UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan -...

60
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS BACKHAND PENDEK BULU TANGKIS MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA SMAN 8 PEKANBARU SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Strata Satu (S1) Sarjana Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi Universitas Islam Riau OLEH : M Rian Dermawan NPM. 156611118 Pembimbing Utama Drs. ZULRAFLI, M.Pd NPK. 890102132 Penata/III.c/Lektor NIDN. 1026116301 PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM RIAU PEKANBARU 2019

Transcript of UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan -...

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS BACKHAND PENDEK BULU TANGKIS MELALUI MEDIA AUDIO

VISUAL PADA SISWA SMAN 8 PEKANBARU

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Strata Satu (S1) Sarjana Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi

Universitas Islam Riau

OLEH :

M Rian Dermawan NPM. 156611118

Pembimbing Utama

Drs. ZULRAFLI, M.Pd NPK. 890102132

Penata/III.c/Lektor NIDN. 1026116301

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

PEKANBARU

2019

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

viii

ABSTRAK

M. Rian Dermawan, 2019. Upaya Meningkatkan Kemampuan Servis Backhand Pendek Bulutangkis Melalui Media Audio Visual Pada Siswa SMA Negeri 8 Pekanbaru.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pembelajaran Kemampuan Servis Backhand Pendek Bulutangkis Melalui Media Audio Visual Pada Siswa SMA Negeri 8 Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2018/2019. Adapun bentuk penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas, populasi siswa kelas X-Mipa 8 SMA Negeri 8 Pekanbaru berjumlah 36 orang. Teknik penelitian ini adalah total sampling. teknik analisis data menggunakan tes unjuk kerja yaitu melakukan praktek servis backhand pendek bulutangkis, kemudian hasil tes tersebut dilakukan penilaian. Dari pelaksanaan siklus I dan hasilnya terdapat 26 siswa yang mencapai nilai KKM (72%) dan 10 siswa yang belum mencapai nilai KKM (28%), Dilanjutkan dengan pelaksanaan siklus II dan hasilnya meningkatkan dengan jumlah 30 siswa yang mencapai nilai KKM (83%) dan 6 siswa yang belum mencapai nilai KKM (17%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pembelajaran servis Backhand pendek bulutangkis melalui media audio visual pada siswa kelas X MIPA 8 SMA Negeri 8 Pekanbaru dengan peningkatan sebesar (11%).

Kata Kunci : Media Audio Visual dan Hasil Belajar Servis Backhand Pendek Bulutangkis

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

ix

ABSTRACT

M. Rian Dermawan, 2019. Effort in Improving Student’s Backhand Short Serve Badminton Ability through Audio Visual Media Amongst State Senior High School 8 Students.

This research aims to observe the improvements of student’s backhand short serve badminton ability through audio visual media amongst state senior high school 8 students. This research was conducted during the even semester of school year 2018/2019. As for the form of the research is classroom action research, population of students from X-Mipa 8 of State Senior High School 8 is 36 students. The research technique used is total sampling. Data analyzation technique used was test for work which is practical test of backhand short serve badminton, after that the test results will be graded. From the execution of cycle I and the results, 26 students reached the passing grade (72%) and 10 students failed to reach the passing grade (28%). Followed by the execution of cycle II and the results increased with 30 students reached the passing grade (83%) and 6 students failed to reach the passing grade (17%). With the results it can be concluded that there is an increase of backhand short serve badminton learning ability through audio visual media amongst students from X-Mipa 8 of State Senior High School 8 students with an increase of (11%).

Key Word : Audio Visual Media and Backhand short serve badminton learning results

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama
Page 5: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Upaya Meningkatkan Keterampilan

Servis Backhand Pendek Permainan Bulutangkis Terhadap Siswa Kelas X-Mipa 8

SMAN 8 Pekanbaru”. Skripsi ini digunakan sebagai salah satu syarat memperoleh

gelar sarjana pendidikan di Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan

Rekreasi Universitas Islam Riau.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, peneliti banyak memperoleh bantuan

dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, peneliti menyampaikan

ucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang

terhormat:

1. Drs. Zulrafli, M. Pd selaku pembimbing yang telah bersedia memberikan

bimbingan, arahan dan motivasi kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi

ini.

2. Drs. Daharis, M. Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani,

Kesehatan, dan Rekreasi Universitas Islam Riau.

3. Seluruh dosen dan staf Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan

Rekreasi Universitas Islam Riau yang telah memberikan bimbingan, bekal

ilmu pengetahuan dan bantuan kepada peneliti dalam penyusunan skripsi ini.

4. Kepala Sekolah SMAN 8 Pekanbaru, yang telah memberikan kesempatan dan

kerjasama dalam pengambilan data, studi pendahuluan, dan penelitian kepada

peneliti sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan lancar.

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

xi

5. Murid kelas X-Mipa 8 SMAN 8 Pekanbaru yang telah bersedia menjadi

responden dalam penelitian.

6. Ibunda Nurhayati, Ayahanda Sutrisno, Adik Saya Nanda Rahmat, Raihan

Nugroho, Cinta Adinda Putri yang telah memberikan dukungan, motivasi,

semangat, kasih sayang dan doa yang sangat tulus bagi peneliti sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini tepat waktu.

7. Rekan seperjuangan di Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan

Rekreasi angkatan 2015 Christ Samuel aritonang, Rahmat Hady S. Pd, M.

Iqbal Suherman S. Pd selaku guru olahraga SMAN 8 Pekanbaru, yang telah

memberikan motivasi dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

8. Sahabat terkasih, Elsy Syafrina Putri, yang telah menyediakan banyak waktu

untuk memberikan motivasi dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan, sehingga

kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat peneliti harapkan demi

kebaikan laporan penelitian ini. Peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat

bagi dunia pendidikan.

Pekanbaru, 16 Maret 2019

Peneliti

M. Rian Dermawan

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

xii

DAFTAR ISI

Halaman

PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................................ i PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................................... ii SURAT KETERANGAN.................................................................................. iii ABSTRAK ......................................................................................................... iv ABSTRACT ....................................................................................................... v BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI .................................................... vi SURAT PERNYATAAN .................................................................................. vii KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii DAFTAR ISI ...................................................................................................... x DAFTAR TABEL.............................................................................................. xii DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii DAFTAR GRAFIK ........................................................................................... xiv LAMPIRAN ....................................................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................ 6

1.3 Pembatasan Masalah ............................................................................... 6

1.4 Perumusan Masalah ................................................................................. 6

1.5 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 7

1.6 Manfaat Penelitian .................................................................................. 7

BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................. 8

2.1 Landasan Teori .............................................................................................. 8

2.1.1 Hakekat Media Audio Visual ..................................................................... 8

2.1.1.1 Pengertian Media ............................................................................. 8

2.1.1.2 pengertian Media Audio Visual ....................................................... 14

2.1.2 Hakekat Servis Backhand Bulutangkis ...................................................... 15

2.1.2.1. Pengertian Servis ........................................................................... 15

2.1.2.2 Pengertian Servis Backhand pendek ................................................ 17

2.1.2.2 Teknik Servis Backhand .................................................................. 18

2.2 Kerangka Pemikiran ...................................................................................... 19

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

xiii

2.3 Pertanyaan Penelitian .................................................................................... 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 21

3.1 Jenis Penelitian ........................................................................................ 21

a. Siklus I .............................................................................................. 23

1. Perncanaan .................................................................................. 23

2. Pelaksanaan ................................................................................. 24

3. Pengamatan ................................................................................. 25

4. Refleksi ....................................................................................... 25

b. Siklus II ............................................................................................. 26

1. Perencanaan................................................................................. 26

2. Pelaksanaan ................................................................................. 26

3. Pengamatan ................................................................................. 27

4. Refleksi ....................................................................................... 27

3.2 Populasi dan Sampel ................................................................................ 28

3.2.1 Populasi .............................................................................. 28

3.2.2 Sampel ................................................................................ 28

3.3 Definisi Operasional ................................................................................. 28

3.4 Pengembangan Instrumen ........................................................................ 29

3.5 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 32

3.6 Teknik Analisis Data ................................................................................ 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................... 34

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ........................................................................ 34

4.1.1 Data Hasil Tes Servis Backhand Permainan Bulutangkis Pada Siswa

Kelas X-Mipa 8 SMAN 8 Pekanbaru Pada Siklus I ...................... 34

4.1.2 Data Hasil Tes Servis Backhand Permainan Bulutangkis Pada Siswa

Kelas X-Mipa 8 SMAN 8 Pekanbaru Pada Siklus II ..................... 36

4.2 Analisis Data ............................................................................................ 37

4.2.1 Analisis Tes Servis Backhand Permainan Bulutangkis Pada Siswa

Kelas X-Mipa 8 SMAN 8 Pekanbaru Pada Siklus I ...................... 38

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

xiv

4.2.2 Analisis Tes Servis Backhand Permainan Bulutangkis Pada Siswa

Kelas X-Mipa 8 SMAN 8 Pekanbaru Pada Siklus II ..................... 40

4.3 Pembahasan .............................................................................................. 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 44

5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 44

5.2 Saran ....................................................................................................... 44

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 46

LAMPIRAN

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Jumlah Populasi Pada Siswa Kelas X Mipa SMAN 8 Pekanbaru ........... 28

2. Rubrik Unjuk Kerja Teknik Servis Backhand .......................................... 30

3. Interval Kategori Teknik Servis Backhand Bulutangkis .......................... 33

4. Distribusi Frekuensi Data Siklus I Siswa Kelas X Mipa 8 SMAN 8

Pekanbaru .................................................................................................

