampiran 9 : Analisis Data Tes Akhir
Lampiran 10 : Analisis Data Penilaian Keaktifan Belajar
Lampiran 11 : Pedoman Instrumen Dokumentasi
Lampiran 12 : Foto Pembelajaran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negaranya.2
Pendidikan juga berfungsi sebagai suatu proses untuk mendewasakan
manusia, atau dengan kata lain pendidikan merupakan suatu upaya untuk
memanusiakan manusia. Dalam mendewasakan ini tentunya melalui beberapa
proses dalam pembelajaran. Proses pembelajaran tidak membutuhkan waktu
yang singkat tetapi melalui beberapa tahapan. Dalam proses pembelajaran
tersebut dapat mengubah manusia dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak baik
menjadi baik, sebagaimana pendidikan pada umumnya, jadi pendidikan
merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia.
Proses belajar mengajar merupakan kegiatan interaksi antara guru-
siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif
untuk mencapai tujuan belajar. Interaksi dan komunikasi timbal balik antara
guru dan siswa merupakan ciri dan syarat utama bagi berlangsungnya proses
belajar mengajar. Proses belajar mengajar adalah kesatuan dua proses antara
siswa yang belajar dan guru yang membelajarkan. Kedua proses ini harus
disadari oleh siswa yang sedang belajar dan guru yang membelajarkan,
sehingga antara kedua proses ini terjalin interaksi yang saling menunjang agar
hasil belajar siswa dapat tercapai secara optimal lewat proses belajar mengajar
tersebut.3
Dalam kegiatan pembelajaran antara guru, siswa, materi pelajaran
serta metode mengajar tidak dapat dipisahkan. Guru mempunyai peranan yang
penting dalam kegiatan pembelajaran karena guru merupakan salah satu kunci
keberhasilan dari proses pembelajaran. Pengelolaan kelas yang baik,
2__________Himpunan Perundang-Undangan RI SISDIKNAS No. 20. Th 2003,(Bandung: CV NUANSA AULIA, 2005), hlm. 11.
3Nuryani Y. Rustaman, dkk., Strategi Belajar Mengajar Biologi, (FMIPA UniversitasPendidikan Indonesia, 2003), hlm. 4.
membimbing siswa agar dapat mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan
adalah tugas seorang guru.4 Seorang guru dituntut melakukan inovasi-inovasi
terhadap kegiatan belajar mengajar agar siswa tidak mengalami kebosanan
dalam menerima penjelasan materi pelajaran yang diberikan oleh guru.
Sebelum melakukan proses belajar mengajar, seorang guru
menentukan metode yang akan digunakan agar tujuan pembelajaran yang
telah disusun dapat tercapai. Pemilihan suatu metode harus disesuaikan
dengan tujuan pembelajaran dan sifat materi yang akan menjadi objek
pembelajaran.5
Tujuan belajar mengajar dapat dicapai secara efektif dan efisien jika
seorang guru secara nalar mampu memperkirakan dengan tepat metode apa
yang harus digunakan. Metode mengajar harus diperhatikan dalam proses
belajar mengajar, karena suatu pelajaran bisa diterima dengan mudah oleh
siswa tergantung bagaimana cara atau metode yang digunakan oleh seorang
guru. Yang dimaksud metode mengajar adalah cara yang dipergunakan guru
dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya
pengajaran.6
Penggunaan dari sebuah metode yang tepat untuk materi yang akan
disampaikan, dapat memberi motivasi pada diri siswa pada saat menerima
materi pelajaran. Siswa dengan sendirinya akan termotivasi jika materi yang
akan disampaikan menarik dan guru tidak perlu lagi mendorong siswanya
untuk belajar, karena mereka sendiri telah termotivasi untuk mempelajari
materi yang akan disampaikan. Oleh karena itu, penggunaan metode yang
tepat itu sangat mempengaruhi kepada siswa untuk meningkatkan prestasi
belajar. Dan guru juga sangat berperan dalam meningkatkan prestasi belajar
siswa melalui metode-metode yang digunakan dalam penyampaian materi
pelajaran.
4Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta:Rineka Cipta, 2000), Cet.1, hlm.47
5Nuryani Y. Rustaman, Op. Cit., hlm.107.6Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 1989), hlm. 76.
Secara langsung dari hasil observasi di kelas VIII MTs Al-Hadi
Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak sebelum penelitian tindakan,
dapat diketahui bahwa metode yang diberikan guru pada materi pelajaran fiqih
masih menggunakan metode ceramah, siswa menunjukkan sikap yang kurang
berkeaktifan dan cenderung pasif dalam mengikuti pelajaran. Hal ini dapat
dilihat pada saat proses pembelajaran itu berlangsung. Selama proses
pembelajaran, beberapa dari siswa tersebut tidak memperhatikan penjelasan
materi yang diberikan oleh guru dan ada juga yang melakukan aktivitas yang
lain, seperti mengobrol dengan temannya bahkan ada yang mengerjakan tugas
mata pelajaran yang lain. Sehinga siswa tidak berperan aktif dalam mengikuti
pelajaran.misalnya tentang materi shadaqah adalah dengan menggunakan
metode ceramah, dimana siswa hanya dapat mendengarkan materi yang akan
disampaikan oleh guru mereka. Oleh karena itu, guru mencoba mencari
alternatif metode yang dapat digunakan untuk menyampaikan suatu materi
dalam pelajaran fiqih pada materi salanjutnya yaitu materi haji dan umrah.
Pada proses belajar mengajar sekaligus sutau proses sudah tentu harus
berkembang. Selain itu dalam proses belajar mengajar terdapat beberapa
komponen yaitu bahan dan metode. Hal ini fikih yang merupakan bagian dari
pada Pendidikan Agama Islam (PAI) tentunya dalam pengajarannya guru
dituntut untuk memiliki kemampuan mengembangkan sistem belajar mengajar
secara kreatif, imajinatif, menguasai metode penyampaian yang mampu
memotivasi siswa.
Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa dan untuk
mempermudah pemahaman pembelajaran fiqih materi haji dan umrah, maka
diperlukan cara yang tepat agar siswa lebih mudah memahami materi haji dan
umrah. Kaitannya dengan penelitian ini, peneliti menggunakan metode gallery
walk dan simulasi sebagai metode pembelajaran dalam peningkatan prestasi
belajar siswa dalam pembelajaran fiqih, khususnya pada materi pokok haji dan
umrah.
Metode galleri walk dan simulasi merupakan salah satu metode
pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar fiqih.
Dengan metode galleri walk dan simulasi, siswa akan dapat terlibat secara
aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan metode galleri walk
dan simulasi diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada
pelajaran fiqih materi haji dan umrah.
Memperhatikan hal-hal tersebut di atas, mendorong penulis untuk
meneliti tentang prestasi belajar fiqih melalui penerapan metode gallery walk
dan simulasi di Madrasah Tsanawiyah Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng
Mranggen Demak.
Dengan pertimbangan tersebut penulis mengambil judul: Upaya
Meningkatkan Prestasi Belajar Fiqih Siswa Kelas VIII Melalui Penerapan
Metode Gallery Walk dan Simulasi di MTs. Al-Hadi Girikusuma
Banyumeneng Mranggen Demak.
B. Penegasan Istilah
Untuk menghindari kesalahan dalam mengartikan dan memahami
pokok kajian penelitian ini, maka perlu dijelaskan batas-batas pengertian dan
maksud dari penelitian ini sebagaimana disebutkan di atas bahwa judul
penelitian ini adalah Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Fiqih Siswa Kelas
VIII Melalui Penerapan Metode Gallery Walk dan Simulasi di MTs. Al-Hadi
Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak.
Adapun hal-hal yang perlu dijelaskan hingga terbentuk suatu
pengertian yang utuh sesuai dengan maksud yang sebenarnya dari judul
penelitian tersebut antara lain:
1. Upaya adalah usaha, ikhtiar (untuk mencapai suatu maksud, memecahkan
persoalan, mencari jalan keluar dan sebagainya).7
2. Meningkatkan adalah menaikan, mempertinggi, memperhebat (derajat),
terapi dan sebagainya.8 Maksud dari meningkatkan di sini adalah suatu
usaha untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII MTs Al-Hadi
pada mata pelajaran fiqih melalui penerapan metode gallery walk dan
7Tim Redaksi, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hlm. 1250.8WJS Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1982),
hlm. 1078.
simulasi dengan harapan agar lebih meningkat prestasi yang dicapai
sebelumnya.
3. Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan perubahan tingkah laku secara
keseluruhan yang dimiliki seseorang. Perubahan tingkah laku tersebut
menyangkut perubahan tingkah laku kognitif, afektif dan psikomotorik.
Prestasi belajar yang dimaksud pada penelitian ini adalah keaktifan
siswa dalam pembelajaran dan pencapaian nilai KKM yaitu nilai 65.
4. Mata pelajaran fiqih
Fiqih menurut bahasa adalah “Tahu” dan “Paham”. Sedangkan
menurut terminologi fiqih adalah ilmu yang menerangkan hukum-hukum
syara’ yang diperoleh dari dalil-dalil yang tafsil (terperinci ).9
5. Metode Gallery walkdan Simulasi
Gallery walk adalah sebuah model pembelajaran yang sangat
ideal, dengan tujuan penerapan strategi ini adalah untuk membangun
kelompok (Cooperative learning) dan saling memberi apresiasi dan
koreksi dalam belajar.
Simulasi adalah metode pelatihan yang meragakan sesuatu dalam
bentuk tiruan yang mirip dengan keadaan sesungguhnya.10
Dalam penelitian ini akan mencoba menerapkan metode gallery
walk dan simulasi untuk meningkatkan prestasi belajar.
6. Madrasah Tsanawiyah Al-Hadi adalah lembaga sekolah menengah
pertama yang berasaskan Islam yang berada di Dk. Girikusuma, Ds.
Banyumeneng Kec. Mranggen, Kab. Demak.
Maksud dari penegasan istilah di atas adalah peneliti ingin
meningkatkan prestasi belajar siswa yang di bawah KKM yaitu nilai 65,
sehingga dengan penerapan metode gallery walk dan simulasi dapat mencapai
KKM yang telah di tentukan.
9Teungku Hasybi Ashiddiqi, Pengantar Ilmu fikih, (Semarang: Pustaka Rizki Putra,1970), Cet. I, hlm .15.
10Tim Redaksi, Op. Cit, hlm.943.
C. Identifikasi Masalah
Maslah yang dihadapi siswa dan guru mata pelajaran fiqih di MTs
Al-Hadi adalah sebagai berikut:
1. Guru masih menggunakan pendekatan konvensional dalam pembelajaran.
2. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran fiqih khususnya pada materi haji
dan umrah.
3. Prestasi siswa dalam mata pelajaran fiqih masih rendah. Dari beberapa
siswa yang masih mendapatkan nilai di bawah KKM yaitu nilai 65.
D. Pembatasan Masalah
Penerapan metode gallery walk dan simulasi digunakan untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII MTs Al-Hadi dalam mata
pelajaran fiqih materi pokok haji dan umrah.
E. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan penegasan istilah di atas, maka muncul
permasalahan yang perlu dibahas dalam penelitian ini yaitu: Apakah melalui
Penerapan metode gallery walk dan simulasi pada pembelajaran fiqih dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII di MTs. Al-Hadi Girikusuma
Banyumeneng Mranggen Demak?
F. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk menemukan format skenario pembelajaran fiqih dengan
penerapan metode gallery walk dan simulasi.
b. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran fiqih dengan penerapan
metode gallery walk dan simulasi dapat meningkatkan keaktifan,
keterampilan dan hasil belajar siswa pada pembelajaran fiqih kelas
VIII di MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak.
2. Hasil penelitian yang akan dilakukan diharapkan berguna:
a. Secara teoritis
1) Dengan adanya penelitian ini, maka penulis dapat mengetahui
konsep penerapan metode gallery walk dan simulasi dalam
pembelajaran fiqih kelas VIII di MTs. Al-Hadi Girikusuma
Banyumeng Mranggen Demak.
2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang
bernilai ilmiah bagi pengembangan khazanah ilmu pengetahuan,
khususnya di lembaga sekolah tersebut.
b. Secara praktis
1) Adanya Penerapan metode gallery walk dan simulasi yang dapat
memberi nuansa baru bagi siswa untuk dapat meningkatkan
prestasi belajar pada kelas VIII di MTs Al-Hadi Girikusuma
Banyumeneng Mranggen Demak.
2) Bagi guru, diperolehnya suatu kreativitas variasi pembelajaran
yang sesuai dengan tuntunan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) yang berdasarkan kurikulum 2006, yaitu
memberi banyak kreativitas pada siswa dan pendidik sebagai
fasilitator.
3) Bagi siswa, menumbuhkan keaktifan, kemampuan bekerja sama,
kemampuan untuk bertindak, kemampuan berkomunikasi serta
suasana pembelajaran yang menyenangkan.
G. Kajian Teori dan Pustaka
1. Kajian Teori
a. Kompetensi Dasar
Pembelajaran fiqih untuk bahasan haji dan umrah adalah
diajarkan di MTs kelas VIII. Kompetensi dasar yang sudah
dirumuskan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP
2006).
b. Metode bertujuan untuk mengantarkan sebuah tujuan tertentu yang
ideal dengan tepat dan cepat sesuai yang diinginkan. Karenanya,
terdapat suatu prinsip yang umum dalam memfungsikan metode, yaitu
prinsip agar pembelajaran dapat dilaksanakan dalam suasana yang
menyenangkan, menggembirakan, penuh dorongan dan motivasi
pembelajaran itu menjadi lebih mudah untuk diterima siswa.
2. Kajian Penelitian Pendukung
Pertama, skripsi yang berjudul “Implementasi pembelajaran Aktif,
kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) Dalam Upaya
Meningkatkan Motivasi Belajar PAI Siswa SD Negeri 1 Cepogo
Boyolali.” yang disusun oleh Nur Sholihah NIM. 310427. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa implementasi PAIKEM dalam pembelajaran PAI di
SD Negeri 1 cepogo Boyolali dapat meningkatkan motivasi belajar yang
berdampak pada peningkatan mutu pembelajaran.11
Kedua, skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Semangat
Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Fiqih Contextual and Learning (Studi
Tindakan di Kelas VII MTs. Fatahillah Semarang)”, yang disusun oleh
Rif’an Ulil Huda NIM. 3103038. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
peningkatan semangat belajar dan hasil belajar siswa dalam mengikuti
pembelajaran dengan berbasis kontekstual, pada kelas VII MTs. Fatahillah
Semarang.12
Ketiga, skripsi yang berjudul “Studi Tentang Implementasi
Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) Pada
Mata Pelajaran PAI di SD Pasuruan 02 Mertoyudan Magelang.”, yang
disususn oleh Khusnul Khotimah, NIM. 310140. Hasil penelitiannya dapat
disimpulkan bahwa dengan pelaksanaan PAIKEM pada pembelajaran PAI,
11Nur Sholihah NIM. 310427. Implementasi Pembelajaran Aktif, Kreatif, efektif, danMenyenangkan (PAKEM) Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar PAI Siswa SDN 1Cepogo Boyolali, Skripsi Fakultas Tarbiyah, (Semarang: Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAINWalisongo Semarang, 2009).
12Rif’an Ulil Huda NIM. 3103038. Upaya Meningkatkan Semangat Belajar Siswa DalamPembelajan Fikih Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning, ( studi tindakan diKelas VII MTs. Fatahillah Semarang), Skripsi Fakultas Tarbiyah, (Semarang: PerpustakaanFakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2008).
siswa dapat lebih berprestasi dalam setiap pembelajaran dan siswa lebih
aktif dalam kegiatan pembelajaran.13
Dari beberapa hasil penelitian yang ada, terlihat bahwa ada
kemiripan judul yang diangkat dengan judul penelitian yang akan peneliti
lakukan, sedangkan pada penulisan skripsi ini, penulis lebih menitik
beratkan pada kajian “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Fiqih Siswa
Kelas VIII Melalui Penerapan Metode Gallery Walk dan Simulasi di MTs..
Al-Hadi Banyumeneng Mranggen Demak.” Maksudnya yaitu bagaimana
meningkatkan hasil belajar siswa terutama pada bidang studi fiqih melalui
Penerapan metode gallery walk dan simulasi sehingga pembelajaran yang
ada di kelas lebih aktif dan bermakna bagi siswa dan tidak monoton yang
pengaruhnya pada keberhasilan siswa belajar.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Metode Gallery Walk dan Simulasi
1. Pengertian Metode Gallery Walk dan Simulasi
Metode berasal dari kata meta dan hodos “meta” berarti melalui dan
“hodos” berarti jalan atau cara. Secara bahasa berarti cara atau jalan yang
dilalui untuk mencapai tujuan.14
13Khusnul Khotimah, NIM. 310140, Studi Tentang Implementasi Pembelajaran Aktif,kreatif, Efektif, Dan Menyenangkan (PAKEM) Pada Pelajaran PAI di SD Pasuruan 02Mertoyudan Magelang, Skripsi Fakultas Tarbiyah, (Semarang: Perpustakaan Fakultas TarbiyahIAIN Walisongo Semarang, 2007).
14M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), cet. 5, hlm. 61.
Metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan/ pelicin jalan
pengajaran menuju tujuan. Dengan memanfaatkan metode secara akurat,
maka guru akan mampu mencapai suatu tujuan pengajaran.15 Hal ini sejalan
dengan pengertian metode yang disebutkan oleh Shaleh Abdul Aziz Majid
dalam kitab At-tarbiytul wa Thuruqut Tadris mendefinisikan metode adalah:
16
“Metode adalah alat untuk mempraktekkan berbagai macam penelitianpendidikan yang dipelajari oleh seorang siswa dalam praktek pendidikanbeserta memperhatikan kurikulum pendidikan yang lain”.
Maksudnya adalah dalam suatu metode harus menunjang sebuah
pencapaian tujuan pengajaran. Bila tidak menunjang pencapaian tujuan
pengajaran, maka akan sia-sialah perumusan tujuan tersebut. Jadi guru
sebaiknya menggunakan metode yang dapat menunjang kegiatan belajar
mengajar, sehingga dapat dijadikan sebagai alat yang efektif untuk mencapai
keberhasilan belajar.
Norman sebagaimana dikutip oleh Trianto mengatakan bahwa:
“Keberhasilan belajar peserta didik sebagian besar bergantung pada
kemahiran untuk belajar secara mandiri dan memonitor belajar mereka
sendiri.”17 Untuk kepentingan inilah peserta didik perlu diajarkan tentang
strategi pembelajaran.
Metode gallery walk adalah merupakan bagian dari strategi-strategi
pembelajaran yang ada pada model pembelajaran berbasis PAIKEM
(Pembelajaran, Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan).18
Metode gallery walk adalah model pembelajaran yang kegiatannya diikuti
15Syaiful Bahri Djamrah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: RinekaCipta, 2006), Cet III, hlm.75.
16Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Majid, At-Tarbiyah wa Thuruqut Tadris, Juz I,(Mesir Darul Ma’arif, t.th), hlm. 15.
17Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovativ Berorientasi Konstruktifistik, (Jakarta::Prestasi Pustaka, 2007), hlm. 86.
18Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang:RaSAIL Media Grop, Cet. I, 2008 ), hlm. 73.
oleh beberapa kelompok untuk menyelesaikan tugas bersama-sama
kemudian dipamerkan sambil berjalan kepada kelompok lain.
Metode Simulasi adalah tingkah laku seseorang untuk berlaku seperti
orang yang dimaksudkan, dengan tujuan agar orang itu dapat mempelajari
lebih mendalam tentang bagaimana orang itu merasa berbuat sesuatu.19 Jadi
siswa itu berlatih memegang peranan sebagai orang lain. Seperti contoh pada
simulasi haji siswa meragakan sebagai orang yang sedang naik haji, seakan-
seakan siswa itu seperti orang yang sedang menjalankan haji sungguhan.
Metode gallery walk dan simulasi juga merupakan metode
pembelajaran yang dimana siswa diberi kesempatan penuh untuk
mengembangkan kreativitas mereka. Dengan tujuan siswa dalam mengikuti
pembelajaran di kelas menjadi siswa yang aktif baik kehadirannya,
mengungkapkan pendapatnya, menemukan hal yang baru bukan menjadi
siswa yang pasif yang hanya mendengarkan keterangan guru atau hanya
dicatat sehingga tidak dapat membekas dalam diri mereka. Pembelajaran ini
juga dianggap pembelajaran yang menyenagkan, dan pembelajaran ini juga
berkaitan dengan kehidupan yang nyata yang ada pada kehidupan sehari-hari
siswa. Kelompok belajar juga mendukung semangat mereka dalam belajar
karena terjadi interaksi antara siswa sudah mahir dapat membantu siswa
belum tahu mengenai materi pelajaran yang sedang dipelajari.
2. Tujuan Metode Gallery Walk dan Simulasi
Tujuan dari penerapan metode gallery walk ini adalah untuk
membangun kerja sama kelompok (Cooperatif Learning) dan saling memberi
apresiasi dan koreksi dalam belajar. Metode ini juga dapat digunakan sebagai
strategi belajar mandiri dengan cara membuat catatan-catatan yang mungkin
di anggapnya belum tahu menjadi tahu, dan dapat berupa tulisan soal dan
jawaban yang dapat digunakan sebagai bahan belajar.
