Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model...
Transcript of Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model...
57
Lampiran 1
Surat Ijin Penelitian
58
59
Lampiran 2
Surat Keterangan
Pelaksanaan Penelitian
Dari SD
60
61
Lampiran 3
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Siklus 1
62
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS 1
Tingkat pendidikan : SD
Nama SD : SDN 02 Ngeluk
Mata pelajaran : IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
Kelas/ semester : 5 / 2
Alokasiwaktu : 6 jam pelajaran (3 kali pertemuan)
A. Standar Kompetensi : 2. Mengahargai peranan tokoh perjuangan dan
masyarakat dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
B. Kompetensi Dasar :2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan
dalam mempersiapkan kemerdekaan indonesia.
C. Indikator :
Menjelasakan beberapa usaha dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan
indonesia
Menjelaskan perlunya perumusan dasar negara sebelum kemerdekaan
Mengidentifikasi peranan beberapa tokoh dalam mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia
Menyebutkan bagaimana cara menghormati usaha para tokoh dalam
mempersiapkan kemerdekaan.
D. Tujuan pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan usaha – usaha dalam rangka mempersiapkan
kemerdekaan
2. Siswa dapat mengetahui perumusan dasar negara sebelum kemerdekaan
3. Siswa mampu menceritakan peranan beberapa tokoh dalam mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia
4. Siswa dapat menyebutkan bagaimana cara menghormati usaha para tokoh
dalam mempersiapkan kemerdekaan.
E. Materi Pembelajaran
Persiapan Kemerdekaan dan Proses Perumusan Dasar Negara
Kemerdekaan telah diperjuangkan oleh bangsa Indonesia sejak lama. Hal
ini nyata dari perjuangan para pahlawan untuk mengusir penjajahdari bumi
63
pertiwi. Pada kongres Pemuda kedua tahun 1928, telah jelas arah pergerakan
kebangsaan Indonesia. Banyak organisasi kebangsaan mempunyai tujuan
mewujudkan Indonesia merdeka. Ketika Jepang terdesak dalam perang Asia
Timur Raya, tokoh-tokoh pergerakan semakin giat mempersiapkan kemerdekaan.
Golongan muda dan tua sepakat untuk memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia. Meskipun mereka berbeda pendapat mengenai cara dan waktu
memproklamasikan kemerdekaan. Kita akan membahasa usaha-usaha
mempersiapkan kemerdekaan dan perumusan dasar negara.
1. Usaha mempersiapkan kemerdekaan
Secara resmi persiapan kemerdekaan Indonesia dilakukan Badan
Penyelidik Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Mari kita bahas keduanya.
a. Persiapan kemerdekaan oleh BPUPKI
Perdana Menteri Jepang, Jenderal Kuniaki Koiso, pada tanggal 7
September 1944 mengumumkan bahwa Indonesia akan dimerdekakan kelak,
sesudah tercapai kemenangan akhir dalam perang Asia Timur Raya. Dengan cara
itu, Jepang berharap tentara Sekutu akan disambut rakyat Indonesia sebagai
penyerbu negara mereka. Pada tanggal 1 Maret 1945, Pemerintah Militer Jepang
di Jawa, Kumakici Harada, mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik
Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia(BPUPKI). Dalam bahasa
Jepang disebut Dokuritsu Zumbi Coosakai. BPUPKI dibentuk untuk mempelajari
dan menyelidiki hal-hal penting untuk mendirikan negara Indonesia merdeka.
BPUPKI resmi dibentuk pada tanggal 29 April 1945, bertepatan dengan ulang
tahun kaisar Jepang. Dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat ditunjuk menjadi
ketua didampingi dua orang ketua muda, yaitu R.P Suroso dan Ichibangase.
Selain menjadi ketua muda, R.P. Suroso juga diangkat menjadi kepala kantor tata
usaha BPUPKI dibantu Toyohiko Masuda dan Mr. A.G.Pringgodigdo. Tanggal
28 Mei 1945, diadakan upacara pelantikan dan sekaligus upacara pembukaan
sidang pertama BPUPKI di gedung Chuo Sangiin (Gedung Pancasila sekarang).
Berikut ini daftar nama anggota-anggota BPUPKI.
b. Persiapan kemerdekaan oleh PPKI
64
Setelah BPUPKI menyelesaikan tugas-tugasnya, pada 7 Agustus 1945
dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Badan ini bertugas
mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut masalah ketatanegaraan bagi
negara Indonesia baru. Badan ini beranggotakan 21 orang. Adapun yang ditunjuk
sebagai ketua adalah Ir. Sukarno, sedangkan wakil ketuanya Drs. Moh Hatta.
Sebagai penasihat ditunjuk Mr. Ahmad Subarjo. Kemudian, anggota PPKI
ditambah lagi sebanyak enam orang, yaitu Wiranatakusumah, Ki Hajar
Dewantara, Mr. Kasman Singodimejo, Sayuti Melik, Iwa Kusumasumantri, dan
Ahmad Subarjo. Ketika PPKI terbentuk, keinginan rakyat Indonesia untuk
merdeka semakin memuncak. Memuncaknya keinginan itu terbukti dengan
adanya tekad dari semua golongan untuk segera memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia. Golongan muda menghendaki agar kemerdekaan diproklamasikan
tanpa kerja sama dengan Jepang sama sekali, termasuk proklamasi kemerdekaan
dalam rapat PPKI. Ada anggapan dari golongan muda bahwa PPKI adalah badan
bentukan Jepang. Di lain pihak PPKI adalah badan yang ada untuk menyiapkan
hal-hal yang perlu bagi suatu negara. PPKI baru dapat bersidang sehari setelah
proklamasi kemerdekaan. Selamaterbentuk PPKI melakukan beberapa kali sidang.
1. Sidang pertama dilaksanakan tanggal 18 Agustus 1945, di Gedung Kesenian
Jakarta. Pada sidang ini dihasilkan beberapa keputusan penting yang menyangkut
kehidupan ketatanegaraan serta landasan politik bagi bangsa Indonesia yang
merdeka, yaitu:
a. mengesahkan UUD1945 setelah mendapat beberapa perubahan pada
pembukannya,
b. memilih presiden dan wakil presiden, yakni Ir. Sukarno dan Drs. Moh. Hatta,
c. menetapkan bahwa Presiden untuk sementara waktu akan dibantu oleh sebuah
Komite Nasional.
2. Sidang kedua dilakukan pada hari berikutnya, tanggal 19 Agutus 1945. Sidang
hari kedua ini menghasilkan keputusan:
a. membentuk 12 departemen dan sekaligus menunjuk pemimpinnya (menteri),
b. menetapkan pembagian wilayah negara Republik Indonesia menjadi delapan
provinsi dan sekaligus menunjuk gubernurnya,
65
c. memutuskan agar tentara kebangsaansegera dibentuk.
3. Sidang ketiga (20 Agustus 1945) PPKI membahas tentang Badan Penolong
Keluarga Korban Perang. Sidang ketiga PPKI menghasilkan delapan pasal
ketentuan. Salah satu pasalnya, yakni pasal 2 berisi tentang pembentukan Badan
Keamanan Rakyat (BKR).
4. Sidang keempat dilakukan pada tanggal 22 Agustus 1945 membahas tentang:
a. Komite Nasional
b. Partai Nasional
c. Badan Keamanan Rakyat. Pada tanggal 23 Agustus 1945, Presiden Sukarno
dalam pidatonya menyatakan berdirinya tiga badan baru, yaitu Komite Nasional
Indonesia (KNI), Partai Nasional Indonesia (PNI), dan Badan Keamanan Rakyat
(BKR). Sejak dibentuknya lembaga-lembaga kenegaraan tersebut, berakhirlah
tugas PPKI. PPKI sangat berperan dalam penataan awal negara Indonesia.
Walaupun kelompok muda menganggap PPKI sebagai lembaga buatan Jepang,
peran dan jasa badan ini tidak boleh kita lupakan. Anggota PPKI telah
menjalankan tugas yang diembankan kepada mereka dengan sebaikbaiknya.
Sampai akhirnya PPKI dapat meletakkan dasar-dasar ketatanegaraan bagi negara
Indonesia yang baru saja berdiri.