.................................................................................................................. 35

5. Distribusi Frekuensi Data Siklus II Siswa Kelas X Mipa 8 SMAN 8

Pekanbaru

.................................................................................................................. 37

6. Distribusi Frekuensi Siswa Kelas X Mipa 8 SMAN 8 Pekanbaru ........... 43

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Pelaksanaan Servis Backhand ................................................................. 19

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Silabus dan RPP .................................................................................... 47

2. Data Siklus I .......................................................................................... 63

3. Data Siklus II ........................................................................................ 65

4. Dokumentasi Penelitian ........................................................................ 67

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

xviii

DAFTAR GRAFIK

Halaman

1. Histogram Tes Siklus I Siswa Kelas X Mipa 8 SMAN 8 Pekanbaru ........ 35

2. Histogram Tes Siklus II Siswa Kelas X Mipa 8 SMAN 8 Pekanbaru ...... 37

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan jasmani sebagai komponen pendidikan secara keseluruhan

telah diketahui oleh banyak kalangan. Namun, dalam pelaksanaannya pengajaran

pendidikan jasmani berjalan belum efektif seperti apa yang diharapkan oleh

semua orang. Pembelajaran pendidikan jasmani cenderung tradisional. Model

pembelajaran pendidikan jasmani tidak harus terpusat pada guru tetapi pada

siswa. Tahapan harus disesuaikan sehingga dengan perkembangan yang dimiliki

oleh peserta didik yang menerimanya, isi dan materi serta cara penyampaian

harus disesuaikan sehingga menarik minat dan menyenangkan hati para peserta

didik, sasaran pembelajaran ditujukan bukan hanya mengembangkan keterampilan

olahraga, tetapi juga perkembangan pribadi anak seutuhnya.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 tentang

sistem Keolahragaan Nasional Pasal 25 Ayat 2 yakni ; “ Pembinaan dan

pengembangan olahraga pendidikan dilaksanakan melalui proses pembelajaran

yang dilakukan oleh guru/dosen olahraga yang berkualifikasi dan memiliki

sertifikat kompetensi serta didukung prasarana dan sarana olahraga yang

memadai”.

Berdasarkan Undang-Undang di atas olahraga pendidikan jasmani

dilakukan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, kesehatan, dan

kebugaran jasmani. Olahraga dalam lingkungan dunia pendidikan bermaksud

untuk memperkenalkan olahraga kepada para siswa didik. Selain itu olahraga juga

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

2

harus dibina dan dikembangkan yang sama pentingnya dengan mata pelajaran

lainya. Yaitu dengan memasukkan olahraga dalam salah satu mata pelajaran

disekolah. Namun karena waktu jam pelajaran disekolah sangat terbatas maka

pengembangan lebih lanjut dilakukan pada kegiatan ektrakurikuler maupun

kukurikuler yang mana dilakukan diluar jam belajar sekolah.

Pendidikan jasmani dan olahraga merupakan suatu bagian yang tidak

terpisahkan dari pendidikan umum. Lewat program pendidikan jasmani dan

olahraga dapat diupayakan peranan pendidikan jasmani dan olahraga untuk

mengembangkan kepribadian individu. Sumbangan nyata dalam pendidikan

jasmani dan olahraga adalah untuk mengembangkan keterampilam psikomotorik.

Karena itu posisi pendidikan jasmani dan olahraga menjadi unik, sebab

berpeluang lebih banyak dari pada pelajaran lainnya untuk membina

keterampilan. Hal ini sekaligus mengungkapkan kelebihan pendidikan jasmani

dan olahraga dari pelajaran-pelajaran lain

Jadi pendidikan berarti tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan seperti

sekolah yang dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu

dalam menguasai pengetahuan, kebiasaan, sikap, dan sebagainya. Pendidikan

manusia adalah sebuah keutihan yang sangat mendasar untuk kelangsungan hidup

setiap orang. Di dunia pendidikan tumbuh dan berkembang sumber daya manusia

yang berkualitas dan handal. Oleh sebab itu pendidikan sebagai wadah sumber

daya manusia harapan bangsa harus diperhatikan dan dirancang dengan pemikiran

yang matang dan bersih.

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

3

Pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi mendorong pengembangan

kemampuan dan keterampilan gerak siswa, pertumbuhan fisik dan pengembangan

intelegensi anak didik, untuk itu sangat diperlukan motivasi, baik dorongan dari

dalam (intrinsik) maupun dari luar siswa (ekstrinsik), suasana yang kondusif

memberikan kemudahan bagi setiap siswa mengikuti perkembangan dirinya

secara optimal. Pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi disebut juga sebagai

sarana atau media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan jiwa dan

keterampilan motorik yang hanya ada pada pendidikan formal

Pendidiakan jasmani kesehatan dan rekreasi adalah proses pendidikan

dengan aktifitas jasmani yang disusun secara berencana, bertahap dan

berkesinambungan. Memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk terlihat

secara langsung dalam proses belajar mengajar pada saat bermain dan

berolahraga. Keberhasilan proses belajar tersebut dapat dilihat dan ditandaiolehg

perubahan oleh perubahan yang positif pada diri siswa dan guru sebagai

perencana pembelajaran.

Pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi merupakan mata pelajaran

yang wajib dicantumkan dalam kurikulum pendidikan dan pengajaran, salah satu

materi perlajaran yang dipelajari oleh siswa adalah bulu tangkis. Bulu tangkis

sebagai salah satu permainan yang relatif dan mudah, murah, disenangi siswa

serta cukup berkembang dimasyarakat.

Sebagai seorang guru olahraga kita harus memiliki keterampilan dalam

setiap bidang olahraga, terutama pada teknik-teknik dasarnya dengan memiliki

keterampilan serta teknik dasar tersebut guru sangat diharapkan dapat

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

4

memberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan

olahraga, terutama pada teknik dasar servis backhand pendek bulu tangkis supaya

peserta didik dapat melakukan teknik dasar disetiap cabang olahraga dengan baik,

sehingga peserta didik mampu mencapai tujuan yang diinginkan dalam proses

pembelajaran servis backhand pendek permainan bulu tangkis.

Adapun KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang harus dicapai oleh

siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Di sini peneliti mengetahui berapa

nilai yang harus diperoleh oleh peserta didik untuk mendapatkan ketuntasan,

menurut guru olahraga yang ada di SMAN 8 Pekanbaru adalah siswa harus

mencapai nilai 70 (tujuh puluh), nilai ini berguna untuk mengantisipasi supaya

nilai para peserta didik tidak terlalu rendah ketika mendapatkan persaingan di

sekolah-sekolah lain. Untuk mendapatkan nilai yang sudah ditentukan tersebut

siswa dituntut agar bisa melakukan teknik dasar yang benar, terutama dan

pembelajaran servis backhand pendek bulu tangkis yang akan peneliti lakukan.

Berdasarkan informasi dari guru penjas, ada siswa siswi yang masih belum

mencapai KKM yang diharapkan, di samping itu masih banyak peserta didik

belum memiliki keterampilan servis backhand, serta maih belum melakukan

proses belajar mengajar menggunakan media audio visual, sebagai alat bantu

untuk meningkatkan pemahaman peserta didik.

Oleh karena itu peneliti ingin meningkatkan keterampilan servis backhand

pendek bulu tangkis dengan menggunakan media audio visual, karena dengan

menggunakan media akan mampu membuat siswa senang dan tidak jenuh

mengikuti pembelajaran yang disampaikan oleh gurunya, tujuan dalam

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

5

menggunakan media adalah supaya siswa mampu meningkatkan keterampilan

servis backhand pendek bulu tangkis.

Media pendidikan merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang

digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa

atau peserta didik. Pemanfaatan media video dalam proses pembelajaran diruang

kelas sudah merupakan hal yang biasa. Sebagai media audio visual dengan

memiliki unsur gerakan dan suara, video dapat digunakan sebagai alat bantu

mengajar pada berbagai bidang studi. Media audio visual merupakan media

perantara atau penggunaan materi dan penerapannya melalui pandangan dan

pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa manpu

memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.

Dalam observasi yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa masih

banyak siswa yang belum bisa melakukan servis backhand pendek bulu tangkis

secara maksimal. Adapun masalah yang penulis ketahui yaitu : Masih kurangnya

keterampilan teknik dasar servis backhand, belum maksimalnya Guru kurang

memanfaatkan media pembelajaran seperti proyektor sehingga siswa mengalami

kejenuhan pada saat pemberian materi yang mengakibatkan siswa tidak

memperhatikan penjelasan materi atau teori dari guru, di samping itu Belum

tercapainya KKM materi pelajaran bulu tangkis, dan belum ada pembelajaran

tentang keterampilan servis backhand pendek bulu tangkis.