Adpun tujuan dari penerapan metode simulasi adalah: 20
19Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 23.20J.J. Hasibuan dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1997), hlm. 27.
a) Untuk melatih keterampilan tertentu, baik yang bersifat profesional
maupun bagi kehidupan sehari-hari.
b) Untuk memperoleh pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip.
c) Untuk melatih memecahkan masalah.
d) Untuk membangun kerja sama kelompok (Cooperatif Learning)
Dan manfaat metode simulasi tersebut adalah:21
a) Belajar siswa menjadi menyenangkan.
b) Menggalakkan guru untuk mengembangkan kreativitas siswa.
c) Memungkinkan eksperimen berlangsung tanpa memerlukan lingkungan
yang sebenarnya.
d) Menimbulkan semacam interaksi antar siswa.
e) Menumbuhkan cara berpikir kritis
3. Langkah-langkah Penerapan Metode Gallery Walk dan Simulasi
a) Langkah-langkah Penerapan Metode Gallery Walk
1) Peserta dibagi dalam beberapa kelompok
2) Kelompok diberi kertas plano/ flip cart
3) Tentukan topik/ tema pelajaran.
4) Hasil kerja kelompok ditempel di dinding.
5) Masing-masing kelompok berputar mengamati hasil kerja kelompok
lain.
6) Salah satu wakil kelompok menjelaskan setiap apa yang ditanyakan
oleh kelompok lain.
7) Koreksi bersama-sama.
8) Klarifikasi dan penyimpulan.22
b) Langkah-langkah Metode Simulasi (Metode pelatihan yang meragakan
sesuatu dalam bentuk tiruan yang mirip dengan keadaan sesungguhnya)
sebagai berikut:23
1) Penentuan topik dan tujuan simulasi.
21Ibid, hlm. 28.22Ismail SM, Op .Cit., hlm 89.23 J.J. Hasibuan dan Moedjiono, Op .Cit., hlm. 28.
2) Guru memberikan gambaran secara garis besar situasi yang akan
disimulasikan.
3) Guru memimpin pengorganisasian kelompok, peranan-peranan yang
akan dimainkan, pengaturan ruangan, pengaturan alat dan sebagainya.
4) Pemilihan pemegang peranan.
5) Guru memberikan keterangan tentang peranan yang akan dilakukan.
6) Guru memberikan kesempatan untuk mempersiapkan diri kepada
kelompok dan pemegang peranan.
7) Menetapkan lokasi dan waktu pelaksanaan simulasi.
8) Pelaksanaan simulasi.
9) Evaluasi dan pemberian balikan.
10) Latihan ulang.
4. Penerapan Metode Gallery Walk dan Simulasi
Penerapan metode gallery walk dan simulasi dalam pembelajaran fiqih
diharapkan siswa tidak hanya tergantung dari guru saja dan siswa harus lebih
aktif dalam pembelajaran dengan penerapan metode gallery walk dan
simulasi, tidak hanya menghafal materi yang sudah diajarkan saja tetapi
harus benar-benar dipahami, sehingga dalam pembelajaran yang telah
berlangsung akan lebih bermakna dan terkesan. Tugas guru adalah
membantu siswa mencapai tujuan. Maksud guru lebih banyak dengan strategi
daripada memberikan informasi kepada siswa. Tugas guru mengelola kelas
sebagai sebuah tim yang bekerja sama dalam kelompok, selain itu guru
hanya bersifat mengarahkan saja, tidak ikut campur tangan secara penuh
dalam proses belajar.
Guru mempunyai peranan penting dalam menciptakan kondisi
pembelajaran yang mendorong keaktifan siswa. Salah satu usaha untuk
menciptakan kondisi pembelajaran yang dapat melibatkan peran aktif siswa,
membutuhkan kemampuan siswa dalam menerapkan pendekatan strategi
pembelajaran yang sesuai dan bervariasi agar siswa tidak merasa bosan.
Salah satu alternatife yang dapat digunakan untuk memperbaiki proses
pembelajaran adalah dengan menerapkan pendekatan melalui metode gallery
walk dan simulasi. Karena metode gallery walk dan simulasi itu adalah salah
satu penerapan metode yang tepat pada pembelajaran fiqih materi haji dan
umrah.
Tidak semuanya penerapan pembelajaran dengan metode gallery walk
dan simulasi mempunyai keunggulan yang paling baik dibanding dengan
metode-metode lain. Ada beberapa titik kelemahan dari penerapan model
pembelajaran ini. Kelemahan tersebut yaitu:
a) Seoarang pendidik harus secara penuh terlibat dalam proses
pembelajaran.
b) Sarana prasarana yang mendukung pembelajaran.
c) Seorang pendidik mampu menguasai metode gallery walk dan simulasi
dan mampu menguasai kelas secara maksimal.
d) Membutuhkan tenaga ekstra, baik fisik maupun segi pemikiran serta
membutuhkan waktu yang lama.
e) Tidak semua materi dapat diterapkan, walaupun model pembelajaran ini
dapat diterapkan dalam berbagai kurikulum apa saja termasuk kurikulum
2006 atau KTSP.
B. Pembelajaran Fiqih
1. Pengertian Pembelajaran Fiqih
Pembelajaran adalah proses yang terjadi dalam kegiatan belajar
mengajar. Sebelum penulis menjelaskan pengertian pembelajaran fiqih
terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai beberapa pengertian belajar.
Secara umum pengertian belajar menurut Muhibbin Syah adalah
tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relative menetapkan
sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan
proses kognitif.24
Sedangkan menurut Mulyasa, pembelajaran adalah proses interaksi
antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perilaku ke
arah yang lebih baik.25
Kata fiqih, banyak ahli fiqih mendefinisikan berbeda-beda, tetapi
mempunyai tujuan yang sama di antaranya:
Menurut Syekh Muhammad Qasim Al-Ghazy:
.26
“Fiqih menurut bahasa adalah paham, sedangkan menurut istilah adalahilmu tentang hukum yang syar’iyyah amaliyah yang diperoleh dari dalil-dalil yang terperinci.”
Sementara itu, ulama’ lain mengemukakan bahwa fiqih adalah:
.“Himpunan hukum syara’ tentang perbuatan manusia (amaliyah) yangdiambil dari dalil-dalil yang terperinci”
Definisi-definisi di atas dapat disimpulkan, fiqih adalah ilmu yang
menjelaskan tentang hukum syar’iyyah yang berhubungan dengan segala
tindakan manusia baik berupa ucapan atau perbuatan. Sehingga dapat
ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran mata pelajaran fiqih adalah sebagai
proses belajar untuk mengembangkan kreativitas berpikir yang dapat
meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik, serta dapat meningkatkan
kemampuan membangun pengetahuan baru yang didapat dari pengalaman
dalam proses pembelajaran yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
mereka. Hal ini sesuai dengan komponen pembelajaran secara kontekstual
bahwa dengan mengaitkan materi pembelajaran yang terdapat dalam
24Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: RemajaRosda Karya, 2002), hlm. 10.
25Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm.100.
26Syekh Muhammad Qasim Al-Ghazy, Syarah Fathul Qarib, (Semarang: Pustaka Al-Alawiyah, t.th). hlm. 3.
kehidupan sehari-hari atau dalam konteks kehidupan nyata maka proses
pembelajaran benar-benar bermakna dan membekas di benak mereka.
Mata pelajaran fiqih yang merupakan bagian dari mata pelajaran
Pendidikan Agama di madrasah merupakan hal yang penting bagi peserta
didik yang secara garis besar untuk memahami pokok-pokok hukum Islam
secara terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil naqli maupun aqli serta
mengamalkan hukum Islam dengan benar.27
2. Tujuan Dan Fungsi Pembelajaran Fiqih
a) Tujuan
Pembelajaran fiqih diarahkan untuk mengantarkan peserta didik
dapat memahami pokok-pokok hukum Islam dan tata cara pelaksanaannya
untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi muslim
yang selalu taat menjalankan syariat Islam kaffah (sempurna).28
Pembelajaran fiqih di Madrasah Tsanawiyah bertujuan untuk membekali
peserta didik agar dapat: (1) Mengetahui dan memahami pokok-pokok
hukum Islam dalam mengatur tata cara menjalankan hubungan manusia
dengan Allah SWT yang diatur dalam fiqih Ibadah dan hubungan manusia
dengan sesama yang diatur dalam fiqih Muamalah. (2) Dalam
melaksanakan ibadah kepada Allah dan ibadah sosial. Pengalaman
tersebut diharapkan menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam,
disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi
maupun sosial.29
b) Fungsi
Pembelajaran fiqih di Madrasah Tsanawiyah berfungsi untuk: (a)
Penanaman nilai-nilai dan kesadaran beribadah peserta didik kepada Allah
SWT sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di
akhirat; (b) Penanaman kebiasaan melaksanakan hukum Islam di kalangan
27Khairuddin, el. al., Kurikulum Tingkat Satuan Pendidika (KTSP): Konsep DanImplementasi di Madrasah, (Yogyakarta: Pilar Media, 2007), Cet. 11, hlm. 179.
28Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No 2, Tahun 2008, Tentang StandarKompetensi Lulusan Dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab, Bab VII, hlm.50.
29Ibid, hlm 51.
peserta didik dengan ikhlas dan perilaku yang sesuai dengan peraturan
yang berlaku di madrasah dan masyarakat; (c) Pembentukan kedisiplinan
dan rasa tanggung jawab sosial di Madrasah dan masyarakat; (d)
Pengembangan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta akhlaq
mulia peserta didik seoptimal mungkin; (e) Pembangunan mental peserta
didik terhadap lingkungan fisik dan sosial melalui ibadah dan Muamalah;
(f) Perbaikan kesalahan, kelemahan peserta didik dalam keyakinan dan
pelaksanaan ibadah dalam kehidupan sehari-hari; (g) Pembekalan peserta
didik untuk mendalami Fiqih atau hukum Islam pada jenjang pendidikan
yang lebih tinggi.
3. Ruang Lingkup Fiqih
Ruang lingkup fiqih di Madrasah Tsanawiyah meliputi ketentuan
pengaturan hukum Islam dalam menjaga keserasian, keselarasan dan
keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah SWT dan hubungan
manusia dengan sesama manusia. Adapun ruang lingkup mata pelajaran
Fiqih di Madrasah Tsanawiyah meliputi:30
a) Aspek fiqih ibadah meliputi ketentuan dan tata cara thaharah, salat fardlu,
salat sunnah dan salat dalam keadaan darurat, sujud, adzan dan iqomah,
berdzikir, makanan, perawatan jenazah dan ziarah kubur.
b) Aspek fiqih muamalah meliputi: ketentuan dan hukum jual beli, qirad,
riba, pinjam-meminjam, utang piutang, gadai dan borg serta upah.
4. Karakteristik Fiqih
Mata pelajaran fiqih dalam kurikulum Madrasah Tsanawiyah adalah
salah satu bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang
diarahkan untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan
hukum Islam.31 Hal ini kemudian menjadi dasar pandangan hidup bagi
peserta didik melalui kegiatan sehari-harinya.
Karakteristik suatu pembelajaran dalam mata pelajaran tertentu perlu
diidentifikasikan dalam rangka pengembangan silabus mata pelajaran
30Ibid, hlm. 53.31Ibid. .hlm, 54.
tersebut. Struktur suatu mata pelajaran menyangkut dimensi standar
kompetensi, kompetensi dasar dan materi pokok atau struktur keilmuan mata
pelajaran tersebut. Hasil identifikasi karakteristik mata pelajaran tersebut
bermanfaat sebagai acuan dalam mengembangkan silabus dan rencana
pembelajaran bagi seorang pendidik untuk meningkatkan kualitas
mengajarnya.
Sebagaimana lazimnya suatu bidang studi, materi keilmuan mata
pelajaran fiqih mencakup dimensi pengetahuan (knowledge), keterampilan
(skill), dan nilai (value). Hal ini sesuai dengan tujuan pokok pembelajaran
mata pelajaran fiqih yaitu mengarahkan peserta didik untuk memahami,
mengenal, menghayati dan mengamalkan hukum Islam yang mengarah pada
penciptaan yang taat dan bertakwa kepada Allah SWT melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, latihan serta pengalaman peserta didik sehingga
menjadi muslim yang selalu bertambah keimanannya kepada Allah SWT.
Di samping itu mata pelajaran fiqih yang merupakan bagian dari
pelajaran agama di madrasah mempunyai ciri khas dibandingkan pelajaran
yang lainnya, karena pada pelajaran tersebut memikul tanggung jawab untuk
dapat memberi motivasi dan kompensasi sebagai manusia yang mampu
memahami, melaksanakan dan mengamalkan hukum Islam dalam kehidupan
sehari-harinya.
5. Dasar-dasar Bidang Studi Fiqih
Dasar pelaksanaan studi fiqih dapat dipandang dari berbagai segi:
a) Segi Yuridis/Hukum
Yakni dasar-dasar pelaksanaan Pendidikan Agama islam yang
berasal dari perundang-undangan yang secara langsung atau tidak
langsung dapat dijadikan pegangan dalam melaksanakan Pendidikan
Agama Islam di sekolah lembaga pendidikan formal Indonesia.
Dasar dari segi yuridis formal ini ada dua macam:
b) Dasar Ideal
Yakni dasar falsafah Negara yaitu Pancasila, dimana sila yang
pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung pengertian bahwa
seluruh bangsa Indonesia Beragama.
Untuk merealisasikan hal tersebut diperlukan adanya Pendidikan
Agama Islam kepada anak-anak. Karena tanpa adanya Pendidikan Agama
Islam akan sulit mewujudkan Sila pertama dari Pancasila.
c) Dasar Konstitusional
Yakni dasar Undang-Undang Dasar 1945 dalam Bab XI pasal 29
ayat 1 dan ayat 2 yang berbunyi:
Ayat 1
Negara berdasarkan ketuhanan Ynag Maha Esa
Ayat 2
Negara menjamin tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama dan
kepercayaannya masing-masing.
Serta bab XIII pasal 31 ayat 3 yang berbunyi:
Pemerintah mengusahakan dan menyelenggaraan suatu sistem pendidikan
asional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak yang
mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur oleh
Undang-Undang.
d) Dasar Religius
Yang dimaksud dasar religius dalm rincian ini adalah yang
bersumber pada ajaran Agama Islam yang terdapat dalam ayat Al-Qur’an
maupun hadits.
Dalam Al-Qur’an banyak ayat-ayat menunjukkan perintah tersebut,
antara lain dalam surat At-taubah ayat 22
) :( 32
“mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar”.
32Departemen Agama RI, Al-qur an dan Terjemahnya, (Bandung: CV Diponegoro,2000), hlm. 151.
:)(33
“Dari Anas bin Malik R.A dia berkata: Rasulullah SAW bersabda:Menuntut ilmu diwajibkan atas setiap muslim.(H.R Ibnu Majah)”.
e) Dasar Psikologis
Sudah menjadi fitrah manusia yaitu hidup berkelompok-kelompok,
saling membutuhkan dan memiliki kebudayaan serta keyakinan atau
kepercayaan masing-masing. Mereka akan merasa tenang dan tentaram
hatinya dan mengabdi kepada Zat Yang Maha Kuasa.34
Hal semacam ini memang sesuai dengan Firman Allah SWT dalam
surat Ar-Ra’du:
Ÿwr&Ì• ò2É‹Î/«!$#’ûÈõ yJ ôÜs?Ü>q è=à)ø9$#) : (
“Ketahuilah hanya dengan ingat kepada Allh SWT hati akan menjaditentram (Q.S. Ar-Ra’du: 28)”.
6. Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar Fiqih Kelas VIII
Standar kompetensi mata pelajaran Fiqih berisi sekumpulan
kemampuan yang harus dikuasai peserta didik selama menempuh mata
pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah. Kemampuan ini berorientasi
kepada perilaku afektif dan psikomotorik dengan dukungan pengetahuan
kognitif dalam rangka memperkuat keimanan, ketaqwaan, dan ibadah kepada
Allah SWT.35 Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Agama Republik
Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Standar Kompetensi Lulusan dan
Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah Bab
VII.36
33Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah, (Mesir: Darul Fikr, t.th), hlm. 81.34Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pwendidikan Agama Islam, (Surabaya: Usaha Nasional,
1983), hlm. 21-23.35Departemen Agama RI, Standar Kompetensi Madrasah Tsanawiyah, (Jakarta:
Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam Jakarta, 2004), hlm. 5.36Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008, Op. Cit.52.
Maka standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran Fiqih
kelas VIII semester II materi yang sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) meliputi sebagai berikut: 37
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Memahami ketentuan
pengeluaran harta di luar
zakat
1.1 Menjelaskan ketentuan-ketentuan
shadaqah, hibah, dan hadiah
1.2 Mempraktekkan sedekah, hibah dan
hadiah
2. Memahami hukum Islam
tentang haji dan umrah
2.1 Menjelaskan ketentuan ibadah haji
dan umrah
2.2 Menjelaskan macam-macam haji
2.3 Mempraktekkan tata cara ibadah haji
dan umrah
3. Memahami hukum Islam
tentang makanan dan
minuman
3.1 Menjelaskan jenis-jenis makanan dan
minuman halal
3.2Menjelaskan manfaat mengkonsumsi
makanan dan minuman halal
3.3Menjelaskan manfaat mengkonsumsi
makanan dan minuman halal
3.4 Menjelaskan jenis-jenis makanan dan
minuman haram
3.5Menjelaskan bahayanya
mengkonsumsi makanan dan
minuman haram
3.6 Menjelaskan jenis-jenis binatang
yang halal dan haram dimakan
37Ibid, hlm.68.
Sekilas tentang pokok bahasan haji, asal maknanya adalah
menyengaja sesuatu. Menurut syara’ adalah sengaja mengunjungi ka’bah
(rumah suci) untuk melakukan beberapa beberapa amal ibadah, dengan
syarat-syarat yang tertentu.38 Dalam Islam haji adalah rukun yang ke lima
setelah syahadat, salat, zakat, puasa dan rukun ini juga merupakan tiang tetap
tegaknya agama Islam, sebagaimana hadits nabi:
: :
].[.39
“Dari Ibnu Umar R.A. Sesungguhnya Rasulullah bersabda: Islam dibangunatas lima dasar/perkara, yaitu bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah danMuhammad adalah utusannya, mendirikan salat, menunaikan zakat, haji kebaitullah dan puasa ramadhan”.
Ibadah ini hanya wajib dilaksanakan sekali dalam seumur hidup dan
hanya bagi yang mampu (istitho ah). Selain itu haji dipandang sebagai
puncak ibadah yang dengannya manusia diharapkan dapat mencapai puncak
kesadaran akan kehadiran Tuhan dengan sejelas-jelasnya.
Ibadah haji merupakan ibadah yang terakhir yang di syariatkan dalam
agama Islam dan merupakan ibadah yang paling berat pelaksanaannya,
karena melibatkan tiga aspek, baik jasmani, rohani, maupun amaliah, dan
pelaksanaannya hanya diwajibkan bagi orang yang mampu dalam tiga aspek
tersebut, dan hanya sekali dalam seumur hidup. Di dalam Al-Qur’an
diterangkan (Q.S. Ali Imran [3]: 97) :
38Sulaiman Rasyid, Fikih Islam (Jakarta: PT Sinar Baru Algensindo, 2002), hlm, 247.39Imam Abu Zakaria Yahya Bin Syarif An-Nawawi “Riyadl Al-Shalihin, ttp: Daru Al-
Fikr, th), hlm. 237.
¬!ur...’n? tãĨ$̈Z9$#•kÏmÏMø• t7 ø9$#Ç t̀Btí$sÜtG ó™$#Ïmø‹ s9Î)Wx‹ Î6 y™4t̀Burt• xÿx.¨b Î*sù
©!$#;ÓÍ_xîÇ t̀ã . tûü ÏJ n=» yèø9$#}:{.40
“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi)orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah, maka barang siapamengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya(memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (Q.S. Ali Imran [3]: 97)”.
Dalam menunaikan ibadah haji hukumnya wajib dalam satu kali
seumur hidup. Adapun dalam mengerjakan haji itu ada tiga cara: 41
1) Haji Ifrad yaitu: Mengerjakan haji terlebih dahulu kemudian
mengerjakan umrah.
2) Haji Tamattu’ yaitu: Mendahulukan umrah dari pada haji.
3) Haji Qiran yaitu: Mengerjakan haji dan umrah secara bersama-sama.
Caranya adalah melakukan ihram untuk keduanya pada waktu ihram
haji, dan mengerjakan sekalian urusan haji. Urusan umrah dengan
sendirinya termasuk dalam pekerjaan haji.
Dari pemaparan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
pembelajaran Fiqih merupakan suatu kegiatan belajar mengajar yang
bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari
dan dapat memahami ketentuan hukum Islam yang berkaitan dengan ibadah
mahdhah dan muamalah serta dapat mempraktekkan dengan benar dalam
kehidupan sehari-hari, yang diharapkan setelah proses pembelajaran ada
perubahan pengetahuan maupun tingkah laku pada diri peserta didik yang
merupakan hasil dari pengalaman/ latihan dari proses pembelajaran tersebut.
C. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
40Yusuf Abdurrohman, Hikmah & Keajaiban perjalanan Haji, (Yogyakarta: Media InsaniPustaka, 2008), hlm. 1.
41Sulaiman Rasjid, Op.Cit, hlm.263.
Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai sebagai akibat dari
adanya kegiatan peserta didik berkaitan dengan belajarnya.42 Prestasi
belajar juga berarti hasil yang telah dicapai oleh murid sebagai hasil
belajarnya, baik berupa angka, huruf atau tindakan yang mencerminkan
hasil belajar yang telah dicapai masing-masing anak dalam periode
tertentu.43 Oleh karena itu, ketiga aspek di atas juga harus menjadi indikator
prestasi belajar. Artinya, ketiga aspek tersebut tidak berdiri sendiri, tetapi
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
Slameto, memberi batasan mengenai belajar adalah sebagai suatu
proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.44
Selanjutnya, dalam perspektif keagamaan pun juga membahas
belajar merupakan kewajiban bagi setiap orang yang beriman agar
memperoleh ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan derajat
kehidupan mereka. Hal ini dinyatakan dalam (Q.S. Al-Mujadalah: {58}:11)
yang berbunyi :
#sŒÎ) urŸ@ŠÏ%(#râ“ à±S$#(#râ“ à±S$$sùÆìsùö• tƒª!$#tûï Ï% ©!$#(#q ãZtB#uäöN ä3ZÏBtûï Ï% ©!$#ur(#q è?ré&zOù=Ïèø9$#
;M» y_u‘yŠ4ª!$#ur$yJ Î/tbq è=yJ ÷ès?׎•Î7 yz} :{45
“Dan apabila dikatakan berdirilah kamu, maka berdirilah niscaya Allahakan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang yangdiberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”.
