UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA...

132
UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 207 KOTA JAMBI SKRIPSI MELTIA RAMADANI TPG. 161920 PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NERERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020

Transcript of UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA...

Page 1: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI

KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA

KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR

NEGERI 207 KOTA JAMBI

SKRIPSI

MELTIA RAMADANI

TPG. 161920

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NERERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020

Page 2: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI

KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA

KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR

NEGERI 207 KOTA JAMBI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan

MELTIA RAMADANI

TPG. 161920

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NERERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020

Page 3: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

ii

Page 4: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

iii

Page 5: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

iv

Page 6: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

v

Page 7: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

vi

Page 8: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

viii

Page 9: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

viii

Page 10: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

ix

PERSEMBAHAN

بسم الله الرحمن الرحيم

Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah

memberikanku kekutan, membekaliku dengan ilmu serta memperkenalkanku dengan

cinta. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi yang

sederhana ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan

Rasulullah Muhammad SAW.

Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat kukasihi dan kusayangi.

Ibunda dan Ayahanda Tercinta

Sebagai tanda bukti, hormat dan rasa terima kasih yang tiada terhingga kupersembahkan

karya kecil ini kepada Ibu (Darmawati) dan Ayah (Asnomel) yang telah memberikan

kasih sayang, secara dukungan, ridho dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tidak

mungkin dapat kubalas hanya dengan lembar kertas yang bertuliskan kata persembahan.

Semoha ini menjadi langkah awal untuk membuat Ibu dan Ayah bahagia karena kusadar,

selama ini belum bisa berbuat lebih. Untuk Ibu dan Ayah yang selalu membuatku

termotivasi dan selalu menyirami kasih sayang , selalu mendoakanku, selalu

menasehatiku serta selalu meridhoiku melakukan hal yang lebih baik. Terima kasih Ibu...

Terima kasih Ayah...

Kakak-Kakak, adik-adik dan Orang terdekat

Sebagai tanda terima kasih, saya persembahkan karya kecil ini untuk kakak Wahyu Arini

Azka serta adikku (Vera Novianti, Amelia Afriani dan Gian Damara). Terima kasih telah

memberikan semangat dan inspirasi dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. Semoga doa

dan semua hal yang terbaik yang engkau berikan menjadikan ku orang yang baik pula...

Terima kasih...

Teman-teman

Buat teman-temanku yang selalu memberikan motivasi, nasihat, dukungan, moral serta

material yang selalu membuatku semangat untuk menyelesaikan skripsi ini. Licia

Pramudianti yang selalu suport dan menemani ketika menyelesaikan persyaratan

munaqasah. Para Ojjo (Melisa, Menni Piscarika, Ranita Sari, Reza Agustina, Retno

Octaviani dan Resi Seno Aji) dan teman seperjuanga angkatan 2016 PGMI VIII C.

Terima kasih teman-temanku, kalian telah memberikan banyak hal yang tak terlupakan

kepadaku..

Dosen Pembimbing Tugas Akhir

Bapak Dr. H. M. Syahran, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi I dan Bapak Fauzan

Azim, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi II saya, terima kasih banyak Bapak sudah

membantu selama ini, sudah dinasehati, sudah diajari dan mengarahkan saya sampai

skripsi ini selesai.

Page 11: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

x

MOTTO

ج ق و ٱق ج ن و و او و ق ت ٱج و ق ت ت وج و ٱق ج ن

Artinya : Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka

mengabdi (beribadah) kepada-Ku (QS. Az–Zariyat Ayat 56)

Page 12: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

xi

KATA PENGANTAR

بسم الله الرحمن الرحيم

Assalamu’alaikum. Wr.Wb

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha „Alim

yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkannya, atas ridhanya

hingga skripsi ini dapat dirampungakan. Salawat dan salam atas Nabi SAW

pembawa risalah pencerahan bagi manusia.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultahn Thaha Saifuddin Jambi. Penulis

menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari pihak

yang memberikan motivasi baik moril maupun materil, untuk itu melalui kolom

ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H Su‟aidiAsy‟ari, MA, Ph.DSelakuRektor UIN

SulthanThahaSaifuddin Jambi.

2. Ibu Dr. Rofiqoh Ferawati, SE, M.EI, Bapak Dr. As‟ad Isma, M.Pd dan Bapak

Dr. Bahrul Ulum, MA selaku Wakil Rektor 1, 2, dan 3 UIN Sultan Thaha

Saifuddin Jambi

3. Ibu Dr. Hj. Fadlila, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

4. Ibu Dr. Risnita, M.Pd, Bapak Dr. Najmul Hayat, M.Pd.IdanIbu Dr.Yusria,

M.Ag selaku Dekan 1, 2, dan 3 UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

5. Bapak Dr. H. M. Syahran, M.Pd selaku pembimbing skripsi I yang telah

banyak meluangkan waktu untuk membimbing dan memotivasi saya dalam

penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak Fauzan Azim M.Pd selaku pembimbing skripsi II yang telah banyak

meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan masukan kepada saya

dalam penyelesaian skripsi ini.

Page 13: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

xii

Page 14: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

xiii

ABSTRAK

Nama : Meltia Ramadani

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Judul : Upaya Guru Dalam Meningkatkan Nilai Keagamaan Islam

Siswa Kelas IV Pada Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Negeri 207 Kota Jambi

Skripsi ini membahas tentang Upaya Guru Dalam Meningkatkan Nilai

Keagamaan Islam Siswa Kelas IV Pada Kurikulum 2013 di SDN 207 Kota Jambi,

hal ini di latar belakangi dengan maraknya kalangan anak-anak yang mulai

melakukan perbuatan yang tidak terpuji, kurang menghargai guru, hingga

degradasi moral. Keadaan demikian didukung dengan adanya Kurikulum 2013

yang lebih memprioritaskan pada keagamaan yang terdapat pada Kompetensi Inti

(KI) 1 maka dari itu perlu adanya Integrasi (tindakan) nilai - nilai keagamaan

karakter pada anak sejak dini, terutama pada program sekolah yang notabene

mempunyai tujuan untuk membentuk akhlakul karimah.

Permasalahan tersebut dibahas melalui studi lapangan yang dilaksanakan di

SDN 207 Kota Jambi. SDN 207 Kota Jambi dijadikan sebagai sumber data untuk

mendapatkan potret pena nilai – nilai keagamaan karakter dalam program sekolah

untuk meningkatkan nilai keagamaan siswa. Datanya diperoleh dengan cara

wawancara terstruktur, observasi partisipasi pasif, dan dokumentasi. Semua data

dianalisis dengan pendekatan fenomenologi dan analisis deskriptif menggunakan

reduksi data, data display (penyajian data) dan kesimpulan (verifikasi).

Penelitian ini menunjukkan bahwa: peningkatan nilai keagamaan di SDN

207 Kota Jambi dilaksanakan dengan metode pembiasaan diantaranya : kegiatan

rutin, kegiatan spontan dan kegiatan keteladanan. Temuan tersebut memberikan

acuan untuk evaluasi program keagamaan guna membentuk karakter yang

akhlakul karimah.

Kata Kunci : Nilai Keagamaan, Karakter, Kurikulum 2013.

Page 15: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

xiv

ABSTRACT

Name : Meltia Ramadani

Srudy Program / Departement : Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education Title :Teacher's Efforts To Improve The Islamic

Religious Value Of Fourth Grade

Students In The 2013 Curriculum In 207

State Jambi Elementary Schools

This thesis discusses the Teacher's Efforts to Improve the Islamic Religious

Value of Class IV Students in the 2013 Curriculum at SDN 207 in Jambi City, this

is due to the rampant among children who start to commit acts that are not

commendable, lack respect for teachers, to moral degradation. This situation is

supported by the 2013 curriculum which prioritizes the religion contained in the

Core Competencies (KI) 1 and therefore the need for integration (action) character

religious values in children from an early age, especially in school programs that

incidentally have the aim to form akhlakul karimah.

These problems were discussed through field studies conducted at SDN 207

Kota Jambi. SDN 207 Jambi City was used as a source of data to obtain a portrait

of the character's religious values in the school program to increase the religious

values of students. The data was obtained by structured interviews, passive

participatory observation, and documentation. All data were analyzed with a

phenomenological approach and descriptive analysis using data reduction, data

display (data presentation) and conclusion (verification).

This research shows that: increasing religious values in SDN 207 Kota Jambi

is carried out with the habituation method including: routine activities,

spontaneous activities and exemplary activities. The findings provide a reference

for evaluating religious programs to shape the character of morality.

Keywords : Religious Values, Character, Curriculum 2013.

Page 16: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

NOTA DINAS ................................................................................................... ii

PENGESAHAN ................................................................................................ vi

PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................................. viii

PERSEMBAHAN ............................................................................................. ix

MOTTO ............................................................................................................ x

KATA PENGANTAR ...................................................................................... xi

ABSTRAK ........................................................................................................ xiii

ABSTRACT ........................................................................................................ xiv

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xv

DAFTAR TABEL ............................................................................................xvii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... vix

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Fokus Penelitian ......................................................................... 4

C. Rumusan Masalah ....................................................................... 5

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 7

A. Kajian Teori ................................................................................ 7

1. Upaya Sekolah ..................................................................... 7

2. Nilai Keagamaan ................................................................. 11

3. Kurikulum 2013 .................................................................. 15

B. Studi Relevan .............................................................................. 20

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 23

A. Pendekatan dan Metode Penelitan .............................................. 23

Page 17: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

xvi

B. Setting dan Subjek Penelitian ..................................................... 23

C. Jenis dan Sumber Data ............................................................... 24

D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 25

E. Teknik Analisis Data .................................................................. 27

F. Teknik Pemerisaan Keabsahan Data .......................................... 28

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN .................................................. 31

A. Temuan Umum ........................................................................... 31

B. Temuan Khusus dan Pembahasan .............................................. 46

BAB V PENUTUP ........................................................................................ 59

A. Kesimpulan ................................................................................. 59

B. Rekomendasi .............................................................................. 60

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 61

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 18: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Nama-Nama Kepala Sekolah SDN 207 Kota Jambi .......................... 28

Tabel 4.2 Keadaan Guru SDN 207 Kota Jambi Tahun 2020 ............................. 37

Tabel 4.3 Keadaan Siswa SDN 207 Kota Jambi Tahun 2020 ............................ 39

Tabel 4.2 Keadaan Guru SDN 207 Kota Jambi Tahun 2020 ............................. 40

Page 19: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Komponen Analisis Data (interactive model) ............................... 24

Gambar 3.2 Triangulasi Sumber Data ............................................................... 26

Gambar 3.3 Triangulasi Teknik ........................................................................ 26

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Sekolah Dasar Negeri 207 Kota Jambi Tahun

2019/2020 ..................................................................................... 31

Gambar 4.2 Struktur Pengurus Kegiatan Ekstrakurikuler Sekolah Dasar Negeri

207 Kota Jambi ............................................................................ 32

Page 20: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Pedoman Observasi

Lampiran Pedoman Wawancara Kepala Sekolah SDN 207 Kota Jambi

Lampiran Pedoman Wawancara Guru Agama Islam SDN 207 Kota Jambi

Lampiran Pedoman Wawancara Wali Kelas IV SDN 207 Kota Jambi

Lampiran Pedoman Wawancara Siswa Kelas IV SDN 207 Kota Jambi

Lampiran Transkip Wawancara Kepala Sekolah SDN 207 Kota Jambi

Lampiran Transkip Wawancara Guru Agama Islam SDN 207 Kota Jambi

Lampiran Transkip Wawancara Wali Kelas IV SDN 207 Kota Jambi

Lampiran Transkip Wawancara Siswa Kelas IV SDN 207 Kota Jambi

Lampiran Dokumentasi SDN 207 Kota Jambi

Page 21: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan kebudayaan modern sekarang ini telah memberikan

implikasi yang luar biasa bagi kehidupan manusia. Disatu sisi, gelombang

globalisasi peradaban dunia dan lintas agama telah mengantarkan manusia

ketingkat pencapaian ilmu dan teknologi. Namun, disisi lain sejalan dengan

hal itu juga menjerumuskan manusia pada sekularisme (moralitas tidak

perlu berdasarkan pada ajaran agama), kegersangan moral keagamaan,

kekejaman intelektual (pemikiran dan pemahaman), dan dehumanisasi

(kehilangan nurani dan jati diri). Rasa kemanusiaan, kejujuran, dan

moralitas telah menyusut dan kehilangan kendali. Sebagian besar orang

disibukkan dengan persoalan kehidupan sehari-hari (mencari makan dan

memuaskan nafsu), sehingga terkadang melupakan apa yang menjadi tugas,

tanggung jawab dan panggilan hidupnya sebagai manusia yang diciptakan

oleh Allah Swt untuk menyembah-Nya. Hal ini tercermin dalam Al-Qur‟an

surat ad-Dzariat: 56. (Kementerian Agama RI, 2010, hal. 523)

ج ق و ج ن ٱج و ق ت ت وج اٱق و او و ق ت اتٱق ج ن و و

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka

mengabdi kepada-Ku.”

Dengan melihat fenomena sekarang ini, sering kita jumpai berita terkait

kriminalitas yang dilakukan oleh peserta didik seperti yang terjadi di

beberapa daerah yang hampir setiap minggu diberitakan di berbagai media,

baik media cetak maupun media elektronik. Siswa sekolah yang melakukan

tawuran (perkelahian antar remaja) yang tidak menelan korban, pelecehan

seksual yang dilakukan dibawah umur, pencurian yang dilakukan pelajar,

dan lain-lain. Sekarang ini watak atau karakter tidak bermoral kian marak

terjadi di negeri ini, sudah saatnya peserta didik mengakhirinya dengan

menumbuhkan prinsip-prinsip ajaran Ilahi, akal pikiran, dan moral yang

Page 22: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

2

dijunjung tinggi agar siswa dapat meneruskan eksistensinya sebagai

generasi harapan bangsa.

Melihat fenomena yang terjadi dalam dunia pendidikan, mengindikasikan

bahwa pendidikan yang bersifat formal (sekolah) masih bersifat pengajaran

atau pemberian informasi dalam bentuk mentah kepada peserta didik, karena

pembelajaran yang terjadi hanyalah bersifat “transfer of knowledge”(transer

ilmu). Sementara itu, dari sisi afeksinya kurang diperhatikan, sehingga

proses “transfer of value” (transer nilai) kurang maksimal. Pendidikan

seharusnya mengajarkan bagaimana cara bersikap dengan moral-ethic,

bukan hanya mengajarkan pola pembelajaran yang membentuk insan

pembelajar yang cakap dalam ranah kognisi belaka.

Upaya meningkatkan nilai keagamaan merupakan salah satu bentuk

proses untuk mewujudkan manusia bertakwa kepada Allah Swt dan

berakhlak mulia. Hal itu di terapkan dengan mengimpelementasikan dalam

dunia pendidikan, yang berisi program keislaman. Implementasi sangat

penting untuk memberikan suatu ide, gagasan, konsep kebijakan atau

inovasi. Maka dengan adanya implementasi, sesuatu yang diharapkan akan

tercapai.

Retno didalam bukunya mengatakan, nilai religius merupakan proses

mengikat kembali atau dikatakan dengan tradisi, sistem yang mengatur tata

keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan yang maha kuasa

(Listyarti, 2012, hal. 5). Adanya nilai religius (keagamaan) ini bisa

dijadikan sebuah konsep pegangan seseorang untuk dijadikan pedoman

hidup di dunia dengan melaksanakan tradisi yang sudah diajarkan dalam

agama Islam. Dalam menanamkan nilai keagamaan, sekolah merupakan

salah satu tempat atau lembaga penting, dimana sekolah memberikan

pelajaran tentang agama dan kegiatan agama, seperti penanaman pendidikan

akhlak, ibadah, dan lain sebagainya.

Di dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional bagian

kesembilan pasal 30 ayat (1) tentang pendidikan keagamaan menyebutkan

antara lain “Pendidikan keagamaan diselenggarakan oleh Pemerintah

Page 23: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

3

dan/atau kelompok masyarakat dari pemeluk agama, sesuai dengan

peraturan perundang-undangan”. Kemudian diperjelas lagi di dalam pasal

30 ayat (2) dan (4) yakni: “Pendidikan keagamaaan berfungsi

mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memahami

dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya dan/atau menjadi ahli ilmu

agama”. “Pendidikan keagamaan berbentuk pendidikan diniyah, pesantren,

pasraman, pabhaja samanera, dan bentuk lain yang sejenis” (SISDIKNAS,

2011, hal. 24). Hal ini menunjukkan bahwa betapa pentingnya kedudukan

pendidikan agama di negara Indonesia dalam pembentukan karakter dan

watak atau kepribadian.

Pengertian tersebut menjelaskan bahwa, pendidikan tidak hanya

berfungsi dalam meningkatkan intelektual saja, melainkan nilai keagamaan

juga. Karena tujuan dari pendidikan adalah menjadikan peserta didik yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan bertanggung jawab.

Berbicara mengenai lembaga pendidikan yang bersifat formal

(sekolah), pada masa sekarang ini banyak sekali sekolah yang kurang

menerapkan nilai keagamaan pada diri siswa sehingga banyak sekali

kepribadian secara perilaku dan tindakan yang tidak sesuai. Dengan adanya

kurikulum 2013, sekolah berupaya agar siswa bisa meningkatkan nilai

keagamaan untuk membentuk kepribadian yang berbudi luhur dan saleh, hal

ini berkaitan dengan nilai-nilai keagamaan yang diterapkan kepada mereka.

Hal ini bertujuan untuk menjadikan generasi penerus yang tidak hanya

cerdas secara keilmuan yang bersifat umum tetapi juga memahami dan

mendalami ilmu keagamaan.

Mereka mempunyai kebutuhan dasar yang perlu dipenuhi (pangan,

sandang, papan), kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan untuk mendapatkan

pengakuan, dan kebutuhan untuk mengaktualisasi dirinya (menjadi dirinya

sendiri sesuai dengan potensinya). Siswa dalam tahap perkembangannya

yang sangat pesat dari segala aspek yakni perkembangan aspek kognitif,

psikomotorik, dan afektif (Nazarudi, 2010, hal. 49). Lingkungan sekitar

Page 24: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

4

memiliki pengaruh dan dampak besar akan pribadi anak. Maka pendidikan

dan penanaman nilai keagamaan sangat berperan penting untuk menghindari

anak dari perbuatan menyimpang.

Berdasarkan pengamatan penulis terhadap upaya sekolah dalam

meningkatkan nilai keagamaan siswa kelas IV pada kurikulum 2013 di

Sekolah Dasar Negeri 207 Kota Jambi, di jumpai hal-hal berikut; a) pada

saat proses pembelajaran berlangsung ada sebagian siswa tidak

memperhatikan guru saat menjelaskan pelajaran, b) siswa maupun siswi ada

yang berpakaian seragam menutup aurat dan ada yang tidak, c) adanya

program tahfiz yang baru diadakan 2 tahun belakangan ini, d) ada beberapa

siswa yang kurang sopan terhadap guru saat berbicara.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

tentang meningkatkan nilai keagamaan. Peneliti melakukan penelitian di

kelas IV karena peneliti ingin mengetahui nilai keagamaan yang dimiliki

oleh siswa tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Upaya Guru dalam Meningkatkan Nilai Keagamaan

Siswa Kelas IV pada Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar Negeri 207

Kota Jambi”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang di kemukakan di

atas maka untuk memudahkan peneliti lebih lanjut peneliti akan

memfokuskan penelitiannya sebagai berikut:

1. Penerapan kurikulum 2013 dalam upaya meningkatkan nilai

keagamaan siswa kelas IV di Sekolah Dasar Negeri 207 Kota Jambi.

2. Faktor yang mendukung dan menghambat dalam upaya

meningkatkan nilai keagamaan siswa kelas IV di Sekolah Dasar

Negeri 207 Kota Jambi.

