UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA MELALUI MEDIA ...

16
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA MELALUI MEDIA KARTU ANGKA PADA ANAK KELOMPOK B PAUD CAHAYA HATI DESA SERANGE KECAMATAN LOPOK Nurtini PG-PAUD, Ilmu Pendidikan, FKIP, Universitas Terbuka Abstrak : Judul penelitian ini adalah :” Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Angka Melalui Media Kartu Angka Pada Anak Kelompok B Paud Cahaya Hati Serange”. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tentang upaya meningkatkan kemampuan mengenal angka melalui media kartu angka. Metode penelitian yang digunakan deskriptif dengan bentuk Penelitian Tindakan Kelas. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 27 anak. Hasil analisa data bahwa : 1) perencanaan pembelajaran seperti menentukan bahan pelajaran dan merumuskan tujuan, mengembangkan dan mengorganisasikan media pembelajaran, merencanakan pengelolaan kelas, dan menyiapkan alat penilaian rencana pembelajaran. 2) langkah pembelajaran antara lain : melakukan pembelajaran, melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar, 3) peningkatan kemampuan dengan indikator : menyebutkan angka 1-10, menunjukkan angka 1-10, dan mengurutkan angka 1-10 dalam mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan pada anak usia dini dengan menggunakan media kartu angka di PAUD Cahaya Hati Serange yaitu anak mengenal angka 1-10 mencapai 93%. Kata kunci : Kemampuan, Media, Kartu Angka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun. Pada masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai sedang mengalami masa yang cepat dalam rentang perkembangan hidup manusia. Proses pembelajaran sebagai bentuk perlakuan yang diberikan pada anak harus memperhatikan karakteristik yang dimiliki setiap tahapan perkembangan anak. Pendidikan pada anak usia dini pada dasarnya meliputi seluruh upaya dan tindakan yang dilakukan oleh pendidik dan orang tua dalam proses perawatan, pengasuhan dan pendidikan pada anak dengan menciptakan aura dan lingkungan diman anak dapat mengeksplorasi pengalaman yang meberikan kesempatan padanya untuk mengetahui dan memahami pengalaman belajar yang diprolehnya dari lingkungan, melalui cara mengamati, meniru dan bereksperimen yang berlangsung secara berulang- ulang dan melibatkan seluruh potensi dan kecerdasan anak. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta didik PAUD adalah mampu mengikuti pendidikan selanjutnya dengan kesiapan yang optimal sesuai dengan tuntutan yang berkembang dalam masyarakat. Kemampuan dasar yang dikembangkan di PAUD meliputi kemampuan bahasa, fisik/motorik, seni dan kemampuan kognitif. Pengembangan kemampuan kognitif bertujuan meningkatkan kemampuan berpikir anak. Pada kemampuan kognitif tersebut, anak diharapkan dapat mengenal konsep sains dan matematika sederhana. Kegiatan pembelajaran matematika pada anak diorganisir secara terpadu melalui tema-tema pembelajaran yang paling dekat dengan konteks kehidupan anak dan pengalaman-pengalaman riil. Guru dapat menggunakan media permainan dalam pembelajaran yang memungkinkan anak bekerja dan belajar secara individual, kelompok dan juga klasikal. Penggunaan media pada kegiatan pembelajaran

Transcript of UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA MELALUI MEDIA ...

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA MELALUI MEDIA ...

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA

MELALUI MEDIA KARTU ANGKA PADA ANAK KELOMPOK B

PAUD CAHAYA HATI DESA SERANGE

KECAMATAN LOPOK

Nurtini

PG-PAUD, Ilmu Pendidikan, FKIP, Universitas Terbuka

Abstrak : Judul penelitian ini adalah :” Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Angka Melalui Media

Kartu Angka Pada Anak Kelompok B Paud Cahaya Hati Serange”. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan

tentang upaya meningkatkan kemampuan mengenal angka melalui media kartu angka. Metode penelitian yang

digunakan deskriptif dengan bentuk Penelitian Tindakan Kelas. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 27 anak.

Hasil analisa data bahwa : 1) perencanaan pembelajaran seperti menentukan bahan pelajaran dan

merumuskan tujuan, mengembangkan dan mengorganisasikan media pembelajaran, merencanakan

pengelolaan kelas, dan menyiapkan alat penilaian rencana pembelajaran. 2) langkah pembelajaran antara lain

: melakukan pembelajaran, melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar, 3) peningkatan kemampuan

dengan indikator : menyebutkan angka 1-10, menunjukkan angka 1-10, dan mengurutkan angka 1-10 dalam

mengenal konsep bilangan dan lambang bilangan pada anak usia dini dengan menggunakan media kartu angka

di PAUD Cahaya Hati Serange yaitu anak mengenal angka 1-10 mencapai 93%.

Kata kunci : Kemampuan, Media, Kartu Angka

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan

pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun.

Pada masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai sedang mengalami masa yang

cepat dalam rentang perkembangan hidup manusia. Proses pembelajaran sebagai bentuk perlakuan yang

diberikan pada anak harus memperhatikan karakteristik yang dimiliki setiap tahapan perkembangan

anak.

Pendidikan pada anak usia dini pada dasarnya meliputi seluruh upaya dan tindakan yang dilakukan

oleh pendidik dan orang tua dalam proses perawatan, pengasuhan dan pendidikan pada anak dengan

menciptakan aura dan lingkungan diman anak dapat mengeksplorasi pengalaman yang meberikan

kesempatan padanya untuk mengetahui dan memahami pengalaman belajar yang diprolehnya dari

lingkungan, melalui cara mengamati, meniru dan bereksperimen yang berlangsung secara berulang-

ulang dan melibatkan seluruh potensi dan kecerdasan anak.

Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta didik PAUD adalah mampu mengikuti

pendidikan selanjutnya dengan kesiapan yang optimal sesuai dengan tuntutan yang berkembang dalam

masyarakat. Kemampuan dasar yang dikembangkan di PAUD meliputi kemampuan bahasa,

fisik/motorik, seni dan kemampuan kognitif. Pengembangan kemampuan kognitif bertujuan

meningkatkan kemampuan berpikir anak. Pada kemampuan kognitif tersebut, anak diharapkan dapat

mengenal konsep sains dan matematika sederhana.