Berdasarkan uraian di atas, penulis melakukan penelitian dengan

judul“Upaya Meningkatkan Keterampilan Servis Backhand Pendek

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

6

Permainan Bulu tangkis Melalui Media Audio Visual Siswa Kelas X-MIPA 8

SMAN 8 Pekanbaru”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang dan gejala-gejala yang ditemui di

lapangan maka dapat dideskripsikan identifikasi penelitian ini sebagai berikut :

1. Masih kurangnya keterampilan teknik dasar servis backhand.

2. Guru kurang memanfaatkan media pembelajaran seperti proyektor

sehingga siswa mengalami kejenuhan pada saat pemberian materi yang

mengakibatkan siswa tidak memperhatikan penjelasan materi atau teori

dari guru

3. Belum tercapainya KKM materi pelajaran bulu tangkis

4. Dan belum ada pembelajaran tentang keterampilan servis backhand

pendek bulu tangkis menggunakan media pembelajaran.

1.3 Pembatasan Masalah

Mengingat terbatasnya waktu, tenaga dan biaya yang tersedia dan juga

mengingat agar tidak terlepas dan penelitian ini, maka penulis membatasi masalah

penelitian sebagai berikut : “Upaya Meningkatkan Keterampilan Servis Backhand

Bulu tangkis Melalui Media Pembelajaran Audio Visual Pada Siswa Kelas X-

MIPA 8 SMAN 8 Pekanbaru.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, Identifikasi masalah, pembatasan

masalah maka secara spesifikasi dapat dikemukakan rumusan masalah yang

diteliti adalah : upaya meningkatkan keterampilan servis backhand pendek

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

7

permainan bulu tangkis melalui media audio visual pada siswa kelas X-MIPA 8

SMAN 8 Pekanbaru.

1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai

berikut : Untuk mengetahui peningkatkan teknik dasar servis backhand pendek

permainan bulu tangkis dengan menggunakan media audio visual pada siswa

kelas X-MIPA 8 SMAN 8 Pekanbaru.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini, adalah sebagai berikut :

1. Bagi siswa diharapkan penelitian ini bermanfaat dalam meningkatkan

kemampuan teknik servis pendek backhand permainan bulu tangkis.

2. Bagi guru diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan evaluasi

untuk meningkatkan keterampilan bermain bulu tangkis siswa.

3. Sebagai masukan bagi jurusan atau fakultas dalam memberikan materi

kuliah dan bahan pertimbangan untuk mencari metode yang tepat dalam

upaya meningkatkan kemampuan bermain bulu tangkis.

4. Bagi peniliti berikutnya diharapkan hasil penelitian ini bisa dijadikan

referensi dan acuan untuk memperoleh hasil penelitian yang baik.

5. Bagi penulis untuk memperluan wawasan dalam olahraga bulutangkis dan

sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan

di Universitas Islam Riau.

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Hakekat Media Audio Visual

2.1.1.1. Pengertian Media

Media dipandang sebagai salah satu faktor yang dapat meningkatkan

efektifitas proses pembelajaran, hal itu disebabkan karena media memiliki peran

dan fungsi strategis yang secara langsung maupun tak langsung dapat

mempengaruhi motivasi, minat, dan atensi peserta didik dalam belajar serta

mampu memvisualisasikan materi abstrak yang diajarkan sehingga memudahkan

pemahaman peserta didik. Selain itu, media mampu membuat pembelajaran lebih

menarik (joyfull learning), pesan dan informasi menjadi lebih jelas serta mampu

memanipulasi dan menghadirkan objek yang sulit dijangkau oleh peserta didik.

Menurut Asyhar (2012:5) “media adalah suatu sarana atau perangkat yang

berfungsi sebagai perantara atau saluran dalam suatu proses komunikasi antara

komunikator dan komunikan”. Sedangkan Kemp (2009) menyatakan bahwa selain

media, pesan akan sampai kepada si penerima pesan apabila terjadi suatu proses

pengkodean (encoding) pesan tersebut. Jadi, sebelum sampai kepada penerima,

pesan tersebut harus dikodekan terlebih dahulu melalui simbol verbal maupun

nonverbal. Setelah pesan itu diartikan oleh penerima pesan, barulah penerima

pesan memberikan respon (umpan balik) kepada pengirim pesan. Disinilah

terjadinya komunikasi efektif.

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

9

Bagan 1: Proses Komunikasi. (Kamp 2009:5)

Menurut Gerlach & Ely (1971) yang dikutip oleh Arsyad (2010:3),

menyatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia,

materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu

memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengerian ini, guru,

buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus,

pengertian media dalamproses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-

alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan

menyusun kembali informasi visual dan verbal.

Sudirman (1993:6) yang dikutip oleh Cecep dkk (2011:7) mengemukakan

media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.

Sedangkan menurut Raharjo (1989:25) yang dikutip oleh cecep (2011:7)

mengemukakan bahwa media alalah wadah dari pesan yang oleh sumbernya ingin

diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut.

Pengkodean Pesan

Pesan Diterima

Balikan

Saluan Sumber Pesan

Pesan Diartikan

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

10

Menurut Arsyad (2005:4) yang dikutip oleh Rusman dkk (2011:169)

mengemukakan media adalah batasan medium sebagai perantara yang mengantar

informasi antara sumber dan penerima. Jadi telivisi, film, foto, rekaman audio,

gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media

komunikasi.

Pada awal sejarah pembelajaran media hanya sebagai alat bantu yang

digunakan oleh guru untuk menyampaikan pelajaran. Berbeda dengan saat ini,

kehadiran media pembelajaran juga dapat memberikan dorongan, stimulus

maupun pengembangan aspek intelektual maupun emosional siswa. Pada awalnya

alat bantu yang digunakan adalah alat bantu visual, yaitu berupa sarana yang dapat

memberikan pengalaman melalui indra lihat untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Dapat memperjelas dan mempermudah konsep yang abstrak, dan mempertinggi

daya serap atau retensi belajar tetapi saat ini fungsinya harus dapat memotivasi

belajar, membangkitkan kreativitas siswa, dan belajar berpikir tingkat tinggi.

Kemudian dengan berkembangnya teknologi, khususnya teknologi audio, pada

pertengahan abad ke 20 lahirlah alat bantu audio visual yang terutama

mengguanakan pengalaman yang konkret untuk menghindari verbalisme.

Menurut Rusman dkk (2011:172), manfaat media dalam proses pembelajaran sebagai berikut: 1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. 2) Materi pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa dan menmungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih baik. 3) Metode pembelajran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru harus mengajar untuk setiap jam pembelajaran. 4) Siswa lebih

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

11

banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemokrasikan, dan lain-lain.

Fungsi media di dalam proses pembelajaran cukup penting dalam

meningkatkan kualitas proses pembelajaran terutama membantu siswa untuk

belajar. Dua unsur sangat penting dalam kegiatan pembelajaran, yaitu metode dan

media pembelajaran. Kedua hal ini saling berkaitan satu sama yang lain.

Pemililihan suatu metode akan menentukan media pembelajaran yang akan

digunakan dalam pembelajaran tersebut, media pembelajran tidak serta merta

digunakan dalam proses pembelajran perlu analisis terlebih dahulu sebelum media

pembelajaran dipakai dalam proses pembelajran.

Media pembelajaran memiliki fungsi yang sangat strategis dalam

pembelajaran, Seringkali terjadi banyaknya siswa yang tidak tau atau kurang

memahami materi pembelajaran yang disampaikan guru atau pembentukan

kompetensi yang diberikan pada siswa dikarenakan ketidakadaan atau kurang

optimalnya pemberdayaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar.

Ada beberapa fungsi media pembelajran dalam pembelajaran diantaranya:

1. Sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran

merupakan alat bantu yang dapat memperjelas, mempermudah,

mempercepat penyampaian pesan atau materi pelajaran kepada para siswa,

sehingga isi materi pembelajaran secara utuh dapat disampaikan pada para

siswa. Disamping itu, melalui alat bantu belajar ini memungkinkan siswa

belajar secara mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual,

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

12

audiotori & kinestetiknya. Dampak pada siswa lain dalam kelas

diharapkan dapat memberikan stimulus, mempersamakan pengalaman dan

pemahaman objek pesan yang disampaikan dalam pembelajaran.

2. Sebagai komponen dari subsistem pembelajaran, pembelajatran

merupakan suatu sistem yang mana didalamnya memiliki sub-sub

komponen diantaranya adalah komponen media pembelajaran. Dengan

demikian, media pembelajran merupakan subkomponen yang dapat

menentukan keberhasilan proses maupun hasil pembelajaran.