3. Hasil upaya peningkatan nilai keagamaan siswa kelas IV di Sekolah

Dasar Negeri 207 Kota Jambi.

Page 25: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

5

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana penerapan kurikulum 2013 dalam upaya sekolah meningkatkan

nilai keagamaan siswa kelas IV di Sekolah Dasar Negeri 207 Kota Jambi ?

2. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat dalam upaya

meningkatkan nilai keagamaan siswa kelas IV di Sekolah Dasar Negeri 207

Kota Jambi?

3. Bagaimana hasil upaya peningkatan nilai keagamaan siswa kelas IV di

Seklah Dasar Negeri 207 Kota Jambi?

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan

untuk:

a) Ingin mendeskripsikan penerapan kurikulum 2013 dalam upaya sekolah

meningkatkan nilai keagamaan siswa kelas IV di Sekolah Dasar Negeri

207 Kota Jambi.

b) Ingin mendeskripsikan faktor yang mendukung dan menghambat

dalam upaya meningkatkan nilai keagamaan siswa kelas IV di Sekolah

Dasar Negeri 207 Kota Jambi.

c) Ingin mendeskripsikan hasil upaya peningkatan nilai keagamaan siswa

kelas IV di Seklah Dasar Negeri 207 Kota Jambi.

2. Kegunaan

a) Manfaat Teoritis

Menambah dan memperkaya khazanah keilmuan dalam dunia

pendidikan khususnya tentang peningkatan nilai keagamaan pada

perilaku peserta didik di Sekolah Dasar Negeri 207 Kota Jambi.

b) Manfaat Praktis

Bagi peserta didik

Dapat di jadikan acuan dan masukan serta kritik konstruktif terutama

dalam peningkatan spiritualitas pada perilaku peserta didik.

Page 26: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

6

Bagi Peneliti

Sebagai sarana untuk mengintegrasikan keterampilan dan pengetahuan

serta memenuhi persyaratan tugas pembuatan skripsi kualitatif dalam

bidang Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah di Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan UIN STS JAMBI.

Page 27: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Upaya Sekolah

a. Pengertian Upaya

Setiap kegiatan atau tindakan yang dilakukan tentunya pasti ada

upaya atau treatment tertentu, hal ini dilakukan untuk mencapai

suatu tujuan tertentu dan supaya apa yang diinginkan atau yang telah

direncanakan dapat tercapai dengan maksimal dan sesuiai dengan

apa yang diinginkan. Kamus Bahasa Indonesia menyebutkan

pengertian upaya yakni;

Upaya adalah tindakan yang dilakukan seseorang, untuk

mencapai apa yang diinginkan atau merupakan sebuah

strategi. Upaya adalah aspek yang dinamis dalam

kedudukan (status) terhadap sesuatu. Apabila seseorang

melakukan hak dan kewajibannya sesuai dengan

kedudukannya, maka ia menjalankan suatu upaya. Upaya

dijelaskan sebagai usaha (syarat) suatu cara, juga dapat

dimaksud sebagai suatu kegiatan yang dilakukan secara

sistematis, terencana dan terarah untuk menjaga sesuatu hal

agar tidak meluas atau timbul (Poerwadarminta, 2007, hal.

1131).

Selanjutnya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia juga

dijelaskan lagi bahwa;

Pengertian upaya dalam kehidupan sehari-hari diartikan

sebagai suatu usaha dan kegiatan yang dilakukan oleh

seseorang atau badan yang melaksanakan kegiatannya dalam

rangka untuk mewujudkan tujuan ataupun maksud dari apa

yang dikerjakan (Poerwadarminta, 2007, hal. 1132).

Seperti yang dijelaskan di atas tentunyan upaya tersebut harus

dilaksanakan secara serius dan mempunyai kemauan yang tinggi

untuk mewujudkannya. Upaya tersebut juga harus dilaksanakan

secara berkesinambungan hingga suatu persoalan dapat terpecahkan

atau dapat mencapai sasaran dan tujuan yang diharapkan. Dengan

Page 28: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

8

upaya-upaya tersebut diharapkan berbagai kendala yang

menghambat suatu tujuan dapat diatasi.

Jadi dari beberapa pendapat di atas penulis dapat menyimpulkan

bahwa upaya adalah tindakan yang dilakukan seseorang, untuk

mencapai apa yang diinginkan yang dilakukan secara sistematis,

terencana, terarah dan berkesinambungan. Baik dalam hal upaya

untuk mencegah terhadap sesuatu yang mendatangkan bahaya, upaya

untuk memelihara atau mempertahankan kondisi yang telah kondusif

atau baik, sehingga tidak sampai terjadi keadaan yang tidak yang

baik, maupun upaya untuk mengembalikan seseorang yang

bermasalah menjadi seseorang yang mampu menyelesaikakan

masalahnya.

b. Upaya Sekolah

Memberdayakan dan memajukan sebuah sekolah tentu harus

melibatkan seluruh elemen pendidikan seperti kepala sekolah, guru,

komite sekolah, dinas pendidikan, dan siswa. Masing-masing elemen

pendidikan memiliki peran vital tersendiri dalam mengoptimalkan

sebuah instansi sekolah seperti:

1) Kepala Sekolah

Kepala sekolah merupakan salah satu ujung tombak yang

diandalkan dalam memajukan sekolah. (Mulyasa, 2011, hal. 187)

menjelaskan bahwa:

Kepala sekolah merupakan kunci keberhasilan yang harus

menaruh perhatian tentang apa yang terjadi pada peserta

didik di sekolah dan apa yang dipikirkan orang tua dan

masyarakat tentang sekolah. Kepala sekolah dituntut untuk

senantiasa berusaha membina dan mengembangkan

hubungan kerja sama yang baik antara sekolah dan

masyarakat guna mewujudkan sekolah yang efektif dan

efisien.

Upaya vital yang harus dilakukan oleh kepala sekolah

adalah:

1) Membentuk hubungan yang harmonis dalam menjalin

pengertian antara sekolah, orang tua, masyarakat, dan

Page 29: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

9

lembaga-lembaga lain yang ada dimasyaraka, termasuk

dunia kerja.

2) Saling membantu antara sekolah dan masyarakat karena

mengetahui manfaat, arti dan pentingnya peranan masing-

masing. 3) Kerja sama yang erat antara sekolah dengan berbagai

pihak yang ada di masyarakat dan mereka ikut

bertanggung jawab atas suksesnya pendidikan di sekolah.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa

kepala sekolah dijadikan sebagai centrum (pusat) dalam

membangun kerjasama baik dengan orang tua siswa maupun

dengan masyarakat umum. Kepala sekolah juga menjadi jendral

dalam mengelola dan memajukan sebuah instansi pendidikan.

Peran aktif dan produktif kepala sekolah akan mengantarkan pada

sekolah yang memiliki mutu tinggi.

2) Guru

Guru merupakan ujung tombak pendidikan karena aktivitas

siswa di dalam maupun luar kelas semuanya di kontrol oleh guru.

Slameto (2010: 97) menyatakan bahwa “guru memiliki tugas

untuk mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar

bagi siswa untuk mencapai tujuan”. Secara terperinci tugas guru

berpusat pada:

a) Mendidik dengan titik berat memberikan arah dan motivasi

pencapain tujuan baik jangka pendek maupun jangka

panjang.

b) Memberi fasilitas pencapain tujuan melalui pengalaman

belajar yang memadai.

c) Membentuk perkembangan aspek-aspek pribadi seperti sikap,

nilai-nilai, dan penyesuaian diri. Demikianlah, dalam proses

belajar mengajar guru tidak terbatas sebagai penyampai ilmu

pengetahuan akan tetapi lebih dari itu, ia bertanggung jawab

akan keseluruhan perkembangan kepribadian siswa. Ia harus

mampu menciptakan proses belajar yang sedemikian rupa

Page 30: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

10

sehingga dapat merangsang siswa untuk belajar secara aktif

dan dinamis dalam memenuhi kebutuhan dan menciptakan

tujuan.

Guru harus dapat berupaya memposisikan diri sebagai

siapapun dan selalu siap dalam kondisi apapun. Slameto (2010:

98) menjelaskan bahwa guru harus dapat berupaya sebagai

berikut:

Sebagai perencana pengajaran

Seorang guru diharapkan mampu untuk

merencanakan kegiatan belajar-mengajar secara

efektif. Untuk itu ia harus memiliki pengetahuan

yang cukup tentang prinsip-prinsip belajar, sebagai

dasar dalam merancang pembelajaran, merumuskan

tujuan, memilih bahan, metode, menetapkan

evaluasi dan sebagainya.

Sebagai pengelola pengajaran

Seorang guru harus mampu mengelola seluruh

proses kegiatan belajar-mengajar dengan

menciptakan kondisi belajar sedemikian rupa

sehingga setiap siswa dapat belajar secara efektif

dan efisien. Sebagai seorang penilai guru hendaknya

secara berkelanjutan mengikuti hasil-hasil belajar

yang telah dicapai oleh siswa dari waktu ke waktu.

Sebagai direktur belajar

Pendekatan yang dipergunakan dalam proses

belajar-mengajar tidak hanya melalui pendekatan

instruksional akan tetap disertai dengan pendekatan

pribadi. Melalui pendekatan pribadi ini diharapkan

guru mengenal dan memahami siswa secara lebih

mendalam sehingga dapat membantu dalam

keseluruhan proses belajarnya.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa guru

merupakan elemen terpenting dalam pembelajaran. Guru

sebagai objek dan subjek dalam mengelola kelas dalam

memantau setiap perkembangan siswanya. Guru juga dituntut

untuk menjadi figur yang baik bagi seluruh siswanya.

Page 31: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

11

2. Nilai Keagamaan

a. Nilai

Nilai adalah terjemahan dari value, berasal dari bahasa

latin valere atau bahasa Prancis kuno, yakni Valoir yang

dapat dimaknai sebagai harga. Sementara itu ahli lain

menafsirkan nilai sebagai suatu kecenderungan perilaku yang

berawal dari gejala psikologi seperti hasrat, motif, sikap,

kebutuhan, dan keyakinan yang dimiliki secara individual.

(Mulyana, 2004, hal. 8).

Namun akan berbeda jika nilai itu dikaitkan dengan

agama, karena nilai sangat erat kaitannya dengan perilaku

dan sifat-sifat manusia, sehingga sulit ditemukan batasannya

itu, maka timbulah bermacam-macam pengertian di

antaranya:

1) Nilai adalah suatu seperangkat keyakinan atau perasaan

yang diyakini sebagai suatu identitas yang memberikan

corak yang khusus kepada pola pemikiran, perasaan,

keterikatan maupun perilaku (Abu, 2008, hal. 202).

2) Seperti yang disampaikan Noor Syalimi bahwa nilai

adalah suatu penetapan atau suatu kualitas obyek yang

menyangkut suatu jenis apresiasi atau minat. Selain itu,

menurut Scope juga mendefinisikan tentang nilai bahwa

nilai adalah sesuatu yang tidak terbatas (Aziz, 2004,

hal.102)

Dari uraian di atas jelaslah bahwa nilai merupakan suatu

konsep yang mengandung tata aturan yang dinyatakan benar

oleh masyarakat karena mengandung sifat kemanusiaan yang

pada gilirannya merupakan perasaan umum, identitas umum

yang oleh karenanya menjadi syariat umum dan akan

tercermin dalam tingkah laku manusia.

Page 32: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

12

Religius adalah nilai karakter dalam hubungannya dengan

Tuhan. Ia menunjukan bahwa pikiran, perkataan, dan

tindakan seseorang yang diupayakan selalu berdasarkan pada

nilai-nilai ketuhanan dan/atau ajaran agamanya (Mustari,

2014, hal. 1).

Selanjutnya Taib Thahir Abdul Mu‟in mengemukakan

agama sebagai suatu peraturan Tuhan yang mendorong jiwa

seseorang yang mempunyai akal untuk kehendak dan

pilihannya sendiri mengikuti peraturan tersebut, guna

mencapai kebahagiaan hidupnya di dunia dan akhirat

(Abuddin, 2009, hal. 14).

Secara etimologi, nilai keagamaan berasal dari dua kata

yakni: nilai dan keagamaan. Menurut Rokeach dan Bank

mengatakan bahwasanya nilai merupakan suatu tipe

kepercayaan yang berada pada suatu lingkup sistem

kepercayaan dimana seseorang bertindak atau menghindari

suatu tindakan, atau mengenai sesuatu yang dianggap pantas

atau tidak pantas. Sedangkan keagamaan merupakan suatu

sikap atau kesadaran yang muncul yang didasarkan atas

keyakinan atau kepercayaan seseorang terhadap suatu agama

(Asmaun, 2010, hal. 1).

Dari segi isi, agama terdiri dari seperangkat ajaran yang

merupakan perangkat nilai-nilai kehidupan yang harus

dijadikan barometer para pemeluknya dalam menentukan

pilihan tindakan dalam kehidupannya. Nilai-nilai ini secara

populer disebut dengan nilai agama (Muhammad, 2011, hal.

10).

Oleh karena itu, nilai-nilai agama merupakan seperangkat

standar kebenaran dan kebaikan. Nilai-nilai agama adalah

nilai luhur yang ditransfer dan diadopsi ke dalam diri. Oleh

karena itu, seberapa banyak dan seberapa jauh nilai-nilai

Page 33: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

13

agama bisa mempengaruhi dan membentuk sikap serta

perilaku seseorang sangat tergantung dari seberapa dalam

nilai-nilai agama tersebut merasuk/terinternalisasi di dalam

dirinya. Semakin dalam nilai-nilai agama terinternalisasi

dalam diri seseorang, kepribadian dan sikap religiusnya akan

muncul dan terbentuk. Jika sikap religius/keagamaan sudah

muncul dan terbentuk, maka nilai- nilai agama akan menjadi

pusat nilai dalam menyikapi segala sesuatu dalam kehidupan.

Dari uraian tersebut dapat diambil pengertian bahwa nilai

keagamaan adalah sejumlah tata aturan yang menjadi

pedoman manusia agar dalam setiap tingkah lakunya sesuai

dengan ajaran agama islam sehingga dalam kehidupannya

dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan lahir dan batin

dunia dan akhirat.

b. Sumber Nilai Agama

Agama bertujuan membentuk pribadi yang cakap untuk

hidup dalam masyarakat di kehidupan dunia yang merupakan

jembatan menuju akhirat. Agama mengandung nilai-nilai

rohani yang merupakan kebutuhan pokok kehidupan

manusia, bahkan kebutuhan fitrah karena tanpa landasan

spiritual yaitu agama manusia tidak akan mampu

mewujudkan keseimbangan antara dua kekuatan yang

bertentangan yaitu kebaikan dan kejahatan. Nilai-nilai agama

islam sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan sosial,

bahkan tanpa nilai tersebut manusia akan turun ketingkatan

kehidupan hewan yang amat rendah karena agama

mengandung unsur kuratif (menolong) terhadap penyakit

sosial. Nilai itu bersumber dari:

1) Nilai Ilahi, yaitu nilai yang dititahkan Tuhan melalui para

Rasul-Nya yang berbentuk taqwa, iman, adil yang

diabadikan dalam wahyu Ilahi (Muhaimin, 2012, hal. 11).

Page 34: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

14

Al-Quran dan Sunnah merupakan sumber nilai

Ilahi,sehingga bersiafat statis dan kebenarannya mutlak.

Nilai-nilai Ilahi mungkin dapat mengalami perubahan,

namun secara instrinsiknya tetap tidak berubah. Hal ini

karena bila instrinsik nilai tersebut berubah makna

kewahyuan dari sumber nilai yang berupa kitab suci Al-

Quran akan mengalami kerusakan.

2) Nilai Insani atau duniawi yaitu Nilai yang tumbuh atas

kesepakatan manusia serta hidup dan berkembang dari

peradaban manusia. Nilai moral yang pertama bersumber

dari Ra‟yu atau pikiran yaitu memberikan penafsiran atau

penjelasan terhadap Al-Quran dan Sunnah, hal yang

berhubungan dengan kemasyarakatan yang tidak diataur

dalam Al-Quran dan Sunnah. Yang kedua bersumber pada

adat istiadat seperti tata cara komunikasi, interaksi antar

sesama manusia dan sebagainya. Yang ketiga bersumber

pada kenyataan alam seperti tata cara berpakaian, tata cara

makan dan sebagainya.

Dari sumber nilai tersebut, maka dapat diambil suatu

kesimpulan bahwa setiap tingkah laku manusia haruslah

mengandung nilai-nilai Islami yang pada dasarnya bersumber

dari Al-Quran dan Sunnah yang harus senantiasa dicerminkan

oleh setiap manusia dalam tingkah lakunya dalam kehidupan

sehari-hari dari hal-hal kecil sampai yang besar sehingga ia

akan menjadikan manusia yang berperilaku utama dan

berbudi mulia.

Senada dengan pernyataan diatas, dalam

mengimplementasikan sumber nilai keagamaan di sekolah

yang ditujukan kepada siswa yaitu dengan melakukan metode

atau model pembiasaan yakni : (Mulyasa, 2018, hal. 168-169)

Page 35: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

15

1) Rutin, yaitu pembiasaan yang dilakukan terjadwal,

seperti : upacara bendera, senam, sholat berjamaah,

keberaturan, pemeliharaan kebersihan dan kesehatan diri.

2) Spontan, adalah pembiasaan tidak terjadwal dalam

kejadian khusus : pembentukan perilaku memberi salam,

membuang sampah pada tempatnya, antre, mengatasi

silang pendapat (pertengkaran).

3) Keteladanan, adalah pembiasaan dalam bentuk perilaku

sehari-hari seperti : berpakaian rapi, berbahasa yang

baik, rajin membaca, memuji kabaikan dan atau

keberhasilan orang lain, datang tepat waktu.

Dalam pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah,

pembiasaan siswa untuk berperilaku baik perlu ditunjang oleh

keteladanan guru dan kepala sekolah. Oleh karena itu pada

hakikatnya metode atau model pembiasaan dalam pendidikan

karakter tidak dapat dipisahkan dari keteladanan. Di sana ada

pembiasaan ada keteladanan dan sebaliknya yang nantinya

akan membentuk karakter siswa yang berakhlak mulia.

3. Kurikulum 2013

a. Pengertian Kurikulum

Kata kurikulum berasal dari bahasa Yunani curere yang

dibedakan menjadi kurikulum yang mengandung arti

perjalanan satu kali, perjalanan tanpa berhenti, jalan

kehidupan, peredaran waktu. Kata lain dari curere

adalah cursus (bahasa Indonesia) yang berarti hal lari

cepat, perlombaan cepat, arah/tujuan rangkaian pelajaran

dan peredaran waktu.