Kegiatan pembelajaran matematika pada anak diorganisir secara terpadu melalui tema-tema

pembelajaran yang paling dekat dengan konteks kehidupan anak dan pengalaman-pengalaman riil. Guru

dapat menggunakan media permainan dalam pembelajaran yang memungkinkan anak bekerja dan

belajar secara individual, kelompok dan juga klasikal. Penggunaan media pada kegiatan pembelajaran

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA MELALUI MEDIA ...

matematika anak usia dini, khususnya dalam pengenalan konsep bilangan bertujuan mengembangkan

pemahaman anak terhadap bilangan dan operasi bilangan dengan benda-benda kongkrit sebagai pondasi

yang kokoh pada anak untuk mengembangkan kemampuan matematika pada tahap selanjutnya.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan penulis di lapangan ditemukan adanya permasalahan

dalam kegiatan pengembangan di kelas yaitu rendahnya kemampuan mengenal konsep bilangan di

PAUD Cahaya Hati pada Kelompok B. Pada saat proses pembelajaran peneliti melihat peran guru masih

menekankan pengajaran yang berpusat pada guru (teacher centered). Hal ini dapat dibuktikan dengan

adanya peran guru yang terlalu menguasai kelas. Guru dengan spontan memberikan tugas kepada anak

tanpa memberikan pilihan kegiatan kepada anak. Kondisi ini ditengarai penyebabnya adalah dalam

proses pembelajaran guru kurang memanfaatkan media pembelajaran dan permainan yang tepat yang

dapat menumbuhkan motivasi belajar anak.

Selain kurangnya media pembelajaran dan permainan yang tepat, hal ini lebih disebabkan oleh

minimnya ruangan kelas yang dimiliki oleh PAUD Cahaya Hati . Sehingga guru merasa kesulitan

mencari tempat jika menambahkan media dan sumber belajar terlalu banyak.

Permasalahan lain yang terjadi di PAUD Cahaya Hati adalah metode yang digunakan oleh guru

masih menggunakan metode drill dan praktek-praktek paper-pencil test. Pada pengembangan kognitif

khususnya pada pengenalan konsep bilangan, guru memberikan perintah kepada anak agar mengambil

majalah dan pensil masing-masing. Selanjutnya guru memberikan contoh kepada anak untuk

menghitung jumlah benda yang terdapat pada majalah dan mengisinya dengan angka yang sesuai dengan

jumlah benda tersebut pada kolom yang telah disediakan. Setelah anak mengerti, guru menyuruh anak

untuk mengerjakannya sendiri. Hal ini merupakan salah satu penyebab rendahnya kemampuan anak

dalam mengenal konsep bilangan di PAUD Cahaya Hati . Sebagai indikator rendahnya kemampuan anak

di PAUD tersebut, dapat dilihat bahwa dari 27 siswa kelompok B yang sudah mengenal bilangan hanya

8 siswa (30%), dan sisanya sebanyak 19 siswa (70%) belum mengenal angka.

Berdasarkan permasalahan yang terjadi di PAUD Cahaya Hati, penulis tertarik untuk meneliti

secara langsung pemanfaatan media kartu angka sebagai salah satu cara meningkatkan kemampuan

mengenal konsep bilangan anak PAUD dan dapat memperbaiki kondisi pembelajaran yang terjadi di

PAUD Cahaya Hati. Media ini dianggap mampu memecahkan masalah diatas karena dalam proses

pembelajaran, alat bantu atau media tidak hanya dapat memperlancar proses komunikasi akan tetapi

dapat merangsang siswa untuk merespon dengan baik segala pesan yang disampaikan.

Penggunaan media pembelajaran selain dapat memberi rangsangan bagi siswa untuk terjadinya proses

belajar, media pembelajaran juga memiliki peranan penting dalam menunjang kualitas proses belajar

mengajar. Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan

serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong

terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan terkendali. Selanjut untuk meneliti masalah di

atas, Penulis menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan judul “ Upaya Meningkatkan

Kemampuan Mengenal Angka Siswa Kelompok B Melalui Media Kartu Angka di PAUD Cahaya

Hati”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalahnya adalah:

Apakah melalui penggunaan media kartu angka dapat meningkatkan kemampuan mengenal angka pada

Anak Usia Dini di PAUD Cahaya Hati Desa Serange Kecamatan Lopok?

C. Tujuan Penelitian

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA MELALUI MEDIA ...

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Mengembangkan potensi anak dalam mengenal angka dan merangsang kemampuan mengidentifikasi

jumlah dan simbol angka melalui media kartu angka.

2. Untuk mengetahui apakah kemampuan mengenal angka siswa kelompok B dapat meningkatkan Melalui

Media Kartu Angka di PAUD Cahaya Hati Desa Serange Kecamatan Lopok Tahun Pelajaran

2013/2014.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang lebih baik bagi anak

ataupun guru, dalam meningkatkan serta memperbaiki proses pembelajaran berhitung, selain itu juga

diharapkan bagi peneliti lain dapat mengembangkan penggunaan media atau pendekatan lain guna

meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.

1. Manfaat teoritis

Manfaat teoritis dari hasil penelitian ini adalah untuk mengembangkan pengetahuan tentang

ilmu-ilmu pendidikan yang berhubungan dengan peningkatan potensi belajar anak usia dini.

2. Manfaat praktis

a. Bagi sekolah

Manfaaat penelitian bagi sekolah yaitu sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan

penggunaan metode dan media yang tepat dan optimal sehingga hasilnya bisa dijadikan sebagai contoh

untuk sekolah-sekolah yang lain.

b. Bagi guru

Manfaat penelitian bagi guru yaitu menambah pengetahuan serta mengembangkan kemampuan

guru dalam menggunakan metode pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan sehingga

tercipta suasana pembelajaran yang kreatif dan lebih baik.

c. Bagi anak

Manfaat penelitian bagi anak yaitu dapat meningkatkan kemampuan mengenal angka dan

merangsang kemampuan mengidentifikasi jumlah angka dan simbolnya dengan menggunakan media

yang menyenangkan.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Teori

1. Kemampuan Mengenal Angka

a. Pengertian Kemampuan

Kemampuan adalah perpaduan antara teori dan pengalaman yang diperoleh dalam praktek di

lapangan, termasuk peningkatan kemampuan menerapkan teknologi yang tepat dalam rangka

peningkatan produktivitas kerja (Tadkirotun, 2012).