Berbagai definisi belajar yang di kemukakan oleh para pendidik
mempunyai aneka ragam batasan, namun mempunyai maksud dan arah
yang sama. Hal ini sejalan dengan pengertian belajar yang disebutkan oleh
42Saefuddin Azwar, Tes Prestasi Fungsi Pengembangan Pengukuran Prestasi belajar,Pustaka Belajar (Yogyakarta, Anggota IKAPI, 1998), hlm. 13.
43M. Buchori, Teknik-Teknik Evaluasi Pendidikan, (Bandung: Jemmars, 1985), hlm.178.44Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 1995), Cet ke-3, hlm. 2.45Departemen Agama, Al-Qur an dan Terjemahannya, (Bandung: CV. Diponegoro,
2000), hlm. 343.
Shaleh Abdul Aziz Majid dalam kitab At-tarbiyatul wa Thuruqut Tadris
mendefinisikan belajar adalah:
.46
“Belajar adalah merupakan perubahan tingkah laku pada hati (jiwa) sipelajar berdasarkan pengetahuan yang sudah dimilikinya menujuperubahan baru”.
Di samping pengertian tersebut, bila membahas tentang belajar
setidaknya akan muncul beberapa dimensi dan indikator yang perlu
diperhatikan sebagai berikut:
a) Belajar ditandai oleh adanya perubahan pengetahuan, sikap, tingkah laku
dan keterampilan yang relative tetap dalam diri seseorang sesuai tujuan
yang diharapkan.
b) Belajar terjadi melalui latihan dan pengalaman yang bersifat komulatif.
c) Belajar merupakan proses aktif komulatif yang terjadi melalui mental
proses. Mental proses adalah serangkaian proses kognitif yang melalui
persepsi, perhatian, mengingat, berpikir memecahkan masalah dan lain-
lain.
Maka dapat penulis simpulkan bahwa belajar adalah suatu usaha
pada diri seseorang terhadap suatu perubahan diri sendiri yang dapat
dinyatakan sebagai suatu kecakapan, suatu kebiasaan, suatu sikap, suatu
pengertian serta pengetahuan. Jadi pada dasarnya orang yang belajar itu
tidak sama keadaannya dengan sebelum belajar. Perubahan itu dapat
meliputi keterampilan, pengetahuan atau apa yang dapat dilakukan. Artinya
seseorang melakukan perbuatan belajar mungkin merasa bahagia, lebih
menyenangkan, lebih pandai menyesuaikan diri atau lebih dapat
memecahkan apa yang ia hadapi.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar.
46Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Majid, Op.Cit. hlm.169.
Untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik, mungkin akan
banyak menemukan kesulitan-kesulitan, karena hal tersebut dipengaruhi
oleh banyak faktor.
Menurut M. Sobri sutikno ada dua faktor, yaitu:
a) Faktor Internal, yaitu: faktor yang ada pada diri seseorang itu sendiri,
yang terdiri dari faktor jasmaniah dan faktor psikologis.
b) Faktor Eksternal, yaitu: Faktor yang ada di luar diri seseorang itu sendiri,
antara lain keadaan keluarga, sekolah dan masyarakat.47
Sedangkan W.S. Winkel mengatakan bahwa faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar adalah:48
a) Faktor-faktor pada siswa
1) Faktor psikis.
(a) Intelektual: taraf inteligensi, kemampuan belajar dan cara
belajar.
(b) Non Intelektual: Motivasi belajar, sikap, perasaan, minat,
kondisi akibat keadaan sosio cultural/ ekonomi.
b) Faktor-faktor fisik
1) Faktor-faktor di luar siswa.
(a) Pribadi guru.
c) Faktor-faktor pengaruh proses belajar di sekolah seperti: kurikulum
pengajaran, sarana prasarana, disiplin sekolah, fasilitas belajar, dan
pengelompokan siswa dan lain-lain.
d) Faktor-faktor sosial.
Di antaranya adalah: sistem sosial, status sosial siswa, interaksi guru
siswa.
e) Faktor-faktor situasional.
Seperti keadaan politik ekonomis, keadaan waktu di tempat dan keadaan
musim iklan.
47M. Sobri Sutikno, Rahasia Sukses Belajar dan Mendidik Anak, (Mataram: NTP Press,2007), Cet.2, hlm.13-28.
48W.S. Winkel, Op. Cit, hlm. 232.
Dari beberapa uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa
keberhasilan anak dalam prestasi belajar, terutama dalam bidang materi
fiqih dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, kedua faktor tersebut
adalah sangat mempengaruhi dalam upaya meningkatkan prestasi belajar.
Selain itu keberadaan penerapan kombinasi metode pembelajaran gallery
walk dan simulasi termasuk juga salah satu faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar yaitu faktor yang ada di luar diri seseorang atau faktor
sosial. Dengan penerapan metode gallery walk dan simulasi yang
mempunyai fungsi edukatif, yaitu mendidik anak-anak untuk belajar tanpa
dibimbing oleh guru, baik itu belajar secara individu atau belajar secara
kelompok, sehingga dapat memperlancar tercapainya tujuan pendidikan.
3. Aspek-aspek Prestasi Belajar
Proses belajar mengajar harus dapat perhatian serius yang
melibatkan berbagai aspek yang menunjang kprestasian belajar mengajar.
Prestasi belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga aspek diantaranya yaitu:
aspek kognitif, afektif,dan psikomotorik.
a) Aspek kognitif
Yaitu yang berkenaan dengan pengenalan baru atau mengingat
kembali (menghafal), memahami, mengaplikasikan, menganalisis dan
kemampuan mengevaluasi.
b) Aspek afektif
Yaitu yang berhubungan dengan pembangkitan minat, sikapatau
emosi juaga penghormatan (kepatuhan) terhadap nilai atau norma.
c) Aspek psikomotorik
Yaitu pengajaran yang bersifat keterampilan atau yang
menunjukkan gerak (skill). Keterampilan tangan menunjukkan pada
tingkat keahlian seseorang dalam suatu tugas atau kumpulan tugas
tertentu.49
4. Peningkatan Prestasi Belajar Mata pelajaran Fiqih Melalui Penerapan
Metode Gallery Walk dan Simulasi
Metode Mengajar merupakan salah satu kunci pokok
keberprestasian suatu proses pembelajaran, karena dengan menggunakan
metode mengajar yang sesuai, maka tujuan yang diharapkan dapat tercapai
atau dapat terlaksana dengan baik. Penerapan metode mengajar harus
memperhatikan partisispasi siswa untuk terlihat aktif didalami proses
pembelajaran. Siswa dirangsang untuk menyelesaikan problem-problem
baik secara individu maupun kerja kelompok, yang pada akhirnya
diharapkan dapat terlatih untuk belajar mandiri dan tidak selalu tergantung
pada guru.
Meningkatkan prestasi belajar siswa pada pembelajaran merupakan
tugas sebagai motivator, karena yang didpatkan sewaktu proses
pembelajaran untuk bekal dimasa mendatang. Melalui pendekatan metode
gallery walk dan simulasi ini dapat mendorong siswa untuk memahami,
makna, dan manfaat belajar sehingga akan memberikan stimulus dan
motivasi kepada mereka untuk rajin dan senantiasa belajar. Hal ini dapat
mendorong peserta didik untuk bersemangat ataui mempunuai keinginan
yang kuat dalam belajar.
Peningkatan semangat belajar peserta didik yang berpengaruh pada
prestasi belajar melalui pendekatan-pendekatan maupun strategi
pembelajaran yang tepat agar prestasi belajar siswa meningkat. Oleh karena
itu penerapan metode gallery walk dan simulasi merupakan bagian dari
pembelajaran aktif yang sekaligus pembelajaran menyenangkan.
Pembelajaran yang menyenangkan tersebut akan memotivasi siswa dalam
belajar dan mengurangi kejenuhan ketika setiap hari siswa berada dalam
kelas. Hal ini membuat semangat siswa menjadi semakin besar hasrat
49Nana Sudjana, Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Rosdakarya, 1999),hlm. 21-23.
belajar mereka untuk terus mencari ilmu. Pembelajaran dengan pendekatan
ini juga akan menjadi lebih bermakna, menemukan situasi baru ketika
belajar bersama teman-temannya dan mampu menyelesaikan permasalahan
baik individu maupun kelompok.
Pendekatan dengan metode gallery walk dan simulasi merupakan
pendekatan mengajar yang berusaha meletakkan dasar dan mengembangkan
cara berfikir ilmiah. Pendekatan ini menempatkan siswa lebih banyak
belajar sendiri, mengembangkan kekreatifan dalam memecahkan masalah.
Siswa betul-betul ditempatkan sebagai subyek yang belajar. Peran guru di
sini adalah membimbing belajar dan fasilitator. Siswa lebih banyak
melakukan kegiatan sendiri atau dalam kelompok untuk mendiskusikan
permasalahan dengan materi yang sudah ditentukan.
Pembelajaran fiqih dengan pendekatan metode gallery walk dan
simulasi merupakan pendekatan pembelajaran yang mengkaitkan materi-
materi pembelajaran dengan kehidupan siswa, seperti telah diterangkan
sebelumnya, bahwa fiqih merupakan mata pelajaran yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari. Sehingga dalam pembelajaran ini peserta didik
belajar dengan menyenagkan dan juga dituntut untuk aktif.
5. Penilaian Belajar
Penilaian evaluasi prestasi belajar merupakan proses untuk
menentukan nilai sistem melalui kegiatan penilaian dan pengukuran prestasi
belajar.50
Menurut Muhibbin Syah, evaluasi merupakan pengungkapan
penyusunan deskripsi siswa, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.51
Prestasi belajar tidak bisa dipisahkan dari penilaian sebagai aktivitas
di dalam menentukan tinggi rendahnya prestasi, sebab evaluasi merupakan
suatu tindakan untuk menentukan nilai. Untuk mengetahuiprestasi belajar
yang telah dicapai perlu diadakan evaluasi atau tes yang diberikan kepada
50Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka cipta, 2002), hlm.20.
51Muhibbin Syah, Paikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung:Rosdakarya, 2000), hlm. 141-142.
siswa secara periodik. Evaluasi merupakan salah satu kegiatan dalam
pembelajaran wajib dilaksanakan pleh guru setelah proses pembelajaran
berakhir. Prestasi dari evaluasi belajar tersebut diharapkan dapat
memberikan informasi tentang kemampuan yang telah dicapai siswa setelah
mempelajari suatu mata pelajaran.
Penilaian menjadi salah satu sarana evaluasi pendidikan dan
penilaian itu sendiri bisa diwujudkan dalam bentuk tes tertulis, tes lisan dan
lain-lain.Tes yang dilakukan tidak sekedar mengukur kecerdasan kognitif
siswa tetapi perlu juga memperhatikan kecerdasan berfikir dan psikomotor
siswa sehingga penilaian yang dilakukan tersebut benar-benar menghargai
bermacam-macam potensi yang dimilki siswa.
Dilakukannya evaluasi terhadap prestasi belajar, agar siswa
mengetahui apakah dirinya termasuk siswa yang berpengetahuan tinggi,
berkemampuan rata-rata, ataukah berkemampuan rendah. Demikian dengan
dilakukannya evaluasi prestasi belajar tersebut maka siswa yang
bersangkutan akan menjadi tahu atau mengerti, di manakah posisi dirinya di
tengah teman-temannya.52
Tujuan evaluasi untuk memperbaiki cara belajar, mengadakan
perbaikan dan penghayatan bagi siswa, serta menempatkan siswa pada
situasi pembelajaran (belajar mengajar) yang lebih tepat sesuai dengan
tingkat kemampuan yang dimilikinya. Untuk memperbaiki atau mendalami
dan memperluas pelajaran dan terakhir kali sebagai informasi kepada orang
tua.
Berikut ini bentuk-bentuk evaluasi yang dapat dilakukan untuk
mengukur tingkat keberprestasian peserta didik dalam pembelajaran fiqih
dengan metode gallery walk dan simulasi sebagai berikut:
a) Bentuk tulis (paper and pencil test), sesuai dengan jenjang pendidikan
peserta didiknya. Bentuk tes yang di berikan dapat berupa bentuk pilihan
gandadan bentuk esai.
52Anas Sudjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2006), hlm.10.
b) Bentuk tidak tertulis (non paper and pencil test)
1) Bentuk observasi kegiatan
2) Bentuk wawancara
3) Bentuk tugas kelompok atau individual
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian,
yang sebenarnya harus masih diteliti secara impiris.53 Menurut Sutrisno Hadi,
hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar dan mungkin juga salah, dan
akan diterima jika fakta-fakta membenarkan.54
Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah
Berdasarkan pada uraian-uraian landasan teori yang telah disampaikan di atas
bahwa pembelajaran fiqih melalui penerapan metode gallery walk dan
simulasi pada mata pelajaran fikih dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
kelas VIII MTs. Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak.
53Sumardi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Grafindo, 2001), hlm.69.54Sutrisno Hadi, Metodologi Researtch I, (Yogyakarta: Penerbit Fakultas Ekonomi UII,
1993), hlm.63.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian adalah suatu proses pengumpulan data yang sistematis dan
analisis terhadap informasi (data) untuk tujuan tertentu. Metode penelitian adalah
cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang
dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan prosedur
yang reliabel dan terpercaya.55
Sedangkan metodologi mengandung makna yang lebih luas menyangkut
prosedur dan cara melakukan vertivikasi data yang diperlukan untuk menjawab
masalah penelitian.56
A. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian tindakan Kelas (PTK), atau dalam
bahasa Inggris sering disebut dengan Classroom Action Research, yaitu
penelitian yang dilakukan oleh guru dikelas dengan penekanan pada
menyempurnaan atau praktek dan proses pembelajaran.57
1. Model Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini dipilih model spiral dari Kemmis
dan Taggart yang terdiri dari beberapa siklus tindakan dalam pembelajaran
berdasarkan refleksi mengenai hasil dari tindakan-tindakan pada siklus
sebelumnya. Dimana setiap siklus tersebut terdiri dari empat tahapan yang
meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan (observasi), dan
refleksi.58
55Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan, (Jakarta: RafindoGrafindo Persada, 1996), hlm. 10.
56Nana Sudjana dan Ibrahim, PenelitianDan Penilaian Dalam Pendidikan, (Bandung: SinarBaru Algesindo, 2001), hlm. 16.
57 Susilo, Penelitian Tindakan Kelas, (Yogyakarta: Pustaka Book Publiser, 2007), hlm.16.58Rochiati Wiratmaja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2005), hlm. 66.
Model Spiral dari Kemmis dan Taggart59
dst.
2. Siklus Kegiatan
Siklus kegiatan dirancang dengan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Kegiatan diterapkan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar
siswa dalam pembelajaran fiqih melalui penerapan metode gallery walk
dan simulasi. Pendekatan ini mampu mengaktifkan siswa dalam belajar
khususnya mata pelajaran fiqih yang ada di kelas VIII MTs. Al-hadi
Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak. Tahapan dalam penelitian
ini disusun melalaui siklus penelitian. Setiap siklus terdiri atas
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian dirancang
dalam tiga tahap yaitu pra siklus, siklus 1 dan siklus 2. Pelaksanaan tiap
tahap akan diambil 1 kelas dengan kolaborator guru pengampu mata
pelajaran fiqih yaitu Bapak Nur Rohim SPd.I.
a. Pra Siklus
Tahap pra siklus ini peneliti akan melihat pembelajaran fiqih
secara langsung di kelas VIII MTs. Al-Hadi Girikusuma
Banyumeneng Mranggen Demak. Dalam pembelajaran fiqih dikelas
59Suharsimi Arikunto, et. Al, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006),hlm.16.
Perencanaan
PelaksanaanRefleksi
Perencanaan
Pengamatan
SIKLUS I
SIKLUS IIRefleksi
Pengamatan
Pelaksanaan
?
VIII tersebut belum menggunakan model pembelajaran secara aktif
dan masih menggunakan metode caramah yang siswanya masih belum
banyak ikut aktif dalam proses pembelajaran dan cenderung terjadi
komunikasi yang pasif. Artinya seolah-olah guru yang bicara dan
siswa atau peserta didik hanya mendengarkan dan keberanian untuk
bertanya terhadap suatu masalah yang belum jelas yang ada dibenak
mereka belum dapat diungkapkan secara maksimal.60
Diakhir pembelajaran dilakukan tes formatif untuk mengetahui
hasil belajar siswa pada pokok bahasan pelajaran fiqih. Apakah
kompetensi yang diharapkan sudah dapat tercapai dengan
menggunakan metode ceramah? Apakah siswa terlibat aktif dalam
proses pembelajarannya? Apakah hasil belajar sudah diatas ketuntasan
hasil belajar yang telah ditetapkan oleh MTs. Al-Hadi (KKM 65)?
b. Siklus 1
Pelaksanaan siklus 1 menggunakan kelas VIII B yang diampu oleh
Bapak Nur Rohim, SPd.I. Langkah-langkah besar dalam siklus 1
dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi yang
akan dijelaskan sebagai berikut:
1) Perencanaan
a) Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang telah
disiapkan dalam bentuk prototype. Penekanan perencanaan
disini adalah menyiapkan peserta didik benar-benar berada
pada suasana penyadaran diri untuk tetap semangat belajar
dengan menekankan pada keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran dan berada pada konsentrasi terhadap materi
pengajaran fiqih yang sedang dibahas atau dipelajari.
b) Menyiapkan Rencana Pembelajaran yang sesuai dengan
Penerapan metode gallery walk dan simulasi dengan
mengutamakan komponen pembelajaran dengan pendekatan
60Hasil pengamatan di kelas VIII B MTs. Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng MranggenDemak, pada tanggal 22 Januari 2010.
tersebut yaitu, kontruktivisme, inquiri, bertanya, pemodelan,
masyarakat belajar, refleksi, penilaian oitentik. Didalam
menyiapkan rencana pembelajaran ini ditekankan pada hasil
pengamatan pada pra siklus yang menekankan pada keaktifan
siswa melalui pembelajaran dengan penerapan metode gallery
walk dan simulasi.
c) Bersama dengan guru fiqih peneliti:
(1) Merencanakana pembelajaran yang akan diterapkan dalam
PBM.
(2) Menentukan pokok bahasan.
(3) Mengembangkan skenario pembelajaran.
(5) Menyiapkan sumber belajar.
(6) Mengembangkan format evaluasi.
(7) Mengembangkan format observasi pembelajaran
d) Menyiapkan lembar soal yang digunakan untuk akhir
pembelajaran sebagai tes formatif dan soal yang dikerjakan
dirumah yang berusaha mengaitkan materi yang didapat oleh
peserta didik dengan kehidupan nyata.
2) Pelaksanaan
Guru mitra dengan didampingi peneliti melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disiapkan oleh
peneliti. Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan metode
gallery walk dan simulasi dalam mata pelajaran fiqih pada siklus 1
ini secara garis besar sebagai berikut:
a) Guru memberikan apersepsi tentang materi pembelajaran yang
akan dibahas
b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
c) Guru melaksanakan pembelajaran dengan penerapan metode
gallery walk dan simulasi sedangkan peneliti mengamati,
menilai melalui lembar observasi atau pengamatan berkaitan
dengan keaktifan belajar didalam kelas serta mencatat apa yang
terjadi didalam kelas pada siklus 1 terkait dengan pelaksanaan
pembelajaran fiqih dengan metode gallery walk dan simulasi.
d) Guru menerapkan komponen pembelajaran metode gallery
walk dan simulasi dalam mata pelajaran fiqih disetiap materi
pelajaran.
e) Menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario
pembelajaran.
f) Untuk menghemat waktu pembelajaran didalam kelas terkait
dengan komponen pembelajaran metode gallery walk dan
simulasi yaitu pembentukan kelompok dilakukan diluar jam
pelajaran yang kemudian diumumkan pada waktu
pembelajaran.
g) Guru memberikan soal yang dijawab dan didiskusikan melaui
kelompok sedangkan peneliti menilai bagaimana aktivitas
siswa dalam kelompok tersebut, melalui diskusi antar
kelompok diharapkan peserta didik dapat menuangkan ide
berkaitan dengan materi pelajaran yang sedang dibahas.
h) Guru memberikan soal yang sifatnya pengamatan didalam
kehidupan nyata terhadap suatu meteri pelajaran yang sedang
dipelajari.
i) Guru melaksanakan tes formatif secara individual.
3) Pengamatan
a) Guru mengamati semangat belajar peserta didik pada siklus 1
b) Guru mengamati pada setiap kegiatan yang dilakukan siswa.
Dimulai dari permasalahan yang muncul pada awal pelajaran
hingga akhir pelajaran. Berikan penilaian tenteng indiktor
keaktifan dan ketrampilan proses yang telah disiapkan.
c) Guru mengamati hasil tes formatif, apakah sudah mencapai
ketuntasan belajar?
d) Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format LKM
e) Peneliti mengamati keberhasilan dan hambatan-hambatan yang
dialami dalam proses pembelajaran yang belum sesuai dengan
harapan penelitian.
