Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat ... · praanggapan faktual, praanggapan...

158
PEMAKAIAN PRAANGGAPAN PADA TUTURAN WISATAWAN ASING DALAM BERINTERAKSI DENGAN PENDUDUK SETEMPAT DI UBUD BALI TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Linguistik Minat Utama: Linguistik Deskriptif Oleh: S111308005 LUSMIATI SIAHAAN PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU LINGUISTIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Transcript of Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat ... · praanggapan faktual, praanggapan...

PEMAKAIAN PRAANGGAPAN PADA TUTURAN WISATAWAN

ASING DALAM BERINTERAKSI DENGAN PENDUDUK

SETEMPAT DI UBUD BALI

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Linguistik

Minat Utama: Linguistik Deskriptif

Oleh:

S111308005 LUSMIATI SIAHAAN

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU LINGUISTIK PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2015

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PEMAKAIAN PRAANGGAPAN PADA TUTURAN WISATAWAN

ASING DALAM BERINTERAKSI DENGAN PENDUDUK

SETEMPAT DI UBUD BALI

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Linguistik

Minat Utama: Linguistik Deskriptif

Oleh:

S111308005 LUSMIATI SIAHAAN

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU LINGUISTIK PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2015

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini, saya Nama : Lusmiati Siahaan NIM : S111308005

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :

1. Tesis yang berjudul PEMAKAIAN PRAANGGAPAN PADA TUTURAN

WISATAWAN ASING DALAM BERINTERAKSI DENGAN PENDUDUK

SETEMPAT DI UBUD BALI ini adalah karya penelitian saya sendiri dan tidak

terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar

akademik serta tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau

diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertulis dengan acuan yang disebutkan

sumbernya, baik dalam naskah karangan dan daftar pustaka. Apabila ternyata

didalam naskah tesisi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, maka saya

bersedia menerima sangsi, baik Tesis beserta gelar magister saya dibatalkan serta

diproses sesuai dengan peraturan perundang-undanganan yang berlaku.

2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi Tesis pada jurnal atau forum ilmiah harus

menyertakan tim promotor sebagai author dan PPs UNS sebagai institusinya.

Apabila saya melakukan pelanggaran dari ketentuan publikasi ini, maka saya

bersedia mendapatkan sanksi akademik yang berlaku.

Surakarta, Januari 2015

Lusmiati Siahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Karya ini merupakan persembahan penuh kasih kepada

kedua orang tua saya dan kepada adik-adik saya di Medan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat, rahmat

dan tuntunannya yang begitu luar biasa sehingga penulis mampu menyelesaikan tesis

yang berjudul PEMAKAIAN PRAANGGAPAN PADA TUTURAN WISATAWAN

ASING DALAM BERINTERAKSI DENGAN PENDUDUK SETEMPAT DI UBUD

BALI.

Dalam menyelesaikan tesis ini penulis banyak menerima bantuan, bimbingan,

dan dukungan yang luar biasa terutama dari :

1. Dra. Diah Kristina,M.A.,Ph.D selaku pembimbing pertama. Beliau tidak hanya

menjadi seorang pembimbing tesis dalam hidup sipenulis namun beliau mampu

menjadi seorang motivator dan sekaligus ibu yang memberikan saran dan

masukan-masukan yang luar biasa. Beliau mampu dengan sabar mengajari dan

memahami ketidak mampuan sipenulis untuk mengerti maksud dan tujuan yang

benar dalam menulis tesis ini. Terimaksih Ibu Diah, Tuhan Memberkati anda.

2. Prof. Dr. Sumarlam,M.S selaku pembimbing kedua. Beliau merupakan sosok

seorang dosen yang sabar dalam mengajari seluruh mahasiswanya. Banyak hal

yang sudah beliau berikan selama proses penulisan tesis ini seperti dukungan dan

saran yang luar biasa.

3. Prof. Drs. M.R.Nababan,M.Ed., M.A.,Ph.D selaku ketua Program Studi Linguistik

Program Pascasarjana UNS. Penulis menyampaikan ucapan terimakasih atas

saran-saran yang telah beliau berikan sehingga terjetuslah judul tesis ini.

Kontribusi beliau yang begitu besar memampukan penulis menyelesaikan tulisan

ini dengan baik. Terimakasih Prof. Nababan, Tuhan beserta anda.

4. Direktur Program Pascasarjana UNS beserta staf yang telah memberikan

kesempatan san kebijaksanaan untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan S-

2 ini.

5. Bapak-Ibu dosen Program Studi Linguistik Deskriptif Program Pascasarjana UNS

yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang bermanfaat dalam penulisan

tesis ini.

6. Abang dan kakak-kakak ELSHADAY CHOIR HKBP Yogjakarta yang senantiasa

memberikan dukungan rohani disaat penulisan tesis ini berlangsung.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

7. Iban Rainheart Radjagukguk selaku teman terdekat penulis yang memberikan

semangat, cinta kasih yang begitu besar dari awal hingga akhir dari kuliah

pascasarjana ini. Terimaksih untuk kesetiaan dan semua rasa yang telah kamu

berikan, Iban.

8. Doris, Dian, Siska dan Daniel selaku abang dan kakak yang begitu berperan disaat

mengahadapi kesulitan dalam penulisan tesis ini yang memberikan motivasi-

motivasi dan semangat yang besar.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebut satu persatu.

Atas segala bimbingan, pengarahan, bantuan, dan dukungan yang telah

diberikan, penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya.

Akhirnya, penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan

yang bermanfaat bagi pecinta linguistik khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Surakarta, Januari 2015

Penulis

Lusmiati Siahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

JUDUL.................................................................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING TESIS ii

PENGESAHAN PENGUJI TESIS iii

PERNYATAAN iv

PERSEMBAHAN ................................................................................................ v

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR SINGKATAN xii

DAFTAR LAMPIRAN xiii

ABSTRAK xiv

ABSTRACT xv

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1 B. Rumusan Masalah 8 C. Tujuan Penelitian 8 D. Manfaat Penelitian 9 E. Sistematika Penulisan Tesis 9

BAB II LANDASAN TEORI 11

A. Definisi Praanggapan 11 B. Jenis-jenis Praanggapan 15

1. Praanggapan Eksistensial 16 2. Praanggapan Faktual 16 3. Praanggapan Leksikal 17 4. Praanggapan Struktural 17 5. Praanggapan Non Faktual 18 6. Praanggapan Pengandaian 18 7. Praanggapan Iteratif 18 8. Praanggapan Implikatif 19 9. Praanggapan Temporal 19 10. Praanggapan Cleft 19

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

C. Pengetahuan Bersama, Partisipan, Konteks Situasi, Peristiwa Tutur dan Pero- lehan Praanggapan 20 1. Pengetahuan Bersama 20 2. Partisipan (Penutur dan Mitra Tutur) 20 3. Konteks Situasi 21 4. Peristiwa Tutur 22 5. Perolehan Praanggapan 23

a. Prinsip Kehematan 23 b. Pemahaman Bersama 24 c. Pemahaman Bersama Lebih Jauh 24 d. Pemahaman Bersama dan Subordinatif 24 e. Fokus dan Praanggapan 25 f. Penekanan dan Praanggapan 25 g. Pengingkaran dan Praanggapan 25

D. Kerangka Pikir 26

BAB III METODE PENELITIAN 28

A. Jenis Penelitian 28 B. Lokasi Penelitian 29 C. Data dan Sumber Data 29 D. Sampling 31 E. Teknik Pengumpulan Data 32

1. Observasi Tidak Berperan 32 2. Teknik Rekam 32 3. Wawancara Mendalam 33 4. Mencatat Data danMentraskrip Data 34

F. Validitas Data 35 G. Analisis Data 36

1. Analisis Domain 36 2. Analisis Taksonomi 38 3. Analisis Komponensial 38 4. Temuan Tema Budaya 39

H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40

A. Hasil Penelitian 41 1. Jenis Praanggapan 42

a. Praanggapan Eksistensial 42 b. Praanggapan Faktual 55 c. Praanggapan Leksikal 61 d. Praanggapan Struktural 70

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

e. Praanggapan Pengandaian 85 f. Praanggapan Implikatif 88 g. Praanggapan Temporal 91

2. Rekapitulasi Pemakaian Praanggapan 94 a. Rekapitulasi Pemakaian Praanggapan Peristiwa Tutur I 94 b. Rekapitulasi Pemakaian Praanggapan Peristiwa Tutur II 95 c. Rekapitulasi Pemakaian Praanggapan Peristiwa Tutur III 96 d. Rekapitulasi Pemakaian Praanggapan Seluruh Peristiwa Tutur 96

B. Pembahasan 97

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 101

A. Simpulan 101 B. Saran 102

DAFTAR PUSTAKA 104

LAMPIRAN 106

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1: Analisis Domain 37

Tabel 3.2: Analisis Taksonomi 38

Tabel 3.3: Analisis Komponensial 38

Tabel 4.1: Penggunaan Praanggapan Eksistensial 55

Tabel 4.2: Penggunaan Praanggapan Faktual 61

Tabel 4.3: Penggunaan Praanggapan Leksikal 70

Tabel 4.4: Penggunaan Praanggapan Struktural 84

Tabel 4.5: Penggunaan Praanggapan Pengandaian 88

Tabel 4.6: Penggunaan Praanggapan Implikatif 91

Tabel 4.7: Penggunaan Praanggapan Temporal 94

Tabel 4.8: Rekapitulasi Pemakaian Praanggapan Peristiwa Tutur I 94

Tabel 4.9: Rekapitulasi Pemakaian Praanggapan Peristiwa Tutur II 95 Tabel 4.10: Rekapitulasi Pemakaian Praanggapan Seluruh Peristiwa Tutur 96

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR SINGKATAN

1. AM :Pasar Seni (Art Market) 2. PC :Praanggapan Tak Lengkap (Cleft Presupposition) 3. PCF :Praanggapan Pengandaian (Counter Factual Presupposition/Counter

Factual Conditional) 4. PE :Praanggapan Eksistensial (Existential Presupposition/Definite

Description) 5. PF :Praanggapan Faktual (Factive Presupposition/Factive Predicates) 6. PIM :Praanggapan Implikatif (Implicative Presupposition) 7. PIT :Praanggapan Iteratif/Perulangan (Iterative Presupposition) 8. PL :Praaggapan Leksikal (Lexical Presupposition/Aspectual/Change of state

predicates) 9. PNF :Praanggapan Nonfaktual (Nonfactive Presupposition) 10. PS :Pranggapan Struktural (Structural Presupposition) 11. PT :Praanggapan Klausa Waktu (Temporal Clauses Presupposition) 12. TA :Agen Perjalanan (Travel Agent) 13. TI :Pusat Penerangan Inforamsi Wisata (Tourism Information)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data 106 Lampiran 2. Transkrip 128

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

ABSTRAK

LUSMIATI SIAHAAN, S111308005, 2015. Pemakaian Praanggapan Pada Tuturan Wisatawan Asing Dalam Berinteraksi Dengan Penduduk Setempat di Ubud, Bali. Dosen Pembimbing I: Dra. Diah Kristina, M.A., Ph.D., Pembimbing II: Prof. Sumarlam, M.S. Program Studi Linguistik Deskriptif, Program Paskasarjana, Universitas Sebelas Maret.

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan menggambarkan makna praanggapan dengan pemahaman bersama untuk memperoleh pemahaman yang utuh dalam sebuah komunikasi ataupun peristiwa tutur. Praanggapan merupakan sebuah ide atau gagasan sederhana yang mampu menggambarkan setiap jenis tanggapan dari sebuah tindakan, teori, ekspresi ataupun ujaran atau tuturan yang memiliki makna dan mampu diterima oleh akal (masuk akal).

Metode kualitatif deskriptif dalam penelitian ini mengarahkan pada tiga langkah dalam pemerolehan data, yakni pengumpulan data, analisis data dan pemaparan data. Data diklasifikasikan kedalam jenis-jenis praanggapan dan perolehan praanggapan. Data diperoleh dari sebuah peristiwa tutur natural antara wisatawan asing dengan penduduk setempat (orang Bali). Perhatian yang difokuskan dalam peristiwa tutur ini adalah tuturan yang mengandung praanggapan.

Sumber data dalam penelitian ini merupakan transkripsi dari 15 percakapan antara wisatawan asing dan penduduk setempat (orang Bali) yang diklasifikasikan kedalam tiga peristiwa tutur; Pusat Penerangan Kepariwisataan, agen perjalanan, dan pasar seni. Rekaman dan observasi ditambah dengan catatan digunakan dalam proses pengumpulan data.

Dari analisis penelitian ini memperlihatkan bahwa terdapat tujuh jenis praanggapan yang ditemukan dari 15 peristiwa tutur tersebut; praanggapan eksistensial, praanggapan faktual, praanggapan leksikal, praanggapan struktural, praanggapan pengandaian, praanggapan implikatif, dan praanggapan waktu. Praanggapan struktural merupakan praanggapan yang paling dominan berperan dalam peristiwa tutur ini. Penelitian ini juga menemukan sebuah pola pemakaian praanggapan dari ketiga variabel tersebut yakni praanggapan struktural diikuti dengan praanggapan eksistensial kemudian praanggapan leksikal. Pemahaman sebuah praanggapan dalam sebuah tuturan dapat dilihat dengan menerapkan teori perolehan praanggapan (pemahaman bersama) sehingga makna komunikasi yang sebenarnya dari si penutur dapat dimengerti oleh mitratutur.

Kata Kunci: praanggapan, pemahaman bersama, peristiwa tutur.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

ABSTRACT

LUSMIATI SIAHAAN, S111308005, 2015. The Using Of Presupposition On The Foreign’s Utterance In Interacting With Local Inhabitant In Ubud, Bali. THESIS, Supervisor I: Dra. Diah Kristina, M.A., Ph.D., Supervisor II: Prof. Sumarlam,M.S. Linguistic Program, Post Graduate Program, Sebelas Maret University, Surakarta.

This research is aimed at finding and describing presupposition with shared assumption to reach full comprehension in communication. The term of presupposition is the ordinary language notion of presupposition to describe any responts of action, theory, expression or utterance make sense or are acceptabel (rational). This descriptive qualitative research was conducted under three steps, namely; data collection, data analysis, and data display.The data were drawn from the natural conversation between tourists and Balinese. The attention was focused on parts of the dialogues containing presupposition. Furthermore, the data were classified into kinds of presupposition and presupposition as shared assumptions. The source of the data is the trancription of fifteen natural conversations between tourists and Balinese which are classified into three speech events; Tourism Information, travel agent and art Market. Recordings and observation (plus taking note) were used in collecting data. The findings of the research show that there are seven kinds of presupposition which are found from fifteen conversations; existential presupposition, factive presupposition, lexical presupposition, structural presupposition, counter factual presupposition, implicative presupposition, and temporal presupposition. Structural presupposition is the most dominant figure in the speech event. This reseacrh also found the use of pattern of presupposition from three speech events. First is structural presupposition followed by existensial presupposition and lastly is lexical presupposition. Understanding a presupposition in an utterence can be performed by applying the presupposition as shared assumptions theory, so that the real meaning of the speaker can be understood by the hearer. Key Words: presupposition, shared assumption, speech event.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Wacana merupakan satuan bahasa di atas tataran kalimat yang digunakan untuk

berkomunikasi dalam konteks sosial. Satuan bahasa tersebut dapat berupa rangkaian

kalimat atau ujaran. Wacana dapat berbentuk lisan maupun tulis dan dapat bersifat

transaksional ataupun interaksional. Dalam peristiwa komunikasi secara lisan, dapat

dilihat bahwa wacana sebagai proses komunikasi antar penyapa dan pesapa. Wacana

lisan tersebut tidak hanya terpaku pada hal yang disampaikan oleh penutur, namun juga

konteks yang mengikuti dan bagaimana pengaruhnya. Terkadang makna wacana

menjadi sulit diterka karena pemahaman makna tersebut tidak hanya berasal dari tuturan

saja tetapi juga konteks yang meliputinya. Tindak tutur tersebut merupakan suatu kajian

pragmatik yang dapat diteliti makna dan praanggapannya.

Praanggapan merupakan bagian dari pragmatik, yang mengaitkan dua proposisi

untuk dapat dipahami maknanya. Praanggapan diperoleh dari pernyataan yang

disampaikan tanpa perlu ditentukan apakah praanggapan tersebut benar atau salah.

Pemahaman mengenai praanggapan ini melibatkan dua partisipan utama, yaitu dua

penutur atau yang menyampaikan suatu pernyataan atau tuturan dan lawan tutur dan

biasanya diasosiasikan dengan pemilihan kata atau diksi, frasa, dan struktur (Yule, 1996

: 26). Gagasan Yule tersebut memperlihatkan adanya indikasi terjadinya praanggapan

yang aktual ketika hal tersebut berkaitan dengan konteks dalam komunikasi.

Praanggapan dapat dikaji melalui tiga kajian ilmu, yaitu Semantik, Analisis Wacana,

dan Pragmatik. Semantik merupakan kajian yang memaknai suatu tuturan tanpa melihat

adanya konteks. Dalam kajian wacana, makna gagasan dalam sebuah tuturan dilihat dari

kohesi dan koherensinya. Pragmatik melihat tuturan secara lengkap beserta konteks

situasinya.

Praanggapan juga didefinisikan sebagai suatu hal yang dipercaya sebagai latar

belakang, kaitannya dengan tuturan yang dimiliki dan diketahui oleh penutur dan mitra

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

tutur sebagai tuturan yang sesuai dengan konteks (Levinson, 1993: 179). Oleh karena

itu penelitian ini akan menggunakan pendekatan pragmatik.

Penelitian mengenai praanggapan dapat menjadi sangat luas bergantung pada

data apa saja yang memungkinkan adanya praanggapan. Selama data tersebut

memenuhi komponen-komponen yang melibatkan tuturan dari partisipan, konteks

situasi, dan detail-detail yang membantu proses komunikasi, makna yang terkandung

dalam data tersebut memungkinkan untuk diteliti praanggapannya. Data-data yang

memuat konteks situasi tutur dalam berkomunikasi dalam ragam sosial masyarakat, baik

budaya atau adat yang berlaku dapat ditemukan dalam bentuk lisan maupun tulisan.

Setiap situasi sosial membutuhkan cara penyampaian tuturan dan bagaimana

tuturan tersebut dimaknai. Karakter dalam setiap ragam sosial membentuk pemahaman

dan anggapan yang ada dalam memaknai suatu gagasan (Grundy, 2000 : 197). Dalam

data lisan terkandung tuturan, latar, partisipan, dan pengetahuan bersama yang dapat

membantu peneliti dalam memahami makna di balik tuturan tersebut. Dalam data lisan

dan tulisan atau wacana yang memiliki banyak gagasan terdapat banyak ide yang

disampaikan melalui tuturan. Dalam wacana dipastikan terdapat pesan yang ingin

disampaikan pada target wacana tersebut. Melihat banyaknya bentuk wacana yang ada,

penelitian ini akan lebih fokus pada wacana berbentuk lisan.

Pragmatik dapat didefinisikan sebagai studi mengenai makna dalam hubunganya

dengan situasi ujar (Leech, 1993:8). Pemahaman dan pengkajian pragmatik di sini

cenderung lebih umum karena akan berpengaruh pada situasi budaya atau konteks

sosial. Kajian linguistik yang membahas makna lewat asumsi adalah praangapan yang

merupakan bagian dari pragmatik. Dalam konteks ini pembicara yang memiliki

praanggapan, bukan pernyataannya. Sebaliknya, pernyataannyalah yang memiliki

keterikutan bukan pembicaranya (Yule, 1996:25). Dalam penelitian ini pembahasan

hanya terbatas sampai praanggapannya saja tanpa masuk pada pembahasan keterikutan

lebih dalam. Penelitian mengenai praanggapan ini sudah pernah dilakukan oleh

beberapa ahli atau pakar bahasa. Tulisan-tulisan tersebut dimuat dalam berbagai bentuk

baik dalam buku, tesis, disertasi ataupun jurnal terkait seperti yang telah dituliskan oleh

Berliana Raharjo tahun 2012 dengan judul “Bahasa pada Dialog Iklan Produk–Produk

PT. Unilever Tbk di televisi Swasta Indonesia (Kajian Pragmatik)”. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

meneliti mengenai fungsi-fungsi bahasa pada dialog iklan produk-produk PT. Unilever

Tbk di televisi swasta Indonesia. Berliana memaparkan penerapan prinsip kerjasama

yang terjadi pada dialog iklan produk-produk PT. Unilever Tbk. Selain itu, dalam

penelitian ini menjabarkan wujud dari pengungkapan implikatur percakapan tersebut

dan alasan dari bahasa tersebut dapat mempengaruhi para konsumen melalui tayangan

iklannya di stasiun televisi. Dalam karya tulisan ini, Berliana telah mampu memaparkan

prinsip-prinsip kerja sama apa saja yang dapat terbangun dari proses tersebut.

Penelitian pragmatik juga dilakukan oleh Sri Haryanti pada tahun 2001 dengan

judul “Implikatur Percakapan Dalam Prosa Fiksi Bahasa Inggris (Suatu Kajian

Pragmatik)”. Pada tulisan ini disampaikan bahwa penelitian ini difokuskan pada bentuk

dan jenis tindak tutur bermuatan implikatur yang dapat direalisasikan dalam percakapan

prosa fiksi Bahasa Inggris tersebut. Peneliti membahas mengenai penerapan maksim-

maksim dalam prinsip kerja sama dan kesopanan dalam tindak tutur bermuatan

implikatur yang terkandung dalam prosa tersebut.

Penelitian lainnya mengenai praanggapan dalam konteks pragmatik yang

dilakukan oleh Dona Rivai tahun 2000 yang berjudul “Peranan Alat-Alat Kohesi dan

Praanggapan dalam Mengikat Tema Lagu Cinta Berbahasa Jerman”. Penelitian tersebut

mengkaji kohesi dan koherensi lagu yang bertemakan cinta dalam bahasa Jerman dari

artis Gaby Albrecht. Selain itu, penelitian ini menggunakan praanggapan untuk

membantu pemaknaan teks tersebut secara mendalam.

Penelitian praanggapan yang berkaitan dengan humor dilakukan pada tahun

2009 oleh Gaya Tri Nadya yang berjudul “Praanggapan Dalam Adegan Film Janji

Joni”. Penulis telah melakukan penelitian dengan kajian utama praanggapan dengan

pendekatan pragmatik. Penelitian ini dilakukan menggunakan data dari tuturan dalam

adegan film Janji Joni. Tuturan tersebut diteliti dengan melihat konteks situasi,

partisipaan tutur, dan pengetahuan bersama yang melatarbelakangi.

Benny P. H. Lee dari Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Singapura pada

tanggal 21 Oktober 1998 melakukan penelitian berjudul Mutual knowledge, background

knowledge and shared beliefs: Their roles in establishing common ground sebagai judul

dari artikel yang telah beliau tulis beberapa tahun yang lalu. Penelitian ini membahas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

peran dari pengetahuan bersama, pengetahuan mendasar dan keyakinan dalam

membangun atau membentuk dasar-dasar umum (common ground) pada sebuah

peristiwa tutur. Untuk memperoleh informasi ataupun data yang akurat maka digunakan

beberapa komponen terkait seperti shared knowledge, mutual knowledge, common

knowledge, back ground knowledge, common ground, mutual belief, shared belief,

mutual supposition, dan presupposition di mana kompenen-komponen ini digunakan

untuk memperlihatkan lancar atau tidaknya sebuah peristiwa tutur.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Hang-Jung Schmid dari Fakultas Bahasa

dan Sastra Universitas Bayreuth, Jerman pada tahun 2000 dengan judul Presupposition

can be a bluff: How abstract nouns can be used as presupposition triggers. Penelitian

ini bertujuan untuk memperoleh informasi khusus mengenai pengenalan kesatuan

wacana tidak khusus dengan kata benda abstrak di dalam sebuah klausa dan pengaruh

yang digambarkan oleh peran informasi dari konstruksi N-be-that dan fungsinya. Hal ini

dilakukan untuk memperoleh jenis praanggapan terbaru dari sebuah fakta-fakta yang

terkandung dalam sebuah peristiwa tutur.

Pada ulasan sebuah buku membahas mengenai Culuture, communication and

coorperation: Interpersonal relations and pronominal address in a Mexican

organization. Buku ini membahas mengenai hubungan antara budaya, komunikasi dan

kerjasama. Ulasan ini bertujuan mengetahui penggunaan pronominal dalam hubungan

antara perseorangan dan kelompok dalam sebuah organisasi di sebuah perusahan

Meksiko.

Selanjutnya, penelitian serupa dilakukan oleh Hye-Kyung Lee dari Fakultas

bahasa Inggris di Universitas Ajaou,Won Chandong, Korea Selatan pada tahun 2003

dengan judul Presupposition and Implicature Under Negation. Dalam tulisan ini,

Peneliti mengusulkan sebuah klasifikasi penyangkalan baru. Terdapat sebuah perbedaan

antara penyangkalan deskriptif (descriptive negation) dengan penyangkalan

metalingguistik (metalinguistic negation). Peneliti menyatakan bahwa ini merupakan

hal pembatalan praanggapan dan pembatalan implikatur yang biasanya diklasifikasikan

sebagai peniadaan metalinguistik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Lalu penelitian lain yang terkait disusun oleh N. J. Enfield dari salah satu

institut bahasa dan psikolinguistik pada tahun 2007 dengan judul Relationship thingking

and human pragmatics. Penelitian ini difokuskan pada satu elemen dari interaksi sosial,

yang merupakan salah satu dari kesatuan hubungan dasar dari sebuah pendekatan

komperatif (relatif). Hal ini berpusat pada sebuah peristiwa tutur di sebuah pedesaan di

Laos.

Penelitian-penelitian yang sudah dilakukan tersebut membantu peneliti

mendapat suatu celah untuk melakukan penelitian mengenai praanggapan dengan data

yang juga merupakan wacana namun dalam bentuk yang berbeda. Praanggapan tersebut

diperoleh dari percakapan wisatawan asing dan penduduk setempat. Praanggapan

tersebut kemudian dikelompokan sesuai dengan jenis-jenis praanggapan yang ada, lalu

dianalisis dengan memperhatikan konteks, situasi tutur dan lain sebagainya.

Praanggapan yang terdapat dalam tuturan wisatawan asing dan penduduk setempat

inilah yang merupakan kajian utama dalam penelitian ini. Seperti yang telah disinggung

sebelumnya, istilah praanggapan (presuposisi) berasal dari kata to pre- suppose, yang

dalam bahasa Inggris berarti to suppose beforehand (menduga sebelumnya). Dari

makna ini berarti sebelum pembicara atau penulis mengujarkan sesuatu ia sudah

memiliki dugaan sebelumnya tentang suatu hal yang dibicarakan.

Selain definisi tersebut terdapat juga beberapa definisi–definisi lainnya dari para

ahli yang dapat memaparkan dengan jelas arti dari praanggapan yang sebenarnya.

Levinson (1983 : 168) menyatakan bahwa “the ordinary language notion of

presupposition to describe any kind of background assumption against which an action,

theory, expression or utterance makes sense or is rational”. Dalam pernyataan tersebut

jelas dikatakan bahwa praanggapan adalah sebuah ide atau gagasan biasa yang mampu

menggambarkan setiap jenis tanggapan dari sebuah tindakan, teori, ekspresi ataupun

ujaran atau tuturan yang memiliki makna dan mampu diterima oleh akal (masuk akal).

Selain itu Yule (1996 : 25) mengatakan bahwa “a presupposition is something

the speaker assumes to be the case prior to making utterance. Speakers, not sentences,

have presupposition”. Dalam hal ini Yule menyatakan bahwa praanggapan atau

presupposisi adalah sesuatu yang diasumsikan oleh penutur sebagai kejadian sebelum

menghasilkan suatu tuturan. Elemen yang memiliki presuposisi adalah penutur bukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

kalimat. Pendapat selanjutnya dipaparkan oleh Cummings (1999 : 42) yang menyatakan

bahwa asumsi-asumi atau inferensi- inferensi yang tersirat dalam ungkapan – ungkapan

linguistik tertentu.

Pengertian praanggapan diperjelas kembali oleh Yan Huang dalam bukunya

Pragmatics (2007:65) sebagai berikut:

Presupposition can be informally defined as an inference or proposition whose truth is taken for granted in the utterance of a sentence. Its main function is to act as a precondition of some sort for the appropriate use of that sentence.

Yan Huang dalam pernyataan di atas mendeskripsikan bahwa praanggapan merupakan

sebuah kesimpulan atau gagasan di mana kebenaran didapatkan serta merta didalam

sebuah kalimat ujaran yang berfungsi sebagai prasyarat bagi sebagian kelayakan

pengunanan kalimat tersebut. Dari beberapa defenisi praanggapan di atas dapat

disimpulkan bahwa praanggapan adalah kesimpulan atau asumsi awal penutur sebelum

melakukan tuturan bahwa apa yang akan disampaikan juga dipahami oleh mitra tutur;

sebagai contoh dasar yang sederhana dari pernyataan di atas adalah

(1) A. Mary’s dog is cute. ( = p ) B. Mary has a dog ( = q ) C. p >> q ( Yule, 1996 : 26 )

Dalam contoh sederhana di atas dapat dipahami dengan mudah bahwa terdapat sebuah

usulan yang jelas bahwa Marry’s dog is cute sebagai gagasan, usulan bahkan tuturan

yang ditranskripsikan dengan lambang (= p) dan kemudian melahirkan sebuah

praanggapan yang sederhana terhadap pernyataan di atas yaitu Mary has a dog yang

dilambangkan dengan (= q) . Sementara itu symbol (>>) ini melambangkan maksud

dari suatu pemisalan atau pengisyaratan dari sebuah hasil praanggapan.

(2) A. The king of France is bald. (= p) B. There is a king of France. (= q) C. p >> q (Yan Huang, 2007 : 65 )

Contoh kedua di atas memiliki konsep penjelasan yang tidak jauh berbeda dengan

contoh pertama, ada sebuah pernyataan yang menyatakan bahwa The King of France is

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

bald dan itu merupakan sebuah gagasan (= p) sedangkan There is a king of France

merupakan praanggapannya (= q). Dari beberapa penjelasan dan contoh praanggapan

yang sederhana tersebut dapat diketahui jika peran praanggapan dalam suatu

komunikasi sangat penting, sebab praanggapan dapat menentukan suatu komunikasi

berjalan lancar atau tidak. Inti dari permasalahannya adalah mencari keselarasan antara

praanggapan yang dimiliki penutur dan mitra tutur selama proses komunikasi tersebut.

Sejalan dengan pernyataan tersebut Peter Grundy pada bukunya “Doing Pragmatics”

(2000: 119) menyatakan bahwa

... is about the existing knowledge common to speaker and hearer that the speaker does not therefore need to assert. This presupposed knowledge is then taken together with the propositions asserted in the utterence and the addresse’s knowledge of the world as the basis on which an inference is drawn as to implied meaning, or implicature, that the utterence conveys.

Grundy menjelaskan bahwa praanggapan merupakan adanya pengetahuan bersama

antara si penutur dan mitra tutur. Pada dasarnya si penutur tidak perlu atau tidak harus

menegaskan tuturanya. Pengetahuan atau ilmu untuk menduga atau mereka-reka

dibarengi oleh gagasan atau ide untuk menegaskan suatu tuturan dan tujuan

pengetahuan umum sebagai dasar dari sebuah inferensi yang digambarkan sebagai

makna tidak langsung atau tersembunyi yang disampaikan oleh tuturan tersebut.

(3) I enjoyed working with Anne when she was setting assignments.

Dari contoh tersebut diketahui bahwa praanggapan dari kalimat tersebut adalah I

supposed that there is a such a person as Anne and that she set assignments, assert that

it was at that time that I enjoyed working with her.

Penjelasan ini membantu peneliti melakukan penelitian dengan kajian utamanya

ialah praanggapan dengan pendekatan pragmatik. Penelitian yang dilakukan oleh

peniliti ini menggunakan data berupa tuturan wisatawan asing yang berkunjung ke

Ubud dan penduduk setempat. Tuturan tersebut terjadi di tiga lokasi yakni, Pusat

Penerangan Informasi Wisata (Tourism Information), Agen Perjalanan (Travel Agent),

Pasar Seni (Art Market), Bali. Alasan peneliti memilih ataupun memutuskan untuk

mengkaji data ini karena didasari oleh adanya keunikan yang khas yang terdapat pada

peristiwa tutur tersebut. Keunikan khas tersebut adalah sebuah tuturan yang diproduksi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

oleh penutur dan mitra tutur yang memiliki dua dasar bahasa berbeda. Adapun tujuan

utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui praanggapan yang dapat pahami

selama proses percakapan berlangsung.

Peneliti mengkaji data dengan melihat konteks situasi, partisipan tutur, dan

pengetahuan bersama yang melatarinya. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi

praanggapan yang muncul dari tuturan-tuturan tersebut. Lalu praanggapan tersebut

dikelompokan berdasarkan jenis-jenis praanggapan sesuai dengan kerangka teori yang

ada. Penelitian ini berjudul Pemakaian Praanggapan Pada Tuturan Wisatawan Asing

Dalam Berinteraksi Dengan Penduduk Setempat di Ubud, Bali. Hasil dari penelitian ini

diharapkan bisa menambah dan memperluas kajian pragmatik, khususnya dalam

praanggapan itu sendiri.

B. Rumusan Masalah

Berdasarakan latar belakang permasalahan yang telah dijelaskan di atas, rumusan

masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.

1. Jenis dan makna praanggapan apa sajakah yang dapat direalisasikan pada

setiap tuturan wisatawan asing dalam proses interaksinya dengan penduduk

setempat?

2. Jenis praanggapan manakah yang paling dominan berperan dalam tuturan

wisatawan asing tersebut yang dipahami oleh penduduk setempat dan

mengapa?

3. Pola seperti apakah yang dapat digambarkan dari setiap peristiwa tutur

maupun keseluruhan peristiwa tutur dalam hal penggunaan praanggapan

tersebut dan mengapa?

C. Tujuan Penelitian

Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengidentifikasi jenis dan makna praanggapan yang dapat direalisasikan

pada setiap tuturan wisatawan asing dalam proses interaksi dengan penduduk

setempat.

2. Menemukan jenis praanggapan yang paling dominan berperan dalam

tuturan-tuturan tersebut dan memaparkan alasan-alasannya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

3. Menemukan pola dari setiap peristiwa tutur maupun keseluruhan dalam hal

penggunaan praanggapan tersebut.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberi manfaat bagi setiap lapisan-lapisan

masyarakat dan memberi sumbangan seperti kepada:

a. Peneliti

Penelitian ini dapat memberi petunjuk dalam menganalisis dan menafsirkan

tuturan-tuturan yang bermuatan praanggapan.

b. Lingkup linguistik

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan arahan dalam menetukan dan

menafsirkan praanggapan–praanggapan yang terkandung dalam setiap

tuturan–tuturan yang diproduksi oleh setiap orang khususnya wisatawan

asing.

c. Pembaca

Hasil atau temuan penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi penutur

dan mitra tutur untuk dapat memahami ujaran-ujaran yang akan dan telah di

produksikan.

d. Masyarakat

Penelitian ini diharapkan mampu memberi bantuan bagi masyarakat untuk

lebih memahami dan memiliki banyak asumsi-asumsi atau anggapan pada

setiap tuturan yang di produksi oleh lawan bicara khsusnya pada saat

berkomunikasi dengan warga asing ataupun dengan orang yang berbeda

suku dan kewarganegaran demi kelancaraan komunikasi tersebut.

E. Sistematika Penulisan Tesis

Sistematika penulisan diperlukan untuk mempermudah penguraian masalah pada

penelitian, agar cara kerja penelitian menjadi lebih terarah, terperinci, dan jelas.

Penulisan yang sistematis membantu pembaca dalam memahami hasil penelitian.

Sistematika tesis dalam penelitian ini tersusun dalam lima bab. Kelima bab tersebut

adalah sebagai berikut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Bab I adalah pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Bab II mengenai landasan teori yang berisikan

mengenai defenisi praanggapan, jenis-jenis praanggapan, pengetahuan bersama, konteks

situasi, partisipan, dan peristiwa tutur, perolehan praanggapan, dan kerangka pikir. Pada

Bab III yang terdiri dari jenis penelitian, lokasi penelitian, data dan sumber data,

sampling, teknik pengumpulan data, validitas data, analisis data dan prosedur

pelaksanaan penelitian. Bab IV yang berisikan mengenai pembahasan dari data yang

telah diperoleh kemudian dikelola sesuai dengan teori yang akan digunakan. Adapun

Bab V yang merupakan bagian dari kesimpulan dari keseluruhan hasil penelitian,

kemudian dibarengi oleh saran-saran yang terkait.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Definisi Praanggapan (Presupposition)

Sebenarnya, praanggapan (presupposition) ini berasal dari perdebatan dalam ilmu

filsafat, khususnya tentang hakikat rujukan (benda, keadaan, dan sebagainya) yang

dirujuk oleh kata, frasa, atau kalimat dan ungkapan–ungkapan rujukan (Nababan, 1989:

48). Sebagaimana juga telah dijelaskan sebelumnya bahwa praanggapan terbentuk dari

anggapan pembicara, lokasi, dan lain-lain.Praanggapan (presuposisi) telah diasosiasikan

dengan pemakaian bentuk kata, frasa, dan struktur (Yule, 2006: 46).

Ciri praanggapan yang mendasar adalah sifat keajegan dibawah penyangkalan

(Yule: 2006: 26). Hal ini memiliki maksud bahwa praanggapan (preposisi) suatu

pernyataan akan tetap ajeg (benar) walaupun kalimat itu dijadikan kalimat negatif atau

dinegasikan.

(3). a. Rainheart’s sister is beautiful. (= p) b. Rainheart has a sister . (= q) c. p >> q Dari contoh nomor 3 di atas menyatakan bahwa saudara perempuan si Rainheart cantik

dan diasumsikan pada kalimat positif tersebut memberikan informasi bahwa si

Rainheart pasti memiliki seorang saudara perempuan. Contoh ini merupakan kalimat

positif yang memiliki praanggapan yang jelas dan kesimpulannya dapat ditarik dengan

tepat.

(4). a. Rainheart’s sister is not beautiful. (= NOT p) b. Rainheart has a sister. ( = q) c. NOT p >> q

Disaat kita mengeluarkan suatu tuturan berbentuk negative atau kalimat negative yang

dilambangkan dengan (= NOT p) seperti pada contoh (4a), dapat dikatakan bahwa

hubungan antara kalimat tersebut dengan makna praanggapannya (= q) tidak berubah

sama sekali atau tidak mengalami perubahan. Kekaburan suatu pengertian pernyataan

tercermin pada contoh (4a) di atas dikarenakan kebenaran dari sebuah praanggapan

tidak tergantung darisebuah kalimat, tetapi dari pernyataan saja yang dapat disalahkan

ataupun dibenarkan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Oleh sebab itu, dimungkinkan sebuah kalimat tersebut benar tetapi tidak

mempunyai kebenaran nilai. Praanggapan tersebut sebenarnya diketahui atau

diidentifikasi melalui ujian kebahasaan khususnya dengan ketetapan dalam peniadaan

(constancy under negation) tetap kebenarannya walau kalimat ditiadakan. Contoh dalam

bahasa Indonesia seperti di bawah ini.

(5) a. Kuliah Analisis Wacana diberikan di semester II.

Praanggapannya adalah :

a. Ada kuliah Analisis Wacana b. Ada semester II

Andaikata kalimat ini dinegatifkanakan berbunyi: Kuliah Analisis Wacana tidak

diberikan di semester II. Praanggapan yang dimiliki oleh kalimat di atas akan tetap

sama, yaitu:

a. Ada kuliahAnalisis Wacan b. Ada semester II

Strawon mengatakan sebagai berikut:

Suatu pernyataan A berpraangggapan B hanya:

a. Jika A benar, B benar b. Jika A tidak benar, B benar.

Teori praanggapan pragmatik biasanya menggunakan dua konsep dasar, yaitu kewajaran

(appropriateness atau felicity) dan penegetahuan bersama (mutual knowledge atau

common ground ataujoinassumption) seprti pada defenisi dibawah ini:

Suatu ungkapan A berpraanggapan suatu pernyataan B hanya jika: A adalah wajar dan

hanya kalau B sama-sama diketahui oleh pemeran serta.

An utterance A pragmatically presupposes proposition B if A is appropriate only if B is mutually known by participant (Lawrensen 1983: 205)

Telah banyak teori pragmatik yang selama ini telah ditelaah dan diterapkan untuk

mengkaji praanggapan dalam pendekatan pragmatik. McCawley (1975) misalnya, telah

menggunakan kerangka teori tindak tutur dalam analisis praanggapan. Pengamatan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

dimiliki bahwa praanggapan–praanggapan tertentu dapat ditolak tanpa sebuah

kontradiksi. Menurut Mccawley, praanggapan tersebut dapat dijelaskan dengan

mencoraki kondisi peristiwa tutur pada kinerja kecocokan suatu tindakan ilokusi dan

kondisi ketulusan yang tidak menyebabkan kontradiksi. Sebagai contoh di bawah ini,

tak ada kontradiksi yang disebabkan oleh penolakan terhadap pranggapan x melakukan

y dari kata critiicise dalam ujaran berikut:

Sally critised Bill for leaving the children, although he did not leave them.