Menurut Asmani (1996:102), bahwa kemampuan adalah kapasitas seseorang individu untuk

mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Selanjutnya totalitas kemampuan dari seseorang

individu pada hakekatnya tersusun dari dua perangkat faktor, yakni kemampuan intelektual dan

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA MELALUI MEDIA ...

kemampuan fisik. Kemampuan intelektual adalah kemampuan untuk menjalankan kegiatan mental.

Kemampuan fisik adalah kemampuan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas yang menuntut

stamina, kecekatan, kekuatan dan bakat-bakat sejenis.

Kemampuan adalah sifat lahir dan dipelajari yang memungkinkan seseorang dapat menyelesaikan

pekerjaannya. Adapun apa yang harus dimiliki oleh seseorang dalam menghadapi pekerjaannya menurut

Mitzberg seperti yang dikutip Gibson, ada empat kemampuan (kualitas atau skills) yang harus dimiliki

oleh seseorang dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai berikut:

1. Keterampilan teknis, adalah kemampuan untuk menggunakan alat-alat, prosedur dan teknik suatu

bidang khusus.

2. Keterampilan manusia, adalah kemampuan untuk bekerja dengan orang lain, memahami orang lain,

memotivasi orang lain, baik sebagai perorangan maupun sebagai kelompok.

3. Keterampilan konseptual, adalah kemampuan mental untuk mengkoordinasikan, dan memadukan semua

kepentingan serta kegiatan organisasi.

Menurut Atmosudirdjo (1998:37), kemampuan adalah sebagai sesuatu hal yang perlu dimiliki oleh

setiap individu dalam suatu organisasi. Kemampuan tersebut terdiri atas tiga jenis kemampuan (abilities)

yaitu kemampuan sosial, kemampuan teknik dan kemampuan manajerial.

Konsep kemampuan dalam kepustakaan dikenal dua terminology yang memiliki makna yang

sama, yaitu ada yang memakai istilah abilities dan istilah skills. Dengan mengacu pada pendapat di atas,

juga membedakan jenis keterampilan/kecakapan yang terdiri atas keterampilan/kecakapan kemanusiaan

(human skills), keterampilan/kecakapan administrasi (administrative skills), dan keterampilan/kecakapan

teknik (technical skills) (Kayvan, Umy.2009).

Menurut Iskandar (2011), kemampuan atau skill adalah berasal dari kata dasar mampu yang

dalam hubungan dengan tugas/pekerjaan berarti dapat (kata sifat/keadaan) melakukan tugas/pekerjaan

sehingga menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan yang diharapkan. Kemampuan dengan sendirinya

juga kata sifat/keadaan ditujukan kepada sifat atau keadaan seseorang yang dapat melaksanakan

tugas/pekerjaan atas dasar ketentuan yang ada.

b. Pengertian Angka

Menurut Tadkirotun (2012) angka atau bilangan adalah lambang atau simbol yang merupakan

suatu objek yang terdiri dari angka-angka. Sebagai contoh bilangan 10, dapat ditulis dengan dua buah

angka (double digits) yaitu angka 1 dan angka 10). Bilangan banyak ditemui dalam kehidupan sehari-

hari. Namun demikian, bilangan yang ditemui anak-anak sebenarnya memiliki arti yang berbeda-beda.

Seperti yang dikemukakan oleh Fatimah (2011:14) anak-anak akan belajar membedakan arti

bilangan berdasarkan penggunaan yaitu:

1. bilangan kardinal menunjukkan kuatitas atau besaran benda dalam sebuah kelompok.

2. bilangan ordinal, digunakan untuk menandai urutan dari sebuah benda, contoh juara kesatu, dering

telepon, ke lima kalinya, hari kartini hari ke 21 di bulan April, dll.

3. bilangan nominal, digunakan untuk member nama benda, contoh: nomor rumah, kode pos, nomor

lantai/ruang di dedung, jam, uang, dll. Bilangan memiliki beberapa bentuk/ tampilan (representasi) yang

saling berkaitan diantaranya benda nyata, model mainan, ucapan, simbol (angka atau kata).

Nurlaela, (2009:16) mengemukakan bahwa tampilan bilangan yang satu dengan tampilan

bilangan yang lainnya memahami hubungan antar tampilan bilangan dapat diartikan sebagai contohnya

setalah anak mendengarkan soal (tampilan bahasa lisan), anak bisa menunjukkan dengan media balok

(tampilan model/benda mainan), menggambarkannya (tampilan gambar), lalu anak menulis jawaban

Page 5: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA MELALUI MEDIA ...

pada kertas (simbol tertulis angka atau kata). Setiap bilangan yang dilambangkan dalam bentuk angka,

sebenarnya merupakan konsep abstrak.

Seperti apa yang dikemukakan oleh Marhijanto (2008:30) bahwa bilangan adalah banyaknya

benda, Jumlah, satuan system matematika yang dapat diunitkan dan bersifat abstrak. Konsep abstrak iini

merupakan hal yang sulit untuk anak Taman Kanak kanak memahami secara langsung. Sebagaimana

yang telah dikemukakan bahwa konsep bilangan itu bersifat abstrak, maka cenderung sukar untuk

dipahami oleh anak usia dini dan Taman Kanak-kanak dimana pemikiran anak Taman Kanak-kanak

berdasarkan pada pengalaman kongkret. Untuk dapat mengembangkan konsep bilangan pada anak anak

Taman Kanak-kanak tidak dilakuakn dalam jangka waktu pendek, yang harus dilakukan secra bertahap

dalam jangka waktu yang lama, serta dibutuhkan media yang kongkrit untuk membantu proses

pembalajaran mengenal bilangan.

Wardani IGAK (2008:27) mengungkapkan bilangan merupakan suatu konsep tentang bilangan

yang terdapat unsure-unsur penting seperti nama, urutan, bilangan dan Jumlah. Indikator yang berkaitan

dengan kemampuan mengenal konsep bilangan yaitu:

1. counting (berhitung),

2. one-to-one correspondence (koresponden satu-satu),

3. quality (kuantitas),

4. comparison (perbandingan)

5. recognizing and writing numeral (mengenal dan menulis angka).