Sementara dalam bahasa Arab, istilah kurikulum

diartikan dengan manhaj, yang berarti jalan terang, yakni

jalan terang yang dilalui oleh manusia pada bidang

kehidupannya. Dalam konteks pendidikan, kurikulum

Page 36: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

16

berarti jalan terang yang dilalui oleh pendidik/guru dengan

peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan,

keterampilan dan sikap serta nilai-nilai. (Muhaimin, 2005,

hal. 1)

Seiring perkembangan teori-teori pendidikan yang ada,

pengertian kurikulum mengalami perkembangan, yakni

dari hanya sebatas sejumlah mata pelajaran yang diajarkan

di sekolah, menjadi lebih luas lagi. Seperti yang

dikemukakan oleh Saylor dan Alexander yang dikutip

Nasution, bahwa definisi kurikulum adalah keseluruhan

dari usaha sekolah dalam dalam mempengaruhi belajar

anak baik dalam kelas, tempat bermain ataupun diluar

sekolah. (Nasution, 2005, hal. 10)

Berdasarkan dari beberapa uraian tentang pengertian

kurikulum diatas, dapat di pahami bahwa kurikulum

merupakan aktifitas dan kegiatan yang mencakup berbagai

rencana yang diprogramkan bagi peserta didik yang

berupa bentuk-bentuk bahan pendidikan, strategi kegiatan

belajar mengajar dibawah bimbingan sekolah di dalam

maupun diluar sekolah.

b. Konsep Pengembangan Kurikulum 2013

Pengembangan kurikulum (curriculum development,

curriculum plainning, curriculum design) sebagai tahap

lanjutan dari pembinaan, yakni kegiatan yang mengacu

menghasilkan suatu kurikulum baru. Dalam kegiatan

tersebut meliputi penyusunan-penyusunan, pelaksanaan,

penilaian, dan penyempurnaan. Dengan melalui tahap-

tahap tersebut akan dihasilkan kurikulum. (Anin

Nurhayati, 2010, hal. 10)

Pada kurikulum 2013 ini lebih bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan peserta didik agar lebih baik

Page 37: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

17

dalam melakukukan observasi, bertanya, bernalar dan

berkomunikasi dengan baik, saat berkomunikasi dengan

guru atau dengan peserta didik lainnya. Konsep kurikulum

2013 menekankan pada aspek kognitif, afektif,

psikomotorik melalui penilaian berbasis tes dan portofolio

saling melengkapi. Dalam kurikulum ini diharapkan

nantinya terjadi keseimbangan antara sikap, ketrampilan,

dan pengetahuan dari setiap peserta didik dengan

pembelajaran yang menyenangkan dan dapat diterima

dengan baik.

c. Karakteristik Kurikulum 2013

Setiap kurikulum mempunyai perbedaan yang

membedakan dengan kurikulum yang lainnya. Kurikulum

2013 ini dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:

1) Mengembangkan keseimbangan antara

pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin

tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan

intelektual dan psikomotorik.

2) Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang

memberikan pengalaman belajar terencana dimana

peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di

sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat

sebagai sumber belajar.

3) Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan

keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai

situasi di sekolah dan masyarakat.

4) Memberi waktu yang cukup leluasa untuk

mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan

keterampilan.

Page 38: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

18

5) Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti

kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar

mata pelajaran.

6) Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi

(organizing elements) kompetensi dasar, dimana

semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran

dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang

dinyatakan dalam kompetensi inti.

7) Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada

prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced)

dan memperkayanya enriched) antar matapelajaran

dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan

vertikal).

Dari beberapa karakteristik tersebut dapat disimpulkan

bahwa kurikulum 2013 ini lebih menekankan terhadap

kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang

seimbang. Sehingga diharap dapat menciptakan output

pendidikan yang lebih aktif, inovatif, dan produktif.

d. Implementasi Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang mulai

diterapkan pada tahun ajaran 2013/ 2014. Kurikulum ini

adalah pengembangan dari kurikulum sebelumnya, baik

kurikulum berbasis kompetensi (KBK) maupun kurikulum

tingkan satuan pendidikan (KTSP). Nilai yang tercemin pada

sikap dapat dibandingkan keterampilan yang diperoleh

peserta didik melalui pengetahuan di bangku sekolah.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh, Dia

mengatakan bahwa kurikulum 2013 ini lebih ditekankan pada

kompetensi dengan pemikiran kompetensi berbasis sikap,

keterampilan, dan pengetahuan. Adapun ciri kurikulum 2013

yang paling mendasar ialah:

Page 39: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

19

1) Menuntut kemampuan guru dalam berpengetahuan dan

mencari tahu pengetahuan sebanyak-banyaknya karena

siswa zaman sekarang telah mudah mencari informasi

dengan bebas melalui perkembangan teknologi dan

informasi.

2) Siswa lebih didorong untuk memiliki tanggung jawab

kepada lingkungan, kemampuan interpersonal,

antarpersonal, maupun memiliki kemampuan berfikir

kritis.

3) Memiliki tujuan agar terbentuknya generasi produktif,

kreatif, inovatif, dan efektif.

4) Khusus tingkat SD, pendekatan tematik integratif memberi

kesempatan siswa untuk mengenal dan memahami suatu

tema dalam berbagai mata pelajaran.

e. Ranah Kognitif, Ranah Afektif dan Ranah Psikomotor

sebagai Objek Keberhasilan Belajar

Hasil belajar adalah prinsip kebutuhan , dengan prinsip

mana evaluator dalam melaksanakan evaluasi hasil belajar

dituntut untuk mengevakuasi secara menyeluruh terhadap

siswa, baik dari segi pemahamannya terhadap materi atau

bahan pelajaran yang telah diberikan (aspek kognitif),

maupun dari segi penghayatan (aspek afektif) dan

pengalamannya (aspek psikomotor).

Maka ketiga aspek atau ranah kejiwaan tersebut akan

dibahas secara lebih luas dalam urian berikut ini. (Sudijono,

2009, hal. 49-58)

a. Ranah Kognitif

Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan

mental (otak). Pengetahuan (knowledge) merupakan

kemampuan seseorang untuk mengingat-ingat kembali

(recall) atau menganalisis kembali tentang nama, istilah,

Page 40: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

20

ide, gejala, rumus-rumus dan sebagainya. Salah satu

contohnya siswa dapat menghafal surah al-Ashr,

menerjemahkan dan menuliskan secara baik dan benar,

sebagai salah satu materi pelajaran kedisiplinan yang

diberikan guru pendidikan agama Islam di sekolah.

b. Ranah Afektif

Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap

dan nilai. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada

siswa dalam berbagai tingkah laku; seperti :

kedisiplinannya dalam mengikuti pelajaran agama di

sekolah, motivasinya yang tinggi untuk tahu lebih banyak

mengenai pelajaran agama yang diterimanya,

penghaargaan atau rasa hormatnya terhadap guru

pendidikan agama Islam dan sebagsinya.

c. Ranah Psikomotor

Ranah Psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan

keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah

seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Salah

satu contohnya, siswa mengamalkan dengan konsekuen

kedisiplinan dalam belajar, kedisiplinan dalam beribadah,

kedisiplinan dalam menaati peraturan lalu lintas dan

sebagainya,

B. Studi Relevan

Sepanjang yang peneliti ketahui bahwa telah ada beberapa penelitian

sebelumnya yang mengangkat tema yang menyerupai tentang isi dalam

penelitian ini. Beberapa penelitian ini antara lain :

1. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Titin Rokhfiana dengan judul

Penanaman nilai-nilai pendidikan Islam di Islamic Boarding School

“Mbangun Desa” Kecamatan Baturaden Kabupaten Banyumas Tahun

Pelajaran 2014/2015. Penelitian ini memfokuskan pada permasalahan

Page 41: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

21

pendidikan dalam upaya penanaman nilai yang tidak sekedar menyangkut

dimensi keagamaan tetapi lebih dari itu yaitu pembudayaan dan

pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pembiasaan dan

keteladanan setiap harinya serta dengan pengalaman nyata penanaman

nilai-nilai pendidikan Islam di Boarding School “Mbangun Desa” dapat

lebih dihayati. Persamaan dengan penelitian yang peneliti teliti yaitu sama-

sama membahas tentang penanaman nilai-nilai, bedanya hanya pada nilai-

nilai yang di tanamkan, kalau di penelitian yang dilakukan oleh peneliti

adalah penanaman nilai keagamaan sedangkan pada skripsi yang di tulis

oleh Titin Rokhfiana tentang penanaman nilai-nilai pendidikan Islam.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Umi Mutoharoh dengan judul Penanaman

nilai-nilai pada anak usia dini di kelompok bermain akrab Singasari

Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas tahun pelajaran

2013/2014. Penelitian ini memfokuskan pada penanaman nilai-nilai agama

islam yang sangat penting diberikan pada anak usia dini, karena dengan

dibekali pendidikan agama sejak dini hal itu akan menjadi sebuah pondasi

yang kuat bagi anak dalam menjalani kehidupannya dimasa yang akan

datang. Persamaan dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah sama-

sama meneliti tentang penanaman nilai-nilai, sedangkan perbedaannya

adalah kalau di penelitian yang diteliti oleh peneliti meneliti tentang

penanaman nilai keagamaan dan pada penelitiannya umi mutoharoh yaitu

penelitian tentang penanaman nilai-nilai pada anak usia dini.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Muryati (2015) dengan judul Penanaman

nilai-nilai akhlakul karimah pada peserta didik di SMP Muhammadiyah

Kabupaten Kebumen. Penelitian ini memfokuskan untuk mengetahui

tentang penanaman nilai-nilai akhlakul karimah pada peserta didik di SMP

Muhammadiyah, hal ini dikarenakan hampir semua peserta didiknya

memiliki HP dengan fitur yang canggih dan modern yang memudahkan

dalam memperoleh berbagai informasi. Seringpula dijumpai dalam

berbagai media terutama HP yang menayangkan gambar, iklan maupun

video tak senonoh. Selain itu, warnet-warnet semakin menjamur yang

Page 42: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

22

menawarkan harga dan diskon yang mudah dijangkau saku peserta didik.

Hal ini dapat merusak moral dan akhlak peserta didik. Disinilah penulis

tertarik untuk meneliti bagaimana penanaman nilai-nilai akhlak di SMP

Muhammadiyah Ayah Kebumen. Persamaannya adalah sama-sama

meneliti tentang penanaman nilai-nilai, sedangkan bedanya kalau di

penelitiannya Muryati tentang penanaman nilai-nilai akhlakul karimah

pada peserta didik, sedangkan pada penelitian yang ditulis oleh peneliti

adalah tentang penanaman nilai-nilai keagamaan terhadap peserta didik.

Page 43: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

23

BAB III

METODE PENELI TIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan oleh penulis adalah pendekatan Etnografi

(social budaya), yaitu pendekatan yang memfokuskan diri kepada budaya dari

sekelompok orang. (James P. Speadley, 2006, hal. 7) Etnografi secara harfiah

adalah tulisan atau laporan tentang suatu suku bangsa yang ditulis oleh

seorang antropolog atas hasil penelitian lapangan selama sekian bulan atau

sekian tahun. Penelitian berusaha memahami arti peristiwa dan kaitannya

terhadap orang-orang biasa dan situasi tertentu.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif (Lexi J. Meleong, 2007,

hal. 6) yang memanfaatkan paradigma penelitian interpretatif dengan tujuan

membangun makna berdasarkan data-data lapangan. Penelitian ini

dikategorikan penelitian lapangan (field research) yaitu prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskreptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

orang-orang atau perilaku yang dapat diamati.

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 207 Kota Jambi.

Alasan peneliti memilih permasalahan ini dikarenakan terdapat

problematika pada nilai keagamaan siswa.

2. Subjek Penelitian

Penentuan subjek adalah suatu cara untuk menentukan sumber dimana

penulis mendapatkan data. Dalam penelitian ini penulis menggunakan

purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan

Page 44: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

24

pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini maksudnya adalah

mengambil sampel atau orang yang paling tahu tentang apa yang kita

harapkan, atau dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti

dalam mencari tahu objek yang akan diteliti. (Sugiyono, 2010, hal. 300)

Hal ini dilakukan karena peneliti beranggapan bahwa sampel yang

dipilih akan mewakili pola aktivitas yang ada, karena aktivitas di Sekolah

Dasar Negeri 207 Kota Jambi merupakan aktivitas yang seragam pada

setiap siswa.

Dalam penelitian di Sekolah Dasar Negeri 207 Kota Jambi, yang akan

menjadi subjek penelitian meliputi: kepala sekolah, guru agama dan siswa

di Sekolah Dasar Negeri 207 Kota Jambi sebanyak 8 siswa dimana setiap

kelas terdiri dari 2 siswa (1 perempuan dan 1 laki-laki), serta segala

kegiatan lainnya yang berhubungan dengan aktivitas nilai keagamaan.

Misalnya : diterapkannya sebuah peraturan kepada siswa ketika melewati

pintu gerbang sekolah wajib untuk menyalami guru atau satpam yang

sedang berdiri disana.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan sesuai

dengan tujuan penelitian yang peneliti lakukan dalam pengumpulan

data yang berkaitan dengan kelengkapan data yang ingin diteliti, maka

di perlukan dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder, data

tersebut meliputi :

1) Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari

sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Peneliti

berhubungan langsung dengan dengan penelitian yang

bersangkutan. (Umar, 2003, hal. 56). Data primer yang diperoleh

oleh peneliti adalah :

Page 45: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

25

a) Hasil wawancara dengan kepala sekolah, tentang

meningkatan nilai keagamaan siswa pada kurikulum 2013 di

Sekolah Dasar Negeri 207 Kota Jambi.

b) Hasil wawancara dengan guru agama tentang meningkatan

nilai keagamaan siswa pada kurikulum 2013 di Sekolah

Dasar Negeri 207 Kota Jambi.

c) Hasil wawancara dengan siswa yang melaksanakan aktivitas

nilai keagamaan di Sekolah Dasar Negeri 207 Kota Jambi.

2) Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri

pengumpulannya oleh peneliti tetapi data yang sudah jadi

dituangkan dalam lapangan penelitian, misalnya data dari

majalah, koran, keterangan-keterangan atau publikasi lainnya.

(Sugiyono, 2010, hal. 62).

D. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini mengguanakan tiga macam teknik pengumpulan

data yaitu :

1. Observasi

Observasi adalah suatu cara untuk menghimpun bahan-bahan

keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan

pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap

fenomena-fenomena yang sering dijadikan sasaran pengamatan.

(Anas Sudijono, 2005, hal. 76) Pengamatan tersebut bisa

berkenaan dengan cara pembimbing mengajar, peserta didik

belajar, kepala sekolah yang sedang memberikan pengarahan,

dan lain-lain.

Peneliti menggunakan observasi partisipatif pasif. Dalam

penelitian ini, peneliti datang di tempat kegiatan orang yang

diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut

(Winarni Widi Endang, 2018, hal. 160). Dalam penelitian ini,

Page 46: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

26

hal-hal yang akan di observasi adalah kegiatan sehari-hari yang

berhubungan dengan meningkatkan nilai keagamaan, proses

pembelajaran di sekolah, serta interaksi sosial peserta didik

dengan teman, guru, dan kepala sekolah di Sekolah Dasar

Negeri 207 Kota Jambi.

2. Wawancara

Wawancara/ interview, merupakan pertemuan dua orang

untuk terbuka informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga

dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik terntu.

(Sugiono. 2016 hal. 231). Wawancara digunakan sebagai teknik

pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi

pendahuluan untuk menemukan masalah yang akan diteliti.

(Sugiyono, 2010, hal. 194)

Peneliti menggunakan wawancara terstruktur sebagai teknik

pengumpulan data yang telah menyiapkan instrumen penelitian

berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis (Winarni, 2018, hal. 164).

Dalam penelitian ini, hal-hal yang diwawancara meliputi:

kepemimpinan kepala sekolah dalam mengupayakan sekolahnya

agar meningkatkan nilai keagamaan siswa pada kurikulum 2013,

guru agama untuk mengetahui materi dan proses pemelajaran di

kelas, dan pandangan peserta didik yang bersekolah di Sekolah

Dasar Negeri 207 Kota Jambi.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan

menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik

dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik. (Sukmadinata,

2013, hal. 220) Dokumen-dokumen yang diperlukan dalam

penelitian ini antara lain: sejarah berdirinya Sekolah Dasar

Negeri 207 Kota Jambi, dokumen peserta didik, dokumen

prestasi akademik siswa, dokumen tenaga pendidik dan

Page 47: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

27

kependidikan, visi misi di Sekolah Dasar Negeri 207 Kota

Jambi, dan data-data lain yang menguatkan hasil penelitian ini.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data

kedalam kategori, melakukan sintesa, memilih nama yang penting

dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah

dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. (Sugiyono, 2010, hal.

335)

Untuk menganalisis data yang diperoleh, penyususn

menggunakan analisis deskriptif (kualitatif) yang dikembangkan

oleh Miles dan Hubberman )1984) yang terdapat didalam buku

Winarni (Winarni, 2018, hal. 171-174)

Gambar 3.1 Komponen Analisis Data (Interactive Model)

1) Reduksi Data

Reduksi data merupakan kegiatan pemilihan, penyederhanaan

dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan tertulis

dilapangan, sehingga menjadi lebih fokus sesuai dengan objek

penelitian. Reduksi data berlangsung selama proses penelitian

sampai tersusunnya laporan akhir penelitian.

Data Display

(Penyajian data) Data Collection

(Koleksi Data)

Reduksi Data

(Pemilihan Data) Verification

(Kesimpulan)

Page 48: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

28

2) Data display (Penyajian Data)

Penyajian data adalah sekumpulan informasi yang

memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan. Penyajian data dalam penelitian ini

merupakan penggambaran seluruh informasi tentang bagaimana

upaya sekolah dalam meningkatkan nilai keagamaan bagi siswa

serta faktor pendukung dan penghambat peningkatan spiritual

dan dampaknya setelah peningkatan spiritual terhadap peserta

didik di Sekolah Dasar Negeri 207 Kota Jambi.

3) Kesimpulan/Verifikasi

Penarikan kesimpulan atau verifikasi merupakan suatu

kegiatan konfigurasi yang utuh. Setelah analisis dilakukan, maka

penulis dapat menyimpulkan masalah yang telah ditetapkan oleh

penulis. Dari hasil pengolahan dan penganalisisan data ini

kemudian diberi interpretasi terhadap masalah yang akhirnya

digunakan oleh penulis sebagai dasar untuk menarik

kesimpulan.

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Keabsahan temuan merupakan konsep penting yang diperbaharui dari

konsep keshahihan (validitas) dan keandalan (realibilitas) dan disesuaikan

dengan tuntutan pengetahuan, kriteria, dan paradigma sendiri. Pemeriksaan

keabsahan data didasarkan atas kriteria tertentu. Kriteria itu terdiri atas derajat

kepercayaan (kredibilitas), keteralihan, kebergantungan dan kepastian.

Masing-masing kriteria tersebut mrnggunakan teknik pemeriksaan sendiri-

sendiri kriteria derajat, kepercayaan. Pemeriksaan datanya dilakukan dengan :

a. Ketekunan pengamat, bermaksud memenuhi ciri-ciri dan unsur-unsur

dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang

dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.

b. Triangulasi adalah teknik pengumpulan data yang bersifat

menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data

Page 49: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

29

yang telah ada. (Sugiyono, 2018, hal. 273-274) Teknik triangulasi dapat

dilaksanakan dengan cara:

1) Triangulasi sumber, dalam hal ini dilakukan dengan pengulangan

kembali terhadap informasi yang diperoleh.

Atasan Teman

Bawahan

Gambar 3.2 Triangulasi Sumber Data

2) Triangulasi Teknik, dalam hal ini dilakukan checking antara metode

pengumpulan data-data yang diperoleh. Misalnya dari data

wawancara dipadukan dengan observasi, kemudian dipadukan

dengan dokumenter, dan sebaliknya. Sehingga ditemukan kenyataan

yang sesungguhnya.

Wawancara Observasi

Kuesioner/

Dokumen

Gambar 3.3 Triangulasi Teknik

Page 50: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

30

Jadwal Penelitian

No

.

Jadwal

Kegiatan

Penelitian

Tahun 2019/2020

April Mei Agustus Oktober November Desember Januari

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Pengajuan

Judul √

2. Penyusunan Proposal

3. Bimbingan Proposal

4. Seminar

Proposal √

5.

Perbaikan Hasil Seminar

Proposal

6.

Pengurusan dan Penerbitan Izin

Penelitian

√ √

7. Pengumpulan Data

Lapangan √

8

Analisis dan Penyusunan Laporan Penelitian

√ √

9. Sidang

Skripsi

Page 51: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

31

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umun

1. Histori

Berdirinya SDN 207 Kota Jambi Kecamatan Paal Merah ini

sebelumnya bernama SDN 207 Kecamatan Jambi Selatan, karena berada

di wilayah Kecamatan Jambi Selatan, kemudian berganti nama pada

tanggal 20 Mei 2018 menjadi SDN 207 Kecamatan Paal Merah

beralamatkan di Jl. Lingkar Selatan I RT 02 Kelurahan Lingkar Selatan

Kota Jambi.

