upasaka upasika

6
Dalam bahasa Pali umat Buddha laki2 disebut Upasaka dan umat Buddha wanita disebut Upasika. Kata Upasaka berarti seseorang yg mengenal dekat dgn tiratana (tiga permata) yaitu: Buddha (orang yg telah mencapai penerangan sempurna), Dhamma (ajaran kebenaran) dan Sangha (persaudaraan para Arya-Suciawan). Ketika seseorang menerima 3 perlindungan atau menganggapnya sebagai pedoman hidup mereka maka orang tersebut dapat dikatakan sebagai seorang Upasaka-Upasika. Menjadi Upasaka-Upasika merupakan pilihan hidup setiap orang yang dilandasi oleh pengertian dan kesadaran (bukan paksaan). Upasaka- Upasika adalah seseorang yg telah menyatakan diri bertekad untuk berusaha melatih diri dgn sungguh-sungguh utk melaksanakan pancasila (5 latihan disiplin moral) utk mengurangi 3 kekotoran natin pada diri yaitu: Lobha (keserakahan), Dosa (kebencian), Moha (kebodohan). Pancasila (5 latihan disiplin moral) yg dianjurkan oleh Buddha adalah BERUSAHA DGN SUNGGUH-SUNGGUH / BERTEKAD UTK MELATIH DIRI MENGHINDARI : 1. Menyakiti / membunuh mahluk hidup, 2. Mengambil barang yg tidak diberikan / mencuri, 3. Melanggar nilai-nilai kesusilaan / moralitas, 4. Berkata yg tidak benar, kasar, fitnah, berbohong, 5. Makan dan minum yg menyebabkan lemahnya kesadaran. 10 Pengertian Dalam Milinda Panha (pertanyaan Raja Milinda), Bhikkhu Nagasena dalam percakapannya dgn raja yunani, melepaskan garis besar 10 kualitas seorang upasaka: 1. Dia selalu menginginkan kesejahteraan Sangha. Dhamma menempati kedudukan yg utama dalam kehidupannya. 2. Dia selalu memberi dgn kemurahan hati. 3. Bila dia melihat tanda kemunduran diri Ajaran Sang Buddha (sasana) dia berbuat dgn sekuat tenaga utk menolong dan menegakkan kembali. 4. Dia terbebas dari takhayul tentang pertanda & tanda-tanda yg memberikan keuntungan dunia memiliki pengertian benar.

description

upasaka upasika agama buddha

Transcript of upasaka upasika

Page 1: upasaka upasika

Dalam bahasa Pali umat Buddha laki2 disebut Upasaka dan umat Buddha wanita disebut Upasika. Kata Upasaka berarti seseorang yg mengenal dekat dgn tiratana (tiga permata) yaitu: Buddha (orang yg telah mencapai penerangan sempurna), Dhamma (ajaran kebenaran) dan Sangha (persaudaraan para Arya-Suciawan).

Ketika seseorang menerima 3 perlindungan atau menganggapnya sebagai pedoman hidup mereka maka orang tersebut dapat dikatakan sebagai seorang Upasaka-Upasika.

Menjadi Upasaka-Upasika merupakan pilihan hidup setiap orang yang dilandasi oleh pengertian dan kesadaran (bukan paksaan). Upasaka-Upasika adalah seseorang yg telah menyatakan diri bertekad untuk berusaha melatih diri dgn sungguh-sungguh utk melaksanakan pancasila (5 latihan disiplin moral) utk mengurangi 3 kekotoran natin pada diri yaitu: Lobha (keserakahan), Dosa (kebencian), Moha (kebodohan).

Pancasila (5 latihan disiplin moral) yg dianjurkan oleh Buddha adalah  BERUSAHA DGN SUNGGUH-SUNGGUH / BERTEKAD UTK MELATIH DIRI MENGHINDARI : 1. Menyakiti / membunuh mahluk hidup, 2. Mengambil barang yg tidak diberikan / mencuri, 3. Melanggar nilai-nilai kesusilaan / moralitas, 4. Berkata yg tidak benar, kasar, fitnah, berbohong, 5. Makan dan minum yg menyebabkan lemahnya kesadaran.

10 Pengertian

Dalam Milinda Panha (pertanyaan Raja Milinda), Bhikkhu Nagasena dalam percakapannya dgn raja yunani, melepaskan garis besar 10 kualitas seorang upasaka:

1. Dia selalu menginginkan kesejahteraan Sangha. Dhamma menempati kedudukan yg utama dalam kehidupannya.

2. Dia selalu memberi dgn kemurahan hati.

3. Bila dia melihat tanda kemunduran diri Ajaran Sang Buddha (sasana) dia berbuat dgn sekuat tenaga utk menolong dan menegakkan kembali.