Anak memiliki kemampuan counting (berhitung) sebelum berusia 3 tahun bahwa anak mampu

menyebutkan urutan bilangan, misalnya satu, dua, tiga, empat, dan seterusnya. Untuk bisa berhitung

anak-anak memulai berhitung dari 1 sampai 9 setelah itu 10 dan seterusnya yaitu bilangan yang terdiri

dari 2 angka, misalnya anak mampu menyebutkan bilangan “sebelas” bukan menyebutkan “sepuluh

satu” dan sebagainya.

2. Media Kartu Angka

a. Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa Latin “Medius” yang berarti tengah, perantara, dan pengantar,

dalam bahasa Arab, media diartikan ssebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada

penerima pesan. Menurut Djamarah (1995:136), media adalah alat bantu apa saja yang dapatg

dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai suatu tujuan pembelajaran. Menurut Purnawati dan

Eldarni (2001:4), media merupakan sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan suatu informasi

sehingga dapat merangsang fikiran, persaan, perhatian, dan minat anak sehingga terjadi proses belajar.

Istilah media dalam bidang pembelajaran disebut juga media pembelajaran, alat bantu atau media tidak

hanya dapat memperlancar proses komunikasi akan tetapi dapat merangsang anak untuk merespon

dengan baik segala pesan yang disampaikan.

1) Jenis-jenis Media

Berdasarkan pengertian media yang disebutkan oleh beberapa pakar, secara umum media itu

banyak, ada media elektronik, media gambar dan lain sebagainya. Media yang dibahas pada penelitian

ini merupakan jenis media yang secara khusus digunakan pada pendidikan anak usia dini. Jenis-jenis

media yang digunakan dalam meningkatkan pengetahuan untuk anak usia dini diantaranya adalah:

a) Media Serutan Kayu

b) Media gambar

c) Media Kartu Angka (Nurani, 2012).

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA MELALUI MEDIA ...

2) Manfaat Media

Menurut pendapat yang dikemukakan (Tim PKP PG PAUD.2008) tentang manfaat media

pengajaran dalam proses belajar anak, sebagai berikut:

1. pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.

2. bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa dan

memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.

3. metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-

kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga

b. Pengertian Kartu Angka

Kartu angka atau alat peraga kartu adalah alat-alat atau perlengkapan yang digunakan oleh

seorang guru dalam mengajar yang berupa kartu dengan bertuliskan angka sesuai dengan tema yang

diajarkan. Alat peraga kartu adalah alat bantu bagi anak untuk mengingat pelajaran. Alat peraga kartu

huruf dapat menimbulkan kesan di hati sehingga anak-anak tidak mudah melupakannya. Sejalan dengan

ingatan anak akan alat peraga itu, ia juga diingatkan dengan pelajaran yang disampaikan guru. Semakin

kecil anak, ia semakin perlu visualisasi/konkret (perlu lebih banyak alat peraga) yang dapat disentuh,

dilihat, dirasakan, dan didengarnya (Nurani, 2012).

Alat peraga kartu adalah alat untuk menjelaskan yang sangat efektif, misalnya: Untuk menjelaskan

usia, ciri khas, karekter atau sifat dari seorang tokoh. Dengan alat peraga, gambar lebih jelas daripada

dijelaskan dengan kata-kata saja. Sehingga anak dapat menghayati karakter tokoh yang diceritakan.

Untuk menjelaskan situasi sebuah tempat, misal keadaan sebuah kota, bangunan, dan sebagainya,

dengan gambar akan lebih jelas daripada diceritakan secara lisan saja (Nurani, 2012).

Langkah-Langkah Penerapan Kartu Angka Dalam Pembelajaran.

Menurut Tadkirotun (2012) kartu angka merupakan fasilitas penting dalam pembelajaran di sekolah

karena bermanfaat untuk meningkatkan perhatian anak. Dengan alat peraga kartu, anak diajak secara

aktif memperhatikan apa yang diajarkan guru. Satu hal yang harus diingat, walaupun fasilitas alat peraga

kartu yang dimiliki sekolah sangat minim, tetapi bila penggunaan alat peraga diikuti dengan metode

anak aktif, maka efektifitas pengajaran akan semakin baik. Maka adapun langkah penerapan penggunaan

kartu angka dalam pembelajaran yaitu:

Contoh penerapan untuk anak kelompok A

1) Permainan angka bisa dilakukan dengan kartu angka dan gambar. Satu sisi berisi sejumlah gambar dan

satu sisi bertulis angka.

2) Anak menghitung jumlah gambar pada kartu

3) Jika hitungannya benar, anak membalik kartu, sehingga terlihat angka.

4) Guru memberikan tanggapan positif. Jika anak keliru bantu dia menghitungnya. Setelah itu anak

menghitung kembali tanpa di bantu.

Contoh penerapan untuk anak kelompok B

1) Kartu huruf dikembangkan bentuknya ke keartu angka-huruf. Satu sisi bertulis angka, satu sisi bertulis

huruf

2) Mula-mula anak membaca angka

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA MELALUI MEDIA ...

3) Apabila benar, anak boleh membaca hurufnya.

4) Jika anak mau belajar membaca, permainan dibalik, anak membaca sisi hurufnya terlebih dahulu baru

membuka sisi yang bertulis angka.

B. Hipotesis Tindakan

Adapun Hipotesis Tindakan dari dari penelitian in adalah sebagai berikut :

Dengan menggunakan media kartu angka dapat meningkatkan kemampuan mengenal angka siswa

kelompok B PAUD Cahaya Hati di desa Serange.

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PAUD kelompok B Cahaya Hati Desa Serange Kecamatan Lopok.

2. Waktu

Penelitian ini dilaksanakn pada bulan November sampai Desember

3. Karakteristik Penelitian

Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang merupakan penelitian

tindakan oleh guru yang dilakukan di dalam kelas dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja guru

sehingga hasil belajar anak mengalami peningkatan (Wardani, 2003:78).

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dimaksud dalam penelitian ini adalah proses belajar

mengajar di PAUD Cahaya Hati Desa Serange dengan menggunakan media kartu angka guna

meningkatkan kemampuan mengenal angka oleh anak kelompok B Tahun Pelajaran 2013/2014.

4. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah Anak Usia Dini Kelompok B PAUD Cahaya Hati Desa Serange

Kecamatan Lopok Tahun Pelajaran 2013/2014, yang berjumlah 27, terdiri dari 13 anak laki-laki dan 14

anak perempuan. Dan objek penelitiannya adalah mengenal angka dengan media kartu angka.