Perumusan dasar negara Indonesia
Dasar negara menjadi salah satu agenda pembicaraan sidang pertama
BPUPKI. Selama sidang pertama BPUPKI yang berlangsung dari tanggal 28 Mei
sampai dengan 1 Juni 1945 ada tiga tokoh yang menawarkan konsep dasar negara,
yaitu Mr. Mohammad Yamin, Prof. Dr. Mr. Supomo, dan Ir.Sukarno.
1. Pada tanggal 29 Mei 1945 Mr. M. Yamin menawarkan lima asas dasar Negara
Republik Indonesia sebagai berikut:
a. Peri Kebangsaan.
b. Peri Kemanusiaan.
c. PeriKetuhanan.
d. Peri Kerakyatan.
e. Kesejahteraan yang berkebudayaan.
66
2. Dua hari kemudian, pada tanggal 31 Mei 1945, Prof. Dr. Mr. Supomo,
mengajukan dasar-dasar negara sebagai berikut:
a. Persatuan.
b. Kekeluargaan.
c. Keseimbangan lahir dan batin.
d. Musyawarah.
e. Keadilan rakyat.
3. Ir. Sukarno mengusulkan konsep dasar negara dalam rapat BPUPKI tanggal 1
Juni 1945. Selain mengusulkan konsep dasar negara, Bung Karno juga
mengusulkan nama bagi dasar negara yaitu Pancasila. Berikut ini lima dasar yang
diusulkan oleh Bung Karno.
a. Kebangsaan Indonesia.
b. Internasionalisme atau perikemanusiaan.
c. Mufakat atau demokrasi.
d. Kesejahteraan sosial.
e. Ketuhanan Yang Maha Esa.
Setelah sidang pada tanggal 1 Juni 1945 itu, BPUPKI memasuki masa
jeda. Sampai dengan saat itu belum ada rumusan dasar negara. Yang ada hanyalah
usulan dasar negara Indonesia. Sebelum masuk masa jeda itu telah terbentuk
sebuah panitia kecil yang diketuai Ir. Sukarno, dengan anggota Drs.
Mohammad Hatta, Sutarjo Kartohadikusumo, Wahid Hasjim,Ki Bagus
Hadikusumo, Oto Iskandardinata, M. Yamin, dan A. A. Maramis. Panitia
kecil ini bertugas menampung saran dari anggota BPUPKI. Pada tanggal 22 Juni
1945, Panitia Kecil mengadakan pertemuan dengan 38 anggota BPUPKI. Bung
Karno menyebut pertemuan itu sebagai “rapat pertemuan antara Panitia Kecil
dengan anggota BPUPKI.” Pertemuan itu menampung suara-suara dan usul-usul
lisan dari anggota BPUPKI.
Dalam pertemuan itu juga dibentuk Panitia Kecil lain, yang beranggota
sembilan orang. Panitia ini dikenal dengan nama Panitia Sembilan. Anggota
Panitia Sembilan terdiri dari Ir. Sukarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. M. Yamin,Mr.
Ahmad Subarjo, Mr. A. A. Maramis, Abdulkadir Muzakir, Wahid
67
Hasyim,H. Agus Salim, dan Abikusno Cokrosuyoso. Mereka menghasilkan
suatu rumusan pembukaan UUD yang menggambarkan maksud dan tujuan
pembentukan negara Indonesia Merdeka. Rumusan itu disepakati dan
ditandatangani bersama oleh anggota Panitia Sembilan. Rumusan Panitia
Sembilan itu kemudian diberi nama Jakarta Charter atau Piagam Jakarta.
Rumusan dasar negara dalam Piagam Jakarta itu berbunyi:
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan Syari’at Islam bagi pemeluk-
pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan.
5. Keadilansosialbagiseluruhrakyat Indonesia.
Perumusan terakhir dasar negara dilakukan pada persidangan BPUPKI tahap
kedua, yang dimulai pada tanggal 10 Juli 1945. Pada kesempatan itu, dibahas
rencana UUD, termasuk pembukaan (preambule) oleh Panitia Perancang Undang-
Undang Dasar yang diketuai oleh Ir. Sukarno. Dalam rapat tanggal 11 Juli 1945,
Panitia Perancang Undang-Undang Dasar menyetujui isi preambule yang diambil
dari Piagam Jakarta. Panitia ini kemudian membentuk “Panitia Kecil Perancang
Undang Undang Dasar” yang diketuai oleh Prof. Dr. Mr. Supomo dengan
anggota Mr. Wongsonegoro,Mr. Ahmad Subarjo, Mr. A. A. Maramis, Mr. R.
P. Singgih, H. Agus Salim, dan dr. Sukiman. Hasil perumusan panitia kecil
disempurnakan bahasanya oleh sebuah “Panitia penghalus bahasa” yang terdiri
dari HuseinJayadiningrat, Agus Salim, dan Supomo. Panitia ini juga bertugas
menyempurnakan dan menyusun kembali rancangan undang-undang dasar yang
sudah dibahas itu. Pembukaan serta batang tubuh rancangan UUD yang dihasilkan
disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Namun, sebelum disahkan
Pembukaan UUD yang diambil dari Piagam Jakarta rumusan Panitia Sembilan
mengalami perubahan. Pada tanggal 17 Agustus 1945 sore, seorang opsir
angkatan laut Jepang menemui Drs. Mohammad Hatta. Opsir itu menyampaikan
keberatan dari tokoh-tokoh rakyat Indonesia bagian Timur atas kata-kata
68
“Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-
pemeluknya,” dalam Piagam Jakarta. Sebelum rapat PPKI tanggal 18 Agustus
1945, Drs. Moh. Hatta dan Ir. Sukarno meminta empat tokoh Islam, yakni Ki
Bagus Hadikusumo, Wahid Hasyim, Mr. KasmanSingodimejo, dan Mr.
Teuku Moh. Hassan untuk membicarakan hal tersebut. Hal ini dilakukan untuk
menghindari perdebatan panjang dalam rapat PPKI. Akhirnya mereka sepakat
kata-kata yang menjadi ganjalan bagi masyarakat Indonesia Timur itu diubah
menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa.” Dengan demikian, rumusan dasar negara
yang resmi bukan rumusanrumusan individual yang dikemukakan oleh Mr.
Mohammad Yamin, Prof. Dr. Mr. Supomo, maupun Ir. Sukarno. Dasar negara
yang resmi juga bukan rumusan Panitia Kecil. Pancasila Dasar Negara yang resmi
adalah rumusan yang disahkan PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Rumusan itu
berbunyi, sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Tokoh-tokoh Persiapan Kemerdekaan
1. Mengenal tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan
Ada banyak tokoh yang berperan dalam usaha persiapan kemerdekaan.
Tentu saja kita tidak akan dapat membahas semua tokoh dan perannya dalam
persiapan kemerdekaan. Berikut ini akan dibahas beberapa tokoh persiapan
kemerdekaan, yaitu:
a. Ir. Sukarno (1901-1970)
Sukarno dilahirkan tanggal 6 Juni 1901. Beliau menjadi tokoh penting
dalam persiapan kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1928 beliau mendirikan
Partai Nasional Indonesia. Pada tahun 1930-an, karena perjuangannya beliau
sering masuk penjara dan harus menjalani hidup di pengasingan. Menjelang
kemerdekaan, beliau menjadi anggota BPUPKI dan menjadi ketua PPKI.
69
Sumbangan pemikiran dan perannya dalam kedua badan ini sangat menonjol.
Pada tanggal 1 Juni 1945 beliau menyampaikan usul dasar-dasar negara dalam
sidang BPUPKI. Beliau juga yang mengusulkan nama Pancasila bagi dasar negara
Indonesia. Bersama dengan Bung Hatta, sebagai wakil rakyat Indonesia beliau
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1948 bersama dengan
para pemimpin bangsa Indonesia lainnya, beliau diasingkan ke Bangka. Pada
tahun 1949 beliau dipulangkan ke Yogyakarta dan dipilihmenjadi presiden RIS.
Beliau menyerahkan pemerintahan kepada Jenderal Suharto pada tanggal 20
Februari 1967. Pada tanggal 21 Juni 1970 beliau wafat di Rumah Sakit Angkatan
Darat Gatot Subroto Jakarta setelah menderita sakit ginjal agak lama. Bung Karno
dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.
b. Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat (1879-1952)
Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat adalah seorang dokter dan tokoh
pergerakan.Peran beliau sangat menonjol menjelangkemerdekaan Indonesia.
