UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I -...

88
UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM PELAKSANAAN PEMBINAAN AKHLAK SISWA KELAS V DI SDN 03 TERAMANG JAYA KEC. TERAMANG JAYA KAB. MUKOMUKO SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Tadris Institut Agama Islam Negeri Bengkulu Untuk Memenuhu Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S. Pd) Dalam Bidang Ilmu Tarbiyah DISUSUN OLEH : SEPTI HARIANI NIM. 1516210133 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU TAHUN AJARAN 2019

Transcript of UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I -...

Page 1: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

1

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

DALAM PELAKSANAAN PEMBINAAN AKHLAK SISWA

KELAS V

DI SDN 03 TERAMANG JAYA KEC. TERAMANG JAYA

KAB. MUKOMUKO

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Tadris Institut Agama Islam Negeri

Bengkulu Untuk Memenuhu Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana (S. Pd)

Dalam Bidang Ilmu Tarbiyah

DISUSUN OLEH :

SEPTI HARIANI

NIM. 1516210133

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU

TAHUN AJARAN 2019

Page 2: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

2

Page 3: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

3

Page 4: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

4

MOTTO

“Kerjakan apa yang bisa kamu kerjakan dan jangan menyerah

untuk menggapainya insyallah apa yang kamu kerjakan akan

membuahkan hasil”

“Teman yang baik akan memberi tahu indahnya surga”

(By. Septi Hariani)

Page 5: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

5

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Ayahandaku yang tak kenal letih (Abdul Kadir), dan ibuku (Asmik) yang

selalu mengigatkanku, terima kasih atas perjuangan keringat ayah dan ibu

yang sudah sabar memberi kesempatan pada anakmu ini untuk mendapatkan

ilmu yang bermanfaat, dan tak kenal lelah untuk memberi kasih sayang dan

cinta terhadap anakmu ini, love forever mother and father.

2. Saudaraku yang selalu saya rindukan setiap dirantau orang, abangku (Yolanda

Saputra, adekku (Satriadi) yang selalu memberi kasih dan sayang terhadapku.

3. Orang terdekat dalam hidupku (Dedi), terima kasih telah menunggu, memberi

semangat, cinta kasih dan sayangnya selama ini, sabar, dan menanti

kesuksesan ini, tak lelah untuk selalu mendukung hal yang positif.

4. Nenek, kakek dan keluarga besar dari kedua orang tua.

5. Sepupuku (Efrianti, Rika aprianti, Ira Damayanti, Sutriani, Yuyun, Dendi,

Awah, Apen, Ade, Niza, Zaki, Alan, Vio, Jihan, Intan, Rafa, Fiki, Giyan,

Ningsih, Nuha) terima kasih atas penyemangatnya.

6. Teman- teman terdekatku (Siti Adawiyah, Sinarmi, Rosita Ayu, Isnaini, Hafsa

Nuraini, Mesti hartina, Marzulinda, Selfa, Ekron Tapinose, M. Amin, Septa

Hidayah, Dan Nur Fitri (Almarhuma).

7. Untuk adik-adikku (Siska, Tamara, Suci, Keysa), dan ayukku (Yeni).

8. Teman-teman KKN (Wulan, Ikke, Lina, Nisa, Roza, Firoh, Sinta, Amirul,

Ubai, Khamsan).

Page 6: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

6

Page 7: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

7

ABSTRAK

SEPTI HARIANI (1516210133). Skripsi. Upaya Guru Pendidikan Agama

Islam (PAI) Dalam Pelaksanaan Pembinaan Akhlak Siswa Kelas V Di

SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab. Mukomuko. Dosen Pembimbing (1) Drs. H. Rizkan A.Rahman, M.Pd. (2) Deni Febrini, M.Pd.

Kata Kunci: Upaya, Pembinaan, dan Akhlak Siswa.

Rumusan penelitian ini ialah: 1) Bagaimana akhlak siswa kelas V SDN 03

Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab. Mukomuko. 2). Bagaimana bentuk

pembinaan akhlak siswa kelas V SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab.

Mukomuko. 3). Bagaimana upaya guru terhadap pelaksanaan pembinaan akhlak

siswa kelas V SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab. Mukomuko.

Tujuan penelitian ini ialah: 1). Untuk mengetahui akhlak siswa kelas V SDN

03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab. Mukomuko. 2). Untuk mengetahui

bentuk pembinaan akhlak siswa kelas V SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya

Kab. Mukomuko. 3). Untuk mengetahui upaya guru terhadap pelaksanaan pembinaan

akhlak siswa kelas V SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab. Mukomuko.

Metode penelitian deskriptif kualitatif. Adapun sebagai instrumen dalam

penelitian ini ialah pedoman wawancara, observasi langsung, dan dokumentasi. Hasil

penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Akhlak siswa SDN 03 Teramang Jaya Kec.

Teramang Jaya Kab. Mukomuko. Masih ada yang melanggar peraturan sekolah,

berkata kotor, tidak menghargai teman sebaya maupun orang lebih tua, dan akhlak

siswa masih cenderung kearah yang tidak positif. 2). Bentuk Pembinaan Akhlak

Siswa Kelas V SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab. Mukomuko.

Menasehati siswa, mengajarkan siswa sopan terhadap orang yang lebih tua atau

teman sebaya, mengajarkan berbuat baik terhadap orang lain. 3). Upaya Guru

Terhadap Pelaksanaan Pembinaan Akhlak Siswa SDN 03 Teramang Jaya Kec.

Teramang Jaya Kab. Mukomuko. Melalui kegiatan-kegiatan positif Seperti, ceramah

dari guru, bakti sosial, penanaman nilai-nilai akhlak dalam setiap mata pelajaran

melalui teladan yang baik dari guru.

Page 8: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

8

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kepada Allah, Tuhan yang Maha

Kuasa, karena berkat rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Upaya Guru Pai (Pendidikan Agama Islam) Dalam Pelaksanaan

Pembinaan Akhlak Siswa Kelas V Di SDN 03 Teramang Jaya Kec.

Teramang Jaya Kab. Mukomuko” dapat penulis selesaikan.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh oleh

penulis untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) dalam ilmu

Tarbiyah Fakultas Tarbiyah dan Tadris IAIN Bengkulu.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan dan ucapan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Sirajuddin. M., M.Ag., MH. Selaku Rektor IAIN Bengkulu

yang telah memfasilitasi untuk menuntut ilmu.

2. Bapak Dr. Zubaedi., M.Ag., M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Tadris

IAIN Bengkulu yang telah memfasilitasi untuk menuntut ilmu.

3. Ibu Nurlaili, M. Pd. I, Selaku Ketua Jurusan Tarbiyah Fakultas Tabiyah dan

Tadris IAIN Bengkulu.

4. Bapak Adi Saputra, M.Pd. Selaku Ketua Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas

Tabiyah dan Tadris IAIN Bengkulu.

5. Bapak Drs. H. Rizkan A.Rahman, M.Pd. Selaku Pembimbing I dan Ibu Deni

Febrini, M.Pd. Selaku pembimbing II yang telah membimbing penulis, memberi

Page 9: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

9

masukan, dan sarannya selama ini sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik.

6. Bapak dan Ibu dosen yang telah mengajarkan penulis selama penulis masih

dibangku kuliah.

7. Seluruh Staf Fakultas Tarbiyah dan Tadris IAIN Bengkulu yang telah

menyiapkan segala urusan administrasi bagi penulis selama penulisan skripsi ini.

8. Seluruh Staf Unit Perpustakaan IAIN Bengkulu yang telah mengizinkan penulis

untuk mencari berbagai rujukan mengenai skripsi ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

banyak

memberikan bantuan dalam penyelesaian skripsi ini.

Bengkulu, 12 Juli 2019

SEPTI HARIANI

NIM. 1516210133

Page 10: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

10

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

NOTA PEMBIMBING ................................................................................. ii

MOTTO ......................................................................................................... iv

PERSEMBAHAN ........................................................................................... v

SURAT PERNYATAAN ............................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL........................................................................................... xii

DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv

BAB I : .. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah. .................................................................. 5

C. Batasan Masalah. ........................................................................ 6

D. Rumusan Masalah.. ..................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 7

F. Manfaat Penelitian. ..................................................................... 7

G. Sistematika penulis ..................................................................... 8

BAB II : LANDASAN TEORI

A. Konsep Guru .............................................................................. 9

1. Pengertian Guru .................................................................. 9

2. Status Guru .......................................................................... 14

3. Peran dan Fungsi Guru ........................................................ 15

4. Hak dan Kewajiban Guru .................................................... 17

5. Kode Etik Guru .................................................................... 18

B. Pendidikan Agama Islam ........................................................... 19

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam ................................... 19

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam ........................................ 24

3. Fungsi Pendidikan Agama Islam ......................................... 25

4. Asas-asas Pendidikan Agama Islam .................................... 26

C. Pembinaan Akhlak ..................................................................... 27

1. Pengertian pembinaan.......................................................... 27

2. Pengertian Akhlak ............................................................... 28

3. Macam-macam Akhlak........................................................ 30

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak .... 31

5. Faktor penghambat terjadinya akhlak.................................. 33

6. Metode / Bentuk-bentuk Pembinaan Akhlak Bagi Anak .... 34

7. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Keburukan Akhlak ..... 37

Page 11: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

11

8. Hikma Mempelajari Ilmu Akhlak........................................ 38

9. Norma-norma Akhlak .......................................................... 38

D. Penelitian Yang Relavan ........................................................... 39

E. Kerangka Konseptual ................................................................ 43

BAB III: METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian. ......................................................................... 45

B. Waktu dan Tempat Penelitian.................................................... 46

C. Teknik Pengumpulan Data. ....................................................... 46

D. Instrument Penelitian ................................................................. 48

E. Subjek dan Informan Penelitian ................................................ 48

F. Pengecekan Keabsahan Data ..................................................... 49

G. Teknik Analisis Data ................................................................. 50

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Wilayah Peneliti ...................................................... 52

1. Identitas Sekolah ................................................................ 52

2. Sejarah Berdirinya SDN 03 Teramang Jaya

Kec. Teramang Jaya Kab. Mukomuko ............................... 53

3. Visi dan Misi SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang

Jaya Kab. Mukomuko ......................................................... 53

4. Keadaan Tenaga Pendidik SDN 03 Teramang Jaya Kec.

Teramang Jaya Kab. Mukomuko ....................................... 54

5. Sarana dan Prasarana SDN 03 Teramang Jaya

Kec. Teramang Jaya Kab. Mukomuko .............................. 55

6. Keadaan Jumlah SDN 03 Teramang Jaya

Kec. Teramang Jaya Kab. Mukomuko .............................. 56

B. Hasil Penelitian ........................................................................ 56

1. Akhlak SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya

Kab. Mukomuko ................................................................. 56

2. Bentuk Pembinaan Akhlak Siswa Kelas V SDN 03

Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab. Mukomuko ...... 58

3. Upaya Guru Terhadap Pelaksanaan Pembinaan Akhlak

Siswa SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya

Kab. Mukomuko ................................................................. 61

C. Hasil Pembahasan Penelitian .................................................... 63

1. Akhlak Siswa Kelas V SDN 03 Teramang Jaya

Kec. Teramang Jaya Kab. Mukomuko .............................. 63

2. Bentuk Pembinaan Akhlak Siswa Kelas V SDN 03

Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab. Mukomuko ..... 65

3. Upaya Guru Terhadap Pelaksanaan Pembinaan Akhlak

Siswa SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya

Kab. Mukomuko ................................................................ 66

Page 12: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

12

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 68

B. Saran ......................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

13

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 4.1 Data Pendidikan SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya

Kab. Mukomuko ................................................................................... 54

Tabel 4.2 Sarana Dan Prasarana SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya

Kab. Mukomuko ................................................................................... 55

Tabel 4.3 Jumlah Siswa SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya

Kab. Mukomuko ................................................................................... 56

Page 14: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

14

DAFTAR BAGAN

Bagan Halaman

Kerangka Berfikir.................................................................................................. 44

Page 15: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

15

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Instrument Wawancara

2. Pedoman wawancara

3. Pedoman Dokumentasi

4. Pedoman Observasi

5. Surat Izin Melakukan Penelitian

6. Surat Keterangan Selesai Penelitian

7. Surat Penunjukan pembimbing Skripsi

8. Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal

9. Pengesahan Penyeminar

10. Perubahan Judul

11. Kartu Pembimbing Skripsi Pembimbing I Skripsi

12. Kartu pembimbing Skripsi Pembimbing II Skripsi

13. Dokumentasi

Page 16: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian

khusus sebagai guru. Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh orang tidak memiliki

keahlian untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan sebagai seorang guru, setiap

guru mempunyai kepribadian dan latar belakang dan pengalaman mengajar yang

berbeda.1

Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi

bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki

standar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa,

mandiri, dan disiplin. Berkaitan dengan tanggung jawab, guru harus mengetahui,

serta memahami nilai, norma moral, dan sosial, serta berusaha berprilaku dan

berbuat sesuai dengan nilai dan norma tersebut. Guru juga harus bertanggung

jawab terhadap segala tindakannya dalam pembelajaran di sekolah, dan dalam

kehidupan bermasyarakat.

Guru juga harus mampu mengambil keputusan secara mandiri

(independent), terutama dalam berbagai hal yang berkaitan dengan pembelajaran

dan pembentukan kompetensi, serta bertindak sesuai dengan kondisi peserta didik,

1 Akmal Hawi, Kompotensi Guru Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2014), h. 29-30

Page 17: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

2

dan lingkungan. Guru harus mampu bertindak dan mengambil keputusan secara

cepat, tepat waktu, dan tepat sasaran, terutama berkaitan dengan perintah atasan

atau kepala sekolah.2

Pendidikan Islam adalah suatu sistem kependidikan yang mencakup

seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh hamba Allah, sebagaimana Islam

telah menjadi pedoman bagi seluruh aspek kehidupan manusia, baik duniawi

maupun ukhrawi. Pendidikan Islam adalah usaha sadar orang dewasa muslim yang

bertakwa secara sadar mengarahkan dan membimbing pertumbuhan serta

perkembangan fitrah (kemampuan dasar) anak didik melalui ajaran Islam kearah

titik maksimal pertumbuhan dan perkembangannya.