4. Dia terbebas dari takhayul tentang pertanda & tanda-tanda yg memberikan keuntungan dunia memiliki pengertian benar.

5. Walaupun ada masalah dalam kehidupannya, ia tidak memikirkan orang lain selain Sang Buddha sebagai Gurunya.

6. Dia tertib dalam ucapannya dan perbuatannya.

7. Dia rukun dan harmonis dalam hubungan antar manusia.

8. Dia tidak iri.

9. Dia tidak menggunakan agama buddha utk menipu orang lain atau memperoleh nama dan kemahsyuran.

10. Dia menerima perlindungan (berpedoman pada Buddha, Dhamma dan Sangha)

Page 2: upasaka upasika

8 Ciri dan manfaat sebagai Upasaka/Upasika.

Dalam percakapan dgn Mahanama, salah seorang sepupu Sang Buddha, beliau menguji 8 tanda seorang upasaka yg melakukan perbuatan yg bermanfaat bagi dirinya sendiri dan memberikan berkah dan bantuan kepada orang lain.

8 Ciri tersebut adalah:

1. Dia memiliki kepercayaan dan menanamkannya pada orang lain.2. Dia memiliki kebajikan dan disiplin serta mendorong orang lain untuk melakukan hal yg

sama.

3. Dia memiliki kemurahan hati dan menjelaskan perbuatan baik kepada orang lain.

4. Dia senang bertemu dgn Bhikkhu dan mengajak orang lain utk bergabung bersamanya.

5. Dia gemar mendengarkan Dhamma dan mendorong ketertarikanya pada Dhamma itu kepada orang lain dan dia memulainya utk berbuat demikian.

6. Dia menunjang Dhamma yg telah dia dengarkan dan merenungkan dalam batin pada waktu senggang utk memperdalam pengertiannya. Dia menganjurkan orang lain berbuat demikian.

7. Dia mengkaji dan menerapkan Dhamma secara terus menerus dan mendorong orang lain utk melakukan hal yg sama.

8. Dia mempraktekkan Dhamma dalam kehidupan sehari-hari, mendorong dan membangkitkan orang lain utk melakukan hal yg sama.

Seorang Upasaka seharusnya tidak melakukan sejumlah pekerjaan yg merugikan orang lain, yaitu 5 jenis perdagangan yg harus dihindari : berdagang peralatan perang, budak, daging/binatang, makanan/minuman yg dapat memabukkan dan racun.

5 Pencapaian Upasaka – Upasika

Sang Buddha telah menunjukkan bahwa seseorang upasaka yg mempunyai 5 hal berikut ini dgn baik dapat diumpamakan seperti bunga teratai merah (Paduma), teratai putih (Pundarika) dan permatan (Ratana), kelima hal tersebut adalah :

1. Saddha (keyakinan pada Buddha, Dhamma dan Sangha),2. Sila (kemoralan, etika),

3. Tidak yakin pada “Kotuhala Mangalika” (menerima sesuatu yg baik dan buruk yg ia anggap sebagai pertanda keberuntungan dan kemalangan,

4. Yakin pada hukum karma (hukum sebab musabab),

Page 3: upasaka upasika

5. “Na bahida dakkhiineya angaveseti” (pencarian dimanapun, diluar ajaran Sang Buddh, untuk berdana baik segi materi maupun non materi dan mengulurkan tangan pertama-tama pada kebenaran, sebagai pengamalan ajaran Sang Buddha.

Melainkan hal-hal tersebut berarti menodai upasaka yg dapat diumpamakan seperti orang buangan (chandala), noda (malan) dan orang dari keturunan rendah (patikuttha).

II.                    Upasaka-Upasikaa.       Pengertian Upasaka-Upasika

Seperti yang telah dijelaskan di atas Upasaka-Upasika ialah penganut ajaran Buddha yang mempraktikkan 5-8 sila. Untuk laki-laki disebut Upasaka, untuk wanita disebut Upasika. Ada pula pengertian Upasaka-Upasika secara harfiah ialah siswa-siswi yang berjubah putih yang duduk di dekat guru. Hal ini berkenaan dengan mimpi Petapa Gotama di Hutan Uruvela pada saat menjelang pencerahanNya sewaktu masih menjadi seorang Bodhisatta.

b.      Syarat-syarat menjadi Upasaka-Upasika Untuk menjadi Upasaka-Upasika dengan baik tergolong menjadi 2:

1.       Visudhi secara formalSeseorang yang ingin menjadi Upasaka-Upasika haruslah datang ke vihara mempelajari ajaran Buddha. Setelah mengerti Dhamma lalu mendaftarkan diri untuk di visudhi oleh bhikkhu/pandita. Pada hari yang disepakati calon Upasaka-Upasika datang ke vihara untuk menerima Tisarana (Tiga Perlindungan). Bhikkhu/Pandita memberikan tekad 5 sila untuk di jalankan agar mendapatkan kebahagiaan duniawi dan kebahagiaan sejati. Setelah itu Bhikkhu/Pandita memberikan pemberkahan serta nama buddhis. Sejak saat itu Upasaka dan Upasika baru mulai mempraktikkan 5-8 sila setiap harinya.