Khususnya ketikabangsa kita sedang merumuskan dasardasarnegara. Beliau
masuk Budi Utomo sejak organisasi itu berdiri. Beliau termasuk anggota
Volksraad angkatan pertama ketika lembaga ini dibentuk oleh Pemerintah Hindia
Belanda pada tahun 1918. Beliau menjadi anggota Volksraad hingga tahun 1931.
Pada zaman pendudukan Jepang, beliau menjadi anggota Dewan Pertimbangan
Daerah Madiun, kemudian ditarik ke pusat menjadi anggota Dewan Petimbangan
Pusat. Setelah Putera terbentuk, beliau duduk dalam Majelis Pertimbangan.
Puncak peranannya terjadi ketika beliau menjadi ketua BPUPKI menjelang
kemerdekaan Indonesia.
c. Prof. Dr. Mr. Supomo (1903-1958)
Supomo dilahirkan di Sukoharjo, Solo. Setelah tamat dari Sekolah Tinggi
Hukum, beliau melanjutkan studi ke Universitas Leiden, Belanda, dan
memperoleh gelar doktor di sana. Sekembalinya di tanah air, beliau bekerja di
Pengadilan Negeri Yogyakarta. Supomo terpilih menjadi anggota BPUPKI dan
PPKI. Beliau sangat berperan dalam perumusan UUD 1945. Sebagai seorang ahli
hukum, beliau menjadi anggota tim perumus Undang-Undang Dasar. Beliau juga
mengusulkan dasar-dasar negara pada rapat BPUPKI tanggal 31 Mei 1945.
70
Setelah Indonesia merdeka, beliau menjadi menteri kehakiman. Sesudah
pengakuan kedaulatan (1949) beliau kembali menduduki jabatan itu. Beliau
terlibat aktif dalam dunia pendidikan. Beliau merintis pendirian Universitas Gajah
Mada dan menjadi salah satu guru besar dalam universitas tersebut. Beliau juga
pernah menjabat rektor Universitas Indonesia.
d. Mohammad Hatta (1902-1980)
Mohammad Hatta lahir di Bukit Tinggi, 12 Agustus 1902. Ketika menjadi
mahasiwa di Belanda beliau sudah aktif dalam gerakan mahasiswa nasionalis.
Sepulang dari Belanda beliau bergabung dengan PNI. Tahun 1934 beliau
ditangkap dan dimasukkan penjara kemudian dibuang ke Digul. Menjelang
kemerdekaan, beliau terpilih menjadi anggota BPUPKI. Perannya sangat besar.
Beliau masuk dalam Panitia Sembilan yang menghasilkan Piagam Jakarta.
Bersama dengan Bung Karno, beliau memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka beliau mendampingi Bung Karno menjadi wakil
presiden. Pada tahun 1956 beliau mengundurkan diri dari jabatan wakil presiden.
Setelah itu, beliau mengabdikan diri sebagai guru besar ilmu ekonomi di
Universitas Indonesia. Setelah pemerintahan Bung Karno runtuh beliau diangkat
menjadi penasihat khusus dan beberapa kali menjadi ketua misi internasional.
Beliau wafat di Jakarta pada tanggal 14 Maret 1980.
e. Muhammad Yamin (1903 - 1962)
Muhammad Yamin adalah seorang ahli hukum, tokoh pergerakan
kemerdekaan, penyair angkatan Pujangga Baru, dan penggali sejarah Indonesia.
Sejak muda beliau sudah berkecimpung dalam kegiatan organisasi. Bersama Bung
Hatta ia mendirikan Jong Sumatranen Bond. Dalam gerakan politik ia mula-mula
bergabung dengan Partindo. Menjelang kemerdekaan Indonesia, beliau terpilih
menjadi anggota BPUPKI. Beliau salah seorang yang mengajukan usul dasar
negara dalam rapat BPUPKI tanggal 29 Mei 1945. Beliau juga menjadi anggota
Panitia Kecil yang merumuskan Piagam Jakarta. Ketika Indonesia merdeka beliau
beberapa kali memangku jabatan menteri dan menjadi anggota DPR/MPRS.
Sebagai sastrawan beliau menulis banyak karya sastra yang meliputi sajak dan
71
naskah drama. Studi sejarahnya menghasilkan karya seperti “Gajah Mada”,
“Sejarah Peperangan Diponegoro”, dan lain-lain.
f. Ahmad Subarjo (1896-1978)
Ahmad Subarjo adalah pejuang kemerdekaan dari golongan tua. Semasa
kuliah beliau giat dalam Perhimpunan Indonesia. Menjelang proklamasi
kemerdekaan, ia duduk dalam keanggotaan BPUPKI. Beliau juga termasuk dalam
Panitia Sembilan yang menghasilkan Piagam Jakarta. Perannya yang sangat
penting adalah menjadi penengah antara golongan muda dan Sukarno dalam
peristiwa Rengas Dengklok.
Setelah Indonesia merdeka, ia diangkat sebagai Menteri Luar Negeri RI
dalam Kabinet Presidensial. Setelah penyerahan kedaulatan, Subarjo beberapa kali
diangkat sebagai anggota delegasi Indonesia dalam perundingan dengan sejumlah
pemerintah asing. Setelah tidak aktif dalam bidang diplomasi dan pemerintahan,
beliau memberi kuliah di berbagai universitas, antara lain di Universitas
Indonesia.
72
Gambar Tokoh- Tokoh Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia
Ir. Soekarno Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat
Supomo Mohammad Hatta
Muhammad Yamin Ahmad Subarjo
73
f. Metode Pembelajaran
1. Pictures and Pictures
2. Ceramah
3. Pemberian tugas
4. Tanya jawab
G. langkah langkah pembelajaran
Pertemuan I (2x 35 menit)
1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
1. Mengucap salam
2. Berdoa
3. Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran.
4. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
5. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai.
2. Kegiatan Inti (35 menit)
a. Eksplorasi
1. Guru memperlihatkan gambar kepada siswa tentang usaha dalam
mempersiapan kemerdekaan Indonesia
2. Siswa diberi tugas untuk mencari informasi yang luas tentang gambar
materi IPS tentang usaha dalam mempersiapan kemerdekaan
Indonesia
b. Elaborasi
1. Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian
memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis
2. Menanyakan alasan/dasar pemikiran siswa mengenai urutan gambar
tersebut.
c. Konfirmasi
74
1. Siswa bersama-sama menyimpulkan tentang tugas yang
dipersentasikan
2. Memberikan penguatan kepada siswa atas tugas yang sudah mereka
kerjakan,
3. Meminta siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum
dimengerti.
4. Memberikan motivasi supaya siswa berpartisipasi aktif.
3. Kegiatan Penutup (30 menit)
1. Guru bersama siswa membuat rangkuman/simpulan pelajaran.
2. Guru bersama dengan siswa menutup pembelajaran.
Pertemuan II (2x 35 menit)
1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
1. Mengucap salam
2. Berdoa
3. Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti
prosespembelajaran.
4. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
5. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai.
2.Kegiatan Inti (35 menit)
a. Eksplorasi :
1. Siswa diberi tugas untuk mencari informasi yang luas tentang
topik/tema materi IPS tentang perlunya perumusan dasar
kemerdekaan Indonesia.
2. Guru memperlihatkan gambar tentang peristiwa perumusan dasar
kemerdekaan indonesia.
b. Elaborasi
1. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok
2. Siswa secara berkelompok diberi tugas untuk
memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis
75
3. Setelah selesai, perwakilan kelompok mempersentasikan hasil
diskusinya di depan kelas.
c. Konfirmasi
1. Siswa bersama-sama menyimpulkan tentang tugas yang
dipersentasikan
2. Memberikan penguatan kepada siswa atas tugas yang sudah mereka
kerjakan.
3. Meminta siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum
dimengerti.
4. Memberikan motivasi supaya siswa berpartisipasi aktif.
3. Kegiatan Penutup (30 menit)
1. Guru bersama siswa membuat rangkuman/simpulan pelajaran.
2. Guru bersama dengan siswa menutup pembelajaran.
Pertemuan III (2x35 menit)
1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
1. Mengucap salam
2. Berdoa
3. Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti
prosespembelajaran.
4. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
5. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai.