(Sally mengecam Bill karena meninggalkan anak-anak, meskipun dia tidak meninggalkan mereka)

(Cummings, 1999: 49)

Ujaran diatas lebih tepat merupakan kritik yang tidak tulus atau kritik yang salah

bukannya sebagai kontradiksi. Disamping itu, Grice (1981) telah menggunakan

maksim-maksim percakapan tertentu untuk menjelaskan bagaimana seorang penutur

menegaskan kalimat pertama dibawah ini sebenarnya tidak bermaksud setia terhadap

kebenaran kalimat yang kedua dibawah.

(6) The king of France is bald. (Raja Perancis itu botak) Praanggapan : There is a King of France.

(Ada seorang raja Perancis)

(Cummings, 1999: 50)

Nababan (1987: 46), memberikan pengertian praanggapan sebagai dasar atau

penyimpulan dasar mengenai konteks dan situasi berbahasa (menggunakan bahasa)

yang membuat bentuk bahasa (kalimat atau ungkapan) mempunyai makna bagi

pendengar atau penerima bahasa itu dan sebaliknya. Kemudian praanggapan membantu

pembicara menentukan bentuk-bentuk bahasa yang dapat dipakainya untuk

mengungkapkan makna atau pesan yang dimaksud. Sejalan dengan hal tersebut,

Levinson (dalam Nababan, 1987: 48) juga memberikan konsep praanggapan yang

disejajarkan makna dengan praanggapannya sebagai suatu macam anggapan atau

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

pengetahuan latar belakang yang membuat suatu tindakan, teori, atau ungkapan

mempunyai makna.

Selanjutnya, pendapat lain dikemukakan oleh Louise Cummings (1999: 42)

bahwa praanggapan adalah asumsi-asumsi atau inferensi-inferensi yang tersirat dalam

ungkapan-ungkapan linguistik tertentu. Menambahkan pendapat Levinson yang dikutip

oleh Louise Cummings (1999: 52), pengertian praanggapan secara teknis dibatasi pada

inferensi-inferensi pragmatik tertentu atau asumsi-asumsi yang tampaknya sekurang-

kurangnya dibangun dalam ungkapan-ungkapan linguistik dan yang dapat dipisahkan

dengan menggunakan tes-tes linguistik khusus (khususnya, secara tradisional dan

keteguhan di bawah penegasian). Kridalaksana (dalam Sarwidji, dkk. 1996: 40)

memberi batasan praanggapan sebagai syarat yang diperlukan bagi benar tidaknya suatu

kalimat.

Dari beberapa pendapat ahli di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa

presupposition yang dalam bahasa Indonesia berarti praanggapan dimaknai secara

berbeda dari tiap-tiap ahli bahasa. Namun demikian, dapat dilihat bahwa para ahli

menampilkan beberapa kesamaan sudut pandang. Dari sekian pendapat yang ada,

penulis cenderung pada pendapat yang dikemukakan oleh Louise Cummings karena

lebih sederhana dan mudah dipahami, namun sudah menyeluruh. Dengan bahasa

sendiri, penulis dapat menyimpulkan bahwa praanggapan merupakan anggapan awal

yang secara tersirat dimiliki oleh sebuah ungkapan kebahasaan sebagai bentuk respon

awal pendengar dalam menghadapi ungkapan kebahasaan tersebut.

Setelah mengetahui pengertian praanggapan menurut beberapa ahli seperti yang

telah dikemukakan di atas, penulis berusaha memaparkan jenis-jenis praanggapan

menurut beberapa ahli bahasa. Menurut Nababan (1987: 60), mula-mula pengkajian

praanggapan dikerjakan oleh ahli-ahli falsafah dengan pendekatan semantik.

Belakangan ini, linguis dan ahli antropologi/sosiologi dan psikologi mengkaji

praanggapan ini dengan pendekatan pragmatik.

Pendapat senada diungkapkan oleh Louise Cummings (1999: 42) bahwa

memang ciri-ciri praanggapan itu sendirilah yang telah menyebabkan pokok

permasalahan ini diteliti baik dilihat dari perspektif semantik maupun perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

pragmatik. Selanjutnya, Marmaridou dalam Louise Cummings (1999: 52) mengatakan

bahwa perlakuan pragmatik didasarkan pada ketidakcukupan semantik yang bergantung

pada kebenaran untuk menerangkan banyak fenomena praanggapan. Adapun Sarwidji,

dkk. (1996: 51a) mengungkapkan hal yang sama. Praanggapan dibagi menjadi dua

jenis, yaitu praanggapan semantik dan praanggapan pragmatik. Praanggapan semantik

adalah praanggapan yang dihasilkan oleh pengetahuan leksikon, sedangkan

praanggapan pragmatik adalah praanggapan yang ditentukan oleh konteks kalimat atau

percakapan.

Dari beberapa pendapat di atas, tampak jelas bahwa tidak terdapat perbedaan

yang signifikan terhadap pendapat para ahli bahasa tersebut tentang jenis-jenis

praanggapan, hanya mungkin terdapat perbedaan istilah saja. Penulis dapat mengambil

simpulan bahwa jenis praanggapan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu praanggapan

yang ditinjau dari segi semantik dan praanggapan yang ditinjau dari segi pragmatik.

Perbedaan ini disebabkan sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Marmaridou (dalam

Louise Cummings, 1999: 52) di atas. Pada awalnya, praanggapan dikaji berdasarkan

ilmu semantik, jadi hanya berkutat pada makna leksikal dan gramatikal saja. Namun,

praanggapan semantik kurang dapat menjelaskan pada aspek tertentu sehingga muncul

pendapat baru ahli bahasa yaitu praanggapan pragmatik yang telah mengaitkan aspek

konteks bahasa di dalam ujaran atau kalimat tersebut. Sehingga pada penelitian ini akan

menggunakan kedua jenis praagapan pragmatik dan semantik dalam satu pembahsan

yang sama.

B. Jenis – Jenis Praanggapan

Membahas mengenai jenis-jenis praanggapan dalam kajian ini teori yang akan

digunakan adalah Levinson (1983). Levinson menyatakan adanya beberapa jenis-jenis

praanggapan yang masing-masing memiliki penanda dalam tuturan. Praanggapan

tersebut merupakan sesuatu yang diasumsikan oleh penutur dalam sebuah pernyataan

tuturan dan setelahnya akan ada keterikutan (entailment) yang memiliki makna dan

diasumsikan dalam sebuah tuturan. Praanggpan juga diperlukan layaknya dua proposisi

atau usulan dalam sebuah tuturan.

Levinson (1983)memaparkansepuluh jenis praanggapan, yaitu praanggapan

eksistensial (existential presupposition), praanggapan faktual (factive presupposition),

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

praanggapan leksikal (lexical presuppostion), praanggapan struktural (structural

presupposition), praanggapan tidak faktual (nonfactive presupposition) dan

praanggapan pengandaian (counter factual presuppostion), praanggapan iteratif

(iterative presupposition), praanggapan implikatif (implicative presupposition), dan

praanggapan waktu/temporal (temporal presupposition). Teori praanggapan Levinson di

atas akan dibantu oleh proses pemerolehan praanggapan, situasi dan konteksnya pula

demi memperoleh makna praanggapan yang sebenarnya.

1. Praanggapan Eksistensial (Existential Presupposition/Definite Description)

Praanggapan yang tidak hanya diasumsikan keberadaannya dalam kalimat-

kalimat yang menunjukan kepemilikan, tetapi dapat lebih diperluas lagi dengan

kebenaran dari sebuah pernyataan dalam tuturan tersebut. Praanggapan eksistensial

menunjukan bagaimana keberadaan atas suatu hal yang dapat disampaikan lewat

praanggapan.

(7) The President of Indonesia is Susilo Bambang Yudoyono (Presiden Indonesia adalah Susilo Bambang Yodoyono)

Praanggapan : There is a president in Indonseia. (Ada seorang presiden di Indonesia) Susilo bambang yudoyono exists.

2. Praanggapan Faktual (Factive Presupposition/Factive Predicates)

Praangapan ini muncul dari informasi yang ingin disampaikan atau dinyatakan

dengan kata-kata yang menunjukan suatu fakta atau berita yang diyakini kebenarannya.

Dalam praggapan ini terdapat beberapa kata yang ditujukan untuk mengidentifikasi

bahwa tuturan tersebut adalah praanggapan faktual, seperti “realize, regret, be aware,

glad, know, be sorry that, be proud that, be indifferent that, be glad that, be sad that”.

(8) She didn’t realize he was ill. (He was ill) We regret telling him. (We told him)

(9) John knows/doesn’t know that Baird invented television

›› Baird invented television.

(10) Martha regrets/doesn’t regret drinking John’s home brew. ›› Martha drank John’s home brew.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Pernyataan di atas menjadi faktual karena dalam tuturan tersebut terdapat satuan

lingual “realize, know dan regret” yang merupakan penanda yang mengisyaratkan

sebuah fakta dari sebuah tuturan. Jika dalam sebuah tuturan tidak terdapat kata–kata

tersebut, kefaktualan suatu tuturan yang muncul dalam praanggapan bisa dilihat dari

partisipan tutur, konteks situasi dan juga pengetahuan bersama.

3. Praaggapan Leksikal (Lexical PresuppostionAspectual/Change of state

predicates)

Praangapan ini merupakan praanggapan yang didapat melalui tuturan yang

diinterpretasikan melalui penegasan dalam tuturan. Hal ini berbeda dengan factive

presupposition, tuturan yang merupakan lexical presupposition dinyatakan dengan cara

tersirat sehingga penegasan atas praanggapan dalam tuturan diperoleh setelah

pernyataan dari tuturan tersebut. Terdapat beberapa satuan lingual yang digunakan

sebagai penanda dalam praanggapan leksikal ini seperti “start,finish,carry on,cease,

take, leave,enter,come,go,arrive,stop,begin”.

(11) He stopped smoking. (He used to smoke) They started complaining (They weren’t complaining before)

4. Pranggapan Struktural(Structural Presupposition)

Praanggapan ini adalah praanggapan yang dinyatakan melalui tuturan dalam

struktur kalimat yang jelas dan langsung dipahami tanpa melihat kata-kata yang

digunakan. Dalam bahasa inggris, penggunaan praanggapan struktural ini terlihat dalam

bentuk kalimat tanya “wh-question,alternative questiondanYes/No question”.

(12) The wh-question When did he die? (He died) Where did you buy the flowers?(She bought the flowers) (13) Alternaite Question Would you prefer coffe or tea? Would you like chocolate, vanilla, or strawberry ice cream? (14) Yes/No Question Is there a professor of linguistics at MIT? Do you accept credit cards?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

5. Praanggapan Nonfaktual (Nonfactive Presupposition)

Praanggapan ini adalah praanggapan yang masih memungkinkan adanya

pemahaman yang salah karena penggunaan kata-kata yang tidak pasti dan masih

ambigu. Hal ini digunakan untuk mengasumsikan suatu hal yang tidak benar atau nyata.

Terdapat beberapa satuan lingual penanda dalam praanggapan ini, sepertidream,

imagine, pretend.

(15) I dreamed We

that I was rich (I was not rich ) imagined

we were in Hawai (We were not in Hawai)

6. Praanggapan Pengandaian (Counter Factual Presupposition/Conter Factual Conditional)

Praanggapan ini menghasilkan pemahaman yang berkebalikan dari pernyataan

atau kontradiktif. Kondisi yang menghasilkan praanggapan seperti ini biasanya dalam

tuturan mengandung “ if-clause” dan hasil yang didapat menjadi kontradiktif dari

pernyataan sebelumnya.

(16) If you were my friend, you would have helped me. (You are not my friend)

(17) If Hannibal had only had twelve more elephants, the Romance languages would/would not this day exists.

›› Hannibal didn’t have twelve more elephants. (Levinson,1983:184)

7. Praanggapan Iteratif/Perulangan (Iterative Presupposition)

Jenis praanggapan ini diuraikan oleh Levinson (1983) dan juga Yan Huang

(2007) yang menyatakan adanya jenis praanggapan iteratif atau dapat juga dikatakan

jenis praanggapan perulangan. Dengan adanya praanggapan ini dapat diketahui sebuah

perulangan dari kata kerja ataupun sebuah tindakan yang dilakukan seseorang. Iterative

is the acts of repeating a process with the aim of approaching a desired, goal, target or

result. Pernyataan ini memberi penjelasan bahwa iteratif tersebut merupakan suatu

tindakan perulangan dari sebuah proses yang memiliki tujuan untuk mencapai hasil

ataupun target. Namun pada dasarnya iteratif ini hanya berpusat pada suatu aksi ataupun

tindakan yang berulang seperti restore, return, again dan repeat.

(18) Carter returned/didn’t return ›› Carter held power before.

to power.

(19) The boy cried/didn’t cry again.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

››The boy cried before. 8. Praanggapan Implikatif (Implicative Presupposition)

Jenis praanggapan ini memiliki ketentuan berdasarkan kata kerja implikatif.

Pada setiap kata kerja tersebut mengandung makna praanggapan yang dapat dipaparkan

dengan cara yang berbeda. Terdapat beberapa satuan lingual penanda praanggapan

implikatif seperti manage, remember, bother, get, dare, care, venture, condescend,

happen, see, fit, be careful, have the misfortune/sense, take the time/opportunity/

trouble, take it upon one self.

(20) John managed/didn’t manage ›› John tried to give up smoking.

to give up smoking.

(21) Rainheart forgot/didn’t forget ›› Rainheart ought to have locked the door.

to lock the door.

9. Praanggapan Klausa Waktu (Temporal Clauses Presuppostion)

Dalam sebuah kalimat jika terdapat penanda waktu dalam sebuah tuturan

maupun dalam bentuk kalimat dapat dipastikan bahwa kalimat ataupun tuturan tersebut

juga memiliki sebuah praanggapan. Terdapat beberapa satuan lingual penanda pada

praanggapan ini seperti, when, after, before, as soon as, until/till, by the time, once, the

moment (that), immediatel, while.

(22) Before

›› Strawson was born

Strawson was even born, Frege noticed/didn’t notice presupposition.

(23) While

›› Chomsky was revolutionizing linguistics. (Levinson,1983:182)

Chomsky was revolutionizing linguistics, the rest of social science was/wasn’t asleep.

10.Cleft Sentence

(24) What John lost/didn’t lose was his walllet. ›› John lost something (25) Linguistics was/wasn’t invented by Chomsky! ›› Someone invented linguistics. (Levinson,1983:183)

Dengan adanya satuan lingual penanda dari setiap praanggapan tersebut,

praanggapan yang adadapat diteliti lebih terfokus, yakni pada tuturan yang berkaitan

dengan partisipan, konteks situasi dan pengetahuan bersama.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

C. Pengetahuan Bersama, Partisipan, Konteks Situasi, Peristiwa Tutur dan

Perolehan Praanggapan

Uraian Yule juga menyebutkan adanya unsur- unsur yang mendukung

pemahaman dan kemunculan praanggapan, yaitu pengetahuan bersama, konteks situasi

dan partisipan. Ketiga hal tersebut saling berkaitan dan merupakam pembatas dalam

menganalisis data tuturan ini.

1. Pengetahuan Bersama

Dalam memahami suatu tuturan, secara otomatis terdapat suatu aturan tidak

tertulis yang mengharuskan mitra tutur memiliki pemahaman mengenai struktur

pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya. Fungsi struktural ini berguna untuk

melihat pola dalam tuturan sehingga pemahaman yanng didapat sesuai dengan yang

diinginkan penutur (Yule, 1996 : 85).

Salah satu unsur yang mendukung munculnya praanggapan adalah memahami

tuturan dalam adegan. Pengetahuan bersama ini juga digunakan sebagai struktur yang

membangun interpretasi yang tidak muncul dalam teks atau tuturan. Untuk

menyampaikan pesan yang sesuai dengan tujuan penutur, pengetahuan bersama menjadi

sangat penting terutama untuk menghindari kesalahpahaman dalam berkomunikasi.

Segala hal yang berhubungan dan yang terjadi selama tuturan berlangsung, bisa

diasumsikan sebagai pengetahuan bersama (Yule, 1996: 86 – 88).

2. Partisipan (Penutur dan Mitra tutur)

Konsep penutur dan lawan tutur ini juga mencakup penulis dan pembaca bila

tuturan bersangkutan dikomunikasikan dengan media tulisan. Aspek-aspek yang

berkaitan dengan penutur dan lawan tutur ini adalah usia, latar belakang, sosial

ekonomi, jenis kelamin, tingkat keakraban, dan sebagainya. Penutur adalah orang yang

bertutur, sementara mitra tutur adalah orang yang menjadi sasaran atau kawan penutur.

Peran penutur dan mitra tutur dilakukan secara silih berganti,penutur pada tahap

tutur berikutnya dapat menjadi mitra tutur, begitu pula sebaliknya sehingga terwujud

interaksi dalam komunikasi. Konsep tersebut juga mencakup penulis dan pembaca

apabila tuturan tersebut dikomunikasikan dalam bentuk tulisan. Aspek-aspek yang

terkait dengan penutur dan mitra tutur tersebut antara lain aspek usia, latar belakang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

sosial, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan tingkat keakraban. Aspek-aspek tersebut

mempengaruhi daya tangkap mitra tutur, produksi tuturan serta pengungkapan maksud.

Penutur dan mitra tutur dapat saling memahami maksud tuturan apabila keduanya

mengetahui aspek-aspek tersebut.

3. Konteks situasi

Secara harfiah, konteks berarti “something accompanying text”, yang berarti:

sesuatu yang inheren dan hadir bersama teks. Konteks diungkapkan melalui

karakterisasi bahasa yang digunakan penutur (Halliday & Hasan, 1985). Di dalam teori

Halliday, pengertian harfiah itu diterjemahkan dalam batasan Saussure yang

menyatakan bahwa bahasa sebagai suatu fakta sosial. Oleh Halliday “something” di atas

diolah menjadi “sesuatu yang telah ada dan hadir dalam partisipan sebelum tindak

komunikasi dilakukan, karena itu konteks mengacu pada konteks kultural dan konteks

sosial (Halliday, 1978; Wirth, 1984). Aspek yang menggambarkan peristiwa apa yang

terjadi yang melibatkan para penutur atau partisipan sebagaimana dinyatakan atau

direalisasikan berupa unsur-unsur status, proses, pelaku, tujuan, lokasi, dan waktu.

Konteks adalah seperangkat asumsi yang dibangun secara psikologis oleh

penutur dan pendengar sesuai dengan pengetahuannya tentang dunia. Konteks ini tidak

hanya terbatas pada ujaran saat ini dan ujaran sebelumya, tetapi menyangkut semua

yang dapat terlibat dalam interpretasi, seperti harapan masa depan, hipotesis ilmiah,

kepercayaan terhadap keagamaan, kenangan lucu, asumsi tentang kebudayaan (faktor

sosial, norma sosial, dan sebagainya) dan kepercayaan terhadap penutur atau sebaliknya

(Sperber dan Wilson, 1998:15). Konteks ini mempengaruhi interpretasi pendengar

terhadap ujaran (wacana).

Ada dua peran penting konteks di dalam tindak tutur. Pertama, sebagai

pengetahuan abstrak yang mendasari bentuk tindak tutur. Kedua, suatu bentuk

lingkungan sosial di mana tuturan-tuturan dapat dihasilkan dan diinterpretasikan dalam

realitas yang nyata (Sciffrin, 1994:371). Pada sisi lain, Halliday dan Hasan (1992:

16:62) membagi konteks situasi menjadi tiga; yaitu (1) sebagai medan wacana, (2)

sebagai pelibat wacana, dan (3) sebagai sarana wacana. Medan wacana menunjuk pada

sesuatu yang sedang terjadi pada sifat (keformalan) tindakan sosial yang sedang

berlangsung. Medan wacana menunjuk kepada orang yang mengambil bagian dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

peristiwa tutur, sedangkan sarana tutur menunjuk kepada bagian yang diperankan oleh

bahasa seperti, organisasi teks, kedudukan dan fungsi yang dimiliki, saluran yang

digunakan, serta model retorikanya.

Oleh karena itu, bahasa hanya memiliki makna jika berada dalam suatu konteks

situasi. Makna sebuah ujaran diinterpretasikan melalui sebuah ujaran dengan

memperhatikan konteks, sebab konteks yang akan menentukan makna sebuah ujaran

berdasarkan situasi. Artinya, konteks situasi sangat berpengaruh dalam berinteraksi.

Pilihan bahasa seseorang dapat berubah dari ragam baku menjadi ragam tidak baku atau

sebaliknya jika situasi yang melatarinya berubah.

4. Peristiwa Tutur

Menurut Chaer dan Agustina (2004:47) yang dimaksud dengan peristiwa tutur

(speech event) adalah terjadinya atau berlangsungnya interaksi linguistik dalam satu

bentuk ujaran atau lebih yang melibatkan dua pihak, yaitu penutur dan mitra tutur,

dengan satu pokok tuturan, di dalam waktu, tempat, dan situasi tertentu. Dalam

pemakaian bahasanya, setiap penutur akan selalu memperhitungkan kepada siapa ia

berbicara, di mana, mengenai masalah apa dan dalam suasana bagaimana. Dengan

demikian maka tempat berbicara akan menentukan cara pemakaian bahasa penutur

demikian pula pokok pembicaraan dan situasi bicara akan memberikan warna pula

terhadap pembicaraan yang sedang berlangsung.

Menurut Suwito (1991:35-36) keseluruhan peristiwa pembicaraan dengan segala

komponen serta peranan komponen itu di dalam peristiwa tersebut dikenal dengan

sebutan peristiwa tutur (speech event). Komponen tutur tersebut di atas dalam rumusan

lain tidak berbeda dengan yang diutarakan oleh Fishman (dalam Chaer dan Agustina

2004:49), yang disebut sebagai pokok pembicaraan dalam bidang Sosiolinguistik, yaitu

“who speak (siapa yang berbicara), what language (bahasa apa yang digunakan), to

whom (kepada siapa), when (kapan), dan what end (apa tujuannya).” Dell Hymes

(dalam Chaer dan Agustina 2004:48) dan Baylon (2002:279) menyatakan bahwa suatu

peristiwa tutur memiliki delapan komponen, yang bila huruf-huruf pertamanya

dirangkaikan menjadi akronim SPEAKING.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

5. Pemerolehan Praanggapan

Dalam penelitiannya, Grundy (2000) menguraikan kajian mengenai pragmatik

dan juga praanggapan. Dalam kajian pragmatik yang diuraikan Grundy, praanggapan

termasuk didalamnya dan kajian tersebut dipahami berdasarkan pengetahuan bersama

yang dimiliki penutur dan lawan tutur. Pengetahuan bersama yang diasumsikan ini akan

membantu pemahaman ide dalam tuturan atau ide dalam suatu ujaran serta pengetahuan

partisipan tutur atas dasar tuturan yang kemudian dipakai untuk menyampaikan makna

tuturan tersebut.

Grundy juga menyatakan cara lain dalam memandang sebuah praanggapan

adalah bagaimana melihat praanggapan sebagai cara untuk menyatakan pengetahuan

bersama atau pengetahuan yang sifatnya umum dan tidak kontroversial. Praanggapan

dianggap sebagai asumsi yang dipahami bersama. Grundy membagi asumsi ini kedalam

tujuh bagian yang masing- masing memiliki pemaknaan yang lebih mendalam dalam

memahami tuturan.

a. Prinsip Kehematan (Principle of Economy)

Maksud dari prinsip kehematanialah ketika tuturan terjadi, biasanya kita sudah

membuat suatu asumsi yang dilatari oleh informasi dasar yang kita anggap sebagai

suatu kesamaan sebelum tuturan itu terjadi. Latar belakang tersebut bisa dapat sebagai

praanggapan pragmatik karena jelas merupakan sesuatu yang dipahami secara alami.

Dengan adanya pemahaman secara alami dari kedua belah pihak, prinsip ini terpenuhi

dan keduanya bisa mendapatkan apa yang ingin dimengerti dalam tuturan.

(26) Tell Maddona I’m at lunch.

Presupposition : The speaker was expecting a visit from Madona, knew that the

addressee was going to be in when she arrived, expected Madona to appear in the near

future and assume that the addressee knew what she looked like and was willing to pass

the message on to her.

Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa ini merupakan suatu jenis asumsi

dasar dari praanggapan pragmatik dimana ini terjadi secara alamiah dan juga

berdasarkan dari felicity condition.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

b. Pemahaman bersama : Deskriptif taktrif, Frekuentatif, Pertanyaan-pertanyaan

(Shared Assumptions : definite description, iterative, questions).

Praanggapan pragmatik yang sudah dibahas sebelumnya berkaitan dengan

konteks yang dituturkan. Praanggapan juga memiliki kaitan dengan semantik yang lebih

banyak terkait dalam struktur gramatikal dalam sebuah tuturan. Dengan adanya definisi

atau deskrpisi yang jelas disampaikan melalui tuturan atau pernyataan yang

frekuensinya berulang, pengetahuan bersama dapat diperoleh dan akhirnya menguatkan

kemunculan suatu praanggapan.

(27) Can I ask another question ? Presupposition : that the speaker or one or more earlier speakers had already asked at least one question before.

(28) Who said to tell Madona that he was at lunch ? Presupposes : that someone said to tell Madona that he was at lunch.

(29) I wonder what you are thingking about. Presupposes : that the addressee is thinking about something. c. Pemahaman Bersama Lebih Jauh (More Shared Assumptions)

Selain melalui struktural gramatikal, praanggapan sebuah tuturan dapat dilihat

melalui penggunaan predikat yang berfungsi sebagai penanda mulai, selesai, atau

sedang berlangsungnya sesuatu, jika dalam bahasa Inggris seperti begin, continue,

stop,play on dan kemudian disandingkan dengan after dan before.

(30) I began jogging after a visit to the doctor. Presupposes : (a) that I did not jog before and (b) that a visit was made to the doctor. (31) I continued jogging after my son became a faster runner than me.

Presupposes : (a) that I was jogging before and (b) that my son became a faster runner

than me. Penanda dalam kedua tuturan tersebut menentukan adanya praanggapan.

Adanya penanda seperti “ began” dan “ continued” dan dilanjutkan dengan adanya

“after” memunculkan praanggapan yang membutuhkan pemahaman mengenai waktu

terjadinya atau hal- hal yang berkaitan dengan waktu dalam tuturan.

d. Pemahaman Bersama dan Subordinatif (Shared assumptions and subordination)

Praanggapan ini juga didukung oleh keterangan waktu yang dapat memberikan

makna yang berbeda pada setiap tuturannya. Klausa keterangan waktu yang akan

menjadi patokan utama pada latar belakang yang kemudian akan dipahami bersama. Hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

ini juga dapat direalisasikan dalam bentuk pengandaian yang disebut counter factual

conditional presuppose yang memiliki gagasan dalam bentukif – cluse.

(32) If you had sent me a Christmas card last year, I would have sent you one this year. Presupposes: that you did not send me a christmas card last year. (33) If you hadn’t sent me a Christmas card last year, I would still have sent you one this year. Presupposes : that you did send me a christmas card last year. e. Fokus dan Praanggapan (Focus and Presupposition)

Praanggapan terfokus pada inti dari tuturan yang disampaikan. Apabila suatu

tuturan memiliki struktur kalimat tanya (wh-Question), fokus dari praangapan tersebut

langsung menuju pada tanya tersebut. Selain struktur kata tanya,terdapat juga fokus

yang muncul dalam praanggapan dalam tuturan yang saling merespons (biasanya terjadi

dalam dialog). Dengan adanya kata tanya fokus dalam suatu tuturan langsung bisa

memunculkan praanggapan yang dituju dan berkaitan dengan konteks situasi

partisipannya.

(34) Why did Sue give Oxfam a donation ? Presupposes : that Sue gave Oxfam a donation and asks for a reason. f. Penekanan dan Praanggapan (Stress and Presupposition)

Praanggapan dalam sebuah tuturan dapat menghasilkan makna yang lebih jelas

dengan adanya penekanan dalam tuturan. Selain itu counter factual condition bisa

merujuk praanggapan menjadi bermakna kebalikan dari tuturan.

(35) John called Mary a Republican, and then SHE insulted HIM. Presupposes : that calling someone a Republican is an insult. Contoh diatas menunjukan bahwa si penutur membuat suatu keputusan mengenai

makna pada tingkatan bunyi dan pada makna pragmatik yang tercermin pada bentuk

leksikalnya itu sendiri.

g. Pengingkaran dan Praanggapan (Negation and Presuppostion)

Praanggapan yang muncul dari tuturan penutur yang berasal dari kalimat

negasi tidak selalu bermakna negatif. Menentukan negatif atau tidaknya suatu tuturan

dilihat dari struktur pada saat tuturan itu terjadi sedangkan makna praanggapan tersebut

benar atau salah tidak dilihat dari praanggapan tersebut. Selama suatu tuturan bisa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

mempertahankan bentuk negatif dari sebuah tuturan, praanggapan yang mengandung

proposisi yang benar tersebutpun ikut menjadi benar.

(36) The Prime Minister didn’t remember/ forget to keep a record of her

instructions at the arms were exported to Iraq.

(37) Her successor managed to win the election that followed.

Dari kedua contoh diatas akan memiliki praanggapan yang sama dengan kalimat

dibawah ini.

(38) The Prime Minister remember/ forget to keep a record of her instructions at the arms were exported to Iraq. Presupposes : that she should have kept a record, but now asserts that she did, so presupposition survive and the truth value of assertion is reversed. (39) Her successor didn’t manage to win the election that followed. Presupposes : that winning the election was not easy, but now asserts that he did not win it. So again the presupposition survives and the truth value of the assertion is reversed.

Berdasarkan uraian Grundy di atas, dapat dilihat bagaimana kemunculan sebuah

praanggapan dari tuturan dan unsur-unsur pengetahuan bersama yang melatarinya.

Uraian ini membantu penjelasan mengenai praanggapan berdasarkan klasifikasi

praanggapan yang telah dipaparkan oleh Levinson sebelumnya. Dengan menggunakan

dua teori ini diharapakan mampu memberikan hasil yang maksimal untuk meneliti

sebuah praanggapan yang terdapat dalam sebuah tuturan.

Pemerolehan sebuah praanggapan yang muncul melalui sebuah tuturan orang

asing di kawasan wisata di Jogjakarta akan diambil asumsinya yang terdekat dengan

konteks situasi, partisipan, pengetahuan bersama dan juga peristiwa tutur. Setiap

tuturan dimungkinkan memiliki sebuah praanggapan, tetapi penelitian ini akan

membatasi hanya pada keempat aspek yang telah di sebutkan di atas.

D. Kerangka Pikir

Secara umum kerangka berpikir analisis penelitian aspek pragmatik ini ditujukan

untuk menyoroti tanggapan penduduk setempat yang selalu berinteraksi dengan para

wisatwan asing. Tanggapan tersebut berkenaan dengan seperti apa konsep praanggapan

yang mereka produksi disaat peristiwa tutur itu terjadi. Skema berikut adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

penggambaran dari alur penelitian yang dimaksud untuk memudahkan memahami alur

penelitian ini.

Bagan 1. Kerangka Pikir

Konstruksi Praanggapan pada sebuah Tuturan Wisatawan

Wisatawan ( Penutur ) Wisatawan Asing (WNA) yang sedang berkunjung ke Ubud,Bali

Klasifikasi

Tanggapan Penduduk Setempat

ANALISIS

Pemerolehan Praanggapan

Pemaknaan Praanggapan PRAGMATIK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bagian ini akan diuraikan mengenai jenis penelitian, lokasi penelitian, data

dan sumber data, teknik sampling, teknik pengumpulan data, validitas data, dan

prosedur pelaksanaan penelitian.

A. Jenis Penelitian

Dari aspek jenis, penelitian ini termasuk kedalam penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif berusaha memahami makna dari fenomena- fenomena, pristiwa-

peristiwa dan kaitannya dengan orang- orang atau masyarakat yang diteliti dalam

konteks kehidupan dalam situasi yang sebenarnya. Fokus penelitiannya terletak pada

pemahaman tingkah laku manusia dari segi subjek penelitian dan cenderung

mengumpulkan data melalui kontak yang terus menerus dengan orang-orang yang

didalam setting/latar dimana orang-orang itu tinggal (Subroto, 1992: 6).

Penelitian kualitatif itu bersifat deskriptif. Dari data yang bersifat deskriptif itu

peneliti melakukan analisis data untuk membuat generalisasi atau kesimpulan umum

yang merupakan sistem atau kaidah yang bersifat mengatur atau gambaran dari orang -

orang yang dijadikan subjek penelitian. Pada umumnya penelitian linguistik atau

kebahasaan dilakukan menurut model penelitian kualitati untuk menentukan pola,

kaidah, sistem, atau pembentukan berdasarkan fenomena yang ditemui dan

dikumpulkan untuk mengatur di dalam sistem bahasa. Untuk mencapai tujuan itu, maka

perlu dilakukan pengamatan terarah terhadap gejala-gejala peraturan sesuai dengan

masalah yang diteliti, melakukan analisis secara cermat, dan akhirnya mampu

melakukan generalisasi (Subroto, 1992 : 8-10).

Disebut sebagai penelitian deskriptif karena penelitian ini dilakukan dengan

cara mengumpulkan, megelompokkan, menganalisa dan menginterpretasikan data

penelitian sehingga dalam hal ini peneliti mengumpulkan data yang berwujud kelompok

praanggapan (presupposition) dari tuturan- tuturan wisatawan asing yang dihasilkan

pada proses interaksi dengan penduduk setempat. Lalu mendeskripsikan,

mengklasifikasikan, dan menganalisis berdasarkan jenis- jenis praanggapan yang telah

ada. Hal ini juga disebabkan karena dalam peniltian ini alamiah realitasnya bersifat

tunggal (single) dan hubungan antara peneliti dan yang diteliti bersifat independen. Hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

itu disebabkan karena penelitian tersebut teraarah pada satu karakteristik. Artinya,

penelitian tersebut hanya dilakukan pada satu sasaran (satu lokasi dan satu subjek)

(Sutopo, 2002: 112). Dari aspek pijakan teoritis, penelitian ini merupakan kajian

pragmatik yang mengkaji praanggapan yang terdapat pada tuturan wisatawan asing dan

penduduk setempat.

B. Lokasi Penelitian

Lincoln dan Guba (1985) menyatakan lokasi penelitian sebagai “focus-

determined boundary” yang secara harfiah berarti “batas yang ditentukan oleh fokus

atau objek penelitian”. Selanjutnya Spradley (1980) menyatakan bahwa lokasi

penelitian harus mempunyai unsur- unsur pokok dari suatu penelitian, yaitu tempat atau

setting, aktor atau partisipan, dan kejadian.

Pada proses penelitian ini yang akan menjadi setting atau tempat penelitian

adalah Ubud, Kuta, dan Sukawati. Aktor atau partisipan yang berperan dalam penelitian

ini adalah wisatawan asing (WNA) sebagai penutur yang sedang berkunjung ke daerah

tersebut dan juga penduduk setempat sebagai mitra tutur dan informan tambahan.

Kejadian yang diteliti adalah proses atau peristiwa tutur yang terjadi antara wisatawan

asing dan penduduk setempat dalam sebuah interaksi sosial yang ada.

C. Data dan Sumber Data

Menurut Lofland dan Lofland (1984 : 87) pada Moleong (2009: 157) sumber

data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata- kata dan tindakan. Selebihnya adalah

data tambahan seperti dokumen dan lain- lain. Berkaitan dengan hal itu, jenis data

dibagi ke dalam kata-kata dalam tindakan, sumber data tertulis dan berupa statitik.

Data dari suatu penelitian diperoleh dari bermacam-macam sumber, namun

dapat dikelompokan ke dalam dua sumber data yaitu:

1. Sumber Primer yaitu merupakan sumber utama dari penelitian ini. Sumber

utama dari penelitian ini adalah informan dan peristiwa tutur yang mengandung

praanggapan (presupposition).

2. Sumber sekunder merupakan sumber yang diperoleh dari hasil penelitian orang

lain yang dibuat untuk maksud dan tujuan yang berbeda. Data tersebut dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

berupa fakta, tabel, gambar, hasil penelitian terdahulu berupa tesis, skripsi atau

jurnal dan buku-buku yang terkait langsung dengan praanggapan.

Data yang dikaji dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu data primer dan

sekunder. Yang dimaksudkan dengan data primer adalah

1. Data linguistik, yaitu satuan lingual yang mengandung praanggapan di dalamnya

yang diperoleh dari tuturan-tuturan wisatawan asing tersebut saat sedang

berinteraksi dengan penduduk setempat.

2. Data informan yaitu tanggapan informan mengenai apa-apa saja yang

sebenarnya mereka dapat pahami mengenai maksud dari setiap tuturan ataupun

dialogue yang telah mereka lakukan dengan wisatawan asing tersebut dalam

konteks praanggapan itu sendiri.

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek dimana data

tersebut diperoleh. Apabila peneliti menggunakan pertanyaan atau wawancara dalam

pengumpulan datanya, maka sumber data disebut informan, yaitu orang yang merespon

atau menjawab pertanyaan–pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan

(Arikunto, 2006 : 129)

Dalam penelitian ini, peniliti menggunakan dua sumber data. Menurut Sutopo

(2002: 49), sumber dalam penelitian kualitatif dapat berupa manusia dan tingkah

lakunya, peristiwa, dokumen, arsip dan benda- benda lainnya. Moleong (2000: 113)

mengatakan bahwa data yang berasal dari sumber tertulis dapat dibagi menjadi atas

sumber buku dan majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi dan dokumen

resmi. Berdasarkan penjelasan di atas, dalam penelitian ini sumber data adalah sebagai

berikut:

1. Sumber data pertama adalah peristiwa tutur yang terjadi antara wisatawan asing

dengan penduduk setempat pada saat wisatawan tersebut sedang berinteraksi

dengan mereka. Tuturan–tuturan tersebutlah yang akan diambil dan akan

dijadikan data pokok.

2. Sumber data kedua adalah informan. Dalam kasus ini akan terdapat dua

informan yaitu pertama informan dalam artian si penutur yang menghasilkan

tuturan bahasa asing yang sebenarnya atau dapat dikatakan bukan informan yang

berbahasa Indonesia. Kemudian Informan kedua dalam penelitian ini adalah

mitra tutur dari wisatawan asing tersebut yaitu penduduk yang bermukim

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

ataupun yang sedang berada di tempat yang sama pada saat itu (penduduk

setempat) atau yang memiliki latar bahasa Indonesia sebagai bahasa

nasionalnya.

D. Sampling

Didalam desain penelitian kualitatif, sampling dilakukan tidak untuk

memperoleh data yang representatif untuk bertujuan generalisasi suatu populasi tertentu.

Sampling dilakukan dalam desain kualitatif untuk mencapai penelitian. Oleh sebab itu,

peneliti memilih menggunakan tehnik criterion–based sampling untuk memperoleh

sampel yang purposif untuk mengakomodasi seluruh data yang memungkinkan

diperoleh didalam suatu lokasi penelitian. Untuk melakukan sampling berdasarkan

kriteria itu Patton (1980) menyatakan bahwa kriteria harus didasarkan tujuan penelitian

yang melibatkan deskripsi setting, kejadian, orang, perilaku dan interaksinya.

Sehubungan dengan itu, tuturan yang akan diambil tuturan atau dialognya

adalah sampai memenuhi data atau mencukupi pemerolehan data yang lengkap dan

kriteria narasumber atau sipenutur ditentukan dengan beberapa kriteria tertentu, seperti :

1. Narasumber tersebut haruslah warga negara asing (WNA) yang sedang

berkunjung ke Bali, seperti dari Australia, Eropa dan Amerika.

2. Sipenutur tersebut haruslah menggunakan bahasa Inggris pada saat proses

interaksi itu berlangsung.

Kemudian dilanjutkan dengan informan kedua yang berperan sebagai mitra tutur dari

wisatawan asing tersebut. Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu 2 minggu

dengan total waktu selama 14 hari dan hari bersih melakukan penelitian tersebut 10 hari

sehingga dalam jangka waktu 10 hari tersebut si penulis mendapatkan data yang cukup

melengkapi dan menjawab seluruh rumusan masalah yang ada. Selanjutnya, si penulis

mewawancarai wisatawan asing dan penduduk setempat yang berperan. Adapun kriteria

mitra tutur atau penduduk setempat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Haruslah penduduk asli Indonesia (WNI) dan menetap di Bali dalam jangka

waktu yang sudah cukup lama minimal 5 tahun.

2. Mengerti dan mampu memproduksi bahasa Inggris.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Cara ini dapat menjadi landasan generalisasi yang lebih besar untuk

mendapatkan sebuah data yang natural dari kedua belah pihak karena yang

diwawancarai bukan hanya wisatawan asing saja tetapi juga penduduk setempat

mengenai apa-apa yang mereka dapat yakini mengenai praanggapan dari peristiwa

tuturan itu sendiri.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif menurut Sutopo (2006:

66) dapat dilakukan dan dikelompokan dalam dua cara, yaitu yang pertama dengan

metode non-interaktif yang meliputi kuesioner, mencatat dokumen atau arsip, dan

observasi tidak berperan kemudian yang kedua dengan metode interaktif yang berupa

wawancara mendalam dan observasi berperan. Teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah observasi tidak berperan, merekam, wawancara

mendalam (in-depth interviewing) dan catat (transcript).