3. Sebagai pengarah dalam pembelajaran salah satu fungsi dari media

pembelajran adalah sebagai pengarah pesan atau materi apa yang akan

disampaikan, atau kompetensi apa yang akan dikembangkan untuk

dimiliki siswa. Banayak pembelajaran tidak mencapai hasil prestasi belajar

siswa dengan baik karena tidak memiliki atau tidak optimalnya alat bantu

yang digunakan dalam pembelajaran.

4. Sebagai permainan atau membangkitkan perhatian dan motivasi siswa.

Media pembelajaran dapat membangkitkan perhatian dan motivasi siswa

dalam belajar, karena media pembelajaran dapat mengakomodasi semua

kecakapan siswa dalam belajar.

5. Meningkatkan hasil dan proses pembelajaran. Secafra kulitas dan kuantitas

media pembelajaran sangat memberikan kontribusi terhadap hasil maupun

proses pembelajaran.

6. Mengurangi terjadinya verbalisme. Dalam pembelajran sering terjadi

siswa mengalami verbalisme karena apa yang diterangkan atau dijelaskan

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

13

guru lebih bersifat abstrak atau tidak ada wujud, tidak ada ilustrasi yang

nyata.

7. Mengatasi keterbatasan ruang waktu, tenaga, dan daya indra. Sering terjadi

dalam pembelajaran menjelaskan objek pembelajaran yang sifatnya sangat

luas, besar, atau sempit, kecil atau bahaya, sehingga memerlukan alat

bantu untuk menjelaskan, mendekatkan pada objek yang dimaksud.

Sedangkan menurut Hamalik (2008:49) yang dikutip oleh Rusman dkk

(2011:172), funsi media pembelajaran yaitu: 1) Untuk mewujudkan situasi

pembelajaran efektif. 2) Penggunaan media merupakan bagian integral dalam

sistem pembelajaran. 3) Media pembelajaran penting dalam rangka mencapai

tujuan pembelajaran. 4) Penggunaan media dalam pembelajaran adalah untuk

mempercepat proses pembelajaran dan membantu siswa dalam upaya memahami

materi yang disajikan oleh guru dalam kelas. 5) Penggunaan media dalam

pembelajaran dimaksudkan untuk mempertinggi mutu pendidikan.

Selain itu, menurut Kempt (1985:28) yang dikutip oleh Rusman dkk

(2011:172), fungsi utama media pembelajaran adalah : 1) Memotivasi minat dan

tindakan, direalisasikan dengan tekni drama atau hiburan. 2) Menyajikan

informasi, digunakan dalam rangka penyajian informasi dihadapan sekelompok

siswa. 3) Memberi instruksi, informasi yang terdapat dalam media baru harus

melibatkan siswa.

Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan

sangat membantu dalam penyampaian pesan da nisi pelajaran serta memberikan

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

14

makna yang lebih dari proses pembelajaran sehingga memotivasi peserta didik

untuk meningkatkan proses belajarnya.

2.1.1.2 Pengertian audio visual

Audio visual merupakan salah satu komponen dalam sumber belajar,

sekaligus merupakan bentuk pemecahan belajar menurut teknologi pendidikan,

dengan melalui suatu perencanaan yang sistematis. Hubungan antara alat dan

teknologi pendidikan ini saling erat hubungannya apalagi membicarakan media

tentu saja tidak terlepas dari membicarakan alat peraga pendidikan. Berikut ini

ada beberapa tujuan dan manfaat audio visual atau peraga sebagai berikut:

1. Audio visual pendidikan memiliki manfaat agar belajar lebih cepat

segera bersesuaian antara kelas dan diluar kelas, audio visual

memungkinkan mengajar lebih sistematis dan teratur.

2. Alat peraga pendidikan memungkinkan lebih sesuai dengan

perorangan, dimana para siswa belajar dengan banyak

memungkinkan sehingga belajar berlangsung sangat menyenangkan

bagi masing-masing individu.

Menurut Kusnandi (2011:105) audio visual merupakan bentuk media

pembelajaran yang murah dan terjangkau. Dan menghasilkan atau menyampaikan

materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik, untuk

menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Audio visual adalah serangkaian

gambar gerak yang disertai suara yang membentuk satu kesatuan yang dirangkai

menjadi sebuah alur, dengan pesan-pesan di dalamnya untuk ketercapaian tujuan

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

15

pembelajaran yang disimpan dengan proses penyimpanan pada media pita atau

disk.

Menurut Rusman dkk (2011:182) media visual adalah media yang hanya

dapat dilihat dengan menggunakan indra penglihatan. Media audio adalah media

yang hanya dapat didengar dengan menggunakan indra pendengaran saja. Jadi

audio visual adalah suatu alat bantu yang menggunakan pengindraan penglihatan

dan pendengaran yang bertujuan untuk mempertunjukkan pengalaman-

pengalaman pendidikan yang nyata kepada siswa.

Jadi Audio visual merupakan suatu komponen dalam sumber belajar yang

mempunyai unsur suara dan unsur gambaryang dapat membantu peserta didik

sekaligus bentuk pemecahan belajar melalui suatu perencanaan yang sistematis

dalam mencapai tujuan pembelajaran dengan menyampaikan materi menggunakan

alat-alat elektronik.

2.1.2 Hakikat Servis Backhand Bulutangkis

2.1.2.1. Pengertian Servis

Bulu tangkis merupakan cabang olahraga yang menuntut kesegaran

jasmani yang baik, dan merupakan salah satu olahraga yang banyak diminati oleh

siswa, baik dari tingkat SD sampai pada tingkat Perguruan tinggi bahkan

masyarakat dan bertitik daripada itu, pada tingkat SMA cabang olaharaga bulu

tangkis ini merupakan suatu kurikulum mata pelajaran yang wajib dilaksanakan,

apabila dilihat dari pengertian bulu tangkis yang dikemukakan:

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

16

Aksan (2012:14) bulu tangkis adalah olahraga raket yang dimainkan oleh

dua orang (untuk tunggal) atau dua pasang (untuk ganda) yang mengambil posisi

berlawanan di bidang lapangan yang dibagi dua oleh sebuah jaringan (net). Para

pemain meraih angka dengan memukul bola permainan berupa Shuttlecock (kok)

dengan raket melewati net dan jatuh dibidang permainan lawan. Tiap pemain atau

pasangan hanya boleh memukul kok sekali sebelum kok melewati net. Sebuah reli

berakhir jika kok menyentuh lantai atau menyentuh tubuh seorang pemain.

Poole (2013:21) “Pukulan servis merupakan pukulan pertama yang

mengawali suatu permainan bulu tangkis. Pukulan ini boleh dilakukan baik

dengan forehand maupun backhand”. Menurut peraturan, ketika pukulan servis

dilakukan, shuttlecock tidak boleh melebihi pinggang pemain yang sedang

melakukan servis. Selain itu, bidang kepala raket juga tidak boleh tinggi dari pada

tangan yang memegang raket tersebut, karena aturan di atas, pukulan servis pada

permainan bulu tangkis harus selalu mengarah ke atas dan lebih bersifat sebagai

pukulan’menjaga diri’ dari pada pukulan ‘menyerang’.

Dalam permainan bulu tangkis, servis merupakan modal awal untuk bisa

memenangi pertandingan. Dengan kata lain, seorang pemain tidak bisa meraih

angka jika tidak bisa melakukan servis dengan baiik

2.1.2.2 Pengertian Servis Backhand Pendek

Servis backhand adalah pada umumnya, melalui jenis servis ini arah

dan jatuhnya kok sedekat mungkin dengan garis serang pemain lawan serta kok

juga sedapat mungkin melayang relatif dekat diatas jaring (net). Oleh karena itu,

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

17

jenis servis ini kerap dipergunakan oleh pemain ganda. Servis backhand memang

lebih sulit dibandingkan servis forehand, sehingga pada servis backhand

memerlukan keterampilan dan latihan ekstra.

Subardjah (2001:41) “Servis pendek diarahkan pada bagian depan lapangan

lawan, dan biasanya dilakukan dalam permainan ganda, namun, akhir-akhir ini

pemain tunggal pun juga banyak melakukan servis pendek, pemain berada dalam

posisi menyerang“. Jika servis dilakukan dengan baik, maka akan menguntungkan

bagi pemain ganda itu sendiri, dan jika servis dilakukan dengan kurang baik atau

tidak menyeberang ke daerah lawan (keluar) maka akan merugikan pemain ganda

tersebut.

Aksan (2016:55) “Untuk Pegangan Servis backhand, geser “V” tangan

kearah dalam. Letaknya di samping dalam. Bantalan jempol berada pada

pegangan raket yang lebar”. Jika pegangan servis backhand ini salah, maka akan

berpengaruh terhadap pukulan yang baik, sehingga bola sering melenceng dari

sasaran.

Aksan (2016:68) “Pukulan servis pendek backhand yaitu pukulan servis

dengan tangan memegang raket berada dalam posisi backhand yang

menerbangkan shuttlecock ke bidang lapangan lain secara diagonal pada bagian

depan lapangan lawan”. Shuttlecock tidak boleh terlalu tinggi dan tidak boleh

terlalu jauh dari bagian depan lapngan lawan, karena bisa memberikan serangan

dari pihak lawan.