2. Kegiatan Inti (35 menit)
a. Eksplorasi :
1. Guru menampilkan gambar pada LCD tentang gambar tokoh-tokoh
dalam persiapan kemerdekaan Indonesia
2. Guru menceritakan bagaimana cara menghormati usaha para tokoh
dalam mempersiapkan kemerdekaan dan
76
3. Siswa diberi tugas untuk mencari informasi yang luas tentang
topik/tema materi IPS tentang tokoh tokoh dalam persiapan
kemerdekaan Indonesia
b. Elaborasi
1. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok
2. Siswa secara berkelompok diberi tugas untuk
memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis
3. Selesai mengerjakan, perwakilan kelompok mempersentasikan
hasil diskusi dan mencatat di papan tulis.
c. Konfirmasi
1. Siswa bersama-sama menyimpulkan tentang tugas yang
dipersentasikan
2. Memberikan penguatan kepada siswa atas tugas yang sudah mereka
kerjakan,
3. Meminta siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum
dimengerti.
4. Memberikan motivasi supaya siswa berpartisipasi aktif.
3. Kegiatan Penutup (30 menit)
1. Guru bersama siswa membuat rangkuman/simpulan pelajaran.
2. Mengerjakan Soal evaluasi siklus 1.
H. Sumber Belajar
- Buku paket IPS SD kelas 5, Endang Susiloningsih 2008 Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
- Gambar dan video dari internet
I. Penilaian
- Bentuk tes : Pilihan ganda
77
SOAL TES ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
SIKLUS 1
Mata pelajaaran : IPS
Kelas/ Smester : 5 / 2 (dua)
Waktu : 30 menit
Nama :
NO. Absen :
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Kemerdekaan Indonesia sudah dipersiapkan sejak ... .
a. pasukan Jepang terdesak oleh pasukan Sekutu
b. Jepang masuk Indonesia
c. Inggris menduduki Indonesia
d. Jauh hari sebelum kesempatan memproklamasikan kemerdekaan tiba
2. Tujuan Perdana Menteri Koiso mengumumkan Indonesia akan diberi
kemerdekaan di kemudian hari adalah ... .
a. agar rakyat Indonesia bahagia
b. agar tentara Sekutu tidak disambut sebagai pembebas tetapi penyerbu
c. agar para tokoh mempersiapkan diri dalam pencalonan presiden
d. agar rakyat berterimakasih pada Jepang
3. Ketua Badan Penyelidik Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
adalah ... .
a. Kumakici Harada c. Ichibangase
b. Sukarno d. Radjiman Wedyodiningrat
4. Jenderal Kuniaki Koiso mengumumkan bahwa Indonesia akan dimerdekakan
setelah ... .
a. bangsa Indonesia mandiri
b. tercapai kemenangan akhir dalam perang Asia Timur Raya
c. bangsa Indonesia membantu melawan Sekutu
d. BPUPKI selesai melakukan tugasnya
5. Ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) adalah ... .
a. Sukarno c. Drs. Mohammad Hatta
b. Ahmad Subarjo d. Radjiman Wedyodiningrat
6. PPKI dibentuk pada tanggal.....
a. 1 Maret 1945
b. 22 Juni 1945
c. 8 Agustus 1945
d. 7 Agustus 1945
78
7. Sila keempat dasar negara yang disampaikan Soekarno adalah.......
a. Kesejahteraan Sosial
b. Peri Kerakyatan
c. Ketuhanan yang Maha Esa
d. Mufakat atau Demokrasi
8. Sidang BPUPKI yang pertama membahas tentang ...........
a. Angkatan perang indonesia
b. Proklamasi kemerdekaan
c. Dasar negara
d. Gaji anggota
9. Yang merumuskan lima asas dasar negara yang kita gunakan sampai saat ini
adalah....
a. Moh. Yamin
b. Ir. Soekarno
c. Panitia sembilan
d. PPKI
10. Ketua panitia sembilan adalah.....
a. Ir. Soekarno
b. Dr. Radjiman Widyodiningrat
c. Mr. Syamsudin
d. H. Agus Salim
11. Nama lain dari piagam jakarta adalah.....
a. Jakarta carter
b. Jakarta Agreement
c. Jakarta decision
d. Jakarta charter
12. Dasar negara yang sampaikan oleh Ir. Soekarno dalam rapat BPUPKI adalah
....
a. Tri Sila
b. Eka Sila
c. Dasa Sila
d. Panca Sila
13. Isi dari Piagam Jakarta yang ke tiga adalah......
a. Ketuhanan Yang Maha Esa
b. Persatuan Indonesia
c. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
d. Ketuhan dengan menjalankan syariat islam bagi pemeluknya
79
14. Berikut ini tokoh yang mengusulkan dasar-dasar negara adalah......
a. Ahmad Suebarjo
b. Mohamad Hatta
c. Moh. Yamin
d. Wachid Hasim
15. Nama lain dari BPUPKI adalah......
a. Dokoritsu Junbi inkai
b. Chou Sangi In
c. Dokuritsu junbi Cosakai
d. Jawa hokokai
16. Sidang resmi BPUPKI kedua berlangsung pada tanggal .....
a. 10-17 Juli 1945
b. 28 Mei 1945
c. 6 Agustus 1945
d. 8 Agustus 1045
17. Sidang pertama PPKI dilaksanakan di .....
a. Gedung kesenian jakarta
b. Rengasdengklok
c. Jawa Barat
d. Jawa Tengah
18. Ir. Soekarno memenyampaikan usul dasar-dasar negara dalam sidang
BPUPKI pada tanggal......
a. 2 Juni 1945
b. 28 Mei 1945
c. 21 Juni 1945
d. 20 Februari 1945
19. Sikap positif para tokoh dibawah ini adalah ...
a. Berjuang demi pamrih
b. Tidak menghormati pendapat orang lain
c. Rela bejuang demi bangsa
d. Berjuang demi keluarga
20. Tokoh disamping adalah .....
a. Moh. Yamin
b. Ir. Soekarno
c. Dr. Radjiman Widyadiningrat
d. Moh. Hatta
80
81
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS 2
Tingkat pendidikan : SD
Nama SD : SDN 02 Ngeluk
Mata pelajaran : IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
Kelas/ semester : 5 / 2
Alokasiwaktu : 6 jam pelajaran (3 kali pertemuan)
A. Standar Kompetensi : 2. Mengahargai peranan tokoh perjuangan dan
masyarakat dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
B. KompetensiDasar :2.2 Proklamasi kemerdekaan indonesia.
C. Indikator :
Menceritakan tentang pertemuan di dalat
Menanggapi peristiwa kekalahan tentara jepang
Menceritakan peristiwa rengasdengklok
Mengurutkan gambar mengenai perumusan teks proklamasi
Menceritakan bagaimana detik detik proklamasi 17 agustus 1945.
D. Tujuan pembelajaran
1. Siswa dapat menceritakan tentang pertemuan di dalat
2. Siswa dapat menceritakan peristiwa kekalahan tentara jepang
3. Siswa dapat menceritakan peristiwa rengasdengklok
4. Siswa dapat mengurutkan gambar mengenai perumusan teks proklamasi
5. Siswa mampu menceritakan bagaimana detik detik proklamasi 17 agustus
1945.
E. Materi Pembelajaran
Menghargai usaha tokoh bangsa dalam mempersiapkan kemerdekaan
Kita pantas menghargai usaha tokoh-tokoh bangsa dalam mempersiapkan
kemerdekaan kita. Berkat usaha mereka, kita dapat hidup di alam merdeka dan
menikmati sistem ketatanegaraan yang mereka perjuangkan. Bentuk
penghormatan kepada mereka dapat kita ungkapkan dengan mengenang jasa-jasa
mereka. Kita juga bisa berziarah ke makam mereka da berdoa untuk mereka.
Bentuk penghargaan yang tak kalah penting adalah mencontoh sikapsikap positif
82
yang mereka tunjukkan dan meneruskan perjuangan mereka. Sikap positif tokoh-
tokoh bangsa yang patut kita contoh antara lain:
1. Rela berjuang demi bangsa dan negara.
2. Berpendirian tetapi juga menghormati pendapat orang lain. Para tokoh bangsa
terkenal memegang teguh pendapat dan memperjuangkan pendapatnya. Namun,
ketika suatu kesepakatan bersama telah diambil dengan lapang dada mereka
menerima keputusan itu.
Karya mereka membangun dasar negara harus kita teruskan agar
sendisendi negara ini makin kokoh. Undang-Undang Dasar 1945 yang mereka
hasilkan merupakan karya yang amat mengagumkan. Namun demikian, seiring
dengan perkembangan zaman undang-undang dasar itu ternyata dirasa perlu untuk
disempurnakan. Maka kita mengenal adanya amandemen terhadap UUD 1945.
