UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA...

149
1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh: TILAM SARI DEWI NIM: 111-12-065 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2016

Transcript of UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA...

Page 1: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

1

UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN

KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP

NEGERI 1 KECAMATAN KARANGGEDE

KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

TILAM SARI DEWI

NIM: 111-12-065

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2016

Page 2: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

2

Page 3: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

3

Page 4: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

4

Page 5: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

5

Page 6: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

6

MOTTO

27. kemudian Kami susulkan rasul-rasul Kami mengikuti jejak mereka dan dan

Kami susulkan (pula) dengan Isa putra Maryam; dan Kami berikan Injil

kepadanya dan Kami jadikan rasa santun dan kasih sayang dalam hati orang-

orang yang mengikutinya. Mereka mengada-adakan rahbaniyyah [1460] Padahal

Kami tidak mewajibkannya kepada mereka (yang kami wajibkan hanyalah)

mencari keridhaan Allah, tetapi tidak mereka pelihara dengan semestinya. Maka

kepada orang-orang yang beriman di antara mereka Kami berikan pahalanya

dan banyak di antara mereka yang fasik. (Q.S Al-Hadid [57:27])

Page 7: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

7

PERSEMBAHAN

Kubingkiskan karya yang istimewa ini untuk:

1. Kedua orang tua tercinta yang selalu menyayangiku, mendukung, dan

menyemangatiku.Terima kasih atas untaian do’a yang tiada henti terucap dan

dorongan untuk mengerjakan skripsi ini. Semoga ini menjadi langkah awal

untuk membuat Bapak dan Ibu bangga terhadapku. Terima kasih Bapak ...

Terima kasih Ibu ....

2. Kakakku Bambang Susanto, ST.,terima kasih atas semangat dan dorongan

yang telah engkau berikan kepada adikmu ini.

3. Ika, Septine, dan seluruh sahabatku yang telah memberikan goresan warna di

setiap langkahku serta terimakasih atas motivasi dan kebersamaan kita

selama ini karena kalian telah mengajarkanku bagaimana menjadi teman

yang sesungguhnya dan menghargai indahnya persahabatan.

4. Untuk teman-teman seperjuangan PAI B angkatan 2012, teman-teman PPL

di SMK PELITA, teman-teman KKN di Dusun Kacetan Kaliangkrik

Magelang, terimakasih untuk do’a, nasehat, hiburan, canda, tawa dan

semangat yang kalian berikan. Aku tak akan melupakan semua kenangan

yang telah kalian berikan kepadaku. Semoga sillaturahmi tetap terjalin

diantara kita untuk selamanya.

Page 8: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

8

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

memberikan hidayah dan kekuatan-Nya. Sehingga penulis berhasil menyelesaikan

skripsi ini dengan baik. Sholawat dan salam senantiasa terlimpahkan kepada

Rasulullah SAW.

Skripsi ini penulis susun dalam rangka untuk memenuhi sebagian

persyaratan guna memperoleh gelar kesarjanaan S1 Jurusan Pendidikan Agama

Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Adapun judul skripsi ini adalah

“Upaya Guru PAI dalam Mengembangkan Kecerdasan Emosional Siswa Di

SMP Negeri 1 Karanggede tahun pelajaran 2015/2016”

Penulisan skripsi ini dapat selesai tidak terlepas dari pihak-pihak yang

telah memberikan dorongan serta dukungan moral dan materi. Dengan segala

kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih yang tulus dan ikhlas kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

IAIN Salatiga yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di

SMP Negeri 1 Karanggede.

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

IAIN Salatiga.

4. Ibu Dr. Muna Erawati, S.Psi., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah

membimbing, memberikan nasehat, arahan, serta masukan-masukan yang

sangat membangun dalam penyelesaian tugas akhir ini.

5. Bapak Drs. Miftahuddin, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing Akademik

Page 9: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

9

6. Seluruh Dosen dan petugas administrasi jurusan Pendidikan Agama Islam

IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang berguna serta

banyak membantu selama kuliah dan penelitian berlangsung.

7. SMP Negeri 1 Karanggede, Bapak Joko Widodo, S.Pd. selaku Kepala

Sekolah SMP Negeri 1 Karanggede, Ibu Siti Hidayah, S.Ag. dan Bapak

Sumardi, S.Ag. selaku guru Pendidikan Agama Islam dan semua staf, guru,

serta siswa-siswi di SMP Negeri 1 Karanggede yang telah memberikan

informasi dan data yang diperlukan dalam penelitian ini.

8. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak

langsung sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih kurang dari sempurna. Oleh

karena itu penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun dari

berbagai pihak demi kesempurnaan tugas-tugas penulis selanjutnya. Semoga

skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan pada umumnya.

Salatiga, Juni 2016

Penulis

Tilam Sari Dewi

111-12-065

Page 10: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

10

ABSTRAK

Dewi, Tilam Sari. 2016. Upaya Guru PAI Dalam Mengembangkan Kecerdasan

Emosional Siswa Di SMP N 1 Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali

Tahun Pelajaran 2015/2016. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Salatiga. Pembimbing: Dr. Muna Erawati, S.Psi. M.Si

Kata Kunci: Metode Guru PAI, kecerdasan emosional.

Penelitian ini membahas upaya yang dilakukan oleh guru Pendidikan

Agama Islam dalam mengembangkan kecerdasan emosional di SMP Negeri 1

Karanggede tahun pelajaran 2015/2016. Pertanyaan penelitian yang ingin dijawab

peneliti adalah : 1) Bagaimana upaya Guru PAI untuk mengenali dan memahami

emosi siswa di SMP N 1 Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun

Pelajaran 2015/2016. 2) Apa saja metode yang digunakan Guru PAI untuk

mengembangkan kecerdasan emosional siswa di SMP N 1 Kecamatan

Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016. 3) Apa saja faktor

pendukung dan faktor penghambat yang dihadapi Guru PAI dalam

menerapkan/mengimplementasikan metode pengembangan kecerdasan emosional

pada siswa di SMP N 1 Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun

Pelajaran 2015/2016.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan

pendekatan deskriptif kualitatif, maka kehadiran peneliti di lapangan sangat

penting dengan mengambil objek kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam

kelas VII dan VIII SMP Negeri 1 Karanggede. Pengumpulan data dilakukan

dengan mengadakan pengamatan (observasi), wawancara dan dokumentasi.

Analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, lalu melakukan reduksi data,

penyajian data dan kemudian ditarik kesimpulan dan tahap akhir dari analisa data

ini mengadakan keabsahan data dengan menggunakan ketekunan pengamatan

triangulasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Upaya yang dilakukan oleh guru

PAI dalam mengenali dan memahami emosi siswa di SMP Negeri 1 Karanggede

dilakukan melalui berbagai cara yang secara bersamaan telah mengembangkan

unsur-unsur kecerdasan emosional yang meliputi kesadaran diri, motivasi diri,

pengaturan diri, empati, dan kecakapan dalam membina hubungan dengan orang

lain. 2) Metode pengembangan kecerdasan emosional siswa yang dilakukan guru

PAI yaitu menghubungkan mata pelajaran dengan pengalaman pribadi,

pengarahan, sosiodrama, bercerita, sharing (belajar berbagi), dan Peer teaching

method (metode tutor teman sebaya). 3) Faktor yang mendukung dalam

mengembangkan kecerdasan emosional: Dukungan dari dewan guru, kesadaran

anak, dan kegiatan siswa. Faktor yang menghambat dalam mengembangkan

kecerdasan emosional: latar belakang anak yang berbeda-beda, jam belajar, sarana

dan prasarana, lingkungan pergaulan, kesadaran anak yang terkadang kurang,

perhatian orang tua terhadap kecerdasan emosional anak yang kurang.

Page 11: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

11

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................ i

HALAMAN BERLOGO ................................................................... ii

HALAMAN NOTA PEMBIMBING ................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN............................................ v

MOTTO................................................................................................ vi

PERSEMBAHAN ................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ......................................................................... viii

ABSTRAK ........................................................................................... x

DAFTAR ISI ........................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xv

BAB 1 PENDAHULUAN

A. ................................................................................... Latar

Belakang Masalah .............................................................. 1

B. ................................................................................... Perta

nyaan Penelitian .................................................................. 6

C. ................................................................................... Tujua

n Penelitian ......................................................................... 7

D. ................................................................................... Pene

gasan Istilah ........................................................................ 8

Page 12: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

12

E. ................................................................................... Manf

aat Penelitian ...................................................................... 11

F..................................................................................... Meto

de Penelitian ....................................................................... 12

G. ................................................................................... Siste

matika Penulisan Penelitian ................................................ 16

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. ................................................................................... Mate

ri Pendidikan Agama Islam

1. ............................................................................. Peng

ertian Pendidikan Agama Islam ................................. 19

2. ............................................................................. Tujua

n Pendidikan Agama Islam ........................................ 20

3. ............................................................................. Mate

ri PAI Semester Genap di SMP .................................. 22

B. ................................................................................... Meto

de-metode Pembelajaran PAI

1. ............................................................................. Jenis-

jenis Metode Pembelajaran ........................................ 26

2. ............................................................................. Kele

bihan dan kekurangan Metode Pembelajaran ............. 34

C. ................................................................................... Kece

rdasan Emosional

Page 13: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

13

1. ............................................................................. Peng

ertian Kecerdasan Emosional ...................................... 39

2. ............................................................................. Unsu

r-unsur Kecerdasan Emosional .................................... 45

3. ............................................................................. Fakto

r yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional ............ 50

4. ............................................................................. Strate

gi Pengembangan Kecerdasan Emosional ................... 52

5. ............................................................................. Meto

de-metode Pengembangan Emosi ............................... 56

BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN DATA

A. ................................................................................... Gam

baran umum SMP N 1 Karanggede ................................... 62

B. ................................................................................... Papar

an Data Penelitian .............................................................. 70

BAB IV ANALISIS DATA

A. ................................................................................... Upay

a Guru PAI dalam mengenali dan memahami emosi siswa di

SMP N 1 Karanggede ......................................................... 85

B. ................................................................................... Meto

de yang digunakan Guru PAI untuk mengembangkan

kecerdasan emosional siswa di SMP N 1 Karanggede ....... 90

Page 14: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

14

C. Faktor pendukung dan faktor penghambat yang dihadapi

Guru PAI dalam menerapkan/mengimplementasikan metode

pengembangan kecerdasan emosional pada siswa di SMP N 1

Karanggede ......................................................................... 95

BAB V PENUTUP

A. ................................................................................... Kesi

mpulan ............................................................................... 101

B. ................................................................................... Saran

........................................................................................... 102

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 104

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................... 105

Page 15: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

15

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1 : Nama guru dan mata pelajaran yang diajarkan ................................. 66

Tabel 2: Jumlah siswa tahun 2015/2016 .......................................................... 68

Tabel 3: Sarana dan prasarana.......................................................................... 68

Page 16: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

16

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lamp. 1: Pedoman Wawancara............................................................ 107

Lamp. 2: Pedoman Observasi ............................................................. 109

Lamp. 3: Transkip Wawancara ............................................................ 110

Lamp. 4: Nota Pembimbing Skripsi

Lamp. 5: Lembar Konsultasi

Lamp. 6: Surat Izin Penelitian

Lamp. 7: Surat Keterangan Bukti Penelitian

Lamp. 8: Daftar SKK

Lamp. 9: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) PAI Kelas VII & VIII

Semester Genap

Lamp.10: Dokumentasi

Lamp. 11: Daftar Riwayat Hidup

Page 17: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

17

BAB I

PENDAHULUAN

B. Latar Belakang Masalah

Peserta didik SMP berada pada tahap perkembangan usia masa

remaja awal dan bisa disebut juga dengan istilah pubertas. Masa pubertas

meliputi masa peralihan dari masa anak sampai tercapainya kematangan

fisik, yakni dari umur 12 tahun sampai 15 tahun (Singgih & Yulia,

2011:201). Perkembangan sosial-emosional pada periode ini diantaranya

remaja mulai melibatkan diri dalam sebuah kegiatan yang diminati secara

intens, semakin ingin bebas dari orang tua, pengaruh teman sebaya sangat

kuat, issu popularitas bisa menjadi sangat penting, dan perasaan cinta

dengan lawan jenis yang semakin meningkat.

Setiap tugas perkembangan, individu memiliki tugas-tugas

perkembangan yang harus diselesaikan dalam hidupnya. Tugas

perkembangan yang berhasil adalah yang dapat direalisasikan dalam

hidupnya sesuai dengan situasi dan kondisinya. Tugas-tugas itu

diantaranya adalah mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; mempersiapkan

diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap perubahan fisik

dan psikis yang terjadi pada diri sendiri; mencapai pola hubungan yang

baik dengan teman sebaya dalam peranannya sebagai pria dan wanita;

mengenal kemampuan, bakat, minat serta arah perkembangan karier;

Page 18: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

18

berperan serta dalam kehidupan masyarakat; memantapkan cara-cara

bertingkah laku yang dapat diterima lingkungan sosialnya; mengenal

gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan mandiri baik

secara emosional maupun sosial ekonomis; mengenal seperangkat sistem

etika dan nilai-nilai untuk pedoman hidup sebagai pribadi, anggota

masyarakat, warga negara, dan sebagai makhluk Tuhan; dan lain

sebagainya (Hamzah & Masri, 2009:6).

Namun kenyataannya banyak pelajar yang terlibat tawuran,

melakukan tindakan kriminal dan lain sebagainya yang meresahkan

masyarakat dan aparat keamanan. Hal tersebut memunculkan kritik dari

masyarakat untuk dunia pendidikan saat ini. Bukan hanya disebabkan oleh

tindakan pelajar yang menunjukkan sikap tidak terpuji tetapi juga

disebabkan adanya peningkatan jumlah pengangguran yang mayoritas

adalah tamatan pendidikan. Kejadian tersebut menunjukkan kurang adanya

perhatian terhadap kecerdasan emosional selama ini, karena dunia

pendidikan selama ini hanya membina kecerdasan intelektual, wawasan,

dan keterampilan.

Pada masa sekarang ini, peran keluarga mulai melemah karena

adanya perubahan sosial, politik dan budaya. Keadaan ini mempunyai

pengaruh yang besar terhadap terbebasnya anak dari peraturan yang

ditanamkan dalam suatu keluarga, hal ini membuat keluarga telah

kehilangan fungsinya dalam perkembangan emosi anak.

Page 19: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

19

Anak dimasa usia sekolah menengah pertama sering mengalami

gangguan emosi atau penyesuaian diri dalam berbagai hal. Misalnya

ketakutan dalam persaingan prestasi hasil belajar, kurangnya berempati

dengan teman, dan kurangnya rasa percaya diri dalam kemampuan yang

dimiliki.

Guru adalah seseorang yang mempunyai kemampuan dalam menata

dan mengelola kelas. Jadi guru adalah orang dewasa yang secara sadar

yang bertanggungjawab dalam mendidik, mengajar dan membimbing

peserta didik dan orang yang memiliki kemampuan merancang program

pembelajaran (Hamzah, 2011:15). Guru memegang peranan penting dalam

mengoptimalkan potensi anak baik fisik, kognitif, spiritual, maupun

emosional.

Untuk itu hendaknya guru mementingkan dan memperhatikan

pendidikan anak pada segi emosional, bukan hanya kecerdasan intelektual.

Menurut Goleman (1997:38) keberhasilan dalam kehidupan ditentukan

oleh keduanya, tidak hanya oleh IQ, tetapi kecerdasan emosional-lah yang

memegang peranan. Sungguh, intelektualitas tak dapat bekerja dengan

sebaik-baiknya tanpa kecerdasan emosional. Jika guru tidak menciptakan

iklim kelas yang kondusif bagi keamanan emosional dan hubungan pribadi

untuk siswa, anak-anak tidak akan belajar secara efektif dan bisa

sepenuhnya menolak pendidikan (Barbara, 2002:59).

Page 20: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

20

Terdapat ayat Al-Qur’an yang menggambarkan bahwa faktor

kecerdasan emosional juga ikut serta menentukan eksistensi manusia di

depan Tuhan yaitu dalam QS. Al Haj ([22]:46):

فهم يسيروا فى انا ر ض فتكى ن نهم قهى ب يعقهى ن تها اواذا ن ا

فا وها ال تعمى اال تصا ر و نكه تعمى انقهىب انتي فى يسمعى ن تها

انصدور

Artinya:“Maka apakah mereka tidak berjalan di bumi, lalu mereka

mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau

mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena

sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati

yang didalam dada.” (QS. Al Haj [22]:46).

Kecerdasan emosional erat hubungannya dengan kecerdasan

interpersonal. Menurut Goleman, faktor emosi sangat penting dan

memberikan suatu warna yang kaya dalam kecerdasan antar pribadi. Ada

lima wilayah kecerdasan pribadi dalam bentuk kecerdasan emosional.

Lima wilayah tersebut adalah kemampuan mengenali emosi diri,

kemampuan mengelola emosi, kemampuan memotivasi diri, kemampuan

mengenali emosi orang lain, dan kemampuan membina hubungan. Lima

wilayah tersebut menjadi bagian dari Pendidikan Agama Islam.

Kecerdasan emosional di dalam ajaran Islam lebih dekat dengan ajaran

mengenai akhlak (Hamzah & Masri, 2009:15).

Metode merupakan komponen yang penting dan mempunyai

pengaruh yang besar terhadap keberhasilan pembinaan karena dengan

metode guru PAI dapat mengembangkan kecerdasan emosional siswa.

Guru PAI memegang peran kunci dalam mengembangkan kecerdasan

Page 21: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

21

emosional, namun juga tidak terlepas dengan peran guru lain dan

lingkungan sekolah yang diciptakan untuk pembelajaran akhlak.

Lingkungan sekolah yang kondusif akan membantu penghayatan peserta

didik untuk memperkuat keyakinan dirinya terhadap nilai-nilai ajaran

Islam yang kemudian akan membentuk sikap emosionalnya.

Hubungan guru dengan siswa atau anak didik di dalam proses belajar

mengajar merupakan faktor yang sangat menentukan. Terjadilah suatu

proses interaksi dan komunikasi yang humanistik. Hal ini jelas akan sangat

membantu keberhasilan studi para siswa. Berhasil dalam arti tidak sekadar

tahu atau mendapatkan nilai baik dalam ujian, tetapi akan menyentuh pada

soal sikap mental dan tingkah laku atau hal-hal yang intrinsik (Sardiman,

2009:148).

Seseorang yang tidak dapat mengendalikan emosinya sendiri

sekalipun cerdas secara intelektual dapat berakibat fatal bagi

kehidupannya bahkan kehidupan orang lain. DanoCandace Pert, penulis

Molecules of Emotion, menyatakan bahwa emosi menghubungkan tubuh

dengan otak dan menyediakan energi untuk memacu prestasi akademis,

juga kesehatan dan keberhasilan pribadi. “semua yang kita lakukan,”

katanya, “dikendalikan oleh emosi” (Barbara, 2002:80). Untuk itu emosi

mempunyai peranan sangat penting bagi kehidupan, karena manusia dapat

mengontrol tindakan yang dilakukan, menjaga diri, menjalin hubungan

dengan orang lain, dan mempunyai keinginan untuk berkompetensi.

Page 22: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

22

Penulis tertarik untuk meneliti siswa di SMP N 1 Karanggede

mengingat usia tersebut merupakan masa-masa yang banyak terjadi hal-hal

rawan tapi sekaligus menjadi hasil dari perkembangan individu. Masa

remaja merupakan masa pertumbuhan jasmani cepat dengan puncak

perkembangan kecerdasan yang disertai dengan kegoncangan emosi,

ketidakpastian diri dan masa memuncaknya kebutuhan kepada agama.

Pada masa SMP merupakan fase paling penting dalam mempertahankan

dan meningkatkan kecerdasan emosional yang sudah tertanam dalam diri.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian terutama mengenai metode guru Pendidikan Agama Islam

dalam meningkatkan kecerdasan emosional siswa di SMP N 1

Karanggede. Maka penulis ingin meneliti dan mengkaji lebih jauh lagi

persoalan tersebut melalui sebuah penelitian dengan judul: “Upaya Guru

PAI Dalam Mengembangkan Kecerdasan Emosional Siswa Di SMP

Negeri 1 Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran

2015/2016’’.

C. Pertanyaaan Penelitian

1. Bagaimana upaya Guru PAI untuk mengenali dan memahami emosi

siswa di SMP N 1 Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun

Pelajaran 2015/2016?

Page 23: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

23

2. Apa saja metode yang digunakan Guru PAI untuk mengembangkan

kecerdasan emosional siswa di SMP N 1 Kecamatan Karanggede

Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016?

3. Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat yang dihadapi Guru

PAI dalam menerapkan/mengimplementasikan metode pengembangan

kecerdasan emosional pada siswa di SMP N 1 Kecamatan Karanggede

Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui upaya Guru PAI dalam mengenali dan memahami

emosi siswa di SMP N 1 Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali

Tahun Pelajaran 2015/2016.

2. Untuk mengetahui metode yang digunakan Guru PAI untuk

mengembangkan kecerdasan emosional siswa di SMP N 1 Kecamatan

Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016.

3. Untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat yang

dihadapi Guru PAI dalam menerapkan/mengimplementasikan metode

pengembangan kecerdasan emosional pada siswa di SMP N 1

Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran

2015/2016.

Page 24: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

24

E. Penegasan Istilah

1. Upaya Guru Pendidikan Agama Islam

Kata “upaya” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994:1109)

adalah usaha atau ikhtiar untuk mencapai maksud, memecahkan

persoalan, mencari jalan keluar dan sebagainya. Maksudnya adalah

suatu usaha sadar untuk mencari jalan terbaik atau mengubah menjadi

yang lebih baik untuk mencapai tujuan, sedangkan pengertian

pendidik/guru dalam perspektif islam ialah orang yang bertanggung

jawab terhadap upaya perkembangan jasmani dan rohani peserta didik

agar mencapai tingkat kedewasaannya sehingga ia mampu menjalankan

tugas-tugas kemanusiaannya (baik sebagai khalifah fi-ardh maupun

„abd) sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam (Al-Rasyidin, 2005:42).

Upaya guru pendidikan agama Islam yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah usaha-usaha yang dilakukan oleh seorang pendidik

yang mengampu mata pelajaran pendidikan agama Islam dalam

mengembangkan kecerdasan emosional di SMP N 1 Karanggede.

Usaha tersebut dapat dilakukan didalam proses pembelajaran baik di

lingkungan sekolah maupun di luar sekolah dengan melalui metode

pembelajaran.

2. Metode

Secara etimologi, istilah metode berasal dari bahasa Yunani

“metodos”. Kata ini terdiri dari dua suku kata “metha” yang berarti

melalui atau melewati dan “hodos” yang berarti jalan atau cara. Metode

Page 25: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

25

berarti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. Dalam bahasa

Arab metode disebut “Thariqat”. Sedangkan dalam kamus besar

bahasa indonesia “metode” adalah cara yang teratur dan berpikir baik-

baik untuk mencapai maksud (Arief, 2002:40).

