UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH SISWA KELAS...

134
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH SISWA KELAS VIII MELALUI PENERAPAN METODE GALLERY WALK DAN SIMULASI (Studi Tindakan Di MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam Disusun Oleh: Rohmad 3105173 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010

Transcript of UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH SISWA KELAS...

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

FIQIH SISWA KELAS VIII MELALUI PENERAPAN

METODE GALLERY WALK DAN SIMULASI

(Studi Tindakan Di MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen

Demak)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

Disusun Oleh:

Rohmad

3105173

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2010

KEMENTERIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

FAKULTAS TARBIYAHJl. Prof. Dr. Hamka KM 1 Ngaliyan Telp. (024)7601291 Semarang 50185

PENGESAHAN

N a m a : RohmadN I M : 3105173

Fakultas/Jurusan : Tarbiyah / PAIJudul Skripsi : UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

FIQIH SISWA KELAS VIII MELALUI PENERAPANMETODE GALLERY WALK DAN SIMULASI (StudiTindakan Di MTs Al-Hadi Girikusuma BanyumenengMranggen Demak)

Telah Dimunaqosahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah Institut AgamaIslam Negeri Walisongo Semarang, pada tanggal:

1 Juli 2010

Dan dapat diterima sebagai kelengkapan ujian akhir dalam rangka menyelesaikanstudi Program Sarjana Strata I (S.1) tahun akademik 2010/2011 guna memperolehgelar sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.

Semarang, Juli 2010Dewan Penguji

Ketua Sidang, Sekretaris Sidang,

Drs. Shodiq, M.Ag. Yunita Rahmawati, M.ANIP. 19681205 199403 1003 NIP. 19780627 200501 2004

Penguji I, Penguji II,

H. Abdul Kholiq, M.Ag. Mufidah, M.Pd.NIP. 19710915 199703 1003 NIP. 19690707 199703 2001

Pembimbing I, Pembimbing II

Ismail SM, M.Ag. Hj. Lift Anis Ma’shumah, M.Ag.NIP. 19711021 199703 1002 NIP. 19720928 199703 2001

KEMENTERIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

FAKULTAS TARBIYAHJl. Prof. Dr. Hamka KM 1 Ngaliyan Telp. (024)7601291 Semarang 50185

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 7 (tujuh) eksemplarHal : Naskah Skripsi

A. n. Sdr. Rohmad

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Setelah saya mengadakan koreksi perbaikan seperlunya maka

bersama ini saya kirimkan naskan skripsi saudara:

Nama : Rohmad

NIM : 3105173

Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Judul : UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

FIQIH SISWA KELAS VIII MELALUI PENERAPAN

METODE GALLERY WALK DAN SIMULASI (Studi

Tindakan Di MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng

Mranggen Demak)

Dengan ini saya mohon kiranya naskah skripsi saudara tersebut

dapat segera dimunaqasahkan.

Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Semarang, 10 Juni 2010

Pembimbing I, Pembimbing II

Ismail SM, M.Ag. Hj. Lift Anis Ma’shumah, M.Ag.NIP. 19711021 199703 1002 NIP. 19720928 199703 2001

MOTTO

¬!ur’n? tãĨ$̈Z9$#•kÏmÏMø• t7 ø9$#Ç t̀Btí$sÜtG ó™$#Ïm ø‹ s9Î)Wx‹Î6 y™

Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allh SWT, yaitu (bagi)

orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. (Q.S Ali Imran 97).

1Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Bandung: CV Diponegoro, 2000),hlm. 49.

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk orang-orang yang saya cintai dan

banggakan yang senantiasa mengiringi setiap langkah saya dalam menggapai cita-

cita.

1. Bapak dan Ibuku tercinta yang selalu mendidik dan mencurahkan kasih

sayangnya yang penuh kesabaran, ketabahan dan ketulusan hati dan selalu

mendoakanku.

2. Mas Sarmuji, Slamet yang selalu mendoakan dan memberi motivasi dalam

menyelesaikan skripsi ini.

3. Adik Daffa, Azka Sekeluarga yang selalu memberi motivasi dalam

pembuatan skripsi ini.

4. Segenap Keluarga Besar Pondok Pesantren Al-Anwar Suburan Futuhiyah

Mranggen Demak, Rosyid Karomi, Mas kos, Bambang, Azka, Amin,

Khoirudin Zuhdi, Abdul Ghofur dan semua temanku paket PAI B

angkatan 2005 yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu yang senantiasa

memberikan semangatnya bagi saya pribadi dan yang banyak memberikan

kenangan manis dan berjasa bagiku.

PERNYATAAN

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi

ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.

Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pikiran orang lain, kecuali informasi

yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, 17 Juni 2010Deklarator,

RohmadNIM 3105173

ABSTRAK

Rohmad (3105173). Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Fiqih Siswa Kelas

VIII Melalui Penerapan Metode Gallery Walk dan Simulasi (Studi Tindakan

di MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Peningkatan keaktifan danprestasi belajar peserta didik dalam belajar fikih dengan penerapan metode gallerywalk dan Simulasi.

Penelitian ini menggunakan studi tindakan (action research) pada pesertadidik kelas VIII MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak. Darihasil observasi secara langsung di kelas VIII sebelum penelitian tindakan, dapatdiketahui bahwa metode yang diberikan guru pada materi pelajaran fikih masihmenggunakan metode ceramah, peserta didik menunjukkan sikap yang kurangberkeaktifan dan cenderung pasif dalam mengikuti pelajaran. Hal ini dapat dilihatpada saat proses pembelajaran itu berlangsung. Selama proses pembelajaran,beberapa dari peserta didik tersebut tidak memperhatikan penjelasan materi yangdiberikan oleh guru dan ada juga yang melakukan aktivitas yang lain, sepertimengantuk, mengobrol dengan teman bahkan ada yang mengerjakan tugas matapelajaran yang lain. Sehinga peserta didik tidak berperan aktif dalam mengikutipelajaran. Obyek penelitian ini adalah di MTs Al-Hadi Girikusuma BanyumenengMranggen Demak. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kelas VIII B untukpenerapan pembelajaran melalui penerapan metode gallery walk dan simulasiyang jumlah siswanya ada 41 peserta didik.

Setelah dilaksanakan tindakan melalui pembelajaran dengan penerapanmetode metode gallery walk dan simulasi dengan menciptakan suasanapembelajaran aktif maka suasana kelas menjadi hidup, peserta didik menjadi aktifdalam belajar dan hasil belajar menjadi maksimal. Penelitian ini dilaksanakandalam tiga tahap yaitu tahap pra siklus, siklus 1 dan siklus 2. Pada tahap pra sikluskeaktifan belajar peserta didik mempunyai prosentase 61,43 % dan rata-rata nilaiakhir 63,90. Pada siklus 1 setelah dilaksanakan tindakan keaktifan belajar pesertadidik meningkat menjadi 68,58 % dan rata-rata tes akhir 68,90. Sedangkan padasiklus 2 setelah diadakan evaluasi pelaksanaan tindakan pada siklus 2 keaktifanbelajar mengalami peningkatan yaitu keaktifan peserta didik dapatdiprosentasekan menjadi 78,58 % dan rata-rata tes akhir peserta didik adalah74,76. Dari tiga tahap tersebut jelas bahwa ada peningkatan sesudah diterapkanmetode gallery walk dan simulasi dengan sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasidan masukkan bagi mahasiswa, tenaga pengajar, para peneliti, dan semua pihakyang membutuhkan di lingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

KATA PENGANTAR

Bismillahirramanirrahim

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha

Pengasih dan Penyayang, yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya

kepada penulis sehingga bisa menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kehadirat beliau Nabi

Muhammad SAW, keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya.

Skripsi yang berjudul "UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

FIQIH SISWA KELAS VIII MELALUI PENERAPAN METODE GALLERY

WALK DAN SIMULASI" disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna

memperoleh gelar Sarjana Strata Satu Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam

Negeri Walisongo Semarang.

Dengan selesainya penulisan skripsi ini penulis sampaikan banyak terima

kasih kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. H. Ibnu Hadjar, M. Ed. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang.

2. H. Abdul Kholiq, M.Ag, selaku wali studi yang mempunyai peran besar

dalam menyelesaikan perkuliahan di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang.

3. Isma’il SM, M.Ag, selaku pembimbing I yang telah bersedia meluangkan

waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan

dalam penyusunan skripsi ini.

4. Hj. Lift Anis Ma’sumah, M.Ag, selaku pembimbing II yang telah bersedia

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan

pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Segenap Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang telah

membekali dan memberi berbagai pengetahuan, sehingga penulis mampu

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

6. KH. Munhamir, selaku Kepala MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng

Mranggen Demak dan segenap guru serta staf terkait khususnya Bapak

Nur Rohim SPd.I, yang telah bersedia menerima dan membantu penulis

selama mengadakan penelitian.

7. Bapak dan Ibuku tercinta yang telah berkenan memberi motivasi,

perhatian dan doa yang tulus bagi penulis selama menyelesaikan studi

serta penyusunan skripsi ini.

8. Kakak dan adik-adikku tersayang yang telah memberikan motivasi

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

9. Teman-temanku yang telah memberikan semangat sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Kepada mereka penulis tidak dapat memberikan apa-apa selain ungkapan

terima kasih dan iringan doa semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan

mereka dan selalu melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah dan inayah-Nya.

Pada akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum

mencapai kesempurnaan. Namun demikian penulis berharap semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Semarang, 17 Juni 2010

Penulis,

Rohmad

NIM : 3105173

DAFTAR ISIHalaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN ABSTRAK PENELITIAN ....................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... iii

HALAMAN MOTTO .................................................................................. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... vi

KATA PENGANTAR ................................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xiii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Penegasan Istilah .................................................................. 4

C. Identifikasi Masalah .............................................................. 6

D. Pembatasan Masalah.............................................................. 6

E. Rumusan Masalah ................................................................. 6

F. Tujuan danManfaat Penelitian .............................................. 7

G. Kajian Teori dan Pustaka ....................................................... 8

BAB II : LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Metode Gallery Walk dan Simulasi........................................ 10

1. Pengertian Metode Gallery Walk dan Simulasi................. 10

2. Tujuan Metode Gallery Walk dan Simulasi ..................... 12

3. Langkah-Langkah Metode Gallery Walk dan Simulasi..... 12

4. Penerapan Metode Gallery Walk dan Simulasi ................. 13

B. Pembelajaran Fiqih ............................................................... 15

1. Pengertian Pembelajaran Fiqih......................................... 15

2. Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Fiqih ............................ 16

3. Ruang Lingkup Fiqih ....................................................... 17

4. Karakteristik Fiqih .......................................................... 18

5. Dasar-Dasar Bidang Studi Fiqih....................................... 19

6. Standar Kompetensi dan Kompentensi Dasar Fiqih .......... 21

C. Prestasi Belajar ..................................................................... 24

1. Pengertian Prestasi Belajar .............................................. 24

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ....... 26

3. Aspek-Aspek Prestasi Belajar ......................................... 27

4. Peningkatan Prestasi Belajar ........................................... 28

5. Penilaian Belajar ............................................................. 30

D. Hipotesis Tindakan ............................................................... 31

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

A Metode Penelitian .................................................................. 32

1. Model Penelitian ............................................................. 32

2. Siklus Kegiatan................................................................ 33

a. Pra Siklus .................................................................. 33

b. Siklus 1 ..................................................................... 34

c. Siklus 2 ..................................................................... 37

d. Kolabolator ............................................................... 39

e. Waktu dan Tempat Penelitian .................................... 39

f. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ................................... 39

B Indikator Kerja ...................................................................... 40

C Subyek Penelitian ................................................................. 42

D Metode Pengumpulan Data ................................................... 44

1. Dokumenter .................................................................... 44

2. Pengamatan (observasi) .................................................. 45

3. Tes .................................................................................. 45

E Metode Analisis Data ............................................................ 45

BAB IV : ANALISIS HASIL PENELITIAN.

A. Gambaran umum MTs Al-Hadi Girikusuma

Banyumeneng Mranggen Demak........................................... 47

1. Letak Geografis ............................................................... 47

2. Latar Belakang Historis ................................................... 48

3. Visi-Misi dan Tujuan ........................................................ 48

4. Struktur Organisasi ......................................................... 50

5. Keadaan Peserta Didik ...................................................... 50

6. Keadaan Guru dan Karyawan ........................................... 51

7. Fasilitas madrasah............................................................ 52

B. Hasil Penelitian...................................................................... 53

1. Hasil Pra Siklus ............................................................... 53

2. Hasil siklus 1 ................................................................... 57

3. Hasil siklus 2 ................................................................... 64

C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................. 69

D. Keterbatasan Penelitian.......................................................... 71

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................... 73

B. Saran .................................................................................... 74

C. Penutup ................................................................................ 76

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Jadwal Penelitian

Tabel 2 : Indikator Kerja Keberhasilan peserta didik Dalam Pembelajaran

Tabel 3 : Subyek Penelitian

Tabel 4 : Kelompok Kerja Peserta Didik

Tabel 5 : Jumlah Siswa MTs Al-Hadi Girikusuma

Tabel 6 : Data Guru Berdasarkan Ijazah

Tabel 7 : Perkembangan Sekolah 3 Tahun Terahir

Tabel 8 : Fasilitas Madrasah

Tabel 9 : Skor Observasi Keaktifan Peserta Didik Dalam Mengikuti

Pembelajaran Fikih Pada Tahab Prasiklus

Tabel 10 : Hasil Tes Akhir Pada Tahap Pra Siklus

Tabel 11 : Skor Observasi Keaktifan Peserta Didik Dalam Mengikuti

Pembelajaran Fikih Pada Tahab Siklus 1

Tabel 12 : Hasil Tes Akhir Siklus 1

Tabel 13 : Skor Observasi Keaktifan Peserta Didik Dalam Mengikuti

Pembelajaran Fikih Pada Tahab siklus 2

Tabel 14 : Hasil Tes Akhir Siklus 2

Tabel 15 : Perbandingan Jumlah Skor Dan Prosentase Keaktifan Belajar

Pada Tahab Pra Siklus dan Siklus 1

Tabel 16 : Perbandingan Rata-Rata Tes Akhir Pada Tahab Pra Siklus dan

Siklus 1

Tabel 17 : Perbandingan Jumlah Skor Dan Prosentase Keaktifan Belajar

Pada Tahab Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2

Tabel 18 : Perbandingan Rata-Rata Tes Akhir Pada Tahab Pra Siklus dan

Siklus 1 dan Siklus 2

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Observasi

Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Lampiran 3 : Subyek Penelitian

Lampiran 4 : Susunan Pengelompokan Peserta Didik

Lampiran 5 : Soal Tes Akhir Siklus

Lampiran 6 : Kunci Jawaban Tes Akhir Siklus

Lampiran 7 : Rencana Alternatif Tindakan

Lampiran 8 : Lembar Pengamatan Keaktifan Peserta Didik

Lampiran 9 : Analisis Data Tes Akhir

Lampiran 10 : Analisis Data Penilaian Keaktifan Belajar

Lampiran 11 : Pedoman Instrumen Dokumentasi

Lampiran 12 : Foto Pembelajaran

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negaranya.2

Pendidikan juga berfungsi sebagai suatu proses untuk mendewasakan

manusia, atau dengan kata lain pendidikan merupakan suatu upaya untuk

memanusiakan manusia. Dalam mendewasakan ini tentunya melalui beberapa

proses dalam pembelajaran. Proses pembelajaran tidak membutuhkan waktu

yang singkat tetapi melalui beberapa tahapan. Dalam proses pembelajaran

tersebut dapat mengubah manusia dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak baik

menjadi baik, sebagaimana pendidikan pada umumnya, jadi pendidikan

merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia.

Proses belajar mengajar merupakan kegiatan interaksi antara guru-

siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif

untuk mencapai tujuan belajar. Interaksi dan komunikasi timbal balik antara

guru dan siswa merupakan ciri dan syarat utama bagi berlangsungnya proses

belajar mengajar. Proses belajar mengajar adalah kesatuan dua proses antara

siswa yang belajar dan guru yang membelajarkan. Kedua proses ini harus

disadari oleh siswa yang sedang belajar dan guru yang membelajarkan,

sehingga antara kedua proses ini terjalin interaksi yang saling menunjang agar

hasil belajar siswa dapat tercapai secara optimal lewat proses belajar mengajar

tersebut.3

Dalam kegiatan pembelajaran antara guru, siswa, materi pelajaran

serta metode mengajar tidak dapat dipisahkan. Guru mempunyai peranan yang

penting dalam kegiatan pembelajaran karena guru merupakan salah satu kunci

keberhasilan dari proses pembelajaran. Pengelolaan kelas yang baik,

2__________Himpunan Perundang-Undangan RI SISDIKNAS No. 20. Th 2003,(Bandung: CV NUANSA AULIA, 2005), hlm. 11.

3Nuryani Y. Rustaman, dkk., Strategi Belajar Mengajar Biologi, (FMIPA UniversitasPendidikan Indonesia, 2003), hlm. 4.

membimbing siswa agar dapat mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan

adalah tugas seorang guru.4 Seorang guru dituntut melakukan inovasi-inovasi

terhadap kegiatan belajar mengajar agar siswa tidak mengalami kebosanan

dalam menerima penjelasan materi pelajaran yang diberikan oleh guru.

Sebelum melakukan proses belajar mengajar, seorang guru

menentukan metode yang akan digunakan agar tujuan pembelajaran yang

telah disusun dapat tercapai. Pemilihan suatu metode harus disesuaikan

dengan tujuan pembelajaran dan sifat materi yang akan menjadi objek

pembelajaran.5

Tujuan belajar mengajar dapat dicapai secara efektif dan efisien jika

seorang guru secara nalar mampu memperkirakan dengan tepat metode apa

yang harus digunakan. Metode mengajar harus diperhatikan dalam proses

belajar mengajar, karena suatu pelajaran bisa diterima dengan mudah oleh

siswa tergantung bagaimana cara atau metode yang digunakan oleh seorang

guru. Yang dimaksud metode mengajar adalah cara yang dipergunakan guru

dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya

pengajaran.6

Penggunaan dari sebuah metode yang tepat untuk materi yang akan

disampaikan, dapat memberi motivasi pada diri siswa pada saat menerima

materi pelajaran. Siswa dengan sendirinya akan termotivasi jika materi yang

akan disampaikan menarik dan guru tidak perlu lagi mendorong siswanya

untuk belajar, karena mereka sendiri telah termotivasi untuk mempelajari

materi yang akan disampaikan. Oleh karena itu, penggunaan metode yang

tepat itu sangat mempengaruhi kepada siswa untuk meningkatkan prestasi

belajar. Dan guru juga sangat berperan dalam meningkatkan prestasi belajar

siswa melalui metode-metode yang digunakan dalam penyampaian materi

pelajaran.

4Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta:Rineka Cipta, 2000), Cet.1, hlm.47

5Nuryani Y. Rustaman, Op. Cit., hlm.107.6Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 1989), hlm. 76.

Secara langsung dari hasil observasi di kelas VIII MTs Al-Hadi

Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak sebelum penelitian tindakan,

dapat diketahui bahwa metode yang diberikan guru pada materi pelajaran fiqih

masih menggunakan metode ceramah, siswa menunjukkan sikap yang kurang

berkeaktifan dan cenderung pasif dalam mengikuti pelajaran. Hal ini dapat

dilihat pada saat proses pembelajaran itu berlangsung. Selama proses

pembelajaran, beberapa dari siswa tersebut tidak memperhatikan penjelasan

materi yang diberikan oleh guru dan ada juga yang melakukan aktivitas yang

lain, seperti mengobrol dengan temannya bahkan ada yang mengerjakan tugas

mata pelajaran yang lain. Sehinga siswa tidak berperan aktif dalam mengikuti

pelajaran.misalnya tentang materi shadaqah adalah dengan menggunakan

metode ceramah, dimana siswa hanya dapat mendengarkan materi yang akan

disampaikan oleh guru mereka. Oleh karena itu, guru mencoba mencari

alternatif metode yang dapat digunakan untuk menyampaikan suatu materi

dalam pelajaran fiqih pada materi salanjutnya yaitu materi haji dan umrah.

Pada proses belajar mengajar sekaligus sutau proses sudah tentu harus

berkembang. Selain itu dalam proses belajar mengajar terdapat beberapa

komponen yaitu bahan dan metode. Hal ini fikih yang merupakan bagian dari

pada Pendidikan Agama Islam (PAI) tentunya dalam pengajarannya guru

dituntut untuk memiliki kemampuan mengembangkan sistem belajar mengajar

secara kreatif, imajinatif, menguasai metode penyampaian yang mampu

memotivasi siswa.

Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa dan untuk

mempermudah pemahaman pembelajaran fiqih materi haji dan umrah, maka

diperlukan cara yang tepat agar siswa lebih mudah memahami materi haji dan

umrah. Kaitannya dengan penelitian ini, peneliti menggunakan metode gallery

walk dan simulasi sebagai metode pembelajaran dalam peningkatan prestasi

belajar siswa dalam pembelajaran fiqih, khususnya pada materi pokok haji dan

umrah.

Metode galleri walk dan simulasi merupakan salah satu metode

pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar fiqih.

Dengan metode galleri walk dan simulasi, siswa akan dapat terlibat secara

aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan metode galleri walk

dan simulasi diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada

pelajaran fiqih materi haji dan umrah.

Memperhatikan hal-hal tersebut di atas, mendorong penulis untuk

meneliti tentang prestasi belajar fiqih melalui penerapan metode gallery walk

dan simulasi di Madrasah Tsanawiyah Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng

Mranggen Demak.

Dengan pertimbangan tersebut penulis mengambil judul: Upaya

Meningkatkan Prestasi Belajar Fiqih Siswa Kelas VIII Melalui Penerapan

Metode Gallery Walk dan Simulasi di MTs. Al-Hadi Girikusuma

Banyumeneng Mranggen Demak.

B. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalahan dalam mengartikan dan memahami

pokok kajian penelitian ini, maka perlu dijelaskan batas-batas pengertian dan

maksud dari penelitian ini sebagaimana disebutkan di atas bahwa judul

penelitian ini adalah Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Fiqih Siswa Kelas

VIII Melalui Penerapan Metode Gallery Walk dan Simulasi di MTs. Al-Hadi

Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak.

Adapun hal-hal yang perlu dijelaskan hingga terbentuk suatu

pengertian yang utuh sesuai dengan maksud yang sebenarnya dari judul

penelitian tersebut antara lain:

1. Upaya adalah usaha, ikhtiar (untuk mencapai suatu maksud, memecahkan

persoalan, mencari jalan keluar dan sebagainya).7

2. Meningkatkan adalah menaikan, mempertinggi, memperhebat (derajat),

terapi dan sebagainya.8 Maksud dari meningkatkan di sini adalah suatu

usaha untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII MTs Al-Hadi

pada mata pelajaran fiqih melalui penerapan metode gallery walk dan

7Tim Redaksi, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hlm. 1250.8WJS Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1982),

hlm. 1078.

simulasi dengan harapan agar lebih meningkat prestasi yang dicapai

sebelumnya.

3. Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan perubahan tingkah laku secara

keseluruhan yang dimiliki seseorang. Perubahan tingkah laku tersebut

menyangkut perubahan tingkah laku kognitif, afektif dan psikomotorik.

Prestasi belajar yang dimaksud pada penelitian ini adalah keaktifan

siswa dalam pembelajaran dan pencapaian nilai KKM yaitu nilai 65.