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

18

Menurut Poole (dalam Setiawan 2014:341) “Servis pendek adalah

merupakan pukulan dengan raket yang menerbangkan shuttlecock ke bidang

lapangan lain dengan arah diagonal yang bertujuan sebagai pembuka permainan

dan merupakan pukulan yang penting dalam permainan bulu tangkis”

2.1.2.3 Teknik Servis Backhand

Tekinik melakukan servis backhand adalah sebagai berikut:

A. Tahap Persiapan

1. Sikap berdiri, Posisi kedua kaki (kaki kanan didepan dan kaki kiri agak

dijinjitkan)

2. Posisi tangan memegang raket dan kok, Pandangan kearah depan atau sasaran

yang diinginkan

B. Tahap Gerakan

1. Kok melewati net dan masuk kelapangan sebelah, Sikap gerakan badan pada

saat melakukan servis backhand

2. Bersamaan dengan gerakan badan kok dipukul dengan menggunakan raket

yang dibantu dengan mengaktifkan pergelangan tangan, Perkenaan raket

terhadapkok yang dipukul

C. Akhir Gerakan Dan Arah Bola

1. Pandangan mengikuti arah gerakan kok, Posisi tangan pada saat kok telah

dipukulKok melewati net dan masuk ke lapangan sebelah

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

19

Gambar 1. Pelaksanaan Servis Backhand, Aksan (2012:69)

2.2 Kerangka Pemikiran

Untuk dapat melakukan servis backhand pendek dengan akurat dan baik,

diperlukan keterampilan yang baik dan dukungan dari media yang dapat

membantu meningkatkan keterampilan yang baik pula. Media yang paling

diperlukan untuk meningkatkan keterampilan servis backhand pendek adalah

media audio visual.

Dari uraian di atas tesebut dapat ditarik pemikiran bahwa dengan

menggunakan media audio visual akan berpengaruh terhadap meningkatkan

keterampilan servis backhand pendek. Sehingga jelas, jika siswa melihat media

audio visual dengan baik, maka akan dapat meningkatkan keterampilan servis

pendek backhand bulu tangkis siswa kelas X-MIPA 8 SMAN 8 Pekanbaru.

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

20

2.3 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas serta permasalahan pokok

penelitian yang di tentukan terlebih dahulu, maka dapat dirumuskan hipotesis

tindakan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut: Apakah media

audio visual dapat meningkatkan servis backhand pendek permainan bulu tangkis

pada siswa X-MIPA 8 SMAN 8 Pekanbaru.

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

48

21

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

1.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian ini termasuk ke dalam penelitian tindakan kelas

(PTK). Menurut Arikunto (2016:1) penelitian tindakan kelas adalah penelitian

yang memaparkan terjadinya sebab-akibat dari perlakuan, sekaligus memaparkan

apa saja yang terjadi ketika perlakuan diberikan, dan memaparkan seluruh proses

sejak awal pemberian perlakuan sampai dengan dampak dari perlakuan tesebut.

Kunandar (2008:41) penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom

Action Research) memiliki peranan yang sangat penting dan strategi untuk

meningkatkan mutu pembelajaran apabila diplementasikan dengan baik dan benar.

Diplementasikan dengan baik, artinya pihak yang terlibat dalam PTK mencoba

dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan

masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran dikelas melalui tindakan

bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki

situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksanaan untuk mengukur

tingkat keberhasilannya.

Penelitian tindakan kelas akan membantu peneliti untuk memecahkan

masalah siswa dikelas. Ini berarti penelitian tindak kelas adalah penelitian yang

melakukan peningkatan, perbaikan, dan mengatasi masalah di kelas, dan juga

meningkatkan kualitas belajar dan mengajar. Dalam penelitian ini, peneliti akan

meningkatkan keterampilan servis backhand pendek permainan bulu tangkis

melalui media audio visual.

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

22

Berdasarkan konsep penelitian tindakan kelas oleh Arikunto (2016:42),

prosedur penelitian tindak kelas terbagi menjadi empat yaitu: perencanaan,

tindakan, refleksi, dan pengamatan. Sementara itu Kusnandar (2011:96)

mengklasifikasikan tiap-tiap kategori dari prosedur penelitian tindak kelas yaitu:

1). Perencanaan merupakan identifikasi masalah dan penetapan alternatif

pemecahan masalah yangmana terdiri dari merencanakan pembelajaran yang akan

diterapkan dalam PBM, menentukan pokok bahasan, mengembangkan skenario

pembelajaran, menyiapkan sumber belajar, mengembangkan format evaluasi,

mengembangkan format observasi pembelajaran. 2). Tindakan yang mana

menerapkan tindakan mengacu kepada skenario pembelajaran. 3). Pengamatan

yang mana terdiri dari melakukan observasi dengan memakai format observasi,

menilai hasil tindakan dengan menggunakan format. 4). Refleksi yang mana

terdiri dari melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan yang meliputi

evaluasi mutu, jumlah dan waktu dari setiap macam tindakan, melakukan

pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang skenario pembelajaran dan

lain-lain, memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk

digunakan pada siklus berikutnya, evaluasi tindakan 1.

Adapun prosedur atau langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

yang mengacu pada Arikunto (2006 : 97) adalah sebagai berikut :

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

23

Kegiatan yang dilakukan dengan setiap tahap pada penelitian ini adalah

sebagai berikut :

A. Siklus I

1. Perencanaan

a. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan saat

pelaksanaan pengajaran.

b. Mengabsendi siswa untuk mengetahui keadaan siswa atau anak.

c. Menyampaikan materi tentang servis backhand bulutangkis dengan

bahasa mudah yang dimengerti oleh siswa.

d. Menyiapkan contoh perintah atau suruhan melakukan tindakan secara

jelas.

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

24

e. Alat melaksanakan pemanasan.

2. Pelaksanaan Tindakan

a. Menyiapkan alat yang digunakan sesuai dengan materi pembelajaran.

b. Mengamati pelaksanaan keterampilan pengajaran pelatihan.

c. Menganalisa penyusunan penggunaan alat pengajaran.

d. Membimbing pelaksanaan servis backhand bulu tangkis.

Adapun pelaksanaan servis backhand bulu tangkis adalah sebagai berikut :

a. Memberikan informasi dengan bahasa yang mudah dimengerti kepada

siswa tentang pentingnya kerja sama dengan melalui media audio visual.

b. Memancing siswa dengan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan

dengan servis backhand bulu tangkis.

c. Agar siswa lebih memahami materi yang sedang diterangkan, guru

memerintahkan salah satu siswa atau dua orang sebagai peraga.

d. Guru memperaktikkan tahap persiapan untuk melakukan servis backhand

bulu tangkis.

e. Guru memperaktikkan tahap gerakan untuk melakukan servis backhand

bulu tangkis.

f. Guru memperaktikkan akhir gerakan servis backhand bulu tangkis.

g. Memerintahkan siswa untuk memperaktikkan servis backhand bulu

tangkis sesuai intruksi dari guru.

h. Siswa yang lain memperhatikan apa yang diperagakan dengan seksama.

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

25

3. Pengamatan

a. Mengamati pelaksanaan penyusunan perencanaan pengejaran pendidikan

jasmani kesehatan dan rekreasi.

b. Mendokumentasikan penyusunan perencanaan pengejaran pendidikan

jasmani kesehatan dan rekreasi.

c. Mencatat hasil analisa cara mengorganisasian latihan.

d. Mendokumentasikan cara pemanfaatan alat yang dipakai.

e. Mengumpulkan informasi yang relevan dengan tujuan pengajaran.

4. Refleksi

Pada tahap ini, refleksi merupakan suatu tahap kegiatan untuk

mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Refleksi sangat tepat

dilakukan setelah guru sudah selesai melakukan tindakan, kemudian guru dan

peneliti berdiskusi untuk mendiskusikan iplementasi rancangan tindakan

yangtelah dilaksanakan. Pada intinya tujuan daru kegiatan refleksi sebagai tahap

evaluasi, apakah tindakan yang dilaksanakan sudh sesuai dengan planning yang

telah ditetapkan. Dari hasil refleksi inilah akan ditentukan perencanaan yang tepat

unntuk siklus berikutnya.

Pada siklus berikutnya, kegiatan biasa sama saja dengan kegiatan

sebelumnya, namun hanya kegiatan pada siklus kedua terdapat berbagai tambahan

perbaikan dan pelaksanaan siklus terdahulu yang tentu saja hasil refleksi pada

siklus sebelumnya.

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

26

B. SIKLUS II

1. Perencanaan

a. Menetapkan materi pokok atau pembahasan yang akan dijadikan

penelitian.

b. Menyusun instrumen penelitian dan lembar observasi

c. Menyusun lembar evaluasi

d. Menyusun lembar refleksi

e. Menyusun scenario pelaksanaan tindakan.