3. Mengembangan Kecerdasan Emosional

Kata “mengembangkan” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(1994:473) adalah membuka lebar-lebar, membentangkan, menjadikan

luas, merata, menjadikan maju, baik, dan sempurna. Maksudnya adalah

mengoptimalkan potensi sehingga hasilnya maksimal.

Kecerdasan sering disebut juga intelegensi. Kata intelegensi

dikenal dengan terminologi intellegence dalam bahasa inggris.

Terminologi berasal dari bahasa latin intellegence yang terdiri dari dua

akar kata intus dan legere yang berarti membaca atau memahami

sesuatu secara mendalam dengan rasional. Intelegensi diartikan

kemampuan intelektual secara esensial, yang terutama mencakup

kemampuan dalam membentuk pengertian, pertimbangan, dan

rasionalitas (Thantawy, 2005:41).

Akar kata emosi adalah movere, dalam bahasa latin yang berarti

“menggerakkan, bergerak” di tambah awalan “e-“ untuk memberi arti

“bergerak menjauh”, menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak

merupakan hal mutlak dalam emosi (Goleman, 1997:7). Dalam makna

paling harfiah, Oxford English Dictionary mendefinisikan emosi

Page 26: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

26

sebagai “setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu, dan

setiap keadaan mental yang hebat atau meluap-luap”.

Davies dan rekan-rekannya menjelaskan bahwa intelegensi emosi

adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan emosi dirinya

sendiri dan orang lain, membedakan satu emosi dengan lainnya, dan

menggunakan informasi tersebut untuk menuntun proses berfikir serta

perilaku seseorang (Monty & Fidelis, 2003:27).

Kecerdasan emosional adalah perpaduan kemampuan afektif dan

kemampuan kognitif yang menjelma dalam perilaku manusia tentang

sadar diri dan kendali diri, ketekunan tingkat motivasi, empati dan

keterampilan sosial.

4. Mengenali dan Memahami Emosi

Kata mengenali dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994:246)

adalah mengetahui tanda-tandanya atau ciri-cirinya, sedangakan kata

memahami adalah mengerti atau mengetahui dengan benar.

Jadi dalam penelitian ini yang dimaksud dengan mengenali dan

memahami emosi siswa adalah usaha yang dilakukan oleh guru untuk

mengetahui dan mengerti benar mengenai emosi atau perasaan yang

sedang dialami oleh anak ketika proses belajar mengajar berlangsung.

5. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat

Kata pendukung dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (246) yang

berarti penyokong, pembantu, dan penunjang, sedangkan penghambat

yang berarti menghambat atau yang menghalangi.

Page 27: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

27

Berdasarkan penjelasan di atas, maka maksud dengan judul upaya

guru PAI dalam mengembangkan kecerdasan emosional adalah tentang

usaha-usaha yang dilakukan secara sadar oleh guru PAI dalam

mengembangkan kecerdasan emosional melalui cara atau jalan dengan

mengenali dan memahami emosi siswa serta menggunakan metode

pengembangan emosi sehingga hasil yang akan dicapai dapat maksimal.

Tentu saja usaha-usaha yang dilakukan oleh guru PAI untuk

mengembangkan kecerdasan emosional yang diterapkan tidak lepas dari

faktor-faktor penunjang ataupun yang menghambat.

F. Manfaat Penelitian

Diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna baik yang bersifat

teoritis maupun praktis, antara lain adalah:

1. Teoretis

Penelitian ini diharapkan berkontribusi bagi pengembangan ilmu

pendidikan khususnya pemahaman dan pengembangan kecerdasan

peserta didik. Serta wawasan tentang metode yang dikembangkan guru

PAI dalam mencerdaskan emosional siswa khususnya di sekolah

menengah pertama.

2. Praktis

a. Dapat dijadikan sebagai masukkan dalam mengembangkan

kecerdasan emosional siswa oleh para guru Pendidikan Agama

Islam.

Page 28: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

28

b. Dapat dijadikan sebagai umpan balik dalam meningkatkan

kemampuan membaca dan memahami emosi siswa.

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini penulis menggunakan penelitian

kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk

memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian dan

dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu

konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode

alamiah (Moleong, 2009:6).

Subyek dalam penelitian ini adalah guru PAI. Selain guru, siswa

juga dilibatkan sebagai informan dalam penelitian ini. Sedangkan yang

menjadi fokus penelitian yaitu metode yang digunakan oleh guru PAI

dalam mengembangkan kecerdasan emosional siswa. Metode tersebut

digunakan oleh guru kepada siswa, diterapkan untuk mengetahui

kemampuan kecerdasan emosional siswa selama pembelajaran di kelas

maupun di luar kelas.

2. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data tentang metode guru PAI dalam

pengembangan kecerdasan emosional siswa di SMP N 1 Kecamatan

Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016 penulis

menggunakan metode sebagai berikut:

Page 29: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

29

a. Metode Wawancara

Dalam penelitian ini, jenis wawancara yang digunakan adalah

wawancara semi terstruktur yaitu wawancara yang pewawancaranya

menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan

diajukan. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan dengan guru

bidang studi Pendidikan Agama Islam untuk memperoleh informasi

mengenai kecerdasan emosional siswa dan kegiatan pembelajaran

Pendidikan Agama Islam mengenai metode yang digunakan guru

dalam mengembangkan kecerdasan emosional serta wawancara

dilakukan dengan siswa di SMP N 1 Karanggede sebagai informan.

Tujuan dari wawancara ini adalah untuk memperoleh jawaban

dari pertanyaan yang diajukan kepada subjek penelitian. Pertanyaan

tersebut meliputi kondisi kecerdasan emosional, metode

pengembangan serta faktor pendukung dan faktor penghambat yang

dihadapi guru PAI dalam menerapkan/mengimplementasikan metode

pengembangan kecerdasan emosional.

Berikut langkah-langkah dalam wawancara, yaitu: menetapkan

kepada siapa wawancara itu akan dilakukan, menyiapkan pokok-

pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan, mengawali

atau membuka alur wawancara, melangsungkan alur wawancara,

mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya,

menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan,

Page 30: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

30

mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh

(Sugiono, 2009:322).

b. Metode Pengamatan (Observasi)

Pengamatan adalah alat pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala

yang diselidiki (Cholid & Achmadi. 2010:70) yaitu interaksi antara

guru dan siswa saat pembelajaran PAI selama proses belajar

mengajar (PBM) yang berlangsung pada semester genap antara

bulan April s/d Mei di SMP N 1 Karanggede. Peneliti menggunakan

catatan lapangan untuk mencatat tentang apa yang didengar dan

dilihat peneliti dalam rangka pengumpulan data.

Dengan metode ini, peneliti dapat menghasilkan data yang

berupa proses tentang pembelajaran PAI di kelas yang meliputi

bagaimana guru PAI dalam menyampaikan pembelajaran PAI,

bagaimana siswa dalam menanggapi pembelajaran PAI, metode apa

yang digunakan guru dan faktor apa saja yang menghambat dan

mendorong dalam pembelajaran PAI di kelas khususnya yang

berkaitan dengan pengembangan kecerdasan emosional siswa.

c. Metode Dokumentasi

Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data

tentang profil sekolah, sejarah, sarana dan prasarana serta data siswa.

Serta dokumen-dokumen yang diperlukan oleh peneliti yang

mendukung dan melengkapi data hasil temuan peneliti.

Page 31: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

31

3. Pengecekan Keabsahan Data

Agar data dalam suatu penelitian dikatakan valid, maka diperlukan

adanya uji keabsahan data. Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan

teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas

sejumlah kriteria tertentu. Ada empat kriteria yang digunakan yaitu derajat

kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan

(dependability), dan kepastian (confirmability) (Moleong, 2009:324).

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji kredibilitas dengan

menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi yaitu teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dari luar data untuk

keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data (Moleong,

2005:330). Dalam pencapaiannya dilakukan dengan jalan membandingkan

data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara dan membandingkan

hasil wawancara dengan suatu dokumen yang berkaitan.

Dalam penelitian ini, peneliti mendasarkan pada prinsip obyektifitas

yang dinilai dari validitas dan reabilitasnya. Validitas dibuktikan dengan

dimilikinya kredibilitas temuan beserta penafsirannya, yaitu agar temuan

dan penafsirannya sesuai dengan yang sebenarnya dan temuan disetujui

oleh subyek yang diteliti. Reabilitas diperoleh dari konsistensi temuan

penelitian yang diperoleh dari subyek atau informan.

4. Analisis Data

Analisis data kualitatif menurut Bogdan & Biklen dalam buku

Metodologi Penelitian Kualitatif, adalah upaya yang dilakukan dengan

Page 32: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

32

jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya

menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan

menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari,

dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain (Moleong,

2008:248).

Data yang berhasil dihimpun akan dianalisis secara kualitatif, yaitu

dengan menerapkan metode berpikir induktif, yaitu suatu metode berfikir

yang bertolak dari fenomena yang khusus dan kemudian menarik

kesimpulan yang bersifat umum (Daymon, 2008:369).

Data yang diperoleh dari penelitian bersifat kompleks dan rumit

direduksi, dirangkum dan dipilih hal-hal yang pokok. Data hasil penelitian

direduksi, baik dari hasil wawancara, pengamatan dan dokumentasi. Data

yang telah dirangkum kemudian dipilih mana yang sekiranya diperlukan

untuk penulisan laporan. Langkah terakhir yaitu penarikan kesimpulan dan

verifikasi. Kesimpulan ini akan diikuti bukti-bukti yang diperoleh ketika

penelitian di lapangan.

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi latar belakang masalah, pertanyaan penelitian,

tujuan penelitian, penegasan istilah, manfaat penelitian, metode

penelitian, serta sistematika penulisan penelitian.

Page 33: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

33

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pada bab landasan teori ini meliputi:

D. Materi Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam

3. Materi PAI Semester Genap di SMP

E. Metode-metode Pembelajaran PAI

3. Jenis-jenis Metode Pembelajaran

4. Kelebihan dan kekurangan Metode Pembelajaran

F. Kecerdasan Emosional

6. Pengertian Kecerdasan Emosional

7. Unsur-unsur Kecerdasan Emosional

8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional

9. Strategi Pengembangan Kecerdasan Emosional

10. Metode-metode Pengembangan Emosi

BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN DATA

Pada bab ini berisi:

C. Gambaran umum SMP N 1 Karanggede

D. Paparan Data Penelitian

BAB IV ANALISIS DATA

Pada bab ini berisi:

Page 34: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

34

D. Upaya Guru PAI dalam mengenali dan memahami emosi siswa

di SMP N 1 Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun

Pelajaran 2015/2016?

E. Metode yang digunakan Guru PAI untuk mengembangkan

kecerdasan emosional siswa di SMP N 1 Kecamatan

Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016?

F. Faktor pendukung dan faktor penghambat yang dihadapi Guru

PAI dalam menerapkan/mengimplementasikan metode

pengembangan kecerdasan emosional pada siswa di SMP N 1

Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran

2015/2016?

BAB V PENUTUP

Pada bab terakhir ini meliputi:

C. Kesimpulan

D. Saran-saran

DAFTAR PUSTAKA

Page 35: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

35

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Materi Pendidikan Agama Islam (PAI)

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Dari segi bahasa, kata “pendidikan” yang umum kita gunakan

sekarang dalam bahasa arabnya adalah “tarbiyah” dengan kata kerja

“rabba”. Kata “pengajaran” dalam bahasa arabnya adalah “ta‟lim”

dengan kata kerja “ „allama”. Sedangkan Pendidikan Agama Islam

dalam bahasa arabnya adalah “ Tarbiyah Islamiyah” (Darajat, 1996:25).

Tayar yusuf mengartikan Pendidikan Agama Islam sebagai usaha

sadar generasi tua untuk mengalihkan pengalaman, pengetahuan,

kecakapan, dan keterampilan kepada generasi muda agar kelak menjadi

manusia muslim, bertakwa kepada Allah SWT, berbudi pekerti luhur,

dan berkepribadian yang memahami, menghayati, dan mengamalkan

ajaran Islam dalam kehidupannya (Majid, 2014:12).

Dalam Kurikulum PAI, Pendidikan Agama Islam adalah upaya

sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal,

memahami, menghayati hingga mengimani ajaran agama Islam

dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain

dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama hingga

terwujud kesatuan dan persatuan bangsa (Abdul & Dian, 2005:130).

Pengajaran agama Islam merupakan pengajaran tentang tata hidup

yang berisi pedoman pokok yang akan digunakan oleh manusia dalam

Page 36: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

36

menjalankan kehidupannya di dunia dan untuk menyiapkan kehidupan

yang sejahtera di akhirat nanti. Maka dari itu ruang lingkup pengajaran

agama Islam meliputi seluruh aspek kehidupan yang mencakup

perwujudan keserasian, keselarasan dan keseimbangan hubungan

manusia dengan Allah SWT, diri sendiri, sesama manusia, dan mahkluk

lainnya maupun lingkungannya.

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Secara etimologi, tujuan adalah “Arah, maksud atau haluan.”

Secara terminologi, tujuan berarti sesuatu yang di harapkan setelah

sebuah usaha atau kegiatan selesai.

Secara umum tujuan pendidikan Islam di klasifikasikan pada

tujuan umum, tujuan sementara, tujuan akhir dan tujuan operasional.

Tujuan umum adalah tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan

pendidikan, baik dengan pengajaran atau dengan cara lain. Tujuan

sementara adalah tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi

sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam sebuah

kurikulum. Tujuan akhir adalah tujuan yang dikehendaki agar peserta

didik menjadi manusia-manusia sempurna (insan kamil) setelah ia

menghabisi sisa umurnya. Sementara tujuan operasional adalah tujuan

praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu

(Arief, 2002:18).

Page 37: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

37

Menurut imam al-Ghazali tujuan pendidikan Islam adalah

membentuk insan purna yang pada akhirnya dapat mendekatkan diri

kepada Allah swt dan untuk memperoleh kebahagiaan hidup, baik dunia

maupun akhirat (Arief, 2002:22).

Zakiah Daradjat mendefinisikan tujuan pendidikan agama Islam

yaitu membina manusia beragam, berarti manusia yang mampu

melaksanakan ajaran-ajaran agama Islam dengan baik dan sempurna,

sehingga tercermin pada sikap dan tindakan dalam seluruh

kehidupannya, dalam rangka mencapai kebahagiaan dan kejayaan dunia

dan akhirat yang dapat dibina melalui pengajaran agama yang intensif

dan efektif.

Dalam kurikulum PAI 2002 Pendidikan Agama Islam di

sekolah/madrasah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan

keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan,

penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang

agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang

dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan bernegara, serta

untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi

(Majid, 2012:16).

Tujuan Pendidikan Agama Islam di atas merupakan turunan dari

Tujuan Pendidikan Nasional, suatu rumusan dalam UUSPN (UU No.20

Tahun 2003) yang berbunyi: Pendidikan nasional bertujuan untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

Page 38: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

38

beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab (Majid, 2014:16).

Dengan demikian, Pendidikan Agama Islam di SMP diberikan

ddengan maksud bahwa agama diajarkan untuk bisa mengantarkan

siswa menjadi manusia yang lebih baik, manusia yang mampu

berhubungan baik antara manusia dengan manusia (hablun minannas)

dan antara manusia dengan Allah (hablun minallah).

3. Materi PAI Semester Genap SMP

Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam secara keseluruhannya

dalam lingkup Al-Qur’an dan Hadis, keimanan, akhlak, fiqh/ibadah,

dan sejarah (Abdul & Dian, 2005:131). Pengajaran agama Islam

diberikan pada sekolah umum (sekolah) dan sekolah agama (madrasah),

baik negeri maupun swasta. Seluruh bahan pengajaran yang diberikan

di sekolah atau madrasah diorganisasikan dalam bentuk kelompok-

kelompok mata pelajaran, yang disebut bidang studi (broadfields) dan

dilaksanakan melalui sistem kelas.

a. Materi pelajaran kelas VII semester genap

1) Aspek Al-Qur’an: Hukum Bacaan Nun mati/tanwin dan Mim

mati

Materi pokok: Pengertian dan hukum bacaan nun mati/tanwin;

pengertian dan hukum bacaan mim mati/mim sukun.

Page 39: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

39

2) Aspek Akidah Islam: Iman Kepada Malaikat Allah

Materi pokok: Pengertian iman kepada malaikat Allah; nama-

nama malaikat dan tugas-tugasnya; sifat-sifat malaikat Allah dan

dalilnya; perbedaan malaikat dengan makhluk gaib lainnya.

3) Aspek Akhak: Kerja keras, Tekun, Ulet dan Teliti

Materi pokok: sifat mulia; manfaat bersifat mulia.

4) Aspek Fiqih

a) Salat Jum’at, materi pokok: pengertian, hukum, syarat-syarat,

sunah, dan hal-hal yang menghalangi salat jum’at; dalil naqli

dan aqli tentang salat jum’at; fungsi salat jum’at dalam

kehidupan.

b) Salat Jama’ dan Qasar, materi pokok: pengertian salat jama’

dan qasar serta sebab-sebabnya; dalil salat jama’ dan qasar;

salat-salat yang dapat dijama’ dan diqasar; salat jama’ takdim

dan salat jama’ takhir.

5) Aspek tarikh: Sejarah Nabi Muhammad SAW

Materi pokok: Misi nabi Muhammad SAW untuk

menyempurnakan akhlak, membangun manusia mulia dan

bermanfaat; misi nabi muhammad SAW sebagai rahmat bagi

alam semesta, pembawa kedamaian, kesejahteraan dan kemajuan

masyarakat; meneladani perjuangan nabi dan para sahabat dalam

menghadapi masyarakat mekah.

Page 40: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

40

b. Materi pelajaran kelas VIII semester genap

1) Aspek Al-Qur’an: Hukum Bacaan Mad dan Waqof

Materi pokok: Arti bacaan mad; macam-macam mad; hukum

bacaan waqof; macam-macam waqof dan tanda-tandanya; praktik

bacaan waqaf.

2) Aspek akidah: Iman Kepada Rasul-rasul Allah

Materi pokok: pengertian iman kepada rasul-rasul Allah; nama-

nama rasul dan sifat-sifatnya; rasul-rasul Allah sebagai petunjuk

bagi manusia; perbedaan antara rasul ulul azmi dan rasul lainnya;

fungsi iman kepada rasul-rasul Allah.

3) Aspek Akhlak

a) Membiasakan perilaku terpuji dalam makan dan minum,

materi pokok:adab dalam makan dan minum; contoh adab

makan dan minum; mempraktikkan adab makan dan minum

dalam kehidupan sehari-hari.

b) Dendam dan munafik, materi pokok: pengertian dendam dan

munafik; dalil naqli tentang dendam dan munafik; sifat

dendam dan munafik.

4) Aspek fiqih: Hukum Islam Tentang Hewan yang Dihalal dan

yang Diharamkan

Materi pokok: jenis-jenis hewan yang dihalalkan; tatacara

menyembelih hewan yang dihalalkan; manfaat hewan yang

dihalalkan; jenis-jenis hewan yang diharamkan; bahaya hewan

Page 41: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

41

yang diharamkan; penerapan ketentuan hewan yang dihalalkan

dan diharamkan.

5) Aspek Tarikh: Sejarah Dakwah Islam

Materi pokok: sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan dalam

islam; tokoh-tokoh ilmuan muslim dan peranannya.

B. Metode-metode Pembelajaran

Guru merupakan komponen yang paling berpengaruh terhadap

terciptanya proses dan hasil pendidikan yang berkualitas. Hubungan guru

dengan siswa di dalam proses belajar mengajar merupakan faktor yang

sangat menentukan. Bagaimana baiknya bahan pelajaran yang diberikan,

bagaimana sempurnanya metode yang dipergunakan, jika hubungan guru

dengan siswa tidak harmonis, maka dapat menciptakan keluaran yang

tidak diinginkan (Asdiqoh, 2012:47).

Agar proses pembelajaran dapat dilaksanakan secara efektif dan

efisien, maka guru mempunyai tugas dan peranan yang penting dalam

mengantarkan peserta didiknya mencapai tujuan yang diharapkan.

Terdapat tiga jenis tugas guru yakni tugas dalam bidang profesi, tugas

kemanusiaan dan tugas dalam bidang kemasyarakatan. Guru harus dapat

melaksanakan tugas mengajar, mendidik, dan melatih para siswanya

(Asdiqoh, 2012:19).

Menurut Koestiyah N.K bahwa guru dalam mendidik anak didik

bertugas untuk: Menyerahkan kebudayaan kepada anak didik berupa

Page 42: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

42

kepandaian, kecakapan dan pengalaman-pengalaman; Membentuk

kepribadian anak yang harmonis sesuai etika-etika dan dasar negara

(pancasila); Menyiapkan anak menjadi warga negara yang baik; sebagai

perantara dalam belajar; Guru adalah sebagai pembimbing, untuk

membawa anak didik kearah kedewasaan; Guru sebagai penghubung

antara sekolah dan masyarakat; Sebagai penegak disiplin dan menjadi

contoh dalam segala hal; Guru sebagai administrator dan manajer;

Pekerjaan guru sebagai suatu profesi; Guru sebagai perencana kurikulum;

Guru sebagai pemimpin; Guru sebagai sponsor dalam kegiatan anak-anak

misalnya ekstrakurikuler (Asdiqoh, 2012:20).

Dalam menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif, ada 5

variabel yang menentukan keberhasilan belajar siswa yaitu: melibatkan

siswa secara aktif, menarik minat dan perhatian siswa, membangkitkan

motivasi siswa, prinsip individualitas, peragaan dan pengajaran (Asdiqoh,

2012:44).

1. Jenis-jenis Metode Pembelajaran

Secara garis besar metode mengajar dapat diklasifikasikan menjadi 2

bagian (Usman, 2002:33), yakni:

a. Metode konvensional, yaitu metode mengajar yang lazim dipakai

oleh guru atau sering disebut metode tradisional. Beberapa metode

mengajar konvensional, antara lain: metode ceramah, diskusi, tanya

jawab, demonstrasi dan eksperimen, resitasi (pemberian tugas), kerja

Page 43: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

43

kelompok, sosio-drama dan bermain peran, karya wisata, drill

(latihan), dan sistem regu.

b. Metode mengajar inkonvensional, yaitu suatu teknik mengajar yang

baru berkembang dan belum lazim digunakan secara umum, seperti

metode mengajar dengan modul, pengajaran berprogram, pengajaran

unit, machine program, merupakan metode yang baru dikembangkan

dan ditetapkan dibeberapa sekolah tertentu yang mempunyai

peralatan dan media yang lengkap serta guru-guru yang ahli

menanganinya.

Al-Ghazali mengemukakan beberapa metode alternatif antara lain

(Arief, 2002:44) :

a. Mujahadah dan riyadlah nafsiyah (kekuatan dan latihan jiwa) yaitu

mendidik anak dengan cara mengulang-ulangi pengalaman.

b. Penggunaan metode yang bervariasi akan membangkitkan motivasi

belajar dan menghilangkan kebosanan.

c. Pendidik hendaknya memberikan dorongan berupa pujian,

penghargaan dan hadiah kepada anak yang berprestasi, sedangkan

memberikan hukuman hendaknya bersifat mendidik dengan maksud

memperbaiki perbuatan yang salah agar tidak menjadi kebiasaan.