Awal berdirinya karena adanya keinginan dan semangat beberapa

warga yang berada disekitar wilayah Paal Merah, atas bantuan dari

barbagai pihak dan rekomendasi dari pemerintah Kota Jambi. Mereka

merasa terpanggil dan ikut bertanggung jawab terhadap pendidikan dasar

yang berstatus negeri, karena pada masa itu masih sedikit sekali orang

tua yang ingin menyekolakan anak-anaknya ke jenjang yang lebih tinggi.

Musyawarh demi musyawarah dilaksanakan akhirnya tercetuslah suatu

keinginan dan semangat bersama untuk mengembangkan bidang

pendidikan dasar. SDN 207 Kota Jambi didirikan pada tahun 1986.

Pertama kali jumlah siswa hanya 70 orang, menjadi 6 rombel, jumlah

guru pada waktu itu yaitu guru PNS 12.

Kepala sekolah pertama sejak SDN 207 Kota Jambi bernama Bapak

Ali Kutub (1986-1990), kemudian kepala sekolah kedua bernama Bapak

Ibrahim (1991-2002). Pada bulan Mei 2002 terjadi rolling kepala sekolah

oleh Dinas Pendidikan Kota Jambi sehingga Bapak Ibrahim digantikan

oleh Ibu Yusni. B yang menjabat sampai tahun 2004. Kepemimpinan

SDN 207 Kota Jambi dilanjutkan oleh Bapak Abdullah Alwy sampai

tahun 2005. Setelah Bapak Abdullah Alwy maka SDN 207 Kota Jambi

dipimpin oleh Bapak Ilyas, S.Pd yang menjabat samapai tahun 2011.

Selanjutnya dilanjutkan lahi oleh Ibu Hasnah, S.Pd sampai tahun 2012,

Page 52: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

32

diteruskan oleh Ibu Arjunawati, S.Pd sampai tahun 2013, diteruskan oleh

Ibu Anita Sinaga, S.Pd (2013-2016), kemudian dilanjutkan oleh Bapak

Syaiful, S.Pd (2016-2018) hingga akhirnya kepala sekolah SDN 207

Kota Jambi yang sekarang menjabat bernama Ibu Tukarmi, S.Pd mulai

tahun 2019 sampai dengan sekarang.

Tabel 4.1 : Nama-Nama Kepala Sekolah SDN 207 Kota Jambi

2. Geografis

Sekolah Dasar Negeri 207 Kota Jambi Jerambah Bolong Kecamatan

Paal Merah menempati tanah seluas 5484 m2, dengan batas-batas tanah

sebagai berikut :

a. Sebelah Barat dengan Tokoh Sukses Motor

b. Sebelah Timur dengan Toko Adi (Agen)

c. Sebelah Utara dengan PT. Garuda Keramik

d. Sebelah Selatan dengan Lorong Kenari.

3. Visi, Misi dan Tujuan SDN 207 Kota Jambi

a. Visi

Berprestasi, bertaqwa, berbudi pekerti luhur dan cinta lingkungan.

b. Misi

No Tahun Nama kepala Sekolah

1 1986 –1990 Ali Kutub

2 1991–2002 Ibrahim

3 2001– 2004 Yusni. B

4 2004 – 2005 Abdullah Alwy

5 2006 – 2011 H. Ilyas, M, S.Pd

6 2007 – 2013 Hasnah, S.Pd

10 2014 – 2016 Anita Sinaga, S.Pd

11 2017 – 2018 Syaiful. B, S.Pd

12 2019 – sampai sekarang Tukarmi, S.Pd

Page 53: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

33

1) Menghasilkan lulusan berpengetahuan luas dan mampu berfikir

secara logis, mandiri dan kreatif.

2) Menghasilkan lulusan yang beretika dan memiliki moralitas tinggi

3) Menghasilkan lulusan yang memiliki kepekaan dan apresiasi

(penghayatan) terhadap nilai-nilai estetika.

4) Menghasilkan lulusan yang memiliki kepekaan terhadap rasa

kemanusiaan dan kesadaran terhadap lingkungan hidup.

5) Menghasilkan lulusan yang memiliki keterampilan praktika (Life

Skill).

c. Tujuan

1) Mendorong agar siswa memiliki kecerdasan dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, terampil serta sehat jasmani

dan rohani.

2) Mempersiapkan lulusan agar menjadi siswa yang berprestasi

dibidang Akademik dan Non Akademik.

3) Meningkatkan semangat berkoordinasi diantara guru.

4) Menjadi sekolah yang diminati masyarakat.

4. Struktur Organisasi

Sekolah sebagai tempat berlangsungnya proses pembelajaran

sekaligus sebagai penyelenggaraan organisasi kerja harus

diselenggarakan secara sistematis dan terarah. Penyelenggaraan

organisasi kerja dapat dilihat pada struktur dan pendelegasian serta job

kerja masing-masing komponennya yang semuanya mengarah kepada

tercapainya tujuan yang telah dirancang.

Organisasi merupakan aktivitas menyusun dan pembentuk hubungan

kerja sama antara semua manusia, sehingga terwujud suatu kesatuan

usaha dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Di dalam

suatu organisasi terdapat pembagian tugas, wewenang dan tanggung

jawab secara terperinci menurut bidang-bidang dan bagian-bagian,

sehingga tercipta adanya hubungan kerja sama yang harmonis dan lancer

menurut pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Page 54: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

34

Struktur organisasi merupakan tolak ukur dalam suatu organisasi

yang baik dalam menunjukkan kegiatan yang baik pula dan juga

merupakan pendukung dalam pelaksanaan program organisasi.

Sebagai organisasi kegiatan kerja, maka untuk mencapai tujuan

organisasi itu harus disusun tata laksana yang dapat melaksanakan

tugasnya masing-masing yang harus dipertanggung jawabkan. Masing-

masing tata laksana tidak berdiri sendiri tetapi ia bekerja sama dengan

lainnya dalam suatu organisasi itu sendiri. Organisasi oleh seorang

pemimpin tertinggi dan dibantu oleh beberapa orang yang lain sesuai

dengan kebutuhan dari tersusun dengan baik untuk bekerja sama. Kerja

sama itu diciptakan dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang

ditettapkan untuk lebih jelasnya dapat dilihat struktur organisasi SDN

207 Kota Jambi pada skema berikut ini :

Page 55: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

35

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH DASAR NEGERI 207

KOTA JAMBI TAHUN 2019/2020

KETERANGAN : Garis Komando

Garis Koordinasi

KOMITE SEKOLAH

M. NURDIN

KEPALA SEKOLAH

TUKARMI, S.Pd

SISWA MASYARAKAT SEKITAR

GURU AGAMA

KEISTEN

GURU AGAMA

ISLAM

GURU PENJAS GURU KELAS

WK. KURIKULUM

DESWITA, S.Pd

WK. KESISWAAN

MASDALENA, S.Pd

WK. SARANA & PRASARANA

SRI ULANDARI, M.Pd

KEPALA

PUSTAKA

NOFIYANTI

PENJAGA SEKOLAH

B. IRWANSYAH

KETUA TU

YOCHY F. LUBIS

SATPAM

AGUS SETIAWAN

Page 56: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

36

STRUKTUR PENGURUS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

SEKOLAH DASAR NEGERI 207 KOTA JAMBI

PEMBINA

KEPALA SEKOLAH

TUKARMI, S.Pd

DERMAWAN

SIMORANGKIR, S.Pd

DESWITA, S.Pd

SITI HASANAH, S.Pd.SD

LCC

DERMAWAN

SIMORANGKIR, S.Pd

DESWITA, S.Pd

SITI HASANAH, S.Pd.SD

OSN / OLIMPIADE

SRI ULANDARI, M.Pd

NOVI ALPRIANTI, S.Pd

SEMUA GURU KELAS II

KEYBOARD

M. SAYUTI, S.Pd

BIMA ADRIYANSYAH

INDRA NOVARESTITA,

S.Pd

SITI HASANAH, S.Pd. SD

DEVI WARNI, S.Pd

PRAMUKA

SUMIATI, S.Pd.I

RAHMAT HIDAYAT

TAHFIDZ

RESTI PRAMUDINI,

A.Ma

MAR YATUN

DEVI WARNI, S.Pd

YOCHI F. LUBIS

PANTONIM

DORA NOMO RUWANDA,

LILIS DELIARTI, S.Pd

AGUS DWI MAULANA

RENANG

BIMA ADRIANSYAH

NORMAN VINCENT

MARIJAN

SEPAK TAKRAU /

KOMPANGAN

ASMAMURNI, A.Ma. Pd

MURNI PANJAITAN,

A.Ma

CATUR VOLLEY BALL

DORA NOMO RUWANDA,

A.MA

LAORA, S.Pd

BULU TANGKIS

REKA TRI KURNIATI,

S.Pd

SARINGAH, S.Pd

FITRI NURAINI, SE

CERGAM

ASMAMURNI, A.MA. Pd

SUARNI PASARIBU, S.Pd.

K

TENIS MEJA

ASMIATI, A.Ma

YUSNIMAR, A.Ma

NUEHAYATI

MENGANYAM

SUARNI PASARIBU,

S.Pd. K

KEAGAMAAN

KRISTEN DORA NOMO RUWANDA,

A.MA

ATLETIK

M. SAYUTI, S.Pd

EDWARD SARAGIH, S.Pd

SEPAK BOLA

NURHASANAH, S.Pd

MASDALENA, S.Pd

PANTUN

HERLINA RATNA SARI,

S.Pd

ROVIANA, S.Pd

KESENIAN

NGASIATUN, S.Pd

ROFIQAH

PUISI / PIDATO

RAMADANI. F. S HARAR,

S.Pd

SURYANI

TARI

NGULWIYAH, S.Pd

DARMAWATI, S.Pd

MENDONGENG

INDRA NOVARESTITA,

S.Pd

PELATIH LUAR

DRUM BAND

ABDUL MUKHLIS, S.Pd.I

SUMIATI, S.Pd.I

NURITA, S.Pd.I

SHOLAWAT

Page 57: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

37

Berdasarkan struktur organisasi diatas, maka jelas bahwa lembaga

pendidikan itu mempunyai pimpinan tertinggi adalah kepala sekolah.

Kepala sekolah selaku pelaksana di lapangan dan bertugas mengawasi

dan mengkoordinir semua kegiatan yang dilakukan oleh bawahan.

Dalam hal ini kepala sekolah, baik yang berkenaan dengan tugas

proses pembelajaran maupun tugas dalam memperlancar jalannya

asministrasi sekolah itu sendiri.

Secara rinci masing-masing yang terdapat distruktur SDN 207 Kota

Jambi memiliki fungsi dan tanggung jawab yang berbeda berikut

diantaranya dapat dijabarkan :

a. Kepala Sekolah

1) Kepala sekolah selaku educator

2) Kepala sekolah selaku manager

3) Kepala sekolah selaku supervise

4) Kepala sekolah selaku pemimpin

5) Kepala sekolah selaku innovator

6) Kepala sekolah selaku motivator

b. Wakil Kepala Sekolah

1) Menyusun perencanaan, membuat program kegiatan dan

pelaksanaan kegiatan

2) Perorganisasian

3) Pengawasan

4) Ketenangan

5) Pengkordinasian

6) Pengawasan

7) Penilaian

8) Identifikasi dan pengumpulan data

9) Penyusunan laporan

c. Wali Kelas

1) Pengelolaan kelas

2) Penyelenggaraan administrasi kelas meliputi :

Page 58: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

38

a) Denah tempat duduk siswa

b) Papan absen siswa

c) Daftar pelajaran kelas

d) Daftar piket kelas

e) Buku absensi kelas

f) Tata tertib siswa

3) Menyusun statistik siswa

4) Pembuatan catatan khusus tentang siswa

5) Pencatatan mutasi siswa

6) Membuat denah duduk

7) Menentukan peringkat kelas

8) Mengisi lapor pada tiap semester

d. Kepala Pustaka

1) Perancang penggandaan buku

2) Pengurus pelayanan perpustakaan

3) Perencanaan pengembangan perpustakaan

4) Memelihara dan memperbaiki buku

5) Invertarisasi dan pengadministrasian buku

6) Melakukan layanan bagi siswa, guru dan masyarakat

7) Menyimpan buku perpustakan

8) Menyusun tata tertib perpustakaan

9) Menyusun laporan pelaksanaan perpustakaan secara berkala

e. Kepala Tata Usaha (TU)

1) Menyusun program kerja tata usaha sekolah

2) Pengelolahan keuangan sekolah

3) Pengurusan administrasi ketenagaan dan siswa

4) Pembinaan dan pengembangan karir pegawai TU sekolah

5) Penyusunan administrasi kelengkapan sekolah

6) Penyusunan dan penyajian data statistik

7) Menyusun laporan kegiatan ketatausahaan secara berkala

Page 59: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

39

f. Guru

1) Membuat perangkat pembelajaran

2) Melaksanakan pembelajaran

3) Melaksanakan kegiatan penilaian belajar siswa

4) Melaksanakan analisis ulangan harian

5) Mengisi daftar nilai siswa

6) Melaksanakan kegiatan bimbingan

7) Membuat alat pembelajaran/alat peraga

8) Mengikuti kegiatan pengembangan permasyarakatan kurikulum

9) Membuat catatan hasil belajar siswa

10) Membuat agenda mengajar

11) Mengatur kebersihan ruang kelas (Dokumen, 2020)

5. Keadaan Guru dan Siswa

a. Keadaan Guru

Guru adalah salah satu komponen dalam proses pembelajaran

yang berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang

potensial. Oleh karena itu, guru merupakan salah satu unsure

dibidang pendidikan yang berperan secara aktif dalam menetapkan

kedudukannya sebagai tenaga profesinal. Keberhasilan dan

peranannya sebagai tenaga pengajar sebagian besar terletak pada

kemampuan dirinya sebagai guru. Jadi guru adalah faktor penentu

keberhasilan proses pembelajaran dalam suatu jenjang pendidikan.

Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh kepala SDN 207 Kota

Jambi bahwa :

"Guru bertugas melaksanakan pendidikan dan pembelajaran di

sekolah membantu memperlancar proses pembelajaran"

(Tukarmi, S.Pd Wawancara:2020)

Peranan guru sebagai tenaga pengajar atau pendidik sangatlah

penting didalam memupuk minat dan menumbuhkan semangat siswa

dalam memberikan bekal ilmu pengetahuan melalui pembelajaran.

Page 60: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

40

Keberhasilan dalam setiap bidang studi tentunya didukung oleh

semangat guru dalam menyampaikan materi pelajaran.

Guru yang baik ialah guru yang memberikan pelajaran kepada

siswa secara efektif dan efesien. Senantiasa membuat rencana

pembelajaran, baik jangka pendek maupun jangka panjang serta

berusaha untuk menanamkan, memupuk dan mengembangkan sikap

cinta kepada pelajaran serta member semangat dalam setiap proses

pembelajaran.

SDN 207 Kota Jambi adalah lembaga pendidikan yang

memberikan pengajaran setingkat dengan Madrasah Ibtidaiyah

lainnya, pelaksanaan pengajaran adalah merupakan tugas seorang

guru, guru diberi tugas mengajar, membimbing dan melaporkan

hasil-hasil kegiatan yang dilakukan.

Dilihat dari jumlahnya, seluruh guru yang mengajar di SDN 207

Kota Jambi sebanyak 40 orang dengan latar belakang pendidikan

yang berbeda-beda jumlah tersebut terdiri dari guru laki-laki dan

perempuan. Disamping itu sebagian dari mereka diamanahi jabatan

untuk melaksanakan tugas tertentu, misalnya wakil kepala sekolah,

wali kelas, pembina ekstrakurikuler dan sebagian lain bertugas murni

sebagai tenaga pengajar.

Dilihat dari jenjang pendidikan, guru yang mengajar di SDN

207 Kota Jambi berjenjang pendidikan Sarjana Strata Satu (S1),

SMA rata-rata karyawan yang berkerja dibidang tertentu dan ada

juga guru yang masih kuliah dikarenakan untuk merubah gelar yang

bukan dari baground lulusan pendidikan. Dengan demikian

dikatakan bahwa berdasarkan jenjang pendidikan yang telah

ditempuh oleh para pendidik yang memadai untuk mengajar di

jenjang pendidikan tingkat menengah atas (Observasi, 2020).

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai

keadaan guru di SDN 207 Kota Jambi dapat dibaca pada table

berikut ini :

Page 61: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

41

Tabel 4.2 Keadaan Guru SDN 207 Kota Jambi Tahun 2020

(Dokumentasi, 2020)

NO NAMA TUGAS KET

1 TUKARMI, S.Pd KEPALA PNS

2 ASMIATI, A.Ma. Pd GURU KELAS (1A) PNS

3 LAORA PANE, S.Pd GURU KELAS (IB) PNS

4 DARMAWATI, S.Pd GURU KELAS (IC) PNS

5 REKA TRI KURNIATI, S.Pd GURU KELAS (ID) HONOR

6 ROFIQOH, S.Pd GURU KELAS (IIA) HONOR

7 HERLINA RATNA SARI, S.Pd GURU KELAS (IIB) HONOR

8 SARINGAH, S.Pd GURU KELAS (IIC) HONOR

9 RIDA YANI, S.Pd GURU KELAS (IID) HONOR

10 MUHAMMAD SAYUTI, S.Pd GURU KELAS (IIE) HONOR

11 SURIYANI GURU KELAS (IIIA) HONOR

12 NURHASANAH, S.Pd GURU KELAS (IIIB) PNS

13 NOFA QOMARA IKA SAPUTRI, S.Pd GURU KELAS (IIIC) CPNS

14 LILIS DELIARTI, S.Pd GURU KELAS (IIID) HONOR

15 DESWITA, S.Pd GURU KELAS (IVA) PNS

16 MURNI PANJAITAN, S.Pd GURU KELAS (IVB) PNS

17 DEVI WARNI, S.Pd GURU KELAS (IVC) HONOR

18 RAMADANI FITRIANA SARI H, S.Pd GURU KELAS (IVD) HONOR

19 NURBAINA, S.Pd GURU KELAS (IVE) PNS

20 NOVI ALPRIANTI, S.Pd GURU KELAS (VA) CPNS

21 NGASIATUN, S.Pd GURU KELAS (V.B) HONOR

22 SOFIA RAHMAWATI, S.Pd GURU KELAS (VC) CPNS

23 YEFRILITA, S.Pd GURU KELAS (VD) CPNS

24 HADDA, S.Pd GURU KELAS (VE) CPNS

25 SRI ULANDARI, M.Pd GURU KELAS (VIA) PNS

28 SITI HASANAH GURU KELAS (VIB) PNS

29 INDRA NOVARESTITA, S.Pd GURU KELAS (VIB) PNS

Page 62: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

42

30 NGULWIYAH, S.Pd GURU KELAS (VID) PNS

31 WIDI ASTUTI, S.Pd GURU KELAS (VIE) PNS

32 MASDALENA, S.Pd GURU KELAS (VIF) PNS

33 ABD. MUKHLIS, S.Ag GURU AGAMA ISLAM HONOR

34 ASMAMURNI, A.Ma. Pd GURU PENJAS PNS

35 BERLIANA PANE, S.Pd GURU AGAMA KONG HU CHU PNS

36 DORA NOMO RUWANDA, S.Pd GURU PENJAS HONOR

37 M. HARI NOVANDA, S.Pd GURU PENJAS HONOR

38 NURITA, S.Ag GIRU AGAMA ISLAM PNS

39 SUMARNI, A.Ma. Pd, S.P GURU PENJAS PNS

40 SUMIATI, S.Ag GURU AGAMA ISLAM HONOR

41 YOCHY FRAKASIWIE LUBIS TU HONOR

42 ARIUS PETUGAS KEAMANAN HONOR

43 FITRI NURAINI, SE TU HONOR

44 MARUJAN TU HONOR

45 NOVIYANTI, S.Pd TENAGA PERPUSTAKAAN HONOR

46 NURHAYATI PETUGAS KEBERSIHAN HONOR

47 ADINA MUSTIKA, S.IP TENAGA PERPUSTAKAAN HONOR

48 RIRIN SEPRIFIANI SIMANJUNTAK,

SE TU HONOR

49 SYAFRINA, S.Kom TU HONOR

(Sumber : TU SDN 207 Kota Jambi, Tentang Tenaga-Tenaga Pendidik

di SDN 207 Kota Jambi)

Berdasarkan table diatas, dapat kita ketahui bahwa guru yang

ada di SDN 207 Kota Jambi kebanyakan guru yang diangkat

langsung oleh Dinas Pendidikan berstatus PNS, honorer dan CPNS.