2. Pelaksanaan

Pada siklus II tindakan kelas akan disesuaikan dengan hasil refleksi

sebagai prediksi langkah-langkah tindakan adalah sebagai berikut :

a. Memberi petunjuk atau penjelasan dan memberi kesempatan kepada

siswa memperhatikan dan melakukan gerakan.

Adapun pelaksanaan servis backhand bulu tangkis adalah sebagai berikut :

a. Memberikan informasi dengan bahasa yang mudah dimengerti kepada

siswa tentang pentingnya kerja sama melalui media audio visual.

b. Memangcing siswa dengan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan

dengan servis servis backhand bulu tangkis.

c. Agar siswa lebih memahami materi yang sedang diterangkan, guru

memerintahkan salah satu siswa atau dua orang sebagai peraga.

d. Guru memperaktikkan tahap persiapan untuk melakukan servis

backhand bulu tangkis.

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

27

e. Guru memperaktikkan tahap gerakan untuk melakukan servis backhand

bulu tangkis.

f. Guru memperaktikkan akhir gerakan servis backhand bulu tangkis.

g. Memerintahkan siswa untuk memperaktikkan servis backhand bulu

tangkis sesuai intruksi dari guru.

h. Siswa yang lain memperhatikan apa yang diperagakan dengan seksama.

3. Pengamatan

a. Mengamati penegembangan dan pengorganisasian materi pengajaran

b. Mencatat hal-hal yang dinilai menarik selama observasi

c. Pemantauan dalam jenis kegiatan pengajaran

d. Mendokumentasikan penggunaan alat bantu sesuai dengan kompetensi

e. Mengamati pelaksanaan pembelajaran

f. Mengumpulkan informasi yang relevan dengan tujuan ppenelitian

g. Mengenali, merekam dan mendokumentasikan setiap indikator dari

semua proses.

4. Refleksi

Hasil observasi dari pelaksanaan tindakan bahan digunakan untuk

perubahan, perbaikan dengan peningkatan pengejaran.

a. Siswa tertarik melakukan kegiatan pengajaran

b. Siswa bergairah melakukan servis backhand bulu tangkis

c. Siswa berkeinginan memperbaiki hasil pembelajaran

d. Siswa berkeinginan meningkatkan prestasi yang akan dilakukan.

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

28

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X-MIPA 8 di SMAN 8 Pekanbaru.

Dengan jumlah 36 orang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 22 siswi perempuan,

untuk lebih jelasnya dilihat pada table dibawah ini :

Tabel 1 : Jumlah Populasi pada siswa kelas X-MIPA 8 di SMAN 8 Pekanbaru.

NO Kelas Siswa

Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan 1 X MIPA 8 14 orang 22 orang 36 orang

Data Kesiswaan SMAN 8 Pekanbaru

3.2.2 Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-MIPA 8 (Sepuluh) di

SMAN 8 Pekanbaru dengan jumlah 36 orang yang terdiri dari 14 siswa laki-laki

dan 22 siswi perempuan.

3.3 Definisi Oprasional

Untuk menghindari salah pengertian dan penafsiran, maka penulias marasa

perlu memberikan pembatasan pengertian judul sebagai berikut :

1. Audio visual adalah salah satu media yang mempunyai unsur suara

dan unsur gambar yang dapat membantu peserta didik dalam

mencapai tujuan pembelajaran dengan menyampaikan materi

menggunakan alat-alat elektronik.

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

29

2. Pukulan servis backhand pendek yaitu pukulan servis dengan tangan

memegang raket berada dalam posisi backhand yang menerbangkan

shuttlecock ke bidang lapangan lain secara diagonal pada bagian

depan lapangan lawan dank ok relative pendek.

3.4 Pengembangan Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Perangkat pembelajaran

Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Silabus

Silabus disusun berdasarkan prinsip yang berorentasi pada pencapaian

kompetensi. Berdasarkan prinsip tersebut maka silabus mata pelajaran penjasorkes

yang digunakan memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok,

indikator, penilaian, alokasi waktu dan sumber/alat.

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun untuk 2 kali pertemuan,

setiap RPP yang digunakan memuat standar kompetensi, indikator, tujuan

pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, langkah-langkah kegiatan,

alokasi waktu, alat dan sumber serta penilaian dengan berpedoman pada langkah-

langkah pembelajaran media audio visual.

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

30

TABEL 2 : Rubrik Untuk Kerja Teknik Servis Backhand

Teknik Yang Dinilai Skala Skor Skor

1 2 3 4

1. Tahap Persiapan

3. Sikap berdiri, Posisi kedua

kaki (kaki kanan didepan dan

kaki kiri agak dijinjitkan)

4. Posisi tangan memegang raket

dan kok, Pandangan kearah

depan atau sasaran yang

diinginkan

B. Tahap Gerakan

3. Kok melewati net dan masuk

kelapangan sebelah, Sikap

gerakan badan pada saat

melakukan servis backhand

4. Bersamaan dengan gerakan

badan kok dipukul dengan

menggunakan raket yang

dibantu dengan mengaktifkan

pergelangan tangan, Perkenaan

raket terhadapkok yang

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

31

dipukul

C. Akhir Gerakan Dan Arah

Bola

1. Pandangan mengikuti arah

gerakan kok, Posisi tangan

pada saat kok telah dipukul

2. Kok melewati net dan masuk

ke lapangan sebelah

Jumlah

Skor Maksimal 24

Nilai

Sumber : Grice (2016)

Keterangan : Setiap item pada kolom di atas diisi dengan rentangan nilai 1-4,

dengan nilai maksimal 44

1. Siswa mendapatkan skor 4 apabila melakukan servis backhand dengan

sangat kompeten.

2. Siswa mendapatkan skor 3 apabila melakukan servis backhand dengan

kompeten.

3. Siswa mendapatkan skor 2 apabila melakukan servis backhand dengan

cukup kompeten.

4. Siswa mendapatkan skor 1 apabila melakukan servis backhand dengan

kurang kompeten.

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

32

Keterangan nilai kualitas gerak:

4 : Sangat Kompeten (91-100)

3 : Kompeten (71-90)

2 : Cukup Kompeten (61-70)

1 : Tidak Kompeten (<61)

2.5 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dan informasi pada penilitian ini

menggunakan:

a. Teknik Observasi

Peneliti mengamati secara langsung objek yang di teliti, lalu mencatat

dengan benar kejadian yang dilakukan peserta didik..

b. Teknik Kepustakaan

Teknik ini digunakan untuk mendapatkan informasi tentang penjelasan-

penjelasan teori-teori yang yang berhubungan dengan masalah yang diteliti

sehingga dapat menunjang dan mendukung landasan teori dalam penelitian ini.

c. Tes / Pengukuran

Untuk mengumpulkan data penelitian, peneliti melakukan teknik servis

backhand dengan menggunakan tes unjuk kerja. yang digunakan peneliti dalam

rangka menilai keberhasilan dan ketidakberhasilan proses pembelajaran.

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

33

2.6 Teknik Analisis Data

1. Teknik Servis Backhand

Guna mengetahui kemampuan servis backhand maka dilakukan tes. Tes

yang dilakukan yaitu unjuk kerja yaitu melakukan praktek kemampuan servis

backhand, kemudian hasil dari tes tersebut dilakukan penilaian, selanjutnya

dilakukan perhitungan dengan rumus dan tabel sebagai berikut:

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 100%

2. Ketuntasan Belajar

Ketuntasan individu tercapai apabila siswa mencapai 70% dari hasil tes

atau nilai 70. Ketuntasan klasikal tercapai apabila 80% dari seluruh siswa mampu

melakukan servis backhand dengan benar.

Adapun rumus yang dipergunakan untuk menentukan ketuntasan klasikal

sebagai berikut:

𝐏 = 𝒇𝑵𝐱 𝟏𝟎𝟎 % (Sudijono, 2010:43)

Keterangan :

F = frekuensi yang sedang dicari persentasenya

N = number of case (jumlah frekuensi/banyak individu)

P = angka persentase ketuntasan klasikal.

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

34

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian mengenai upaya peningkatan keterampilan

servis backhand permainan bulutangkis melalui media audio visual siswa SMAN

8 Pekanbaru, sehingga diperoleh hasil pengolahan data sebagai berikut:

4.1.1 Data Hasil Nilai Siswa Servis Backhand Permainan Bulutangkis Pada kelas X-Mipa 8 SMAN 8 Pekanbaru pada Siklus I Setelah dilakukan pembelajaran servis backhand permainan bulutangkis

pada siswa kelas X-Mipa 8 SMAN 8 Pekanbaru pada siklus I, diperoleh data

setelah dilakukan tes unjuk menggunakan unjuk kerja: nilai tertinggi pelaksanaan

siklus I adalah 96, sedangkan nilai terendah pelaksanaan siklus I adalah 67.

