Untukmu Wahai Pejuang Ilmu - s3.amazonaws.com fileSanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor...

13

Transcript of Untukmu Wahai Pejuang Ilmu - s3.amazonaws.com fileSanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor...

Page 1: Untukmu Wahai Pejuang Ilmu - s3.amazonaws.com fileSanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan
Page 2: Untukmu Wahai Pejuang Ilmu - s3.amazonaws.com fileSanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan

Untukmu Wahai Pejuang Ilmu

Page 3: Untukmu Wahai Pejuang Ilmu - s3.amazonaws.com fileSanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan

Sanksi Pelanggaran Pasal 113Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014tentang Hak Cipta(1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan

pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).

(2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana di-maksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara pa ling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

(3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana di maksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda pa ling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

(4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).

Page 4: Untukmu Wahai Pejuang Ilmu - s3.amazonaws.com fileSanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan

Penerbit PT Elex Media Komputindo

Arum Faiza

Untukmu Wahai Pejuang Ilmu

Kisah Inspiratif seorang Gadis Muslimah

di Negeri Romantis

Page 5: Untukmu Wahai Pejuang Ilmu - s3.amazonaws.com fileSanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan

Untukmu Wahai Pejuang IlmuKisah Inspiratif seorang Gadis Muslimah di Negeri Romantis

Ditulis oleh Arum FaizaArt: Achmad Subandi© 2017 Arum Faiza

Hak Cipta Dilindungi oleh Undang-UndangDiterbitkan Pertama kali oleh:

Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia–Jakarta 2017

Anggota IKAPI, Jakarta

717101238ISBN: 978-602-04-3408-7

Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbi

Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, JakartaIsi di luar tanggung jawab percetakan

Page 6: Untukmu Wahai Pejuang Ilmu - s3.amazonaws.com fileSanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan

Endorsment

xiii

DAFTAR ISI

ENDORSEMENT KATA PENGANTAR

BAB 1 HOW TO REACH YOUR DREAMS Niat — 3 Restu Orangtua — 12

Genggam Erat Motivasi — 23Bonek — 33Do the Best — 44Berdoa — 67Ternyata Masih Harus Berjuang — 71Manfaat Belajar ke Luar Negeri — 73

BAB 2 BERBURU BEASISWABeasiswa LPDP — 80Beasiswa Luar Negeri Terkece — 92Mental Berbahaya Penyebab Gagal Mendapat Beasiswa — 104

BAB 3 SENI KULIAH DI EROPASkripsi di Prancis — 112Dosen Prancis — 119Pertemanan — 120

Page 7: Untukmu Wahai Pejuang Ilmu - s3.amazonaws.com fileSanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan

Untukmu Wahai Pejuang Ilmu

xiv

Waktu Kuliah — 122Kantin Kampus — 122Tidak Ada Fasilitas Beribadah — 123Bom Paris 13 November 2015 — 127

BAB 4 BONGKAHAN CERITAPerjuangan Mendapat Magang — 130Takbiran dan Lebaran di Negeri Orang — 141Tak Ada Azan di Luar Masjid — 145Menolak Alkohol — 146Susahnya Mencari Makanan Halal — 152Puasa Ramadan — 156Wanita Berkerudung — 160

BAB5 KEMBALI DAN BANGUNLAH INDONESIABersyukur pernah lahir dan dibesarkan di Indonesia — 168Kata Mereka Tentang Indonesia — 172Indahnya Negeri Tercinta — 173Wajar Tapi Salah — 175Untukmu Wahai Pejuang Ilmu — 177

DAFTAR PUSTAKA — 180TENTANG PENULIS — 181

Page 8: Untukmu Wahai Pejuang Ilmu - s3.amazonaws.com fileSanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan

BAB 1

HOW TO REACH YOUR DREAMS

Page 9: Untukmu Wahai Pejuang Ilmu - s3.amazonaws.com fileSanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan

Untukmu Wahai Pejuang Ilmu

2

Apabila setiap orang ditanya, “Apakah kamu mau belajar ke luar negeri dengan beasiswa?” Keba-nyakan dari kita akan mengatakan “MAU”. Akan

Positif jika MAU dikemas dengan usaha untuk menda-patkan beasiswa, masalahnya kebanyakan orang pasti ada kata-kata TAPI yang membuat langkah menjadi maju mundur.