Page 44: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

44

Pendapat ibnu khaldun tentang metode pendidikan (Arief, 2002:45)

adalah sebagai berikut:

a. Metode ilmiah yang modern, yaitu menumbuhkan kemampuan

memahami ilmu dengan kelancaran berbicara dalam diskusi untuk

menghindari verbalisme dalam pelajaran.

b. Metode gradasi (pentahapan) dan pengulangan. Pengetahuan bersifat

global bertahap dan terperinci, agar penjelasan sesuai dengan tingkat

berfikirnya.

c. Menggunakan media (alat peraga) untuk membantu siswa dalam

memahami materi pelajaran.

d. Melakukan karyawisata agar siswa mendapatkan pengalaman belajar

secara langsung.

e. Menghindari sistem pengajaran materi dalam bentuk ikhtisar

(ringkasan).

f. Memberikan sanksi yang proporsional untuk menumbuhkan

motivasi belajar siswa.

Sedangkan menurut H.M. Arifin (Arief, 2002:46), yaitu: metode

situasional dan kondisional, metode tarhib dan targhib, metode

kebermaknaan, metode dialog, metode pemberian contoh, metode

diskusi, metode induktif dan deduktif, metode demonstrasi, metode

eksperimen, dan metode hadiah dan hukuman.

Page 45: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

45

Berdasarkan pembagian waktunya, pengembangan metode

pendidikan Islam terbagi menjadi masa klasik, masa pertengahan, dan

masa modern:

a. Masa klasik (610-1258M) metode yang digunakan adalah: ceramah,

hafalan, membaca tadarus, tanya jawab, bercerita, menulis, metode

khusus.

b. Masa pertengahan (1258-1800M):ceramah, hafalan, membaca-

menulis, membaca-tadarus, tanya jawab, cerita lewat buku, menulis

Al-Qur’an mulai dari titik, keyakinan/pembenaran, mudzakarah,

umum dan sederhana, metode khusus, menyeluruh, pemberian

contoh, membimbing.

c. Masa modern (1800-sekarang): ceramah dengan menggunakan

media, hafalan mandiri, membaca dengan pemahaman, murid

bertanya dan menjawab, cerita lewat media, menulis Al-Qur’an

secara utuh, sintesis analisis, diskusi, deduktif, induktif,

komprehensif, dan demonstrasi.

Hal yang membedakan antara ketiga periode tersebut adalah

pengembangan dalam menggunakan metode dengan dibantu alat atau

media yang semakin canggih, dari sekian banyak metode yang

ditawarkan oleh beberapa pakar pendidikan, tidak semuanya dapat

diaplikasikan pada setiap pelajaran.

Oleh karena itu hendaknya setiap pendidik terlebih dahulu dapat

mempertimbangkan metode apa yang tepat untuk digunakan, yang

Page 46: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

46

dapat mempengaruhi hasil belajar kearah yang lebih baik dan relevan

dengan materi pelajaran yang disampaikan. Penggunaan metode yang

bervariasi pada setiap pelajaran hendaknya juga menjadi pertimbangan

bagi setiap guru, guna meningkatkan minat belajar anak (Arief,

2002:50).

Dari pendapat-pendapat para ahli, secara sederhana metode-metode

pendidikan dapat diringkas, sebagai berikut:

a. Metode Ceramah

Metode ceramah ialah cara penyampaian sebuah materi pelajaran

dengan cara penuturan lisan kepada siswa. Dalam bahasa inggris

metode ceramah disebut dengan istilah “lecturing method atau

telling method”. Metode ini sering digunakan karena metode ini

sangat mudah untuk dilakukan.

Untuk bidang studi agama, metode ceramah masih tepat untuk

dilaksanakan, misalnya: untuk memberikan pengertian tentang

tauhid, karena tauhid tidak dapat diperagakan, sukar didiskusikan,

maka seorang guru akan memberikan uraian menurut caranya

masing-masing dengan tujuan murid dapat mengikuti jalan fikiran

guru (Daradjat Zakiah, 1981:232).

b. Metode Diskusi

Metode diskusi ialah suatu cara mempelajari materi pelajaran

dengan memperdebatkan masalah yang timbul dan saling mengadu

argumentasi secara rasional dan objektif (Usman, 2002:36). Metode

Page 47: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

47

diskusi tepat digunakan untuk menumbuhkan sikap transparan dan

toleran bagi peserta didik, untuk mencari berbagai masukkan dalam

memutuskan sebuah permasalahan secara bersama, dan untuk

membiasakan peserta didik berfikir secara logis dan sistematis

(Arief, 2002:145). Tujuan penggunaan metode diskusi ialah untuk

memotivasi dan memberi stimulasi kepada siswa agar berpikir

dengan renungan yang dalam.

c. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan

menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau

untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses

pembentukan tertentu kepada siswa (Arief, 2002:190).

Dengan metode demonstrasi guru atau murid memperlihatkan

pada seluruh anggota kelas suatu proses, misalnya bagaimana cara

shalat yang sesuai dengan ajaran/contoh Rasulullah saw (Daradjat

Zakiah, 1981:236).

d. Metode Pemberian Tugas (Resitasi)

Metode resitasi biasa disebut metode pekerjaan rumah, karena

siswa diberi tugas-tugas khusus di luar jam pelajaran. Metode ini

dilakukan apabila guru mengharapkan pengetahuan yang diterima

siswa lebih mantap dan mengaktifkan mereka dalam mencari atau

mempelajari suatu masalah dengan lebih banyak membaca,

mengerjakan sesuatu secara langsung (Usman, 2002:47).

Page 48: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

48

Metode pemberian tugas merupakan salah satu cara di dalam

penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan sejumlah tugas

kepada siswa-siswanya untuk mempelajari sesuatu, kemudian

mereka disuruh untuk mempertanggungjawabkannya.

e. Metode Sosiodrama

Metode sosiodrama merupakan teknik mengajar yang banyak

kaitannya dengan pendemonstrasian kejadian-kejadian yang bersifat

sosial (Usman, 2002:51). Metode sosiodrama ini dapat dilaksanakan

terutama dalam bidang studi kesenian atau dapat juga dilaksanakan

dalam bidang sejarah. Dalam bidang studi agama dapat dilaksakan

terutama dalam bidang sejarah Islam. Metode sosiodrama ini

dilakukan setelah guru menjelaskan sesuatu hal yang menyangkut

bidang studi agama.

Metode sosiodrama bertujuan bagaimana belajar memahami

perasaan orang lain, menggambarkan bagaimana seseorang

memecahkan masalah serta melukiskan bagaimana seharusnya

seorang bertindak atau bertingkahlaku dalam situasi sosial (Arief,

2002:182).

f. Metode Drill (Latihan)

Zuhairini mendefinisikan metode drill adalah suatu metode dalam

pengajaran dengan jalan melatih anak didik terhadap bahan pelajaran

yang sudah diberikan (Arief, 2002:174). Metode drill lebih

Page 49: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

49

menitikberatkan pada keterampilan siswa seperti kecakapan motoris,

mental, asosiasi yang dibuat dan sebagainya.

g. Metode Kerja Kelompok

Metode ini dilakukan dengan cara membagi siswa ke dalam

beberapa kelompok baik kelompok kecil maupun besar. Setiap

kelompok diberikan tugas, sementara guru tetap melakukan

pengawasan.

h. Metode Karyawisata

Menurut H.Zuhairini dkk, metode karyawisata adalah suatu

metode pengajaran yang dilaksanakan dengan jalan mengajak anak

keluar kelas untuk dapat memperlihatkan hal-hal atau peristiwa yang

ada hubungannya dengan pelajaran (Arief, 2002:168). Metode ini

lebih menekankan pembinaan pada aspek psikomotorik sedangkan

untuk pembinaan aspek kognitif dan afektif merupakan pendorong

untuk tercapainya elaborasi dari teori-teori yang telah didapat peserta

didik.

i. Metode Simulasi

Metode ini dilakukan dengan cara berpura-pura bermain tentang

bagaimana seseorang merasa dan berbuat sesuatu. Metode ini

mempunyai tujuan untuk melatih siswa agar dapat memahami

dirinya dan lingkungannya sehingga mampu bersikap dan bertindak

sesuai dengan situasi yang dihadapi (Arief, 2002:186).

Page 50: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

50

j. Metode Eksperiman

Metode eksperimen ialah cara pengajaran dimana guru dan murid

bersama-sama melakukan suatu latihan atau percobaan untuk

mengetahui pengaruh atau akibat dari suatu aksi (Usman, 2002:45).

2. Kelebihan dan kekurangan Metode Pembelajaran

a. Metode ceramah

Karateristik yang menonjol dari metode ceramah adalah peranan

guru tampak lebih dominan sementara siswa lebih banyak pasif dan

menerima apa yang disampaikan oleh guru. Metode ceramah

mempunyai kelebihan dan kekurangan, salah satu kelebihannya

adalah suasana kelas berjalan dengan tenang, sedangkan

kekurangannya antara lain: interaksi cenderung bersifat teacher

centred, verbalisme, guru lebih aktif sedangkan murid lebih pasif

(Arief, 2002:140).

b. Metode Diskusi

Kelebihan metode ini diantaranya adalah suasana kelas lebih

bergairah, dapat menjalin hubungan sosial antar individu sehingga

menimbulkan rasa harga diri, toleransi, demokrasi, berfikir kritis dan

sistematis. Adanya kesadaran para siswa dalam mengikuti dan

mematuhi aturan-aturan yang berlaku dalam diskusi merupakan

refleksi kejiwaan dan sikap mereka untuk berdisiplin dan

menghargai pendapat orang lain (Usman, 2002:37). Sedangkan

Page 51: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

51

kelemahan metode diskusi ini adalah adanya sebagian siswa yang

kurang berpartisipasi secara aktif dalam diskusi dapat menimbulkan

sikap acuh tak acuh dan tidak ikut bertanggungjawab terhadap hasil

diskusi.

c. Metode demonstrasi

Metode ini merangsang siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti

proses pembelajaran, menambah pengalaman anak didik, dan

memusatkan perhatian anak didik, dapat mengurangi

kesalahpahaman karena pengajaran menjadi lebih jelas dan konkrit,

dapat membantu siswa untuk mengingat lebih lama tentang materi

pelajaran yang disampaikan, karena siswa tidak hanya mendengar

tetapi juga melihat bahkan mempraktekkannya secara langsung.

Di samping itu, metode demonstrasi dalam pelaksanaannya

memakan waktu yang lama, apabila terjadi kekurangan media

metode demonstrasi menjadi kurang efektif, memerlukan biaya yang

cukup mahal terutama untuk pembelian alat-alat, memerlukan tenaga

yang tidak sedikit oleh karena itu guru dan siswa perlu persiapan

fisik di samping penguasaan teori.

d. Metode Pemberian Tugas atau Resitrasi

Kelebihan dari metode ini murid berkesempatan memupuk

perkembangan dan keberanian berkreatif, berinisiatif,

bertanggungjawab, dan mandiri. Sedangkan kelemahannya salah

Page 52: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

52

satunya adalah tugas yang sukar dapat mempengaruhi ketenangan

mental siswa (Arief, 2002:166).

e. Metode Sosiodrama

Kelebihan dari metode ini antara lain melatih keberanian,

penyaluran perasaan-perasaan atau keinginan-keinginan yang

terpendam karena memperoleh kesempatan untuk belajar

mengekspresikan (mencurahkan) penghayatan mereka mengenai

suatu problem di depan orang banyak (murid-murid lain), untuk

mengajar anak supaya ia bisa menempatkan dirinya diantara orang

lain.

Kelemahan metode ini adalah situasi sosial yang diciptakan dalam

suatu lakon tertentu, tetap hanya merupakan situasi yang memiliki

kekurangan kualitas emosional dengan situasi sosial sebenarnya,

kadang-kadang anak tidak mau memerankan sesuatu adegan karena

malu, anak-anak yang tidak dapat giliran akan menjadi pasif,

perbedaan adat istiadat, kebiasaan dan kehidupan, masyarakat akan

mempersulit pengaplikasian metode ini (Arief, 2002:181).

f. Metode Drill (Latihan)

Kelebihan metode ini adalah dapat menimbulkan rasa percaya diri

bahwa para siswa yang berhasil dalam belajarnya telah memiliki

suatu keterampilan dan guru lebih mudah mengontrol siswa yang

disiplin belajarnya ataupun yang kurang disiplin, akan tertanam pada

setiap pribadi anak kebiasaan belajar secara rutin dan disiplin, dalam

Page 53: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

53

waktu yang relatif singkat dapat diperoleh penguasaan dan

keterampilan yang diharapkan para murid akan memiliki

pengetahuan yang siap pakai (Arief, 2002:178).

Sedangkan kelemahan metode drill (latihan) ini adalah dapat

menghambat daya inisiatif siswa dan menimbulkan penyesuaian

secara statis kepada lingkungan (Usman, 2002:57). Metode ini akan

membentuk kebiasaan-kebiasaan yang otomatis dan kaku.

g. Metode kerja kelompok

Adapun kelebihan metode kerja kelompok adalah melatih dan

menumbuhkan rasa kebersamaan, toleransi dalam sikap dan

perbuatan, timbul rasa kesetiakawanan sosial antar kelompok dan

anak-anak yang pemalu akan lebih aktif, menumbuhkan rasa ingin

maju dan mendorong anggota kelompok untuk tampil sebagai

kelompok yang terbaik. Kelemahan metode kerja kelompok ini

adalah terlalu banyak persiapan dan bilamana guru kurang kontrol

maka akan terjadi persaingan negatif antar kelompok (Usman,

2002:50). Tugas guru akan menjadi berat, tugas akan terbengkalai

jika tidak mempertimbangkan segi psikologis dan didaktis anak

didik, sifat dan kemampuan individualitas kadang-kadang terasa

terabaikan.

h. Metode karyawisata

Kelebihan dari metode ini adalah siswa dapat menyaksikan secara

langsung kegiatan-kegiatan yang dilakukan di tempat kunjungan;

Page 54: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

54

siswa bisa memperoleh informasi yang lebih akurat dengan jalan

mengadakan wawancara atau mendengarkan ceramah yang diberikan

oleh petugas setempat; dalam karyawisata berbagai mata pelajaran

dapat dipelajari sekaligus dan integral, dan tidak hanya terbatas pada

satu mata pelajaran; siswa memperoleh pemantapan teori-teori yang

pernah mereka pelajari di sekolah dengan kenyataan aplikasi yang

diterapkan pada objek yang mereka kunjungi (Arief, 2002:169).

Selain itu metode karyawisata dapat menumbuhkan motivasi dan

perasaan senang oleh peserta didik.

Kekurangan metode ini adalah waktu yang tersedia tidak

mencukupi dan menyita waktu pelajaran; karyawisata membutuhkan

biaya transportasi dan akomodasi yang besar sehingga menjadi

beban siswa dan guru (Usman, 2002:54).

i. Metode simulasi

Kelebihan: aktivitas simulasi menyenangkan siswa sehingga

siswa secara wajar terdorong untuk berpartisipasi, interaksi antara

siswa memungkinkan timbulnya keakraban, simulasi melatih siswa

agar mampu berfikir kritis, strategi ini menimbulkan respon yang

positif bagi siswa yang lamban, kurang cakap, dan kurang

motivasinya, tidak memerlukan skill komunikasi yang pelik dalam

banyak hal siswa dapat berbuat dengan pengarahan yang simple.

Kekurangan: efektifitasnya dalam memajukan proses belajar

mengajar belum terbuktikan oleh riset, simulasi menghendaki

Page 55: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

55

hubungan yang inovatif antara guru dan murid, dalam simulasi

sering tidak terikutkan elemen-elemen yang penting.

j. Metode eksperimen

Kelebihan metode ini adalah menambah keaktifan untuk berbuat

dan memecahkan sendiri sebuah permasalahan dan dapat

melaksanakan metode ilmiah dengan baik. Sedangkan

kekurangannya adalah tidak semua mata pelajaran dapat

menggunakan metode ini dan murid yang kurang mempunyai daya

intelektual yang kuat, kurang baik hasilnya (Arief, 2002:173).

C. Kecerdasan Emosional

1. Pengertian Kecerdasan Emosional

Akar kata emosi adalah movere, dalam bahasa latin yang berarti

“menggerakkan, bergerak” di tambah awalan “e-“ untuk memberi arti

“bergerak menjauh”, menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak

merupakan hal mutlak dalam emosi (Goleman, 1997:7).

Emosi menurut The Dictionary of Psychology dalam bukunya

J.Maurus yang berjudul Mengembangkan Emosi Positif (2014:17)

adalah keadaan yang kompleks dari suatu organisme, termasuk

perubahan dalam banyak hal antara lain pernafasan, denyut nadi,

kelenjar, dll. Secara kejiwaan semisal kegembiraan atau kegelisahan

yang ditandai dengan perasaan yang mendalam dan dorongan yang kuat

untuk melakukan tindakan tertentu. Dalam ilmu psikologi, kata emosi

Page 56: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

56

ini dimaknai sebagai perasaan, sehingga keadaan individu ketika marah,

sedih, kecewa, atau pun gembira adalah bagian dari emosi. Kata emosi

ini tidak hanya mencakup perasaan marah atau pun sedih, namun segala

hal yang menyangkut perasaan manusia (Beranda & Tridhonanto,

2009:2).

Goleman (1997:411) menyatakan bahwa “emosi merujuk pada

suatu perasaan dan pikiran-pikiran khasnya, suatu keadaan biologis dan

psikologis, dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak”. Dari

definisi di atas bahwa emosi merupakan suatu keadaan yang kompleks,

dapat berupa perasaan ataupun getaran jiwa yang ditandai oleh

perubahan biologis yang muncul menyertai terjadinya suatu perilaku.

Ali dan Yeni (2011) mengutip pendapat dari Stewart at all yang

mengutarakan bahwa perasaan senang, marah takut, dan sedih sebagai

emosi dasar. Dari keempat emosi dasar tersebut dapat berkembang

menjadi berbagai macam emosi, yakni diklasifikasikan ke dalam

kelompok emosi positif dan emosi negatif. Reynold mengklasifikasikan

emosi positif dan negatif tersebut adalah sebagai berikut: emosi positif

meliputi rela, lucu, kegembiraan/keceriaan, kesenangan/kenyamanan,

rasa ingin tahu, kebahagiaan, kesukaan, rasa cinta/kasih sayang,

ketertarikan/takjub. Emosi negatif meliputi tidak sabaran, kebimbangan,

rasa marah, kecurigaan, rasa cemas, rasa bersalah, rasa cemburu, rasa

jengkel, rasa takut, depresi, kesedihan, rasa benci.

Page 57: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

57

Islam memandang emosi adalah karunia Allah SWT yang

diberikan kepada makhluk-makhluknya termasuk manusia dengan

segenap fungsi dan kegunaannya bagi keberlangsungan hidup (Yasin,

2007:105). Hal ini terwujud melalui kecakapan emosi yang terdiri dari

kecakapan pribadi dan kecakapan sosial. Kecakapan pribadi terdiri dari

kesadaran diri, pengaturan diri, dan motivasi. Sedangkan kecakapan

sosial terdiri dari empati dan keterampilan sosial (Goleman, 2001:42-

43).

Kecerdasan sering disebut juga intelegensi. Kata intelegensi

dikenal dengan terminologi intellegence dalam bahasa inggris.

Terminologi berasal dari bahasa latin intellegence yang terdiri dari dua

akar kata intus dan legere yang berarti membaca atau memahami

sesuatu secara mendalam dengan rasional. Intelegensi diartikan

kemampuan intelektual secara esensial, yang terutama mencakup

kemampuan dalam membentuk pengertian, pertimbangan, dan

rasionalitas (Thantawy, 2005:41). Dalam bahasa arab kecerdasan

disebut al-dzaka menurut arti bahasa adalah pemahaman, kecepatan,

dan kesempurnaan sesuatu dalam arti kemampuan dalam memahami

sesuatu secara tepat dan sempurna (Ramayulis, 2002:96).

Diantara pakar-pakar teori tentang kecerdasan emosi paling

berpengaruh yang menunjukkan perbedaan nyata antara kemampuan

intelektual dan emosi adalah Howard Gardner, seorang psikolog dari

Harvard memperkenalkan sebuah model yang oleh banyak orang

Page 58: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

58

disebut kecerdasan majemuk (multiple intelligence) (Goleman,

2001:513). Kecerdasan tersebut yaitu meliputi kecerdasan matematika

logika, kecerdasan bahasa, kecerdasan musikal. Kecerdasan visual

spasial, kecerdasan kinestetis, kecerdasan interpersonal, kecerdasan

intrapersonal, dan kecerdasan naturalis.

Pembagian kecerdasan oleh Gardner telah membuka paradigma

baru disebuah kata kecerdasan karena ternyata cerdas bukan semata

dapat memiliki skor tinggi sewaktu ujian namun cerdas itu

beranekaragam. Bagi Gardner, tidak ada anak bodoh, yang ada anak

yang menonjol pada satu atau beberapa jenis kecerdasan.

Howes dan Herald berpendapat bahwa kecerdasan emosional

merupakan komponen yang membuat seseorang menjadi pintar

menggunakan emosi. Emosi manusia berada di wilayah dari perasaan

lubuk hati, naluri yang tersembunyi, dan sensasi emosi bila diakui dan

dihormati, kecerdasan emosional menyediakan pemahaman yang lebih

mendalam dan lebih utuh tentang diri sendiri dan orang lain (Beranda &

Tridhonanto, 2009:5).

Davies dan rekan-rekannya menjelaskan bahwa intelegensi emosi

adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan emosi dirinya

sendiri dan orang lain, membedakan satu emosi dengan lainnya, dan

menggunakan informasi tersebut untuk menuntun proses berfikir serta

perilaku seseorang (Monty & Fidelis, 2003:27).

Page 59: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

59

Salovey dan Mayer mendefinisikan kecerdasan emosi sebagai

kemampuan memantau dan mengendalikan perasaan sendiri dan orang

lain, serta menggunakan perasaan-perasaan itu memandu pikiran dan

tindakan (Goleman, 2002:513).

Sedangkan kecerdasan emosional dalam pandangan Islam menurut

Jalalludin Rahmat adalah: kecerdasan emosional diukur dari

kemampuan mengendalikan emosi dan menahan diri. Dalam Islam,

kemampuan mengendalikan emosi atau menahan diri disebut sabar

(Yasin, 2007:15).

Thorndike, ahli psikologi terkemuka menyatakan bahwa salah satu

aspek kecerdasan emosional, yaitu kecerdasan “sosial” kemampuan

untuk memahami orang lain dan bertindak “bijaksana dalam hubungan

antar manusia” merupakan suatu aspek IQ seseorang. IQ dan

kecerdasan emosional bukanlah keterampilan-keterampilan yang saling

bertentangan, melainkan keterampilan-keterampilan yang sedikit

terpisah (Goleman, 1997:56).