Dimana nilai interval siswa pelaksanaan siklus I, di dapat kelas interval

antara 67 – 71 dengan 10 siswa atau dengan nilai presentase 30,6%, nilai interval

antara 72 – 76 dengan 8 siswa atau dengan nilai presentase 22,2%, nilai interval

antara 77 – 81 dengan 4 siswa atau dengan presentase 11,11%, nilai interval

antara 82 – 86 dengan 2 siswa atau dengan nilai presentase 5,55%,nilai interval

antara 87 – 91 dengan 9 siswa atau dengan nilai presentase 25%, nilai interval

antara 92 – 96 dengan 2 siswa atau dengan nilai presentase 5.55%. Untuk lebih

jelas dapat di lihat tabel distribusi frekuensi tes perlakuan siklus I di bawah ini.

34

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

35

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Data Siklus I Siswa Kelas X-Mipa 8 SMAN 8 Pekanbaru.

NO INTERVAL FREKUENSI PERSENTASE 1 67 – 71 11 30,6% 2 72 – 76 8 22,2% 3 77 – 81 4 11,1% 4 82 – 86 2 5,55% 5 87 – 91 9 25% 6 92 – 96 2 5,55%

JUMLAH 36 100%

Selanjutnya dari hasil distribusi data tes siklus I siswa kelas X-Mipa 8

SMAN 8 Pekanbaru di atas, dapat diklasifikasikan pada diagram dibawah ini.

Grafik 1. Histogram Hasil Nilai Siklus I Siswa Kelas X-Mipa 8 SMAN 8 Pekanbaru.

0

2

4

6

8

10

12

67 - 71 72 - 76 77 - 81 82 - 86 87 - 91 92 - 96

FREK

UEN

SI

INTERVAL

TES SIKLUS 1

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

36

Berdasarkan hasil pembelajaran pada siklus I, masih ditemukan siswa yang belum

mencapai KKM. Oleh karena itu dilanjutkan dengan siklus II. Pada siskul II ini,

antara lain dilakukan :

1. Perencanaan, meliputi : menyusun RPP sesuai dengan kebutuhan siswa

yang masih terdapat kelemahan siswa dalam melakukan servis backhand

bulutangkis pada siklus I.

2. Pelaksanaan, meliputi : siswa melihat vidio pembelajaran servis backhand

pendek di kelas dan melihat vidio yang dilakukan pada siklus I, sehingga

siswa mengerti di mana banyak keselahan atau kelemahan yang terjadi

saat melakukan pelaksanaan servis backhand pendek bulutangkis.

3. Pengamatan, meliputi : mengamati pelaksanaan sesuai RPP dan mencatat

hasil pembelajaran.

4. Refleksi, meliputi : mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan

setelah guru sudah selesai melakukan tindakan.

Selanjutnya, hasil pembelajaran siklus II dapat dilihat dari

penjelasan di bawah ini:

4.1.2 Data Hasil Nilai Servis Backhand Permainan Bulutangkis Pada kelas X-Mipa 8 SMAN 8 Pekanbaru Pada Siklus II

Setelah dilakukan proses belajar mengajar berdasarkan siklus I terdapat

juga siswa yang masih belum mencapai KKM, maka langkah selanjutnya yang

dilakukan proses belajar mengajar servis backhand siklus II yang bertujuan agar

nilai siswa bisa mencapai target KKM yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil

nilai siklus II, diperoleh data yakni nilai proses belajar mengajar siklus II yaitu:

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

37

nilai tertinggi pelaksanaan siklus II adalah 96, sedangkan nilai terendah

pelaksanaan siklus II adalah 67.

Dimana nilai interval siswa pelaksanaan siklus II, antara 67 - 71 dengan

nilai frekuensi 7 dan nilai persentase 19,44%, nilai interval antara 72 - 76 dengan

nilai frekuensi 4 dan nilai persentase 11,1%, nilai interval antara 77 - 81 dengan

nilai frekuensi 3 dan nilai persentase 8,33%, nilai interval antara 82 - 86 dengan

nilai frekuensi 9 dan nilai persentase 25%, nilai interval antara 87 -91 dengan nilai

frekuensi 12 dan nilai persentase 33,33%, nilai interval antara 92 - 96 dengan nilai

frekuensi 1 dan nilai persentase 2.8%. Untuk lebih jelas dapat dilihat tabel

distribusi frekuensi tes perlakuan siklus II di bawah ini.

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Data Siklus II Siswa Kelas X-Mipa 8 SMAN 8 Pekanbaru.

NO INTERVAL FREKUENSI PERSENTASE 1 67 – 71 7 19,44% 2 72 – 76 4 11,1% 3 77 – 81 3 8,33% 4 82 – 86 9 25% 5 87 – 91 12 33,33% 6 92 – 96 1 2,8%

JUMLAH 36 100%

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

38

Grafik 2. Histogram Hasil Nilai Siklus II Siswa Kelas X-Mipa 8 SMAN 8 Pekanbaru.

4.2 Analisis Data

4.2.1 Analisis Tes Servis Backhand Bulutangkis Pada Siswa kelas X-Mipa

8 SMAN 8 Pekanbaru Pada Siklus I.

Berdasarkan tes servis backhand bulutangkis melalui media audio visual

pada siswa kelas X-Mipa 8 SMAN 8 Pekanbaru pada siklus I dari 36 siswa, maka

nilai siswa yang telah mencapai KKM adalah sebanyak 26 siswa dengan

persentase 72%, sedangkan 10 siswa belum mencapai KKM dengan persentase

28%.

Pada tahap persiapan, berdiri dengan posisi kedua kaki. Jumlah skor

keseluruhan siswa adalah 113. Di mana skor 4 (skor tertinggi) didapat oleh 6

siswa, Pada skor 1, skor 2 dan skor 3 sebagian siswa yang mendapatkan skor

tersebut. Pada tahap persiapan, posisi tangan memegang raket dan kok, pandangan

ke arah depan atau sasaran yang diinginkan. Jumlah skor keseluruhan siswa

0

2

4

6

8

10

12

14

67 - 71 72 - 76 77 - 81 82 - 86 87 - 91

FREK

UEN

SI

INTERVAL

TES SIKLUS II

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

39

adalah 118. Dimana skor 4 didapat oleh 10 siswa dan skor terendah yang

didapatkan siswa adalah skor 3 didapat 26 siswa, sedangkan skor 1, skor 2 tidak

ada siswa yang mendapatkan skor tersebut.

Pada tahap gerakan, kok melewati net dan masuk kelapangan sebelah dan

sikap gerakan badan pada saat melakukan servis backhand. Jumlah skor

keseluruhan siswa adalah 113. Dimana skor 4 didapatkan oleh 11 siswa, skor

terendah siswa adalah skor 2 yang berjumlah 6 siswa, skor 3 didapatkan oleh 19

siswa, sedangkan pada skor 1 tidak ada siswa yang mendapatkan skor tersebut.

Pada tahap gerakan, bersamaan dengan gerakan badan kok dipukul dengan

menggunakan raket yang dibantu dengan mengaktifkan pergelangan tangan,

perkenaan raket terhadap kok yang dipukul. Jumlah skor keseluruhan siswa adalah

106. Dimana skor 4 didapat oleh 4 siswa, skor 3 didapatkan oleh 26 siswa, dan

skor 2 didapatkan oleh 6 siswa, sedangkan pada skor 1 tidak ada siswa yang

mendapatkan skor tersebut.

Pada akhir gerakan, pandangan mengikuti arah gerakan kok dan posisi

tangan pada saat kok telah dipukul. Jumlah skor keseluruhan siswa adalah 121.

Dimana skor 4 didapat oleh 17 siswa, skor 3 didapat oleh 15 siswa, dan skor 2

didapat oleh 4 siswa, sedangkan pada skor 1 tidak ada siswa yang mendapatkan

skor tersebut. Pada akhir gerakan, kok melewati net dan masuk ke lapangan

sebelah. Jumlah skor keseluruhan siswa adalah 110. Dimana skor 4 didapat oleh 7

siswa, skor 3 didapat oleh 24 siswa dan skor 2 didapat oleh 5 siswa, sedangkan

pada skor 1 tidak ada siswa yang mendapatkan skor tersebut.

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

40

Banyaknya siswa yang belum mencapai KKM pada pembelajaran servis

backhand permainan bulutangkis pada siswa kelas X-Mipa 8 SMAN 8 Pekanbaru.

Hal ini disebabkan karena teknik servis backhand siswa belum baik serta

kurangnya kemauan serta minat siswa dalam mengikuti pembelajaran servis

backhand permainan bulutangkis, hal ini disebabkan karena kurangnya

pembelajaran yang berbasiskan menggunakan media audio visual. Agar

peningkatan kemampuan servis backhand permainan bulutangkis melalui media

audio visual pada siswa kelas X-Mipa 8 SMAN 8 Pekanbaru bisa tercapai secara

maksimal, maka perlu dilakukan perlakuan siklus II.

4.2.2 Analisis Tes Servis Backhand Permainan Bulutangkis Pada Siswa kelas X-Mipa 8 SMAN 8 Pekanbaru Pada Siklus II.

Berdasarkan hasil tes pada siklus II, maka didapat hasil peningkatan

kemampuan servis backhand permainan bulutangkis melalui media audio visual

pada siswa kelas X-Mipa 8 SMAN 8 Pekanbaru. Dimana jumlah ketuntasan

belajar siswa menjadi 30 siswa dari 36 siswa.