B. Variabel yang Diteliti

1. Faktor Siswa

Dengan melihat motivasi dan kretifitas pada proses pembelajaran yang dilakukan anak-anak PAUD

Cahaya Hati Serange tahun pelajaran 2013/2014.

2. Faktor Guru

Penilitian dilakukan di dalam kelas dan ingin meneliti cara guru dalam merencanakan proses

pembelajaran dan bagaimana cara pelaksanaannya sebagai program peningkatan wawasan guru dan

pengembangan materi di sekolah itu sendiri.

C. Rencana Tindakan

Penelitian ini dikelompokkan menjadi 2 siklus yang tiap siklus terdapat beberapa tahap atau langkah.

Adapun tahap-tahap atau langkah tersebut yaitu:

a. Tahap perencanaan

b. Tahap pelaksanaan tindakan

c. Tahap pengamtan dan interpretasi

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA MELALUI MEDIA ...

d. Tahap analisis dan refleksi

1. Siklus I

a. Perencanaan

Pada tahap ini dibuat skenario yang merupakan penjabaran dari tindakan, sehingga peneliti mudah

melaksanakan tindakan atau pembelajaran dengan harapan penggunaan media kartu angka dapat

meningkatkan kemampuan pada anak, terutama dalam sains dan matematika. Adapun tahap perencanaan

tindakan sebagai berikut :

1. Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan

kepada siswa dalam prosses pembelajaran

2. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran

3. Membuat skenario pembelajaran dengan menggunakan media kartu angka

4. Menyusun lembar observasi untuk mencatat situasi belajar mengajar selama pembelajaran berlangsung

5. Membuat instrumen penelitian

6. Menyusun alat evaluasi pembelajaran

7. Mendesain alat evaluasi

8. Merencanakan analisa hasil tes

b. Implementasi Tindakan

Melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas sesuai dengan rencana yang telah dituangkan dalam

skenario pembelajaran. Adapun rencana implementasi tindakan adalah sebagai berikut :

1. Guru menciptakan kondisi belajar yang lebih baik

2. Guru menyampaikan dan menyajikan media yang akan digunakan

3. Guru menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan

c. Observasi dan Interpretasi

Selama pelaksanaan tindakan diadakan observasi, yang diamati adalah aktivitas-aktivitas siswa yang

tampak selama proses belajar mengajar, dan semuanya dicatat dalam lembar observasi yang telah

disiapkan. Evaluasi hasil belajar dilakukan pada tiap akhir siklus. Kegiatan yang dilakukan pada tahap

ini adalah:

1. Melihat kekurangan dalam proses belajar mengajar serta aktivitas siswa dalam belajar dengan

menggunakan lembar observasi

2. Mengadakan perbaikan untuk melaksanakan siklus berikutnya.

d. Analisis dan refleksi

Analisis hasil penelitian dan refleksi dilakukan pada akhir siklus. Pada tahap ini, peneliti mengkaji

pelaksanaan dan hasil yang diproleh dalam pemberian tindakan kelas pada suatu siklus, dan hasil dari

refleksi ini digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki serta menyempurnakan perencanaan dan

pelaksanaan tindakan pada siklus selanjutnya.

2. Siklus II

Pelaksanaan siklus kedua ini urutannya sama dengan pelaksanaan pada siklus pertama dan tindakan

yang dilakukan pada siklus kedua ini berdasarkan hasil dari analisis tes pada siklus pertama sehingga

dapat dilihat perbedaaan antara siklus pertama dan siklus kedua apakah ada peningkatan pada

penggunaan metode penelitian. Apabila siklus pertama belum ada peningkatan tindakan maka akan

dilanjutkan pada siklus kedua ataupun siklus selanjutnya.

D. Cara Pengumpulan Data

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA MELALUI MEDIA ...

Dalam penelitian, pengumpulan data merupakan bagian yang terpenting dalam suatu penelitian,

bahkan merupakan suatu keharusan bagi seorang peneliti. Pada umumnya data yang digunakan dalam

penelitian yaitu data primer dan data skunder. Data Primer yaitu data yang diproleh secara langsung atau

data yang diproleh dari sumber pertama, sedangkan data skunder yaitu data yang diproleh secara tidak

langsung. Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan

beberapa tehnik yaitu sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi adalah salah satu tehnik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan informasi

dengan cara mengamati perilaku anak dalam situasi tertentu. Tehnik ini sangat cocok digunakan untuk

menilai atau mengukur kadar perilaku, baik kognitif, apektif, maupun psikomotorik.

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah salah satu tehnik pengumpulan data atau bukti-bukti penjelasan yang lebih luas

mengenai fokus penelitian. Dokumen digunakan dengan tujuan mencari data yang berasal dari

wawancara dan catatan yang ada hubungannya dengan objek penelitian sebagai sumber data.

E. Tehnik Analisa Data

Berapapun banyak data yang terkumpul, tidak akan bermakna sebelum data tersebut dianalisa dan

diolah. Dengan terkumpulnay data maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data tersebut. Tehnik

analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik Deskriptif Kompratif dan Analisis Kritis.

1) Tehnik deskriptif kompratif

Tehnik deskriftif kompratif digunakan untuk data kuantitatif, yaitu dengan membandingkan hasil

antara siklus. Analisis ini juga digunakan untuk menghitung nilai atau skor yang diproleh siswa yaitu

besarnya peningkatan kemampuan dalam berhitung dan mengenal angka. Hasil komparasi tersebut

digunakan untuk mengetahui indikator keberhasilan dan kegagalan dalam setiap siklus. Indikator yang

belum tercapai diperbaiki pada siklus berikutnya.

2) Tehnik analisis kritis

Tehnik analisis kritis berkaitan dengan data kualitatif, yaitu mencakup kegiatan untuk

mengungkapkan kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru dalam proses pembelajaran

berdasarkan kriteria normatif. Hasil analisa tersebut dijadikan dasar dalam penyusunan perencanaan

tindakan untuk tahap berikutnya.

F. Indikator Kinerja dan Kriteria Keberhasilan

1) Indikator Kinerja

Untuk mengetahui keberhasilan dalam proses pembelajaran diperlukan evaluasi secara menyeluruh.