Usaha ini harus tetap kita lakukan agar tercipta suatu sistem yang lebih baik. Ini
menjadi tugas kita sekarang sebagai generasi penerus bangsa.
B. Peristiwa-peristiwa Sekitar ProklamasiKemerdekaan 17 Agustus 1945
Menjelang proklamasi kemerdekaan, Indonesia berada dalam kekuasaan
Jepang. Saat itu Jepang mengalami kekalahan dalam perang melawan Sekutu.
Pasukan Sekutu terdiri dari Amerika, Inggris, Belanda, dan Perancis. Kesempatan
itu digunakan oleh bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan. Ada
beberapa peristiwa sejarah menjelang Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
yang patut kita ketahui.
1. Pertemuan di Dalat
Pada tanggal 12 Agustus 1945 tiga tokoh pergerakan nasional, yaitu
Dr.Radjiman Wedyodiningrat, Ir. Sukarno, dan Drs. Mohammad Hatta
memenuhi undangan Jenderal Terauchi di Dalat (Vietnam Selatan). Jenderal
Terauchi adalah Panglima tentara Jepang di Asia Tenggara. Dalam pertemuan itu,
Jenderal Terauchi mengatakan pemerintah Jepang telah memutuskan untuk
memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Keputusan itu diambil setelah
Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Jepang. Bom atom pertama dijatuhkan
di kota Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945. Bom kedua dijatuhkan di kota
Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945. Akibatnya, Jepangmenyatakan menyerah
tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945.
2. Menanggapi berita kekalahan Jepang
Berita tentang kekalahan itu sangat dirahasiakan oleh Jepang. Semua radio
disegel oleh pemerintah Jepang. Namun demikian, ada juga tokohtokoh
pergerakan yang dengan sembunyi-sembunyi mendengar berita tentang kekalahan
Jepang tersebut. Di antaranya adalah Sutan Syahrir. Pada tanggal 14 Agustus
1945 sore, Sutan Syahrir sudah menunggu kedatangan Mohammad Hatta dari
Dalat. Syahrir mendesak agar proklamasi jangan dilakukan oleh PPKI. Menurut
Syahrir, Negara Indonesia yang lahir dengan cara demikian akan dicap oleh
Sekutu sebagai negara buatan Jepang. Syahrir mengusulkan agar proklamasi
kemerdekaan dilakukan oleh Bung Karno saja sebagai pemimpin rakyat, atas
nama rakyat lewat siaran radio. Hatta setuju kemerdekaan Indonesia
diselenggarakan secepatnya. Namun, beliau tidak yakin proklamasi dapat
dilakukan oleh Bung Karno saja sebagai pemimpin rakyat dan atas nama rakyat.
Menurut Hatta, kalau Bung Karno bertindak seperti itu, berarti merampas hak
83
PPKI. Hatta tidak yakin Bung Karno mau bertindak seperti usul Syahrir. Setelah
terjadi perdebatan, akhirnya Hatta dan Syahrir pergi ke rumah Bung Karno.
Syahrir menyatakan maksudnya. Bung Karno menjawab bahwa beliau tidak
berhak bertindak sendiri. Memproklamasikan kemerdekaan adalah hak dantugas
PPKI.
Pada tanggal 15 Agustus 1945 sore, para pemuda kembali menemui Bung
Hatta dan mendesak agar beliau jangan menyetujui proklamasi di hadapan PPKI,
karena menurut mereka hal itu berbau Jepang. Malamnya, sekitar pukul 20.00,
golongan muda revolusioner mengadakan rapat di salah satu ruangan Lembaga
Bakteriologi di Pegangsaan Timur. Rapat ini antara lain dihadiri oleh
ChairulSaleh, Wikana, Margono, Armansyah, dan Kusnandar. Dalam rapat
itu golongan muda menegaskan pendirian mereka. Mereka berpendirian bahwa
kemerdekaan Indonesia adalah hak dan urusan rakyat Indonesia sendiri.
Kemerdekaan tidak dapat digantungkan kepada orang lain dan negara lain. Rapat
juga memutuskan tuntutan agar Proklamasi Kemerdekaan dinyatakan oleh Ir.
Sukarno pada keesokan harinya (16 Agustus 1945).
Keputusan rapat pada tanggal 15 Agustus 1945 sore, disampaikan oleh
Wikana dan Darwis kepada Sukarno. Utusan golongan muda mengancam akan
terjadi pertumpahan darah jika tuntutan golongan muda tidak dilaksanakan. Hal
itu menimbulkan suasana ketegangan. Sukarno marah mendengar ancaman itu.
Peristiwa menegangkan itu disaksikan oleh golongan tua, seperti Mohammad
Hatta, Ahmad Subarjo, Dr. Buntaran,Dr. Sanusi, dan Iwa Kusumasumantri.
Golongan tua tetap menekankan perlunya melakukan proklamasi kemerdekaan
dalam rapat PPKI untuk menghindari pertumpahan darah.
3. Peristiwa Rengasdengklok
Setelah mengetahui pendirian golongan tua, golongan muda mengadakan
rapat lagi menjelang pukul 24.00. Mereka melakukan rapat di Asrama Baperpi,
Cikini 71, Jakarta. Rapat tersebut selain dihadiri mereka yang mengikuti rapat di
Pegangsaan Timur, juga dihadiri oleh Sukarni, JusufKunto, dr. Muwardi, dan
Sodancho Singgih. Dalam rapat itu diputuskan untuk mengungsikan Sukarno dan
Hatta ke luar kota. Tempat yang dipilih adalah Rengasdengklok, sebuah kota
kawedanan di sebelah timur Jakarta. Tujuan “penculikan” itu adalah menjauhkan
kedua pemimpin nasional itu dari pengaruh Jepang. Untuk menghindari
kecurigaan dan tindakan yang dapat diambil oleh tentara Jepang, rencana itu
diserahkan kepada Sodancho Singgih. Rencana itu berhasil dengan baik berkat
dukungan Cudanco Latief Hendraningrat, berupa perlengkapan tentara Peta.
Pagi-pagi buta sekitar pukul 04.00, tanggal 16 Agustus 1945, Sukarno-
Hatta dibawa ke Rengasdengklok. Sehari penuh kedua pemimpin “ditahan” di
Rengasdengklok. Selain untuk menjauhkan Sukarno-Hatta dari pengaruh Jepang,
para pemuda bermaksud memaksa mereka agar segera memproklamasi
kemerdekaan lepas dari segala sesuatu yang berkaitan dengan Jepang. Ternyata
kedua tokoh ini cukup berwibawa. Para pemuda pun segan untuk mendesak
mereka. Namun, Sodancho Singgih memberikan keterangan bahwa dalam
pembicaraan berdua dengan Bung Karno, Bung Karno menyatakan bersedia
melaksanakan proklamasi segera setelah kembali ke Jakarta.
84
Berdasarkan hal itu, siang itu juga Singgih kembali ke Jakarta. Ia
menyampaikan rencana Proklamasi kepada para pemimpin pemuda di Jakarta.
Sementara itu, di Jakarta, golongan tua dan golongan muda sepakat bahwa
proklamasi kemerdekaan dilakukan di Jakarta. Golongan tua diwakili Mr.
Ahmad Subarjo dan golongan muda yang diwakili Wikana. LaksamanaMaeda,
bersedia menjamin keselamatan mereka selama berada di rumahnya. Maeda
adalah seorang Perwira penghubung Angkatan Darat dan Angkatan Laut Jepang.
Berdasarkan kesepakatan itu, Jusuf Kunto, dari pihak Pemuda mengantar
Ahmad Subarjo ke Rengasdengklok pada hari itu juga. Mereka akan menjemput
Sukarno-Hatta. Semula para pemuda tidak mau melepas Sukarno-Hatta. Ahmad
Subarjo memberi jaminan bahwa proklamasi kemerdekaan akan diumumkan pada
tanggal 17 Agustus keesokan harinya, selambat-lambatnya pukul 12.00. Bila hal
tersebut tidak terjadi, Ahmad Subarjo rela mempertaruhkan nyawanya. Dengan
jaminan itu, komandan kompi Peta setempat, Cudanco Subeno, bersedia
melepaskan Sukarno- Hatta kembali ke Jakarta.