Pada tahap persiapan, berdiri dengan posisi kedua kaki. Jumlah skor

keseluruhan siswa adalah 119. Di mana skor 4 (skor tertinggi) didapat oleh 11

siswa, Pada skor 3 didapat oleh 25, skor 2 dan skor 1 tidak ada siswa yang

mendapatkan skor tersebut. Pada tahap persiapan, posisi tangan memegang raket

dan kok, pandangan ke arah depan atau sasaran yang diinginkan. Jumlah skor

keseluruhan siswa adalah 119. Dimana skor 4 didapat oleh 17 siswa, dan skor 3

didapat oleh 12 siswa, skor terendah yang didapatkan siswa adalah skor 2 didapat

7 siswa, sedangkan skor 1 tidak ada siswa yang mendapatkan skor tersebut.

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

41

Pada tahap gerakan, kok melewati net dan masuk kelapangan sebelah dan

sikap gerakan badan pada saat melakukan servis backhand. Jumlah skor

keseluruhan siswa adalah 109. Dimana skor 4 didapatkan oleh 8 siswa, skor 3

didapat oleh 20 siswa, skor terendah siswa adalah skor 2 yang berjumlah 8 siswa,

dan skor 1 tidak ada siswa yang mendapatkan skor tersebut.

Pada tahap gerakan, bersamaan dengan gerakan badan kok dipukul dengan

menggunakan raket yang dibantu dengan mengaktifkan pergelangan tangan,

perkenaan raket terhadap kok yang dipukul. Jumlah skor keseluruhan siswa adalah

112. Dimana skor 4 didapat oleh 10 siswa, skor 3 didapatkan oleh 20 siswa, dan

skor 2 didapatkan oleh 6 siswa, sedangkan pada skor 1 tidak ada siswa yang

mendapatkan skor tersebut.

Pada akhir gerakan, pandangan mengikuti arah gerakan kok dan posisi

tangan pada saat kok telah dipukul. Jumlah skor keseluruhan siswa adalah 127.

Dimana skor 4 didapat oleh 20 siswa, skor 3 didapat oleh 15 siswa, dan skor 2

didapat oleh 1 siswa, sedangkan pada skor 1 tidak ada siswa yang mendapatkan

skor tersebut. Pada akhir gerakan, kok melewati net dan masuk ke lapangan

sebelah. Jumlah skor keseluruhan siswa adalah 118. Dimana skor 4 didapat oleh

10 siswa, skor 3 didapat oleh 26 siswa, sedangkan pada skor 2 dan 1 tidak ada

siswa yang mendapatkan skor tersebut.

4.3 Pembahasan

Penerapan metode media audio visual dalam proses pendidikan jasmani,

siswa mendapat pengalaman langsung yang diperoleh siswa sebagai hasil aktifitas

sendiri. Siswa tertarik dengan penerapan metode media audio visual dalam

Page 55: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

42

permainan bulutangkis. Maka dari itu ada kecenderungan hasil siswa yang

meningkat tiap siklusnya.

Subardjah (2001:41) “Servis pendek diarahkan pada bagian depan

lapangan lawan, dan biasanya dilakukan dalam permainan ganda, namun, akhir-

akhir ini pemain tunggal pun juga banyak melakukan servis pendek, pemain

berada dalam posisi menyerang“.

Aksan (2016:55) “Untuk Pegangan Servis backhand, geser “V” tangan

kearah dalam. Letaknya di samping dalam. Bantalan jempol berada pada

pegangan raket yang lebar”.

Dari hasil penelitian pada siklus I belum tercapainya ketuntasan klasikal

siswa, dimana saat siklus I siswa yang telah mencapai KKM sebanyak 26 siswa

dengan persentase 72%, sedangkan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak

10 siswa dengan persentase 28% dari 36 siswa. Sehingga perlu dilakukan kembali

tes siklus II, dimana pada saat tes siklus II telah dilaksanakan, maka 30 siswa

telah mencapai KKM dengan persentase 83%, sedangkan siswa yang tidak

mencapai KKM berjumlah 6 siswa dengan persentase 17%. Untuk lebih jelas

dapat dilihat tabel distribusi frekuensi kelulusan dibawah ini.

Page 56: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

43

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Siswa Kelas X-Mipa 8 SMAN 8 Pekanbaru.

INTERVAL JUMLAH PERSENTASE KATEGORI

SIKLUS I 26 72% TUNTAS

10 28% TIDAK TUNTAS

SIKLUS II 30 83% TUNTAS

6 17% TIDAK TUNTAS

Berdasarkan table 6 di atas, Meningkatnya hasil pembelajaran siswa pada

saat praktek servis backhand permainan bulutangkis melalui media audio visual,

karena dengan media audio visual maka siswa lebih cepat menguasai materi

tersebut, siswa tampak ceria dalam melakukan praktek serta meningkatkan daya

tarik siswa untuk aktif dalam melakukan servis backhand permainan bulutangkis,

sehingga terdapat peningkatan perkembangan siklus.

Manfaat media dalam proses pembelajaran sebagai berikut: 1)

Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan

motivasi belajar. 2) Materi pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga

dapat lebih dipahami oleh para siswa dan menmungkinkan siswa menguasai

tujuan pembelajaran lebih baik. 3) Metode pembelajran akan lebih bervariasi,

tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru,

sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru

harus mengajar untuk setiap jam pembelajaran. 4) Siswa lebih banyak melakukan

kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga

aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemokrasikan, dan lain-lain.

Page 57: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

44

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan media audio

visual dapat meningkatkan kemampuan servis backhand permainan bulutangkis

pada siswa kelas X-Mipa 8 SMAN 8 Pekanbaru.

Page 58: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

45

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan yang

telah dikemukakan pada bab sebelumnya, kesimpulan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut: “Terdapat Peningkatan Keterampilan Servis Backhand Permainan

Bulutangkis Melalui Media Audio Visual Pada Siswa Kelas X-Mipa 8 SMAN 8

Pekanbaru”. Hal ini disebabkan dari pelaksanaan siklus I terdapat 26 siswa yang

mencapai nilai KKM (72%).Maka dilanjutkan dengan pelaksanaan siklus II dan

hasilnya meningkat dengan jumlah 30 siswa yang mencapai KKM (83%).

5.2 Saran

Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan hasil penelitian yang telah

dilakukan, maka penulis perlu memberikan saran kepada para guru untuk

kedepannya lebih baik, yaitu sebagai berikut:

1. Guru, dalam proses belajar mengajar diharapkan adanya suatu bentuk

media audio visual agar peserta didik tidak mengalamai kebosanan dalam

proses belajar dan materi disampaikan dapat diterima dengan baik oleh

siswa, sehingga dapat meningkatakan hasil belajar sisiwa.

2. Siswa, meningkatkan rasa percaya diri, rasa senang, meningkatkan

pemahaman dan pengetahuan bagi siswa terhadap proses pendidikan

jasmani dengan konsep belajar melalui media audio visual.

45

Page 59: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

46

3. Sekolah, memberikan kontribusi bagi sekolah dalam mengembangkan

pembelajaran dan mampu mengembangkan pendekatan pembelajaran

sesuai dengan tuntunan lingkungan.

Page 60: UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS ...repository.uir.ac.id/1221/1/M. Rian Dermawan - 1.pdfmemberikan contoh yang terbaik untuk para peserta didik dalam melakukan olahraga, terutama

48

47

DAFTAR PUSTAKA

Abdulhak. 2013. Teknologi Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Andi, Suhendro, Dkk. 2002. Dasar-Dasar Kepelatihan. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2015. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Asyhar, Rayanda. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta : Gaung Persada (Gp) Press Jakarta

Daryanto. 2010. Media Pembelajaran.Yogyakarta : PT Gava Meddia

Grice, Tony. 2016. Petunjuk Praktis Untuk Pemula dan Lanjut. Human Kinetic

Hermawan, Aksan. 2012. Mahir Bulu Tangkis. Bandung : Nuansa Cindekia

Kunandar. 2012. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Poole, James. 2013. Belajar Bulu Tangkis. Bandung : Pionir Jaya

Kemenpora. 2007. UU RI No 3 Tahun 2005 Dan Peraturan Pemerintah RI Tahun 2007 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Bandung : Fokusindo Mandiri

Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung : CV Afabeta

Setiawan, Agus .2014. Penerapan Media Audio Visual Terhadap Peningkatan Teknik Servis Backhand Ekstrakulikuler Bulu Tangkis Putera Smp Intan Permata Hati Surabaya. Vol.2. No.2 Tahun 2014

Subarjah, Herman .2001. Pendekatan Keterampilan Taktis dalam Pembelajaran Bulutangkis, Jakarta : direktorat Jendral Olahraga.

Sudijono, Anas. 2012. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Raja GrafindoPersada

Sudirman, Arief S. 2011. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta : PT Raja Grafindo