1. Obervasi tidak berperan

Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data yang berupa

peristiwa, tempat atau lokasi, dan benda, serta rekaman gambar (Sutopo, 2002: 64).

Dalam observasi tak berperan, peneliti sama sekali kehadirannya dalam melakukan

observasi tidak diketahui oleh subjek yang diamati dengan tahapannya sebagai berikut :

1. Si peneliti pertama sekali mencari dan mengobservasi tempat atau penduduk

dibagian mana yang akan memungkinkan terjadi peristiwa tutur tersebut.

2. Kemudian menentukan tempat dan bagian peristiwa tutur lalu kedua kalinya si

peneliti kembali ketempat tersebut dan akan benar-benar melakukan observasi

tidak berperan pada kejadian yang akan berlangsung pada saat itu.

Pada teknik ini peneliti benar-benar tidak melakukan peran sama sekali, sehingga

apapun yang dilakukan oleh peneliti sebagai pengamat tidak mempengaruhi segalanya

yang terjadi pada sasaran yang sedang diamati.

2. Teknik Rekam

Alat kamera foto, film, dan video sering juga dilakukan di didalam penelitian

kualitatif karena bisa sangat membantu didalam pengumpulan data. Dalam kasus ini

perekam atau bisa dikatakan adanya sistem sadap, dimana penutur dan mitratutur tidak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

menyadari atau bahkan tidak tau sama sekali bahwa percakapan mereka sedang di

rekam atau disadap.

Hal ini dilakukan agar data ataupun peristiwa tutur tersebut didapat senatural

mungkin tanpa ada rekaan ataupun settingan dari salah satu pihak yang mengetahuinya.

Walaupun dalam beberapa teori atau penjelasan bahwa perekam in hanya sebatas teknik

pendukung pengumpulan data sebagai penguat catatan, namun kali ini proses

perekaman atau sadap ini menjadi modal utama dalam proses pemerolehan data.

3. Wawancara Mendalam (In- depth Interviewing)

Tujuan utama melakukan wawancara adalah untuk menyajikan kontruksi

dalam suatu konteks mengenai para pribadi, peristiwa, aktivitas, organisasi, perasaan,

motivasi, tanggapan atau persepsi, tingkat dan bentuk keterlibatan, dan sebagainya dari

pengalaman masa lampau, dan memproyeksikan hal- hal itu dikaitkan dengan harapan

yang bisa terjadi dimasa yang akan datang (Sutopo, 2002: 58).

Moleong (2000: 148) menyatakan bahwa wawancara mendalam adalah

percakapan yang dilakukan oleh kedua belah pihak dengan maksud tertentu. Kedua

pihak yaitu pewawancara (Interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang

diwawancarai (Interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.

Secara rinci kegiatan wawancara mendalam ini dilakukan dengan ketentuan

sebagai berikut:

1. Wawancara hanya dilakukan terhadap informan yang telah dipilih.

2. Sebelum melakukan wawancara, peneliti membuat pedoman wawancara agar

dapat berjalan dengan produktif.

3. Menghubungi atau mengkonfirmasi kesedian informan untuk diwawancarai.

4. Melakukan wawancara dengan materi yang telah dipersiapkan sebelumnya.

5. Mencatat hasil wawancara tersebut.

Dalam masalah mewawancarai ini, peneliti memutuskan mewawancarai kedua belah

pihak, yakni penutur (WNA) dan mitra tutur (WNI) ini dilakukan guna mendapatkan

data yang selaras. Pada proses mewawancarai ini, peneliti terlebih dahulu

mewawancarai mitra tutur untuk dapat memperoleh beberapa gambaran tentang konteks

situasi yang sering terjadi pada saat seorang wisatawan datang ketempat mereka.

Adapun beberapa pertanyaan ditanyakan kepada mitra tutur adalah sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

1. Dapatkah anda memberitahukan saya, kira-kira sudah berapa lama anda berjualan di daerah ubud ini?

2. Dapatkah anda memberikan saya contoh beberapa wiasatawan asing mana sajakah yang sering datang ke tempat anda ini? Dan wisatawan mana yang paling dominan?

3. Dari sekian banyak barang-barang yang anda jajakan ini, kira-kira barang mana yang paling banyak dicari oleh wisatawan asing tersebut? Mengapa?

4. Disaat wisatawan asing A datang ketempat anda, apakah anda sudah memiliki anggapan,asumsikan atau prediksikan, kira-kira dia membutuhkan apa atau ingin mencari apa atau bisa jadi memiliki keperluan apa?

5. Dapatkah anda mendeskripsikan secara detail mengenai apa-apa saja yang anda pikirkan atau anggapan apa yang sebenarnya anda telah miliki disaat seorang wisatawan asing datang ketempat anda ini?

6. Kemudian dapatkah anda menceritakan tentang beberapa pengalaman yang anda miliki dengan wisatawan asing tersebut selama anda berdagang disini? Apakah sering terjadi kesalah pahaman?

Pertanyaan-pertanyaan ini diadopsi dari contoh-contoh bentuk pertanyaan

interview dalam buku Spradley dan Moleong. Kemudian setelah proses rekam itu

selesai barulah sipeneliti mewawancarai sipenutur atau WNA tersebut dengan beberapa

pertanyaan yang dimungkinkan untuk ditanyakan, sebagai berikut:

1. Where do you come from sir/ miss? 2. Do you like this place ? 3. Can you tell me what is your opinion or assumption, when you see this place, what

do you want to look for and find from this place? 4. When you are having words with them about what you want before , is there any

misunderstanding happened often? Bentuk pertanyaan di atas merupakan pertanyaan yang diajukan kepada kedua belah

pihak pada saat penelitian tersebut sedang berlangsung. Pertanyaan tersebut hanya

merupakan bagian pendukung ataupun penguat dari jawaban yang membutuhkannya.

4. Mencatat Data dan Mentrasnkrip Data

Dalam suatu proses pencatatan data terdapat dua bagian dari catatan lapangan

yakni bagian deskriptif dan bagian reflektif (Sutopo, 2006:86). Penelitian ini hanya

mengambil satu bagian saja, yakni bagian deskriptif. Bagian ini akan digunakan untuk

mencatat data lapangan yang meliputi potret objek, rekonstruksi dialog, deskriptif

keadaan fisik, dan struktur tempat serta catatan mengenai peristiwa-peristiwa khusus

pada saat peristiwa tutur tersebut berlangsung.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Catatan ini berupa kalimat yang berisikan jawaban dari pertanyaan sederhana

yang akan diajukan oleh si peneliti kepada informan. Jawaban- jawaban itulah yang

akan menjadi isi pokok utama dalam proses catat- mencatat dilapangan.

Kemudian dilanjutkan dengan mentranskrip data, sesuai dengan katanya

transcript memiliki arti something that has been transcribed; a written record ( usually

typewritten) of dictated or record. Hal ini akan dilakukan jika proses sadap terhadap

pembicaraan antara WNA dan WNI selesai secara keseluruhan, maka akan dilakukan

proses pentranskrip dialouge. Dalam masalah ini kunci utamanya adalah seleuruh

tuturan yang diujarkan oleh kedua belah pihak akan ditranscriptkan kedalam bentuk

tulisan tanpa menghilangkan satu katapun dari yang mereka ujarkan.

F. Validitas Data

Data yang telah berhasil digali, dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan

penelitian, harus diusahakan kemantapan dan kebenarannya. Dalam hal ini penguji

keabsahan data yang digunakan adalah menggunakan teknik Triangulasi. Terdapat

empat jenis triangulasi, yaitu triangulasi data/sumber (data triangulation), triangulasi

peneliti (investigator triangulastion), triangulasi metode (methodological triangulation)

dan triangulasi teori (theoretical triangulation). Dari keempat jenis teresebut peneliti

akan menggunakan triangulasi data/sumber (data triangulation) dan triangulasi metode.

Adapaun triangulasi sumber data adalah triangulasi yang dilakukan dengan mengambil

data yang berbeda dalam sebuah penelitian. Tujuan diberlakukannya teknik triangulasi

adalah untuk memeriksa kebenarannya data tertentu dengan membandingkan data yang

dipeoleh dari sumber lain.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi sumber data, yaitu hasil

wawancara yang dilakukan setelah pelaksanaan sistem sadap tersebut dari informan atau

mitra tutur (warga negara Indonesia) sebagai innforman, kemudian content analysis

akan diambil dari dokumen atau arsip dari pentraskripan tuturan–tuturan yang telah

dihasilkan sebelumnya dan observasi adalah data yang diambil dari peristiwa tutur yang

ada sebelumnya.

Bagan berikut menggambarkan triangulasi sumber yang akan dilakukan pada

penelitian ini:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Wawancara Informan Data Content Analysis Dokumen/ Arsip

Observasi Aktivitas

Gambar 1. Triangulasi Sumber

Selanjutnya, triangulasi metode dilakukan dengan mengumpulkan data sejenis, tetapi

dengan menggunakan metode dan teknik pengumpulan data yang berbeda. Triangulasi

metode dalam penelitian ini adalah metode simak dengan teknik catat serta metode

cakap dan wawancara dengan para informan dan juga mengikutkan satu validator yang

akan membantu untuk mengklarifikasikan data-data dan hasil analisis praanggapan

tersebut. Kriteria validator yang ditentukan adalah :

1. Menguasai bahasa Inggris dengan baik dengan skor TOEFL minimal 550.

2. Memahami pragmatik terutama di bidang praanggpan ( presupposition)

3. Berkecimpung didunia bahasa Inggris lebih dari 10 tahun.

4. Usia minimal 40 tahun.

G. Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data yang mengacu pada Spradley

(1980), yaitu yang terdiri dari analisis dommain, analisis taksonomi, analisis

komoponensial, dan menemukan nilai budaya atau finding cultural value.

(Gambar 2. Model Analisis Menurut Spradley dalam buku Riyadi pada tahun 2012)

1. Analisis Domain

Analisis domain adalah analisis yang memisahkan antara data dan bukan data.

Grbich (2007) menjelaskan bahwa domain adalah struktur yang terdiri dari unsur-unsur

budaya yang terkait di dalam struktur tersebut. Dalam kasus ini peneliti mencantumkan

satu peristiwa tutur sebagai contoh peristiwa tutur yang diteliti.

Komponensial Taksonomi Domain

Tema Budaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Peristiwa tutur ini terjadi di Stasiun Tugu Jogjakarta pada tanggal 9 Mei 2014 pada pukul 15.10 WIB. Dalam peristiwa tutur ini terdapat dua partisipan yakni wisatawan asing sebagai penutur dan penjual tiket sebagai mitratutur. Kejadian itu terjadi pada saat seorang wisatawan asing tersebut hendak membeli tiga buah tiket kereta api tujuan Solo. Wa : Excuse me, I’d like to buy three Madiun Jaya Express tickets for Solo

destination. Is this the right counter? Tc : Yes, you want to take bussiness or excutive? Wa : Bussiness class, please! Tc : For three tickets. Wa : Yes, Please. Tc : Rp. 60.000 for three tickets. Wa : Ok. And where is the platform for this train? Tc : Number three. Wa : What time is the train’s arrival? Tc : one has just left 5 minutes ago. You can take another one 30 minutes more. Wa : Alright. Thank you. Sesuai dengan peristiwa tutur di atas dipaparkan bagaimana cara pengelolahan

dan pemilahan data yang telah diteliti.

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan analisis domain adalah :

Tabel 3.1: Analisis Domain No. Tuturan Makna / Presupposition (Praanggapan) Keterangan

1. Excuse me Tidak memiliki makna praanggpan apapun dalam

tuturan ini, hanya berfungsi sebagai sapaan awal

bagi setiap orang untuk memulai percakapan atau

ingin menanyakan sebuah informasi.

Bukan Data

2. I’d like to buy three Madiun Jaya Express

tikects for solo destination.

Pada teks no.2 pada satuan lingual “Madiun Jaya

Express ticket” dan “solo destination”

mengandung salah satu jenis praanggapan, yaitu

praanggapan Existential dengan makna

praanggapannya adalah there is Madiun jaya

express train in Tugu station, there is a train of

solo destination and there is Solo city.

Data

3. Is this the right counter? Dalam teks no.3 memiliki dua praanggapan yang

terkandung dalam kalimat tersebut. Yang pertama

adalah praanggapan struktural yang ditandai

adanya satuan lingula is yang memiliki makna

praanggapan bahwa there is a right and false

counter at that station dan praanggapan yang

kedua adalah praanggapan existential didalam

satuan lingual right, dengan makna praangpannya

bahwa there are more than one counter in Tugu

station.

Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Dalam bagan ini terlihat jelas antara data dan bukan data. Tidak semua tuturan

yang dihasilkan memiliki praaanggapan. Oleh sebab itu, teori praanggapan sangat

berperan penting untuk memilah data yang berperan penting.

2. Analisis Taksonomi

Tahapan analisis kedua adalah analisis taksonomi. Analisis taksonomi ini

bertujuan untuk mereduksi data yang besar tersebut ke dalam kelompok- kelompok

yang didasarkan atas kategori alamiah realitas objek penelitiannya. Yang dimaksud

dengan pengklasifikasian data ini termasuk mengorganisasikan pengetahuan ke dalam

kategori terpisah secara logis. Seperti yang telah dijelaskan oleh peneliti sebelumnya

pada proses analisis domain bahwa tahap pengklasifikasian dan pengorganisasian ini

dilakukan sesuai dengan teori praanggapan yang digunakan dalam landasan teori pada

bab 2 terdahulu.

Tabel 3.2: Analisis Taksonomi

Tuturan PE PF PL PS PNF PCF PIT PIM PT PC I’d like to buy three Madiun jaya Express tickets for Solo destination.

+

Is this the right counter?

+ +

And where is the platform for this train?

+

3. Analisis Komponensial

Analisis komponensial ini pada dasarnya menghubungkan antar komponen

atau aspek (dalam hal ini adalah antar kategori) yang telah dilakukan pada analsis

taksonomi. Analisis ini dapat digunakan untuk menghubungkan aspek–aspek yang

secara horisontal terdapat di dalam struktural sosial di dalam masyarakat

Tugas peneliti selanjutnya dalam penelitian ini adalah meringkas tabulasi data

diatas kedalam bentuk tabel yang lebih ringkas untuk melihat keterhubungan dari

masing- masing aspek. Pada peneltian ini yang menjadi acuan konsep komponensial

adalah pengelompokan seluruh peristiwa tutur yang telah diperoleh ke dalam satu tabel

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

utuh. Hal ini bertujuan untuk menemukan pola pemakaian praanggapan yang tepat dan

sesuai dengan ketiga peristiwa tutur yang telah ditentukan.

Tabel 3.3: Analisis Komponensial

Data Tuturan Jenis Praangapan

(Presuppostion)

PE PF PL PS PNF PCF

Perolehan Praanggapan (Presupposition)

POE SA MSA SAS FP SP NP

1b. I’d like to buy three Madiun jaya Express tickets for Solo destination.

+ +

1c. Is this the right conter? + + +

7b. And where is the platform for this train?

+ +

4. Temuan Tema Budaya (Finding Cultural Value)

Tema budaya sebagai prinsip yang bersifat tersirat maupun tersurat, berulang

dalam sejumlah domain dan berperan sebagai hubungan diantara berbagai subsistem

makna budaya (Spradley, 2007: 267). Tema budaya dari penelitian ini merupakan

deskripsi dan pemaparan dari jenis–jenis praanggapan yang sering terjadi dalam

kehidupan sehari- hari pada warga setempat di Kuta, Ubud dan Sukawati dalam proses

menghadapi para wisatawan asing dan untuk dapat menemukan makna praanggapan

yang dapat direalisasikan oleh penduduk setempat.

Cara menemukan tema budaya ini adalah dengan cara mencari tahu bagian-

bagian mana sajakah dari praanggapan ini yang menjadi jenis terbesar yang sering

terjadi dalam suatu proses interaksi tersebut, kemudian akan lebih lengkap lagi seluruh

data ini jika dibarengi dengan kesimpulan dari hasil wawancara yang akan dilakukan

dengan para informan yaitu penduduk setempat (WNI) mengenai pemerolehan makna

apa yang sebenarnya yang mereka peroleh dalam benak mereka. Inilah akhir dari tujuan

semua pendeskripsian mengenai praanggapan tersebut untuk dapat mengetahui pula

faktor- faktor yang mempengaruhi harus terjadinya praanggapan tersebut.

H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Kegiatan penelitian ini terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama adalah persiapan,

tahap kedua adalah pelaksanaan penelitian untuk mengumpulkan data dan kemudian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

dianalisis, dan tahap ketiga adalah laporan penelitian. Hal ini dideskripsikan dalam

masing-masing tahapan, sebagai berikut:

1. Menyusun rencana dan proposal

2. Mengumpulkan referensi – referensi yang berkaitan dengan teori judul penelitian.

3. Melakukan pemilahan antara data dan bukan data.

4. Melakukan pengklasifikasian data kedalam jenis- jenis praanggapan yang telah

ada.

5. Melakukan analisis terhadap data yang telah diklasifikasi sebelumnya.

6. Menarik kesimpulan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Praanggapan merupakan konsep dasar yang sangat diperlukan bagi

kelangsungan sebuah komunikasi yang efektif. Praanggapan dapat memperkecil

terjadinya kesalahpahaman antara penutur dan mitra tutur. Hal ini tidak hanya

berpengaruh dalam proses berbahasa saja, tetapi juga pada pola pikir manusia yang

mencakup unsur kognitif dan unsur fungsionalis. Sesuai dengan gagasan Levinson

(1983:168) yang menyebutkan bahwa praanggapan adalah sebuah ide atau gagasan

sederhana yang mampu menggambarkan setiap jenis tanggapan dari sebuah tindakan,

teori, ekspresi ataupun ujaran atau tuturan yang memiliki makna dan dapat diterima oleh

akal (masuk akal).

Praanggapan merupakan sebuah komponen penting dalam suatu proses interaksi

atau dalam komunikasi antar penutur. Sebagaimana telah dijelaskan bahwa praanggapan

terbentuk dari anggapan yang ditarik berdasarkan konteks suatu kalimat. Konteks disini

dapat berupa situasi, pembicara, lokasi dan lain sebagainya. Objek pada penelitian ini

adalah serangkaian interaksi komunikasi antara wisatawan asing dengan penduduk

setempat di Ubud dan sekitarnya. Data yang digunakan adalah data yang bersifat

naturalistik. Data tersebut merupakan tuturan lisan yang kemudian diubah kedalam data

tulis melalui metode ortografis.

Temuan dalam penelitian ini meliputi jenis-jenis praanggapan yang paling

dominan beserta pola yang dapat digambarkan dari setiap peristiwa tutur. Dengan

bantuan teori-teori yang telah dipaparkan sebelumnya, penulis menemukan jawaban

atas pertanyaan sesuai dengan rumusan masalah. Dalam peneletian ini, penulis

menggunakan teori praanggapan menurut acuan Levinson (1983) yang mengusung 10

jenis praanggapan. Tuturan dalam peristiwa tutur ini dipilih berdasarkan data dan bukan

data.. Selanjutnya dikombinasikan dengan teori pemerolehan praanggapan oleh Grundy

(2000) untuk mendapatkan keselarasan antara jenis praanggapan yang ditemukan

dengan makna sebenarnya. Ditemuakan 15 percakapan yang terdiri atas tiga peristiwa

tutur, yakni enam agen perjalanan (travel agent), enam Pusat Penerangan Informasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Kekepariwisataanan (toursim information),dan tiga pasar seni (art market) yang dikaji

dalam penelitian ini.

1. Jenis Praanggapan

Terdapat sepuluh jenis praanggapan yang telah dipaparkan dalam landasan teori

pada bab sebelumnya. Dalam hasil penelitian ini ditemukan tujuh jenis praanggapan

yang berkorelasi dengan seluruh peristiwa tutur meliputi, praanggpan eksistensial,

praanggapan faktual, praanggapan leksikal, praanggapan struktural, praanggapan

pengandaian, praanggapan implikatif dan praanggapan temporal. Ketujuh praanggapan

tersebut diuraikan sesuai dengan jenisnya masing-masing.

a. Praanggapan Eksistensial

Keberadaan praanggapan eksistensial tidak hanya diasumsikan pada kalimat-

kalimat, akan tetapi dapat lebih diperluas dengan mengidentifikasi keberadaan sesuatu

hal dalam sebuah tuturan.

Data (1)

WNA : Hello, I want to go to Kintamani (Hallo, Saya ingin pergi ke

for tomorrow.(TA/1408/I/1) Kintamani

besok)

Penanda praanggapan eksistensial pada data (1) merujuk pada satuan lingual

Kintamani, yang mengindikasikan bahwa ada sebuah tempat wisata di Pulau Bali

bernama Kintamani. Kintamani adalah sebuah tempat dengan kondisi geografis

berdataran tinggi di Bali. Pernyataan dalam kalimat tersebut menyiratkan maksud

bahwa Kintamani tersebut dapat dibuktikan keberadaannya. Sehingga praanggapannya

dapat diilustrasikan seperti Kintamani is a tourist destination in Bali.

Data (2)

WNA : Sausena (TA/1408/I/15) TA : Suarrsena (TA/1408/I/16) Kedua tuturan pada data (2) ini mencirikan satu jenis praanggapan yang sama

yakni praanggapan eksistensial. Tuturan ini diekspresikan melalui ujaran yang bukan

dalam bentuk kalimat utuh. Dengan bantuan pemerolehan praanggapan menurut Grundy

(2000) melalui prinsip kehematan (Principle of Economy), data ini dapat mencermikan

sebuah praanggapan eksistensial. Hal ini dimaksudkan yaitu ketika tuturan terjadi,

biasanya seseorang sudah memiliki asumsi mendasar yang dilatar belakangi oleh suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

asumsi dasar yang melatarbelakangi. Letak praanggapan eksistensial tecermin pada

satuan lingual saursena. Saursena merupakan nama sebuah penginapan seperti home

stay yang berlokasi kira-kira 200 meter dari kantor agen perjalanan tersebut. Melalui

deskripsi seperti ini dapat dipastikan tempat penginapan itu benar adanya.

Data (3)

TA :Where you stay in Ubud (Dimanakah kamu tinggal di

? (TA/1408/I/10) Ubud

?)

Pada data (3) di atas terdapat praanggapan eksistensial yang tecermin dalam satuan

lingual Ubud sebagai penanda praanggapannya. Tuturan tersebut mengekspresikan

bahwa terdapat sebuah perkampungan yang bernama Ubud di Bali, sehingga dapat

disimpulkan bahwa Ubud is factually exist in Bali island.

Data (4) WNA(Pr) :Is there rent car (Apakah ada penyewaan mobil untuk besok?)

tomorrow? (TA/2908/II/1)

Data (4) satuan lingual rent car menunjukan bahwa agen perjalanan tersebut

menyediakan jasa penyewaan mobil bagi wisatawan yang membutuhkannya. Dengan

kata lain, dapat dikatakan bahwa terdapat jasa penyewaan mobil di agen perjalanan

tersebut atau there is a rent car in the travel agent.

Data (5) TA :Toyota Avanza. (TA/2908/II/12)

Pada data (5) ini mencermikan praanggapan eksistensial yang menyatakan

bahwa agen perjalanan tersebut menyediakan unit mobil sewaan bermerek Toyota

Avanza.

Data (6) TA :Toyota Avanza for 4 days, the best price is to eight hundred thousand

rupiah. (TA/29008/II/14) (Toyota Avanza untuk 4 hari, harga terbaik adalah delapan ratus ribu rupiah.)

Data (6) di atas juga tecermin praanggapan eksistensial yang dinyatakan secara

tidak langsung bahwa selain harga yang diberikan oleh agen perjalanan tersebut terdapat

harga khusus untuk setiap penyewaan unit mobil bermerek Toyota Avanza sehingga

dapat dikatakan bahwa there is a special price for Toyota Avanza.

Data (7) TA : Bedugul Sunset.(TA/2808/III/3)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Pada data (7) di atas tecermin praanggapan eksistensial yang menyatakan bahwa

terdapat tempat wisata di P. Bali bernama Bedugul Sunset. Bedugul Sunset adalah objek

wisata berupa pura yang terkenal dengan sebutan pura Ulun Danu yang terletak di

pinggir danau Beratan. Sehinnga dapat disimpulkan bahwa objek wisata Bedugul dapat

dibenarkan keberadaannya atau dengan kata lain Bedugul is a lake mountainous resort

area in Baliand it exists.

Data (8) TA :You can do it on private. So you can do it anytime and then one of

program you don’t like you can split. We have a new program

(Kamu dapat lakukan itu secara pribadi. Sehingga kamu dapat pergi kapanpun dan kemudian jika ada salah satu program yang kamu tidak suka kamu bisa pisahkan. Kami memiliki

you can come. Possible private program. (TA/2808/III/11)

sebuah program baru

kamu bisa datang. Program pribadi mungkin.)

Satuan lingual yang tecermin dalam a new program pada data di atas merupakan

penanda praanggapan eksistensial. Ketika staff agen perjalanan menginformasikan

program wisata tersebut, wisatawan secara langsung memiliki asumsi bahwa di agen

perjalanan ini memiliki sebuah program baru, dengan kata lain there is a new program

in the travel agent.

Data (9) WNA(Pr) : And if we do to go to Besakih (Dan seandainya kami lakukan perjalanan ke

. (TA/2808/III/12) Besakih

TA : Besakih. (TA/2808/III/10) .)

Pada data (9) di atas tecermin penanda praanggapan eksistensial yang sama,

yaitu adanya satuan lingual Besakih. Besakih merupakan sebuah komplek pura terbesar

yang terletak di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali.

Sehingga dapat dikatakan secara faktual bahwa Pura Besakih dibenarkan

keberadaannya, sehingga dengan kata lain Besakih is the biggest Hindu Temple in Bali

located in Karangasem regency, east of Bali and it is one of the popular tourist

destination in the island.

Data (10) TA :Kintamani – Besakih next combination between number 4 and number

8. We put together ready in one program. We will visit Kintamani Volcano and then visit the mother temple.

(Kintamani-Besakih merupakan kombinasi lanjutan antara nomor 4 dan nomor 8. Kami meltakannya bersama dalam satu program. Kita akan

(TA/2808/III/15)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

mengunjungi gunung merapi Kintamani dan kemudian mengunjungi

Induk Pura(Pura terbesar).

Data (10) mencerminkan praanggapan eksistensial yang mendeskripsikan

adanya suatu program wisata yang dikombinasikan dalam satu paket yang sama, yaitu

antara Kintamani dan Besakih. Kintamani merupakan daerah gunung merapi dan

sebuah danau Batur yang berlokasi di kabupaten Bangli. Hal ini dapat disimpulkan

bahwa presuposisi yang tersirat dalam tuturan ini yaitu terdapat sebuah program wisata

yang dikombinasikan antara kintamani dan Besakih, dengan kata lain there is a new

combination program between Kintamani and Besakih as tourist destination in Bali.

Data (11) TA :Kintamani – Besakih Where do you stay in Ubud (Kintamani – Besakih.

? (TA/2808/III/43)

Dimanakah kamu tinggal di Ubud

?)

Data (11) terdapat praanggapan eksistensial yang dicerminkan dalam penanda

satuan lingual Ubud. Ubud merupakan daerah yang berlokasi di kabupaten Gianyar

yang menyediakan tempat untuk peristirahatan bagi para wisatawan.

Data (12) WNA(Pr) : Shadru House.

TA :

(TA/2808/III/44)

Shadru House, we can pick up you from Tropical Restaurant

(

ya..or from here possible, which one you like? (TA/2808/III/45) Shadru house, kami bisa menjemput anda dari restauran Tropical

ya.. atau dari sini juga mungkin, yang mana kamu suka?

Data (12) terdapat praanggapan eksistensial yang tecermin dalam satuan lingual

Shadru House dan Tropical Restaurant. Hal ini membuktikan bahwa di areal Ubud

tersebut terdapat penginapan yang bernama Shadru House dan sebuah restauran yang

bernama Tropical, dengan kata lain there are Shadru House Hotel and Tropical

Restaurant in Ubud.

Data (13) WNA (Pr) :Excuse me, we want to go to Giri (Permisi, Kami ingin pergi ke

for tomorrow.(TA/1408/IV/1) Giri

Data (13) terdapat satuan lingual Giri sebagai penanda praanggapan eksistensial

pada tuturan tersebut. Giri merupakan salah satu goa yang terletak di Dusun Karangsari,

Desa Pakraman Suasna, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali. Sesuai

besok.)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

dengan deskripsi mengenai lokasi wisata tersebut, maka secara faktual bahwa Giri ini

dibenarkan keberadaannya. Sehingga dapat dikatakan praanggapannya adalah Giri is in

Bali Island.

Data (14) TA : Where do you stay in Ubud (Dimana kamu tinggal di

? (TA/1408/IV/6) Ubud

?)

Satuan lingual Ubud pada tuturan di atas juga telah disinggung pada data

sebelumnya. Ubud merupakan nama dari sebuah perkampungan di Bali yang

menyediakan tempat penginapan dan objek wisata. Sehingga dapat ditemukan kembali

bahwa praanggapan yang tecermin pada data ini ialah there is Ubud village.

Data (15) WNA(Pr) : Rumah Ubud. (TA/1408/IV/8)

Rumah Ubud yang dituturkan oleh wisatawan di atas merupakan sebuah

penginapan di Ubud. Rumah Ubud merupakan sebuah penginapan yang berjarak sekitar

300 meter dari kantor agen perjalanan ini. Pendeskripsian letak penginapan tersebut

dapat membuktikan kebenaran keberadaan dari Rumah Ubdu ini, sehingga praanggapan

yang dapat dicerminkan adalah There is Rumah Ubud as a homestay in Ubud.

Data (16) TA : Sorry, finish my brosur, we have brosul in bangsal, I have one company

that’s one go to San gigi direct from Payang Bayu, they go direct to San gigi and then Giri.

(Maaf, brosur saya habis, kami punya brosul di bangsal. Saya mempunyai satu kantor yang akan pergi langsung ke

(TA/1408/IV/16)

San Gigi dari Payang Bayu, mereka pergi langsung dari San Gigi dan kemudian ke Giri

Data (17) .)

TA :No.. No We have to giri, Wahana

(Tidak..Tidak. Kami punya yang ke Giri,

ya.. Wahana more less like this kind ya, the big one like out side. (TA/1408/IV/25)

Wahana

ya. Wahana leih kurang seperti ini ya,yang besar seperti diluar sana.)

Data (18) TA :Ya.. like this one, for the big one out side for Rp. 186.000 only Eka

Jaya.They didn’t go to Sangigi, they go until Giri and lake Kondem.

(Ya.. Seperti yang satu ini,dari salah satu yang besar diluar sana hanya Rp.186.000 dengan

Sangigi only one company.(TA/1408/IV/27)

Eka Jaya. Mereka tidak pergi ke Sangigi, mereka hanya pergi sampai Giri dan danau Kondem. Sangigi hanya ada pada satu kantor.)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Pada ketiga data di atas (16) (17) (18) ditemukan adanya satuan-satuan lingual

yang mencerminkan praanggapan eksistensial. Pada data (16) terdapat satuan lingual

Payang Bau dan San Gigi sebagai penanda praanggapan eksistensial. Satuan lingual ini

mengidentifikasikan mengenai lokasi wisata di Bali. Sehingga dapat diasumsikan

bahwa there are tour destinations in Bali like Payang Bay and San Gigi. Pada data (17)

dan (18) ditemukan satuan lingual Eka jaya dan Wahana sebagai penanda dari

praanggapan eksistensial. Eka jaya dan Wahana merupakan nama boat yang digunakan

untuk mengantarkan wisatawan ke Lombok. Sehingga dapat diasumsikan bahwa Eka

jaya and Wahana are the names of the boat

Data (19) WNA : There is Kintamani Volcano (Ada perjalanan ke gunung merapi Kintamani untuk besok tersedia)

tour for tomorrow is available.

Kintamani Volcano merupakan satuan lingual penanda praanggapan pada data

(19). Kintamani Volcano ini merupakan objek wisata pegunungan yang banyak dilirik

oleh wisatawan mancanegara. Deskripsi keindahan tempat wisata ini menjadi bukti

bahwa Kintamani Volcano dibenarkan keberadaanya sehingga presuposisi yang dapat

dikatakan adalah there is Kintamani Volcano tour and it is available.

Data (20) TA :Ya..

For moment now, not yet. But I have this one, the other one. Already yet, Kintamani- Besakih.(Ya.. untuk sekarang belum ada. Tetapi saya memiliki yang satu ini, satu yang lain. Telah tersedia

(TA/1508/V/8)

Kintamani-Besakih

.)

Data (20) di atas ditemukan satuan lingual Kintamani-Besakih yang

mencerminkan keberadaan praanggapan eksistensial. Kintamani–Besakih merupakan

sebuah program wisata yang dikombinasikan oleh agen perjalanan tersebut. Program ini

memiliki rute perjalanan ke Besakih dan Kintamani. Dengan kata lain, dapat

diasumsikan bahwa There is Kintamani-Besakih program in travel agent.

Data (21) WNA : Do you have Besakih as park of Bali tour (TA/3108/VI/2)

for tomorrow?

(Apakah kamu punya perjalanan taman BesakihData (22)

Bali untuk besok?)

TA : Where do you stay in Ubud (Dimana kamu tinggal di

? (TA/3108/VI/19) Ubud

Data (23) ?)

WNA : Warshapan Galuh (TA/3108/VI/20)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Pada data (21) mencerminkan sebuah praanggapan eksistensial. Hal ini

diperkuat dengan adanya satuan lingual Besakih as park of Bali tour sebagai penanda

praanggapan tersebut. Besakih merupakan tujuan wisata di Bali, sehingga diasumsikan

bahwa Besakih is one of the park of Bali and it exists. Selanjutnya, satuan lingual Ubud

pada data (22) mengidentifikasikan sebuah praanggapan eksistensial. Satuan lingual ini

juga telah disinggung pada data sebelumnya. Sehingga praanggapan yang dicerminkan

ialah Someone stays in Ubud. Sementara itu, data (23) menyebutkan adanya satuan

lingual Warshapan Galuh sebagai penanda praanggapan eksistensial. Warshapan Galuh

adalah sebuah homestay yang terletak dikawasan Ubud dengan jarak 100 meter dari

Monkey Forest. Pendeskripsian lokasi ini dapat dijadikan bukti bahwa homestay

tersebut dibenarkan keberadaanya, sehingga dapat dikatakan makna praanggapan yang

tepat adalah Warshapan Galuh is a homestay in Ubud.

Data (24) WNA : Yes, I have two questions and one for dance spectacular

(TI/1608/I/1) for tonight.

(Ya, Saya memiliki dua dan salah satunya untuk tarian yang mengagumkan

TI : This is the malam ini.)

dance schedule (Ini adalah

for tonight. (TI/1608/I/2) jadwal tarian

untuk malam ini.)

Data (24) di atas memiliki satu topik praanggapan yang sama yakni mengenai

sebuah tarian yang sering dipertunjukan di Pura Ubud. Pada data ini, satuan lingual

dance menjadi penanda praanggapan eksistensial. Sehingga, data di atas memiliki

praanggapan bahwa there are spectacular dances and dance schedule.

Data (25) WNA : Ubud palace. (TI/1608/I/7)

Pura Ubud merupakan salah satu dari pura yang terdapat di wilayah Gianyar.

Pura ini biasanya menjadi tempat untuk pertunjukan tari-tarian khas Bali. Oleh karena

itu, dapat dipastikan bahwa Pura tersebut memang benar-benar ada dan nyata sehingga

dapat dikatakan bahwa Ubud Palace exists in Bali.

Data (26) TI :This is the map, ya! We are here and this tourism information

(Ini adalah petanya ,ya! Kita berada disini dan ini

and Ubud palace as close this street, just in front. (TI/1608/I/10)

Pusat Penerangan Informasi wisata

dan Pura Ubud dekat dengan jalan ini,hanya berada didepan.)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Satuan lingual tourism information merupakan penanda atas praanggapan

eksistensial. Hal itu mengarah pada sebuah lembaga penerangan informasi

kekepariwisataanan di sekitar daerah Ubud, sehingga dapat dikatakan praanggapannya

adalah there is a tourism information in Ubud.

Data (27) TI : If you want to visit the temple you can come to monkey forest (TI/1608/I/12)

.

(Seandainya kamu ingin berkunjung ke pura, kamu bisa datang ke

hutan monyet.)

Pada data (27) mencerminkan sebuah praanggapan eksistensial. Hal ini

dibuktikan dengan adanya satuan lingual Monkey Forest. Mongkey Forest merupakan

tempat pembudidayan monyet yang terletak di Ubud, kabupaten Gianyar, 200 meter

dari Tourism information dan 50 meter dari Pura Ubud. Dari deskripsi lokasi ini dapat

dipastikan bahwa hutan lindung monyet tersebut dibenarkan keberadaanya, sehingga

dapat diasumsikan praanggapan eksistensialnya adalah There is a monkey forest in

Ubud, Gianyar.

Data (28) TI :This is the complete map, Bali and all the part of bali (Ini adalah peta yang lengkap ,

.(TI/1608/I/23) Bali dan bagian dari Bali

)

Seperti yang telah diketahui bahwa salah satu tujuan wisata utama di Indonesia

adalah Pulau Bali atau sering disebut sebagai Pulau Dewata dengan objek wisata yang

memiliki daya tarik yang cukup tinggi. Inilah bukti dari adanya pulau Bali tersebut dan

praanggapan yang terkandung dalam tuturan ini adalah praanggapan eksistensial yang

menyatakan bahwa There is Bali Island as the major destination in Indonesia.

Data (29) WNA :But, we stay only one day. After we go to Lombok

(Tapi, kami tinggal disini hanya satu hari saja. setelah itu kami akan pergi ke

. But we are here, we take this road to go there. (TI/1608/I/24)

Lombok

. Tetapi kami berada disini, kami ambil jalan ini dan pergi kesana.)

Lombok berada tepat di sebelah barat Pulau Bali. Pulau itu juga menawarkan

objek wisata yang tidak kalah menarik dengan Bali. Adanya satuan lingual Lombok

pada data (29) di atas maka tecermin praanggapan eksistensial dengan makna

praanggapannya ialah Lombok exists.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Data (30) TI :Legong dance. (TI/1608/I/30)

Legong dance exists merupakan praanggapan yang terdapat pada tuturan

sederhana di atas. Legong tersebut merupakan sebuah tarian tradisional yang dibudi

dayakan dan dipertunjukan. Hal tersebut merupakan bukti adanya tarian tersebut.

Data (31) WNA(Pr) :Is there the map of Bali (Apakah ada

? (TI/3008/II/1)

Data (32) peta Bali?

WNA(Pr) :Want to visit some places in (Ingin mengunjungi beberapa tempat di

Ubud. Ubud

Which one do you like to visit? (TI/3008/II/5) .)

(Yang manakah yang kamu suka untuk di kunjungi ?) Data (33) TI :You can come to Kuta (Kamu bisa datang ke Kuta)

.(TI/3008/II/10)

Data (34) TI : You can come to waterfall. Kemenuh (TI/3008/II/21)

. This one. There is waterfall.

(Kamu bisa datang ke air terjun, Kemenuh

. Ada sebuah air terjun.)

Keempat data di atas memiliki penanda praanggapan eksistensial tersendiri yang

dapat dideskripsikan secara jelas. Pada data (31) menjelaskan bahwa terdapat sebuah

peta yang melukiskan seluruh wilayah Pulau Bali, sehingga dapat dikatakan

praanggapannya adalah The map of Bali exists. Sementara itu, data (32) memiliki satuan

lingual Ubud sebagai penanda praanggapan eksistensial dengan makna praanggapan

yang terkandung ialah Ubud is the existing place. Pada data (33) ditemukan satuan

lingual Kuta sebagai penanda praanggapan eksistensial. Kuta merupakan nama sebuah

pantai yang cukup menarik di Pulau Bali. Pendeskripsian ini menjelaskan bahwa pantai

tersebut dibenarkan keberadaanya sehingga, praanggapan yang diperoleh adalah Kuta is

the one of the favorite beach in Bali. Selanjutnya, pada data (34) menyiratkan bahwa

terdapat air terjun Kemenuh di desa Mas, sehingga praanggapanya ialah Kemenuh is

the water fall in Mas Village.

Data (35) TI :Come to the north, this area on the way you can visit Rice Terrace at

Pegalangan, you going up you can see some coffee transition, on the way you can see mountain and down you find Tapak Siring and the other one at Bedugul the big temple(Pergilah ke arah utara, menuju jalan dilokasi tersebut kamu dapat mengunjungi

.(TI/3008/II/8)

persawahan di Pegalangan, kamu naik keatas kamu dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

melihat beberapa tanaman kopi, di perjalanannya kamu dapat melihat gunung dan turun kebawah kamu menemukan Tapak Siring dan salah satu dari pura besar di Bedugul.