Pendidikan Islam kita artikan sebagai proses, maka diperlukan adanya

sistem dan sasaran atau tujuan yang hendak dicapai dengan proses melalui sistem

tertentu. Hal ini karena proses didikan tanpa sasaran dan tujuan yang jelas berarti

suatu opertunisme, yang akan menghilangkan nilai hakiki pendidikan. Oleh karena

itu, proses yang demikian mengandung makna yang bertentangan dengan

pekerjaan mendidik itu sendiri, bahkan dapat menafikan harkat dan martabat serta

nilai manusia sebagai khalifah Allah dimuka bumi, dimana aspek-aspek

kemampuan individual (al-fadiyah), sosialitas (al-ijrimaiyah), dan moralitas (al-

ahlaqiyah), merupakan hakikat kemanusiaannya (anthropologis centra). Dalam

2 Mulyasa, Menjadi guru Proposional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), h.

37

Page 18: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

3

sistem proses, terdapat umpan balik (feedback) melalui evaluasi yang bertujuan

memperbaiki mutu produk.

Oleh karena itu, adanya sasaran dan tujuan merupakan kemutlakan

dalam proses kependidikan. Sasaran yang hendak dicapai yang merumuskan

secara jelas dan akurat itulah yang mengarahkan proses kependidikan Islam kearah

pengembangan optimal pada ketiga aspek kemampuan tersebut yang didasari

dengan nilai-nilai Islam. Sedangkan evaluasi merupakan alat pengoreksi kesalahan

atau penyimpangan yang terjadi dalam proses yang berkaitan pada produk yang

tidak tepat. Proses mengandung pengertian sebagai penerapan cara-cara atau

sarana untuk mencapai hasil yang diharapkan.3

Akhlak adalah membahas tentang perbuatan-perbuatan manusia,

kemudian menetapkannya apakah perbuatan tersebut tergolong perbuatan yang

baik atau perbuatan yang buruk. Akhlak dapat pula disebut sebagai ilmu yang

berisi pembahasan dalam upaya mengenal tingkah laku manusia, kemudian

memberikan nilai atau hukum kepada perbuatan tersebut, yaitu apakah perbuatan

tersebut tergolong baik atau buruk.4

Berbicara mengenai pembinaan akhlak sama dengan berbicara tentang

tujuan pendidikan Islam, pendidikan budi pekerti dan akhlak adalah jiwa dan

tujuan pendidikan Islam. Perhatian terhadap pentingnya akhlak kini semakin kuat,

yaitu disaat manusia dizaman modern ini dihadapkan pada masalah moral dan

3 Arifin, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), h. 8-23

4 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf Dan Karakter Mulia (Jakarta: Rajawali Pers, 2014),

h. 6-7

Page 19: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

4

akhlak yang serius, yang kalau dibiarkan akan menghancurkan masa depan bangsa

yang bersangkutan. Praktik hidup yang menyimpang dan penyalahgunaan

kesempatan dengan mengambil bentuk perbuatan sadis dan merugikan orang lain

tumbuh subur diwilayah yang tak berakhlak.

Melihat betapa urgennya akhlak dalam kehidupan sehari-hari ini, maka

penanaman nilai-nilai akhlakul karimah harus dilakukan dengan segera, terencana

dan berkesinambungan. Memulai dari hal-hal kecil, seperti cara makan dan

minum, adab berbicara, adab ke kamar kecil, cara berpakaian yang Islami, dan

lain-lain. Semua nilai-nilai yang mulia itu sebenarnya sudah dicontohkan oleh satu

sosok yang paling mulia, yaitu Nabi Muhammad saw.5

Berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan di SDN 03

Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab. Mukomuko pada 13 September 2018,

permasalahan yang peneliti temukan yaitu, masih adanya siswa yang berkata tidak

sopan terhadap guru, ada yang tidak memahami akhlak yang mulia, maka dari itu

pasti ada beberapa masalah seperti siswa ribut saat jam pelajaran baik dari segi

kognitif seperti kurangnya pengetahuan tentang ilmu agama, psikomotorik seperti

kurangnya akhlak yang akan menjadi cerminan untuk dirinya sendiri, maupun

prilaku yang seperti siswa tidak sopan terhadap teman sebaya maupun orang tua,

masih banyak siswa yang datang terlambat dikarnakan jam masuk tidak efesien,

masih banyak siswa yang banyak melanggar peraturan, dikarnakan masih banyak

5 Iis Naini, Skiripsi Pelaksanaan pembinaan Akhlak Santri di Pondok Pesantren

Darul Amal Desa Tunggang (Bengkulu: IAIN Bengkulu, 2015), h. 2-3

Page 20: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

5

anak-anak yang tidak mengerti nilai-nilai keagamaan, dan kurangnya faktor

eksternal yaitu dukungan dari orang tua yang masih mengabaikan prilaku anaknya.

Pembinaan yang dilakukan oleh guru terhadap akhlak siswa kelas V di

SDN 03 Teramang jaya Kec. Teramang jaya Kab. Mukomuko antara lain:

Ceramah, bakti sosial, melalui peraturan-peraturan yang ada, penanaman nilai-

nilai akhlak dalam setiap mata pelajaran, melalui pemberian sanksi bagi siswa

yang melanggar dan memberi penghargaan bagi siswa yang teladan.

Pembinaan dilakukan pada setiap hari melalui penerapan nilai-nilai

akhlak disetiap mata pelajaran, dikarnakan tidak adanya guru Bimbingan Konsling

(BK) maka diterapkan melalui mata pelajaran.

Pelaksanaan pembinaan sesuai jadwal, karena setiap guru yang masuk

akan melakukan nilai-nilai akhlak yang baik seperti hal positif mengajar anak

dalam hal berbagi dan menghormati satu sama lain, dan larangan dalam merugikan

orang lain.

Berdasarkan paparan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk

meneliti tentang “Upaya Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam

Pelaksanaan Pembinaan Akhlak Siswa Kelas V di SDN 03 Teramang Jaya

Kec. Teramang Jaya Kab. Mukomuko”.

B. Identifikasih Masalah

1. Masih ada siswa yang berkata tidak sopan terhadap guru.

2. Siswa ribut saat jam pelajaran karna pembelajaran membosankan.

3. Siswa tidak sopan terhadap teman sebaya maupun orang tua.

Page 21: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

6

4. Masih banyak siswa yang datang terlambat.

5. Masih banyak siswa yang melanggar peraturan sekolah.

6. Masih banyak anak yang belum mengerti nilai-nilai kegamaan.

7. Banyak orang tua yang mengabaikan prilaku anaknya.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi di atas dapat di batasi masalah sebagai

berikut:

1. Pembinaan akhlak difokuskan untuk siswa kelas V SDN 03 Teramang Jaya

Kec. Teramang Jaya Kab. Mukomuko terhadap orang tua, guru, teman sebaya,

dan orang yang lebih muda.

2. Upaya guru PAI yang diteliti dalam pembinaan akhlak siswa adalah penanaman

nilai-nilai akhlak yang mulia dan pemberian sanksi.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas dapat di rumuskan masalah pada

skripsi ini ialah sebagai berikut:

1. Bagaimana akhlak siswa kelas V di SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang

Jaya Kab. Mukomuko?

2. Bagaimana bentuk pembinaan akhlak siswa kelas V di SDN 03 Teramang Jaya

Kec. Teramang Jaya Kab. Mukomuko?

3. Bagaimana upaya guru terhadap pelaksanaan pembinaan akhlak siswa kelas V

di SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab. Mukomuko?

Page 22: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

7

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalh di atas tujuan penelitian ini ialah sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui akhlak siswa kelas V di SDN 03 Teramang Jaya Kec.

Teramang Jaya Kab. Mukomuko.

2. Untuk mengetahui bentuk pembinaan akhlak siswa kelas V di SDN 03

Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab. Mukomuko.

3. Untuk mengetahui upaya guru terhadap pelaksanan pembinaan akhlak siswa

kelas V di SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab. Mukomuko.

F. Manfaat Peneliti

1. Manfaat Teoritis

Melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan dalam

pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam pengembangan akhlak

dilingkungan pendidikan formal sebagai salah satu lembaga pendidikan yang

memiliki peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan dan juga

dapat:

a. Memberikan informasi tentang pembinaan akhlak.

b. Memberikan informasi mengenai akhlak siswa.

2. Manfaat Praktis

Manfaat yang bersifat sosial dan praktis dan hasil penelitian ini

diharapkan menjadi bahan masukan bagi pihak-pihak terkait (seperti: para

pendidik, lembaga-lembaga pendidikan Islam) dalam meningkatkan pendidikan

Page 23: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

8

berakhlak sebagai salah satu upaya mewujudkan masyarakat dan bangsa yang

berakhlak karimah dan juga dapat:

a. Memberi pengalaman moral dan tambahan pemikiran baru tentang

pendidikan akhlak.

b. Mempunyai akhlak yang baik.

G. Sistematika Penulisan

Bab I : Pendahuluan yang berisikan tentang latar belakang masalah,

identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian,dan sistematika penulisan.

Bab II : Landasan teori yang membahas tentang konsep guru, pendidikan

agama Islam, pembinaan akhlak, hasil penelitian yang relevan, dan

kerangka konseptual.

Bab III : Metode penelitian yang berisikan tentang jenis penelitian, waktu dan

tempat penelitian, teknik pengumpulan data, instrument penelitian,

subjek dan informan penelitian, pengecekan keabsahan data, dan

teknik analisis data.

Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan tentang deskripsi wilayah penelitian,

hasil penelitian dan pembahsan.

Bab V : penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran-saran hasil

penelitian.

Page 24: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Konsep Guru

1. Pengertian Guru

Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi

bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus

memiliki standar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggung jawab,

wibawa, mandiri, dan disiplin. Berkaitan dengan bertanggung jawab, guru harus

mengetahui, serta memahami nilai, norma moral, dan sosial, serta berusaha

berprilaku dan berbuat sesuai dengan nilai dan norma tersebut. Guru juga harus

bertanggung jawab terhadap segala tindakannya dalam pembelajaran di

sekolah, dan dalam kehidapan bermasyarakat.

Berkenaan dengan wibawa, guru harus memiliki kelebihan dalam

merealisasikan nilai spiritual emosional, moral, sosial, dan intelektual dalam

pribadinya, serta memiliki kelebihan dalam pemahaman ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni sesuai dengan bidang yang dikembangkan.

Guru juga harus mampu mengambil keputusan secara mandiri

(independent), terutama dalam berbagai hal yang berkaitan dengan

pembelajaran dan pembentukan kompetensi, serta bertindak sesuai dengan

kondisi peserta didik, dan lingkungan. Guru harus mampu bertindak dan

mengambil keputusan secara cepat, tepat waktu, dan tepat sasaran, terutama

Page 25: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

10

berkaitan dengan masalah pembelajaran dan peserta didik, tidak menunggu

perintah atasan atau kepala sekolah.

Sedangkan disiplin, dimaksudkan bahwa guru harus memetuhi

berbagai peraturan dan tata tertib secara konsisten, atas kesadaran professional,

karena mereka bertugas untuk mendisiplinkan para peserta didik di sekolah,

terutama dalam pembelajaran. Oleh karena itu, dalam menanamkan disiplin

guru harus memulai dari dirinya sendiri, dalam tindakan dan prilakunya.6

Guru adalah pendidik professional, karena secara implisit ia telah

merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung jawab pendidikan

yang terpikul dipundak para orang tua. Guru dalam Islam adalah orang yang

bertanggung jawab terhadap perkembangan anak didik dengan mengupayakan

seluruh potensinya, baik potensi afektif, potensi kongnitif, maupun potensi

psikomotorik. Guru juga berarti orang dewasa yang bertanggung jawab

memberikan pertolongan pada anak didik dalam perkembangan jasmani dan

ruhanianya agar mencapai tingkat dewasaan, serta mampu berdiri sendiri dalam

memenuhi tugasnya sebagai hamba Allah. Jadi tugas guru dalam Islam tidak

hanya mengajar dalam kelas, tetapi juga sebagai norm dragger (pembawa

norma) agama ditengah-tengah masyarakat. Untuk menjadi seorang guru

tidaklah mudah seperti yang dibayangkan orang selama ini. Mereka

menganggap hanya dengan pegang kapur dan membaca buku pelajaran, maka

cukup bagi mereka yang profesi sebagai guru.

6 Mulyasa, Menjadi guru Proposional,… h. 37

Page 26: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

11

Ternyata untuk menjadi guru yang professional tidak mudah, harus

memiliki syarat-syarat khusu dan harus mengetahui seluk-beluk teori

pendidikan. Guru dalam Islam sebagai pemegang jabatan professional

membawa misi ganda dalam waktu yang bersamaan, yaitu misi agama dan misi

ilmu pengetahuan. Misi agama menuntut guru untuk menyampaikan nilai-nilai

ajaran agama kepada anak didik, sehingga anak didik dapat menjalankan

kehidupan sesuai dengan norma-norma agama tersebut. Misi ilmu pengetahuan

menuntut guru menyampaikan ilmu sesuai dengan perkembangan zaman.7

Guru adalah seseorang yang memiliki tugas sebagai fasilitator

sehingga siswa dapat belajar dan mengembangkan potensi dasar dan

kemampuannya secara optimal, melalui lembaga pendidikan sekolah, baik yang

didirikan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat atau swasta. Dengan

demikian, guru tidak hanya dikenalkan secara formal sebagai pendidik,

pengajar, pelatih, dan pembimbing, tetapi juga sebagai social agent hired by

society to help facilitate members of society who attend school atau agen sosial

yang diminta oleh masyarakat untuk memberikan bantuan kepada warga

masyarakat yang akan dan sedang berada dibangku sekolah.

Secara legal formal, guru adalah seseorang yang memperoleh Surat

Keputusan (SK), baik dari pemerintah atau swasta, untuk melaksankan

tugasnya. Karena itu, ia memiliki hak dan kewajiban untuk melaksankan

7 Muhamad Nurdin. Kiat Menjadi Guru Profesional, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,

2008), h. 127

Page 27: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

12

kegiatan belajar mengajar dilembaga pendidikan sekolah. Secara kasat mata

orang akan melihat seorang guru yang pergi kesekolah, mungkin ia naik sepeda

ontel, atau naik ojek, atau naik angkot, atau ada yang harus naik prahu klotok

seperti dipendalaman Kalimantan Tengah. Pelaksanaan tugas guru sebagai guru

dapat ditunjukkaan manakala seseorang telah melakukan tugas itu di depan

kelas atau saat ia membawa para siswa, anak didik, atau muridnya belajar ke

luar kelas atau ke luar sekolah untuk mengadakan kegiatan studi wisata,

outbond, atau praktik kerja nyata ditempat kerja.