Walaupun demikian dengan keadaan tersebut diharapkan para guru

mampu menjalankan tugas dengan sebaik mungkin dan dapat

menghasilkan lulusan yang bermutu dan akan membentuk siswa

yang siap untuk mengikuti perkembangan zaman.

Page 63: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

43

b. Keadaan Siswa

Siswa termasuk salah satu komponen yang harus ada dalam

proses pembelajaran. Guru tidak akan dapat melaksanakan

pembelajaran apabila tidak ada siswa yang diajarkan. Dalam suatu

proses pembelajarannya, saat siswa menjadi orang yang dibelajarkan

oleh guru, dan disisi lain siswa menjadi mitra belajar sesama siswa.

Oleh karena jika tidak ada siswa maka tidak ada proses pembelajaran

di kelas.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan jumlah siswa di SDN

207 Kota Jambi sebanyak 948 siswa. Jumlah ini terdiri dari 29 kelas

yaitu kelas I (4 kelas), kelas II (5 kelas), kelas III (4 kelas), kelas IV

(5 kelas), kelas V (5 kelas), kelas VI (6 kelas).

Untuk jelasnya keadaan siswa pada SDN 207 Kota Jambi dapat

dilihat pada table dibawah ini :

Table 4.3 Keadaan Siswa SDN 207 Kota Jambi 2020 (Dokumentasi,

2020)

Kelas Jenis Kelamin

Jumlah Total Laki-Laki Perempuan

I 54 61 115

948

II 69 80 149

III 63 53 116

IV 93 89 182

V 90 87 177

VI 110 99 209

(Sumber : TU SDN 207 Kota Jambi, Keadaan Siswa di SDN 207

Kota Jambi)

Berdasarkan table diatas, dapat diketahui bahwa jika dilihat dari

komposisi jumlah siswa perkelas, kelas yang dimiliki kelas

kelompok besar. Artinya jumlah ini dikategorikan cukup banyak.

Dengan jumlah demikian untuk masing-masing kelas, para guru

Page 64: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

44

harus lebih ekstra dalam memantau perkembangan dan perolehan

belajar siswa pada bidang studi yang diajarkan.

6. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang tersedia pada suatu sekolah

merupakan media untuk meningkatkan kualitas pendidikan guna

untuk mencapai tujuan yang optimal.

Sarana merupakan tempat berlangsungnya (proses)

pembelajaran yang dalam hal ini SDN 207 Kota Jambi tanpa adanya

sarana yang mendukung maka kegiatan KBM tidak akan tercapai

dengan tujuan yang ingin diinginkan.

Sarana adalah segala sesuatu yang diperguanakan untuk

mencapai tujuan. Sedangkan prasarana adalah sesuatu yang

dimaksud disini yaitu sesuatu yang digunakan sebagai alat

memperlancar kegiatan atau proses pembelajaran.

Sarana dan prasarana dalam proses pembelajaran merupakan

faktor penunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran di sekolah

tidak akan berjalan lancer bahkan tidak bias dilaksanakan sama

sekali tanpa adanya sarana penunjang. Prasarana merupakan alat

yang sangat membantu dalam proses pembelajaran.

Untuk mengetahui sarana dan prasarana di SDN 207 Kota Jambi

dapat dilihat pada table dibawah ini :

Tabel 4.4 Keadaan Sarana dan Prasarana di SDN 207 Kota Jambi

Tahun 2020 (Dokumentasi, 2020)

No Sarana dan Prasarana Jumlah Keterangan

1 Ruang Kepala Sekolah 1 Baik

2 Ruang Guru 1 Baik

3 Ruang Kelas 29 Baik

4 Ruang Belajar Keristen 1 Baik

5 Ruang TU 1 Baik

6 Lemari Arsip 1 Baik

Page 65: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

45

7 Lemari Buku 29 Baik

8 Infokus 1 Baik

9 Papan Tulis 29 Baik

10 Papan Struktur 2 Baik

11 Papan Pengumuman 1 Baik

12 Wc Guru 2 Baik

13 Wc Siswa 2 Baik

14 Perpustakaan 1 Baik

14 Ruang UKS 1 Baik

16 Ruang Penyimpanan

Peralatan Olahraga 1 Baik

17

Ruang Tilawah,

Kompangan dan

Tahfidz

1 Baik

18 Ruang Satpam 1 Baik

(Sumber : TU SDN 207 Kota Jambi, Tentang Keadaan Sarana dan

Prasarana SDN 207 Kota Jambi)

Berdasarkan table diatas, terlihat bahwa kondisi sarana dan

prasarana sudah cukup baik, fasilitas yang ada sudah hampir

mencukupi untuk menunjang proses pembelajaran, namun ada

beberapa fasilitas yang masih dalam proses pembangun, seperti

musholah dan tempat wudhu yang terkadang airnya kurang lancer

keluar.

Page 66: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

46

B. Temuan Khusus dan Pembahasan

1. Penerapan Kurikulum 2013 dalam Meningkatkan Nilai

Keagamaan Siswa Kelas IV di Sekolah Dasar Negeri 207 Kota

Jambi

Salah satu metode atau cara yang tepat dalam penerapan

Kurikulum 2013 dalam meningkatkan nilai keagamaan kepada siswa

adalah dengan melakukan pembiasaan-pembiasaan kepada siswa.

Pada hakikatnya metode atau model pembiasaan dalam

pendidikan karakter tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pembiasaan

yang meliputi kegiatan rutin, spontan dan keteladanan (Mulyasa,

2018, hlm. 168-169)

Metode

Pembiasaan

Kegiatan

Rutin

Pembacaan ikrar

Sholat (Dhuha &

Dzuhur) berjamaah

Ekstrakurikuler

keagamaan islam

(tilawah,

kompangan dan

tahfidz)

Rapat antara

sekolah dan orang

tua siswa

Kegiatan

Spontan

Bersalaman

Perilaku sadar

akan sampah

Kegiatan

Keteladanan

Berpakaian rapi

Datang ke sekolah

tepat waktu

Lukisan dinding dan

slogan islami

Page 67: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

47

Nilai keagamaan di sekolah ini dalam pengaplikasiannya

dimaksukkan dalam kegiatan pembiasaan yang sesuai dengan

pendapat Prof. Dr. H. E. Mulyasa, M.Pd. Kegitan tersebut antara

lain :

a) Kegiatan Rutin

1) Pembacaan Ikrar Sebelum Pelajaran Dimulai

Kegiatan ini dilakukan ketika sebelum jam pelajaran

dimulai. Menurut Ibu Nurbaina, S.Pd selaku wali kelas IV di

SDN 207 Kota Jambi,

"Ketika sebelum jam pelajaran dilakukan pembacaa Ikrar

di samping kelas dan setelah semuanya masuk kelas dan

duduk rapi barulah membaca do'a bersama, maka siswa

akan terbiasa membaca ikrar dan doa sebelum melakukan

suatu kegiatan dan berdo'a merupakan salah satu wujud

nilai-nilai keagamaan" (Wawancara Wali Kelas IV, 15

Januari 2020).

Didasarkan pada penuturan tersebut, program ini

merupakan salah satu upaya yang dilakukan sekolah untuk

menanamkan nilai-nilai keagamaan siswa pada saat di dalam

kelas.

2) Sholat Dhuha dan Sholat Dzuhur Berjama'ah

Sholat Dhuha dilakukan pada pukul 09.25 – 09.45 atau

biasa disebut dengan jam istirahat pertama. Kegiatan ini

diadakan di masing-masing kelas dikarenakan musholah

masih dalam proses pembangunan. Dalam keadaan normal,

kegiatan sholat dhuha berjama'ah ini dilakukan dengan

teratur setiap Senin sampai dengan Jumat akan tetapi untuk

Sholat Dzuhur dilakukan setiap hari Senin sampai dengan

Kamis oleh siswa SDN 207 Kota Jambi. Pada saat Sholat

Dhuha dan Sholat Dzuhur dilakukan, ada guru yang bertugas

untuk mengabsen peserta didik, dengan absen ini dapat

diketahui mana siswa yang bolos dan mana siswa yang rajin

melaksanakan kegiatan ini.

Page 68: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

48

Berkenaan dengan pernyataan diatas, Ibu Sumiati, S.Pd

selaku guru Agama Islam mengungkap bahwa :

"Anak-anak kalau solat disini (kelas) dikarenakan

musholah lagi dalam proses pengumpulan dana dimana

nanti akan ada musholah untuk anak-anak beribadah biar

ibadahnya khusyuk. Ketika waktu sholat telah tiba

biasanya saya memakai absen, anak-anak kalau dak

digituin pasti dia lengah. Namanya juga anak-anak pun

kalau cuman sekedar ngomong be dak bakal dilaksanakan"

(Wawancara Guru Agama Islam, 15 Januari 2020).

3) Ekstrakurikuler Keagamaan

Program ekstrakurikuler keagamaan yang peneliti

temukan saat observasi di SDN 207 Kota Jambi yaitu

kompangan, tilawah, rabana dan program keagamaan terbaru

yang baru berjalan 2 tahun disekolah ini yaitu tahfidz.

Berkenaan dengan pernyataan diatas, Ibu Tukarmi, S.Pd

selaku Kepala Sekolah SDN 207 Kota Jambi

mengungkapkan bahwa :

"Untuk program ekskul keagamaan di sekolah ini kita ada

kompangan, tahfidz, tilawah".

"Itu (ekskul tahfidz) kurang lebih baru dua tahun ini kalau

ekskul yang lain sudah lama dan kita sudah membuahkan

hasil sebanyak kurang lebih 40 han lah anak yang hafal

Al-Quran di juz 29 dan 30. Itulah ada beberapa juz dia

sudah hafal dan di wisuda dari pak Wali Kota kemarenkan

beberapa anak yang secara serentak sudah di wisuda. Itu

hasil dari ekslu juga itu. (Wawancara Kepala Sekolah, 15

Januari 2020).

4) Pembacaan Surah Yasin Setiap Hari Jumat

Salah satu bentuk kegiatan yang diterapan di sekolah ini

peneliti melihat dalam rangka meningkatkan nilai keagamaan

pada siswa ialah diterapkannya pembiasaan pembacaan surah

yasin setiap hari jumat.

Didukung dengan pernyataan dari Ibu Tukarmi, S.Pd

yang mengatakan bahwa :

Page 69: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

49

"Pada jumat pagi kami rutin melakukan pembacaan surat

yasin dimana metode yang paling afektif dalam

pembentukan aqidah dan pelurusan akhlak anak"

(Wawancara Kepala Sekolah, 15 Januari 2020).

Dengan kegiatan rutin ini dapat meningkatkan keiman

siswa terhadap Allah SWT dan mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari baik di sekolah maupun diluar sekolah.

5) Rapat Antara Sekolah dan Orang Tua Siswa

Rapat yang dimaksud peneliti adalah rapat untuk

meningkatkan keimanan siswa terhadap Allah SWT dimana

sekolah merencanakan akan membangun musholah di pinggir

lapangan sekolah dan pihak sekolah meminta kepada orang

tua untuk bekerja sama dalam pembangunan musholah di

SDN 207 Kota Jambi.

Kepala sekolah pun meminta izin kepada orang tua agar

anak-anaknya bias menyisihkan uang jajannya untuk

pembangunan musholah SDN 207 Kota Jambi. Ibu Tukarmi

mengatakan bahwa :

"Yang jelas disini, anak-anak itu setiap hari jumat rutin

membaca yasin kemudian anak-anak sedekah hari jumat

itu seikhlasnya untuk pembangunan musholah kita di

SDN 207. Tidak dipaksakan. Mereka berlatih untuk

memberi,berbagi" (Wawancara Kepala Sekolah, 15

Januari 2020).

Salah satu orang tua siswa mengatakan bahwa :

"Kami sangat mendukung kegiatan yang sangat positif

ini, karena dengan adanya musholah anak-anak bisa

sholat dengan khusyuk" (Wawancara Wali Murid, 17

Januari 2020).

Terlihat dari pernyatan diatas bahwa dapat disimpulan

terjalinnya komunikasi yang baik antara sekolah dan orang

tua demi kemajuan sekolah terutama pada siswa SDN 207

Kota Jambi.

Page 70: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

50

b) Kegiatan Spontan

1) Bersalaman

Tujuan kegiatan ini untuk menumbuhkan rasa

persaudaraan antara teman dan meningkatkan ketawadhu'an

siswa terhadap guru sehingga akan membentuk siswa

menjadi lebih sopan kepada guru. Hal ini diungkapkan oleh

Ibu Tukarmi selaku Kepala Sekolah yang menyatakan :

"Pembiasaan bersalam-salaman merupakan salah satu

program sekolah ini dalam menerapkan nilai-nilai

keagamaan pada siswa. Dengan bersalam-salaman

peserta didik secara tidak langsung diajarkan untuk

bersikap sopan terhadap para guru, sehingga akan timbul

rasa tawadhu' pada diri siswa, seperti pada saat siswa

datang ke sekolah ada guru yang akan berdiri di dekat

pagar sekolah, dimana ketika siswa melalui pagar

diwajibkan bersalaman, kegiatan ini kami lakukan setiap

hari" (Wawancara Kepala Sekolah, 15 Januari 2020).

Sedangkan pada prakteknya, menurut Ibu Nurbaina yang

merupakan salah seorang guru wali kelas di sekolah ini

mengungkapkan bahwa :

"Bersalaman merupakan kebiasaan yang ditanamkan di

sekolah ini, biasanya anak-anak itu bersalaman ketika

bertemu bapak dan ibu guru dan juga bersalaman ketika

bel berbunyi alias waktu jam pelajaran berakhir, waktu

mau pulang itu lho. Setelah bel berbunyi mereka berdoa

kemuadian mereka berbaris untuk antri bersalaman

dengan kami para guru kemudian baru pulang"

(Wawancara Wali Kelas IV, 15 Januari 2020).

Pernyataan ini didukung pula oleh observasi yang

dilakukan peneliti ketika jam pelajaran berakhir,

"Ketika bel berbunyi, dan terdengar pengumuman dari

pengeras suara di kantor, tanpa di aba-aba lagi siswa

segera membaca Al-Fatihah dan surat Al-Ikhas.

Kemudian berpamitan dan mengucapkan salam dengan

serempak. Setelah itu mereka berbaris dengan rapid an

antri untuk bersalaman dengan guru sebelum

meninggalkan kelas" (Obsevasi, SDN 207 Kota Jambi,

15 Januari 2020).

Page 71: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

51

Disini terlihat terdapat sinkronisasi antara pernyataan Ibu

Nurbaina dan observasi penulis dilapangan. Hal ini

membuktikan bahwa pembiasaan bersalaman di sekolah ini

berkembang dengan baik. Selain dilakukan saat jam

pelajaran, bersalaman di sekolah ini juga dilakukan diluar

jam pelajaran. Seperti saat bertemu guru di jalan atau pun

didepan kelas dan kantor sehingga dapat menjadi salah satu

media guru untuk menerapkan akhlak yang baik pada peserta

didik sehingga terpupuknya nilai keberagaman nantinya.

2) Perilaku Sadar Sampah

Pada kegiatan ini peneliti melihat sebelum bel masuk

berbunyi siswa dibiasakan untuk memungut sampah yang ada

disekitar kelasnya baik itu didalam kelas maupun di luar

kelas. Agar terciptanya suasana belajar yang bersih dan

nyaman.

Dari pernyataan tersebut sejalan dengan pernyataan Faris

selaku siswa kelas IV SDN 207 Kota Jambi yang

mengungkapkan bahwa :

"Iya kak, sebelum kami belajar tu kak, kami disuruh

mungutin sampah yang berserakan dilaci meja, ruang

kelas samo halaman kelas kak" (Wawancara Siswa Kelas

IV, 15 Januari 2020).

Sejalan dengan pernyataan Ibu Nurbaina, S.Pd selaku

wali kelas IV yang mengungkapkan bahwa :

"Itu pasti, karena ada pepatah yang mengatakan bahwa

kebersihan sebagian dari iman nah pepatah ini lah yang

sering saya ucapkan kepada siswa. Dengan cara ini dapat

menanamkan pada siswa dari sejak dini untuk menjaga

kebersihan dan membuat mereka untuk terbiasa

melakukannya sampai mereka dewasa nanti"

(Wawancara Wali Kelas IV, 15 Januari 2020).

Terlihat dari pernyataan diatas bahwa kegiatan ini

memang harus dilakukan secara berkelanjutan agar kebiasaan

Page 72: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

52

akan sadar sampah dan membuang pada tempatnya ternyata

lebih terkait dengan kecerdasan/kematangan karakter bukan

kecerdasan akademik.

c) Kegiatan Keteladanan

1) Berpakaian Rapi

Di sekolah tersebut peneliti melihat pada saat upacara

bendera siswa berseragam merah putih rapi dan dari

kekompakan seragam dominan menggunakan seragam merah

putih panjang (laki-laki = baju + celana dan perempuan =

baju + rok + jilbab) walaupun ada beberapa siswa yang tidak

menutup aurat dikarenakan sekolah tersebut tidak semuanya

beragama islam.

Sesuai dengan pernyataan diatasa Ibu Tukarmi, S.Pd

selaku Kepala Sekolah SDN 207 Kota Jambi mengatakan

bahwa :

"Siswa berpakaian menutup aurat itu semenjak adanya

berita bullying yang dialami oleh para pelajar dari tingkat

SD hingga SMA. Maka dari itu kepala sekolah terdahulu

(Bapak Saipul, S.Pd) menghimbau untuk para siswa

memakai seragam yang panjang dan jangan sampai

mengenakan seragam yang pendek. Hingga saat ini

seluruh siswa siswa tetap menggunakan seragam sekolah

yang panjang ditambah lagi dengan zaman sekarang

bermodel pakaian syar'i" (Wawancara Kepala Sekolah,

15 Januari 2020).

Pembiasaan dengan kerapian berpakaian disekolah

peneliti dapat menyimpulkan bahwa akan mempunyai

pengaruh yang positif bagi kehidupan siswa dimasa yang

akan datang.

2) Datang ke Sekolah Tepat Waktu

Siswa diwajibkan datang ke sekolah sebelum pukul

07.00 WIB untuk hari senin dan jumat sedangkan pukul

07.15 WIB untuk hari selasa sampai hari kamis. Sekolah ini

Page 73: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

53

selalu menanamkan sikap disiplin akan tetapi ada saja siswa

yang sering terlambat. Dilanjutkan pernyataan dari Ibu

Tukarmi, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN 207 Kota Jambi

mengatakan bahwa :

"Anak-anak disini memang harus disiplin dalam segala

agar taat pada aturan salah satu contohnya pada saat

datang ke sekolah harus tepat waktu kalau tidak akan

dikenakan sanksi yang berkarakter misalnya siswa harus

mengambil sampah yang ada disekitar lingkungan kelas

masing-masing yang akan dikoordinir oleh wali kelas"

(Wawancara Kepala Sekolah, 15 Januari 2020).

Dari kedua sumber data diatas dapat ditarik kesimpulan

bahwa siswa memiliki disiplin tinggi dapat memberikan

banyak mafaat yang didapatkan antara lain siswa menjadi

lebih tertib dan dapat mengerti bahwa disiplin itu sangat

penting bagi masa depan kelak.