Data (36) )

TI : It is the around here you can do it. Pegalangan,Tapak Siring, Bedugul

(Itu seputaran wilayah ini, kamu bisa melakukannya.

, it is Ok. (TI/3008/II/17)

Pegalangan, Tapak Siring, Bedugul

dan Ok.)

Kedua data tersebut memberikan informasi mengenai daerah wisata yang dapat

dikunjungi oleh wisatawan tersebut. Staff Pusat Penerangan Kepariwisataan ini

menginformasikan bahwa terdapat beberapa objek wisata yang dapat dikunjungi di

daerah tersebut seperti, terassering, penanaman kopi, Tapak Siring dan Bedugul. Oleh

karena itu, dapat diketahui bahwa praanggapan kedua data tersebut ialah there are some

places to visit like rice terrace in Pegalangan, coffee plantation, Tapak Siring and then

Bedugul.

Data (37) WNA (Pr) : Is there a small place around Mas (Apakah ada sebuah tempat kecil disekitaran

? (TI/3008/II/18)

TI : Mas? They have a special place for Mas?)

Handy Craft. (Mas? Mereka memiliki sebuah tempat spesial untuk kerajinan tangan.)

(TI/3008/II/19)

Kedua data ini mencerminkan praanggapan eksistensial. Hal ini dibuktikan

dengan adanya satuan lingual Mas pada tuturan tersebut. Mas merupakan sebuah desa di

kabupaten Gianyar. Desa Mas ini menjadi pusat kerajinan tangan bagi masyarakat Bali.

Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa Mas is the village of Handy Craft.

Data (38) TI :Yes, Ubud palace, art market, you go down here, you have Monkey

Forest. And then for every night we have dancing. Traditional dance (TI/3108/III/6)

.

(Ya, Pura Ubud, pasar seni, kamu pergi ke bawah, kamu akan menemukan hutan monyet dan kemudian setiap malam kami mempunyai pergelaran tari-tarian. Tari tradisional

.)

Pada data (38) di atas, satuan lingual Ubud palace, art market, monkey forest

dan traditional dance merupakan penanda adanya praanggapan eksistensial. Staff Pusat

Penerangan Informasi Kepariwisataan ini berusaha untuk menjelaskan mengenai lokasi

wisata yang dapat kunjungi, seperti Pura Ubud, pasar seni, hutan monyet dan juga tarian

tradisional. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa makna praanggapannya adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

there are some places like Ubud palace, art market, monkey forest and traditional

dance.

Data (39) TI :There is Legong. (Ada tari Legong. Untuk kapan kah? Kemarin?)

For when is it? Yesterday? (TI/3108/III/8)

TI :Legong of Mahabarata. So it is the story of Mahabrata (Tari Legong Mahabrata. Jadi itu merupakan cerita Mahabrata.)

. (TI/3108/III/14)

Kedua tuturan di atas mencerminkan adanya praanggapan eksistensial, yang

dibuktikan dengan satuan lingual Legong. Legong merupakan salah satu tarian

tradisional Bali yang menceritakan sejarah Mahabarata. Sehingga, dapat disimpulkan

bahwa makna praanggapan dari data tersebut ialah Legong dance exists and it is the

story of Mahabrata.

Data (40) WNA :This is Tourism Information (Ini adalah Pusat Penerangan Informasi Wisata,kan?)

, Isn’t it? (TI/1608/IV/1)

Data (41) WNA :We search for Bungalow with WIFI and swimming pool (Kami mencari Bungalow dengan WIFI dan kolam berenang)

. (TI/1608/IV/9)

TI :With swimming pool (Dengan kolam berenang.)

You go down around 2 or 3 hundred meters. There are many accommodation with WIFI , swimming pool. (Pergi kebawah kira-kira 2 atau 3 ratus meter. Disana ada banyak akomodasi dengan WIFI dan kolam berenang.)

(TI/1608/IV/10)

Ketiga data ini merupakan bagian dari jenis praanggapan eksistensial. Data

(40) memperlihatkan adanya sebuah lembaga Pusat Penerangan Informasi Wisata yang

berlokasi tepat di Ubud. Sehingga, praanggapan pada data ini ialah The Tourism

Information exists. Sementara itu, satuan lingual Bungalow with WIFI merupakan

penanda praanggapan eksistensial pada data (41). Dalam tuturan ini, staff Pusat

Penerangan Informasi Kepariwisataan memberi informasi bahwa terdapat sebuah

penginapan dengan akomodasi seperti WIFI dan kolam renang yang berjarak 300 meter

dari kantor tersebut. Sehingga praanggapan yang ditemukan dalam kedua tuturan ini

adalah there are Bungalows with WIFI and swimming pool.

Data (42) WNA :Thirty minutes. Ok. (Tiga Puluh menit. Ok)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

And I want to have the information about Ubud. (Dan saya ingin memiliki informasi mengenai Ubud.) Only Ubud. (Hanya Ubud.)

(TI/2008/V/19)

Data (43) TI :So you don’t write here, Ya. (Jadi kamu jangan menulis disini, ya.) We are here, Ubud. Toursim Information (Kita berada disini, Ubud.

. (TI/2008/V/26) Pusat Penerangan Informasi Wisata

)

Data (44) WNA :Ubud Palace? (TI/2008/V/27) (Pura Ubud?) TI :Ubud palace, (

infront of this office. (TI/2008/V/28) Pura Ubud

Data (45) , Di depan kantor ini)

TI :Yes, go down, you find the monkey forest. (Ya, pergi ke bawah, kamu akan menemukan

(TI/2008/V/30) hutan monyet

.)

Data (46) TI :It is interesting , because there is traditional Bali’s painting

(Itu suatu hal yang menarik, karena ada lukisan tradisional Bali. Kami juga memiliki tiga museum lainnya.)

. We also have another 3 museum.(TI/2008/V/48)

WNA :Museum? (TI/2008/V/49) (Museum?) TI :Yes, Blangko, and then Meka Museum. (Ya, Blangko, dan kemudian Meka Museum.)

(TI/2008/V/50)

WNA :And the other museum? (TI/2008/V/51) (Dan Museum yang lain?) TI :Arma in Pengosean. (Arma di Pengosean)

(TI/2008/V/52)

WNA :Arma Ok. Thank you very much.(TI/2008/V/53)

.

(Arma. Ok Terimakasih Banyak.) Dari beberapa tuturan yang telah dipaparkan di atas ditemukan lima

praanggapan eksistensial. Seperti halnya pada data (42), satuan lingual Ubud

mencerminkan praanggapan eksistensial pada tuturan tersebut. Ubud merupakan lokasi

wisata di Bali. Dengan kata lain, praanggapan yang dapat disimpulkan ialah Ubud

exists. Pada data (43) terdapat satuan lingual Tourism Information sebagai penanda

praanggapan eksistensial. Dalam tuturan ini mengidentifikasikan bahwa terdapat Pusat

Penerangan Informasi Kepariwisataan di Ubud. Sehingga, dapat dikatakan bawah there

is a tourism information in Ubud. Selanjutnya, terdapat satuan lingual Ubud palace

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

sebagai penanda praanggapan eksistensial pada data (44). Pura Ubud merupakan sebuah

pura besar yang jarak 50 meter dari kantor Pusat Penerangan Informasi Kepariwisataan

di Ubud. Deskripsi lokasi ini membuktikan keberadaan dari Pura Ubud tersebut. Oleh

karena itu, dapat disimpulkan bahwa there is Ubud palace infront of tourism

information. Pada data (45) terdapat satuan lingual monkey forest yang membuktikan

terdapat praanggapan eksistensial pada data ini. Mongkey forest merupakan tempat

pelestarian monyet yang berlokasi di Kabupaten Gianyar. Sehingga, dapat disimpulkan

praanggapan dari data ini ialah mongkey forest exists. Selanjutnya, pada data (46) juga

terdapat praanggapan eksistensial. Hal ini dibuktikan dari satuan-satuan lingual seperti

traditional painting, three museum like Blangko, Meka dan Arma. Sehingga, dapat

dikatakan praanggapan dari data ini ialah there are traditional Bali’s Paintings and

three museums like Arma, Blangko and Meka.

Data (47) TI :With the driver. You can come or go to the next side follow Ubud main

road, and around 400 meters on the right side, you can find the name Ubud Wisata

(Dengan supir. Anda bisa datang atau pergi mengikuti sisi jalan utama Ubud dan kira-kira 400 meter di sebelah kanan, anda dapat menemukan

. There, you can find a car for rent. May I write the name for you? (TI/1608/VI/4)

Ubud Wisata

. Disana anda dapat menemukan sebuah mobil untuk disewa. Boleh saya tuliskan namanya untuk anda?)

Data (48) TI :For example like this one. Legong dance. Most of the dancer are famale

dancer and it will be followed by music or we call Gamelan. But kecak most of the dancer are male. So they are only dancing and singing without Balinese instrument.

(Sebagai contoh seperti yang satu ini. Tari Legong. Kebanyakan dari penarinya adalah wanita dan ini akan diikuti oleh musik atau kami menyebutnya dengan Gamelan. Tetapi tari Kecak, kebanyakn dari penarinya adalah laki-laki. Sehingga mereka hanya menari dan menyanyi tanpa alat musik Bali. ini adalah waktu dan harga tiket dan ini tempat pergelarannya.)

It is the time and the price of the ticket and this is the place where take a place. (TI/1608/VI/12)

Pada data (47) terdapat satuan lingual Ubud Wisata sebagai penanda

praanggapan eksistensial. Dalam tuturan ini, staff Pusat Penerangan Kepariwisataan

mencoba untuk menjelaskan kepada wisatawan tersebut arah Ubud wisata. Ubud

wisata ini merupakan sebuah tempat penyewaan mobil beserta dengan supirnya. Dengan

kata lain, Ubud Wisata is a rent car. Kemudian, satuan lingual Legong, Kecak,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Gamelan merupakan penanda praanggapan eksistensial pada data (48). Satuan-satuan

lingual tersebut merupakan jenis-jenis tarian tradisional di daerah tersebut. Sehingga

dapat disimpulkan praanggapan dalam tuturan ini ialah Legong, Kecak, Gamelan and

Balinese Instrument are kind of traditional dance and Instrument.

Sesuai dengan hasil analisis praanggapan eksistensial dari setiap peristiwa tutur

yang telah dipaparkan sebelumnya, maka diperoleh jumlah praanggapan eksistensial

yang telah digunakan dalam seluruh peristiwa tutur tersebut. Hal ini digambarkan pada

tabel 4.1 dibawah ini.

Tabel 4.1: Penggunaan Praanggapan Eksistensial TA1 TA2 TA3 TA4 TA5 TA6 TI1 TI2 TI3 TI4 TI5 TI6 AM1 AM2 AM3

Jumlah 3 3 6 5 2 3 7 7 2 2 5 2 - - - Persentase 6.4 6.4 12.8 10.7 4.3 6.4 14.9 14.9 4.3 4.3 10.7 4.3 - - - Dengan Total Praanggapan Eksistensial = 47 (100%)

Tabel 4.1 di atas memberitahukan bahwa telah ditemukan 47 praanggapan pada

15 peristiwa tutur. Pada percakapan agen perjalanan 1, 2 dan 6 terdapat jumlah

praanggapan yang sama yakni sebanyak tiga buah. Pada percakapan agen perjalanan 5

dan Pusat Penerangan Kepariwisataan 3, 4 dan 6 terdapat masing-masing dua buah

praanggapan eksistensial. Sementara itu, pada percakapan agen perjalanan 4 dan Pusat

Penerangan Kepariwisataan 5 terdapat lima buah praanggapan eksistensial. Pada

percakapan agen perjalanan 3 terdapat enam praanggapan eksistensial. Kemudian,

Pusat Penerangan Kepariwisataan 1 dan 2 memperoleh tujuh buah praanggapan

eksistensial sekaligus merupakan percakapan yang paling dominan dalam pemakaian

praanggapan tersebut.

b. Praanggapan Faktual

Praanggapn faktual ini muncul dari informasi yang ingin disampaikan atau

dinyatakan dengan kata-kata yang menunjukan suatu fakta atau berita yang diyakini

kebenaranya. Di bawah ini dipaparkan pemerolehan praanggapan faktual dari setiap

peristiwa tutur.

Data (49) TA :

Tomorrow in the evening I have, tomorrrow morning Four days, small one, tomorrow.

I don’t have, sorry. Not yet. (TA/2008/II/10)

Tomorrow in the morning I have only the big one.

(Empat hari, mobil yang kecil, besok.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Besok sore saya punya, besok pagi saya tidak punya, maaf. Belum ada. Besok pagi saya hanya punya yang besar

.)

Pada data (49) tuturan yang bergaris bawah di atas merupakan penanda

praanggapan faktual. Penanda ini bukanlah sebuah penanda umum yang dipaparkan

sesuai dengan teori di bab sebelumnya. Akan tetapi dapat dipahami bahwa praanggapan

faktual ini dapat hadir dalam sebuah tuturan tanpa adanya penanda-penanda umum

dengan dukungan konteks dan pemeroleh praanggapan. Pada tuturan four days, small

one, tomorrow ini merupakan bukti yang cukup akurat karena satuan lingual ini

merupakan jawaban dari pertanyan-pertanyaan yang diajukan oleh staff agen perjalanan

kepada wisatawan tersebut.

Tuturan I don’t have sorry ini merupakan praanggapan faktual karena dilihat

dari satuan lingual sorry yang melekat pada tuturan tersebut. Tuturan ini memiliki

praanggapan bahwa staff agen perjalanan meminta maaf atas ketidak tersedian mobil

yang dibutuhkan wisatawan itu.

Pada tuturan tomorrow in the morning I have only the big one yang terdapat

pada data (49) tecermin konsep praanggapan faktual. Pada tuturan ini di pergunakan

pemerolehan praanggan pemahaman bersama: Deskriptif iteratif, Frekuentatif,

Pertanyaan-pertanyaan (Shared Assumptions: definite description, iterative, questions).

Hal itu disebabkan adanya perulangan data sebanyak dua kali dalam peristiwa tutur ini..

Dengan kata lain, praanggapan yang dapat disimpulkan ialah there is a big car for

tomorrow morning.

Data (50) TA :Ya.. it is cheaper but we will have

(Ya.. mobil yang kecil lebih murah tetapi kami

tomorrow in the afternoon.small one. (TA/2008/II/16)

akan

Pada data (50), satuan lingual will dalam tuturan di atas merupakan penanda

praanggapan faktual. Satuan lingual ini merupakan sebuah penekanan pasti mengenai

ketersedian mobil yang diinginkan oleh wisatawan tersebut. Oleh karena itu, dapat

dikatakan presuposisi pada data ini ialah they have the small one in the afternoon.

ada untuk besok sore)

Data (51) WNA ( Pr) :Yes, We like to do tour, we are interested

(Ya, Kami ingin melakukan perjalanan wisata, kami for this one. (TA/2908/III/2)

tertarik

Data (52)

dengan yang satu ini.)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

WNA (Pr) :We are interested

(Kami

to advertisement number two, but maximum price is Rp. 422.000. (TA/2908/III/26)

tertarik

dengan iklan nomor dua, tetapi harga maksimumnya adalah Rp.422.000.)

Pada data (51), satuan lingual interested merupakan penanda praanggapan

faktual. Dengan adanya satuan lingual ini dapat diasumsikan bahwa sebelum mereka

tiba di kantor agen perjalanan tersebut, mereka sudah tertarik dengan objek wiasata

Bedugul. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa presuposisinya adalah they like to do a

tour to Bedugul. Dari data (51) dapat ditarik kesimpulan bahwa mereka juga tertarik

dengan iklan nomor 2 yang merujuk pada Kintamani-Besakih dengan harga maksimum

sebesar Rp.422.000 dan presuposisinya ialah they chose Kintamani-Besakih with the

cost was Rp.422.000.

Data (53)

WNA (Pr) :How many people? (TA/2908/III/18) (Berapa orang?) TA :In sharing tour, maximum ya.. maximum six people (Dalam wisata rombongan, maksimum ya.. maksimum enam orang)

. (TA/2908/III/19)

WNA (Pr) :Six. (Enam)

(TA/2908/III/20)

TA :Ya.. We do it by six people. (Ya.. Kita dapat lakukan itu dengan enam orang)

(TA/2908/III/21)

Sekilas dalam beberapa data di atas tidak tampak adanya penanda praanggapan

faktual. Namun dengan menggunakan pemerolehan praanggapan Pemahaman bersama

: Deskriptif taktrif, Frekuentatif, Pertanyaan-pertanyaan (Shared Assumptions : definite

description, iterative, questions) terlihat jelas bahwa kefaktualan sebuah informasi

didapat dari perulangan yang disebutkan dalam beberapa data di atas. Satuan lingual six

people merupakan penanda praanggapan faktual yang diucapkan oleh staff agen

perjalanan kepada wisatawan tersebut. Satuan lingual ini menyiratkan bahwa hanya

terdapat enam orang dalam kelompok perjalanan tersebut. Sehingga dapat di asumsikan

bahwa There are six persons in sharing tour.

Data (54) (47) TA : You have to be here like ten to nine. (Kamu harus berada disini 9 kurang 10.) You can pay now Rp. 360.000. (TA/2908/III/47) (Kamu dapat membayar sekarang Rp.360.000) WNA (Lk) :Ok. (TA/2908/III/48)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

(Ok.) TA :You have Rp. 10.000 maybe? (TA/2908/III/49) (Kamu punya Rp.10.000 mungkin?) WNA (Lk) :Hmmm.. yes. (TA/2908/III/50) (Hmmm.. ya.) TA : Rp.10.000

Ya.. this fifty thousand. So

(Ya.. ini 50 ribu. Jadi ini adalah program anda besok, perjalanan Kintamani-Besakih)

this is your program tomorrow Kintamani-Besakih tour.(TA/2908/III/51)

Tuturan pada data (54) di atas saling berkaitan guna membentuk satu

praanggapan faktual. Hal ini diperoleh dengan bantuan pemerolehan praanggapan dalam

prisip kehematan (principle of economy) yang menyiratkan bahwa kedua wisatawan

tersebut telah memilih program perjalanan Kintamani-Besakih. Oleh karena itu, dapat

diasumsikan bahwa they have chosen Kintamani-Besakih program as their journey

Data (55) TA :To Sangigi only one company. So that’s why more expensive in the

prices. (TA/1408/IV/33 (Ke Sangigi hanya ada satu kantor. Sehingga itulah mengapa haraganya lebih mahal.)

Data (55) ini tidak ditemukan satupun penanda praanggapan faktual namun jika

menggunakan pemerolehan praanggapan Grundy pada jenis pemahaman bersama

(Share Assumption) dapat dilihat adanya kefaktualan yang terkandung dalam tuturan ini.

Terlihat pada satuan lingual one company yang telah disebutkan sebanyak dua kali

dalam percakapan ini. Sehingga, Praanggapan yang dimiliki oleh data ini adalah there is

only one travel agent has SanGigi tour.

Data (56) WNA :Only me. (TA/1508/V/3) (Hanya saya) TA :One people. Kintamani Volcano. (TA/1508/V/4) (Satu orang. Gunung merapi Kintamani) Sekilas, jika diperhatikan dari kedua tuturan di atas tidak terlihat adanya

penanda praanggapan faktual didalamnya. Namun jika disoroti dengan menggunakan

pemerolehan yang dikemukakan oleh Grundy dalam bentuk pemahaman bersama

frekuentatif (Share Assumption :Frequentative), maka dapat dipastikan bahwa data ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

mengandung praanggapan faktual. Satuan lingual only me dan one people menegaskan

bahwa hanya terdapat satu orang saja yang akan melakukan perjalanan ke Kintamani.

Data (57) WNA :Ya.. it’s more expensive. I am alone. Sorry. (TA/1508/V/9) (Ya.. itu lebih mahal. Saya sendirian. Maaf) Satuan lingual sorry merupakan penanda adanya praanggapan faktual pada data

(57) ini. Satuan lingual ini menyiratkan praanggapan mengenai ketidakinginanan

wisatawan asing ini untuk memilih Kintamani-Besakih sebagai tujuan wisata

selanjutnya. Sehingga praanggapanya adalah she did not choose Kintamani-Besakih as

her next destination.

Data (58) WNA :Just one. (Hanya satu)

(TA/3108/VI/4)

TA :One (Satu orang, saya harus mengecek dulu)

people, I have to check. (TA/3108/VI/5)

Seperti pada kasus-kasus praanggapan faktual sebelumnya, satuan lingual one

pada data ini telah ditemukan pada peritiwa tutur sebelumnya. Pemerolehan

praanggapan share assumption pada teori Grundy yang menjadikan satuan lingual

tersebut menjadi faktual. Satuan lingual one yang diulangi dan ditekankan pada tuturan

selanjutnya merupakan bukti kefaktualan sebuah informasi yang diperoleh oleh staff

agen perjalanan tersebut.

Data (59) TI : Just the close this street. (TI/1608/I/8) (Hanya dekat dari jalan ini) WNA : Just the close this street? Where is the map? (TI/1608/I/9) (Hanya dekat dari jalan ini? Dimanakah petanya?) TI :This is the map, ya! We are here and this tourism information and Ubud

palace as close this street, just in front. (TI/1608/I/10) (Ini petanya,ya! Kita berada disini dan ini Pusat Penerangan Informasi Wisata dan Pura Ubud dekat dari jalan ini, didepan itu saja.)

Data (59) di atas memiliki makna praanggapan faktual walaupun tidak terdapat

penanda praanggapan dalam tuturan tersebut. Pranggapan ini akan terlihat dengan

bantuan pemerolehan praanggapan pada tingkat pemahaman bersama (Share

Assumption:Frequentative). Hal ini menunjukan adanya sebuah informasi yang faktual.

Kebenaran informasi tersebut dilihat dari kesimpulan tuturan akhir yang menyatakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

bahwa and Ubud palace as close this street, just in front dan praanggapan yang dimiliki

adalah Ubud palace is infront of the tourism information.

Data (60) TI :Ya, this is open every day. (TI/1608/I/19) (Ya, Ini buka setiap hari.) WNA :This is open every day. Ok. Here the map like this for me or not. (TI/1608/I/20) (Ini buka setiap hari. Ok. Peta seperti ini untuk saya atau tidak.) Sama halnya dengan proses pemerolehan praanggapan yang terdapat pada data

59 bahwa tidak terdapat penanda pasti tentang praanggapan faktual dalam tuturan ini.

Namun jika ditelaah dengan menggunakan pemerolehan praanggapan dalam

pemahaman bersama perulangan (Share Assumption: Iterative) ditemukan adanya

kefaktualan mengenai jadwal kunjungan ke Pura Ubud bagi khalayak umum. Pada

perulangan This is open every day meyakinkan bahwa tuturan yang disampaikan adalah

faktual dan asumsi yang diperoleh adalah Ubud palace is open everyday.

Data (61) TI :Today is Saturday, sorry Sunday today. (Hari ini adalah hari sabtu, maaf hari ini hari minggu) It is nice to see tonight at 7.30 o’clock. (TI/3108/III/12) (Ini bagus dilihat malam ini pada pukul 7.30WNA :At 7.30 right.(TI/3108/III/13)

.)

(Pukul 7.30 kan?) Pada penunjuk waktu 7.30 di atas merupakan suatu kefaktualan informasi yang

diberikan oleh staff Penerangan Informasi Wisata kepada wisatawan tersebut. Walau

tidak terlihat adanya penanda pranggapan di dalam tuturan tersebut, jika dikaji dengan

menggunakan pemerolehan praanggapan pada pemahaman bersama (Shared

Assumption:Iterative) dimana waktu tersebut dinyatakan benar dan faktual.

Data (62) TI :You’re looking for tourism information, aren’t you? (TI/1608/IV/4) (Kamu sedang mencari Pusat Penerangan Informasi Wisata, bukan?)

Tuturan pada data (62) ini tidak terdapat satuan lingual penanda praanggapan

faktual. Namun dengan menggunakan prinsip kehematan (Principle Of Economy) maka

diperoleh sebuah makna praanggapan faktual, yakni someone was looking for tourism

information.

Data (63) TI :This is the schedule for today. Start at 7.30. (TI/2008/V/8)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

(Ini jadwal untuk hari ini. Dimulai pada pukul 7.30). WNA :7.30 Ok. And the price is? (TI/2008/V/9) (7.30. Ok. Dan harganya adalah?) Pada data (63) di atas mengandung praanggapan faktual walau sekilas terlihat

tidak terdapat penanda yang spesifik didalamnya. Namun jika dianalisis dengan

menggunakan pemerolehan praanggapan pada pemahaman bersama: perulangan

(Shared Assumption: Iterative), maka makna praanggapan yang terkandung adalah the

dance will be showed at 7.30 P.M.

Pemaparan analisis mengenai pemerolehan praanggapan faktual pada setiap

peristiwa tutur ini dapat digambarkan pada tabel 4.2 di bawah ini.

Tabel 4.2: Pemakaian Praanggapan Faktual

TA1 TA2 TA3 TA4 TA5 TA6 TI1 TI2 TI3 TI4 TI5 TI6 AT1 AT2 AT3

Jumlah - 2 4 1 2 1 2 - 1 1 1 - - - - Persentase 12.5 25 6.3 12.5 6.3 12.5 - 6.3 6.3 6.3 - - - - Dengan Total Praanggapan Faktual = 16(100%)

Tabel 4.2 di atas menyimpulkan bahwa pemerolehan praanggapan faktual yang

dominan terdapat pada percakapan agen perjalanan 3 dengan jumlah sebanyak empat

buah. Selanjutnya, percakapan agen perjalanan 2 dan 5 serta Pusat Penerangan

Informasi Kepariwisataan memperoleh jumlah sebanyak dua buah. Kemudian pada

percakapan agen perjalanan 4 dan 6 serta Pusat Penerangan Informasi Kepariwisataan

3,4, dan 5 memperoleh satu buah praanggapan faktual.

c. Praanggapan Leksikal

Praanggapan ini merupakan praanggapan yang diperoleh melalui tuturan yang

diinterpretasikan melalui penegasan dalam tuturan. Terdapat beberapa satuan lingual

yang digunakan sebagai penanda dalam praanggapan leksikal ini seperti, start, finish,

carry on, cease. Take, leave, enter, come, go, arrive, stop, begin. Berikut ini merupakan

analisis dari praanggapan leksikal pada setiap peristiwa tutur.

Data (64) TA :We have to check and if it is deal, we must have two people so if you

only one people, I have to call my front office, if there is someone will book, we will go. (TA/1408/I/4)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

(Kami harus mengeceknya dan seandainya setuju, kita harus memiliki dua orang terlebih dahulu jikalau seandainya kamu hanya seorang diri, saya harus menelepon kantor utama saya, seandainya telah ada yang memesan, kita akan pergi

.)

Data (65) TA :Ya.. I have to check first, if there is more people already, you can do it.

If there is not more people, for one people we can’t go (Ya.. Saya harus mengeceknya dulu, jika sudah ada cukup orang, kamu

bisa melakukannya. Seandainya belum cukup, untuk satu orang kita tidak dapat

. (TA/1408/I/6)

pergi

.)

Data (66) WNA : No. I go there. Wait for the other people because only me, I will go

(Tidak. Saya

there.

pergi kesana.) Menanti yang lain karena hanya saya sendiri. Saya akan pergi

Data (67) kesana.) (TA/1408/I/20)

WNA : How many people go (Berapa banyak orang yang akan

there for tomorrow? (TA/1408/I/22) pergi

kesana besok?)

Data (68) TA : Two people already. So you have to book now, so it is possible you can

go (Sudah ada dua orang. Jadi anda harus memesan sekarang, sehingga

dimungkinkan kamu dapat

tomorrow already. (TA/1408/I/23)

pergiData (69)

besok.)

TA : If you come tomorrow, we go (Seandainya kamu

direct. (TA/1408/I/25) datang besok, kita akan langsung pergi

Data (70) .)

WNA : Yes. I go.. I go (Ya. Saya pergi .. saya pergi. Pukul 9 saya akan berada disana.)

.. At 9 I would be there.(TA/1408/I/26)

Ketujuh data di atas ditemukan satuan lingual go yang merupakan penanda

praanggapan leksikal dengan dua tujuan yang berbeda. Pada data (64) (65) (66) (67)

(68) memiliki tujuan yang sama yakni ke Kintamani. Praanggapan pada data (64)

menyatakan bahwa seseorang akan memesan tiket sehingga mereka dapat pergi ke

Kintamani dan dapat dikatakan bahwa someone might be booking the ticket so they

could go to Kintamani.Sedangkan tuturan pada data (65) menyatakan secara langsung

oleh penutur bahwa mereka dapat atau tidaknya pergi tergantung pada orang yang

memesan pada kantor utama agen perjalanan tersebut dan dengan They might be going

to Kintamani depends on there is a person or not books in front office of the travel

agent.Pada data (66) memberikan praanggapan bahwa akan ada sejumlah wisatawan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

yang akan pergi ke Kintamani sehingga dapat dikatakan bahwa there are a number of

tourists would be going to Kintamani. Data (67) staff agen perjalanan tersebut

menyarankan kepada wisatawan asing untuk memesan tiket jikalau dia ingin pergi

keesokan harinya sehingga ini juga dapat diperjelas dengan she is an obligation of

booking the ticket to go to Kintamani. Selanjutnya pada data (68) staff agen perjalanan

tersebut kembali menjelaskan kepada wisatawan asing tersebut bahwa dia dapat pergi

secara langsung ke Kintamani, sehingga presuposisinya adalah she might be going to

Kintamani directly.

Data (70) pada satuan lingual go merujuk pada kantor agen perjalanan dan sudah

dapat dipastikan bahwa wisatawan tersebut akan berada ke kantor agen perjalanan pada

pukul 9 sehingga dapat dikatakan She would be in the travel agent at 9 o’clock.

Pada data (71) (72) (73) yang memiliki satuan lingual penanda praanggapan

leksikal yang berbeda dengan data di atas.

Data (71) TA :If it’s not so far you can come here, start (Seandainya itu tidak jauh, kamu bisa

from here. (TA/1408/I/12) datang kemari,kita mulai

dari sini.)

Data (72) TA :You can come here possible, we pick up in Saursena possible. (TA/1408/I/19) (Kamu mungkin bisa datang kemari, kami jemput dari Saursena juga bisa

jadi.) Data (73) TA :If we are booking today, I give you the ticket and then tomorrow you

come (Sendainya kita pesan sekarang, saya akan memberikan kamu tiket dan

kemudian besok kamu

at 9 o’clock.(TA/1408/I/31)

datang

pada pukul 9.)

Ketiga data di atas memiliki penanda praanggapan leksikal pada satuan lingual

come yang merujuk pada kantor agen perjalanan tersebut. Jelas dapat dipastikan bahwa

ketiga data tersebut memiliki satu praanggapan yang sama,yakni she might be coming

to travel agent for starting her journey to Kintamani.

Data (74) TA :You can do it on private. So you can do it anytime and then one of

program you don’t like you can split. We have a new program you can come. Possible private program.(TA/2908/III/11)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

(Kamu dapat lakukan itu secara pribadi. Sehingga kamu dapat pergi kapanpun dan kemudian jika ada salah satu program yang kamu tidak suka kamu bisa pisahkan. Kami memiliki sebuah program baru kamu bisa datang.

Program pribadi mungkin.)

Pada data ini yang menjadi penanda praanggapan leksikal terdapat pada satuan

lingual come. Ini dimaksudkan untuk mengajak wisatawan tersebut untuk bergabung

bersama mereka dalam satu program yang baru mereka bangun. Sehingga

praanggapannya adalah they could join in their new program.

Data (75) TA :Kintamani –Besakih tour, when you are in sharing tour, we start at 9

o’clock until 5 o’clock. At 5 o’clock we finish (Wisata Kintamani-Besakih, disaat anda berada dalam satu rombongan

perjalanan, kita

tour. (TA/2908/III/17)

mulai dari pukul 9 hingga pukul 5. Pada pukul 5 selesai

perjalanan.)

Data (76) TA : One day before always possible minimum two people. (Satu hari sebelum biasanya dimungkinkan minimal dua orang)

This one is the longer trip ya.. We start

(salah satu ini merupakan suatu perjalanan yang panjang ya.. kita

at 10 o’clock until 8 o’clock in the evening. We see sunset ya.. (TA/2908/III/39)

mulai

Satuan lingual start dan finish pada data (75) di atas menjadi penanda

praanggapan leksikal yang memiliki makna bahwa perjalanan menuju Kintamani dan

Besakih tersebut akan dimulai dan akan diakhiri pada jam yang telah ditentukan.

Sehingga presuposisinya adalah the sharing tour would start at 9 A.M until 5 P.M.Data

(76) juga memiliki satuan lingual start namun yang membedakan adalah tujuan

perjalanan yang menuju Bedugul dan maksud tuturannya sehingga dapat dikatakan

bahwa they might be doing the jouney to Bedugul at 10 A.M.

dari pukul 10 sampai pukul 8 sore. Kita melihat matahari terbenam ya..)

Data (77) TA : When is with more people, when is two people booking maximum one

day before possible also. So you need booking today for tomorrow. We have only two people tomorrow we still go.(Disaat bersama banyak orang, dimana harus ada dua orang yang memesan satu hari sebelum. Jadi anda harus memesan sekarang untuk besok. Walaupun hanya ada dua orang saja, besok kita masih bisa

(TA/2908/III/37)

pergi

.)

Satuan lingual go sebagai penanda praanggapan leksikal yang terdapat pada data

(77). Hal ini dimaksudkan bahwa mereka dapat pergi ke Kintamani jika sudah ada dua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

orang yang memesan tiket satu hari sebelumnya. Sehingga praanggapan yang dimiliki

adalah they might be going to Kintamani.

Data (78) WNA (Lk) : It’s not far. We can come

(TA/2908/III/46) here at 9 o’clock in the morning or?

(Itu tidak jauh. Kami bisa datang kemari pada pukul 9 pagi,atau) Data (78) ini memiliki satuan lingual come sebagai bukti bahwa tuturan ini

memiliki praanggapan leksikal dengan praanggapan bahwa mereka akan datang ke

kantor agen perjalanan pada pukul 9 pagi dengan kata lain they might be coming to

travel agent at 9 o’clock in the morning.

Data (79) WNA(Pr) :Ok. We can take (Ok. Kami bisa

it. Ok. See you.(TA/2908/III/52) mengambil

Satuan lingual take pada data di atas merupakan penanda bahwa tuturan tersebut

merupakan praanggapan leksikal. Satuan lingual it pada tuturan ini merujuk pada

kuitansi pembayaran sehingga disini akan muncul X mengambil Y dari Z. Sehingga

praanggapannya adalah they might be taking the receipt from the travel agent.

nya.Ok. Sampai jumpa.)

Data (80) TA :Rumah Ubud. We’ll come (Rumah Ubud. Kami akan datang pada pukul 10.45 dari sana)

at 10.45 from there.(TA/1408/IV/8)

Data (81) WNA (Pr) :Ok. Let’s think about it. We may come

(TA/1408/IV/57) back. Thank you.

(Ok.Izinkan kami memikirkannya. Kami akan kembali

lagi. Terimakasih.)

Pada tuturan (80) dan (81) ini terdapat satuan lingual come sebagai penanda

praanggapan leksikal. Pada data (80) yang menyatakan akan menuju ke Rumah Ubud

dan pada data (81) mengarah kepada wisatawan akan kembali datang ke agen

perjalanan. Sehingga presuposisi yang diperoleh adalah (80) They would be there

(Rumah Ubud) at 10.45. dan kemudian (81) They might be coming back to travel agent.

Data (82) TA :Sorry, finish my brosur, we have brosur in bangsal, I have one company

that’s one go to San gigi direct from Payang Bayu, they go

(Maaf, brosur saya habis, kami memiliki brosur di bangsal, saya memiliki satu kantor yang akan pergi langsung ke Sangigi dari Payang Bayu, mereka langsung pergi ke San gigi dan kemudian Giri)

direct to San gigi and then Giri. (TA/1408/IV/16)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Data (83) TA :That’s why we go (Itulah mengapa kami

to Bangsal or Giri. (TA/1408/IV/22) pergi

ke Bangsal atau Giri.)

Data (84) TA :Ya.. like this one, for the big one out side for Rp. 186.000 only Eka Jaya.

They didn’t go to Sangigi, they go

(Ya.. seperti yang satu ini, untuk salah satu yang besar disisi luar sana hanya Rp.186.000 dengan Eka Jaya. Mereka tidak

until Giri and lake Kondem. Sangigi only one company. (TA/1408/IV/27)

pergi ke Sangigi, mereka hanya pergi

Data (85)

sampai ke Giri dan danau Kondem. San Gigi hanya satu kantor saja.)

TA :Becauase Giri more company they go (Karena ada banyak kantor yang

there. (TA/1408/IV/31) pergi

Data (86) ke Giri)

WNA (Pr) :But we have to go (Tetapi kami harus pergi ke Teluk Nawa bersama, benarkan?)

to Teluk Nawa together, right? (TA/1408/IV/45)

Data (87) TA :No, because as I told to Giri. That’s many go

(Tidak, karena seperti yang aku beritahukan ke Giri. Ada banyak yang

to Giri. That’s why they give special offer for the company same like San gigi.(TA/1408/IV/48)

pergi

Ketujuh data ini ditemukan penanda praanggapan leksikal yang sama yakni

satuan lingual go. Pada data (82) dan (83) mencerminkan makna praanggapan yang

sama yakni They might be going to Sangigi, Payang Bayu and then Giri. Sementara itu,

pada data (84) mencerminkan praanggapan leksikal dengan praanggapannya ialah Eka

jaya hadn’t been going to Sangigi. Kemudian pada data (85) dan (87) mengandung

makna praanggapan yang sama, yakni More than one company go to Giri. Selanjutnya

pada data (86) mencerminkan praanggapan leksikal dengan praanggapan bahwa They

would be going to Teluk Nawa.

ke Giri. Itula mengapa mereka memberi penawaran special dari perusahaan sama seperti SanGigi.)

Data (88) TA :To giri, I give (Ke giri, saya

you Rp.650.000. (TA/1408/IV/43) beri

Data (89) kamu Rp.650.000)

TA :No, because as I told to Giri. That’s many go to Giri. That’s why they give (Tidak, Karena seperti yang telah saya katakan ke Giri. Ada banyak kantor yang pergi kesana. Itulah mengapa mereka

special offer for the company same like San gigi. (TA/1408/IV/48)

memberikan

Data (90)

penawaran special sama seperti san gigi.)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

TA :No, because I quick more what we do the job only for that price. That’s why you like to go to Giri Rp. 600.000. I will give

(Tidak, karena saya melakukan pekerjaan ini dengan harga seperti itu. Itulah mengapa kamu pergi ke Giri Rp.600.000. Saya akan berikan kepada kamu.)

you. (TA/1408/IV/50)

Ketiga data di atas menunjukan bahwa terdapat satuan lingual give yang menjadi

penanda bahwa adanya praanggapan leksikal didalamnya dengan presuposisi (88) =

(90) He would be giving the last cost was Rp.600.000(89) They were giving special

offer to San Gigi.

Data (91) TA :No.This one we have already, but you can check into 7 o’clock in the

evening. But this one we don’t have Kintamani Vulcano, we can do it the other. Almost same with this one, possible we see the biggest temple in Bali. So if you need Kintamani Vulcano, you can come

(Tidak.Kami memiliki yang satu ini, tetapi kamu bisa cek pada pukul 7 sore ini. Tetapi untuk yang satu ini, kami tidak punya Kintamani Volcano, kita bisa melakukan yang lain. Hampir sama dengan yang satu ini, dimungkinkan kita melihat pura terbesar di Bali. Sehingga jika kamu mau Kintamani Volcano, kamu dapat

at 7 o’clock today. (TA/1508/V/10)

datang

pada pukul 7 hari ini.)

Pada data (91) ini dapat dilihat bahwa come menjadi penanda dari jenis

praanggapan leksikal. Satuan lingual tersebut memiliki praanggapan bahwa she might

be coming at 7 o’clock in the evening.

Data (92) TA :Ya, because we join with other office, ya. So we call my front office,

someone maybe ask about Kintamani- Vulcano. So it is better,someone ask then we can go(Ya, karena kami bergabung dengan kantor yang lain, ya. Sehingga kami menghubungi kantor utama saya, seseorang mungkin menanyakan mengenai Kintamani Volcano. Jadi itu lebih baik. Seseorang menanyakannya kemudian kita bisa

. (TA/1508/V/14)

pergi

.)

Satuan lingual go pada data (92) merupakan sebagai penanda bahwa adanya

praanggapan leksikal pada tuturan diatas dengan presuposisinya adalah Kintamani

Volcano has not been available yet.

Data (93) WNA :Ok. I will be coming (Ok. Saya akan

back. (TA/1508/V/17)

kembali.)

Praanggapan leksikal dapat dilihat dari adanya satuan lingual coming yang

merujuk pada wisatawan tersebut akan kembali ke agen perjalanan tersebut untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

menanyakan kesediaan dari perjalanan menuju Kintamani Volcano tersebut, sehingga

dapat di asumsikan bahwa she would be coming back.