Dari aspek ini, seseorang disebut seseorang guru manakala ia telah

memperoleh surat pengangkatan dari pemerintah dengan tugas mengajar dalam

mata pelajaran tertentu, di sekolah tertentu, dengan gaji tertentu pula. Dari legal

formal ini, seseorang disebut sebagai guru jika ia memiliki surat keputusan dari

pejabat yang berwenang untuk mengangkatnya, dalam surat keputusan tersebut

akan disebutkan nama, tempat dan tanggal lahirnya, diangkat menjadi guru apa,

pangkat dan golongannya, berapa gaji pokoknya, dan berbagai informasi

tentang seorang guru.8

Disinilah guru dituntut untuk menjadi model. Berikan yang terbaik

buat anak-anak kita. Banyak anak-anak yang sukses karena melihat figure

gurunya yang bersahaja, tegas, dan berwibawa. Guru tidak bisa meninggalkan

nilai-nilai dalam mendidik putra-putrinya. Sekali lagi, sebagai agen perubahan,

8 Suparlan, Menjadi Guru Efektif, (Yogyakarta: Hikayat Publishing, 2008), h. 12-15

Page 28: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

13

guru bukan hanya transfer knowledge, tetapi transfer nilai-nilai. Hal-hal yang

tidak baik segera diganti dengan nilai-nilai yang baik. Berbagai teori telah

menyebutkan bahwa apa yang sudah diterima anak dimasa tanam akan masuk

dalam memori jangka panjang atau tersimpan pada alam bawa sadar. Namun,

demikian, kita tidak boleh berputus asa, tidak boleh khawatir untuk melakukan

perubahan. Tugas guru hendaknya dapat menumbuhkan semangat untuk belajar

bekerja sama antara peserta didik dalam kelas.

Proses pembelajaran harus memungkinkan tumbuh berkembang dan

terpupuknya saling pengertian dalam mengembangkan hubungan antara

manusia secara intensif dan berkesinambungan. Terjadinya komunikasi yang

intensif antara peserta didik dengan guru akan meningkatkan kualitas proses

pembelajaran. Peran guru dalam pembelajaran merupakan tindakan atau prilaku

guru dalam mempengaruhi peserta didik dalam proses pembelajaran untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Prilaku guru tersebut dapat dibedakan

atas prilaku guru yang berorientasi terhadap pelaksanaan tugas dan prilaku guru

yang berorientasi terhadap penciptaan.

Tindakan prilaku guru dalam pembelajaran memiliki dua aspek, yaitu

aspek yang berhubungan dengan tugas dan aspek yang lebih mengutamakan

persahabatan. Guru berorientasi terhadap pelaksanaan tugas, akan menunjuk

kepada bobot pelaksanaan tugas guru dalam membawa peserta didik ke arah

pencapaian tujuan yang diharapkan. Salah satu bagian dari orientasi tugas,

yakni keterlibatan peserta didik dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Page 29: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

14

Guru dituntut meningkatkan kualitas pembelajaran dalam bentuk kegiatan

belajar yang dapat menghasilkan pribadi yang mandiri, pelajar yang efektif dan

pekerja yang produktif. Sebagaimana dikemukakan bahwa guru yang ingin

meningkatkan kualitas proses kegiatan pembelajaran didalam kelas, harus

memiliki kepekaan yang tinggi terhadap situasi dan kebutuhan peserta didik.9

2. Status Guru

Dalam melaksanakan peran dan tugasnya, guru memiliki berbagai

status, antara lain (1) pengawai negeri sipil atau pengawai swasta, (2) tenaga

profesi, dan (3) pemimpin sosial (social leader). Sebagai warga Negara sipil

dan pengawai swasta, seseorang akan memiliki status sebagai guru ketika ia

telah memperoleh surat keputusan (SK), baik yang diperoleh dari pemerintah

maupun dari lembaga penyedia layanan pendidikan (educational services

provider) dengan memperoleh hak dan kewajiban yang telah ditetapkan

berdasarkan ketentuan yang berlaku.

Status guru seharusnya dapat disejajarkan dengan profesi lain seperti

dokter, insinyur, dan profesi lain. Profesi menunjukkan pada suatu pekerjaan

atau jawaban yang menuntut keahlian, tanggung jawab, dan kesetian terhadap

suatu pekerjaan. Professional menunjukkan pada dua hal, yakni orangnya dan

penampilan atau kinerja itu dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan.

Sementara profesionalisme menunjukkan kepada derajat atau tingkat

9 Binti Maunah, Sosiologi pendidikan, (Yogyakarta: Media Akademi, 2016), h. 124-

128

Page 30: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

15

penampilan seseorang sebagai professional dalam melaksanakan profesi yang

mulia. Sebagai tenaga yang professional, guru memang dikenal sebagai salah

satu jenis dari sekian banyak pekerjaan (occupation) yang memerlukan bidang

keahlian khusus, seperti doktor, insinyur, tentara wartawan dan bidang

pekerjaan lain yang memerlukan bidang keahlian yang lebih spesifik. Dalam

dunia yang semakin maju, semua bidang pekerjaan memerlukan adanya

spesialisasi, yang ditandai dengan adanya standar kompotensi tertentu,

termasuk guru sebagai profesi. Professional guru didukung oleh tiga hal, yakni

(1) keahlian, (2) komitmen, dan (3) keterampilan. 10

3. Peran dan Fungsi Guru

Dari sisi lain, guru sering dicitrakan memiliki peran ganda yang

dikenal sebagai emaslimdef (educator, manager, administrator, supervisor,

leader, innovator, dinamisator, evaluator, dan fasilitator) merupakan peran

kepala sekolah. Akan tetapi, dalam skala mikro di kelas, peran itu juga harus

dimiliki oleh para guru.

Educator merupakan peran yang utama dan terutama, khususnya untuk

peserta didik pada jenjang pendidikan dasar (SD dan SMP). Peran ini lebih

tampak sebagai teladan bagi peserta didik, sebagai role model, memberikan

contoh dalam hal sikap dan prilaku, dan membentuk kepribadian peserta didik.

Sebagai manager, pendidik memiliki peran untuk menegakkan ketentuan dan

10

Suparlan, Menjadi Guru Efektif,… h. 16-18

Page 31: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

16

tata tertib yang telah disepakati bersama di sekolah dapat dilaksanakan dengan

sebaik-baiknya oleh seluruh warga sekolah.

Sebagai administrator, guru memiliki peran untuk melaksanakan

administrasi sekolah, seperti mengisi buku presensi siswa, buku daftar nilai,

buku rapor, administrasi kurikulum, administrasi penilaian, dan sebagainya.

Peran guru sebagai supervisor terkait dengan pemberian bimbingan dan

pengawasan kepada peserta didik, memahami permasalahan yang dihadapi

peserta didik, menemukan permasalahan yang terkait dengan proses

pembelajaran, dan akhirnya memberikan jalan keluar pemecahan masalahnya.

Peran sebagai leader bagi guru lebih tepat dibandingkan dengan peran sebagai

manajer, karena manajer bersifat kaku terhadap ketetuan yang ada. Dari aspek

penegakan disiplin misalnya, guru lebih menekankan disiplin mati. Sementara

itu, sebagai leader guru lebih memberikan kebebasan secara bertanggung jawab

kepada peserta didik.

Dalam melaksanakan peran sebagi inovator, seorang guru harus

memiliki kemauan belajar yang cukup tinggi untuk menambah pengetahuan dan

keterampilannya sebagai guru. Tanpa adanya semangat belajar yang tinggi,

mustahil guru dapat menghasilkan inovasi-inovasi yang bermanfaat untuk

meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah. Adapun peran sebagai motivator

terkait dengan peran sebagai educator dan supervisor. Untuk meningkatkan

semangat dan gairah belajar yang tinggi, siswa perlu memiliki motovasi yang

Page 32: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

17

tinggi, baik motivasi dari dalam dirinya sendiri (intrinsik) maupun dari luar

(ekstrinsik), yang utamanya berasal dari gurunya sendiri.11

4. Hak dan Kewajiban Guru

Dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional dinyatakan tentang hak-hak pendidikan dan tenaga kependidikan

sebagai berikut.

Pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh:

a. Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai.

b. Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.

c. Perlindungan hukum dalam melaksankan tugas dan hak atas hasil kekayaan

intelektual.

d. Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidik

untuk menunjukkan kelancaran pelaksanaan tugas.

Dalam pasal 40 ayat 2 UU Nomor 20 Tahun 2003 dinyatakan lebih

lanjut bahwa pendidik dan tenaga kependidikan memiliki kewajiban sebagai

berikut:

a. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,

dinamis, dan dialogis.

b. Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu

pendidikan.

11

Suparlan, Menjadi Guru Efektif,…h. 29-30

Page 33: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

18

c. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan

sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.12

5. Kode Etik Guru

Guru Indonesia menyadari bahwa pendidikan adalah bidang

pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bangsa dan Negara, serta

kemanusian pada umumnya.

Guru Indonesia yang berjiwa Pancasila dan setia pada UUD 1945,

turut bertanggung jawab atas terwujudnya cita-cita proklamasi kemerdekaan

Republik Indonesia 17 Agustus 1945. Oleh sebab itu, guru Indonesia terpanggil

untuk menunaikan karyanya dengan berpedoman pada dasar-dasar sebagai

berikut.

1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia

Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila.

2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional.

3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan

melakukan bimbingan dan pembinaan.

4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang

berhasilnya proses belajar mengajar.

5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat

sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama

terhadap pendidikan.

12 Suparlan, Menjadi Guru Efektif,… h. 11

Page 34: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

19

6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan

mutu dan martabat profesinya.

7. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan

kesetiakawanan sosial.

8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi

PGRI, sebagai sarana perjuangan dan pengabdian.

9. Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.13

B. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Islam

Pendidikan diartikan sebagai latihan mental, moral, dan fisik

(jasmaniah) yang menghasilkan manusia berbudaya tinggi untuk melaksanakan

tugas kewajiban dan bertanggung jawab dalam masyarakat sebagai hamba

Allah SWT, maka pendidikan berarti menumbuhkan personalitas (kepribadian)

serta menanamkan rasa tanggung jawab. Oleh karena itu, bilamana manusia

yang berpredikat „muslim‟, benar-benar menjadi penganut agama yang baik. Ia

harus menaati ajaran Islam dan menjaga agar rahmat Allah SWT tetap berada

pada dirinya. Ia harus mampu memahami, menghayati dan mengamalkan

ajarannya yang didorong oleh iman sesuai dengan pendidikan Islam adalah

sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan seseorang untuk

memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam, karena nilai-nilai Islam

telah menjiwai dan mewarnai kepribadiannya.

13

Suparlan, Menjadi Guru Efektif,… h. 46

Page 35: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

20

Sebagai muslim yang telah mendapatkan pendidikan Islam ia harus

hidup dalam kedamaian dan kesejahteraan yang diharapkan oleh cita-cita Islam.

Agama Islam adalah agama yang telah mencakup seluruh aspek kehidupan

manusia muslim baik di dunia maupun ukhrawi. Pendidikan Islam tidak

menganut sistem tertutup melainkan sistem terbuka terhadap tuntutan dibidang

ilmu pengetahuan dan teknologi maupun tuntutan dalam pemenuhan kebutuhan

hidup rohania. Dengan demikian, bila ditinjau dari aspek pengalamannya,

pendidikan Islam berwatak akomodatif kepada tuntutan kemajuan zaman yang

ruang lingkupnya berada di dalam kerangka acuan norma-norma kehidupan

Islam.14

Pendidikan adalah suatu aktivitas untuk mengembangkan seluruh

aspek kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup. Dengan kata lain,

pendidikan tidak hanya berlangsung di dalam kelas, tetapi berlangsung pula di

luar kelas. Pendidikan bukan hanya bersifat formal, tetapi juga nonformal.

Secara substansial, pendidikan tidak sebatas pengembangan intelektualitas

manusia, artinya tidak hanya meningkatkan kecerdasan, melainkan

mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia. Pendidikan adalah proses

pembinaan manusia secara jasmaniah dan rohaniah. Artinya, setiap upaya dan

usaha untuk meningkatkan kecerdasan anak didik berkaitan dengan peningkatan

kecerdasan inteligensi, emosi, dan kecerdasan spritualitasnya. Anak didik

14

Dayun Riadi, Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2017), h. 2

Page 36: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

21

dilatih jasmaninya untuk terampil dan memiliki kemampuan atau keahlian

professional untuk bekal kehidupannya dimasyarakat.15

Kata Islam berasal dari bahasa Arab, dari kata aslama, yuslimu

islaman yang berarti menyerah, patuh. Seorang Muslim yang taat, dia menyerah

dan patuh kepada Allah (kepada Sunnatullah), baik yang tidak tertulis maupun

yang tertulis supaya selamat dan damai lahiriyah dan rohaniyah. Sunnatullah

yang tidak tertulis ialah ketentuan atau hukum-hukum Allah yang mengantur

alam semesta ini, tetapi dia hanya menemukannya, seperti hukum grafitasi

bumi ditemukan Isac Netwon atau Natural Law.16

Pendidikan Islam adalah proses pewarisan dan pengembangan budaya

manusia yang bersumber dan berpedoman ajaran Islam sebagai mana

termaksuk dalam Al-Qur‟an dan terjabar dalam Sunnah Rasul. Dan bermula

sejak Nabi Muhammad SAW menyampaikan (membudayakan ajaran tersebut

kepada dalam budaya) umatnya.17

Pendidikan di dalam Islam adalah berorientasi pada pembentukan iman

yang kuat, ilmu yang luas, serta kemampuan beramal saleh dalam arti amal

yang benar dan yang diridhai oleh Allah SWT, atau dengan perkataan lain

bahwa pendidikan harus berorientasi pada tercapainya kemulian dan keridhaan

dari Allah SWT. Demi tercapainya tujuan tersebut, manusia mempunyai

kewajiban untuk mengembangkan seluruh potensi yang ada pada dirinya.