4) Refleksi
a) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan
b) Secara kolaboratif guru mitra dan peneliti menganalisis dan
mendiskusikan hasil pengamatan. Selanjutnya membuat suatu
refleksi, apakah ada yang perlu dipertahankan dan diperbaiki?
c) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk
tindakan berikutnya
d) Membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan siklus 1
c. Siklus 2
Untuk pelaksanaan siklus 2 yang dilaksanakan dikelas VIII B
MTs.Al-HAdi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak adalah
sebagai tindak lanjut evaluasi dari pelaksanaan siklus 1. Langkah-
langkas yang dilakukan dalam siklus 2 dimulai dari perencananaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi .
1) Perencanaan
a) Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan
masalah.
b) Meninjau kembali rencana pembelajaran yang disiapkan untuk
siklus 2 dengan melakukan revisi sesuai hasil refleksi siklus 1.
Penekanan pada siklus ini adalah keaktifan belajar siswa dan
serta meningkatkan hasil belajar.
c) Menyiapkan lembar kerja observasi yaitu pengamatan terhadap
kegiatan belajar peserta didik di kelas dengan penerapan
metode gallery walk dan simulasi.
2) Pelaksanaan
Guru mitra dengan didampingi peneliti melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disiapkan oleh peneliti
dan direvisi berdasarkan evaluasi pada siklus 1.
a) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b) Memberikan gambaran konsep pembelajaran.
c) Melakukan tindakan pembelajaran sesuai dengan skenario dan
hasil refleksi.
d) Melaksanakan pembelajaran sesuai denga rencana
pembelajaran dengan menerapkan melalui metode gallery walk
dan simulasi dalam pembelajaran fiqih.
e) Guru melakukan tes formatif secara individual.
3) Pengamatan
a) Pengamatan dilakukan bersamaan dengan tindakan, dengan
menggunakan instrumen yang telah tersedia. Fokus
pengamatan adalah kegiatan siswa dalam mengerjakan sesuatu
sesuai dengan skenario pembelajaran.
b) Peneliti mengamati pelaksanaan pembelajaran dan
dibandingkan dengan siklus 1.
c) Guru bersama peneliti mengamati hasil tes formatif apakah
sudah mencapai ketuntasan belajar?
d) Peneliti mengamati keberhasilan dan hambatan-hambatan yang
dialami dalam proses pembeljaran yang belum sesuai dengan
harapan penelitian.
e) Hasil pengamatan dianalisis untuk memperoleh gambaran
bagaimana dampak dari tindakan yang dilakukan. Jika
permasalahan sudah terselesaikan dan sudah dirasa cukup maka
tindakan akan dihentikan.
4) Refleksi
Refleksi pada siklus kedua ini dilakukan untuk melakukan
penyempurnaan tentang pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan metode gallery walk dan simulasi yang diharapkan
dapat menumbuhkan keaktifan siswa dalam rangka untuk
mencapai kompetensi mata pelajaran fiqih secara maksimal.
d. Kolaborator
Kolaborator dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah orang
yang membantu untuk mengumpulkan data-data tentang penelitian
yang sedang di garap bersama-sama dengan peneliti. Kolaborator
dalam penelitian ini adalah guru fiqih di MTs. Al-Hadi Girikusuma
Banyumeneng Mranggen Demak yaitu Bapak Nur Rohim SPd.I
e. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan pada tanggal 22
Januari sampai 7 Mei 2010 yang dilaksanakan di MTs. Al-Hadi.
Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak
f. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Berikut ini merupakan jadwal rencana kegiatan penelitian tindakan
kelas yang akan dilaksanakan di MTs. Al-Hadi Girikusuma
Banyumeneng Mranggen Demak.
Tabel 1Jadwal Penelitian
Waktu (minnggu) ke-No Rencana Kegiatan
1 2 3 4
1. Observasi Awal X
Persiapan
Menyusun konsep
pelaksanaanx
Menyepakati jadwal dan
tugasx
Menyusun Instrumen x
2.
Diskusi konsep pelaksanaan xPelaksanaan3.
Menyiapkan kelas dan alat x
Pelaksanaan Pra siklus xPelaksanaan Siklus 1 xMelakukan tindakan siklus 1 xPelaksanaan Siklus 2 xMelakukan tindakan siklus 2 xPembuatan Laporan xMenyusun konsep laporan x
4.
Penyelesaian Laporan x
B. Indikator Kerja
1. Prestasi belajar siswa dapat dilihat dari tes.
2. Keaktifan Siswa dalam pembelajaran dilihat berdasarkan tebel No 2.
Tabel 2
Indikator keberhasilan Peserta Didik dalam pembelajaran
No IndikatorAspek Perilaku yang
Diamati
1.
Kesiapan menerima
pelajaran
Indikator pencapaian
mencapai 5 kadar
diskoring dengan skala
(1 s.d 5). Indikator
pencapaian diatas 65
%
§ Menyediakan buku dan
alat tulis
§ Suasana kelas tenang dan
siswa mengkondisikan
diri menerima pelajaran
§ Ketenangan atau suasana
kelas pada saat pelajaran
dimulai
§ Pada saat pelajaran
dimulai siswa
mendengarkan
penjelasan guru
§ Perhatian siswa terpusat
dan aktivitas
pembelajaran siswa
tampak
§ Siswa menyiapkan buku
pelajaran dan sumber
belajar lainnya yang
berkaitan dengan materi
pelajaran
2.
Keaktifan siswa dalam
pembelajaran.
Indikator pencapaian
mencapai 5 kadar
dengan skala (1 s.d 5).
Indikator pencapaian
diatas 65 %
§ Keaktifan mengikuti
pelajaran.
§ Kektifan bertanya
§ Kektifan menjawab
§ Keaktifan menulis
§ Keaktifan dalam
mengungkapkan
pendapat
§ Menyelesaikan tugas
individu
§ Menyelesaikan tugas
kelompok
§ Keaktifan siswa dalam
mencari pengetahuan
dan informasi untuk
disampaikan atau
diungkapkan dalam
kelas.
3.Hasil belajar.
Rata-rata nilai yang
§ Diadakan tes akhir
setelah pra siklus, siklus
dicapai diatas hasil
ketuntasan belajar
yang ditentukan yaitu
65.
1, siklus 2.
C. Subyek Penelitian
Jumlah keseluruhan peserta didik yang ada di MTs. Al-Hadi adalah
358 peserta didik, yang terdiri dari kelas VII A 41 peserta didik, kelas VII B
46 peserta didik, kelas VII C 39 peserta didik, kelas VIII A 39 peserta didik,
kelas VIII B 41 peserta didik. peserta didik kelas VIII C 40 peserta didik,
kelas IX A 36 peserta didik, kelas IX B 38 peserta didik. kelas IX C 38
peserta didik. Sedangkan subyek yang akan diteliti adalah peserta didik pada
kelas VIII khususnya kelas VIII B di MTs. Al-Hadi Girikusuma
Banyumeneng Mranggen Demak. 61
Adapun tabel subyek penelitian yang dikenai tindakan dalam
penelitian ini sebagai berikut:
Tabel 3Nama-nama Peserta Didik Kelas VIII B di MTs. Al-Hadi Girikusuma 62
No Nama Jenis Kelamin1 Abdul Hakim L2 Agustin wahyuningsih P3 Alan Khoirul Mufti L4 Anwar Kirom L5 Arinil Khasanah P6 Ayu Safira Erliasari P7 Eko Slamet Rahayu L8 Erna Arifatul Ulfa P9 Evie layyinatus Syifa' P10 Fajar Ardiansyah L11 Faridatul Hikmah P12 Fatmawati P13 Idrus Tsani L14 Ilhammudin L
61 Dokumentasi MTs. Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak.
15 Inayatun Nadhifah P16 Indra Cahyadi L17 Indriyanto L18 Irtizaqun Nabilah P19 Kholifatul Khasanah P20 Lailatul Badriyah P21 Lia Latifa P22 M. Adib Hasan L23 M. Fatkhur Riza L24 M. Fatkhurrohman L25 Luqman Hakim L26 Maratul Khoiriyah P27 Masrukhin L28 Mudlikah P29 M Haos Dardam L30 M. Kamaludin L31 M. Rizal Aditya L32 Mulya Hani P33 Novi Andaryani Ningsih P34 Siti Aminah P35 Siti Nur Yani P36 Slamet Riyadi L37 Sriyanti P38 Tirta Kusuma L39 Ulfiyatur Rosyidah P40 Widyaningsih P41 Widodo firmantriono L
Tabel 4
Kelompok Kerja Peserta Didik
No Kelompok A Kelompok B Kelompok B
1 Abdul Hakim Evie layyinatus Syifa' Indriyanto
2 Agustin wahyuningsih Fajar Ardiansyah Irtizaqun Nabila
3 Alan Khoirul Mufti Faridatul Hikmah Kholifatul Hasanah
4 Anwar Kirom Fatmawati Lailatul Badriyah
5 Arinil Hasanah Idrus Tsani Lia Latifa
6 Ayu Safira Erliasari Ilhammudin M. Adib Hasan
7 Eko Slamet Rahayu Inayatun Nadhifah M. Fatkhur Riza
8 Erna Arifatul Ulfa Indra Cahyadi M. Fatkhurrohman
No Kelompok D Kelompok E1 Luqman Hakim Novi Andaryani Ningsih2 Maratul Khoiriyah Siti Aminah3 Masrukhin Siti Nur Yani4 Mudlikah Slamet Riyadi5 M Haos Dardam Sriyanti6 M. Kamaludin Tirta Kusuma7 M. Rizal Aditya Ulfiyatur Rosyidah8 Mulya Hani Widyaningsih9 -------------------------------- Widodo firmantriono
D. Metode Pengumpulan Data
Dalam hal ini, peneliti menggunakan beberapa metode untuk
menggali informasi yang dibutuhkan. Metode yang dipakai oleh peneliti untuk
mendapatkan informasi tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Dokumenter
Dokumen merupakan kumpulan data variabel yang berbentuk lisan
maupun actifact, foto dan sebagainya.63
Sumber dokumentasi pada dasarnya adalah segala bentuk sumber
informasi yang berhubungan dengan dokumen baik resmi maupun yang
tidak resmi.64
Metode dokumenter ini digunakan peneliti untuk mengetahui dan
mendapatkan daftar nama peserta didik yang menjadi sampel penelitian
yaitu Classroom Action Research.
2. Pengamatan (observasi)
Sebagai metode ilmiah, observasi dapat diartikan sebagai pengamatan
yang meliputi pemusatan perhatian terhadap subjek dengan menggunakan
seluruh alat indranya.65
Metode pengamatan (observasi) adalah cara pengumpulan data yang terjun
langsung ke lapangan terhadap objek yang diteliti, populasi (sampel).66
63Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: Gramedia, 1991),hlm 129
64Muhammad Ali, Strategi Penelitian Statistik, (Bandung: Bumi Aksara, 1993), hlm. 4165Yatim Riyanto, Metodologi Penelitian suatu Tindakan Dasar, (Surabaya: Sie Surabaya,
1996), cet. 4, hlm. 40
3. Tes
Metode tes adalah seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan
kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat
dijadikan dasar bagi penentu skor angka.67
Metode tes oleh peneliti digunakan untuk mendapatkan hasil belajar
peserta didik yang telah melakukan pembelajaran fikih melalui penerapan
metode gallery walk dan simulasi sebagai evaluasi setelah proses
pembelajaran berlangsung.
E. Metode Analisis Data
Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan
data ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar, sehingga dapat
ditemukan tema dan dapat dirumuskan ide yang disarankan oleh data.
Data yang diperoleh dari penelitian baik melalui pengamatan, tes atau
dengan menggunakan metode yang lain kemudian diolah dengan analisis data
deskriptif untuk menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian indikator
keberhasilan tiap siklus dan untuk menggambarkan keberhasilan pembelajaran
fikih pada pokok bahasan materi haji dan umrah dengan penerapan metode
gallery walk dan simulasi. Adapun teknik pengumpulan data yang terbentuk
kuantitatif berupa data-data yang disajikan berdasarkan angka-angka maka
analisis yang digunakan yaitu Prosentase dengan rumus sebagai berikut:
Skor yang dicapaiNilai = X 100 %
Skor maksimal
66Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 16267Margono, ibid, hlm. 170
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen
Demak
1. Letak Geografis
Secara geografis MTs. Al-Hadi terletak di lingkungan pedesaan,
tepatnya di Jl. Girikusuma Banyumeneng Kec. Mranggen, Kab. Demak
dengan luas tanah 1976 m2.68 Nampaknya sangat strategis untuk kegiatan
belajar mengajar, karena disamping kenyamanan, MTs. Al-Hadi Girikusuma
jauh dari keramaian kota, sehingga dalam proses belajar mengajar peserta
didik tidak banyak mengalami gangguan selain itu juga dekat jalan raya
Girikusuma, yang dilewati oleh angkutan umum sehingga mudah untuk
dijangkau dengan menggunakan angkutan dan bisa juga dengan
menggunakan sepeda karena kebanyakan siswa-siswanya dari kalangan
pedesaan.
Adapun lingkungan sekitarnya adalah: kalangan pondok pesantren
dan dikelilingi rumah warga setempat, dan mayoritas warga sekitarnya
banyak yang sekolah di MTs Al-Hadi, karena kebanyakan warga masih ada
ikatan dengan lembaga tersebut yang dijadikan sebagai sekolah pendidikan
formal. Dan keberadaan MTs Al-Hadi yang berada di dukuh Girikusuma
terletak sejauh sekitar 25 km ke arah tenggara kota Semarang dan 15 km
dari kota Demak.
Secara geografis, wilayah pedukuhan Girikusuma dibatasi oleh:
a) Desa Kebonbatur di sebelah utara.
b) Desa Kawengan di sebelah selatan.
c) Desa Sumberejo di sebelah timur, dan
d) Desa Rowosari di sebelah barat.
68Dokumentasi TU MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak.
2. Latar Belakang Historis
Madrasah Tsanawiyah Al-Hadi merupakan lembaga pendidikan
setingkat SLTP yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam
Al-Hadi. Berdiri pada tahun 1976 yang didirikan oleh tokoh masyarakat
dan tokoh agama setempat terutama dari kalangan Nahdiyyin diantaranya
K. Muhajir, K. Abdul Shomad, KH. Munif Zuhri, KH. Muharror dan KH.
Asyhari.
Berdidrinya MTs Al-Hadi tidak terlepas dari masyarakat dan tokoh
ulama’ setempat, dahulu MTs Al-Hadi sebelum berdiri asalnya adalah
pondok pesantren, disamping itu dahulu hanya ada pendidikan formal
yaitu Madrasah Ibtida’iyah (MI), dan pada waktu itu juga hanya ada
pendidikan non formal seperti madrasah diniyah, kemudian masyarakat
Girikusuma pada waktu itu mendorong hasrat dan minat dari masyarakat
setempat untuk meningkatkan taraf hidup mereka lewat jalur pendidikan.
Melihat kondisi masyarakat Girikusuma yang religius maka terdorong
untuk mendirikan sekolah lanjutan pertama di bawah naungan Departemen
Agama, sehingga dengan dorongan para ustad, masyarakat, dan ulama
pada waktu itu berdirilah MTs Al-Hadi Girikusuma.69
3. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
a. Visi:Terwujudnya Insan Sholeh yang Berprestasi dan Berdedikasi
dengan Ilmu Amaliyah, Amal Ilmiah dan Takwa Ilahiyyah.
b. Misi:
1) Meningkatkan kegiatan keagamaan di madrasah dengan
mengefektifkan salat berjamaah dan tadarus Al Qur’an.
2) Mewujudkan madrasah yang memberikan fasilitas memadahi bagi
perkembangan manusia sebagai pusat transformasi ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni.
69 Ibid.
3) Meningkatkan proses belajar mengajar dan pengembangan belajar
serta kegiatan ekstrakurikuler agar siswa dapat berkembang secara
maksimal dan menjadi lulusan yang berkualitas.
4) Mengembangkan strategi kompetitif yang positif di lingkungan
madrasah baik antara siswa dan tenaga edukatif secara demokratis
dan terbuka.
5) Mendorong perbaikan berkelanjutan sebagai manifestasi
pengamalan iman dan takwa, penguasaan iptek dan imtak serta
ikhtiar sehingga mampu mengabdikan diri di masyarakat.
c. Tujuan dan sasaran (jangka waktu 4 tahun):
1) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa dalam kehidupan
sehari-hari
2) Sampai 2009 rata-rata NEM = 90,00
3) Mayoritas lulusan kurang lebih 95% melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi
4) Memiliki bidang-bidang kegiatan yang diandalkan seperti
computer, menjahit dan elektronika
5) Membimbing siswa meraih prestasi baik akademik maupun non
akademik.
4. Struktur Organisasi MTs. Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen
Demak.
Struktur Organisasi
MTs. Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak
5. Keadaan Siswa
Pada masa awal berdirinya, MTs. Al-Hadi mempunyai sekitar 30
siswa. Setelah tiga tahun jumlah siswa meningkat menjadi 85 siswa.
Keadaan ini terus meningkat pada tiap tahunnya sehingga pada tahun
ajaran 2009-2010 jumlah keseluruhan 379 siswa yang dibagi menjadi 9
kelas, dengan rincian kelas VII sebanyak 3 kelas, kelas VIII sebanyak 3
kelas, dan kelas IX sebanyak 3 kelas.70
70Dokumentasi TU MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak.
Koperasi PerpustakaanLaboranWalikelas
GURU MAPEL
SISWA
Komite KepalaMTs.
Tata Usaha
1.Bendahara.2.Kepegawaian.3.Tukang Kebon.4.Jaga Malam
Sie. Kurikulum Sie. Kesiswaan Sie. Sarpas
Berikut daftar jumlah siswa MTs Al-Hadi kelas VII sampai kelas
IX pada tahun pelajaran 2009/2010.
Tabel 5
Jumlah Siswa MTs Al-Hadi Girikusuma
2009/2010No Jumlah SiswaL P JUMLAH
1 Kelas 7 66 75 141
2 Kelas 8 62 62 124
3 Kelas 9 67 47 114 Jumlah Total 195 184 379
Siswa MTs Al-Hadi secara keseluruhan bertempat tinggal dengan
keluarganya di rumah, dan untuk menuju ke sekolah kebanyakan
menggunakan sepeda.
6. Keadaan Guru dan Karyawan MTs-Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng
Secara keseluruhan MTs Al-Hadi memiliki 38 tenaga pendidik dan
kependidikan yang terbagi menjadi 2 jabatan. Guru tetap berjumlah 6 dan
guru tidak tetap berjumlah 32.
Adapun data Guru berdasarkan ijazah dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:71
Tabel 6
Data Guru Berdasarkan Ijazah
JumlahIjazah Tertinggi Guru Tetap Guru Tidak Tetap
S3 / S2 - -S1 5 9D3 - 2D2/D1/SLTA 1 21Jumlah 6 32
71Ibid.,
Tabel 7
Perkembangan Sekolah 3 Tahun Terakhir
No Jumlah Rombongan belajar 2009/2010
1 Rombongan Belajar Kelas 7 3
2 Rombongan Belajar Kelas 8 3
3 Rombongan Belajar Kelas 9 3
Jumlah 9
7. Fasilitas Madrasah
Untuk menunjang kegiatan proses pembelajaran di Madrasah, MTs
Nurul Huda memiliki beberapa fasilitas di antaranya:72
Tabel 8
Fasilitas Madrasah
NO. JENIS JUMLAH KETERANGAN
1 Ruang Kepala Madrasah 1 Baik
2 Ruang Tata Usaha 1 Baik
3 Ruang Guru 1 Baik
4 Ruang Kelas 11 2 Rusak 9 Baik
5 Ruang Perpustakaan 1 Baik
6 Ruang Laboratorium IPA 1 Baik
7 Ruang Laboratorium
Komputer
1 Baik
8 Kamar Kecil/ WC 5 4 Baik/1 Cukup
9 UKS 1 Baik
72Ibid.
B. HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan 3 tahap yaitu pra siklus untuk
mengetahui kemampuan peserta didik sebelum menggunakan model, siklus 1
dilaksanakan 1 kali pertemuan, dan siklus 2 dilaksanakan 2 kali pertemuan.
Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini, secara rinci akan
dijelaskan sebagai berikut:
1. Hasil Pra Siklus
Pelaksanaan pembelajaran pra siklus untuk kelas VIII-B yang
diampu oleh Bapak Nur Rohim SPd.I, dilaksanakan pada hari Jum’at
tanggal 22 Januari 2010. Tahap pra siklus ini materi yang diajarkan adalah
tentang Shadaqah.. Tahap pra siklus ini bertujuan untuk mengetahui
seberapa jauh aktivitas peserta didik dan khususnya meningkatkan prestasi
belajar peserta didik dalam pembelajaran fiqih di kelas sebelum
diterapkannya metode gallery walk dan simulasi, dengan melihat atau
mengamati secara langsung pembelajaran yang ada di kelas, kemudian
dicatat yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Dalam proses
pembelajaran ini yaitu pada pra siklus masih menggunakan metode
ceramah dan pengerjaan Lembar Kerja Siswa (LKS).
Berdasarkan observasi pada tahap pra siklus ini menggunakan
instrumen observasi yang dipegang oleh peneliti dan lembar kerja soal
yang dipegang oleh guru untuk dibagikan kepada peserta didik di akhir
pembelajaran. Lembar kerja soal ini adalah sebagai tes kemampuan untuk
mengetahui kemampuan peserta didik dalam memahami materi sebelum
diterapkannya pembelajaran melalui metode gallery walk dan simulasi.