Tapi… Bahasa Inggris saya jelek, nih.

Tapi… saya tidak pandai, lulus dari sini (kampus dalam ne-geri) saja alhamdulillah.

Tapi orangtua saya tidak mampu, pasti nanti bakal ada bi-aya lain-lain meskipun beasiswa yang diberikan full fun-ding (biaya sepenuhnya).

Tapi… orangtua saya tidak mungkin mengizinkan. Apalagi saya anak perempuan satu-satunya.

Tapi… bisa nggak ya? Saya kan… saya kan… saya kan….

Terus saja TAPI itu berderet seperti rangkaian gerbong kereta api, kemudian ALASAN akan siap menopang layak-nya rel kereta api. Mereka berdua bergabung hingga tak tahu di stasiun mana akan berhenti. Hanya memperhati-kan MAU sebagai masinis gagap yang hanya berucap:

“Selamat ya, semoga sukses belajar di negeri orang.”

“Semoga cita-citamu tercapai ya.”

“Hati-hati ya nanti kalau sudah sampai sana. Kapan ya bisa nyusul.”

Page 10: Untukmu Wahai Pejuang Ilmu - s3.amazonaws.com fileSanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan

How to Reach Your Dreams

3

“Wah… aku ikut senang, sukses terus ya.”

Yaps. Kita hanya sebagai penonton, menyaksikan teman-teman kita berhasil meraih mimpi dan keluar dari zona nyaman. Hanya bisa melambaikan tangan sebagai pengan-tar keberangkatan. Sekadar tersenyum melihat foto teman kita dengan background negara yang berbeda.

Seharusnya kalau MAU dan telah melihat bukti yang ada, bahwa mereka yang belajar di luar negeri bukan hanya dari orang kaya ataupun IPK 4, maka ayo mulai tebarkan senyum untuk ikut berproses mendapatkan beasiswa. Ta-namkan pada hati dengan kalimat pamungkas, “Mereka saja bisa, kenapa saya tidak bisa.” Yakinkan bahwa kita mampu menjalani semua proses yang akan berlangsung. Jangan biarkan kerikil-kerikil kecil menghalangi perja-lanan. Mulai sekarang, biarkan MAU berdiri gagah tanpa ada prajurit bernama TAPI. OKE SAYA MAU. Sekarang per-tanyaannya, harus mulai dari mana? Dari hati kamu, iya hati kamu.

NiatNiat itu tak kasatmata seperti semilir angin. Niat baik itu bagaikan angin sepoi-sepoi, menyapu lembut pipi, menen-teramkan raga yang sepi, memeluk jiwa yang suci. Niat buruk itu ibarat angin topan, tak ada rasa bersalah, meski merusak semua yang ada di depan mata.

Page 11: Untukmu Wahai Pejuang Ilmu - s3.amazonaws.com fileSanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan

Untukmu Wahai Pejuang Ilmu

4

Jika agama Islam diibaratkan lapangan sepak bola, maka niat adalah gawang. Setiap pemain mempunyai tujuan memasukkan bola ke dalam gawang. Sama halnya de-ngan niat. Kita harus menggiring niat hingga sampai pada tujuan. Banyak usaha untuk mencapai gawang, bahkan pelanggaran sering dilakukan. Sikutan, tarikan, sleding, benturan harus dilakukan untuk bisa membobol gawang. Niat pun demikian. Dibutuhkan perjuangan dahsyat untuk mengiringi niat yang baik. Perjalanan niat juga tidak sela-lu mudah, ada banyak senggolan dan gangguan dari setan. Pada akhirnya kita hanya diberi dua pilihan, kartu kuning atau kartu merah dalam permainan sepak bola terhadap pelanggaran yang terjadi. Pada niat juga sama, ada kartu merah dan kartu kuning dari Allah Swt. Masih diizinkan untuk memperbaiki niat atau malah disuruh keluar tanpa ada ampunan terhadap niat yang telanjur salah.

Innamal a’maalu bin niyyah. Semua amal bergantung pada niatnya. Coba tanyakan kepada hati kita, niat ke luar ne-geri untuk apa? Sudah masuk kategori angin sepoi-sepoi atau angin kecil yang bersiap menjadi jadi angin topan?