Kriteria yang digunakan untuk mengukur keberhasilan dan kegagalan pembelajaran dapat dicermati

melalui keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan evaluasi kegiatan dan keberhasilan belajar anak

adalah sejauh mana anak paham dan mengerti dengan media kartu angka.

2) Kriteria Keberhasilan

Kriteria untuk mengukur tingkat pencapaian keberhasilan pembelajaran dalam berhitung

dinyatakan telah mencapai tujuan pembelajaran jika total jumlah anak yang mampu mengenal angka

dengan menggunakan media kartu angka diatas 85%. Dan proses perbaikan pembelajaran dinyatakan

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA MELALUI MEDIA ...

telah mencapai tujuan pembelajaran jika jumlah anak yang paham atau mengenal angka ditambah

jumlah anak yang sangat mengenal angka di atas 85%.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI PER SIKLUS

1. Siklus I

a) Tahap Perencanaan

Sebelum melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), ada beberapa hal yang perlu dilakukan

oleh peneliti, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Membuat Rencana Kegiatan Harian (RKH)

2. Membuat Skenario

3. Menyiapkan alat peraga berupa: kartu angka, gambar bunga matahari beragam jumlah daun dan

lambang bilangan 1 – 10.

4. Menyiapkan Papan Flanel

b) Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)

1. Berdo’a sebelum belajar

2. Judul kegiatan menyanyi bersama lagu “1, 2, 3, “

3. Penataan ruang diubah sehingga terdapat area kosong untuk membentuk lingkaran.

Langkah – langkah perbaikan:

1. guru menyanyikan lagu secara utuh

2. guru meminta anak mengikuti lagu 1, 2, 3 didahului oleh guru.

3. Guru meminta anak menyanyikan baris demi baris

Kegiatan pengembangan II (inti)

1. Judul kegiatan : mencocokkan jumlah daun bunga matahari dengan lambang bilangan 1 – 10

2. Penataan ruangan diubah sehingga terdapat area kosong dengan karpet/tikar

3. Pengorganisasian anak : anak-anak berdiri dilantai dengan formasi setengah lingkaran, posisi guru

duduk di depan murid-murid

Langkah-langkah perbaikan:

1. Guru menjelaskan aturan – aturan dan cara menggunakan kartu angka

2. Guru menyebutkan nama permainan

3. Guru memulai permainan kartu angka dengan mencocokkan jumlah daun bunga matahari dengan

lambang bilangan 1- 10

Kegiatan pengembangan III ( penutup)

1. Judul kegiatan : meniru lambaian bunga matahari tertiup angin 10 kali

2. Pengelolaan kelas: posisi kursi dan meja anak diatur seperti biasa

3. Pengorganisasian : anak-anak berdiri di samping meja masing-masing

4. Berdo’a setelah belajar/sebelum pulang

Langkah-langkah perbaikan:

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA MELALUI MEDIA ...

1. Guru memberi contoh daun yang melambai ditiup angin

2. Guru meminta anak meniru daun bunga matahari yang melambai ditiup angin 10 kali

c) Tahap Pengamatan/Observasi

Hasil observasi kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan oleh peneliti antara lain:

1. Kegiatan guru

Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti ada hal yang masih kurang dalam penyampaian

materi yang disampaikan oleh guru sehingga proses pembelajaran kurang maksimal, diantaranya:

Pada kegiatan pengembangan 1 (pembuka)

a. guru menyanyikan lagu dengan cepat sehingga murid-murid banyak yang tidak mampu mengikuti

dengan baik,

b. guru tidak menyanyikan lagu baris demi baris sehingga murid-murid kesulitan dalam menghafal lagu

yang disampaikan,

c. dalam menyanyikan lagu, guru tidak membagi kelompok bernyanyi pada anak sehingga lagu yang

dinyanyikan anak tidak serempak,.

Pada kegiatan pengembangan II (kegiatan inti)

a. guru tidak menyiapkan terlebih dahulu alat dan bahan yang akan digunakan sesuai dengan jumlah murid

yang ada

b. guru tidak memperkenalkan bentuk tanaman bunga matahari yang sebernarnya sehingga murid-murid

masih bingung

Pada kegiatan pengembangan III (penutup)

a. guru tidak menyuruh murid untuk berdiri dalam meniru gerakan bunga matahari tertiup angin, sehingga

dalam menirukan gerakan bunga tertiup matahari tidak sesuai dengan harapan

2. Aktivitas murid

Dari hasil pengamatan tentang kegiatan murid masih banyak hal yang masih harus diperbaiki, hal-hal

tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Pada kegiatan pembukaan murid-murid masih banyak yang diam, hal ini dikarenakan guru terlalu cepat

melantunkan lagu, dan anak banyak yang tidak bisa mengikuti lagu karena guru tidak menyanyikan

terlebih dahulu baris demi baris

b. Pada kegiatan inti anak-anak berebutan dalam menggunakan alat dan media yang digunakan karena

guru tidak menyiapakal alat bantu sesuai dengan jumlah murid,

c. Pada kegiatan penutup banyak anak tidak bisa melihat dan mendengar dengan baik apa yang

disampaikan oleh guru karena duduk di belakang

3. Prestasi siswa

Hasil pengamatan yang sudah dilaksanakan oleh peneliti tentang prestasi siswa dapat dilihat dari

tabel dibawah ini:

Tabel 1. Hasil pengematan prestasi siswa siklus 1

NO NAMA SISWA

KEMAMPUAN MENGENAL

BILANGAN

* ** ***

1 NOVA WANDA WANDARI

2 NOVI TRI ANGGRAINI

3 FADILAH NURRAMADANI

4 RISMA DELAN SAFITRI

5 SUCI WAHYU LESTARI

6 CINTA

7 VINA

8 ALTA

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA MELALUI MEDIA ...