Pada pembelajaran ini siswa masih kurang aktif dan Prestasi
belajar peserta didik dalam pra siklus adalah rata-rata 63,90, nilai tertinggi
80 dan nilai terendah 50. Untuk lebih jelasnya bisa lihat pada tabel berikut
ini:
Tabel 9
Skor Observasi Keaktifan Peserta Didik Dalam Mengikuti Pembelajaran
Fikih Pada Tahap Pra Siklus
Indikator 1 Indikator 2Jumlah
SkorSub
Indikator1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 82 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 43 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 74 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 65 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 76 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 67 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 38 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2
Jumlah
Skor- 2 6 12 0 - 6 9 8 - 43
Keterangan :
Indikator I : Kesiapan menerima pelajaran
Indikator II : Keaktifan dalam pembelajaran
Skor :
5 (sangat baik) 4 (baik) 3 (cukup) 2 (rendah) 1 (kurang)
Tabel 10Hasil Tes Akhir Pada Tahap Pra Siklus
No Nama Nilai Keterangan1 Abdul hakim 75 Tuntas2 Agustin wahyuningsih 70 Tuntas3 Alan khoirul mufti 70 Tuntas4 Anwar kirom 80 Tuntas5 Arinil hasanah 65 Tuntas6 Ayu safira erliasari 55 Belum7 Eko slamet rahayu 55 Belum8 Erna arifatul ulfa 60 Belum9 Evie layyinatus syifa' 50 Belum
10 Fajar ardiansyah 70 Tuntas11 Faridatul hikmah 65 Tuntas12 Fatmawati 55 Belum13 Idrus tsani 70 Tuntas14 Ilhammudin 75 Tuntas15 Inayatun nadhifah 65 Tuntas16 Indra cahyadi 70 Tuntas17 Indriyanto 55 Belum18 Irtizaqun nabila 60 Belum19 Kholifatul hasanah 80 Tuntas20 Lailatul badriyah 60 Belum21 Lia latifa 55 Belum22 M. Adib hasan 60 Belum23 M. Fatkhur riza 60 Belum24 M. Fatkhurrohman 60 Belum25 Luqman hakim 55 Belum26 Mar’atul khoiriyah 60 Belum27 Masrukhin 70 Tuntas28 Mudlikah 70 Tuntas29 M. Haos dardam 60 Belum30 Muhammad kamaludin 55 Belum31 Muhammad rizal aditya 70 Tuntas32 Mulya hani 70 Tuntas33 Novi andaryani ningsih 70 Tuntas34 Siti amanah 60 Belum35 Siti nur yakni 60 Belum36 Slamet riyadi 65 Tuntas37 Sriyanti 65 Tuntas38 Tirta kusuma 70 Tuntas39 Ulfiyatur Rosyidah 55 Belum40 Widyaningsih 65 Tuntas41 Widodo firmantriono 60 BelumJumlah 2620Rata-rata 63,90
Untuk hasil pengamatan oleh peneliti yang dilihat dari indikator
kesiapan dan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran fiqih pada
tahap pra siklus dapat dipresentasikan bahwa kesiapan dan keaktifan
peserta didik dalam proses pembelajaran sebelum diterapkan metode
metode pembelajaran gallery walk dan simulasi yaitu:
Skor yang dicapai
Nilai: X 100 % Skor maksimal
: 1007043 x %
: 61, 43 %
Dari hasil pengamatan pada tahap pra siklus tersebut dapat
disimpulkan bahwa peserta didik belum terlibat aktif secara penuh dalam
proses pembelajaran. Keaktifan siswa adalah sebagai indikator adanya
prestasi belajar dalam proses pembelajaran. Peserta didik yang kesiapan
nya matang dalam pembelajaran dan aktif dalam kelas menunjukkan
adanya semangat atau keinginan untuk bisa. Rendahnya prestasi belajar
peserta didik pada kelas VIII-B yang menjadi obyek penelitian dapat
ditunjukkan dari prosentase hasil penilaian keaktifan dan kesiapan peserta
didik dalam mengikuti pembelajaran yaitu sebesar 61, 43 % yang masih
berada di bawah ketentuan yaitu 65%.
Selama proses belajar berlangsung aspek yang menunjukkan
adanya belajar aktif belum secara maksimal terpenuhi, seperti penataan
ruangan atau tempat duduk masih model konvensional. Hal ini cenderung
penguasaan kelas yang belum maksimal, dan peneliti mengamati masih
ada peserta didik yang tempat duduknya paling belakang masih
melaksanakan aktivitas selain pembelajaran seperti halnya bicara sendiri
atau berbisik-bisik serta mengerjakan tugas pada mata pelajaran selain
fiqih.
Berkaitan dengan hasil tes akhir yang dilakukan di akhir
pembelajaran didapat bahwa rata-rata hasil belajar pada tahap pra siklus
yaitu 63,90 yang berada di bawah ketentuan 65%. Dari data yang
diperoleh pada tahap pra siklus ada 20 siswa yang belum tuntas.
Setelah mengamati secara langsung pada proses pembelajaran
fiqih kelas VIII -B pada tahap pra siklus, kemudian peneliti mendiskusikan
dengan guru mitra untuk tahap berikutnya yaitu pada tahap siklus 1.
Sebelum melaksanakan siklus 1 ada beberapa hal yang dapat
diidentifikasi pada pelaksanaan tindakan pra siklus, yaitu:
1) Pelaksanaan pembelajaran masih pada komunikasi satu arah.
2) Model pembelajaran yang masih belum mengedepankan adanya
aktivitas belajar peserta didik.
3) Pembelajaran yang ada di kelas berkaitan dengan sumber
pembelajaran masih bergantung pada Lembar Kerja Siswa (LKS).
4) Belum adanya praktek yang berkaitan dengan kehidupan nyata peserta
didik.
5) Adanya penerapan satu metode yaitu ceramah, membuat peserta didik
menjadi jenuh dan perhatian siswa belum terfokus pada satu
permasalahan.
6) Berkaitan dengan pembelajaran aktif penataan ruang kelas belum
mencerminkan pembelajaran aktif, yaitu penataan bangku yang masih
model konvensional.
Dari refleksi di atas didapatkan beberapa solusi terhadap
permasalahan proses belajar mengajar di kelas berkaitan dengan prestasi
belajar peserta didik. Permasalahan tersebut kemudian didiskusikan
dengan guru mitra atau kolaborator untuk mencari solusi tersebut atau
mendiskusikan tentang pendekatan pembelajaran yang akan diterapkan
yaitu pendekatan dengan metode pembelajaran gallery walk dan simulasi.
Solusi ataupun hasil diskusi tersebut akan diterapkan menjadi sebuah
tindakan untuk tahap berikutnya yaitu pada siklus 1.
2. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus 1.
Penelitian Tindakan Kelas pada siklus 1 dilaksanakan oleh
peneliti dengan Bapak Nur Rohim sebagai guru mitra atau kolaborator
peneliti sekaligus sebagai pengampu mata pelajaran fiqih kelas VIII di
MTs. Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak. Pada siklus 1
ini observasi dilakukan di kelas VIII-B dengan materi pembelajaran haji
yang dilaksanakan pada hari jum’at tanggal 29 Januari 2010. Dalam siklus
1 ini, solusi yang diperoleh dari tahap refleksi pada tahap pra siklus
sebagai tindakan untuk mengatasi masalah-masalah permasalahan dalam
pelaksanaan pembelajaran fiqih di kelas kaitannya dengan meningkatkan
prestasi belajar.
Peneliti dan kolaborator yaitu guru mitra atau guru fiqih kelas
VIII-B di MTs. Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng sebelum
melaksanakan tindakan pada tahap siklus 1 yaitu melakukan diskusi
terlebih dahulu tentang tindakan yang akan diambil untuk menyelesaikan
permasalahan yang didapat pada tahap pra siklus terutama bagaimana
menciptakan suasana belajar yang tidak menjenuhkan yang akan
membawa dampak prestasi belajar peserta didik.
Dalam siklus 1 ini dibagi beberapa tahap yaitu:
a. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan ini, peneliti menyiapkan segala sesuatu
yang diperlukan dalam skenario pembelajaran yang telah
direncanakan. Kegiatan yang dilakukan antara lain:
1) Menyusun rencana pembelajaran dengan menerapkan metode
gallery walk di lanjutkan dengan metode simulasi.
2) Membuat lembar kerja peserta didik untuk berdiskusi kelompok.
3) Membuat kunci jawaban lembar kerja peserta didik.
4) Menyiapkan alat, sarana dan media pembelajaran
5) Membagi kelas dalam kelompok-kelompok kecil yang sesuai
metode gallery walk dengan setiap kelompok 8-9 peserta didik.
6) Dilanjutkan praktek simulasi.
7) Mempersiapkan alat evaluasi akhir siklus 1.
b. Tahap Tindakan
Dalam pertemuan tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah
melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan.
Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Guru memberikan apersepsi tentang hasil pra siklus
2) Guru memberikan motivasi mengenai pentingnya materi haji.
3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
4) Guru melaksanakan pembelajaran yang ada di kelas dengan
menggunakan metode gallery walk dan simulasi.
5) Guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang ada pada
metode gallery walk dan simulasi
6) Menciptakan ruangan yang mencerminkan pembelajaran aktif yaitu
Membagi peserta didik dalam 5 kelompok dan menata meja kursi
sesuai dengan kapasitas jumlah kelompok.
7) Mengawasi dan memberi bimbingan kepada masing-masing
kelompok untuk berdiskusi dalam kerja kelompok.
8) Perwakilan kelompok memamerkan hasil kerja kelompoknya
kepada kelompok lain secara bergilir.
9) Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
10) Guru harus mengumumkan hasilnya dan menetapkan kelompok
terbaik sampai yang kurang berhasil
11) Peserta didik sedang melakukan tes individu sebagai bahan
evaluasi pada siklus 1 setelah pembelajaran kelompok
c. Observasi
Dengan mengamati pelaksanaan pembelajaran dengan metode
gallery walk dan simulasi, pemberian soal tentang haji. Kemudian
menyelesaikan soal melalui langkah-langkah pembelajaran yang
diawali dengan diskusi dalam kelompok yang heterogen, presentasi
terhadap hasil diskusi, dan pelaksanaan tes secara individu.
d. Analisa data
Berdasarkan pelaksanaan tes evaluasi hasil belajar peserta didik
pada siklus I diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 11
Skor Observasi Keaktifan Peserta Didik Dalam Mengikuti
Pembelajaran Fikih Pada Tahap Siklus 1
Indikator 1 Indikator 2Jumlah
SkorSub
Indikator1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 82 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 73 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 74 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 75 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 76 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 67 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 38 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 3
Jumlah
Skor- - 6 16 0 - 2 12 12 - 48
Keterangan :
Indikator I : Kesiapan menerima pelajaran
Indikator II : Keaktifan dalam pembelajaran
Skor :
5 (sangat baik) 4 (baik) 3 (cukup) 2 (rendah) 1 (kurang)
Hasil pengamatan oleh peneliti yang dilihat dari indikator
kesiapan dan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran fiqih pada
tahap siklus 1 dapat diprosentasikan bahwa kesiapan dan keaktifan peserta
didik dalam proses pembelajaran sesudah diterapkan metode gallery walk
yaitu:
Skor yang dicapai Nilai: X 100 % Skor maksimal
: 1007048 x %
: 68, 58 %
Dari hasil pengamatan pada tahap siklus 1 tersebut dapat
disimpulkan bahwa peserta didik mulai ada peningkatan kesiapan belajar
maupun keaktifannya dalam proses pembelajaran dengan tujuan untuk
meningkatkan prestasi belajar. Keaktifan siswa adalah sebagai indikator
adanya semangat belajar dalam proses pembelajaran. Peserta didik yang
kesiapannya matang dalam pembelajaran dan aktif dalam kelas
menunjukkan adanya semangat atau keinginan untuk bisa. Peningkatan
tersebut dapat ditunjukkan dari prosentase hasil penilaian keaktifan dan
kesiapan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran yaitu sebesar
68,58% dan di atas ketentuan yang telah ditetapkan yaitu 65%. Dalam
pelaksanaan tindakan pada tahap siklus 1 terjadi suatu peningkatan
mengenai kesiapan dan keaktifan bertanya dengan menggunakan
kombinasi metode pembelajaran gallery walk dan simulasi yang
diterapkan, pada metode tersebut juga terlihat adanya peningkatan
walaupun penerapannya belum secara optimal dan masih banyak kendala-
kendala yang harus diperbaiki untuk siklus berikutnya. Peningkatan
tersebut yaitu adanya ketenangan kelas pada saat pelajaran akan dimulai,
perhatian peserta didik dalam mengikuti pelajaran sudah mulai terfokus
sedikit demi sedikit, banyak yang terlihat aktif bertanya antar sesama
siswa meskipun ada 9 siswa yang berani bertanya langsung kepada guru
yaitu Anwar Kirom, Kholifatul khasanah, Mulhayani, Sriyanti,
Ilhammudin, Fajar Ardiansyah, Abdul Hakim, Indra Cahyadi, Idrus Tsani.
Tabel 12Hasil Tes Akhir Pada Siklus I
No Nama Nilai Keterangan1 Abdul hakim 80 Tuntas2 Agustin wahyuningsih 70 Tuntas3 Alan khoirul mufti 75 Tuntas4 Anwar kirom 80 Tuntas5 Arinil hasanah 60 Belum6 Ayu safira erliasari 75 Tuntas7 Eko slamet rahayu 60 Belum8 Erna arifatul ulfa 70 Tuntas9 Evie layyinatus syifa' 70 Tuntas
10 Fajar ardiansyah 75 Tuntas11 Faridatul hikmah 50 Belum12 Fatmawati 70 Tuntas13 Idrus tsani 80 Tuntas14 Ilhammudin 70 Tuntas15 Inayatun nadhifah 60 Belum16 Indra cahyadi 70 Tuntas17 Indriyanto 60 Belum18 Irtizaqun nabila 65 Tuntas19 Kholifatul hasanah 80 Tuntas20 Lailatul badriyah 75 Tuntas21 Lia latifa 55 Belum22 M. Adib hasan 65 Tuntas23 M. Fatkhur riza 70 Tuntas24 M. Fatkhurrohman 75 Tuntas25 Luqman hakim 70 Tuntas26 Mar’atul khoiriyah 65 Tuntas27 Masrukhin 70 Tuntas28 Mudlikah 70 Tuntas29 M. Haos dardam 70 Tuntas30 Muhammad kamaludin 65 Tuntas31 Muhammad rizal aditya 70 Tuntas32 Mulya hani 75 Tuntas33 Novi andaryani ningsih 60 Belum34 Siti amanah 80 Tuntas35 Siti nur yakni 60 Belum36 Slamet riyadi 70 Tuntas37 Sriyanti 75 Tuntas38 Tirta kusuma 65 Tuntas39 Ulfiyatur Rosyidah 70 Tuntas40 Widyaningsih 70 Tuntas41 Widodo firmantriono 60 Belum
Jumlah 2825Rata-rata 68,90
Berkaitan dengan hasil tes akhir yang dilakukan di akhir
pembelajaran pada siklus 1 didapat bahwa rata-rata hasil belajar pada
tahap ini yaitu 68,90 yang berada di atas standar yang ditentukan yaitu di
atas 65%. Dari data yang diperoleh pada siklus 1 ada 9 peserta didik yang
belum tuntas. Berbeda dengan sebelumnya peserta didik yang belum
tuntas ada 20 peserta didik.
Dilihat dari tabel di atas perbandingan keaktifan dan hasil tes akhir
pada tahap pra siklus yang masih menggunakan metode ceramah dan
penugasan pada Lembar Kerja Siswa (LKS) dan siklus 1 yang
menggunakan metode gallery walk dan simulasi menunjukkan adanya
sebuah peningkatan.
e. Refleksi
Berdasarkan hasil penelitian siklus 1 diperoleh nilai rata-rata hasil
belajar peserta didik sebesar 68,90 dan persentase keaktifan siswa pada
siklus I sebesar 68, 57 %. Meskipun hasil prestasi pada siklus 1 sudah
memenuhi KKM, tetapi masih ada beberapa siswa yang belum lulus.
Hasil refleksi siklus 1 masih adanya siswa yang belum tuntas
sehingga penelitian ini dilanjutkan dengan siklus 2.
Dari hasil refleksi siklus 1 maka perlu dilakukan beberapa tindakan
untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada siklus 2. Beberapa
tindakan tersebut antara lain sebagai berikut:
1) Guru harus dapat mengatur waktu dengan baik sehingga pembelajaran
tidak mengalami keterlambatan waktu dan dapat berjalan sesuai
dengan rencana pelaksanaan pembelajaran.
2) Pengondisian kelas yang lebih baik sehingga pembelajaran berjalan
dengan lancar.
3) Guru memberi motivasi kepada peserta didik agar lebih aktif dalam
pembelajaran dan dapat mengondisikan diri dalam berdiskusi
kelompok.
4) Guru harus lebih maksimal dalam membimbing peserta didik
berdiskusi kelompok.
3. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus 2.
Seperti pada tahap pra siklus dan siklus 1, observasi dilakukan oleh
peneliti dan kolaborator untuk berupaya meningkatkan keaktifan peserta
didik yang berdampak pada hasil belajar dan pemahaman terhadap materi
pelajaran yang mnjadi pokok bahasan. Pada siklus 2 ini dilakukan di kelas
XIII-B dengan materi umrah pada hari jum’at tanggal 12 febuari 2010.
Tindakan yang telah dirumuskan pada siklus 2 di atas akan diterapkan
pada siklus 2.
Dalam siklus 2 ini dibagi beberapa tahap yaitu:
a. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan ini, peneliti menyiapkan segala sesuatu
yang diperlukan dalam skenario pembelajaran yang telah
direncanakan. Kegiatan yang dilakukan antara lain:
1) Menyusun rencana pembelajaran dengan menerapkan metode
gallery walk di lanjutkan dengan metode simulasi.
2) Membuat lembar kerja peserta didik untuk berdiskusi kelompok.
3) Membuat kunci jawaban lembar kerja peserta didik.
4) Menyiapkan alat, sarana dan media pembelajaran
5) Membagi kelas dalam kelompok-kelompok kecil yang sesuai
metode gallery walk dengan setiap kelomp ok 8-9 peserta didik.
6) Guru sudah memberi tugas untuk membaca materi pelajaran di
rumah.
7) Dilanjutkan praktek simulasi.
8) Mempersiapkan alat evaluasi akhir siklus 2.
b. Tahap Tindakan
Dalam tahap pertemuan ini melaksanakan skenario
pembelajaran yang telah direncanakan, kegiatan yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
1) Guru memberikan apersepsi tentang hasil siklus 2.
2) Guru memberikan motivasi mengenai pentingnya materi umrah
3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
4) Guru Melaksanakan pembelajaran yang ada di kelas dengan
menggunakan kombinasi metode gallery walk dan simulasi.
5) Guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang ada pada
metode gallery walk dan simulasi
6) Menciptakan ruangan yang mencerminkan pembelajaran aktif yaitu
Membagi peserta didik dalam 5 kelompok dan menata meja kursi
sesuai dengan kapasitas jumlah kelompok.
7) Guru memberitahukan agar peserta didik membentuk kelompok
yang terdiri dari 8 sampai 9 peserta didik yang heterogen.
Pengelompokan ini berdasarkan kelompok pada siklus 1.
8) Mengawasi dan memberi bimbingan kepada masing-masing
kelompok untuk berdiskusi dalam kerja kelompok.
9) Guru memberitahukan agar dalam setiap kelompok untuk bekerja
sama dalam menyelesaikan tugasnya.
10) Perwakilan kelompok memamerkan hasil kerja kelompoknya
kepada kelompok lain secara bergilir.
11) Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
12) Guru harus mengumumkan hasilnya dan menetapkan kelompok
terbaik sampai yang kurang berhasil.
13) Peserta didik sedang melakukan tes individu sebagai bahan
evaluasi pada siklus 2 setelah pembelajaran kelompok.
c. Observasi
Dengan mengamati pelaksanaan metode gallery walk dan
simulasi, pemberian soal tentang gadai. Kemudian menyelesaikan soal
melalui langkah-langkah pembelajaran yang diawali dengan diskusi
dalam kelompok, presentasi terhadap hasil diskusi, dan pelaksanaan tes
secara individu.
d. Analisa data
Berdasarkan pelaksanaan tes evaluasi hasil belajar peserta didik
pada siklus 2 diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 13
Skor Observasi Aktifitas Belajar Peserta Didik Dalam Mengikuti
Pembelajaran Fikih Pada Siklus 2
Indikator 1 Indikator 2Jumlah
SkorSub
Indikator1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 92 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 83 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 74 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 85 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 96 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 67 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 48 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 4
Jumlah
Skor- - 6 12 10 - - 9 16 5 55
Keterangan :
Indikator I : Kesiapan menerima pelajaran
Indikator II : Keaktifan dalam pembelajaran
Skor :
5 (sangat baik) 4 (baik) 3 (cukup) 2 (rendah) 1 (kurang)
Hasil pengamatan oleh peneliti yang dilihat dari indikator
kesiapan dan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran fiqih
pada tahap siklus 2 dapat diprosentasekan bahwa kesiapan dan
keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran sesudah diterapkan
metode gallery walk dan simulasi yaitu:
Skor yang dicapai Nilai: X 100 % Skor maksimal
: 1007055 x %
: 78, 58%
Dari hasil pengamatan pada tahap siklus 2 tersebut dapat
disimpulkan bahwa peserta didik hampir secara keseluruhan terlibat
aktif dalam proses pembelajaran. Peserta didik secara individu maupun
kelompok hampir keseluruhan terlibat aktif bertanya, menulis ketika
ada keterangan atau informasi baru yang diterima dari guru atau dari
sumber lain, menyelesaikan tugas sesuai dengan fungsinya pada
kelompoknya dalam pembelajaran fiqih di kelas. Sehingga dalam
proses pembelajaran tidak tergantung sepenuhnya pada guru dan
mereka berusaha mencari informasi sebanyak-banyaknya untuk
didiskusikan dalam kelas atau permasalahan-permasalahan yang
mereka hadapi siap untuk ditanyakan kepada guru.
Hal ini juga ditunjukkan hasil observasi keaktifan dan kesiapan
dalam pembelajaran dengan meningkatnya prestasi siswa dalam
belajar pada siklus 2 Penelitian Tindakan Kelas pada kelas VIII -B
MTs. Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak dengan
prosentase 78,58 % yang sudah berada di atas ketentuan yang telah
ditetapkan yaitu 65 %.
Walaupun ada 8 peserta didik yang pasif dalam pembelajaran
yaitu Faridatul Hikmah, Mar’atul Khoiriyah, Tirta Kusuma, Eko
Slamet Rahayu, Lia Latifa, Muhammad Kamalludin, Siti Nuryani,
Erna Arifatul Ulfa, yang diteliti lebih lanjut anak tersebut adalah lemah
dalam berfikir. Prestasi belajar peserta didik jika dibandingkan dengan
tahap pra siklus dan siklus 1 telah mengalamai peningkatan.
Tabel 14Hasil Tes Akhir Pada Siklus 2
No Nama Nilai Keterangan1 Abdul hakim 80 Tuntas2 Agustin wahyuningsih 75 Tuntas3 Alan khoirul mufti 75 Tuntas4 Anwar kirom 90 Tuntas5 Arinil khasanah 70 Tuntas6 Ayu safira erliasari 80 Tuntas7 Eko slamet rahayu 70 Tuntas8 Erna arifatul ulfa 80 Tuntas9 Evie layyinatus syifa' 70 Tuntas10 Fajar ardiansyah 80 Tuntas11 Faridatul hikmah 60 Belum12 Fatmawati 70 Tuntas13 Idrus tsani 90 Tuntas14 Ilhammudin 75 Tuntas15 Inayatun nadhifah 60 Belum16 Indra cahyadi 80 Tuntas17 Indriyanto 75 Tuntas18 Irtizaqun nabila 70 Tuntas19 Kholifatul hasanah 80 Tuntas20 Lailatul badriyah 75 Tuntas21 Lia latifa 60 Belum22 M. Adib hasan 80 Tuntas23 M. Fatkhur riza 75 Tuntas24 M. fatkhurrohman 80 Tuntas25 Luqman hakim 70 Tuntas26 Mar’atul khoiriyah 75 Tuntas27 Masrukhin 70 Tuntas28 Mudlikah 75 Tuntas29 M. Haos dardam 80 Tuntas30 Muhammad kamaludin 70 Tuntas31 Muhammad rizal aditya 75 Tuntas32 Mulya hani 80 Tuntas33 Novi andaryani ningsih 70 Tuntas34 Siti aminah 80 Tuntas35 Siti nur yani 60 Belum36 Slamet riyadi 80 Tuntas37 Sriyanti 75 Tuntas
38 Tirta kusunat 80 Tuntas39 Ulfiyatur rosyidah 70 Tuntas40 Widyaningsih 80 Tuntas41 Widodo firmantriono 75 Tuntas
Jumlah 30,65Rata-rata 74,76
Berkaitan dengan hasil tes akhir yang dilakukan diakhir
pembelajaran pada siklus 2 didapat bahwa rata-rata hasil tes pada
siklus 2 yaitu 74,76 yang berada di atas standar yang ditentukan yaitu
di atas 65%. Dari data yang diperoleh pada tahap pra siklus ada 20
peserta didik yang belum tuntas dan pada siklus 1 ada 9 peserta didik
yang belum tuntas. Berbeda dengan sebelumnya, untuk siklus 2 ada 4
peserta didik yang belum tuntas yaitu Siti Nur Yani, Inayatun
Nadzifah, Lia Latifa, Faridatul Hikmah, Akan tetapi merupakan
kelebihan kepada peserta didik tersebut masih mempunyai kemauan
untuk tetap semangat belajar walaupun rintangan masih selalu ada baik
dari faktor individu maupun dari luar individu. Dari tabel di atas
diperoleh nilai rata-rata hasil belajar peserta didik sebesar 74,76 dan
semua siswa telah lulus dari KKM yang ditentukan yaitu nilai 65%.
presentase keaktifan siswa pada siklus 2 sebesar 78,58%. Jadi
penelitian ini dianggap cukup sampai siklus 2.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Pada pra siklus peneliti mengumpulkan data awal berupa daftar nama
peserta didik dan nilai awal peserta didik. Nilai awal peserta didik diambil
berdasarkan nilai harian siswa, data yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai
rata-rata hasil belajar peserta didik sebesar 63,90 dan persentase keaktifan
siswa pada pra siklus sebesar 61,43 %. Masih belum memenuhi KKM yang
ditentukan yakni nilai 65 dan ketuntasan klasikal 65%
Pada siklus 1 pertemuan pertama adalah menyampaikan tujuan
pembelajaran dan membagi peserta didik menjadi lima kelompok.
Pengelompokan ini dilakukan secara heterogen. Sebelum memulai
pembelajaran terlebih dahulu guru memberikan gambaran tentang metode
kombinasi gallery walk dan simulasi kepada peserta didik, kemudian
memulai pembelajaran dengan materi haji dan umrah.
Berdasarkan hasil evaluasi siklus 1 diperoleh nilai rata-rata hasil belajar
peserta didik sebesar 68,90 dan persentase ketuntasan klasikal sebesar
68,58%. Hasil ini memang menunjukkan sudah tercapainya KKM, tetepi
masih ada 9 siswa yang belum lulus KKM. Dengan demikian diperlukan
perlakuan selanjutnya yakni pada siklus 2. Keterangan tersebut dapat dilihat
pada tabel 14 dan 15 di bawah ini:
Tabel 15
Perbandingan Jumlah Skor dan Prosentase Keaktifan Belajar Pada
Tahap Pra Siklus dan Siklus I
No. Pelaksanaan Siklus Jumlah Skor Prosentase (%)
1 Pra Siklus 43 61,43
2 Siklus I 48 68,58
Tabel 16
Perbandingan Rata-rata Tes Akhir Pada Tahap Pra Siklus dan Siklus 1
No. Pelaksanaan Siklus Rata-rata
1 Pra Siklus 63,90
2 Siklus I 68,90
Dalam siklus 2 dibahas pada pertemuan pertama yaitu materi haji dan
umrah. Berdasarkan hasil evaluasi dari siklus 2 diperoleh nilai rata-rata hasil
belajar peserta didik sebesar 74,76 dan skor keaktifan siswa 78,58%.
Maka hasil tindakan dari tahap pra siklus, siklus 1 dan siklus 2 dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Terjadi peningkatan keaktifan peserta didik dari tahap pra siklus, siklus 1
dan siklus 2 yang dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 17
Perbandingan Jumlah Skor dan Prosentase Keaktifan Belajar Pada
Tahap Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2
No. Pelaksanaan Siklus Jumlah Skor Prosentase (%)
1 Pra siklus 43 61,43
2 Siklus I 48 68,58
3 Siklus II 55 78,58
2. Hasil tes akhir juga menunjukkan peningkatan dari tahap pra siklus, siklus
1 dan siklus 2 yang dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 18
Perbandingan Rata-rata Tes Akhir Pada Tahap Pra Siklus, Siklus I dan
Siklus 2
No. Pelaksanaan Siklus Rata-rata
1 Pra siklus 63,90
2 Siklus 1 68,90
3 Siklus 2 74,76
D. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian yang peneliti lakukan
adalah sebagai berikut:
1. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan di MTs. Al-Hadi
Girikusuma mencoba menerapkan metode gallery walk dan simulasi,
sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar fiqih. Merupakan
keterbatasan penelitian, di antaranya cara memperoleh data dari penelitian
tersebut, peneliti harus mengamati secara langsung dengan cermat
penerapan metode gallery walk dan simulasi di kelas sebagai upaya
meningkatkan prestasi belajar, dengan mengamati secara langsung maka
peneliti yang dibantu oleh kolaborator harus benar-benar kerja keras untuk
memperoleh data dan mengetahui perkembangan yang dialami oleh
peserta didik selama metode pembelajaran tersebut diterapkan. Namun
menjadi sebuah kelebihan, dengan meneliti secara langsung di kelas,
peneliti dapat melihat secara langsung dapat mengetahui prestasi belajar
dengan menggunakan metode gallery walk dan simulasi.
2. Dalam pembelajaran fiqih, penelitian ini peneliti menggunakan kelas VIII-
B sebagai sampel penelitian yang jumlahnya 41 siswa sedangkan jumlah
siswa keseluruhan adalah 300 siswa. Sehingga dalam penelitian ini yang
mencoba menerapkan metode gallery walk dan simulasi. Tidak dapat
menyeluruh di semua kelas. Hal ini disebabkan karena adanya
keterbatasan peneliti untuk melakukan penelitian di semua kelas di MTs.
Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak.
3. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) oleh peneliti di MTs. Al-Hadi
Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak tidak lepas dari sumber-
sumber pustaka sebagai landasan teori dari penelitian ini. Dengan segala
keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti, maka referensi, daftar pustaka
atau hasil-hasil penelitian yang relevan dengan penelitian kurang
maksimal dalam mencari sumber tersebut. Sehingga menjadi sebuah
kekurangan dan keterbatasan dalam penelitian ini.
4. Penelitian ini dilaksanakan pada saat menjelang Mid Semester bagi kelas
tiga, sehingga dalam waktu yang terbatas penelitian dilakukan dalam tiga
tahap yaitu pra siklus, siklus 1 dan siklus 2.
5. Penelitian ini hanya bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar peserta
didik pada pembelajaran fiqih di kelas VIII MTs. Al-Hadi Girikusuma
Banyumeneng Mranggen Demak melalui penerapan metode gallery walk
dan simulasi yaitu berusaha mengkaitkan materi yang diajarkan dengan
lingkungan kehidupan peserta didik secara nyata. Sehingga dengan
pendekatan dan metode yang tepat maka peserta didik akan belajar lebih
semangat karena senang terhadap materi pelajaran tersebut dan guru yang
akan menyampaikan materi di dalam kelas.
Keterbatasan Hasil penelitian ini diharapkan dapat disempurnakan
oleh penelitian lain yang seterusnya.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan analisis penelitian tentang upaya
meningkatkan prestasi belajar peserta didik dalam pembelajaran fiqih melalui
metode gallery walk dan simulasi di MTs. Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng
Mranggen Demak dari bab I sampai IV, maka pada akhir skripsi ini dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan oleh peneliti di
MTs. Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak dengan
menerapkan model pembelajaran dengan metode gallery walk dan simulasi
sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar peserta didik dalam pembelajaran
fiqih. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan melalui tahapan-tahapan yang
disebut siklus yaitu untuk mengetahui perkembangan dan peningkatan prestasi
belajar fiqih dengan kombinasi metode pembelajaran gallery walk dan
simulasi. Penerapan metode gallery walk dan simulasi dalam penelitian ini
membawa dampak positif terhadap aktifitas belajar peserta didik terutama
mengurangi kejenuhan dan sebagai fariasi pembelajaran. Ada beberapa
peserta didik yang sebelumnya mempunyai prestasi dan hasil belajar yang
rendah menjadi lebih berprestasi dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini dapat
dilihat dari perolehan skor yang diprosesntasekan melalui pengamatan tentang
keaktifan belajar peserta didik dengan indikator kesiapan dan keaktifan dalam
proses pembelajaran. Prosentase peningakatan keaktifan belajar dari pra
siklus, siklus 1 sampai siklus 2 yaitu dari 61,43% meningkat menjadi 68,58%
meningkat menjadi 78,58% dan di atas rata-rata yang ditentukan yaitu 65%.
Sedangkan peningkatan tes akhir dari pra siklus, siklus 1 dan sampai siklus 2
dapat dilihat dari nilai rata-rata pada masing-masing siklus yaitu 63,90
meningkat menjadi 68,90 dan meningkat menjadi 74,76. Peningkatan tersebut
diatas kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 65. Namun ada beberapa
peserta didik yang tes akhirnya pada siklus 2 masih di bawah kriteria
ketuntasan minimal KKM diantaranya ada 4 peserta didik, empat diantaranya
yaitu Siti Nur Yani, Inayatun Nadzifah, Lia Latifa, Faridatul Hikmah. Akan
tetapi setelah diselidiki keempat peserta didik ternyata mempunyai
permasalahan secara pribadi dan memang ada yang benar-benar lemah dalam
berfikir. Dalam kelas VIII-B ini ada juga yang memang benar-benar
mempunyai IQ yang cerdas dan mempunyai semangat yang tinggi serta
menempati peringkat tertinggi nilainya Anwar Kirom, Idrus Tsani, Kholifatul
Hasanah.
B. Saran
Mengingat pentingnya pembelajaran melalui metode gallery walk dan
simulasi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, maka peneliti
mengharapkan beberapa hal yang berhubungan dengan masalah tersebut diatas
sebagai berikut:
1. Pada Guru Fiqih
a. Hendaknya dalam proses belajar mengajar, guru harus benar-benar
paham menyiapkan pembelajaran dengan sebaik mungkin, agar materi
tersampaikan secara maksimal.
b. Hendaknya pembelajaran dirancang sedemikian rupa dan memperkaya
variasi mengajar. Hal ini untuk mengantisipasi kejenuhan yang dialami
oleh peserta didik. Dan selalu memantau perkembangannya terutama
dari perilaku, pemikiran dan pemahaman terhadap materi yang
diajarkan.
c. Pelaksanaan pembelajaran melalui metode gallery walk dan simulasi
pada mata pelajaran fiqih ini, agar dapat dilakukan tidak hanya sampai
pada selesainya penelitian ini saja, akan tetapi dilanjutkan dan
dilaksanakan secara kontinyu sebagai program untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa dan mengurangi kejenuhan pada waktu
melaksanakan pembelajaran telah berlangsung.
2. Pihak sekolah
a. Hendaknya seluruh pihak sekolah mendukung dalam kegiatan
pembelajaran yang berlangsung
b. Memfasilitasi proses pembelajaran dengan melengkapi sarana dan
prasarana yang dibutuhkan.
c. Kepada semua pihak sekolah terutama para guru, sudah seharusnya
meningkatkan kompetensi termasuk kompetensi professional serta
membekali diri dengan pengetahuan yang luas, karena sesungguhnya
kompetensi yang dimiliki oleh guru sangat mempengaruhi
keberhasilan proses pembelajaran yang akhirnya akan dapat
menghasilkan peserta didik yang berprestasi, berbudi pekerti luhur,
dan berakhlaqul karimah yang mampu berdampak positif pada
perkembangan dan kemajuan sekolah.
C. Penutup
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penusunan skripsi ini.
Dalam pembahasan-pembahasan skripsi ini tentunya tidak luput dari
kekurangan dan ketidaksempurnaan. Hal ini dikarenakan keterbatasan
pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Saran-saran yang penulis
ungkapkan diatas diharapkan menjadi koreksi dan bagan pertimbangan bagi
MTs. Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak.
Peneliti berharap semoga skripsi yang sederhana ini bermanfaat bagi
penulis pada khususnya dan bagi para pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Aziz, Shaleh dan Majid, Abdul Aziz, At-Tarbiyah wa Thuruqut Tadris, JuzI, Mesir Darul Ma’arif, t.th.
Abdurrohman, Yusuf, Hikmah & Keajaiban perjalanan Haji, Yogyakarta: MediaInsani Pustaka, 2008.
Ali, Muhammad, Strategi Penelitian Statistik, Bandung: Bumi Aksara, 1993.
Arifin, M, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2003, cet-5.
Arikunto, Suharsimi, , et. Al, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara,2006.
Azwar, Saefuddin, Tes Prestasi Fungsi Pengembangan Pengukuran Prestasibelajar, Pustaka Belajar Yogyakarta, Anggota IKAPI, 1998.
Buchori, M, Teknik-Teknik Evaluasi Pendidikan, Bandung: Jemmars, 1985.
Departemen Agama RI, Al-qur an dan Terjemahnya, Bandung: CV Diponegoro,2000.
Departemen Agama RI, Standar Kompetensi Madrasah Tsanawiyah, Jakarta:Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam Jakarta, 2004.
Departemen Agama, Al-Qur an dan Terjemahannya, Bandung: CV. Diponegoro,2000.
Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka cipta, 2002.
Djamrah, Syamsul, Bahri Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2000.
Djamrah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:Rineka Cipta, 2006, Cet-3.
Dokumentasi MTs. Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak.
Hadi, Sutrisno, Metodologi Researtch I, Yogyakarta: Penerbit Fakultas EkonomiUII, 1993.
Hadjar, Ibnu, Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan, Jakarta:Rafindo Grafindo Persada, 1996.
Hasibuan, J.J. dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, Bandung: RemajaRosdakarya, 1997.
Hasybi Ashiddiqi, Teungku, Pengantar Ilmu fikih, Semarang: Pustaka RizkiPutra, 1970, Cet-1.
Himpunan Perundang-Undangan RI SISDIKNAS No. 20. Th 2003, Bandung: CVNUANSA AULIA, 2005.
Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Semarang:RaSAIL Media Grop, Cet. I, 2008.
Khairuddin, el. al., Kurikulum Tingkat Satuan Pendidika (KTSP): Konsep DanImplementasi di Madrasah.
Khotimah, Khusnul, NIM. 310140, Studi Tentang Implementasi PembelajaranAktif, kreatif, Efektif, Dan Menyenangkan (PAKEM) Pada Pelajaran PAIdi SD Pasuruan 02 Mertoyudan Magelang, Skripsi Fakultas Tarbiyah,Semarang: Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang,2007. Tdk diterbitkan.
Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: Gramedia,1991.
Majah, Ibnu, Sunan Ibnu Majah, Mesir: Darul Fikr, t.th.
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2000.
Mulyasa, E, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung: Remaja Rosdakarya,2004.
N.K, Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No 2, Tahun 2008, Tentang StandarKompetensi Lulusan Dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam DanBahasa Arab, Bab VII.
Poerwadarminta, WJS, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,1982.
Qasim Al-Ghazy, Syekh Muhammad, Syarah Fathul Qarib, Semarang: PustakaAl-Alawiyah, t.th.
Rasyid, Sulaiman, Fikih Islam Jakarta: PT Sinar Baru Algensindo, 2002.
Riyanto, Yatim, Metodologi Penelitian suatu Tindakan Dasar, Surabaya: SieSurabaya, 1996, cet-4.
Sholihah, Nur NIM. 310427. Implementasi Pembelajaran Aktif, Kreatif, efektif,dan Menyenangkan (PAKEM) Dalam Upaya Meningkatkan MotivasiBelajar PAI Siswa SDN 1 Cepogo Boyolali, Skripsi Fakultas Tarbiyah,Semarang: Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang,2009. Tdk diterbitkan.
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT. RinekaCipta, 1995, Cet ke-3.
Sobri Sutikno, M, Rahasia Sukses Belajar dan Mendidik Anak, Mataram: NTPPress, 2007, Cet.2.
Sudjana, Nana dan Ibrahim, PenelitianDan Penilaian Dalam Pendidikan,Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2001.
Sudjana, Nana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar BaruAlgensindo, 1989.
Sudjana, Nana, Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Rosdakarya,1999.
Sudjiono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Raja GrafindoPersada, 2006.
Suryabrata, Sumardi, Metodologi Penelitian, Jakarta: Grafindo, 2001.
Susilo, Penelitian Tindakan Kelas, Yogyakarta: Pustaka Book Publiser, 2007.
Syah, Muhibbin, Paikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung:Rosdakarya, 2000.
Tim Redaksi, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2005.
Tim Redaksi, kamus Besar bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1994, Cet-2.
Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovativ Berorientasi Konstruktifistik,Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007.
Ulil Huda, Rif’an, NIM. 3103038. Upaya Meningkatkan Semangat BelajarPeserta Didik Dalam Pembelajan Fikih Melalui Pendekatan ContextualTeaching and Learning, ( studi tindakan di Kelas VII MTs. FatahillahSemarang), Skripsi Fakultas Tarbiyah, Semarang: Perpustakaan FakultasTarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2008. Tdk diterbitkan.
Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 tahun 2003, Bandung: Fokus Media, 2006.
Wiratmaja, Rochiati, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: RemajaRosdakarya, 2005.
Zakaria, Imam Abu Bin Syarif An-Nawawi “Riyadl Al-Shalihin, ttp: Daru Al-Fikr, th.
Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pwendidikan Agama Islam, Surabaya: UsahaNasional, 1983.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Rohmad
Tempat/tanggal lahir : Demak, 15 Mei 1986
Alamat : Jl. Jatikusuman VIII RT 06 RW 04 Mranggen Demak
Pendidikan Formal
SD Negeri 4 Mranggen lulus tahun 1999
MTs Futuhiyah 1 Mranggen lulus tahun 2002
MA Futuhiyah 1 Mranggen lulus tahun 2005
IAIN Walisongo Semarang angkatan 2005
Pendidikan Non-Formal
Pondok Pesantren Al-Anwar tahun 2000 s/d sekarang
LEMBAR OBSERVASI
KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN
A. Pendahuluan
Upaya meningkatkan prestasi belajar siswa berawal dengan adanya
pembelajaran penerapan metode gallery walk yaitu sebuah pembelajaran yang
mengaitkan antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata yang
berkembang dan terjadi di lingkungan sekitar peserta didik sehingga bisa
membuat pembelajaran peserta didik menjadi menyenangkan. Sehingga dalam
proses pembelajaran anak akan menemukan sebuah situasi baru yaitu bisa
membuat peserta didik bisa menjadi Aktif dan mampu menyelesaikan
permasalahan baik individu maupun kelompok.
Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis akan membahas model
pembelajaran dengan penerapan metode gallery walk dan simulasi, diamana
anak akan lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.