3) Lukisan Dinding dan Slogan Islami

Semenjak Ibu Tukarmi menjabat sebagai Kepala Sekolah

SDN 207 Kota Jambi sudah banyak mengalami perubahan

terutama dari segi bangunan dimana yang awalnya dinding

sekolah itu warnanya polos sekarang menjadi lukisan yang

indah dimana gambar tersebut terdapat siswa dan guru

berpakaian rapi yang sedang belajar diluar kelas bersama

beberapa siswa (Dokumentasi Gedung SDN 207 Kota Jambi,

16 Januari 2020)

Ketika peneliti berjalan disepanjang kelas terdapat

slogan seperti kata-kata mutiara atau pepatah yang dapat

mempengaruhi daya pikir siswa dan Asmaul Husna di

dinding luar kelas bagian atas dimana secara tidak langsung

ketika siswa melihat secara terus menerus mereka akan hafal

nama-nama Allah SWT dan beserta artinya yang diharapkan

agar siswa dapat mengamalkannya. (Dokumentasi Prasarana

SDN 207 Kota Jambi, 16 Januari 2020)

Page 74: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

54

Pernyataan diatas dibenarkan oleh Ibu Sumiati selaku

guru Agama Islam yang mengatakan bahwa:

"Iya nak benar, ada juga gambar-gambar islam di

dinding sekolah yang bertujuan agar anak selalu ingat

sehingga secara tidak langsung anak bisa mengetahui

nama-nama Allah SWT setiap berjalan di sepanjang

kelas" (Wawancara Guru Agama Islam, 15 Januari

2020).

Dapat dilihat dari pernyataan diatas, penulis dapat

menarik kesimpulan bahwa fasilitas yang ada disekolah

sangat mempengaruhi karakter siswa dalam menumbuhkan

nilai keagamaan.

2. Faktor yang mendukung dan menghambat dalam upaya

meningkatkan nilai keagamaan siswa kelas IV di Sekolah Dasar

Negeri 207 Kota Jambi.

Untuk menunjang ketercapaian peningkatan nilai keagamaan

siswa kelas IV di SDN 207 Kota Jambi, maka sekolah menggunakan

metode pembiasaan rutin, spontan dan keteladanan.

Menurut Rusmin bahwa untuk mengetahui faktor-faktor yang

menjadi kekuatan dan kelemahan terhadap suatu program yang

sedang dijalani untuk ditindak lanjutin agar program dapat berjalan

secara efektif dan efesien. (Rusmin, 2018, hlm 185)

Faktor yang mendukung dan menghambat dalam

upaya meningkatkan nilai keagamaan siswa kelas

IV di Sekolah Dasar Negeri 207 Kota Jambi.

Pendukung

Adanya dukungan dari sekolah

Adanya pengajar/pelatih

Adanya sarana prasarana yang memadai

Penghambat

Terjadinya miskomunikasi antara sesama

orang tua

Perbedaan suku dan agama antar siswa

Page 75: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

55

Pernyataan diatas sesuai dengan realita di lapangan (Observasi

SDN 207 Kota Jambi, 15 Januari 2020), adapun yang menjadi

hambatan yang dihadapi dalam meningkatkan nilai keagamaan siswa

kelas IV di SDN 207 Kota Jambi diantaranya :

a. Sebagian orang tua belum memahami tentang esensi nilai

keagamaan (karakter) sehingga orang tua protes terhadap

kebijakan-kebijakan sekolah.

b. Perbedaan suku dan agama siswa yang berbeda.

Sedangkan faktor-faktor yang menjadi pendukung peningkatan

nilai keagamaan siswa kelas IV SDN 207 Kota Jambi diantaranya :

a. Kebijakan sekolah yang mendukung penuh terhadap kegiatan –

kegiatan keagamaan.

b. Adanya pengajar dan pelatih yang menunjang untuk tercapainya

proses pembinaan keagamaan siswa.

c. Adanya sarana dan prasarana yang menunjang untuk terciptanya

proses pembinaan keagamaan siswa.

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan adanya

faktor penghambat dan pendukung, sekolah dapat mengevaluasi

kembali agar menjadi sekolah yang menanamkan nilai-nilai

keagamaan demi membentuk karakter siswa yang berakhlak mulia.

3. Hasil upaya peningkatan nilai keagamaan siswa kelas IV di

Sekolah Dasar Negeri 207 Kota Jambi.

Hasil penigkatan nilai keagamaan merupakan sebuah pencapaian

yang baik dari kerja keras antara warga sekolah dalam mensukseskan

Hasil upaya peningkatan nilai keagamaan

siswa kelas IV di SDN 207 Kota Jambi

Akhlak siswa yang sudah membaik

Juara harapan 1 tilawah putra

Pengaplikasian kompangan pada acara keagamaan sekolah

maupun masyarakat

SDN 207 Kota Jambi sudah berhasil mencetak hafidz dan

hafizh ± 40 siswa yang di wisudakan oleh Wali Kota Jambi

Page 76: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

56

program-program yang dibuat dan dijalani sehingga mencetak siswa

yang memiliki keagamaan yang sangat melekat pada diri siswa.

Sebagai mana yang dijelaskan juga oleh Ibu Tukarmi, S.Pd selaku

Kepala Sekolah SDN 207 Kota Jambi mengatakan bahwa :

"iya kalau tidak dibentuk dari sekarang, SD kan Pendidikan

Dasar artinyakan dasar. Apa yang akan kita masukkan ke anak

itu ya dari SD nih lah. Kalau dasarnya udah baik, insyaallah

kedepannya nanti dia sudah bisa mengembangkan hasil yang

sudah dia dapat di SD ini kan. Dasar itu yang pertama kali,

perkenalkan lah yang baik-baik kepada anak. Yang pertama

sekali itu ya karakter" (Wawancara Kepala Sekolah, 15 Januari

2020).

Hasil belajar merupakan hasil bagian terpenting dalam

pembelajaran. Nana mendefinisikan hasil belajar siswa pada

hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebgai hasil belajar dalam

pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif dan

psikomotorik. ( Sudjana, Nana, 2009, hlm. 3)

Dalam peningkatan nilai keagamaan siswa di sekolah ini dapat

dilihat dari tiga ranah diantaranya :

a. Ranah Kognitif

Peneliti melihat ketika siswa selesai membacakan ikrar,

suasana belajar menjadi sejuk dan tidak ada keributan, sesuai

dengan pernyataan Haris selaku siswa Kelas IV SDN 207 Kota

Jambi mengatakan bahwa :

"Hati kami merasa sejuk dan ketika guru menyampaikan

materi menjadi lebih focus" (Wawancara Siswa Kelas IV

SDN 207 Kota Jambi, 15 Januari 2020).

Tujuan dari ranah kognitif ini berorientasi pada kemampuan

berfikir yang mencakup kemampuan intelektual yang lebih

sederhana yaitu mengingat. Dengan cara seperti ini diharapkan

siswa selalu mengingat Allah ketika ingin memulai sesuatu

(berdo'a) agar pengetahuan yang disampaikan guru dapat diterima

dengan baik.

Page 77: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

57

b. Ranah Afektif

Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan

nilai. ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan,

minat, sikap, emosi dan nilai.

Peneliti melihat di lapangan bahwa watak perilaku siswa

SDN 207 dalam keagamaan yang mencakup:

1) Kejujuran (siswa harus belajar menghargai kejujuran dalam

berinteraksi dengan orang lain.)

2) Integritas (siswa harus meningkatkan diri pada kode nilai,

moral dan artistik)

3) Adil (siswa berpendapat bahwa semua orang mendapat

perlakuan yang sama dalam memperoleh pendidikan). Hal ini

terlihat jelas dalam bunyi Pasal 31 ayat (1) UUD 1945

menyatakan bahwa "Setiap warga Negara berhak mendapat

Pendidikan". (Undang-Undang Dasar 1945)

4) Kebebasan (siswa harus yakin bahwa Negara yang

demokratis menberi kebebasan yang bertanggung jawab

secara maksimal kepada semua orang)

Pada intinya ranah afektif berisi tentang watak (sikap) siswa

yang banyak mengajarkan kearah yang positif agar terbentuknya

akhlak kepribadian siswa.

Sejalan dengan pernyataan diatas Ibu Nurbaina, S.Pd selaku

guru kelas IV SDN 207 Kota Jambi mengatakan bahwa :

"Di agamakan ada adab terhadap orang tua, guru, ibadahnya

ditekan-kan. Kalau agamanya sudah ngikut itukan moral

otomatis kalau moralnya baik maka anak tersebut bisa

diarahkan. Misalnya yang nakal sama temannya kalau dia

sudah belajar agama pasti sudah mengerti. Kalau agama itu

nomor satu" (Wawancara Guru Kelas IV, 15 Januari 2020).

c. Ranah Psikomotorik

Ranah ini berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan

bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar

Page 78: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

58

tertentu. Peningkatan nilai keagamaan di SDN 207 Kota Jambi

dapat dilihat tersalurnya bakat-bakat siswa melalui kegiatan

ekstrakurikuler diantaranya :

1) Juara harapan 1 lomba tilawah putra tahun 2018

2) Kompangan sering dimanfaatkan dalam acara keagamaan di

sekolah maupun di lingkungan masyarakat sekitar.

3) Mencetak Wisuda hafidz / hafidzah SDN 207 Kota Jambi

jenjang SD dan SMP yang diadakan oleh Wali Kota Jambi Dr.

H. Syarif Fasha, M.E tahun 2019.

Pada poin nomor 3 dapat diperjelas dari hasil wawancara yang

dilakukan di SDN 207 Kota Jambi bersama guru agama Islam

Ibu Sumiati, S.Pd mengatakan :

"Alhamdulillah kami sudah berhasil mencetak hafidz dan

hafidzah ± 40 siswa yang sudah di wisuda dari seluruh

sekolah se-Kota Jambi oleh bapak Fasya di lapangan

kantor Wali Kota Jambi berkat adanya program tahfidz

yang sudah berjalan 2 tahun belakangan ini dan ini juga

merupakan salah satu penanaman nilai keagamaan pada

siswa sejak dini" (Wawancara Guru Agama Islam, 15

Januari 2020).

Oleh sebab itu peningkatan nilai keagamaan ditanamkan

dalam pribadi siswa sejak ia lahir bahkan sejak dalam kandungan

dan kemudian hendaklah dilanjutkan pembinaan pendidikan ini di

Sekolah Dasar sampai ke jenjang selanjutnya.

Ada peribahasa yang mengatakan "Alah Bisa Karena Biasa"

yang artinya apabila suatu pekerjaan telah terbiasa dilakukan, maka

tidak terasa lagi kesukarannya atau sudah memiliki pengalaman

praktek yang lebih baik.

Dalam hasil wawancara Ibu Tukarmi, S.Pd selaku Kepala

Sekolah SDN 207 Kota Jambi mengatakan :

"Sejauh ini perkembangan SDN 207 Kota Jambi sudah

banyak mengalami perubahan dari siswa yang datang

kesekolah melewati pagar belakang sekolah, agar siswa tidak

terlihat terlambat masuk kedalam kelas, sehingga saya selaku

Page 79: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

59

kepala sekolah harus mengambil kebijakan dimana pagar

belakang akan kami ganti dengan tembok. Jadi siswa setiap

datang ke sekolah harus lewat pagar depan sekolah sehingga

kelihatan siswa yang sering terlambat" (Wawancara Kepala

Sekolah, 15 Januari 2020).

Peniliti pun juga melihat sudah banyak perubahan di SDN 207

Kota Jambi dari beberapa tahun terakhir sampai saat ini. Para siswa

pun berangsur-angsur berseragam panjang seperti kalau laki-laki

celananya panjang maupun perempuannya juga begitu.

(Dokumentasi Siswa, SDN 207 Kota Jambi, 20 Januari 2020)

Page 80: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

59

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan tentang Upaya Guru

Dalam Menigkatkan Nilai Keagamaan Islam Siswa Pada Kurikulum 2013 Di

Sekolah Dasar Negeri 207 Kota Jambi, dapat disimpulakan :

1. Penerapan kurikulum 2013 dalam upaya meningkatkan nilai keagamaan

siswa kelas IV di SDN 207 Kota Jambi sangatlah berdampak positif bagi

siswa dengan kegiatan pembiasaan antara lain : 1) kegiatan rutin :

pembacaan ikrar sebelum pelajaran dimulai, sholat dhuha dan sholat

dzuhur berjama'ah, ekstrakurikuler keagamaan ( tilawah, kompangan dan

tahfidz), pembacaan surah yasin setiap hari jumat, rapat antara sekolah dan

orang tua siswa, 2) kegiatan spontan : bersalaman dan perilaku sadar

sampah, 3) kegiatan keteladanan : berpakaian rapi, dating ke sekolah tepat

waktu, lukisan dinding dan slogan islami.

2. Faktor pendukung dan penghambat dalam upaya meningkatkan nilai

keagamaan siswa kelas IV di SDN 207 Kota Jambi.

a. Faktor pendukung yaitu : adanya kebijakan dari sekolah dalam

mendukung kegiatan keagamaan, adanya pengajar/pelatih dalam

proses pembinaan keagamaan, dan sarana prasarana yang mendukung

proses pembinaan keagamaan.

b. Faktor penghambat yaitu : terjadinya miskomunikasi antar sesama

orang tua, dan perbedaan suku dan agama antar siswa.

3. Hasil upaya peningkatan nilai keagamaan siswa kelas IV di Sekolah Dasar

Negeri 207 Kota Jambi.

Dapat dilihat dari akhlak siswa yang sudah membaik dari segi

kedisiplinan, cara berpakaian yang menutup aurat, juara harapan 1 tilawah

putra, pengaplikasian kompangan pada acara keagamaan sekolah maupun

masyarakat di dan SDN 207 Kota Jambi sudah berhasil mencetak hafidz

dan hafizh ± 40 siswa yang di wisudakan oleh Wali Kota

Page 81: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

60

Jambi bapak Dr. H. Syarif Fasha, M.E yang diadakan pada tanggal 17

Desember 2019 dari kegiatan ektrakurikuler.

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan diatas serta untuk lebih meningkatkan nilai

keagamaan siswa pada kurikulum 2013, maka peneliti merekomendasikan

beberapa hal, yaitu :

1. Diharapkan kepada kepala sekolah agar membuat program keagamaan

lebih banyak lagi dan membuat kebijakan untuk siswa agar menumbuhkan

akhlak yang mulia didalam lingkungan sekolah maupun masyarakat.

2. Diharapkan kepada guru agama islam agar lebih optimal lagi dalam

menarik minat belajar siswa seperti menyampaikan materi agama dengan

memasukkan unsur nilai keagamaan dan juga biasa menampilkan sebuah

vidio seperti nilai-nilai moral yang dimiliki oleh Nabi-Nabi sehingga dapat

dicontoh siswa dalam kehidupan sehari-hari.

3. Diharapkan kepada wali kelas agar membuat sebuah aturan / tata tertib

didalam kelas yang dapat dirasakan langsung oleh siswa untuk

membiasakan selalu mengingat Allah ketika mulai belajar sampai selesai

belajar agar anak lebih terbiasa bersikap positif di lingkungan sosialnya.

4. Diharapkan kepada siswa SDN 207 Kota Jambi agar mentaati peraturan

yang telah dibuat oleh sekolah sehingga kedisiplinan sangat dijunjung

tinggi. Tidak hanya itu hendak hanya siswa membiasakan untuk tidak

menggunakan gadged selama jam pelajaran berlangsung agar timbul sikap

saling menghargai antara guru dan teman.

Page 82: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

61

DAFTAR PUSTAKA

Abu, Ahmadi. 2008. Psikologi Belajar Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta

Abuddin, Nata. 2009. Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Alim, Muhammad. 2011. Pendidikan Agama Islam (Upaya Pembentukan,

Pemikiran dan Kepribadian Muslim). Bandung: Remaja Rosdakarya.

Anas, Sudijono. 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Paja Grafindo

Persada.

Anonim. 2018. Panduan Penulisan Skripsi FTK Edisi Revisi. FTK UIN STS

Jambi.

Asma‟un Sahlan. 2010. Mewujudkan Budaya Religius di Sekolah (Upaya

Mengembangkan PAI dari Teori ke Aksi). Malang : UIN Sunan Kalijaga.

Husein, Umar. 2003. Metodologi Penelitian : Aplikasi Dalam Pemasaran.

Jakarta: Gramedia Pustaka.

Kemeterian Agama RI. 2010. Al-Qur’an tajwid da terjemahnya dilengkapi dengan asbabun nuzul dan hadits shahih. Jakarta: PT Sygma Examedia Arkanleema.

Listyarti, Retno. 2012. Pendidikan Karakter dalam Metode Aktif, Inovatif dan

Kreatif. Jakarta: PT Erlangga Group.

Muhaimin. 2005. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah,

Madrasah dan Perguruan Tinggi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Muhaimin. 2012. Paradigma Pendidikan Agama Islam (Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah). Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Mulyana. 2004. Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung : Alfabeta

Mulyasa. 2011. Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, strategi dan Implementasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Mulyasa. 2018. Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Mustari Mohammad. 2014. Nilai Karakteristik Refleksi untuk Pendidikan. Jakarta:

Rajawali Pers.

Nasution S. 2005. Azaz-Azaz Kurikulum. Cet-2. Jakarta: Bumi Aksara.

Nazarudi. 2010. Manajemen Pembelajaran Implementasi Konsep, Karakteristik

dan Metodologi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum. Yogyakarta:

Teras.

Nurhayati, Anin. 2010. Kurikulum Inovasi. Yogyakarta: Teras.

Page 83: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

62

Poerwadarminta. 2007. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai

Pustaka.

SISDIKNAS. 2011. Undang-Undang Bagian Kesembilan Pasal 31. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Speadley James P. 2006. Metode Etnografi, diterjemahkan oleh Misbah Zulfa E. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinatam, Syaodih, Nana. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung :

PT Remaja Rosdakarya.

Wahab, Aziz, dkk. 2004. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta: Depdiknas.

Winarni, Widi, Endang. 2018. Teori Dan Praktis Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Penelitian Tindakan Kelas(PTK), Research And Development (R&D). Jakarta: Bumi Aksara.

Page 84: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

Lampiran Instrumen Pengumpulan Data (IPD)

Upaya Guru Dalam Meningkatkan Nilai Keagamaan Islam Siswa Kelas IV pada

Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar Negeri 207 Kota Jambi

Lampiran 1

PEDOMAN OBSERVASI

No Indikator Uraian Observasi Ya Tidak

1. Profil

a. Sejarah SDN 207 Kota Jambi

b. Susunan pengurus

c. Susunan organisasi

d. Sarana dan prasarana

e. Jumlah siswa SDN 207 Kota Jambi

2. Kegiatan

Harian

a. Proses belajar mengajar

b. Belajar tambahan

3. Kegiatan

Sosial

a. Pengajian umum bersama di

lapangan SDN 207 Kota Jambi

b. Kerja Bakti

4. Pembinaan

Akhlak

a. Pembinaan sikap disiplin

b. Pembinaan sikap jujur

c. Pembinaan sikap terampil

5. Nilai Ibadah

a. Berdoa sebelum dan sesudah belajar

b. Membaca Asmaul Husna

c. Hafalan surat-surat pendek

d. Bimbingan membaca Al-Quran

e. Melaksanakan sholat dhuha dan

sholat zuhur

Page 85: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

Lampiran II

PEDOMAN WAWANCARA

Pedoman Wawancara untuk Kepala Sekolah

a. Identiatas Diri

Nama Sekolah

Alamat Sekolah

Nama Kepala Sekolah

Hari / Tanggal Wawancara

: Sekolah Dasar Negeri 207 Kota Jambi

: Jl. Lingkar Selatan RT 02 Kel. Paal Merah

Kec. Paal Merah Kota Jambi

: Tukarmi, S.Pd

: Rabu, 15 Januari 2020

b. Pertanyaan Penelitian

1. Mengucapkan Salam.

2. Memperkenalkan dri berkaitan dengan nama, kampus dan jurusan.

3. Selanjutnya bertanya kepada narasumber berkaitan nama, jabatan, agama,

pekerjaan, alamat serta riwayat pendidikan.