Keterampilan emosional dapat dilangsungkan di sekolah.

Keberhasilan di sekolah bukanlah diramalkan oleh kumpulan fakta

seorang anak atau kemampuan dininya untuk membaca, melainkan oleh

ukuran-ukuran emosional dan sosial: yakin pada diri sendiri dan

mempunyai minat, tahu pola perilaku apa yang diharapkan orang lain

dan bagaimana mengendalikan dorongan hati untuk tidak berbuat nakal,

mampu menunggu, mengikuti petunjuk, dan mengacu pada guru untuk

Page 60: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

60

mencari bantuan, serta mengungkapkan kebutuhan-kebutuhannya saat

bergaul dengan anak-anak lain (Goleman, 1996:273).

Perilaku emosional dipengaruhi oleh kelenjar endokrin dan bagian

otak yang mengurusi emosi yaitu sistem limbik, sistem saraf yang

paling berhubungan dalam membentuk kecerdasan emosi yang dikirim

keberbagai tubuh adalah korteks, hipotalamus, dan amigdala (Mualifah,

2009:115).

Emotional intelligence sangat berpengaruh dalam proses dan

keberhasilan belajar. Hal ini karena belajar tidaklah semata-mata

persoalan intelektual, tetapi juga emosional. Belajar tidak hanya

menyangkut interaksi peserta didik dengan buku-buku dan bahan

pelajaran yang mati, tetapi juga melibatkan hubungan manusiawi antara

sesama peserta didik dan antara peserta didik dengan guru. Disinilah

letak pentingnya kecerdasan emosional dalam belajar (Mustaqim,

2012:158).

Goleman mengungkapkan ciri-ciri anak yang memiliki kecerdasan

emosional (Riana, 2011:61), sebagai berikut:

a) Mampu memotivasi diri sendiri

b) Mempu bertahan menghadapi frustasi

c) Lebih cakap untuk menjalankan jaringan informal/nonverbal

d) Mampu mengendalikan dorongan lain

Page 61: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

61

e) Cukup luwes untuk menemukan cara/alternatif agar sasaran tetap

tercapai atau untuk mengubah sasaran jika sasaran semula sulit

dijangkau

f) Tetap memiliki kepercayaan yang tinggi bahwa segala sesuatu akan

beres ketika menghadapi tahap sulit

2. Unsur-unsur Kecerdasan Emosional

Menurut Goleman (2001:39) unsur-unsur kecerdasan emosi

meliputi kesadaran diri, motivasi, pengaturan diri, empati dan

kecakapan dalam membina hubungan dengan orang lain.

Berikut penjelasan mengenai unsur-unsur kecerdasan emosional:

a. Kesadaran Diri

Kesadaran diri bertindak sebagai barometer batiniah, yang

mengukur apakah yang sedang dikerjakan atau baru dikerjakan

memang berharga. Perasaan memberi kita informasi yang penting.

Menurut Goleman (2001:513) kesadaran diri adalah mengetahui apa

yang kita rasakan pada suatu saat, dan menggunakannya untuk

memandu pengambilan keputusan diri sendiri, memiliki tolok ukur

yang realistis atas kemampuan diri dan kepercayaan diri yang kuat.

Seseorang yang mengenali emosinya sendiri apabila ia memiliki

kepekaan yang tajam atas perasaan yang sesungguhnya dan

kemudian mengambil keputusan secara mantap, dalam hal ini

misalnya sikap yang diambil dalam menentukan berbagai pilihan

Page 62: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

62

seperti memilih, sekolah, sahabat, pekerjaan, sampai soal pasangan

hidup (Mamzah & Masri, 2009:16). Al-Qur’an juga mendorong

manusia untuk memahami perasaan dan emosi diri, Sebagaimana

firman Allah dalam surat Yusuf ayat 33:

قا ل رب انسجه احة اني مما يد عى وىي انيه واال تصر ف

عىي كيدهه اصة انيهه واكه مه ا نجههيه

Artinya: Yusuf berkata, “wahai Tuhanku penjara lebih aku

sukai daripada memenuhi ajakan mereka, jika aku tidak Engkau

hindarkan dari tipu daya mereka, niscaya aku akan cenderung

untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentu aku termasuk orang

yang bodoh.”(QS. Yusuf [12:33])

b. Motivasi Diri

Arti dari memotivasi diri adalah usaha yang dilakukan seseorang

tergerak untuk melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan

yang dikehendaki. Menurut Goleman (2001:514) motivasi adalah

menggunakan hasrat yang paling dalam untuk menggerakkan dan

menuntun menuju sasaran, membantu mengambil inisiatif dan

bertindak sangat efektif, dan untuk bertahan menghadapi kegagalan

dan frustasi.

Kecenderungan emosi yang mengantar atau memudahkan

pencapaian tujuan tersebut meliputi: a) dorongan prestasi yaitu

dorongan untuk menjadi lebih baik atau memenuhi standar

keberhasilan, b) komitmen yaitu kemampuan menyesuaikan diri

dengan sasaran kelompok atau lembaga, c) inisiatif yaitu kesiapan

untuk memanfaatkan kesempatan, d) optimisme yaitu kegigihan

Page 63: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

63

dalam memperjuangkan tujuan kendati ada halangan dan kegagalan

(Mustaqim, 2012:156).

Menurut Shapiro, orang yang termotivasi mempunyai banyak

keinginan dan kemampuan untuk menghadapi dan mengatasi

rintangan-rintangan (Mualifah, 2009:120). Dalam hal ini

mengandung unsur harapan dan optimisme yang tinggi sehingga

seseorang memiliki kekuatan semangat untuk melakukan aktivitas,

misalnya dalam hal belajar, bekerja, menolong orang lain dan

sebagainya.

Kemampuan seseorang dalam memotivasi diri dapat terlihat dari

hal-hal sebagai berikut: cara mengendalikan dorongan hati, derajat

kecemasan yang berpengaruh terhadap unjuk kerja seseorang,

kekuatan berfikir positif, optimisme, dan keadaan flow ( mengikuti

aliran) yaitu keadaan ketika perhatian seseorang sepenuhnya tercurah

ke dalam apa yang sedang terjadi, pekerjaannya hanya terfokus pada

satu objek. Bila seseorang memiliki kemampuan memotivasi diri, ia

akan cenderung memiliki pandangan yang positif dalam menilai

segala sesuatu yang terjadi dalam dirinya (Beranda & Tridhonanto,

2009:7).

c. Pengaturan Diri

Pengaturan diri adalah menangani emosi sedemikian sehingga

berdampak positif kepada pelaksanaan tugas, peka terhadap kata hati

dan sanggup menunda kenikmatan sebelum tercapainya suatu

Page 64: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

64

sasaran, mampu pulih kembali dari tekanan emosi (Goleman,

2001:514).

Pengaturan diri meliputi kemampuan a) mengendalikan diri:

mengelola emosi dan impuls yang merusak dengan efektif, b) dapat

dipercaya: menunjukkan kejujuran dan integritas, c) kehati-hatian:

dapat diandalkan dan bertanggungjawab dalam memenuhi

kewajiban, d) adaptabilitas: keluwesan dalam menangani perubahan

dan tantangan, e) inovasi: bersikap terbuka terhadap gagasan,

pendekatan baru, dan informasi terkini (Goleman, 2001:130).

Karateristik perilaku : memiliki rasa tanggung jawab, mampu

memusatkan perhatian pada tugas yang dikerjakan, dan mampu

mengendalikan diri dan tidak bersifat impulsif (Riana, 2011:63).

Dalam pandangan Islam kemampuan pengendalian diri dikenal

dengan istilah sabar, yang di dalamnya mengandung harapan yang

kuat, istiqomah, tabah, optimis, dan percaya diri dalam mencapai

tujuan (Yasin, 2007:128). Misalnya, seseorang yang sedang marah

dapat mengendalikan kemarahannya secara baik tanpa harus

menimbulkan akibat yang akhirnya disesali dikemudian hari.

Al-Qur’an juga menjelaskan bagaimana manusia beradaptasi

dengan emosinya, serta bagaimana merubah perasaan mereka.

Dalam firman Allah surat Al-Hadid ayat 23:

نكيال تأ سىا عهي ما فا تكم وال تفر حىا تما اتكم وانهه ال يحة

كم مختا ل فخىر

Page 65: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

65

Artinya: “agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang

luput dari kamu, dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang

diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang

yang sombong dan membanggakan diri.” (QS. Al-Hadid [57:23])

d. Empati

Empati adalah merasakan yang dirasakan oleh orang lain,

mampu memahami perspektif mereka, menumbuhkan hubungan

saling percaya dan menyelaraskan diri dengan bermacam-macam

orang (Goleman, 2001:514). Ajaran Islam mendorong munculnya

sikap empati terhadap sesama karena empati yang dalam akan

melahirkan pertolongan yang tulus.

Dan Rasulullah saw bersabda “ bersikap belas kasihlah kamu

terhadap siapa saja yang berada di atas bumi, pasti yang di langit

akan merahmatimu” (H.R. Thabrani).

Dengan adanya kemampuan berempati individu akan cenderung

disukai orang.

e. Kecakapan Dalam Membina Hubungan dengan Orang Lain

Menjalin hubungan sosial dengan orang lain adalah sifat hakiki

yang dimiliki manusia sebagai makhluk sosial. Seseorang dikatakan

berhasil dalam menjalin hubungan dengan orang lain, jika ia sukses

dalam pergaulan dan penampilannya selaras dengan perasaannya

sendiri. Seseorang dikatakan gagal dalam menjalin hubungan sosial

dengan orang lain, jika ia tidak mengerti perasaan dan keberadaan

orang lain, biasanya ditampilkan dengan sikap sombong atau angkuh

(Beranda & Tridhonanto, 2009:8). Peserta didik dengan kemampuan

Page 66: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

66

ini cenderung mempunyai banyak teman, pandai bergaul, dan

menjadi lebih populer.

3. Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional

a. Faktor otak

La Douk mengungkapkan bagaimana arsitektur otak memberi

tempat istimewa bagi amigdala sebagai penjaga emosi, penjaga yang

mampu membajak otak. Amigdala adalah spesialis masalah-masalah

emosional yang berfungsi sebagai semacam gudang ingatan

emosional. Tanpa amigdala seseorang kehilangan semua pemahaman

tentang perasaan (Mualifah, 2009:124).

b. Faktor lingkungan keluarga

Orang tua memegang peranan penting terhadap perkembangan

kecerdasan emosional anak. Goleman berpendapat bahwa

lingkungan keluarga merupakan sekolah pertama bagi anak untuk

mempelajari emosi. Jika orang tua tidak mampu mengenalkan atau

salah dalam mengenalkan bentuk emosi, maka dampaknya akan

sangat fatal terhadap anak.

Menurut Mazhahiri, orang tua sangat berpengaruh terhadap

masa depan anak dalam berbagai tingkatan umur dari masa kanak-

kanak hingga remaja, sampai beranjak dewasa dalam mewujudkan

masa depan mereka (Riana, 2011:59).

Page 67: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

67

c. Faktor lingkungan sekolah

Guru memegang peranan penting dalam mengembangkan

potensi anak melalui beberapa cara diantaranya melalui teknik, gaya

kepemimpinan, dan metode mengajar, sehingga kecerdasan

emosional berkembang secara maksimal. Kondisi ini menuntut agar

sistem pendidikan hendaknya tidak mengabaikan berkembangnya

otak kanan, terutama perkembangan emosi seseorang.

Lingkungan sekolah mengajarkan anak sebagai individu untuk

mengembangkan keintelektualan dan bersosialisasi dengan

sebayanya, sehingga anak dapat berekspresi secara bebas tanpa

terlalu banyak diatur dan diawasi secara ketat (Mualifah, 2009:126).

d. Faktor lingkungan dan dukungan sosial

Dukungan ini dapat berupa perhatian, penghargaan, pujian,

nasihat, atau penerimaan masyarakat. Semuanya memberikan

dukungan psikis atau psikologis bagi anak. Dukungan sosial di

artikan sebagai suatu hubungan interpersonal yang di dalamnya satu

atau lebih bantuan dalam bentuk fisik atau instrumental, informasi,

dan pujian.

Pembagian faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan

emosional juga dipengaruhi oleh cooper (alat-alat untuk

memperbaiki), juga oleh latar belakang pendidikan dalam keluarga,

latar belakang budaya, dan latar belakang keilmuan yang dipelajari

oleh setiap individu atau anak (Mualifah, 2009:127).

Page 68: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

68

4. Strategi Pengembangan Kecerdasan Emosional

Penerapan strategi pengembangan emosi anak perlu memerhatikan

proses perkembangan emosi pada anak. Masa early genital atau

adolescence usia 12-20 tahun menurut pendapat Erikson tahap ini

merupakan jembatan antara masa kanak-kanak dan kematangan.

Remaja bergulat dengan pertanyaan “Who am I ?” remaja harus

menunjukkan identitas awal secara sosial dan pekerjaan, atau mereka

akan mengalami kebingungan dalam memainkan peran dewasa mereka.

Masyarakat dan teman sebaya merupakan agen sosial penting (Riana,

2011:53). Dalam hal ini, Sigmund Freud dan Erik Erikson meyakini

bahwa perkembangan dimasa remaja penuh dengan konflik.

Hurlock, mengungkapkan proses belajar yang menunjang

perkembangan emosi terdiri dari belajar secara trial and error, belajar

dengan meniru, belajar dengan identifikasi, belajar melalui pembiasaan,

dan pelatihan. Belajar trial and error melibatkan aspek reaksi, anak

belajar secara coba-coba untuk mengekspresikan emosi dalam bentuk

perilaku yang memberikan pemuasan terbesar dan menolak perilaku

yang sama sekali tidak memberikan pemuasan. Cara belajar ini lebih

umum digunakan pada masa kanak-kanak awal dibandingkan dengan

sesudahnya, tetapi tidak pernah ditinggalkan sama sekali.

Belajar dengan cara meniru (learning by imitation) mempengaruhi

aspek rangsangan dan aspek reaksi. Dengan cara anak mengamati hal-

hal yang membangkitkan emosi tertentu pada orang lain, anak-anak

Page 69: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

69

bereaksi dengan emosi dan metode ekspresi yang sama dengan orang-

orang yang diamati. Contoh, anak yang suka ribut mungkin akan marah

ketika ditegur oleh guru, jika anak tersebut adalah anak yang populer

dikalangan teman sebayanya, teman-temannya pun juga akan ikut

marah kepada guru tersebut.

Belajar dengan mempersamakan diri (learning by identification)

sama dengan belajar meniru, yaitu anak menirukan reaksi emosional

orang lain dan tergugah oleh rangsangan yang sama dengan rangsangan

yang telah membangkitkan emosi orang yang ditiru. Belajar melalui

pengkodisian (conditioning), berarti belajar dengan cara asosiasi yang

berkaitan dengan aspek rangsangan.

Pelatihan (training) atau belajar di bawah pimpinan dan

pengawasan, terbatas pada aspek reaksi. Dengan pelatihan anak-anak

dirangsang untuk bereaksi terhadap rangsangan yang biasanya

membangkitkan emosi yang menyenangkan dan dicegah agar tidak

bereaksi secara emosional terhadap rangsangan yang membangkitkan

emosi yang tidak menyenangkan.

Strategi pengembangan merupakan bentuk kegiatan stimulasi

emosi yang diberikan kepada anak yang dilakukan di dalam ruangan

maupun di luar ruangan. Stimulasi identik dengan pemberian

rangsangan, menurut Monks, Knoers, dan Haditono pemberian

stimulasi yang tepat dapat mempertinggi kemampuan aspek-aspek

perkembangan, namun apabila stimulasi yang diberikan tidak tepat akan

Page 70: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

70

memberi akibat yang tidak baik (Riana, 2011:117). Adapun rangsangan

pengembangan kecerdasan emosi yang perlu dilakukan oleh guru

sebagai pendidik di sekolah menurut Nugraha dan Rachmawati (Riana,

2011:23), antara lain:

a. Memberikan kegiatan yang diorganisasikan berdasar kebutuhan,

minat, dan karateristik anak yang menjadi sasaran pengembangan

kecerdasan emosi.

b. Pemberian kegiatan yang diorganisasikan bersifat holistis

(menyeluruh), kegitan ini meliputi semua aspek perkembangan dan

semua pihak yang terkait dalam proses tumbuh kembang anak.

Salovry dan Mayer mengemukakan bahwa terdapat lima cara yang

dapat dilakukan untuk membina emosi yang sehat pada anak (Ali &

Yeni, 2011:8.4), yaitu:

a. Kemampuan untuk mengenali emosi diri

Untuk membantu anak mengenali emosinya, dapat dilakukan

dengan cara mengajarkan anak untuk memahami perasaan-perasaan

yang dialaminya. Guru dapat mengajak anak untuk mendiskusikan

mengenai berbagai emosi yang dirasakan berdasarkan

pengalamannya, misalnya mengarahkan rasa marah anak dengan

suatu kegiatan bermain.

Page 71: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

71

b. Kemampuan untuk mengelola dan mengekspresikan emosi secara

tepat

Anak dapat dibiasakan untuk berpikir realistis sehingga anak

dapat menanggapi suatu kejadian dengan perilaku yang tepat. Selain

itu guru juga dapat melatih anak untuk mengelola emosi, misalnya

anak diajak untuk meredakan emosi marah atau kecewa dengan cara

mengalihkan emosi itu pada kegiatan lain.

c. Kemampuan untuk memotivasi diri

Pengembangan kemampuan untuk memotivasi diri didorong oleh

kemampuan anak dalam menyelesaikan masalah. Selain itu orang tua

dan guru perlu menanamkan optimisme pada anak.

d. Kemampuan untuk memahami perasaan orang lain

Untuk mengembangkan keterampilan anak dalam memahami

perasaan orang lain maka upaya pengembangan empati dan

kepedulian terhadap orang lain menjadi sangat penting. Guru dapat

melatihnya dengan cara menengok orang sakit dan membicarakan

kemungkinan yang dihadapi orang sakit itu.

e. Kemampuan untuk membina hubungan dengan orang lain

Latihlah anak untuk bergabung dengan anak yang lain, bermain

kelompok, dan melakukan kerjasama. Pengalaman ini akan sangat

berarti bagi anak untuk kehidupannya di kemudian hari.

Page 72: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

72

5. Metode- metode Pengembangan Emosi

Untuk membantu proses perkembangan emosi, seorang guru dapat

melakukan beberapa metode pembelajaran. Berikut beberapa metode

yang dapat dilakukan secara individual dan kelompok:

a. Bercerita

Bercerita dipandang sebagai alat pengajaran yang vital karena

strategi ini telah digunakan oleh semua kebudayaan diseluruh dunia

selama ratusan tahun. Apabila akan menggunakan metode bercerita

di kelas harus menggabungkan konsep, gagasan dasar, dan tujuan

pengajaran menjadi sebuah cerita yang dapat disampaikan secara

langsung kepada siswa. Kemudian guru hendaknya menggunakan

imajinasinya untuk membuat kisah tentang suatu tempat,

sekelompok orang yang memiliki kepribadian yang berbeda-beda

dan jalan cerita yang berliku-liku agar semua pesan tersampaikan

(Hamzah & Masri, 2009:130).

Solehuddin dan Hidayat mengemukakan bahwa aktivitas bercerita

juga dapat berfungsi untuk membangun hubungan erat dengan anak.

Melalui bercerita, para pendidik dapat berinteraksi secara hangat dan

akrab, terlebih lagi jika mereka dapat menyelingi atau melengkapi

cerita-cerita itu dengan unsur humor (Ali & Yeni, 2011:8.17).

Agar siswa dapat memetik manfaat dari cerita yang disampaikan,

cerita tersebut tidak harus orisinil atau hebat. Biasanya siswa hanya

Page 73: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

73

terkesan karena kesungguhan guru untuk berkreasi dan berbicara

secara tulus tentang suatu topik.

b. Simulasi

Simulasi melibatkan kelompok orang yang secara bersama-sama

menciptakan lingkungan “serba seadanya”. Misalnya, siswa yang

mempelajari periode sejarah islam mengenakan kostum periode

tersebut, mengubah ruang kelas pada zaman tersebut. Kemudian

berakting seolah-olah mereka hidup pada zaman tersebut. Simulasi

ini dapat bersifat improvisasi dan spontan memainkan skenario yang

dibuat dengan seketika oleh guru.

Meskipun melibatkan sejumlah kecerdasan (kecerdasan kinestetis,

linguistik, dan spasial), strategi ini dimaksudkan ke dalam kategori

interpersonal karena interaksi antar manusia yang terjadi dapat

membantu siswa mengembangkan tingkat pemahaman yang baru

(Hamzah & Masri, 2009:130).

c. Demonstrasi

Demonstrasi adalah kegiatan memberi contoh atau

memperlihatkan secara langsung dalam melakukan suatu perbuatan

atau perilaku. Tujuan penerapan metode ini adalah untuk katarsis

atau mengeluarkan emosi yang ditekan, self awareness atau

kesadaran terhadap diri sendiri serta pengenalan terhadap berbagai

bentuk emosi (Ali & Yeni, 2011:8.20).

Page 74: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

74

d. Berbagi rasa dengan teman sekelas

Metode ini yang paling mudah dilakukan. Guru hanyalah

mengatakan kepada siswa “berbaliklah ke arah teman disebelahmu

dan mulailah bercerita tentang....” titik-titik ini dapat diisi dengan

topik apapun. Guru dapat meminta siswa mengolah materi yang baru

saja diajarkan di kelas, dan menyuruh siswa mengemukakan

pertanyaan setelah mendengarkan pelajaran.

Melalui metode ini anak akan terlatih untuk membaca situasi

lingkungan, belajar berempati terhadap kebutuhan siswa lain, belajar

bermurah hati, melatih lebih bersikap sosial, serta bertahap

meninggalkan perilaku egosentrismenya (Ali & Yeni, 2011:9.20).

e. Kerja kelompok

Kelompok ini efektif jika terdiri atas tiga sampai delapan orang.

Kerja kelompok ini sangat cocok untuk pengajaran kecerdasan

karena dapat disusun sedemikian rupa sehingga melibatkan siswa-

siswa yang mewakili seluruh spektrum kecerdasan. Dalam kerja

kelompok ini siswa mengerjakan tanggung jawab mereka. Misalnya

kelompok dapat membagi tugas berdasarkan struktur tugas, dengan

satu anggota mengerjakan bagian isi, dan anggota lain mengerjakan

kesimpulan, atau dengan cara lain yaitu menugaskan peran yang

berbeda diantara anggota kelompok, misalnya satu orang menulis,

satu orang membacakan laporan di depan kelas, dan yang terakhir

memimpin diskusi.