Untuk mengaktifkan siswa dalam pembelajaran sebagaimana
keterangan diatas, maka dalam hal ini pembelajaran dengan penerapan metode
gallery walk dan simulasi ini adalah salah satu solusi untuk mewujudkan hal
tersebut. Penerapan metode gallery walk dan simulasi mendorong peserta
didik memahami hakekat, makna dan manfaat belajar sehingga akan
memberikan stimulus dan motivasi kepada mereka untuk rajin dan senantiasa
belajar. Hal ini mendorong siswa untuk bersemangat atau mempunyai
keinginan yang kuat untuk belajar.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia Prestasi adalah hasil yang telah
dicapai (dilakukaan) dikerjakan dan sebagainya.73 Selain itu prestasi juga
salah satu tujuan kecil seseorang dalam mencari ilmu, akan tetapi kebanyakan
mereka menganggap bahwa di dalam bangku sekolah prestasi adalah hal yang
utama dalam belajar. Selama itu, dengan adanya prestasi belajar maka guru
73 Depdiknas, Kamus Besar Bahas Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), Cet. 3, hlm.1250.
dapat mengetahui kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai oleh
siswa itu sendiri.
Dari keterangan diatas bahwa siswa bersemangat dalam belajar karena
termotivasi dan mempunyai hasrat yang tinggi untuk belajar dengan sungguh-
sungguh. Hal ini tidak terlepas dari peran guru dalam kelas yang
menyampaikan materi dengan strategi yang jitu.
B. Landasan Konseptual
Dalam pembelajaran dengan penerapan metode gallery walk dan
simulasi siswa mempunyai gairah dan semangat untuk melaksanakan proses
pembelajaran yang ada di kelas. Siswa yang gairah dan semangat merupakan
siswa yang aktif dalam proses pembelajaran. Dibawah ini secara konseptual
dipaparkan pengertian:
1. Dalam pembelajaran aktif, yaitu yang dimaksud aktif adalah pembelajaran
yang banyak melibatkan peserta didik dalam mengakses berbagai
informasi dan pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam pembelajaran
dikelas.74 Aktif juga dimaksud bahwa dalam proses pembelajaran guru
menciptakan suasana yang mendukung (kondusif) sehingga siswa aktif
bertanya dan dapat mempertanyakan gagasannya. Belajar aktif harus gesit,
menyenangkan, bersemangat dan penuh gairah. Siswa bahkan sering
meninggalkan tempat duduk mereka bergerak leluasa dan berfikir keras
(moving abot and thuinking aloud)75
2. Aktif maksudnya pembelajaran sebuah proses aktif mambangun makna/
pemahaman dari informasi maupun pengalaman oleh si pembelajar
sendiri. Sehingga dalam pembelajaran guru mampu menciptakan suasana
yang memungkinkan siswa untuk aktif menemukan, memproses dan
mengkonstruksi pengetahuan dan ketrampilan-ketrampilan baru.76
74 Khaehruddin et al, Kurikuulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jogjakarta:Madrasah Development Center, 2007), hlm. 208
75 Melvin L. Sil Berman, Active Learning, 101 Cara Siswa Belajar Aktif, (Bandung: NusaMedia, 2004), terj. Raisul Muttaqien, hlm. 1
76 Modul Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG), Panitia Sertifikasi Guru (PSG)LPTK Rayon IAIN Walisongo Semarang tahun 2008, hlm. 126
C. Definisi Secara Operasional.
Dari teori dan pengertian tentang keaktifan diatas maka dapat ditarik
sebuah pengertian secara operasional bahwa yang dimaksud keaktifan siswa
dalam pembelajaran adalah Keaktifan siswa dalam rangka menemukan makna
tentang materi yang sedang dipelajari, mengakses informasi untuk
didiskusikan dengan guru atau teman sekelas, mampu menyelesaikan
permasalahan atau tugas baik individu maupun kelompok, serta mempunyai
keinginan atau gairah dalam mengikuti pembelajaran.
D. Indikator.
1. Kesiapan menerima pelajaran
2. Keaktifan siswa dalam pembelajaran
3. Ketrampilan siswa dalam pembelajaran .
4. Hasil Belajar. Rata-rata nilai yang dicapai diatas hasil ketuntasan belajar
yang ditentukan yaitu 65
RPP SIKLUS I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Strategi Aktive Learning:
METODE GALLERY WALK BERBASIS PAIKEM
Satuan Pendidikan : MTs. Al-Hadi Girikusuma Demak.
Mata Pelajaran : Fiqih.
Kelas / Smester : VIII / Genap.
Materi Pokok : Haji
Alokasi waktu : 2×40
A. Standar Kompetensi
Memahami hukum Islam tentang haji
B. Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan ketentuan-ketentuan ibadah haji
2. Menjelaskan macam-macam haji.
C. Indikator:
- Siswa dapat menjelaskan pengertian haji
- Siswa dapat menjelaskan syarat wajib haji
- Siswa dapat menjelaskan rukun dan wajib haji
- Siswa dapat membedakan macam-macam haji
- Siswa dapat menjelaskan tata cara pelaksanaan haji
- Siswa dapat mengetahui larangan-larangan dalam haji
D. Tujuan pembelajaran:
- Siswa mengetahui pengertian haji dan dapat membedakan macam-
macam haji.
E. Metode pembelajaran: Metode Gallery Walk
F. Kegiatan Pembelajaran: Metode Gallery Wallk
sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal (10 menit)
Ø Salam pembuka
Ø Memberi motivasi
Ø Menjelaskan Tujuan Pembelajaran
2) Kegiatan Inti (60 menit)
Ø Peserta di bagi 5 kelompok dengan asumsi kelas terdiri dari 41
siswa.
Ø Materi yang dipilih adalah pengertian Haji, Macam-macam, syarat-
syarat,rukun, wajib dan pelaksanaannya
Ø Pembagian kelompok berdasarkan kehadiran dan individu
berhitung secara berurutan. Masing-masing kelompok terdiri dari 8
orang, dan khusus kelompok E terdiri 9 orang. dengan tugas
sebagai berikut:
Kelompok
A
Kelompok
B
Kelompok
C
KelompokD
Kelompok
E
1,2,3,4,5,6,7,8
1,2,3,4,5,6,7,8
1,2,3,4,5,6,7,8
1,2,3,4,5,6,7,8
1,2,3,4,5,6,7,8,9
Membahas
pengertian,
hukum,
syarat-syarat
dan dalil-dalil
haji
Membahas
macam-
macam haji
dan perbedaan
nya
Membahas
wajib, rukun,
sunnah haji
Membahas
larangan-
larangan dan
ketentuan
dam dalam
haji
Membahas
tata cara haji
Ø Setiap masing-masing kelompok berputar mengamati setiap hasil
kerja kelompok lain.
Ø Salah satu wakil kelompok menjelaskan apa yang ditanyakan oleh
kelompok lain.
Ø Guru dan siswa mengoreksi bersama-sama.
3) Kegiatan Akhir (10 menit)
Ø Guru melakukan refleksi, kesimpulan, klarifikasi dan tindak lanjut
Ø Penutup
G. Media/alat/bahan/sumber:
1. Kertas plano, potongan kertas asturo, dan kertas catatan setiap
siswa
2. Spidol, gunting, doble tip
3. Buku ajar (buku panduan) fiqih untuk kelas VIII, LKS, buku
panduan bimbingan ibadah haji.
H. Penilaian:
1. Partisipasi aktif dalam kinerja individual dan kerja kelompok
2. Tes Formatif (tertulis) pada tiap siklus.
CATATAN PENJELAS ASPEK-ASPEK CTL:
1. Aspek Contructivism: Pada pembelajaran ini siswa secara aktif
membaca mandiri. Sehingga ada proses mengkonstruk sendiri terhadap
ilmu yang dipelajari.
2. Aspek Inquiry-Duscovery Learning: Pada pembelajaran ini siswa
melakukan diskusi(kerja kelompok) tentang materi Haji dan aspek-
aspeknya untuk menyelesaikan pada persoalan kerja kelompoknya.
3. Aspek Learning Community: Antar siswa dalam setiap kelompok
terlibat aktif untuk membahas materi Haji dalam kerja kelompok.
4. Aspek Questioning: Ada proses saling bertanya antara guru kepada
siswa, siswa kepada guru, dan siswa deangan siswa tentang apa yang
dipahami tentang materi Haji
5. Aspek Modelling: Guru menjadi model yang diamati dan ditiru.
6. Aspek reflectionong: Ada proses saling menanggapi dan memberi
kesan serta evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telah diikuti.
7. Aspek Authentic Assessment: Ada penilaian otentik guru terhadap
proses pembelajaran siswa meliputi: partisipasi dalam kerja kelompok,
menyajikan (memamerkan atas hasil kerja kelompok) dan adanya
apresiasi kepada kinerja kelompok.
Demak, 21 Januari 2010.
Mengetahui
Nur Rohim SPd.I Rohmad Guru Mitra Observer
RPP SIKLUS II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Strategi Aktive Learning:
METODE KOMBINASI GALLERY WALK DAN SIMULASI
BERBASIS PAIKEM
Satuan Pendidikan : MTs. Al-Hadi Girikusuma Demak.
Mata Pelajaran : Fiqih.
Kelas / Smester : VIII / Genap.
Materi Pokok : Umrah
Alokasi waktu : 2×40
A. Standar Kompetensi
Memahami hukum Islam tentang
B. Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan ketentuan-ketentuan ibadah Umrah
2. Menjelaskan macam-macam Umrah
3. Mempraktekkan tata cara Umrah
C. Indikator:
- Siswa dapat menjelaskan pengertian umrah
- Siswa dapat menjelaskan syarat wajib umrah
- Siswa dapat menjelaskan rukun, wajib dan sunnah umrah
- Siswa dapat membedakan macam-macam haji
- Siswa dapat menjelaskan tata cara pelaksanaan umrah
- Siswa dapat mengetahui larangan-larangan dalam Umrah
D. Tujuan pembelajaran:
- Siswa mengenal pengertian haji dan dapat mempraktekkan
tata cara ibadah umrah dengan benar
E. Metode pembelajaran: Metode kombinasi Gallery Walk dan Simulasi
F. Kegiatan Pembelajaran: Metode kombinasi Gallery Walk dan
Simulasi
sebagai berikut:
1. Kegiatan Awal (5 menit)
Ø Salam pembuka
Ø Memberi motivasi
Ø Menjelaskan Tujuan Pembelajaran
2. Kegiatan Inti (40 menit)
Ø Peserta di bagi 5 kelompok dengan asumsi kelas terdiri dari 41
siswa.
Ø Materi yang dipilih adalah pengertian Umrah syarat-
syarat,rukun, wajib dan pelaksanaannya
Ø Pembagian kelompok berdasarkan kehadiran dan individu
berhitung secara berurutan. Masing-masing kelompok terdiri
dari 8 orang, dan khusus kelompok E terdiri 9 orang. dengan
tugas sebagai berikut:
Kelompok
A
Kelompok
B
Kelompok
C
KelompokD
Kelompok
E
Kelompok
A,B,C,D,E
1,2,3,4,5,6,7,8
1,2,3,4,5,6,7,8
1,2,3,4,5,6,7,8
1,2,3,4,5,6,7,8
1,2,3,4,5,6,7,8,9
Membahas
pengertian,
hukum,
syarat-
syarat dan
dalil-dalil
umrah
Membahas
wajib
Umrah
Membahas
rukun, dan
sunah
umrah
Membahas
larangan-
larangan
dan
Umrah
Membahas
tata cara
UmrahSemua peserta
didik
mensimulasikan
manasik umrah.
Ø Setiap masing-masing kelompok berputar mengamati setiap
hasil kerja kelompok lain.
Ø Salah satu wakil kelompok menjelaskan apa yang ditanyakan
oleh kelompok lain.
Ø Guru dan siswa mengoreksi bersama-sama.
3. Kegiatan Akhir (35 menit)
Ø Guru mengadakan simulasi haji + melakukan refleksi,
kesimpulan, klarifikasi dan tindak lanjut
Ø Penutup
G. Media/alat/bahan/sumber:
1. Kertas plano, potongan kertas asturo, dan kertas catatan setiap
siswa
2. Spidol, gunting, doble tip
3. Buku ajar (buku panduan) fiqih untuk kelas VIII, LKS, buku
panduan bimbingan ibadah haji
H. Penilaian.
1. Partisipasi aktif dalam kinerja individual dan kerja kelompok
2. Tes Formatif (tertulis) pada tiap siklus
CATATAN PENJELAS ASPEK-ASPEK CTL:
1. Aspek Contructivism: Pada pembelajaran ini siswa secara aktif
membaca mandiri. Sehingga ada proses mengkonstruk sendiri
terhadap ilmu yang dipelajari.
2. Aspek Inquiry-Duscovery Learning: Pada pembelajaran ini siswa
melakukan diskusi(kerja kelompok) tentang materi Umrah aspek-
aspeknya untuk menyelesaikan pada persoalan kerja kelompoknya.
3. Aspek Learning Community: Antar siswa dalam setiap kelompok
terlibat aktif untuk membahas materi Umrah dalam kerja
kelompok.
4. Aspek Questioning: Ada proses saling bertanya antara guru kepada
siswa, siswa kepada guru, dan siswa deangan siswa tentang apa
yang dipahami tentang materi Umrah
5. Aspek Modelling: Guru menjadi model yang diamati dan ditiru.
6. Aspek reflectionong: Ada proses saling menanggapi dan memberi
kesan serta evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telah
diikuti.
7. Aspek Authentic Assessment: Ada penilaian otentik guru terhadap
proses pembelajaran siswa meliputi: partisipasi dalam kerja
kelompok, menyajikan (memamerkan atas hasil kerja kelompok)
dan adanya apresiasi kepada kinerja kelompok.
Demak, 21 Januari 2010.
Mengetahui,
Nur Rohim SPd.I Rohmad Guru Mitra Observer
Subyek PenelitianJumlah keseluruhan peserta didik yang ada di MTs. Al-Hadi Girikusuma
Mranggen Demak adalah 358 peserta didik, yang terdiri dari kelas VII A 41
peserta didik, kelas VII B 46 peserta didik, kelas VII C 39 peserta didik, kelas
VIII A 39 peserta didik, kelas VIII B 41 peserta didik. peserta didik kelas VIII C
40 peserta didik, kelas IX A 36 peserta didik, kelas IX B 38 peserta didik,77 kelas
IX C 38 peserta didik. Sedangkan subyek yang akan diteliti adalah peserta didik
pada kelas VIII khusunya kelas VIII B di MTs. Al-Hadi Girikusuma Mranggen
Demak.
Nama-nama Peserta Didik Kelas VIII B di MTs. Al-Hadi Girikusuma 78
No Nama Jenis Kelamin1 Abdul Hakim L2 Agustin Wahyuningsih P3 Alan Khoirul Mufti L4 Anwar Kirom L5 Arinil Hasanah P6 Ayu Safira Erliasari P7 Eko Slamet Rahayu L8 Erna Arifatul Ulfa P9 Evie Layyinatus Syifa' P
10 Fajar Ardiansyah L11 Faridatul Hikmah P12 Fatmawati P13 Idrus Tsani L14 Ilhammudin L15 Inayatun Nadhifah P16 Indra Cahyadi L17 Indriyanto L18 Irtizaqun Nabila P19 Kholifatul Hasanah P20 Lailatul Badriyah P21 Lia Latifa P22 M. Adib Hasan L23 M. Fatkhur Riza L24 M. Fatkhurrohman L
77 Dokumentasi MTs. Al-hadi Girikusuma Mranggen Demak.
25 Luqman Hakim L26 Maratul Khoiriyah P27 Masrukhin L28 Mudlikah P29 M Haos Dardam L30 M. Kamaludin L31 M. Rizal Aditya L32 Mulya Hani P33 Novi Andaryani Ningsih P34 Siti Aminah P35 Siti Nur Yani P36 Slamet Riyadi L37 Sriyanti P38 Tirta Kusuma L39 Ulfiyatur Rosyidah P40 Widyaningsih P41 Widodo firmantriono L
Susunan Pengelompokan Peserta didik Kelas VIII-B
Pada Pembelajaran Fiqih Melalui Metode Gallery Walk.
Kelompok Kerja Peserta Didik
No Kelompok A Kelompok B Kelompok B
1 Abdul Hakim Evie layyinatus Syifa' Indriyanto
2 Agustin wahyuningsih Fajar Ardiansyah Irtizaqun Nabila
3 Alan Khoirul Mufti Faridatul Hikmah Kholifatul Hasanah
4 Anwar Kirom Fatmawati Lailatul Badriyah
5 Arinil Hasanah Idrus Tsani Lia Latifa
6 Ayu Safira Erliasari Ilhammudin M. Adib Hasan
7 Eko Slamet Rahayu Inayatun Nadhifah M. Fatkhur Riza
8 Erna Arifatul Ulfa Indra Cahyadi M. Fatkhurrohman
No Kelompok D Kelompok E
1 Luqman Hakim Novi Andaryani Ningsih2 Maratul Khoiriyah Siti Aminah3 Masrukhin Siti Nur Yani4 Mudlikah Slamet Riyadi5 M Haos Dardam Sriyanti6 M. Kamaludin Tirta Kusuma7 M. Rizal Aditya Ulfiyatur Rosyidah8 Mulya Hani Widyaningsih9 -------------------------------- Widodo firmantriono
SOAL TES SIKLUS I
Nama : Mapel :
No : Kelas :
I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, dan d pada jawaban yang paling
benar!
1. Pengertian Umrah menurut bahasa adalah…
a. Ziarah/ berkunjung c. Memenuhi panggilan
b. Menghadiri d. Menyengaja
2. Memakai pakaian berjahit selama ihram haji dan umrah merupakan
larangan yang khususdiperuntukkan bagi….
a. Seluruh jama’ah haji dan umrah
b. Laki-laki dan perempuan
c. Khusus laki-laki
d. Khusus perempuan
3. Di bawah ini yang termasuk rukun umrah, kecuali….
a. Thawaf c. Sa’i
b. Wuquf d. Ihram
4. Di bawah ini yang tidak termasuk syarat wajib umrah adalah…..
a. Islam c. Mampu
b. Baligh d. Membawa semua kekayaan
5. Dalam rukun umrah berjumlah………perkara
a. Ada 4 c. Ada 5
b. Ada 6 d. Ada 3
6. Ketentuan tentang tempat mulai mengerjakan haji dan umrah disebut…..
a. Miqat makani c. Ihram
b. Miqat zamani d. Miqat
7. Salah satu yang membedakan pelaksanaan ibadah haji dan umrah
adalah…..
a. Miqat zamani c. Sa’i
b. Miqat makani d. Tawaf
8. Bagi wanita yang sedang haid atau nifas melakukan tawaf maka
hukumnya….
a. Boleh c. Haram
b. Sangat dianjurkan d. Sunnah
9. Mengelilingi ka’bah sebanyak 7 putaran dinamakan….
a. Ihram c. Sa’i
b. Tahallul d. Tawaf
10. Selama orang melakukan tawaf disunnahkan membaca bacaan….
a. Talbiyah c. Istighfar
b. Shalawat nabi d. Asmaul husna
II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Jelaskan pengertian umrah menurut bahasa dan istilah?
2. Sebutkan rukun dan wajib umrah?
3. Apa perbedaannya antara haji dan umrah? Jelaskan!
4. Tuliskan niatnya dalam melaksanakan ibadah umrah?
5. Tuliskan dalil dalam al-qur’an yang menerangkan tentang ibadah umrah!
KUNCI JAWABAN SIKLUS II
Kunci jawaban I
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A A B D C A A C D A
Kunci jawaban II
1. Umrah menurut bahasa adalah Ziarah/ berkunjung.
Umrah Menurut istilah adalah Menziarahi kakbah di Makkah dengan niat
beribadah kepada Allah disertai syarat-syarat tertentu.
2. Rukun umrah terdiri dari:
Niat ihram, tawaf, sa’i, tahallul, dan tertib.
Wajib umrah terdiri dari:
Beragama Islam, baligh, berakal sehat, merdeka, dan mampu.
3. Perbedaan antara haji dan umrah adalah
Ø kalau haji ada ketentuan malakasanakan wuquf di Arafah dan haji
dilaksanakan pada bulan dan waktu tertentu yang telah ditentukan.
Ø sedangkan umrah tidak ada ketentuan melaksanakan wuquf di Arafah
dan umrah dilaksanakan pada bulan dan waktu kapanpun bisa, dan
tidak ditentukan.
4.
, ,
5.
¬!ur’n? tãĨ$̈Z9$#•kÏmÏMø• t7 ø9$#Ç t̀Btí$sÜtG ó™$#Ïmø‹ s9Î)Wx‹ Î6 y™4t̀Burt• xÿx.¨b Î*sù©!$#;ÓÍ_xî
Ç t̀ãtûü ÏJ n=» yèø9$#ÇÒÐÈ
SOAL TES SIKLUS II
Nama : Mapel :
No : Kelas :
I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, dan d pada jawaban yang paling
benar!