Data (94) TA :No. Start at 4 o’clock this afternoon until 8 o’clock tonight. So if you

want, you can come (Tidak.

in. Mulai pada 4 sore ini hingga pukul 8 malam ini. Jadi jika kamu

mau kamu bisa datang

.) (TA/3108/VI/15)

Data di atas pada satuan lingual yang bergaris bawah menunjukan adanya

praanggapan leksikal yang terkandung didalamnya. Satuan lingual start dan come

merupakan penanda yang akurat untuk jenis praanggapan ini. Sehingga dapat dikatakan

bahwa presuposisinya adalah The jounery will start at 4 o’clock and she (WNA) might

be coming to travel agent.

Data (95) TI :If you want to visit the temple you can come

(TI/1608/I/12) to monkey forest.

(Seandainya kamu ingin mengunjungi pura itu, kamu juga bisa datang ke hutan monyet.)

Data (96) TI :No. So when they have ceremony they will allow you to come

(Tidak. jadi disaat mereka mengadakan upacara mereka akan mengizinkan kamu untuk masuk kedalam pura.)

in to the temple.(TI/1608/I/15)

Kedua data di atas memiliki penanda praanggapan leksikal yang sama yakni

terletak pada satuan lingual come. Pada data (95) tujuan yang diarahakan adalah menuju

ke arah hutan monyet (monkey forest) sehingga dapat dikatakan praanggapannya adalah

she might be coming to monkey forest. Lalu dilanjutkan dengan data (96) yang

mengarah pada Pura selain pura Ubud yang telah dijelaskan sebelumnya, sehingga

praanggapan yang dimiliki untuk data ini adalah she might be coming to the temple.

Data (97) WNA :But, we stay only one day. After we go to Lombok. But we are here, we take(Tapi, kami tinggal disini hanya satu hari. Setelah itu kami akan pergi ke Lombok. Tetapi kami berada disini, kami

this road to go there. (TI/1608/I/24)

mengambil

Data (98)

jalan ini untuk pergi kesana.)

WNA :Ok. And I can take (Ok. Dan Saya bisa

the ticket here. (TI/1608/I/34) mengambil

tiket disini.)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Satuan lingual take pada kedua tuturan tersebut merupakan penanda adanya

praanggapan leksikal. Kedua tuturan ini memiliki praanggapan yang berbeda, pada data

(97) take tersebut bertujuan untuk mengambil arah jalan yang akan mereka tuju dengan

praanggapan bahwa they might be taking the street. Kemudian pada data (98) take disini

mengarah pada pembelian ataupun pengambilan tiket untuk pergelaran seni tari Legong,

sehingga dengan praanggapannya bahwa she might be taking the ticket from the tourism

information.

Data (99) WNA (Pr) :Ya.. but I mean not going

(Ya.. tetapi saya bermaksud tidak by car but like motor bike. (TI/3008/II/16)

pergi

dengan mobil tetapi dengan sepeda motor.)

Data (100) WNA (Pr) :And we want to go (Dan kami ingin

to Mas. (TI/3008/II/18) pergi

ke Mas.)

Satuan lingual go merupakan penanda praanggapan leksikal pada kedua data ini.

Pada data (100) satuan lingual ini memiliki arah menuju ke seluruh tempat wisata yang

dapat mereka kunjungi sehingga praanggapannya adalah they were intending to go to

some places by motor bike. Sedangkan pada data (100) memiliki arah tujuan untuk

datang ke desa Mas dan praanggapannya adalah they might be trying to go to Mas

Data (101) TI :You can come (TI/3008/II/21)

to waterfall. Kemenuh. This one. There is waterfall.

(Kamu dapat datang

ke air terjun,Kemenuh. Ada air terjun.)

Pada tuturan (101) terdapat satuan lingual come sebagai penanda adanya

praanggapan leksikal dengan makna praanggapan yang dimilikinya adalah they might be

coming to come to Kemenuh waterfall.

Data (102) TI :You have to come (Kamu harus

there 30 minutes before.(TI/2008/V/16) datang

disana tiga puluh menit sebelum.)

Satuan lingual come pada data di atas menandakan adanya praanggapan leksikal

beserta makna yang melekat pada tuturan tersebut. Satuan lingual tersebut bertujuan

untuk menyatakan kehadiran dalam sebuah acara yang dituju oleh wisatawan asing

tersebut, sehingga dapat disimpilkan makna praanggapan yangterkandung didalamnya

adalah the tourist must be in the palace 30 minutes before.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Data (103) TI : With the driver. You can come or go

(Dengan supir. Anda bisa datang atau pergi mengikuti sisi jalan utama Ubud dan kira-kira 400 meter di sebelah kanan, anda dapat menemukan Ubud Wisata. Disana anda dapat menemukan sebuah mobil untuk disewa. Boleh saya tuliskan namanya untuk anda?)

to the next side follow Ubud main road, and around 400 meters on the right side, you can find the name Ubud Wisata. There, you can find a car for rent. May I write the name for you? (TI/1608/VI/4)

Satuan lingual come dan go yang terdapat pada data (103) di atas menjadi bukti

adanya praanggapan leksikal dan maknanya. Dari tuturan tersebut diperoleh makna

yang menjelaskan kepada wisatawan tersebut arah untuk memdapatkan jasa rental mobil

sehingga makna praanggapannya ialah the tourist was following Ubud main road

around 400 meters.

Dari uraian di atas dapat digambarkan jumlah pemerolehan praanggapan leksikal dari setiap peristiwa tutur. Hal ini dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini.

Tabel 4.3: Penggunaan Praanggapan Leksikal

TA1 TA2 TA3 TA4 TA5 TA6 TI1 TI2 TI3 TI4 TI5 TI6 AM1 AM2 AM3

Jumlah 10 - 6 11 3 1 4 3 - - 1 1 - - - Persentase 25 - 15 27.5 7.5 2.5 10 7.5 - - 2.5 2.5 - - - Dengan Total Praanggapan Leksikal= 40 (100%)

Tabel 4.3 di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa pemerolehan

praanggapan leksikal yang paling dominan terletak pada percakapan agen perjalanan

keempat dengan jumlah 11 buah. Kemudian pada percakapan agen perjalanan kedua

dengan total sebanyak 10 buah. Dengan demikian terlihat jelas bahwa praanggapan

leksikal juga berperan dalam seluruh peristiwa tutur ini.

d. Praanggapan Struktural

Praanggapan struktural merupakan praanggapan yang dinyatakan melalui tuturan

yang strukturalnya jelas dan langsung dipahami tanpa melihat kat-kata yang digunakan.

Dalam bahasa Inggris, penggunaan ini terlihat dalam WH-Question, Alternative

Question dan Yes/No Question. Di bawah ini merupakan urain mengenai pemerolehan

praanggapan struktural dari setiap peristiwa tutur.

Data (104) TA :What’s time do you like? (TA/1408/I/8)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

(Jam berapakahData (105)

yang anda inginkan?)

TA :Where (

is you stay in Ubud? (TA/1408/I/10) Dimanakah

Data (106) kamu tinggal di Ubud?)

WNA :Ya.. Where (Ya..

? Dimanakah

At nine o’clock. ?) How

(Pukul 9. I can be here? (TA/1408/I/19)

BagaimanaData (107)

saya dapat berada disini.)

WNA :How (

many people go there for tomorrow? (TA/1408/I/23) Berapa

orangkah yang pergi kesana besok?)

Keempat data di atas memiliki penanda praanggapan berbeda yang

membuktikan bahwa tuturan tersebut mengandung praanggpan struktural kalimat tanya

(5W+1H). Pada data (104) terdapat satuan lingual what yang menjadi awal dari tuturan

tersebut. Di sini staff agen perjalanan meminta informasi mengenai waktu wisatawan

asing inginkan untuk berangkat ke tempat tujuannya.Pada data (105) terdapat satuan

lingual where sebagai penanda yang jelas bahwa ini juga merupakan bagian dari

struktur kalimat tanya (5W+1H), yang menunjukan bahwa staff agen perjalanan ini

kembali meminta informasi yang tepat mengenai tempat wisatawan asing tersebut

tinggal di kawasan Ubud. Oleh karena itu dapat di katakan secara sederhana she stayes

in Ubud.

Data (106) pada tuturan pertama, Ya.. Where ? Sekilas, ini terlihat bukanlah

sebuah kalimat utuh atau lengkap, namun di dalamnya memiliki praanggapan struktural

yang cukup akurat. Satuan lingual where mengandung makna kalimat bahwa

wisatawan ingin mengetahui kemana dia akan datang besok. Lalu hal ini dilanjutkan

dengan satuan lingual how yang meminta informasi mengenai bagaimana cara

wisatawan asing tersebut dapat berada di tempat tepat pada waktunya dan dapat

dikatakan bahwa wisatawan akan berada di kantor agen perjalanan tersebut sebelum dia

berangkat ke Kintamani sehingga dapat dikatakan the tourist’s way can be in travel

agent on time and the tourist will be in the travel agent.

Pada data (107) juga memiliki jenis praanggapan yang sama dengan ketiga data

di atas, yang membedakan hanyalah pada penandanya saja. Data ini memiliki satuan

lingual how yang digunakan oleh wisatawan asing untuk menanyakan jumlah orang

yang akan bergabung bersamanya ke Kintamani besok, sehingga dapat disumsikan

bahwa there are more than one people go to Kintamani tomorrow.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Data (108) WNA (Pr) : Is (

there rent car tomorrow? (TA/2908/II/1) Apakah

Data (109) ada penyewaan mobil untuk besok?)

TA :For when (Untuk

? (TA/2908/II/2) kapankah

Data (110)

?)

TA :Small one or big one? (TA/2908/II/4) (Yang besar atau yang kecil kah?) Data (111) TA :How (

many days, you need? (TA/2908/II/6) Berapa

Data (112)

hari yang kamu mau?)

TA :How (

many days? (TA/2908/II/8) Berapa

Data (113) harikah?)

WNA (Pr) : How (

much? (TA/2908/II/13) Berapa

harganya?)

Keenam data pada peristiwa tutur di atas yang menunjukan adanya jenis

praangapan struktural dengan penandanya masing-masing. Pada data (108) terdapat

satuan lingual is yang membuktikan bahwa ini adalah praanggapan struktural dalam

bentuk Yes/No Question, dimana wisatawan ingin meminta informasi apakah ada

penyewaan mobil untuknya besok. Dengan kata lain there is a rent car in the travel

agent. Lalu dilanjutkan dengan data (110) yang sebenarnya secara struktural data ini

tidak terdapat satupun komponen pertanyaan, namun ini merupakan bagian dari

praanggapan struktural Alternative Question dimana staff agen perjalanan memberi

pilihan mobil kepada wisatawan tersebut. Sehingga presuposisi yang dmiliki adalah

there are a big one and a small one.

Pada data (109), (111)dan (112) ini mengandung praanggapan struktural

5W+1H. Pada data (109) satuan lingual when merupakan penanda untuk praanggapan

ini. Makna praanggapan dari tuturan ini adalah waktu atau hari yang telah ditentukan

oleh wisatawan untuk menggunakan mobil tersebut dan dapat dikatakan bahwa there is

a particular day for using that car. Data (113) wisatawan menanyakan mengenai

jumlah biaya atau harga yang harus dibayar untuk menyewa mobil itu sehingga dapat

dijelaskan kembali bahwa There is a price for rent car.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Data (114) WNA (Pr) :The big one? (TA/2908/II/11) (Yang besar) Data (115) WNA (Pr) :Small one is cheaper? (TA/2908/II/15) Yang kecil lebih murah? Pada kedua data di atas tidak terlihat adanya penanda praanggapan struktural

namun jika dilihat dari intonasi suara dan kemudian tanggapan dari lawan bicara maka

ini dapat disimpulkan bahwa tuturan ini merupakan praanggapan struktural dengan

anggapan mereka masing-masing. Seperti data (114) yang mempertanyakan ukuran

mobil yang tersedia pada saat itu dan hanya mobil yang berukuran besar yang tersedia

sehingga dapat dikatakan The big car is available. Kemudian pada data (115)

wisatawan menanyakan kepada agen perjalanan tersebut apakah ukuran yang kecil lebih

murah. Sehingga asumsi yang diperoleh untuk data ini adalah The small car is cheaper.

Data (116) TA :What (

can I help you maybe? (TA/2908/III/1) Apa

Data (117) yang mungkin dapat saya bantu?)

WNA (Pr) :Until what (Sampai pukul

time do your shop open? (TA/2908/III/40) berapakah

toko mu buka?)

Pada kedua data ini melekat satuan lingual what yang menjadi penanda

praanggapan struktural 5w+1h. Namun kedua data ini memiliki praanggapan yang

berbeda. Pada data (116) memiliki anggapan bahwa akan ada seseorang yang akan

membantu wisatawan tersebut dalam kata lain there is someone can give a help to

someone else.Kemudian dilanjutkan pada data (117) disini memiliki praanggapan

bahwa kantor tersebut akan dibuka dan ditutup sehingga The shop has the time to be

opened and closed.

Data (118) WNA (Lk) :And then possible for private? (TA/2908/III/5) (Dan kemudian apakah mungkin untuk pribadi?) Data (119) WNA (Pr) :Private tour? (TA/2908/III/6) (Perjalanan pribadi?) Data (120) WNA (Pr) :Two hours? (TA/2908/III/24) (Dua jam?)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Terdapat tiga buah tuturan di atas dan dapat dipastikan bahwa mereka

merupakan bagian dari Yes/No Question yang membutuhkan jawaban ya atau tidak. Jika

dipandang secara sekilas mungkin ini tidak memperlihatkan adanya unsur-unsur dari

bentuk pertanyaan tersebut, namun dilihat dari intonasi dan respon dari lawan bicara

maka ini dipastikan merupakan sebuah pertanyaan Yes/No Question dan terdapat

praanggapan struktural didalamnya. Pada data (118) dan (119) merupakan satu bagian

untuk satu pertanyaan. Disini wisatawan (Lk) dan (Pr) sama-sama menayakan hal yang

sama sehingga dari tuturan yang mereka produksi dihasilkan praanggapan bahwa There

is a private tour either. Data (120) dimana wisatawan menanyakan berapa lama mereka

akan mengunjungi Besakih tersebut.

Data (121) TA :Private tour possible (Perjalanan pribadi bisa) How (

many people again? (TA/2908/III/7) Berapa

Data (122) orang lagi?)

WNA (Pr) :Ok. And How (Ok. Dan

long is it last for tour? (TA/2908/III/16) berapa

Data (123) lamakah perjalanan terkahir?)

WNA (Pr) :How (

many people? (TA/2908/III/18) Berapa

Data (124) orang?)

WNA (Pr) :And how (Dan

long do we stay in the temple? (TA/2908/III/22) berapa

lama kita singgah di pura?)

Data di atas merupakan kalimat tanya 5W+1H, dengan satuan lingual how

sebagai pembuktinya. Data (121) dan (123) memiliki pertanyaan yang sama namun

dengan tujuan yang berbeda, seperti data (121) memiliki presuposisi bahwa a tourist

wants to go to Bedugul dan untuk data (123) pranggapannya adalah a tourist joins

kintamani-besakih tour.

Lalu pada data (122) juga memiliki satuan lingual how sebagai penanda adanya

praanggapan struktural dalam bentuk pertanyaan 5W+1H dengan anggapan bahwa

perjalanan wisata tersebut memiliki tujuan akhir perjalanan sehingga the tour has the

last destination. Data (124) juga memiliki how sebagai penanda adanya praanggapan

struktural dalam bentuK 5W+1H namun dengan asumsi yang berbeda yakni disini

dikatakan bahwa wisatawan ingin mengetahui berapa lama mereka akan singgah di pura

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

tersebut. Sesuai dengan bentuk pertanyaan di atas maka muncul praanggapan sederhana

berupa they will stay at the temple.

Data (125) WNA (Pr) :You pick to start from eleven? (TA/1408/IV/3) (Apakah kamu menjemput mulai dari pukul 11?) Data (126) WNA (Pr) :Ok. Eleven. You pick us from hotel at eleven? (TA/1408/IV/5) Ok. Pukul 11. Apakah kamu menjemput kami dari hotel pukul 11?) Data (126) WNA :Do (

you have the picture of the boat? (TA/1408//IV/15) Apakah

Data (127)

kamu mempunyai gambar boat itu?)

WNA (Lk) :Is (

the large one? (TA/1408/IV/19) Apakah

itu boat yang besar?)

Praanggapan struktural terdapat pada keempat data di atas. Pada (125) dan (126)

walau tidak terlihat adanya komponen kata tanya secara langsung, namun ini merupakan

bentuk dari Yes/No Question yang membutuhkan jawaban ya atau tidak. Praanggapan

dari kedua tuturan tersebut adalah menanyakan jadwal (jam/pukul) penjemputan mereka

di hotel. Sehingga dapat dikatakan bahwa Someone picks the tourist from hotel at 11

o’clock.(126)someone has the picture of the boat. (127) There is a large boat.

Data 128 TA :Where (

do you stay in Ubud? (TA/1408/IV/6) Dimanakah

Pada data (128) di atas yang menjadi penanda praanggapan struktural adalah

pada satuan lingual where . Data ini diasumsikan bahwa ada seseorang/wisatawan yang

tinggal di ubud sehingga si penutur dengan jelas langsung menanyakan tempat tinggal

mereka di Ubud, atau dapat dikatakan someone or tourist stayes in Ubud.

kamu tinggal di Ubud?)

Data (129)

WNA (Pr) :Ok. And then how (Ok.Dan kemudian

much is it? (TA/1408/IV/9) berapa

Data (130)

harganya?)

WNA (Lk) :How (

is the boat? The boat is good. (TA/1408/IV/17) Bagaimana

Data (131)

dengan boatnya? Boatnya bagus.)

WNA (Lk) :How (

about Teluknara. (TA/1408/IV/35) Bagaimana

dengan Teluk Nara?)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Data (132) WNA (Pr) :How (

much is it? (TA/1408/IV/40) Berapa

harganya?)

Keempat data ini terdapat penanda praaggapan struktural yang sama yakni

terletak pada satuan lingual how dengan asumsi-asumsi mereka masing-masing. Pada

data (129) dan (132) ini memiliki asumsi yang sama yakni menanyakan sesuatu hal

yang memiliki harga atau dapat dikatakan there is something has a price. Kemudian

pada data (130) yang memiliki asumsi bahwa wisatawan ingin mengetahui kondisi dari

boat yang akan mereka naiki besok atau someone asks about the condition of the boat.

Selanjutnya, pada data (131) juga memiliki asumsi mengenai harga keberangkatan

menuju ke lokasi wisata atau The destination of the Teluk Nara has a value.

Data (133) TA :To Sangigi ya, one way or two ways? (TA/1408/IV/10) (Ke Sangigi ya, sekali jalan atau pulang pergi?) Data (134) WNA (Pr) :50 minutes. Ok so Rp. 600.000 for today and it’s the same time or

temporary time? (TA/1408/IV/55) (50 menit. Ok. Jadi Rp.600.000 untuk hari ini dan itu harga tetap atau

sementara waktu?) Kedua data ini memiliki praanggapan struktural dalam bentuk alternative

question. Pada data (133) seorang agen perjalanan menanyakan rute perjalanan kedua

wisatawan tersebut, mereka ingin sekali jalan atau pulang pergi atau dapat dikatakan

praanggapannya adalah they want one way or two ways. Pada data (134) memiliki

asumsi mengenai ketetapan harga yang ditawarkan oleh agen perjalanan tersebut atau

the cost to San gigi is for same time or temporary time.

Data (135) TA :How (

many people? (TA/1508/V/2) Berapa

orang?)

Data diatas merupakan bentuk dari WH-Question dan satuan lingual how

merupakan penanda praanggapan struktural.Praanggapannya adalah there are a number

of tourists will do the tour.

Data (136) WNA :At 7 o’clock today? (TA/1508/V/11) (Pukul 7 hari ini?)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Tuturan ini merupakan bentuk dari Yes/No Question walaupun tidak ditemukan

komponen pendukungnya namun tuturan ini membutuhkan jawaban Yes or No.

Sehingga presuposisi yangdimiliki adalah she comes at 7 o’clock.

Data (137) WNA :Do (TA/3108/VI/2)

you have Besakih as park of Bali tour for tomorrow?

(Apakah

kamu memiliki perjalanan Taman Besakih Bali besok?)

Data (138) WNA :So, have to come back after 4 o’clock today? (TA/3108/VI/12) (Jadi, harus datang kembali setelah pukul 4 hari ini?) Data (139) WNA :Ok. Before 8 o’clock tomorrow is

(TA/3108/VI/14) still possible for booking?

(Ok. Sebelum pukul 8 besok, apakah masih mungkin untuk memesan?)

Ketiga data di atas mengandung praanggapan struktural dalam bentuk Yes/No

Question. Pada data (137) satuan lingual do yang melekat diawal tuturan tersebut

menjadi penanda praanggapan struktural.Praanggapan yang dapat diperoleh adalah the

travel agent has Besakih as park of Bali tour. Data (138) mengandung praanggapan

bahwa she has to come at 4 and 8 o’clock. Sementara itu, pada data (139) juga

merupakan bagian dari praanggapan tersebut dan satuan lingual is merupakan penanda

utama dengan praanggapan bahwa it is possible for booking tomorrow.

Data (140) TA :For tomorrow, How (Untuk besok.

many people? (TA/3108/VI/3) Berapa

Data (141) orang?)

TA : Where (Dimana kamu tinggal di Ubud?)

do you stay in Ubud? (TA/3108/VI/19)

Satuan lingual how dan where pada kedua tuturan di atas menjadi penanda

adanya praanggapan struktural. Seperti pada data (140) merujuk pada jumlah orang

yang akan ikut serta pada perjalanan tersebut sehingga presuposisi adalah there are a

number of tourists will do the tour. Kemudian pada data (141) yang memiliki

praanggapannya sendiri yakni someone stayes in Ubud. Menjelaskan bahwa ada

seseorang yang tinggal dikawasan Ubud tersebut.

Data (142) WNA :Ok. And if it happens, do I have to come here to get the bus or?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

(TA/3108/VI/18) (Ok. Dan jika itu terjadi, apakah saya harus datang kemari untuk

mendapatkan bus atau?) Data ini memiliki praanggapan struktural dalam bentuk Alternative Question.

Wisatawan tersebut ingin menanyakan cara yang dia akan lakukan untuk mendapatkan

bus menuju lokasi wisata tersebut. Dia memberikan pilihan sebagai bukti adanya

pertanyaan alternatif yang terdapat pada tuturan tersebut, hanya saja opsi kedua tidak

disebutkan secara langsung. Sehingga praanggapan yang didapat yakni she has to come

to travel agent or she is picked up by guide.

Data (143) WNA :One, two, three,four, five, six, seven. Seven tickets. For you what

(Satu,dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh. Tujuh tiket. Dan menurut kamu pura manakah yang paling penting?)

is most important palace? (TI/1608/I/5)

Data (144) WNA :So,what (TI/1608/I/28)

do you think that the most particular dance, please?

(Jadi, apa yang kamu pikirkan mengani tarian paling khusus?) Satuan lingual what pada kedua tuturan ini merupakan penanda praanggapan

struktural. Pada data (143) memiliki tujuan untuk menanyakan mengenai Pura yang

paling penting disana sehingga dapat diasumsikan bahwa praanggapanya ialah One of

that temple is the most important. Kemudian, pada data (144) memiliki tujuan untuk

menanyakan tarian yang paling penting untuk diihat terlebih dahulu, sehingga

praanggapan yang diperoleh adalah Someone thinks about the most particular dance.

Data (145) WNA :Just the close this street? Where (Hanya dekat jalan ini.

is the map? (TI/1608/I/9) Dimana

Data (146) petanya?)

WNA :And where (Dan

is the temple? (TI/1608/I/11) dimana

Data (147) puranya?)

WNA :Lengong dance, Ok. And just here and where? (Tari Legong, ok. Dan hanya ini dan

(TI/1608/I/30) dimana

?)

Ketiga data di atas memiliki satuan lingual where sebagai penanda

praanggapan struktural. Setiap data tersebut memiliki maksud yang berbeda seperti pada

data (145) mengarah pada pertanyaan mengenai sebuah peta pulau Bali, sehingga dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

diakatakan bahwa there is a map. Lalu pada data (146) yang mananyakan letak pura

Ubud yang akan dituju oleh wisatwan tersebut sehingga asumsi yang diperoleh adalah

there is a temple. Diakhiri oleh data (147) yang merujuk pada lokasi pertunjukan tari

Legong tersebut sehingga memiliki sebuah asumsi bahwa somewhere, they do the

traditional dance.

Data (148) WNA :Ok. How (Ok. Berapa Lama?)

long? (TI/1608/I/32)

Satuan lingual how yang terdapat pada data ini menunjukan bahwa si penutur

ingin menanyakan durasi waktu pergelaran tersebut. Sehingga asumsi sederhana yang

dapat dikatakan adalah the duration of the dance.

Data (149) WNA(Pr) :Is (Apakah ada peta Pulau Bali?)

there the map of Bali? (TI/3008/II/1)

Data (150) WNA(Pr) :Ok. I have one question, is

(Ok. Saya mempunyai satu pertanyaan, apakah ada penyewaan sebuah sepeda motor?)

there rent a motor bike? (TI/3008/II/3)

Data (151) WNA(Pr) : Is (Apakah ada sebuah tempat kecil disekitar Mas?)

there a small place around Mas? (TI/3008/II/20)

Ketiga data ini memiliki satuang lingual is sebagai penanda praanggapan

struktural Yes/No Question. Dalam data (149) seorang wisatawan wanita menanyakan

sebuah peta pulau Bali kepada staf Pusat Penerangan Kepariwisataan. Praanggapan

yang dimiliki dalam tuturan ini adalah there is a map of Bali. Pada data (150) seorang

wisatawan wanita tersebut kembali menanyakan sebuah penyewaan motor. Lalu pada

data (151) wisatawan asing ini menanyakan sebuah tempat yang terletak di desa Mas

sehingga, praanggapannya adalah there is small place around Mas.

Data (152) WNA(Pr) :Want to visit some places in Ubud. Which (Saya ingin mengunjung beberapa tempat di Ubud.

one do you like to visit? (TI/3008/II/5)

Yang manakah yang paling kamu suka untuk dikunjungi?) Data (152) di atas merupakan praanggapan struktural dalam bentuk WH

Question. Satuan lingual which pada data tersebut merupakan penanda praanggapan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

struktura yang dimaksudkan bahwa wisatawan asing ini menanyakan lokasi wisata yang

dapat dikunjungi di Ubud.

Data (153) WNA :Yes, I want to have some information on what (TI/3108/III/1)

to do around here.

(Ya,Saya ingin memiliki beebrapa informasi mengenai apa yang dapat dilakukan disekitar sini.)

Data (154) TI : I mean, today, what (Maksud saya, hari ini, tarian apakah itu?)

is the dance? (TI/3108/III/10)

Satuan lingual what menjadi penanda dari praanggapan struktural yang terdapat

pada tuturan di atas. Data (153) satuan lingual tersebut mengarahkan kepada kegiatan

apa saja yang dapat dilakukan, sehingga praanggapan yang diperoleh adalah someone

wants to do something. Kemudian pada data (154) yang bertujuan untuk meminta

informasi mengenai tarian apa yang ingin wisatwan tersebut hadiri. Sehingga dapat

diasumsikan bahwa there is a kind of the dance.

Data (155) TI :There is Legong. For when (Ada tarian Legong. Untuk

is it? Yesterday? (TI/3108/III/8) kapankah?

Kemarin?)

When merupakan satuan lingual penanda praanggapan struktural WH-Question

yang memiliki makna praanggapan untuk menanyakan jadwal atau hari yang diinginkan

oleh wisatawan tersebut, sehingga makna praanggapan yang ditemukan adalah Legong

dance will be showed in the particular day.

Data (156) WNA :What? (Apa?) What (Apa maksudmu?)

do you mean? (TI/1608/IV/3)

Data (157) TI :They moved. (Mereka sudah pindah.) Yes, can (Ya,

I help you? dapatkah

You need for something or you want to ask something.(TI/1608/IV/6) saya membantu anda?)

(Kamu membutuhkan atau kamu ingin menanyakan sesuatu.)

Kedua data di atas memiliki jenis praanggapan yang sama namun memiliki

penanda praanggapan tersendiri. Seperti pada data (156) satuan lingual what yang

termasuk dalam kategori WH-Question yang bertujuan untuk menanyakan maksud dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

perkataan staff TI tersebut sehingga presuposisinya someone means something

sedangkan pada data (157) satuan lingual can yang terletak diawal tuturan merupakan

bentuk dari Yes/No Question yang memiliki makna praanggapan bahwa wisatawan ini

sedang membutuhkan bantuan atau the tourists need a help.

Data (158) (1) WNA :Hello, I want to know, Are

(Hello, saya ingin mengetahui,

there tickets for performance? Buy tickets performance. (TI/2008/V/1)

apakah

Data (159)

ada tiket pertunjukan? Ingin membeli tiket pertunjukan.)

(12) TI :So, Do (Jadi, Apakah anda ingin membeli tiket?)

you want to buy the ticket? (TI/2008/V/12)

Data (160) (22) TI :This is Ubud, we are here. (Ini adalah Ubud, Kita berada disini.) Do (Apakah anda ingin membeli peta ini?)

you want to buy this map? (TI/2008/V/22)

Data (161) (47) WNA :Ok. Is (Ok.

it the Interesting? (TI/2008/V/47) Apakah

itu sesuatu hal yang menarik?)

Keempat data ini terdapat praanggapan struktural Yes/No Question. Pada data

(158) terdapat satuan lingual are kemudian pada data (159) dan (160) yang memiliki

satuan lingual do sebagai penanda praanggapan struktural pada data tersebut. Data (161)

juga mencerminkan adanya praanggapan struktural yang ditandai dengan adanya satuan

lingual is. Tidak hanya itu, pada masing-masing data memiliki makna praanggapan

tersendiri, seperti pada data (158) yakni there are tickets for performance kemudian

pada data (159) adalah the tourist wants to buy the ticket dan dilanjutkan oleh data (160)

yaitu the tourist wants to buy the map dan diakhir oleh data (161) yang menyatakan

bahwa Ubud is interesting.

Data (162) TI :With the driver. You can come or go to the next side follow Ubud main

road, and around 400 meters on the right side, you can find the name Ubud Wisata. There, you can find a car for rent. May

(Dengan supir. Anda bisa datang atau pergi mengikuti sisi jalan utama Ubud dan kira-kira 400 meter di sebelah kanan, anda dapat menemukan Ubud Wisata. Disana anda dapat menemukan sebuah mobil untuk disewa. Bolehkah saya tuliskan namanya untuk anda?)

I write the name for you? (TI/1608/VI/4)

Data (163) WNA :How do we buy a ticket from you or directly on that side

(TI/1608/VI/9) ?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

(Bagaimanakah kami membeli sebuah tiket dari anda atau langsung ke tempat?)

Data (164) WNA :What (Apakah perbedaan dari tarin itu?)

is the difference of the dance? (TI/1608/VI/11)

Ketiga data ini mengandung praanggapan struktural. Pada data (162) satuan

lingual may yang memberi petunjuk bahwa tuturan ini adalah jenis kalimat Yes/No

Question dengan anggapan bahwa wisatawan ini akan mengizinkananya untuk

menuliskan nama dari tempat yang menyediakan jasa mobil sewaan sehingga

praanggapanya adalah someone may write the name of Ubud Wisata. Kemudian data

(163) yang merupakan Alternative Question dengan menanyakan tempat untuk

mendapatkan tiket pergelaran tari tersebut. Sehingga praanggapan yang diperoleh

adalah they buy the ticket from the Tourism Information or in the palace

directly.Selanjutnya pada data (164) yang memiliki satuan lingual what sebagai penanda

adanya praanggapan struktural WH-Question dengan pemaknaan bahwa wisatawan

tersebut ingin mengetahui perbedaan dalam setiap jenis tarian tradisional. Dari hal

tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tarian-tarian tersebut memiliki perbedaan satu

dengan yang lain dan praanggapan yang diperoleh adalah there is a diffrence of the

dance.

Data (165) WNA(Pr II) :What (Jenis kain

kind of clothes is it? (AM/1208/I/3) apakah

Data (166) ini?)

WNA(Lk) :How (

much ? (AM/1208/I/9) Berapakah

Data (167) harganya?)

WNA (Lk) :Is (

it Ok? (AM/1208/I/17) apakah

Data (168) itu cocok?)

WNA (Pr II) :Ya.. Good smile. Do(Ya..senyum yang bagus. Apakah anda memiliki warna lain untuk ini?)

you have more color for this? (AM/1208/I/25)

Dari keempat data di atas ditemukan satu jenis praanggapan yakni praanggapan

struktural berserta dengan makna yang melekat bersamanya. Seperti pada data (165)

satuan lingual what pada tuturan ini merupakan penanda yang akurat untuk jenis

praanggapan tersebut. Ini menunjukan bahwa WNA meminta informasi mengenai jenis

kain yang digunakan untuk membuat baju tersebut, sehingga dapat dikatakan bahwa

there is a kind of clothes. Sementara itu, pada data (166) yang memiliki satuan lingual

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

how sebagai satuan lingual untuk menanyakan sebuah harga. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa praanggapan yang dimiliki dari tuturan ini adalah there is something

with a certain price. Kemudian dilanjutkan pada data (167) dengan is sebagai satuan

lingual penanda adanya praanggapan struktural berbentuk Yes/No Question yang

menyatakan bahwa sesuatu hal yang cocok atau telah disepakati. Pada data (168), satuan

linggual do merupakan penanda praanggapan struktural dalam bentuk Yes/No Question

dalam tuturan tersebut. Dengan tujuan ingin menanyakan warna yang berbeda untuk

barang yang diinginkan sehingga praanggapan yang dimiliki dalam tuturan ini adalah

there are many colors of the blouses.

Data (169) P1 :Do (Apakah kamu ingin tang top ini sayang?)

you want that tank top,darling? (AM/0508/II/1)

Data (170) WNA2 :How (Berapakah harga yang satu ini?)

much this one? (AM/0508/II/4)

Data (171) P3 :You like black? (AM/0508/II/9) (Apakah kamu suka yang hitam?) Data (172) P3 : Do (Apakah kamu suka kardigan dengan kemejanya?)

you like a butchup with a butchup t-shirt? (AM/0508/II/11)

Data (173) WNA2 :How (Berapakah untuk yang satu ini?)

much for this one? (AM/0508/II/14)

Kelima data di atas mengandung praanggapan struktural. Data (169) dan (170)

memiliki penanda praanggapan yang sama yakni satuan lingual do namun dengan

makna praanggapan yang berbeda. Pada data (169) ditujukan untuk memberitahukan

bahwa ada jenis pakaian tang-top di toko mereka sehingga dapat dikatakan bahwa there

is someone wants to buy a tank top in that shop. Data (170) dengantujuan yang sama

bahwa si penjual juga ingin memberitahukan bahwa ada sebuah kardigan dengan

kemejanya sehingga dapat disimpulkan praanggpannya adalah there is a butchup with a

t-shirt. Pada data (171) juga memiliki anggapan yang sama bahwa wisatawan tersebut

mungkin saja menyukai warna hitam sehingga si penjual mencoba untuk memastikan

kebenaran tersebut. Kemudian pada data (170) dan (172) dengan satuan lingual how

yang merujuk pada harga barang yang akan mereka beli. Sehingga anggapan yang ada

bahwa setiap barang yang diperjual belikan memiliki harga yang sesuai.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Data (174) WNA1 :How (

much this one? (AM/0608/III/1) Berapakah

harganya yang satu ini?)

Data (175) P2 :How (

much you can give me? (AM/0608/III/6) Berapakah

harga yang dapat kamu berikan?)

Kedua tuturan ini memiliki satuan lingual how yang memperlihatkan bahwa data

ini merupakan jenis praanggapan struktural 5W+1H. Pada data (174) wisatawan

tersebut menanyakan harga dari sebuah barang yang dia inginkan. Sehingga dapat

diperlihatkan bahwa setiap barang yang dijajakn memiliki harga jual tersendiri atau

dapat dikatakan bahwa There is a sale price for something in that shop. Lalu pada data

(175) sang penjual berusaha untuk bernegosiasi dengan menanyakan harga tetap yang

mampu wisatawan tersebut inginkan. Sehingga dapat dikatakan bahwa There is a fixed

price from the tourist.

Data (176) WNA :Take a dress? (AM.0608/III/18) (Mengambil gaun ini?) Pada data (176) ini terihat bahwa tuturan di atas merupakan jenis praanggapan

struktural dalam bentuk Yes/No Question. Tuturan ini menunjukan bahwa wisatawan

tersebut harus atau tidak mengambil/membeli gaun tersebut. Sehingga dapat dikatakan

bahwa someone probably will take a dress.

Sesuai dengan uraian mengenai pemakaian praanggapan struktural di atas maka,

dapat diperoleh jumlah penggunaan praanggapan tersebut pada masing-masing

peristiwa tutur. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.4 di bawah ini.

Tabel 4.4: Penggunaan Praanggapan Struktural TA1 TA2 TA3 TA4 TA5 TA6 TI1 TI2 TI3 TI4 TI5 TI6 AT1 AT2 AT3

Jumlah 4 8 9 11 2 6 6 4 3 2 4 3 4 5 3 Persentase 5.4 10.8 12.2 14.9 2.8 8.1 8.1 5.4 4.1 2.8 5.4 4.1 5.4 6.8 4.1 Dengan Total Praanggapan Struktural= 74(100%)

Tabel 4.4 di atas menjelaskan bahwa penggunaan praanggapan struktural pada

seluruh peristiwa tutur berjumlah 74 buah. Percakapan pada agen perjalanan 4

merupakan pemakai praanggapan struktural yang paling dominan dengan jumlah

sebanyak 11 buah. Kemudian, pada percakapan agen perjalanan 3 sebanyak 9 buah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

e. Praanggapan Pengandaian

Kondisi yang mengahasilkan praanggapan seperti ini biasanya dalam tuturan

mengandung “if-clause” dan hasil yang didapat menjadi kontradiktif dari pernyataan

sebelumnya. Hal ini diuraikan sesuai dengan setiap peristiwa tutur yang ada.

Data (177) TA :We have to check and if it is deal, we must have two people so if you

only one people, I have to call my front office, if

(Kami harus mengeceknya dan

there is someone will book, we will go. (TA/1408/I/4)

seandainya ini setuju, kita harus punya dua orang jikalau kamu hanya seorang diri, saya harus menelpon kantor utama saya, seandainya

ada seseorang yang akan memesan, kita akan pergi)

Data (178) TA :Ya.. I have to check first, if there is more people already, you can do it.

If (Ya.. Saya harus mengeceknya dulu, seandainya sudah ada cukup orang,

kamu dapat pergi. Tetapi jika tidak ada cukup orang kita tidak dapat pergi)

there is not more people, for one people we can’t go. (TA/1408/I/6)

Data (179) TA : If (

it’s not so far you can come here, start from here. (TA/1408/I/12) Seandainya

Data (180)

itu tidak terlalu jauh kamu bisa datang kemari, kita mulai dari sini)

TA :If (

out of booking, we don’t guarantee. (TA/1408/I/27) Seandainya

Data (181)

keluar dari pesanan, kita tidak ada garansi)

TA :If

(

we are booking today, I give you the ticket and then tomorrow you come at 9 o’clock. (TA/1408/I/31) Seandainya

kita pesan hari ini, saya akan memberikan kamu tiket dan kemudian kamu datang pada pukul 9.)

Data di atas mengandung praanggapan pengandaian pada satuan lingual if. Data

(177) menyatakan bahwa dimungkinkan akan ada orang yang memesan tiket menuju

Kintamani,sehingga mereka dapat pergi bersama dan dapat disimpulkan probably,

someone will book the tickect. Pada data (178) juga memberitahukan bahwa

kemungkinan tidak ada satu orangun yang memesan tiket dan makna praanggapan ini

juga dimiliki oleh data (177) sehingga dapat dikatakan dengan presupposisinya adalah

There are / are not more people will book the ticket. Pada data (179) merujuk pada jauh

tidaknya tempat tinggal wisatawan tersebut dari kantor agen perjalanan itu. Maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

praanggapan dari tuturan ini adalah her homestay may not be far from travel agent.

Data(180) menyatakan bahwa terdapat sebuah aturan dalam pemesanan tiket di agen

perjalanan itu sehingga dapat dikatakan bahwa there is booking policy in travel agent.

(181) They are not booking in the day.

Data (182)

WNA(Pr) :And if (Dan

we do to go to Besakih? (TA/2908/III/12) seandainya

kami melakukan perjalanan ke Besakih?)

Data (182) ini menunjukan adanya suatu pengandaian dengan penanda satuan

lingual if sehingga praanggapn yang dimiliki adalah mereka dimungkinkan akan

melakukan perjalanan menuju Besakih atau they probably will go to Besakih.

Data (183) WNA(Pr) :But if (Seandainya kami melakukan yang satu ini.)

we do this one.

Eee.. We have a.. (Eee.. Kami memiliki sebuah..) And this one is possible for tomorrow. (TA/2908/III/34) (Dan yang satu ini mungkin untuk dilakukan besok.) Praanggapan yang dimiliki oleh data ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan

data (182) bahwa mereka akan melakukan perjalanan menuju Kintamani-Besakih

sehingga praanggapannya adalah they possibly will do Kintamani-Besakih program.