Page 75: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

75

f. Sesi refleksi satu menit

Selama pelajaran diskusi sebaiknya mendapat waktu “jeda” yang

cukup untuk mawas diri atau merenung. Sesi satu menit memberikan

waktu bagi para siswa untuk mencerna informasi yang mereka

terima, atau menghubungkan informasi dengan peristiwa-peristiwa

dalam kehidupan mereka sendiri.

g. Hubungan mata pelajaran dengan pengalaman pribadi

Metode ini menuntut guru untuk merangkaikan asosiasi, perasaan,

dan pengalaman pribadi kedalam proses pengajaran. Guru dapat

memasukkan materi-materi pribadi kedalam proses belajar mengajar

dengan pertanyaan ( “siapa yang pernah...?”), misalnya ketika

pelajaran tentang tata cara mengurus jenazah, guru dapat bertanya

“siapa yang pernah ikut serta dalam mengurus jenazah? Kemudian

sebelum membahas tata cara mengurus jenazah, siswa dapat

menceritakan pengalaman mereka.

h. Momentun mengekspresikan perasaan

Salah satu temuan yang memprihatinkan dalam “A Study of

Scholling” dari John Goolad adalah sebagian besar diantara seribu

kelas yang diteliti hanya memiliki sedikit pengalaman tentang

perasaan yang berlangsung, yakni ekspresi, kegembiraan,

kekaguman, kemarahan, kebahagiaan, atau kasih sayang. Hal yang

sering terjadi adalah guru menyampaikan informasi dengan emosi

yang netral.

Page 76: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

76

Untuk mendidik emosional tersebut pendidik harus mengajar

dengan perasaan. Dengan demikian, metode ini menganjurkan

bahwa selama proses belajar mengajar guru bertanggung jawab

untuk menciptakan momen-momen sehingga siswa dapat tertawa,

merasa marah, mengungkapkan pendapat dengan keras, tersentuh

oleh suatu topik, atau mengalami emosi-emosi lain. Guru dapat

membantu menciptakan momen mengekspresikan perasaan ini

melalui beberapa cara:pertama, dengan memperagakan emosi

tersebut sendiri, kedua dengan membuat siswa merasa aman untuk

mengekspresikan emosi di kelas.

i. Sesi perumusan tujuan

Salah satu karateristik pelajar yang memiliki kecerdasan

intrapersonal kuat adalah kemampuannya merumuskan tujuan-tujuan

realistis bagi dirinya sendiri. Kemampuan ini tentu merupakan salah

satu kemampuan penting yang dibutuhkan untuk mencapai

keberhasilan dalam kehidupan.

Tujuan ini dapat berupa tujuan jangka pendek (“saya meminta

semua menuliskan tiga hal yang ingin dipelajari hari ini”) atau tujuan

jangka panjang (“ceritakan prediksi kalian tentang pekerjaan kalian

dua puluh lima tahun yang akan mendatang”). Sesi perumusan

tujuan dapat berlangsung hanya dalam beberapa menit atau dapat

direncanakan jauh beberapa bulan sebelumnya (Hamzah & Masri,

2009:152).

Page 77: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

77

Sesi perumusan tujuan mengembangkan kemampuan seseorang

untuk peka terhadap perasaan dirinya sendiri (kemampuan kesadaran

diri) dengan menyediakan kesempatan bagi siswa untuk menikmati

dirinya sendiri sebagai pribadi yang memiliki sejarah hidup dan rasa

individualis yang mendalam setiap harinya.

j. Waktu memilih

Memberikan pilihan kepada siswa adalah prinsip dasar

pendidikan, sekaligus merupakan metode pengajaran intrapersonal

yang spesifik. Pada dasarnya metode ini dilakukan dengan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat keputusan

tentang pengalaman belajarnya. Pilihan dapat bersifat informal atau

spontan (“baiklah kalian ingin dilanjutkan atau cukup sampai

disini”). Pilihan yang diberikan dapat berkaitan dengan isi (pilihlah

surat yang ingin kalian hafalkan”) (Hamzah & Masri, 2009:150).

Seperti yang telah dijelaskan diatas guru harus pandai-pandai

memilih metode pengembangan emosi yang diterapkan dalam proses

belajar mengajar, karena jika pengunaan metode kurang tepat akan

membuat bosan siswa dalam belajar. Dengan metode-metode

tersebut dapat membantu mengembangkan kecerdasan emosional

yang meliputi kesadaran diri, motivasi diri, pengaturan diri, empati,

dan kecakapan dalam membina hubungan dengan orang lain.

Page 78: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

78

BAB III

PAPARAN DATA DAN TEMUAN DATA

A. Gambaran Umum SMP N 1 Karanggede

1. Sejarah Singkat Berdirinya dan Perkembangannya

SMP N 1 Karanggede didirikan pada 19 September 1974, dengan

SK pendirian sekolah 0143/0/1973 dan SK izin operasional

0232/0/1974. Akses jalan menuju SMP Negeri 1 Karanggede sangat

mudah dijangkau oleh sarana transportasi umum. Karena terletak di

pinggir jalan dan juga tidak jauh dari kantor kecamatan karanggede.

SMP Negeri 1 Karanggede pada tanggal 18 Februari 2014 telah

terakreditasi A berdasarkan SK penetapan hasil akreditasi BAP-S/M

Nomor 18/BAP-SM/II/2014.

Pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di SMP Negeri 1

Karanggede mengaju pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP). Sempat diberlakukan kurikulum 2013 namun hanya satu

semester dan setelah itu diberlakukan kembali ke kurikulum KTSP.

SMP Negeri 1 Karanggede sebagai lembaga pendidikan dasar 9

tahun yang sering dijadikan rujukan oleh sekolah lain serta dipercaya

masyarakat untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan kompetitif

di era global.

Page 79: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

79

Berikut ringkasan profil SMP N 1 Karanggede:

1. Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Karanggede

2. No. Statistik Sekolah : 020103091409

3. NPSN : 20308531

4. Status Sekolah : Negeri

5. Kualifikasi Akreditasi : A (amat baik) nilai: 93

6. Alamat Sekolah

a. Desa : Sendang

b. Kecamatan : Karanggede

c. Kabupaten/Kota : Boyolali

d. Provinsi : Jawa Tengah

7. Nama Kepala Sekolah : Joko Widodo, S.Pd

a. NIP : 19660624 199203 1 002

b. SK. Kepala : 821.2/06706 Tahun 2010

c. Tempat/Tgl.Lahir : Boyolali, 24-06-1966

d. Alamat Rumah :Jatisari, 2/1 Mojosari,

Karanggede, Boyolali

e. No. Tlp/Hp : 08122977843

8. Telepon Sekolah : 0298610624

9. Alamat E-mail :

[email protected]

10. Alamat Web : smpn1karanggede.sch.net

11. Kepemilikan Tanah : Pemerintah

Page 80: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

80

2. Letak Geografis

Secara geografis SMP Negeri 1 Karanggede cukup strategis

mengingat transportasi mudah dijangkau oleh siswa dari segala

penjuru, gedung sekolah beralamat di Jalan Raya Gemolong-

Karanggede Km. 7 Desa Sendang Kecamatan Karanggede Kabupaten

Boyolali. Bangunan yang mengelilingi SMP Negeri 1 Karanggede,

yaitu:

a. Sebelah utara : Jalan Raya Gemolong- Karanggede

b. Sebelah selatan : Rumah Warga

c. Sebelah timur : Balai Desa Sendang

d. Sebelah barat : Polsek Karanggede

3. Visi, Misi, dan Motto

a. Visi

SMP Negeri 1 Karanggede mempunyai visi: “Terwujudnya

lulusan yang berkarakter mulia dan berprestasi”, dengan indikator

sebagai berikut:

1) Terdepan dalam prestasi akademis

2) Terdepan dalam prestasi olah raga

3) Terdepan dalam prestasi kesenian

4) Terdepan dalam kegiatan kerohanian

5) Kemampuan menguasai keterampilan/tehnologi

6) Cinta dan bangga terhadap budaya nasional

Page 81: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

81

7) Berwawasan mandiri, dan universal

8) Bersemangat dan berjiwa pandu

b. Misi

1) Melaksanakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif

dan menyenangkan.

2) Membentuk karakter yang responsif, kompetitif, dan sportif

dalam menghadapi era globalisasi.

3) Membimbing, melatih, dan mengembangkan jiwa dan semangat

profesionalisme.

4) Menanamkan budaya dan semangat kebangsaan, budi pekerti

luhur serta keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang

Maha Esa.

5) Menerapkan manejemen partisipatif dengan melibatkan seluruh

warga sekolah.

c. Motto

Motto SMP Negeri 1 Karanggede :

“ Ikhlas Dalam Pelayanan Bersih Dalam Tindakan ”

Makna motto :

Pelayanan Pendidikan di SMP Negeri 1 Karanggede berupaya

untuk melayani kepada siswa, alumni, orang tua siswa dan

masyarakat sesuai ketentuan yang berlaku dengan penuh keiklasan

dan rasa tanggungjawab.

Page 82: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

82

4. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa

a. Keadaan Guru

Guru dalam proses pembelajaran merupakan faktor yang

sangat penting dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang

telah ditetapkan oleh suatu lembaga. Jumlah guru ada 33 orang

dengan rincian guru tetap berjumlah 28 dan guru tidak tetap

berjumlah 5 orang. Berikut ini disajikan daftar nama-nama guru

yang mengajar di SMP Negeri 1 Karanggede Kabupaten Boyolali

tahun pelajaran 2015/2016 pada tabel 1.

Tabel 1

Nama Guru dan Mata Pelajaran yang Diajarkan

No Nama Guru Tugas Mengajar NIP

1 Joko Widodo, S.Pd Penjaskes 19660624 199203 1 002

2 Sadino, S.Pd Bhs. Indonesia 19560508 197903 1 009

3 Drs. Sutrisno, M.Pd IPA 19621025 198803 1 009

4 Surati, S.Pd.M.Pd IPS 19571002 197803 2 002

5 Amrih Basuki Sudiman,

S.Pd

Matematika 19620126 198403 1 006

6 Tanwir, SE IPS 19610715 198403 1 010

7 Suyudi, S.Pd Seni Budaya 19650505 198803 1 030

8 Jaka Agus Purwaka, S.Pd IPA 19630204 198602 1 006

9 Sri Wahyuni, S.Pd Matematika 19630817 198601 2 011

10 Drs. Yupendi Penjaskes 19670410 199412 1 004

11 Sumardi, S.Ag PAI 19610104 198803 1 009

12 Martini, S.Pd Bhs. Jawa 19630726 198403 2 006

13 Sri Mulyono, S.Pd TIK 19600809 198301 1 003

14 Margono, S.Pd Matematika 19631207 198303 1 009

Page 83: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

83

15 Dra. Singgang Murtiasih Bhs. Indonesia 19680730 199512 2 002

16 Nunuk Ambarsih, S.Pd Bhs. Inggris 19680701 199512 2 002

17 Siti Hidayah, S.Ag PAI 19701226 199803 2 005

18 Sri Rahayu Setyaningrum,

S.Pd

IPA 19740303 199903 2 005

19 Dewi murniningsih, S.Sn Seni Budaya 19700626 200312 2 005

20 Drs. Sunarno IPS 19660107 200312 1 001

21 Nyoto, S.Pd Bhs. Indonesia 19600330 198103 1 007

22 Ani Sulistiyowati, S.Pd IPA 19830506 200604 2 013

23 Subur Raharjo, S.Pd IPS 19640717 200701 1 014

24 Dra. Suryati BK 19621115 201406 2 001

25 Dra. Puji Luari PAK 19660105 201406 2 001

26 Sri Mintarsih, S.Pd Bhs. Inggris 19770422 201406 2 001

27 Annissa Anggung

Sinawang, SH

Pkn 19800921 201406 2 002

28 Imam Wahyudi Bhs. Inggris 19661020 200801 1 003

29 Sumardiasih, S.Pd Bhs. Indonesia -

30 Sri Pujianti, S.Pd PKn -

31 Marheni Ekawati, SE IPS -

32 Lila Utami, S.Pd Bhs. Inggris -

33 Sri Suyamtini, S.Pd IPA -

b. Keadaan Siswa

Siswa di SMP N 1 Karanggede pada tahun pelajaran

2015/2016 seluruhnya berjumlah 629, dengan rincian sebagai

berikut:

Page 84: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

84

Tabel 2

Jumlah Siswa

No Kelas Jenis Kelamin

Jumlah Laki-laki Perempuan

1 VII 114 104 218

2 VIII 90 114 204

3 IX 106 101 207

Jumlah 629

Dari jumlah tersebut ada 16 siswa yang beragama kristen

dengan rincian kelas VII ada 5 siswa, kelas VIII ada 6 siswa, kelas

IX ada 9 siswa.

c. Keadaan Karyawan

Karyawan di SMP Negeri 1 Karanggede bertugas untuk

mengurusi bagian administrasi yang berjumlah 7 orang dengan

rincian laki-laki ada 5 orang bertugas di TU dan perempuan 2

orang yang bertugas di perpustakaan.

d. Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang ada di SMP Negeri 1 Karanggede

adalah sebagaimana tabel 3, berikut:

Tabel 3

Sarana dan Prasarana

No Jenis Ruang Jumlah

1 Ruang belajar (Kelas Pembelajaran) 18

2 Ruang Perpustakaan 1

Page 85: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

85

3 Lab. IPA 2

4 Lab. TIK 1

5 Ruang Tata Usaha 1

6 Ruang Bimbingan Konseling 1

7 Ruang- ruang Ekstrakurikuler 2

8 Kamar mandi 10

9 Ruang hijau/Taman/Green House 1

10 Kantin Terpadu 1

11 Mushola 1

12 Lapangan Upacara 1

13 Ruang Kepala Sekolah 1

14 Ruang Guru 1

15 Ruang UKS 1

16 Lab. Komputer 1

17 Gudang 1

18 Ruang Aula 1

5. Kegiatan Siswa

SMP Negeri 1 Karanggede mempunyai beberapa kegiatan siswa

diantaranya adalah setiap pagi sebelum mulai pelajaran menyanyikan

Indonesia Raya dan membaca Al-Qur’an bagi semua siswa yang

beragama Islam pada setiap kelas yang dipandu oleh guru yang

mengajar pada saat jam pertama. Pada saat hari besar seperti Idul

Adha di SMP Negeri 1 Karanggede juga mengadakan sholat Idul

Adha berjamaah dan berqurban.

Page 86: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

86

B. Paparan Data Penelitian

1. Profil Narasumber

a. SH yang peneliti wawancara pada tanggal 21 Mei 2016 pukul 11.15

WIB di ruang perpustakaan adalah guru PAI kelas VIII dan kelas VII

(D,E,F). Saat ini beliau berusia 46 Tahun dan bertempat tinggal di

Galangan RT 06 RW 05 Gentan, Susukan, Semarang.

b. SM yang peneliti wawancara pada tanggal 18 Mei 2016 pukul 10.00

WIB di ruang BK adalah guru PAI kelas IX dan VII (A,B,C). Saat

ini beliau berusia 55 Tahun dan bertempat tinggal di Ngrumpuk RT

01 RW 08 Sendang, Karanggede, Boyolali.

c. DR siswa laki-laki yang peneliti wawancara pada tanggal 18 Mei

2016 pukul 11.00 WIB di halaman sekolah adalah siswa kelas VII A.

Saat ini berusia 13 Tahun yang bertempat tinggal di desa Tegalsari

dan merupakan siswa yang diajar oleh SM.

d. LM siswa perempuan yang peneliti wawancara pada tanggal 19 Mei

2016 pukul 11.45 WIB di ruang kelas VIII A adalah siswa kelas VIII

A. Saat ini berusia 14 Tahun yang bertempat tinggal di desa Klimas

dan merupakan siswa yang diajar oleh SH.

e. SK siswa perempuan yang peneliti wawancara pada tanggal 21 Mei

2016 pukul 12.10 WIB di depan kelas VIII D adalah siswa kelas VIII

D. Saat ini berusia 13 Tahun yang bertempat tinggal di desa Tretes

dan merupakan siswa yang diajar oleh SH.

Page 87: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

87

f. VJ siswa laki-laki yang peneliti wawancara pada tanggal 21 Mei

2016 pukul 12.45 WIB di depan sekolah adalah siswa kelas VIII E.

Saat ini berusia 13 Tahun yang bertempat tinggal di desa Bangkok

dan merupakan siswa yang diajar oleh SH.

g. ZA siswa laki-laki yang peneliti wawancara pada tanggal 17 Mei

2016 pukul 13.00 WIB di rumah siswa adalah siswa kelas VII C.

Saat ini berusia 13 Tahun yang bertempat tinggal di dusun Randusari

dan merupakan siswa yang diajar oleh SM

2. Upaya Guru PAI untuk Mengenali dan Memahami Emosi Siswa di

SMP N 1 Karanggede

Temuan penelitian yang ada di lapangan menunjukkan bahwa

upaya yang dilakukan guru PAI untuk mengenali dan memahami emosi

siswa saat di kelas berdasarkan observasi yaitu:

Untuk mengenali emosi siswa di kelas guru memberi

pertanyaan kepada seluruh siswa “hewan apa yang kalian

tidak sukai?” dari pertanyaan itu guru dapat mengenali bentuk

reaksi emosi siswa melalui ekspresi saat menjawab

pertanyaan. Jawaban siswa bermacam-macam di kelas tersebut

dan ekspresi emosi merekapun juga berbeda. Ada anak yang

merasa jijik ketika dia bilang tidak suka bekicot dan kodok,

ada yang benci ketika mengatakan bahwa dia tidak suka ular,

ada juga anak yang merasa takut saat dia bilang tidak suka

bebek. Respon siswa dengan jawaban yang disampaikan siswa

lain sangat beragam seperti mengejek dan mentertawakan.

Guru berusaha menciptakan dan mengkondisikan kelas

kembali agar tenang seperti sebelumnya. Guru melakukan

humor yang ramah dan berinteraksi dengan baik. Lalu upaya

guru dalam memahami emosi siswa yaitu dengan

mendengarkan dan memahami perasaan anak saat

mengungkapkan apa yang anak sedang rasakan serta

menyelaraskan diri dengan mereka sesuai dengan kondisi

Page 88: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

88

tersebut. Selain memberi pertanyaan untuk mengenali emosi

siswa guru juga memberi apresiasi (hadiah) kepada siswa yang

mampu memberi jawaban dan alasan untuk pertanyaan“halal

atau haramkah hukum memakan lele padahal makanan lele

dari kotoran atau bangkai, kalau ada yang bisa menjawab ibu

kasih uang 50 ribu, tapi dikasih alasan yang rasional ya ?”.

dari pertanyaan itu muncul ekspresi emosi rasa jijik saat

membayangkan makanan yang dimakan lele, ada yang

termotivasi berlomba-lomba menjawab dengan benar agar

mendapat hadiah. Karena tak ada satu pun alasan yang benar

mengenai halal haramnya lele, guru menjelaskan secara

singkat, jelas, masuk akal dan mampu diterima siswa (VIII F,

30/04/2016:09.30).

Saat pembiasaan berinfaq dan shalat dhuha guru dapat

mengenali berbagai emosi siswa. Ketika penarikan uang infaq

anak-anak begitu antusias untuk mengeluarkan uangnya

namun ada beberapa anak yang terlihat tidak tenang dan panik

karena takut di ejek teman sebab tidak dapat melakukan infaq .

Sementara ketika melakukan pembiasaan waktu shalat dhuha

anak terlihat begitu bersemangat menuju mushola (VII A,

17/05/2016/:07.00). Begitu juga saat shalat dzuhur berjamaah

anak-anak begitu antusias menuju mushola agar tidak

ketinggalan untuk shalat berjamaah (VIII A,

19/05/2016:11.15). Upaya guru dalam memahami emosi siswa

dengan selalu memberi motivasi untuk mempertahankan

semangat dan rasa senang dalam melakukan hal yang positif.

Sementara upaya guru dalam memahami emosi siswa yang

tidak tenang dan panik karena tidak mengeluarkan infaq, guru

melakukan pendekatan dan bertanya kendala yang dialami

serta memberikan jalan keluar dalam mengatasi kendala siswa.

Untuk mengenali emosi siswa di kelas guru memberikan

cerita tentang sejarah Nabi Muhammad SAW, melalui cerita

tersebut muncul emosi-emosi positif yang berupa rasa ingin

tahu yang terlihat saat anak bertanya kepada guru yang

berkaitan dengan cerita yang disampaikan oleh guru, rasa

takjub atau tertarik yang ditandai anak benar-benar menyimak

dan mendengarkan cerita. Lalu upaya guru dalam memahami

emosi siswa yaitu dengan menanggapi pertanyaan-pertanyaan

siswa (VII C, 17/05/2016: 07.50).

Untuk mengenali dan memahami emosi siswa upaya

guru yaitu dengan mengamati perilaku siswa dan memberi

perhatian kepada siswa yang terlihat gelisah, melamun, dan

tidak memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru.

Perhatian itu diberikan dengan cara memanggil nama siswa

dengan lembut dan penuh kasih sayang, dengan cara itu anak

dapat mengatur dirinya dengan baik. Dan anak yang

Page 89: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

89

mengabaikan atau tidak memperhatikan, guru memberinya

tugas untuk membaca surat al-Alaq yang bertujuan agar anak

dapat mengendalikan diri (VII A, 17/05/2016/:07.00).

Dalam upaya mengenali dan memahami emosi siswa peneliti

melakukan wawancara dengan guru PAI mengenai kondisi dan masalah

yang berkaitan dengan kecerdasan emosional siswa.

SMP Negeri 1 Karanggede setiap tingkat kelas terdiri dari 6 kelas

A sampai F. Ada kelas unggulan yaitu kelas A. Kondisi kecerdasan

emosional siswa di SMP Negeri 1 Karanggede tentu saja bermacam-

macam karena latar belakang siswa satu dengan siswa lain yang

berbeda-beda.

Kondisi kecerdasan emosional siswa yang berada di ruang kelas A

(Unggulan) tentu berbeda dengan kelas F yang terkenal kelas paling

ramai. Tapi secara keseluruhan kecerdasan emosional siswa SMP

Negeri 1 Karanggede bisa dibilang baik sebagaimana penuturan SM

guru PAI yang mengajar di kelas IX (A-F) dan VII (A-C)

(18/05/2016:10.00):

“Kondisinya ya bermacam-macam ada yang anak itu yang

cepat tanggap, cepat menanggapi pesan-pesan yang

disampaikan oleh guru melalui materi yang diajarkan. Yang

kedua ada yang sedang dan ada yang sangat rendah.

Prosentasenya kalau disini ya 75% keatas kebanyakan

sedang baik bila dibandingkan sekolah swasta karena saya

pernah mengajar di swasta.”

Sedangkan menurut SH yang juga merupakan guru PAI yang

mengajar di kelas VIII (A-F) dan kelas VII (D-F) (21/05/2016:11.15):

Page 90: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

90

“bervariasi ya dari yang baik, lumayan baik, ada yang

kurang baik. Secara umum masih baik tapi hanya ada

beberapa anak yang kurang baik.”

Untuk mengetahui kondisi kecerdasan emosional siswa SMP

Negeri 1 Karanggede, peneliti mewawancarai beberapa siswa. Jawaban

mereka pun berbeda-beda, ada yang mengatakan sudah cukup baik, ada

juga yang mengatakan belum baik. SK siswa kelas VIII D

(21/05/2016:12.10) mengatakan:

“Menurut saya, belum baik karena banyak siswa yang

ngomong saru.”