2.       Visudhi secara alamiahSesungguhnya apabila seseorang laki-laki maupun wanita mengerti dengan benar tentang Tiratana dan mereka mempraktikkan 5-8 sila. Ia sebenarnya telah menjadi Upasaka-Upasika.

c.       Atthanga SilaDelapan Sila atau Atthanga Sila merupakan praktik latihan disiplin diri. Ada sebagaian Upasaka-Upasika seumur hidupnya mempraktikkan 8 sila, ada juga yang hanya mempraktikkan 8 sila pada hari tertentu di tanggal 1, 8 15, 22/23 atau 2X sebulan pada waktu bulan gelap dan bulan terang di hari Uposattha.Uposattha berarti “masuk untuk diam” yang berarti kepatuhan kepada sila. Delapan Peraturan yang terdapat dalam Atthanga Sila, antara lain:

1.       Pannatipata veramani sikkhapadam samadiyamiAku bertekad akan melatih diri menghindari membunuh makhluk hidup

2.       Adinnadana veramani sikkhapadam samadiyamiAku bertekad akan melatih diri menghindari mengambil barang yang tidak diberikan

3.       Abrahmacariya veramani sikkhapadam samadiyamiAku bertekad akan melatih diri menghindari berbuat asusila (hubungan kelamin)

4.       Musavada veramani sikkhapadam samadiyamiAku bertekad akan melatih diri menghindari berkata bohong

5.       Surameraya majjhapamadatthana veramani sikkhapadam samadiyamiAku bertekad akan melatih diri menghindari segala minuman yang dapat menyebabkan lemahnya kewaspadaan

6.       Vikala bhojana veramani sikkhapadam samadiyami

Page 4: upasaka upasika

Aku bertekad akan melatih diri menghindari makan makanan pada waktu yang salah (setelah jam 12 siang)

7.       Naccagitavadita visukadassana, malagandhavilepanna dharanamandana vibhusanatthana veramani sikkhapadam samadiyamiAku bertekad akan melatih diri menghindari menari, menyanyi, bermain music, dan melihat pertunjukkan, memakai kalungan bunga, perhiasan, wangi-wangian dan kosmetik untuk menghiasi dan mempercantik diri

8.       Ucca sayana mahasayana veramani sikkhapadam samadiyamiAku bertekad akan melatih diri menghindari penggunaan tempat tidur dan tempat duduk yang tinggi dan mewah

d.     

DASA SILA 10 (10 macam sila/tata susila) yaitu:1.    Panatipata Veramani: Menahan diri dari pembunuhan2.    Adinnadana Veramani: Menahan diri dari pencurian3.    Abrahmacariya Veramani: Menahan diri dari hubungan kelamin4.    Musavada Veramani: Menahan diri dari berdusta5.    Sura Merayamajja Pamadatthana Veramani: Menahan diri dari makanan dan minuman

yang memabukkan dan ketagihan.6.    Vikalabhojana Veramani: Menahan diri tidak akan makan setelah pukul 12.00 tengah

hari.7.    Nacca Gita Vadita Visukadassana Veramani: Menahan diri tidak akan menari,

menyanyi, bermain musik, melihat pertunjukan 8.    Malagandha Vilepana Dharana Mandana Vibhusanatthana Veramani: Menahan diri

tidak akan memakai bunga-bungaan, wangi-wangin, pomade dan perhiasan-perhiasan bersolek lainnya.

9.    Uccasayana Mahasayana Veramani: Menahan diri tidak akan memakai tempat duduk dan tempat tidur yang mewah.

10. Jatarupa Rajata patiggahana Veramani: Menahan diri tidak akan menerima emas dan perak (berarti uang).(Khuddakapatha I. 1)UPASAKA DHAMMA 5 (5 macam Dhamma kepunyaan Upasaka dan Upasika) yaitu:

1.    Mempunyai Kenyakinan (Saddha), kenyakinan terhadap Sang Tri Ratna2.    Mempunyai kesucian Sila3.    Tidak percaya akan perbuatan tahyul dan kabar angin atau desas desus yang belum di cek

kebenarannya.4.    Tidak mencari sumber kebaikan dan kebenaran di luar Dhamma5.    Berbuat kebaikkan sesuai dengan Dhamma.

(Anguttara nikaya III. 206)

UPASAKA DHAMMA 7 (7 macam Dhamma untuk kemajuan batiniah Upasaka-Upasika) yaitu:

1.    Sering mengunjungi para Bhikkhu2.    Sering mendengarkan Dhamma3.    Melatih diri melaksanakan adhi-sila (sila tertinggi)4.    Mempunyai Kenyakinan terhadap para Bhikkhu yang tua dan muda vassanya.5.    Mendengarkan Dhamma tanpa tujuan untuk mengeritik6.    Tidak mencari sumber kebaikan dan kebenaran di luar Dhamma7.    Berbuat kebaikan sesuai dengan Dhamma