15

Hasan Basri, Filsafat Pendidikan Islam,… h. 53-54 16

Zainuddin S. Nainggolan, Inilah Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2007), h.1 17

Zuhairini, dkk, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2015), h. 12

Page 37: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

22

Potensi yang dimaksud mencakup kawasan (domain) yang meliputi pengertian

rasa, perasaan, hati, pengembangan akal atau daya pikir, serta kemampuan

beramal atau kemampuan fisik yang seringkali disingkat dengan istilah pikir,

dzikir, dan fi‟il. Oleh karena itu, di dalam dunia pendidikan Islam istilah

pendidikan berkisar pada konsep-konsep yang dirumuskan dalam istilah-istilah:

a. Taklim, yaitu pendidikan yang menitik beratkan masalah pada pengajaran,

penyampaian informasi, dan pengembangan ilmu.

b. Tarbiah, yaitu pendidikan yang menitik beratkan masalah pada pendidikan,

pembentukan, dan pengembangan pribadi serta pembentukan dan

penggemblengan kode etik/akhlak.

c. Ta‟dib, yaitu pendidikan yang memandang bahwa proses pendidikan

merupakan usaha yang mencoba membentuk keteraturan susunan ilmu yang

berguna bagi dirinya sebagai muslim yang harus melaksanakan kewajiban

serta fungsionalisasi atas niat atau sistem sikap yang direalisasikan dalam

kemampuan berbuat yang teratur (sistematik), (terarah), dan efektif.18

Pendidikan Islam, bila dilihat dari aspek kultural umat manusia,

merupakan salah satu alat pembudayaan (enkulturasi) masyarakat manusia itu

sendiri. Sebagai suatu alat, pendidikan dapat difungsikan untuk mengarahkan

pertumbuhan dan perkembangan hidup manusia kepada titik optimal

kemampuannya dalam memperoleh kesejahteraan hidup di dunia dan

18

Jusuf Amir Feisal, Reorientasi Pendidikan Islam, (Jakarta: Gema Insani, 1995), h.

108

Page 38: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

23

kebehagiaan hidupnya di akhirat. Dalam hal ini, pelaksanaan pendidikan

sebagai alat pembudayaan sangat bergantungan pada pemegang alat tersebut

yakni para pendidik. Para pendidik memegang posisi kunci dalam menentukan

keberhasilan proses belajar, sehingga mereka dituntut persyaratan tertentu, baik

teoretis maupun praktis , dalam pelaksanaan tugasnya. Sedangkan faktor-faktor

yang bersifat internal seperti bakat atau pembawaan anak didik dan faktor

eksternal seperti lingkungan dalam segala dimensinya menjadi sasaran pokok

proses ikhtiar (usaha) para pendidik.

Oleh karena itu, untuk memperoleh gambaran tentang pola berfikir dan

berbuat dalam pelaksanaan pendidikan Islam, diperlukan kerangka berfikir

teoritis yang mengandung konsep-konsep ilmiah tentang kependidikan Islam, di

samping konsep-konsep operasionalnya dalam masyarakat. Dengan kata lain

bahwa untuk memperoleh suatu keberhasilan dalam proses pendidikan Islam,

diperlukan adanya ilmu pengetahuan tentang pendidikan Islam baik bersifat

teoritis maupun praktis.19

Dalam pendidikan Islam, pendidikan memiliki arti dan peran yang

sangat penting. Hal ini disebabkan ia memiliki tanggung jawab dalam

menentukan arah pendidikan. Itulah sebabnya, Islam sangat menghargai dan

menghormati orang-orang yang berilmu pengetahuan dan bertugas sebagai

19

Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Bumi Aksara), h. 8-9

Page 39: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

24

pendidik. Islam mengangkat derajat mereka dan memuliahkan mereka melebihi

orang Islam lainnya yang tidak berilmu pengetahuan dan bukan pendidik.20

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Tujuan pendidikan Islam tidak lepas dari kaitannya dengan eksistensi

hidup menusia sebagai wakilnya khalifah Allah SWT dimuka bumi. Salah satu

fungsi dan tugas seorang pemimpin adalah kemampuannya dalam memelihara,

mengatur, dan mengembangkan potensi dasar yang beragam.21

Pada dasarnya tujuan pendidikan Islam sejalan dengan tujuan misi

Islam itu sendiri, yaitu mempertinggi nilai-nilai akhlak hingga mencapai tingkat

akhlak al-karimah. Selain itu, ada dua sasaran pokok yang akan dicapai oleh

pendidikan Islam tadi, kebahagian dunia dan kesejahteraan akhirat, memuat dua

sisi penting. Dan ini dibandingkan pendidikan lain secara umum. Istilah tujuan

atau sasaran atau maksud dalam bahasa arab dinyatakan dengan ghayat, ahdaf,

dan maqashid. Sedangkan dalam bahasa inggris dinyatakan dengan goal ,

purpose atau objective atau aim. Secara umum istilah-istilah tersebut

mengandung pengertian yang sama, yaitu perbuatan yang diarahkan kepada

suatu tujuan tertentu, atau arahan, maksud yang hendak dicapai melalui upaya

atau aktifitas. 22

20 Hasan Basri, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Pusta Setia, 2009), h. 77 21

Dayun Riadi, Ilmu Pendidikan Islam,… h. 59 22

Muhammad Muntahibun Nafis.Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Teras, 2011),

h. 60

Page 40: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

25

3. Fungsi Pendidikan Islam

Pendidikan Islam dengan bertitik tolak dari prinsip-prinsip iman,

Islam, ihsan atau akidah dalam akhlak untuk menuju sasaran kemulian dan

budaya yang diridhai oleh Allah SWT setidaknya memiliki fungsi sebagai

berikut:

a. Individualisasi nilai dan ajaran Islam demi terbentuknya derajat manusia

yang muttaqin dalam bersikap, berfikir dan berperilaku.

b. Sosialisasi nilai-nilai dan ajaran Islam demi berbentuk umat Islam.

c. Rekayasa kultur Islam demi terbentuknya dan berkembang peradaban Islam.

d. Menemukan, Mengembangkan, serta memelihara ilmu, teknologi dan

keterampilan demi terbentuknya para manager dan manusia profesional.

e. Pengembangan intelektual muslim yang mampu mencari, mengembangkan,

serta memelihara ilmu dan teknologi.

f. Pengembangan pendidikan yang berkelanjutan dalam bidang ekonomi,

fisika, kimia, arsitektur, seni musik, seni budaya, politik, olah raga,

kesehatan, dan sebagainya.

g. Pengembangan kualitas muslim dan warga Negara sebagai anggota dan

pembinaan masyarakat yang berkualitas kompetatif.

Manusia memiliki potensi dan banyak kemampuan sedangkan

pendidikan merupakan suatu rangkaian proses guna menumbuhkan dan

mengembangkan potensi-potensi tersebut. Adapun fungsi pendidikan Islam

Page 41: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

26

adalah menyediakan segala fasilitas yang dapat memungkinkan tugas

pendidikan Islam tersebut dapat tercapai dan berjalan dengan lancar.

4. Asas-asas Pendidikan Islam

Pendidikan Islam adalah pengembangan dalam pemikiran manusia dan

penata tingkah laku serta emosi berdasarkan agama Islam dengan maksud untuk

merealisasikan tujuan Islam di dalam kehidupan individu dan masyarakat,

yakni dalam seluruh kehidupan Islam telah menyajikan seluruh pikiran ini

dalam tatanan konsepsi yang indah dan saling terkait dan juga menyajikan

akidah-akidah yang wajib dipercaya oleh manusia untuk dapat mengerakkan

berbagai perasaan di dalam jiwanya di samping menanamkan emosi yang dapat

mendorong untuk bertingkah laku yang telah diatur oleh syari‟at tingkah laku

dalam beribadah.

Asas-asas Ta‟abbudiyah

a. Makna Ibadah.

b. Dampak eduktif dari ibadah.

Asas Tabi‟at Manusia

a. Manusia adalah Khalifah Allah SWT di muka bumi.

b. Allah SWT menciptakan manusia dalam bangunan yang sebaik-baiknya.

c. Allah SWT menundukkan segala yang ada dilangit dan dibumi bagi

manusia.

d. Perangkat Tabi‟at manusia.

Page 42: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

27

e. Manusia sebagai makhluk yang mampu dan harus bertanggung jawab.23

C. Pembinaan Akhlak

1. Pengertian Pembinaan

Pembinaan berasal dari kata dasar “bina” yang berasal dari bahasa

Arab, yaitu bangun (kamus umum bahasa Indonesia). Pembinaan berarti

pembaharuan atau usaha, tindakan atau kegiatan yang dilaksanakan secara

berdaya guna dan berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik.

Pembinaan adalah berbagai macam upaya peningkatan kemampuan atau

pengrajian industri kecil dalam aspek usaha sehingga mampu mandiri.

Pembinaan adalah proses perbuatan, pembaharuan, penyempurnaan,

usaha, tindakan, dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus untuk

memperoleh hasil yang lebih baik. Pembinaan kepribadian anak di sekolah

bukan tugas guru agama saja, tetapi tugas guru pada umumnya, di samping

tugas orang tua. Namun, peran guru agama dalam hal ini sangat menentukan.

Guru agama dapat memeperbaiki kesalahan yang diperbuat. Setiap orang tua

dan semua guru ingin membina anak agar menjadi orang yang baik,

mempunyai kepribadian yang kuat, dan sikap mental yang sehat, serta akhlak

yang terpuji.24

23

Dayun Riadi, Ilmu Pendidikan Islam,… h. 66-72 24

Lina Hadiawati. “Pembinaan Keagamaan Sebagai Upaya Meningkatkan Kesadaran

Siswa Melaksanakan Ibadah Shalat”, Journal, No. 1, 2008, Vol. 02, h 19

Page 43: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

28

Pembinaan adalah proses, perbuatan, cara membina, pembaharuan,

penyempurnaan, usaha tindakan, dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya

guna berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik.25

2. Pengertian Akhlak

Secara etimologi, akhlak berasal dari kata bahasa Arab, khalaqa, yang

asalnya dari kata khuluqun, yang berarti perangai, tabiat, adat, juga sebanding

dengan khalqun, yang berarti kejadian, buatan, atau ciptaan. Dengan demikian,

secara kebahasaan, istilah akhlak dapat berarti perangai, adab, tabiat, atau

sistem perilaku yang dibuat. Dengan pengertian secara bahasa tersebut,

pengertian akhlak mencakup sifat-sifat yang baik maupun buruk, bergantungan

pada tata nilai yang dipakai sebagai landasannya. Tanpa menafikan kenyatan

sosiologis di Indonesia yang mengasosiasikan kata akhlak dengan konotasi

yang baik.26

Akhlak ialah suatu sikap mental atau keadaan jiwa yang

mendorongnya utuk berbuat tanpa pikir dan pertimbangan. Sementara tingkah

laku manusia terbagi menjadi dua unsur, yakni unsur watak naluriah dan unsur

lewat kebiasaan dan latihan. Akhlak yang tercela bisa berubah menjadi akhlak

yang terpuji dengan jalan pendidikan (tarbiyah al-akhlaq) dan latihan-latihan.

Pemikiran seperti ini jelas sejalan dengan ajaran Islam karena kandungan ajaran

Islam secara eksplisit telah mengisyaratkan ke arah ini dan pada hakikatnya

25

Darmawan Julianto, “Skripsi Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam

Pembinaan Akhlak Siswa SMPN 6 Bengkulu Tengah”, (Bengkulu:IAIN Bengkulu, 2018), h. 12 26

Zulfikri Tamin, Akhlak yang Mulia, (Emir, 2015), h. 21

Page 44: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

29

syariat agama bertujuan untuk mengokohkan dan memperbaiki akhlak

manusia.27

Akhlak (khuluq) adalah sifat manusia yang tertanam dalam jiwa

manusia, sehingga ia akan muncul secara langsung (spontanitas) bilamana

diperlukan, tanpa memerlukan pemikiran atau pertimbangan lebih dulu, serta

tidak memerlukan dorongan dari luar. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita

melihat, bahwa kita sendiri secara sengaja atau tidak sengaja pernah berbuat

sesuatu (entah perkataan atau perbuatan) ketika bermualat (berinteraksi) dengan

orang lain yang dapat kita kategorikan sebagai akhlak terpuji (Islami) dan

akhlak tercela (Jahiliyah). Akhlak bersangkutan paut dengan gejala jiwa

sehingga dapat menimbulkan prilaku. Bilamana prilaku yang timbul ini adalah

baik, maka dikatakan akhlak yang baik. Sebaliknya, bila prilaku yang timbul

adalah buruk, maka dikatakan akhlak yang buruk.28

Al-khuluq adalah etika yang dipilih seseorang. Dinamakan khuluq

karena etika bagaikan khalqah (karakter) pada dirinya. Dengan demikian,

khuluq adalah etika yang menjadi pilihan dan diusahakan seseorang.29

QS. Al –Qalam ayat ke 4

27 Sirajuddin Zar, Filsafat Islam, (Jakarta: Rajawali, 2014), h. 139 28

Ranchman Assegef, Filsafat Penidikan Islam, (Depok: PT Raja Grafindo Persada,

2017), h. 42-43 29

Rosihon Anwar, Akhlak Tasawuf, (Bandung: Pustaka Setia, 2010), h. 11

Page 45: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

30

“Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”.30

3. Macam-macam Akhlak

a. Akhlak Wad‟iyyah

Akhlak Wad‟iyyah adalah norma yang mengajarkan kepada manusia

dengan berpedoman kepada pola pikir dan pengalaman manusia. Manusia

dengan menggunakan akhlaknya berpikir dan bertindak kearah yang baik

dan benar dengan menjadikan akal sebagai rujukan dalam perbuatan

kehidupan sehari-hari.

b. Akhlak Islam Norma

c. Keagamaan adalah akhlak yang mengajarkan akhlak kepada manusia dengan

mengambil tuntunan yang telah diberikan Allah Swt. Dan Rasulullah Saw,

dalam Al-qur‟an dan Hadis.31

Salah satu ayat tentang pendidikan akhlak adalah Al-quran surat Al-

Maidah ayat 88 sebagai berikut.

30

Kementerian Agama Islam, Al-Qur’an, (Banjarsari, Yayasan Penyelenggara

Penerjemahan Al-Qur’an, 2014), h. 564 31

Abdurrohim, Madrasah Aliyah, (Jakarta: Kementrian Agama, 2014), h. 32-33

Page 46: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

31

Artinya: “Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang

Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu

beriman kepada-Nya”.32

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak

Faktor- faktor yang mempengaruhi terbentuknya akhlak atau moral

pada prinsipnya dipengaruhi dan ditentukan oleh dua faktor utama yaitu faktor

intern dan faktor ekstern.

1. Faktor intern

Faktor intern adalah faktor yang datang dari diri sendiri yaitu fitrah

yang suci yang merupakan bakat bawaan sejak manusia lahir dan

mengandung pengertian tentang kesucian anak yang lahir dari pengaruh-

pengaruh luarnya.