4. Mata pelajaran fiqih

Fiqih menurut bahasa adalah “Tahu” dan “Paham”. Sedangkan

menurut terminologi fiqih adalah ilmu yang menerangkan hukum-hukum

syara’ yang diperoleh dari dalil-dalil yang tafsil (terperinci ).9

5. Metode Gallery walkdan Simulasi

Gallery walk adalah sebuah model pembelajaran yang sangat

ideal, dengan tujuan penerapan strategi ini adalah untuk membangun

kelompok (Cooperative learning) dan saling memberi apresiasi dan

koreksi dalam belajar.

Simulasi adalah metode pelatihan yang meragakan sesuatu dalam

bentuk tiruan yang mirip dengan keadaan sesungguhnya.10

Dalam penelitian ini akan mencoba menerapkan metode gallery

walk dan simulasi untuk meningkatkan prestasi belajar.

6. Madrasah Tsanawiyah Al-Hadi adalah lembaga sekolah menengah

pertama yang berasaskan Islam yang berada di Dk. Girikusuma, Ds.

Banyumeneng Kec. Mranggen, Kab. Demak.

Maksud dari penegasan istilah di atas adalah peneliti ingin

meningkatkan prestasi belajar siswa yang di bawah KKM yaitu nilai 65,

sehingga dengan penerapan metode gallery walk dan simulasi dapat mencapai

KKM yang telah di tentukan.

9Teungku Hasybi Ashiddiqi, Pengantar Ilmu fikih, (Semarang: Pustaka Rizki Putra,1970), Cet. I, hlm .15.

10Tim Redaksi, Op. Cit, hlm.943.

C. Identifikasi Masalah

Maslah yang dihadapi siswa dan guru mata pelajaran fiqih di MTs

Al-Hadi adalah sebagai berikut:

1. Guru masih menggunakan pendekatan konvensional dalam pembelajaran.

2. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran fiqih khususnya pada materi haji

dan umrah.

3. Prestasi siswa dalam mata pelajaran fiqih masih rendah. Dari beberapa

siswa yang masih mendapatkan nilai di bawah KKM yaitu nilai 65.

D. Pembatasan Masalah

Penerapan metode gallery walk dan simulasi digunakan untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII MTs Al-Hadi dalam mata

pelajaran fiqih materi pokok haji dan umrah.

E. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan penegasan istilah di atas, maka muncul

permasalahan yang perlu dibahas dalam penelitian ini yaitu: Apakah melalui

Penerapan metode gallery walk dan simulasi pada pembelajaran fiqih dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII di MTs. Al-Hadi Girikusuma

Banyumeneng Mranggen Demak?

F. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk menemukan format skenario pembelajaran fiqih dengan

penerapan metode gallery walk dan simulasi.

b. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran fiqih dengan penerapan

metode gallery walk dan simulasi dapat meningkatkan keaktifan,

keterampilan dan hasil belajar siswa pada pembelajaran fiqih kelas

VIII di MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak.

2. Hasil penelitian yang akan dilakukan diharapkan berguna:

a. Secara teoritis

1) Dengan adanya penelitian ini, maka penulis dapat mengetahui

konsep penerapan metode gallery walk dan simulasi dalam

pembelajaran fiqih kelas VIII di MTs. Al-Hadi Girikusuma

Banyumeng Mranggen Demak.

2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang

bernilai ilmiah bagi pengembangan khazanah ilmu pengetahuan,

khususnya di lembaga sekolah tersebut.

b. Secara praktis

1) Adanya Penerapan metode gallery walk dan simulasi yang dapat

memberi nuansa baru bagi siswa untuk dapat meningkatkan

prestasi belajar pada kelas VIII di MTs Al-Hadi Girikusuma

Banyumeneng Mranggen Demak.

2) Bagi guru, diperolehnya suatu kreativitas variasi pembelajaran

yang sesuai dengan tuntunan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) yang berdasarkan kurikulum 2006, yaitu

memberi banyak kreativitas pada siswa dan pendidik sebagai

fasilitator.

3) Bagi siswa, menumbuhkan keaktifan, kemampuan bekerja sama,

kemampuan untuk bertindak, kemampuan berkomunikasi serta

suasana pembelajaran yang menyenangkan.

G. Kajian Teori dan Pustaka

1. Kajian Teori

a. Kompetensi Dasar

Pembelajaran fiqih untuk bahasan haji dan umrah adalah

diajarkan di MTs kelas VIII. Kompetensi dasar yang sudah

dirumuskan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP

2006).

b. Metode bertujuan untuk mengantarkan sebuah tujuan tertentu yang

ideal dengan tepat dan cepat sesuai yang diinginkan. Karenanya,

terdapat suatu prinsip yang umum dalam memfungsikan metode, yaitu

prinsip agar pembelajaran dapat dilaksanakan dalam suasana yang

menyenangkan, menggembirakan, penuh dorongan dan motivasi

pembelajaran itu menjadi lebih mudah untuk diterima siswa.

2. Kajian Penelitian Pendukung

Pertama, skripsi yang berjudul “Implementasi pembelajaran Aktif,

kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) Dalam Upaya

Meningkatkan Motivasi Belajar PAI Siswa SD Negeri 1 Cepogo

Boyolali.” yang disusun oleh Nur Sholihah NIM. 310427. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa implementasi PAIKEM dalam pembelajaran PAI di

SD Negeri 1 cepogo Boyolali dapat meningkatkan motivasi belajar yang

berdampak pada peningkatan mutu pembelajaran.11

Kedua, skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Semangat

Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Fiqih Contextual and Learning (Studi

Tindakan di Kelas VII MTs. Fatahillah Semarang)”, yang disusun oleh

Rif’an Ulil Huda NIM. 3103038. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada

peningkatan semangat belajar dan hasil belajar siswa dalam mengikuti

pembelajaran dengan berbasis kontekstual, pada kelas VII MTs. Fatahillah

Semarang.12

Ketiga, skripsi yang berjudul “Studi Tentang Implementasi

Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) Pada

Mata Pelajaran PAI di SD Pasuruan 02 Mertoyudan Magelang.”, yang

disususn oleh Khusnul Khotimah, NIM. 310140. Hasil penelitiannya dapat

disimpulkan bahwa dengan pelaksanaan PAIKEM pada pembelajaran PAI,

11Nur Sholihah NIM. 310427. Implementasi Pembelajaran Aktif, Kreatif, efektif, danMenyenangkan (PAKEM) Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar PAI Siswa SDN 1Cepogo Boyolali, Skripsi Fakultas Tarbiyah, (Semarang: Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAINWalisongo Semarang, 2009).

12Rif’an Ulil Huda NIM. 3103038. Upaya Meningkatkan Semangat Belajar Siswa DalamPembelajan Fikih Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning, ( studi tindakan diKelas VII MTs. Fatahillah Semarang), Skripsi Fakultas Tarbiyah, (Semarang: PerpustakaanFakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2008).

siswa dapat lebih berprestasi dalam setiap pembelajaran dan siswa lebih

aktif dalam kegiatan pembelajaran.13

Dari beberapa hasil penelitian yang ada, terlihat bahwa ada

kemiripan judul yang diangkat dengan judul penelitian yang akan peneliti

lakukan, sedangkan pada penulisan skripsi ini, penulis lebih menitik

beratkan pada kajian “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Fiqih Siswa

Kelas VIII Melalui Penerapan Metode Gallery Walk dan Simulasi di MTs..

Al-Hadi Banyumeneng Mranggen Demak.” Maksudnya yaitu bagaimana

meningkatkan hasil belajar siswa terutama pada bidang studi fiqih melalui

Penerapan metode gallery walk dan simulasi sehingga pembelajaran yang

ada di kelas lebih aktif dan bermakna bagi siswa dan tidak monoton yang

pengaruhnya pada keberhasilan siswa belajar.

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Metode Gallery Walk dan Simulasi

1. Pengertian Metode Gallery Walk dan Simulasi

Metode berasal dari kata meta dan hodos “meta” berarti melalui dan

“hodos” berarti jalan atau cara. Secara bahasa berarti cara atau jalan yang

dilalui untuk mencapai tujuan.14

13Khusnul Khotimah, NIM. 310140, Studi Tentang Implementasi Pembelajaran Aktif,kreatif, Efektif, Dan Menyenangkan (PAKEM) Pada Pelajaran PAI di SD Pasuruan 02Mertoyudan Magelang, Skripsi Fakultas Tarbiyah, (Semarang: Perpustakaan Fakultas TarbiyahIAIN Walisongo Semarang, 2007).

14M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), cet. 5, hlm. 61.

Metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan/ pelicin jalan

pengajaran menuju tujuan. Dengan memanfaatkan metode secara akurat,

maka guru akan mampu mencapai suatu tujuan pengajaran.15 Hal ini sejalan

dengan pengertian metode yang disebutkan oleh Shaleh Abdul Aziz Majid

dalam kitab At-tarbiytul wa Thuruqut Tadris mendefinisikan metode adalah:

16

“Metode adalah alat untuk mempraktekkan berbagai macam penelitianpendidikan yang dipelajari oleh seorang siswa dalam praktek pendidikanbeserta memperhatikan kurikulum pendidikan yang lain”.

Maksudnya adalah dalam suatu metode harus menunjang sebuah

pencapaian tujuan pengajaran. Bila tidak menunjang pencapaian tujuan

pengajaran, maka akan sia-sialah perumusan tujuan tersebut. Jadi guru

sebaiknya menggunakan metode yang dapat menunjang kegiatan belajar

mengajar, sehingga dapat dijadikan sebagai alat yang efektif untuk mencapai

keberhasilan belajar.

Norman sebagaimana dikutip oleh Trianto mengatakan bahwa:

“Keberhasilan belajar peserta didik sebagian besar bergantung pada

kemahiran untuk belajar secara mandiri dan memonitor belajar mereka

sendiri.”17 Untuk kepentingan inilah peserta didik perlu diajarkan tentang

strategi pembelajaran.

Metode gallery walk adalah merupakan bagian dari strategi-strategi

pembelajaran yang ada pada model pembelajaran berbasis PAIKEM

(Pembelajaran, Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan).18

Metode gallery walk adalah model pembelajaran yang kegiatannya diikuti

15Syaiful Bahri Djamrah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: RinekaCipta, 2006), Cet III, hlm.75.

16Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Majid, At-Tarbiyah wa Thuruqut Tadris, Juz I,(Mesir Darul Ma’arif, t.th), hlm. 15.

17Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovativ Berorientasi Konstruktifistik, (Jakarta::Prestasi Pustaka, 2007), hlm. 86.

18Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang:RaSAIL Media Grop, Cet. I, 2008 ), hlm. 73.

oleh beberapa kelompok untuk menyelesaikan tugas bersama-sama

kemudian dipamerkan sambil berjalan kepada kelompok lain.

Metode Simulasi adalah tingkah laku seseorang untuk berlaku seperti

orang yang dimaksudkan, dengan tujuan agar orang itu dapat mempelajari

lebih mendalam tentang bagaimana orang itu merasa berbuat sesuatu.19 Jadi

siswa itu berlatih memegang peranan sebagai orang lain. Seperti contoh pada

simulasi haji siswa meragakan sebagai orang yang sedang naik haji, seakan-

seakan siswa itu seperti orang yang sedang menjalankan haji sungguhan.

Metode gallery walk dan simulasi juga merupakan metode

pembelajaran yang dimana siswa diberi kesempatan penuh untuk

mengembangkan kreativitas mereka. Dengan tujuan siswa dalam mengikuti

pembelajaran di kelas menjadi siswa yang aktif baik kehadirannya,

mengungkapkan pendapatnya, menemukan hal yang baru bukan menjadi

siswa yang pasif yang hanya mendengarkan keterangan guru atau hanya

dicatat sehingga tidak dapat membekas dalam diri mereka. Pembelajaran ini

juga dianggap pembelajaran yang menyenagkan, dan pembelajaran ini juga

berkaitan dengan kehidupan yang nyata yang ada pada kehidupan sehari-hari

siswa. Kelompok belajar juga mendukung semangat mereka dalam belajar

karena terjadi interaksi antara siswa sudah mahir dapat membantu siswa

belum tahu mengenai materi pelajaran yang sedang dipelajari.

2. Tujuan Metode Gallery Walk dan Simulasi

Tujuan dari penerapan metode gallery walk ini adalah untuk

membangun kerja sama kelompok (Cooperatif Learning) dan saling memberi

apresiasi dan koreksi dalam belajar. Metode ini juga dapat digunakan sebagai

strategi belajar mandiri dengan cara membuat catatan-catatan yang mungkin

di anggapnya belum tahu menjadi tahu, dan dapat berupa tulisan soal dan

jawaban yang dapat digunakan sebagai bahan belajar.

Adpun tujuan dari penerapan metode simulasi adalah: 20

19Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 23.20J.J. Hasibuan dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1997), hlm. 27.

a) Untuk melatih keterampilan tertentu, baik yang bersifat profesional

maupun bagi kehidupan sehari-hari.

b) Untuk memperoleh pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip.

c) Untuk melatih memecahkan masalah.

d) Untuk membangun kerja sama kelompok (Cooperatif Learning)

Dan manfaat metode simulasi tersebut adalah:21

a) Belajar siswa menjadi menyenangkan.

b) Menggalakkan guru untuk mengembangkan kreativitas siswa.

c) Memungkinkan eksperimen berlangsung tanpa memerlukan lingkungan

yang sebenarnya.

d) Menimbulkan semacam interaksi antar siswa.

e) Menumbuhkan cara berpikir kritis

3. Langkah-langkah Penerapan Metode Gallery Walk dan Simulasi

a) Langkah-langkah Penerapan Metode Gallery Walk

1) Peserta dibagi dalam beberapa kelompok

2) Kelompok diberi kertas plano/ flip cart

3) Tentukan topik/ tema pelajaran.

4) Hasil kerja kelompok ditempel di dinding.

5) Masing-masing kelompok berputar mengamati hasil kerja kelompok

lain.

6) Salah satu wakil kelompok menjelaskan setiap apa yang ditanyakan

oleh kelompok lain.

7) Koreksi bersama-sama.

8) Klarifikasi dan penyimpulan.22

b) Langkah-langkah Metode Simulasi (Metode pelatihan yang meragakan

sesuatu dalam bentuk tiruan yang mirip dengan keadaan sesungguhnya)

sebagai berikut:23

1) Penentuan topik dan tujuan simulasi.

21Ibid, hlm. 28.22Ismail SM, Op .Cit., hlm 89.23 J.J. Hasibuan dan Moedjiono, Op .Cit., hlm. 28.

2) Guru memberikan gambaran secara garis besar situasi yang akan

disimulasikan.

3) Guru memimpin pengorganisasian kelompok, peranan-peranan yang

akan dimainkan, pengaturan ruangan, pengaturan alat dan sebagainya.

4) Pemilihan pemegang peranan.

5) Guru memberikan keterangan tentang peranan yang akan dilakukan.

6) Guru memberikan kesempatan untuk mempersiapkan diri kepada

kelompok dan pemegang peranan.

7) Menetapkan lokasi dan waktu pelaksanaan simulasi.

8) Pelaksanaan simulasi.

9) Evaluasi dan pemberian balikan.

10) Latihan ulang.

4. Penerapan Metode Gallery Walk dan Simulasi

Penerapan metode gallery walk dan simulasi dalam pembelajaran fiqih

diharapkan siswa tidak hanya tergantung dari guru saja dan siswa harus lebih

aktif dalam pembelajaran dengan penerapan metode gallery walk dan

simulasi, tidak hanya menghafal materi yang sudah diajarkan saja tetapi

harus benar-benar dipahami, sehingga dalam pembelajaran yang telah

berlangsung akan lebih bermakna dan terkesan. Tugas guru adalah

membantu siswa mencapai tujuan. Maksud guru lebih banyak dengan strategi

daripada memberikan informasi kepada siswa. Tugas guru mengelola kelas

sebagai sebuah tim yang bekerja sama dalam kelompok, selain itu guru

hanya bersifat mengarahkan saja, tidak ikut campur tangan secara penuh

dalam proses belajar.

Guru mempunyai peranan penting dalam menciptakan kondisi

pembelajaran yang mendorong keaktifan siswa. Salah satu usaha untuk

menciptakan kondisi pembelajaran yang dapat melibatkan peran aktif siswa,

membutuhkan kemampuan siswa dalam menerapkan pendekatan strategi

pembelajaran yang sesuai dan bervariasi agar siswa tidak merasa bosan.

Salah satu alternatife yang dapat digunakan untuk memperbaiki proses

pembelajaran adalah dengan menerapkan pendekatan melalui metode gallery

walk dan simulasi. Karena metode gallery walk dan simulasi itu adalah salah

satu penerapan metode yang tepat pada pembelajaran fiqih materi haji dan

umrah.

Tidak semuanya penerapan pembelajaran dengan metode gallery walk

dan simulasi mempunyai keunggulan yang paling baik dibanding dengan

metode-metode lain. Ada beberapa titik kelemahan dari penerapan model

pembelajaran ini. Kelemahan tersebut yaitu:

a) Seoarang pendidik harus secara penuh terlibat dalam proses

pembelajaran.

b) Sarana prasarana yang mendukung pembelajaran.

c) Seorang pendidik mampu menguasai metode gallery walk dan simulasi

dan mampu menguasai kelas secara maksimal.

d) Membutuhkan tenaga ekstra, baik fisik maupun segi pemikiran serta

membutuhkan waktu yang lama.

e) Tidak semua materi dapat diterapkan, walaupun model pembelajaran ini

dapat diterapkan dalam berbagai kurikulum apa saja termasuk kurikulum

2006 atau KTSP.

B. Pembelajaran Fiqih

1. Pengertian Pembelajaran Fiqih

Pembelajaran adalah proses yang terjadi dalam kegiatan belajar

mengajar. Sebelum penulis menjelaskan pengertian pembelajaran fiqih

terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai beberapa pengertian belajar.

Secara umum pengertian belajar menurut Muhibbin Syah adalah

tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relative menetapkan

sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan

proses kognitif.24

Sedangkan menurut Mulyasa, pembelajaran adalah proses interaksi

antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perilaku ke

arah yang lebih baik.25

Kata fiqih, banyak ahli fiqih mendefinisikan berbeda-beda, tetapi

mempunyai tujuan yang sama di antaranya:

Menurut Syekh Muhammad Qasim Al-Ghazy:

.26

“Fiqih menurut bahasa adalah paham, sedangkan menurut istilah adalahilmu tentang hukum yang syar’iyyah amaliyah yang diperoleh dari dalil-dalil yang terperinci.”

Sementara itu, ulama’ lain mengemukakan bahwa fiqih adalah:

.“Himpunan hukum syara’ tentang perbuatan manusia (amaliyah) yangdiambil dari dalil-dalil yang terperinci”

Definisi-definisi di atas dapat disimpulkan, fiqih adalah ilmu yang

menjelaskan tentang hukum syar’iyyah yang berhubungan dengan segala

tindakan manusia baik berupa ucapan atau perbuatan. Sehingga dapat

ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran mata pelajaran fiqih adalah sebagai

proses belajar untuk mengembangkan kreativitas berpikir yang dapat

meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik, serta dapat meningkatkan

kemampuan membangun pengetahuan baru yang didapat dari pengalaman

dalam proses pembelajaran yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

mereka. Hal ini sesuai dengan komponen pembelajaran secara kontekstual

bahwa dengan mengaitkan materi pembelajaran yang terdapat dalam

24Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: RemajaRosda Karya, 2002), hlm. 10.

25Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm.100.

26Syekh Muhammad Qasim Al-Ghazy, Syarah Fathul Qarib, (Semarang: Pustaka Al-Alawiyah, t.th). hlm. 3.

kehidupan sehari-hari atau dalam konteks kehidupan nyata maka proses

pembelajaran benar-benar bermakna dan membekas di benak mereka.

Mata pelajaran fiqih yang merupakan bagian dari mata pelajaran

Pendidikan Agama di madrasah merupakan hal yang penting bagi peserta

didik yang secara garis besar untuk memahami pokok-pokok hukum Islam

secara terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil naqli maupun aqli serta

mengamalkan hukum Islam dengan benar.27

2. Tujuan Dan Fungsi Pembelajaran Fiqih

a) Tujuan

Pembelajaran fiqih diarahkan untuk mengantarkan peserta didik

dapat memahami pokok-pokok hukum Islam dan tata cara pelaksanaannya

untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi muslim

yang selalu taat menjalankan syariat Islam kaffah (sempurna).28

Pembelajaran fiqih di Madrasah Tsanawiyah bertujuan untuk membekali

peserta didik agar dapat: (1) Mengetahui dan memahami pokok-pokok

hukum Islam dalam mengatur tata cara menjalankan hubungan manusia

dengan Allah SWT yang diatur dalam fiqih Ibadah dan hubungan manusia

dengan sesama yang diatur dalam fiqih Muamalah. (2) Dalam

melaksanakan ibadah kepada Allah dan ibadah sosial. Pengalaman

tersebut diharapkan menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam,

disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi

maupun sosial.29

b) Fungsi

Pembelajaran fiqih di Madrasah Tsanawiyah berfungsi untuk: (a)

Penanaman nilai-nilai dan kesadaran beribadah peserta didik kepada Allah

SWT sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di

akhirat; (b) Penanaman kebiasaan melaksanakan hukum Islam di kalangan

27Khairuddin, el. al., Kurikulum Tingkat Satuan Pendidika (KTSP): Konsep DanImplementasi di Madrasah, (Yogyakarta: Pilar Media, 2007), Cet. 11, hlm. 179.

28Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No 2, Tahun 2008, Tentang StandarKompetensi Lulusan Dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab, Bab VII, hlm.50.

29Ibid, hlm 51.

peserta didik dengan ikhlas dan perilaku yang sesuai dengan peraturan

yang berlaku di madrasah dan masyarakat; (c) Pembentukan kedisiplinan

dan rasa tanggung jawab sosial di Madrasah dan masyarakat; (d)

Pengembangan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta akhlaq

mulia peserta didik seoptimal mungkin; (e) Pembangunan mental peserta

didik terhadap lingkungan fisik dan sosial melalui ibadah dan Muamalah;

(f) Perbaikan kesalahan, kelemahan peserta didik dalam keyakinan dan

pelaksanaan ibadah dalam kehidupan sehari-hari; (g) Pembekalan peserta

didik untuk mendalami Fiqih atau hukum Islam pada jenjang pendidikan

yang lebih tinggi.

3. Ruang Lingkup Fiqih

Ruang lingkup fiqih di Madrasah Tsanawiyah meliputi ketentuan

pengaturan hukum Islam dalam menjaga keserasian, keselarasan dan

keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah SWT dan hubungan

manusia dengan sesama manusia. Adapun ruang lingkup mata pelajaran

Fiqih di Madrasah Tsanawiyah meliputi:30

a) Aspek fiqih ibadah meliputi ketentuan dan tata cara thaharah, salat fardlu,

salat sunnah dan salat dalam keadaan darurat, sujud, adzan dan iqomah,

berdzikir, makanan, perawatan jenazah dan ziarah kubur.

b) Aspek fiqih muamalah meliputi: ketentuan dan hukum jual beli, qirad,

riba, pinjam-meminjam, utang piutang, gadai dan borg serta upah.

4. Karakteristik Fiqih

Mata pelajaran fiqih dalam kurikulum Madrasah Tsanawiyah adalah

salah satu bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang

diarahkan untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan

hukum Islam.31 Hal ini kemudian menjadi dasar pandangan hidup bagi

peserta didik melalui kegiatan sehari-harinya.

Karakteristik suatu pembelajaran dalam mata pelajaran tertentu perlu

diidentifikasikan dalam rangka pengembangan silabus mata pelajaran

30Ibid, hlm. 53.31Ibid. .hlm, 54.

tersebut. Struktur suatu mata pelajaran menyangkut dimensi standar

kompetensi, kompetensi dasar dan materi pokok atau struktur keilmuan mata

pelajaran tersebut. Hasil identifikasi karakteristik mata pelajaran tersebut

bermanfaat sebagai acuan dalam mengembangkan silabus dan rencana

pembelajaran bagi seorang pendidik untuk meningkatkan kualitas

mengajarnya.