1. Menurut bahasa haji artinya…..
a. Mengunjungi c. Ziarah
b. Menyengaja d. Mendatangkan
2. Berikut ini yang termasuk wajib haji adalah…….
a. Tahallul c. Tawaf
b. Sa’i d. Bermalam di Muzdalifah
3. Diantara syarat-syarat haji adalah istitho’ah yang artinya……
a. Berakal sehat c. Dewasa
b. Kuasa/mampu d. Merdeka
4. Berlari-lari kecil dari bukit Shofa ke Marwa dalam Haji dinamakan…..
a. Tawaf c. Wuquf
b. Sa’i d. Tahallul
5. Haji bagi yang Mampu hukumnya adalah…...
a. Sunnah muakkad
b. Makruh
c. Wajib
d. Sunnah
6. Ibadah haji dapat dilaksanakan dengan tiga cara yaitu......
a. Ifrad, tamattu’, dan qiran
b. Ifrad, tamattu’, dan ifadah
c. Ifrad, qiran, dan wada’
d. Ifrad, wada’, dan ifadah
7. niat tersebut adalah termasuk niat
ketika mau melaksanakan……..
a. Ibadah haji c. Wukuf
b. Ibadah umrah d. Sa’i
8. Mengelilingi ka’bah sebanyak 7 putaran dinamakan……
a. Ihram c. Sa’i
b. Tahallul d. Thawaf
9. Wuquf di Padang Arafah di mulai pada tanggal ……
a. 10 Dzulhijjah
b. 8 Dhzulhijjah
c. 9 Dzulhijjah
d. 11 Dzulhijjah
10. Kegiatan melempar jumrah aqobah dalam wajib haji dilakukan di……
a. Mina
b. Arafah
c. Muzdalifah
d. Madinah
II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Jelaskan pengertian haji dan umrah menurut istilah beserta dalilnya!
2. Sebutkan rukun-rukun haji!
3. Sebutkan macam-macam haji dan jelaskan masing-masing!
4. Sebutkan larangan-larangan dalam haji!
5. Jelaskan ma’na dari kata ( ) yang sebenaranya secara jelas dan
maksudnya apa!
KUNCI JAWABAN SIKLUS I
Kunci jawaban I
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
B D B B C A A D C A
Kunci jawaban II
1. - Haji adalah menyengaja mengunjungi baitullah (Ka’bah) di Mekah untuk
melakukan ibadah kepada Allah SWT, pada waktu tertentu dan dengan cara
tertentu serta secara tertib.
Dan ayatnya adalah
}: {
- Umrah adalah mengunjungi atau menziarahi Ka’bah di Mekah dengan niat
untuk beribadah kepada Allah SWT. Dengan cara-cara tertentu.
Dan ayatnya adalah
......... } :{
2. Rukun-rukun haji adalah terdiri dari ihram, wukuf di Padang Arafah, tawaf
ifadah, sa’i, tahallul, tertib.
3. Ibadah haji dapat dilaksanakan dengan tiga cara yaitu: Haji ifrad, tamattu’,
qiran.
a. Haji ifrad adalah: Melaksanakan ibadah haji lebih dahulu kemudian baru
melaksanakan ibadah umrah.
b. Haji tamattu’ adalah: Melaksanakan ibadah umrah terlebih dahulu
kemudian mengerjakan ibadah haji.
c. Haji qiran adlah: mengerjakan haji dan umrah secara bersama-sama dalam
niat dan satu waktu sekaligus.
4. Larangan-larangan bagi laki-laki dan perempuan dalam haji sebagai berikut:
a. Memotong dan mencabut kuku
b. Memotong atau mencukur rambut kepala, mencabut bulu badan lainnya,
menyisir rambut kepala (karena di khawatirkan rontok rambutnya),
mencabut bulu hidung dan sebagainya.
c. Memakai harum-haruman pada badan, pakaian, maupun rambut kecuali
yang telah dipakai sebelum ihram.
d. Mengadakan perkawinan, mengawinkan orang lain, menjadi wakil dalam
akad nikah.
e. Bersetubuh.
f. Mencaki maki, mengumpat, bertengkar, mengucapkan kata-kata yang
kotor dan laian-lain.
g. Memotong atau menebang pohon, membunuh hewan yang berada di tanah
haram.
5. )( maksudnya kondisinya memungkinkan mampu untuk pergi haji.
Seperti mempunyai bekal, ada kendaraan, aman dalam perjalanan, sehat
jasmani dan rohani dll nya.
SOAL TES PRA SIKLUS
Nama : Mapel :
No : Kelas :
I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, dan d pada jawaban yang paling
benar!
1. Pemberian sesuatu kepada seseorang untuk mengharap ridha Allah semata
disebut….
a. Shadaqah c. Zakat
b. Hibah d. Hadiah
2. Memberikan sesuatu sebagai penghargaan atau penghormatan disebut….
a. Infak c. Hadiah
b. Hibah d. Shadaqah
3. Shadaqah hukumnya adalah……
a. Sunah c. Mubah
b. Makruh d. Wajib
4. Di bawah ini yang termasuk rukun hibah, kecuali…..
a. Ada penerima c. Ada pemberi
b. Ada barang yang dihibahkan d. Ada surat izin
5. Pemberi hibah istilah lain disebut…..
a. Mauluhub c. Ijab qobul
b. Wahib d. Barang/ benda
6. Shadaqah yang pahalanya terus menerus disebut…..
a. Fitrah c. Jariyah
b. Infaq d. Hibah
7. Pemberian yang tidak ditentukan jumlah, jenis dan waktunya adalah…..
a. Shadaqah c. Hadiah
b. Zakat d. Upah
8. Apabila seseorang meninggal dunia terputuslah semua amalnya kecuali 3
perkara yaitu….
a. Islam, anak saleh yang mendoakan serta haji dan umrah
b. Haji, shadaqah, dan ilmu bermanfaat
c. Shadaqah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang mendoakan
kepada orang tuanya.
d. Zakat, puasa dan shalat
9. Bersedekah yang paling mudah dilakukan adalah…..
a. Tenaga atau pikiran
b. Nasihat dalam memecahkan masalah
c. Memberi sesuatu sesuai kemampuan
d. Senyum manis dengan maksud untuk menghormati seseorang.
10. Pemberian sesuatu atas jasanya disebut…….
a. Hibah c. Shadaqah
b. Hadiah d. Wakaf
II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Jelaskan pengertian Shadaqah!
2. Jelaskan perbedaan hibah dan Shadaqah!
3. Sebutkan rukun hibah!
4. Tuliskan hadits yang menerangkan tentang shadaqah!
5. Sebutkan manfaat orang yang shadaqah!
KUNCI JAWABAN PRA SIKLUS
Kunci jawaban I
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A C A D B C A C D B
Kunci jawaban II
1. Shadaqah adalah Memberikan sesuatu barang atau harta benda dengan tidak
mengharapkan(imbalan) semata-mata hanya mengharap ridha (pahala) Allah
SWT.
2. Perbedaan antara hibah dan shadaqah adalah:
Kalau hibah diantaranya: memberikan sesuatu yang didasarkan atas kasih
saying,
Pemberian ini bersifat keduniawian, dan pemberian ini biasanya dalam bentuk
barang yang tidak bergerak seperti rumah dan tanah.
Kalau Shadaqah diantaranya: memberikan sesuatu yang didasarkan atas
kepedulian terhadap fakir miskin dan anak yatim, perbuatan ini dilakukan
semata-mata untuk mencari ridha Allah SWT dan pemberian ini sebagai salah
satu perwujudan rasa syukur kepada Allah SWT.
3. Rukun hibah yaitu: Ada pemberian hibah (wahib), ada penerima hibah
(mauhub lahu), barang yang dihibahkan, penyerahan(ijab Kabul).
4.
)(
5. Manfaat orang yang bershadaqah diantaranya:
Dapat membantu meringankan beban orang lain, dapat menumbuhkan rasa
kasih saying antara sesame, dapat merasakan penderitaan orang lain,
dilapangkan rezeki dan dimudahkan dalam segala urusannya.
RENCANA PEMBERIAN ALTERNATIF TINDAKANSIKLUS I
1. Pelaksanaan : Siklus 12. Hari/ Tanggal : Jum’at, 29-01-20103. Tempat : MTs. Al-Hadi Girikusuma Mranggen Demak.4. Proses : Diskusi, tanya jawab
No. Permasalahan pada tahapPra Siklus
Alternatif Tindakan
1.
2.
3.
4.
5.
Pelaksanaan pembelajaran masihpada komunikasi satu arah
Model pembelajaran yang masihbelum mengedepankan adanyapraktek
Pembelajaran yang ada di kelasberkaitan dengan sumberpembelajaran masih bergantungpada Lember Kerja Siswa (LKS)
Metode yang diterapkan masihmengedepankan metode ceramah.
Penataan ruangan belummennggambarkan pembelajaranaktif.
§ Setelah peneliti dan guru mitrasebagai kolaborator berdiskusiberkaitan pembelajaran di kelassebelum diterapkannya metodekombinasi Gallery Walk danSimulasi berbasis PAIKEMmengasilkan beberapa tindakanyang akan diterapkan pada siklus1 yaitu:
§ Sesuai dengan topik yang sedangdigarap oleh peneliti yaitumenerapkan pembelajarandengan metode kombinasiGallery Walk dan Simulasiberbasis PAIKEM Meninjaukembali Rencana PelaksanaanPembelajaran (RPP) pada tahappra siklus.
§ Melaksanakan komponenpembelajaran yang ada padapembelajaran model PAIKEMdiantaranya inquiri, pemodelandan masyarakat belajar.
§ Mmbuat skema ruangan denganmembagi kelompok-kelompokkecil sesuai dengan metode yangakan diterapkan metode GalleryWalk, dengan tujuan dapatmencerminkan pembelajaranaktif.
Kolaborator Peneliti
Nur Rohim, S.Pd.I Rohmad NIM. 3105173
RENCANA PEMBERIAN ALTERNATIF TINDAKANSIKLUS 2
1. Pelaksanaan : Siklus 22. Hari/ Tanggal : Jum’at, 12-02-20103. Tempat : MTs. Al-Hadi Girikusuma Mranggen Demak4. Proses : Diskusi, tanya jawab
No. Permasalahan pada tahapSiklus 1
Alternatif Tindakan
1.
2.
3.
4.
5.
Peserta didik dalam prosespembelajaran suasana aktif belummuncul secara maksimal. Aktifbertanya, menjawab pertanyaan rata-rata hasil tes akhir belum memenuhistandar yang ditetapkan.
Pelaksanaan Rencana Pembelajaranpada siklus sebelumnya belummaksimal
Terjadinya miss komusikasi antarkelompok dengan guru yaitu gurudalam memberikan bimbingan padatiap-tiap kelompok saat terjadidiskusi kelompok masih belummaksimal
Peserta didik yang trouble mekermasih sulit untuk dikendalikanterutama dalam pembelajarankelompok.
§ Setelah peneliti dan guru mitrasebagai kolaborator berdiskusiberkaitan pembelajaran di kelassebelum diterapkannyapendekatan kontekstualmengasilkan beberapa tindakan.Tindakan tersebut sebagai acuanuntuk pelaksanaan siklus 2.Tindakan yang akan diterapkanpada siklus 2 yaitu:
§ Memberikan motivasi untuksemangat belajar kepada pesertadidik dengan menyampaikanmateri yang seyogyanya gurumengetahui terlebih dahulu apasaja yang disukai oleh pesertadidik.
§ Pada saat pembelajaran kontakpandang guru terhadap pesertadidik tidak hanya tertuju padaseorang saja, lebih-lebih padapembelajaran secara kelompok.
§ Adanya praktek langsungberkaitan dengan topik materipelajaran yang sedang dibahas.
§ Memberikan tugas berupapengamatan dalam kehidupannyata dengan cara memberikantugas observasi terhadap satupokok pelajaran disekitarnya.
Kolaborator Peneliti
Nur Rohim, S.Pd.I Rohmad NIM. 3105173
LEMBAR PENGAMATAN AKTIFITAS PENGELOLAAN
PEMBELAJARAN PADA SIKLUS 2
Mata Pelajaran :
Pokok Bahasan :
Sub Pokok Bahasan :
Tanggal/pukul :
Petunjuk :
1. Pusatkan perhatian anda pada perilaku guru di dalam kelas.2. Tuliskan hasil pengamatan anda dengan tanda ( ) pada setiap indikator
dengan skor: 5 (sangat baik), 4 (baik), 3 (cukup), 2 (rendah), 1 (kurang).SkorNo Indikator Aspek Perilaku yang
Diamati 1 2 3 4 51. Kesiapan menerima
pelajaran
§ Menyediakan buku dan
alat tulis
§ Suasana kelas tenang dan
siswa mengkondisikan
diri menerima pelajaran
§ Ketenangan atau suasana
kelas pada saat pelajaran
dimulai
§ Pada saat pelajaran
dimulai siswa
mendengarkan
penjelasan guru
§ Perhatian siswa terpusat
dan aktivitas
pembelajaran siswa
tampak
§ Siswa menyiapkan buku
pelajaran dan sumber
belajar lainnya yang
berkaitan dengan materi
pelajaran
2. Keaktifan siswa dalam
pembelajaran
1. Keaktifan mengikuti
pelajaran.
2. Keaktifan bertanya
3. Keaktifan menjawab
4. Keaktifan menulis
5. Keaktifan dalam
mengungkapkan
pendapat
6. Menyelesaikan tugas
individu
7. Menyelesaikan tugas
kelompok
8. Keaktifan siswa dalam
mencari pengetahuan
dan informasi untuk
disampaikan atau
diungkapkan dalam
kelas.
Keterangan:1. Banyak siswa yang melakukan aktivitas 25% berkriteria jelek.2. Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 25% berkriteria cukup.3. Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 50% berkriteria baik.4. Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 75% berkriteria baik sekali.Penilaian:
Jumlah maksimal skor = 70 Skor yang dicapai
Nilai = X 100 %. Skor maksima
Observer
Rohmad 3105173
LEMBAR PENGAMATAN AKTIFITAS PENGELOLAAN
PEMBELAJARAN PADA SIKLUS I
Mata Pelajaran :
Pokok Bahasan :
Sub Pokok Bahasan :
Tanggal/pukul :
Petunjuk :
1. Pusatkan perhatian anda pada perilaku guru di dalam kelas.2. Tuliskan hasil pengamatan anda dengan tanda ( ) pada setiap indikator
dengan skor: 5 (sangat baik), 4 (baik), 3 (cukup), 2 (rendah), 1(kurang).
SkorNo Indikator Aspek Perilaku yangDiamati 1 2 3 4 5
1. Kesiapan menerima
pelajaran
1. Menyediakan buku dan
alat tulis
2. Suasana kelas tenang
dan siswa
mengkondisikan diri
menerima pelajaran
3. Ketenangan atau
suasana kelas pada saat
pelajaran dimulai
4. Pada saat pelajaran
dimulai siswa
mendengarkan
penjelasan guru
5. Perhatian siswa terpusat
dan aktivitas
pembelajaran siswa
tampak
6. Siswa menyiapkan buku
pelajaran dan sumber
belajar lainnya yang
berkaitan dengan materi
pelajaran
2. Keaktifan siswa dalam
pembelajaran
1. Keaktifan mengikuti
pelajaran.
2. Keaktifan bertanya
3. Keaktifan menjawab
4. Keaktifan menulis
5. Keaktifan dalam
mengungkapkan
pendapat
6. Menyelesaikan tugas
individu
7. Menyelesaikan tugas
kelompok
8. Keaktifan siswa dalam
mencari pengetahuan
dan informasi untuk
disampaikan atau
diungkapkan dalam
kelas.
Keterangan:1. Banyak siswa yang melakukan aktivitas 25% berkriteria jelek.2. Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 25% berkriteria cukup.3. Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 50% berkriteria baik.4. Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 75% berkriteria baik sekali.
Penilaian:Jumlah maksimal skor = 70
Skor yang dicapaiNilai = X 100 %. Skor maksimal
Observer
Rohmad
LEMBAR PENGAMATAN AKTIFITAS PENGELOLAAN
PEMBELAJARAN PADA SIKLUS II
Mata Pelajaran :
Pokok Bahasan :
Sub Pokok Bahasan :
Tanggal/pukul :
Petunjuk :
1. Pusatkan perhatian anda pada perilaku guru di dalam kelas.
2. Tuliskan hasil pengamatan anda dengan tanda ( ) pada setiap indikator
dengan skor: 5 (sangat baik), 4 (baik), 3 (cukup), 2 (rendah), 1
(kurang).
SkorNo Indikator Aspek Perilaku yangDiamati 1 2 3 4 5
1. Kesiapan menerimapelajaran
1. Menyediakan buku danalat tulis
2. Suasana kelas tenangdan siswamengkondisikan dirimenerima pelajaran
3. Ketenangan atausuasana kelas pada saatpelajaran dimulai
4. Pada saat pelajarandimulai siswamendengarkanpenjelasan guru
5. Perhatian siswa terpusatdan aktivitaspembelajaran siswatampak
6. Siswa menyiapkan bukupelajaran dan sumberbelajar lainnya yangberkaitan dengan materipelajaran
2. Keaktifan siswa dalampembelajaran
1. Keaktifan mengikutipelajaran.
2. Keaktifan bertanya3. Keaktifan menjawab4. Keaktifan menulis
5. Keaktifan dalammengungkapkanpendapat
6. Menyelesaikan tugasindividu
7. Menyelesaikan tugaskelompok
8. Keaktifan siswa dalammencari pengetahuandan informasi untukdisampaikan ataudiungkapkan dalamkelas.
Keterangan:1. Banyak siswa yang melakukan aktivitas 25% berkriteria jelek.2. Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 25% berkriteria cukup.3. Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 50% berkriteria baik.4. Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 75% berkriteria
baik.sekali.Penilaian:
Jumlah maksimal skor = 70 Skor yang dicapai
Nilai = X 100 %. Skor maksimal
Observer
Rohmad
ANALISIS DATA
PENILAIAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM
PEMBELAJARAN FIQIH
No. Indikator Pra Siklus Siklus I Siklus II1. Kesiapan dalam
menerima pelajaran dan
Keaktifan siswa dalam
pembelajaran
Jumlah skor maksimalProsentase (%)Kriteria nilai
Kriteria Nilai :
75% - 100% = Baik sekali
50% - 74% = Baik
25% - 59% = Cukup
0% - 24% = Kurang
Analisis Data Tes Akhir
Instrumen tes dalam penelitian ini yaitu dengan memberikan soal
setelah pembelajaran berupa lembar kerja yang berisikan soal-soal pada pra
siklus, siklus I, siklus II, dengan mengambil rata-rata nilai pada setiap siklus.
Adapun rata-rata nilai yang ditetapkan untuk mencapai ketuntasan minimal
adalah 65.
No Nama Siswa Pra Siklus Siklus I Siklus II
1 Abdul Hakim 75 80 802 Agustin Wahyuningsih 70 70 753 Alan Khoirul Mufti 70 75 754 Anwar Kirom 80 80 905 Arinil Hasanah 65 60 706 Ayu Safira Erliasari 55 75 807 Eko Slamet Rahayu 55 60 708 Erna Arifatul Ulfa 60 70 809 Evie Layyinatus Syifa' 50 70 70
10 Fajar Ardiansyah 70 75 8011 Faridatul Hikmah 65 50 6012 Fatmawati 55 70 7013 Idrus Tsani 70 80 9014 Ilhammudin 75 70 7515 Inayatun Nadhifah 65 60 6016 Indra Cahyadi 70 70 8017 Indriyanto 55 60 7518 Irtizaqun Nabila 60 65 7019 Kholifatul Hasanah 80 80 8020 Lailatul Badriyah 60 75 7521 Lia Latifa 55 55 60
22 M. Adib Hasan 60 65 8023 M. Fatkhur Riza 60 70 7524 M. Fatkhurrohman 60 75 8025 Luqman Hakim 55 70 7026 Maratul Khoiriyah 60 65 7527 Masrukhin 70 70 7028 Mudlikah 70 70 7529 M Haos Dardam 60 70 8030 M. Kamaludin 55 65 7031 M. Rizal Aditya 70 70 7532 Mulya Hani 70 75 8033 Novi Andaryani Ningsih 70 60 7034 Siti Aminah 60 80 8035 Siti Nur Yani 60 60 6036 Slamet Riyadi 65 70 8037 Sriyanti 65 75 7538 Tirta Kusuma 70 65 8039 Ulfiyatur Rosyidah 55 70 7040 Widyaningsih 65 70 8041 Widodo Firmantriono 60 60 75Jumlah Skor 2620 2825 30,65
Rata-rata 63,90 68,90 74,76
Kriteria Baik Baik Baik
PEDOMAN INSTRUMEN DOKUMENTASIPengumpulan data dokumentasi dilakukan dengan cara mewawancarai
kepada pihak terkait dan informasi yang berupa dokumen baik dalam bentuk
laporan resmi maupun laporan statistik.
Gambaran umum MTs. Al-Hadi Girikusuma Mranggen Demak:
1. Tinjauan historis
a. Sejarah berdirinya
b. Faktor yang mendorongnya
c. Sejarah perkembangannya
d. Visi dan misi
2. Letak geografis
a. Nama Sekolah
b. Letak daerah
c. Batas areal
d. Luas wilayah
3. Struktur organisasi MTs. Al-Hadi Girikusuma Mranggen Demak
a. Bagaimana sistem kepengurusan di MTs. Al-Hadi Girikusuma Mranggen
Demak?
b. Apakah siswa juga mempunyai kepengurus sendiri atau organisasi
kesiswaan?
4. Kondisi guru dan siswa
a. Berapa jumlah tenaga pendidik dan karyawan di MTs. Al-Hadi
Girikusuma Mranggen Demak?
b. Berapa jumlah siswa-siswi tahun ajaran sekarang?
c. Usaha apa yang dilakukan dalam rangka pembinaan guru dan siswa di
MTs. Al-Hadi Girikusuma Mranggen Demak?
5. Kondisi sarana dan prasarana
a. Apa saja sarana dan prasarana di MTs. Al-Hadi Girikusuma Mranggen
Demak?
b. Bagaimana langkah-langkag dalam upaya pengadaan penambahan sarana?
c. Bagaimana pengurusnya dan pencatatannya?
FOTO LAMPIRAN PENELITIAN
Yayasan Al-Hadi Girikusuma
Sebelum diadakan Pembelajaran Siklus
Proses Pembelajaran Metode Gallery Walk
Proses Pembelajaran Metode Gallery Walk
Proses Pembelajaran Metode Gallery Walk
Siswa Melakukan Simulasi Metode