Setiap anak yang lahir ke dunia ini telah memiliki naluri keagamaan

yang nantinya akan mempengaruhi dirinya seperti unsur-unsur yang ada

dalam dirinya yang turut membentuk akhlak atau moral, diantaranya adalah:

a) Instink (naluri)

Instink adalah kesanggupan melakukan hal-hal yang kompleks tanpa

latihan sebelumya, terarah pada tujuan yang berarti bagi subjek, tidak

disadari dan berlangsungnya secara mekanis.

b) Kebiasaan

32

Kementerian Agama Islam, Al-Qur’an,… h.106

Page 47: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

32

Salah satu faktor penting dalam pembentukan akhlak adalah kebiasaan

atau adat istiadat. Yang dimaksud kebiasaan adalah perbuatan yang

selalu diulang-ulang sehingga menjadi mudah dikerjakan.

c) Keturunan

Keturunan disebut al-Waratsah atau warisan sifat-sifat. Warisan sifat

orang tua terhadap keturunannya, ada yang sifatnya langsung dan tidak

langsung. Artinya, langsung terhadap anaknya dan tidak langsung

terhadap anaknya, misalnya terhadap cucunya. Sebagai contoh, ayahnya

adalah seorang pahlawan, belum tentu anaknya seorang pemberani

bagaikan pahlawan, bisa saja sifat itu turun kepada cucunya.

d) Keinginan dan kemauan keras

Salah satu kekuatan yang berlindung di balik tingkah laku manusia

adalah kemauan keras atau kehendak. Kehendak ini adalah suatu fungsi

jiwa untuk dapat mencapai sesuatu.

e) Hati nurani

Pada diri manusia terdapat suatu kekuatan yang sewaktu-waktu

memeberikan peringatan (isyarat) apabila tingkah laku manusia berada

diambang bahaya dan keburukan. Kekuatan tersebut adalah “suara

batin” atau “suara hati” yang dalam bahasa arab disebut dengan

“dhamir”.

Page 48: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

33

2. Faktor ekstern

Adapun faktor ekstern adalah faktor yang diambil dari luar yang

mempengaruhi kelakuan atau perbuatan manusia, yaitu meliputi:

a. Lingkungan

Salah satu faktor yang turut menentukan kelakuan seseorang atau

suatu masyarakat adalah lingkungan.

b. Pengaruh keluarga

Setelah manusia lahir maka akan terlihat dengan jelas fungsi keluarga

dalam pendidikan yaitu memberikan pengalaman kepada anak baik

melalui penglihatan atau pembinaan menuju terbentuknya tingkah laku

yang diinginkan oleh orang tua.

c. Pengaruh sekolah

Sekolah adalah lingkungan pendidikan kedua setelah pendidikan

keluarga dimana dapat mempengaruhi akhlak anak.

d. Pendidikan masyarakat

Masyarakat dalam pengertian yang sederhana adalah kumpulan

individu dalam kelompok yang diikat oleh ketentuan Negara,

kebudayaan dan agama.

5. Faktor penghambat terjadinya akhlak

a. Orang tua

Page 49: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

34

Faktor keluarga (orang tua) yang ikut serta berpartisipasi aktif dalam

memberikan perhatian pada anak untuk selalu mengajarkan yang baik dan

selalu menjadi tauladan yang baik bagi anak-anak mereka. Yang menjadi

penghambat dalam pembinaan akhlak adalah kebanyakan dari orang tua

hanya terbiasa mengarahkan/memerintahkan sesuatu tanpa dibarengi

perbuatan yang nyata. Sehingga anaknya sendiri beranggapan bahwa orang

tuannya belum mampu dijadikan figure/pimpinan yang patut ditiru.

b. Pendidik/guru

Faktor guru, guru yang selalu menjadi tauladan utama dalam sekolah

sebagai orang yang membina akhlak anak didiknya, maka guru selalu

menjadikan apa yang dilakukannya menjadi perbuatan yang baik dan

mengajarkan segala sesuatu yang baik, sehingga anak yang melihat dan

kemudian mencontohnya akan menjadi baik pula.

c. Peserta didik

Faktor ini terbagi kedalam dua bagian meliputi faktor fisiologis

(jasmani) dan psikologis (jiwa). Faktor fisiologis pada umumnya sangat

berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang. Orang yang dalam

keadaan segar jasmaninya akan berlainan belajarnya dari orang yang dalam

keadaan kelelahan.33

6. Metode/Bentuk-bentuk Pembinaan Akhlak Bagi Anak

33

Syaepul manan, “Pembinaan akhlak mulia melalui keteladan dan pembiasaan”,

Jurnal Pendidikan Agama Islam –Ta‟lim Vol. 15 No. 1-2017

Page 50: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

35

a. Pembinaan dengan keteladanan

Keteladanan adalah salah satu cara yang ampuh dalam membina

kepribadian anak, sebab orang tua adalah contoh yang utama dimata anak-

anaknya, kepribadian orang tua, cara hidup mereka merupakan unsur-unsur

pendidikan yang dengan sendirinya akan masuk ke dalam pribadi anak.

Sikap dan tingkah laku anak, sanksi dipengaruhi orang tua. Anak memiliki

potensi untuk menjadi orang yang baik dan menerima dasar-dasar

pendidikan yang baik, namun anak dapat menjadi orang yang telah jauh dan

harapan ia melihat pendidikannya tidak baik, perbuatannya berbeda dengan

ucapanya. Demikian juga mengenai sholat, orang tua yang hanya menyuruh

anaknya mengerjakan sholat, tetapi ia sendiri tidak melakukannya atau lalai

melaksanakannya, maka yang demikian itu bukanlah teladan yang baik bagi

anak, hal yang demikian dapat menurunkan wibawa orang tua.

b. Pembinaan dengan pembiasaan

Setiap orang tua pasti mengiginkan anaknya menjadi anak yang baik

dan orang yang taat dalam menjalankan Ibadah. Oleh sebab itu orang tua

harus menyadari bahwa dalam pembinaan sholat kepada anak sanggat

diperlukan pembiasaan-pembiasaan dan latihan-latihan yang sesuai dengan

perkembangan jiwa anak, pembiasaan dan latihan-latihan tersebut akan

membentuk kepribadian dan sikap anak yang lambat laun sikap itu tak

tergoyahkan, karena telah menjadi bagian dari pribadinya.

c. Pembinaan dengan nasehat

Page 51: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

36

Pendidikan dengan nasehat sangat berguna bagi anak dalam

menjelaskan segala hakekat sesuatu kepadanya. Dalam Al-Qur‟an yang biasa

-ulang, agar nasehat itu mendapat perhatian dari yang menerima diartikan

dengan nasehat adalah kata mau’izah, mau’izah adalah nasehat yang lembut

yang diterima oleh hati dengan cara menjelaskan pahala atau ancamannya.

Nasehat itu disampaikan dengan ikhlas dan disampaikan berulang nasehat.

Demikian keikhlasan nasehat, nasehat yang disampaikan kepada oran lain itu

dapat menyentuh pendengaran, maka hendaklah :

1. Yang memberi nasehat merasa terlibat dalam isi nasehat tersebut, dalam

arti serius memberikan nasehat.

2. Yang menesehati merasa prihatin terhadap nasib orang yang dinasehati.

3. Yang menasehati hendaklah ikhlas, artinya lepas dari kepentingan pribadi

secara duniawi.

4. Memberikan nasehat secara berulang-ulang.

d. Pembinaan dengan pengawasan

Anak dalam ajaran Islam adalah amanah Allah, amanah itu wajib

dipertanggung jawabkan, oleh karena itu orang tua bertanggung jawab untuk

mengawasi dan mengontrol anak-anak mereka dalam segi kehidupan dan

aspek pendidikan. Pendidikan disertai dengan pengawasan terhadap anak

yang dimaksud adalah mendampingi anak dalam upaya membentuk akidah

dan moral, mengawasi keadaan baik dalam pendidikan jasmani maupun

rohani.

Page 52: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

37

e. Pembinaan dengan sanksi atau hukuman

Pemberian hukuman dari pendidik kepada peserta didik bukanlah

diberikan begitu saja. Hukuman diberikan kepada anak didik setelah anak

didik dinasehati, diberi peringatan, diberi motivasi dan persuasi atau dengan

melalui sindiran, namun jika terpaksa memukul, maka cukup pukulan sekali

saja yang menimbulkan anak didik merasa ringgan dan menganggap remeh

terhadap hukuman, hukuman disini yang diperlukan bahwa dengan hukuman

tersebut akan ada pengaruh positifnya, anak menyadari kesalahannya,

bukanlah terletak kepada banyak dan beratnya hukuman pukulan yang

diberikan oleh pendidik.

Pembinaan akhlak merupakan tumpuan perhatian pertama dalam

Islam. Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad

SAW. Yang utama adalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. 34

5. Faktor Penyebab Terjadinya Keburukan Akhlak

a. Rendahnya pendidikan generasi muda

Seperti rendahnya iman, dan ibadah pada dirinya, lalu kecendrungan

nafsunya tidak dapat dikendalikan lagi.

b. Kemerosotan akhlak

34

Atin Nurbaya, Skripsi Upaya Guru dalam membina Akhlak siswa di SMA Negeri 1

Ulok Kupai Kecamatan Ulok Kupai Bengkulu Utara, (Bengkulu: IAIN Bengkulu, 2015), h.

30-35

Page 53: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

38

Akibatnya dari ketauladanan orang tua atau pemimpin umat, yang

cendrung selalu memperlihatkan perbuatannya yang buruk, lalu dicontoh

oleh generasi mudahnya

c. Pergaulan buruk dengan sesama teman sebaya

Akibatnya sangat berbahaya terhadap perkembangan akhlak, maka

disinilah orang tua darus berhati-hati dan harus selalu menyarankan dan

mengontrol pergaulan anaknya, jangan terlalu akrab bergaul dengan anak-

anak yang sudah rusak akhlaknya.35

6. Hikmah Mempelajari Ilmu Akhlak

a. Peningkatan amal ibadah yang lebih baik, lebih khusyuk, dan lebih ikhlas.

b. Peningkatan ilmu pengetahuan untuk meluruskan perilaku dalam kehidupan,

baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.

c. Peningkatan kemampuan mengembangkan sumber daya diri, agar lebih

mandiri dan berprestasi.

d. Peningkatan kemampuan bersosialisasi, melakukan silaturrahmi, dan

membagun ukhuwah atau persaudaraan dengan sesama manusia dan sesama

muslim.

e. Peningkatan penghambaan jiwa kepada Allah yang menciptakan manusia

beserta alam dan isinya.

f. Peningkatan kepandaian bersyukur dan berterima kasih kepada Allah atas

segala nikmat yang telah diberikan-Nya.

35

Mahjuddin, Akhalak Tasawuf, (Jakarta Pusat: Kalam Mulia, 2009), h. 50-53

Page 54: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

39

g. Peningkatan strategi beramal shaleh, yang dibangun atas dasar rasionalitas.36

7. Norma-norma Akhlak

Adapun norma-norma akhlak sebagai berikut

a. Dilarang mengsekutukan Allah.

b. Berbakti kepada kedua orang tua.

c. Dilarang membunuh anak-anak.

d. Dilarang melakukan perbuatan keji yaitu zina, homo, dan lesbi.

e. Dilarang membunuh seseorang tanpa alasan yang dibenarkan.

f. Berbuat baik kepada anak yatim dan tidak memakan harta bendanya.

g. Menyempurnakan takaran dan timbangan.

h. Berlaku adil, baik dalam perkataan maupun tindakan, meskipun terhadap

sanak kerabat.

i. Memenuhi perjanjian dengan Allah secara khusus, dan perjanjian-perjanjian

yang lainnya, secara umum.

j. Dilarang menikahi muhrim.

k. Dilarang melakukan praktek riba.

l. Dilarang memakan bangkai, darah, dan daging babi.37

D. Peneliti Yang Relavan

Dalam penelitian ini, peneliti menemukan beberapa penelitian

terdahulu yang relevan, yakni sebagai berikut:

36

Samsul Munir Amin, Ilmu Akhlak, (Jakarta: kalam mulia, 2009), h. 25 37

Muhammad Shahrur, metodologi Fiqih Islam Kontemporer, (Depok sleman

Yogyakrta: Elsaq, 2010), h. 197-201

Page 55: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

40

1. Skripsi oleh Iis Naini : ”Pelaksanaan Pembinaan Akhlak

Santri Di Pondok Pesantren Darul Amal Desa

Tunggang”

Pada tahun 2015, Iis Naini melakukan untuk mengetahui Pelaksanaan

Pembinaan Akhlak Santri di Pondok Pesantren Darul Amal Desa Tunggang dan

faktor yang menjadi pendukung dan penghambatnya. Penelitian tersebut

menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa: 1). Pelaksanan Pembinaan Akhlak Santri di Pondok

Pesantren Darul Amal Desa Tunggang dilakukan dengan cara melalui kegiatan-

kegiatan positif, seperti kegiatan muhadarah, ceramah, pengajian. Melalui

penerapan nilai-nilai akhlak di setiap mata pelajaran.

Guru diharuskan memberi teladan yang sangat baik pada santri.

Melalui peraturan-peraturan yang ada. 2). Hambatan yang dilalui ialah: Anak-

anak santri putra masih dipengaruhi oleh akhlak ditempat tinggal masing-maing

santri serta karakter bawaan atau watak santri.38

Persamaan peneliti tersebut dengan peneliti ini ialah sama-sama

membahas dan meneliti tentang pembinaan akhlak. Sedangkan perbedaannya

ialah peneliti tersebut meneliti tentang pembinaan akhlak dan faktor

penghambatnya. Selain itu, peneliti tersebut dilakukan di pondok pesantren

sedangkan peneliti ini dilakukan di sekolah umum.

38

IIs Naini, “pelaksanaan pembinaan akhlak santri di pondok pesantren darul amal

desa tunggang”, (Bengkulu: IAIN Bengkulu, 2015), h. 2-3

Page 56: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

41

2. Skripsi oleh M. Abdul Rais: “Upaya Guru-Guru Rumpun Pendidikan Agama

Islam Dalam Pembinaan Akhlak Siswa Di Madrasah Aliyah Negeri

Kepahiang”.