Sebagaimana lazimnya suatu bidang studi, materi keilmuan mata

pelajaran fiqih mencakup dimensi pengetahuan (knowledge), keterampilan

(skill), dan nilai (value). Hal ini sesuai dengan tujuan pokok pembelajaran

mata pelajaran fiqih yaitu mengarahkan peserta didik untuk memahami,

mengenal, menghayati dan mengamalkan hukum Islam yang mengarah pada

penciptaan yang taat dan bertakwa kepada Allah SWT melalui kegiatan

bimbingan, pengajaran, latihan serta pengalaman peserta didik sehingga

menjadi muslim yang selalu bertambah keimanannya kepada Allah SWT.

Di samping itu mata pelajaran fiqih yang merupakan bagian dari

pelajaran agama di madrasah mempunyai ciri khas dibandingkan pelajaran

yang lainnya, karena pada pelajaran tersebut memikul tanggung jawab untuk

dapat memberi motivasi dan kompensasi sebagai manusia yang mampu

memahami, melaksanakan dan mengamalkan hukum Islam dalam kehidupan

sehari-harinya.

5. Dasar-dasar Bidang Studi Fiqih

Dasar pelaksanaan studi fiqih dapat dipandang dari berbagai segi:

a) Segi Yuridis/Hukum

Yakni dasar-dasar pelaksanaan Pendidikan Agama islam yang

berasal dari perundang-undangan yang secara langsung atau tidak

langsung dapat dijadikan pegangan dalam melaksanakan Pendidikan

Agama Islam di sekolah lembaga pendidikan formal Indonesia.

Dasar dari segi yuridis formal ini ada dua macam:

b) Dasar Ideal

Yakni dasar falsafah Negara yaitu Pancasila, dimana sila yang

pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung pengertian bahwa

seluruh bangsa Indonesia Beragama.

Untuk merealisasikan hal tersebut diperlukan adanya Pendidikan

Agama Islam kepada anak-anak. Karena tanpa adanya Pendidikan Agama

Islam akan sulit mewujudkan Sila pertama dari Pancasila.

c) Dasar Konstitusional

Yakni dasar Undang-Undang Dasar 1945 dalam Bab XI pasal 29

ayat 1 dan ayat 2 yang berbunyi:

Ayat 1

Negara berdasarkan ketuhanan Ynag Maha Esa

Ayat 2

Negara menjamin tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama dan

kepercayaannya masing-masing.

Serta bab XIII pasal 31 ayat 3 yang berbunyi:

Pemerintah mengusahakan dan menyelenggaraan suatu sistem pendidikan

asional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak yang

mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur oleh

Undang-Undang.

d) Dasar Religius

Yang dimaksud dasar religius dalm rincian ini adalah yang

bersumber pada ajaran Agama Islam yang terdapat dalam ayat Al-Qur’an

maupun hadits.

Dalam Al-Qur’an banyak ayat-ayat menunjukkan perintah tersebut,

antara lain dalam surat At-taubah ayat 22

) :( 32

“mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar”.

32Departemen Agama RI, Al-qur an dan Terjemahnya, (Bandung: CV Diponegoro,2000), hlm. 151.

:)(33

“Dari Anas bin Malik R.A dia berkata: Rasulullah SAW bersabda:Menuntut ilmu diwajibkan atas setiap muslim.(H.R Ibnu Majah)”.

e) Dasar Psikologis

Sudah menjadi fitrah manusia yaitu hidup berkelompok-kelompok,

saling membutuhkan dan memiliki kebudayaan serta keyakinan atau

kepercayaan masing-masing. Mereka akan merasa tenang dan tentaram

hatinya dan mengabdi kepada Zat Yang Maha Kuasa.34

Hal semacam ini memang sesuai dengan Firman Allah SWT dalam

surat Ar-Ra’du:

Ÿwr&Ì• ò2É‹Î/«!$#’ûÈõ yJ ôÜs?Ü>q è=à)ø9$#) : (

“Ketahuilah hanya dengan ingat kepada Allh SWT hati akan menjaditentram (Q.S. Ar-Ra’du: 28)”.

6. Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar Fiqih Kelas VIII

Standar kompetensi mata pelajaran Fiqih berisi sekumpulan

kemampuan yang harus dikuasai peserta didik selama menempuh mata

pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah. Kemampuan ini berorientasi

kepada perilaku afektif dan psikomotorik dengan dukungan pengetahuan

kognitif dalam rangka memperkuat keimanan, ketaqwaan, dan ibadah kepada

Allah SWT.35 Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Agama Republik

Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Standar Kompetensi Lulusan dan

Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah Bab

VII.36

33Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah, (Mesir: Darul Fikr, t.th), hlm. 81.34Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pwendidikan Agama Islam, (Surabaya: Usaha Nasional,

1983), hlm. 21-23.35Departemen Agama RI, Standar Kompetensi Madrasah Tsanawiyah, (Jakarta:

Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam Jakarta, 2004), hlm. 5.36Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008, Op. Cit.52.

Maka standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran Fiqih

kelas VIII semester II materi yang sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) meliputi sebagai berikut: 37

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1. Memahami ketentuan

pengeluaran harta di luar

zakat

1.1 Menjelaskan ketentuan-ketentuan

shadaqah, hibah, dan hadiah

1.2 Mempraktekkan sedekah, hibah dan

hadiah

2. Memahami hukum Islam

tentang haji dan umrah

2.1 Menjelaskan ketentuan ibadah haji

dan umrah

2.2 Menjelaskan macam-macam haji

2.3 Mempraktekkan tata cara ibadah haji

dan umrah

3. Memahami hukum Islam

tentang makanan dan

minuman

3.1 Menjelaskan jenis-jenis makanan dan

minuman halal

3.2Menjelaskan manfaat mengkonsumsi

makanan dan minuman halal

3.3Menjelaskan manfaat mengkonsumsi

makanan dan minuman halal

3.4 Menjelaskan jenis-jenis makanan dan

minuman haram

3.5Menjelaskan bahayanya

mengkonsumsi makanan dan

minuman haram

3.6 Menjelaskan jenis-jenis binatang

yang halal dan haram dimakan

37Ibid, hlm.68.

Sekilas tentang pokok bahasan haji, asal maknanya adalah

menyengaja sesuatu. Menurut syara’ adalah sengaja mengunjungi ka’bah

(rumah suci) untuk melakukan beberapa beberapa amal ibadah, dengan

syarat-syarat yang tertentu.38 Dalam Islam haji adalah rukun yang ke lima

setelah syahadat, salat, zakat, puasa dan rukun ini juga merupakan tiang tetap

tegaknya agama Islam, sebagaimana hadits nabi:

: :

].[.39

“Dari Ibnu Umar R.A. Sesungguhnya Rasulullah bersabda: Islam dibangunatas lima dasar/perkara, yaitu bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah danMuhammad adalah utusannya, mendirikan salat, menunaikan zakat, haji kebaitullah dan puasa ramadhan”.

Ibadah ini hanya wajib dilaksanakan sekali dalam seumur hidup dan

hanya bagi yang mampu (istitho ah). Selain itu haji dipandang sebagai

puncak ibadah yang dengannya manusia diharapkan dapat mencapai puncak

kesadaran akan kehadiran Tuhan dengan sejelas-jelasnya.

Ibadah haji merupakan ibadah yang terakhir yang di syariatkan dalam

agama Islam dan merupakan ibadah yang paling berat pelaksanaannya,

karena melibatkan tiga aspek, baik jasmani, rohani, maupun amaliah, dan

pelaksanaannya hanya diwajibkan bagi orang yang mampu dalam tiga aspek

tersebut, dan hanya sekali dalam seumur hidup. Di dalam Al-Qur’an

diterangkan (Q.S. Ali Imran [3]: 97) :

38Sulaiman Rasyid, Fikih Islam (Jakarta: PT Sinar Baru Algensindo, 2002), hlm, 247.39Imam Abu Zakaria Yahya Bin Syarif An-Nawawi “Riyadl Al-Shalihin, ttp: Daru Al-

Fikr, th), hlm. 237.

¬!ur...’n? tãĨ$̈Z9$#•kÏmÏMø• t7 ø9$#Ç t̀Btí$sÜtG ó™$#Ïmø‹ s9Î)Wx‹ Î6 y™4t̀Burt• xÿx.¨b Î*sù

©!$#;ÓÍ_xîÇ t̀ã . tûü ÏJ n=» yèø9$#}:{.40

“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi)orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah, maka barang siapamengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya(memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (Q.S. Ali Imran [3]: 97)”.

Dalam menunaikan ibadah haji hukumnya wajib dalam satu kali

seumur hidup. Adapun dalam mengerjakan haji itu ada tiga cara: 41

1) Haji Ifrad yaitu: Mengerjakan haji terlebih dahulu kemudian

mengerjakan umrah.

2) Haji Tamattu’ yaitu: Mendahulukan umrah dari pada haji.

3) Haji Qiran yaitu: Mengerjakan haji dan umrah secara bersama-sama.

Caranya adalah melakukan ihram untuk keduanya pada waktu ihram

haji, dan mengerjakan sekalian urusan haji. Urusan umrah dengan

sendirinya termasuk dalam pekerjaan haji.

Dari pemaparan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa

pembelajaran Fiqih merupakan suatu kegiatan belajar mengajar yang

bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari

dan dapat memahami ketentuan hukum Islam yang berkaitan dengan ibadah

mahdhah dan muamalah serta dapat mempraktekkan dengan benar dalam

kehidupan sehari-hari, yang diharapkan setelah proses pembelajaran ada

perubahan pengetahuan maupun tingkah laku pada diri peserta didik yang

merupakan hasil dari pengalaman/ latihan dari proses pembelajaran tersebut.

C. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

40Yusuf Abdurrohman, Hikmah & Keajaiban perjalanan Haji, (Yogyakarta: Media InsaniPustaka, 2008), hlm. 1.

41Sulaiman Rasjid, Op.Cit, hlm.263.

Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai sebagai akibat dari

adanya kegiatan peserta didik berkaitan dengan belajarnya.42 Prestasi

belajar juga berarti hasil yang telah dicapai oleh murid sebagai hasil

belajarnya, baik berupa angka, huruf atau tindakan yang mencerminkan

hasil belajar yang telah dicapai masing-masing anak dalam periode

tertentu.43 Oleh karena itu, ketiga aspek di atas juga harus menjadi indikator

prestasi belajar. Artinya, ketiga aspek tersebut tidak berdiri sendiri, tetapi

merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

Slameto, memberi batasan mengenai belajar adalah sebagai suatu

proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman

sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.44

Selanjutnya, dalam perspektif keagamaan pun juga membahas

belajar merupakan kewajiban bagi setiap orang yang beriman agar

memperoleh ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan derajat

kehidupan mereka. Hal ini dinyatakan dalam (Q.S. Al-Mujadalah: {58}:11)

yang berbunyi :

#sŒÎ) urŸ@ŠÏ%(#râ“ à±S$#(#râ“ à±S$$sùÆìsùö• tƒª!$#tûï Ï% ©!$#(#q ãZtB#uäöN ä3ZÏBtûï Ï% ©!$#ur(#q è?ré&zOù=Ïèø9$#

;M» y_u‘yŠ4ª!$#ur$yJ Î/tbq è=yJ ÷ès?׎•Î7 yz} :{45

“Dan apabila dikatakan berdirilah kamu, maka berdirilah niscaya Allahakan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang yangdiberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”.

Berbagai definisi belajar yang di kemukakan oleh para pendidik

mempunyai aneka ragam batasan, namun mempunyai maksud dan arah

yang sama. Hal ini sejalan dengan pengertian belajar yang disebutkan oleh

42Saefuddin Azwar, Tes Prestasi Fungsi Pengembangan Pengukuran Prestasi belajar,Pustaka Belajar (Yogyakarta, Anggota IKAPI, 1998), hlm. 13.

43M. Buchori, Teknik-Teknik Evaluasi Pendidikan, (Bandung: Jemmars, 1985), hlm.178.44Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 1995), Cet ke-3, hlm. 2.45Departemen Agama, Al-Qur an dan Terjemahannya, (Bandung: CV. Diponegoro,

2000), hlm. 343.

Shaleh Abdul Aziz Majid dalam kitab At-tarbiyatul wa Thuruqut Tadris

mendefinisikan belajar adalah:

.46

“Belajar adalah merupakan perubahan tingkah laku pada hati (jiwa) sipelajar berdasarkan pengetahuan yang sudah dimilikinya menujuperubahan baru”.

Di samping pengertian tersebut, bila membahas tentang belajar

setidaknya akan muncul beberapa dimensi dan indikator yang perlu

diperhatikan sebagai berikut:

a) Belajar ditandai oleh adanya perubahan pengetahuan, sikap, tingkah laku

dan keterampilan yang relative tetap dalam diri seseorang sesuai tujuan

yang diharapkan.

b) Belajar terjadi melalui latihan dan pengalaman yang bersifat komulatif.

c) Belajar merupakan proses aktif komulatif yang terjadi melalui mental

proses. Mental proses adalah serangkaian proses kognitif yang melalui

persepsi, perhatian, mengingat, berpikir memecahkan masalah dan lain-

lain.

Maka dapat penulis simpulkan bahwa belajar adalah suatu usaha

pada diri seseorang terhadap suatu perubahan diri sendiri yang dapat

dinyatakan sebagai suatu kecakapan, suatu kebiasaan, suatu sikap, suatu

pengertian serta pengetahuan. Jadi pada dasarnya orang yang belajar itu

tidak sama keadaannya dengan sebelum belajar. Perubahan itu dapat

meliputi keterampilan, pengetahuan atau apa yang dapat dilakukan. Artinya

seseorang melakukan perbuatan belajar mungkin merasa bahagia, lebih

menyenangkan, lebih pandai menyesuaikan diri atau lebih dapat

memecahkan apa yang ia hadapi.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar.

46Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Majid, Op.Cit. hlm.169.

Untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik, mungkin akan

banyak menemukan kesulitan-kesulitan, karena hal tersebut dipengaruhi

oleh banyak faktor.

Menurut M. Sobri sutikno ada dua faktor, yaitu:

a) Faktor Internal, yaitu: faktor yang ada pada diri seseorang itu sendiri,

yang terdiri dari faktor jasmaniah dan faktor psikologis.

b) Faktor Eksternal, yaitu: Faktor yang ada di luar diri seseorang itu sendiri,

antara lain keadaan keluarga, sekolah dan masyarakat.47

Sedangkan W.S. Winkel mengatakan bahwa faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar adalah:48

a) Faktor-faktor pada siswa

1) Faktor psikis.

(a) Intelektual: taraf inteligensi, kemampuan belajar dan cara

belajar.

(b) Non Intelektual: Motivasi belajar, sikap, perasaan, minat,

kondisi akibat keadaan sosio cultural/ ekonomi.

b) Faktor-faktor fisik

1) Faktor-faktor di luar siswa.

(a) Pribadi guru.

c) Faktor-faktor pengaruh proses belajar di sekolah seperti: kurikulum

pengajaran, sarana prasarana, disiplin sekolah, fasilitas belajar, dan

pengelompokan siswa dan lain-lain.

d) Faktor-faktor sosial.

Di antaranya adalah: sistem sosial, status sosial siswa, interaksi guru

siswa.

e) Faktor-faktor situasional.

Seperti keadaan politik ekonomis, keadaan waktu di tempat dan keadaan

musim iklan.

47M. Sobri Sutikno, Rahasia Sukses Belajar dan Mendidik Anak, (Mataram: NTP Press,2007), Cet.2, hlm.13-28.

48W.S. Winkel, Op. Cit, hlm. 232.

Dari beberapa uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa

keberhasilan anak dalam prestasi belajar, terutama dalam bidang materi

fiqih dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, kedua faktor tersebut

adalah sangat mempengaruhi dalam upaya meningkatkan prestasi belajar.

Selain itu keberadaan penerapan kombinasi metode pembelajaran gallery

walk dan simulasi termasuk juga salah satu faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar yaitu faktor yang ada di luar diri seseorang atau faktor

sosial. Dengan penerapan metode gallery walk dan simulasi yang

mempunyai fungsi edukatif, yaitu mendidik anak-anak untuk belajar tanpa

dibimbing oleh guru, baik itu belajar secara individu atau belajar secara

kelompok, sehingga dapat memperlancar tercapainya tujuan pendidikan.

3. Aspek-aspek Prestasi Belajar

Proses belajar mengajar harus dapat perhatian serius yang

melibatkan berbagai aspek yang menunjang kprestasian belajar mengajar.

Prestasi belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga aspek diantaranya yaitu:

aspek kognitif, afektif,dan psikomotorik.

a) Aspek kognitif

Yaitu yang berkenaan dengan pengenalan baru atau mengingat

kembali (menghafal), memahami, mengaplikasikan, menganalisis dan

kemampuan mengevaluasi.

b) Aspek afektif

Yaitu yang berhubungan dengan pembangkitan minat, sikapatau

emosi juaga penghormatan (kepatuhan) terhadap nilai atau norma.

c) Aspek psikomotorik

Yaitu pengajaran yang bersifat keterampilan atau yang

menunjukkan gerak (skill). Keterampilan tangan menunjukkan pada

tingkat keahlian seseorang dalam suatu tugas atau kumpulan tugas

tertentu.49

4. Peningkatan Prestasi Belajar Mata pelajaran Fiqih Melalui Penerapan

Metode Gallery Walk dan Simulasi

Metode Mengajar merupakan salah satu kunci pokok

keberprestasian suatu proses pembelajaran, karena dengan menggunakan

metode mengajar yang sesuai, maka tujuan yang diharapkan dapat tercapai

atau dapat terlaksana dengan baik. Penerapan metode mengajar harus

memperhatikan partisispasi siswa untuk terlihat aktif didalami proses

pembelajaran. Siswa dirangsang untuk menyelesaikan problem-problem

baik secara individu maupun kerja kelompok, yang pada akhirnya

diharapkan dapat terlatih untuk belajar mandiri dan tidak selalu tergantung

pada guru.

Meningkatkan prestasi belajar siswa pada pembelajaran merupakan

tugas sebagai motivator, karena yang didpatkan sewaktu proses

pembelajaran untuk bekal dimasa mendatang. Melalui pendekatan metode

gallery walk dan simulasi ini dapat mendorong siswa untuk memahami,

makna, dan manfaat belajar sehingga akan memberikan stimulus dan

motivasi kepada mereka untuk rajin dan senantiasa belajar. Hal ini dapat

mendorong peserta didik untuk bersemangat ataui mempunuai keinginan

yang kuat dalam belajar.

Peningkatan semangat belajar peserta didik yang berpengaruh pada

prestasi belajar melalui pendekatan-pendekatan maupun strategi

pembelajaran yang tepat agar prestasi belajar siswa meningkat. Oleh karena

itu penerapan metode gallery walk dan simulasi merupakan bagian dari

pembelajaran aktif yang sekaligus pembelajaran menyenangkan.

Pembelajaran yang menyenangkan tersebut akan memotivasi siswa dalam

belajar dan mengurangi kejenuhan ketika setiap hari siswa berada dalam

kelas. Hal ini membuat semangat siswa menjadi semakin besar hasrat

49Nana Sudjana, Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Rosdakarya, 1999),hlm. 21-23.

belajar mereka untuk terus mencari ilmu. Pembelajaran dengan pendekatan

ini juga akan menjadi lebih bermakna, menemukan situasi baru ketika

belajar bersama teman-temannya dan mampu menyelesaikan permasalahan

baik individu maupun kelompok.

Pendekatan dengan metode gallery walk dan simulasi merupakan

pendekatan mengajar yang berusaha meletakkan dasar dan mengembangkan

cara berfikir ilmiah. Pendekatan ini menempatkan siswa lebih banyak

belajar sendiri, mengembangkan kekreatifan dalam memecahkan masalah.

Siswa betul-betul ditempatkan sebagai subyek yang belajar. Peran guru di

sini adalah membimbing belajar dan fasilitator. Siswa lebih banyak

melakukan kegiatan sendiri atau dalam kelompok untuk mendiskusikan

permasalahan dengan materi yang sudah ditentukan.

Pembelajaran fiqih dengan pendekatan metode gallery walk dan

simulasi merupakan pendekatan pembelajaran yang mengkaitkan materi-

materi pembelajaran dengan kehidupan siswa, seperti telah diterangkan

sebelumnya, bahwa fiqih merupakan mata pelajaran yang berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari. Sehingga dalam pembelajaran ini peserta didik

belajar dengan menyenagkan dan juga dituntut untuk aktif.

5. Penilaian Belajar

Penilaian evaluasi prestasi belajar merupakan proses untuk

menentukan nilai sistem melalui kegiatan penilaian dan pengukuran prestasi

belajar.50

Menurut Muhibbin Syah, evaluasi merupakan pengungkapan

penyusunan deskripsi siswa, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.51

Prestasi belajar tidak bisa dipisahkan dari penilaian sebagai aktivitas

di dalam menentukan tinggi rendahnya prestasi, sebab evaluasi merupakan

suatu tindakan untuk menentukan nilai. Untuk mengetahuiprestasi belajar

yang telah dicapai perlu diadakan evaluasi atau tes yang diberikan kepada

50Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka cipta, 2002), hlm.20.

51Muhibbin Syah, Paikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung:Rosdakarya, 2000), hlm. 141-142.

siswa secara periodik. Evaluasi merupakan salah satu kegiatan dalam

pembelajaran wajib dilaksanakan pleh guru setelah proses pembelajaran

berakhir. Prestasi dari evaluasi belajar tersebut diharapkan dapat

memberikan informasi tentang kemampuan yang telah dicapai siswa setelah

mempelajari suatu mata pelajaran.

Penilaian menjadi salah satu sarana evaluasi pendidikan dan

penilaian itu sendiri bisa diwujudkan dalam bentuk tes tertulis, tes lisan dan

lain-lain.Tes yang dilakukan tidak sekedar mengukur kecerdasan kognitif

siswa tetapi perlu juga memperhatikan kecerdasan berfikir dan psikomotor

siswa sehingga penilaian yang dilakukan tersebut benar-benar menghargai

bermacam-macam potensi yang dimilki siswa.

Dilakukannya evaluasi terhadap prestasi belajar, agar siswa

mengetahui apakah dirinya termasuk siswa yang berpengetahuan tinggi,

berkemampuan rata-rata, ataukah berkemampuan rendah. Demikian dengan

dilakukannya evaluasi prestasi belajar tersebut maka siswa yang

bersangkutan akan menjadi tahu atau mengerti, di manakah posisi dirinya di

tengah teman-temannya.52

Tujuan evaluasi untuk memperbaiki cara belajar, mengadakan

perbaikan dan penghayatan bagi siswa, serta menempatkan siswa pada

situasi pembelajaran (belajar mengajar) yang lebih tepat sesuai dengan

tingkat kemampuan yang dimilikinya. Untuk memperbaiki atau mendalami

dan memperluas pelajaran dan terakhir kali sebagai informasi kepada orang

tua.

Berikut ini bentuk-bentuk evaluasi yang dapat dilakukan untuk

mengukur tingkat keberprestasian peserta didik dalam pembelajaran fiqih

dengan metode gallery walk dan simulasi sebagai berikut:

a) Bentuk tulis (paper and pencil test), sesuai dengan jenjang pendidikan

peserta didiknya. Bentuk tes yang di berikan dapat berupa bentuk pilihan

gandadan bentuk esai.