4. Perumusan teks proklamasi
Sesampai di Jakarta Sukarno-Hatta bersama Laksamana Maeda menemui Mayjen
Nishimura untuk berunding. Nishimura tidak mengizinkan proklamasi
kemerdekaan. Kemudian, mereka menuju rumah Laksamana Maeda di Jalan
Imam Bonjol No. 1. Di tempat inilah naskah proklamasi dirumuskan. Para
pemuka Indonesia yang hadir berkumpul dalam dua ruangan, ruang makan dan
serambi depan. Perumusan teks proklamasi dilakukan di dalam ruang makan oleh
Sukarno, Hatta, dan Mr. Ahmad Soebardjo. Sukarno menulis rumusan proklamasi
tersebut.
Setelah selesai, teks proklamasi tersebut dibacakan di hadapan tokohtokoh
peserta rapat. Setelah terjadi kesepakatan bersama, teks proklamasi selanjutnya
diserahkan kepada Sayuti Melik untuk diketik. Teks proklamasi yang sudah
diketik ditandatangani oleh Ir. Sukarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa
Indonesia. Naskah itulah yang dikenal sebagai naskah Proklamasi yang autentik .
Timbul persoalan tentang cara mengumumkan proklamasi. Sukarni mengatakan
bahwa rakyat di sekitar Jakarta telah diberi tahu untuk datang berbondong-
bondong ke lapangan Ikada pada tanggal 17 Agustus. Di sana mereka akan
mendengarkan proklamasi kemerdekaan. Bung Karno menolak cara tersebut.
Akhirnya, disepakati proklamasi kemerdekaan dilakukan di kediaman
Sukarno di Jalan Pegangsaan Timur 56, pukul 10.00. Setelah itu, para tokoh
bangsa yang hadir, keluar dari rumah Laksamana Maeda dan pulang ke rumah
masing-masing. Sebelum semua pulang, Hatta berpesan kepada para pemuda yang
bekerja pada pers dan kantor berita, terutama B.M Diah untuk memperbanyak
teks proklamasi dan menyiarkannya ke seluruh dunia. Sementara itu, para pemuda
tidak langsung pulang ke rumah masingmasing. Mereka dibagi dalam kelompok-
kelompok. Setiap kelompok pemuda mengirim kurir untuk memberitahukan
kepada masyarakat bahwa saat proklamasi telah tiba.
5. Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus1945
Pada tanggal 17 Agustus 1945 pagi banyak orang berkumpul di kediaman
85
Sukarno. Mereka adalah rakyat dan para pemuda. Sekitar pukul 10.00, Ir. Sukarno
didampingi Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Berikut ini perkataan Sukarno pada pembacaan proklamasi kemerdekaan:
“Saudara-saudara sekalian, saya telah meminta Saudara hadir di sini
untuk menyaksikan suatu peristiwa maha penting dalam sejarah kita.
Berpuluh-puluh tahun kita, bangsa Indonesia telah berjuang, untuk
kemerdekaan tanah air kita.
Bahkan, telah beratus-ratus tahun. Gelombangnya aksi kita untuk
mencapai kemerdekaan kita itu ada naiknya, ada turunnya, tetapi jiwa kita
tetap menuju ke arah cita-cita. Juga didalam zaman Jepang, usaha kita
untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak berhenti. Di dalam zaman
Jepang ini tampaknya saja kita menyandarkan diri kepada mereka. Tetapi
pada hakikatnya, tetap kita menyusun tenaga kita sendiri, tetap kita
percaya pada kekuatan sendiri. Hanya bangsa yang berani mengambil
nasib dalam tangan sendiri, akan dapat berdiri dengan kekuatannya.
Maka kami, tadi malam telah mengadakan musyawarah dengan pemuka-
pemuka rakyat Indonesia dari seluruh Indonesia. Permusyawaratan itu
seia sekata berpendapat, bahwa sekaranglah datang saatnya untuk
menyatakan kemerdekaan kita.
Setelah pembacaan teks proklamasi selesai, upacara dilanjutkan dengan
pengibaran bendera Merah Putih. Pengibaran Bendera Merah Putih dilakukan oleh
S. Suhud dan Cudanco Latif, serta diiringi lagu Indonesia Raya. Bendera Merah
Putih itu dijahit oleh Ibu Fatmawati Sukarno. Pada saat Sang Saka Merah Putih
dikibarkan, tanpa ada yang memberi aba-aba, para hadirin menyanyikan lagu
Indonesia Raya. Setelah pengibaran Bendera Merah Putih, Wali kota Suwiryo
dan dr. Mawardi memberikan sambutan. Kemudian mereka yang hadir saling
bertukar pikiran sebentar lalu pulang ke rumah masing-masing. Peristiwa yang
sangat penting bagi Bangsa Indonesia ini berlangsung sekitar satu jam. Meski
sangat sederhana, namun upacara itu dilakukan penuh kehikmatan. Peristiwa itu
membawa perubahan yang luar biasa dalam kehidupan bangsa Indonesia. Bangsa
Indonesia menjadi bangsa yang merdeka. Bangsa baru telah lahir.
86
Gambar-gambar berikut ini berkaitan dengan Proklamasi Kemerdekaan. Urutkanlah peristiwa apa yang kamu ketahui tentang gambar-gambar tersebut!
87
F. Metode Pembelajaran
1. Pictures and Pictures
2. Ceramah
3. Pemberian tugas
4. Tanya jawab
G. Langkahlangkahpembelajaran
Pertemuan I (2x 35 menit)
1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
1. Mengucap salam
2. Berdoa
3. Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran.
4. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
5. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai.
2. Kegiatan Inti (35 menit)
a. Eksplorasi
1. Guru memperlihatkan gambar kepada siswa tentang pertemuan di
dalat.
2. Siswa diberi tugas untuk mencari informasi yang luas tentang gambar
materi IPS tentang pertemuan di dalat.
b. Elaborasi
1. Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian
memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis
2. Menanyakan alasan/dasar pemikiran siswa mengenai urutan gambar
tersebut.
c. Konfirmasi
1. Siswa bersama-sama menyimpulkan tentang tugas yang dipersentasikan
88
2. Memberikan penguatan kepada siswa atas tugas yang sudah mereka
kerjakan,
3. Meminta siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum dimengerti.
4. Memberikan motivasi supaya siswa berpartisipasi aktif.
3. Kegiatan Penutup (30 menit)
1. Guru bersama siswa membuat rangkuman/simpulan pelajaran.
2. Guru bersama dengan siswa menutup pembelajaran.
Pertemuan II (2x 35 menit)
1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
1. Mengucap salam
2. Berdoa
3. Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti
prosespembelajaran.
4. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
5. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai.
2.Kegiatan Inti (35 menit)
a. Eksplorasi :
1. Siswa diberi tugas untuk mencari informasi yang luas tentang
topik/tema materi IPS tentang peristiwa kekalahan tentara jepang dan
peristiwa Rengasdngklok.
2. Guru memperlihatkan gambar tentang peristiwa kekalahan tentara
jepang dan peristiwa Rengasdngklok.
b. Elaborasi
1. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok
2. Siswa secara berkelompok diberi tugas untuk
memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis
3. Setelah selesai, perwakilan kelompok mempersentasikan hasil
diskusinya di depan kelas.
c. Konfirmasi
89
1. Siswa bersama-sama menyimpulkan tentang tugas yang
dipersentasikan
2. Memberikan penguatan kepada siswa atas tugas yang sudah mereka
kerjakan.
3. Meminta siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum
dimengerti.
4. Memberikan motivasi supaya siswa berpartisipasi aktif.
3. Kegiatan Penutup (30 menit)
1. Guru bersama siswa membuat rangkuman/simpulan pelajaran.
2. Guru bersama dengan siswa menutup pembelajaran.
Pertemuan III (2x35 menit)
1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
1. Mengucap salam
2. Berdoa
3. Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti
prosespembelajaran.
4. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
5. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai.
2. Kegiatan Inti (35 menit)
a. Eksplorasi :
1. Guru menampilkan gambar pada LCD tentang gambar peristiwa
perumusan teks proklamasi.
2. Guru menceritakan bagaimana detik detik proklamasi 17 Agustus
1945.
b. Elaborasi
1. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok
2. Siswa secara berkelompok diberi tugas untuk
memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis
90
3. Selesai mengerjakan, perwakilan kelompok mempersentasikan
hasil diskusi dan mencatat di papan tulis.
c. Konfirmasi
1. Siswa bersama-sama menyimpulkan tentang tugas yang
dipersentasikan
2. Memberikan penguatan kepada siswa atas tugas yang sudah mereka
kerjakan,
3. Meminta siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum
dimengerti.