Pada tahun 2005, M. Abdul Rais melakukan untuk Upaya Guru-Guru

Rumpun Pendidikan Agama Islam Dalam Pembinaan Akhlak Siswa Di

Madrasah Aliyah Negeri Kepahiang dan menjadi faktor pendukung dan

penghambatnya. Penelitian tersebut menggunakan penelitian kualitatif dengan

jenis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:

1). Upaya Guru-Guru Rumpun Pendidikan Agama Islam Dalam

Pembinaan Akhlak Siswa Di Madrasah Aliyah Negeri Kepahiang dilakukan

dengan cara melalui kegiatan bimbingan, mengarahkan dan membina dengan

jalan mengajak untuk melaksanakan shalat Dhuha dan Zuhur secara berjamaah

setiap hari, terkecuali hari jum‟at, latihan kultum yang dilaksanakan setiap

selesai melaksanakan sholat Zuhur, buka puasa bersama setiap bulan

Rohmadhan dan berkunjung kepada yang terkena musibah sakit atau kematian.

Selain melalui imteq pembinaan juga dilakukan melalui kegiatan exstra

kulikuler yang ada di sekolah, kegiatan pramuka dan bela diri yang ada di

sekolah, yang dilaksanakan setiap hari jum‟at soreh dan minggu pagi dapat

membentuk atau menumbuhkan sifat, mau menghargai pendapat orang lain,

rendah diri, bertanggung jawab terhadap tugas dan dapat mendidik disiplin.

Page 57: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

42

2). Hambatan yang dilalui ialah: siswa kurang tanggap terhadap

peraturan dan siswa sulit menghilangkan budaya lokal ketika bergaul di

sekolah.39

Persamaan peneliti tersebut dengan peneliti ini ialah sama-sama

membahas dan meneliti tentang pembinaan akhlak. Sedangkan perbedaannya

ialah peneliti tersebut meneliti tentang pembinaan akhlak dan faktor pendukung

dan penghambatnya. Selain itu, peneliti tersebut dilakukan di MA terhadap

siswa-siswa yang sudah baliq, sedangkan peneliti ini dilakukan di sekolah

umum pada anak-anak.

3. Skripsi oleh Ummi Habibah: “Pembinaan Akhlak Madrasah Aliyah Ali

Maksum Krapyak Yogyakarta”.

Pada tahun 2009, Ummi Habibah melakukan untuk Pembinaan Akhlak

Madrasah Aliyah Ali Maksum Krapyak Yogyakarta dan menjadi faktor

pendukung dan penghambatnya. Penelitian tersebut menggunakan penelitian

kualitatif dengan jenis fiel research. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:

1). Pembinaan Akhlak Madrasah Aliyah Ali Maksum Krapyak

Yogyakarta dilakukan dengan diadakan buku-buku paket di perpustakaan

sehingga memudahkan siswa memproleh buku dengan meminjam, berada di

lingkungan pesantren, jadi keadaan siswa biar lebih terkontrol.

39

M. Abdul Rais: “Skripsi Upaya Guru-Guru Rumpun Pendidikan Agama Islam

Dalam Pembinaan Akhlak Siswa Di Madrasah Aliyah Negeri Kepahiang”, (Bengkulu: STAIN

Bengkulu, 2005), h. 60

Page 58: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

43

2). Hambatan yang dilalui ialah: Siswa berada di dalam asrama yang

tentunya tinggal dengan teman-teman sebaya yang mempunyai tingkat ego

yang sama sehingga terkadang sering timbul konflik, BK tidak mempunyai

waktu klasikal yang tetap, pergaulan siswa di luar jam pelajaran dengan

lingkungan luar yang terkadang membawa ke arah yang negatif, ketika di dalam

kelas terkadang tidak semua siswa mendegarkan pelajaran.40

Persamaan peneliti tersebut dengan peneliti ini ialah sama-sama

membahas dan meneliti tentang pembinaan akhlak. Sedangkan perbedaannya

ialah peneliti tersebut meneliti tentang pembinaan akhlak dan faktor pendukung

oleh guru dan faktor penghambatnya. Selain itu, peneliti tersebut dilakukan di

MA, sedangkan peneliti ini dilakukan di sekolah umum.

F. Kerangka Konseptual

Dalam penelitian ini dapat meningkatkan pelaksanaan pembinaan

akhlak siswa kelas V di SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab.

Mukomuko, serta dapat memperbaiki akhlak siswa kelas V di SDN 03 Teramang

Jaya Kec. Teramang Jaya Kab. Mukomuko dengan pembinaan yang dilakukan di

sekolah dapat dilakukan dengan cara kegiatan yang positif, memberikan contoh-

contoh yang tauladan, mengajarkan siswa agar terbiasa melakukan hal-hal yang

baik. Dan memberi tahu siswa yang melanggar peraturan sekolah atau

40

Ummi Habibah. “Pembinaan Akhlak Madrasah Aliyah Ali Maksum Krapyak

Yogyakarta”, (Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2009), h. 94-95

Page 59: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

44

menghukum siswa yang sudah tidak dapat lagi dinasehati sehingga siswa tersebut

harus menerima sanksi dari guru.

Gambar: 2.1

Kerangka Konseptual

Pembinaan Akhlak Siswa

Akhlak Siswa

Sekolah

Upaya Guru Pembinaan Akhlak

Siswa

U

Upaya Guru Pai (Pendidikan Agama Islam) Dalam Pelaksanaan Pembinaan

Akhlak Siswa Kelas V Di Sdn 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab.

Mukomuko

Page 60: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

45

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif.

pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang

berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan

masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti menekankan sifat realitas yang

terbangun secara sosial, hubungan erat antara peneliti dan subjek yang diteliti.

penelitian kualitatif sebagai suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan

terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami.41

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada quality atau

hal yang terpenting dari sifat suatu barang/jasa. Suatu penelitian kualitatif

dieksplorasi dan diperdalam dari suatu fenomena sosial atau suatu lingkungan

sosial yang terdiri atas pelaku, kejadian, tempat dan waktu.42

Penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupaya ucapan atau tulisan dan prilaku orang-

orang yang diamati. Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan uraian

yang mendalam tentang ucapan, tulisan, dan atau prilaku yang dapat diamati dari

suatu individu, kelompok, masyarakat, dan atau organisasi tertentu dalam suatu

41

Juliansyah Noor, Medotologi Penelitian (Jakarta: PT Kharisma Putra Utama), h. 32 42

Djama‟an Satori, Metodologi Penelitian Kualitati, (Bandung:Alfabeta, 2017), h. 22

Page 61: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

46

keadaan konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif,

dan holistik.43

Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik

karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (Natural Setting)

disebut juga sebagai metode etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih

banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya.44

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN 03 Desa Teramang Jaya Kecamatan

Teramang Jaya Kabupaten Mukomuko. Waktu ini dilakukan pada tanggal 18 Juli

s/d 29 Agustus 2019.

C. Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka memperoleh data yang dibutuhkan, maka peneliti

menetapkan beberapa prosedur pengumpulan data yang sesuai dengan tujuan

penelitian yaitu:

1. Observasi

Observasi yaitu, untuk menyajikan gambaran realistis prilaku atau

kejadian, menjawab pertanyaan, membantu mengerti prilaku manusia, dan

evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan

umpan balik terhadap pengukuran tersebut. Beberapa bentuk observasi yang

43

V. Wiratna Sujarweni, metodologi penelitian, (Yogyakarta:Pustaka Baru Pres, 2014),

h.19 44 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 14

Page 62: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

47

dapat digunakan dalam penelitian kualitatif, yaitu partisipasi tidak terstruktur

dan kelompok tidak terstruktur.

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan

pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas

pertanyaan itu

Disini penelitilah yang berperan aktif untuk bertanya dan memancing

pembicaraan menuju masalah tertentu kepada informan, agar memperoleh

jawaban dari permasalahan yang ada, sehingga diperoleh data penelitian.

Penggunaan metode wawancara ini dimaksudkan untuk mendapatkan

keterangan secara face to face, artinya secara langsung berhadapan dengan

informan. Hal ini juga dimaksudkan untuk mencari kelengkapan data yang

diperoleh.

Dalam penelitian ini wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah

wawancara terstruktur yaitu peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang

informasi yang akan diperoleh maka dalam melakukan wawancara peneliti

telah menyiapkan instrumen peneliti berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis

dengan alternative jawaban yang telah disiapkan.

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan yang diwawancarai

Page 63: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

48

tetapi dapat juga diberikan daftar pertanyaan dahulu untuk dijawab pada

kesempatan lain.

3. Dokumentasi

Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk

dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia yaitu berbentuk surat, cacatan

harian, cendra mata, laporan, artefek, dan foto. Sifat utama data ini tak terbatas

pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk

mengetahui hal-hal yang pernah terjadi diwaktu silam. Secara detail, bahan

documenter terbagi beberapa macam yaitu, autobiografi, surat pribadi, buku

atau catatan harian, memorial, klipping, dokumen pemerintah atau swasta, data

di server dan plasdisk, dan data tersimpan di web site.

D. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian adalah alat pada waktu penelitian menggunakan

suatu metode penelitian kualitatif. Sebagai instrument peneliti adalah penelitian

sendiri sebagai instrument utama. Instrument yang lain adalah daftar observasi,

wawancara, dan dokumentasi.

E. Informan Penelitian

Yaitu menjelaskan besarnya jumlah yang akan diteliti, subyek dan

informan merupakan orang-orang yang akan memberikan data yang kita butuhkan

dalam penelitian.

Adapun yang menjadi informan adalah kepala sekolah, guru TU, guru

pendidikan agama Islam, wali siswa, dan siwa-siwa kelas V.

Page 64: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

49

F. Pengecekan Keabsahan Data

Pengecekan keabsahan data merupakan pembuktian bahwa apa yang telah

dialami oleh peneliti sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada. Untuk

mengetahui keabsahan data peneliti menggunakan beberapa teknik, yaitu

menggunakan teknik triangulasi.

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan. Pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang banyak digunakan

ialah pemeriksaan melalui sumber lain. Dalam hal ini peneliti membandingkan

pendapat informan yang satu dengan yang lainnya agar keabsahan data tersebut

benar-benar terjamin.

Triangulasi dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Triangulasi sumber

Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik

derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat

yang dalam penelitian kualitatif. Peneliti membandingkan antara hasil

wawancara dengan siswa dengan hasil pengamatan pembelajaran guru di kelas.

2. Triangulasi metode

Terdapat dua strategi yaitu pengecekan derajat kepercayaan penemuan

hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan pengecekan derajat

kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama. Dalam hal ini

Page 65: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

50

peneliti, melalui sumber data yaitu guru dan siswa dengan menggunakan

metode wawancara.

3. Triangulasi waktu

Dalam pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara

melakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi,

atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Dalam penelitian ini

melakukan wawancara dengan sumber yang sama dalam waktu yang berbeda.

G. Teknik Analisis Data

Data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

peroleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga

dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.

1. Reduksi data

Reduksi data adalah merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan

demikian data yang telah direduksi akan membersihkan gambaran yang lebih

jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data

selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

2. Penyajian data

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk

uraia singkat, bagan, hubungan antara katagori, flowchart, dan sejenisnya yang

paling digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah

dengan teks yang bersifat naratif.

Page 66: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

51

3. Verifikasi data/penarikan kesimpulan

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan

kesimpulan data verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat

sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat

mendukung pada pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan

yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan

konstisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan data, maka kesimpulan

yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Sehubungan dengan penelitian ini, peneliti hanya ingin mengetahui hal-

hal yang berhubungan dengan keadaan yang diteliti yaitu:

a. Akhlak siswa

b. Bentuk pembinaan akhlak siswa.

c. Upaya guru terhadap pelaksanaan pembinaan akhlak siswa

Serta data-data lain yang relavan dengan masalah yang diteliti. Apabila

datanya sudah terkumpul semua kemudian diklasifikasikan yaitu

menggambarkan dengan kata-kata atau kalimat yang dipisah-pisahkan

menurut katagori untuk memperoleh kesimpulan.

Page 67: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

52

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Wilayah Peneliti

1. Identitas sekolah

Nama sekolah : SDN 03 Teramang Jaya

NSS : 101260605003

NPSN : 10701379

Alamat Sekolah : Teramang Jaya

Kecamatan : Teramang Jaya

Alamat E-Mail : esdetiga [email protected]

Status Sekolah : Negeri

Akreditasi : C

Tahun : 2016

Nomor : 005-02.01.00447-9

Nama : SDN 03 Teramang Jaya

Jarak Sekolah dengan

Pemukiman Permanen : 5 M

Kepala Sekolah :

Nama : Alfian, S.Pd.SD

NIP : 197010151992061001

Page 68: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

53

2. Sejarah Berdirinya SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab.

Mukomuko

SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab. Mukomuko

didirikan oleh Bapak Haliun, Bapak Meliter, Bapak Jepang, Bapak Ribut,

Bapak Usman, dan Bapak Sihap pada tanggal 10 bulan Maret 1980. Pada

awalnya, nama SD ini adalah SD Kuala Teramang. Dan dengan berjalannya

waktu dari tahun 1980 sampai tahun 2016 SDN ini menjadi SDN 03 Teramang

Jaya Kec. Teramang Jaya Kab. Mukomuko dan pada detik ini banyak

perubahan yang terjadi pada SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab.

Mukomuko yang awalnya tidak diketahui oleh banyak penduduk luar, dan tidak

ada penduduk luar yang sekolah di SDN 03 Teramang Jaya sekarang sudah ada

beberapa yang sekolah di SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab.

Mukomuko.45

3. Visi dan Misi SDN 03 Teramang Jaya SDN 03 Teramang Jaya Kec.

Teramang Jaya Kab. Mukomuko.

a. Visi SDN 03 Teramang Jaya SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya

Kab. Mukomuko.

“Mencetak Generasi Penerus yang siap pakai sesuai dengan bidang

keahliannya serta meningkatkan kemampuan siswa yang bertakwa, cerdas,

terampil, dan berprestasi.”

45 Sumber: Data TU SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab. Mukomuko. Diambil

tanggal 23 Juli 2019.

Page 69: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

54

b. Misi SDN 03 Teramang Jaya SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya

Kab. Mukomuko.

1). Meningkatkan minat dan bakat untuk meraih prestasi.

2). Meningkatkan kecintaan kepada diri sendiri dan lingkungan sekitar.

3). Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif bagi siswa

sesuai potensi masing-masing.

4). Menumbuhkan semangat dalam belajar.

4. Keadaan Tenaga Pendidik SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya

Kab. Mukomuko

Untuk mendukung terlaksananya proses belajar mengajar dengan baik

maka perlu didukung oleh berbagai komponen yang ada, diantaranya adalah

Pendidik yang tertera dalam tabel 4.1 berikut:46

Table 4.1

Data Pendidik SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab.