52Anas Sudjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2006), hlm.10.

b) Bentuk tidak tertulis (non paper and pencil test)

1) Bentuk observasi kegiatan

2) Bentuk wawancara

3) Bentuk tugas kelompok atau individual

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian,

yang sebenarnya harus masih diteliti secara impiris.53 Menurut Sutrisno Hadi,

hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar dan mungkin juga salah, dan

akan diterima jika fakta-fakta membenarkan.54

Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah

Berdasarkan pada uraian-uraian landasan teori yang telah disampaikan di atas

bahwa pembelajaran fiqih melalui penerapan metode gallery walk dan

simulasi pada mata pelajaran fikih dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

kelas VIII MTs. Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak.

53Sumardi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Grafindo, 2001), hlm.69.54Sutrisno Hadi, Metodologi Researtch I, (Yogyakarta: Penerbit Fakultas Ekonomi UII,

1993), hlm.63.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian adalah suatu proses pengumpulan data yang sistematis dan

analisis terhadap informasi (data) untuk tujuan tertentu. Metode penelitian adalah

cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang

dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan prosedur

yang reliabel dan terpercaya.55

Sedangkan metodologi mengandung makna yang lebih luas menyangkut

prosedur dan cara melakukan vertivikasi data yang diperlukan untuk menjawab

masalah penelitian.56

A. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian tindakan Kelas (PTK), atau dalam

bahasa Inggris sering disebut dengan Classroom Action Research, yaitu

penelitian yang dilakukan oleh guru dikelas dengan penekanan pada

menyempurnaan atau praktek dan proses pembelajaran.57

1. Model Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas ini dipilih model spiral dari Kemmis

dan Taggart yang terdiri dari beberapa siklus tindakan dalam pembelajaran

berdasarkan refleksi mengenai hasil dari tindakan-tindakan pada siklus

sebelumnya. Dimana setiap siklus tersebut terdiri dari empat tahapan yang

meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan (observasi), dan

refleksi.58

55Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan, (Jakarta: RafindoGrafindo Persada, 1996), hlm. 10.

56Nana Sudjana dan Ibrahim, PenelitianDan Penilaian Dalam Pendidikan, (Bandung: SinarBaru Algesindo, 2001), hlm. 16.

57 Susilo, Penelitian Tindakan Kelas, (Yogyakarta: Pustaka Book Publiser, 2007), hlm.16.58Rochiati Wiratmaja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2005), hlm. 66.

Model Spiral dari Kemmis dan Taggart59

dst.

2. Siklus Kegiatan

Siklus kegiatan dirancang dengan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK). Kegiatan diterapkan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

siswa dalam pembelajaran fiqih melalui penerapan metode gallery walk

dan simulasi. Pendekatan ini mampu mengaktifkan siswa dalam belajar

khususnya mata pelajaran fiqih yang ada di kelas VIII MTs. Al-hadi

Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak. Tahapan dalam penelitian

ini disusun melalaui siklus penelitian. Setiap siklus terdiri atas

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian dirancang

dalam tiga tahap yaitu pra siklus, siklus 1 dan siklus 2. Pelaksanaan tiap

tahap akan diambil 1 kelas dengan kolaborator guru pengampu mata

pelajaran fiqih yaitu Bapak Nur Rohim SPd.I.

a. Pra Siklus

Tahap pra siklus ini peneliti akan melihat pembelajaran fiqih

secara langsung di kelas VIII MTs. Al-Hadi Girikusuma

Banyumeneng Mranggen Demak. Dalam pembelajaran fiqih dikelas

59Suharsimi Arikunto, et. Al, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006),hlm.16.

Perencanaan

PelaksanaanRefleksi

Perencanaan

Pengamatan

SIKLUS I

SIKLUS IIRefleksi

Pengamatan

Pelaksanaan

?

VIII tersebut belum menggunakan model pembelajaran secara aktif

dan masih menggunakan metode caramah yang siswanya masih belum

banyak ikut aktif dalam proses pembelajaran dan cenderung terjadi

komunikasi yang pasif. Artinya seolah-olah guru yang bicara dan

siswa atau peserta didik hanya mendengarkan dan keberanian untuk

bertanya terhadap suatu masalah yang belum jelas yang ada dibenak

mereka belum dapat diungkapkan secara maksimal.60

Diakhir pembelajaran dilakukan tes formatif untuk mengetahui

hasil belajar siswa pada pokok bahasan pelajaran fiqih. Apakah

kompetensi yang diharapkan sudah dapat tercapai dengan

menggunakan metode ceramah? Apakah siswa terlibat aktif dalam

proses pembelajarannya? Apakah hasil belajar sudah diatas ketuntasan

hasil belajar yang telah ditetapkan oleh MTs. Al-Hadi (KKM 65)?

b. Siklus 1

Pelaksanaan siklus 1 menggunakan kelas VIII B yang diampu oleh

Bapak Nur Rohim, SPd.I. Langkah-langkah besar dalam siklus 1

dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi yang

akan dijelaskan sebagai berikut:

1) Perencanaan

a) Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang telah

disiapkan dalam bentuk prototype. Penekanan perencanaan

disini adalah menyiapkan peserta didik benar-benar berada

pada suasana penyadaran diri untuk tetap semangat belajar

dengan menekankan pada keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran dan berada pada konsentrasi terhadap materi

pengajaran fiqih yang sedang dibahas atau dipelajari.

b) Menyiapkan Rencana Pembelajaran yang sesuai dengan

Penerapan metode gallery walk dan simulasi dengan

mengutamakan komponen pembelajaran dengan pendekatan

60Hasil pengamatan di kelas VIII B MTs. Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng MranggenDemak, pada tanggal 22 Januari 2010.

tersebut yaitu, kontruktivisme, inquiri, bertanya, pemodelan,

masyarakat belajar, refleksi, penilaian oitentik. Didalam

menyiapkan rencana pembelajaran ini ditekankan pada hasil

pengamatan pada pra siklus yang menekankan pada keaktifan

siswa melalui pembelajaran dengan penerapan metode gallery

walk dan simulasi.

c) Bersama dengan guru fiqih peneliti:

(1) Merencanakana pembelajaran yang akan diterapkan dalam

PBM.

(2) Menentukan pokok bahasan.

(3) Mengembangkan skenario pembelajaran.

(5) Menyiapkan sumber belajar.

(6) Mengembangkan format evaluasi.

(7) Mengembangkan format observasi pembelajaran

d) Menyiapkan lembar soal yang digunakan untuk akhir

pembelajaran sebagai tes formatif dan soal yang dikerjakan

dirumah yang berusaha mengaitkan materi yang didapat oleh

peserta didik dengan kehidupan nyata.

2) Pelaksanaan

Guru mitra dengan didampingi peneliti melaksanakan

pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disiapkan oleh

peneliti. Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan metode

gallery walk dan simulasi dalam mata pelajaran fiqih pada siklus 1

ini secara garis besar sebagai berikut:

a) Guru memberikan apersepsi tentang materi pembelajaran yang

akan dibahas

b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

c) Guru melaksanakan pembelajaran dengan penerapan metode

gallery walk dan simulasi sedangkan peneliti mengamati,

menilai melalui lembar observasi atau pengamatan berkaitan

dengan keaktifan belajar didalam kelas serta mencatat apa yang

terjadi didalam kelas pada siklus 1 terkait dengan pelaksanaan

pembelajaran fiqih dengan metode gallery walk dan simulasi.

d) Guru menerapkan komponen pembelajaran metode gallery

walk dan simulasi dalam mata pelajaran fiqih disetiap materi

pelajaran.

e) Menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario

pembelajaran.

f) Untuk menghemat waktu pembelajaran didalam kelas terkait

dengan komponen pembelajaran metode gallery walk dan

simulasi yaitu pembentukan kelompok dilakukan diluar jam

pelajaran yang kemudian diumumkan pada waktu

pembelajaran.

g) Guru memberikan soal yang dijawab dan didiskusikan melaui

kelompok sedangkan peneliti menilai bagaimana aktivitas

siswa dalam kelompok tersebut, melalui diskusi antar

kelompok diharapkan peserta didik dapat menuangkan ide

berkaitan dengan materi pelajaran yang sedang dibahas.

h) Guru memberikan soal yang sifatnya pengamatan didalam

kehidupan nyata terhadap suatu meteri pelajaran yang sedang

dipelajari.

i) Guru melaksanakan tes formatif secara individual.

3) Pengamatan

a) Guru mengamati semangat belajar peserta didik pada siklus 1

b) Guru mengamati pada setiap kegiatan yang dilakukan siswa.

Dimulai dari permasalahan yang muncul pada awal pelajaran

hingga akhir pelajaran. Berikan penilaian tenteng indiktor

keaktifan dan ketrampilan proses yang telah disiapkan.

c) Guru mengamati hasil tes formatif, apakah sudah mencapai

ketuntasan belajar?

d) Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format LKM

e) Peneliti mengamati keberhasilan dan hambatan-hambatan yang

dialami dalam proses pembelajaran yang belum sesuai dengan

harapan penelitian.

4) Refleksi

a) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan

b) Secara kolaboratif guru mitra dan peneliti menganalisis dan

mendiskusikan hasil pengamatan. Selanjutnya membuat suatu

refleksi, apakah ada yang perlu dipertahankan dan diperbaiki?

c) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk

tindakan berikutnya

d) Membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan siklus 1

c. Siklus 2

Untuk pelaksanaan siklus 2 yang dilaksanakan dikelas VIII B

MTs.Al-HAdi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak adalah

sebagai tindak lanjut evaluasi dari pelaksanaan siklus 1. Langkah-

langkas yang dilakukan dalam siklus 2 dimulai dari perencananaan,

pelaksanaan, pengamatan dan refleksi .

1) Perencanaan

a) Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan

masalah.

b) Meninjau kembali rencana pembelajaran yang disiapkan untuk

siklus 2 dengan melakukan revisi sesuai hasil refleksi siklus 1.

Penekanan pada siklus ini adalah keaktifan belajar siswa dan

serta meningkatkan hasil belajar.

c) Menyiapkan lembar kerja observasi yaitu pengamatan terhadap

kegiatan belajar peserta didik di kelas dengan penerapan

metode gallery walk dan simulasi.

2) Pelaksanaan

Guru mitra dengan didampingi peneliti melaksanakan

pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disiapkan oleh peneliti

dan direvisi berdasarkan evaluasi pada siklus 1.

a) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

b) Memberikan gambaran konsep pembelajaran.

c) Melakukan tindakan pembelajaran sesuai dengan skenario dan

hasil refleksi.

d) Melaksanakan pembelajaran sesuai denga rencana

pembelajaran dengan menerapkan melalui metode gallery walk

dan simulasi dalam pembelajaran fiqih.

e) Guru melakukan tes formatif secara individual.

3) Pengamatan

a) Pengamatan dilakukan bersamaan dengan tindakan, dengan

menggunakan instrumen yang telah tersedia. Fokus

pengamatan adalah kegiatan siswa dalam mengerjakan sesuatu

sesuai dengan skenario pembelajaran.

b) Peneliti mengamati pelaksanaan pembelajaran dan

dibandingkan dengan siklus 1.

c) Guru bersama peneliti mengamati hasil tes formatif apakah

sudah mencapai ketuntasan belajar?

d) Peneliti mengamati keberhasilan dan hambatan-hambatan yang

dialami dalam proses pembeljaran yang belum sesuai dengan

harapan penelitian.

e) Hasil pengamatan dianalisis untuk memperoleh gambaran

bagaimana dampak dari tindakan yang dilakukan. Jika

permasalahan sudah terselesaikan dan sudah dirasa cukup maka

tindakan akan dihentikan.

4) Refleksi

Refleksi pada siklus kedua ini dilakukan untuk melakukan

penyempurnaan tentang pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan metode gallery walk dan simulasi yang diharapkan

dapat menumbuhkan keaktifan siswa dalam rangka untuk

mencapai kompetensi mata pelajaran fiqih secara maksimal.

d. Kolaborator

Kolaborator dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah orang

yang membantu untuk mengumpulkan data-data tentang penelitian

yang sedang di garap bersama-sama dengan peneliti. Kolaborator

dalam penelitian ini adalah guru fiqih di MTs. Al-Hadi Girikusuma

Banyumeneng Mranggen Demak yaitu Bapak Nur Rohim SPd.I

e. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan pada tanggal 22

Januari sampai 7 Mei 2010 yang dilaksanakan di MTs. Al-Hadi.

Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak

f. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Berikut ini merupakan jadwal rencana kegiatan penelitian tindakan

kelas yang akan dilaksanakan di MTs. Al-Hadi Girikusuma

Banyumeneng Mranggen Demak.

Tabel 1Jadwal Penelitian

Waktu (minnggu) ke-No Rencana Kegiatan

1 2 3 4

1. Observasi Awal X

Persiapan

Menyusun konsep

pelaksanaanx

Menyepakati jadwal dan

tugasx

Menyusun Instrumen x

2.

Diskusi konsep pelaksanaan xPelaksanaan3.

Menyiapkan kelas dan alat x

Pelaksanaan Pra siklus xPelaksanaan Siklus 1 xMelakukan tindakan siklus 1 xPelaksanaan Siklus 2 xMelakukan tindakan siklus 2 xPembuatan Laporan xMenyusun konsep laporan x

4.

Penyelesaian Laporan x

B. Indikator Kerja

1. Prestasi belajar siswa dapat dilihat dari tes.

2. Keaktifan Siswa dalam pembelajaran dilihat berdasarkan tebel No 2.

Tabel 2

Indikator keberhasilan Peserta Didik dalam pembelajaran

No IndikatorAspek Perilaku yang

Diamati

1.

Kesiapan menerima

pelajaran

Indikator pencapaian

mencapai 5 kadar

diskoring dengan skala

(1 s.d 5). Indikator

pencapaian diatas 65

%

§ Menyediakan buku dan

alat tulis

§ Suasana kelas tenang dan

siswa mengkondisikan

diri menerima pelajaran

§ Ketenangan atau suasana

kelas pada saat pelajaran

dimulai

§ Pada saat pelajaran

dimulai siswa

mendengarkan

penjelasan guru

§ Perhatian siswa terpusat

dan aktivitas

pembelajaran siswa

tampak

§ Siswa menyiapkan buku

pelajaran dan sumber

belajar lainnya yang

berkaitan dengan materi

pelajaran

2.

Keaktifan siswa dalam

pembelajaran.

Indikator pencapaian

mencapai 5 kadar

dengan skala (1 s.d 5).

Indikator pencapaian

diatas 65 %

§ Keaktifan mengikuti

pelajaran.

§ Kektifan bertanya

§ Kektifan menjawab

§ Keaktifan menulis

§ Keaktifan dalam

mengungkapkan

pendapat

§ Menyelesaikan tugas

individu

§ Menyelesaikan tugas

kelompok

§ Keaktifan siswa dalam

mencari pengetahuan

dan informasi untuk

disampaikan atau

diungkapkan dalam

kelas.

3.Hasil belajar.

Rata-rata nilai yang

§ Diadakan tes akhir

setelah pra siklus, siklus

dicapai diatas hasil

ketuntasan belajar

yang ditentukan yaitu

65.

1, siklus 2.

C. Subyek Penelitian

Jumlah keseluruhan peserta didik yang ada di MTs. Al-Hadi adalah

358 peserta didik, yang terdiri dari kelas VII A 41 peserta didik, kelas VII B

46 peserta didik, kelas VII C 39 peserta didik, kelas VIII A 39 peserta didik,

kelas VIII B 41 peserta didik. peserta didik kelas VIII C 40 peserta didik,

kelas IX A 36 peserta didik, kelas IX B 38 peserta didik. kelas IX C 38

peserta didik. Sedangkan subyek yang akan diteliti adalah peserta didik pada

kelas VIII khususnya kelas VIII B di MTs. Al-Hadi Girikusuma

Banyumeneng Mranggen Demak. 61

Adapun tabel subyek penelitian yang dikenai tindakan dalam

penelitian ini sebagai berikut:

Tabel 3Nama-nama Peserta Didik Kelas VIII B di MTs. Al-Hadi Girikusuma 62

No Nama Jenis Kelamin1 Abdul Hakim L2 Agustin wahyuningsih P3 Alan Khoirul Mufti L4 Anwar Kirom L5 Arinil Khasanah P6 Ayu Safira Erliasari P7 Eko Slamet Rahayu L8 Erna Arifatul Ulfa P9 Evie layyinatus Syifa' P10 Fajar Ardiansyah L11 Faridatul Hikmah P12 Fatmawati P13 Idrus Tsani L14 Ilhammudin L

61 Dokumentasi MTs. Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak.

15 Inayatun Nadhifah P16 Indra Cahyadi L17 Indriyanto L18 Irtizaqun Nabilah P19 Kholifatul Khasanah P20 Lailatul Badriyah P21 Lia Latifa P22 M. Adib Hasan L23 M. Fatkhur Riza L24 M. Fatkhurrohman L25 Luqman Hakim L26 Maratul Khoiriyah P27 Masrukhin L28 Mudlikah P29 M Haos Dardam L30 M. Kamaludin L31 M. Rizal Aditya L32 Mulya Hani P33 Novi Andaryani Ningsih P34 Siti Aminah P35 Siti Nur Yani P36 Slamet Riyadi L37 Sriyanti P38 Tirta Kusuma L39 Ulfiyatur Rosyidah P40 Widyaningsih P41 Widodo firmantriono L

Tabel 4

Kelompok Kerja Peserta Didik

No Kelompok A Kelompok B Kelompok B

1 Abdul Hakim Evie layyinatus Syifa' Indriyanto

2 Agustin wahyuningsih Fajar Ardiansyah Irtizaqun Nabila

3 Alan Khoirul Mufti Faridatul Hikmah Kholifatul Hasanah

4 Anwar Kirom Fatmawati Lailatul Badriyah

5 Arinil Hasanah Idrus Tsani Lia Latifa

6 Ayu Safira Erliasari Ilhammudin M. Adib Hasan

7 Eko Slamet Rahayu Inayatun Nadhifah M. Fatkhur Riza

8 Erna Arifatul Ulfa Indra Cahyadi M. Fatkhurrohman

No Kelompok D Kelompok E1 Luqman Hakim Novi Andaryani Ningsih2 Maratul Khoiriyah Siti Aminah3 Masrukhin Siti Nur Yani4 Mudlikah Slamet Riyadi5 M Haos Dardam Sriyanti6 M. Kamaludin Tirta Kusuma7 M. Rizal Aditya Ulfiyatur Rosyidah8 Mulya Hani Widyaningsih9 -------------------------------- Widodo firmantriono

D. Metode Pengumpulan Data

Dalam hal ini, peneliti menggunakan beberapa metode untuk

menggali informasi yang dibutuhkan. Metode yang dipakai oleh peneliti untuk

mendapatkan informasi tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Dokumenter

Dokumen merupakan kumpulan data variabel yang berbentuk lisan

maupun actifact, foto dan sebagainya.63

Sumber dokumentasi pada dasarnya adalah segala bentuk sumber

informasi yang berhubungan dengan dokumen baik resmi maupun yang

tidak resmi.64

Metode dokumenter ini digunakan peneliti untuk mengetahui dan

mendapatkan daftar nama peserta didik yang menjadi sampel penelitian

yaitu Classroom Action Research.

2. Pengamatan (observasi)

Sebagai metode ilmiah, observasi dapat diartikan sebagai pengamatan

yang meliputi pemusatan perhatian terhadap subjek dengan menggunakan

seluruh alat indranya.65

Metode pengamatan (observasi) adalah cara pengumpulan data yang terjun

langsung ke lapangan terhadap objek yang diteliti, populasi (sampel).66

63Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: Gramedia, 1991),hlm 129

64Muhammad Ali, Strategi Penelitian Statistik, (Bandung: Bumi Aksara, 1993), hlm. 4165Yatim Riyanto, Metodologi Penelitian suatu Tindakan Dasar, (Surabaya: Sie Surabaya,

1996), cet. 4, hlm. 40

3. Tes

Metode tes adalah seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan

kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat

dijadikan dasar bagi penentu skor angka.67

Metode tes oleh peneliti digunakan untuk mendapatkan hasil belajar

peserta didik yang telah melakukan pembelajaran fikih melalui penerapan

metode gallery walk dan simulasi sebagai evaluasi setelah proses

pembelajaran berlangsung.

E. Metode Analisis Data

Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan

data ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar, sehingga dapat

ditemukan tema dan dapat dirumuskan ide yang disarankan oleh data.

Data yang diperoleh dari penelitian baik melalui pengamatan, tes atau

dengan menggunakan metode yang lain kemudian diolah dengan analisis data

deskriptif untuk menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian indikator

keberhasilan tiap siklus dan untuk menggambarkan keberhasilan pembelajaran

fikih pada pokok bahasan materi haji dan umrah dengan penerapan metode

gallery walk dan simulasi. Adapun teknik pengumpulan data yang terbentuk

kuantitatif berupa data-data yang disajikan berdasarkan angka-angka maka

analisis yang digunakan yaitu Prosentase dengan rumus sebagai berikut:

Skor yang dicapaiNilai = X 100 %

Skor maksimal

66Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 16267Margono, ibid, hlm. 170

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen

Demak

1. Letak Geografis

Secara geografis MTs. Al-Hadi terletak di lingkungan pedesaan,

tepatnya di Jl. Girikusuma Banyumeneng Kec. Mranggen, Kab. Demak

dengan luas tanah 1976 m2.68 Nampaknya sangat strategis untuk kegiatan

belajar mengajar, karena disamping kenyamanan, MTs. Al-Hadi Girikusuma

jauh dari keramaian kota, sehingga dalam proses belajar mengajar peserta

didik tidak banyak mengalami gangguan selain itu juga dekat jalan raya

Girikusuma, yang dilewati oleh angkutan umum sehingga mudah untuk

dijangkau dengan menggunakan angkutan dan bisa juga dengan

menggunakan sepeda karena kebanyakan siswa-siswanya dari kalangan

pedesaan.

Adapun lingkungan sekitarnya adalah: kalangan pondok pesantren

dan dikelilingi rumah warga setempat, dan mayoritas warga sekitarnya

banyak yang sekolah di MTs Al-Hadi, karena kebanyakan warga masih ada

ikatan dengan lembaga tersebut yang dijadikan sebagai sekolah pendidikan

formal. Dan keberadaan MTs Al-Hadi yang berada di dukuh Girikusuma

terletak sejauh sekitar 25 km ke arah tenggara kota Semarang dan 15 km

dari kota Demak.

Secara geografis, wilayah pedukuhan Girikusuma dibatasi oleh:

a) Desa Kebonbatur di sebelah utara.

b) Desa Kawengan di sebelah selatan.

c) Desa Sumberejo di sebelah timur, dan

d) Desa Rowosari di sebelah barat.

68Dokumentasi TU MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak.

2. Latar Belakang Historis

Madrasah Tsanawiyah Al-Hadi merupakan lembaga pendidikan

setingkat SLTP yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam

Al-Hadi. Berdiri pada tahun 1976 yang didirikan oleh tokoh masyarakat

dan tokoh agama setempat terutama dari kalangan Nahdiyyin diantaranya

K. Muhajir, K. Abdul Shomad, KH. Munif Zuhri, KH. Muharror dan KH.

Asyhari.

Berdidrinya MTs Al-Hadi tidak terlepas dari masyarakat dan tokoh

ulama’ setempat, dahulu MTs Al-Hadi sebelum berdiri asalnya adalah

pondok pesantren, disamping itu dahulu hanya ada pendidikan formal

yaitu Madrasah Ibtida’iyah (MI), dan pada waktu itu juga hanya ada

pendidikan non formal seperti madrasah diniyah, kemudian masyarakat

Girikusuma pada waktu itu mendorong hasrat dan minat dari masyarakat

setempat untuk meningkatkan taraf hidup mereka lewat jalur pendidikan.