9 REVINA MAY WULAN CAHYANI

10 ALIYA IDA SUHARYATI

11 MARWAH HARDAYANTI

12 SAFA AULIA MAWADDAH

13 MUHAMMAD BAIM

14 ZAKI FAHRI

15 ZIDAN ANDIKA PRATAMA

16 MIFTAH ARASY

17 MUHAMMAD TIRTA PRATAMA

18 ADE CIPTA PRATAMA

19 NABILA

20 ALDI SETIAWAN NUGROHO

21 IZAN ZULHILMI

22 ADITYA RADI PUTRA

23 NIZAR

24 ADEL

25 AURA APRILLIA

26 IMAM RAHMAD MAULANA

27 MUHAMMAD ARYA

KETERANGAN:

a) * : Belum berkembang (mengenal)

b) ** : mulai berkembang (mengenal)

c) *** : sudah berkembang (mengenal)

Dari data yang tertera pada tabel di atas dapat dijelaskan bahwa anak-anak yang belum

berkembang terdapat 2 orang anak (7,5%), anak-anak yang sudah mulai berkembang ada 4 anak

(14,5%), dan anak yang sudah berkembang atau sudah mengenal angka ada 21 anak (78%). Dari data ini

juga dapat ditarik kesimpulan bahwa perkembangan anak dalam mengenal angka pada siklus pertama

belum mencapai kriteria keberhasilan, karena dikatakan berhasil apabila mencapai 85%, sehingga perlu

dilakukan perbaikan menggunakan siklus kedua.

d) Tahap refleksi

Dari kajian dan pengamatan yang sudah dilakukan oleh peneliti bahwa ada kekurangan dalam

kegiatan pembelajaran sehingga perlu dilakukan perbaikan diantaranya yaitu:

Pada kegiatan pengembangan I (pembuka) :

1. guru sebaiknya menyanyikan lagu dengan santai

2. guru seharusnya menyanyikan lagu baris demi bari agar murid mudah dalam mengikuti dan menghafal

lagu

3. sebaiknya guru harus membagikan kelompok anak dalam bernyanyi sehingga mudah dilakukan evaluasi

dan lagu yang dinyanyikan bisa terdengar serempak

Pada kegiatan pengembangan II (kegiatan inti) :

1. guru seharusnya menyiapakan alat dan bahan yang digunakan sesuai dengan jumlah murid yang ada

guna menghindari murid saling berebut

2. guru sebaiknya mengajak anak untuk mengenal langsung bentuk tanaman bunga matahari.

Pada kegiatan pengembangan III (kegiatan penutup) :

a. guru seharusnya mengorganisasikan anak yaitu anak harus disuruh berdiri agar yang berada di belakang

dapat memahami dan mendengarkan dengan baik sepeti halnya murid yang berada di depan

b. guru tidak meminta anak menceritakan kembali apa yang sudah dilaksanakan

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA MELALUI MEDIA ...

Dari hasil pengamatan yang sudah dilakukan masih terdapat kekurangan dan kesalahan maka

selanjutnya digunakan perbaikan proses pembelajaran dengan menggunakan siklus kedua.

2. Siklus II

a) Tahap Perencanaan

Sebelum melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), ada beberapa hal yang perlu dilakukan

oleh peneliti, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Membuat Rencana Kegiatan Harian (RKH)

2. Membuat Skenario

3. Menyiapkan alat peraga berupa: Kartu Angka, Gambar bunga matahari beragam jumlah daun, Lambang

bilangan 1 – 10

4. Menyiapkan Papan Flanel

b) Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)

1. Berdo’a sebelum belajar

2. Judul kegiatan menyanyi bersama lagu “1, 2, 3, “

3. Penataan ruang diubah sehingga terdapat area kosong untuk membentuk lingkaran.

Langkah – langkah perbaikan:

1. Guru menyanyikan baris demi baris

2. guru meminta anak mengikuti lagu 1, 2, 3 didahului oleh guru.

3. guru menyanyikan lagu secara utuh

4. Guru meminta anak menyanyi secara berkelompok

Kegiatan pengembangan II (inti)

1. Judul kegiatan : mencocokkan jumlah daun bunga matahari dengan lambang bilangan 1 – 10

2. Penataan ruangan diubah sehingga terdapat area kosong dengan karpet/tikar

3. Pengorganisasian anak : anak-anak berdiri dilantai dengan formasi setengah lingkaran, posisi duduk

guru lebih tinggi daripada murid-murid

Langkah-langkah perbaikan:

1. Guru menyiapkan aneka gambar bunga matahari dan kartu gambar sesuai dengan jumlah murid.

2. Guru mengenalkan pada murid bentuk asli bunga matahari

3. Guru menjelaskan aturan – aturan dan cara menggunakan kartu angka

4. Guru menyebutkan nama permainan

5. Guru memulai permainan mencocokkan jumlah daun bunga matahari dengan lambang bilangan 1- 10

menggunakan kartu angka

Kegiatan pengembangan III ( penutup)

1. Judul kegiatan : meniru lambaian bunga matahari tertiup angin 10 kali

2. Posisi kursi dan meja anak diatur seperti biasa

3. Pengorganisasian : anak-anak berdiri di samping meja masing-masing

4. Berdo’a setelah belajar/sebelum pulang

5. Salam

Langkah-langkah perbaikan:

1. Guru meminta anak berdiri

2. Guru memberi contoh daun yang melambai ditiup angin

3. Guru meminta anak meniru daun bunga matahari yang melambai ditiup angin 10 kali

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA MELALUI MEDIA ...

4. Guru meminta anak menceritakan kembali apa yang sudah dikerjakan

c) Tahap Pengamatan/Observasi

Hasil observasi kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan oleh peneliti antara lain:

1. Kegiatan guru

Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti bahwa proses pembelajaran sudah maksimal

karena :

a) Guru sudah menyanyikan lagu dengan santai sehingga murid-murid sudah banyak yang mampu

mengikuti dengan baik,

b) guru sudah menyanyikan lagu baris demi baris sehingga murid bisa mengikuti dan menghafal

c) guru sudah membentuk kelompok bernyanyi pada anak

d) guru sudah menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan sesuai dengan jumlah murid yang ada

e) guru sudah memperkenalkan bentuk tanaman bunga matahari yang sebernarnya

f) guru sudah menyuruh murid untuk berdiri dalam meniru gerakan bunga matahari tertiup angin

g) guru sudah meminta murid untuk menceritakan kembali apa yang sudah dilaksanakan

2. Aktivitas murid

Dari hasil pengamatan tentang kegiatan murid sudah terjadi peningkatan karena:

a) Pada kegiatan pembukaan murid-murid sudah banyak yang mengikuti dan bernyanyi,

b) Pada kegiatan inti anak-anak tidak saling berebut alat lagi karena masing-masing sudah memiliki media

sendiri.

c) Pada kegiatan penutup anak-anak sudah bisa melakukan permainan kartu angka dan sudah mampu

untuk menceritakan apa yang sudah pernah dilakukan.