4. Memberikan motivasi supaya siswa berpartisipasi aktif.
3. Kegiatan Penutup (30 menit)
1. Guru bersama siswa membuat rangkuman/simpulan pelajaran.
2. Mengerjakan Soal evaluasi siklus 2.
H. Sumber Belajar
- Buku paket IPS SD kelas 5, Endang Susiloningsih 2008 Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
- Gambar dan video dari internet
I.Penilaian
- Bentuk tes : Pilihan ganda
91
SOAL TES ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
SIKLUS II
Mata pelajaaran : IPS
Kelas/ Smester : 5 / 2 (dua)
Waktu : 30 menit
Nama :
NO. Absen :
I. Pilihlah jawaban yang benar!
1. Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal ... .
a. 6 Agustus 1945
b. 9 Agustus 1945
c. 17 Agustus 1945
d. 14 Agustus 1945
2. Menjelang Indonesia merdeka, yang menjadi panglima tentara Jepang di Asia
Tenggara adalah ... .
a. Jenderal Terauchi
b. Laksamana Maeda
c. Mayor Jenderal Nishimura
d. Shigetada Nishijima
3. Tokoh yang mendengar berita Jepang menyerah pada Sekutu dan mendesak
Sukarno-Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan adalah ... .
a. Chaerul Saleh
b. Ahmad Soebardjo
c. Sutan Sjahrir
d. Wikana
4. Teks proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia dirumuskan dirumah ... .
a. Ir. Sukarno
b. Drs. Moh Hatta
c. Laksamana Maeda
d. Ahmad Subarjo
5. Teks proklamasi yang telah disetujui diketik oleh ... .
a. Mohammad Hatta
b. Sayuti Melik
c. B. M. Diah
d. S. Suhud
6. Pada tanggal 15 agustus 1945 sore, para pemuda kembali menemui ... .
a. Bung Hatta
b. Wikana dan Darwis
c. Sayuti Melik dan Latif
92
d. Chaerul Saleh dan Margono
7. Bom yang di kota Nagasaki dijatuhkan pada tanggal ... .
a. 14 agustus 1945
b. 9 agustus 1945
c. 17 april 1945
d. 20 agustus 1945
8. Tokoh yang memproklamasikan kemerdekaan indonesia ... .
a. Ir. Soekarno dan didampingi Mohammad Hatta
b. Supomo
c. Radjiman Wedyodiningrat
d. Sukarno
9. Berdasarkan kesepakatan jusuf kunto, dari pihak pemuda mengantar subarjo
ke... .
a. Semarang
b. Rengasdengklok
c. Dalat
d. Jawa tengah
10. Bendera Sang Saka Merah Putih Indonesia dijahit oleh ... .
a. Ibu Fatmawati
b. Sayuti Melik
c. Ibu Inggit
d. Cudanco Latif
11. Proklamasi merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia dalammencapai..
a. keadilan
b. kedamaian
c. kemakmuran
d. kemerdekaan
12. Kota yang dibom oleh Sekutu di Jepang pada tanggal 6 Agustus 1945adalah
kota ....
a. Hirosima
b. Tokyo
c. Nagasaki
d. Fujiyama
13. Pada tanggal 14 agustus 1945 sutan syahrir menunggu Moh. Hatta tiba dari....
a. Rengasdengklok
b. Dalat
c. Jakarta
d. Semarang
14. Di bawah ini adalah utusan para pemuda yang menghadap Ir. Soekarno di
Jalan Pegangsaan Timur, yaitu ....
a. Wikana dan Soebarjo
b. Soebarjo dan Darwis
c. Wikana dan Darwis
d. Darwis dan Syahrir
93
15. Setelah pengibaran sang saka merah putih yang memberikan sambutan
adalah....
a.Wali kota Suwiryodan dr Mawardi
b. Subarjo
c. Sutan syahrir
d. Supomo
16. Pada tanggal 16 Agustus 1945, para pemuda membawa paksa Bung Karno
sekeluarga dan Bung Hatta ke ....
a. Rangkasbitung
b. Jakarta
c. Dallat
d. Rengasdengklok
17. Pada tanggal 17 Agustus 1945 pagi banyak orang berkumpul di kediaman ....
a. Laksamana maeda
b.Subarjo
c. Sukarno
d. Bung Hatta
18. Yang menulis rumusan teks proklamasi adalah ....
a. Ir Soekarno
b. Moh Hatta
c. Sutan Syahrir
d. Dr. Rajiman Widyoningrat
19. Berikut ini yang bukan cara penyebaran berita proklamasi ke seluruh tanah air
adalah ....
a. siaran radio c. siaran televisi
b. selebaran d. surat kabar
20. Peran para pelajar dalam mengisi kemerdekaan dengan ....
a. ikut berperang
b. menjadi TNI-Polri
c. giat belajar
d. bekerja di pemerintahan
94
95
Lampiran 4
Kisi-kisi Soal Siklus 1
96
Kisi-Kisi Soal Siklus 1
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Item Soal
Soal
Nomor
Jumlah
Soal
2. Menghargai
peranan tokoh
perjuangan dan
masyarakat
dalam
mempersiapkan
kemerdekaan
Indonesia.
2.2
Menghargai
jasa dan
peranan
tokoh
perjuangan
dalam
mempersiap
kan
kemerdekaa
n indonesia
2.2.1 Menjelasakan
beberapa usaha
dalam rangka
mempersiapkan
kemerdekaan
indonesia
2.2.2 Menjelaskan
perlunya perumusan
dasar negara
sebelum
kemerdekaan
2.2.3 Mengidentifikasi
peranan beberapa
tokoh dalam
mempersiapkan
kemerdekaan
Indonesia
2.2.4 Menyebutkan
bagaimana cara
menghargai usaha
para tokoh dalam
mempersiapkan
kemerdekaan.
1,2,4,6,
8,15,16
, 17
7,9,11,
12,13,
18,
10,14,
20
19, 3,5
8
6
3
3
97
Kisi-kisi Soal Siklus 2
98
Kisi-Kisi Soal Siklus 2
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Item Soal
Soal
Nomor
Jumlah
Soal
2. Menghargai
peranan tokoh
perjuangan
dan
masyarakat
dalam
mempersiapka
n
kemerdekaan
Indonesia.
2.3
Proklamasi
kemerdekaan
indonesia.
2.3.1 Menceritakan
tentang pertemuan di
dalat
2.3.2 Menanggapi
peristiwa kekalahan
tentara jepang
2.3.3 Menceritakan
peristiwa
rengasdengklok
2.3.4 Mengenai
perumusan teks
proklamasi
2.3.5 Menceritakan
bagaimana detik
detik proklamasi 17
agustus 1945.
2,7,11,20
1,3,12,19
9,13,16,
4,6,14,18
5,8,10,15
, 17,
4
4
3
4
5
99
Lampiran 5
Validitas Dan Reliabilitas
100
VALIDITAS DAN RELIABILITAS SOAL SIKLUS 1
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.910 25
Item Statistics
Mean
Std.
Deviation N
soal1 .62 .495 24
soal2 .54 .509 24
soal3 .62 .495 24
soal4 .58 .504 24
soal5 .54 .509 24
soal6 .58 .504 24
soal7 .54 .509 24
soal8 .21 .415 24
soal9 .54 .509 24
soal10 .42 .504 24
soal11 .58 .504 24
soal12 .17 .381 24
soal13 .75 .442 24
soal14 .54 .509 24
soal15 .75 .442 24
soal16 .79 .415 24
soal17 .62 .495 24
soal18 .54 .509 24
soal19 .62 .495 24
soal20 .88 .338 24
soal21 .62 .495 24
101
soal22 .54 .509 24
soal23 .62 .495 24
soal24 .83 .381 24
soal25 .67 .482 24
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if
Item Deleted
soal1 14.12 41.332 .494 .907
soal2 14.21 40.520 .608 .904
soal3 14.12 39.592 .784 .901
soal4 14.17 40.406 .634 .904
soal5 14.21 39.998 .693 .902
soal6 14.17 40.406 .634 .904
soal7 14.21 39.998 .693 .902
soal8 14.54 42.694 .342 .909
soal9 14.21 40.520 .608 .904
soal10 14.33 41.623 .437 .908
soal11 14.17 40.406 .634 .904
soal12 14.58 43.732 .167 .912
soal13 14.00 40.522 .710 .903
soal14 14.21 39.998 .693 .902
soal15 14.00 43.652 .149 .913
soal16 13.96 46.650 -.371 .921
soal17 14.12 41.332 .494 .907
soal18 14.21 40.520 .608 .904
soal19 14.12 39.592 .784 .901
soal20 13.87 45.853 -.273 .917
soal21 14.12 41.332 .494 .907
soal22 14.21 40.520 .608 .904
102
soal23 14.12 39.592 .784 .901
soal24 13.92 42.514 .435 .908
soal25 14.08 40.862 .589 .905
Scale Statistics
Mean Variance
Std.