Melihat kondisi masyarakat Girikusuma yang religius maka terdorong

untuk mendirikan sekolah lanjutan pertama di bawah naungan Departemen

Agama, sehingga dengan dorongan para ustad, masyarakat, dan ulama

pada waktu itu berdirilah MTs Al-Hadi Girikusuma.69

3. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

a. Visi:Terwujudnya Insan Sholeh yang Berprestasi dan Berdedikasi

dengan Ilmu Amaliyah, Amal Ilmiah dan Takwa Ilahiyyah.

b. Misi:

1) Meningkatkan kegiatan keagamaan di madrasah dengan

mengefektifkan salat berjamaah dan tadarus Al Qur’an.

2) Mewujudkan madrasah yang memberikan fasilitas memadahi bagi

perkembangan manusia sebagai pusat transformasi ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni.

69 Ibid.

3) Meningkatkan proses belajar mengajar dan pengembangan belajar

serta kegiatan ekstrakurikuler agar siswa dapat berkembang secara

maksimal dan menjadi lulusan yang berkualitas.

4) Mengembangkan strategi kompetitif yang positif di lingkungan

madrasah baik antara siswa dan tenaga edukatif secara demokratis

dan terbuka.

5) Mendorong perbaikan berkelanjutan sebagai manifestasi

pengamalan iman dan takwa, penguasaan iptek dan imtak serta

ikhtiar sehingga mampu mengabdikan diri di masyarakat.

c. Tujuan dan sasaran (jangka waktu 4 tahun):

1) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa dalam kehidupan

sehari-hari

2) Sampai 2009 rata-rata NEM = 90,00

3) Mayoritas lulusan kurang lebih 95% melanjutkan ke jenjang yang

lebih tinggi

4) Memiliki bidang-bidang kegiatan yang diandalkan seperti

computer, menjahit dan elektronika

5) Membimbing siswa meraih prestasi baik akademik maupun non

akademik.

4. Struktur Organisasi MTs. Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen

Demak.

Struktur Organisasi

MTs. Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak

5. Keadaan Siswa

Pada masa awal berdirinya, MTs. Al-Hadi mempunyai sekitar 30

siswa. Setelah tiga tahun jumlah siswa meningkat menjadi 85 siswa.

Keadaan ini terus meningkat pada tiap tahunnya sehingga pada tahun

ajaran 2009-2010 jumlah keseluruhan 379 siswa yang dibagi menjadi 9

kelas, dengan rincian kelas VII sebanyak 3 kelas, kelas VIII sebanyak 3

kelas, dan kelas IX sebanyak 3 kelas.70

70Dokumentasi TU MTs Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak.

Koperasi PerpustakaanLaboranWalikelas

GURU MAPEL

SISWA

Komite KepalaMTs.

Tata Usaha

1.Bendahara.2.Kepegawaian.3.Tukang Kebon.4.Jaga Malam

Sie. Kurikulum Sie. Kesiswaan Sie. Sarpas

Berikut daftar jumlah siswa MTs Al-Hadi kelas VII sampai kelas

IX pada tahun pelajaran 2009/2010.

Tabel 5

Jumlah Siswa MTs Al-Hadi Girikusuma

2009/2010No Jumlah SiswaL P JUMLAH

1 Kelas 7 66 75 141

2 Kelas 8 62 62 124

3 Kelas 9 67 47 114 Jumlah Total 195 184 379

Siswa MTs Al-Hadi secara keseluruhan bertempat tinggal dengan

keluarganya di rumah, dan untuk menuju ke sekolah kebanyakan

menggunakan sepeda.

6. Keadaan Guru dan Karyawan MTs-Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng

Secara keseluruhan MTs Al-Hadi memiliki 38 tenaga pendidik dan

kependidikan yang terbagi menjadi 2 jabatan. Guru tetap berjumlah 6 dan

guru tidak tetap berjumlah 32.

Adapun data Guru berdasarkan ijazah dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:71

Tabel 6

Data Guru Berdasarkan Ijazah

JumlahIjazah Tertinggi Guru Tetap Guru Tidak Tetap

S3 / S2 - -S1 5 9D3 - 2D2/D1/SLTA 1 21Jumlah 6 32

71Ibid.,

Tabel 7

Perkembangan Sekolah 3 Tahun Terakhir

No Jumlah Rombongan belajar 2009/2010

1 Rombongan Belajar Kelas 7 3

2 Rombongan Belajar Kelas 8 3

3 Rombongan Belajar Kelas 9 3

Jumlah 9

7. Fasilitas Madrasah

Untuk menunjang kegiatan proses pembelajaran di Madrasah, MTs

Nurul Huda memiliki beberapa fasilitas di antaranya:72

Tabel 8

Fasilitas Madrasah

NO. JENIS JUMLAH KETERANGAN

1 Ruang Kepala Madrasah 1 Baik

2 Ruang Tata Usaha 1 Baik

3 Ruang Guru 1 Baik

4 Ruang Kelas 11 2 Rusak 9 Baik

5 Ruang Perpustakaan 1 Baik

6 Ruang Laboratorium IPA 1 Baik

7 Ruang Laboratorium

Komputer

1 Baik

8 Kamar Kecil/ WC 5 4 Baik/1 Cukup

9 UKS 1 Baik

72Ibid.

B. HASIL PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan 3 tahap yaitu pra siklus untuk

mengetahui kemampuan peserta didik sebelum menggunakan model, siklus 1

dilaksanakan 1 kali pertemuan, dan siklus 2 dilaksanakan 2 kali pertemuan.

Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini, secara rinci akan

dijelaskan sebagai berikut:

1. Hasil Pra Siklus

Pelaksanaan pembelajaran pra siklus untuk kelas VIII-B yang

diampu oleh Bapak Nur Rohim SPd.I, dilaksanakan pada hari Jum’at

tanggal 22 Januari 2010. Tahap pra siklus ini materi yang diajarkan adalah

tentang Shadaqah.. Tahap pra siklus ini bertujuan untuk mengetahui

seberapa jauh aktivitas peserta didik dan khususnya meningkatkan prestasi

belajar peserta didik dalam pembelajaran fiqih di kelas sebelum

diterapkannya metode gallery walk dan simulasi, dengan melihat atau

mengamati secara langsung pembelajaran yang ada di kelas, kemudian

dicatat yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Dalam proses

pembelajaran ini yaitu pada pra siklus masih menggunakan metode

ceramah dan pengerjaan Lembar Kerja Siswa (LKS).

Berdasarkan observasi pada tahap pra siklus ini menggunakan

instrumen observasi yang dipegang oleh peneliti dan lembar kerja soal

yang dipegang oleh guru untuk dibagikan kepada peserta didik di akhir

pembelajaran. Lembar kerja soal ini adalah sebagai tes kemampuan untuk

mengetahui kemampuan peserta didik dalam memahami materi sebelum

diterapkannya pembelajaran melalui metode gallery walk dan simulasi.

Pada pembelajaran ini siswa masih kurang aktif dan Prestasi

belajar peserta didik dalam pra siklus adalah rata-rata 63,90, nilai tertinggi

80 dan nilai terendah 50. Untuk lebih jelasnya bisa lihat pada tabel berikut

ini:

Tabel 9

Skor Observasi Keaktifan Peserta Didik Dalam Mengikuti Pembelajaran

Fikih Pada Tahap Pra Siklus

Indikator 1 Indikator 2Jumlah

SkorSub

Indikator1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 82 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 43 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 74 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 65 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 76 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 67 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 38 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2

Jumlah

Skor- 2 6 12 0 - 6 9 8 - 43

Keterangan :

Indikator I : Kesiapan menerima pelajaran

Indikator II : Keaktifan dalam pembelajaran

Skor :

5 (sangat baik) 4 (baik) 3 (cukup) 2 (rendah) 1 (kurang)

Tabel 10Hasil Tes Akhir Pada Tahap Pra Siklus

No Nama Nilai Keterangan1 Abdul hakim 75 Tuntas2 Agustin wahyuningsih 70 Tuntas3 Alan khoirul mufti 70 Tuntas4 Anwar kirom 80 Tuntas5 Arinil hasanah 65 Tuntas6 Ayu safira erliasari 55 Belum7 Eko slamet rahayu 55 Belum8 Erna arifatul ulfa 60 Belum9 Evie layyinatus syifa' 50 Belum

10 Fajar ardiansyah 70 Tuntas11 Faridatul hikmah 65 Tuntas12 Fatmawati 55 Belum13 Idrus tsani 70 Tuntas14 Ilhammudin 75 Tuntas15 Inayatun nadhifah 65 Tuntas16 Indra cahyadi 70 Tuntas17 Indriyanto 55 Belum18 Irtizaqun nabila 60 Belum19 Kholifatul hasanah 80 Tuntas20 Lailatul badriyah 60 Belum21 Lia latifa 55 Belum22 M. Adib hasan 60 Belum23 M. Fatkhur riza 60 Belum24 M. Fatkhurrohman 60 Belum25 Luqman hakim 55 Belum26 Mar’atul khoiriyah 60 Belum27 Masrukhin 70 Tuntas28 Mudlikah 70 Tuntas29 M. Haos dardam 60 Belum30 Muhammad kamaludin 55 Belum31 Muhammad rizal aditya 70 Tuntas32 Mulya hani 70 Tuntas33 Novi andaryani ningsih 70 Tuntas34 Siti amanah 60 Belum35 Siti nur yakni 60 Belum36 Slamet riyadi 65 Tuntas37 Sriyanti 65 Tuntas38 Tirta kusuma 70 Tuntas39 Ulfiyatur Rosyidah 55 Belum40 Widyaningsih 65 Tuntas41 Widodo firmantriono 60 BelumJumlah 2620Rata-rata 63,90

Untuk hasil pengamatan oleh peneliti yang dilihat dari indikator

kesiapan dan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran fiqih pada

tahap pra siklus dapat dipresentasikan bahwa kesiapan dan keaktifan

peserta didik dalam proses pembelajaran sebelum diterapkan metode

metode pembelajaran gallery walk dan simulasi yaitu:

Skor yang dicapai

Nilai: X 100 % Skor maksimal

: 1007043 x %

: 61, 43 %

Dari hasil pengamatan pada tahap pra siklus tersebut dapat

disimpulkan bahwa peserta didik belum terlibat aktif secara penuh dalam

proses pembelajaran. Keaktifan siswa adalah sebagai indikator adanya

prestasi belajar dalam proses pembelajaran. Peserta didik yang kesiapan

nya matang dalam pembelajaran dan aktif dalam kelas menunjukkan

adanya semangat atau keinginan untuk bisa. Rendahnya prestasi belajar

peserta didik pada kelas VIII-B yang menjadi obyek penelitian dapat

ditunjukkan dari prosentase hasil penilaian keaktifan dan kesiapan peserta

didik dalam mengikuti pembelajaran yaitu sebesar 61, 43 % yang masih

berada di bawah ketentuan yaitu 65%.

Selama proses belajar berlangsung aspek yang menunjukkan

adanya belajar aktif belum secara maksimal terpenuhi, seperti penataan

ruangan atau tempat duduk masih model konvensional. Hal ini cenderung

penguasaan kelas yang belum maksimal, dan peneliti mengamati masih

ada peserta didik yang tempat duduknya paling belakang masih

melaksanakan aktivitas selain pembelajaran seperti halnya bicara sendiri

atau berbisik-bisik serta mengerjakan tugas pada mata pelajaran selain

fiqih.

Berkaitan dengan hasil tes akhir yang dilakukan di akhir

pembelajaran didapat bahwa rata-rata hasil belajar pada tahap pra siklus

yaitu 63,90 yang berada di bawah ketentuan 65%. Dari data yang

diperoleh pada tahap pra siklus ada 20 siswa yang belum tuntas.

Setelah mengamati secara langsung pada proses pembelajaran

fiqih kelas VIII -B pada tahap pra siklus, kemudian peneliti mendiskusikan

dengan guru mitra untuk tahap berikutnya yaitu pada tahap siklus 1.

Sebelum melaksanakan siklus 1 ada beberapa hal yang dapat

diidentifikasi pada pelaksanaan tindakan pra siklus, yaitu:

1) Pelaksanaan pembelajaran masih pada komunikasi satu arah.

2) Model pembelajaran yang masih belum mengedepankan adanya

aktivitas belajar peserta didik.

3) Pembelajaran yang ada di kelas berkaitan dengan sumber

pembelajaran masih bergantung pada Lembar Kerja Siswa (LKS).

4) Belum adanya praktek yang berkaitan dengan kehidupan nyata peserta

didik.

5) Adanya penerapan satu metode yaitu ceramah, membuat peserta didik

menjadi jenuh dan perhatian siswa belum terfokus pada satu

permasalahan.

6) Berkaitan dengan pembelajaran aktif penataan ruang kelas belum

mencerminkan pembelajaran aktif, yaitu penataan bangku yang masih

model konvensional.

Dari refleksi di atas didapatkan beberapa solusi terhadap

permasalahan proses belajar mengajar di kelas berkaitan dengan prestasi

belajar peserta didik. Permasalahan tersebut kemudian didiskusikan

dengan guru mitra atau kolaborator untuk mencari solusi tersebut atau

mendiskusikan tentang pendekatan pembelajaran yang akan diterapkan

yaitu pendekatan dengan metode pembelajaran gallery walk dan simulasi.

Solusi ataupun hasil diskusi tersebut akan diterapkan menjadi sebuah

tindakan untuk tahap berikutnya yaitu pada siklus 1.

2. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus 1.

Penelitian Tindakan Kelas pada siklus 1 dilaksanakan oleh

peneliti dengan Bapak Nur Rohim sebagai guru mitra atau kolaborator

peneliti sekaligus sebagai pengampu mata pelajaran fiqih kelas VIII di

MTs. Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak. Pada siklus 1

ini observasi dilakukan di kelas VIII-B dengan materi pembelajaran haji

yang dilaksanakan pada hari jum’at tanggal 29 Januari 2010. Dalam siklus

1 ini, solusi yang diperoleh dari tahap refleksi pada tahap pra siklus

sebagai tindakan untuk mengatasi masalah-masalah permasalahan dalam

pelaksanaan pembelajaran fiqih di kelas kaitannya dengan meningkatkan

prestasi belajar.

Peneliti dan kolaborator yaitu guru mitra atau guru fiqih kelas

VIII-B di MTs. Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng sebelum

melaksanakan tindakan pada tahap siklus 1 yaitu melakukan diskusi

terlebih dahulu tentang tindakan yang akan diambil untuk menyelesaikan

permasalahan yang didapat pada tahap pra siklus terutama bagaimana

menciptakan suasana belajar yang tidak menjenuhkan yang akan

membawa dampak prestasi belajar peserta didik.

Dalam siklus 1 ini dibagi beberapa tahap yaitu:

a. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan ini, peneliti menyiapkan segala sesuatu

yang diperlukan dalam skenario pembelajaran yang telah

direncanakan. Kegiatan yang dilakukan antara lain:

1) Menyusun rencana pembelajaran dengan menerapkan metode

gallery walk di lanjutkan dengan metode simulasi.

2) Membuat lembar kerja peserta didik untuk berdiskusi kelompok.

3) Membuat kunci jawaban lembar kerja peserta didik.

4) Menyiapkan alat, sarana dan media pembelajaran

5) Membagi kelas dalam kelompok-kelompok kecil yang sesuai

metode gallery walk dengan setiap kelompok 8-9 peserta didik.

6) Dilanjutkan praktek simulasi.

7) Mempersiapkan alat evaluasi akhir siklus 1.

b. Tahap Tindakan

Dalam pertemuan tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah

melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan.

Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Guru memberikan apersepsi tentang hasil pra siklus

2) Guru memberikan motivasi mengenai pentingnya materi haji.

3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

4) Guru melaksanakan pembelajaran yang ada di kelas dengan

menggunakan metode gallery walk dan simulasi.

5) Guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang ada pada

metode gallery walk dan simulasi

6) Menciptakan ruangan yang mencerminkan pembelajaran aktif yaitu

Membagi peserta didik dalam 5 kelompok dan menata meja kursi

sesuai dengan kapasitas jumlah kelompok.

7) Mengawasi dan memberi bimbingan kepada masing-masing

kelompok untuk berdiskusi dalam kerja kelompok.

8) Perwakilan kelompok memamerkan hasil kerja kelompoknya

kepada kelompok lain secara bergilir.

9) Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang telah

dipelajari

10) Guru harus mengumumkan hasilnya dan menetapkan kelompok

terbaik sampai yang kurang berhasil

11) Peserta didik sedang melakukan tes individu sebagai bahan

evaluasi pada siklus 1 setelah pembelajaran kelompok

c. Observasi

Dengan mengamati pelaksanaan pembelajaran dengan metode

gallery walk dan simulasi, pemberian soal tentang haji. Kemudian

menyelesaikan soal melalui langkah-langkah pembelajaran yang

diawali dengan diskusi dalam kelompok yang heterogen, presentasi

terhadap hasil diskusi, dan pelaksanaan tes secara individu.

d. Analisa data

Berdasarkan pelaksanaan tes evaluasi hasil belajar peserta didik

pada siklus I diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel 11

Skor Observasi Keaktifan Peserta Didik Dalam Mengikuti

Pembelajaran Fikih Pada Tahap Siklus 1

Indikator 1 Indikator 2Jumlah

SkorSub

Indikator1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 82 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 73 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 74 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 75 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 76 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 67 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 38 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 3

Jumlah

Skor- - 6 16 0 - 2 12 12 - 48

Keterangan :

Indikator I : Kesiapan menerima pelajaran

Indikator II : Keaktifan dalam pembelajaran

Skor :

5 (sangat baik) 4 (baik) 3 (cukup) 2 (rendah) 1 (kurang)

Hasil pengamatan oleh peneliti yang dilihat dari indikator

kesiapan dan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran fiqih pada

tahap siklus 1 dapat diprosentasikan bahwa kesiapan dan keaktifan peserta

didik dalam proses pembelajaran sesudah diterapkan metode gallery walk

yaitu:

Skor yang dicapai Nilai: X 100 % Skor maksimal

: 1007048 x %

: 68, 58 %

Dari hasil pengamatan pada tahap siklus 1 tersebut dapat

disimpulkan bahwa peserta didik mulai ada peningkatan kesiapan belajar

maupun keaktifannya dalam proses pembelajaran dengan tujuan untuk

meningkatkan prestasi belajar. Keaktifan siswa adalah sebagai indikator

adanya semangat belajar dalam proses pembelajaran. Peserta didik yang

kesiapannya matang dalam pembelajaran dan aktif dalam kelas

menunjukkan adanya semangat atau keinginan untuk bisa. Peningkatan

tersebut dapat ditunjukkan dari prosentase hasil penilaian keaktifan dan

kesiapan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran yaitu sebesar

68,58% dan di atas ketentuan yang telah ditetapkan yaitu 65%. Dalam

pelaksanaan tindakan pada tahap siklus 1 terjadi suatu peningkatan

mengenai kesiapan dan keaktifan bertanya dengan menggunakan

kombinasi metode pembelajaran gallery walk dan simulasi yang

diterapkan, pada metode tersebut juga terlihat adanya peningkatan

walaupun penerapannya belum secara optimal dan masih banyak kendala-

kendala yang harus diperbaiki untuk siklus berikutnya. Peningkatan

tersebut yaitu adanya ketenangan kelas pada saat pelajaran akan dimulai,

perhatian peserta didik dalam mengikuti pelajaran sudah mulai terfokus

sedikit demi sedikit, banyak yang terlihat aktif bertanya antar sesama

siswa meskipun ada 9 siswa yang berani bertanya langsung kepada guru

yaitu Anwar Kirom, Kholifatul khasanah, Mulhayani, Sriyanti,

Ilhammudin, Fajar Ardiansyah, Abdul Hakim, Indra Cahyadi, Idrus Tsani.

Tabel 12Hasil Tes Akhir Pada Siklus I

No Nama Nilai Keterangan1 Abdul hakim 80 Tuntas2 Agustin wahyuningsih 70 Tuntas3 Alan khoirul mufti 75 Tuntas4 Anwar kirom 80 Tuntas5 Arinil hasanah 60 Belum6 Ayu safira erliasari 75 Tuntas7 Eko slamet rahayu 60 Belum8 Erna arifatul ulfa 70 Tuntas9 Evie layyinatus syifa' 70 Tuntas

10 Fajar ardiansyah 75 Tuntas11 Faridatul hikmah 50 Belum12 Fatmawati 70 Tuntas13 Idrus tsani 80 Tuntas14 Ilhammudin 70 Tuntas15 Inayatun nadhifah 60 Belum16 Indra cahyadi 70 Tuntas17 Indriyanto 60 Belum18 Irtizaqun nabila 65 Tuntas19 Kholifatul hasanah 80 Tuntas20 Lailatul badriyah 75 Tuntas21 Lia latifa 55 Belum22 M. Adib hasan 65 Tuntas23 M. Fatkhur riza 70 Tuntas24 M. Fatkhurrohman 75 Tuntas25 Luqman hakim 70 Tuntas26 Mar’atul khoiriyah 65 Tuntas27 Masrukhin 70 Tuntas28 Mudlikah 70 Tuntas29 M. Haos dardam 70 Tuntas30 Muhammad kamaludin 65 Tuntas31 Muhammad rizal aditya 70 Tuntas32 Mulya hani 75 Tuntas33 Novi andaryani ningsih 60 Belum34 Siti amanah 80 Tuntas35 Siti nur yakni 60 Belum36 Slamet riyadi 70 Tuntas37 Sriyanti 75 Tuntas38 Tirta kusuma 65 Tuntas39 Ulfiyatur Rosyidah 70 Tuntas40 Widyaningsih 70 Tuntas41 Widodo firmantriono 60 Belum

Jumlah 2825Rata-rata 68,90

Berkaitan dengan hasil tes akhir yang dilakukan di akhir

pembelajaran pada siklus 1 didapat bahwa rata-rata hasil belajar pada

tahap ini yaitu 68,90 yang berada di atas standar yang ditentukan yaitu di

atas 65%. Dari data yang diperoleh pada siklus 1 ada 9 peserta didik yang

belum tuntas. Berbeda dengan sebelumnya peserta didik yang belum

tuntas ada 20 peserta didik.

Dilihat dari tabel di atas perbandingan keaktifan dan hasil tes akhir

pada tahap pra siklus yang masih menggunakan metode ceramah dan

penugasan pada Lembar Kerja Siswa (LKS) dan siklus 1 yang

menggunakan metode gallery walk dan simulasi menunjukkan adanya

sebuah peningkatan.

e. Refleksi

Berdasarkan hasil penelitian siklus 1 diperoleh nilai rata-rata hasil

belajar peserta didik sebesar 68,90 dan persentase keaktifan siswa pada

siklus I sebesar 68, 57 %. Meskipun hasil prestasi pada siklus 1 sudah

memenuhi KKM, tetapi masih ada beberapa siswa yang belum lulus.

Hasil refleksi siklus 1 masih adanya siswa yang belum tuntas

sehingga penelitian ini dilanjutkan dengan siklus 2.

Dari hasil refleksi siklus 1 maka perlu dilakukan beberapa tindakan

untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada siklus 2. Beberapa

tindakan tersebut antara lain sebagai berikut:

1) Guru harus dapat mengatur waktu dengan baik sehingga pembelajaran

tidak mengalami keterlambatan waktu dan dapat berjalan sesuai

dengan rencana pelaksanaan pembelajaran.

2) Pengondisian kelas yang lebih baik sehingga pembelajaran berjalan

dengan lancar.

3) Guru memberi motivasi kepada peserta didik agar lebih aktif dalam

pembelajaran dan dapat mengondisikan diri dalam berdiskusi

kelompok.