Data (184) WNA(Lk) :If (

we can do this offer for Teluk Nawa. (TA/1408/IV/49) Seandainya

kami melakukan penawaran ini untuk Teluk Nawa.)

Pada data (184) ini terdapat praanggapan pengandaian, wisatawan (Lk) tersebut

mengandaikan jika penawaran spesial tersebut dialihkan ke lokasi wisata yang lain

(Teluk Nawa) dengan prseuposisinya yang sebenarnya adalah they probably will do that

offer for Teluk Nawa.

Data (185) TA :No. This one we have already, but you can check into 7 o’clock in the

evening. But this one we don’t have Kintamani Vulcano, we can do it the other. Almost same with this one, possible we see the biggest temple in Bali. So if

(Tidak. Kami telah memiliki paket wisata ini, tetapi kamu bisa cek pada pukul 7 sore ini. Tetapi untuk yang satu ini, kami tidak punya Kintamani Volcano, kita bisa melakukan perjalanan yang lain. Ini hampir sama dengan perjalanan ini, kita dapat melihat pura terbesar di Bali. Sehingga

you need Kintamani Vulcano, you can come at 7 o’clock today. (TA/1508/V/10)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

jika

kamu mau Kintamani Volcano, kamu dapat datang pada pukul 7 hari ini.)

Data (186) WNA :If(

I can, before maybe someone has booked.(TA/1508/V/13) Jika

saya bisa (pergi), mungkin seseorang harus sudah memesan sebelumnya)

Satuan lingual if pada data di atas membuktikan bahwa terdapat praanggapan

pengandaian pada data (185). Data ini memiliki praanggapan bahwa Maybe she shall

need Kintamani Volcano at 7 o’clock. Kemudian, pada data (186) dengan memiliki

praanggapan bahwa Someone possibly will book it.

Data (187) TA :No. Start at 4 o’clock this afternoon until 8 o’clock tonight. So if

(Tidak. Dimulai pada pukul 4 sore ini sampai pukul 8 malam ini. Jadi

you want, you can come in. (TA/3108/VI/15)

jika

kamu mau, kamu bisa datang.)

Data (188) WNA :Ok. And if

(TA/3108/VI/18) it happens, do I have to come here to get the bus or?

(Ok. Dan jika

itu terjadi, apakah saya harus datang kemari untuk medapatkan bus atau?)

Data (187) memiliki presuposisi bahwa agen perjalanan menyarankan kepada

wisatawan untuk kembali untuk memesan tiket perjalanan wisata di kantor tersebut.

Sehingga dengan kata lain she possibly will come. Kemudian, pada data (188) yang

memberi pengertian bahwa dimungkinkan perjalanan wisata tersebut akan terjadi atau

berlangsung. Pada saat tuturan tersebut di produksi sehingga praanggapanya adalah

Probably the tour will happen.

Data (189) TI :If (TI/1608/I/12)

you want to visit the temple you can come to monkey forest.

(Seandainya kamu ingin berkunjung ke pura tersebut, kamu dapat masuk ke hutan monyet.)

Praanggapan pengandaian if terlihat pada data (189) ini yang mengandaikan

bahwa wisatawan tersebut akan mengunjungi pura yang berdekatan dengan hutan

budidaya monyet. Sehingga praanggapan yang didapat adalah she probably will want to

visit the temple.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

Data (190) WNA :Yes, If (Ya,

I want to go there? (TI/2008/V/39) Seandainya

saya ingin pergi kesana?)

Satuan lingual if sebagai penanda yang khas pada praanggapan pengandaian ini

terlihat pada satu tuturan di atas. Pengandaian yang dipaparkan adalah wisatawan

tersebut ingin pergi ke hutan budidaya monyet (Mongkey Forest) yang ia telah tanyakan

sebelumnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa the tourist probably will go to Mongkey

Forest.

Seluruh pemaparan penggunaan praanggapan pengandaian di atas dapat dilihat

dan disimpulkan seperti tabel 5 di bawah ini.

Tabel 4.5: Penggunaan Praanggapan Pengandaian TA1 TA2 TA3 TA4 TA5 TA6 TI1 TI2 TI3 TI4 TI5 TI6 AT1 AT2 AT3

Jumlah 5 - 2 1 1 2 1 - - - 1 - - - - Persentase 38.5 - 15.4 7.7 7.7 15.4 7.7 - - - 7.7 - - - - Dengan Total Praanggapan Pengandaian = 13(100%)

Sesuai dengan pemaparan pada tabel 4.5 di atas dapat disimpulkan bahwa

penggunaan praanggapan pengandaian terbanyak terdapat pada percakapan agen

perjalanan pertama dengan jumlah lima buah, kemudian dilanjutkan dengan percakapan

agen perjalanan ketiga memperoleh jumlah praanggapan sebanyak dua buah.

Selebihnya, percakapan agen perjalanan keempat, kelima dan Pusat Penerangan

Informasi Kepariwisataan pertama dan kelima hanya memperoleh satu buah saja.

f. Praanggapan Implikatif

Jenis praanggapan ini memiliki ketentuan berdasarkan kata kerja implikatif, dan

tanpa disadari pula setiap kata kerja praanggapan ini mengandung makna praanggapan

yang dapat dipaparkan secara umum. Hal ini akan diuraikan penggunaan praanggapan

pada setiap peristiwa tutur.

Data (191) WNA :Yes, yes I see. (Ya,ya Saya mengerti)

Maybe, you can check now. (TA/1408/I/7) (Mungkin, kamu bisa mengeceknya sekarang) Data (192) TA :Possible tomorrow we get (Mungkin besok kita bisa memperoleh cukup orang.)

more people. (TA/1408/I/17)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Pada data (191) penanda adanya praanggapan implikatif terdapat pada satuan

lingual see dengan praanggapan bahwa wisatawan asing sudah paham akan penjelasan

yang diberikan oleh staff agen perjalanan tersebut atau dapat dikatakan bahwa she has

already understood about travel agent’s explanation. Pada data (192) dapat

diasumsikan bahwa staff agen perjalanan mengharapkan ada seorang wisatawan lain

yang akan memesan tiket perjalanan wisata ke Kintamani atau dapat dikatakan juga X

(TA) was expected to get more people dan There will/will not be more people.

Data (193) TA :Rp.750.000 is the best price. When you go to Giri, it’s hard to get

(Rp.750.000 adalah harga yang paling baik. Disaat kamu pergi ke Giri, itu sulit untuk

the low price. (TA/1408/IV/14)

mendapatkan

harga yang rendah.)

Praanggapan implikatif dapat ditemukan pada data (193) di atas yang tecermin

pada satuan lingual get. Agen perjalanan berusaha meyakinkan bahwa suatu hal yang

sulit untuk mendapatkan harga murah menuju Giri sehingga presuposisi yang didapat

adalah they tried to get the low price to Giri.

Data (194) TA :No. This one we have already, but you can check into 7 o’clock in the

evening. But this one we don’t have Kintamani Vulcano, we can do it the other. Almost same with this one, possible we see

(Tidak.Kami memiliki yang satu ini, tetapi kamu bisa cek pada pukul 7 sore ini. Tetapi untuk yang satu ini, kami tidak punya Kintamani Volcano, kita bisa melakukan yang lain. Hampir sama dengan yang satu ini, dimungkinkan kita

the biggest temple in Bali. So if you need Kintamani Vulcano, you can come at 7 o’clock today. (TA/1508/V/10)

melihat

Data (195)

pura terbesar di Bali. Sehingga jika kamu mau Kintamani Volcano, kamu dapat datang pada pukul 7 hari ini.)

TA :Ya.. maybe someone has booked so you can do it together. If no Kintamani-Besakih that we have already. It’s almost same just extra to see

(Ya.. dimungkinkan seseorang telah memesan sehingga kamu dapat melakukannya bersama-sama. Jika tidak kami telah menyediakan Kintamani-Besakih. Itu hampir sama hanya ditambahkan untuk

the biggest temple. (TA/1508/V/12)

melihat

pura terbesar.)

Kedua data di atas memiliki jenis praanggapan yang sama yakni praanggapan

implikatif yang terkandung di dalam kedua tuturan tersebut dan keduanya memiliki

praanggapan yang sama yakni they expected to see the biggest temple in Bali.

Data (196)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

TA :Ya, but it lesss after 4 o’clock, maybe has two people, after 4 o’clock we get

(Ya, tetapi setelah pukul 4, mungkin telah ada dua orang, setelah pukul 4 kami akan

the report from my front office. (TA/3108/VI/11)

mendapatkanData (197)

laporan dari kantor utama saya.)

WNA :Ok. And if it happens, do I have to come here to get (TA/3108/VI/18)

the bus or?

(Ok. Dan jika itu terjadi, apakah saya harus datang kemari untuk medapatkan

bus atau?)

Kedua data ini memiliki penanda praanggapan implikatif yang sama yakni pada

satuan lingual get. Pembeda antara data (196) dan (197) adalah maksud dari wisatawan

dan staff agen perjalanan ini. Pada data (196) mereka berusaha untuk mendapatkan

informasi pemesanan tiket perjalanan wisata sehingga dapat dikatakan presuposisinya

adalah they tried to get the report from his front office. Kemudian, pada data (197)

wisatawan berusaha untuk mendapatkan bus wisata tersebut sehingga presuposisi yang

diperoleh adalah she (WNA) tried to get the bus.

Data (198) TI :Come to the north, this area on the way you can visit Rice Terrace at

Pegalangan, you going up you can see

(Pergilah ke arah utara, menuju jalan dilokasi tersebut kamu dapat mengunjungi persawahan di Pegalangan, kamu naik keatas kamu dapat

some coffee transition, on the way you can see mountain and down you find Tapak Siring and the other one at Bedugul the big temple. (TI/3008/II/8)

melihat

beberapa tanaman kopi, di perjalanannya kamu dapat melihat gunung dan turun kebawah kamu menemukan Tapak Siring dan salah satu dari pura besar di Bedugul.)

Terdapat praanggapan implikatif dalam data ini dengan ditandai adanya satuan

lingual come. Satuan lingual come pada tuturan ini mengarah kepada objek wisata

seperti, terassering, tanaman kopi, Tapak Siring dan Bedugul. Dengan demikian

praanggapan dari tuturan tersebut adalah she tried to see rice terrace, coffee

plantation,Tapak Siring and Bedugul.

Data (199) WNA :I will see (Saya akan

the dance a...(TI/3108/III/11) melihat

Data (200) tarian...)

TI :Today is Saturday, sorry Sunday today. (Hari ini adalah hari sabtu. Maaf. Hari ini hari minggu.) It is nice to see (Ini bagus untuk

tonight at 7.30 o’clock. (TI/3108/III/12) dilihat malam ini pukul 7.30)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Praanggapan implikatif terlihat pada kedua data di atas. Data ini memiliki

makna praanggapan yang sama yakni she planned to see the dance.

Data (201) TI :You get (Kamu dapatkan disini.)

here. (TI/2008/V/4)

Praanggapan implikatif pada data ini terlihat pada satuan lingual get yang

memiliki makna bahwa wisatawan asing tersebut ingin mendapatkan tiket pertunjukan

tari tradisional tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa the tourist expected to get the

ticket.

Seluruh pemaparang penggunaan praanggapan implikatif dari seluruh

peristiwa tutur yang ada maka, dapat digambarkan seperti tabel 6 dibawah ini.

Tabel 4.6: Penggunaan Praanggapan Implikatif TA1 TA2 TA3 TA4 TA5 TA6 TI1 TI2 TI3 TI4 TI5 TI6 AM1 AM2 AM3

Jumlah 2 - - 1 2 2 - 1 2 - 1 - - - - Persentase 18.2 - - 9.1 18.2 18.2 - 9.1 18.2 - 9.1 - - - - Total Praanggapan Implikatif = 11(100%)

Tabel 4.6 ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan praanggapan implikatif yang

paling dominan terletak pada percakapan agen perjalanan kedua, kelima, keenam dan

Pusat Penerangan Kepariwisataan kedua dengan memperoleh dua buah praanggapan

implikatif. Selanjutnya pada agen perjalanan keempat dan Pusat Penerangan Informasi

Kepariwisataan kedua dan kelima memperoleh satu buah praanggapan implikatif pada

setiap peristiwa tutur.

g. Praanggapan Temporal

Dalam sebuah kalimat jika terdapat klausa waktu atau klausa temporal dapat

dipastikan bahwa kalimat tersebut juga memiliki praanggapan tersendiri. Hal ini

dipaparkan mengenai penggunaan praanggapan temporal pada setiap peristiwa tutur.

Data (202) TA :Kintamani –Besakih tour, when you are in sharing tour, we start at 9

o’clock until (Wisata Kintamani-Besakih, pada saat kamu berada di dalam rombongan

perjalanan, kita mulai pada pukul 9 sampai pada pukul 5. Pada pukul 5 perjalanan kita selesai.)

5 o’clock. At 5 o’clock we finish tour. (TA/2908/III/17)

Pada data (202) di atas memiliki praanggapan temporal yang ditandai dengan

adanya satuan lingual when dan until. Pada kalimat yang memiliki satuan lingual when

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

mempunyai praanggapan bahwa staff agen perjanan itu menginformasikan bahwa

wisatawan tersebut tergabung dalam satu paket rombongan, sehingga dengan kata lain

you (WNA) are in sharing tour. Sedangkan makna until pada tuturan selanjutnya

memiliki anggapan bahwa staff agen perjalanan ini menginformasikan mengenai jarak

tempuh menuju Kintamani-Besakih sehingga dengan kata lain bahwa They will do their

journey for 9 hours.

Data (203)

TA :In this place more less about 45 minute until

(Di tempat ini lebih kurang 45 menit

one hour. Except Besakih, Besakih is the big one is about one half hour. (TA/2908/III/23)

sampai

Data (204)

satu jam. Kecuali Besakih, Besakih yang paling besar jadi kira-kira satu setengah jam.)

TA :Ya.. Besakih it between one hour fourty five minutes until

(Ya.. Besakih antara 1 jam 45 menit sampai maksimal dua jam)

two hours maximum. (TA/2908/III/25)

Data (205) WNA (Pr) :Until (

what time do your shop open? (TA/2908/III/40) Sampai

Ketiga data ini memiliki penanda praanggapan temporal yang sama ialah satuan

lingual until. Seperti pada data (203) dan (204) menjelaskan hal yang sama, yakni

mengenai waktu perjalanan menuju Besakih. Kemudian pada data (205) dimana tuturan

ini wisatawan meminta informasi mengenai waktu bukanya kantor agen perjalanan

tersebut.

pukul berapakah tokomu ini buka?)

Data (206) TA : Ya.. like this one, for the big one out side for Rp. 186.000 only Eka

Jaya. They didn’t go to Sangigi, they go until

(Ya.. Seperti yang satu ini, salah satu yang besar diluar sana seharga Rp.186.00 untuk Eka jaya. Mereka tidak pergi ke San Gigi, mereka hanya pergi

Giri and lake Kondem. Sangigi only one company.

sampai

Giri dan danau Kondem. San Gigi hanya ada satu kantor saja.(TA/1408/IV/27)

Satuan lingual until pada data (206) merupakan penanda adanya praanggapan

temporal. Dalam hal ini, staff agen perjalanan menjelaskan mengenai rute wisata akhir

yang akan mereka lalui jika mengguanakan kapal Eka jaya adalah Giri dan Danau

Kondem, sehingga dapat dijelaskan bahwa presuposisinya adalah The last destination of

Eka jaya is Giri and lake Kondem.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Data (207) TA :Ya, but it lesss after 4 o’clock, maybe has two people, after

(Ya, tetapi setelah pukul 4, mungkin sudah ada dua orang, setelah pukul 4 kami akan mendapatkan laporan dari kantor utama saya.)

4 o’clock we get the report from my front office. (TA/3108/VI/11)

TA :Ya, after 4 o’clock before 8 o’clock. (TA/3108/VI/13) (Ya, setelah pukul 4 dan sebelum pukul 8) WNA : Ok. Before

(TA/3108/VI/14) 8 o’clock tomorrow is still possible for booking?

(Ok. Sebelum pukul 8 besok, apakah masih mungkin untuk memesan?)

TA :No. Start at 4 o’clock this afternoon until

(Tidak, dimulai pada pukul 4 sore ini sampai pukul 8 malam ini. Jadi jika kamu mau kamu bisa datang.)

8 o’clock tonight. So if you want, you can come in. (TA/3108/VI/15)

Pada data di atas mencerminkan praanggapan temporal dan satu makna

praanggapan. Dalam tuturan ini, staff agen perjalanan menginformasikan kepada

wisatawan mengenai waktu pemesanan tiket wisata menuju Besakih yakni, pada pukul

4 sore dan 8 malam. Rentan waktu yang dipaparkan pada data (207) mengandung

makna yang serupa dengan she ought to come back between 4 o’clock and 8 o’clock.

Data (208) (13) WNA :Inside monkey forest, you can visit the temple, but another temple, they

only open when (Disamping hutan monyet, kamu dapat mengunjungi pura , tetapi pura

yang lain, mereka hanya buka

they got ceremony. (TI/1608/I/13)

disaat

mereka mengadakan upacara.)

TI :No. So when

(Tidak. jadi

they have ceremony they will allow you to come in to the temple.

disaat

mereka mengadakan upacara mereka akan mengizinkan mu untuk masuk ke Pura.) (TI/1608/I/15)

Satuan lingual when yang terdapat pada setiap tuturan di atas merupakan

penanda praanggapan temporal yang menyatakan ada kegiatan upacara keagamaan di

sebuah Pura. Sehingga pada data (208) memiliki praanggapan yang menyatakan bahwa

they have religious ceremony.

Dari pemaparan penggunaan praanggpan temporal di atas maka dapat

digambarkan kedalam tabel 7 dibawah ini.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Tabel 4.7: Penggunaan Praanggapan Temporal TA1 TA2 TA3 TA4 TA5 TA6 TI1 TI2 TI3 TI4 TI5 TI6 AM1 AM2 AM3

Jumlah - - 4 1 - 1 1 - - - - - - - - Persentase - - 57.1 14.3 - 14.3 14.3 - - - - - - - - Total Praanggapan Temporal = 7 (100%)

Sesuai dengan tabel di atas digambarkan bahwa percakapan agen perjalanan

ketiga dan keenam merupakan pengguna praanggapan temporal yang paling dominan

dengan jumlah sebanyak empat buah. Selanjutnya, pada Pusat Penerangan Informasi

Kepariwisataan pertama, agen perjalanan keempat dan keenam memperoleh satu buah

praanggapan temporal saja.

2. Rekapitulasi Pemakaian Praanggapan

Bagian ini menjelaskan pemakaian praanggapan dari ketiga peristiwa tutur yang

telah dianalisis sebelumnya yakni, agen perjalanan, Pusat Penerangan Kepariwisataan

dan pasar seni. Sesuai dengan peristiwa tutur masing-masing yang telah direkapitulasi

secara menyeluruh diperoleh praanggapan yang paling dominan dalam peristiwa tutur

tersebut.

a. Rekapitulasi Pemakaian Praanggapan Peristiwa Tutur I

Lokasi peristiwa tutur pertama ini merupakan jasa yang bergerak dibidang

perjalanan atau sering disebut sebagai agen perjalanan. Dibawah ini terdapat tabel

jumlah pemakaian praanggapan dari keenam peristiwa tutur yang telah dianalisis

sebelumnya.

Tabel 4.8: Rekapitulasi Pemakaian Praanggapan Peristiwa Tutur I

Jenis Praanggapan TA1 TA2 TA3 TA4 TA5 TA6 Total Persentase PE 3 3 6 5 2 3 22 16.6 PF - 2 4 1 2 1 10 7.6 PL 10 - 6 11 3 1 31 23.5 PS 5 8 9 11 2 6 41 30.1 PNF - - - - - - - - PCF 6 - 2 1 1 2 12 9.1 PIT - - - - - - - - PIM 2 - - 1 2 2 9 6.8 PT - - 5 1 - 1 7 5.3 PC - - - - - - - - Total 132 100

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

Jenis praanggapan yang paling dominan berperan dalam keenam peristiwa tutur

(agen perjalanan) di atas adalah praanggapan struktural sebanyak 41 buah (30.1%). Ini

disebabkan adanya beberapa faktor yang mempengaruhi, yakni:

1. Agen perjalanan (travel agent) merupakan usaha biro perencanaan perjalanan dan

jasa pelayanan dalam penyelenggaraan kepariwisataan. Satuan lingual

“perencanaan” di atas menjelaskan bahwa terdapat sesuatu hal yang akan

direncanakan, sehingga si penerima jasa (wisatawan) akan memiliki banyak

pertanyaan yang timbul demi kelangsungan dan kelancaran perjalanan. Hal inilah

yang menyebabkan praanggapan struktural banyak muncul pada peristiwa tutur ini.

2. Terdapat perangkat-perangkat kantor agen perjalanan seperti brosur wisata, gambar

tempat wisata, dan peta perjalanan wisata. Agen perjalanan juga menyediakan

transportasi dan paket perjalanan wisata. Tanpa disadari hal-hal seperti ini

mempengaruhi terciptanya praanggapan struktural pada saat peristiwa tutur tersebut

berlangsung.

b. Rekapitulasi Pemakaian Praanggapan Peristiwa Tutur II

Salah satu situs internet memberi pengertian mengenai Pusat Penerangan

Pariwisata yakni a tourism information center, providing visitors to a location with

information on the area’s attractions, lodgings, maps, and other items relevant to

tourism by Wikidingo. Wikidingo mengatakan bahwa Pusat Penerangan Informasi

Kepariwisataan menyediakan informasi kepada pengunjung mengenai lokasi (wisata)

serta informasi tempat-tempat pertunjukan (seni), penginapan, peta dan jenis-jenis

lainnya yang sesuai dengan kepariwisataan. Dalam kegiatan memberi dan menerima

informasi juga ditemukan banyak penggunaan praanggapan oleh penutur dan mitra tutur

dalam peristiwa tutur ini.

Tabel 4.9: Rekapitulasi Pemakaian Praanggapan Peristiwa Tutur II Jenis Praanggapan TI1 TI2 TI3 TI4 TI5 TI6 Total Persentase

PE 7 7 2 2 5 2 25 36.8 PF 2 - 1 1 1 - 5 7.4 PL 4 3 - - 1 1 9 13.2 PS 6 4 3 2 4 3 22 32.4 PNF - - - - - - - - PCF 1 - - - 1 - 2 2.9 PIT - - - - - - - - PIM - 1 2 - 1 - 4 5.9 PT 1 - - - - - 1 1.8 PC - - - - - - - - Total 68 100

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

Sesuai dengan tabel 4.9 di atas, praanggapan eksistensial merupakan jenis

praanggapan yang paling dominan berperan dalam peristiwa tutur kedua ini. Hal ini

dikarenakan objek yang diperoleh para wisatawan hanyalah berupa informasi saja.

Situasi ini berbeda dengan agen perjalanan yang telah menyediakan contoh gambar dan

brosur yang memberikan kemudahan kepada wisatawan untuk mengetahui objek wisata

yang ada. Alasan-alasan sederhana seperti ini sangat berpengaruh dalam penggunaan

praanggapan. Seluruh staff Pusat Penerangan Informasi Kepariwisataan diharuskan

untuk memberikan informasi mengenai objek wisata ataupun jasa-jasa yang mereka

sediakan.

c. Rekapitulasi Pemakaian Praanggapan Peristiwa Tutur III

Peristiwa tutur ketiga ini terjadi di pasar seni Kuta dan Ubud. Pasar seni ini

merupakan pasar tradisional yang keadaannya hampir sama dengan keadaan pasar pada

umumnya. Dalam situasi pasar ini hanya terdapat satu jenis praanggapan yang berperan

aktif yaitu praanggapan struktural. Hal ini disebabkan oleh keadaan pasar seni tersebut,

dimana penjual menjajakan barang daganganya langsung di tempat. Oleh karena itu,

setiap orang baik wisatawan mampu melihat barang dagangan secara langsung. Tidak

hanya itu, kondisi tempat serta status sosial si pedagang membuat seluruh konteks dan

tuturan yang dihasilkan pada peristiwa tutur ini berbeda.

d. Rekapitulasi Pemakaian Praanggapan Seluruh Peristiwa Tutur

Sesuai dengan pemaparan pemakaian praanggapan maka diperoleh jenis

praanggapan yang paling dominan berperan dalam 15 peristiwa tutur di atas. Hal ini

dilakukan dengan merekapitulasi pemakaian praanggapan dari seluruh peristiwa tutur

yang ada.

Tabel 4.10: Rekapitulasi Pemakaian Praanggapan Seluruh Peristiwa Tutur

Jenis Praanggapan

TA1 TA2 TA3 TA4 TA5 TA6 TI1 TI2 TI3 TI4 TI5 TI6 AM1 AM2 AM3 Total

Persentase

PE 3 3 6 5 2 3 7 7 2 2 5 2 - - - 47 22.6 PF - 2 4 1 2 1 2 - 1 1 1 - - - - 15 7.2 PL 10 - 6 11 3 1 4 3 - - 1 1 - - - 40 19.3 PS 4 8 9 11 2 6 6 4 3 2 4 3 4 5 3 74 35.7 PNF - - - - - - - - - - - - - - - - - PCF 5 - 2 1 1 2 1 - - - 1 - - - - 13 6.3 PIT - - - - - - - - - - - - - - - - - PIM 2 - - 1 2 2 - 1 2 - 1 - - - - 11 5.3 PT - - - 4 1 - 1 1 - - - - - - - 7 3.4 PC - - - - - - - - - - - - - - - - - Total 208 100 %

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

Keterangan :

1. PE :Praanggapan Eksistensial (Existential Presupposition/Definite Description) 2. PF :Praanggapan Faktual (Factive Presupposition/Factive Predicates) 3. PL :Praaggapan Leksikal (Lexical Presupposition/Aspectual/Change of state

predicates) 4. PS :Pranggapan Struktural (Structural Presupposition) 5. PNF :Praanggapan Nonfaktual (Nonfactive Presupposition) 6. PCF :Praanggapan Pengandaian (Counter Factual Presupposition/Counter

Factual Conditional) 7. PIT :Praanggapan Iteratif/Perulangan (Iterative Presupposition) 8. PIM :Praanggapan Implikatif (Implicative Presupposition) 9. PT :Praanggapan Klausa Waktu (Temporal Clauses Presuppostion) 10. PC :Praanggapan Tak Lengkap (Cleft Presupposition) 11. TA :Agen Perjalanan (Travel Agent) 12. TI :Pusat Penerangan Inforamsi Wisata (Tourism Information) 13. AM :Pasar Seni (Art Market)

Tabel 4.10 ini menjelaskan bahwa jenis praanggapan struktural dengan jumlah

persentase sebanyak 35.7% (74) merupakan praanggapan yang paling dominan dalam

15 peristiwa tutur tersebut. Praanggapan struktural ini mendominasi disebabkan oleh

adanya proses tanya-jawab untuk memperoleh informasi yang diinginkan oleh

wisatawan maupun penduduk setempat. Seperti yang telah diketahui bersama bahwa

praanggapan struktural ini merupakan suatu praanggapan dalam bentuk kalimat tanya,

seperti WH-Question, Yes/No Question ataupun Alternative Question. Dengan

menggunakan ketiga bentuk kalimat tanya ini baik penutur maupun mitra tutur dapat

memperoleh informasi yang akurat.

B. PEMBAHASAN

Pembahasan mengenai praanggapan (presupposition) ini merupakan anggapan

atau prediksi yang dianggap sesuai dengan penggunaan kalimat yang diucapkan

sehingga mampu memberikan kesimpulan atau asumsi awal bahwa apa yang akan

disampaikan penutur dipahami oleh mitra tutur.

Dari hasil penelitian lapangan dan analisis yang telah dilakukan oleh penulis,

diperoleh beberapa pola sederhana yang mencakup penggunaan praanggapan tersebut.

Pada peristiwa tutur I yang berpusat pada agen perjalanan (Travel Agent) ini dapat

dijelaskan bahwa penggunaan praanggapan struktural lebih mendominasi digunakan

terlebih dahulu pada saat berlangsungnya peristiwa tutur. Kemudian, dilanjutkan dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

praanggapan leksikal dan diakhiri oleh praanggapan eksistensial. Pola ini ditemukan

pada seluruh peristiwa tutur di agen perjalanan. Hal ini terjadi karena sesuai dengan

kondisi tempat atau prangkat-prangkat seperti foto, gambar dan brosur mengenai tempat

wisata yang terdapat di sebuah kantor agen perjalanan mempengaruhi kemunculan

sebuah praanggapan.

Selanjutnya, pada peristiwa tutur II yakni di sebuah Pusat Penerangan Informasi

Kepariwisataan (Tourism Information) ditemukan pola sederahana yang mencakup

penggunaan praanggapan. Praanggapan eksistensial merupakan praanggapan yang

terlebih dahulu digunakan. Hal ini disebabkan karena salah satu alasan seseorang

mengunjungi Pusat Penerangan Informasi Kepariwisataan adalah untuk mengetahui

kejelasan informasi mengenai tempat wisata dan beberapa pergelaran seni di sekitar

tempat wisata tersebut. Kemudian praanggapan struktural menempati posisi kedua pada

peristiwa tutur ini. Penggunaan praanggapan tersebut untuk memperoleh informasi yang

bersifat akurat dan jelas, serta diakhiri dengan praanggapan leksikal sebagai penutup

dari digunakannya praanggapan di setiap peristiwa tutur ini.

Selanjutnya, pada peristiwa tutur III di sebuah pasar seni di Ubud dan Kuta

diperoleh satu jenis praanggapan yang sangat berperan penting, yakni praanggapan

struktural. Dikatakan penting, karena sifat barang yang ditawarkan oleh pedagang dan

situasi pasar yang menjelaskan pentingnya penggunaan praanggapan struktural saat

peristiwa tutur tersebut berlangsung. Setelah jelaskan berdasarkan peristiwa tutur I,II

dan III maka diperoleh sebuah kesimpulan sederhana bahwa penggunaan praanggapan

struktural mendominasi pada ketiga peristiwa tutur tersebut. Kemudian pada kasus ini

praanggapan eksistensial menduduki peringkat kedua dan diakhiri oleh praanggapan

leksikal.

Sebagaimana yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya bahwa analisis

penelitian ini mengguanakan teori praanggapan Levinson (1983) dan Peter Grundy

(2000). Hasil dari penelitian ini juga sejalan dengan kedua teori tersebut. Akan tetapi

masih tersisa permasalahan baru yang belum dikaji dalam pembahasan ini, yakni

peristiwa tutur dalam bernegosiasi untuk menentukan suatu kesepakatan harga yang

dituju. Hal ini dapat dilihat dari beberapa peritiwa tutur seperti pada percakapan agen

perjalanan ketiga, kelima dan keenam, serta pada ketiga percakapan yang terjadi di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

pasar seni. Pada peristiwa tutur bernegosiasi belum sepenuhnya dapat dicakup dengan

teori-teori yang dirumuskan oleh Levinson dan Grundy.

Praanggapan merupakan kesimpulan atau asumsi awal penutur sebelum

melakukan tuturan bahwa apa yang disampaikan juga dipahami oleh mitra tutur.

Sumarsono (2010:64) memberi contoh bahwa jika A berujar kepada B makna A

mengasumsikan (memperkirakan) B sudah mengetahui praanggapannya. Karena

asumsinya adalah petutur sudah mengetahui, maka praanggapan itu tidak diujarkan

meskipun bagian dari makna ujaran itu sendiri. Sebagaimana yang telah dijelaskan

pada Bab III sebelumnya, sebuah tema budaya akan ditentukan dari pendeskripsian dan

pemaparan penggunaan jenis praanggapan yang mendominasi. Berdasarkan data yang

telah diuraikan, ditemukan beberapa tema budaya yang berkaitan dengan peran

praanggapan dalam iteraksi tersebut.

1. Sesuai dengan hasil analisis di atas ditemukan dua jenis praanggapan yang paling

sering terjadi dalam interaksi antara penduduk asli Bali dan wisatawan asing. Jenis

praanggapn tersebut yakni praanggapan eksistensial dan praanggapan struktural.

Hal ini dikarenakan praanggapan eksistensial cenderung digunakan untuk

memberitahu atau menginformasikan kepada seseorang tentang adanya lokasi

wisata, penginapan, pergelaran atau beberapa barang dan jasa yang diperlukan

sesuai dengan kondisi wilayah dimana tuturan tersebut dituturkan. Selanjutnya,

praanggapan struktural ini digunakan untuk meminta atau menanyakan beberapa

informasi terkait mengenai apa, siapa dan bagaiamana suatu hal akan dilakukan.

Dengan menggunakan praanggapa struktural ini kedua belah pihak dimungkinkan

untuk mendapatkan informasi yang tepat, jelas dan akurat.

2. Interaksi antara masyarakat Bali dan wisatawan asing yang berlokasi di kantor

Pusat Penerangan Informasi Kepariwisatan dan agen perjalanan dalam penggunaan

praanggapan ditemukan bahwa kedua belah pihak telah memiliki asumsi atau

praanggapan yang sama. Dengan mengetahui maksud dari setiap tuturan yang

dihasilkan.

3. Hal yang paling menarik dari penelitian ini adalah pada saat lokasi penelitian ini

diarahkan ke sebuah pasar seni (art market), jenis praanggapan yang ditemukan

hanya praanggapan struktural. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara yang

dilakukan kepada kedua belah pihak baik wisatawan asing maupun penduduk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

setempat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, (1) status pendidikan para

pedagang yang menjadikan asumsi atau praanggapan itu tidak terlalu

diperhitungkan, (2) mereka (pedagang) cenderung membiarkan atau membebaskan

para wisatawan asing mencari barang yang mereka butuhkan (3) para wisatawan

asing yang berkunjung ke pasar seni tersebut tidak terlalu menggunakan

praanggapan dalam berinteraksi dengan para pedangang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Fokus dalam penelitian ini mengkaji praanggapan dalam interaksi langsung

antara penduduk Bali dengan wisatawan asing. Penelitian ini mengambil beberapa

lokasi, yaitu: Ubud, Pasar seni Kuta, dan Sukawati. Dalam penelitian ini juga terdapat

tiga peristiwa tutur, yakni pada Pusat Penerangan Wisata (Tourism Information), Agen

Perjalanan (Travel Agent) dan pasar seni (Art Market). Bahasan dalam penelitian ini

menyangkut perihal pemakaian dan pemaknaan praanggapan yang tersirat dalam sebuah

tuturan. Interaksi langsung antara penduduk setempat dengan wisatawan asing ini

dipilih sesuai dengan sifat keunikan yang mencirikan kedua partisipan. Berdasarka hasil

penelitian ini maka telah terjawab seluruh komponen pertanyaan pada bab sebelumnya.

Hal ini kembali diuraikan secara singkat seperti di bawah ini.

Pertama yang menanyakan jenis dan makna praanggapan yang dapat

direalisasikan dalam setiap tuturan wisatawan tersebut adalah terdapat tujuh jenis

praanggapan yang berperan dalam peristiwa tutur ini. Ketujuh jenis praanggapan

tersebut adalah praanggapan eksistensial, praanggapan faktual, praanggapan leksikal,

praanggapan struktural, praanggapan pengandaian, praanggapan implikatif, dan

praanggapan temporal. Praanggapan struktural memperoleh data paling besar sebanyak

74 buah (35.7%) dari rekapitulasi pemakaian praanggapan pada keseluruhan peristiwa

tutur. Hal ini dapat disimpulkan bahwa praanggapan struktural sangat mendominasi.

Kemudian, tidak hanya jenis praanggapannya saja yang dapat diuraikan namun

juga satuan lingual yang mengikutinya. Seperti pada praanggapan leksikal akan sering

ditemukan satuan-satuan lingual seperti start, finish, give, come dan go. Selanjutnya,

pada praanggapan implikatif cenderung ditemukan satuan-satuan lingual seperti see dan

get, kemudian pada praanggapan temporal ditemukan satuan lingual before, after dan

untill. Pada praanggapan pengandaian hanya memiliki satu penanda pasti yakni satuan

lingual if. Pada praanggapan faktual hampir keseluruhannya dibantu oleh pemerolehan

praanggapan dari teori yang dirumuskan oleh Grundy. Pada praanggapan eksistensial

tidak memiliki penanda yang khas namun selalu menujukan keadaan dan keberadaan

yang sebenarnya. Inilah kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian dan analisis

yang telah dilakukan sebelumnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

Jawaban atas rumusan masalah kedua yakni praanggapan struktural merupakan

jenis praanggapan yang berperan paling dominan dalam ketiga peristiwa tutur tersebut.

Praanggapan struktural dapat dinyatakan melalui tuturan dalam bentuk kalimat tanya

seperti: Yes/No Question, WH-Question dan Alternative Question.

Jawaban atas rumusan masalah ketiga mengenai pola yang dapat digambarkan

dari setiap peristiwa tutur yaitu diawali dengan pemakaian praanggapan struktural,

kemudian dilanjutkan dengan praanggapan eksistensial dan diakhiri dengan pemakaian

praanggapan leksikal. Pola ini menjelaskan bahwa praanggapan struktural merupakan

praanggapan yang paling berperan aktif dalam setiap peristiwa tutur yang telah terjadi.

Kemudian dilanjutkan dengan praanggapan eksistensial sebagai bukti dari keberadaan

objek wisata, hotel, pergelaran seni dan lain sebagainya yang berkaitan dengan konteks

situasi yang ada. Praanggapan leksikal merupakan jenis praanggapan terakhir yang

berperan aktif dalam ketiga peristiwa tutur ini. Susunan ketiga jenis praanggapan ini

terjadi disebabkan karena faktor keingin tahuan antara penutur dan mitratutur mengenai

sebuah informasi yang akurat.

B. Saran

Berdasarkan simpulan penelitian yang telah dilakukan di atas, berikut disampaikan

beberapa saran yang berkorelasi dengan hasil penelitian ini maupun bagi keperluan

penelitian lanjutan. Saran-saran yang dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Tujuan penelitian ini diharapkan mampu menjadi masukan pengembangan dan

pengajaran ilmu pragmatik, terutama pada teori praanggapan (presupposition).

Penggunaan temuan dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan

selanjutnya dilakukan penyempurnaan teori praanggapan dalam berbahasa dan ilmu

pragmatik itu sendiri.

b. Kajian mengenai praanggapan di kalangan para wisatawan asing dan penduduk Bali

pada saat berinteraksi ternyata telah memiliki praanggapan satu sama lain. Ini

diharapkan dapat semakin diperkuat dan dipertahankan agar tidak terjadi kesalah

pahaman antara kedua penutur dan mitra tutur yang pada dasarnya memiliki

kewarganegaraan dan bahasa ibu yang berbeda. Mereka hendaknya menyadari

bahwa setiap individu di dunia ini memiliki tolak ukur tersendiri dalam

menginterpretasikan tuturan kedalam sebuah praanggapan. Oleh karena itu sikap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

terbaik dalam berinteraksi antar warganegara ataupun suku adalah saling

menghormati dan menghargai setiap tanggapan ataupun tuturan-tuturan yang

dihasilkan dan berusaha untuk memberikan asumsi-asumsi yang positif.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

DAFTAR PUSTAKA

Austin, J.L. 1962. How to Do Things with Words, New York: Oxford University Press

Benny, Lee. 2001. ‘Mutual Knowledge, Background Knowledge and Shared Belief; Their Roles in Establishing Common Ground. Elsevier’. Journal of Pragmatics, vol.33, no.9, hlm 21-44.

Clark, H and Eve V. C. 1997. Philosophy and Language: An Introduction to Psycholinguistics. Harcourt Brace Jovanovich: USA

Cruse, A. D. 2002. Meaning in Language: An Introduction to Semantics and

Pragmatics. New York: University of Manchester Cummings, Louise. 1999. Pragmatics: A Mulitidiciplinary Perspective, New York:

Oxford University Press

Enfield, N. 2009. ‘Relationship Thingking and Human Pragmatics’. Elsevier, Journal of Pragmatics, vol.41, no. 11, hlm. 60-78.

Grundy, Peter. 2000. Doing Pragmatics, New York: Oxford University Press

Guest, Greg & Emily. 2013. Collecting Qualitative Data: Afield Manual for Applied Research, USA: Sage Publication

Hans, Jorg Schmid. 2003. ‘Presupposition Can be A Bluff: How Abstract Nouns Can be Used as Presupposition Triggers’. Elsevier, Journal Of Pragmatics, vol. 3, no. 68, hlm, 155-163.

Haryanti, Sri. 2001. ‘Implikatur Percakapan Dalam Prosa Fiksi Bahasa Inggris (Suatu Kajian Pragmatik)’. Tesis. UNS.

Hassan, Hamid Lubis. 2010. Analisis Wacana Pragmatik, Bandung: Penerbit Angkasa

Hornby, A. S. 1995. Oxford Advanced Leaner’s Dictionary of Current English. New York: Oxford University

Huang, Yan. 2007. Pragmatics, New York: Oxford University Press

Hurford, J and Heasly, B. 1984. Semantics: A Course book. London: Cambridge University Press

Hye, Kyung Lee. 2005. ‘Presupposition and Implicature Under Negation’. Elsevier,

Journal of Pragmatics, vol.37, no. 50, hlm. 595-609.