Mukomuko

No Nama L/

P B. Studi

Status

Pengawai

1 Alfian, S.Pd.SD L Kepala Sekolah PNS

2 A. Nasutio L Guru Kelas PNS

3 Imarni, S.Pd.SD P Guru Kelas PNS

4 Oki Oktovia, S.Pd P Guru Kelas CPNS

5 Almukhanazen,

S.Pd.I L

Guru Mata Pelajaran

PAI Honor Daerah

46

Sumber: Data TU SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab. Mukomuko. Diambil tanggal 23 Juli 2019.

Page 70: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

55

6 Yusliani, S.Pd P Guru Kelas Honor Daerah

7 Abdul Hamid,

S.Pd L Guru Kelas Honor Daera

8 Nur Kasiah, S.Pd P Guru Kelas Honor Daerah

9 Eci Sukmawati,

S.Pd P Pustaka Honor Daerah

10 Ilyas L Penjaga Honor Daerah

5. Sarana dan Prasarana SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab.

Mukomuko

Agar proses belajar mengajar belajar dengan baik, maka dibutuhkan

sarana dan prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana merupakan

pendukung berlangsungnya proses belajar mengajar. Jika sarana dan prasarana

tidak memadai maka proses belajar mengajar akan menajadi terhambat. Adapun

sarana dan prasarana SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab.

Mukomuko Tabel 4.2 berikut:47

Tabel 4.2

Sarana dan Prasarana SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya

Kab. Mukomuko

No Sarana dan Prasarana Jumlah Kondisi

Baik Rusak

1 Ruang Kelas 6 3 3

2 Ruang Kepala Sekolah 1 1

3 Ruang Tata Usaha

4 Ruang Guru 1 1

5 Ruag BP/BK

47

Sumber: Data TU SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab. Mukomuko. Diambil tanggal 23 Juli 2019.

Page 71: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

56

6 Ruang UKS/PMR

7 Perpustakaan 1 1

8 Labaoratorium

Ipa

Multimedia

Komputer

Bahasa

Fisika

Biologi

Kimia

9 Ruang Keterampilan

10 Tempat ibadah

11 Toilet 1

12 Air Bersih

13 Listrik 1 1

14 Lapangan olah raga

15 Kursi Siswa 130 100 30

16 Meja Siswa 130 100 30

17 Kursi Guru dan TU 12 9 3

18 Meja Guru dan TU 12 9 3

6. Keadaan Jumlah Siswa SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab.

Mukomuko

Adapun jumlah siswa SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya

Kab. Mukomuko sebagaimana tertera dalam tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4

Jumlah Siswa SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab.

Mukomuko

No KELAS L/P

Jumlah L P

1 I (Satu) 7 4 11

2 II (Dua) 5 4 9

3 III (Tiga) 6 5 11

4 IV (Empat) 6 2 8

5 V (Lima) 3 2 5

Page 72: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

57

6 VI 5 1 1

Jumlah 32 18 50

B. Hasil Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang peneliti sebutkan dalam BAB I

maka peneliti akan menjabarkan hasil penelitian sebagai berikut:

1. Akhlak Siswa SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab.

Mukomuko

Akhlak yang peneliti maksudkan disini ialah tingkah laku

seseorang, tabiat, atau perangai seseorang. Akhlak terbagi menjadi dua adalah

akhlak yang terpuji dan tercela yang terdapat di dalam diri seseorang. Akhlak

terpuji contohnya adalah berbuat baik terhadap muslim dan non muslim, jauh

dari narkoba, berprilaku sopan terhadap orang lain, dan bersikap rendah hati.

Akhlak yang tercela contohnya adalah berbohong, sombong, memilih teman,

dan tidak sopan terhadap orang lain.

Secara umum, akhlak siswa di SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang

Jaya Kab. Mukomuko menanggapi beragam akhlak siswa yang telah

diungkapkan oleh guru PAI (Pendidikan Agama Islam), Seperti yang dijelaskan

oleh Bapak Abdul Hamid, S.Pd.

“Akhlak siswa di SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab.

Mukomuko ini untuk seluruh siswa-siswi, beragam bentuk akhlak

misalnya masih ada siswa berkata kotor, berkelahi, ribut saat jam

pelajaran, siswa tidak sopan terhadap teman sebaya maupun guru,

datang terlambat kesekolah”.48

48 Wawancara dengan Abdul Hamid, S.Pd. pada 23 Juli 2019

Page 73: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

58

Hal ini juga diungkapkan oleh kepala sekolah Alfian, S.Pd.SD seperti

yang telah dijelaskan:

“Akhlak merupakan cermin diri seseorang untuk mengetahui akhlak

yang baik atau buruk, dan kondisi akhlak siswa SDN 03 Teramang

Jaya Kec. Teramang Jaya Kab. Mukomuko seperti masih melanggar

jam masuk sekolah, masih ada siswa yang keluar masuk kelas ketika

jam pelajaran berlangsung”.49

Dan diungkapkan pula oleh TU Eci Sukmawati, S.Pd. Seperti yang

telah diungkapkan:

“emm,,, masih banyak siswa yang datang terlambat, berbuat tidak baik

pada teman, tidak mematuhi peraturan sekolah”.50

Hal serupa juga diungkapkan oleh ibu Neli selaku wali kelas V,

sebagai berikut:

“Owh,,, tingkah laku anak SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang

Jaya Kab. Mukomuko itu masih perlu banyak di benahi karna masih

banyak siswa yang datang terlambat, dan tidak mematuhi peraturan

sekolah maupun dirumah”.51

Peneliti juga menanyakan hal tersebut kepada siswa Kelas V, Seperti

yang diungkapkan oleh Dafa sebagai berikut:

“Dari siswa yang ada, ada beberapa siswa yang memiliki akhlak yang

baik dan ada juga siswa yang memiliki akhlak yang buruk, tetapi disini

masih banyaknya siswa yang mempunyai prilaku yang tidak baik

misalkan, tidak menghargai teman sebaya, masih banyak yang datang

terlambat, masih banyak siswa ribut saat jam pelajaran berlangsung”.

49

Wawancara dengan Alfian S.Pd. SD pada 25 Juli 2019 50 Wawancara dengan Eci Sukmawati, S. Pd Pada 23 Juli 2019 51 Wawancara dengan Neli, Pada 3Agustus 2019

Page 74: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

59

Dan diungkapkan pula oleh siswa yang lain oleh Naffa, seperti yang

telah diungkapkan:

“Beragam bentuk tingkah laku siswa, siswa disini masih banyak yang

pulang kerumah saat keluar main, masih banyak siswa yang memakai

sendal, dan masih banyak siswa yang mengeluarkan baju saat di

sekolah”.52

Dari beberapa informan diatas, dapat peneliti simpulkan bahwa akhlak

siswa SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab. Mukomuko bahwa

akhlak siswa masih ada yang melanggar peraturan sekolah, berkata kotor, tidak

menghargai teman sebaya maupun orang lebih tua, dan akhlak siswa masih

cenderung kearah yang tidak positif.

2. Bentuk Pembinaan Akhlak Siswa Kelas V SDN 03 Teramang Jaya Kec.

Teramang Jaya Kab. Mukomuko

Pembinaan akhlak adalah membibing seorang untuk melakukan

perbuatan, tingkah laku ataupun perangai yang baik, supaya seorang tersebut

memiliki tingkah laku yang baik, supaya tidak merugikan orang lain maupun

diri sendiri.

Secara umum, bentuk pembinaan akhlak SDN 03 Teramang Jaya Kec.

Teramang Jaya Kab. Mukomuko dilaksanakan secara menyeluruh supaya siswa

memiliki akhlak yang baik. Pembinaan akhlak siswa yang diterapkan terhadap

semua siswa SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab. Mukomuko

52 Wawancara dengan Naffa, pada 3 Agustus 2019

Page 75: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

60

yang dilakukan di sekolah ini terhadap pembinaan akhlak siswa sangat

berpengaruh. Seperti yang dijelaskan oleh Abdul Hamid, S.Pd seperti:

“Guru dapat memberikan contoh kepada siswa terhadap prilaku yang

baik agar siswa dapat mencontohkan prilaku tersebut. Dari prilaku

yang telah kita contohkan terkadang ada beberapa murid yang

menyambut positif dan ada juga sebagian masih berat untuk menerima,

bagi siswa yang masih berat menerima kemungkinan disebabkan oleh

watak dan prilaku dilingkungan tempat tinggal. Pembinaan yang

dilakukan misalnya melakkan perbuatan yang baik seperti

mengajarkan mereka membantu teman yang lagi membutuhkan, saling

berbagi makanan, jam masuk kelas tepat waktu, mengajarkan

membuang sampah pada tempatnya”.53

Tanggapan kepala sekolah terhadap bentuk pembinaan akhlak siswa

yang diungkapkan oleh Alfian, S.Pd.SD seperti:

“Pembinaan akhlak ini kami lakukan agar siswa dapat mencontohkan

akhlak yang baik, pembinaan ini juga dapat dilakukan dengan metode

yang berbeda sesuai dengan watak atau sifat anak”.54

Dan diungkapkan pula oleh TU Eci Sukmawati terhadap bentuk

pembinaan akhlak seperti berikut:

“Ya guru melakukan pembinaan dengan pendekatan terlebih dahulu,

lalu menanyakan kepada siswa untuk mengungkapkan keluhan-

keluhan yang dihadapi oleh siswa, dan memberikan beberapa nasehat

untuk siswa supaya menghindari dari tingkah laku buruk”.55

Tanggapan wali siswa terhadap bentuk pembinaan yang dilakukan

guru pada siswa seperti yang diungkapkan oleh ibu Neli sebagai berikut:

53

Wawancara dengan Abdul Hamid, S.Pd. Pada 23 Agustus 2019 54 Wawancara dengan Alfian, S.Pd,SD. 25 Juli 2019 55 Wawancara dengan Eci Sukmawati, 23 Juli 2019

Page 76: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

61

“Bahwa bentuk pembinaan yang dilakukan terhadap siswa itu baik

agar siswa tahu indahnya akhlak yang baik terhadap orang lain

maupun diri sendiri”.56

Peneliti juga menanyakan juga kepada siswa kelas V, untuk

mengetahui bentuk pembinaan yang dilakukan guru seperti yang diungkapkan

oleh Dava sebagai berikut:

“Guru disini melakukan pembinaan dengan berbagai bentuk, karna

siswa disini watak dan sifatnya berbeda-beda, guru membiasakan kami

untuk datang tepat waktu, melakukan hukuman pada siswa yang

melanggar peraturan, menasihati teman-teman yang sedang

mendapatkan masalah”.57

Dan diungkapkan pula oleh siswa kelas V tentang bentuk pembinaan

akhlak yang diungkapkan oleh Naffa seperti:

“wah,,, kami diminta oleh guru untuk membuang sampah pada

tempatnya, menasehati jika kami melakukan perbuatan yang salah,

mengajarkan kami untuk menghargai orang yang lebih tua maupun

teman sebaya”.58

Dari penjelasan diatas, dapat peneliti simpulkan bahwa pembinaan

akhlak adalah membentuk karakter siswa sesuai dengan watak siswa itu

masing-masing, menasehati siswa supaya tidak terjerumus dalam bentuk akhlak

yang tercela berupa tidak sopan terhadap teman maupun orang tua, menghukum

siswa yang melanggar peraturan sekolah. Pembinaan ini dilakukan karna masih

banyaknya siswa yang memiliki watak dan sifat yang tidak terpuji, guru adalah

seorang yang dapat membantu siswa dalam memecahkan persoalan-persoalan

56

Wawancara dengan Neli, pada 3 Agustus 2019 57 Wawancara dengan Dava, pada 3 Agustus 2019 58 Wawancara dengan Naffa, pada 3 Agustus 2019

Page 77: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

62

yang dihadapi siswa, seorang guru harus menggunakan pola pendekatan supaya

siswa mau terbuka dan mengungkapkan persoalan-persoalan yang dihadapinya.

3. Upaya Guru Terhadap Pelaksanaan Pembinaan Akhlak Siswa SDN 03

Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab. Mukomuko

Upaya yang dilakukan untuk pembinaan akhlak siswa Siswa di SDN

03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab. Mukomuko dilakukan dengan

bimbingan dan arahan terhadap siswa sehingga menunjukkan siswa masih

memiliki akhlak yang baik. Selain memberikan bimbingan dan arahan, upaya

yang dilakukan dalam pembinaan akhlak siswa ini mendapat dukungan dari

dewan guru yang lain.

Upaya yang dilakukan oleh guru PAI Siswa di SDN 03 Teramang Jaya

Kec. Teramang Jaya Kab. Mukomuko seperti yang diungkapkan oleh bapak

Abdul Hamid, S.Pd sebagai berikut:

“Selaku guru PAI (Pendidikan Agama Islam), upaya-upaya yang kami

lakukan dalam pembinaan ini seperti diberlakukan sanksi atas segala

bentuk pelanggaran dari peraturan-peraturan yang telah disepakati

antara murid, wali murid, sanksi-sanksi tersebut bisa berbentuk

hukuman”.59

Kemudian Alfian, S.Pd. SD Kepala sekolah SDN 03 Teramang Jaya

Kec. Teramang Jaya Kab. Mukomuko menambahkan:

“Upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah untuk membina muridnya

sangat beragam. Pertama, melalui keagiatan-kegiatan positif, seperti

kegiatan ceramah, Kedua melalui penerapan nilai-nilai akhlak disetiap

mata pelajaran (berpakaian rapi, datang tepat waktu, bertutur kata dan

perbuatan yang sopan, dan menghargai). Ketiga, tentunya guru

59 Wawancara dengan Abdul Hamid, S.Pd, pada 23 Juli 2019

Page 78: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

63

diharuskan memberi teladan yang sangat baik kepada murid. Keempat,

melalui peraturan-peraturan yang ada. Terakhir, melalui pemberian

sanksi untuk siswa yang melanggar (diberikan 10 soal bagi yang tidak

mengerjakan pekerjaan rumah (PR), hukuman berdiri depan kelas,

mengambil sampah, dan memanggil orang tua), dan penghargaan bagi

siswa yang berprestasi dan ber-akhlakul baik”.60

Dan dijelaskan juga oleh TU Eci Sukmawati, S.Pd seperti yang

diungkapkan sebagai berikut:

“Memberikan bimbingan, mengarahkan dan membina dengan jalan

mengajak untuk melaksanakan peraturan sekolah, dan menasehati

siswan yang melakukan kesalahan”.61

Karena belum merasa puas dengan jawaban diatas, maka peneliti

melakukan wawancara lagi dengan siswa kelas V. Upaya guru terhadap bentuk

pelaksanaan pembinaan akhlak siswa yang diungkapkan oleh Dava seperi

berikut:

“Bentuk-bentuk pembinaan akhlak yang dilakan oleh bapak dan

kepada kami bebarapa bentuk, ada yang dari mata pelajaran, seperti

semua mata pelajaran yang ada di SDN 03 Teramang Jaya Kec.