Deviation N of Items
14.75 44.717 6.687 25
Tabel Tingkat Kesukaran soal siklus 1
TINGKAT
KESUKARAN
NO. SOAL JUMLAH
MUDAH 13,15,16,20,24 5
SEDANG 1,2,3,4,5,6,7,9,10,11,14,17,18,19,21,22,23,25 18
SUKAR 8,12 2
TOTAL 25
103
VALIDITAS DAN RELIABILITAS SOAL SIKLUS 2
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.919 25
Item Statistics
Mean
Std.
Deviation N
soal1 .67 .482 24
soal2 .75 .442 24
soal3 .54 .509 24
soal4 .62 .495 24
soal5 .21 .415 24
soal6 .54 .509 24
soal7 .62 .495 24
soal8 .33 .482 24
soal9 .83 .381 24
soal10 .25 .442 24
soal11 .54 .509 24
soal12 .54 .509 24
soal13 .54 .509 24
soal14 .54 .509 24
soal15 .62 .495 24
soal16 .54 .509 24
104
soal17 .62 .495 24
soal18 .58 .504 24
soal19 .62 .495 24
soal20 .54 .509 24
soal21 .62 .495 24
soal22 .58 .504 24
soal23 .62 .495 24
soal24 .62 .495 24
soal25 .62 .495 24
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
soal1 13.50 47.217 .460 .917
soal2 13.42 46.514 .627 .914
soal3 13.63 44.766 .803 .911
soal4 13.54 45.476 .715 .912
soal5 13.96 51.520 -.201 .926
soal6 13.63 44.766 .803 .911
soal7 13.54 45.476 .715 .912
soal8 13.83 49.536 .107 .923
soal9 13.33 48.841 .283 .919
soal10 13.92 49.384 .147 .922
soal11 13.63 44.766 .803 .911
soal12 13.63 44.766 .803 .911
105
soal13 13.63 44.766 .803 .911
soal14 13.63 44.766 .803 .911
soal15 13.54 45.476 .715 .912
soal16 13.63 46.332 .563 .915
soal17 13.54 46.259 .593 .915
soal18 13.58 47.210 .438 .918
soal19 13.54 45.476 .715 .912
soal20 13.63 46.332 .563 .915
soal21 13.54 46.259 .593 .915
soal22 13.58 47.210 .438 .918
soal23 13.54 53.216 -.411 .932
soal24 13.54 45.476 .715 .912
soal25 13.54 45.476 .715 .912
Scale Statistics
Mean Variance
Std.
Deviation N of Items
14.17 50.493 7.106 25
Tabel Tingkat Kesukaran Soal siklus 2
TINGKAT
KESUKARAN
NO. SOAL JUMLA
H
MUDAH 2,9 2
SEDANG 1,3,4,6,7,8,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,21,22,
23,24,25
21
SUKAR 5,10 2
TOTAL 25
106
Lampiran 6
Daftar Nilai
107
Daftar Nilai Kelas V Pra Siklus
No
absen
L/P Nilai Tuntas Belum
tuntas
01 L 60 V
02 P 60 V
03 L 85 V
04 L 50 V
05 L 45 V
06 P 50 V
07 P 60 V
08 P 80 V
09 L 85 V
10 L 75 V
11 L 45 V
12 L 80 V
13 P 85 V
14 L 60 V
15 L 55 V
16 P 45 V
17 L 75 V
18 P 80 V
19 P 50 V
20 P 45 V
21 P 55 V
Jumlah nilai 1325
Rata-rata 63,09
Nilai Tertinggi 85
Nilai Terendah 45
108
Daftar Nilai Kelas V Siklus 1 SDN 2 Ngeluk
No
absen
L/P Nilai Tuntas Belum
tuntas
01 L 80 V
02 P 80 V
03 L 90 V
04 L 70 V
05 L 50 V
06 P 70 V
07 P 75 V
08 P 90 V
09 L 90 V
10 L 80 V
11 L 50 V
12 L 85 V
13 P 90 V
14 L 75 V
15 L 55 V
16 P 55 V
17 L 75 V
18 P 60 V
19 P 70 V
20 P 60 V
21 P 75 V
Jumlah nilai 1525
Rata-rata 72,61
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 50
109
Daftar Nilai Kelas V Siklus 2 SDN 2 Ngeluk
No absen L/P Nilai Tuntas Belum
tuntas
01 L 95 V
02 P 95 V
03 L 95 V
04 L 75 V
05 L 90 V
06 P 80 V
07 P 85 V
08 P 90 V
09 L 95 V
10 L 80 V
11 L 70 V
12 L 80 V
13 P 90 V
14 L 90 V
15 L 55 V
16 P 85 V
17 L 85 V
18 P 90 V
19 P 85 V
20 P 65 V
21 P 80 V
Jumlah nilai 1320
Rata-rata 83,57
Nilai Tertinggi 95
Nilai Terendah 55
110
DISTRIBUSI NILAI HASIL BELAJAR
No NO
absen L/P Nilai Pra
Siklus
siklus 1 siklus 2
1 01 L 60
tidak 80
tuntas 95
tuntas
2 02 P 60
tidak 80
tuntas 95
tuntas
3 03 L 85
tuntas 90
tuntas 95
tuntas
4 04 L 50
tidak 70
tuntas 75
tuntas
5 05 L 45
tidak 50
tidak 90
tuntas
6 06 P 50
tidak 70
tuntas 80
tuntas
7 07 P 60
tidak 75
tuntas 85
tuntas
8 08 P 80
tuntas 90
tuntas 90
tuntas
9 09 L 85
tuntas 90
tuntas 95
tuntas
10 10 L 75
tuntas 80
tuntas 80
tuntas
11 11 L 45
tidak 50
tidak 70
tuntas
12 12 L 80
tuntas 85
tuntas 80
tuntas
13 13 P 85
tuntas 90
tuntas 90
tuntas
14 14 L 60
tidak 75
tuntas 90
tuntas
15 15 L 55
tidak 55
tidak 55
tidak
16 16 P 45
tidak 55
tidak 85
tuntas
17 17 L 75
tuntas 75
tuntas 85
tuntas
18 18 P 80
tuntas 60
tidak 90
tuntas
19 19 P 50
tidak 70
tuntas 85
tuntas
20 20 P 45
tidak 60
tidak 65
tuntas
21 21 P 55
tidak 75
tuntas 80
tuntas
JUMLAH NILAI TUNTAS 8 15 20
JUMLAH NILAI TIDAK
TUNTAS 13 6 1
RATA-RATA 63,09 72,61 83,57
111
Lampiran 7
Hasil Observasi Guru Dan
Siswa
112
Hasil Kegiatan guru daam pembelajaran menggunakan metode mind
mapping
No Pertemuan
Siklus 1 Siklus 2
Jumlah skor Persentase% Jumlah
Skor
Persent
ase%
1. Pertemuan 1 40 66 48 80
2. Pertemuan 2 45 75 55 91,60
3. Pertemuan 3 48 80 57 95
Perbandingan Kegiatan siswa daam pembelajaran menggunakan metode
mind mapping
No Pertemuan
Siklus 1 Siklus 2
Jumlah skor Persentase Jumlah Skor Persentase
%
1 Pertemuan 1 36 60 48 80
2 Pertemuan 2 42 70 54 90
3 Pertemuan 3 48 80 56 93,30
113
Lampiran 8
Dokumentasi Penelitian
114
Foto diatas menunjukkan sedang berlangsungnya proses belajar mengajar.
Terlihat siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran dengan pictures and
pictures .
Anak anak sedang mengurutkan gambar yang belum lengkap, dan disampingnya
anak anak sedang mengurutkan gambar dengan bimbingan guru.
Evaluasi