Leech, G. 1983. The Principles of Pragmatics. Essex. England. Longman Group Ltd.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

Levinson, S. C. 1983. Pragmatics. Cambridge: Cambridge University

Lincoln, Yvona S. & Egon G. Guba. 1985. Natruralistic Inqury, Beverly Hills: Sage Publications

Lofland, John & Lyn H. Lofland. 1984. Analyzing Social Settings: A Guide to Qualitative Observation and Analysis, Belmont, Cal: Wadsworth Publish Company

Mc Dowell, John & Evans, Gareth. 2012. Truth and Meaning: Essay in Semantics, New York: Oxford University Press

Moleong, L. J. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Remaja Karya

Nababan, PWJ. 1987. Ilmu Pragmatik: Teori dan Penerapannya, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Nadya, Gaya Tri. 2009. ‘Praanggapan Dalam Adegan Film Janji Joni’. Skripsi. UI.

Raharjo, Berliana. 2012. ‘Bahasa Pada Dialog Iklan Produk-Produk PT. Unilever Tbk di Televisi Swasta Indonesia (Kajian Pragmatik)’. Tesis. UNS.

Rivai, Dona. 2000. ‘Peranan Alat-Alat Kohesi dan Praanggapan Dalam Mengikat Tema Lagu Cinta Berbahasa Jerman’. Tesis. UI.

Rosenberg, J & Travis, C (Eds). 1971. Reading in the Philosophy of Language. New Jersey: Prentice Press

Silverman, David. 1998. Doing Qualitative Research: A Practical Handbook, New

Delhi: Sage Publication

Sulistiyo, Edi. 2013. Pragmatik: Suatu Kajian Awal, Surakarta: UNS Press

Suryabrata, Sumadi. 1983. Metodologi Penelitian, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Sutopo, H, B. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar dan Terapannya Dalam Penelitian, Surakarta: UNS Press

Yule, G. 1996. Pragmatics. Oxford: Oxford University Press.

Wahyuni, Sri. 2012. Qualitative Research Method Theory and Practice, Jakarta: Salemba Empat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

Lam

pira

n 1

1.A

gen

Perja

lana

n 1

N o D

ata

Jeni

s Pra

angg

apan

K

eter

anga

n PE

PF

PL

PS

PN

F PC

F PI

T

PIM

PT

PC

1.

H

ello

, I w

ant t

o go

to

Kin

tam

ani f

or

tom

orro

w.

PE

: K

inta

man

i is a

tour

ist d

estin

atio

n in

Bal

i.

4 W

e ha

ve to

che

ck a

nd

if it

is d

eal,

we

mus

t ha

ve tw

o pe

ople

so if

yo

u on

ly o

ne p

eopl

e, I

have

to c

all m

y fr

ont

offic

e, if

ther

e is

so

meo

ne w

ill b

ook,

w

e w

ill g

o.

P L:

Som

eone

wou

ld b

e bo

okin

g th

e tic

ket s

o th

ey c

ould

go

to

Kin

tam

ani.

PCF

: - P

roba

bly,

som

eone

will

boo

k th

e tic

ket.

-T

here

are

/are

not

mor

e pe

ople

will

boo

k th

e tic

ket.

6.

Ya.

. I h

ave

to c

heck

fir

st, i

f the

re is

mor

e pe

ople

alre

ady,

you

ca

n do

it. I

f the

re is

no

t mor

e pe

ople

, for

on

e pe

ople

we

can’

t go

.

PL :

They

wou

ld b

e go

ing

to K

inta

man

i dep

ends

on

ther

e is

a p

erso

n or

no

t boo

ks th

e tic

ket i

n fr

ont o

f the

trav

el a

gent

. PC

F : T

here

are

/ are

not

mor

e pe

ople

will

boo

k th

e tic

ket.

7.

Yes

, yes

I se

e.

May

be, y

ou c

an c

heck

no

w.

PI

: Sh

e ha

s alre

ady

unde

rsto

od a

bout

trav

el a

gent

’s e

xpla

natio

n.

8.

Wha

t’s ti

me

do y

ou

like?

PS :

The

tour

ist’s

tim

e w

ants

to g

o to

her

jour

ney.

9.

At n

ine.

You

pic

k fr

om th

is p

lace

?

PS :

He

(TA

) can

/can

’t pi

ck u

p th

e to

uris

t fro

m th

e of

fice

of tr

avel

ag

ent.

10 . W

here

is y

ou st

ay in

U

bud?

PS

: Sh

e st

ays i

n U

bud.

PE

: U

bud

exis

ts.

12 . If

it’s

not

so fa

r you

ca

n co

me

here

, sta

rt fr

om h

ere.

PL :

She

wou

ld b

e co

min

g to

trav

el a

gent

for s

tarti

ng h

er jo

urne

y to

K

inta

man

i. PC

F : H

er h

omes

tay

may

not

be

far f

rom

trav

el a

gent

.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

15 . Sa

usen

a √

PE :

Saur

sena

is a

hom

e st

ay in

Ubu

d.

(Pem

erol

ehan

pra

angg

apan

ini d

ises

uaik

an d

enga

n pe

mer

oleh

an

praa

ngga

pan

Gru

ndy

pada

prin

sip

kehe

mat

an (P

rinc

iple

of E

cono

my)

17 .

Poss

ible

tom

orro

w w

e ge

t mor

e pe

ople

.

PI :

-X (T

A) w

as e

xpec

ted

to g

et m

ore

peop

le.

- Th

ere

will

/will

not

be

mor

e pe

ople

. 18 .

Ya.

. Whe

re ?

A

t nin

e o’

cloc

k. H

ow

I can

be

here

.

PS

: - T

he tr

avel

age

nt w

ill p

ick

up th

e to

uris

t.

-

The

tour

ist w

ill b

e in

the

trave

l age

nt.

19 . Y

ou

can

com

e he

re

poss

ible

, w

e pi

ck u

p in

Sau

rsen

a po

ssib

le.

PL

: Sh

e w

ould

be

com

ing

to tr

avel

age

nt fo

r sta

rting

her

jour

ney

to

Kin

tam

ani.

20 . N

o. I

go

ther

e. W

ait

for

the

othe

r pe

ople

be

caus

e on

ly

me,

I

will

go

ther

e.

PL

: Sh

e w

ould

be

goin

g to

trav

el a

gent

.

21 . Y

ou

have

al

read

y ha

ve so

meo

ne th

ere.

22 . H

ow m

any

peop

le g

o th

ere

for t

omor

row

?

PL

: Th

ere

are

a nu

mbe

r of t

ouris

ts w

ould

be

goin

g to

Kin

tam

ani.

PS :

ther

e ar

e m

ore

than

one

peo

ple

go to

Kin

tam

ani.

23 . Tw

o pe

ople

al

read

y.

So y

ou h

ave

to b

ook

now

, so

it

is p

ossi

ble

yo c

an g

o to

mor

row

al

read

y.

PL

: Sh

e is

an

oblig

atio

n of

boo

king

the

ticke

t to

go to

Kin

tam

ani.

She

will

go

to K

inta

man

i tom

orro

w.

25 . If

yo

u co

me

tom

orro

w,

we

go

dire

ct.

PL :

She

mig

ht b

e go

ing

to K

inta

man

i dire

ctly

. PC

F : S

he p

ossi

bly

will

com

e to

the

trave

l age

nt.

26 . Y

es. I

go.

. I g

o.. A

t 9

I wou

ld b

e th

ere.

PL :

She

wou

ld b

e in

the

trave

l age

nt a

t 9 o

’clo

ck.

27 . If

out

of

book

ing,

we

don’

t gua

rant

ee.

PC

F : -

The

re is

boo

king

pol

icy

in th

e tra

vel a

gent

.

-Sh

e pr

obab

ly d

on’t

get t

he g

uara

ntee

of t

he ti

cket

. ( P

emer

oleh

an p

raan

ggap

an in

i dip

erol

eh d

enga

n ba

ntua

n sh

ared

as

sum

ptio

n (p

enge

tahu

an b

eres

ama)

ole

h P.

Gru

ndy.

) 31 .

If w

e ar

e bo

okin

g to

day,

I

give

you

the

ticke

t and

then

to

mor

row

you

com

e at

9

o’cl

ock.

PL :

She

mig

ht b

e co

min

g to

trav

el a

gent

to st

art h

er jo

urne

y to

K

inta

man

i. PC

F : T

he to

uris

t pro

babl

y w

ill b

ook

the

ticke

t in

the

day.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

2.A

gen

Perja

lana

n 2

No

Dat

a Je

nis P

raan

ggap

an

Ket

eran

gan

PE

PF

PL

PS

PNF

PCF

PIT

PI

M

PT

PC

1.

Is th

ere

rent

car

to

mor

row

? √

PE

: Th

e tra

vel a

gent

rent

s car

. PS

: Th

ere

is a

rent

car

in th

e tra

vel a

gent

. 2.

Fo

r whe

n?

PS :

Ther

e is

a p

artic

ular

day

for u

sing

that

car

. 4.

Sm

all o

ne o

r big

one

?

PS

: Th

ere

are

a bi

g on

e an

d a

smal

l one

. 6.

H

ow m

any

days

, you

ne

ed?

8.

How

man

y da

ys?

9- 10

Fo

ur d

ays,

smal

l one

, to

mor

row

. To

mor

row

in th

e ev

enin

g I h

ave,

to

mor

rrow

mor

ning

I do

n’t h

ave,

sorr

y. N

ot

yet.

Tom

orro

w in

the

mor

ning

I ha

ve o

nly

the

big

one.

PL :-

The

tour

ist n

eeds

a sm

all c

ar.

- Th

e tra

vel a

gent

has

not

a sm

all c

ar to

mor

row

.

-

Ther

e is

a b

ig c

ar fo

r tom

orro

w m

orni

ng.

(Den

gan

men

ggun

akan

pem

erol

ehan

pra

angg

apan

P.G

rund

y pa

da

Shar

e as

sum

ptio

n : d

efin

ite d

escr

iptio

n)

11.

The

big

one?

PS :

Ther

e is

a b

ig c

ar.

12.

Toyo

ta A

vanz

a √

13.

How

muc

h?

PS :

Ther

e is

a p

rice

for r

ent c

ar.

14.

Toyo

ta A

vanz

a fo

r 4

days

, the

bes

t pric

e is

to

eig

ht h

undr

ed

thou

sand

rupi

ah.

PE

: Th

ere

are

othe

r pric

e fo

r ren

t car

.

15.

Smal

l one

is c

heap

er?

PS

: Th

e sm

all c

ar is

che

aper

. 16

. Y

a.. t

he sm

all o

ne is

ch

eape

r but

we

will

ha

ve to

mor

row

in th

e af

tern

oon.

PF

: Th

ey h

ave

the

smal

l one

in th

e af

tern

oon.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

3. A

gen

Perja

lana

n 3

No

Dat

a Je

nis P

raan

ggap

an

Ket

eran

gan

PE

PF

PL

PS

PNF

PCF

PIT

PI

M

PT

PC

1.

Wha

t can

I he

lp y

ou

may

be?

PS

: Th

ere

is so

meo

ne c

an g

ive

a he

lp to

som

eone

els

e.

2.

Yes

, We

like

to d

o to

ur, w

e ar

e in

tere

sted

for t

his

one.

PF

: Th

ey li

ke to

do

a to

ur to

Bed

ugul

.

3.

Bed

ugul

Sun

set

PE

: B

edug

ul is

a la

ke m

ount

aino

us re

sort

area

in B

ali a

nd it

exi

sts.

5-6

And

then

pos

sibl

e fo

r pr

ivat

e?

Priv

ate

tour

?

PS

: Th

ere

is a

priv

ate

tour

eith

er.

7.

Priv

ate

tour

pos

sibl

e H

ow m

any

peop

le

agai

n?

PS

: A

tour

ist w

ants

to g

o to

Bed

ugul

.

11.

You

can

do

it on

pr

ivat

e. S

o yo

u ca

n do

it a

nytim

e an

d th

en o

ne o

f pro

gram

yo

u lik

e yo

u ca

n sp

lit. W

e ha

ve a

new

pr

ogra

m y

ou c

an

com

e. P

ossi

ble

priv

ate

prog

ram

.

PE :

Ther

e is

a n

ew p

rogr

am in

the

trave

l age

nt.

PL :

They

cou

ld jo

in in

thei

r pro

gram

.

12.

And

if w

e do

to g

o to

B

esak

ih.

PC

F : T

hey

prob

ably

will

go

to B

esak

ih.

12-

13.

And

if w

e do

to g

o to

B

esak

ih.

Bes

akih

PE

: B

esak

ih is

the

bigg

est H

indu

tem

ple

in B

ali l

ocat

ed in

K

aran

gase

m re

genc

y, e

ast o

f Bal

i and

it is

one

of t

he p

opul

ar to

uris

t de

stin

atio

n in

the

Isla

nd.

15.

Kin

tam

ani -

Bes

akih

ne

xt c

ombi

natio

n be

twee

n nu

mbe

r 4

and

num

ber 8

. We

put t

oget

her r

eady

in

PE

: Th

ere

is a

new

com

bina

tion

prog

ram

bet

wee

n K

inta

man

i and

B

esak

ih a

s tou

rist d

estin

atio

n in

Bal

i.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

one

prog

ram

. We

will

vis

it K

inta

man

i V

olca

no a

nd th

en

visi

t the

mot

her

tem

ple.

16

. O

k. A

nd H

ow lo

ng is

it

last

for t

our?

PS :

The

tour

has

the

last

des

tinat

ion.

17.

Kin

tam

ani –

Bes

akih

to

ur, w

hen

you

are

in

shar

ing

tour

, we

star

t at

9 o

’clo

ck u

ntil

5 o’

cloc

k. A

t 5 o

’clo

ck

we

finis

h to

ur.

PL :

The

shar

ing

tour

for K

inta

man

i-Bes

akih

wou

ld st

art a

t 9 A

.M

until

5 P

.M

PT :

They

will

do

thei

r jou

rney

for 9

hou

rs.

18.

How

man

y pe

ople

?

PS :

A to

uris

t joi

ns K

inta

man

i-Bes

akih

tour

. 18

-21

. H

ow m

any

peop

le?

In sh

arin

g to

ur,

max

imum

ya.

. m

axim

um si

x pe

ople

. Si

x

Ya.

. We

do it

by

six

peop

le.

PF

: Th

ere

are

six

pers

ons i

n sh

arin

g to

ur.

(Jen

is p

raan

ggap

an in

i dip

erol

eh d

enga

n m

engg

unak

an te

ori

pem

erol

ehan

pra

angg

apan

P.G

rund

y : S

hare

d A

ssum

ptio

n)

22.

And

how

long

do

we

stay

in th

e te

mpl

e?

PS

: Th

ey w

ill st

ay a

t the

tem

ple.

23.

In th

is p

lace

mor

e le

ss a

bout

45

min

ute

until

one

hou

r. Ex

cept

Bes

akih

, B

esak

ih is

the

big

one

is a

bout

one

hal

f ho

ur.

24.

Two

hour

s?

25.

Ya.

. Bes

akih

it

betw

een

one

hour

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

four

ty fi

ve m

inut

es

until

two

hour

s m

axim

um.

26.

We

are

inte

rest

ed to

ad

verti

sem

ent

num

ber t

wo,

but

m

axim

um p

rice

is

Rp.

422

.000

.

PF

: Th

ey c

hose

Kin

tam

ani-

Bes

akih

with

the

cost

was

Rp.

422

.000

34.

But

if w

e do

this

one

. E

ee..

We

have

a..

And

th

is

one

is

poss

ible

for t

omor

row

.

PC

F : T

hey

poss

ibly

will

do

Kin

tam

ani –

Bes

akih

pro

gram

.

37.

Whe

n is

w

ith

mor

e pe

ople

, w

hen

is t

wo

peop

le

book

ing

max

imum

on

e da

y be

fore

po

ssib

le

also

. So

you

nee

d bo

okin

g to

day

for

tom

orro

w.

We

have

on

ly

two

peop

le

tom

orro

w

we

still

go.

39.

One

day

bef

ore

alw

ays

poss

ible

min

imum

two

peop

le.

This

one

is

the

long

er

trip

ya..

We

star

t at 1

0 o’

cloc

k un

til 8

o’c

lock

in

the

even

ing.

We

see

suns

et y

a..

PL

: Th

ey m

ight

be

doin

g th

e jo

urne

y to

Bed

ugul

at 1

0 A

.M.

40.

Unt

il w

hat

time

do

your

shop

ope

n?

PS :

The

shop

has

the

time

to b

e op

ened

and

clo

sed.

PT

:

43

. K

inta

man

i – B

esak

ih

Whe

re d

o yo

u st

ay i

n U

bud?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

44-

45.

Shad

ru

Hou

se,

we

can

pick

up

you

from

Tr

opic

al

Res

taur

ant

ya..o

r fr

om

here

po

ssib

le,

whi

ch

one

you

like?

PE

: Th

ere

are

Shad

ru H

ouse

Hot

el a

nd T

ropi

cal R

esta

uran

t in

Ubu

d.

46.

It’s

not

far.

We

can

com

e he

re a

t 9 o

’clo

ck

in th

e m

orni

ng o

r?

PL

: Th

ey m

ight

be

com

ing

to tr

avel

age

nt a

t 9 o

’clo

ck in

the

mor

ning

.

47-

51

You

hav

e to

be

here

lik

e te

n to

nin

e.

You

can

pay

now

Rp.

36

0.00

0.

Ok.

Y

ou h

ave

Rp.

10.0

00

may

be?

Hm

mm

..yes

. R

p.10

.000

Y

a.. t

his f

ifty

thou

sand

. So

this

is

your

pro

gram

to

mor

row

Kin

tam

ani-

Bes

akih

tour

.

PF

: Th

ey h

ave

chos

en K

inta

man

i-Bes

akih

pro

gram

as t

heir

jour

ney.

(H

al in

i dip

erol

eh d

enga

n m

engg

unak

an p

emer

oleh

an p

raan

ggap

an

P.G

rund

y pa

da p

rinsi

p ke

hem

atan

(prin

cipl

e of

eco

nom

y))

52.

Ok.

We

can

take

it.

Ok.

See

you

.

PL :

They

mig

ht b

e ta

king

the

rece

ipt

from

the

trave

l age

nt.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

4. A

gen

Perja

lana

n 4

No

Dat

a Je

nis P

raan

ggap

an

Ket

eran

gan

PE

PF

PL

PS

PNF

PCF

PIT

PI

M

PT

PC

1.

Excu

se m

e, w

e w

ant

to g

o to

Giri

for

tom

orro

w.

PE

: G

iri is

in B

ali I

slan

d.

3.

You

pic

k to

star

t fr

om e

leve

n?

PS

: So

meo

ne p

icks

the

tour

ist f

rom

hot

el a

t 11

o’cl

ock.

5.

Ok.

Ele

ven.

You

pic

k us

from

hot

el a

t el

even

?

PS

: So

meo

ne p

icks

the

tour

ist f

rom

hot

el a

t 11

o’cl

ock.

6.

Whe

re d

o yo

u st

ay in

U

bud?

PE

: Th

ere

is U

bud

villa

ge.

PS :

Som

eone

or t

ouris

t sta

yes i

n U

bud.

8.

R

umah

Ubu

d. W

e’ll

com

e at

10.

45 fr

om

ther

e.

PE :

Ther

e is

Rum

ah U

bud

as a

hom

esta

y in

Ubu

d.

PL: T

hey

wou

ld b

e th

ere

(Rum

ah U

bud)

at 1

0.45

A.M

.

9.

Ok.

And

then

how

m

uch

is it

?

PS :

Ther

e is

som

ethi

ng h

as a

pric

e.

10.

To S

angi

gi y

a, o

ne

way

or t

wo

way

?

13.

Up

ther

e. T

hey

sent

R

p. 7

00.0

00 fo

r tw

o pe

ople

. Can

you

do

the

low

er p

rice.

14.

Rp.

750.

000

is th

e be

st p

rice.

Whe

n yo

u go

to G

iri, i

t’s h

ard

to g

et th

e lo

w p

rice.

PI

: Th

ey tr

ied

to g

et th

e lo

w p

rice.

15.

Do

you

have

the

pict

ure

of th

e bo

at?

PS

: So

meo

ne h

as th

e pi

ctur

e of

the

boat

.

16.

Sorr

y, fi

nish

my

bros

ur, w

e ha

ve

bros

ul in

ban

gsal

, I

have

one

com

pany

th

at’s

one

go

to S

an

PE :

Ther

e ar

e to

ur d

estin

atio

n in

Bal

i lik

e Pa

yang

Bay

and

San

G

igi.

PL :

They

mig

ht b

e go

ing

to S

anG

igi,P

ayan

g B

ayu

and

then

Giri

.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

gigi

dire

ct fr

om

Paya

ng B

ayu,

they

go

dire

ct to

San

gig

i an

d th

en G

iri.

17.

How

is th

e bo

at?

The

boat

is g

ood?

PS :

Som

eone

ask

s abo

ut th

e co

nditi

on o

f the

boa

t.

19.

Is th

e la

rge

one?

PS :

Ther

e is

a la

rge

boat

. 22

. Th

at’s

why

we

go to

B

angs

al o

r Giri

.

PL :

They

mig

ht b

e go

ing

to S

angi

gi, P

ayan

g B

ayu

and

then

Giri

.

25.

No.

. No

We

have

to g

iri,

Wah

ana

ya..

Wah

ana

mor

e le

ss li

ke th

is

kind

ya,

the

big

one

like

out s

ide.

PE

: Ek

a Ja

ya a

nd W

ahan

a ar

e th

e na

mes

of t

he b

oat.

27.

Ya.

. lik

e th

is o

ne, f

or

the

big

one

out

side

fo

r R

p. 1

86.0

00 o

nly

Eka

Jaya

. Th

ey

didn

’t go

to

Sang

igi,

they

go

until

Giri

and

la

ke

Kon

dem

. Sa

ngig

i on

ly

one

com

pany

.

PE

: Ek

a Ja

ya a

nd W

ahan

a ar

e th

e na

mes

of t

he b

oat.

PL :

Eka

jaya

had

n’t b

een

goi

ng to

San

gigi

PT

: Th

e la

st d

estin

atio

n of

Eka

Jaya

is G

iri a

nd la

ke K

onde

m.

31.

Bec

auas

e G

iri m

ore

com

pany

th

ey

go

ther

e

PL

: M

ore

than

one

com

pany

wou

ld b

e go

ing

to G

iri.

33.

To S

angi

gi o

nly

one

com

pany

. So

th

at’s

w

hy m

ore

expe

nsiv

e in

the

pric

es.

PF

: Th

ere

is o

nly

one

trave

l age

nt h

as S

angi

gi to

ur.

(Men

ggun

akan

per

oleh

an p

raan

ggap

an G

rund

y : S

hare

ass

umpt

ion)

35.

How

ab

out

Telu

knar

a.

PS

: Th

e de

stin

atio

n of

Tel

uk N

ara

has a

val

ue.

40.

How

muc

h is

it?

PL

: Th

ere

is so

met

hing

has

a p

rice.

43

. To

giri

, I

give

you

R

p.65

0.00

0

PL :

He

mig

ht b

e gi

ving

the

last

cos

t was

Rp.

600.

000

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

45.

But

we

have

to g

o to

Te

luk

Naw

a to

geth

er,

right

?

PL

: Th

ey w

ould

be

goin

g to

Tel

uk N

awa.

48.

No,

bec

ause

as

I to

ld

to G

iri.

That

’s m

any

go

to

Giri

. Th

at’s

w

hy th

ey g

ive

spec

ial

offe

r fo

r th

e co

mpa

ny

sam

e lik

e Sa

n gi

gi.

PL

:The

y w

ere

givi

ng sp

ecia

l off

er to

San

gigi

.

49.

If

we

can

do

this

of

fer

for

Telu

k N

awa?

PC

F : T

he p

roba

bly

will

do

that

off

er fo

r Tel

uk N

awa.

50.

No,

bec

ause

I q

uick

m

ore

wha

t we

do th

e jo

b on

ly

for

that

pr

ice.

Th

at’s

w

hy

you

like

to g

o to

Giri

R

p. 6

00.0

00.

I w

ill

give

you

.

PL

: H

e w

as w

ould

be

givi

ng th

e la

st c

ost w

as R

p. 6

00.0

00.

55.

50 m

inut

es.

Ok

No

Rp.

65

0.00

0 fo

r to

day

and

it’s

the

sam

e tim

e or

te

mpo

rary

tim

e?

PS

: Th

e co

st to

San

gigi

is fo

r sam

e tim

e or

tem

pora

ry ti

me.

57.

Ok.

Let

’s th

ink

abou

t it.

W

e m

ay

com

e ba

ck. T

hank

you

.

PL

: Th

ey m

ight

be

com

ing

back

to tr

avel

age

nt.

5. A

gen

Perja

lana

n 5

No

Dat

a Je

nis P

raan

ggap

an

Ket

eran

gan

PE

PF

PL

PS

PNF

PCF

PIT

PI

M

PT

PC

1.

Ther

e is

Kin

tam

ani

Vol

cano

tour

for

PE

: Th

ere

is K

inta

man

i Vol

cano

tour

and

it is

ava

ilabl

e.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

tom

orro

w is

av

aila

ble?

2.

H

ow m

any

peop

le?

PS

: Th

ere

are

a nu

mbe

r of t

ouris

ts w

ill d

o th

e to

ur.

3-4

Onl

y m

e.

One

peo

ple.

K

inta

man

i Vol

cano

.

Pr

aang

gapa

n in

i dip

erol

eh d

enga

n m

engg

unak

an p

emer

oleh

an

praa

ngga

pan

Gru

ndy.

8.

Ya.

. Fo

r mom

ent n

ow, n

ot

yet.

But

I ha

ve th

is

one,

the

othe

r one

. A

lread

y ye

t, K

inta

man

i- B

esak

ih.

PE

: Th

ere

is K

inta

man

i-Bes

akih

pro

gram

in tr

avel

age

nt.

9.

Ya.

. it’s

mor

e ex

pens

ive.

I am

al

one.

Sor

ry.

PF

: Sh

e di

d no

t cho

ose

Kin

tam

ani-B

esak

ih a

s her

nex

t des

tinat

ion.

10.

No.

Thi

s one

we

have

al

read

y, b

ut y

ou c

an

chec

k in

to 7

o’c

lock

in

the

even

ing.

But

th

is o

ne w

e do

n’t

have

Kin

tam

ani

Vul

cano

, we

can

do it

th

e ot

her.

Alm

ost

sam

e w

ith th

is o

ne,

poss

ible

we

see

the

bigg

est t

empl

e in

B

ali.

So if

you

nee

d K

inta

man

i Vul

cano

, yo

u ca

n co

me

at 7

o’

cloc

k to

day.

PL

: Sh

e m

ight

be

com

ing

at 7

o’c

lock

in th

e ev

enin

g.

PCF

: May

be sh

e w

ill n

eed

Kin

tam

ani V

olca

no a

t 7 o

’clo

ck.

PI :

They

exp

ecte

d to

see

the

bigg

est t

empl

e in

Bal

i.

11.

At 7

o’c

lock

toda

y?

PS

: Sh

e co

mes

at 7

o’c

lock

. 12

. Y

a.. m

aybe

som

eone

ha

s boo

ked

so y

ou

can

do it

toge

ther

. If

no K

inta

man

i-

PI

: Th

ey e

xpec

ted

to se

e th

e bi

gges

t tem

ple

in B

ali.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

Bes

akih

that

we

have

al

read

y. It

’s a

lmos

t sa

me

just

ext

ra to

see

the

bigg

est t

empl

e.

13.

If I

can,

bef

ore

may

be

som

eone

has

boo

ked.

PCF

: Som

eone

pos

sibl

y w

ill b

ook

it.

14.

Ya,

bec

ause

we

join

w

ith o

ther

off

ice,

ya.

So

we

call

my

fron

t of

fice,

som

eone

m

aybe

ask

abo

ut

Kin

tam

ani-

Vul

cano

. So

it is

be

tter,s

omeo

ne a

sk

then

we

can

go.

PL

: K

inta

man

i Vol

cano

has

not

bee

n av

aila

ble

yet.

17.

Ok.

I w

ill b

e co

min

g ba

ck

PL

: Sh

e w

ould

be

com

ing

back

.

6. A

gen

Perja

lana

n 6

No

Dat

a Je

nis P

raan

ggap

an

Ket

eran

gan

PE

PF

PL

PS

PNF

PCF

PIT

PI

M

PT

PC

2.

Do

you

have

Bes

akih

as

par

k of

Bal

i tou

r fo

r tom

orro

w?

PE :

Bes

akih

is o

ne o

f the

par

k of

Bal

i and

it e

xist

s. PS

: Th

e tra

vel a

gent

has

Bes

akih

as p

ark

of B

ali t

our.

3.

For t

omor

row

, How

m

any

peop

le?

PS

: Th

ere

are

a nu

mbe

r of t

ouris

ts w

ill d

o th

e to

ur.

4- 5 Ju

st o

ne

One

peo

ple,

I ha

ve to

ch

eck.

Pr

aang

gapa

n in

i dip

erol

eh d

enga

n m

engg

unak

an p

emer

oleh

an

praa

ngga

pn G

rund

y.

11.

Ya,

but

it le

sss a

fter

4 o’

cloc

k, m

aybe

has

tw

o pe

ople

, afte

r 4

o’cl

ock

we

get t

he

PI :

She

(WN

A) t

ried

to g

et th

e bu

s. PT

: Sh

e ou

ght t

o co

me

back

to tr

avel

age

nt b

etw

een

4 o’

cloc

k an

d 8

o’cl

ock.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

repo

rt fr

om m

y fr

ont

offic

e.

12.

So, h

ave

to c

ome

back

afte

r 4 o

’clo

ck

toda

y?

PS :

She

has t

o co

me

at 4

and

8 o

’clo

ck.

PT :

She

ough

t to

com

e ba

ck to

trav

el a

gent

bet

wee

n 4

o’cl

ock

and

8 o’

cloc

k.

13.

Ya,

afte

r 4 o

’clo

ck

befo

re 8

o’c

lock

.

PT :

She

ough

t to

com

e ba

ck to

trav

el a

gent

bet

wee

n 4

o’cl

ock

and

8 o’

cloc

k.

14.

Ok.

Bef

ore

8 o’

cloc

k to

mor

row

is st

ill

poss

ible

for b

ooki

ng?

PS :

It is

pos

sibl

e fo

r boo

king

tom

orro

w.

PT :

She

ough

t to

com

e ba

ck to

trav

el a

gent

bet

wee

n 4

o’cl

ock

and

8 o’

cloc

k.

15.

No.

Sta

rt at

4 o

’clo

ck

this

afte

rnoo

n un

til 8

o’

cloc

k to

nigh

t. So

if

you

wan

t, yo

u ca

n co

me

in.

PL

: - T

he jo

uney

will

star

t at 4

o’c

lock

.

-

She

(WN

A) m

ight

be

com

ing

to tr

avel

age

nt.

PCF

: She

pos

sibl

y w

ill c

ome.

PT

: Sh

e ou

ght t

o co

me

back

to tr

avel

age

nt b

etw

een

4 o’

cloc

k an

d 8

o’cl

ock.

18

. O

k. A

nd if

it

happ

ens,

do I

have

to

com

e he

re to

get

the

bus o

r?

PS

: Sh

e ha

s to

com

e to

trav

el a

gent

or s

he is

pic

ked

up b

y gu

ide.

PC

F: P

roba

bly

it w

ill h

appe

n.

PI :

She

(WN

A) t

ried

to g

et th

e bu

s.

19.

Whe

re d

o yo

u st

ay in

U

bud?

PE

: U

bud

exis

ts.

PS :

Som

eone

stay

es in

Ubu

d.

20.

War

shap

an G

aluh

. √

PE :

War

shap

an G

aluh

is a

hom

esta

y in

Ubu

d.

7.Pu

sat P

ener

anga

n In

form

asi K

epar

iwis

ataa

n 1

No

Dat

a Je

nis P

raan

ggap

an

Ket

eran

gan

PE

PF

PL

PS

PNF

PCF

PIT

PI

M

PT

PC

1.

Yes

, I h

ave

two

ques

tions

and

one

for

danc

e sp

ecta

cula

r for

to

nigh

t.

PE

: Th

ere

are

spec

tacu

lar d

ance

and

dan

ce sc

hedu

le.

2.

This

is th

e da

nce

sche

dule

for t

onig

ht.

PE

: Th

ere

are

spec

tacu

lar d

ance

s and

dan

ce sh

cedu

le.

5.

One

, tw

o, th

ree,

four

,

PS :

One

of t

hat t

empl

e is

the

mos

t im

porta

nt.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

five,

six,

seve

n.

Seve

n tic

kets

. For

yo

u w

hat i

s mos

t im

porta

nt p

alac

e?

7.

Ubu

d pa

lace

. √

PE :

Ubu

d pa

lace

exi

sts i

n B

ali.

8- 10

Just

the

clos

e th

is

stre

et.

Just

the

clos

e th

is

stre

et?

Whe

re is

the

map

? Th

is is

the

map

, ya!

W

e ar

e he

re a

nd th

is

tour

ism

info

rmat

ion

and

Ubu

d pa

lace

as

clos

e th

is st

reet

, jus

t in

fron

t.

PF

: U

bud

pala

ce is

infr

ont o

f the

tour

ism

info

rmat

ion.

Je

nis p

raan

ggap

an in

i dip

erol

eh d

enga

n m

engg

unak

an

pem

erol

ehan

pra

angg

apan

Gru

ndy.

9.

Just

the

clos

e th

is

stre

et?

Whe

re is

the

map

?

PS

: Th

ere

is a

map

.

10.

This

is th

e m

ap, y

a!

We

are

here

and

this

to

uris

m in

form

atio

n an

d U

bud

pala

ce a

s cl

ose

this

stre

et, j

ust

infr

ont.

PE

: Th

ere

is a

tour

ism

info

rmat

ion

in U

bud.

11.

And

whe

re is

the

tem

ple?

PS :

Ther

e is

a te

mpl

e.

12.

If y

ou w

ant t

o vi

sit

the

tem

ple

you

can

com

e to

mon

gkey

fo

rest

.

PE

: Th

ere

is a

mon

key

fore

stin

Ubu

d, G

iany

ar.

PL :

She

mig

ht b

e co

min

g to

mon

key

fore

st.

PCF:

She

pro

babl

y w

ill w

ant t

o vi

sit t

he te

mpl

e.

13.

Insi

de m

ongk

ey

fore

st, y

ou c

an v

isit

the

tem

ple,

but

PT

: Th

ey h

ave

relig

ious

cer

emon

y.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

anot

her t

empl

e, th

ey

only

ope

n w

hen

they

go

t cer

emon

y.

15.

No.

So

whe

n th

ey

have

cer

emon

y th

ey

will

allo

w y

ou to

co

me

in to

the

tem

ple.

PL :

She

mig

ht b

e co

min

g to

thhe

tem

ple.

PT

: Th

ey h

ave

relig

ious

cer

emon

y.

19-

20

Ya,

this

is o

pen

ever

y da

y.

This

is o

pen

ever

y da

y. O

k. H

ere

the

map

like

this

for m

e or

not

.

PF

: U

bud

pala

ce is

ope

n ev

ery

day.

Pr

aang

gapa

n in

i dip

erol

eh d

enga

n m

engg

unak

an te

ori

praa

ngga

pan

Gru

ndy.

23.

This

is th

e co

mpl

ete

map

, Bal

i and

all

the

part

of b

ali.

PE

: Th

ere

is B

ali I

slan

d as

the

first

des

tinat

ion

in In

done

sia.

24.

But

, we

saty

onl

y on

e da

y. A

fter w

e go

to

Lom

bok.

But

we

are

here

, we

take

this

ro

ad to

go

ther

e.

PE :

Lom

bok

exis

ts.

PL :

They

mig

ht b

e ta

king

the

stre

et.

28.

So, w

hat d

o yo

u th

ink

that

the

mos

t pa

rticu

lar d

ance

, pl

ease

?

PS

: So

meo

ne th

inks

abo

ut th

e m

ost p

artic

ular

dan

ce.

30.

Leng

ong

danc

e, O

k.

And

just

her

e an

d w

here

?

PE :

Lego

ng d

ance

exi

sts.

PS :

Som

ewhe

re, t

hey

do th

e tra

ditio

nal d

ance

.

32.

Ok.

How

long

?

34

. O

k. A

nd I

can

take

th

e tic

ket h

ere.

PL :

She

mig

ht b

e ta

king

the

ticke

t fro

m th

e to

uris

m in

form

atio

n.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

8. P

usat

Pen

eran

gan

Info

rmas

i Kep

ariw

isat

aan

II

No

Dat

a Je

nis P

raan

ggap

an

Ket

eran

gan

PE

PF

PL

PS

PNF

PCF

PIT

PI

M

PT

PC

1.

Is th

ere

a m

ap o

f B

ali?

PE

: Th

e m

ap o

f Bal

i exi

sts.

PS :

Ther

e is

a m

ap o

f Bal

i 3.

O

k.

I hav

e on

e qu

estio

n, is

th

ere

rent

a m

otor

bi

ke?

PS

: Th

ere

is re

nt c

ar/m

otor

bik

e in

tour

ism

info

rmat

ion.

5.

Wan

t to

vi

sit

som

e pl

aces

in U

bud.

W

hich

one

do

you

like

to v

isit?

PE :

Ubu

d is

the

exis

ting

plac

e.

PS :

8.

Com

e to

the

north

, th

is a

rea

on th

e w

ay

you

can

visi

t Ric

e Te

rrac

e at

Pe

gala

ngan

, you

go

ing

up y

ou c

an se

e so

me

coff

e pl

anta

tion,

on

the

way

you

can

se

e m

ount

ain

and

dow

n yo

u fin

d Ta

pak

Sirin

g an

d th

e ot

her

one

at B

edug

ul th

e bi

g te

mpl

e

PE :

Ther

e ar

e so

me

plac

es to

vis

it lik

e R

ice

Terr

ace

in

Pega

lang

an,C

offe

e pl

anta

tion,

Tap

ak S

iring

and

then

Bed

ugul

. PI

: Sh

e tri

ed to

see

like

Ric

e Te

rrac

e in

Peg

alan

gan,

Cof

fee

plan

tatio

n, T

apak

Siri

ng a

nd th

en B

edug

ul.

10.

You

can

com

e to

K

uta.

PE :

Kut

a is

the

one

of th

e fa

vorit

e be

ach.

16.

Ya.

. but

I m

ean

not

goin

g by

car

but

like

m

otor

bik

e.

PL

: Th

ey w

ere

inte

ndin

g to

go

to so

me

plac

es b

y m

otor

bik

e.

17.

It is

the

arou

nd h

ere

you

can

do it

. Pe

gala

ngan

,Tap

ak

PE

: Th

ere

are

som

e pl

aces

to v

isit

like

Ric

e Te

rrac

e in

Pe

gala

ngan

,Cof

fee

plan

tatio

n, T

apak

Siri

ng a

nd th

en B

edug

ul.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

Sirin

g, B

edug

ul, i

t is

Ok.

18

. A

nd w

e w

ant t

o go

to

Mas

. √

PE

: M

as is

the

villa

ge o

f Han

dy C

raft.

PL

: Th

ey m

ight

be

tryin

g to

go

to M

as.

19.

Mas

? Th

e ha

ve a

sp

ecia

l pla

ce fo

r H

andy

Cra

ft.

PE

: M

as is

the

villa

ge o

f Han

dy C

raft.

20.

Is th

ere

a sm

all p

lace

ar

ound

Mas

?

PS

: Th

ere

is a

smal

l pla

ce a

roun

d M

as.

21.

You

can

com

e to

w

ater

fall.

Kem

enuh

. Th

is o

ne. T

here

is

wat

erfa

ll.

PE :

Kem

enuh

is th

e w

ater

fall

in M

as V

illag

e.

PL :

They

mig

ht b

e co

min

g to

com

e to

Kem

enuh

wat

erfa

ll.

9.Pu

sat P

ener

anga

n In

form

asi K

epar

iwis

ataa

n II

I

No

Dat

a Je

nis P

raan

ggap

an

Ket

eran

gan

PE

PF

PL

PS

PNF

PCF

PIT

PI

M

PT

PC

1.

Yes

, I w

ant t

o h

ave

som

e in

form

atio

n on

w

hat t

o do

aro

und

here

.

PS

: So

meo

ne w

ants

to d

o so

met

hing

.

6.

Yes

, Ubu

d pa

lace

, art

mar

ket,

you

go d

own

here

, you

hav

e M

ongk

ey F

ores

t. A

nd th

en fo

r eve

ry

nigh

t we

have

da

ncin

g. T

radi

tiona

l da

nce.

PE

: Th

ere

are

som

e pl

aces

like

Ubu

d pa

lace

, art

mar

ket,

mon

key

fore

st a

nd tr

aditi

onal

dan

ce.

8.

Ther

e is

Leg

ong.

For

w

hen

is it

? Y

este

rday

?