Teramang Jaya Kab. Mukomuko ini masih ditanamkan nilai-nilai

akhlak, disekolah kami dibiasakan berakhlak yang baik, berprilaku

sopan”.62

Dan ditambahkan juga oleh anak kelas V Naffa bentuk pelaksanaan

pembinaan akhlak yang dilakukan oleh guru seperti:

“Melakukan bakti sosial, mematuhi peraturan yang ada, memberikan

kesempatan kepada siswa untuk menceritakan masalahnya, dan

60

Wawancara dengan Alfian, S Pd.SD. Pada 25 Juli 2019 61 Wawancara dengan TU Eci Sukmawati, Pada 23 Juli 2019 62 Wawancara dengan Dava pada 3 Agustus 2019

Page 79: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

64

memberikan pendapat-pendapat utuk menemukan solusi disetiap

permasalahan siswa”.63

Dari penjelasan diatas dapat peneliti simpulkan, bahwa secara

keseluruhan upaya yang dilakukan oleh pihak SDN 03 Teramang Jaya Kec.

Teramang Jaya Kab. Mukomuko dalam pembinaan akhlak siswa adalah sebagai

berikut: Melalui kegiatan-kegiatan positif Seperti, ceramah dari guru, bhakti

sosial, penanaman nilai-nilai akhlak yang baik dalam setiap mata pelajaran

melalui teladan yang baik dari guru (berpakaian rapi, datang tepat waktu,

bertutur kata dan perbuatan yang sopan, dan menghargai orang lain), melalui

perturan-peraturan yang ada, melalui pemberian sanksi bagi siswa yang

melanggar peraturan (diberikan 10 soal bagi yang tidak mengerjakan pekerjaan

rumah (PR), hukuman berdiri depan kelas, mengambil sampah, dan memanggil

orang tua), dan memberikan kesempatan terhadap siswa untuk menjelaskan

masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Akhlak Siswa Kelas V SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab.

Mukomuko

Untuk rumusan masalah pertama ini, peneliti memperoleh data dari

hasil wawancara. Hal ini yang peneliti lakukan pada tahap wawancara adalah

mengamati sikap siswa yang ada di SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang

Jaya Kab Mukomuko mulai masuk di lingkungan SDN 03 Teramang Jaya Kec.

63 Wawancara dengan Naffa, pada 3 Agustus 2019

Page 80: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

65

Teramang Jaya Kab. Mukomuko sampai pada proses belajar dan sesudah

sekolah, dan sikap siswa di luar proses belajar di sekolah seperti di rumah.

Kemudian setelah observasi di lapangan, peneliti melakukan wawancara

terhadap guru PAI (pendidikan Agama Islam), Kepala Sekolah, TU, wali siswa,

dan siswa-siswi kelas V.

Akhlak adalah tingkah laku seseorang, tabiat, perangai yang dimiliki

seseorang sehingga orang tersebut memiliki tingkah laku yang baik atau buruk.

Tetapi akhlak di SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab. Mukomuko

masih harus diperhatikan karna siswa masih banyak yang melanggar peraturan

sekolah sehingga akhlak siswa di SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya

Kab. Mukomuko ini perlu bimbingan agar siswa memiliki tingkah laku yang

terpuji.

Akhlak siswa di SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab.

Mukomuko masih banyak yang mempunyai prilaku yang dapat merugikan

orang lain, maupun dirinya sendiri seperti, berkata kotor, berkelahi, membuang

sampah sembarangan, berkata tidak sopan terhadap teman maupun guru, datang

tidak tepat waktu, ribut ketika jam pelajaran, dan keluar masuk ketika jam

pelajaran.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan kepada guru PAI bahwa siswa

di SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab. Mukomuko bahwa

perlunya pembinaan akhlak terhadap siswa agar siswa memiliki akhlak yang

terpuji dan bermanfaat untuk dirinya dan orang lain, karna prilaku siswa di

Page 81: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

66

SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab. Mukomuko masih harus

dibina dengan cara yang berbeda tergantung bentuk dan watak siswa itu

masing-masing.

Guru disini adalah panutan atau contoh bagi peserta didik agar

memiliki tingkah laku dan perbuatan yang baik, Disinilah guru dituntut untuk

menjadi model. Berikan yang terbaik buat anak-anak kita. Banyak anak-anak

yang sukses karena melihat figure gurunya yang bersahaja, tegas, dan

berwibawa. Tugas guru hendaknya dapat menumbuhkan semangat untuk

belajar bekerja sama antara peserta didik di dalam kelas maupun di luar kelas.

2. Bentuk Pembinaan Akhlak Siswa Kelas V SDN 03 Teramang Jaya Kec.

Teramang Jaya Kab. Mukomuko

Untuk rumusan masalah yang kedua ini, pembinaan disini adalah

proses perbuatan, pembaharuan, penyempurnaan, usaha, tindakan, dan kegiatan

yang dilakukan secara terus menerus untuk memperoleh hasil yang lebih baik.

Pembinaan ini dilakukan dengan cara kegiatan positif, memberikan

contoh-contoh yang tauladan, mengajarkan siswa agar terbiasa dalam

melakukan perbuatan yang baik misalnya, seperti berbagi makanan, jam masuk

kelas tepat waktu, mengajarkan membuang sampah pada tempatnya,

memberikan hukuman terhadap siswa yang melanggar peraturan sekolah,

mendengar curhatan siswa yang memiliki masalah dan memberikan solusi yang

baik agar siswa tidak melakukan prilaku yang dapat merugikan orang lain

maupun dirinya sendiri.

Page 82: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

67

Berdasarkan hasil dari penelitian bahwa sebagian besar dari siswa

dengan pelaksanaan pembinaan akhlak yang dilakukan guru terhadap siswa di

SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab. Mukomuko diterima sangat

baik oleh siswa karena, menurut siswa dengan pembinaan ini siswa dapat

memperoleh atau membentuk prilakunya dengan baik dan memiliki akhlak

yang terpuji untuk dirinya maupun orang lain.

Dan peneliti juga mewawancarai wali siswa untuk memberi tanggapan

terhadap adanya pelaksanaan pembinaan akhlak yang dilakukan guru terhadap

siswa di SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab. Mukomuko bahwa

wali siswa sangat merespon dengan baik karna, menurut wali siswa dengan

pelaksanaan pembinaan akhlak ini siswa dapat memiliki akhlak yang terpuji

dan bermanfaat untuk masa depan siswa tersebut.

Pembinaan ini adalah cara bagaimana seseorang dapat membimbing,

memberi arahan terhadap orang lain, proses perbuatan, pembaharuan,

penyempurnaan, usaha, tindakan, dan kegiatan yang dilakukan secara terus

menerus untuk memperoleh hasil yang lebih baik.

3. Upaya Guru Terhadap Pelaksanaan Pembinaan Akhlak Siswa SDN 03

Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab. Mukomuko

Untuk rumusan yang ketiga ini, bagaimana bentuk upaya guru

terhadap pelaksanaan pembinaan akhlak siswa SDN 03 Teramang Jaya Kec.

Teramang Jaya Kab. Mukomuko melalui kegiatan-kegiatan positif Seperti,

ceramah dari guru, bakti sosial, penanaman nilai-nilai akhlak dalam setiap mata

Page 83: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

68

pelajaran melalui teladan yang baik dari guru, melalui peraturan-peraturan yang

ada, melalui pemberian sanksi bagi siswa yang melanggar dan memberikan

kesempatan terhadap siswa untuk menjelaskan masalah-masalah yang dihadapi

oleh siswa.

Berdasarkan hasil dari penelitian terhadap siswa bahwa sebagian besar

dari siswa dengan adanya upaya guru terhadap pelaksanaan pembinaan akhlak

siswa di SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab. Mukomuko yang

dilakukan oleh guru terhadap siswa bahwa siswa ini menerima dengan baik

pembinaan akhlak yang diberikan oleh guru. Hal ini dapat peneliti lihat

langsung bagaimana respon siswa terhadap pembinaan akhlak yang dilakukan

guru kepadanya disaat peneliti melakukan penelitian di SDN 03 Teramang Jaya

Kec. Teramang Jaya Kab. Mukomuko menurut siswa tersebut dengan

pembinaan akhlak ini maka prilaku siswa akan menjadi lebih baik dan

bermanfaat untuk masa depan.

Selain tanggapan dari siswa, peneliti juga melakukan wawancara untuk

mengetahui tanggapan dari wali siswa. Hal ini diperlukan karena dukungan

wali siswa dan kerja sama antara wali siswa dan juga guru sangat diperlukan

dalam pembinaan akhlak siswa agar pembinaan ini berjalan dengan baik dan

sesuai dengan keinginan. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa respon

atau tanggapan wali siswa terhadap pelaksanaan pembinaan akhlak siswa di

SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab. Mukomuko sudah

Page 84: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

69

mendukung dengan sangat baik dengan adanya pembinaan akhlak yang

dilakukan oleh guru terhadap siswa.

Page 85: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

70

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan pada bab

sebelumnya maka peneliti dapat menyimpulkan:

1. Akhlak Siswa SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab. Mukomuko

masih ada yang melanggar peraturan sekolah, berkata kotor, tidak menghargai

teman sebaya maupun orang lebih tua, dan akhlak siswa masih cenderung

kearah yang tidak positif.

2. Bentuk Pembinaan Akhlak Siswa Kelas V SDN 03 Teramang Jaya Kec.

Teramang Jaya Kab. Mukomuko yaitu dengan menasehati siswa, mengajarkan

siswa sopan terhadap orang yang lebih tua atau teman sebaya, mengajarkan

berbuat baik terhadap orang lain.

3. Upaya Guru Terhadap Pelaksanaan Pembinaan Akhlak Siswa SDN 03

Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab. Mukomuko melalui kegiatan-

kegiatan positif seperti, ceramah dari guru, bakti sosial, penanaman nilai-nilai

akhlak dalam setiap mata pelajaran melalui teladan yang baik dari guru, melalui

perturan-peraturan yang ada, melalui pemberian sanksi bagi siswa yang

melanggar dan memberikan kesempatan terhadap siswa untuk menjelaskan

masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa.

Page 86: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

71

B. Saran

1. Bagi guru SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab. Mukomuko untuk

dapat lebih mempertahankan dan meningkatkan proses pelaksanaan pembinaan

akhlak pada siswa.

2. Bagi para siswa, diharapkan prilaku yang telah terbina untuk tidak hanya

berlaku ketika berada di SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab.

Mukomuko saja namun prilaku baik tersebut dapat teraplikasikan dalam

kehidupan sehari-hari.

3. Bagi wali murid, semoga dapat senantiasa menjalin hubungan komunikasi yang

baik dengan guru untuk sama-sama membimbing siswa, pelaksanaan

pembinaan akhlak siswa di SDN 03 Teramang Jaya Kec. Teramang Jaya Kab.

Mukomuko menjadi sebuah keharusan dan kebutuhan bersama.

Page 87: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

72

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Rosihon,2010, Akhlak Tasawuf, Bandung: Pustaka Setia,

Arifin, 2006, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: PT Bumi Aksara.

Assegaf, Abd, Ranchman,2017, Filsafat Pendidikan Islam, Depok: Rajawali Pers

Basri, Hasan, 2009, Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Setia

Feisal, Jusuf, Amir, Reorientasi Pendidikan Islam, Jakarta: Gema Insani, 1995

Hadiawati, Lina “Pembinaan Keagamaan Sebagai Upaya Meningkatkan Kesadaran

Siswa Melaksanakan Ibadah Shalat”, Journal, No. 1, 2008, Vol. 02, h 19

Hawi Akmal, 2014, Kompotensi Guru Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada,

Ihsan, Hamdani, Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: CV Pustaka Setia.

Ismail, Ilyas, 2011, Filsafat Dakwah, Jakarta: Kencana

Maunah, Binti, 2016, Sosiologi pendidikan, Yogyakarta: Media Akademi

Mulyasa, 2009, Menjadi guru Proposional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nafis, Muhammad, Muntahibun, Ilmu Pendidikan Islam, Yogyakarta: Teras

Naini, Iis, 2015, Skiripsi Pelaksanaan pembinaan Akhlak Santri di Pondok Pesantren

Darul Amal Desa Tunggang , Bengkulu: IAIN Bengkulu

Nainggolan, S, Zainuddin, 2007, Inilah Islam, Jakarta: Kalam Mulia

Nata, Abuddin, 2014, Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia, Jakarat: Rajawali.

Nata, Abudin, 2016, Pendidikan Dalam Perspektif Al-Qur’an, Jakarta: PT Kharisma

Putra Utama

Nurdin, Muhamad, 2008, Kiat Menjadi Guru Profesional, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Nurbaya, Atin, 2015, Skripsi Upaya Guru dalam membina Akhlak siswa di SMA

Negeri 1 Ulok Kupai Kecamatan Ulok Kupai Bengkulu Utara, Bengkulu:

IAIN Bengkulu

Page 88: UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM …repository.iainbengkulu.ac.id/4253/1/BAB I - V.pdf · Daftar Hadir Ujian Seminar Proposal 9. Pengesahan Penyeminar 10. Perubahan Judul

73

Riadi, Dayun, 2017, Ilmu Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Satori, Djama‟an, 2017, Metodologi Penelitian Kualitati, Bandung: Alfabeta.

Shahrur, Muhammad, 2010, Metodologi Fiqih Islam Kontemporer, Depok Sleman

Yogyakrta: Elsaq.

Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta.

Sujarweni, V, Wiratna, 2014, metodologi penelitian, Yogyakarta:Pustaka Baru Pres

Suparlan, 2005, Menjadi Guru Efektif , Yogyakarta: Hikayat.

Tamin, Zulfikri,2015, Akhlak yang Mulia, Emir, 2015

Zar, Sirajuddin, 2004, Filsafat Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Prasada.

Zuhairini, 2015, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: PT Bumi Aksara