4) Guru harus lebih maksimal dalam membimbing peserta didik

berdiskusi kelompok.

3. Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus 2.

Seperti pada tahap pra siklus dan siklus 1, observasi dilakukan oleh

peneliti dan kolaborator untuk berupaya meningkatkan keaktifan peserta

didik yang berdampak pada hasil belajar dan pemahaman terhadap materi

pelajaran yang mnjadi pokok bahasan. Pada siklus 2 ini dilakukan di kelas

XIII-B dengan materi umrah pada hari jum’at tanggal 12 febuari 2010.

Tindakan yang telah dirumuskan pada siklus 2 di atas akan diterapkan

pada siklus 2.

Dalam siklus 2 ini dibagi beberapa tahap yaitu:

a. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan ini, peneliti menyiapkan segala sesuatu

yang diperlukan dalam skenario pembelajaran yang telah

direncanakan. Kegiatan yang dilakukan antara lain:

1) Menyusun rencana pembelajaran dengan menerapkan metode

gallery walk di lanjutkan dengan metode simulasi.

2) Membuat lembar kerja peserta didik untuk berdiskusi kelompok.

3) Membuat kunci jawaban lembar kerja peserta didik.

4) Menyiapkan alat, sarana dan media pembelajaran

5) Membagi kelas dalam kelompok-kelompok kecil yang sesuai

metode gallery walk dengan setiap kelomp ok 8-9 peserta didik.

6) Guru sudah memberi tugas untuk membaca materi pelajaran di

rumah.

7) Dilanjutkan praktek simulasi.

8) Mempersiapkan alat evaluasi akhir siklus 2.

b. Tahap Tindakan

Dalam tahap pertemuan ini melaksanakan skenario

pembelajaran yang telah direncanakan, kegiatan yang dilakukan adalah

sebagai berikut:

1) Guru memberikan apersepsi tentang hasil siklus 2.

2) Guru memberikan motivasi mengenai pentingnya materi umrah

3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

4) Guru Melaksanakan pembelajaran yang ada di kelas dengan

menggunakan kombinasi metode gallery walk dan simulasi.

5) Guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang ada pada

metode gallery walk dan simulasi

6) Menciptakan ruangan yang mencerminkan pembelajaran aktif yaitu

Membagi peserta didik dalam 5 kelompok dan menata meja kursi

sesuai dengan kapasitas jumlah kelompok.

7) Guru memberitahukan agar peserta didik membentuk kelompok

yang terdiri dari 8 sampai 9 peserta didik yang heterogen.

Pengelompokan ini berdasarkan kelompok pada siklus 1.

8) Mengawasi dan memberi bimbingan kepada masing-masing

kelompok untuk berdiskusi dalam kerja kelompok.

9) Guru memberitahukan agar dalam setiap kelompok untuk bekerja

sama dalam menyelesaikan tugasnya.

10) Perwakilan kelompok memamerkan hasil kerja kelompoknya

kepada kelompok lain secara bergilir.

11) Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang telah

dipelajari

12) Guru harus mengumumkan hasilnya dan menetapkan kelompok

terbaik sampai yang kurang berhasil.

13) Peserta didik sedang melakukan tes individu sebagai bahan

evaluasi pada siklus 2 setelah pembelajaran kelompok.

c. Observasi

Dengan mengamati pelaksanaan metode gallery walk dan

simulasi, pemberian soal tentang gadai. Kemudian menyelesaikan soal

melalui langkah-langkah pembelajaran yang diawali dengan diskusi

dalam kelompok, presentasi terhadap hasil diskusi, dan pelaksanaan tes

secara individu.

d. Analisa data

Berdasarkan pelaksanaan tes evaluasi hasil belajar peserta didik

pada siklus 2 diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel 13

Skor Observasi Aktifitas Belajar Peserta Didik Dalam Mengikuti

Pembelajaran Fikih Pada Siklus 2

Indikator 1 Indikator 2Jumlah

SkorSub

Indikator1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 92 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 83 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 74 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 85 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 96 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 67 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 48 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 4

Jumlah

Skor- - 6 12 10 - - 9 16 5 55

Keterangan :

Indikator I : Kesiapan menerima pelajaran

Indikator II : Keaktifan dalam pembelajaran

Skor :

5 (sangat baik) 4 (baik) 3 (cukup) 2 (rendah) 1 (kurang)

Hasil pengamatan oleh peneliti yang dilihat dari indikator

kesiapan dan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran fiqih

pada tahap siklus 2 dapat diprosentasekan bahwa kesiapan dan

keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran sesudah diterapkan

metode gallery walk dan simulasi yaitu:

Skor yang dicapai Nilai: X 100 % Skor maksimal

: 1007055 x %

: 78, 58%

Dari hasil pengamatan pada tahap siklus 2 tersebut dapat

disimpulkan bahwa peserta didik hampir secara keseluruhan terlibat

aktif dalam proses pembelajaran. Peserta didik secara individu maupun

kelompok hampir keseluruhan terlibat aktif bertanya, menulis ketika

ada keterangan atau informasi baru yang diterima dari guru atau dari

sumber lain, menyelesaikan tugas sesuai dengan fungsinya pada

kelompoknya dalam pembelajaran fiqih di kelas. Sehingga dalam

proses pembelajaran tidak tergantung sepenuhnya pada guru dan

mereka berusaha mencari informasi sebanyak-banyaknya untuk

didiskusikan dalam kelas atau permasalahan-permasalahan yang

mereka hadapi siap untuk ditanyakan kepada guru.

Hal ini juga ditunjukkan hasil observasi keaktifan dan kesiapan

dalam pembelajaran dengan meningkatnya prestasi siswa dalam

belajar pada siklus 2 Penelitian Tindakan Kelas pada kelas VIII -B

MTs. Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak dengan

prosentase 78,58 % yang sudah berada di atas ketentuan yang telah

ditetapkan yaitu 65 %.

Walaupun ada 8 peserta didik yang pasif dalam pembelajaran

yaitu Faridatul Hikmah, Mar’atul Khoiriyah, Tirta Kusuma, Eko

Slamet Rahayu, Lia Latifa, Muhammad Kamalludin, Siti Nuryani,

Erna Arifatul Ulfa, yang diteliti lebih lanjut anak tersebut adalah lemah

dalam berfikir. Prestasi belajar peserta didik jika dibandingkan dengan

tahap pra siklus dan siklus 1 telah mengalamai peningkatan.

Tabel 14Hasil Tes Akhir Pada Siklus 2

No Nama Nilai Keterangan1 Abdul hakim 80 Tuntas2 Agustin wahyuningsih 75 Tuntas3 Alan khoirul mufti 75 Tuntas4 Anwar kirom 90 Tuntas5 Arinil khasanah 70 Tuntas6 Ayu safira erliasari 80 Tuntas7 Eko slamet rahayu 70 Tuntas8 Erna arifatul ulfa 80 Tuntas9 Evie layyinatus syifa' 70 Tuntas10 Fajar ardiansyah 80 Tuntas11 Faridatul hikmah 60 Belum12 Fatmawati 70 Tuntas13 Idrus tsani 90 Tuntas14 Ilhammudin 75 Tuntas15 Inayatun nadhifah 60 Belum16 Indra cahyadi 80 Tuntas17 Indriyanto 75 Tuntas18 Irtizaqun nabila 70 Tuntas19 Kholifatul hasanah 80 Tuntas20 Lailatul badriyah 75 Tuntas21 Lia latifa 60 Belum22 M. Adib hasan 80 Tuntas23 M. Fatkhur riza 75 Tuntas24 M. fatkhurrohman 80 Tuntas25 Luqman hakim 70 Tuntas26 Mar’atul khoiriyah 75 Tuntas27 Masrukhin 70 Tuntas28 Mudlikah 75 Tuntas29 M. Haos dardam 80 Tuntas30 Muhammad kamaludin 70 Tuntas31 Muhammad rizal aditya 75 Tuntas32 Mulya hani 80 Tuntas33 Novi andaryani ningsih 70 Tuntas34 Siti aminah 80 Tuntas35 Siti nur yani 60 Belum36 Slamet riyadi 80 Tuntas37 Sriyanti 75 Tuntas

38 Tirta kusunat 80 Tuntas39 Ulfiyatur rosyidah 70 Tuntas40 Widyaningsih 80 Tuntas41 Widodo firmantriono 75 Tuntas

Jumlah 30,65Rata-rata 74,76

Berkaitan dengan hasil tes akhir yang dilakukan diakhir

pembelajaran pada siklus 2 didapat bahwa rata-rata hasil tes pada

siklus 2 yaitu 74,76 yang berada di atas standar yang ditentukan yaitu

di atas 65%. Dari data yang diperoleh pada tahap pra siklus ada 20

peserta didik yang belum tuntas dan pada siklus 1 ada 9 peserta didik

yang belum tuntas. Berbeda dengan sebelumnya, untuk siklus 2 ada 4

peserta didik yang belum tuntas yaitu Siti Nur Yani, Inayatun

Nadzifah, Lia Latifa, Faridatul Hikmah, Akan tetapi merupakan

kelebihan kepada peserta didik tersebut masih mempunyai kemauan

untuk tetap semangat belajar walaupun rintangan masih selalu ada baik

dari faktor individu maupun dari luar individu. Dari tabel di atas

diperoleh nilai rata-rata hasil belajar peserta didik sebesar 74,76 dan

semua siswa telah lulus dari KKM yang ditentukan yaitu nilai 65%.

presentase keaktifan siswa pada siklus 2 sebesar 78,58%. Jadi

penelitian ini dianggap cukup sampai siklus 2.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Pada pra siklus peneliti mengumpulkan data awal berupa daftar nama

peserta didik dan nilai awal peserta didik. Nilai awal peserta didik diambil

berdasarkan nilai harian siswa, data yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai

rata-rata hasil belajar peserta didik sebesar 63,90 dan persentase keaktifan

siswa pada pra siklus sebesar 61,43 %. Masih belum memenuhi KKM yang

ditentukan yakni nilai 65 dan ketuntasan klasikal 65%

Pada siklus 1 pertemuan pertama adalah menyampaikan tujuan

pembelajaran dan membagi peserta didik menjadi lima kelompok.

Pengelompokan ini dilakukan secara heterogen. Sebelum memulai

pembelajaran terlebih dahulu guru memberikan gambaran tentang metode

kombinasi gallery walk dan simulasi kepada peserta didik, kemudian

memulai pembelajaran dengan materi haji dan umrah.

Berdasarkan hasil evaluasi siklus 1 diperoleh nilai rata-rata hasil belajar

peserta didik sebesar 68,90 dan persentase ketuntasan klasikal sebesar

68,58%. Hasil ini memang menunjukkan sudah tercapainya KKM, tetepi

masih ada 9 siswa yang belum lulus KKM. Dengan demikian diperlukan

perlakuan selanjutnya yakni pada siklus 2. Keterangan tersebut dapat dilihat

pada tabel 14 dan 15 di bawah ini:

Tabel 15

Perbandingan Jumlah Skor dan Prosentase Keaktifan Belajar Pada

Tahap Pra Siklus dan Siklus I

No. Pelaksanaan Siklus Jumlah Skor Prosentase (%)

1 Pra Siklus 43 61,43

2 Siklus I 48 68,58

Tabel 16

Perbandingan Rata-rata Tes Akhir Pada Tahap Pra Siklus dan Siklus 1

No. Pelaksanaan Siklus Rata-rata

1 Pra Siklus 63,90

2 Siklus I 68,90

Dalam siklus 2 dibahas pada pertemuan pertama yaitu materi haji dan

umrah. Berdasarkan hasil evaluasi dari siklus 2 diperoleh nilai rata-rata hasil

belajar peserta didik sebesar 74,76 dan skor keaktifan siswa 78,58%.

Maka hasil tindakan dari tahap pra siklus, siklus 1 dan siklus 2 dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Terjadi peningkatan keaktifan peserta didik dari tahap pra siklus, siklus 1

dan siklus 2 yang dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 17

Perbandingan Jumlah Skor dan Prosentase Keaktifan Belajar Pada

Tahap Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2

No. Pelaksanaan Siklus Jumlah Skor Prosentase (%)

1 Pra siklus 43 61,43

2 Siklus I 48 68,58

3 Siklus II 55 78,58

2. Hasil tes akhir juga menunjukkan peningkatan dari tahap pra siklus, siklus

1 dan siklus 2 yang dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 18

Perbandingan Rata-rata Tes Akhir Pada Tahap Pra Siklus, Siklus I dan

Siklus 2

No. Pelaksanaan Siklus Rata-rata

1 Pra siklus 63,90

2 Siklus 1 68,90

3 Siklus 2 74,76

D. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian yang peneliti lakukan

adalah sebagai berikut:

1. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan di MTs. Al-Hadi

Girikusuma mencoba menerapkan metode gallery walk dan simulasi,

sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar fiqih. Merupakan

keterbatasan penelitian, di antaranya cara memperoleh data dari penelitian

tersebut, peneliti harus mengamati secara langsung dengan cermat

penerapan metode gallery walk dan simulasi di kelas sebagai upaya

meningkatkan prestasi belajar, dengan mengamati secara langsung maka

peneliti yang dibantu oleh kolaborator harus benar-benar kerja keras untuk

memperoleh data dan mengetahui perkembangan yang dialami oleh

peserta didik selama metode pembelajaran tersebut diterapkan. Namun

menjadi sebuah kelebihan, dengan meneliti secara langsung di kelas,

peneliti dapat melihat secara langsung dapat mengetahui prestasi belajar

dengan menggunakan metode gallery walk dan simulasi.

2. Dalam pembelajaran fiqih, penelitian ini peneliti menggunakan kelas VIII-

B sebagai sampel penelitian yang jumlahnya 41 siswa sedangkan jumlah

siswa keseluruhan adalah 300 siswa. Sehingga dalam penelitian ini yang

mencoba menerapkan metode gallery walk dan simulasi. Tidak dapat

menyeluruh di semua kelas. Hal ini disebabkan karena adanya

keterbatasan peneliti untuk melakukan penelitian di semua kelas di MTs.

Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak.

3. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) oleh peneliti di MTs. Al-Hadi

Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak tidak lepas dari sumber-

sumber pustaka sebagai landasan teori dari penelitian ini. Dengan segala

keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti, maka referensi, daftar pustaka

atau hasil-hasil penelitian yang relevan dengan penelitian kurang

maksimal dalam mencari sumber tersebut. Sehingga menjadi sebuah

kekurangan dan keterbatasan dalam penelitian ini.

4. Penelitian ini dilaksanakan pada saat menjelang Mid Semester bagi kelas

tiga, sehingga dalam waktu yang terbatas penelitian dilakukan dalam tiga

tahap yaitu pra siklus, siklus 1 dan siklus 2.

5. Penelitian ini hanya bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar peserta

didik pada pembelajaran fiqih di kelas VIII MTs. Al-Hadi Girikusuma

Banyumeneng Mranggen Demak melalui penerapan metode gallery walk

dan simulasi yaitu berusaha mengkaitkan materi yang diajarkan dengan

lingkungan kehidupan peserta didik secara nyata. Sehingga dengan

pendekatan dan metode yang tepat maka peserta didik akan belajar lebih

semangat karena senang terhadap materi pelajaran tersebut dan guru yang

akan menyampaikan materi di dalam kelas.

Keterbatasan Hasil penelitian ini diharapkan dapat disempurnakan

oleh penelitian lain yang seterusnya.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan analisis penelitian tentang upaya

meningkatkan prestasi belajar peserta didik dalam pembelajaran fiqih melalui

metode gallery walk dan simulasi di MTs. Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng

Mranggen Demak dari bab I sampai IV, maka pada akhir skripsi ini dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan oleh peneliti di

MTs. Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak dengan

menerapkan model pembelajaran dengan metode gallery walk dan simulasi

sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar peserta didik dalam pembelajaran

fiqih. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan melalui tahapan-tahapan yang

disebut siklus yaitu untuk mengetahui perkembangan dan peningkatan prestasi

belajar fiqih dengan kombinasi metode pembelajaran gallery walk dan

simulasi. Penerapan metode gallery walk dan simulasi dalam penelitian ini

membawa dampak positif terhadap aktifitas belajar peserta didik terutama

mengurangi kejenuhan dan sebagai fariasi pembelajaran. Ada beberapa

peserta didik yang sebelumnya mempunyai prestasi dan hasil belajar yang

rendah menjadi lebih berprestasi dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini dapat

dilihat dari perolehan skor yang diprosesntasekan melalui pengamatan tentang

keaktifan belajar peserta didik dengan indikator kesiapan dan keaktifan dalam

proses pembelajaran. Prosentase peningakatan keaktifan belajar dari pra

siklus, siklus 1 sampai siklus 2 yaitu dari 61,43% meningkat menjadi 68,58%

meningkat menjadi 78,58% dan di atas rata-rata yang ditentukan yaitu 65%.

Sedangkan peningkatan tes akhir dari pra siklus, siklus 1 dan sampai siklus 2

dapat dilihat dari nilai rata-rata pada masing-masing siklus yaitu 63,90

meningkat menjadi 68,90 dan meningkat menjadi 74,76. Peningkatan tersebut

diatas kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 65. Namun ada beberapa

peserta didik yang tes akhirnya pada siklus 2 masih di bawah kriteria

ketuntasan minimal KKM diantaranya ada 4 peserta didik, empat diantaranya

yaitu Siti Nur Yani, Inayatun Nadzifah, Lia Latifa, Faridatul Hikmah. Akan

tetapi setelah diselidiki keempat peserta didik ternyata mempunyai

permasalahan secara pribadi dan memang ada yang benar-benar lemah dalam

berfikir. Dalam kelas VIII-B ini ada juga yang memang benar-benar

mempunyai IQ yang cerdas dan mempunyai semangat yang tinggi serta

menempati peringkat tertinggi nilainya Anwar Kirom, Idrus Tsani, Kholifatul

Hasanah.

B. Saran

Mengingat pentingnya pembelajaran melalui metode gallery walk dan

simulasi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, maka peneliti

mengharapkan beberapa hal yang berhubungan dengan masalah tersebut diatas

sebagai berikut:

1. Pada Guru Fiqih

a. Hendaknya dalam proses belajar mengajar, guru harus benar-benar

paham menyiapkan pembelajaran dengan sebaik mungkin, agar materi

tersampaikan secara maksimal.

b. Hendaknya pembelajaran dirancang sedemikian rupa dan memperkaya

variasi mengajar. Hal ini untuk mengantisipasi kejenuhan yang dialami

oleh peserta didik. Dan selalu memantau perkembangannya terutama

dari perilaku, pemikiran dan pemahaman terhadap materi yang

diajarkan.

c. Pelaksanaan pembelajaran melalui metode gallery walk dan simulasi

pada mata pelajaran fiqih ini, agar dapat dilakukan tidak hanya sampai

pada selesainya penelitian ini saja, akan tetapi dilanjutkan dan

dilaksanakan secara kontinyu sebagai program untuk meningkatkan

prestasi belajar siswa dan mengurangi kejenuhan pada waktu

melaksanakan pembelajaran telah berlangsung.

2. Pihak sekolah

a. Hendaknya seluruh pihak sekolah mendukung dalam kegiatan

pembelajaran yang berlangsung

b. Memfasilitasi proses pembelajaran dengan melengkapi sarana dan

prasarana yang dibutuhkan.

c. Kepada semua pihak sekolah terutama para guru, sudah seharusnya

meningkatkan kompetensi termasuk kompetensi professional serta

membekali diri dengan pengetahuan yang luas, karena sesungguhnya

kompetensi yang dimiliki oleh guru sangat mempengaruhi

keberhasilan proses pembelajaran yang akhirnya akan dapat

menghasilkan peserta didik yang berprestasi, berbudi pekerti luhur,

dan berakhlaqul karimah yang mampu berdampak positif pada

perkembangan dan kemajuan sekolah.

C. Penutup

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, taufiq hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penusunan skripsi ini.

Dalam pembahasan-pembahasan skripsi ini tentunya tidak luput dari

kekurangan dan ketidaksempurnaan. Hal ini dikarenakan keterbatasan

pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Saran-saran yang penulis

ungkapkan diatas diharapkan menjadi koreksi dan bagan pertimbangan bagi

MTs. Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak.

Peneliti berharap semoga skripsi yang sederhana ini bermanfaat bagi

penulis pada khususnya dan bagi para pembaca yang budiman pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Aziz, Shaleh dan Majid, Abdul Aziz, At-Tarbiyah wa Thuruqut Tadris, JuzI, Mesir Darul Ma’arif, t.th.

Abdurrohman, Yusuf, Hikmah & Keajaiban perjalanan Haji, Yogyakarta: MediaInsani Pustaka, 2008.

Ali, Muhammad, Strategi Penelitian Statistik, Bandung: Bumi Aksara, 1993.

Arifin, M, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2003, cet-5.

Arikunto, Suharsimi, , et. Al, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara,2006.

Azwar, Saefuddin, Tes Prestasi Fungsi Pengembangan Pengukuran Prestasibelajar, Pustaka Belajar Yogyakarta, Anggota IKAPI, 1998.

Buchori, M, Teknik-Teknik Evaluasi Pendidikan, Bandung: Jemmars, 1985.

Departemen Agama RI, Al-qur an dan Terjemahnya, Bandung: CV Diponegoro,2000.

Departemen Agama RI, Standar Kompetensi Madrasah Tsanawiyah, Jakarta:Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam Jakarta, 2004.

Departemen Agama, Al-Qur an dan Terjemahannya, Bandung: CV. Diponegoro,2000.

Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka cipta, 2002.

Djamrah, Syamsul, Bahri Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2000.

Djamrah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:Rineka Cipta, 2006, Cet-3.

Dokumentasi MTs. Al-Hadi Girikusuma Banyumeneng Mranggen Demak.

Hadi, Sutrisno, Metodologi Researtch I, Yogyakarta: Penerbit Fakultas EkonomiUII, 1993.

Hadjar, Ibnu, Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan, Jakarta:Rafindo Grafindo Persada, 1996.

Hasibuan, J.J. dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, Bandung: RemajaRosdakarya, 1997.

Hasybi Ashiddiqi, Teungku, Pengantar Ilmu fikih, Semarang: Pustaka RizkiPutra, 1970, Cet-1.

Himpunan Perundang-Undangan RI SISDIKNAS No. 20. Th 2003, Bandung: CVNUANSA AULIA, 2005.

Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Semarang:RaSAIL Media Grop, Cet. I, 2008.

Khairuddin, el. al., Kurikulum Tingkat Satuan Pendidika (KTSP): Konsep DanImplementasi di Madrasah.

Khotimah, Khusnul, NIM. 310140, Studi Tentang Implementasi PembelajaranAktif, kreatif, Efektif, Dan Menyenangkan (PAKEM) Pada Pelajaran PAIdi SD Pasuruan 02 Mertoyudan Magelang, Skripsi Fakultas Tarbiyah,Semarang: Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang,2007. Tdk diterbitkan.

Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: Gramedia,1991.

Majah, Ibnu, Sunan Ibnu Majah, Mesir: Darul Fikr, t.th.

Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2000.

Mulyasa, E, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung: Remaja Rosdakarya,2004.

N.K, Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2006.

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No 2, Tahun 2008, Tentang StandarKompetensi Lulusan Dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam DanBahasa Arab, Bab VII.

Poerwadarminta, WJS, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,1982.

Qasim Al-Ghazy, Syekh Muhammad, Syarah Fathul Qarib, Semarang: PustakaAl-Alawiyah, t.th.

Rasyid, Sulaiman, Fikih Islam Jakarta: PT Sinar Baru Algensindo, 2002.