4. Menjelaskan tujuan peneliti mendatangi SDN 207 Kota Jambi.

5. Selanjutnya pertanyaan tentang penelitian yang akan diteliti kepada

narasumber.

6. Kurikulum apa saja yang diterapkan di SDN 207 Kota Jambi ?

7. Bagaimana pandangan Bapak mengenai penanaman nilai keagamaan di

SDN 207 Kota Jambi?

8. Mengapa karakter religius siswa perlu dibentuk ?

9. Apa saja program-program implementasi penanaman nilai keagaamn

siswa dalam upaya meningkatkan nilai keagamaan siswa di SDN 207 Kota

Jambi?

10. Bagaimana metode yang digunakan di SDN 207 Kota Jambi dalam

penanaman nilai keagamaan siswa?

11. Apa saja faktor yang mempengaruhi akhlak siswa di SDN 207 Kota Jambi

serta solusi yang diterapkan dalam penanaman nilai keagamaan siswa?

Page 86: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

PEDOMAN WAWANCARA

Pedoman Wawancara Guru Agama Islam

a. Identitas Diri

Nama Sekolah

Alamat Sekolah

Nama Guru Agama Islam

Hari / Tanggal Wawancara

Tempat

: Sekolah Dasar Negeri 207 Kota Jambi

: Jl. Lingkar Selatan RT 02 Kel. Paal Merah

Kec. Paal Merah Kota Jambi

: Sumiati, S.Pd

: Rabu, 15 Januari 2020

: Ruang Kelas IV

b. Pertanyaan Penelitian

1. Mengucapkan Salam.

2. Memperkenalkan diri berkaitan dengan nama, kampus, dan jurusan.

3. Selanjutnya bertanya kepada narasumber berkaitan nama, jabatan, agama,

pekerjaan, alamat serta riwayat pendidikan.

4. Menjelaskan tujuan peneliti mendatangi SDN 207 Kota Jambi.

5. Selanjutnya pertanyaan tentang penelitian yang akan diteliti kepada

narasumber.

6. Bagaimana penanaman nilai keagamaan yang diterapkan didalam kelas

maupun di lingkungan sekolah?

7. Materi apa saja yang guru agama ajarkan dalam penanaman nilai

keagamaan siswa?

8. Nilai-nilai karakter religius apa saja yang guru agama tanamkan untuk

pendidikan akhlak siswa?

9. Bagaimana kepribadian guru dalam menghadapi peserta didik untuk

penanaman nilai religius siswa serta solusi yang diterapkan sebagai upaya

meningkatkan karakter religius siswa?

Page 87: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

PEDOMAN WAWANCARA

Pedoman Wawancara Wali Kelas IV

a. Identitas Diri

Nama Sekolah

Alamat Sekolah

Nama Wali Kelas IV

Hari / Tanggal Wawancara

Tempat

: Sekolah Dasar Negeri 207 Kota Jambi

: Jl. Lingkar Selatan RT 02 Kel. Paal Merah

Kec. Paal Merah Kota Jambi

: Nurbaina, S.Pd

: Rabu, 15 Januari 2020

: Ruang Kelas IV

b. Pertanyaan Penelitian

1. Mengucapkan Salam

2. Memperkenalkan diri berkaitan dengan nama, kampus, dan jurusan.

3. Selanjutnya bertanya kepada narasumber berkaitan nama, jabatan, agama,

pekerjaan, alamat serta riwayat pendidikan.

4. Menjelaskan tujuan peneliti mendatangi SDN 207 Kota Jambi.

5. Selanjutnya pertanyaan tentang penelitian yang akan diteliti kepada

narasumber.

6. Bagaimana penanaman nilai keagamaan yang diterapkan didalam kelas

maupun di lingkungan sekolah?

7. Nilai-nilai karakter religius apa saja yang guru tanamkan untuk pendidikan

akhlak siswa?

8. Bagaimana kepribadian guru dalam menghadapi peserta didik untuk

penanaman nilai religius siswa serta solusi yang diterapkan sebagai upaya

meningkatkan karakter religius siswa?

Page 88: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

PEDOMAN WAWANCARA

Pedoman Wawancara Siswa Kelas IV

b. Identitas Diri

Nama Sekolah

Alamat Sekolah

Nama Siswa

Hari / Tanggal Wawancara

Tempat

: Sekolah Dasar Negeri 207 Kota Jambi

: Jl. Lingkar Selatan RT 02 Kel. Paal Merah

Kec. Paal Merah Kota Jambi

: Faris Kurniawan

: Rabu, 15 Januari 2020

: Ruang Kelas IV

b. Pertanyaan Penelitian

Mengucapkan Salam

Memperkenalkan diri berkaitan dengan nama, kampus, dan jurusan.

Selanjutnya bertanya kepada narasumber berkaitan nama, alamat dan kelas

siswa.

Menjelaskan tujuan peneliti mendatangi SDN 207 Kota Jambi.

Selanjutnya pertanyaan tentang penelitian yang akan diteliti kepada

narasumber.

Apa yang menjadi pengalaman anda sehingga berkeinginan masuk di SDN

207 Kota Jambi ini?

Penanaman nilai-nilai religius apa saja yang diberikan sekolah pada anda?

Menurut anda sudahkah guru menjadi tauladan dalam karakter religius di

sekolah anda?

Apakah anda merasa senang atau terbebani dengan arahan/ajakan guru

melakukan kegiatan keagamaan seperti membaca asmaul husna, solat

dzuhur dll ?

Apa yang dilakukan pendidik/guru jika saudara tidak melaksanakan

kegiatan religius di sekolah ?

Page 89: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI
Page 90: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI
Page 91: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI
Page 92: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI
Page 93: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

Lampiran III

TRANSKIP WAWANCARA

Informan : Tukarmi, S.Pd

NIP : 19651016 1989 01 2002

Jabatan : Kepala Sekolah

Hari/Tanggal : 15 Januari 2020

Tempat : Ruangan Kepala Sekolah

Peneliti

Informan

Peneliti

Informan

Peneliti

Informan

Peneliti

Informan

Penelitian

Informan

Peneliti

Informan

: Assalamualaikum ibu.

: Walaikumsalam nak.

: Apa kabar buk ?

: Alhamdulillah baik nak.

: Maaf bu, mengganggu waktunya sebentar.

: Gak papa kok nak. Ibu juga udah selesai kok gotong royongnya.

: Perkenalkan buk, nama saya Meltia Ramadani, dari Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi jurusan Pendidikan

Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).

: Ada tujuan apa nak datang kesini?

: Jadi gini bu, kedatangan saya kesini ingin melakukan penelitian

di SDN 207 Kota Jambi dan ada surat risetnya juga dari kampus,

mohon diterima... dan saya ingin mewawancarai ibu sebagai

narasumber untuk penelitian saya, apakah ibu bersedia untuk

diwawancarai?

: Iya boleh nak...

: Baiklah buk, langsung saja kita mulai wawancaranya.

Yang ingin saya tanyakan, Kurikulum apa saja yang diterapkan di

SDN 207 Kota Jambi ?

: haaa untuk tiga tahun terakhir itu kita menggunakan kurikulum

K13 walaupun tidak menyeluruh, karena ia bertahap. Nah,

Page 94: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

Peneliti

Informan

Peneliti

Informan

Peneliti

Informan

sekarang seluruhnya sudah menggunakan kurikulum K13 yang

tadinya kurikulum 2006 sekarang jadi kurikulum K13 sudah

menyeluruh di SDN 207.

: Sebelum itukan, tadi ibu mengatakan bahwa para siswa ada yang

memakai K13 dan ada yang kurikulum 2006. Nah kira-kira ada

kelas berapa yang memakai K13 dan kurikulum 2006 ?

: Oh.. itu untuk tahun pertama, tiga tahun terakhir yang tahun

pertama itu dimulai eeehh kurikulum K13 itu dari kelas I dengan

Kelas IV dan yang lainnya masih menggunakan kurikulum lama.

Kemudian tahun berikutnya lagi kelas II dan dan kelas V yang

kelas III dan VI masih mengguankan kurikulum lama. Terakhir

tahun ini, itu kelas eehh III dan VI. Sudah semuanya berarti.

Tahun Pertamakan kelas I dan IV, kedua kelas II dan V dan tahun

ini kelas III dan VI. Tahun ini III dan VI, berarti tahun ini semua

sudah menggunakan kurikulum K13.

: Kenapa loncat-loncat bu ?

: Karena memang itu program Pemerintah. Kalau sekaliguskan gak

bisa. Harus bertahap ke kurikulum baru.

: Nah selanjutnya bu, Bagaimana pandangan ibu mengenai

penanaman nilai keagamaan di SDN 207 Kota Jambi?, dimana

kan sesuai dengan Kurikulum 2013 yang mana didalam KI 1 lebih

mengutamakan sikap spiritual sedangkan yang kurikulum

sebelumnya yaitu kurikulum 2006 lebih mengutamakan

pengetahuan.

: eehh mungkin ini kan erat hubungannya dengan Kurikulum K13

itukan karakter. Karakter itukan penanaman sikap perilaku anak

yah, etika anak semua itu harus didasari juga dengan nilai-nilai

agama. Kalau nilai agamanya, dasarnya anak-anak ini sudah

memahami tentang ehh pembelajaran agama serta perakteknya,

maka mudah guru-guru untuk menanamkan karakter pada anak-

anak tapi kalau nilai dasar-dasar agama kurang kuat itu eehh susah

Page 95: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

Peneliti

Informan

Peneliti

Informan

Peneliti

Informan

Peneliti

Informan

Peneliti

Informan

kita untuk menanamkan K13. Makanya K13 itu banyakkan

sekarang praktek-praktek tentang agama langsung dak hanya teori

saja...

: iya bu benar, dimanakan kurikulum sebelumnyakan banyak teori.

: Banyak teori pengetahuan kan.

: Dan juga sikap anak pun banyak yang kurang baik, pas saya SD

juga bu kebanyakan akhlaknya juga kurang... dengan adanya K13

bisa membantu ya bu...

: Nah.. K13 ini kita tanamkan betul karakter anak itu yang nomor 1

sekarang, pengetahuan itu sudah yang nomor 2 bukan berarti

pengetahuan itu tidak penting tetapi kalu sudah karakter anak itu

baik maka pengetahuan itu akan ngikut dengan sendirinya tapi

kalau karakter anak kurang baik yaa... melorotlah semuanya. Jadi

semuanya karakter yang didahulukan. Untuk apa anak pintar tapi

nakal, untuk apa anak pinter tapi melawan guru dan orang tua.

: Seperti kasus-kasus yang ada diberita ya bu..

: Nah, itukan karena nilai-nilai karakternya yang kurang karena

selama ini dijajali dengan matematika, IPA, IPS, PR sebanyak-

banyak idak harus dapat nilai 9 begitukan. Sekarang tidak dituntut

seperti itu, yang penting sekarang karakter dulu untuk

pembelajaran tetap menyusul tapi pembentukan sikap anaknya

dulu.

: Mengapa karakter religius siswa perlu dibentuk ?

: iya kalau tidak dibentuk dari sekarang, SD kan Pendidikan Dasar

artinyakan dasar apa yang akan kita masukkan ke anak itu ya dari

SD nih lah. Kalau dasarnya udah baik, insyaallah kedepannya

nanti dia sudah bisa mengembangkan yang sudah dia dapat di SD

ini kan. Dasar itu yang pertama kali, perkenalkan lah yang baik-

baik. Yang pertama sekali itu ya karakter.

: Kalau ditanamkan pas dia remaja atau tua buk..

: Susah membentuknya, sebab anak SD ini kan apa, ingatannyakan

Page 96: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

Peneliti

Informan

Peneliti

Informan

Peneliti

Informan

masih kuat. Apa yang dilihat, apa yang didengar saat dia di

sekolah dasar itu lama lupanya. Coba be kita sekolah dulu kan

"kata ibu guru kami dulu dak boleh..", jarang ketemu itu tu di

SMP dan SMA, "waktu aku dulu aku di SD" ha ya kan " pelajaran

aku di SD masih ingat kata ibu guru aku sebaiknya harus kayak

gini", itulah lama lupa sampe dia tua, ya mulai dari dia TK lah...

: Apa lagi sekarang diwajibkan SD harus ada ijaza dari TK.

: Endak.. itu dari dulu tidak ada peraturan Pemerintah masuk SD

dari harus ada ijaza TK. Bagaimana dengan masyarajat yang tidak

mampu.. TK pun bayarannya lebih mahal dari SD. Iya kan.. untuk

makan saja susah. Kalo di SD nyaris tidak ada biaya apa-apa,

paling pakaian sekolah itu biasa saja tapi yang lainnya tidak ada.

Namanya juga Pendidikan Dasar berarti dasarnya disini. Dasar

pertama mengenal di SD. TK itu kan tempat bermain bukan

belajar.

: Apa saja program-program implementasi penanaman nilai

keagaamn siswa dalam upaya meningkatkan nilai keagamaan

siswa di SDN 207 Kota Jambi?

: Pada jumat pagi kami rutin melakukan pembacaan surat yasin

dimana metode yang paling afektif dalam pembentukan aqidah

dan pelurusan akhlak anak. Yang jelas disini, anak-anak itu setiap

hari jumat rutin membaca yasin kemudian anak-anak sedekah hari

jumat itu seikhlasnya untuk pembangunan musholah kita di SDN

207. Tidak dipaksakan. Mereka berlatih untuk memberi,berbagi.

: Itu kan juga untuk di akhirat juga ya bu..

: Iya untuk tabungan di akhira, melatih anak kan bagaimana beramal

dari mulai uang jajannya seribu atau lima ratus untuk bersedekah

hari jumat. Nah itu betul-betul memang di dapatkan anak-anak itu

memang dikoordinir kemudian secara transparan dapat

sedekahnya anak-anak hari ini sedekahnya sekian. Semuanya bisa

lah teraminitrasi semuanya. Termasuk orang tua pun menerima

Page 97: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

Peneliti

Informan

Peneliti

Informan

Peneliti

Informan

Peneliti

laporan mendapatkan infak sedekah itu berapa dilaporkan itu

semuanya di WA grup kan. Kemudian berikutnya anak-anak

sewaktu sholat zuhur itu semua anak-anak dikoordinir oleh wali

kelas untuk sholat bersama setelah istirahat tidak ada yang

namanya tidak sholat, semuanya harus sholat. Jadi walaupun di

sekolah sampai sore dia tetap menjalankan ibadah, sholatnya tetap

jalan. Jadi tidak terganggu, belajarnya dapat, sholat juga dapat.

: Saya melihat seragam siswa disini sudah panjang ya buk, sejak

kapan ini diterapkan kepada siswa?

: Siswa berpakaian menutup aurat itu semenjak adanya berita

bullying yang dialami oleh para pelajar dari tingkat SD hingga

SMA. Maka dari itu kepala sekolah terdahulu (Bapak Saipul,

S.Pd) menghimbau untuk para siswa memakai seragam yang

panjang dan jangan sampai mengenakan seragam yang pendek.

Hingga saat ini seluruh siswa siswa tetap menggunakan seragam

sekolah yang panjang ditambah lagi dengan zaman sekarang

bermodel pakaian syar'i.

: ketika pagi-pagi datang kesekolah apakah masih banyak siswa

yang terlambat buk? Jikalau ada apa sanksi bagi siswa yang

terlambat?

: Anak-anak disini memang harus disiplin dalam segala agar taat

pada aturan salah satu contohnya pada saat datang ke sekolah

harus tepat waktu kalau tidak akan dikenakan sanksi yang

berkarakter misalnya siswa harus mengambil sampah yang ada

disekitar lingkungan kelas masing-masing yang akan dikoordinir

oleh wali kelas. (Wawancara Kepala Sekolah,

: Program ekskul yang ada di SDN 207 Kota Jambi dibidang

keagamaan apa aja bu ?

: Untuk program ekskul keagamaan di sekolah ini kita ada

kompangan, tahfidz, tilawah kemudian robana.

: Tahfidz udah berjalan berapa lama bu ?

Page 98: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

Informan

Peneliti

Informan

Peneliti

Informan

: Itu kurang lebih baru dua tahun ini kalau ekskul yang lain sudah

lama dan kita sudah membuahkan hasil sebanyak kurang lebih 40

han lah anak yang hafal Al-Quran di juz 29 dan 30. Itulah ada

beberapa juz dia sudah hafal dan di wisuda dari pak Wali Kota

kemarenkan beberapa anak yang secara serentak sudah di wisuda.

Itu hasil dari ekslu juga itu.

: Bagaimana metode yang digunakan di SDN 207 Kota Jambi

dalam penanaman nilai keagamaan siswa?

: Metode yang digunakan rata-rata kalau guru agama itu dengan

metode mencontohkan. Artinya misalnya dia menyuruh anak

bersikap bagaimana didahului dengan gurunya dulu gitu ya..

misalnya dia nyuruh sholat ya harus gurunya dulu yang

memimpin didepan kalau nyuruh-nyuruh be gurunyo pergi kan

anaknyo dak mau. Anak SD itu kebanyakan metode

mencontohkan, jadi apa-apa yang dicontohkan gurunya anak akan

ikut, apa yang dibilang guru dia ikut. Coba itu bertantangan

dengan orang tua tetap dia pasti memenangkan guru. Jadi faktor

utamanya guru dan sifatnya otoriter artinya suruh ini, suruh itu

tetapi dari pendekatan emosional itu yang lebih utama artinya

dengan penuh kasih saying pada anak. Metodenya itu tidak ada

dengan metode perintah tapi mengajak.

: Apa saja faktor yang mempengaruhi akhlak siswa di SDN 207

Kota Jambi serta solusi yang diterapkan dalam penanaman nilai

keagamaan siswa ?

: Disini kalau faktor pendukung untuk akhlak siswa itu, disini

alhamdulillah guru agamanya kreatif, kemudian wali muridnya

juga antusias terhadap pendidikan di SDN 207 misalnya

peringatan Maulid Nabi, nah itu orang tuanya ikut berpartisipasi.

Artinya apapun yang kita suruh/tugaskan mereka mau. Kalau dari

faktor penghambat itu masih banyak anak-anak dari luar masuk

kedalam sini dan itu anak-anak jalanan/pank. Jadikan pengaruh

Page 99: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

Peneliti

Informan

Peneliti

Informan

Peneliti

Informan

dak bagus untuk anak karena pagi-pagi anak-anak melihat botol

minuman, rokok-rokok, minuman keras. Takutnyakan ditiru sama

anak-anak tapi alhamdulillah berangsur sampai saat ini sudah dak

ada lagi soalnya pagar depan dan belakang sudah harus dikunci

dan tidak boleh masuk. Dan terkadang orang tua duduk-duduk nih

di bawah pohon sekolah memakai baju yang tidak sopan atau

compang-camping, merokok ini kan tidak bagus dilihat anak.

Makanya ibu buat taman biar orang tua nunggu anaknya diluar

pagar dan orang asing pun tidak masuk lagi, takutnya hal-hal

negatif terjadi sewaktu-waktu ada orang jahat atau anak-anak

diculik kita tidak tau. 1000 murid disini dek wali murid pun

begitu, mana hafal kita orang tuanya yang mana..

: Berarti pagar sudah dikunci ya buk ?

: Baru dua minggu ini la...

: Saya melihat dibelakang sekolah ada pagar sekolah yang telah

ditutup dengan batu, kenapa bisa seperti itu bu?