Sedangkan menurut LM siswa kelas VIII A (19/05/2016:11.45)

mengungkapkan:

“Kalau menurut saya sudah baik karena toleransinya tinggi,

tetapi masih ada anak yang belum bisa mengontrol

emosinya.”

Hal serupa juga diungkapkan ZA siswa kelas VII C

(17/05/2016:13.00):

“Ya baik, karena tingkat kesadaran siswa yang tinggi,

terlihat sudah banyak siswa yang membawa Al-qur’an dari

rumah dan melakukan kegiatan pembiasaan dengan

disiplin”

Selama peneliti melakukan observasi baik di kelas maupun diluar

kelas. Peneliti menemukan siswa yang berada di kelas VII A

(18/05/2016:07.00) dan VIII A (19/05/2016:11.15) siswanya cenderung

aktif dan dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, suasana di kelas

pun nyaman dan tenang. Menurut Mubayidh (2006:112) anak yang

Page 91: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

91

tenang dan tenteram lebih mampu menyerap pelajaran daripada anak

penakut atau gelisah.

Berbeda dengan kelas VIII F (30/04/2016:09.30) siswanya ramai

dan bahkan ada yang berbicara kotor. Dalam situasi itu guru

mengajarkan kepada muridnya bagaimana mengendalikan ucapannya

bagaimana mengarahkan perilaku mereka, dan bagaimana mengatasi

masalah yang mereka hadapi serta memahami perasaan anak.

Dari hasil wawancara dan observasi mengenai kondisi kecerdasan

emosional siswa SMP Negeri 1 Karanggede, peneliti dapat

menyimpulkan bahwa kecerdasan emosional siswa SMP Negeri 1

Karanggede bervariasi, ada yang baik, ada yang kurang baik dan ada

yang tidak baik.

Pertanyaan selanjutnya bertujuan untuk mengetahui masalah yang

sering muncul di SMP Negeri 1 Karanggede yang berkaitan dengan

kecerdasan emosional (mengenali emosi, mengelola emosi, memotivasi

diri, empati, dan menjalin hubungan dengan orng lain). Menurut SH

(21/05/2016:11.15):

“Masalah yang sering muncul, sama teman itu kalau ada hal

sedikit langsung ngumpat (ngomong kotor) kalau bolos

paling cuma satu dua orang yang sampai ke BK (Bimbingan

Konseling). Apalagi yang nongkrongnya di kantin bulek

situ bisa dibedakan anaknya gimana tingkah lakunya kalau

di kelas. Ya nakalnya biasa masih sewajarnya dalam arti

belum sampai yang luar biasa. Dalam mengembangkan

empatinya juga ada pembiasaan infaq tapi yang

disayangkan masih ada bagian kecil yang nggak mau entah

karena nggak ada atau emang nggak mau atau ada faktor

lain, walaupun ada siswa yang melebihi kewajiban mereka.

Malah ada yang ngasih lima ribu atau lebih.”

Page 92: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

92

Sama halnya dengan yang diungkapkan SK (21/05/2016:12.10)

siswa kelas VIII:

“...Kadang suka ngomong saru..”

Sedangkan menurut SM yang juga guru PAI (18/05/2016:10.00)

mengatakan:

“ya masalahnya rame didalam kelas, guru menerangkan

tidak memperhatikan, terus anak-anak yang izinnya

kebelakang itu lama tapi lama kembali ke kelasnya entah

kurang apa ya mbak apa nggak minat apa piye ya mbak.

Trus masalah yang berkaitan dengan empati, kalau guru

sering mencatat infaqnya mereka infaq, tapi kalau tak

pasrahke siswa tidak pada infaq, yang infaq sedikit. terus

kesadaran dalam berinfaq kurang. Tapi mayoritas infaqnya

lancar. Kalau dalam berteman bergerombol mbak kalau

dipisah tempat duduknya kembali lagi. Yang pendiam ya

sama yang pendiam.”

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi mengenai masalah

yang sering muncul mengenai kecerdasan emosional di SMP Negeri 1

Karanggede, peneliti menyimpulkan bahwa masalah yang timbul

disebabkan karena kurangnya kemampuan kesadaran diri dan

kurangnya kemampuan pengaturan diri. Mengumpat (berbicara kotor)

dilatarbelakangi karena lingkungan dan pengaruh teman dan bisa juga

karena dirinya sendiri yang tidak bisa mengelola emosinya.

Untuk mengetahui upaya guru dalam mengenali dan memahami

emosi siswa penulis mewawancarai beberapa siswa yang bertujuan

untuk mengetahui bagaimana sikap siswa ketika tidak menyukai cara

guru mengajar. Sikap yang ditunjukkan siswa bermacam-macam ada

yang diam tapi tetap mendengarkan, menundukan kepala, cerita dengan

Page 93: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

93

teman sebangku, menaruh kepala di atas kepala, dan ada yang tidak

memperhatikan guru. Sebagaimana hasil wawancara dengan DR siswa

kelas VII A (18/05/2016:11.00):

“tetap diam dan mendengarkan”

Dengan SK siswa kelas VIII D (21/05/2016:12.10):

“Menaruh kepala di atas meja”

Dengan LM siswa kelas VIII A (19/05/2016:11.45):

“Menundukkan kepala kalau nggak ya cerita dengan teman

sebangku. Tapi kadang kalau ingat orang tua dirumah aku

berusaha untuk semangat mbak.”

3. Metode Guru PAI dalam Mengembangkan Kecerdasan Emosional

Siswa SMP Negeri 1 Karanggede

Salah satu kemampuan yang dituntut dari seorang guru adalah

kompetensinya dalam memilih metode pengajaran yang tepat untuk

bahan pelajaran yang akan diajarkan. Ketepatan pemilihan metode

mengajar sangat penting karena akan membantu pencapaian tujuan

pembelajaran.

Metode yang digunakan oleh guru PAI dalam proses pembelajaran

di SMP Negeri 1 Karanggede bermacam-macam., antara guru PAI yang

satu dengan yang lainnya pun berbeda. Sebagaimana hasil wawancara

dengan SM (18/05/2016:10.00):

“tanya jawab, ceramah, pemberian tugas, belajar di masjid,

di perpustakaan, diskusi (membuat teks khotbah)”

Page 94: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

94

Begitu juga dengan SH (21/05/2016:11.15):

“tanya jawab bisa, kalau yang kelas 8 itu ada sosiodrama

dan itu nanti mereka harus ngasih abtraksinya, teladan apa

yang bisa diambil dari drama yang ditampilkan. Dan

penugasan juga bisa yaa kan kalau ada tugas suruh tanya

ketokoh masyarakat setempat. Kalau ada permasalahan ini

coba tanya ke pak kyainya dari masing-masing itu kan

jawaban mereka berbeda-beda dan kita sharingkan

(diskusi). Dan pada materi sejarah (tarikh) ibu biasanya

menggunakan metode diskusi dengan membuat kelompok.”

Berdasarkan observasi metode-metode tersebut dilakukan oleh

guru PAI dengan cara penyampaian yang berbeda-beda baik SM

maupun SH.

Metode ceramah yang dilakukan SM dan SH divariasi dengan

metode tanya jawab. Dalam pelaksanaannya para guru menggunakan

kata-kata yang sederhana, jelas dan mudah dipahami oleh para siswa,

menggunakan papan tulis untuk menjelaskan pokok bahasan yang

disampaikan, memberikan ilustrasi, menghubungkan materi dengan

contoh-contoh yang konkrit serta guru selalu mengingatkan siswa untuk

senantiasa bersikap tenang dalam pembelajaran, yang membedakan

dalam pengunaan metode ini SM ketika menggunakan metode ceramah

di kelas VII C (17/05/2016:07.50) memasukkan cerita atau kisah-kisah

di dalamnya.

Hasil observasi di kelas VIII F (30/04/2016:9.30):

Guru memberi tugas mencari alasan ilmiah diharamkannya

binatang, serta bahaya dan manfaatnya. Dan memberikan

pilihan kepada anak dalam menyelesaikan tugasnya.

Terlihat ketika guru mengatakan “silahkan selesaikan

tugasnya nanti sebelum UAS dikumpulkan, kalian bisa

Page 95: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

95

mengerjakan dengan mencari sumber di perpustakaan,

browsing di internet, atau dimana saja”

Dengan adanya tugas tersebut siswa secara bertahap berkembang

kemampuan dirinya (kesadaran diri) dan kepercayaan diri yang kuat.

Karena dengan mencari alasan ilmiah diharamkannya binatang serta

bahaya dan manfaatnya, siswa memiliki peluang untuk meningkatkan

keberanian, inisiatif, mandiri dan bertanggung jawab.

Dalam proses pengembangan kecerdasan emosi di SMP N 1

Karanggede, guru melakukan beberapa kegiatan pembelajaran

sebagaimana yang dikatakan oleh SH guru PAI (21/05/2016:11.15):

“Ngasih ceritalah ya cerita bisa cerita asli dari televisi,

internet, atau bisa ngangkat cerita dari teman-temannya, dan

dari kakak kelas. Bisa juga pas lagi tadarus ada ayat-ayat

yang pas dengan keadaan pada waktu kegiatan itu

berlangsungdibacakan, disinggung dan dihubungkan dengan

pengalaman sehari-hari. Dan ngasih motivasi dengan cara

memberi kisah yang bisa mereka contoh. Agar siswa

termotivasi “ooh yaa ternyata kalau mereka bisa kenapa

saya nggak bisa. Bisa juga pada waktu materi akhlak

dendam munafik mencari kasus-kasus di lingkungan mereka

sendiri. Mencari contoh ekspresi dendam atau marah, yang

terdekat dari siswa bisa di lingkungan sekolah, keluarga

maupun masyarakat. Dari masing-masing siswa contohnya

akan berbeda. Karena marahnya kita dengan marahnya

mereka kan berbeda. Paling seru anak-anak saat pelajaran

dendam munafik. Saat ibu bertanya siapa yang pernah

marah terus anak-anak antusias mengeluarkan perasaannya.

Lalu ibu tanya kenapa marah, dan anak-anak akhirnya

bercerita. Kalau pengertiannya kan bisa di baca-baca

sendiri, jadi kalau materi akhlak hanya cerita-cerita saja.

Mengalisis lingkungan sekitar bagaimana dendam munafik

itu. Untuk anak yang belum bisa membaca Al-qur’an

diwajibkan mengikuti Ekstra BTQ yang pengajarnya

dibantu kakak kelas yang sudah bisa. Kalau waktu tadarus

di kelas untuk mengembangkan empati ibu menawarkan

pahala investasi untuk di akhirat siapa yang mau ngajari

ngaji temannya (yang masih Iqro’)? Secara langsung itu

Page 96: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

96

juga akan mengembangkan kemampuan siswa dalam

menjalin hubungan dengan temannya.”

Hal yang sama juga dikatakan SM (18/05/2016:10.00):

“anak disuruh cerita, membaca hasil kerjaan siswa yang

lain”

4. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat dalam

Menerapkan/mengimplementasikan Metode Pengembangan

Kecerdasan Emosional Pada siswa di SMP N 1 Karanggede

a. Faktor Pendukung

1) Dewan guru

Berdasarkan hasil wawancara dengan SM

(18/05/2016:10.00), beliau mengatakan:

“...banyaknya guru-guru yang beragama Islam dapat

membantu membimbing siswa ketika tadarus Al-

Qur’an setiap pagi sebelum pelajaran dimulai.”

Segenap dewan guru memiliki peran yang sangat penting

dalam proses pengembangan kecerdasan emosional siswa. Jadi

kerjasama antara dewan guru menjadi pendukung guru PAI dalam

mengembangkan kecerdasan emosional siswa.

2) Kesadaran Anak

Semua upaya yang dilakukan untuk mengembangkan

kecerdasan emosional akan tampak sia-sia jika tidak ada

kesadaran anak untuk mengolah kemampuan dalam mengenali

emosi diri, pengaturan diri, memotivasi diri, memahami perasaan

Page 97: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

97

orang lain, dan kemampuan dalam membina hubungan dengan

orang lain. SH (21/05/2016:11.15) mengatakan bahwa:

“Yang mendukung anak-anak care yaa dalam

menerima masukan dari kita. Anak-anak hatinya

terbuka. Kita marah seapapun udah besoknya bu siti

bu siti lagi..”

Sama halnya yang diungkapkan oleh SM (18/05/2016:10.00),

beliau mengatakan:

“faktor yang yang mendukung ya anak-anak sadar

membawa kitab suci Al-Qur’an dan iqro’...”

3) Kegiatan Siswa

Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti, faktor pendukung

yang lain dalam mengembangkan kecerdasan emosional siswa

adalah kegiatan siswa yang sudah berjalan seperti tadarus selama

15 menit sebelum pelajaran, sholat dhuha sebelum pelajaran, dan

pembiasaan berinfaq setelah pelajaran PAI selesai.

b. Faktor Penghambat

1) Latar Belakang Anak

Setiap anak berasal dari latar belakang keluarga yang

berbeda-beda. Anak yang mendapatkan kasih sayang dan

perhatian yang baik dari orangtuanya akan tumbuh menjadi

pribadi yang baik. Sebagaimana penuturan SH

(21/05/2016:11.15):

“Hambatannya dari keluarga yang berbeda-beda.

Rata-ratayang anaknya di sekolah mempunyai

Page 98: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

98

permasalahan dalam proses belajar mengajar di

rumahnya tinggal dengan mbahnya.”

Beliau SM (18/05/2016:10.00) juga mengatakan:

“..ada anak yang dari orangtuanya itu tidak

memperhatikan anaknya..,”

2) Jam Belajar

Waktu pembelajaran untuk mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam hanya 2x45 menit. Hal ini menjadi penghambat

dalam mengembangkan kecerdasan emosional siswa, seperti hasil

wawancara dengan SH (21/05/2016:11.15):

“...Kita bisa bimbing di sekolah hanya 2 jam dan itu

pun gak bisa fokus ke dia aja...”

3) Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang ada di SMP Negeri 1

Karanggede bisa dibilang cukup lengkap. Sarana dan prasarana di

SMP Negeri 1 Karanggede ini menjadi penunjang dalam

mengembangkan kecerdasan emosional siswa. Terutama dengan

adanya mushola yang menjadi pusat kegiatan keagamaan. Tetapi

dengan kondisi mushola yang kecil menjadi penghambat untuk

kegitan pengembangan kecerdasan emosional karena mushola

yang tidak mencukupi, sebagaimana penuturan SM

(18/05/2016:10.00):

“Faktor penghambat, mushola sekolahan belum

mencukupi untuk semua murid karena sangat kecil...”

Page 99: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

99

4) Lingkungan Pergaulan

Lingkungan pergaulan besar pengaruhnya terhadap

kecerdasan emosional siswa. Jika siswa bergaul dengan teman

yang bicaranya kotor tentu dalam berbicara ikut menjadi kotor.

SH (21/05/2016:11.15) mengungkapkan bahwa:

“...Apalagi yang nongkrongnya di kantin bulek situ

bisa dibedakan anaknya gimana tingkah lakunya kalau

di kelas..”

Hal yang sama juga diungkapkan oleh SM (18/05/2016:10.00):

“...Terus sama anak-anak yang bergerombol kalau

dipisah tempat duduknya itu nanti balik lagi. Kalau

berteman itu ya yang menengan sama yang menengan

kalau yang rame sama yang rame.”

5) Kesadaran Anak Yang Kadang Kurang Dalam Berempati

Kesadaran anak yang terkadang kurang juga menjadi

hambatan dalam mengembangkan kecerdasan emosional,

sebagaimana yang diungkapkan oleh SM (18/05/2016:10.00):

“..terus kesadaran dalam berinfaq kurang. Tapi

mayoritas infaqnya lancar.”

Berinfaq merupakan salah satu cara dalam mengembangkan

rasa empati siswa selain itu juga mengembangkan kemampuan

dalam membina hubungan dengan orang lain.

6) Perhatian Orang Tua Terhadap Kecerdasan Emosional Anak

Yang Kurang

Sebagaimana yang dikatakan SM (18/05/2016:10.00):

“ada anak yang dari orang tuanya itu tidak

memperhatikan anaknya”

Page 100: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

100

Untuk itu perhatian orang tua terhadap anak sangatlah

penting, karena orang tua adalah pendidik pertama untuk

perkembangan kecerdasan anaknya baik cerdas secara akademis

maupun cerdas secara emosi. Apalagi anak-anak yang tinggal

dengan simbahnya karena orang tua sibuk bekerja, pendidikan

yang didapat dirumah akan berbeda dengan hasil didikan dari

orang tuanya.

Page 101: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

101

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Upaya Guru PAI Untuk Mengenali dan Memahami Emosi Siswa di

SMP Negeri 1 Karanggede

Guru yang memahami keterkaitan antara emosi dan pembelajaran

bisa membantu siswa untuk menggunakan emosi mereka secara produktif

dalam menilai situasi dan mengambil tindakan yang menonjolkan

kelebihan individu, menetapkan tujuan yang relevan bagi masing-masing,

mengatasi berbagai konflik, mengelola perasaan marah, dan

mengungkapkan emosi dengan cara yang bisa diterima umum (Barbara,

2007:121)

Dari hasil observasi ditemukan beberapa upaya guru PAI untuk

mengenali dan memahami emosi siswa di SMP Negeri 1 Karanggede yang

dilakukan melalui berbagai cara, yaitu sebagai berikut:

1. Guru memberikan rangsangan berupa pertanyaan-pertanyaan

untuk mengenali dan memahami emosi siswa dari ekspresi dan

ungkapan yang muncul.

Dari ekspresi yang muncul saat menjawab pertanyaan guru dapat

mengenali dan memahami emosi siswa. Berbagai jenis emosi muncul

seperti rasa jijik karena tidak suka bekicot dan kodok, benci karena

tidak suka ular dan takut karena tidak suka bebek. Upaya guru untuk

memahami emosi-emosi tersebut adalah mendengarkan dan memahami

Page 102: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

102

perasaan anak saat mengungkapkan apa yang anak sedang rasakan,

berinteraksi dengan mereka sesuai dengan kondisi siswa serta guru

menyelaraskan diri dengan kondisi siswa.

Terlihat ketika anak yang merasa jijik ketika menjawab bahwa ia

tidak suka bekicot, guru menyelaraskan diri dengan mengekspresikan

wajahnya sesuai kondisi anak tersebut.

Dalam memahami anak yang merasa takut ketika menjawab bahwa

ia tidak suka bebek, guru merespon ketakutan anak dengan cara

memberikan kesempatan kepada siswa untuk menceritakan pengalaman

yang membuat siswa tersebut tidak menyukai bebek. Perasaan takut

merupakan emosi yang nyata dan cara guru merespon rasa takut siswa

tidak hanya penting untuk saat ini, tetapi juga untuk sepanjang hidup si

anak (Barbara, 2007:101).

2. Guru memberikan apresiasi (hadiah) kepada siswa yang mampu

menjawab dengan benar pertanyaan yang diberikan oleh guru.

Menurut Barbara K. Given (2007:114) setiap emosi memotivasi

siswa dengan cara negatif dan positif, dan pendidik perlu menyadari

bahwa motivasi tersebut dapat mempengaruhi kepribadian siswa, dan

pada akhirnya mempengaruhi kemampuan belajar mereka.

Dengan mengajukan pertanyaan“halal atau haramkah hukum

memakan lele padahal makanan lele dari kotoran atau bangkai, kalau

ada yang bisa menjawab ibu kasih uang 50 ribu, tapi dikasih alasan

yang masuk akal ya?” muncullah bentuk reaksi emosi jijik saat

Page 103: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

103

membayangkan makanan yang dimakan lele dan ada yang termotivasi

berlomba-lomba menjawab dengan benar agar mendapat hadiah.

Upaya guru untuk memahami emosi siswa yaitu memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mengeluarkan pendapatnya.

3. Guru mengenali dan memahami emosi siswa melalui gejala tingkah

laku yang ditampilkan

Pada dasarnya semua anak lebih mudah mengekspresikan

emosinya melalui sikap dan perilaku, dibandingkan mengungkapkannya

secara verbal (Ali & Yeni, 2011:2.4). Berdasarkan wawancara dengan

beberapa siswa dan observasi (VII A, 17/05/2016/:07.00) siswa

memperlihatkan gejala tingkah laku diantaranya melamun, gelisah,

menundukan kepala dan tidak memperhatikan apa yang disampaikan

oleh guru yang ditunjukan dengan sikap sibuk bermain dengan barang

yang dipegang ataupun mengobrol dengan teman sebangkunya.

Upaya yang dilakukan guru untuk memahami emosi siswa tersebut

dengan memberi kesempatan untuk menenangkan diri dan memusatkan

perhatian pada sebuah tugas yaitu membaca surat Al-Alaq, dengan

tugas tersebut anak bisa memulai proses pembentukan kembali semua

hubungan yang sangat penting antara otak rasional dan otak perasaan.

Menurut Thomas Armstrong (2002:133) yang paling penting

dalam pendidikan anak adalah keseimbangan antara perasaan dan

pikiran. Anak-anak sangat peka terhadap dunia di sekitar mereka. Jika

Page 104: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

104

diberi kesempatan, mereka akan bereaksi secara spontan terhadap

materi, gagasan, dan teknik belajar.

4. Guru memberikan cerita untuk mengenali dan memahami emosi

siswa dari ekspresi yang muncul.

Untuk mengenali emosi di kelas (VII C, 17/05/2016: 07.50) guru

memberikan cerita tentang sejarah Nabi Muhammad SAW, melalui

cerita tersebut muncul emosi-emosi positif yang berupa rasa ingin tahu

yang terlihat saat anak bertanya kepada guru yang berkaitan dengan

cerita yang disampaikan oleh guru, rasa takjub atau tertarik yang

ditandai anak benar-benar menyimak dan mendengarkan cerita. Upaya

guru untuk memahami emosi siswa yaitu dengan mendengarkan dan

menanggapi pertanyaan-pertanyaan siswa.

Menurut Ali & Yeni (2011:2.10) rasa ingin tahu melibatkan emosi

kegembiraan dalam diri anak, terutama jika mereka dihadapkan pada

aktivitas atau benda-benda yang baru. Rasa ingin tahu ini sangat efektif

dalam membantu proses pembelajaran.

5. Melalui kegiatan pembiasaan setiap pelajaran Pendidikan Agama

Islam.

Kegiatan pembiasaan yang dilakukan para guru PAI pada waktu

pelajaran pendidikan agama Islam adalah membaca Al-Qur’an, infaq,

shalat dhuha, dan shalat dzuhur berjamaah. Dari kegiatan-kegiatan

tersebut muncul berbagai emosi (perasaan) yang dialami oleh siswa.

Ada yang antusias untuk melakukan kewajibannya, ada yang merasa

Page 105: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

105

tidak tenang, malu dan panik karena tidak mengeluarkan infaq, dan ada

yang bersemangat saat melakukan tadarus.