Riyanto, Yatim, Metodologi Penelitian suatu Tindakan Dasar, Surabaya: SieSurabaya, 1996, cet-4.

Sholihah, Nur NIM. 310427. Implementasi Pembelajaran Aktif, Kreatif, efektif,dan Menyenangkan (PAKEM) Dalam Upaya Meningkatkan MotivasiBelajar PAI Siswa SDN 1 Cepogo Boyolali, Skripsi Fakultas Tarbiyah,Semarang: Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang,2009. Tdk diterbitkan.

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT. RinekaCipta, 1995, Cet ke-3.

Sobri Sutikno, M, Rahasia Sukses Belajar dan Mendidik Anak, Mataram: NTPPress, 2007, Cet.2.

Sudjana, Nana dan Ibrahim, PenelitianDan Penilaian Dalam Pendidikan,Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2001.

Sudjana, Nana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar BaruAlgensindo, 1989.

Sudjana, Nana, Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Rosdakarya,1999.

Sudjiono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Raja GrafindoPersada, 2006.

Suryabrata, Sumardi, Metodologi Penelitian, Jakarta: Grafindo, 2001.

Susilo, Penelitian Tindakan Kelas, Yogyakarta: Pustaka Book Publiser, 2007.

Syah, Muhibbin, Paikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung:Rosdakarya, 2000.

Tim Redaksi, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2005.

Tim Redaksi, kamus Besar bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1994, Cet-2.

Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovativ Berorientasi Konstruktifistik,Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007.

Ulil Huda, Rif’an, NIM. 3103038. Upaya Meningkatkan Semangat BelajarPeserta Didik Dalam Pembelajan Fikih Melalui Pendekatan ContextualTeaching and Learning, ( studi tindakan di Kelas VII MTs. FatahillahSemarang), Skripsi Fakultas Tarbiyah, Semarang: Perpustakaan FakultasTarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2008. Tdk diterbitkan.

Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 tahun 2003, Bandung: Fokus Media, 2006.

Wiratmaja, Rochiati, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: RemajaRosdakarya, 2005.

Zakaria, Imam Abu Bin Syarif An-Nawawi “Riyadl Al-Shalihin, ttp: Daru Al-Fikr, th.

Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pwendidikan Agama Islam, Surabaya: UsahaNasional, 1983.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Rohmad

Tempat/tanggal lahir : Demak, 15 Mei 1986

Alamat : Jl. Jatikusuman VIII RT 06 RW 04 Mranggen Demak

Pendidikan Formal

SD Negeri 4 Mranggen lulus tahun 1999

MTs Futuhiyah 1 Mranggen lulus tahun 2002

MA Futuhiyah 1 Mranggen lulus tahun 2005

IAIN Walisongo Semarang angkatan 2005

Pendidikan Non-Formal

Pondok Pesantren Al-Anwar tahun 2000 s/d sekarang

LAMPIRAN-LAMPIRAN

LEMBAR OBSERVASI

KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN

A. Pendahuluan

Upaya meningkatkan prestasi belajar siswa berawal dengan adanya

pembelajaran penerapan metode gallery walk yaitu sebuah pembelajaran yang

mengaitkan antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata yang

berkembang dan terjadi di lingkungan sekitar peserta didik sehingga bisa

membuat pembelajaran peserta didik menjadi menyenangkan. Sehingga dalam

proses pembelajaran anak akan menemukan sebuah situasi baru yaitu bisa

membuat peserta didik bisa menjadi Aktif dan mampu menyelesaikan

permasalahan baik individu maupun kelompok.

Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis akan membahas model

pembelajaran dengan penerapan metode gallery walk dan simulasi, diamana

anak akan lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.

Untuk mengaktifkan siswa dalam pembelajaran sebagaimana

keterangan diatas, maka dalam hal ini pembelajaran dengan penerapan metode

gallery walk dan simulasi ini adalah salah satu solusi untuk mewujudkan hal

tersebut. Penerapan metode gallery walk dan simulasi mendorong peserta

didik memahami hakekat, makna dan manfaat belajar sehingga akan

memberikan stimulus dan motivasi kepada mereka untuk rajin dan senantiasa

belajar. Hal ini mendorong siswa untuk bersemangat atau mempunyai

keinginan yang kuat untuk belajar.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia Prestasi adalah hasil yang telah

dicapai (dilakukaan) dikerjakan dan sebagainya.73 Selain itu prestasi juga

salah satu tujuan kecil seseorang dalam mencari ilmu, akan tetapi kebanyakan

mereka menganggap bahwa di dalam bangku sekolah prestasi adalah hal yang

utama dalam belajar. Selama itu, dengan adanya prestasi belajar maka guru

73 Depdiknas, Kamus Besar Bahas Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), Cet. 3, hlm.1250.

dapat mengetahui kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai oleh

siswa itu sendiri.

Dari keterangan diatas bahwa siswa bersemangat dalam belajar karena

termotivasi dan mempunyai hasrat yang tinggi untuk belajar dengan sungguh-

sungguh. Hal ini tidak terlepas dari peran guru dalam kelas yang

menyampaikan materi dengan strategi yang jitu.

B. Landasan Konseptual

Dalam pembelajaran dengan penerapan metode gallery walk dan

simulasi siswa mempunyai gairah dan semangat untuk melaksanakan proses

pembelajaran yang ada di kelas. Siswa yang gairah dan semangat merupakan

siswa yang aktif dalam proses pembelajaran. Dibawah ini secara konseptual

dipaparkan pengertian:

1. Dalam pembelajaran aktif, yaitu yang dimaksud aktif adalah pembelajaran

yang banyak melibatkan peserta didik dalam mengakses berbagai

informasi dan pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam pembelajaran

dikelas.74 Aktif juga dimaksud bahwa dalam proses pembelajaran guru

menciptakan suasana yang mendukung (kondusif) sehingga siswa aktif

bertanya dan dapat mempertanyakan gagasannya. Belajar aktif harus gesit,

menyenangkan, bersemangat dan penuh gairah. Siswa bahkan sering

meninggalkan tempat duduk mereka bergerak leluasa dan berfikir keras

(moving abot and thuinking aloud)75

2. Aktif maksudnya pembelajaran sebuah proses aktif mambangun makna/

pemahaman dari informasi maupun pengalaman oleh si pembelajar

sendiri. Sehingga dalam pembelajaran guru mampu menciptakan suasana

yang memungkinkan siswa untuk aktif menemukan, memproses dan

mengkonstruksi pengetahuan dan ketrampilan-ketrampilan baru.76

74 Khaehruddin et al, Kurikuulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jogjakarta:Madrasah Development Center, 2007), hlm. 208

75 Melvin L. Sil Berman, Active Learning, 101 Cara Siswa Belajar Aktif, (Bandung: NusaMedia, 2004), terj. Raisul Muttaqien, hlm. 1

76 Modul Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG), Panitia Sertifikasi Guru (PSG)LPTK Rayon IAIN Walisongo Semarang tahun 2008, hlm. 126

C. Definisi Secara Operasional.

Dari teori dan pengertian tentang keaktifan diatas maka dapat ditarik

sebuah pengertian secara operasional bahwa yang dimaksud keaktifan siswa

dalam pembelajaran adalah Keaktifan siswa dalam rangka menemukan makna

tentang materi yang sedang dipelajari, mengakses informasi untuk

didiskusikan dengan guru atau teman sekelas, mampu menyelesaikan

permasalahan atau tugas baik individu maupun kelompok, serta mempunyai

keinginan atau gairah dalam mengikuti pembelajaran.

D. Indikator.

1. Kesiapan menerima pelajaran

2. Keaktifan siswa dalam pembelajaran

3. Ketrampilan siswa dalam pembelajaran .

4. Hasil Belajar. Rata-rata nilai yang dicapai diatas hasil ketuntasan belajar

yang ditentukan yaitu 65

RPP SIKLUS I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Strategi Aktive Learning:

METODE GALLERY WALK BERBASIS PAIKEM

Satuan Pendidikan : MTs. Al-Hadi Girikusuma Demak.

Mata Pelajaran : Fiqih.

Kelas / Smester : VIII / Genap.

Materi Pokok : Haji

Alokasi waktu : 2×40

A. Standar Kompetensi

Memahami hukum Islam tentang haji

B. Kompetensi Dasar

1. Menjelaskan ketentuan-ketentuan ibadah haji

2. Menjelaskan macam-macam haji.

C. Indikator:

- Siswa dapat menjelaskan pengertian haji

- Siswa dapat menjelaskan syarat wajib haji

- Siswa dapat menjelaskan rukun dan wajib haji

- Siswa dapat membedakan macam-macam haji

- Siswa dapat menjelaskan tata cara pelaksanaan haji

- Siswa dapat mengetahui larangan-larangan dalam haji

D. Tujuan pembelajaran:

- Siswa mengetahui pengertian haji dan dapat membedakan macam-

macam haji.

E. Metode pembelajaran: Metode Gallery Walk

F. Kegiatan Pembelajaran: Metode Gallery Wallk

sebagai berikut:

1) Kegiatan Awal (10 menit)

Ø Salam pembuka

Ø Memberi motivasi

Ø Menjelaskan Tujuan Pembelajaran

2) Kegiatan Inti (60 menit)

Ø Peserta di bagi 5 kelompok dengan asumsi kelas terdiri dari 41

siswa.

Ø Materi yang dipilih adalah pengertian Haji, Macam-macam, syarat-

syarat,rukun, wajib dan pelaksanaannya

Ø Pembagian kelompok berdasarkan kehadiran dan individu

berhitung secara berurutan. Masing-masing kelompok terdiri dari 8

orang, dan khusus kelompok E terdiri 9 orang. dengan tugas

sebagai berikut:

Kelompok

A

Kelompok

B

Kelompok

C

KelompokD

Kelompok

E

1,2,3,4,5,6,7,8

1,2,3,4,5,6,7,8

1,2,3,4,5,6,7,8

1,2,3,4,5,6,7,8

1,2,3,4,5,6,7,8,9

Membahas

pengertian,

hukum,

syarat-syarat

dan dalil-dalil

haji

Membahas

macam-

macam haji

dan perbedaan

nya

Membahas

wajib, rukun,

sunnah haji

Membahas

larangan-

larangan dan

ketentuan

dam dalam

haji

Membahas

tata cara haji

Ø Setiap masing-masing kelompok berputar mengamati setiap hasil

kerja kelompok lain.

Ø Salah satu wakil kelompok menjelaskan apa yang ditanyakan oleh

kelompok lain.

Ø Guru dan siswa mengoreksi bersama-sama.

3) Kegiatan Akhir (10 menit)

Ø Guru melakukan refleksi, kesimpulan, klarifikasi dan tindak lanjut

Ø Penutup

G. Media/alat/bahan/sumber:

1. Kertas plano, potongan kertas asturo, dan kertas catatan setiap

siswa

2. Spidol, gunting, doble tip

3. Buku ajar (buku panduan) fiqih untuk kelas VIII, LKS, buku

panduan bimbingan ibadah haji.

H. Penilaian:

1. Partisipasi aktif dalam kinerja individual dan kerja kelompok

2. Tes Formatif (tertulis) pada tiap siklus.

CATATAN PENJELAS ASPEK-ASPEK CTL:

1. Aspek Contructivism: Pada pembelajaran ini siswa secara aktif

membaca mandiri. Sehingga ada proses mengkonstruk sendiri terhadap

ilmu yang dipelajari.

2. Aspek Inquiry-Duscovery Learning: Pada pembelajaran ini siswa

melakukan diskusi(kerja kelompok) tentang materi Haji dan aspek-

aspeknya untuk menyelesaikan pada persoalan kerja kelompoknya.

3. Aspek Learning Community: Antar siswa dalam setiap kelompok

terlibat aktif untuk membahas materi Haji dalam kerja kelompok.

4. Aspek Questioning: Ada proses saling bertanya antara guru kepada

siswa, siswa kepada guru, dan siswa deangan siswa tentang apa yang

dipahami tentang materi Haji

5. Aspek Modelling: Guru menjadi model yang diamati dan ditiru.

6. Aspek reflectionong: Ada proses saling menanggapi dan memberi

kesan serta evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telah diikuti.

7. Aspek Authentic Assessment: Ada penilaian otentik guru terhadap

proses pembelajaran siswa meliputi: partisipasi dalam kerja kelompok,

menyajikan (memamerkan atas hasil kerja kelompok) dan adanya

apresiasi kepada kinerja kelompok.

Demak, 21 Januari 2010.

Mengetahui

Nur Rohim SPd.I Rohmad Guru Mitra Observer

RPP SIKLUS II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Strategi Aktive Learning:

METODE KOMBINASI GALLERY WALK DAN SIMULASI

BERBASIS PAIKEM

Satuan Pendidikan : MTs. Al-Hadi Girikusuma Demak.

Mata Pelajaran : Fiqih.

Kelas / Smester : VIII / Genap.

Materi Pokok : Umrah

Alokasi waktu : 2×40

A. Standar Kompetensi

Memahami hukum Islam tentang

B. Kompetensi Dasar

1. Menjelaskan ketentuan-ketentuan ibadah Umrah

2. Menjelaskan macam-macam Umrah

3. Mempraktekkan tata cara Umrah

C. Indikator:

- Siswa dapat menjelaskan pengertian umrah

- Siswa dapat menjelaskan syarat wajib umrah

- Siswa dapat menjelaskan rukun, wajib dan sunnah umrah

- Siswa dapat membedakan macam-macam haji

- Siswa dapat menjelaskan tata cara pelaksanaan umrah

- Siswa dapat mengetahui larangan-larangan dalam Umrah

D. Tujuan pembelajaran:

- Siswa mengenal pengertian haji dan dapat mempraktekkan

tata cara ibadah umrah dengan benar

E. Metode pembelajaran: Metode kombinasi Gallery Walk dan Simulasi

F. Kegiatan Pembelajaran: Metode kombinasi Gallery Walk dan

Simulasi

sebagai berikut:

1. Kegiatan Awal (5 menit)

Ø Salam pembuka

Ø Memberi motivasi

Ø Menjelaskan Tujuan Pembelajaran

2. Kegiatan Inti (40 menit)

Ø Peserta di bagi 5 kelompok dengan asumsi kelas terdiri dari 41

siswa.

Ø Materi yang dipilih adalah pengertian Umrah syarat-

syarat,rukun, wajib dan pelaksanaannya

Ø Pembagian kelompok berdasarkan kehadiran dan individu

berhitung secara berurutan. Masing-masing kelompok terdiri

dari 8 orang, dan khusus kelompok E terdiri 9 orang. dengan

tugas sebagai berikut:

Kelompok

A

Kelompok

B

Kelompok

C

KelompokD

Kelompok

E

Kelompok

A,B,C,D,E

1,2,3,4,5,6,7,8

1,2,3,4,5,6,7,8

1,2,3,4,5,6,7,8

1,2,3,4,5,6,7,8

1,2,3,4,5,6,7,8,9

Membahas

pengertian,

hukum,

syarat-

syarat dan

dalil-dalil

umrah

Membahas

wajib

Umrah

Membahas

rukun, dan

sunah

umrah

Membahas

larangan-

larangan

dan

Umrah

Membahas

tata cara

UmrahSemua peserta

didik

mensimulasikan

manasik umrah.

Ø Setiap masing-masing kelompok berputar mengamati setiap

hasil kerja kelompok lain.

Ø Salah satu wakil kelompok menjelaskan apa yang ditanyakan

oleh kelompok lain.

Ø Guru dan siswa mengoreksi bersama-sama.

3. Kegiatan Akhir (35 menit)

Ø Guru mengadakan simulasi haji + melakukan refleksi,

kesimpulan, klarifikasi dan tindak lanjut

Ø Penutup

G. Media/alat/bahan/sumber:

1. Kertas plano, potongan kertas asturo, dan kertas catatan setiap

siswa

2. Spidol, gunting, doble tip

3. Buku ajar (buku panduan) fiqih untuk kelas VIII, LKS, buku

panduan bimbingan ibadah haji

H. Penilaian.

1. Partisipasi aktif dalam kinerja individual dan kerja kelompok

2. Tes Formatif (tertulis) pada tiap siklus

CATATAN PENJELAS ASPEK-ASPEK CTL:

1. Aspek Contructivism: Pada pembelajaran ini siswa secara aktif

membaca mandiri. Sehingga ada proses mengkonstruk sendiri

terhadap ilmu yang dipelajari.

2. Aspek Inquiry-Duscovery Learning: Pada pembelajaran ini siswa

melakukan diskusi(kerja kelompok) tentang materi Umrah aspek-

aspeknya untuk menyelesaikan pada persoalan kerja kelompoknya.

3. Aspek Learning Community: Antar siswa dalam setiap kelompok

terlibat aktif untuk membahas materi Umrah dalam kerja

kelompok.

4. Aspek Questioning: Ada proses saling bertanya antara guru kepada

siswa, siswa kepada guru, dan siswa deangan siswa tentang apa

yang dipahami tentang materi Umrah

5. Aspek Modelling: Guru menjadi model yang diamati dan ditiru.

6. Aspek reflectionong: Ada proses saling menanggapi dan memberi

kesan serta evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telah

diikuti.

7. Aspek Authentic Assessment: Ada penilaian otentik guru terhadap

proses pembelajaran siswa meliputi: partisipasi dalam kerja

kelompok, menyajikan (memamerkan atas hasil kerja kelompok)

dan adanya apresiasi kepada kinerja kelompok.

Demak, 21 Januari 2010.

Mengetahui,

Nur Rohim SPd.I Rohmad Guru Mitra Observer

Subyek PenelitianJumlah keseluruhan peserta didik yang ada di MTs. Al-Hadi Girikusuma

Mranggen Demak adalah 358 peserta didik, yang terdiri dari kelas VII A 41

peserta didik, kelas VII B 46 peserta didik, kelas VII C 39 peserta didik, kelas

VIII A 39 peserta didik, kelas VIII B 41 peserta didik. peserta didik kelas VIII C

40 peserta didik, kelas IX A 36 peserta didik, kelas IX B 38 peserta didik,77 kelas

IX C 38 peserta didik. Sedangkan subyek yang akan diteliti adalah peserta didik

pada kelas VIII khusunya kelas VIII B di MTs. Al-Hadi Girikusuma Mranggen

Demak.

Nama-nama Peserta Didik Kelas VIII B di MTs. Al-Hadi Girikusuma 78

No Nama Jenis Kelamin1 Abdul Hakim L2 Agustin Wahyuningsih P3 Alan Khoirul Mufti L4 Anwar Kirom L5 Arinil Hasanah P6 Ayu Safira Erliasari P7 Eko Slamet Rahayu L8 Erna Arifatul Ulfa P9 Evie Layyinatus Syifa' P

10 Fajar Ardiansyah L11 Faridatul Hikmah P12 Fatmawati P13 Idrus Tsani L14 Ilhammudin L15 Inayatun Nadhifah P16 Indra Cahyadi L17 Indriyanto L18 Irtizaqun Nabila P19 Kholifatul Hasanah P20 Lailatul Badriyah P21 Lia Latifa P22 M. Adib Hasan L23 M. Fatkhur Riza L24 M. Fatkhurrohman L

77 Dokumentasi MTs. Al-hadi Girikusuma Mranggen Demak.

25 Luqman Hakim L26 Maratul Khoiriyah P27 Masrukhin L28 Mudlikah P29 M Haos Dardam L30 M. Kamaludin L31 M. Rizal Aditya L32 Mulya Hani P33 Novi Andaryani Ningsih P34 Siti Aminah P35 Siti Nur Yani P36 Slamet Riyadi L37 Sriyanti P38 Tirta Kusuma L39 Ulfiyatur Rosyidah P40 Widyaningsih P41 Widodo firmantriono L

Susunan Pengelompokan Peserta didik Kelas VIII-B

Pada Pembelajaran Fiqih Melalui Metode Gallery Walk.

Kelompok Kerja Peserta Didik

No Kelompok A Kelompok B Kelompok B

1 Abdul Hakim Evie layyinatus Syifa' Indriyanto

2 Agustin wahyuningsih Fajar Ardiansyah Irtizaqun Nabila

3 Alan Khoirul Mufti Faridatul Hikmah Kholifatul Hasanah

4 Anwar Kirom Fatmawati Lailatul Badriyah

5 Arinil Hasanah Idrus Tsani Lia Latifa

6 Ayu Safira Erliasari Ilhammudin M. Adib Hasan

7 Eko Slamet Rahayu Inayatun Nadhifah M. Fatkhur Riza

8 Erna Arifatul Ulfa Indra Cahyadi M. Fatkhurrohman

No Kelompok D Kelompok E

1 Luqman Hakim Novi Andaryani Ningsih2 Maratul Khoiriyah Siti Aminah3 Masrukhin Siti Nur Yani4 Mudlikah Slamet Riyadi5 M Haos Dardam Sriyanti6 M. Kamaludin Tirta Kusuma7 M. Rizal Aditya Ulfiyatur Rosyidah8 Mulya Hani Widyaningsih9 -------------------------------- Widodo firmantriono

SOAL TES SIKLUS I

Nama : Mapel :

No : Kelas :

I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, dan d pada jawaban yang paling

benar!

1. Pengertian Umrah menurut bahasa adalah…

a. Ziarah/ berkunjung c. Memenuhi panggilan

b. Menghadiri d. Menyengaja

2. Memakai pakaian berjahit selama ihram haji dan umrah merupakan

larangan yang khususdiperuntukkan bagi….

a. Seluruh jama’ah haji dan umrah

b. Laki-laki dan perempuan

c. Khusus laki-laki

d. Khusus perempuan

3. Di bawah ini yang termasuk rukun umrah, kecuali….

a. Thawaf c. Sa’i

b. Wuquf d. Ihram

4. Di bawah ini yang tidak termasuk syarat wajib umrah adalah…..

a. Islam c. Mampu

b. Baligh d. Membawa semua kekayaan

5. Dalam rukun umrah berjumlah………perkara

a. Ada 4 c. Ada 5

b. Ada 6 d. Ada 3

6. Ketentuan tentang tempat mulai mengerjakan haji dan umrah disebut…..

a. Miqat makani c. Ihram

b. Miqat zamani d. Miqat

7. Salah satu yang membedakan pelaksanaan ibadah haji dan umrah

adalah…..

a. Miqat zamani c. Sa’i

b. Miqat makani d. Tawaf

8. Bagi wanita yang sedang haid atau nifas melakukan tawaf maka

hukumnya….

a. Boleh c. Haram

b. Sangat dianjurkan d. Sunnah

9. Mengelilingi ka’bah sebanyak 7 putaran dinamakan….

a. Ihram c. Sa’i

b. Tahallul d. Tawaf

10. Selama orang melakukan tawaf disunnahkan membaca bacaan….

a. Talbiyah c. Istighfar

b. Shalawat nabi d. Asmaul husna

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!

1. Jelaskan pengertian umrah menurut bahasa dan istilah?

2. Sebutkan rukun dan wajib umrah?

3. Apa perbedaannya antara haji dan umrah? Jelaskan!

4. Tuliskan niatnya dalam melaksanakan ibadah umrah?

5. Tuliskan dalil dalam al-qur’an yang menerangkan tentang ibadah umrah!

KUNCI JAWABAN SIKLUS II

Kunci jawaban I

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

A A B D C A A C D A

Kunci jawaban II

1. Umrah menurut bahasa adalah Ziarah/ berkunjung.

Umrah Menurut istilah adalah Menziarahi kakbah di Makkah dengan niat

beribadah kepada Allah disertai syarat-syarat tertentu.

2. Rukun umrah terdiri dari:

Niat ihram, tawaf, sa’i, tahallul, dan tertib.

Wajib umrah terdiri dari:

Beragama Islam, baligh, berakal sehat, merdeka, dan mampu.