: Sejauh ini perkembangan SDN 207 Kota Jambi sudah banyak

mengalami perubahan dari siswa yang datang kesekolah melewati

pagar belakang sekolah, agar siswa tidak terlihat terlambat masuk

kedalam kelas, sehingga saya selaku kepala sekolah harus

mengambil kebijakan dimana pagar belakang akan kami ganti

dengan tembok. Jadi siswa setiap datang ke sekolah harus lewat

pagar depan sekolah sehingga kelihatan siswa yang sering

terlambat.

: Apa saja hasil dari upaya peningkatan nilai keagamaan di sekolah

ini ?

: Yang jelas ya itu tadi salah satunya anak-anak tahfidz hafal Al-

Quran sudah hampir 40 anak yang hafal artinya anak-anak

termotivasi untuk itu karena dimulai dari karakter tadikan dengan

berbagai macam cara guru agama dan guru tahfidz untuk

mengajak mereka. Kalau difikir tahfidz kuran baru 2 tahun ini

Page 100: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

Peneliti

Informan

berarti dia pandai memotivasi sampai akhirnya banyak. Kedua,

dibidang kalau lomba kompangan itu kita sering dapat kemudian

yang jelas sekali nyatanya itu anak-anak berkurang yang tadinya

ya maaf ngomong ada yang katanya loncat pagar dan segala

macam itu karena pandainya guru-guru agama menanamkan sikap

yang baik dan benar. Tidak ada lagi anak-anak yang bolos, itu

karena keamanan juga karena dulu pagar selalu terbuka. Jadi yang

jelas itu akhlak anak lah insyaallah sudah banyak yang berubah.

Yang terlalu nakal tidak ada lagi. Prestasi nomor 2 tapi

penanaman sikap itu nomor 1.

: Dari segi pakaian bu, ada yang berpakaian panjang ada yang tidak,

apakah disini sudah diwajibkan berpakaian panjang bu ?

: Tadikan kendalanya juga termasuk didalamnya, SDN 207 ini

termasuk agama banyak yang kristen tapi di sekolah ini tetap

banyak islam. Maksudnya dibandingkan dengan sekolah lain,

agama kristen sekian persen agak banyak. Ibu juga gak tau,

katanya dulu disini banyak orang batak kepala sekolahnya, itu

juga bisa pengaruh itu dek. Kalau ada orang seperti itu kan bisa

menarik. Kalau disekolah kita itu 20 % siswa beragama kristen

sedangkan sekolah lain paling 5%.

Page 101: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

TRANSKIP WAWANCARA

Informan : Sumiati, S.Pd

NIP : -

Jabatan : Guru Agama Islam

Hari/Tanggal : 15 Januari 2020

Tempat : Ruangan Kelas IV

Peneliti

Informan

Peneliti

Informan

Peneliti

Informan

Peneliti

Informan

Peneliti

Informan

Peneliti

Informan

: Assalamualaikum ibu.

: Walaikumsalam nak.

: Apa kabar buk ?

: Alhamdulillah baik nak.

: Maaf bu, mengganggu waktunya sebentar.

: Gak papa kok nak.

: Perkenalkan buk, nama saya Meltia Ramadani, dari Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi jurusan Pendidikan

Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).

: Ada tujuan apa nak datang kesini?

: Jadi gini bu, kedatangan saya kesini ingin melakukan penelitian

di SDN 207 Kota Jambi dan ada surat risetnya juga dari kampus,

mohon diterima... dan saya ingin mewawancarai ibu sebagai

narasumber untuk penelitian saya, apakah ibu bersedia untuk

diwawancarai?

: Iya boleh nak...

: Baiklah buk, langsung saja kita mulai wawancaranya. Bagaimana

penanaman nilai keagamaan yang diterapkan didalam kelas

maupun di lingkungan sekolah ?

: Pertama pembiasaan anak misalnya ketika pertama masuk kelas

itu mengucapkan salam terlebih dulu, baik yang baru datang

maupun yang sudah di kelas. Ketika guru masuk kelas dia sudah

harus mengucapka salam terlebih dahulu dengan gurunya

Page 102: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

Peneliti

Informan

Peneliti

Informan

begiupun sebaliknya kita harus mencontohkan kepada anak-anak

bahwa salam itu sangat penting itu cara penerapan yang pertama.

Kemudian ketika guru datang, anak-anak semua bersalaman

itukan menunjukkan mereka mempunyai etika agama dengan

menghormati guru di sekolah. Kalau diluar kelas ank-anak di

anjurkan untuk meberikan salam kepada guru yang bukan wali

kelasnya atau tamu yang datang. Sebenarnya sudah kami terapkan

kepada anak-anak untuk memberi salam dan bersalaman kepada

orang yang lebih tu, seperti guru di kelas lain, nah itu dari segi

pemberian salam. Bahwa perintah salam itu bagian dari perintah

Rasulullah dan itu sunnah dan yang menjawab salam itu wajib dan

mempunyai nilai pahala juga itukan juga membentuk karakter

anak juga.

: Materi apa saja yang guru agama ajarkan dalam penanaman nilai

keagamaan siswa ?

: Kalau materi itu luas. Kalau materikan ada fikih, al-quran hadist

kemudian aqidah akhlak di pelajaran PAI di sekolah ada itu.

Aqidah itukan lebih ke tata cara kita kepada orang tua, teman

sebaya, cara menghormati guru, kasih sayang terhadap sesama.

Kita ajarkan kepada anak-anak untuk lebih menghormati dan taat

kepada perintah-Nya. Kemudian kalau dari Al-Quran hadist itu

pembacaan Al-Quran yang bentuknya masih sederhana sepenggal-

sepenggal dan doa-doa juga diajarkan dalam Al-Quran hadist.

Kalau fiqih tentang bersuci ini sudah termasuk cara bersuci

berwudhu, kalau untuk kelas IV itu sudah masuk sejarah-sejarah

atau yang dikenal dengan SKI. Semua mapel yang ibu sebut tadi

itu ada didalam satu buku agama Islam.

: Berhubung sholat bu, disini katanya ada sholat dhuha dan zuhur

bu, nah dimana tempat siwa melakukan sholat ?

: Anak-anak kalau solat disini (kelas) dikarenakan musholah lagi

dalam proses pengumpulan dana dimana nanti akan ada musholah

Page 103: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

Peneliti

Informen

Peneliti

Informan

Peneliti

Informan

Peneliti

Informan

untuk anak-anak beribadah biar ibadahnya khusyuk. Ketika waktu

sholat telah tiba biasanya saya memakai absen, anak-anak kalau

dak digituin pasti dia lengah. Namanya juga anak-anak pun kalau

cuman sekedar ngomong be dak bakal dilaksanakan.

: Nilai-nilai karakter religius apa saja yang guru agama tanamkan

untuk pendidikan akhlak siswa ?

: Nah itu tadi, cara menghormati guru. Yang pertamakan kita harus

hormat karena apa karna kita tau kalau kita menghormati guru

ilmu itu berkah tetapi kalau kita tidak menghormati guru maka

Allah yang akan membalas.

: Bagaimana kepribadian guru dalam menghadapi peserta didik

untuk penanaman nilai religius siswa serta solusi yang diterapkan

sebagai upaya meningkatkan karakter religius siswa ?

: Tentunya dalam menghadapi anak-anak yang masih kecil usianya

di SD ini ya.. sikap sabar. Jadi intinya itu tetap sabar, untuk saat

ini tidak bisa kita memaksakan kehendak kita maka harus penuh

kasih saying dan selalu member haran tetapi tidak bisa keras-keras

karena anak itu tidak akan dengar.

: Tapi bu, kalau anak itu kita lembutin juga gak mau didengarin

juga. Jadinya kita sebagai guru jadi serba salah ya bu..

: Pokoknya harus ada ketegasan, kita tu harus ada alasan biar

anaknya ngerti.

: Disini saya melihat banyak sekali terpajang Asmahu Husnah di

sepanjang kelas, apakah ini termasuk program sekolah dalam

menanamkan nilai keagamaan bu ?

: Iya nak benar, ada juga gambar-gambar islam di dinding sekolah

yang bertujuan agar anak selalu ingat sehingga secara tidak

langsung anak bisa mengetahui nama-nama Allah SWT setiap

berjalan di sepanjang kelas. Sekolah ini juga ada program

keagamaan di ekskul seperti tahfidz untuk mengenalkan tajwid,

membaca dan menghafal Al-Quran.

Page 104: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

Peneliti

Informan

: Apa prestasi yang sudah diraih selama kegiatan keagamaan

berlangsung selama ini misalnya ekskul tahfidz ?

: Alhamdulillah kami sudah berhasil mencetak hafidz dan hafidzah

± 40 siswa yang sudah di wisuda dari seluruh sekolah se-Kota

Jambi oleh bapak Fasya di lapangan kantor Wali Kota Jambi

berkat adanya program tahfidz yang sudah berjalan 2 tahun

belakangan ini dan ini juga merupakan salah satu penanaman nilai

keagamaan pada siswa sejak dini.

Page 105: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

TRANSKIP WAWANCARA

Informan : Nurbaina, S.Pd

NIP : 19631014 1988 04 2002

Jabatan : Wali Kelas IV

Hari/Tanggal : 15 Januari 2020

Tempat : Ruangan Kelas IV

Peneliti

Informan

Peneliti

Informan

Peneliti

Informan

Peneliti

Informan

Peneliti

Informan

Peneliti

Informan

: Assalamualaikum ibu.

: Walaikumsalam nak.

: Apa kabar buk ?

: Alhamdulillah baik nak.

: Maaf bu, mengganggu waktunya sebentar.

: Gak papa kok nak.

: Perkenalkan buk, nama saya Meltia Ramadani, dari Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi jurusan Pendidikan

Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).

: Ada tujuan apa nak datang kesini?

: Jadi gini bu, kedatangan saya kesini ingin melakukan penelitian

di SDN 207 Kota Jambi dan ada surat risetnya juga dari kampus,

mohon diterima... dan saya ingin mewawancarai ibu sebagai

narasumber untuk penelitian saya, apakah ibu bersedia untuk

diwawancarai?

: Iya boleh nak...

: Baiklah buk, langsung saja kita mulai wawancaranya.

Bagaimana penanaman nilai keagamaan yang diterapkan

didalam kelas maupun di lingkungan sekolah?

: Kalau didalam kelas itu kan sesuai dengan pelajaran agamanya,

supaya lebih mengetahui agama baik di rumah, di sekolah. Di

agamakan ada adab terhadap orang tua, guru, ibadahnya

Page 106: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

Peneliti

Informan

Peneliti

Informan

Peneliti

Informan

Peneliti

Informan

Peneliti

Informan

Peneliti

ditekan-kan. Kalau agamanya sudah ngikut itukan moral

otomatis kalau moralnya baik maka anak tersebut bisa

diarahkan. Misalnya yang nakal sama temannya kalau dia sudah

belajar agama pasti sudah mengerti. Kalau agama itu nomor

satu.

: Berarti terlaksana dengan baik ya buk, tuntutan dari kurikulum

K13. Dimana KI 1 nengutamakan spiritual sedangkan pada

kurikulum sebelumnya kurikulum 2006 mengutamakan

pengetahuan. Jadi ini udah termasuk..

: Sudah ditekankan, yang pertama agama dan sikap.

: Nilai-nilai karakter religius apa saja yang guru tanamkan untuk

pendidikan akhlak siswa?

: Karakter itu biasanya sebelum masuk itu dibiasakan membaca

"Ikrar" secara bersama-sama dan membaca doa.

: Apakah pembacaan ikrar ini sudah lama dilaksanakan buk ?

: Iya sudah lama, semenjak kepemimpinan ibu Arjuna tahun

2012. Ikrar itu dibaca sebelum masuk, baris didepan kelas.

: Bagaimana kepribadian guru dalam menghadapi peserta didik

untuk penanaman nilai religius siswa serta solusi yang

diterapkan sebagai upaya meningkatkan karakter religius siswa?

: Itu guru-guru la yang memberikan contoh, disinika ada sholat

zuhur dan sholatnya dikelas dikarenakan masih pembangunan

musholah.

: Apakah siswa dibiasakan untuk selalu menjaga kebersihan bu?

: Itu pasti, karena ada pepatah yang mengatakan bahwa

"kebersihan sebagian dari iman" nah pepatah ini lah yang sering

saya ucapkan kepada siswa. Dengan cara ini dapat menanamkan

pada siswa dari sejak dini untuk menjaga kebersihan dan

membuat mereka untuk terbiasa melakukannya sampai mereka

dewasa nanti.

: Apakah ada hasil dari peningkatan nilai keagamaan ?

Page 107: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

Informan : Ya hasilnyakan bisa kita lihat anak itu kebersamaan, ada yang

mau azan, komat pengen kan kadang anak itu rebutan. Jadi

melatih anak untuk berani.

Page 108: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

TRANSKIP WAWANCARA

Informan : Faris Kurniawan

Kelas : IV SDN 207 Kota Jambi

Jabatan : Siswa

Hari/Tanggal : 15 Januari 2020

Tempat : Ruangan Kelas IV

Peneliti

Informan

Peneliti

Informan

Peneliti

Informan

Peneliti

Informan

Peneliti

Informan

Peneliti

Informan

Peneliti

Informan

Peneliti

: Assalamualaikum dek.

: Walaikumsalam kak.

: Apa kabar dek ?

: Alhamdulillah baik kak.

: Maaf nih, kakak ganggu waktu belajarnya sebentar.

: Gak papa kok kak.

: Perkenalkan dek, nama kakak Meltia Ramadani, dari Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi jurusan Pendidikan

Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).

: Oohh kakak dari UIN kami kiro kakak dari UNJA tadi.

: Kakak boleh tau nama, alamat ruamah dan kelas berapa ?

: Nama kami Faris Kurniawan, Jl. Lingkar Selatan RT 02 Kel. Paal

Merah Kec. Paal Merah Kota Jambi, dan kelas IV

: Idak kok dek. Boleh gak kakak wawancarai adek ?

: Iya boleh kak...

: Baiklah dek, langsung saja kita mulai wawancaranya. Apa yang

menjadi pengalaman adek sehingga berkeinginan masuk di SDN

207 Kota Jambi ini ? apakah sekolahnya dekat atau nyaman…

: Karena Sekolahnya dekat dari rumah kak.

: Kira-kira penanaman nilai keagaman apa aja yang ada disekolah ?

misalnya membuang sampah pada tempatnya atau mengikuti

kegiatan keagamaan..

Page 109: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

Informan

Peneliti

Informan

Peneliti

Informan

Peneliti

Informan

Peneliti

Informan

Peneliti

Informan

Peneliti

Informan

Peneliti

Informan

Peneliti

Informan

: Gotong royong kak.

: Apakah seluruh siswa dibiasakan oleh guru untuk sampah ?

: Iya kak, sebelum kami belajar tu kak, kami disuruh mungutin

sampah yang berserakan dilaci meja, ruang kelas samo halaman

kelas kak.

: Ketika adek sebelum memulai pelajaran, biasanya kan berdoa

dulu, apa yang adek rasakan ketika selesai berdoa?

: Hati kami merasa sejuk dan ketika guru menyampaikan materi

menjadi lebih fokus.

: Adek ada ikut ekskul keagamaan gak ?

: Adak kak, kami ikut ekskul LCC.

: apakah menurut adek, guru yang mengajar di kelas sudah memberi

contoh dalam menanamkan nilai keagamaan ?

: Berpakaian rapi dan datang tepat waktu kak.

: Apakah adek merasa senang atau terbebani dengan ajaran yang

mencakup dengan nilai keagamaan ?

: Senang.

: Apakah ada konsekuensi kalau misalnya adek tidak mengikuti

kegiatan nilai keagamaan di sekolah ? disinikan ada kegiatan rutin

membaca yasin, kira-kira ada hukumannya gak.

: Ada, misalnya ada yang dak bawak yasin dak, disuruh buat ayat

kursi dan surah pendek.

: itu ditulis atau dihafal ?

: Ditulis

: Sebanyak berapa lembar ?

: 4 lembar kak.

Page 110: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

DOKUMENTASI

Wawancara Bersama Kepala Sekolah SDN 207 Kota

Jambi

Wawancara Bersama Guru Agama Islam SDN 207

Kota Jambi

Page 111: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

Wawancara Bersama Wali Kelas IV SDN 207 Kota

Jambi

Wawancara Bersama Siswa Kelas IV SDN 207 Kota Jambi

Page 112: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

Pembacaan Ikrar Sebelum Memasuki Kelas

Page 113: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

Pembacaan Ikrar

Pembacaan Doa Sebelum Memula Pelajaran di Kelas IV

Page 114: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

Ekstrakurikuler Kompangan di SDN 207 Kota Jambi

Ekstrakurikuler Tilawah di SDN 207 Kota Jambi

Page 115: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

Ekstakurikuler Tahfidz di SDN 207 Kota Jambi

Wisuda Hafidz / Hafidzah di Lapangan Kantor Wali Kota Jambi

Page 116: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

Sholat Dhuha Berjamaah di Dalam Kelas IV

Sholat Zuhur Berjamaah di Kelas IV

Page 117: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

Pembacaan Surah Yasin Setiap Hari Jumat

Suasana Ruangan Kepala Sekolah SDN 207 Kota Jambi

Page 118: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

Suasana Ruang Guru SDN 207 Kota Jambi

Suasana Upacara Bendera Bersama Para Kepolisian di SDN 207 Kota Jambi

Page 119: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

Upacara Bendera SDN 207 Kota Jambi

Tempat Pembangunan Musholah

Page 120: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

Lukisan Dinding Islami SDN 207 Kota Jambi

Slogan Kata-Kata Motivasi

Page 121: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

Kaligrafi Beserta Arti Asmaul Husna disepanjang kelas siswa

Piala Prestasi Ekstrakurikuler Keagamaan

Page 122: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

Piala Prestasi Juara II Kompangan Tingkat Kec. Jambi Selatan

Piala Prestasi Juara II Tahfiz Tingkat Kec. Jambi Selatan

Page 123: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

Sarana Prasarana Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan

Siswa Sedang Mengambil Sampah di Sekitar Lingkungan Kelas

Page 124: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

Siswa Bersalaman Dengan Guru Piket di Pagi Hari

Rapat Sekolah Bersama Orang Tua Siswa untuk Penutupan Pintu Belakang

Sekolah dan Pembangunan Musholah

Page 125: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

Berdoa Sebelum Memulai Pelajaran

Belajar di Luar Kelas (Lapangan SDN 207 Kota Jambi)

Page 126: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

Suasana SDN 207 Tampak Dari Luar

Lapangan Bawah SDN 207 Kota Jambi

Page 127: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

Lapangan Atas SDN 207 Kota Jambi

Kondisi Bangunan SDN 207 Kota Jambi

Page 128: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

Siswa bersama-sama Bersholawat Asmaul Husna Sebelum Pembacaan Surah

Yasin

Siswa Berbaris Bersalaman dengan Guru Ketika Jam Pelajaran Selesai

Page 129: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI
Page 130: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI
Page 131: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI
Page 132: UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI ...repository.uinjambi.ac.id/3172/1/TPG161920 Meltia.pdfUPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN NILAI KEAGAMAAN ISLAM SISWA KELAS IV PADA KURIKULUM 2013 DI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP (CURRICULUM VITAE)

Nama

Jenis Kelamin

Tempat/ Tgl Lahir

Alamat

Pekerjaan

Alamat Email

No. Kontak

: Meltia Ramadani

: Perempuan

: Jambi, 11 Januari 1998

: Perumahan Paal Merah Permai RT 12 Desa

Mekar Jaya

: Mahasiswa

: [email protected]

: 082376022778

No Tahun Tamat Jenis Pendidikan Tempat

1

2

3

2010

2013

2016

SD

SMP

SMA

SD Negerri 207 Kota Jambi

SMP Negeri 4 Kota Jambi

SMA Negeri 6 Kota Jambi

Motto hidup : " Harus selalu optimis dan mengingat Allah SWT yang senantiasa

ada bila hambanya sedang membutuhkan pertolongan"

Jambi, Maret 2020

Penulis

Meltia Ramadani

TPG 161920