Upaya guru PAI untuk memahami berbagai emosi (perasaan) siswa

dengan cara selalu memberi motivasi untuk mempertahankan semangat

dan rasa senang dalam melakukan hal yang positif. Sementara upaya

guru untuk memahami emosi siswa yang tidak tenang, malu dan panik

karena tidak mengeluarkan infaq, guru melakukan pendekatan secara

individu dan menggambarkan pada anak pengaruh yang bisa

ditimbulkan oleh perbuatannya.

Dari upaya-upaya yang dilakukan oleh guru PAI untuk mengenali

dan memahami emosi siswa, penulis berkesimpulan bahwa secara

bersamaan guru telah mengembangkan unsur-unsur kecerdasan

emosional menurut pendapat Goleman yang meliputi kesadaran diri,

motivasi, pengaturan diri, empati dan kecakapan dalam membina

hubungan dengan orang lain.

Menurut Mubayidh (2006:126) di sisi lain EQ anak mempengaruhi

kecerdasan intelektualnya. EQ juga mempengaruhi keinginannya untuk

belajar dan mendapatkan keterampilan serta pengalaman baru, ini menjadi

lebih penting saat kita mengetahui bahwa setiap anak atau murid

mempunyai karakter emosi yang berbeda. Dengan begitu, setiap murid

harus diperlakukan sesuai dengan karakter emosi dan perasaannya.

Page 106: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

106

B. Metode Yang Digunakan Guru PAI Untuk Mengembangkan

Kecerdasan Emosional Siswa di SMP Negeri 1 Karanggede

Menurut Goleman (1999:39) kecerdasan emosional menentukan

potensi kita untuk mempelajari keterampilan-keterampilan praktis yang

didasarkan pada lima unsur: kesadaran diri, motivasi, pengaturan diri,

empati dan kecakapan dalam membina hubungan dengan orang lain.

Merujuk unsur-unsur kecerdasan emosional menurut Goleman

yang meliputi kesadaran diri, motivasi, pengaturan diri, empati dan

kecakapan dalam membina hubungan dengan orang lain. Metode yang

digunakan guru untuk mengembangkan kecerdasan emosional siswa di

SMP Negeri 1 Karanggede yang ditemukan oleh peneliti melalui

wawancara dan observasi, diantaranya:

1. Menghubungkan mata pelajaran dengan pengalaman pribadi

Terlihat ketika mengajarkan hukum binatang halal dan haram di

kelas VIII F (30/04/2016:09.30), guru bertanya kepada siswa “hewan

apa yang kalian tidak sukai?”dengan pertanyaan tersebut siswa dapat

tertawa, takut, mengungkapkan pendapat dengan keras, atau mengalami

emosi-emosi lain dari jawaban yang diberikan siswa. Siswa juga dapat

menceritakan pengalaman mereka melalui jawaban yang diungkapkan.

Melalui metode ini juga dapat digunakan sebagai momentum

mengekspresikan perasaan. Sebagimana hasil wawancara dengan SH

(21/05/2016:11.15):

“Paling seru anak-anak saat pelajaran dendam munafik.

Saat ibu bertanya siapa yang pernah marah terus anak-

Page 107: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

107

anak antusias mengeluarkan perasaannya. Lalu ibu tanya

kenapa marah, dan anak-anak akhirnya bercerita.”

Dengan metode ini akan meningkatkan kesadaran diri siswa dalam

hal menyadari keterkaitan antara perasaan mereka dengan yang mereka

pikirkan, perbuat, dan yang dikatakan.

Menurut Goleman (1999:86) seseorang yang unggul dalam

kecakapan ini (kesadaran emosi) selalu sadar tentang emosinya, bahkan

sering dapat mengenali kehadiran emosi-emosi itu dan merasakannya

secara fisik. Ia dapat mengartikulasikan perasaan-perasaan itu, selain

menunjukkan ekspresi sosialnya yang sesuai.

2. Mengembangkan kecerdasan emosional melalui pengarahan

Berdasarkan observasi di kelas VIII F (30/04/2016:09.30) terdapat

seorang siswa yang kerap berulah seperti ngomong kotor, duduk dengan

cara yang salah (mengangkat kaki ke kursi), dan berpindah-pindah

tempat duduk. Guru memberikan teguran ringan dengan menuntut

siswa tersebut untuk berperilaku terpuji.

Menurut Mubayidh (2006:134) dalam bukunya yang berjudul

“Kecerdasan & Kesehatan Emosional Anak” dalam mengatasi anak

yang menjadi “biang kerok”, beliau berpendapat:

Dimasa lalu, murid yang menjadi “biang kerok”

disuruh menghadap kepala sekolah untuk mendapat

hukuman. Sekarang kita menggunakan cara lain. Dengan

mengikuti metode pengembangan EQ, murid dianjurkan

untuk memikirkan faktor-faktor yang menyebabkan

peristiwa gaduh di dalam kelas. Setelah mengetahui faktor

tersebut, murid dimotivasi untuk memikirkan solusi atas

permasalahan yang dihadapinya. Dengan cara ini, murid

lebih mampu menganalisa perilakunya, dan belajar dari

Page 108: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

108

kesalahan dan pengalaman. Cara ini jauh lebih baik dari

pada jika kita memberikan hukuman atau mengeluarkannya

dari sekolah. Di sekolah yang menerapkan metode ini,

frekuensi pertengkaran dan perkelahian antar pelajar

menurun tajam. Hubungan antar murid di sekolah secara

umum juga membaik.

3. Sosiodrama

Metode ini dilakukan oleh guru PAI khususnya di kelas VIII.

Metode ini biasanya dilakukan pada saat materi akhlak. Siswa

diharapkan bisa menganalisis dan mengambil pesan moral dari drama

yang dipentaskan. Sebagaimana hasil wawancara dengan SH

(21/05/2016:11.15):

“...kalau yang kelas 8 itu ada sosiodrama dan itu nanti

mereka harus ngasih abtraksinya, teladan apa yang bisa

diambil dari drama yang ditampilkan.”

Dengan metode ini anak dapat mengembangkan kemampuan sosial

emosional. Anak dapat mengekspresikan berbagai macam emosinya

tanpa takut, malu ataupun ditolak oleh lingkungannya. Dalam drama

atau bermain peran seorang anak dapat memainkan tokoh yang

pemarah, baik hati, takut, penuh kasih, dan lain sebagainya. Melalui

metode ini daya imajinasi, kreativitas, empati serta penghayatan anak

dapat berkembang (Ali & Yeni, 2011:8.14).

4. Bercerita

Bercerita bagi seorang anak adalah sesuatu yang menyenangkan.

Melalui cerita anak dapat mengembangkan imajinasinya menjadi apa

pun yang diinginkan. Dalam cerita, seorang anak juga memperoleh nilai

yang banyak dan berarti bagi proses pembelajaran dan

Page 109: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

109

perkembangannya, termasuk di dalamnya perkembangan emosi dan

sosialnya (Ali & Yeni, 2011:8.17). Sebagaimana hasil wawancara

dengan SH guru PAI (21/05/2016:11.15):

“Ngasih ceritalah ya cerita bisa cerita asli dari televisi,

internet, atau bisa ngangkat cerita dari teman-temannya, dan

dari kakak kelas. Bisa juga pas lagi tadarus ada ayat-ayat

yang pas dengan keadaan pada waktu kegiatan itu

berlangsungdibacakan, disinggung dan dihubungkan dengan

pengalaman sehari-hari...”

Hal yang sama juga dikatakan SM (18/05/2016:10.00):

“anak disuruh cerita, membaca hasil kerjaan siswa yang

lain”

Begitu pula dengan hasil observasi di kelas VII C (17/05/2016:

07.50) guru memberikan cerita tentang sejarah Nabi Muhammad SAW,

melalui cerita tersebut muncul emosi-emosi positif yang berupa rasa

ingin tahu yang terlihat saat anak bertanya kepada guru yang berkaitan

dengan cerita yang disampaikan oleh guru, rasa takjub atau tertarik

yang ditandai anak benar-benar menyimak dan mendengarkan cerita.

Menurut Mualifah (2009:185) metode bercerita untuk memberikan

suatu pelajaran terhadap anak memang sangat berpengaruh positif. Hal

ini karena melihat masa anak-anak adalah masa eksplorasi, dan anak

pun juga senang ketika mendengar cerita.

5. Sharing (Belajar berbagi)

Melalui sharing anak akan terlatih untuk membaca situasi

lingkungan, belajar berempati terhadap kebutuhan anak lain, belajar

Page 110: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

110

bermurah hati, melatih bersikap lebih sosial, serta bertahap

meninggalkan perilaku egosentrismenya (Ali & Yeni, 2011:9.20).

Cara yang digunakan oleh guru adalah melalui tugas-tugas yang

diberikan kepada siswa yaitu salah satunya tugas bertanya kepada tokoh

masyarakat setempat. Sebagaimana hasil wawancara dengan SH guru

PAI (21/05/2016:11.15):

“Dan penugasan juga bisa yaa kan kalau ada tugas suruh

tanya ketokoh masyarakat setempat. Kalau ada

permasalahan ini coba tanya ke pak kyainya dari masing-

masing itu kan jawaban mereka berbeda-beda dan kita

sharingkan (diskusi).”

Selain dengan cara penugasan belajar berbagi juga dilakukan

melalui pembiasaan infaq yang akan mengembangkan empati siswa

yang berkaitan dengan kepedulian sosialnya.

6. Peer Teaching Method (metode tutor teman sebaya)

Menjadi mentor bagi teman sebaya bisa memberikan peluang

kepada setiap orang untuk terus mengembangkan kecakapan sambil

mengasah kepemimpinan dan memupuk rasa percaya diri (Barbara,

2007:82).

Proses pembelajaran PAI di SMP Negeri 1 Karanggede

menggunakan peer teaching method (tutor teman sebaya). Guru

menunjuk dan menawarkan siswa yang dinilai pandai dalam membaca

Al-Qur’an untuk dijadikan sebagai tutor temannya yang belum bisa

membaca Al-Qur’an. Sebagaimana yang diungkapkan oleh SH

(21/05/2016:11.15):

Page 111: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

111

“Kalau waktu tadarus di kelas untuk mengembangkan

empati ibu menawarkan pahala investasi untuk diakhirat

siapa yang mau ngajari ngaji temannya (yang masih Iqro’)?

Secara langsung itu juga akan mengembangkan kemampuan

siswa dalam menjalin hubungan dengan temannya.”

Dengan menggunakan tutor teman sebaya, maka siswa secara tidak

langsung melakukan interaksi sosial atau komunikasi dengan siswa

lainnya, yang kemudian akan melatih dan mengembangkan

keterampilan atau kecakapan interakasi sosial, kesadaran atau

kepercayaan diri dan pengaturan diri pada siswa.

Pengembangan keterampilan sosial ditandai dengan siswa yang

saling berinteraksi dengan pasangannya saat mengajari membaca Al-

Qur’an, pengembangan kepercayaan diri ditandai dengan keberanian

dalam menerima tawaran dari guru untuk mengajari mengaji temannya,

sedangkan pengembangan pengaturan diri dalam diri siswa ditandai

dengan sikap sabar dalam mengajari siswa yang sulit menerima arahan.

C. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat dalam

Menerapkan/mengimplementasikan Metode Pengembangan

Kecerdasan Emosional Pada siswa di SMP Negeri 1 Karanggede

1. Faktor Pendukung

a. Dukungan Dari Dewan Guru

Segenap dewan guru memiliki peran yang sangat penting

dalam proses pengembangan kecerdasan emosional siswa. Jadi

Page 112: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

112

kerjasama antara dewan guru menjadi pendukung guru PAI dalam

mengembangkan kecerdasan emosional siswa.

Menurut Mubayidh (2006:134) tingginya nilai EQ guru adalah

salah satu faktor terpenting yang mempengaruhi kemampuan

sekolah dalam menciptakan suasana kondusif dan sehat sebagai

modal dasar untuk mengembangkan EQ murid.

b. Kesadaran Anak

Kesadaran anak menjadi faktor pendukung dalam

mengembangkan kecerdasan emosional untuk mengolah

kemampuan dalam mengenali emosi diri, pengaturan diri,

memotivasi diri, memahami perasaan orang lain, dan kemampuan

dalam membina hubungan dengan orang lain.

Menurut Harlock keadaan individu, seperti usia, keadaan fisik,

intelegensi, peran seks dapat mempengaruhi perkembangan emosi

individu (Ali &Yeni, 2011:4.5).

c. Kegiatan Siswa

Kegiatan siswa yang telah berjalan mendukung pengembangan

kecerdasan emosional siswa. Kegiatan menyanyikan lagu Indonesia

Raya dan tadarus sebelum pembelajaran, sholat dhuha sebelum

pelajaran, dapat mengembangkan kemampuan mengenali emosi

diri, pengaturan diri dan motivasi diri siswa yang ditandai sikap

lebih tenang dan mampu mempersiapkan diri untuk mengikuti

proses belajar mengajar. Kegiatan pembiasaan berinfaq setelah

Page 113: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

113

pelajaran PAI selesai dapat mengembangkan kemampuan berempati

siswa.

2. Faktor Penghambat

a. Latar Belakang Anak

Setiap anak berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda-

beda. Hal inilah yang menjadi penghambat bagi guru dalam

mengembangkan kecerdasan emosional. Anak yang mendapatkan

kasih sayang dan perhatian yang baik dari orangtuanya akan tumbuh

menjadi pribadi yang baik. Tetapi sebaliknya jika anak di rumah

tidak mendapatkan kasih sayang apalagi pendidikan emosi, anak

cenderung di sekolah sulit dalam mengikuti proses belajar mengajar

maupun dalam keterampilan sosialnya.

Thompson dan Lagatuta, menyatakan bahwa perkembangan

emosi anak usia dini sangat dipengaruhi oleh pengalaman dan

hubungan keluarga dalam setiap hari, anak belajar emosi baik

penyebab maupun konsekuensinya (Riana, 2011:20).

b. Jam Belajar

Waktu pembelajaran untuk mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam hanya 2x45 menit. Hal ini menjadi penghambat dalam

mengembangkan kecerdasan emosional siswa.

c. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana di SMP Negeri 1 Karanggede ini menjadi

penunjang dalam mengembangkan kecerdasan emosional siswa.

Page 114: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

114

Terutama dengan adanya mushola yang menjadi pusat kegiatan

keagamaan. Tetapi dengan kondisi mushola yang kecil menjadi

penghambat untuk kegitan pengembangan kecerdasan emosional

karena mushola yang tidak mencukupi untuk seluruh siswa dalam

melakukan shalat berjamaah.

d. Lingkungan Pergaulan

Goleman menyatakan bahwa tingkah laku seseorang

ditentukan oleh lingkungan, apa yang dialami dan dipelajari dalam

kehidupan sehari-hari lebih menentukan tingkah laku dan pola

tanggapan emosi (Riana, 2011:20).

Lingkungan pergaulan (tempat nongkrong) besar pengaruhnya

terhadap kecerdasan emosional siswa. Jika siswa bergaul dengan

teman yang bicaranya kotor tentu dalam berbicara ikut menjadi

kotor. Oleh karena itu guru hanya bisa mengamati perilakunya

ketika di dalam kelas dan mengunakannya untuk memberi nasihat.

Kondisi lingkungan di sekitar anak akan sangat berpengaruh

terhadap tingkah laku serta perkembangan emosi dan pribadi anak.

Berbagai stimulus yang bersumber dari lingkungan sekitarnya akan

dapat memicu anak dalam berekspresi (Ali & Yeni, 2011:4.8).

e. Kesadaran Anak Yang Terkadang Kurang Dalam Berempati

Hambatan guru dalam mengembangkan rasa empati siswa

adalah kesadaran anak yang kurang. Siswa yang mempunyai niat

Page 115: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

115

untuk berinfaq, terkadang mempunyai kendala uangnya sudah habis

atau mereka sengaja tidak mau berinfaq.

Goleman (1999:87) berpendapat bahwa orang yang tidak

mampu mengenali perasaan mereka sungguh sangat tidak

beruntung. Karena dengan kata lain, mereka buta emosi, terhalang

dari dunia realitas yang sangat penting untuk sukses dalam hidup

secara keseluruhan, termasuk kerja.

Berinfaq akan menumbuhkan sikap berempati dan

mengembangkan kemampuan menjalin hubungan dengan orang

lain.

f. Perhatian Orang Tua Terhadap Kecerdasan Emosional Anak Yang

Kurang

Perhatian orang tua terhadap anak sangatlah penting, karena

orang tua adalah pendidik pertama untuk perkembangan kecerdasan

anaknya baik cerdas secara akademis maupun cerdas secara emosi.

Apalagi anak-anak yang tinggal dengan simbahnya karena orang tua

sibuk bekerja, pendidikan yang didapat di rumah akan berbeda

dengan hasil didikan dari orang tuanya

Melalui interaksi keluarga, anak-anak belajar bersosialisasi,

mereka belajar memahami perasaan oran lain, dan mereka belajar

menggunakan tindakan untuk membentuk dan mengelola perasaan

orang lain. Disanalah letak sebagian besar ketergantungan

emosional dan sistem pembelajaran sosial (Barbara, 2007:140).

Page 116: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

116

Gaya pengasuhan yang diperoleh anak dari keluarganya akan

sangat berpengaruh terhadap perkembangan emosi anak, jika

pertumbuhan dan belajar anak dalam keluarga tidak memadai maka

penyesuaian emosi berikutnya juga akan terhambat bahkan mungkin

mengalami gangguan.

Page 117: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

117

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian dan data-data penulis sajikan dalam laporan skripsi ini,

penulis dapat mengambil kesimpulan, yaitu sebagai berikut:

1. Upaya yang dilakukan guru untuk mengenali dan memahami emosi

siswa yaitu dengan cara:

a) Guru memberikan rangsangan berupa pertanyaan-pertanyaan untuk

mengenali dan memahami emosi siswa dari ekspresi dan ungkapan

yang muncul.

b) Guru memberikan apresiasi (hadiah) kepada siswa yang mampu

menjawab dengan benar pertanyaan yang diberikan oleh guru.

c) Melalui gejala dan tingkah laku yang ditampilkan.

d) Guru memberikan cerita untuk mengenali dan memahami emosi

siswa dari ekspresi yang muncul.

e) Melalui kegiatan pembiasaan setiap pelajaran pendidikan agama

islam.

2. Metode yang digunakan guru PAI dalam mengembangkan kecerdasan

emosional siswa di SMP Negeri 1 Karanggede pada proses

pembelajaran adalah menghubungkan mata pelajaran dengan

pengalaman pribadi, pengarahan, sosiodrama, bercerita, sharing

(belajar berbagi), dan peer teaching method (metode tutor teman

sebaya).

Page 118: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

118

3. Faktor pendukung dalam menerapkan/mengimplementasikan metode

dalam mengembangkan kecerdasan emosional di SMP Negeri 1

Karanggede adalah dewan guru, kesadaran anak dan kegiatan siswa

seperti menyanyikan lagu nasional, shalat dhuha, tadarus sebelum

pelajaran dimulai dan pembiasaan berinfaq setelah pelajaran PAI

selesai. Sedangkan faktor penghambat dalam mengembangkan

kecerdasan emosional adalah latar belakang anak, jam belajar, sarana

dan prasarana, lingkungan pergaulan, kesadaran anak yang terkadang

kurang dalam berempati dan perhatian orang tua terhadap kecerdasan

emosional anak yang kurang

B. Saran

Demi kemajuan SMP Negeri 1 Karanggede dimasa yang akan datang,

maka penulis memberikan beberapa saran untuk dijadikan pertimbangan

kemajuan SMP Negeri 1 Karanggede khususnya yang berkaitan dengan

kecerdasan emosional:

1. Bagi guru PAI diharapkan untuk lebih meningkatkan metode

mengajarnya dengan optimal dengan berbagai cara, agar tujuan

pengembangan kecerdasan emosional lebih baik.

2. Untuk meningkatkan kecerdasan emosional alangkah baiknya jika satu

semester sekali mengadakan simulasi, metode ini dapat membantu

siswa mengembangkan tingkat pemahaman yang baru melalui interaksi

yang terjalin antar siswa.

Page 119: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

119

3. Bagi guru PAI diharapkan dalam proses belajar mengajar tidak terlalu

mengedepankan sistem belajar dengan LKS karena interaksi guru

dengan siswa akan berkurang yang akan menganggu perkembangan

emosi siswa.

Page 120: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

120

DAFTAR PUSTAKA

Ali & Yeni. 2011. Metode Pengembangan Sosial Emosional. Jakarta: Universitas

Terbuka

Al-Rasyidin. 2005. Pendekatan Historis, Teoritis, dan Praktis Filsafat Pendidikan

Islam. Jakarta: Ciputat Press

Asdiqoh. 2012. Etika Profesi Keguruan. Yogyakarta: Trustmedia publishing

Arief, Armai. 2002. Pengantar Ilmu Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta:

Ciputat Press

Armstrong, Thomas. 2000. Setiap Anak Cerdas. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama

Daradjat, zakiah. 1996. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT Bumi Aksara

Daymon dan Holloway. 2008. Metode-metode Riset Kualitatif. Bandung: Mizan

Media Utama

Given K, Barbara. 2007. Brain-Based Teaching. Bandung: Mizan Pustaka

Goleman, Daniel. 1997. Emotional Intelligence. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Goleman, Daniel. 2001. Kecerdasan Emosi untuk Mencapai Puncak Prestasi.

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Gottman, John dan Joan Declaire. 2001. Kiat-kiat Membesarkan Anak yang

Memiliki Kecerdasan Emosional. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Hamzah & Masri. 2009. Mengelola kecerdasan dalam pembelajaran. Jakarta:

Bumi Aksara

Hude, M Darwis. 2006. Emosi (Penjelajahan Religio-psikologis tentang emosi

manusia di dalam Al-Qur‟an). Jakarta: Erlangga

Majid, Abdul. 2012. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Bandung: Remaja Rosdakarya

Majid & Dian. 2005. Pendidikan Agama Islam Berbasis Komptensi. Bandung:

Remaja Rosdakarya

Page 121: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

121

Masher, Riana. 2011. Emosi Anak Usia Dini Dan Strategi Pengembangannya.

Jakarta: Kencana Prenadamedia Group

Maurus, J. 2014. Mengembangkan Emosi Positif. Yogyakarta: Bright Publisher

Moleong J, Lexy. 2011. Metodologi Penellitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Monty & Fidelis. 2003. Mendidik Kecerdasan. Jakarta: Pustaka Populer Obor

Mualifah. 2009. Psycho Islamic Smart Parenting. Jogjakarta: Diva Press

Mubayidh, Makmun. 2006. Kecerdasan & Kesehatan Emosional Anak (referensi

penting bagi para pendidik & orang tua). Jakarta: Pustaka Al- Kautsar

Musthofa, Yasin. 2007. EQ untuk Anak Usia Dini dalam Pendidikan Islam.

Yogyakarta: Sketsa

Mustaqim. 2001. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Netty. Nihayah, zahrotun, dkk. 2005. Islam dan Psikologi. Jakarta: Raja Grafindo

Persada

Ramayulis. 1990. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta:Kalam mulia

Sardiman. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali

Singgih & Yulia. 2011. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Jakarta: PT

BPK Gunung Mulia

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta

Tridhonanto & Beranda. 2009. Melejitkan Kecerdasan Emosi (EQ) Buah Hati.