3. Perbedaan antara haji dan umrah adalah

Ø kalau haji ada ketentuan malakasanakan wuquf di Arafah dan haji

dilaksanakan pada bulan dan waktu tertentu yang telah ditentukan.

Ø sedangkan umrah tidak ada ketentuan melaksanakan wuquf di Arafah

dan umrah dilaksanakan pada bulan dan waktu kapanpun bisa, dan

tidak ditentukan.

4.

, ,

5.

¬!ur’n? tãĨ$̈Z9$#•kÏmÏMø• t7 ø9$#Ç t̀Btí$sÜtG ó™$#Ïmø‹ s9Î)Wx‹ Î6 y™4t̀Burt• xÿx.¨b Î*sù©!$#;ÓÍ_xî

Ç t̀ãtûü ÏJ n=» yèø9$#ÇÒÐÈ

SOAL TES SIKLUS II

Nama : Mapel :

No : Kelas :

I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, dan d pada jawaban yang paling

benar!

1. Menurut bahasa haji artinya…..

a. Mengunjungi c. Ziarah

b. Menyengaja d. Mendatangkan

2. Berikut ini yang termasuk wajib haji adalah…….

a. Tahallul c. Tawaf

b. Sa’i d. Bermalam di Muzdalifah

3. Diantara syarat-syarat haji adalah istitho’ah yang artinya……

a. Berakal sehat c. Dewasa

b. Kuasa/mampu d. Merdeka

4. Berlari-lari kecil dari bukit Shofa ke Marwa dalam Haji dinamakan…..

a. Tawaf c. Wuquf

b. Sa’i d. Tahallul

5. Haji bagi yang Mampu hukumnya adalah…...

a. Sunnah muakkad

b. Makruh

c. Wajib

d. Sunnah

6. Ibadah haji dapat dilaksanakan dengan tiga cara yaitu......

a. Ifrad, tamattu’, dan qiran

b. Ifrad, tamattu’, dan ifadah

c. Ifrad, qiran, dan wada’

d. Ifrad, wada’, dan ifadah

7. niat tersebut adalah termasuk niat

ketika mau melaksanakan……..

a. Ibadah haji c. Wukuf

b. Ibadah umrah d. Sa’i

8. Mengelilingi ka’bah sebanyak 7 putaran dinamakan……

a. Ihram c. Sa’i

b. Tahallul d. Thawaf

9. Wuquf di Padang Arafah di mulai pada tanggal ……

a. 10 Dzulhijjah

b. 8 Dhzulhijjah

c. 9 Dzulhijjah

d. 11 Dzulhijjah

10. Kegiatan melempar jumrah aqobah dalam wajib haji dilakukan di……

a. Mina

b. Arafah

c. Muzdalifah

d. Madinah

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!

1. Jelaskan pengertian haji dan umrah menurut istilah beserta dalilnya!

2. Sebutkan rukun-rukun haji!

3. Sebutkan macam-macam haji dan jelaskan masing-masing!

4. Sebutkan larangan-larangan dalam haji!

5. Jelaskan ma’na dari kata ( ) yang sebenaranya secara jelas dan

maksudnya apa!

KUNCI JAWABAN SIKLUS I

Kunci jawaban I

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

B D B B C A A D C A

Kunci jawaban II

1. - Haji adalah menyengaja mengunjungi baitullah (Ka’bah) di Mekah untuk

melakukan ibadah kepada Allah SWT, pada waktu tertentu dan dengan cara

tertentu serta secara tertib.

Dan ayatnya adalah

}: {

- Umrah adalah mengunjungi atau menziarahi Ka’bah di Mekah dengan niat

untuk beribadah kepada Allah SWT. Dengan cara-cara tertentu.

Dan ayatnya adalah

......... } :{

2. Rukun-rukun haji adalah terdiri dari ihram, wukuf di Padang Arafah, tawaf

ifadah, sa’i, tahallul, tertib.

3. Ibadah haji dapat dilaksanakan dengan tiga cara yaitu: Haji ifrad, tamattu’,

qiran.

a. Haji ifrad adalah: Melaksanakan ibadah haji lebih dahulu kemudian baru

melaksanakan ibadah umrah.

b. Haji tamattu’ adalah: Melaksanakan ibadah umrah terlebih dahulu

kemudian mengerjakan ibadah haji.

c. Haji qiran adlah: mengerjakan haji dan umrah secara bersama-sama dalam

niat dan satu waktu sekaligus.

4. Larangan-larangan bagi laki-laki dan perempuan dalam haji sebagai berikut:

a. Memotong dan mencabut kuku

b. Memotong atau mencukur rambut kepala, mencabut bulu badan lainnya,

menyisir rambut kepala (karena di khawatirkan rontok rambutnya),

mencabut bulu hidung dan sebagainya.

c. Memakai harum-haruman pada badan, pakaian, maupun rambut kecuali

yang telah dipakai sebelum ihram.

d. Mengadakan perkawinan, mengawinkan orang lain, menjadi wakil dalam

akad nikah.

e. Bersetubuh.

f. Mencaki maki, mengumpat, bertengkar, mengucapkan kata-kata yang

kotor dan laian-lain.

g. Memotong atau menebang pohon, membunuh hewan yang berada di tanah

haram.

5. )( maksudnya kondisinya memungkinkan mampu untuk pergi haji.

Seperti mempunyai bekal, ada kendaraan, aman dalam perjalanan, sehat

jasmani dan rohani dll nya.

SOAL TES PRA SIKLUS

Nama : Mapel :

No : Kelas :

I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, dan d pada jawaban yang paling

benar!

1. Pemberian sesuatu kepada seseorang untuk mengharap ridha Allah semata

disebut….

a. Shadaqah c. Zakat

b. Hibah d. Hadiah

2. Memberikan sesuatu sebagai penghargaan atau penghormatan disebut….

a. Infak c. Hadiah

b. Hibah d. Shadaqah

3. Shadaqah hukumnya adalah……

a. Sunah c. Mubah

b. Makruh d. Wajib

4. Di bawah ini yang termasuk rukun hibah, kecuali…..

a. Ada penerima c. Ada pemberi

b. Ada barang yang dihibahkan d. Ada surat izin

5. Pemberi hibah istilah lain disebut…..

a. Mauluhub c. Ijab qobul

b. Wahib d. Barang/ benda

6. Shadaqah yang pahalanya terus menerus disebut…..

a. Fitrah c. Jariyah

b. Infaq d. Hibah

7. Pemberian yang tidak ditentukan jumlah, jenis dan waktunya adalah…..

a. Shadaqah c. Hadiah

b. Zakat d. Upah

8. Apabila seseorang meninggal dunia terputuslah semua amalnya kecuali 3

perkara yaitu….

a. Islam, anak saleh yang mendoakan serta haji dan umrah

b. Haji, shadaqah, dan ilmu bermanfaat

c. Shadaqah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang mendoakan

kepada orang tuanya.

d. Zakat, puasa dan shalat

9. Bersedekah yang paling mudah dilakukan adalah…..

a. Tenaga atau pikiran

b. Nasihat dalam memecahkan masalah

c. Memberi sesuatu sesuai kemampuan

d. Senyum manis dengan maksud untuk menghormati seseorang.

10. Pemberian sesuatu atas jasanya disebut…….

a. Hibah c. Shadaqah

b. Hadiah d. Wakaf

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!

1. Jelaskan pengertian Shadaqah!

2. Jelaskan perbedaan hibah dan Shadaqah!

3. Sebutkan rukun hibah!

4. Tuliskan hadits yang menerangkan tentang shadaqah!

5. Sebutkan manfaat orang yang shadaqah!

KUNCI JAWABAN PRA SIKLUS

Kunci jawaban I

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

A C A D B C A C D B

Kunci jawaban II

1. Shadaqah adalah Memberikan sesuatu barang atau harta benda dengan tidak

mengharapkan(imbalan) semata-mata hanya mengharap ridha (pahala) Allah

SWT.

2. Perbedaan antara hibah dan shadaqah adalah:

Kalau hibah diantaranya: memberikan sesuatu yang didasarkan atas kasih

saying,

Pemberian ini bersifat keduniawian, dan pemberian ini biasanya dalam bentuk

barang yang tidak bergerak seperti rumah dan tanah.

Kalau Shadaqah diantaranya: memberikan sesuatu yang didasarkan atas

kepedulian terhadap fakir miskin dan anak yatim, perbuatan ini dilakukan

semata-mata untuk mencari ridha Allah SWT dan pemberian ini sebagai salah

satu perwujudan rasa syukur kepada Allah SWT.

3. Rukun hibah yaitu: Ada pemberian hibah (wahib), ada penerima hibah

(mauhub lahu), barang yang dihibahkan, penyerahan(ijab Kabul).

4.

)(

5. Manfaat orang yang bershadaqah diantaranya:

Dapat membantu meringankan beban orang lain, dapat menumbuhkan rasa

kasih saying antara sesame, dapat merasakan penderitaan orang lain,

dilapangkan rezeki dan dimudahkan dalam segala urusannya.

RENCANA PEMBERIAN ALTERNATIF TINDAKANSIKLUS I

1. Pelaksanaan : Siklus 12. Hari/ Tanggal : Jum’at, 29-01-20103. Tempat : MTs. Al-Hadi Girikusuma Mranggen Demak.4. Proses : Diskusi, tanya jawab

No. Permasalahan pada tahapPra Siklus

Alternatif Tindakan

1.

2.

3.

4.

5.

Pelaksanaan pembelajaran masihpada komunikasi satu arah

Model pembelajaran yang masihbelum mengedepankan adanyapraktek

Pembelajaran yang ada di kelasberkaitan dengan sumberpembelajaran masih bergantungpada Lember Kerja Siswa (LKS)

Metode yang diterapkan masihmengedepankan metode ceramah.

Penataan ruangan belummennggambarkan pembelajaranaktif.

§ Setelah peneliti dan guru mitrasebagai kolaborator berdiskusiberkaitan pembelajaran di kelassebelum diterapkannya metodekombinasi Gallery Walk danSimulasi berbasis PAIKEMmengasilkan beberapa tindakanyang akan diterapkan pada siklus1 yaitu:

§ Sesuai dengan topik yang sedangdigarap oleh peneliti yaitumenerapkan pembelajarandengan metode kombinasiGallery Walk dan Simulasiberbasis PAIKEM Meninjaukembali Rencana PelaksanaanPembelajaran (RPP) pada tahappra siklus.

§ Melaksanakan komponenpembelajaran yang ada padapembelajaran model PAIKEMdiantaranya inquiri, pemodelandan masyarakat belajar.

§ Mmbuat skema ruangan denganmembagi kelompok-kelompokkecil sesuai dengan metode yangakan diterapkan metode GalleryWalk, dengan tujuan dapatmencerminkan pembelajaranaktif.

Kolaborator Peneliti

Nur Rohim, S.Pd.I Rohmad NIM. 3105173

RENCANA PEMBERIAN ALTERNATIF TINDAKANSIKLUS 2

1. Pelaksanaan : Siklus 22. Hari/ Tanggal : Jum’at, 12-02-20103. Tempat : MTs. Al-Hadi Girikusuma Mranggen Demak4. Proses : Diskusi, tanya jawab

No. Permasalahan pada tahapSiklus 1

Alternatif Tindakan

1.

2.

3.

4.

5.

Peserta didik dalam prosespembelajaran suasana aktif belummuncul secara maksimal. Aktifbertanya, menjawab pertanyaan rata-rata hasil tes akhir belum memenuhistandar yang ditetapkan.

Pelaksanaan Rencana Pembelajaranpada siklus sebelumnya belummaksimal

Terjadinya miss komusikasi antarkelompok dengan guru yaitu gurudalam memberikan bimbingan padatiap-tiap kelompok saat terjadidiskusi kelompok masih belummaksimal

Peserta didik yang trouble mekermasih sulit untuk dikendalikanterutama dalam pembelajarankelompok.

§ Setelah peneliti dan guru mitrasebagai kolaborator berdiskusiberkaitan pembelajaran di kelassebelum diterapkannyapendekatan kontekstualmengasilkan beberapa tindakan.Tindakan tersebut sebagai acuanuntuk pelaksanaan siklus 2.Tindakan yang akan diterapkanpada siklus 2 yaitu:

§ Memberikan motivasi untuksemangat belajar kepada pesertadidik dengan menyampaikanmateri yang seyogyanya gurumengetahui terlebih dahulu apasaja yang disukai oleh pesertadidik.

§ Pada saat pembelajaran kontakpandang guru terhadap pesertadidik tidak hanya tertuju padaseorang saja, lebih-lebih padapembelajaran secara kelompok.

§ Adanya praktek langsungberkaitan dengan topik materipelajaran yang sedang dibahas.

§ Memberikan tugas berupapengamatan dalam kehidupannyata dengan cara memberikantugas observasi terhadap satupokok pelajaran disekitarnya.

Kolaborator Peneliti

Nur Rohim, S.Pd.I Rohmad NIM. 3105173

LEMBAR PENGAMATAN AKTIFITAS PENGELOLAAN

PEMBELAJARAN PADA SIKLUS 2

Mata Pelajaran :

Pokok Bahasan :

Sub Pokok Bahasan :

Tanggal/pukul :

Petunjuk :

1. Pusatkan perhatian anda pada perilaku guru di dalam kelas.2. Tuliskan hasil pengamatan anda dengan tanda ( ) pada setiap indikator

dengan skor: 5 (sangat baik), 4 (baik), 3 (cukup), 2 (rendah), 1 (kurang).SkorNo Indikator Aspek Perilaku yang

Diamati 1 2 3 4 51. Kesiapan menerima

pelajaran

§ Menyediakan buku dan

alat tulis

§ Suasana kelas tenang dan

siswa mengkondisikan

diri menerima pelajaran

§ Ketenangan atau suasana

kelas pada saat pelajaran

dimulai

§ Pada saat pelajaran

dimulai siswa

mendengarkan

penjelasan guru

§ Perhatian siswa terpusat

dan aktivitas

pembelajaran siswa

tampak

§ Siswa menyiapkan buku

pelajaran dan sumber

belajar lainnya yang

berkaitan dengan materi

pelajaran

2. Keaktifan siswa dalam

pembelajaran

1. Keaktifan mengikuti

pelajaran.

2. Keaktifan bertanya

3. Keaktifan menjawab

4. Keaktifan menulis

5. Keaktifan dalam

mengungkapkan

pendapat

6. Menyelesaikan tugas

individu

7. Menyelesaikan tugas

kelompok

8. Keaktifan siswa dalam

mencari pengetahuan

dan informasi untuk

disampaikan atau

diungkapkan dalam

kelas.

Keterangan:1. Banyak siswa yang melakukan aktivitas 25% berkriteria jelek.2. Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 25% berkriteria cukup.3. Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 50% berkriteria baik.4. Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 75% berkriteria baik sekali.Penilaian:

Jumlah maksimal skor = 70 Skor yang dicapai

Nilai = X 100 %. Skor maksima

Observer

Rohmad 3105173

LEMBAR PENGAMATAN AKTIFITAS PENGELOLAAN

PEMBELAJARAN PADA SIKLUS I

Mata Pelajaran :

Pokok Bahasan :

Sub Pokok Bahasan :

Tanggal/pukul :

Petunjuk :

1. Pusatkan perhatian anda pada perilaku guru di dalam kelas.2. Tuliskan hasil pengamatan anda dengan tanda ( ) pada setiap indikator

dengan skor: 5 (sangat baik), 4 (baik), 3 (cukup), 2 (rendah), 1(kurang).

SkorNo Indikator Aspek Perilaku yangDiamati 1 2 3 4 5

1. Kesiapan menerima

pelajaran

1. Menyediakan buku dan

alat tulis

2. Suasana kelas tenang

dan siswa

mengkondisikan diri

menerima pelajaran

3. Ketenangan atau

suasana kelas pada saat

pelajaran dimulai

4. Pada saat pelajaran

dimulai siswa

mendengarkan

penjelasan guru

5. Perhatian siswa terpusat

dan aktivitas

pembelajaran siswa

tampak

6. Siswa menyiapkan buku

pelajaran dan sumber

belajar lainnya yang

berkaitan dengan materi

pelajaran

2. Keaktifan siswa dalam

pembelajaran

1. Keaktifan mengikuti

pelajaran.

2. Keaktifan bertanya

3. Keaktifan menjawab

4. Keaktifan menulis

5. Keaktifan dalam

mengungkapkan

pendapat

6. Menyelesaikan tugas

individu

7. Menyelesaikan tugas

kelompok

8. Keaktifan siswa dalam

mencari pengetahuan

dan informasi untuk

disampaikan atau

diungkapkan dalam

kelas.

Keterangan:1. Banyak siswa yang melakukan aktivitas 25% berkriteria jelek.2. Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 25% berkriteria cukup.3. Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 50% berkriteria baik.4. Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 75% berkriteria baik sekali.

Penilaian:Jumlah maksimal skor = 70

Skor yang dicapaiNilai = X 100 %. Skor maksimal

Observer

Rohmad

LEMBAR PENGAMATAN AKTIFITAS PENGELOLAAN

PEMBELAJARAN PADA SIKLUS II

Mata Pelajaran :

Pokok Bahasan :

Sub Pokok Bahasan :

Tanggal/pukul :

Petunjuk :

1. Pusatkan perhatian anda pada perilaku guru di dalam kelas.

2. Tuliskan hasil pengamatan anda dengan tanda ( ) pada setiap indikator

dengan skor: 5 (sangat baik), 4 (baik), 3 (cukup), 2 (rendah), 1

(kurang).

SkorNo Indikator Aspek Perilaku yangDiamati 1 2 3 4 5

1. Kesiapan menerimapelajaran

1. Menyediakan buku danalat tulis

2. Suasana kelas tenangdan siswamengkondisikan dirimenerima pelajaran

3. Ketenangan atausuasana kelas pada saatpelajaran dimulai

4. Pada saat pelajarandimulai siswamendengarkanpenjelasan guru

5. Perhatian siswa terpusatdan aktivitaspembelajaran siswatampak

6. Siswa menyiapkan bukupelajaran dan sumberbelajar lainnya yangberkaitan dengan materipelajaran

2. Keaktifan siswa dalampembelajaran

1. Keaktifan mengikutipelajaran.

2. Keaktifan bertanya3. Keaktifan menjawab4. Keaktifan menulis

5. Keaktifan dalammengungkapkanpendapat

6. Menyelesaikan tugasindividu

7. Menyelesaikan tugaskelompok

8. Keaktifan siswa dalammencari pengetahuandan informasi untukdisampaikan ataudiungkapkan dalamkelas.

Keterangan:1. Banyak siswa yang melakukan aktivitas 25% berkriteria jelek.2. Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 25% berkriteria cukup.3. Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 50% berkriteria baik.4. Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 75% berkriteria

baik.sekali.Penilaian:

Jumlah maksimal skor = 70 Skor yang dicapai

Nilai = X 100 %. Skor maksimal

Observer

Rohmad

ANALISIS DATA

PENILAIAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM

PEMBELAJARAN FIQIH

No. Indikator Pra Siklus Siklus I Siklus II1. Kesiapan dalam

menerima pelajaran dan

Keaktifan siswa dalam

pembelajaran

Jumlah skor maksimalProsentase (%)Kriteria nilai

Kriteria Nilai :

75% - 100% = Baik sekali

50% - 74% = Baik

25% - 59% = Cukup

0% - 24% = Kurang

Analisis Data Tes Akhir

Instrumen tes dalam penelitian ini yaitu dengan memberikan soal

setelah pembelajaran berupa lembar kerja yang berisikan soal-soal pada pra

siklus, siklus I, siklus II, dengan mengambil rata-rata nilai pada setiap siklus.

Adapun rata-rata nilai yang ditetapkan untuk mencapai ketuntasan minimal

adalah 65.

No Nama Siswa Pra Siklus Siklus I Siklus II

1 Abdul Hakim 75 80 802 Agustin Wahyuningsih 70 70 753 Alan Khoirul Mufti 70 75 754 Anwar Kirom 80 80 905 Arinil Hasanah 65 60 706 Ayu Safira Erliasari 55 75 807 Eko Slamet Rahayu 55 60 708 Erna Arifatul Ulfa 60 70 809 Evie Layyinatus Syifa' 50 70 70

10 Fajar Ardiansyah 70 75 8011 Faridatul Hikmah 65 50 6012 Fatmawati 55 70 7013 Idrus Tsani 70 80 9014 Ilhammudin 75 70 7515 Inayatun Nadhifah 65 60 6016 Indra Cahyadi 70 70 8017 Indriyanto 55 60 7518 Irtizaqun Nabila 60 65 7019 Kholifatul Hasanah 80 80 8020 Lailatul Badriyah 60 75 7521 Lia Latifa 55 55 60

22 M. Adib Hasan 60 65 8023 M. Fatkhur Riza 60 70 7524 M. Fatkhurrohman 60 75 8025 Luqman Hakim 55 70 7026 Maratul Khoiriyah 60 65 7527 Masrukhin 70 70 7028 Mudlikah 70 70 7529 M Haos Dardam 60 70 8030 M. Kamaludin 55 65 7031 M. Rizal Aditya 70 70 7532 Mulya Hani 70 75 8033 Novi Andaryani Ningsih 70 60 7034 Siti Aminah 60 80 8035 Siti Nur Yani 60 60 6036 Slamet Riyadi 65 70 8037 Sriyanti 65 75 7538 Tirta Kusuma 70 65 8039 Ulfiyatur Rosyidah 55 70 7040 Widyaningsih 65 70 8041 Widodo Firmantriono 60 60 75Jumlah Skor 2620 2825 30,65

Rata-rata 63,90 68,90 74,76

Kriteria Baik Baik Baik

PEDOMAN INSTRUMEN DOKUMENTASIPengumpulan data dokumentasi dilakukan dengan cara mewawancarai

kepada pihak terkait dan informasi yang berupa dokumen baik dalam bentuk

laporan resmi maupun laporan statistik.

Gambaran umum MTs. Al-Hadi Girikusuma Mranggen Demak:

1. Tinjauan historis

a. Sejarah berdirinya

b. Faktor yang mendorongnya

c. Sejarah perkembangannya

d. Visi dan misi

2. Letak geografis

a. Nama Sekolah

b. Letak daerah

c. Batas areal

d. Luas wilayah

3. Struktur organisasi MTs. Al-Hadi Girikusuma Mranggen Demak

a. Bagaimana sistem kepengurusan di MTs. Al-Hadi Girikusuma Mranggen

Demak?

b. Apakah siswa juga mempunyai kepengurus sendiri atau organisasi

kesiswaan?

4. Kondisi guru dan siswa

a. Berapa jumlah tenaga pendidik dan karyawan di MTs. Al-Hadi

Girikusuma Mranggen Demak?

b. Berapa jumlah siswa-siswi tahun ajaran sekarang?

c. Usaha apa yang dilakukan dalam rangka pembinaan guru dan siswa di

MTs. Al-Hadi Girikusuma Mranggen Demak?

5. Kondisi sarana dan prasarana

a. Apa saja sarana dan prasarana di MTs. Al-Hadi Girikusuma Mranggen

Demak?

b. Bagaimana langkah-langkag dalam upaya pengadaan penambahan sarana?

c. Bagaimana pengurusnya dan pencatatannya?

FOTO LAMPIRAN PENELITIAN

Yayasan Al-Hadi Girikusuma

Sebelum diadakan Pembelajaran Siklus

Proses Pembelajaran Metode Gallery Walk

Proses Pembelajaran Metode Gallery Walk

Proses Pembelajaran Metode Gallery Walk

Siswa Melakukan Simulasi Metode

Siswa Melakukan Simulasi

Siswa Melakukan Simulasi

Siswa Melakukan Simulasi

Tes Pra Siklus

Tes Siklus I

Tes Siklus II