Pentingnya Meluruskan NiatUntuk apa sih sekolah ke luar negeri? Pertanyaan ini pen-ting untuk mengukur tujuan kita. Banyak jawaban yang mungkin muncul di benak kita, misalnya, “Ingin sekolah di negara maju.” Atau “Yah kan enak di luar negeri, bisa ja-lan-jalan untuk melihat dunia yang berbeda.”

Page 12: Untukmu Wahai Pejuang Ilmu - s3.amazonaws.com fileSanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan

How to Reach Your Dreams

5

Selain itu ada alasan lain untuk memperbaiki taraf hidup-nya, “Biar bisa memperbaiki karier! Apalagi jika kuliah di universitas ternama dunia.” Pasti ada alasan tersendiri pada setiap pejuang ilmu. Wajar saja karena manusia me-mang diberikan nafsu atau keinginan terhadap dunia. Tapi apakah hal itu sudah benar?

• Niat bukan untuk sombong Sombong ini penyakit, tapi terkadang kita tidak mera-

sa kalau sedang sombong. Kebanyakan mata yang me-mandang orang yang sudah pernah ke luar negeri akan berkata, “Wah keren ya bisa belajar ke negara Ameri-ka”, atau “Wah pasti kamu pintar ya, bisa sampai New Zealand”, atau mungkin, “Wah kamu pasti jago bahasa Inggris ya….”, yang pada akhirnya sombong itu muncul dengan sendirinya. Mohon ampun agar tidak ada benih kesombongan dalam hati kita. Senyumi saja dan kata-kan terima kasih kalau ada yang mengatakan seper-ti itu. Ada tipe orang yang sukanya bicara, “Ah kamu sombong ya, mentang-mentang mau keluar negeri su-dah nggak mau kumpul kita lagi.” Cuekin ya kalau mo-del kaya ini. Intinya, jangan sampai ada sombong yang merusak niat kita. Pujian harus dianggap sebagai doa yang mengalir. Kalaupun ada sentilan perkataan yang tidak enak didengar, berdoalah agar kita tidak seperti yang mereka katakan.

• Niat bukan untuk jalan-jalan Kalau dari awal sudah berniat jalan-jalan, maka studi

akan menjadi prioritas nomor sekian. Menurut penda-pat tema-teman saya yang sudah belajar di luar negeri,

Page 13: Untukmu Wahai Pejuang Ilmu - s3.amazonaws.com fileSanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta (1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan

Untukmu Wahai Pejuang Ilmu

6

mereka tidak berpikir tentang liburan, yang mereka pi-kirkan bagaimana mereka kuliah tepat waktu dan ke-mudian pulang ke kampung halaman. Akan ada waktu jalan-jalan meskipun tidak ada niat. Apalagi di negara dengan 4 musim. Setiap pergantian musim biasanya ada hari libur.

Kisah Orang Hebat yang Masuk NerakaSudah sampai mana perjalanan niat kita? Ayo sekali lagi luruskan niat, jangan sampai termasuk dalam kisah tiga orang hebat yang masuk neraka. Mereka adalah panutan warga. Mereka berprestasi dan dielu-elukan oleh masya-rakat sekitar karena mempunyai peran penting dalam mengubah kondisi lingkungannya. Siapakah mereka? Me-reka adalah:

1. Orang Alim, orang yang banyak ilmunya.2. Dermawan, orang yang banyak dermawannya.3. Mujahid, orang yang gemar berjihad.

Loh bukannya mereka baik? Seharusnya kan masuk sur-ga? Iya. Memang akan masuk surga kalau niatnya baik, kalau tidak sesuai sama pedoman Al-Qur’an dan sunah ya sama saja. Nabi Muhammad saw., bersabda, “Yang perta-ma kali dibakar api neraka pada hari kiamat adalah tiga golongan: orang alim, mujahid, dan dermawan. Adapun orang alim maka Allah mendatangkan dan menanyainya, ‘Apa yang dahulu engkau perbuat di dunia?’ Dia menjawab, ‘Aku menuntut ilmu di jalan-Mu, lalu aku sebarkan ilmu itu karena mencari keridaan-Mu,’ maka dikatakan kepadanya,