PE :

Lego

ng d

ance

exi

sts a

nd it

is st

ory

of M

ahab

rata

PS

: Le

gong

dan

ce w

ill b

e sh

owed

in th

e pa

rticu

lar d

ay.

10.

I mea

n, to

day,

wha

t is

the

danc

e?

PS

: Th

ere

is a

kin

d of

the

danc

e.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

11-

12

I will

see

the

danc

e a.

.. To

day

is S

atur

day,

so

rry

Sund

ay to

day.

It

is n

ice

to se

e to

nigh

t at 7

.30

o’cl

ock.

PI

: Sh

e pl

aned

to se

e th

e da

nce.

12-

13

Toda

y is

Sa

turd

ay,

sorr

y Su

nday

toda

y.

It is

nic

e to

see

toni

ght a

t 7.3

0 o’

cloc

k.

At.

7.30

righ

t.

PF

: Le

gong

dan

ce w

ill b

e sh

owed

at 7

.30

P.M

. Pr

aang

gapa

n in

i dip

erol

eh d

enga

n m

engg

unak

an te

ori G

rund

y.

14.

Lego

ng o

f M

ahab

rata

. So

it is

th

e st

ory

of

Mah

abra

ta.

PE

: Le

gong

dan

ce e

xist

s and

it is

the

stor

y of

Mah

abra

ta.

10.P

usat

Pen

eran

gan

Info

rmas

i Kep

ariw

isat

aan

IV

No

Dat

a Je

nis P

raan

ggap

an

Ket

eran

gan

PE

PF

PL

PS

PNF

PCF

PIT

PI

M

PT

PC

1.

This

is T

ouris

m

Info

rmat

ion,

Isn’

t it?

PE :

The

tour

ism

info

rmat

ion

exis

ts.

3.

Wha

t?

Wha

t do

you

mea

n?

PS

: So

meo

ne m

eans

som

ethi

ng.

4.

You

’re

look

ing

for

tour

ism

info

rmat

ion,

ar

en’t

you?

PF

: So

meo

ne w

as lo

okin

g fo

r tou

rism

info

rmat

ion.

6.

They

mov

ed.

Yes

, can

I he

lp y

ou?

You

nee

d fo

r so

met

hing

or y

ou

wan

t to

ask

PS

: The

tour

ists

nee

d a

help

.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

som

ethi

ng?

9.

We

sear

ch fo

r B

unga

low

with

WIF

I an

d sw

imm

ing

pool

.

PE

: Th

ere

are

Bun

galo

ws w

ith W

IFI a

nd sw

imm

ing

pool

.

10.

With

swim

min

g po

ol

You

go

dow

n ar

ound

2

or 3

hun

dred

m

eter

s. Th

ere

are

man

y ac

com

mod

atio

n w

ith W

IFI ,

sw

imm

ing

pool

.

PE

: The

re a

re B

unga

low

s with

WIF

I and

swim

min

g po

ol.

11. P

usat

Pen

eran

gan

Info

rmas

i Kep

ariw

isat

aan

V

No

Dat

a Je

nis P

raan

ggap

an

Ket

eran

gan

PE

PF

PL

PS

PNF

PCF

PIT

PI

M

PT

PC

1.

Hel

lo, I

wan

t to

know

, Are

ther

e tic

kets

for

perf

orm

ance

? B

uy

ticke

ts p

erfo

rman

ce.

PS

: Th

ere

are

the

ticke

ts fo

r per

form

ance

.

4.

You

get

her

e.

PI

: Th

e to

uris

t exp

ecte

d to

get

the

ticke

t. 8-

9 Th

is is

the

sche

dule

fo

r tod

ay. S

tart

at

7.30

. 7.

30

PF

: Th

e da

nce

will

be

show

ed a

t 7.3

0 P.

M.

Jeni

s pra

angg

apan

ini d

item

ukan

den

gan

men

ggun

akan

pe

mer

oleh

an p

raan

ggap

an G

rund

y.

12.

So, D

o yo

u w

ant t

o bu

y th

e tic

ket?

PS: T

he to

uris

t wan

ts to

buy

the

ticke

t.

16.

You

hav

e to

com

e th

ere

30 m

inut

es

befo

re.

PE

: Th

e to

uris

t mus

t be

in th

e pa

lace

30

min

utes

bef

ore.

19.

Thirt

y m

inut

es

Ok.

A

nd I

wan

t to

hav

e th

e in

form

atio

n ab

out

PE

: U

bud

exis

ts.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

Ubu

d.

Onl

y U

bud.

22

. Th

is is

Ubu

d, w

e ar

e he

re.

Do

you

wan

t to

buy

this

map

?

PS

: Th

e to

uris

t wan

ts to

buy

the

map

.

26.

So

you

don’

t w

rite

here

, Ya.

W

e ar

e he

re, U

bud.

To

ursi

m In

form

atio

n.

27-

28.

Ubu

d pa

lace

. U

bud

pala

ce,

infr

ont

of th

is o

ffic

e.

Th

ere

is U

bud

pala

ce in

fron

t of t

ouris

m in

form

atio

n.

30.

Yes

, go

do

wn,

yo

u fin

d th

e m

ongk

ey

fore

st.

PE

: M

onke

y fo

rest

exi

sts.

31.

How

man

y w

alki

ng?

39.

Yes

, If

I w

ant

to g

o th

ere?

PCF:

The

tour

ist p

roba

bly

will

go

ther

e.

47.

Ok.

Is

it

the

Inte

rest

ing?

PS :

Ubu

d is

inte

rest

ing.

48-

53

Mus

eum

. Y

es, B

lang

ko, a

nd

then

Mek

a M

useu

m

Arm

a in

Pen

gose

an.

PE

: Th

ere

are

tradi

tiona

l Bal

i’s p

aint

ings

and

thre

e m

useu

ms l

ike

Arm

a, B

lang

ko a

nd M

eka.

12.P

usat

Pen

eran

gan

Info

rmas

i Kep

ariw

isat

aan

VI

No

Dat

a Je

nis P

raan

ggap

an

Ket

eran

gan

PE

PF

PL

PS

PNF

PCF

PIT

PI

M

PT

PC

4.

With

the

driv

er. Y

ou

can

com

e or

go

to th

e ne

xt si

de fo

llow

PE

: U

bud

Wis

ata

has r

ent c

ar.

PL :

The

tour

ist m

ight

be

follo

win

g U

bud

mai

n ro

ad a

roun

d 40

0 m

eter

.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

Ubu

d m

ain

road

, and

ar

ound

400

met

ers o

n th

e rig

ht si

de, y

ou

can

find

the

nam

e U

bud

Wis

ata.

The

re,

you

can

find

a ca

r for

re

nt. M

ay I

writ

e th

e na

me

for y

ou?

PS: S

omeo

ne m

ay w

rite

the

nam

e of

Ubu

d W

isat

a.

9.

How

do

we

buy

a tic

ket f

rom

you

or

dire

ctly

on

that

side

?

PS

: The

y bu

y th

e tic

kets

from

the

tour

ism

info

rmat

ion

or in

the

pala

ce d

irect

ly.

11.

Wha

t is t

he

diff

eren

ce o

f the

da

nce?

PS

: Th

ere

is a

diff

eren

ce o

f the

dan

ce.

12.

For e

xam

ple

like

this

on

e. L

egon

g da

nce.

M

ost o

f the

dan

cer

are

fam

ale

danc

er

and

it w

ill b

e fo

llow

ed b

y m

usic

or

we

call

Gam

elan

. But

ke

cak

mos

t of t

he

danc

er a

re m

ale.

So

they

are

onl

y da

ncin

g an

d si

ngin

g w

ithou

t B

alin

ese

inst

rum

ent.

It is

the

time

and

the

pric

e of

the

ticke

t and

th

is is

the

plac

e w

here

take

a p

lace

.

PE

: Le

gong

, Kec

ak, G

amel

an a

nd B

alin

ese

Inst

rum

ent a

re k

ind

of

tradi

tiona

l dan

ce a

nd In

stru

men

t.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

13. P

asar

Sen

i I

No

Dat

a Je

nis P

raan

ggap

an

Ket

eran

gan

PE

PF

PL

PS

PNF

PCF

PIT

PI

M

PT

PC

3.

Wha

t kin

d of

clo

thes

is

it?

PS

: Th

ere

is a

kin

d of

clo

thes

.

9.

How

muc

h ?

PS

: The

re is

som

ethi

ng w

ith a

cer

tain

pric

e.

17.

Is it

ok?

25

. Y

a.. G

ood

smile

. Do

you

have

mor

e co

lor

for t

his?

PS

: The

re a

re m

any

colo

rs o

f the

blo

uses

.

14. P

asar

Sen

i II

No

Dat

a Je

nis P

raan

ggap

an

Ket

eran

gan

PE

PF

PL

PS

PNF

PCF

PIT

PI

M

PT

PC

1.

Do

you

wan

t tha

t ta

ng to

p, d

arlin

g?

PS

: Th

ere

is so

meo

ne w

ants

to b

uy th

e ta

ng-to

p.

4.

How

muc

h th

is o

ne?

9.

You

like

bla

ck?

PS

: 11

. D

o yo

u lik

e a

butc

hup

with

a

buth

cup

t-shi

rt?

PS

: Th

ere

is a

but

chup

with

a t-

shirt

in th

at sh

op.

14.

How

muc

h fo

r thi

s on

e?

15. P

asar

Sen

i III

No

Dat

a Je

nis P

raan

ggap

an

Ket

eran

gan

PE

PF

PL

PS

PNF

PCF

PIT

PI

M

PT

PC

1.

How

muc

h th

is o

ne?

PS

: Th

ere

is a

sale

pric

e fo

r som

ethi

ng in

that

shop

. 6.

H

ow m

uch

you

can

give

me?

PS: T

here

is a

fixe

d pr

ice

from

the

tour

ist.

18.

Take

a d

ress

?

PS: S

omeo

ne p

roba

bly

take

a d

ress

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

LAMPIRAN II

1. Agen Perjalanan I

Pada tanggal 14 Agustus pada pukul 13.15 WITA di sebuah agen perjalanan di Ubud, seorang wanita berasal dari Beoulgaria, Eropa sedang memesan tiket untuk perjalannya menuju Kintamani. Dalam proses pembicaraan ini hanya terdapat dua partisipan saja yakni wanita Beoulgaria dan pengurus agen perjalanan tersebut dengan bahasa ragam tak baku dan dalam keadaan santai. WNA :Hello, I want to go to Kintamani for tomorrow. TA :You have to make booking one day before by shuttle bus one day before. WNA :Maybe, there are another people. TA :We have to check and if it is deal, we must have two people so if you only

one people, I have to call my front office, if there is someone will book, we will go.

WNA :No. I want to go with another people. TA :Ya.. I have to check first, if there is more people already, you can do it. If

there is not more people, for one people we can’t go. WNA :Yes, yes I see. Maybe, you can check now. TA :What’s time do you like? WNA :At nine. In nine. At nine. You pick from this place? TA :Where you stay in Ubud? WNA :I’m in this where is the studia the massage. It’s so very near from here. TA :If it’s not so far you can come here, start from here. WNA :San..san.. sanur. TA :Sadu, Sania WNA :Sausena, Sausena TA :Suarsena WNA :Suarsena TA : Possible tomorrow we get more people. WNA : Ya.. Where ? At nine o’clock. How I can be here. TA :You can come here possible, we pick up in Saursena possible. WNA :No. I go there. Yes.. I wait for the other people because only me, I will go

there. TA : You have already have someone there. WNA : How many people go there for tomorrow? TA : Two people already. So you have to book now, so it is possible yo can go

tomorrow already. WNA : Thank you. TA : If you come tomorrow, we go direct. WNA : Yes. I go.. I go.. In 9 I would be there. TA : If out of booking, we don’t garanty. WNA : Ya.. I am sad TA : Tomorrow is full. WNA : Yes... yes TA :Yes, If out of booking, We can’t go. If we are booking today, I give you the

ticket and then tomorrow you come at 9 o’clock. WNA : Thank you.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

2. Agen Perjalanan II

Pada tanggal 29 Agustus 2014 pukul 9:58 WITA sepasang kekasih berasal dari Spanyol mendatangi kantor agen perjalanan untuk menyewa sebuah mobil yang akan mereka gunakan untuk berkeliling-keliling daerah Denpasar dan sekitarnya. Pada peristiwa tutur ini hanya terdapat dua partisipan saja yakni wanita mancanegara dan staff agen perjalanan tersebut dengan bahasa ragam tak baku dan dalam keadaan santai. WNA (Pr) : Is there rent car tomorrow? TA : For when? WNA (Pr) : Tomorrow. TA : Tomorrow, small one or big one? WNA (Pr) : Small one. TA : How many days, you need? WNA (Pr) : Ya...? TA : How many days? WNA (Pr) sedang berdiskusi dengan WNA (Lk) mengenai jumlah hari yang mereka perlukan untuk menggunakan mobil tersebut. WNA (Pr) : Four days. TA : Four days, small one, tomorrow.

Tomorrow in the evening I have, tomorrrow morning I don’t have, sorry. Not yet.Tomorrow in the evening I have. Tomorrow in the morning I have only the big one.

WNA (Pr) : The big one TA : Toyota Avanza WNA (Pr) : How much? TA : Toyota Avanza for 4 days, the best price is to eight hundred thousand rupiah. WNA (Pr) sedang berunding kembali dengan WNA (Lk) mengenai harga yang telah disampaikan oleh agen perjalanan tersebut. WNA (Pr) : Small one is cheaper. TA : Ya.. the small one is cheaper but we will have tomorrow in the afternoon. WNA (Pr) : Terimaksih. We are looking for. Thank you very much. TA :You’re welcome.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

3.Agen Perjalanan III

Pada tanggal 29 Agustus 2014 pada pukul 10:51 WITA di sebuah kantor agen perjalanan sepasang kekasih yang berasal dari Perancis datang untuk mencari tempat wisata yang dapat mereka kunjungi selama satu hari. Dalam peristiwa tutur ini terdapat tiga partisipan yakni 2 warganegara asing tersebut pria dan wanita kemudian staff agen perjalanan tersebut. Peristiwa tutur ini merupakan kegiatan menanyakan dan memberi informasi dan juga menegosiasikan harga transportasi yang akan dipergunakan oleh kedua wisatawan. TA : What can I help you maybe? WNA ( Pr) : Yes, We like to do tour, we are interested for this one. TA : Bedugul Sunset? WNA ( Pr) : Yes.. and WNA (Lk) : And then possible for private? WNA (Pr) : Private tour? TA : Private tour possible How many people again? WNA (Pr) : Two people. TA : Two people possible, because on private tour, you have paid three people ya..

more less. WNA (Lk) : Hmmm.. Okey. TA : You can do it on private. So you can do it anytime and then one of program

you like you can split and then we have a new program you can come. Possible private program.

WNA (Pr) berdiskusi dengan WNA(Lk) mengenai masalah tersebut. WNA (Pr) : And if we do to go to Besakih? TA : Besakih. WNA (Pr) : All this one is number four? TA : Kintamani – Besakih next combination between number 4 and number 8. We

put together ready in one program. We will visit Kintamani Vulcano and then visit the mother temple.

WNA (Pr) : Ok. And How long is it last for tour? TA : Kintamani –Besakih tour, when you are in sharing tour, we start at 9 o’clock

until 5 o’clock. At 5 o’clock we finish tour. WNA (Pr) : How many people? TA : In sharing tour, maximum ya.. maximum six people. WNA (Pr) : Six TA : Ya.. We do it by six people. WNA (Pr) : And how long do we stay in the temple? TA : In this place more less about 45 minute until one hour. Except Besakih,

Besakih is the big one is about one half hour. WNA (Pr) : Two hours? TA : Ya.. Besakih it between one hour fourty five minutes until two hours

maximum. Kedua wisatawan asing tersebut kembali berdiskusi. WNA (Pr) : We are interested to advertisement number two, but maximum price is Rp.

422.000. TA : For Kintamani -Besakih. WNA (Pr) : Ya.. for this one. TA : For this one Kintamani- Besakih WNA (Pr) : Yes..

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

TA : Kintamani – Besakih in private, in private tour the best price we can give you for Kintamani- Besakih only Rp. 500.000 in private.

WNA (Pr) : For this one. TA : For this one Bedugul Sunset, so the best price, you can do it only Rp.

650.000. And two this tourist Rp. 1.150.000 WNA ( Pr) : But if we do this one. Eee.. We have a.. (Berunding kembali) And this one is possible for tomorrow? TA : Possible, When in the private. No problem. WNA (Pr) : And when in more people, Sharing. TA : When is with more people, when is two people booking minimum one day

before possible also. So you need booking today for tomorrow. We have only two people tomorrow we can go but it same day two people I can’t go.

WNA (Pr) : Ok. TA : One day before always possible minimum two people. Kedua wisatawan tersebut kembali berunding. This one is the longer trip ya.. We start at 10 o’clock until 8 o’clock in the

evening. We see sunset ya.. Kedua wisatawan tersebut kembali berdiskusi satu sama lain. WNA (Pr) : Until what time do your shop open? TA : At seven o’clock. WNA (Pr) : Seven o’clock. So for tomorrow, this one in sharing. TA : Kintamani – Besakih Where is you stay in Ubud? WNA ( Pr) : Shadru House. TA : Shadru House, we can pick up you from Tropical Restaurant ya..or from here

possible, which one you like? WNA (Lk) : It’s not far. We can come here at 9 o’clock in the morning or? TA : You have to be here like ten to nine. WNA :Ten to nine, Ok! TA :You can pay now Rp. 360.000 WNA (Lk) : Ok TA : You have Rp. 10.000 maybe? WNA (Lk) : Hmmm.. yes. TA : Rp.10.000 WNA(LK) :Yes..yes TA :Rp.10.000 Ya.. this fifty thousand. So this is your program tomorrow Kintamani-Besakih

tour. WNA(Pr) : Ok. We can take it. Ok. See you. TA : Tomorrow ten to nine. WNA (Pr) : Ok.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

4. Agen Perjalanan IV

Pada tanggal 14 Agustus 2014 pada pukul 14.19 WITA, di sebuah agen perjalanan di Ubud, sepasang kekasih datang untuk menanyakan rute perjalanan menuju Giri. Dalam peristiwa tutur ini terdapat tiga orang partisipan yakni, 2 orang wisatawan asing seorang wanita dan seorang pria kemudian seorang staff perjalanan yang sedang berada di kantor tersebut dengan bahasa ragam tak baku dan dalam keadaan santai. WNA (Pr) : Excuse me, we want to go to Giri for tomorrow. TA : We have two times, seven o’clock and eleven o’clock. WNA (Pr) : You pick to start from eleven? TA : Seven or eleven WNA (Pr) : Ok. Eleven. You pick us from hotel at eleven? TA : Where do you stay in Ubud? WNA (Pr) : Rumah Ubud. TA : Rumah Ubud. We’ll come at 10.45 from there. WNA (Pr) : Ok. And then how much is it? TA : To Sangigi ya, one way or two way? WNA (Pr) : One way two person. TA : One way for two people, the best price Rp. 750.000 for two people. WNA (Pr) : Up there. They sent Rp. 700.000 for two people. Can you do the lower price. TA : Rp.750.000 is the best price. When you go to Giri, it;s hard to get the low

price. WNA : Do you have the picture of the boat? Staff agen perjalanan sedang mencari brosur yang ditanyakan oleh kedua wisatawan tersebut. TA : Sorry, finish my brosur, we have brosul in bangsal, I have one company that’s one go to San gigi direct from Payang Bayu, they go direct to San gigi and then Giri. WNA (Lk) : How is the boat? The boat is good? TA : Something like this. WNA (Lk) : Is the large one? TA : No. More small. WNA : Oh.. more small TA : That’s why we go to Bangsal or Giri. WNA (Lk) : Ok. WNA (Pr) : So, it’s not this one. TA : No.. No

We have to giri, that’s one is Wahana ya.. Wahana more less about like this kond ya, the big one like out side.

WNA (Pr) : Ok.. like this. TA : Ya.. like this one, for the big one out side for Rp. 186.000 only Eka Jaya.

They didn’t go to Sangigi, they go until Giri and lake Kondem. Sangigi only one company.

WNA (Pr) : Ya.. So you can not complete the price under Rp. 700.000? TA : No. WNA(Pr) : Rp. 650.000 TA : No. Rp 700.000 that’s to San gigi already below prices, if Giri I can do it. WNA (Pr) : But Giri as further TA : Becauase Giri more company they go there. WNA (Pr) : Ou.. Ok. Ta : To Sangigi only one company. So that’s why more expensive in the prices. WNA (Pr) : But, Let’s think about it.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

WNA (Lk) : How about Teluknara. TA : Teluknawa, possible cheaper. WNA (Pr & Lk): Oh.. Yes. WNA (Lk) : Cheaper. Oh.. that’s good. WNA(Pr) :Ok.How much... TA : Teluknawa is 30 minutes more to Sangigi by car, on car. WNA (Pr) : How much is it? TA : For two people Rp.650.000. WNA (Pr) : Rp.650.000 TA : To giri, I give you Rp.650.000 WNA (Lk) : To teluk Nawa? WNA (Pr) : But we have to go to Teluk Nawa together, right? TA : Ya.. WNA (Pr) : So, I minute should be less to Teluk Nawa. TA : No, because as I told you to Giri. That’s many go to Giri. That’s why they

give special offer for the company same like San gigi. WNA (Lk) : What? When we can do for Teluk Nawa? TA : No, because I quick more what we do the job only for that price. That’s why

you like to Giri Rp.600.000 WNA ( Pr) : And to teluk Nawa has the same boat?is it? TA : The Teluk Nawa same boat, but the price more expensive, they have Gili the

best offer Teluk Nawa and San Gigi the more expensive. WNA (Pr) : Ok. I need 30 minutes more to Teluk Nawa. TA : No. 50 minutes. WNA (Pr) : 50 minutes. Ok so and then Rp. 650.000 for today and it’s the same time or

temporary time? TA : Same time. WNA (Pr) : Ok. Let’s think about it. We’ll be coming back. Thank you.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

5. Agen Perjalanan V

Pada tanggal 15 Agustus 2014 pada pukul 11: 16 WITA, di sebuah agen perjalanan seorang wanita berasal dari Austria datang untuk meminta sebuah informasi tentang perjalanan ke Kintamani Vulcano. Dalam peristiwa tutur ini hanya terdapat dua partisipan yakni wanita asing dan salah satu staff agen perjalanan tersebut. WNA : There is Kintamani Volcano tour for tomorrow is available? TA : How many people? WNA : Only me. TA : One people. Kintamani Volcano. WNA : Ya... TA : Kintamani Volcano, the favorite tour we have every day. WNA : For tomorrow. TA : Ya.. (Sedang Menelepon)

For moment now, not yet. But I have this one, the other one. Already yet, Kintamani- Besakih.

WNA : Ya.. it’s more expensive. I am alone. Sorry. TA : No. This one we have already, but you can check into 7 o’clock in the

evening. But this one we don’t have Kintamani Vulcano, we can do it the other. Almost same with this one, possible we see the biggest temple in Bali. So if you need Kintamani Vulcano, you can come at 7 o’clock today.

WNA : Before 7 o’clock today? TA : Ya.. maybe someone has booked so you can do it together. If no Kintamani-

Besakih that we have already. It’s almost same just extra to see the biggest temple.

WNA : If I can, before maybe someone has booked. TA : Ya, because we join with other office, ya. So we call my front office,

someone maybe ask about Kintamani- Vulcano. So it is better,someone ask, we can go.

WNA : OK TA :So that’s why Kintamani- Besakih is the one of favorite tour, every day we

have, just maybe someone book. WNA : Ok. I will be coming back. TA : Ya.. at 7 o’clock.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

135

6. Agen Perjalan VI

Pada tanggal 31 Agustus 2014 pada pukul 10:06 WITA seorang wanita berwarganegarakan Perancis ingin melakukan perjalanan ke Besakih dan kemudian dia mengunjungi sebuah agen perjalanan dan menanyakan jadwal perjalanan untuk lokasi wisata tersebut. Dalam peristiwa tutur ini terdapat dua partisipan saja, yang pertama adalah wanita tersebut dan satu staff agen perjalanan. Peristiwa tutur ini menggunakan ragam bahasa tak baku dan dalam keadaan santai. TA : Hello WNA : Do you have Besakih pas park of Bali tour for tomorrow? TA : For tomorrow, How many people? WNA : Just one. TA : One people, I have to check. WNA : Ok. TA : Besakih as park. WNA : Ya.. TA : For tomorrow not yet. WNA : Not yet? TA : Ya, but it lesss after 4 o’clock, maybe has two people, after 4 o’clock we get

the report from my front office. WNA : So, have to come back after 4 o’clock today? TA : Ya, after 4 o’clock before 8 o’clock. WNA : Ok. Before 8 o’clock tomorrow still possible for booking? TA : No. Start at 4 o’clock this afternoon until 8 o’clock tonight. So if you want,

you can come in. WNA : So, it means 4 and 8? TA : Ya.. WNA : Ok. And if it happens, do I have to come here to get the bus or? TA : Where do you stay in Ubud? WNA : Warshapan Galuh TA : Warsha possible, pick up from Warsha. WNA : Ya.. Ok. TA : We have service pick up. WNA : Ok. Thanks.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

136

7. Pusat Penerangan Informasi Kepariwisataan I

Pada tanggal 16 Agustus 2014 pada pukul 14.24 WITA, sekumpulan wanita mancanegara mendatangi sebuah Pusat Penerangan Informasi daerah wisata (Tourism Information) di Ubud, Bali. Pada peristiwa tutur tersebut terdapat dua partisipan aktif yaitu seorang wisatwan asing dan satu pegawai torism information tersebut. Dengan tujuan hendak mengunjungi Pura di ubud dan menanyakan mengenai tarian- tarian tradisional mana yang lebih populer pada hari itu. Dalam keadaan santai mereka saling menanyakan dan memberi informasi yang dibutuhkan pada saat itu. WNA : Yes, I have two questions and one for dance spectacular for tonight. TI : This is the dance schedule for tonight. WNA : Ok TI : They are same every ticket, today is Saturday. The last one for? WNA : One, two, three,four, five, six, seven. Seven tickets. For you what is most

particular palace? TI : I think, my oponion the first one is the good one. WNA : Ubud palace? TI : Just the close this street. WNA : Just the close this street? Where is the map? TI : This is the map, ya! We are here and this tourism information and Ubud

palace as close this street, just infront. WNA : And where is the temple? TI : If you want to visit the temple you can come to mongkey forest. WNA : Inside mongkey forest, you can visit the temple, but another temple, they only open when they got ceremony. WNA : There are not ceremony now? TI : No. So when they have ceremony so they will allow you to come in to the temple. WNA : Ok. But there is no ceremony, we can’t visit. TI : Ya.. The temple is close. WNA : Ok. But it is not like a.... TI : Ya, this is open every day. WNA : This is open every day. Ok. Here the map like this for me or not? TI : Ya, we sell the map sixty thousand. WNA : Sixty thousand. Ok. TI : This is the complete map, Bali and all the part of bali. WNA : But, we stay only one day. After we go to Lombok. But we are here, we take this road to go there. TI : Just go down and then keep following mongkey forest street around fifteen minutes. You will arrived at mongkey forest. WNA : Fifty minutes? TI : Fifteen minutes. Ya alright at mongkey forest. WNA : So, you think that the most particular dance, please? TI : Lengong dance. WNA : Lengong dance, Ok. And just here and where? TI : They stop at 7.30 P.M WNA : Ok. How long? TI : One and half hour. WNA : Ok. And you can take the ticket here? TI : Yes, you can buy the ticket here.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

137

WNA : Ok. Thanks TI : You’re welcome. Have a nice day ya.. 8. Pusat Penerangan Informasi Kepariwisataan II

Pada tanggal 30 Agustus 2014 pada pukul 9: 35 WITA, sepasang kekasih yang berasal dari Perancis datang mengunjungi Tourism Information untuk menanyakan mengenai tempat- tempat menarik yang dapat dikunjungi dengan menggunakan sepeda motor. Dalam peristiwa tutur ini terdapat 3 partisipan yang berperan yakni, 2 orang yang berwarganerakan perancis tersebut kemudian salah satu staff di Tourism Informastion tersebut. WNA (Pr) : Is there the map of Bali? TI : Yes, we sell sixty thousand. Kedua wisatawan tersebut berunding mengenai pertanyaan akan ditanyakan selanjutnya. WNA (Pr) : Ok. I have one question, is there rent a motor bike? TI : Yes. WNA (Pr) : Want to visit some places in Ubud. Which one do you like to visit? TI : You are here. WNA (Pr) : Ya. TI : Come to the north, this area on the way you can visit Rice Teras at

Pegalangan, you going up you can see some coffe transition, on the way you can see mountain and down you find Tapak Siring and the other one at Bedugul the big temple.

WNA (Pr) : Ok. And like.. TI : You can come to Kuta. WNA (Pr) : Oh.. no.. no.. WNA (Lk) : It is so far from here. TI : This area is the same place. WNA (Lk) : More places. TI : Come here? WNA (Pr) : Ya.. but I mean not going by car but like motor bike. TI : It is the around here you can do it. Pegalangan,Tapak Siring, Bedugul, it is

Ok. WNA (Pr) : And we want to go to Mas. TI : Mas? The have a special place for Handy Craft. WNA (Pr) : Is there a small place around Mas ? TI : You can come to waterfall. Kemenuh. This one. There is waterfall. WNA (Pr) : And Mas is around with Ubud, right? TI : Ya, around 25 minutes by motor bike. WNA (Pr) : Ok. Thank you.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

138

9. Pusat Penerangan Informasi Kepariwisataan III Pada tanggal 31 Agustus 2014 pada pukul 10:56 WITA di pusat penerangan informasi

kepariwisataan (Toursim Information ), seorang wanita yang berasal dari Paris datang mengunjungi tempat tersebut dengan tujuan ingin mendapatkan saran ataupun informasi mengenai apa-apa saja yang dapat dilakukan dan di kunjungi di sekitaran daerah tersebut. Dalam peristiwa tutur tersebut hanya terdapat 2 partisipan saja yakni, wanita yang berasal dari Paris dan salah satu pegawai di Tourism Information tersebut. WNA : Yes, I want to have some information on what to do around here. TI : Around here. Walking with me. WNA : Ok TI : Good Idea? WNA : Why not? TI : Yes, Ubud palace, art market, you go down here, you have Mongkey Forest.

And then for every night we have dancing. Traditional dance. WNA : Ok. I go in one dance tonight here. TI : There is Legong. For when is it? Yesterday? WNA : Today.Today TI : I mean, today, what is the dance? WNA : I will see the dance a... TI : Today is Saturday, sorry Sunday today. It is nice to see tonight at 7.30 o’clock. WNA : At 7.30 right. TI : Legong of Mahabrata. So it is the story of Mahabrata. WNA : Ok. Thank you. TI : You’re welcome. Anything else? WNA : It’s okey. Thank you very much. TI : Have a nice day.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

139

10.Pusat Penerangan Informasi Kepariwisataan IV

Pada tanggal 16 Agustus 2014 pada pukul 14 : 01 WITA sekumpulan gadis- gadis yang berasal dari Perancis datang ke pusat penerangan kepariwisataan untuk mendapatkan informasi mengenai penginapan yang memiliki fasilitas seperti WIFI dan kolam berenang di ubud dan sekitarnya. Dalam peristiwa tutur tersebut hanya terdapat dua partisipan yakni, salah satu dari gadis tersebut kemudian salah satu staff dari Tourism Information setempat. WNA : This is Tourism Information, Isn’t it? TI : They moved already. WNA : What? TI : They moved already. WNA : What do you mean? TI : You’re looking for tourism information, aren’t you? WNA : Ya TI : They moved. Yes, can I help you? You need for something or you want to ask something? WNA : Yes TI : Yes, What? WNA : We search for Bungalow with WIFI and swimming pool. TI : With swimming pool

You go down around 2 or 3 hundred meters. There are many accommodation with WIFI with swimming pool.

WNA : Ok. Thank you. TI : You’re welcome.

11. Pusat Penerangan Informasi Kepariwisataan V

Pada tanggal 20 Agustus 2014 pada pukul 08:40 WITA di sebuah Pusat penerangan kepariwisataan atau Tourism Information, sepasang kekasih yang berasal Switzerland datang untuk menanyakan pertunjukan tari traditional yang selalu diselenggarakan setiap malam dan kemudian meminta informasi mengenai tempat wisata yang dapat di kunjungi. Dalam peristiwa tutur ini hanya terdapat dua partisipan saja yakni, Wanita yang berasal dari Swiss dan salah satu staff Tourism Information tersebut. WNA : Hello, I want to know, Are there tickets for performance? Buy tickets

performance. TI : Ticket performance in the house. WNA : Ticket performance in palace. TI : You get here. WNA : Here? TI : Yes. WNA : What time is it? TI : This is the schedule for today. Start at 7.30 WNA : 7.30 Ok. And the price is? TI : Eighty thousand for one tickets. WNA : For one. TI : So, Do you want to buy the ticket?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

140

WNA : Yes. TI : One hundred sixty, Ya.. for two tickets. Ok. Thank you. Staff TI tersebut sedang mencari kembalian uang wisatawan tersebut. WNA : We should be here at.. TI : You have to come there 30 minutes before. WNA : How many? TI : Thirty minutes before. WNA : Thirty minutes. Ok. And I want to have the information about Ubud. But only Ubud. Staff TI mencari dan menunjukan peta. TI : Ubud, yes. The other side. ( sambil menunjukan peta ) WNA : Ok. TI : This is Ubud, we are here. Do you want to buy this map? WNA : What? TI : You want to buy this map. WNA : No. Because It completes. TI : So you don’t write here, Ya. We are here, Ubud. Toursim Information. Wisatawan tersebut memperhatikan peta sejenak. WNA : Ubud palace? TI : Ubud palace, infront of this office. WNA : Yes, the market also. TI : Yes, go down, you find the mongkey forest. WNA : How many walking? TI : Fifteen minutes. WNA : Fifty? TI : Fifteen. WNA : Fifteen. TI : Yes. WNA : Ok. They walk here to see? TI : Yes, rice field. WNA : Yes, If I want to go there? TI : Just follow that road. WNA : Follow the road? TI : Yes, first street, turn right. WNA : First street, turn right. TI : Start from jalan. Pajas. WNA : We are here. TI : Yes, we are here. WNA : Ok. Is it the Interesting? TI : It is interesting , because there is traditional Bali’s painting. We also have

another 3 museum. WNA : Museum? TI : Yes, Blangko, and then Meka Museum. WNA : And the other museum is? TI : Arma in Pengosean.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

141

WNA : Arma. Ok. Thank you very much.

12. Pusat Penerangan Informasi Kepariwisataan VI

Pada tanggal 16 Agustus 2014 pada pukul 13:48 WITA sepasang kekasih yang berasal dari Perancis. datang mengunjungi Pusat pelayanan kepariwisataan untuk menanyakan rentalan mobil dan juga menanyakan beberapa jenis tarian tarian traditional dan jadwalnya. Dalam peristiwa tutur ini hanya terdapat dua partisipan yakni, Pria yang berasal dari Perancis tersebut kemudian salah satu staff tourism information. WNA : Yes, for information about a car rent. TI : Car rent, car for rent. WNA : With the driver. TI : With the driver. You can come or go to the next side follow Ubud main road,

and around 400 meters on the right side, you can find the name Ubud Wisata. There, you can find a car for rent. May I write the name for you?

WNA : Ok. TI : Ubud wisata ya.. 400 meters from here on the right side ya. WNA : Ok. Thank you. And how for this one. TI : Specta, ya this one. Today are same every evening, so this one for tonight. WNA : How we buy a ticket from you or directly on that side? TI : You can buy the ticket here or directly to the place. Because they are same

price. Kedua wisatawan tersebut sedang berdiskusi. WNA : What is the difference of the dance? TI : For example like this one. Legong dance. Most of the dancer are famale

dancer and it will be followed by music or we call Gamelan. But kecak most of the dancer are male. So they are only dancing and singing without Balinese instrument. It is the time and the price of the ticket and this is the place where take a place.

WNA : Ok. Thank you.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

142

13. Pasar Seni I

Pada tanggal 12 Agustus 2014 pada pukul 11.40 WITA, disalah satu kios penjual baju yang terletak di areal pasar seni Sukawati lantai dua, yang pemiliknya bernama bapak Wayang Sudanang. Dalam peristiwa tutur ini terdapat 1 orang penjual (WNI) dan 3 orang pembeli (WNA) yang berasal dari Perth, Australia. Pada saat itu si tourist mancanegara tersebut hendak membeli sebuah selendang atau sarung khas Bali. Penjual : Hei mam, it is beautiful, and this nice color. WNA (Pr I) : Oh no. Thank you. WNA (Pr II) : What kind of clothes is it? Penjual : Cotton WNA (Pr II) : Cotton Penjual : Hai.. We same ( it means that twins) WNA (Lk) : She is my wife at home. Penjual : Look at, and this many-many color. WNA (Lk) : How much ? Penjual : And this sixty five. WNA (Lk) : I buy one, two, three, four, five, and I need special price. Penjual : Special price? No. Special price, bangkrut.. bangkrut. WNA (Lk) : Bangkrut..bangkrut. Penjual : Ok. Special price. It’s okey. Good my husband, good wife. WNA (Lk) :Good wife? She is my wife. Penjual :Oh.. sorry..sorry two wives. Two wives. It’s good for all okey. (sambil

menggeluarkan kalkulator). WNA (Lk) : Is it Ok? ( sambil mengetik angka di kalkulator) Penjual : More my husband, more. WNA (Lk) : Ok. Penjual : Thank you. Thank you, ya. This plastic ya. WNA (Lk) : Plastic, Ok. Penjual : More.. more.. one two three, pieces. Sorry for the joke. WNA (Lk) : Ya.. it’s ok. Penjual : Smile good ya.. WNA (Pr II) : Ya.. Good smile. You have more color for this? Penjual : No. Finish color. Ya thank you very much. WNA : Thank you.. bye.. Good bye..

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

143

14. Pasar Seni II

Pada tanggal 05 Agustus 2014 pada pukul 13:46 WITA dua orang wanita dan seorang anak remaja yang berasal dari Perth Australia datang mengunjungi pasar seni di daearah Pantai Kuta. Didalam peristiwa tutur ini terdapat enam partisipan yakni tiga wisatwan asing dan tiga penjaga kios. P1 : Do you want that tang top,darling? WNA1 : No. P1 : Take alook. WNA2 : How much this one? P2 : This for you just ok, ninety. WNA2 : Ok. P3 : Hei, I have white and black. WNA1 : This one? P3 : You like black? WNA1 : Yes. P3 : Do you like a butchup with a butchup t-shirt? WNA2 : No. Just this one. P3 : Just black also. WNA2 : How much for this one? P3 : This one, one hundred twenty.

Ya. How much you can buy? It is not the best price. You will give me.This good material.

WNA3 : Fourty. P3 : One more price ya. Fourty can not get. Excuse me, fifty. Ok. Last price ya. In the middle ya. Fifty ok. WNA2 : Fourty. P3 : Ya.. Ok WNA2 : Fourty. Ok. Just four dollars. P3 : Thank you. Good luck ya. 15. Pasar Seni III

Pada tanggal 5 Agustus 2014 pada pukul 13 : 08 WITA seorang wanita yang berasal dari Australia datang mengunjungi sebuah pasar seni yang terdapat disalh satu kawasan P. Bali. Dalam hal ini wanita tersebut awalnya hanya ingin melihat seperti apa pasar seni yang ada di Bali tersebut. Tidak terlalu mendetailkan apa yang ingin mereka dapat dan cari dari tempat tersebut, semuanya akan mengalir sesuai apa yang membuat mereka tertarik baik dalam bentuk barang. Dalam peristiwa tutur ini terdapat 4 partisipan yakni 2 wanita yang berasal dari Australia kemudian 2 lagi penjual Kaos atau pun baju.

WNA1 : Hei how much this one? P1 : Which one? WNA1 : Another price for this one in another shop. P1 : Best price ya, I give you hundred twenty. WNA1 : Hundred twenty... No.. No.. P1 : How much you could give me? WNA1 : No, You give me cheap, she have got some but I have been going now in a

minute. P1 : Sharing with me, little price, the tourist already very busy. Sharing with me.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

144

WNA1 :No. Just take a look. P2 : One hundred. Ok. Best price. Ten dollar for this one. WNA1 : I have looked my friend. P2 :Excuse me, I think I take some price with me. WNA1 : I have looked my friend now. WNA1 : We will come back. Ok. P2 : Please. Not take alook. Take now, Madam for my good luck. I have more color for that one. This nice, this one. Ya.. I do best price for you. WNA1 : Oh.. No. It’s alright. It’s alright. Kemudian teman wisatawan tersebut kembali bergabung bersama. WNA2 : This one here another. WNA1 : This one a dress not top. WNA2 : This one not dress. WNA1 : For me is short. P2 : Take now ya... Please ya, for my good luck. WNA1 : All have a look and coming back for five dollar. Take dress. I will come back

this color. Color here. P2 : Some price with this took. WNA2 : Take a dress? P2 : Don’t tell us, with the same price already. Please take now, because for my good luck. Very- very quite in the market. WNA2 : Ok.Ok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user