Jakarta: Gramedia

Usman, Basyiruddin. 2002. Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta:

Ciputat Pers

Page 122: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

122

Page 123: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

123

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK GURU PAI

Metode Guru PAI Dalam Pengembangan Kecerdasan Emosional Siswa Di SMP N

1 Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016

A. Identitas Narasumber

Nama :

Jenis Kelamin :

Usia :

Alamat :

Guru PAI Kelas :

Tempat :

Waktu :

B. Sasaran Wawancara

1. Bagaimana upaya guru PAI untuk mengenali dan memahami emosi

siswa di SMP N 1 Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun

Pelajaran 2015/2016?

2. Apa saja metode yang digunakan guru PAI untuk mengembangkan

kecerdasan emosional siswa di SMP N 1 Kecamatan Karanggede

Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016?

3. Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat yang dihadapi guru

PAI dalam menerapkan/mengimplementasikan metode pengembangan

kecerdasan emosional pada siswa di SMP N 1 Kecamatan Karanggede

Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016?

C. Isi Wawancara

1. Sudah berapa lama bapak mengajar di SMP N I Karanggede?

2. Berhubungan dengan masalah kecerdasan emosional menurut bapak

apa arti yang tepat tentang hal itu?

3. Bagaimana kondisi kecerdasan emosi siswa SMP N 1 Karanggede

kelas X dan XI ?

4. Masalah apa yang sering muncul di SMP N 1 Karanggede, khususnya

mengenai kecerdasan emosional siswa (mengenali emosi, mengelola

emosi, memotivasi diri, empati, dan menjalin hubungan dengan orang

lain)?

5. Apa saja upaya bapak sebagai pengelola kelas dalam membina dan

meningkatkan kecerdasan emosional siswa SMP N 1 Karanggede?

6. Metode apa saja yang sudah digunakan dalam mengembangkan

kecerdasan emosional siswa SMP N 1 Karanggede?

7. Apa saja kegiatan pengembangan kecerdasan emosional siswa SMP N

1 Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran

2015/2016?

8. Faktor apa yang mendukung dan menghambat dalam mengembangkan

kecerdasan emosional siswa SMP N 1 Kecamatan Karanggede

Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016?

Page 124: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

124

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK SISWA

Metode Guru PAI Dalam Mengembangkan Kecerdasan Emosional Siswa Di

SMA N 1 Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran

2015/2016

D. Identitas Narasumber

Nama :

Jenis Kelamin :

Usia :

Alamat :

Kelas :

Tempat :

Waktu :

E. Isi pertanyaan

1. Menurut kamu , bagaimana kondisi kecerdasan emosional siswa SMP

N 1 Karanggede ?

2. Bagaimana karakter guru PAI yang mengajar di kelasmu?

3. Metode apa yang digunakan guru PAI ketika mengajar dikelasmu?

4. Apakah kamu senang dengan cara mengajar bapak/ibu guru PAI pada

saat pembelajaran? Berilah alasannya.

5. Bagaimana sikapmu saat pembelajaran berlangsung jika tidak

menyukai cara guru mengajar ?

6. Apakah kamu pernah mengemukakan perasaanmu ketika pembelajaran

berlangsung ?

7. Apakah kamu dapat menyerap nilai-nilai/pesan-pesan moral melalui

materi yang disampaikan oleh guru?

8. Menurut kamu bagaimana kondisi kelas saat pembelajaran

berlangsung?

Page 125: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

125

PEDOMAN OBSERVASI

Metode Guru PAI Dalam Pengembangkan Kecerdasan Emosional Siswa Di SMP

N 1 Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016

Kelas :

Tanggal :

Pedoman :

1. Kegiatan pembelajaran di kelas

2. Instruksi guru dan siswa di kelas

3. Komunikasi guru dengan siswa

Page 126: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

126

TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN GURU

Hari/Tanggal : Rabu, 18 Mei 2016

Tempat Wawancara : Ruang Bimbingan Konseling SMP N 1 Karanggede

Waktu : 10.00 - selesai

Responden/kode : Sumardi, S.Ag/SM

1. Sudah berapa lama bapak mengajar di SMP Negeri 1 Karanggede?

Jawab: sudah 5 Tahun, bapak pindah kesini Tahun 2011.

2. Berhubungan dengan masalah kecerdasan emosional menurut bapak apa

arti yang tepat tentang hal itu?

Jawab: kemampuan anak dalam menerima, menyimpulkan dari isi materi

pelajaran yang berhubungan dengan tingkah laku, adab, dan sopan santun.

3. Bagaimana kondisi kecerdasan emosional siswa SMP Negeri 1

Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016?

Jawab: Kondisinya ya bermacam-macam ada yang anak itu yang cepat

tanggap, cepat menanggapi pesan-pesan yang disampaikan oleh guru

sesuai materi yang diajarkan. Yang kedua ada yang sedang dan ada yang

sangat rendah. Prosentasenya kalau disini ya 75% keatas kebanyakan

sedang baik bila dibandingkan sekolah swasta karena saya pernah

mengajar di swasta. Jadi sopan santun kepada guru sudah baik.

4. Masalah apa yang sering muncul di SMP N 1 Karanggede, khususnya

mengenai kecerdasan emosional siswa (mengenali emosi, mengelola

emosi, memotivasi diri, empati, dan menjalin hubungan dengan orng lain)?

Jawab: ya masalahnya rame didalam kelas, guru menerangkan tidak

memperhatikan, terus anak-anak yang izinnya kebelakang itu lama tapi

lama kembali ke kelasnya mboh kurang apa ya mbak apa nggak minat apa

piye ya mbak. Trus masalah yang berkaitan dengan empati, kalau guru

sering mencatat infaqnya mereka infaq, tapi kalau tak pasrahke siswa tidak

pada infaq, yang infaq sedikit. terus kesadaran dalam berinfaq kurang.

Tapi mayoritas infaqnya lancar. Kalau dalam berteman bergerombol mbak

kalau dipisah tempat duduknya kembali lagi. Yang pendiam ya sama yang

pendiam.

5. Apa saja upaya bapak sebagai pengelola kelas dalam membina dan

mengembangkan kecerdasan emosional siswa SMP Negeri 1 Karanggede?

Jawab: ya ngandani atau menasehati secara individu kalau cuma satu dua

yang bermasalah. Suatu ketika didalam kelas memotivasi secara

menyeluruh. Mengulang-ngulang memberi pelajaran pada anak, mendidik

dan membiasakan diri untuk berbuat yang positif.

6. Metode apa saja yang sudah digunakan dalam mengembangkan

kecerdasan emosional siswa SMP Negeri 1 Karanggede?

Jawab: tanya jawab, ceramah, pemberian tugas, belajar di masjid, di

perpustakaan, diskusi (membuat teks khotbah)

Page 127: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

127

7. Apa saja kegiatan pengembangan kecerdasan emosional siswa SMP

Negeri 1 Karanggede?

Jawab: anak disuruh cerita, membaca hasil kerjaan siswa yang lain.

8. Faktor apa yang mendukung dan menghambat dalam

menerapkan/mengimplementasikan metode pengembangan kecerdasan

emosional pada siswa di SMP N 1 Kecamatan Karanggede dalam

mengembangkan kecerdasan emosional siswa SMP Negeri 1 Karanggede

Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016?

Jawab: Faktor yang yang mendukung ya anak-anak sadar membawa kitab

suci al-qur’an dan iqro’, guru-guru banyak yang beragama Islam misal

kalau suruh ngulang ngaji kalau pagi bisa.

Faktor penghambat, mushola sekolahan belum mencukupi untuk semua

murid karena sangat kecil, guru ekstra tilawah belum ada harus mencari

dari luar, ada anak yang dari orangtuanya itu tidak memperhatikan

anaknya, sampai sini ya waktunya hanya sedikit cuma dua jam. Trus sama

anak-anak yang bergerombol kalau dipisah tempat duduknya itu nanti

balik lagi. Kalau berteman itu ya yang menengan sama yang menengan

kalau yang rame sama yang rame.

Page 128: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

128

TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN GURU

Hari/Tanggal : Sabtu, 21 Mei 2016

Tempat Wawancara : Ruang Perpustakaan SMP N 1 Karanggede

Waktu : 11.15- selesai

Responden/kode : Siti Hidayah, S.Ag/SH

1. Sudah berapa lama ibu mengajar di SMP Negeri 1 Karanggede?

Jawab: Dari 2006 dan sekarang 2016 ya sudah 10 Tahun mengajar di SMP

Negeri 1 Karanggede

2. Berhubungan dengan masalah kecerdasan emosional menurut ibu apa arti

yang tepat tentang hal itu?

Jawab: Ya kemampuan anak mengola rasanya dalam menghadapi

permasalahan yang muncul baik dengan temannya, dengan dirinya,

maupun dengan guru baik permasalahan yang baik maupun yang tidak

baik.

3. Bagaimana kondisi kecerdasan emosional siswa SMP Negeri 1

Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016?

Jawab: bervariasi ya dari yang baik, lumayan baik, ada yang kurang baik

kalau tidak rasanya ndak nyampai hati ya walaupun ada. Secara umum

masih baik tapi hanya ada beberapa anak yang masih kurang baik. Tapi

kenakalannya nggak sampai yang parah.

4. Masalah apa yang sering muncul di SMP N 1 Karanggede, khususnya

mengenai kecerdasan emosional siswa (mengenali emosi, mengelola

emosi, memotivasi diri, empati, dan menjalin hubungan dengan orng lain)?

Jawab: Masalah yang sering muncul, sama teman itu kalau ada hal sedikit

langsung ngumpat (ngomong kotor) kalau bolos paling cuma satu dua

orang yang sampai ke BK. Apalagi yang nongkrongnya di kantin bulek

situ bisa dibedakan anaknya gimana tingkah lakunya kalau dikelas. Ya

nakalnya biasa masih sewajarnya dalam arti belum sampai yang luar biasa.

Dalam mengembangkan empatinya juga ada pembiasaan infak tapi yang

disayangkan masih ada bagian kecil yang gak mau ntah karna gak ada atau

emang gak mau atau ada faktor lain, walaupun ada siswa yang melebihi

kewajiban mereka. Malah ada yang ngasih lima ribu atau lebih.

5. Apa saja upaya ibu sebagai pengelola kelas dalam membina dan

meningkatkan kecerdasan emosional siswa SMP Negeri 1 Karanggede?

Jawab: Ngasih ceritalah ya cerita bisa cerita asli dari televisi, internet, atau

bisa ngangkat cerita dari teman-temannya, dan kakak kelas. Bisa juga pas

lagi tadarus ada ayat-ayat yang pas itu dibacakan, disinggung dan

dihubungkan dengan pengalaman sehari-hari. Dan ngasih motivasi dengan

cara ngasih kisah yang bisa mereka contoh. Agar siswa termotivasi “ooh

yaa ternyata kalau mereka bisa kenapa saya gak bisa.

Page 129: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

129

6. Metode apa saja yang sudah digunakan dalam mengembangkan

kecerdasan emosional siswa SMP Negeri 1 Karanggede?

Jawab: tanya jawab bisa, kalau yang kelas 8 itu ada sosiodrama dan itu

nanti mereka harus ngasih abtraksinya, teladan apa yang bisa di ambil dari

drama yang ditampilkan. Dan penugasan juga bisa yaa kan kalau ada tugas

suruh tanya ke tokoh masyarakat setempat. Kalau ada permasalahan ini

coba tanya ke pak kyainya dari masing-masing itu kan jawaban mereka

berbeda-beda dan kita sharingkan (diskusi). Dan pada materi sejarah

(tarikh) ibu biasanya menggunakan metode diskusi dengan membuat

kelompok.

7. Apa saja kegiatan pengembangan kecerdasan emosional siswa SMP

Negeri 1 Karanggede?

Jawab: Untuk materi akhlak dendam munafik mencari kasus-kasus

dilingkungan mereka sendiri. Mencari contoh dendam atau marah, yang

terdekat dari siswa bisa di lingkungan sekolah, keluarga maupun

masyarakat. Dari masing-masing siswa contohnya akan berbeda. Karena

marahnya kita dengan marahnya mereka kan berbeda. Paling seru anak-

anak saat pelajaran dendam munafik. Saat ibu bertanya siapa yang pernah

marah trus anak-anak antusias mengeluarkan perasaannya. Lalu ibu tanya

kenapa marah, dan anak-anak akhirnya bercerita. Kalau pengertiannya kan

bisa di baca-baca sendiri, jadi kalau materi akhlak hanya cerita-cerita saja.

Mengalisis lingkungan sekitar bagaimana dendam munafik itu. Untuk

anak yang belum bisa membaca Al-qur’an diwajibkan mengikuti Ekstra

BTQ yang pengajarnya dibantu kakak kelas yang sudah bisa. Kalau waktu

tadarus dikelas untuk mengembangkan empati ibu menawarkan pahala

investasi untuk diakhirat siapa yang mau ngajari ngaji temannya (yang

masih Iqro’)? Secara langsung itu juga akan mengembangkan kemampuan

siswa dalam menjalin hubungan dengan temannya.

8. Faktor apa yang mendukung dan menghambat dalam mengembangkan

kecerdasan emosional siswa SMP Negeri 1 Karanggede Kabupaten

Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016?

Jawab: Yang mendukung anak-anak ker yaa dalam menerima masukan

dari kita. Anak-anak hatinya terbuka. Kita marah seapapun udah besoknya

bu siti bu siti lagi. Hambatannya dari keluarga yang berbeda-beda. Rata-

rata yang anaknya disekolah mempunyai permasalahan dalam proses

belajar mengajar di rumahnya tinggal dengan mbahnya. Kita bisa bimbing

disekolah hanya 2 jam dan itu pun gak bisa fokus ke dia aja. Karena kalau

kita sudah dikelas kan kita fokusnya secara menyeluruh. Kadang-kadang

waktu tadarus ada yang protes kok saya cuma disuruh baca 2 ayat yang

lain 3 sampai 4 ayat. Dan untuk melatih siswa untuk mengungkapkan

perasaannya refleksinya diakhir semester menanyakan kepada siswa siapa

yang tidak setuju cara mengajar ibu tentang pembelajaran yang saya

berikan. Dan ada juga hasilnya siswa yang bilang ibu kalau mengajar

galak.

Page 130: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

130

TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN SISWA

Hari/Tanggal : 18 Mei 2016

Tempat Wawancara : Di halaman sekolah

Waktu : 11.00 WIB- selesai

Responden/Kode : Dimas Raihan Akbar/DR

Usia : 13 Tahun

Alamat : Tegalsari, RT 02/03 Karanggede

1. Menurut kamu, bagaimana kondisi kecerdasan emosional siswa SMP

Negeri 1 Karanggede?

Jawab: baik

2. Bagaimana karakter guru PAI yang mengajar di kelasmu ?

Jawab: Ramah dan penyabar

3. Metode apa yang digunakan guru PAI ketika mengajar di kelasmu?

Jawab: diulang-ulangi sampai semua murid bisa memahami materi

pelajaran

4. Apakah kamu senang dengan cara mengajar bapak/ibu guru PAI pada saat

pembelajaran? Berilah alasanmu.

Jawab: senang, karena cara mengajar pada saat pembelajaran ramah,

dengan kelembutan dan memberi kesempatan kepada siswa untuk

berpartisipasi aktif.

5. Bagaimana sikapmu saat pembelajaran berlangsung jika tidak menyukai

cara guru mengajar?

Jawab: tetap diam dan mendengarkan

6. Apakah kamu pernah mengemukakan perasaanmu ketika pembelajaran

berlangsung?

Jawab: tidak pernah

7. Apakah kamu dapat menyerap nilai-nilai/pesan-pesan moral melalui

materi yang disampaikan oleh guru?

Jawab: iya bisa mbak kadang-kadang saya terapkan di kehidupan sehari-

hari salah satunya untuk selalu bersikap ramah kepada siapapun.

8. Menurut kamu bagaimana kondisi kelas saat pembelajaran berlangsung?

Jawab: tenang dan mendengarkan apa yang diterangkan oleh guru.

Page 131: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

131

TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN SISWA

Hari/Tanggal : 19 Mei 2016

Tempat Wawancara : Di ruang kelas VIII A

Waktu : 11.45 WIB- selesai

Responden/kode : Lisa Maryantika/LM

Usia : 14 Tahun

Alamat : Klimas

1. Menurut kamu, bagaimana kondisi kecerdasan emosional siswa SMP

Negeri 1 Karanggede?

Jawab: kalau menurut saya sudah baik, terlihat toleransinya yang tinggi.

Tetapi masih ada anak yang belum bisa mengontrol emosinya.

2. Bagaimana karakter guru PAI yang mengajar di kelasmu ?

Jawab: baik, ramah, tidak galak, perduli sama muridnya dan humoris.

3. Metode apa yang digunakan guru PAI ketika mengajar di kelasmu?

Jawab: diskusi, kerja kelompok dan sosiodrama.

4. Apakah kamu senang dengan cara mengajar bapak/ibu guru PAI pada saat

pembelajaran? Berilah alasanmu.

Jawab: senang banget, karena saat penyampaian materi tidak terlalu serius

karena di selipi dengan humor ringan. Jadinya di kelas tidak tegang.,

5. Bagaimana sikapmu saat pembelajaran berlangsung jika tidak menyukai

cara guru mengajar?

Jawab: menundukkan kepala kalau nggak ya cerita dengan teman

sebangku. Tapi kadang kalau ingat orang tua di rumah aku berusaha

semangat mbak.

6. Apakah kamu pernah mengemukakan perasaanmu ketika pembelajaran

berlangsung?

Jawab: pernah tapi waktu pelajaran matematika mbak.

7. Apakah kamu dapat menyerap nilai-nilai/pesan-pesan moral melalui

materi yang disampaikan oleh guru?

Jawab: iya bisa mbak kadang-kadang.

8. Menurut kamu bagaimana kondisi kelas saat pembelajaran berlangsung?

Jawab: tenang dan memperhatikan.

Page 132: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

132

TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN SISWA

Hari/Tanggal : 21 Mei 2016

Tempat Wawancara : Di depan kelas VIII D

Waktu : 12.10 WIB- selesai

Responden/Kode : Sakira/SK

Usia : 13 Tahun

Alamat : Tretes

1. Menurut kamu, bagaimana kondisi kecerdasan emosional siswa SMP

Negeri 1 Karanggede?

Jawab: belum baik, kadang suka ngomong saru

2. Bagaimana karakter guru PAI yang mengajar di kelasmu ?

Jawab: baik

3. Metode apa yang digunakan guru PAI ketika mengajar di kelasmu?

Jawab: sosiodrama, cerita, diskusi, kerja kelompok dan tanya jawab

4. Apakah kamu senang dengan cara mengajar bapak/ibu guru PAI pada saat

pembelajaran? Berilah alasanmu.

Jawab: senang karena gurunya asik

5. Bagaimana sikapmu saat pembelajaran berlangsung jika tidak menyukai

cara guru mengajar?

Jawab: menaruh kepala di atas meja

6. Apakah kamu pernah mengemukakan perasaanmu ketika pembelajaran

berlangsung?

Jawab: nggak pernah mbak

7. Apakah kamu dapat menyerap nilai-nilai/pesan-pesan moral melalui

materi yang disampaikan oleh guru?

Jawab: iya bisa mbak kadang-kadang.

8. Menurut kamu bagaimana kondisi kelas saat pembelajaran berlangsung?

Jawab: rame mbak, ya kadang tenang.

Page 133: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

133

TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN SISWA

Hari/Tanggal : 21 Mei 2016

Tempat Wawancara : Di depan sekolah

Waktu : 12.45 WIB- selesai

Responden/Kode : Vijaya/VJ

Usia : 13 Tahun

Alamat : Bangkok

1. Menurut kamu, bagaimana kondisi kecerdasan emosional siswa SMP

Negeri 1 Karanggede?

Jawab: kalau menurut saya baik, walaupun kadang suka iseng-isengan

2. Bagaimana karakter guru PAI yang mengajar di kelasmu ?

Jawab: baik, ramah, dan tegas dalam menghadapi murid-muridnya

3. Metode apa yang digunakan guru PAI ketika mengajar di kelasmu?

Jawab: ceramah, penugasan, diskusi, dan tanya jawab.

4. Apakah kamu senang dengan cara mengajar bapak/ibu guru PAI pada saat

pembelajaran? Berilah alasanmu.

Jawab: senang karena ramah dan cara mengajarnya menyenangkan

5. Bagaimana sikapmu saat pembelajaran berlangsung jika tidak menyukai

cara guru mengajar?

Jawab: diam dan tidak memperhatikan

6. Apakah kamu pernah mengemukakan perasaanmu ketika pembelajaran

berlangsung?

Jawab: nggak pernah

7. Apakah kamu dapat menyerap nilai-nilai/pesan-pesan moral melalui

materi yang disampaikan oleh guru?

Jawab: iya bisa mbak kadang-kadang.

8. Menurut kamu bagaimana kondisi kelas saat pembelajaran berlangsung?

Jawab: rame

Page 134: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

134

TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN SISWA

Hari/Tanggal : 17 Mei 2016

Tempat Wawancara : Di rumah siswa

Waktu : 13.00 WIB- selesai

Responden/Kode : Zainul Amin/ZA

Usia : 13 Tahun

Alamat : Dukuh Randusari

1. Menurut kamu, bagaimana kondisi kecerdasan emosional siswa SMP

Negeri 1 Karanggede?

Jawab: kalau menurut saya sudah baik

2. Bagaimana karakter guru PAI yang mengajar di kelasmu ?

Jawab: baik, ramah dan tidak galak

3. Metode apa yang digunakan guru PAI ketika mengajar di kelasmu?

Jawab: penugasan, ceramah, dan tanya jawab

4. Apakah kamu senang dengan cara mengajar bapak/ibu guru PAI pada saat

pembelajaran? Berilah alasanmu.

Jawab: senang, karena cara mengajarnya diselipi cerita dan tidak tegang

5. Bagaimana sikapmu saat pembelajaran berlangsung jika tidak menyukai

cara guru mengajar?

Jawab: mengajak cerita teman sebangku

6. Apakah kamu pernah mengemukakan perasaanmu ketika pembelajaran

berlangsung?

Jawab: tidak pernah

7. Apakah kamu dapat menyerap nilai-nilai/pesan-pesan moral melalui

materi yang disampaikan oleh guru?

Jawab: iya bisa mbak kadang-kadang.

8. Menurut kamu bagaimana kondisi kelas saat pembelajaran berlangsung?

Jawab: tenang dan memperhatikan.

Page 135: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

135

Page 136: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

136

Page 137: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

137

Page 138: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

138

Page 139: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

139

Page 140: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

140

Page 141: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

141

Page 142: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

142

Page 143: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

143

Page 144: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

144

Page 145: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

145

Page 146: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

146

Page 147: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

147

Page 148: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

148

Page 149: UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1406/1/TILAM.pdf1 UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN

149