3. Prestasi siswa

Hasil pengamatan yang sudah dilaksanakan oleh peneliti tentang prestasi siswa dapat dilihat dari

tabel dibawah ini:

Tabel 2. Hasil Pengamatan Penilaian konsep mengenal angka

siklus 2 (Prestasi siswa)

NO NAMA SISWA

KEMAMPUAN MENGENAL

BILANGAN

* ** ***

1 NOVA WANDA WANDARI

2 NOVI TRI ANGGRAINI

3 FADILAH NURRAMADANI

4 RISMA DELAN SAFITRI

5 SUCI WAHYU LESTARI

6 CINTA

7 VINA

8 ALTA

9 REVINA MAY WULAN CAHYANI

10 ALIYA IDA SUHARYATI

11 MARWAH HARDAYANTI

12 SAFA AULIA MAWADDAH

13 MUHAMMAD BAIM

14 ZAKI FAHRI

15 ZIDAN ANDIKA PRATAMA

16 MIFTAH ARASY

17 MUHAMMAD TIRTA PRATAMA

18 ADE CIPTA PRATAMA

19 NABILA

20 ALDI SETIAWAN NUGROHO

21 IZAN ZULHILMI

22 ADITYA RADI PUTRA

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA MELALUI MEDIA ...

23 NIZAR

24 ADEL

25 AURA APRILLIA

26 IMAM RAHMAD MAULANA

27 MUHAMMAD ARYA

KETERANGAN:

a) * : Belum berkembang (mengenal)

b) ** : mulai berkembang (mengenal)

c) *** : sudah berkembang (mengenal)

Dari data yang tertera pada tabel di atas dapat dijelaskan bahwa setelah dilakukan perbaikan

dengan siklus dua terdapat peningkatan pengetahuan mengenal angka pada anak yaitu: anak yang sudah

mengenal angka atau sudah berkembang ada 25 anak (93%) dan 2 anak (7%) yang mulai berkembang

yang pada awalnya tidak mengenal angka, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak perlu dilakukan

perbaikan lagi dengan siklus berikutnya karena sudah mencapai kriteria keberhasilan yaitu di atas 85%.

d) Tahap refleksi

Dari kajian dan pengamatan yang sudah dilakukan oleh peneliti dalam kegiatan pembelajaran siklus

2, terjadi peningkatan pembelajaran pada guru umumnya dan khusus pada siswa mengalami peningkatan

dan memberikan hasil yang cukup memuaskan, hal ini dapat dilihat dari persentase peningkatan

kemampuan anak yaitu dari 78%, meningkat menjadi 93% anak yang sudah mengenal angka dan hanya

7% anak yang sedang berkembang (mulai mengenal)

Jadi, dapat dijelaskan bahwa menggunakan media kartu angka dalam proses pembelajaran yang

dilakukan di PAUD Cahaya Hati Serange dapat meningkatkan kemampuan anak usia dini khususnya

dalam meningkatkan kemampuan mengenal angka.

B. Pembahasan

Perencanaan pembelajaran menggunakan media kartu angka bergambar dalam meningkatkan

kemampuan mengenal angka/bilangan pada anak usia dini di PAUD Cahaya Hati Serange seperti :

menentukan bahan pelajaran dan merumuskan tujuan, pengelolaan dan pengorganisasian anak,

mengembangkan materi media (alat peraga) pembelajaran, merencanakan skenario kegiatan,

merencanakan pengelolaan kelas dan menyiapkan alat penilaian dapat membantu mengembangkan dan

meningkatkan tingkat kecerdasan anak.

Perencanaan yang dilakukan oleh guru dapat membantu pelaksanaan pembelajaran dan tindakan

kelas, sehingga pembelajaran dapat dilakukan sesuai dengan sistematika perencanaan. Selain itu

perencanaan yang dilakukan dapat dikategorikan “baik” karena sesuai dengan teori.

Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan kartu angka bergambar dalam

meningkatkan kemampuan mengenal angka/bilangan pada anak usia dini di PAUD Cahaya Hati Serang

sangat menunjang kegiatan pembelajaran. Pengelolaan interaksi kelas, pemberian penilaian proses dan

hasil belajar anak.

Peningkatan kemampuan mengenal angka dengan mengggunakan media kartu angka pada anak

usia dini di PAUD Cahaya Hati Serange setelah dilaksanakan pembelajaran yaitu dari 27 anak yang ada

di PAUD Cahaya Hati Serange 25 anak sudah mengenal angka/bilangan atau 93% dan hanya 2 anak

yang mulai berkembang atau mengenal angka/bilangan sebanyak 7%.

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA MELALUI MEDIA ...

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Penggunaaan media kartu angka yang diterapkan di PAUD Cahaya Hati Serange dapat meningkatkan

kemampuan mengenal angka serta memberikan hasil yang sangat baik bagi perkembangan kemampuan

anak.

2. Metode serta prilaku guru dalam menyampaikan materi merupakan kunci efektifnya proses belajar

mengajar di PAUD Cahaya Hati Serange

B. SARAN

Untuk melaksanakan pembelajaran khususnya dalam meningkatkan kemampuan mengenal anak dan

konsep bilangan hendaknya:

1. Guru dapat menggunakan media kartu angka yang bergambar unik dan sesuai dengan kesenangan anak

2. Guru dapat menggunakan pencampuran metode seperti metode pendekatan emosional dengan anak agar

penyampian materi dapat berjalan dengan baik

3. Guru dapat meningkatkan latihan dan bimbingan bagi anak yang belum paham dan belum mengenal

angka

DAFTAR PUSTAKA

Asmani, Jamal Ma’ruf. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta : Laksana

Djamarah. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Iskandar. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : GP Press

Kayvan, Umy.2009. Permainan Kreatif untuk Mencerdaskan Anak. Jakarta : Media Kita.

Nurani, Yuliani. 2012. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : PT Indeks

Tim PKP PG PAUD.2008. Panduan Pemantapan Kemampuan Profesion. Jakarta : Universitas

Terbuka.

Tadkirotun, Mudfiroh. 2012. Pengembangan Kecerdasan Majemuk. Tangeran : Universitas Terbuka

Wardani IGAK, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka